slide ujian meja bbs - uwe

29
Makna Dukungan Sosial Pada Ibu Makna Dukungan Sosial Pada Ibu yang Mengalami yang Mengalami Baby Blues Syndrome Baby Blues Syndrome Andi Welareng 067104017

Upload: andiwelareng

Post on 13-Apr-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Membahas tentang Makna Dukungan Sosial Pada Ibu yang Mengalami Baby Blues Syndrome

TRANSCRIPT

Page 1: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Makna Dukungan Sosial Pada Ibu Makna Dukungan Sosial Pada Ibu yang Mengalami yang Mengalami Baby Blues SyndromeBaby Blues Syndrome

Andi Welareng067104017

Page 2: Slide Ujian Meja BBS - Uwe
Page 3: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Pilot studyPilot study

Ibu AN (23 tahun mahasiswi)

AN mengalami BBS setelah melahirkan anak pertama. AN merasa kurang mendapat dukungan dari suami dan orangtuanya, memiliki sifat tidak mau mengalah dan kurang memiliki kontrol emosi yang baik, sehingga menyebabkannya makin mudah tersinggung, merasa kesal terhadap suami dan bayinya, kewalahan dalam merawat bayi dan menyelesaikan kuliahnya, serta kelelahan karena merawat bayi.AN dapat mengatasi BBS yang dialaminya berkat adanya dukungan dan bantuan dari saudara yang kadang membantu merawat bayinya dan teman-teman akrabnya yang selalu memberikan motivasi, perhatian, dan informasi seputar cara pengasuhan anak.

Page 4: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

FOKUS MASALAH & TUJUAN PENELITIANFOKUS MASALAH & TUJUAN PENELITIAN

Fokus Masalah: Bagaimana gambaran BBS yang dialami ibu paska

persalinan? Bagaimana bentuk dukungan sosial yang diperoleh ibu

paska persalinan? Bagaimana makna dukungan sosial bagi ibu yang

mengalami BBS?Tujuan: Untuk dapat memahami bagaimana gambaran BBS

yang dialami oleh ibu-ibu paska persalinan. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dukungan sosial

yang diperoleh oleh ibu paska persalinan. Untuk mencari tahu lebih dalam bagaimana makna

dukungan sosial bagi ibu yang mengalami BBS.

Page 5: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

MANFAAT PENELITIANMANFAAT PENELITIANManfaat Teoritis: Menjadi referensi ilmiah dalam ruang lingkup pembahasan ilmu Psikologi,

khususnya Psikologi Perkembangan, Psikologi Kesehatan, dan Psikologi Sosial mengenai dukungan sosial pada ibu paska persalinan yang mengalami BBS.

Manfaat Praktis: Memberikan informasi bagi ibu-ibu paska persalinan untuk mengenali dan

memahami timbulnya gejala BBS, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mencegah terjadinya BBS maupun gangguan emosional paska persalinan yang lebih berat, seperti depresi postpartum maupun psikosis postpartum.

Memberikan informasi bagi suami dan keluarga untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis ibu paska persalinan sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan emosional BBS.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi praktisi kesehatan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memahami karakteristik ibu paska persalinan yang menunjukkan gejala BBS serta lebih memberi perhatian pada kondisi psikologis melalui dukungan sosial sebagai proses pemulihan pada ibu paska persalinan .

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan kerangka pikir bagi penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan kesesuaian konteks penelitian.

Page 6: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

A. A. Baby Blues SyndromeBaby Blues SyndromeDefinisi : Kaplan, Sadock, dan Grebb (1997) : Baby blues syndrome (BBS)

adalah suatu keadaan kesedihan yang normal terjadi pada ibu paska persalinan dengan diikuti perasaan sering menangis dan ketergantungan yang disebabkan oleh perubahan kadar hormonal pada ibu, stres setelah kelahiran anak, dan timbulnya kesadaran ibu akan peningkatan tanggung jawab setelah menjadi seorang ibu.

Gejala : Reeder, Martin, dan Koniak (1997) : BBS menunjukkan gejala-

gejala gangguan emosional yang dialami oleh ibu seperti muncul perasaan sedih yang berlebihan sehingga mudah menangis, merasa tidak berdaya, perubahan suasana hati yang tidak stabil, mudah merasa lelah walau telah beristirahat, serta tingkat konsentrasi menjadi lemah.

Novak dan Broom (1999) : Selain itu, ibu paska persalinan juga menjadi mudah tersinggung serta mengalami gangguan pola makan dan tidur karena terlalu sibuk mengurus bayinya.

Page 7: Slide Ujian Meja BBS - Uwe
Page 8: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

B. DUKUNGAN SOSIALB. DUKUNGAN SOSIALDEFINISI :Gottlieb (Kuntjoro, 2002) : Dukungan sosial merupakan informasi verbal atau non-

verbal, saran, bantuan yang nyata, tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran serta hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.

ASPEK :Orford (1992) : Dukungan sosial terdiri atas aspek dukungan instrumental,

dukungan informasional, dukungan penghargaan, dukungan emosional, serta dukungan integrasi sosial.

SUMBER :Bropy (Wentzel, 1994) : Dukungan sosial dapat diperoleh dari siapa saja, termasuk

keluarga, guru, dan teman kerja.MANFAAT :Sarafino (1994) : Manfaat dukungan sosial dapat dibagi menjadi dua model teori,

yaitu the buffering hypothesis dan the direct effect hypothesis. The buffering hypothesis menyatakan bahwa dukungan sosial dapat membantu individu melawan efek-efek negatif dari tingkat stres yang tinggi, sedangkan The direct effect hypothesis menyatakan bahwa dukungan sosial yang tinggi membuat individu merasa dicintai dan dihargai sehingga mengarahkan individu tersebut pada gaya hidup sehat.

Page 9: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Pendekatan dan Jenis PenelitianPendekatan dan Jenis PenelitianPendekatan dan Jenis PenelitianKualitatif -> Fenomenologi Bondan dan Taylor (Moleong, 1995) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif yang meliputi kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Creswell (1998) menyatakan bahwa pendekatan fenomenologi pada metode kualitatif merupakan sebuah pendekatan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan mengenai makna dari pengalaman-pengalaman beberapa individu atau sekelompok orang tentang sebuah konsep atau fenomena tertentu.

Baby Blues Syndrome BBS merupakan suatu gangguan psikologis kategori depresi ringan yang wajar

terjadi pada ibu setelah melahirkan karena disebabkan perubahan faktor biologis, faktor sosial, faktor psikologis, dan karakteristik ibu, sehingga muncul dalam bentuk gejala fisik, psikologis, dan perilaku.

Dukungan Sosial Konsep dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan yang diperoleh oleh ibu

paska persalinan dari sejumlah individu (suami, orangtua, mertua, ipar, kerabat, sahabat, dan sebagainya) dalam bentuk dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informasi, maupun motivasi yang dapat membantu sang ibu melewati BBS yang dialaminya.

Batasan IstilahBatasan Istilah

Page 10: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

SUBJEK PENELITIAN

Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snow ball sampling

Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang telah mengalami BBS paska persalinan dan memahami makna dari pengalaman yang dirasakan

WAWANCARA Penelitian ini menggunakan teknik

wawancara mendalam (in depth interview), yakni teknik pengumpulan data kualitatif yang digunakan ketika peneliti menggali informasi dari subjek dan juga orang-orang yang berkaitan dengan subjek (Hadi, 2004)

OBSERVASI Observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang menekankan pada pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena yang diteliti (Hadi, 2004)

ALAT PENGUMPULAN DATA Panduan wawancara & observasi,

alat perekam, alat tulis

TEKNIK PENGUMPULAN

DATA

Page 11: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Moleong (1995) mendefinisikan analisis

data sebagai suatu proses

mengorganisasikan data, mencakup

pengaturan, pengurutan,

pengelompokan, pemberian kode, dan pengkategorian data

yang diperoleh.

Teknik Analisis Data

Creswell (Kuswarno, 2009) mengemukakan bahwa verifikasi data sebagai teknik untuk memeriksa keabsahan data mengacu pada poin-poin berikut:

Peneliti memberikan konfirmasi kepada peneliti lain, terutama yang meneliti fenomena yang mirip.

Member Checking, peneliti meminta responden untuk menandai atau menegcek ulang hal-hal yang telah diungkapkannya saat proses wawancara. Kemudian peneliti merevisi kembali pernyataan tambahan yang dibuat berdasarkan hasil diskusi dan pemahaman responden dan peneliti (intersubjective validity).

Triangulation of Information, peneliti mencari informasi yang berkaitan dengan data dan situasi.

Page 12: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

BAB 4.HASIL PENELITIAN

Page 13: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Mengalami BBS Selama ± 4 bulan

Sumber dukungan:Suami, mertua, saudara, rekan

kerja

Bentuk dukungan:Bantuan dlm menjaga bayinya,

mengambil alih pekerjaan rumah tangga, memberi pengarahan dan

masukan tentang cara merawat anak, perhatian, motivasi, & kasih

sayangGejala berkurang, sembuh

dari BBS

Riwayat kehamilan:Jatuh ketika hamil 5&7 bln +

konflik dgn ibu tiri = mengalami tekanan psikologis dan alergi

Responden NU26 tahun, PNS

Kendala paska persalinan:Perubahan pola hidup, tidak ada pengalaman merawat

bayi, kurang dukungan suami, tidak ada tempat sharing, kewalahan mengurus bayi & rumah tangga,

kurang tidur, anak sakit/kecelakaan, mood tidak menentu

Karakteristik responden:Perfeksionis, tidak sabaran,

emosional

Gejala BBS:Lelah karena kurang tidur, merasa

tidak bebas, perasaan bersalah, kurang percaya diri, kecemasan

berlebihan terhadap anak, merasa sedih, mudah marah, sensitif, menarik diri dari lingkungan,

jengkel dgn suami & anak, alergi sbg akumulasi stres

Bagan 1. Dinamika Psikologis Responden NU

Page 14: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Mengalami BBS Selama ± 10 hari

Sumber dukungan:Orangtua, suami, saudara, ipar,

teman kampus

Bentuk dukungan:Bantuan dlm menjaga bayinya,

mengambil alih pekerjaan rumah tangga, memberi pengarahan

dan masukan tentang cara merawat anak, perhatian serta

motivasi

Gejala berkurang, sembuh dari BBS

Riwayat kehamilan:belum siap menjadi ibu + cemas pra salin = mengalami tekanan

psikologis

Responden HM22 tahun, Mahasiswi

Kendala paska persalinan:rasa sakit luka persalinan, rasa sakit saat

menyusui, tidak ada pengalaman merawat bayi, perubahan status & pola hidup, bayi

sakit/kecelakaan, mood tidak menentu

Karakteristik responden:mudah marah dan tidak sabaran

Gejala BBS:Lelah karena kurang tidur, hilang

nafsu makan, sering merasa lelah, khawatir yang berlebih kepada bayinya, tidak senang dikritik, merasa tidak bebas, mudah

tersinggung, sedih, mudah marah, merasa bersalah kepada suami

dan bayinya

Bagan 2. Dinamika Psikologis Responden HM

Page 15: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Mengalami BBS Selama ± 3 bulan

Gejala BBS:Kelelahan karena kurang tidur,

khawatir dgn kesehatan bayinya, tidak mau berjauhan dgn bayinya, menyalahkan diri sendiri, menarik

diri dr lingkungan, tidak senang dikritik caranya merawat bayi,

sedih, mudah tersinggung, marah kepada suami

Sumber dukungan:Orangtua, saudara, teman kantor

Bentuk dukungan:Bantuan dlm menjaga bayinya,

bantuan dlm melakukan pekerjaan rumah tangga,

bantuan dlm mengajar cara merawat anak, bantuan dlm

bentuk motivasi, bantuan dlm pemberian perhatian dan kasih

sayang

Gejala berkurang, sembuh dari BBS

Riwayat kehamilan:Jatuh saat kehamilan 2bln +

pendarahan kehamilan 8bln = mengalami tekanan psikologis +

mual-mual

Responden AT30 tahun, PNS

Kendala paska persalinan:rasa sakit luka persalinan (caesar), rasa sakit saat menyusui, bayi sakit, kurang dukungan suami, tidak ada tempat sharing, perubahan

pola hidup, kewalahan mengurus bayi & suami

Bagan 3. Dinamika Psikologis Responden AT

Karakteristik responden:Tidak sabaran

Page 16: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Mengalami BBS Selama ± 15 hari

Gejala BBS:Tidak percaya diri, merasa

bersalah, kelelahan karena kurang tidur, cemas akan kondisi bayi,

sedih, mudah tersinggung, mudah marah, hilang nafsu makan, marah kepada suami, tidak senang dikritik

Sumber dukungan:Orangtua, suami, saudara, ipar,

teman kantor

Bentuk dukungan:Bantuan dlm menjaga bayinya,

bantuan dlm melakukan pekerjaan rumah tangga, bantuan dlm

mengajar cara merawat anak, bantuan dlm bentuk motivasi,

bantuan dlm pemberian perhatian dan kasih sayang

Gejala berkurang, sembuh dari BBS

Riwayat kehamilan:Ngidam, mual-mual

Responden MR26 tahun, karyawan swasta

Kendala paska persalinan:Rasa sakit luka persalinan, ASI tidak lancar, tidak ada pengalaman merawat bayi, tidak ada tempat sharing, kewalahan mengurus anak & rumah tangga, kurang

dukungan suami

Karakteristik responden:Mudah marah

Bagan 4. Dinamika Psikologis Responden MR

Page 17: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Gambaran BBS yang dialami responden

Periode Kehamilan

Bagan 5. Kondisi saat kehamilan yang dirasakan responden

Terjatuh

Pendarahan

Konflik keluarga

Kondisi pra persalinan

Tekanan psikologis:

panik, stres, sedih, khawatir, marah, cemas

alergi

Morning sick

Susah tidur

Berat badan < normal

Page 18: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Periode Paska Persalinan

Bagan 6. Faktor penyebab dan gejala BBS yang dialami responden

Gejala Fisik:susah tidur, kesakitan saat menyusui, dan sering merasa lelah

Gejala Psikologis:merasa bersalah, takut dimarahi suami, trauma, sedih, marah, mudah menangis, dan mudah tersinggung

Gejala Perilaku:kehilangan nafsu makan, tidak percaya diri, khawatir akan kondisi bayi, kewalahan mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga sekaligus, tertutup dan menarik diri, marah terhadap bayi dan suami, serta menjadi tidak sabar

Gejala

Responden BBS

Karakteristik Responden:tipe pemarah dan tipe perfeksionisFaktor Kondisi Psikologis:

mood yang mudah berubah-ubah

Faktor Biologis:rasa sakit akibat luka persalinan, ASI tidak lancar, perubahan bentuk tubuh

Faktor Sosial:Riwayat kehamilan, perubahan status menjadi ibu, beban tanggungjawab meningkat, tidak memiliki pengalaman merawat bayi, tidak ada tempat berbagi pengalaman, tanpa sengaja mencelakakan bayi, perubahan pola hidup, tidak bebas karena kehadiran bayi, dan kurang dukungan suami

Faktor Penyebab

Page 19: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Saudara

OrangtuaSuami

Ipar

Mertua

Tante Tetangga

Sahabat/teman kantor Perawat/bidan/dokter

Responden BBS

Bagan 7. Sumber dukungan sosial yang diperoleh responden

Mendampingi saat persalinan

Membantu menjaga bayi

Menemani dan memberikan hiburan

Memberikan fasilitas/ materi yang dibutuhkan

Mengambil alih pekerjaan rumah tangga

Membimbing tentang cara merawat bayi

Memberikan motivasi, perhatian, dan kasih sayang

membuat si ibu merasa dihargai, dibutuhkan, dan

diperlakukan istimewa

Responden BBS

Bagan 8. Bentuk dukungan sosial yang diperoleh responden

<<Sumber dukungan

Bentuk dukungan>>

Page 20: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Saat hamil

Proses persalinan

Paska persalinan

Sebelum

mengalami

BBS

Dukungan diterima

Dukungan ditolak

Sewaktu mengalami

BBS

Dukungan sosial

Bagan 9. Penerimaan dukungan sosial sebelum dan sewaktu mengalami BBS

Page 21: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

GAMBARAN BBS YANG DIALAMI RESPONDENGejala BBS yang dirasakan responden meliputi:

Gejala Fisik:

Susah tidur, kesakitan saat menyusui, dan sering merasa lelah. Novak dan Broom (1999) mengemukakan bahwa ibu yang mengalami BBS seringkali mengalami gangguan pola tidur, merasa sakit dan tidak nyaman saat menyusui, serta mersa kelelahan tidur karena terlalu sibuk mengurus bayinya.

Gejala Psikologis:

Merasa bersalah, takut dimarahi suami, trauma, sedih, marah, mudah menangis, dan mudah tersinggung. Pada umumnya BBS dapat terjadi pada setiap ibu paska persalinan dengan gejala perubahan mood yang drastis, meliputi perasaan sedih, mudah marah, serta menjadi sangat mudah tersinggung (Gjerdingen, 2003).

Gejala Perilaku:

Kehilangan nafsu makan, tidak percaya diri, khawatir akan kondisi bayi, kewalahan mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga sekaligus, tertutup dan menarik diri, marah terhadap bayi dan suami, serta menjadi tidak sabar. William (1974) menyatakan bahwa gejala BBS ditandai dengan perilaku menarik diri, marah kepada anak dan suami, kewalahan mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga sekaligus, menjadi tidak sabar, kehilangan nafsu makan, serta selalu mengkhawatirkan keadaan bayi.

Page 22: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Faktor penyebab BBS yang dialami responden, yaitu:Faktor Biologis:Rasa sakit akibat luka persalinan, ASI tidak lancar, perubahan bentuk tubuh. Kasdu (2005)

menyebutkan bahwa banyak faktor yang dapat menimbulkan BBS dalam diri ibu paska persalinan, seperti rasa sakit akibat proses persalinan yang baru dilaluinya dan merasa terganggu dengan penampilan tubuhnya yang masih tampak gemuk. Tekanan karena tidak dapat menyusui bayi juga dapat memicu munculnya gejala BBS (Rosenberg, Greening & Windell, 2003).

Faktor Sosial:Perubahan status menjadi ibu, beban tanggungjawab yang meningkat, tidak memiliki pengalaman

merawat bayi, tidak ada tempat berbagi pengalaman, tanpa sengaja mencelakakan bayi, perubahan pola hidup, tidak bebas karena kehadiran bayi, dan kurang dukungan suami. Ibu yang sulit menyesuaikan diri terhadap peran barunya akan merasa tidak bebas oleh keberadaan sang bayi (Mahmud & Rosdiana, 2008). Barsky (2006) dan Bobak dkk (1994) menyebutkan bahwa BBS dapat terjadi pada ibu yang tidak memiliki pengalaman dalam pengasuhan anak, ibu yang memiliki aktivitas dan tanggung jawab dalam pekerjaan, ibu yang tidak memiliki banyak teman atau anggota keluarga untuk diajak berbagi dan memberikan perhatian padanya.

Faktor Kondisi Psikologis:Mood yang mudah berubah-ubah. Mahmud dan Rosdiana (2008) menyatakan bahwa perubahan mood

yang dialami dapat memicu terjadinya BBS. Karakteristik Responden:Tipe pemarah dan tipe perfeksionis. Barsky (2006) dan Bobak dkk (1994) menyatakan bahwa BBS

juga dapat terjadi pada ibu yang memiliki karakter kontrol emosi yang rendah atau karakter perfeksionis dengan pengharapan yang tidak realistis dan selalu berusaha menyenangkan orang lain.

Page 23: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Dukungan sosial yang diperoleh respondenSumber dukungan sosial :

Berasal dari suami, orangtua, mertua, ipar, saudara, tante, tetangga, sabahat atau teman kantor, serta perawat dan dokter. Bropy (Wentzel, 1994) mengemukakan bahwa dukungan sosial dapat diperoleh dari siapa saja, termasuk keluarga, guru, maupun rekan kerja. Sarafino (1994) menambahkan bahwa dukungan sosial bisa berasal dari suami, keluarga, teman, rekan kerja, psikiater, maupun komunitas suatu organisasi.

Bentuk dukungan:

Bantuan dalam merawat dan menjaga bayinya, mengambil alih sebagian pekerjaan rumah, membimbing tentang cara merawat bayi, menemani dan memberikan hiburan, membantu menyediakan fasilitas atau materi yang dibutuhkan, memberikan motivasi dan perhatian, serta membuat responden merasa dihargai dan dibutuhkan. Gottlieb (Kuntjoro, 2002) menyatakan bahwa dukungan sosial berupa informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata, tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran serta hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.

Page 24: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Pemaknaan dukungan sosial yang dilakukan responden Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan terasa lebih mudah dan dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, dicintai, serta timbul rasa percaya diri. Dukungan sosial juga dapat merubah respon individu terhadap stresor yang telah diterima sebelumnya (Sarafino, 1994). Ibu paska persalinan yang memiliki seseorang yang memberikan solusi terhadap BBS yang dihadapinya dapat merubah pandangannya mengenai BBS serta mampu melihat titik terang dari masalah BBS yang dialaminya. Kesadaran untuk pulih dan membuka diri untuk menerima dukungan inilah yang sangat membantu responden untuk mengatasi gejala-gejala BBS yang dirasakannya.

Kuntjoro (2002) menyatakan bahwa dukungan sosial yang diterima individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada

dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat si penerima merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai, sehingga orang yang menerima

dukungan sosial mampu memahami makna dukungan sosial yang diberikan oleh orang lain.

Page 25: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Periode Kehamilan

Paska Persalinan

Terjadi Perubahan Biologis, Sosial,

Psikologis

Responden

BBS

Dukungan Sosial yang diperoleh

Gejala BBS

Sumber dukungan

Bentuk dukungan

SEMBUH dari BBS

Karakteristik Responden

Page 26: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Gejala BBS yang dirasakan responden meliputi : Gejala fisik, antara lain susah tidur, kesakitan saat menyusui, dan

sering merasa lelah. Gejala psikologis, antara lain merasa bersalah, merasa tidak bebas,

takut dimarahi suami, trauma, sedih, marah, mudah menangis, dan mudah tersinggung.

Gejala perilaku, antara lain kehilangan nafsu makan, tidak percaya diri, khawatir akan kondisi bayi, kewalahan mengurus bayi dan pekerjaan rumah tangga, tertutup dan menarik diri, marah terhadap bayi dan suami, serta menjadi tidak sabar.

Faktor penyebab BBS, yaitu: Faktor biologis meliputi rasa sakit akibat luka persalinan, ASI tidak

lancar, dan perubahan bentuk tubuh. Faktor sosial meliputi riwayat kehamilan, perubahan status menjadi

seorang ibu, beban tanggungjawab, tidak memiliki pengalaman merawat bayi, tidak ada tempat berbagi pengalaman, tanpa sengaja mencelakakan bayi, perubahan pola hidup, tidak bebas karena kehadiran bayi, serta kurangnya dukungan suami.

Faktor psikologis meliputi kondisi mood yang mudah berubah. Karakteristik responden meliputi tipe pemarah dan tipe perfeksionis.

Page 27: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Sumber dukungan sosial :suami, orangtua, mertua, ipar, saudara, tante, tetangga, sabahat

atau teman kantor, serta perawat dan dokter.

Bentuk dukungan sosial : merawat dan menjaga bayinya, mengambil alih sebagian pekerjaan rumah, membimbing tentang cara merawat bayi, menemani dan memberikan hiburan, menyediakan fasilitas dan materi yang dibutuhkan responden, memberikan motivasi dan perhatian, serta membuat responden merasa dihargai dan dibutuhkan.

Makna Dukungan Sosial :Pemaknaan atas dukungan yang terus diberikan oleh orang-orang

sekitar akhirnya mampu menyadarkan responden untuk sembuh dari BBS yang dialaminya. Karena kesadaran untuk pulih dan membuka diri terhadap setiap dukungan yang diperoleh sangat membantu responden untuk mengatasi gejala-gejala BBS yang dirasakannya.

Page 28: Slide Ujian Meja BBS - Uwe

Saran bagi ibu yang mengalami BBSIbu-ibu paska persalinan diharapkan untuk mengutarakan segala masalah atau tekanan

psikologis yang dirasakan membebani pikiran. Karena dengan demikian, maka ibu akan lebih mudah untuk menerima dukungan dari lingkungan sekitarnya dan kemungkinan untuk mengalami gangguan emosional yang lebih berat dapat diatasi sesegera mungkin.

Saran bagi keluargaKeluarga yang memiliki saudara, anak, ataupun istri yang tengah hamil maupun menjelang

persalinanhendaknya diberikan dukungan sosial sebanyak dan sesering mungkin agar mereka merasakan bahwa mereka memiliki orang-orang disekitarnya yang selalu memperhatikan dan menyanyangi mereka, sehingga gejala BBS tidak berlanjut ke tahapan gangguan emosional yang lebih parah.

Saran bagi peminat penelitian fenomenologiPenelitian dengan menggunakan pendekatan fenomenologi memerlukan waktu yang lama,

sehingga pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan dapat lebih mendalam. Selain itu, peneliti juga seharusnya memiliki kemampuan dalam melakukan wawancara mendalam dan observasi.

Saran bagi peneliti selanjutnyaDisarankan untuk peneliti lain yang akan meneliti gangguan emosional paska persalinan

(postpartum) dengan tema BBS, depression postpartum, atau pun psychosis postpartum sebaiknya juga memberikan skala kecenderungan depresi paska persalinan EPDS (Edward Postpartum Depression Scale) untuk menyeleksi responden yang telah ada. Hal tersebut dapat dilakukan agar tidak terjadi bias antara karakteristik BBS, depresi depression postpartum, atau pun psychosis postpartum.

Page 29: Slide Ujian Meja BBS - Uwe