smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

7

Click here to load reader

Upload: catur-prasetyo

Post on 16-Jan-2017

151 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Smart Solution

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013

Matematika SMA (Program Studi IPA)

Disusun oleh :

Pak Anang

Page 2: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Halaman 130 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 17. Menyelesaikan masalah deret geometri.

Deret Geometri

Barisan Bilangan Deret Bilangan π‘ˆ1, π‘ˆ2, π‘ˆ3, … , π‘ˆπ‘› 𝑆𝑛 = π‘ˆ1 + π‘ˆ2 + π‘ˆ3 + … + π‘ˆπ‘›

Barisan Geometri Deret Geometri

π‘ˆπ‘› = π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1 𝑆𝑛 =π‘Ž(π‘Ÿπ‘›βˆ’1)

π‘Ÿβˆ’1, |π‘Ÿ| > 1

𝑆𝑛 =π‘Ž(1βˆ’π‘Ÿπ‘›)

1βˆ’π‘Ÿ, |π‘Ÿ| < 1

Deret Geometri Tak Hingga

π‘†βˆž =π‘Ž

π‘Ÿβˆ’1

Hubungan π‘ˆπ‘› dan 𝑆𝑛 π‘ˆπ‘› = 𝑆𝑛 βˆ’ π‘†π‘›βˆ’1 Keterangan:

π‘ˆπ‘› = suku ke-𝑛𝑆𝑛 = jumlah 𝑛 suku pertamaπ‘†βˆž = jumlah deret geometri tak hinggaπ‘Ž = suku pertamaπ‘Ÿ = rasio𝑛 = banyaknya suku

Page 3: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 131

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Rasio Barisan Geometri Jika diketahui dua suku pada barisan geometri, maka rasio dari barisan geometri tersebut bisa ditentukan dengan:

π‘Ÿ = βˆšπ‘ˆπ‘

π‘ˆπ‘ž

π‘βˆ’π‘ž

Bukti:

π‘ˆπ‘ = π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’π‘ …………..(1)

π‘ˆπ‘ž = π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’π‘ž …………..(2)

Dengan membagi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh: π‘ˆπ‘

π‘ˆπ‘ž=

π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’π‘

π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’π‘žβ‡’

π‘ˆπ‘

π‘ˆπ‘ž= π‘Ÿ(π‘›βˆ’π‘)βˆ’(π‘›βˆ’π‘ž)

β‡”π‘ˆπ‘

π‘ˆπ‘ž= π‘Ÿβˆ’(π‘βˆ’π‘ž)

β‡”π‘ˆπ‘ž

π‘ˆπ‘= π‘Ÿπ‘βˆ’π‘ž

⇔ π‘Ÿ = βˆšπ‘ˆπ‘

π‘ˆπ‘ž

π‘βˆ’π‘ž

Jika jarak antar dua suku barisan geometri itu sama, maka rasio antar dua suku barisan tersebut juga sama. Jika jarak indeks antar dua suku barisan sama,

π‘ΌπŸ π‘ΌπŸ“ π‘ΌπŸ–

Maka rasio antar dua suku suku barisan juga sama. Bukti: Dari rumus suku ke-n π‘ˆπ‘› = π‘Žπ‘Ÿπ‘›βˆ’1 diperoleh: π‘ˆ2 = π‘Žπ‘Ÿ π‘ˆ5 = π‘Žπ‘Ÿ4 π‘ˆ8 = π‘Žπ‘Ÿ7

Rasio π‘ˆ5 dan π‘ˆ2 adalah π‘ˆ5

π‘ˆ2=

π‘Žπ‘Ÿ4

π‘Žπ‘Ÿ= π‘Ÿ3

Rasio π‘ˆ8 dan π‘ˆ5 adalah π‘ˆ8

π‘ˆ5=

π‘Žπ‘Ÿ7

π‘Žπ‘Ÿ4 = π‘Ÿ3

Terbukti bahwa jika selisih indeks antar dua suku sama, maka rasio antar dua suku tersebut juga sama.

Page 4: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Halaman 132 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan rasio jika diketahui dua suku dari barisan geometri:

Jika diketahui π‘ˆ3 = 16 dan π‘ˆ7 = 256, rasio barisan geometri tersebut adalah …. Langkah logika praktis:

π‘Ÿ = βˆšπ‘ˆ7

π‘ˆ3

7βˆ’3

= √256

16

4

= √164

= 2

Rasio adalah hasil pembagian suku besar dengan suku kecil, lalu hasilnya diakar pangkat selisih indeks suku besar dikurangi indeks suku kecil. Atau Pembagian suku diakar pangkat selisih indeks suku. SELESAI.

Menentukan suku ke-𝐧 jika diketahui dua suku dari barisan geometri:

Jika diketahui π‘ˆ3 = 16 dan π‘ˆ7 = 256, tentukan suku ke-9 dari barisan tersebut! Langkah logika praktis: Suku ke 9 adalah suku ke-7 dikalikan rasio pangkat 2.

π‘Ÿ = βˆšπ‘ˆ7

π‘ˆ3

7βˆ’3

= √256

16

4

= √164

= 2

Jadi, π‘ˆ9 = π‘ˆ7 Γ— π‘Ÿ2

= 256 Γ— 22

= 256 Γ— 4= 1024

SELESAI.

Menentukan suku ke-𝐧 jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih indeksnya sama:

Jika diketahui π‘ˆ2 = 6 dan π‘ˆ4 = 24, tentukan suku ke-6 dari barisan tersebut! Langkah logika praktis: Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-4 dan suku ke-6. Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 6 βˆ’ 4 = 4 βˆ’ 2, yaitu sama-sama berselisih 2. Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka rasio suku tersebut juga sama! Suku ke 4 adalah suku ke-2 ditambah rasio suku ke-4 dan suku ke-2.

Jadi, π‘ˆ6 = π‘ˆ4 Γ—π‘ˆ4

π‘ˆ2

= 24 Γ—24

6

= 96

Atau 6 ke 24 itu dikali 4, maka 24 dikali 4 lagi sama dengan 96. SELESAI.

Page 5: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 133

Menentukan suku ke-𝐧 jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih indeksnya berkelipatan.

Jika diketahui π‘ˆ2 = 4 dan π‘ˆ5 = 12, tentukan suku ke-11 dari barisan tersebut! Langkah logika praktis: Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-11. Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan? Selisih dari 11 βˆ’ 5 adalah 6, sementara itu selisih 5 βˆ’ 2 adalah 3. Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 2 kali lebih besar maka rasio suku tersebut adalah pangkat 2 lebih besar! Suku ke 14 adalah suku ke-5 dikali pangkat tiga dari rasio suku ke-5 dan suku ke-2.

Jadi, π‘ˆ14 = π‘ˆ5 Γ— (π‘ˆ5

π‘ˆ2)

2

= 45 Γ— 3 (12

4)

2

= 45 Γ— 3(3)2

= 45 Γ— 27= 1215

SELESAI.

Page 6: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Halaman 134 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT deret geometri tak hingga

Apabila yang ditanyakan adalah lintasan bola yang jatuh dengan rasio pemantulan 𝑝

π‘ž maka lintasan yang

ditempuh bola sampai berhenti adalah sebagai berikut:

π‘†βˆž = π‘Ž (π‘ž + 𝑝

π‘ž βˆ’ 𝑝)

Bukti: Perhatikan gambar lintasan bola berikut:

dst …

Mari kita ringkas rumus deret geometri tak hingga berikut: Untuk lintasan bola ke bawah dimulai dengan π‘Ž, sedang untuk lintasan ke atas dimulai oleh π‘Žπ‘Ÿ, sehingga diperoleh rumus panjang seluruh lintasan bola:

π‘†βˆž =π‘Ž

1 βˆ’ π‘Ÿ+

π‘Žπ‘Ÿ

1 βˆ’ π‘Ÿ=

π‘Ž(1 + π‘Ÿ)

1 βˆ’ π‘Ÿ

Misal π‘Ÿ =𝑝

π‘ž, maka diperoleh:

π‘†βˆž =π‘Ž (1 +

π‘π‘ž

)

1 βˆ’π‘π‘ž

=π‘Ž (

π‘ž + π‘π‘ž

)

π‘ž βˆ’ π‘π‘ž

= π‘Ž (π‘ž + 𝑝

π‘ž) (

π‘ž

π‘ž βˆ’ 𝑝) = π‘Ž (

π‘ž + 𝑝

π‘ž βˆ’ 𝑝)

Jadi, π‘†βˆž = π‘Ž(π‘ž + 𝑝)

(π‘ž βˆ’ 𝑝)

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul

Aplikasi jumlah deret geometri tak hingga.

Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian 2

3 dari ketinggian

sebelumnya. Maka panjang lintasan yang dilalui bola sampai berhenti adalah …. Langkah logika praktis:

Misal π‘Ÿ =π‘ž

𝑝=

2

3, maka 𝑝 = 2 dan π‘ž = 3;

Ketinggian awal bola, π‘Ž = 10 m.

Jadi, π‘†βˆž = π‘Ž(π‘ž + 𝑝)

(π‘ž βˆ’ 𝑝)

= 10(3 + 2)

(3 βˆ’ 2)= 10 βˆ™ 5= 50 m

SELESAI.

Page 7: Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.17 deret geometri)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 135

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Barisan geometri dengan suku ke-5 adalah 3

1 dan rasio

3

1 , maka suku ke-9 barisan geometri tersebut

adalah ....

A. 27

B. 9

C. 27

1

D. 81

1

E. 243

1

2. Barisan geometri dengan 384U7 dan rasio = 2. Suku ke-10 barisan tersebut adalah ....

A. 1.920

B. 3.072

C. 4.052

D. 4.608

E. 6.144

3. Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku pertama

deret tersebut adalah ....

A. 500

B. 504

C. 508

D. 512

E. 516

Jika adik-adik butuh ’bocoran’ butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal 20November 2012 yang lalu. Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html. Pak Anang.

π‘ˆ5 =1

3= π‘Žπ‘Ÿ4

π‘Ÿ =1

3π‘ˆ9 = ?

π‘ˆ9 = π‘Žπ‘Ÿ8 = (π‘Žπ‘Ÿ4)π‘Ÿ4 = (1

3) (

1

3)

4

=1

35=

1

243

π‘ˆ3 = 16 = π‘Žπ‘Ÿ2

π‘ˆ7 = 256 = π‘Žπ‘Ÿ6

𝑆7 = ?

π‘ˆ7

π‘ˆ3

=256

16β‡’

π‘Žπ‘Ÿ6

π‘Žπ‘Ÿ2= 16 β‡’ π‘Ÿ4 = 16 β‡’ π‘Ÿ = 2

π‘ˆ3 = 16 β‡’ π‘Žπ‘Ÿ2 = 16 β‡’ 4π‘Ž = 16 β‡’ π‘Ž = 4

𝑆7 =π‘Ž(π‘Ÿ7 βˆ’ 1)

π‘Ÿ βˆ’ 1

=4(128 βˆ’ 1)

2 βˆ’ 1= 4(127)= 508

π‘ˆ7 = π‘Žπ‘Ÿ6 = 384π‘Ÿ = 2π‘ˆ10 = ?

π‘ˆ10 = π‘Žπ‘Ÿ9 = (π‘Žπ‘Ÿ6)π‘Ÿ3 = 384(2)3 = 384 βˆ™ 8 = 3.072