smk11 agribisnisteknikruminansia caturto
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
1/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
2/212
Catur Priyo Nugroho
AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIAJILID 2
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
3/212
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-undang
AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIAJILID 2
Untuk SMK
Penulis : Catur Priyo Nugroho
Perancang Kulit : TIM
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
NUG NUGROHO, Catur Priyo.a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 2 untuk SMK oleh
Catur Priyo Nugroho ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PendidikanDasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
vi, 220 hlmDaftar Pustaka : Lampiran. AGlosarium : Lampiran. B
Daftar Indeks : Lampiran. CISBN : 978-602-8320-00-9ISBN : 978-602-8320-02-3
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
4/212
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan SekolahMenengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakankegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatanpembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan StandarNasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telahdinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepadaseluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanyakepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luasoleh para pendidik dan peserta didik SMK.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download ),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannyaharus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Denganditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagimasyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruhIndonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untukmengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepadapara peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku inimasih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritiksangat kami harapkan.
Jakarta, 17 Agustus 2008Direktur Pembinaan SMK
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
5/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
6/212 i
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMKPertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku
membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar , dan aspekmanajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peranpeternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit,memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksanapemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputianalsis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapatmembekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan padakurikulum.
Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah,
sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usahapeternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalahsapi perah, potong dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnyaterdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagaisumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbahpertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.
Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasarbudidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan,fasilitas, pemcegahan penyakit dan pengelolaan dengan peinsip good
management practices.
Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan,keselamatan kerja (K3). K3 perlukan untuk keselamatan peternak, ternakdan produknya.
Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibitternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yangmaksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukanpengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak dan performansi
masing-masing ternak.
Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yangditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak.Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agarternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yangdiberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yangdiberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikannutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentratmenggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan
harga termurah.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
7/212 ii
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dariiklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim diIndonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat
mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akanmeningkatkan produktifitas peternak.
Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlumenjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit.Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit,sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkandibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebabpenyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upayapencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-
gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatanpenyakit.
Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum,membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menanganiternak, mengawinkan ternak, membatu proses kelahiran,mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dll. Pada setiap jenisternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaanpejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukanpenanganan yang berbeda.
Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencanapemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan danpengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat dimanakebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saattersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.
Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomiyang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiridari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan denganperhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow)
Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembanganagribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan,inovasi teknologi dan pengembangan SDM.
Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yangberisi intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
8/212 iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman JudulKata Pengantar……………………………………………..... i
Daftar Isi ……………………………………………………… iii
JILID 1
BAB 1. POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN
1. Pengantar ……………………………………………………… 1-42. Produk Peternakan …………………………………………… 4-73. Kontribusi Peternakan ……………………………………….. 8-9
4. Pengolahan Hasil Ternak …………………………………… 9-145. Pemeliharaan Ternak di Indonesia …………………………. 15-166. Pengelolaan Usaha Peternakan ……………………………. 16-207. Tatalaksana Pemeliharaan ………………………………….. 208. Manajemen ……………………………………………………. 209. Kewirausahaan ……………………………………………….. 20-2110. Aspek ekonomi Terna .................................................... 2111. Aplikasi Konsep ............................................................... 2112. Pemecahan Masalah ....................................................... 2213. Pengayaan ....................................................................... 23
BAB 2. DASAR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR 1. Identifikasi Ternak .............................................................. 24-482. Menentukan Umur Ternak ................................................. 49-523. Identifikasi Tingkah Laku Ternak ....................................... 52-544. Prinsip Pemberian Pakan .................................................. 54-815. Prinsip Kandang dan Peralatan ......................................... 82-846. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit …………….. 84-1007. Good Management Practices ………………………………. 100-1088. Aplikasi Konsep ................................................................. 1089. Pemecahan Masalah ......................................................... 109
10. Pengayaan ....................................................................... 109-110BAB 3. MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN K3
1. Persyaratan K3 ................................................................... 1112. Kaidah dan Peraturan K3 ................................................... 1123. Dasar Hukum Pelaksanaan K3 .......................................... 112
4. Penerapan Sistem Manajemen K3 .................................... 113
5. Memelihara Infrastruktur K3 ............................................... 114
6. Pedoman Penerapan dan Sistem Manajemen K3 ............ 115
7. Menyimpan Alat Produksi, Bahan Kimia dan Biologis ........ 117
8. Aplikasi Konsep .................................................................. 118
9. Pemecahan Masalah .......................................................... 118
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
9/212 iv
10. Pengayaan ........................................................................
JILID 2
118-119
BAB 4. MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi ...................................... 120-1352. Koefisien Teknis ................................................................. 135-1363. Reproduksi/Perkawinan Ternak .......................................... 137-1544. Seleksi Bibit Ternak ............................................................ 155-5.
5. Pemilihan Bibit Ternak ........................................................ 156-164
6. Mempebaiki Genetik Terna ............................................... 164-1717. Aplikasi Konsep .................................................................. 1718. Pemecahan Masalah .......................................................... 1719. Pengayaan .......................................................................... 171-173
BAB 5. MEMBERI PAKAN1. Hijauan Pakan Terna ........................................................ 174-2022. Konsentrat .......................................................................... 203-2393. Peluang Bisnis Pakan ......................................................... 239-2474. Pemecahan Masalah .......................................................... 2475. Aplikasi Konsep .................................................................. 2476. Pengayaan .......................................................................... 248-252BAB 6. KANDANG DAN PERALATAN
1. Merancang Kandang Ternak ............................................ 253-2602. Menentukan Model/Tipe Kandang ................................... 261-262
3. Tipe Kandang .................................................................. 262-2644. Peralatan Kandang dan Sarana Pendukungnya .............. 264-267
5. Gudang Pakan .................................................................. 267
6. Saluran Air ....................................................................... 2677. Tempat Penampungan Kotoran ........................................ 268
8. Unit Biogas ........................................................................ 2689. Gudang Alat ...................................................................... 26910. Kandang sapi potong dan Kerbau .................................... 269
11. Mengoperasikan Sarana Angkut Farm ............................. 27312. Mengukur Suhu dan Kelembaban Ruangan ..................... 275
13. Timbangan ........................................................................ 27614. Alat Pengangkut ................................................................ 27615. Alat Kebersihan ................................................................. 277
16. Aplikasi konsep ................................................................. 27817. Pemecahan masalah ........................................................ 278
18. Pengayaan ........................................................................ 278-280BAB 7. MERAWAT KESEHATAN TERNAK
1. Diagnosa dan Gejala Ternak Sakit ..................................... 281-2902. Identifikasi Penyakit dan Cara Pengobatannya .................. 290-307
3. Program Pencegahan Penyakit .......................................... 307-310
4. Membantu Kelahiran ........................................................... 310-316
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
10/212 v
4. Aplikasi Konsep .................................................................. 3165. Pemecahan Masalah .......................................................... 317
6. Pengayaan ..........................................................................
JILID 3
317-318
BAB 8. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN
1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah ............................ 319-351
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong ........................... 352-361
3. Penanganan Ternak ........................................................... 361-374
4. Aplikasi Konsep .................................................................. 374
5. Pemecahan Masalah .......................................................... 374
6. Pengayaan .......................................................................... 374-375BAB 9. PEMASARAN HASIL
1. Konsep Pemasaran ............................................................ 376-379
2. Konsep Perilaku Konsumen ............................................... 379-3833. Konsep Dasar Strategi Bersaing ........................................ 383-384
4. Strategi Bersaing Generik Porter ........................................ 384-3865. Pengembangan Strategi Bersaing ...................................... 386
6. Strategi Pemasaran ............................................................ 386-3877. Taktik Pemasaran ............................................................... 387-3938. Jalur Tata Niaga ................................................................. 393-3979. Menyusun Rencana Pemasaran ........................................ 397-406
10. Memasarkan Hewan Kurban ............................................ 407-40811. Peluang Kerja Pemasaran ................................................ 409-409
12. Aplikasi Konsep ................................................................ 409
13. Pemecahan Masalah ........................................................ 409
14. Pengayaan ........................................................................ 410-411BAB 10. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA
RUMINANSIA BESAR
1. Pengantar ........................................................................... 412-413
2. Data Teknis Sapi Perah ...................................................... 413-415
3. Biaya Produksi .................................................................... 415-417
4. Perhitungan Pendapatan ................................................... 4185. Akuntansi Keuangan ........................................................... 419-425
6. Aplikasi Konsep .................................................................. 425
7. Pemecahan Masalah .......................................................... 425
8. Pengayaan .......................................................................... 425-427BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
1. Meningkatkan Koordinasi ................................................... 4282. Meningkatkan Kapasitas Dan Pemberdayaan SDM .......... 428 3. Peningkatan Sarana Dan Prasarana ................................. 428
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi .................................. 428
5. Peningkatan Pendidikan ..................................................... 428
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
11/212 vi
6. Pengembangan Infrastruktur .............................................. 429
Daftar Pustaka ........................................................................ A
Glosarium ............................................................................... B
Daftar index ............................................................................ C
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
12/212
125
BAB 4MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT
Pada umumnya permasalahan
yang sering timbul dalam usahadi bidang sektor peternakanadalah sulitnya mendapatkanbibit yang diinginkan. Bibit yangbaik akan mempengaruhi hasilproduksi yang optimal, dansebaliknya pengadaan bibityang tidak sesuai dengankriteria, akan menimbulkanberbagai masalah. Pengadaanbibit tanpa dilakukan pemilihanataupun seleksi bibit terlebih
dahulu, akan menimbulkanberbagai masalah/ persoalanyang akan mempengaruhi hasilproduksi akhir.
Untuk dapat memilih bibit yangbaik sangat diperlukan berbagaimacam pengetahuan terutamatentang jenis-jenis dan tipeternak, perilaku ternak,penentuan umur ternak,reproduksi fisiologi dan
perkawinan ternak, performansimasing-masing ternak serta caramemilih dan menseleksi ternak.Masing-masing dijelaskansebagai berikut:
1. Anatomi dan FisiologiReproduksi
Anatomi reproduksi yangdimaksud dalam tulisan iniadalah mempelajari bentuk dan
struktur bagian-bagian dari alatkelamin ternak jantan dan betina.Sedangkan fisiologi reproduksiadalah mempelajari fungsi dan
proses-proses baik biofisika
maupun biokimia yang terjadidalam organ-organ alatreproduksi tersebut. Sedangkanreproduksi pada suatu ternakmerupakan suatu proses yangkompleks dan melibatkanseluruh tubuh ternak.
1.1. Anatomi Dan Fisiologi ReProduksi Ternak Jantan
Tugas utama bagi pejantan
adalah mampu memproduksicalon–calon individu baru yangnormal dan sehat. Calon-calonindividu baru ini disebutspermatozoa. Untukmendapatkan keturunan yangbaik maka sebagai pejantanharus mampu menghasilkanspermatozoa yang baik dansempurna. Dari spermatozoayang baik diharapkan akanmenghasilkan individu-individu
yang baik pula.
Sistim reproduksi ternak jantanterdiri atas :
sepasang testis atau disebutgonad, buah zakar ataukelenjar kelamin utama.
saluran reproduksi yangterdiri atas epididymis, vasdeferens, ampula dan urethra Saluran ini dilengkapi dengankelenjar accesories atau
kelenjar tambahan dimanakelenjar ini fungsinya untukmengencerkan sperma.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
13/212
126
alat kelamin bagian luar,yang terdiri atas penis, yangdibungkus oleh preputiumdan Scrotum
1.1.1. Gonad (Testis)
Testis merupakan bagian alatkelamin yang utama. Padahewan mamalia terdiri dari duatestis yang terbungkus didalamskrotum. Skrotum ini akanmemberikan lingkungan yanglebih cocok dimana dalamskrotum dilengkapi dengan suatutermoregulator yang dapatmengatur suhu skrotum tetapkonstan yaitu selalu dalam
kondisi lebih rendah daripadasuhu tubuh, karena untukpembentukan spermadibutuhkan suhu yang rendah.
Bentuk, ukuran atau berat sertaletak testis tiap species hewancukup bervariasi. Namun padaumumnya bentuk testis adalahbulat panjang kearah vertikal,dengan struktur dasar testisterdiri atas beribu-ribu tubuli
seminiferosa yang dikelilingi olehkapsul berserabut atautrobekula.
Lapisan-lapisan tenunanpembungkus testis apabiladisayat secara melintang, makaakan terlihat mulai dari luarkedalam adalah: epidermis yaitu bagian kulit
terluar
korium yaitu berupa jaringan
bagian kulit yangmengandung banyak uratdarah dan syaraf.
tunika dartos yaitu suatufascia pelindung yang jugamengandung unsur serabuturat daging, jadi dapatberkontarksi.
tenunan pengikat yang
longgar tunika vaginalis komunis
(bagian dari peritoneum)
rongga sempit yangmerupakan bagian darirongga perut yang menjulurke daerah inguinal yangmerupakan suatu kantongdimana selanjutnya ditempatioleh testis yang turun darirongga perut sewaktu masihdalam perkembangan
embrio. tunika albugenia merupakan
bagian dfari pembungkuslangsung pada parenchyma testis. Tunika albugenia inibanyak mengandungserabut-serabut fascia yanglicin dan mengkilat danberwarna putih yang banyakmengandung buluh syaraf.
parenchyma testis,merupakan bagian yang
paling utama atau inti, karenabagian ini tempat pembuatanspermatozoa, tepatnya ditubuli seminiferi . Dibagian parenchyma ini terdiri atastubuliseminiferi , sel-selinterstitial, saluran-salurancairan testis danspermatozoa.
mediastenum testis,merupakan bagian tengahdari testis dan merupakan
perluasan dari testis. pembentukan Spermatozoa
diproduksi dalam suatusaluran yang sangat kecil
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
14/212
127
dan berkelok-kelok yangdisebut tubulus spermaticus.Tubuli ini merupakan suatutubulus atau saluran yangkecil, panjang dan berkelok-kelok dan memenuhi seluruh
pembungkusnya yaitulobulus. Lobulus berupakantong kecil yang padaumumnya berbentuk kerucutatau lancip, dimana padaujung medialnya berbentuklancip dan ujung lateralnyalebar dan merupakan dasardari kerucut tersebut.
Dinding tubuli seminiferi terdiriatas sel-sel membran basal,
epithel benih, sel-sel penunjangdan sel penghasil cairan testis.Tubuliseminiferi akan bermuarapada ujung medialnya yangberbentuk kerucut dan langsungberhubungan dengan rete testis.Epitel benih terdiri atas : sel benih atau sperma
togonium. Spermatogonium akan mengalami prosespembelahan secara reduksidan mengalami perubahan
bentuk yaitu dari bentukpoligonal menjadi sel yangberekor.
sel sertoli . Sel ini melekatpada membran basal,berbentuk panjang danmempunyai peranan dalammerawat spermatozoa yangmasih muda. Disamping itusel sertoli menghasilkanhormon dan cairan testis.
Spermatogonium terletak diatasmembran basal dari tubuliseminiferi. Spermatogonium tersebut akan berkembang
melalui pembelahan sel.S permatogonium akanmembelah menjadi dua yaituyang satu tetap berada dalammembran basal sedangkan yangkedua berubah menjadi
spermatosit I (satu). Kemudianakan membelah lagi menjadispermatosit II dan berubah lagimenjadi spermatid.
Spermatid akan mengalamiperubahan bentuk menjadispermatozoa muda, yangkemudian akan dirawat oleh sel-sel sertoli sampai protein gobletyang masih berada dalampangkal ekor menjadi kecil.
Setelah itu spermatozoa akanterlepas dari sel sertoli danterbawa oleh cairan testis dansegera masuk kedalam lumentubuli seminiferi yaitu masukkedalam retetestis danditeruskan kebagianmediastinum yang akhirnyaspermatozoa yang belum dapatbergerak tersebut akanberdesak-desakan untukmemasuki epididymus.
Rete testis terletak diantaratubulus seminiferosa dan duktuliefferens yang berhubungandengan ductus epididymus padabagian kepala atau caput. Retetestis ini terdiri dari saluran-saluran yang beranastomosedalam medias tinum testis.
Diantara lobuli terdapat sel-selinterstitial atau disebut juga sel
Leydig . Sel ini merupakanpenghasil hormon androgen atautestosteron. Testosteron adalahhormon yang berpengaruh
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
15/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
16/212
129
Epididymus mempunyai fungsibeberapa macam, di antaranya : epididymus merupakan
tempat transportasi, di manamasa spermatozoa yangdialirkan dari rete testis ke
dalam ductuli efferentis danakhirnya akan diangkut kedalam duktus defferens.Transportasi ini dapatdilakukan karena adanyagerakan silia dan gerakanperistaltik dari musculaturepada dinding epididymuspada saat pra ejakulasi.
epididymus merupakantempat untuk membuatkonsentrasi sperma menjadi
sangat tinggi. Hal inidisebabkan karena cairantestis yang menjadi mediumdari masa spermatozoa,airnya diserap oleh epiteldinding epididymus sehinggasampai di ekor epididymus,konsentrasi semen sangattinggi.
epididymus juga merupakantempat untuk pemasakanatau pendewasaan bagi
spermatozoa. Pemasakan inidisebab kan karena adanyasekresi dari sel-sel epitel diductus epididymus. Dimanatadinya sperma denganbutiran sitoplasma kemudianakan butiran tersebut akanmenggeser dibagian palingbawah ekor dan akhirnyaterlepas.
Epididymus merupakantempat untuk menimbun
spermatozoa. Padaepididymus bagian ekor,keadaannya sangat cocokuntuk tempat penimbunan
bagi spermatozoa yangbelum dapat bergerak ini,sehingga hampir 50 persen jumlah spermatozoa terdapatdi daerah tersebut.
1.1.3. Duktus Deferens
Duktus deferens atau vasdeferens merupakan pipa yangberotot, terentang mulai dari ekorepididymus sampai ke uretra.Dindingnya tebal, mengandungserabut urat-urat daging yanglicin, sehingga pada saatejakulasi maka dapat mendorongspermatozoa dari epididymus keduktus ejakulatoris yang
terdapat dalam ampula.
Vas deferens akan memasukiruang abdomen bersama-samadengan pembuluh-pembuluhdarah dan syaraf yang ke testis dan bersatu menjadi satukesatuan yang disebut funiculusspermaticus. Vas deferens darikedua testis ini setelahmeninggalkan ekor epididimusakan bergerak melalui kanal
inguinalis terus keatas dansesampainya diatas fesicaurinaria, akan terletak berjajardan secara lambat laun menjadibesar karena adanya kelenjar-kelenjar yang ada di dindingduktus deferens, dan bagian inidisebut ampula. Panjang ampulatidak panjang (pada sapi sekitar4 cm) dan setelah meninggalkanprostata maka keduanya akanmengecil lagi.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
17/212
130
1.1.4. Skrotum
Kantong testis disebut skrotum.Skrotum merupakan suatu kulityang bentuknya seperti kantongyang ukuran, bentuk dan
lokasinya menyesuaikan dengantestis yang dikandungnya. Kulitskrotum tipis dan sedikit atautidak berambut. Susunan lapisanskroum dari paling luar adalah :
epidermis: tidak memlikirambut atau sedikit rambut
tunika dartos. Merupakanselapis jaringan fibroelastikyang bercampur denganserabut otot polos. Serabut-serabut otot polos ini pada
saat cuaca dingin akanberkontraksi dan membantumempertahankan posisiterhadap dinding abdominaldan pada saat panas akanmerelaks dan menyebabkantestis turun menjauhi ruangperut. Dengan demikianmaka skrotum dapatmengatur temperatur testisagar temperaturnya tetapdipertahankan 40C sampaii
70
C
lebih rendah dari padatemperatur tubuh.Mekanisme dari sistimthermoregulator ini karenaadanya kerja dari duamuskulus yaitu muskuluskremaster externa, muskuluskremaster interna dan tunikadartos.
Fasia superfisial merupakanlapisan tipis jaringan ikat
Fasia bagian dalam yang
terdiri atas tiga lapis yangsulit dipisahkan apabiladilakukan pembedahan.
Tunika vaginalis komunis,yang merupakan lapisan luarpenutup testis.
1.1.5. Kelenjar Pelengkap
Kelenjar pelengkap disebut jugakelenjar kelamin aksesoris.Kelenjar-kelenjar ini akanmenghasilkan sebagian besardari bahan ejakulasi semen yangberperan dalam transportasisemen, sebagai media yangcocok untuk makanan dansebagai buffer terhadap sifatkeasaman yang berlebih padasaluran genital betina.
Kelenjar-kelenjar accesoris iniadalah : Kelenjar vasikuler atau
vesicula seminalis, padaumumnya jumlahnyasepasang dan terletaksebidang dengan ampula vasdefferens. Kedua kelenjartersebut mengapit ampula.Sekresi dari kelenjarvesikuler akan bermuaradengan duktus deferens.
Kelenjar vesikuler pada sapiberbentuk lobus-lobusdengan ukuran yang cukupbesar, Sekresi kelenjarvesikuler merupakan 50persen dari volume total darisatu ejakulasi yang normal.
Kelenjar prostat adalahkelenjar yang letaknyaberada dibawah kelenjarvesikuler, tepatnyamengelilingi pelvis urethra.
Kelenjar ini bentuknyaberbeda-beda. Pada sapi berbentuk bulat dan lebih kecildari kelenjar vesikuler dan
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
18/212
131
pada anjing dan kudaberbentuk seperti buahkenari (walnut). Kelenjarprostat menghasilkan sekretyang bersifat alkalin yangmemberikan bau yang
kharakteristik pada cairansemen.
Kelenjar Bulbouretral(Cowper’s). Kelenjar cowpers merupakan sepasang danletaknya lebih kebelakan(caudal) dari kedua kelenjartersebut, yaitu di tempattikungan dimana urethramem belok kebawah sewaktuurethra mau keluar dari ruangpelvis. Sekret dari kelenjar ini
sangat berguna pada saatsebelum kopulasi dimanasekresinya bersifat apokrineyang fungsinya untukmembersihkan saluranurethra dari sisa-sisa urinedan kotoran.
1.1.6. Urethra
Urethra merupakan bagiansaluran yang tergantung dari
tempat bermuaranya ampulasampai ke ujung spenis. Urethramerupakan saluran untuk urinedan untuk semen sehinggadisebut saluran urogenitalis.
Urethra terbagi atas tiga bagianyaitu : Bagian pelvis Bagian yang membengkok Bagian penis
1.1.7. Penis dan Praeputium
Penis merupakan organ kopulasipada hewan jantan, yang akan
menyemprotkan semen kedalamalat reproduksi betina dan untuklewatnya urine. Penis dapatdibedakan menjadi 3 bagianyaitu : Gland penis yang dapat
bergerak bebas Badan Bagian pangkal atau akar
yang melekat pada ischialarch pada pelvis yangtertutup oleh ototischiocavernosus.
Penis dilengkapi dengan duamacam perlengkapan yaitumusculus retraktor penis yangdapat merelax dan mengkerut
dan corpus covernosum penis yang berfungsi untuk menegangkan penis. Dalam keadaan nonaktif. Musculus retractor penisakan mengkerut, kemudian penisakan membentuk huruf Ssehingga penis dapat tersimpandalam preputium.
Penis terbungkus oleh tunicaalbugenia yang ber warna putih.Bentuk penis ternak pada
umumnya sama yaitu bulatpanjang. Pada sapi penis inibertipe fibroelastis artinya selaludalam keadaan agak kaku dankenyal meskipun dalam keadaannon aktif atau tidak ereksi.
Sedangkan praeputiummerupakan lipatan kulit yang adadi sekitar ujung penis. Padaternak-ternak tertentu,praeputium mempunyai bentuk
yang agak khas, sebagai contohpreputium pada kudamempunyai lipatan yangrangkap, praeputium pada babi
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
19/212
132
mempunyai divertikulum ataukantong disebelah dorsal dariorificium preputial, yangmempunyai fungsi untukmengakumulasi urine, sekret dansel-sel mati.
Eraksi dan ejalukasi.
Ereksi merupakan peningkatanturgiditas (pembesaran) organyang disebabkan olehpemasukan darah lebih besardaripada pengeluaran yangmenghasilkan penambahantekanan dalam penis. Ereksipada ternak ruminansia, saatereksi baik panjang maupun
besarnya tetap hampir sama danterjadi karena fleksura sigmoidmenjadi lurus..
Ejakulasi merupakan suatu gerakrefleks yang mengosongkanepididymus, urethra dankelenjar-kelenjar accesoris,dimana ejakulasi ini disebabkankarena adanya rangsangan padagland penis atau dapat jugaditimbulkan dengan adanya
massase dari kelenjar-kelenjaraksesori melalui rektum ataudengan elektro ejakulator.
1.2. Anatomi dan Fisiologi ReProduksi Ternak Betina
Sistim reproduksi ternak betinaterdiri atas : Sepasang ovarium atau
penghasil telur.
Saluran reproduksi yang
terdiri atas tuba fallopii atauoviduct , uterus atau rahim,cerviks atau leher rahim danvagina
Alat kelamin bagian luar yangterdiri atas vulva dan klitoris.
1.2.1. Ovarium
Ovarium merupakan bagian alat
kelamin yang utama, karenafungsinya untuk menghasilkansel gonad (ovum). Seperti jugahalnya dengan testis pada ternak jantan, ovarium bersifat endokrindan bersifat sitogenik. Bersifatendokrin karena ovarium mampumenghasilkan hormon yang akandiserap secara langsungkedalam peredaran darah.Ovarium juga bersifat sitigenikartinya bahwa ovarium juga
mampu menghasilkan sel yaituovum atau sel telur. Oleh karenaitu ovarium sering juga disebutinduk telur, indung telur ataupengarang telur. Berbedadengan ternak-ternak lainnya,pada jenis unggas, ovarium tidaksepasang tetapi hanya satu yaitudibagian kiri sedangkan sebelahkanan mengalami rudimenter.Pada ternak atau hewanmenyusui maka jumlahnya
adalah sepasang, yang letaknyadekat ginjal, tepatnya dibelakangginjal kanan dan kiri. Besarnyaovarium bervariasi antar jenisternak, hal ini tergantung dari jenis ternak, umur dan masareproduksi ternak.
Bentuk ovarium padakebanyakan species hewanadalah hampir sama yaitu sepertibiji almond, tetapi ada beberapa
ternak yang mempunyai bentukovarium yang berbeda sepertipada ternak babi bentukovariumnya tampak dengan
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
20/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
21/212
134
kandungan. Letak folikelprimer ini berada langsung dibawah kulit ovarium atautunika albugenia.
folikel sekunder. Folikelsekunder letaknya agak jauh
dari permukaan ovarium.Sel-sel granulosanya lebihbanyak dan ovumnya dilapisioleh pembungkus tipis yangdisebut membrana vitelina.
folikel tertier. Folikel tertier merupakan perkembangandari folikel sekunder , dimanasel-sel granulosanya tampaklebih besar dan letaknya jauhdari korteks ovarium.Pertumbuhan sel granulosa
antara bagian luar danbagian dalam tidak samamenyebabkan terbentuknyarongga atau antrum-antrumyang semakin lama besarnyabertambah sehinggamembentuk menjadi satuantrum yang besar.
Folikel de Graaf . Ovadidalam folikel primersemakin besar. Sel-sel folikelberganda menjadi beberapa
lapis, hingga membentukfolikel yang masak. Dalamfolekel de graaaf ini ovumterbungkus oleh masa selyang masak yang disebutcumulus ooporus. Ovumbersama cumulus ooporus menonjol kedalam ruangantrum yang penuh dengancairan folikel. Cairan folikelini mengandung hormonestrogen. Sel-sel granulosa
yang membungkus ovumdisebut corona radiata.Folikel degraaf setelahmembentuk sejumlah cairan
terus membesar danmendorong ke arahpermukaan ovari.
1.2.3. Ovulasi
Folikel yang telah masak (folikelde Graaf) akan menonjol keluarmelalui korteks ke permukaanovarium. Dalampertumbuhannya, folikel deGraaf mempunyai dua lapis selstroma cortex yg mengelilingisel-sel folikuler. Lapisan sel-seltersebut membentuk thecafoliculi yang dapat dibagi atastheca interna dan theca externa.
Sebelum ovulasi, folikel yangdibentuk untuk menghasilkanovum mencapai ukurannya yangmaksimal. Bertepatan dengan itusuatu cairan folikel segera disekresikan dan buluh-buluhdarah berkonstriksi.
Pemecahan folikel de Graafterjadi sewaktu ovum dilepaskandari ovarium yaitu pada daerahstigma. Stigma semakin lama
menipis dan mengembungkepermukaan ovarium. Stigmayang mengembung segerapecah melepaskan sedikit cairanfolikuler. Cairan folikulerbergerak melalui celah tersebutdan membawa ovum. Pecahnyafolikel de Graaf yang membawaovum keluar sering diistilahkandengan sebutan “ ovulasi”.
Setelah ovulasi maka folikel
akan menciut. Dan ovulasi inidiikuti oleh pendarahan yangcukup meluas didalam ronggafolikel.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
22/212
135
1.2.4. Corpus Luteum
Luteunasi adalah prosespembentukan corpus luteumoleh sel-sel granulose dan sel-sel theca. Segera sesudah
ovulasi, terjadi kawah padapermukaan ovarium. Kawahtersebut kemudian diisi olehdarah dan lymphe sehinggaberwarna merah, danmembentuk corpushaemorrhagicum. Darah inicepat membeku dan diresorbsi.Kemudian rongga ini diganti dandiisi oleh sel-sel lutein yangsemakin lama semakin banyak.Pada ternak sapi, sel-sel lutein
mengandung suatu pigmenlipochrom kuning (lutein) .
Apabila kebuntingan terjadimaka corpus luteum akanmempertahankan ukuranbesarnya dan disebut sebagaicorpus luteum verum.Sedangkan apabila tidak terjadibunting disebut corpus luteumspurum. Jika tidak terjadifertilisasi (peleburan sel telur dan
sel sperma) maka corpus luteum beregresi karena aktifitashormon progesteron menurun,dan memungkinkan folikel deGraaf yang lain menjadi matang.Kemudian corpus luteumberegresi akan mengecil danberwarna pucat dan disebutcorpus albicant.
Aktifitas FSH (Follicel StimulatingHormone) akan semakin dipacu
lagi yang menyebabkanperkembangan folikel tersiermenjadi folikel de Graaf .Pengecilan corpus luteum
disertai dengan munculnyatenunan pengikat, lemak danstruktur semacam hialine diantara sel-sel luteum. Hal iniakan mempercepat regresi selluteum dan akhirnya sel luteum
dan akhirnya sel luteum tidakterdapat lagi. Bekas tempatcorpus luteum berubah menjadi jaringan parut yang berwarnacoklat kepucat-pucatan, yangkemudian disebut corpusalbicans.
1.2.5. Fertilisasi
Fertilisasi yaitu peristiwabersatunya sebuah spermatozoa
dengan sebuah ovum. Fertilisasiterjadi diuatu tempat dalamoviduct, tepatnya didaerahampula yaitu pada bagian Ampula Isthmus Junction (AIJ).Pada saat ovum bertemudengan spermatozo, ovummasih terbungkus oleh banyaksekali sel-sel granulosa. Untukdapat mencapai inti sel ovum,spermatozoa harus menembussegerombol sel-sel granulosa
yang membungkus sel ovum,mucoprotein atau zona pellucida yang langsung membungkus selovum dan membran vitelin ataudinding ovum.
Setelah memasuki perjalananyang cukup panjang dan penuhseleksi yang ketat, maka spermayang tangguh dapat memasukiampula. Spermatozoa yang telahmemasuki ampula pada
uimumnya menjadi aktifbergerak karena dalam ampulaterdapat cairan ampula yangberfungsi untuk mengaktifkan
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
23/212
136
pergerakan spermatozoa.Dengan kekuatan dibagianekornya, sprma akan menyusupdiantara sel-sel granulosa. Sel-sel granulosa satu sama laindirekatkan oleh asam
hyalurobate.
Spermatozoa akan terusberusaha untuk menekanlapisan zona pellucida hinggatembus. Kemudian kepalaspermatozoa akan bersentuhandengan membran vitelin makaterjadilah reaksi zona yaitu suatureaksi dari zona pellucida untuktidak dapat ditembus olehspermatozoa yang lain. Reaksi
zona ini disebabkan oleh adanyasuatu zat yang dilepaskan olehgranula kortika yang berasaldari membran vitelin.
Reaksi zona berjalan bertahapyaitu dari mulai disekitar lubangyang dibuat oleh spermatozoasampai meluas keseluruhpermukaan zona pellucida.Reaksi zona ini berfungsimelindungi ovum dari
spermatozoa lain yang juga ikutberusaha untuk membuahi ovum
dan mencegah terjadinya sel-seltriploid.
Setelah kepala spermamenyentuh membran vitelin,terjadilah aktivasi ovum untuk
menerima tamu. Membran vitelin memperlihatkan reaksi terhadapsentuhan kepala spermatozoa.Ditempat sentuhan terjaditonjolan kecil dari membranvitelin dan kemudian terbuka.Kemudian kepala spermamenyusup masuk kedalam sitoplasma dan kemudian terjadilahpembelahan inti sel ovum
Setelah kepala sperma terputus
dan berlahan-lahan mulaimengembung makamengakibatkan hilangnya bentukkepala sperma. Inti sel sperma juga terlihat pudar, tetapi nucleolimenjadi jelas. Kejadian ini diikutidengan terurainya khromosomdari inti-inti sel ovum danspermatozoa. Khromosom darikedua inti berpasang-pasangandan membentuk inti baru.Perjalanan Spermatozoa
menemui ovum dalam organreproduksi ternak betina terterapada Gambar 33.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
24/212
137
PERJALANAN SPERMATOZOAPERJALANAN SPERMATOZOA
KOPULASIKOPULASI EJAKULASIEJAKULASI
DISEMPROTK K DLMDISEMPROTK K DLM
MULUT SERVIX / DI BAGIANMULUT SERVIX / DI BAGIAN
VAGINA YG TERDALAMVAGINA YG TERDALAM
SPERMA AKAN TERCAMPURSPERMA AKAN TERCAMPUR
DG LENDIR CERVIXDG LENDIR CERVIX
LENDIR MEMBENTUK JALUR2
GYG DPT MENGARAHK KMN
SPERMA HRS BERENANG YI
KERAH KRIPTA CERVIX
SP YG TERPERANGK AKN
MENERUSK PERJLN KE ARAH
UTERUS SCR BERGELOMBANG
SHG APBL BLM TER OVULASI
MK GELOMBANG BERIKUTNY
YG KMKINAN AKN MENDPTK
OVUM
3X103X1099
3X103X1066
DLM UTERUS
GERAKANNYA
DIBANTU DG
GERAKAN
PERISTALTIK
CINCIN MUCOSA:
UTEROTUBAL JUNCTION
BATAS ANTR UTERUS
DAN TUBA F. FUNGSI
MENYELEKSI
SPERMATOZOA
ISHHMUS
AMPULAAMPULA
Sumber Koleksi Vedca Gambar 33. Perjalanan Spermatozoa Menemui Ovum dalam Organ
Reproduksi Betina
1.2.6. Tuba Uterin Atau TubaFallopii (oviduct)
Selain bangsa unggas, hewanbetina mempunyai sepasangoviduct. Saluran ini
menghubungkan antara ovariumdengan uterus. Oviduc tmerupakan saluran kecil yangpanjang dan berkelok-kelok.Bagian oviduct terdiri atas:Infundibulum, ampula dan bagianyang terakhir yang berhubunganlangsung dengan uterus disebut istmus
Infundibulum merupakan bagianyang paling ujung dari oviductdan berbentuk seperti corongyang bibirnya tidak teratur danberjumbai-jumbai. Tetapi adabeberapa species yang bentuk
infun dibulum berbentuk kapsul.Bagian ujung dari infundibulum membentuk fimbria.
Fimbria ini letaknya dekat sekalidengan ovarium bahkan
biasanya menyelimuti ovarium.Fimbriae mempunyai sifatovotoxis artinya bergerak kearahadanya ovum. Bahkan ada yangberpendapat bahwa fimbriae inidapat mengusap-usap ovariumuntuk mem percepat prosesovulasi, dapat mengambil ovumyang jatuh kedalam ruangabdomen dan bahkan fimbriaekiri dapat menangkap ovum yangdi ovulasikan dari ovarium kanandan sebaliknya.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
25/212
138
Fungsi dari oviduct adalah : menerima telur yang
diovulasikan ovarium
menerima spermatozoa dariuterus
mempertemukan sel ovum
dengan spermatozoa menyalurkan sel ovum yang
telah dibuahi (zigote) kedalam uterus
menyeleksi sperma. Bagianoviduct yang mempunyaikonstruksi khusus dandisebut utero tubal junction(UTJ) mempunyai fungsiuntuk me nyeleksi spermayang akan masuk kedalamtuba fallopii dari uterus.
kapasitasi spermatozoa. Adanya cairan oviductmenyebabkan spermatozoamengalami prosespendewasaan
1.2.7. Uterus
Uterus pada umumnya terdiriatas badan uterus atau corpusuteri, tanduk uterus (cornu uteri)yang pada umumnya berbentuk
lancip dan cerviks atau leheruterus.Bentuk uterus pada setiap jenis hewan bervariasi. Bentuk-bentuk uterus pada beberapa jenis hewan adalah : uterus duplex, yaitu uterus
yang uterus yang serviksnyaada dua buah, corpus tidakada dan cornunya terpisahsatu dengan lainnya. Bentukuterus ini terdapat pada tikus,mencit, kelinci dan marmut.
uterus bikornua, yaitu uterus
yang mempunyai serviks atudan corpus uterinya sangat
pendek. Sebagai contohterdapat pada ternak babi.
uterus bibartitus yaitu uterusyang mempunyai serviks satudan corpus uteri cukup jelasdan panjang. Sebagai contoh
terdapat pada hewan sapi, uterus simpleks yaitu uterus
yang tidak mempunyai kornuuteri, corpus uterinya besardan mempunyai satu cerviks.Sebagai contoh terdapatpada bangsa primata.
Dinding uterus terdapat tigalapis, dari luar kedalam yaitu : membran serosa merupakan
lapis pertama dari luar atau
merupakan dinding luar myometrium atau lapisan urat
daging licin, yangmengandung urat syaraf danpembuluh darah
endometrium, yaitu lapisanyang merupakan dindinglumen uterus dan terdiri atasepitel, lapisan kelenjar dan jaringan pengikat.
Uterus mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam prosesreproduksi. Yaitu sejak estrussampai bunting dan melahirkan.Fungsi uterus adalah : pada saat estrus: Yaitu
kelenjar endometrium yangterdapat pada dinding uterusmenghasilkan cairan uterusyang diperlukan olehspermatozoa untukmendewasakan dirinya(kapasitasi) sehingga
semakin tinggikemampuannya untukmembuahi ovum
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
26/212
139
pada saat kopulasi, uterusakan berkontraksi sehinggamampu mengangkutspermatozoa dari uterus ketuba fallopii.
pada waktu metestrus dan
awal diestrus. Kelenjar-kelenjar endometrium mulaiberkembang dan tumbuhmemanjang danmenghasilkan cairan uterusyang merupakan substratyang cocok untukpertumbuhan embrio muda.
pada saat diestrus padaternak yang tidak buntingmaka telur yang tidak dibuahioleh sperma, didalam uterus
akan diresorbsi olehendometrium.
pada saat kebuntingan uterusmembesar secara berlahan-lahan sesuai denganpertumbuhan embrio.
Pada saat kelahiran uterusakan melakukan kontraksisedemikian kuat sehinggadapat mengangkut fetus yangsedemikian beratnya untukmelampaui simfisis pelvis
dan keluar dari badan. pada saat selesai partus
/melahirkan, maka uterusakan mengalami pengecilankembali atau involusi.
1.2.8. Cerviks atau LeherRahim
Cerviks merupakan spincter ototpolos yang kuat dan tertutuprapat, kecuali pada saat estrus
atau pada saat menjelangkelahiran. Cerviks terletak diantara uterus dan vagina, danmerupakan pintu masuk kedalam
uterus karena dapat terbuka atautertutup yang sesuai dengansiklus berahi.
Pada saat berahi serviks agakrelaks sehingga memungkinkan
spermatozoa dapat masuk dalamuterus. Kemudian pada saatkebuntingan maka sel-sel gobletyang terdapat pada cerviks akanmemproduksi mucus dalam jumlah yang besar sehinggadapat mencegah masuknya zat-zat yang membawa infeksi darivagina kedalam uterus. Lumenserviks terbentuk dari beberapagelang-gelang penonjolan darimucosa cerviks yang dapat
mengecil dengan kuat sekali.
Fungsi cerviks yang utamaadalah untuk menutup lumenuteri sehingga tidak memberikemungkinan untuk masuknya jasad renik baik mikroskopismaupun makroskopis. Olehsebab itu lumen serviks selaludalam keadaan tertutup, kecualipada saat melahirkan dan padasaat berahi lumen serviks akan
membuka sedikit sehinggaspermatozoa dapat masuk.
1.2.9. Vagina
Vagina adalah bagian saluranreproduksi yang terletak didalampelvis, diantara cerviks danvulva. Vagina terbagi atas bagianvestibulum yaitu bagian kesebelah luar yang berhubungandengan vulva dan partio
vaginalis cervics yaitu bagiankesebelah cerviks. Pada ternakbetina dara, terdapat selapustipis yang merupakan sekat atau
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
27/212
140
batas antara vestibulum vaginae dan partiovaginalis cercivis, yangdisebut Hymen. Vagina berperansebagai selaput yang menerimapenis dari hewan jantan padasaat kopulasi.
1.2.10. Vulva(Pudendum Femininum)
Vulva adalah bagian eksternaldari genetalia betina yangterentang dari vagina sampaikebagian yang paling luar.Pertautan antara vulva denganvagina ditandai oleh orifis uretraleksternal.
Pada berbagai jenis ternak bibir
vulva adalah sederhana sajadan tidak terdiri atas labio mayordan minor. Kemudian bagianpaling bawah dari vulva terdapatklitoris yang merupakan organyang asal usul embrionalnyasama dengan penis pada hewan jantan.
2. Koefisien Teknis
Sebelum kita memelihara sapi ,
perlu mengetahui koefisienteknis agar dapat menghitunganalsisis usaha ternak. Koefisienteknis ternak yang perludiperhatian adalah berat dewasa,berat lahir, produksi, bobot sapihdll. Pada bab ini hanya akandibahas beberapa ternak yangbanyak dipelihara di Indonesia
2.1. Sapi FH
Berat pedet yang baru lahir
dapat mencapai 45 kg, beratdewasa dapat mencapai 750 kgdengan tinggi 145 cm.
Sapi dara dapat dikawinkan padaumur 15 bulan, jika berat badansudah mencapai 400 kg,diharapkan umur pada waktupertama kali melahirkan antara
24-27 bulan. Lama kebuntingansekitar 9 bulan. Dengan lamaproduksi sekitar 6 tahun.Produksi susunya di Amerika8.000 liter dengan lemak 330 kgdan protein 275 kg per ekor pertahun. Di Indonesia produksisusu masih rendah, pertahunberkisar 3.000 liter.
Sapi FH dapat dimanfaatkansebagai penghasil daging,
sehingga dikenal dengan sapidwi guna. Sapi pejantannyadapat mencapai 1.000 kgdengan persentase karkas yangbaik (46%).
2.2. Sapi Ongole
Sapi ini lambat dewasa, padaumur 4 tahun mencapai dewasapenuh. Bobot sapi 600 kg padasapi jantan dan 300-400 kg untuk
sapi betina. Berat lahir 20-25 kg.persentase karkas 45-58%dengan perbandingan dagingtulang 3,23 : 1.
2.3. Sapi Madura
Bobot sapi jantan 300 kg dansapi betina 250 kg. berat pedetpada waktu lahir 12-18 kg. umurdewasa kelamin 20-24 bulan.Pertambahan berat badan 0,25-
0,6 kg per hari. Persentasekarkas 48-63% danperbandingan daging tulangadalah 5,84 :1.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
28/212
141
2.4. Sapi Bali
Di Indonesia perkembangansapi Bali sangat cepatdibanding dengan jenis potonglainnya, hal tersebut
disebabkan breed ini lebihdiminati oleh petani kecil karenabeberapa keunggulannya yangantara lain, tingkatkesuburunnya tinggi, sebagaisapi pekerja yang baik danefesien serta dapatmemanfaatkan hijauan yangkurang bergizi. Persentasekarkas tinggi, daging tanpalemak, heterosis positif tinggipada persilangan, daya
adaptasi yang tinggi terhadaplingkungan dan persentaseberanak dapat mencapai 80persen merupakan keunggulanlainnya. Selain beberapakeunggulan di atas terdapat juga beberapa kekuranganyakni bahwa sapi Balipertumbuhannya lambat, rentanterhadap penyakit tertentumisalnya; penyakit jembrana,peka terhadap penyakit ingusan
dan Bali ziekte . potensi genetiksapi Bali tertera pada Tabel 11.
2.5. Sapi BX
Sapi Brahman Cross (BX)memiliki sifat-sifat seperti:
• persentase kelahiran 81.2%,
• rataan bobot lahir 28.4 kg,bobot umur 13 bulanmencapai 212 kg dan umur18 bulan bisa mencapai 295
kg,• angka mortalitas post-natal
sampai umur 7 hari sebesar
5.2%, mortalitas sebelumdisapih 4.4%, mortalitaslepas sapih sampai umur 15bulan sebesar 1.2% danmortalitas dewasa sebesar0.6%,
• daya tahan terhadap panascukup tinggi karena produksipanas basal rendah denganpengeluaran panas yangefektif,
• ketahanan terhadap parasitdan penyakit sangat baik,serta
• efisiensi penggunaan pakanterletak antara sapi Brahmandan persilangan HerefordShorthorn
Lebih lanjut dijelaskan, padabobot hidup finishing yang samaproduksi karkas sapi BX lebihberat dibandingkan sapi Frisiankarena memiliki persentasekarkas yang lebih tinggi. Bobotkarkas sapi Shorthorn terletakantara sapi Brahman danHereford. Kadar lemak bervariasimulai dari 4.2% sampai 11.2%,terendah pada sapi Frisian dan
tertinggi pada Shorthorn. Hasilpengamatan di ladang ternakSulawesi Selatanmemperlihatkan: persentase beranak 40.91%,
calf crop 42.54%, mortalitas pedet 5.93%, mortalitas induk 2.92%, bobot sapih umur 8-9 bulan
141.5 kg (jantan) dan 138.3kg (betina),
pertambahan bobot badan
sebelum disapih sebesar0.38 kg/hari
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
29/212
142
Tabel 11. Potensi Genetik Sapi Bali
No Keterangan Satuan Skor
1 Berat Lahir Kg 16
2 Berat Sapih Kg 86
3 Berat 1 th, Jantan kg 135
4 Berat 1 th, betina kg 125
5 Berat 2 tahun jantan kg 235
6 Berat 2 tahun betina kg 200
7 Berat dewasa jantan kg 395
8 Berat dewasa betina kg 264
9 Ukuran TubuhDewasa Jantan
• Lingkar Dada
• Tinggu gumba
• Panjang badan
cm
cm
cm
185,5
125,4
142,3
10 Betina :
• Lingkar Dada
• Tinggi gumba
• Panjang badan
• Persentaseberanak/th
cm
cm
cm
%
160,8
113,6
118,5
69
3. Reproduksi/Perkawinan
Ternak
3.1. Reproduksi
Reproduksi merupakan suatukemewahan fungsi tubuh yangsecara fisiologik tidak fital bagikehidupan bagi individual tetapisangat penting bagi kelanjutanketurunan suatu jenis ataubangsa hewan. Pada umumnyareproduksi baru dapat
berlangsung sesudah hewanmencapai masa pubertas dandiatur oleh kelenjar-kelenjarendokrin dan hormon-hormon
yang dihasilkannya. Peranan
reproduksi bagi kehidupanadalah : meningkatkan populasi
ternak melestarikan keturunan
memperbaiki produksi ternakseperti susu, daging dan telur
memperbaiki keturunannyaseperti berat lahirnya,pertambahan bobot badan, jumlah anak yang dihasilkandll.
Dengan usaha pengembang-biakan/reproduksi maka perlusekali memperhatikan hal-halsebagai berikut :
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
30/212
143
hewan bibit yang akandiusahakan keturunannya itu(induk dengan pejantannya)tidak boleh terlalu mudaataupun terlalu tua
Hewan bibit itu harus sehat
tubuhnya, terutama harusbebas dari penyakit menular
Hewan bibit itu harusmempunyai sifat-sifat yangmenguntungkan bagi si
pemeliharanya, seperti:badannya besar dan kuat,tahan penyakit, banyakmenghasilkan susu dansebagainya
Hewan betina (induk)
sebaiknya dikawinkan padawaktu ia sedang berahi
Pada waktu hewan betinabunting, harus dijaga benarmakanan dan kesehatannya.
Tabel. 12. Batas Umur Terbaik dan Tertinggi untuk Diternakkan
pada Berbagai Ternak
Jenis TernakUmur
Dikawinkan(Tahun)
Umur TerbaikDiternakkan
(Tahun)
Batas UmurTertinggi Untuk
Diternakkan
(Thn)
Kambing
Domba
Sapi
Kerbau
Kuda
babi
1-1,25
1,5
2-2,5
2
2,5-3
10 bln
2-3
2-3
3-6
3-7
6-10
2-3
± 5
± 5
± 12
13-14
15-20
± 5
Sumber:Anonymous (1994)
Dengan adanya pengetahuan
tentang reproduksi akanmemberikan berbagai informasiyang dapat digunakan sebagaidasar dalam memperkirakan jumlah atau
banyaknya anak yangmungkin akan dihasilkan
informasi tentang umur saatmulai bereproduksi
panjang atau lama waktubagi hewan bereproduksi
kapan bisa melakukan
aktivitas bereproduksi pola hormonal teknik reproduksi yang
dilakukan.
Proses–proses reproduksi dapatmeliputi banyak hal mulai dari :
pembentukan sel-sel kelaminyaitu sel ovum danspermatozoa
pelepasan gamet-gamet .pada gamet betina (selovum) terjadi pelepasan seltelur dari ovarium yangdisebut ovulasi dan padagamet jantan atau sels permatozoa yaitu pelepasan
dari testis menuju alat-alatkelamin jantan selanjutnyaseperti duktus epididimus,duktus defferens, ampul a dan
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
31/212
144
berakhir dengan adanyaejakulasi.
perkawinan antara ternak jantan dan betina untukmempertemukan gamet jantan dan betina
pertumbuhan zigote sampaifetus dan berakhir dengankelahiran
pubertas siklus reproduksi, dll
Batas umur terbaik dan tertinggiuntuk diternakkan pada berbagaiternak tertera pada Tabel 12.
3.2. Siklus Reproduksi
Siklus reproduksi merupakanrangkaian dari semua kejadianproses reproduksi baik jantanmaupun betina, sejak ternaktersebut lahir sampai ternaktersebut dapat melahirkan(proses-proses biologik kelamin)yang berlangsung secarasambung menyambung yangkemudian terlahir individu barudari suatu mahluk hidup.
Tahapan-tahapan Siklusreproduksi :
3.2.1. Pubertas
Suatu proses reproduksi akanberlangsung secara periodik danterus menerus akan dimulaisejak tenak tersebut mengalami
pubertas atau dewasa kelamin.Pada saat itu ternak sudah dapatmenghasilkan keturunan karenapada saat itu organreproduksinya telah mampumemproduksi gamet-gamet yangmasak. Jadi pubertas padaternak adalah suatu periodedalam kehidupan makhluk jantanatau betina dimana proses-proses reproduksi mulai terjadi.Pada saat inilah maka organ-
organ reproduksi mulaiberfungsi. Pada ternak, pubertasditandai dengan adanyakeinginan ternak tersebut untukmelakukan perkawinan. Umurdewasa kelamin pada setiap jenis ternak tidak sama. Umurdewasa kelamin ini jugatergantung pada keadaan iklim,keadaan makanan, heriditas dantingkat pelepasan hormon. Umurdewasa kelamin pada jenis
ternak tertentu dapat dilihat padaTabel 13 .
Tabel 13. Umur Dewasa Kelamin pada Berbagai Jenis Ternak
Jenis ternak Umur pubertas variasi
SapiKudaDombaKambingKerbaubabi
12 bulan18 bulan8 bulan8 bulan24 bulan6 bulan
6-24 bulan10-24 bulan4-12 bulan4-12 bulan
12- 40 bulan4-8 bulan
Sumber : Partodihardjo (1980)
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
32/212
145
Pada semua ternak bahwadewasa kelamin akan tercapaipada saat dewasa tubuhtercapai. Pada saat ini ternaksudah mampu untuk melakukanperkawinan, tetapi pada saat itu
tubuhnya belum mampu untukmelakukan proses reproduksiselanjutnya seperti bunting,melahirkan dan menyusui.Padasaat itu tubuhnya masih dalamproses pertumbuhan, sehinggaapabila ternak tersebut buntingmaka tubuhnya harusmenyediakan makanan untukpertumbuhan dirinya danpertumbuhan anak yangdikandungnya. Apabila hal ini
terjadi maka kemungkinan-kemungkinan yang tidakdiinginkan akan terjadi sepertiterjadi kematian baik pada indukmaupun anaknya, akanmelahirkan anak-anak yangcacat atau lemah, kecil dll.
Untuk menghindari hal-haltersebut diatas maka sebaiknyaperkawinan hendaknyaditangguhkan beberapa saat
sampai tubuhnya cukup dewasa
atau dewasa tubuh telahtercapai.
3.2.2. Siklus berahi (Estrus )
Siklus berahi adalah perubahan
yang terjadi secara teratur padasistim reproduksi hewan betina.Siklus berahi adalah jarak antaraberahi yang satu dengan berahiberikutnya. Sedangkan berahiadalah saat dimana ditandaikesediaan hewan betinamenerima pejantan untukmelakukan kopulasi.
Dalam periode siklus berahiterjadi perubahan-perubahan
fisiologis dalam alat kelaminbetina. Perubahan ini bersifatsambung menyambung satusama lain dan akhirnya bertemukembali pada permulaannya.Berdasarkan gejala yang terlihatdari luar tubuh. Ternak-ternakbetina akan menjadi berahi padaawal interval waktu yang teraturdan antara species satu denganspecies lainnya akan berbeda.Panjang siklus berahi ternak
tertera pada Tabel 14.
Tabel. 14. Siklus Berahi Pada Berbagai Jenis Ternak
JenisTernak
Panjang SiklusEstrus
Variasi
Sapi
Kuda
Domba
Kambing
Babi
Anjing
21 hari
21 hari
16,5 hari
18 hari
21 hari
-
18-24 hari
19-21 hari
14-20 hari
19-21 hari
18-24 hari
6-12 bulanSumber:Partodihardjo, S. 1980 .
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
33/212
146
Satu siklus berahi terbagimenjadi 4 fase yaitu : proestrus,estrus, metestrus dan diestrus.Dari keempat fase tersebut, faseestrus merupakan faseterpenting karena dalam fase ini
hewan betina memperlihatkangejala-gejala khusus untuk tiap-tiap jenis hewan dan dalam faseini pula betina mau menerimapejantan untuk melakukankopulasi.
3.2.2.1. Proestrus
Proestrus merupakan fasepersiapan. Phase ini cukuppendek dan dan gejala luar yangterlihat berupa perubahan-perubahan tingkahlaku yangagak lain dari biasanya sepertiagak gelisah dan perubahan–perubahan alat kelaim luar.Meskipun telah ada perubahanyang menimbulkan gairah seksnamun pada saat proestrus tersebut ternak masih belummau menerima pejantan ataumenolak untuk bisa melakukanperkawinan.
3.2.2.2. Estrus
Estrus merupakan fase yangterpenting dalam siklus berahi.Estrus adalah periodepenerimaan seksual pada ternakbetina. Pada fase ini ternakbetina memperlihatkan gejalayang khusus pada setia jenisternak. Dan pada saat ini pulaternak betina mau menerimapejantan untuk melakukan
kopulasi. Sehingga apabila adabetina yang menolak untukmelakukan kopulasi sedangkantanda-tanda berahi terlihat maka
kemungkinan ternak tersebutmasih mengalami proestrus ataumasa estrus sudah selesai.
Gejala berahi yang umum dannampak terlihat pada sebagian
besar jenis ternak pada saatberahi (estrus) adalah gelisah,nafsu makan berkurang atauhilang sama sekali, menghampiripejantan dan tidak lari pada saatpejantan mau menaiikinya.
Perubahan-perubahan yangterjadi pada alat kelaimin bagiandalam pada waktu estrus adalahpertumbuhan folikel yang telahdimulai pada saat proestrus
maka akan mencapai pertumbuan yang maksimal dan ovumyang terdapat dalam folikel akanmenjadi masak. Dan follikel siappecah dan mengeluarkan ovum.Selama atau segera setelahperiode berai maka akan terjadiovulasi. Estrus akan segeraberakhir kira-kira pada saatpecahnya folikel ovari, atauterjadinya ovulasi.
3.2.2.3. Metestrus
Segera setelah berahi selesai,maka sisa-sisa gejala-gejalaberahi masih tampak tetapi padasaat itu betina sudah tidak maulagi dinaiki atau dikawinipejantan. Pada saat itusebetulnya masa estrus sudahselesai dan telah telah bergantidengan fase baru yang diebutmetestrus.
Pada saat metestrus, perubahanalat kelamin luar tidak tampak,tetapi dalam alat kelaminnya
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
34/212
147
yaitu ovariumnya terjadipembentukan corpushemorrhagikum yang terletakdalam folikel de graaf yang telahmengeluarkan ovumnya. Padasapi, metestrus juga ditunjukkan
dengan adanya sedikit darahyang mengalir keluar dari uteruske vagina. Dan terlihat dari vulva.
Darah yang mengalir pada sapisaat metestrus bukanmerupakan menstruasi padamanusia tetapi darah ini berasaldari pembuluh-pembuluh darahkapiler yang berada padakarankula yang mendapat suplaycukup banyak pada saat estrus,
sehingga karankula tegang danbeberapa diantaranya ada yangpecah dan mengeluarkan darah
3.2.2.4. Diestrus
Diestrus adalah masa tenang.Yaitu suatu siklus berahi yangditandai oleh tidak adanyakebuntingan dan tidak adanyaaktivitas kelamin sehingga ternakmenjadi tenang. Pada saat itu
kondisi keadaan dalam alatreproduksi yaitu pada bagian
endo metriumnya masih terlihatadanya pertumbuhan kelenjar-kelenjar endometrium yangberkelok-kelok, tetapi hal ini tidakberlangsung lama. Lamakelamaan kelenjar-kelenjar
tersebut akan berdegenerasi.Corpus hemorrhagikum lama-kelamaan akan mengkerut dantumbuh sel-sel yang berwarnakuning atau disebut sel luteumdan mulailah terbentuk corpusluteum. Di estrus ini merupakanfase yang terlama dalam siklusestrus.
3.2.3. Lama Berahi
Lama berahi merupakan selangwaktu mulai berahi ditandaidengan munculnya berahisampai hilang tanda-tandaberahi. Lama berahi setiap jenisternak berbeda-beda. Demikian juga dengan setiap individuternak bervariasi. Hal initergantung dari beberapa faktorseperti umur, musim dankehadiran pejantan serta bobotbadan. Lama berahi pada
berbagai jenis ternak terterapada Tabel 15.
Tabel 15. Lama Berahi pada Berbagai Jenis Ternak
Jenis TernakPanjang Siklus
EstrusVariasi
SapiKudaDombakambingBabi
Anjing
17 jam-
30 jam30 jam
-
-
15-19 hari--
24-36-
-
3.2.4. Kebuntingan
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
35/212
148
Yang dimaksud kebuntingandipandang dari segi teknissebenarnya dimulai sejak saatsel kelamin betina bersatudengan sel kelamin jantandidalam saluran alat reproduksi
paling atas atau ovoduct dantepatnya dibagian ampula.
Sedangkan Frandson (1992)mengatakan bahwa ke buntinganberarti keadaan dimana anaksedang berkembang didalamuterus seekor hewan betina.Satu periode kebuntingan adalahperiode dari mulai terjadinyafertilisasi sampai terjadinyakelahiran normal. Pada ternak
sapi fertilisasi terjadi setelah 11sampai 15 jam dari inseminasi/perkawinan.
Sedangkan untuk manusia,fertilisasi ini akan terjadi 14sampai 15 hari setelah terakhirmenstruasi.
Pertumbuhan mahluk baru hasilfrtilisasi atau pembuahan antaraovum dengan sperma tozoa,
dapat dibedakan tigatahap/periode yaitu : periode ovum yaitu periode
yang dimulai dari fertilisasisampai implan tasi.
Periode embrio yaitu periodedari saat terjadinyaimplantasi sampai saatdimulainya pem bentukanalat-alat tubuh bagian dalam
Periode fetus yaitu periodeterakhir yaitu dimulai dari
terbentuknya alat-alat tubuhbagian dalam dan extremitas(anggota tubuh) sampaiterjadi kelahiran.
Pengetahuan tentang apakahternak yang dipeliharamengalami kebuntingan atautidak adalah sangat penting. Adabeberapa cara untuk membantu
mendiagnose suatu ternakbunting atau tidak. Berbagaicara yang dapat dilakukanadalah : ternak tidak mengalami
berahi lagi. Sebagai indikasikebuntingan yang cukupsederhana dan efektif adalahbahwa setelah 45 harisetelah perkawinan ternaktersebut tidak berahi lagi.Cara ini akan ada juga
melesetnya karena adaternak-ternak tertentu yangmengalami silent heart(berahi tenang). Hal ini bisadisebabkan karena dalamovariumnya terdapat corpusluteum yang persisten.
perubahan kontur abdomen.Pada ternak yang buntingmaka akan terjadi penurunanpada dinding abdominal(pelebaran abdomen).
pemeriksaan dapat juga
dilakukan dengan palpasi perrektum yaitu dengan caramemasukkan tangan dalamrektum dan meraba organ-organ reproduksi tertentu.Untuk ini dibutuhkan seorangyang ahli dan terampil.Diagnose kebuntingan inididasarkan kepada tingkatperkembangan fetus danperubahan-perubahan pada
genetalia dan struktur-struktur yang terkait padahewan betina.
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
36/212
149
Sinarx.Diagnose kebuntingandengan menggunakan sinarX kurang begitu efektif danbermanfaat. Sinar X akanefektif apabila diguna kanuntuk menetapkan
kebuntingan setelah tulang-tulang fetus telah mengalamikalsifikasi
Ultra suara (Ultra sound).Ultra sound dapat digunakanuntuk mendeteksikebuntingan pada berbagai jenis ternak seperti sapi.Teknik ultra sonik didasarkankepada timbulnya bunyi
dengan frekuensi yang tinggi(1 sampai 10 juta cycle tiapdetik) melalui jaringan.
Uji Biologik denganmengamati adanya hormongonado tropin dalam serum
darah maka dapat di pastikanbahwa ternak tersebutbunting. Hormongonadotropin dihasilkan/diproduksi oleh placentasewaktu bunting.
Metode pemeriksaankebuntingan pada berbagai jenisternak tertera pada Tabel 16.
Tabel. 16. Metode Pemeriksaan Kebuntingan pada Berbagai Jenis
Ternak
SpesiesMetode ygDigunakan
Contoh ygdiperlukan
CaraMulai dpt dipergunakan
Sapi Palpasi rektal - perabaan 30-35 hari
Domba Biopsi vaginalUltra suara
Mucosavaginal
Histologik
Alat elektron
40 hari
70 hari
Sumber : Partodihardjo, 1980
Perubahan-perubahan yangterjadi dalam alat kelamin betinapada saat kebuntingan:
3.2.4.1. Perubahan padaUterus
Pada ternak yang mengalamikebuntingan maka akan terjadiperubahan-perubahan padauterusnya, seperti : terjadi vaskularisasi pada
endometrium
terbentuknya lebih banyakkelenjar endo metrium
myometrium menjadi tenangyaitu tidak mengalamikontraksi lagi
setelah terjadi implan tasi,penyaluran makanan dariinduk ke anak lebih lancar. Ada hubungan yang lebiherat dari trophoblast denganpembuluh-pembuluh darahpada endometrium
terjadi pertukaran zatmakanan dari induk ke anakdan zat buangan dari anak keinduk. Hal ini terjadi sejakterjadinya implantasi yang juga disertai oleh
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
37/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
38/212
151
uterus yang buntingmengeluarkan anak dan placentamelalui saluran kelahiran.
Sesaat tanda-tanda menjelangkelahiran adalah :
akan terjadi relaksasi padabagian pelvis yaitu padaligamentum sacro-spinasum dan otot-otot disekitar pelvis dan tungging
otot akan terlihat mengendorkhususnya disekitar pangkalekor
pangkal ekor diangkat keatas
sisi perut mengempis dansecara keseluruhan perut
kelihatannya mengecil. Atauperutnya akan tenggelam/jatuh.
ambing membesar danmengeras
dari puting susu kadang-kadang keluar cairan
ternak terlihat gelisah
terjadi pembengkaan(edema) pada vulva.Besarnya dapat mencapai 2sampai 4 kali nya
lendir cervix yang berfungsi
menyumbat cervix pada saatkebuntingan akan mencair
relaksasi dinding abdominal ternak berusaha untuk
mengasingkan diri.
Proses kelahiran dapatdibedakan menjadi tiga tahapyaitu :
Tahap pertama
Pertama-tama uterus akanberkontraksi dan secarabertahap akan mendorong
kantong air terhadap sisi uterinsehingga menyebabkan serviksberdilatasi. Pada tahap pertamaini, pada sapi, antara 2 sampai 6 jam.
Tahap kedua
Terjadi kelahiran yangsebenarnya yaitu fetus akankeluar dari uterus melalui cerviksdan vagina. Pada saat itukantong air akan pecah secararefleks dan mengawali kontraksiotot-otot abdomina. Denganadanya dua macam kontraksiyaitu kontraksi uterus dankontraksi abdominal maka fetus
akan terdorong dan melintasisaluran kelahiran.
Tahap ketiga
Tahap ketiga adalahpengeluaran placenta segeramengikuti fetus keluar.
3.3. Perkawinan Ternak.
Pada garis besarnya sistim
perkawinan ternak dapatdibedakan menjadi 2 cara yaitu :
3.3.1. Perkawinan Alami
Perkawinan Alami yaitu suatuPerkawinan tanpa BantuanManusia. Ternak secara naluriakan berkembang biak denganmelalui proses perkawinan.
Berdasarkan tempat
perkawinannya maka dapatdibedakan menjadi dua sistemyaitu : Hand mating dan Pasturemating . Sedangkan berdasar
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
39/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
40/212
153
tingkat kesuburan dari betinamaupun pejantannya sertapengaturan perkawinan.Kesuburan suatu ternakbetina dapat diukur dariketeraturan dan kemampuan
beranak dengan cepat.Sedangkan kesuburanpejantan dapat diukur darisifat kejantannya dan jumlahserta kualitas sperma yangdihasilkan.
pengaturan perkawinan olehpeternak. Meskipun suatuternak betina danpejantannya dalam kondisisubur, tetapi apabila peternakkurang memperhatikan
tingkah laku reproduksiternak yang dipeliharanyamaka kesempatan yang baikuntuk mengawinkan ternakakan berlalu dengan suatuyang sia-sia.
perkawinan pertama Walaupun ternak sudah
mencapai pubertas, akantetapi ternak tersebut belumboleh dikawinkan tetapi harusharus mencapai kedewasaan
tubuh terlebih dahulu, karenapada saat itu ternak telahmemiliki kedewasaan tubuhdan memiliki bagian-bagiantubuh yang harmonis danseimbang antara organ yangsatu dengan organ lainnya.
Perkawinan yang tepat padawaktu betina sedang berahi
Pengaturan perkawinandengan penyerempakanberahi
Untuk meningkatkan ataumemberikan keuntungan yangmaksimal salah satunya dengan
cara kita mampu mengaturproduktivitas induk-induk ternaksehingga akan melahirkan anakdengan umur yang sebaya yangsiap dipasarkan. Untuk itu dapatdilakukan dengan cara
mengawinkan induk-induk betinasecara bersamaan sehinggainduk-induk tersebut akanmelahirkan dengan waktu yangbersamaan. Untuk itu perludilakukan suatu metoderekayasa proses reproduksisehingga terjadilah berahi secarabersamaan atau lebih dikenaldengan istilah penyerentakanberahi.
Penyerentakan berahi diaturoleh : penggunaan hormon Perangsangan dengan
pejantan Penggunaan metode
inseminasi buatan dan sinarlaser
3.3.2. Perkawinan Buatan(Art i f ic ial Insem inat ion )
Inseminasi buatan adalahterjemahan dari artificialinsemination (Inggris) dimanaartificial artinya buatan atautiruan sedangkan inseminationadalah berasal dari kata latininseminatus (in artinyapemasukan, penyampaian ataudeposisi. Sedangkan semenadalah cairan yang mengandungsel-sel kelamin jantan yangdiejakulasikan melalui penis
pada waktu kopulasi ataupenampungan). Jadi menurutdefinisi, inseminasi buatanadalah pemasukan atau
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
41/212
154
penyampaian semen kedalamsaluran kelamin betina denganmenggunakan alat-alat buatanmanusia, jadi bukan secaraalami.
Inseminasi Buatan jugamerupakan suatu perkawinandengan menggunakan teknologidengan bantuan manusiadimana dengan IB ini diharapkandapat memperbaiki ternak-ternakyang mempunyai genetic jelekyang ada di seluruh dunia inidiganti dengan bibit-bibit yanggenetiknya baik, sehingga dapatmeningkatkan baik populasimaupun produktivitas ternak.
Oleh karena itu pelaksanaan IBsangat penting dipelajari.
Hal-hal yang perlu dipelajaridalam pelaksanaan IB adalah : menyediakan semen beku, menyiapkan peralatan dan
bahan penunjang
mengoperasionalkan IB merawat peralatan IB dan mencatat pelaksanaan IB
secara detil.
Inseminasi buatan merupakansatu alat yang ampuh yangpernah diciptakan manusia untukmeningkatkan populasi danproduksi hewan baik secarakuantitatif maupun secarakualitatif. Teknik Inseminasibuatan sudah sangat meluas dansudah populer terutama dalambidang peternakan khususnyalagi pada sapi perah.
Dalam praktek, prosedurinseminasi buatan tidak hanyameliputi deposisi atau
penyampaian semen kedalamsaluran kelamin betina, tetapimencakup juga seleksi danpemeliharaan pejantan,penampungan, penyimpananatau pengawetan (pendinginan
dan pembekuan) danpengankuan semen, inseminasi,pencatatan dan penentuan hasilinseminasi pada hewan betinaserta bimbingan dan penyuluhanpeternak khususnya bagipenerapan IB dibidangpeternakan.
Prosedur inseminasi buatan
3.3.2.1. Pengambilan Semen
Ada beberapa metodepenampungan semen yangdapat dilakukan untuk inseminasibuatan, seperti metodepengurutan, metode elektroejakulator dan metode vaginabuatan. Namun salah satu carayang paling umum adalahmetode vagina buatan. Alat-alat yang digunakan:
silinder karet selongsong dalam tabung penampung
corong
Sebelum dilakukan penyadapan,maka apabila preputium terlalupanjang perlu digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Bersihkanpreputium dan daerah sekitarnyadengan menggunakan sabundan air hangat kemudiankeringkan dengan menggunakan
handuk. Demikian juga dibagianbelakang sekitar pangkal ekordari hewan pemancing (betina).Contoh Vagina Buatan tertera
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
42/212
155
pada Gambar 34, sedangkancontoh Penyadapan Semen
pada sapi tertera pada Gambar35.
Gambar 34. Vagina Buatan Siap untuk Menampung Semen
Gambar 35. Penyadapan Semen pada Sapi
3.3.2.2. Pemeriksaan Semen
Pemeriksaan semen dilakukansecara makroskopis sepertivolume, warna dan konsistensi.Sedangkan secara mikroskopismeliputi: menaksir kualitas semen/air
mani menaksir prosentase sperma
dalam semen
Menghitung sperma denganhymocytometer
Menghitung sperma hidupdan yang mati denganpewarnaan
Melihat morfologi sperma danmenghitung sperma normaldan yang abnormal
Contoh alat pemeriksaan sementertera pada Gambar 36
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
43/212
156
Gambar 36. Pemeriksaan Semen Sapi dalam Laboratoium
3.3.2.3. Pengenceran semen
Fungsi pengencer semendiantaranya : sumber makanan atau nutrisi
untuk energi bagispermatozoa
Pelindung spermatozoa daripertumbuhan kuman
Mempertahankan tekananosmotik
Mencegah perubahan PH Mengurangi kerusakan
sperma karena “ cold shock
3.3.2.4. Pelaksanaan(Prosedur) Inseminasi
Metode inseminasi yang seringdigunakan adalah denganmenggunakan rekto vaginal.Rektovaginal merupakan metodeyang lebih umum dan biasadipakai pada saat ini karenalebih praktis dan lebih efektip.Caranya :
cucilah telapak tangandengan sabun dan air sampaibersih
ambil sarung tangan plastikatau karet dan masukkan di
tangan kiri. Sarung tangantidak mutlak dipakai. celupkan sedikit ujung tangan
dengan sedikit air sabun. tangan kiri yang ber sarung
plastik tersebut dimasukkanke dalam rektum secarapelan dan halus mengikutiirama peristaltik ataukontraksi dinding rektum
genggam dan fikser cervixdalam telapak tangan. Harus
bisa membedakan antaravagina, cevic dan uterus.Kalau diraba cervix akanterasa jauh lebih kerasdibandingkan dengan keduasaluran kelamin tersebut.
bersihkan atau cuci vulvabibir-bibirnya dari kotoranatau urine kemudian di lapsampai kering denganmengguna kan kapas atautissue.
Pipet inseminasi atau“Inseminasi gun” dimasukkandan di posisikan di pangkal uteri
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
44/212
157
pada posisi 4 melalui vulva danvagina dan pintu luar cervix atauos externa cervix. Padaumumnya bagi yang belum
terampil akan menemukankesulitan. Contoh pelaksanaanIB pada sapi tertera padaGambar 37.
Gambar 37. Pelaksanaan IB Pada Sapi
3.4. Penerapan Bio-teknologiReproduksi
Teknologi reproduksi merupakansatu kesatuan dari teknik-teknikrekayasa reproduksi hewan yangdikembangkan melalui suatuproses penelitian dalam bidangreproduksi ternak secara terus-
menerus dan berkesinambunganyang hasilnyadapa diaplikasikanuntuk tujuan tertentu.
Ada beberapa produk dari hasilteknologi reproduksi yang dapatdiketahui, diantaranya:
3.4.1. Perangsangan berahi(Stimulasi estrus)
Perangsangan berahi adalah
suatu metode yang dilakukanbaik secara mekanik dan/ataukimiawi untuk memanipulasisiklus reproduksi hewan agar
dapat mempercepat terjadinyaberahi dan ovulasi dengan tujuanuntuk meningkatkan produktifitasdan efisiensi manajemen (biaya,waktu dan tenaga).Perangsangan berahi dapatdibedakan menjadi dua, yaituinduksi berahi danpenyerentakan berahi.
Induksi berahi (oestrousinduction) adalah suatuperangsangan berahi dan ovulasiyang biasanya dilakukan padahewan-hewan yang tidak berahibermusim (anestrous seasonally )atau perangsangan berahi padahewan di luar atau sebelummasuk musim kawinnya.Sedangkan Sinkronisasi berahisuatu upaya untuk
mengendaatau pengaturan siklusestrus sedemikian rupa sehinggaperiode estrus pada banyakindividu hewan betina akan
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
45/212
158
menunjukkan berahi secaraserentak.
Pada sinkronisasi estrus padaumumnya dilakukan padahewan-hewan yang poli-estrus
yaitu tidak mengenal musimkawin seperti halnya padasebagian besar ternak. Adabeberapa hormon yang dapatdigunakan diantaranya:
Prostalgandin F2 alpha Progesteron dan GnRH
(Gonadotropinne RealisingHormone)
Progesteron dan PMSG(Pregnant Mare’s SerumGonadotrophine)
Melatonin Estradiol Kombinasi antara
progesteron denganProstalgandin F2 alpha
3.4.2. Superovulasi (Mult ipleOvulas i
Sapi merupakan ternakuniparous, dimana padaumumnya hanya ada satu sel
telur saja yang terovulasi setiapsiklus berahi. Oleh sebab ituuntuk merangsang terjadinyaovulasi gandanda makadiberikan hormon superovulasi,sehingga diperoleh ovulasi seltelur dalam jumlah besar. Jadisuper ovulasi adalah suatuupaya untuk merangsangovarium betina agar ternakbetina dapat melepaskan ovum (ovulasi ) lebih dari satu.
Hormon yang banyak digunakanuntuk rekayasa superovulasiadalah hormon gonadotropin
seperti hormon FollicleStimulating Hormone (FSH)Pregnant Mare & #8217 danPregnant mare serumgonadotropin (PMSG). Denganpenyuntikan hormon
gonadotropin tersebut makaakan meningkatkanperkembangan dan pematanganfolikel pada ovarium sehinggadiperileh ovulasi sel telur yanglebih banyak. Superovulasi inidimanfaatkan dalam teknikembrio transfer
3.4.3. Transfer Embrio
Transfer Embrio (TE) adalah
suatu teknologi yangdikembangkan untukmemperbaiki genetika ternak,meningkatkan ataumemaksimumkan potensi ternakunggul dalam satu musim kawin,sehingga dapat dipacupeningkatan populasinya.
TE merupakan teknologialternatif yang sedangdikembangkan dalam usaha
meningkatkan mutu genetik danpopulasi ternak sapi di Indonesiasecara cepat. Dalam duniapeternakan teknik transferembrio telah berhasildikembangkan pada sapi ,bahkan saat ini telahberkembang sebagai suatuindustri peternakan. TE padasapi merupakan generasi keduabioteknologi reproduksi setelahinseminasi buatan.
Transfer embrio merupakansuatu proses, mulai daripemilihan sapi-sapi donor,
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
46/212
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
47/212
160
Hasil panen dari embrio transferadalah blastosist (sebelumimplantasi ) dan embrio beku.Hasil dari embrio transfer sangatdipengaruhi oleh kondisi sapidonor, kualitas embrio yang
dihasilkan dan kesiapan darirecipient untuk mampumenghasil kan kebuntingan,dengan cara: meningkatkankualitas Corpus luteum dengancara penyuntikan HCG dandengan cara penyuntikaninterferon yang berfungsi untukmencegah regresi Corpusluteum.
Ada beberapa permasalahan
yang sering dihadapi dalamprogram transfer embrio,diantaranya:
Pemanenan embrio yangrendah, karena mutu ternakdonor yang rendah dankurang diterapkan rekayasareproduksinya
Embrio beku masih harusdiimpor karena kurangnyainformasi dan teknologipembekuannya
Potensi genetik dan unjuk
kerja reproduksi sapi recipienyang umumnya rendahkarena kurangnya programseleksi dan rendahnyakemampuan teknisi.
3.4.4. Spl i t ting Emb r io
Splitting embrio adalahpembelahan embrio padastadium Blastosisit, yang akan
menghasilkan kembar identik.Setengah embrio dikembalikanlagi kedalam uterus dan
setengahnya lagi ditransferkerecipient.
3.4.5. Clonning Gen
Clonning gen yaitu suatu
prosedur untuk memperolehreplika yang dapat sama dari selatau organisme tunggal.Percobaan yang sudah berhasiladalah Domba Dolly.
4. Seleksi Bibit Ternak
Seleksi adalah suatu tindakanuntuk memilih ternak yangdianggap mempunyai mutugenetik baik untuk
dikembangbiakan lebih lanjutserta memilih ternak yangdianggap kurang baik untukdisingkirkan dandikembangbiakan lebih lanjut.Seleksi dapat diartikan jugauntuk memperkenankansekelompok ternak menjadipenurun dari generasiberikutnya dan menghilangkankesempatan dari kelompok lainuntuk memperoleh penurun dari
generasi berikutnya pula.
Pada dasarnya seleksi dapatdibedakan menjadi dua macamyaitu seleksi alam dan seleksibuatan. Seleksi alam adalahseleksi yang terjadi karenapengaruh alam dan bukandipengaruhi oleh manusia danalamlah yang menentukan arahdan tujuannya. Seleksi alammerupakan inti dari teori Darwin
yaitu “Asal usul dari berbagaispecies” (The origin of defferentspecies). Sedangkan seleksibuatan adalah seleksi yang
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
48/212
161
dilakukan oleh manusia untuksuatu tujuan atau sasarantertentu demi kebutuhannya.Untuk saat ini, seleksi yangdipengaruhi oleh manusialahyang berkembang sedangkan
seleksi karena faktor alam dapatdikatakan langka kejadiannya.Dalam dunia peternakanmodern, akan terlihat bahwamanusialah yang terutamamengadakan seleksi demikebutuhannya.
4.1. Seleksi Sapi Potong
Seleksi pada sapi bertujuanuntuk menghasilkan sapi bibit
yang diharapkan dapatdigunakan untuk meningkatkanmutu genetik populasi sapipotong.
Dalam melakukan seleksi padasapi potong, dibedakan atasadanya dua metode pokok yaitu:
Seleksi Tradisional
Seleksi secara tradisional yaitu
metode seleksi yang telah lama.Metode ini sangat sederhanayaitu mencari ternak jantan yangmemiliki cacat luar untukkemudian dilakukan kastrasiagar ternak jantan tidak dapatmengawini induk-indukwilayahnya.
Seleksi Kuantitatif
Seleksi secara kuantitatif adalah
metode seleksi yang didasarkanatas perhitungan kuantitatif.Kriteria-kriteria pada sapi potongyang dapat dipergunakan dalam
seleksi adalah ; Berat badanpada umur tertentu, Kecepatanpertumbuhan dan Ukuran tubuhpada umur tertentu.
4.2. Seleksi Pada Sapi Perah
Ada beberapa metode yangdapat digunakan untukmelakukan seleksi terhadap sapiperah betina. Beberapa metodeyang sering digunakan yaitu: pendugaan kemampuan
berproduksi
Estimated Transmitting Ability(ETA)
Pendugaan nilai pemuliaan
Sedangkan seleksi pemilihanpejantan ada beberapa metode,diantaranya: perbandingan antar produksi
anak membandingkan produksi
anak induk membandingkan produksi
herdmatenya.
4.3. Seleksi Ternak Kerbau
Pemuliabiakan terhadap kerbaudi Indonesia belum dikerjakansecara sistematis dan seleksinyabelum dikerjakan dengan baik.Pengembangbiakan kerbaudilakukan peternak secara alami.
5. Pemilihan Bibit Ternak
Keberhasilan dalam usahabudidaya ternak sapi sangatdipengaruhi oleh bibit yang akan
digunakan. Dalam pemilihan bibitharus jelas tujuannya apakahuntuk menghasilkan daging,susu atau dengan tujuan tenaga
-
8/18/2019 smk11 AgribisnisTeknikRuminansia Caturto
49/212
162
kerja. Pemilihan bibit ternakruminansia dapat dilakukanberdasarkan:
Pemilihan tipe. Pemilihan sapi berdasarkan
keturunan.
Penilaian dan pengukuransapi.
Hasil pameran
5. 1. Tipe Ternak
Ada beberapa macam tipe ternakruminansia, yaitu :
5.1. 1.Tipe Pedaging
Ternak ruminansia tipe pedaging
pada umumnya mempunyai ciri-ciri: Cepat mencapai dewasa.
Laju pertumbuhan cepat. Efisiensi pakannya tinggi. Kualitas dagingnya
maksimum dan mudahdipasarkan.
Tubuh dalam besar,mencirikan tipe pedagingberbentuk persegi empatatau balok.
Perut tidak menggantung Tidak cacat
5.1.2. Tipe Perah
Tubuhnya lu