slide haki dephut dr bambang kesowo - dina wk

80
MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan 1 HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Dr. Bambang Kesowo, S.H., LL.M. Dina W. Kariodimedjo, S.H., LL.M. Magister Hukum Universitas Gadjah Mada

Upload: dede-mulyaman

Post on 31-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo

TRANSCRIPT

Page 1: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

1

HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Dr. Bambang Kesowo, S.H., LL.M.Dina W. Kariodimedjo, S.H., LL.M.

Magister Hukum Universitas Gadjah Mada

Page 2: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

2

Learning Objectives

• Peserta mendalami latarbelakang/ ratio/ filosofi/ teorisistem HAKI

• Peserta mendalami kebijakan, latar belakang pandangan, danpengembangan sistem HAKI

• Peserta mengaplikasikanperspektif HAKI ke dalam bidangsumber daya alam

• Peserta mampu menganalisis danmemecahkan masalah di bidangSDA terkait HAKI

Page 3: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

3

Tatap Muka ke-1• Laporan Media-Massa tentang Persoalan

HAKI– Mengapa HAKI menjadi penting?– Globalisasi Ekonomi = Globalisasi HAKI

• Kemajuan teknologi– Informatika– Transportasi

– Bagaimana asal mulanya?• Transformasi teknologi pasca era

perang dingin di akhir dasawarsa 70-an, dari industri militer ke industri sipil;

• Perkembangan negara-negaraberkembang sebagai kekuatanekonomi baru dalampasar/perdagangan internasional

Kerangka Perkuliahan HAKI

Page 4: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

4

• Potensi dan Situasi Konflik– Tataran Multilateral:

Globalisasi Ekonomi menuntutperlindungan HAKI yang lebih efektif!

• Pergeseran institusional: dariWIPO ke WTO

• Pergeseran instrumental: Perjanjian-perjanjian internasionaldibidang HAKI yang dikelolaWIPO ke Persetujuan TRIPs yang dikelola WTO

• Pergeseran mekanismepengendalian: TRIPs Council diWTO

Kerangka Perkuliahan HAKI

Page 5: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

5

• Kondisi pengaturan di tataraninternasional:

– WIPO: 23 Perjanjianinternasional(Konv/Traktat/Persetujuan)

– UNESCO: UCC (Universal Copyright Convention)

– WTO: Persetujuan TRIPs– Tataran Bilateral:

• Pergeseran hubungan P to P menjadi G to G

• Pergeseran sifat Cross-Retaliation ke “leverage building”

Kerangka Perkuliahan

Page 6: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

6

Kerangka Perkuliahan• Pengalaman Indonesia

– (Uraian kasus RI-AS, RI-UE, dll)– Pengaturan di tingkat nasional– Problema pelaksanaan:

• Aspek Ek, Sos-Pol-Bud, Hub LN, PembSDM (kualitas, etos profesionalisme, danproduktivitas)

• 3 Pilar penting: 1) Pengaturan2)Pemahaman masyarakat (budaya/

sikap hidup)3)Penegakan hukum: hakim, jaksa,

penasehat hukum/pengacara, polisi• Pendidikan di 3 tataran:

– HULU: Teknik, KU/ KG/ KH, Pertanian/ Tek. Pert, Peternakan, Kehutanan, Farmasi, Sastra;

– TENGAH: Ekonomi– HILIR: Hukum, Polisi

Page 7: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

7

Kerangka PerkuliahanTatap Muka ke-21. HAKI

> Pengertian: Apa itu?> Penjelasan unsur-unsur:

• manusia• Kekayaan• hak

2. HAKI > Padanan untuk IPR vs Hak Milik

Intelektual> Digunakan dalam hukum positif

3. HAKI dan konsep kekayaanHAKI memperkaya sistem hukumperdata di Indonesia

Page 8: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

8

Kerangka Perkuliahan4. HAKI

Hak yang bersifat eksklusif1. Hanya untuk penemu/ pencipta2. Menggunakan/ mengeksploitasi

sendiri3. Untuk jangka waktu tertentu

– Soal pro dan kontra: Re: sejarah» klasik: Eropa» UUD: AS

– Eksklusifitas HAKI vs Hak miliklainnya.

– Isu idiologis yang melingkupi: Re: soal eksklusivitas

– HAKI juga mengenal batasan-batasan

5. Sejarah HAKI

Page 9: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

9

Kerangka PerkuliahanTatap Muka ke-3 s.d. 56. Jenis dan pengelompokan HAKI

• Unfair Competition? • Lingkup pengaturan• Isi hak:

– Umum– Hak Cipta (issues

neighbouring rights)– Paten dan Utility Models– Merek (Merek atau Merek

Dagang?)– PVT– Integrated Circuit– Trade Secret– Industrial Design

Page 10: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

10

Kerangka PerkuliahanTatap Muka ke-6 s.d. 10• Hubungan TRIPs-CBD• Isu-isu HAKI terkait

perlindungan sumber dayaalam

• Pengalaman negara-negara lain

Tatap Muka ke-12 s.d. 14• Diskusi• Presentasi

Page 11: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

11

Isu

1. Terdapat beberapaproposal yang mengangkat kepentingancultural survival dankonservasi biologis, dengan memperlakukancultural and indigenous knowledge as a form of intellectual property

Page 12: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

12

Isu2. “When nature goes public” (Cori Hayden)3. Pembicaraan di kalangan indigenous

peoples/masyarakat adat, human rights advocates/advokat HAM, crop breeders/pemuliatanaman, pharmaceutical companies/perusahaanfarmasi, conservationist, pakar sosial dan ahlihukum, proposal/pemikiran-pemikiran:– Masyarakat yang hidup di area dengan

kekayaan biologis, hendaknya menyadariada keuntungan secara ekonomis darisumber-sumber kekayaan biologis yang berada dalam pengawasan mereka, merupakan hak mereka

– Kompensasi finansial diberikan dalam rangkamemberikan “penghargaan” terhadappengetahuan tradisional yang bersangkutandan sebagai reward untuk membagipengetahuan tersebut (kedua hal tersebutmengandung makna memberikankompensasi terhadap kekayaaan biologisand mendukung konservasi)

Page 13: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

13

Isu– Menentukan nilai/ valuing dari

pengetahuan tradisional, hal initelah menginisiasi studi kasus dibidang HAM khususnya untukmasyarakat asli/ setempat/ tradisional/ lokal sebagaimanamenjadi pembicaraan di tingkatinternasional yang membahasseputar HAKI, konservasi, danhak-hak masyarakat asli

Page 14: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

14

Isu4. Kelas Barang dan Kelas Jasa

– Class 31: agricultural, horticultural and forestry products and grains not included in other classes; live animals; fresh fruits and vegetables; seeds, natural plants and flowers; foodstuffs for animal; malt

– Class 44: medical services; veterinary services; hygienic and beauty care for human beings or animals; agriculture, horticulture and forestry services

– Untuk pendaftaran merekmenyesuaikan Nice Classification

– The International Classification of Goods and Services (ICGS)

Page 15: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

15

Isu5. HAKI untuk bioteknologi

– Perlindungan:• Hak pemuliaan tanaman• Paten

– Perjanjian internasional• The Paris Convention for the

Protection of Industrial Property (Paris Convention)

• The Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms for the Purposes of Patent Procedure (Deposit Treaty)

• The Patent Cooperation Treaty (PCT)

– Studi kasus: the Iguana Management Programme (IMP)

Page 16: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

16

Isu6. Perdagangan Wildlife Products

– Belum ada pengaturan yang spesifik

– Sistem ini harus memberikanmanfaat bagi masyarakat lokal• Insentif pemeliharaan tanah dan

kekayaan biologis– Persetujuan internasional –

sleeping treaties • The Western Hemisphere

Convention• The 1950 Paris International

Convention for Protection of Birds

Page 17: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

17

Isu– The Convention on International

Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)

• Lingkup:– Tidak hanya fauna dan flora

yang hidup, namun jugaproduk dan turunannya(sesuai daftar CITES)

» From whole skins and manufactured leather products, through ivory carving, tortoiseshell jewelry, meat, seed, and feathers to medicinal products extracted from plants such as ginseng

Page 18: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

18

Isu• Tujuan:

– Mencegah perdagangan spesiesfauna dan flora yang langka danhampir punah

– Mengawasi perdagangantersebut

• Terdiri dari 2 daftar spesies:– Species yang dilarang untuk

perdagangan komersialinternasional

– Perdagangan yang dapatdilakukan dengan dikeluarkannyasebuah izin untuk itu (specimenharus dilengkapi export permitsyang sah)

Page 19: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

19

Isu7. Isu-isu yang dibicarakan pada the

18th Global Biodiversity Foruma. Trade and sustainable livelihoods

• The relevance of trade to sustainable livelihoods objectives

• Commodity chains setting a framework for producers of cotton, coffee, and cocoa

• Sustainable trade initiatives –creating opportunities for sustainable livelihoods

• Labelling and certification –economic incentives opening spaces

• Trade policy supportive of sustainable livelihoods

Page 20: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

20

Isub. Risk, precaution and biosecurity

• The pervasiveness of uncertainty• Transparency and inclusiveness in

research and decision-making• Maize contamination in Mexico

Affirming the equal status of the trade and environmental regimes– Dilaporkan bahwa varietas asli

jagung yang tumbuh di daerahpedalaman Meksiko telahterkontaminasi oleh transgenic DNA (2002)

• Preserving flexibility for decision making

• Biotechnology and invasive

Page 21: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

21

Isuc. CBD and TRIPs Relationship

• Local community must play key role in PIC (Prior Informed Consent) procedure

• Whether, when and how to create an international ABS (Access and Benefit Sharing) regime?

• Traditional knowledge and IPRs

• Calls to amend TRIPs on life patents and disclosure

Page 22: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

22

Isu8. High Level Roundtable on Trade

and Environment, 2-3 Sep 2003 diMeksiko, membahas:a. Peran subsidi dalam kebijakan

perdagangan dan lingkunganb. Dampak environmental measures

tentang akses pasarc. Pentingnya membangun pendukung

yang saling menguntungkan rezimperdagangan dan lingkungan

d. Isu utama yang timbul dariliberalisasi perdagangan dari barangdan jasa terkait lingkungan

e. Hubungan IPRs-lingkungan

Page 23: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

23

WTO-TRIPs

• Persetujuan PembentukanOrganisasi Perdagangan Dunia(Agreement Establishing the World Trade Organization/WTO) – UU No. 7 Tahun 1994 pada tanggal 2 November 1994

• Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs Agreement) 1994

Page 24: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

24

TRIPs Agreement (1994)• Part I: General Provisions and Basic Principles• Part II: Standards concerning the Availability,

Scope, and Use of IPRs– Copyright and Related Rights; Trademarks;

Geographical Indications; Industrial Designs, Patents, Layout-Designs (Topographies) of Integrated Circuits; Protection of Undisclosed Information; Control of Anti-Competitive Practices in Contractual Licences

• Part III: Enforcement of IPRs– General Obligations; Civil and Administrative

Procedures and Remedies; Provisional Measures; Special Requirements related to Border Measures; Criminal Procedures

• Part IV: Acquisition and Maintenance of IPRs and Related inter parties Procedures

• Part V: Dispute Prevention and Settlement• Part VI: Transitional Arrangements• Part VII: Institutional Arrangements; Final

Provisions

Page 25: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

25

TRIPs Agreement• Prinsip Full Compliance

– Konsekuensi keikutsertaan, seluruhperaturan perundang-undangan HAKI penuhtersebut berlaku baik dalam norma maupunstandar pengaturan untuk semua bidangHAKI

• Ciri dan Prinsip– TRIPs lebih berbicara mengenai norma dan

standar– TRIPs menetapkan full compliance terhadap

beberapa perjanjian internasional bidangHAKI sebagai persyaratan minimal

– TRIPs memuat ketentuan mengenaipenegakan hukum yang ketat berikutmekanisme penyelesaian perselisihan atausengketa, yang diikuti dengan hak baginegara yang dirugikan untuk mengambiltindakan balasan di bidang perdagangansecara silang

Page 26: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

26

TRIPs Agreement• Unsur-unsur yang berbeda dari segi

peraturan perundang-undangan nasionaltentang HAKI– Memuat norma-norma yang baru– Memiliki standar yang lebih tinggi– Memuat ketentuan penegakan hukum

yang ketat• Ketentuan Peralihan

– Pasal 65 – 5 tahun (TRIPs ditetapkan 1 Januari 1995, masa peralihan untukIndonesia 31 Desember 1999/mulai 1 Januari 2000

• Beberapa Prinsip Penting– Special Requirements Related to Border

Measures (Bagian IV Pasal 51-60), diadopsi ke dalam:

• UU No. 10 Tahun 1995 TentangKepabeanan

Page 27: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

27

WIPO

• The World Intellectual Property Organization

• Badan khusus PBB yang dibentuk dengan tujuan untukmengadministrasikanperjanjian/persetujuanmultilateral mengenai HAKI

• Indonesia menjadi anggotaWIPO dan meratifikasikonvensi pada 1979

Page 28: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

28

Kelompok-kelompok Utama HAKIBerdasarkan Konvensi Pembentukan WIPO

Hak Cipta (copyright)Hak atas Kekayaan Industri (industrial property right): • Paten (patent)• Merek (trade mark)• Rahasia Dagang (trade secret) • Desain Industri (industrial

design)• Desain Tata Letak Sirkuit

Terpadu (layout design of integrated circuit)

Page 29: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

29

Peraturan Perundang-undangan HAKI yang saat ini berlaku di Indonesia

• UU No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang

• UU No. 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri

• UU No. 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

• UU No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten

• UU No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek

• UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Page 30: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

30

Hak Cipta

Hak Cipta(UU 19/2002)22 Juli 2002

Otomatis

Ilmu Pengetahuan, Seni, Sastra

Buku, program komputer, pamflet, karya tulis yang diterbitkan, ceramah, alat

peraga, lagu musik, drama, tari, fotografi,

sinematografi, database, terjemahan, dll.

HAK PENCIPTA – PEMEGANG HAK CIPTA Eksklusif mengumumkan atau memperbanyak, atau

memberikan izin pihak lain

Seumur hidup + 50 tahun

Ciptaan asliFolklore

Page 31: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

31

Merek

Merek(UU 15/2001)

Merek Dagang, Merek Jasa, Merek Kolektif, Indikasi

Geografis

Tanda - Daya pembeda

Gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-

angka, susunan warna, atau kombinasi dari

unsur-unsur tadi

HAK PEMILIK MEREKMenggunakan sendiri atau memberikan izin pihak lain

Digunakan dalam perdagangan barang/jasa

10 tahun, dapat diperpanjang

Page 32: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

32

Merek

UU Merek (15/2001)

INDIKASI GEOGRAFISTanda yang menunjukkan daerah asal suatu

barang, yang karena faktor lingkungan geografis (faktor alam, manusia, atau

kombinasi keduanya) memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan

INDIKASI ASALSuatu tanda yang memenuhi ketentuan tanda indikasi geografis yang tidak didaftarkan atau semata-mata menunjukkan asal suatu barang

atau jasa

Page 33: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

33

Paten

Paten(UU 14/2001)

First to file system

Invensi yang: baru (unsur novelty) mengandung

langkah inventif, dapat diterapkan

dalam industri

HAK INVENTOR – PEMEGANG PATENEksklusif melaksanakan sendiri atau memberikan izin pihak lain

BidangTeknologi

Paten: 20 tahunPaten Sederhana:

10 tahun(tidak dapat

diperpanjang)Traditional knowledge

Page 34: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

34

Paten & Paten SederhanaKeterangan Paten Paten Sederhana

Jumlah Klaim 1 invensi atau beberapa yang merupakan satu kesatuan

1 invensi

Masa Perlindungan 20 tahun (sejak penerimaanpermohonan)

10 tahun (sejak penerimaanpermohonan)

PengumumanPermohonan

18 bulan setelah tanggalpenerimaan

3 bulan setelah tanggalpenerimaan

Jangka WaktuPengajuan Keberatan

6 bulan sejak diumumkan 3 bulan sejak diumumkan

Unsur yang diperiksadalam PemeriksaanSubtanstif

Kebaruan (novelty), langkahinventif, dapat diterapkandalam industri

Kebaruan (novelty), dapatditerapkan dalam industri

Lama PemeriksaanSubtantif

36 bulan terhitung sejaktanggal penerimaanpermohonan pemeriksaansubtantif

24 bulan terhitung sejaktanggal penerimaanpermohonan pemeriksaansubtantif

Objek Paten Produk dan Proses Produk dan Alat

Page 35: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

35

Rahasia Dagang

Rahasia Dagang(UU 30/2000)

Informasi Rahasia

Dijagaoleh

pemilik

- Teknologi- Bisnis

Nilai ekonomi

HAK PEMILIK RAHASIA DAGANGmenggunakan sendiri, memberikan lisensi atau

melarang pihak lain menggunakan/mengungkap untuk kepentingan komersial

Page 36: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

36

Desain Industri

Desain Industri(UU 31/2000)

Kreasi - Baru

Dapat dipakai untuk menghasilkan produk,

barang, komoditas industri atau kerajinan

tangan

Bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis

dan warna, atau gabungan

daripadanya yang berbentuk 3 dimensi

atau 2 dimensi

Pendesain – 10 tahunKesan

estetis

HAK PENDESAINEksklusif melaksanakan sendiri, melarang orang lain yang tidak berhak (membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, mengedarkan)

memberikan persetujuan pihak lain melaksanakan, kecuali pendidikan & penelitian

Page 37: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

37

DTLST

DTLST(UU 32/2000)

Orisinil, Bernilaiekonomi

Kreasi – Rancangan peletakan 3 dimensi dari berbagai elemen (salah

satunya elemen aktif) untuk persiapan pembuatan sirkuit

terpadu produk yang didalamnya terdapat

berbagai elemen yang saling berkaitan dan terpadu untuk

menghasilkan fungsi elektronik

10 tahunHAK PENDESAIN

Eksklusif melaksanakan sendiri, melarang orang lain yang tidak berhak (membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, mengedarkan)

memberikan persetujuan pihak lain melaksanakan, kecuali pendidikan & penelitian

Page 38: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

38

• Dasar perlindungan di Indonesia:– UU No. 29 Tahun 2000 Tentang

PVT• Latar belakang/alasan:

– Menciptakan keseimbangan antarapenemu dan pengguna jenistanaman baru

– Menarik investasi– Bertambahnya jumlah penduduk –

butuh pangan banyak padahallahan terbatas – bioteknologi –panen meningkat – keseimbanganantara lahan dan produksi pangan

Perlindungan Varietas Tanaman(PVT)

Page 39: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

39

PVT• Unsur-unsur:

– Sifat pembeda/ sifat istimewa/ distinctive:

• Pelita I/1 dan I/2: rasanya enak, hasil banyak, tiga kali panensetahun, responsif terhadappemupukan

– Keseragaman/ merata/ uniformity:• Sifat keistimewaan varitas tanaman

yang baru harus didapati padasetiap pohon/tanaman yang dikembangkan dari varitas baru ini

– Kemantapan/ stability:• Sifat keistimewaan harus mampu

diwariskan turunmenurun/seterusnya

Page 40: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

40

PVT• Hak-hak:

– Memproduksi/ mengembangkantanaman ybs

– Menyiapkan tanaman untukdikembangbiakan

– Menawarkan tanaman untukdijual

– Menjual, mengimpor, mengeksportanaman

• Lama perlindungan:– Beberapa jenis tanaman baru: 20

tahun– Pohon/ pinus: 25 tahun (waktu

panen lebih lama)

Page 41: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

41

Perlindungan Pengetahuan Tradisional(Traditional Knowledge/ TK)

• Karya dan pengetahuan tradisional yang diciptakanoleh masyarakat tradisional menjadi populer diseluruh dunia > bernilai ekonomis tinggi > dikuasaioleh perusahaan profit – Obat-obatan– Karya seni

• Hambatan:– Hak individu >< hak kolektif– Public domain– Hak cipta – asli, telah berwujud, jangka waktu

terbatas• Perlindungan TK dengan Paten?

– Apakah unsur-unsur paten terpenuhi?• Baru• Inventif• Dapat diterapkan dalam industri/ berguna

Page 42: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

42

Perlindungan TK

• Pasal 10 UUHC– Hak cipta atas karya-karya yang tidak

dikenal penciptanya:• Negara memiliki hak cipta dari masa

silam dan barang-barang bersejarahyang lainnya

• Negara memiliki hak cipta atas adatistiadat yang bersifat komunal seperticerita, legenda, mitos, sajak ….

• Untuk mengumumkan/mereproduksi, warga negara asing harusmemperoleh izin dari instansipemerintah terkait yang berhak ataskarya tersebut

• Hak cipta ini tidak akan berakhir

Page 43: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

43

• UNESCO dan WIPO mengadakan World Forum on the Protection of Folklore– Membentuk komite ahli untuk menyelidiki

pelestarian dan perlindungan terhadapcerita rakyat adat dan perlindungan

• UN International Year for the World’s Indigenous People – Article 12 of the Draft Declaration on the Rights of Indigenous Peoples:– Melestarikan, melindungi dan

mengembangkan perwujudan dari masalalu, sekarang dan masa yang akandatang dari budaya ….. serta memberiganti rugi atas pengambilan tanpa izinyang bebas dan wajar yang bertentangan dengan hukum dan adatistiadat mereka

Perlindungan TK

Page 44: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

44

The Convention on Biological Diversity (CBD)

• UU No. 5 Tahun 1994 Tentang PengesahanUNCBD, disahkan 1 Agustus 1994, LN 1994-41

• Pencapaian– Working Group on Access and Benefit

Sharing, 30 Jan- 3 Feb 2006 in Granada, Spanyol: menguji draft text for an international regime on access to genetic resources and benefit sharing

– The 11th Meeting of the CBD’s Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advice (SBSTTA-11), 28 Nov-2 Des 2005 in Montreal, Canada: dukunganCBD untuk memberikan insentif positif untukmendukung biodiversity, akses, danpembagian keuntungan (benefit sharing)

• International trade in biodiversity-related goods and services menjadi penting untukconservation and sustainable use of biodiversity

Page 45: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

45

CBD– Pada tanggal 5-9 Sep 2005

• Mempertimbangkanpartnerships, private sector untuk kepentinganimplementasi CBD

– The 6th Conference of Parties (COP-6) to the CBD, 7-19 Apr 2002 di Hague, Netherlands

• Adopts guidelines on access to GR and benefit sharing

Page 46: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

46

Pengaturan terkait HAKI dalamCBD

• Pasal 15, Akses pada SumberDaya Genetika

• Pasal 16, Akses padaTeknologi dan Alih Teknologi

• Pasal 17, Pertukaran Informasi• Pasal 18, Kerjasama Teknis

dan Ilmiah• Pasal 19, Penanganan

Bioteknologi dan PembagianKeuntungan

Page 47: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

47

Akses pada Sumber DayaGenetika

• Pasal 15 CBD• Akses:

– Kewenangan pemerintah nasional– Berdasarkan UU nasional

• Kewajiban: perlancar akses SDG untukpemanfaatan berwawasan lingkungan

– Diberikan atas dasar persetujuan– Wajib didasarkan mufakat pihak penyedia– Setiap pihak wajib berupaya

mengembangkan dan melaksanakanpenelitian ilmiah SDG

– Setiap pihak wajib menyiapkan upayalegislatif, administratif atau upaya kebijakan, membagi hasil-hasil penelitian danpengembangan serta keuntungan daripendayagunaan komersial secara adildengan pihak penyedia – pembagian harusdidasarkan atas persyaratan yang disetujuibersama

Page 48: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

48

Akses pada Teknologi dan AlihTeknologi

• Pasal 16 CBD• Cakupan teknologi: bioteknologi• Unsur-unsur penting pencapaian

CBD: – Akses– Pengalihan teknologi di antara para

pihak• Para pihak disyaratkan:

– Menyediakan dan/atau menciptakanakses dan alih teknologi yang sesuaidengan konservasi dan pemanfaatansecara berkelanjutan keanekaragamanhayati atau pemanfaatan SDG dan tidakmenyebabkan kerusakan yang nyataterhadap lingkungan kepada pihak-pihaklain

Page 49: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

49

Akses pada Teknologi dan AlihTeknologi

• Bagi negara-negaraberkembang wajibdilengkapi dan/ataudiperlancar denganpersyaratan yang adil danpaling menguntungkan– Persyaratan konsesi dan

preferensi disepakatibersama – mekanismependanaan

Page 50: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

50

Akses pada Teknologi dan AlihTeknologi: Paten

• Dalam hal teknologi yang memperoleh paten danHAKI, akses dan alih teknologi tersebut harusdiatur berdasarkan persyaratan yang mengakuidan konsisten dengan perlindungan HAKI yang memadai dan efektif

• Penerapan hal di atas harus konsisten denganhukum internasional

• Kewajiban, memperlancar:– Negara-negara berkembang, yang

menyediakan SDG diberi akses pada dan alihteknologi yang diperlukan untukmemanfaatkan SDG tersebut, berdasarkanpersyaratan yang disepakati bersama, biladiperlukan termasuk teknologi yang dilindungihak paten dan HAKI

– Sektor swasta– Hak paten dan HAKI sebagai pendukung dan

tidak bertentangan dengan tujuan CBD tentang akses pada teknologi dan alihteknologi

Page 51: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

51

Pertukaran Informasi• Pasal 17 CBD• Para pihak wajib:

– Memperlancar pertukaraninformasi, dari semua sumberyang tersedia secara umum yang berkaitan dengan konservasi danpemanfaatan secaraberkelanjutan keanekaragamanhayati, dengan memperhatikankebutuhan khusus negara-negaraberkembang

• Isu HAKI: bagaimana dengan sumberyang bersifat rahasia?

Page 52: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

52

Pertukaran Informasi• Pasal 17 CBD• Pertukaran informasi wajib:

– Hasil penelitian teknis, ilmiahdan sosial ekonomi

– Program pelatihan dan survei– Pengetahuan khusus– Pengetahuan asli dan tradisional– Kombinasinya dengan teknologi

– harus melibatkan repatriasiinformasi. Band: Pasal 16 ayat(1)

Page 53: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

53

Kerja Sama Teknis dan Ilmiah• Pasal 18 CBD• Bidang konservasi dan pemanfaatan

secara berkelanjutan keanekaragamanhayati – lembaga internasional dannasional yang sesuai

• Pengembangan SDM dan pembinaankelembagaan

• Mendorong dan mengembangkan metodekerja sama bagi pengembangan danpenggunaan teknologi – asli dantradisional (kerja sama pelatihanpersonalia dan pertukaran pakar)

• Menurut kesepakatan timbal balik, wajibdikembangkan program penelitianbersama dan usaha bersama bagipengembangan teknologi yang sesuaidengan tujuan CBD

Page 54: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

54

Penanganan Bioteknologi danPembagian Keuntungan

• Pasal 19 CBD• Berperan serta secara efektif dalam penelitian

bioteknologi khususnya oleh negaraberkembang yang menyediakan SDG

• Akses prioritas – dengan dasar adil – hasil dankeuntungan yang timbul dari bioteknologi

• Prosedur yang sesuai: persetujuan yang diinformasikan terlebih dahulu di bidangpengalihan, penanganan, dan pemanfaatansecara aman terhadap organismetermodifikasi hasil bioteknologi, yang mungkinberakibat merugikan konservasi danpemanfaatan secara berkelanjutankeanekaragaman hayati

• Informasi tentang organisme, penggunaan dankeamanan dalam menanganinya, dan dampakpotensinya, harus disediakan oleh pihakpenyedia kepada pihak penerima

Page 55: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

55

WTO-WIPO• Convening for the Special Session of the

Committee on Trade and Environment (CTE-SS), 15-16 Sep 2005– Liberalisasi barang-barang terkait lingkungan

hidup• The 8th Session of the WIPO Intergovernmental

Committee on IP and Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore (IGC), 6-10 Jun 2005 di Jenewa – gagal – mekanismependanaan (funding mechanism) untukkeikutsertaan masyarakat asli (indigenous people)

• The Meeting of the WTO Council for TRIPs, 8-9 Mar 2005 di Jenewa– Proposal tentang pentingnya untuk

menyediakan bukti atas pembagiankeuntungan dalam permohonan pendaftaranpaten, sebagai pelengkap dari proposal tentang disclosure requirements dan prior informed consent

Page 56: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

56

WTO• The WTO Committee on Trade and

Environment (CTE), 21 Jun 2004– Paragraf 51 dari Doha Mandate– Hubungan antara WTO dan

Multilateral Environment Agreements(MEAs), liberalisasi perdagangandalam barang-barang terkaitlingkungan

• The WTO Council for TRIPs, 16 Jun 2004– Article 27.3(b) (patentability of life

forms), genetic resources, traditional knowledge and folklore (GRTKF) –tidak ada perkembangan yang berarti

Page 57: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

57

WTO• The WTO Council for TRIPs,

25-27 Jun 2002– The Council terbagi menjadi 2

kelompok tentang peran IP untuk mencegah biopiracy

– Geographical indication (indikasi geografis), khususnyamengenai manfaat GI sebagaisarana untuk melindungi TK

• The WTO Council for TRIPs, 4-5 Jun 2003– Biodiversity dan TK

Page 58: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

58

WTO• The WTO Council for TRIPs, 8 Mar

2004– Memperbarui usaha untuk

menyelesaikan masalah potensialantara TRIPs Agreement dan CBD

– EC, Norwegia, Swiss mendukung; AS dan Jepang cenderung menolak

• The WTO Council for TRIPs, 17-18 Nov 2003– Kurangnya perhatian dan semangat

dibandingkan dengan isu-isu dalamnegosiasi TRIPs dan kesehatanmasyarakat (public health)

Page 59: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

59

WIPO• The 3rd Meeting of the WIPO

Intergovernmental Committee on IP and Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore (IGC-GRTKF), 13-21 Jun 2002 di Jenewa– Elemen-elemen yang memungkinkan

dari sistem hukum internasional bagiperlindungan TK

– Persyaratan disclosure untuk negaraasal dari GR dan/atau TK dalampermohonan pendaftaran paten

– IPRs yang sesuai, khususnya GI bagi perlindungan TK dan folklore

Page 60: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

60

WTO• The WTO on Technical Barriers

to Trade (TBT), 20-21 Jun 2002– EC labelling, mencakup pengujian

kosmetika pada hewan, danGMOs (genetically modified organisms)

• The 2nd Regular Session of the WTO Committee on Trade and Environment (CTE), 13-14 Jun 2002– Hubungan MEA-WTO– Pertautan TRIPs-CBD

Page 61: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

61

Pembahasan oleh OrganisasiDunia yang lain

• UNEP (United Nations Environment Programme)– The 2nd Meeting of the Ad

Hoc Open-Ended Working Group on Access and Benefit-Sharing

• Mendiskusikan isu terkaitimplementasi dari pengaturantentang akses dan pembagiankeuntungan yang tercantumdalam CBD

Page 62: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

62

Pengalaman Cina• Sistem dan pengaturan tentang

perlindungan varietas tanaman baru –ditujukan untuk menjamin hak dankepentingan dari investor yang terlibat– 1 Oktober 1997: Regulations on the

Protection of New Varieties of Plants– Sebagai pelengkap di atas:

• Rules for the Implementation of the Regulations on the Protection of New Varieties of Plants (Agriculture)

• Rules for the Implementation of the Regulations on the Protection of New Varieties of Plants (Forestry)

• Regulations on Agency of New Agricultural Plant Variety Rights

• Regulations on Handling Cases of Infringement of New Agricultural Plant Variety Rights

• Regulation of the Ministry of Agricultural on the Work of the Reexamination Board for New Varieties of Plants

Page 63: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

63

• Dibentuknya Office of Protection of New Varieties of Plants and the Reexamination Board for New Varietiies of Plants, di bawahMinistry of Agricultural and State Forestry Administration

• Sistem pendukung teknologi:– Center for the Preservation of Breesing

Materials of New Varieties of Agricultural Plants

– Center for Testing of New Varieties of Plants and its 14 sub-centers

– Center for the Testing of New Varieties of Forest Plants and its 5 sub-centers and 2 molecule determination labs

Pengalaman Cina

Page 64: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

64

• Tujuan– Memastikan evaluasi ilmiah and

kewenangan dari hak varietastanaman

– Memenuhi standar internasionaluntuk pengujian varietas tanamanbaru

• Membuat guidelines/ panduan untukpengujian 57 varietas tanaman baru(termasuk corn/ jagung, rice/ padi, poplar, peony), dan 18 diantaranyatelah dilaksanakan dengan standarnasional ataupun standar industri

Pengalaman Cina

Page 65: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

65

• Pencapaian– 5 daftar varietas baru yang dilindungi untuk

tanaman pertanian– 4 daftar varietas baru yang dilindungi untuk

tanaman hutan– Mencakup: 119 genera dan species, termasuk

41 tanaman pertanian dan 78 tanaman hutan– Hasil-hasil ini melebihi standar yang

disyaratkan oleh International Convention for the Protection of New Varieties of Plants

– Di akhir 2004, the Ministry menangani 2.046 pendaftaran varietas tanaman: 1999:115, 2004:735 (average annual increase: 44,9%)• 1.875 field crops, 87 vegetables, 52 fruit

trees, 32 decorative plant• 2.174 pendaftar dari institusi penelitian,

teknologi, dan pendidikan, 772 dariperusahaan dan perseorangan (termasuk32 perusahaan dan perseorangan asing)

• 503 permohonan pendaftaran di-granted

Pengalaman Cina

Page 66: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

66

• Pencapaian– Di akhir tahun 2004, the State Forestry

Administration • menangani 305 pendaftaran (64 dari

Perancis, Jerman, Netherlands, Belgia, USA)

• 72 diantaranya di-granted• Jenis tanaman: chinese rose, peony,

christmas flower, azalea, poplar, chinese chestnut, apricot, eucalyptus, dan walnut

• 253 pendaftaran mengenai decorative arbors

• Pendaftar: lembaga penelitian di Cina(50,2%), perseorangan asing di bidangbreeding (14,4%), dan universitas diCina (11,1 %)

– Sejak 2001, wilayah kerja: 12 propinsi dankabupaten terpilih; di akhir tahun 2004: 17 propinsi menangani 863 kasus pelanggaranhak varietas tanaman and pemalsuanvarietas tanaman baru

Pengalaman Cina

Page 67: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

67

Pengalaman Hong Kong• 2005, negosiasi tentang

persyaratan to disclose the origin of genetic resourcesdalam pendaftaran paten, untukmencegah penggunaan yang tidak sah dari materi biologisdan materi terkait pengetahuantradisional (traditional knowledge/TK) – Penolakan dari AS, Japan,

dan Korea– Rekomendasi: memperjelas

hubungan CBD-TRIPs

Page 68: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

68

Pengalaman UK

• Pada 9 Mar 2004, Pemerintah UK menyetujuipenanaman jagung darihasil rekayasa genetikauntuk tujuan komersial(commercial growing of genetically modified (GM) corn)– Pro kontra kalangan

bioteknologi

Page 69: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

69

Pengalaman Meksiko• The North American

Commission for Environmental Cooperation (CEC), 8 Mar 2004, mengeluarkan draftpertama “Maize and Biodiversity: the Effects of Transgenic Maize in Mexico”untuk mendapatkan masukanpublik– Draft ini menguji isu-isu tentang

gen dari varietas transgenik, dalam hal ini maize, dankonservasi biodiversity

Page 70: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

70

Pengalaman AS• The 8th Meeting of American Trade

Ministers, 17-18 Nov 2003 di Miami – Melanjutkan negosiasi tentang FTAA

(Free Trade Agreement of the Americas)– Dampak FTAA terhadap lingkungan, isu

HAKI dan biodiversity• Jul 2002, terkait dengan

perkembangan pembicaraanmengenai labelling GM food products, termasuk transgenic fish –negara-negara bagian California danOregon

Page 71: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

71

Pengalaman India

• 15-16 Sep 2005, proposal oleh India–“Project approach”: link

the accelerated liberalization of environment goods to their use in environmental projects

Page 72: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

72

Pengalaman EC• 3 Jul 2002, Parlemen Eropa

melakukan pemungutan suaramengenai proposal EC mengenai regulasi barutraceability dan labelling untukproduk-produk genetically modified (GM) makanan (food) dan pakan (feed products).– Didukung oleh NGOs tetapi

dikritik oleh AS dan UK, alasan:• Adanya biaya tambahan untuk

memberlakukan regulasi tersebutakan ditanggung oleh konsumenEropa

Page 73: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

73

ICTSD

• International Centre for Trade and Sustainable Development– BRIDGES Trade BioRes – Trade

and Biological Resources News Digest (22 Nov 2001)

• Publikasi ini disusun atas kerjasamadengen IUCN (the World Conservation Union), dan komisiIUCN, Commission on Environment, Economic and Social Policy (CEESP)

– Pentingnya pertautan antaraperdagangan dengan biological resources

Page 74: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

74

Daftar Pustaka• Bainbridge, David A., 1996, Intellectual Property,

Pitman Publishing, London-Hong Kong-Johannesburg-Melbourne-Singapore-Washington DC

• Chisum, Donald S. & Jacobs, Michael A., 1992, Understanding Intellectual Property Law, Matthew Bender & Co. Inc., New York

• Cornish, W.R., 1989, Intellectual Property: Patents, Copyright, Trade Marks and Alied Rights, Sweet & Maxwell, London

• Correa, Carlos M. & Yusuf Abdulqawi A., 1998, Intellectual Property and International Trade: The TRIPs Agreement, Kluwer Law International, London-The Hague-Boston

• Cottier, Thomas & Mavroidis, Peter C., 2003, Intellectual Property: Trade, Competition, and Sustainable Development, World Trade Forum, Vol. 3, The University of Michigan Press, Ann Arbor

• Dratler Jr., Jay, 1994, Intellectual Property Law: Commercial, Creative, and Industrial Property, Law Journal Seminars-Press

Page 75: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

75

Daftar Pustaka• Dutfield, Graham, 2000, Intellectual Property Rights,

Trade and Biodiversity: Seeds and Plant Varieties, Earthscan Publication Ltd., London

• Edenborough, Michael, 1995, Intellectual Property Law, Cavendish Publishing Ltd., London

• Kartadjoemena, H.S., 1996, GATT dan WTO: Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di BidangPerdagangan, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta

• Kartadjoemena, H.S., 1997, GATT, WTO dan HasilUruguay Round, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta

• Korah, Valentine, 1989, Knowhow Licensing Agreement and the EEC Competition Rules, Regulation 556/89, ESC Publishing Limited, Oxford

• Landes, William M. & Posner, Richard A., 2003, The Economic Structure of Intellectual Property Law, The Belknap Press of Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts, and London, England

Page 76: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

76

Daftar Pustaka• Lee, Lewis C., & Davidsonm Scott, 1990, Introduction

to Intellectual Property Law, Butterworths, London, Dublin Edinburgh

• McFarlane, Gavin, 1986, Copyright through the Cases, Waterlow Publishers Ltd., London

• Merges, Robert P., Menell, Peter S. & Lemley, Mark A., 2003, Intellectual Property in the New Technology, ASPEN Publisher, New York

• Milgrim, Roger M., 1992, Milgrim on Licensing, Matthew Bender & Company Ltd., New York-Oakland

• Phillip, Jeremy, 1990, Butterworths Intellectual Property Law Handbook, Butterworths, London, Dublin, Edinburgh

• Phillip, Jeremy J. & Firth, Alison, 1990, Introduction to Intellectual Property Law, Butterworths, London, Dublin, Edinburgh

• Sherwood, Robert M., 1990, Intellectual Property and Economic Development, Westview Press, San Francisco

• Wolfhard, Eric, 1991, “International Trade in Intellectual Property: the Emerging GATT Regime”, University of Toronto, Faculty of Law Review, Vol. 49 Winter

Page 77: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

77

Daftar Pustaka• WIPO, 2004, WIPO Intellectual Property Handbook,

WIPO Publication No. 489 (E), Geneve• WIPO, 1988, Background Reading Material on

Intellectual Property, WIPO Publication No. 659 (E), Geneve

• White Paper on IPR Protection, www.chinadaily.com.cn/english/doc/2005-04/>, diakses20/3/06

• Sunaryati Hartono, 1982, Hukum EkonomiPembangunan Indonesia, Cet. Pertama, Binacipta, Bandung

• Tim Lindsey et.al, 2003, Hak Kekayaan Intelektual –Suatu Pengantar, Alumni, Bandung DJHAKI, 2003, Panduan HAKI, DJHAKI

• DJHAKI, Kompilasi UU HAKI• Asian Law Group, 2001, Intellectual Property Rights,

Asian Law Group• Tim Presentasi Dit. IE Depperindag, 2000,

Perkembangan Industri Integrated Circuit dan UpayaPerlindungan atas HAKI di Bidang Industri ElektronikaIndonesia

Page 78: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

78

Daftar Pustaka• Melendez-Ortiz, Ricardo & Sanchez,

Vicente (Ed.), November 2005, Trading in Genes: Development Perspectives on Biotechnology, Trade and Sustainability, ICTSD– Objective: to help stakeholder

understand international processes to manage risks and benefits and highlights the flexibilities offered by the multinational trading system to support biosafety and biotechnology

Page 79: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

79

Glossary• Beberapa istilah (dalam bahasa Inggris) dan

singkatan– Glaberrima types, source country

government, access seekers, collecting agreements, garden researchers, collective invention, ethnobotanicalknowledge, crop germaplasm, bioculturaldiversity, crop genetic resources, intellectual property rights system, biodiversity prospecting, local community rights, ancestral blessing, ethnobotanicalresearch, indigenous knowledge, plant genetic resources, collection agreement, situ conservation, genetic resource conservation, plant variety protection, other intellectual property rights, biodiversity resources, crop cultivars, tribal inhabitants, biotechnology, biosafety, sustainable development, trade

Page 80: Slide HAKI Dephut Dr Bambang Kesowo - Dina WK

MH UGM HAKI - Kelas Departemen Kehutanan

80

Glossary• Beberapa istilah (dalam bahasa Inggris) dan

singkatan– The Convention on Biological Diversity

(CBD)– The 1994 International Tropical Timber

Agreement (ITTA)– International Tropical Timber

Organization (ITTO)– UN Conference on Trade and

Development UNCTAD – Multilateral Environmental Agreement

(MEA)– The World Conservation Union (IUCN)