sl ptt jatim okt 2010 [read only]

120
Oleh : F. Kasijadi BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR F.Kasijadi 1 36 Oktober 2010

Upload: r-iskandar-zulkarnaen

Post on 25-Jun-2015

191 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Oleh :

F. Kasijadi

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

F.Kasijadi 136 Oktober 2010

Page 2: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

PTT merupakan pengelolaan lahan, air, tanaman dan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu dan berkelanjutan.

F.Kasijadi

APA ITU PTT ?

1. Peningkatan produktivitas padi, 2. Peningkatan pendapatan, 3. Peningkatan kesejahteraan

petani, dan 4. Keberlanjutan fungsi

lingkungan. 236 Oktober 2010

Page 3: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengelolaan Tanaman Pengelolaan Tanaman TerpaduTerpadu

Prinsip PTTPrinsip PTTPrinsip PTT

Interaksi(Komponen Teknologi & Sumberdaya)

Integrasi{Pengelolaan

Lahan, Air,Tanaman, & OPT (L-A-T-O)}

Dinamis(teknologi harus

selalu dievaluasi dan disempurnakan)

Dinamis

Partisipatif(Dilakukan atas dasar kebutuhan,keinginan & kehendak petani,

yang dukungan aparat)

F.Kasijadi 336 Oktober 2010

Page 4: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Karakteristik dan

masalah prioritas wilayah

RakitanPTT

Komponen Teknologi

Pertanian yang sesuai

PRA

Pemilihan Rakitan TeknologiPRA (pemahaman masalah dan peluang) dilakuan untuk menganalisis masalah dan teknologi yang dibutuhkan

F.Kasijadi 436 Oktober 2010

Page 5: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

APA ITU SLPTT ?

Sekolah yang seluruh proses belajar-mengajarnya dilakukan di lapangan dengan ciri-ciri:

1. Peserta dan Pemandu saling memberi dan menghargai

2. Perencanaan dan keputusan pada SL dan LL dilakukan bersama

3. Penetapan rakitan komponen teknologi berdasar PRA oleh petani peserta

4. Pemandu tidak mengajari petani, tetapi petani belajar dengan inisiatif sendiri dengan bimbingan pemandu

5. Materi latihan, praktek, dan sarana belajar ada di LL dan SL

6. Kurikulum dibuat untuk satu musim tanam, sehingga dapat diharapkan ada ±10-18 kali pertemuan.

F.Kasijadi 536 Oktober 2010

Page 6: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

6Membawa langsung PTT ke lahan Petani

Laboratorium lapang (LL):

• Demplot tempat petani belajar PTT

• Rakitan komponen teknologi dg PRA

Pola SLPTT:

SEKOLAH LAPANG (SL)

LL

1 ha

25 ha

Evaluasi pencapaian adopsi kompnen teknologi:

• Penanda padi (ricecheck)

Sekolah Lapang PTT (SLPTT):

• Lahan petani tempat praktek PTT

F.Kasijadi 636 Oktober 2010

Page 7: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Kegiatan SLPTT

1. Pengamatan di sawah SLdan LL

2. Menggambar agroekosistem

3. Diskusi kelompok4. Diskusi pleno5. Topik khusus6. Dinamika kelompok7. Studi khusus8. Praktek Petani

menerapkan PTT di lahannya

F.Kasijadi 736 Oktober 2010

Page 8: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

CONTOH JADUAL PERTEMUAN KEGIATAN SLPTT PADIPertemuan Umur

tanaman Uraian Kegiatan

1 ± 21 hari sebelum tanam

• Kajian Kebutuhan dan Peluang (KKP), introduksi komponen teknologi, dan penetapan rakitan teknologi, Misal target 8 t/ha GKP

• Pembuatan pesemaian, jumlah benih 15 kg/ha, ukuran 350 m2/ha, 10 kg/10 m2 pupuk organik, 600 g Phonska/10 m2, perlakuan benih.

2 ± 7 hari sebelum tanam

• Pengolahan tanah, • Penentuan dosis pupuk anorganik (PHSL,

PUTS),• Konsep PHT• Pemupukan bahan organik + 2 t/ha

3 0 hari setelah tanam

• Sistem tanam jajar legowo, 40 x 20 x 12,5 cm,• umur bibit 15-18 hari, satu tanaman/lubang

CONTOH JADUAL PERTEMUAN KEGIATAN SL-PTT PADI

836 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 9: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

4 ± 10 HST • Pupuk dasar 100 kg urea/ha; 200 kg Phonska/ha• Pengamatan hama penyakit dan musuh alami

5 ± 25 HST • Fase anakan aktif, pupuk susulan N, berdasarkan BWD

• Pengamatan dan pengendalian hama dan gulma• Pengamatan dan pengendalian gulma • Mengenal hama/penyakit padi dan musuh alami

6 ± 45 HST • Pemupukan susulan N berdasarkan BWD, 100 kg Phonska/ha

• Pengendalian gulma terpadu• Pengamatan dan pengendalian hama penyakit

7 ± 60 HST • Pengamatan pembungaan dan perkembangan malai

• Pemupukan susulan 50 kg urea/ha (bila perlu)• Pengamatan dan pengendalian hama penyakit

8 Saat panen •Penghitungan hasil panen 936 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 10: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

1.1. Varietas modern (VUB, PH, Varietas modern (VUB, PH, PTB)PTB)

2.2. Bibit bermutu dan sehat Bibit bermutu dan sehat (perlakuan benih)(perlakuan benih)

3.3. B. organik/pupuk B. organik/pupuk kandang/ameliorankandang/amelioran

4.4. BWD (BWD (fixed timefixed time) & ) & PUTS/petak omisiPUTS/petak omisi

5.5. PHT sesuai OPT sasaranPHT sesuai OPT sasaran

Teknologi CompulsaryTeknologi Compulsary(opsi utama/dasar)(opsi utama/dasar)

F.Kasijadi 1036 Oktober 2010

Page 11: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

1.1. Pengelolaan tanaman, Pengelolaan tanaman, populasicara tanam (legowo, populasicara tanam (legowo, larikan, dll)larikan, dll)

2.2. Umur bibitUmur bibit3.3. Perbaikan aerasi tanah (irigasi Perbaikan aerasi tanah (irigasi

berselang)berselang)4.4. Pupuk cair/ppk bioPupuk cair/ppk bio--hayati)/ZPT, hayati)/ZPT,

pupuk mikropupuk mikro

5.5. Penanganan panen dan pasca Penanganan panen dan pasca panenpanen

Teknologi Opsi AlternatifTeknologi Opsi Alternatif(spesifik lokasi)(spesifik lokasi)

F.Kasijadi 1136 Oktober 2010

Page 12: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

PEMILIHAN VARIETAS UNGGULPEMILIHAN VARIETAS UNGGUL

KOMPONEN TEKNOLOGI PTT PADIKOMPONEN TEKNOLOGI PTT PADI

1236 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 13: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Varietas(tahun dilepas)

Umur(hari)

Hasil GKG (t/ha) Rasa nasi Toleran terhadap

dan Penyakit

Memberamo (95) 115-125 6,5-7,5 Pulen WCk(1;2); HDB (s-III), VT

Way Apo (98) 115-125 5,5-8,0 Pulen WCk(2;3); HDB (s-III, IV)

Ciherang (2000) 116-125 6,0-8,5 Pulen WCk(2); HDB (s-III, IV)

Konawe (2001) 110-120 5,0-8,0 Pulen WCk(1;2;3); HDB (s-III)Conde (2001) 115-125 6,0-7,5 Pulen WCk(1;2); HDB (s-III,IV, V)

Cigeulis (2002) 115-125 5,0-8,0 Pulen WCk(2;3); HDB (s-IV)

Cibogo (2003) 115-125 7,0-8,1 Pulen WCk(2;3); HDB (s-IV)

Pepe (2003) 120-128 7,0-8,1 Pulen WCk(2); HDB (s-III)Mekongga (2004) 116-125 6,0-8,4 Pulen WCk(2;3); HDB (s-IV)

Ciapus (2003) 115-122 6,5-8,2 Pulen WCk(2)

Sarinah (2006) 110-125 6,98-8,0 Pulen WCk(1)

Inpari 1 (2008) 108 7,3-10,0 Pulen WCk(2); HDB (s-III, IV, VIII)Inpari 2 (2008) 115 5,83-7,30 Pulen WCk(1;2,3);HDB (s-III), VTInpari 3 (2008) 110 6,05-7,52 Pulen WCk(1;2);HDB (s-III), VTInpari 4 (2008) 115 6,04-8,80 Pulen HDB (s-III, IV), VTInpari 5 Merawu (2008) 115 5,74-7,20 Pulen WCk(1,2,3); HDB (s-III,IV), VTInpari 6 Jete (2008) 118 6,82-12,0 Sangat Pulen WCk(2); HDB (s-III, IV, VIII),Inpari 7 Lanrang (2009) 110-115 6,23 Pulen WCk(1,2,3); HDB (s-III), VT

Inpari 8 (2009) 125 6,25 Pulen HDB (s-III), VTInpari 9 Elo (2009) 125 6,41 Pulen HDB (s-III), VTInpari 10 Laeya (2009) 108-116 5,08 Pulen WCk(1;2); HDB (s-III)Inpari 13 (2009) 103 6,59-8,0 Pulen WCk(1,2,3); Blas033

F.Kasijadi 1336 Oktober 2010

Page 14: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 1436 Oktober 2010

Page 15: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Area pesemaian 300-500 m2/ha Daerah endemis, benih harus

diperlakukan dg pestisida Dipupuk 200 g urea;200 g NPK

Phonska/10 m2

Umur bibit (15-18 hibrida, 18-21 inhibrida)

Jumlah benih 30-35 kg untuk inhibrida; 15 kg untuk hibrida

Benih berlabel (kemurnian 99,9%; daya tumbuh > 80%)

1536 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 16: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengolahan tanahOlah tanah sempurnaOlah tanah sempurna Bahan organik 2,0 – 3,0 ton/ha diberikan sebelum

pembajakan tanah I Tanah berat dibajak sekali kemudian digaru Tanah dengan lumpur > 30 cm tanpa dibajak hanya

diglebeg/dirotari dan langsung digaru. Gulma dan sisa tanaman dibersihkan dari petakan

sawah. Pengolahan tanah I hingga lahan siap tanam

sekitar 2 minggu.

1636 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 17: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi

Cara Tanan : Cara Tanan : Jajar Jajar LegowoLegowo

Legowo (40 x 20 x 10 cm-12,5 cm)• Tanam berselang-seling 2 baris dan 1 baris

kosong. populasi tanaman sekitar 330.000 tanaman/ha.

Keuntungan sistem jajar legowo: Tanaman pinggir memberi hasil lebih tinggi. Pengendalian OPT lebih mudah Menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air,

saluran (caren) . Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.

36 Oktober 2010 17

Gunakan bibit (2-3 bibit/rumpun) berumur 15-20 hari,

Page 18: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Penggunaan Pupuk secara Hemat

Prinsip Penggunaan Pupuk Secara Hemat Prinsip Penggunaan Pupuk Secara Hemat

Menentukan takaran, waktu, dan cara pemupukan yang tepat menurut lokasi dan musim tanam.

Berdasarkan target hasil dan ketersediaan hara dlm tanah

Murah dan mudah dilakukan.

Dapat dikerjakan sendiri oleh petani. N-P-K

BO Pupuk Organik

Pupuk anorganik

1836 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 19: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

HUKUM MINIMUM LIEBIG’S

K

P

Produksi optimum

KahatCukup

1936 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 20: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

N sebagai pembatas pertumbuhan

N P K N P K

K sebagai pembatas pertumbuhan

Hukum minimum Liebig’s2036 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 21: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pemupukan berimbangspesifik lokasi

Pemupukan berdasarkan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan hara tanaman

Memadukan penggunaan pupuk anorganik, pupuk organik dan pupuk hayati

Pilihan menggunakan pupuk anorganik tunggal (Urea, SP-18, KCl) atau majemuk (15:15:15, 20:10:10, 30:6:8)

Arahan rekomendasi diberikan pada minimal tingkat hamparan

2136 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 22: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Alat bantu pengukur status hara tanah

• Bagan Warna Daun (BWD) untuk N

• Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)

• Uji Petak Omisi (N, P, K, S)

• Peta status hara skala 1 : 50.000.

• Riwayat penggunaan pupuk dan hasil yang biasa dicapai petani.

• Rekomendasi pemupukan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 40/2007.

Dengan alat bantu tersebut rekomendasi pemupukan padi spesifik lokasi dapat disusun

2236 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 23: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

PUTS danBWD

2336 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 24: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Memanfaatkan peta hara 1: 50.000

24

REJOSO

NGLUYU

GONDANG

BAGOR

WILANGAN

SAWAHAN

BERBEK

NGETOS

LOCERET

PACE

NGANJUKSUKOMORO

TANJUNGANOM

PRAMBON

NGRONGGOT

KERTOSONOBARON

PATIANROWO

LENGKONGJATIKALEN

39'30" 7°39'30"

112°1'30"

112°1'30"112

112

S

N

EW

KODE STATUS P2O5 (mg/100g)TINGGI > 40

SEDANG 20-40RENDAH <20

Peta status hara P lahan sawah kabupaten Nganjuk

KODE STATUS K2O (mg/100g)

TINGGI > 40

SEDANG 20-40

RENDAH <20

N

EW

S

REJOSO

NGLUYU

GONDANG

BAGOR

WILANGAN

SAWAHAN

BERBEK

NGETOS

LOCERET

PACE

NGANJUKSUKOMORO

TANJUNGANOM

PRAMBON

NGRONGGOT

KERTOSONOBARON

PATIANROWO

LENGKONGJATIKALEN

7°3 9'30" 7°3

112 °1'30 "

112 °1'30 "112

112

Peta status hara K lahan sawah kabupaten Nganjuk

36 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 25: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Cara Melakukan Pemupukan Secara Hemat Bagan warna daun (BWD) untuk

menetapkan kebutuhan nitrogen. Peta status hara dan/atau Petak

Kajian (disebut Petak Omisi) untuk menetapkan kebutuhan P dan K.

2536 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 26: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

1

Pupuk

Pertumbuhan awal Anakan aktif Primordia Matang

Umur HST 0-14 21-28 35-50

NitrogenTakaran sedang(100-150 kg urea/ha)

BerdasarkanBWD

BerdasarkanBWD -

P2O5 dan S100 % - - -

Kalium (K2O) 50-100 % - Bila perlu 50 % -

Pemupukan N, P dan K padi

Tabel Rekomendasi pemupukan NPK berdasarkan fase pertumbuhan *

2636 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 27: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

PEMUPUKAN N SUSULAN

Pembacaan BWD Target hasil (GKG)

7 t/ha 8 t/ha 9 t/ha Dosis pupuk urea (kg/ha)

Pemupukan N ke 2 (21-28 hari)

BWD < 3,0 125 150 175

BWD = 3,5

100 125 150

BWD > 4,0 50 50 75

Pemupukan N ke 3 (35-45 hari)

BWD < 3,0 125 150 175

BWD = 3,5

100 125 150

BWD > 4,0 50 50 75

• Bandingkan warna daun padi dengan BWD pada saat anakan aktif (21-28 HST) dan fase primordia (35-45 HST).

• Takaran pupuk urea yang diberikan dapat dilihat pada Tabel berikut

2736 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 28: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 28

Tabel . Rekomendasi pemupukan P berdasarkan target produksi

3

Kadar P2O5(mg/100 g)

Takaran pupuk (kg/ha)Target produksi (GKG/ha)

7,0 t 8,0 t 9,0 t 10,0 tRendah (<20)

40-45(110-125)

45-50(125-140)

50-55(140-150)

55-60(150-160)

Sedang (20-40)

35-40(100-110)

40-45(110-125)

45-50(125-140)

50-55(140-150)

Tinggi (>40) 30-35(85-100)

35-40(100-110)

40-45(110-125)

45-50(125-140)

* Angka dalam kurung dalam bentuk SP-36

36 Oktober 2010

Page 29: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

29

Pemupukan Kalium berdasarkan status hara tanah

Kadar K2O (mg/100 g)

Takaran pupuk (kg/ha)Target produksi (GKG/ha)

7,0 t 8,0 t 9,0 t 10,0 tRendah (<10)

30-40(50-65)

30-40(50-65)

40-50(65-85)

50-60(85-100)

Sedang (10-20)

20-30(33-50)

30-35(50-60)

35-40(60-65)

45-55(75-90)

Tinggi (>20) 15-20(25-30)

25-30(40-50)

30-40(50-65)

40-50(65-85)

* Angka dalam kurung dalam bentuk KCl

Tabel . Rekomendasi pemupukan K berdasarkan target produksi

36 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 30: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

BAKORWIL BOJONEGORO Tabel Rekomendasi pemupukan berdasarkan target hasil

Keterangan: 1) Adalah kebutuhan minimal pupuk N, dosis yang tepat mengacu pada Tabel 2 30

Kecamatan

Rekomendasi Pupuk (kg/ha)Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl1. Bandar K.Mulyo 250 75 50 230 75 0 200 25 302. Perak 250 75 50 230 75 0 200 25 303. Gudo 250 75 50 230 75 0 200 25 304. Diwek 250 75 50 230 75 0 200 25 305. Ngoro 250 75 50 230 75 0 200 25 306. Mojowarno 250 75 50 230 75 0 200 25 307. Bareng 250 75 50 230 75 0 200 25 308. Wonosalam 200 75 50 180 75 0 150 25 309. Mojoagung 250 75 50 230 75 0 200 25 30

10. Sumobito 250 75 50 230 75 0 200 25 3011. Jogoroto 250 75 50 230 75 0 200 25 3012. Peterongan 250 75 50 230 75 0 200 25 3013. Jombang 250 75 50 230 75 0 200 25 3014. Megaluh 250 75 50 230 75 0 200 25 3015. Tembelang 250 75 50 230 75 0 200 25 3016. Kesamben 250 75 50 230 75 0 200 25 3017.Kudu 250 75* 50 230 75* 0 200 25* 3018. Ploso 250 50 50 230 50 0 200 0 3019.Kabuh 250 50 50 230 50 0 200 0 30

20.Plandaan 250 100* 50 230 100* 0 200 50* 30

36 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 31: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

31

Cara Memupuk

36 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 32: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Gejala “asem-asemen”

Terjadi pada MK I Tanaman kerdil daun kuning kecoklatanPada lokasi yang sulit dikeringkanDipupuk Urea gejala makin parah

3236 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 33: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

TEKNOLOGI MENGATASI ASEM-ASEMEN

Pemupukan N diperlambat, sumber N menggunakan pupuk ZA.

Pencelupan akar dalam larutan 2% ZnSO4(20 gram/liter air).

Dipupuk dasar 15-20 kg ZnSO4/ha Disemprot larutan 0,5% ZnSO4 volume

semprot 200 l/ha. Pemupukan P dan K sesuai anjuranTanam Memberamo, Kali Mas, Sintanur

3336 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 34: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 34

Pengairan BerselangPengairan berselang (intermitten irrigation) adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian:

1. Menghemat air irigasi sehingga areal tanam lebih luas.

2. Akar mendapatkan udara lebih banyak sehingga berkembang lebih dalam.

3. Mencegah timbulnya keracunan besi.4. Mencegah penimbunan asam organik dan

gas H2S yang menghambat perkembangan akar.

36 Oktober 2010

Page 35: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

35

Cara Pengairan BerselangUmur(hari setelah tanam)

Keadaan TanamanTinggi

Genangan (cm)

0 Saat tanam pindah 03-10 Anakan aktif 310 Saat pemberian pupuk N I, P, dan K atau

NPK0

21-28 Anakan maksimum, saat pemberian pupuk N II

010-40 Anakan aktif hingga primordia 540 Fase premordia, pemberian N III 040-90 Premordia hingga pengisian gabah 10 hari

sebelum panen3

90-100 10 hari sebelum panen hingga panen 0

Umur bibit 20 hari, tinggi genangan 0 cm36 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 36: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Penyiangan dengan Osrok atau Landak

Dilakukan mulai umur 10–15 hst. Dianjurkan dua kali, dimulai

tanaman berumur 10-15 hst. Diulangi secara berkala 10-25 hari kemudian. Saat kondisi tanah macak-macak,

dengan ketinggian air 2-3 cm. Gulma yang terlalu dekat dengan

tanaman dicabut dengan tangan. Dilakukan dua arah yaitu di antara

dan di dalam barisan tanaman.

3636 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 37: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

37

Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PHT)Strategi pengendalian

Gunakan varietas tahan.Tanam tanaman sehat termasuk kultur teknis: Pola tanam dan pergiliran tanaman yang tepat. Waktu tanam yang tepat. Kebersihan lapang. Pemupukan yang tepat dan berimbang. Pengolahan tanah dan pengaturan irigasi. Tanaman perangkap untuk pengendalian tikus.

Pengamatan berkala di lapanganHama dan penyakit penting: tikus, wereng coklat, penggerek batang, tungro, blass

36 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 38: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Peta Serangan Wereng Batang Coklat

Peta Status serangan OPT utama PADI di Kab. Nganjuk

Peta serangan hawar daun bakteri 36 Oktober 2010 38F.Kasijadi

Page 39: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Peta Serangan Penggerek Batang Peta Serangan Tikus36 Oktober 2010 39F.Kasijadi

Page 40: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengendalian Tikus

Tanam serempak, sebelum tanam dilakukan gropyokan (berburu tikus)Pemasangan LPBS (linear Trap Barier System, pemasangan pagar plastik dengan bubuk perangkap tikusMonitoring dan pengendalian berkelanjutan

4036 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 41: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengendalian Penggerek Batang

Pengendalian memperhatikan tingkat populasi ngengat, tingkat kerusakan di lapang dan stadia tanamAda penerbangan ngengat kelompok telur di persemaian dan ulat penggerek segera dikendalikanBila tingkat serangan mencapai 2%, diaplikasikan insektisida seperti fipronil, rynaxypyr, dimehipoBila perkembangan populasi tumpang tindih dikendalikan pada 4 hari setelah ada penerbangan 4136 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 42: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengendalian Wereng Coklat

Tanam varietas padi tahan Tanam padi sehamparan secara serempakTanam padi dengan pergiliran varietasMonitoring dengan menggunakan musuh alamiMenggunakan insektisida

4236 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 43: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengendalian Penyakit Tungro

Tanam varietas padi tahan pada saat fase kritis atau bertepatan populasi wereng hijau tinggi Pergiliran varietas tahan wereng hijauPerbersihan gulma, singgang dan bibit dari ceceran gabah sebelum membuat persemaianApabila populasi wereng hijau tinggi dipersemaian segera diaplikasikan dengan insektisida yang direkomendasikan

4336 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 44: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengendalian Hawar Daun Bakteri

Tanam varietas padi tahan Penggunaan pupuk berimbangPengairan hemat/intermiten Tanam sistim jajar legowo

4436 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 45: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengendalian Blas

Perlakuan benih denga fungsida pyroquilon 5-10 gr/satu kg benihPerlakuan benih hanya bertahan kurang 6 minggu, fungisida diaplikasikan berikutnya pada anakan padi maksimum dan awal berbunga 5%Fungisida yang dianjurkan edifenphos, tetrachrolophthalide, kasugamysin, pyroquilon, benomyl, isoprotiolane, thiophanate methyl dan difenoconazol

4536 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 46: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Panen dan Pascapanen Kehilangan hasil dan penurunan mutu selama

panen dan pasca panen 10-15%.

Penanganan panen dan pasca panen dalam sistem produksi benih mengakibatkan kualitas benih rendah.

Cara Panen yang Tepat Perhatikan umur tanaman, antar varietas

mungkin berbeda.

Hitung sejak padi mulai berbunga, panen (30-35 hari setelah berbunga).

Jika 95% malai menguning, segera panen.

4636 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 47: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Panen dan perontokan Gunakan sabit bergerigi atau mesin

pemanen. Potong pada bagian tengah atau

atas rumpun bila menggunakan power thresher.

Gunakan tirai penutup dan alas agar gabah tidak hilang.

Pengeringan

Gunakan lantai jemur dgn ketebalan gabah 5-7 cm. Gunakan pengering pada MH. Pertahankan suhu pengering 42oC

untuk benih dan 50oC untuk gabah konsumsi.

4736 Oktober 2010 F.Kasijadi

Page 48: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

1. Tujuan

Untuk memperoleh :• Varietas adaptif spesifik lokasi yang dapat

meningkatkan produktivitas 25% daripada varietas benih bantuan Dinas

• Respon petani terhadap pengembangan VUB padi sawah

DEMO PLOT VARIETAS PADI SAWAH

36 Oktober 2010 48F.Kasijadi

Page 49: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

2. Materi Varietas

No. Varietas Jumlah 1. Inpari 1 1 kg2. Inpari 4 1 kg3. Inpari 7 1 kg4. Inpari 8 1 kg5. Inpari 13 1 kg6. Var. pembanding SLPTT 1 kg

Total 6 kg

36 Oktober 2010 49F.Kasijadi

Page 50: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

3. Lokasi dan Musim Tanam

☻ Menyebar antar kecamatan di desa sentra produksi padi sawah dalam musim tanam yang sama dan proporsional antar musim (MK 1, MK 2, dan MH)

36 Oktober 2010 50F.Kasijadi

Page 51: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

4. Teknis Pelaksanaan☻ Ukuran plot : 400 M2/varietas☻ Jarak tanam : Legowo 2 : 1 {40 cm x (20 cm x 10 cm)}☻ Jumlah bibit : 2-3 bibit/rumpun☻ Umur bibit : 15-20 hari☻ Pemupukan :

♦ Pupuk organik 2 t/ha♦ Pupuk anorganik : dosis N menggunakan BWD

dosis P & K menggunakan PUTS♦ Dengan target produktivitas 8 t/ha (lihat buku Inotek)

☻ Pengendalian hama penyakit : kaidah PHT (lihat buku Inotek)

☻ Panen : ubinan 2,5 m x 2,5 m36 Oktober 2010 51F.Kasijadi

Page 52: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

5. Pengamatan dan Analisis Data

Data yang diamati :1. Dosis dan waktu pemupukan yang diterapkan 2. Umur panen3. Serangan hama penyakit di lapang4. Produksi5. Respon petani

36 Oktober 2010 52F.Kasijadi

Page 53: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

6. Jadual Pelaksanaan

No. Jadwal Keterangan1. Semai2. Tanam3. Pemupukan I

IIIII

4. Panen

Lokasi :

36 Oktober 2010 53F.Kasijadi

Page 54: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

7. Deskripsi Lokasi

No. Deskripsi Keterangan

1. Ketinggian tempat (m dpl)

2. Curah hujan 5 tahun terakhir

3. Posisi lintang bujur (gunakan GPS)

4. Jenis tanah

36 Oktober 2010 54F.Kasijadi

Page 55: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 5536 Oktober 2010

Page 56: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Diversitas Varietas (Varietas Unggul, Hibrida)Pengolahan tanahSistem tanam (populasi. Legowo, dll)Teknologi Pengelolaan BOPengairanTeknologi PHT & GulmaPasca Panen

Komponen Teknologi PTT JagungKomponen Teknologi PTT Jagung

Zainal ArifinZainal Arifin--2009200956F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 57: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

•• Varietas Unggul (VUB)Varietas Unggul (VUB), hibrida dan komposit•• Benih bermutu dan sehatBenih bermutu dan sehat•• Pupuk organik 2 ton/haPupuk organik 2 ton/ha•• Populasi tanam > 77.700/ha Populasi tanam > 77.700/ha •• Pemupukan anorganik berdasarkan status Pemupukan anorganik berdasarkan status

hara tanah/PHSL hara tanah/PHSL •• Saluran drainase Saluran drainase

Teknologi DasarTeknologi Dasar

57F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 58: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Penyiapan lahan tanpa Penyiapan lahan tanpa olah tanah atau olah olah tanah atau olah tanah minimum tanah minimum

Penyiangan dengan Penyiangan dengan herbisida/manualherbisida/manual

Pengendalian hama Pengendalian hama penyakit tepat sasaran penyakit tepat sasaran (PHT)(PHT)

Pengairan 5 Pengairan 5 –– 7 kali7 kaliPenanganan panen & Penanganan panen &

pasca panenpasca panen

Teknologi PilihanTeknologi Pilihan

58F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 59: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Peningkatan Potensi/Daya Hasil Peningkatan Potensi/Daya Hasil Varietas Varietas

Peningkatan Stabilitas Hasil Varietas Peningkatan Stabilitas Hasil Varietas (Peningkatan Ketahanan Tanaman (Peningkatan Ketahanan Tanaman terhadap hama/penyakit & cekaman terhadap hama/penyakit & cekaman lingkungan tanah dan iklim) lingkungan tanah dan iklim)

Peragaman Jenis/Karakter Varietas Peragaman Jenis/Karakter Varietas (Umur, Produksi, Mutu dll)(Umur, Produksi, Mutu dll)

Teknologi Varietas Jagung

59F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 60: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Nama varietas Umur(hari)

Rata-ratahasil (t/ha)

Reaksi terhadap penyakit

Bulai KaratGumarang (2000) 82 5,0 T -Lamuru (2000) 90-95 5,6 T TKresna (2000) 90 5,2 T -Srikandi (2001) 97 6,0 T TPalakka (2003) 95-100 6,0 AT T

Sukmaraga (2003) 105-110 6,0 AT ATSrikandiPutih-1 (2004) 95-100 5,9 T TSrikandiKuning-1 (2004) 90-95 5,4 T TAnoman-1 (2006) 103 7,0 R Tol

* Angka dalam kurung menerangkan tahun dilepas , ** T = Tahan, AT = Agak tahan, Tol = Toleran , R = Rentan, AR = Agak Rentan

Karakterisasi Beberapa Varietas Jagung Komposit

60F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 61: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Karakterisasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida

Nama varietasUmur

(hari)

Rata-rata

hasil (t/ha)

Reaksi terhadap penyakit

Bulai KaratSemar10 (2001) 95 7,2 AT ATR-01 (2004) 95 8,77 T -Pioneer 20 (2003) 90-110 6,0-10 R TPioneer 21 (2003) 95-117 6,1 AR TPioneer 22 (2003) 95-118 6,1 T -Pioneer 23 (2003) 95 6,3 T TBISI-16 (2004) 107-135 9,2 - TBISI-18 (2004) 98 9,1 - TSHS-1 (2002) 99 9 R -SHS-2 (2002) 99 9,7 R -SHS-11 (2004) 97 9,63 T -SHS-12 (2004) 98 9,4 T -Jaya-1 (2002) 104 9 T -Jaya-2(2002) 95 7,9 T -NKRI (2002) 105 8,5 T -

* Angka dalam kurung menerangkan tahun dilepas , ** T = Tahan, AT = Agak tahan, Tol = Toleran , R = Rentan, AR = Agak Rentan Zainal ArifinZainal Arifin--20092009

61F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 62: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Nama varietasUmur(hari)

Rata-ratahasil (t/ha)

Reaksi terhadap penyakit

Bulai KaratNK-22 (2003) 98 8,70 R ATNK-33 (2003) 100 8,10 AT ATNK-55 (2003) 94 7,53 R ATNK-66 (2003) 100 7,56 T ATNK-81 (2004) 97 9,72 AR ATNK-82 (2004) 92 9,38 - TNK-88 (2004) 95 9,67 T TNK-99 (2004) 100 9,89 T ATDK-2 (2004) 98 9,14 Tol TDK-3 (2004) 98 9,25 Tol TN-35 (2006) 97-114 10,21 T -Bima-1 (2001) 95 7,3 AT TBima-2 (2007) 100 8,51 AT -Bima-3 (2007) 100 8,27 T -Bima-4 (2008) 102 9,6 R TBima-5 (2008) 103 9,3 AR TBima-6 (2008) 104 9,36 AR T

Karakterisasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida (Lanjutan)

* Angka dalam kurung menerangkan tahun dilepas , ** T = Tahan, AT = Agak tahan, Tol = Toleran , R = Rentan, AR = Agak Rentan

62F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 63: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

• Berumur sedang (120 – 130 hari) sehingga tidak mengganggu pola tanam berikutnya.

• Benih bermutu baik, dengan daya tumbuh > 95 %, campuran varietas lain < 1 %.

• Untuk menghindari penyakit Bulai benih perlu diperlakukan dengan fungisida (Ridhomil)

• Beberapa varietas yang dianjurkan untuk jagung hibrida : Pioneer dan BISI, sedangkan untuk non hibrida : Srikandi Kuning, Srikandi Putih, Anoman, Surya, Bisma dll.

Yang harus dipertimbangkan dalam Yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan varietas antara lain :penggunaan varietas antara lain :

63F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 64: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Benih BermutuBenih Bermutu

● Kadar air < 13 %● Kemurnian > 99,8 %● Daya tumbuh > 80 %● Sebelum ditanam dicampur

dengan fungisida metalaksil 2 gr/kg benih dan karbofuran 4 butir/tan saat tanam

64F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 65: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

PERSIAPAN LAHANPERSIAPAN LAHAN1. Lahan kering, olah tanah sempurna2. Lahan sawah, tanpa olah tanah/olah

tanah minimal3. Membuat drainase

65F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 66: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

CARA TANAMCARA TANAMMonokultur 1. 70 - 75 cm x 20cm, 1 biji/lubang atau

70 - 75 cm x 40cm, 2 biji/lubang2. Double row :

120cm x 60cm x 12,5cm, 1 biji/lubang atau120cm x 60 cm x 25 cm, 2 biji/lubang

Tumpangsari Jagung + padi gogo/kacang2an• Jagung : 150 cm - 200 cm x 40 cm• Padi gogo : 20 cm x 20 cm• Kacang2an : 50 cm x 10 cm/40 cm x 15 cm

66F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 67: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Takaran > 2 ton/ha Aplikasi pada saat tanam,

untuk olah tanah minimum, diberikan sebagai penutup lubang setelah tanam

Untuk lahan kering, aplikasi pupuk organik pada lubang sebelum tanam

Pupuk Organik

67F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 68: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengelolaan hara N berdasarkan BWDPengelolaan hara P dan K berdasarkan status hara (peta tanah)PHSL (Pengelolaan hara spesifik lokasi)

Pupuk Anorganik

68F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 69: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Jenis pupuk

Takaran (kg/ha)

Porsi aplikasi

7-10 HST

28-30 HST

40-45 HST

Urea 300-350 25% 50% 25% (BWD)ZA 50 100% - -SP-36 100-200 100% - -KCl 50-200 75% 25% -

Jenis, Takaran, Porsi dan Waktu Pemberian Pupuk pada tanaman jagung

ZA diberikan jika tanah kekurangan sulfur (S).Takaran disesuaikan dengan hasil analisis tanah

69F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 70: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Takaran Pupuk Urea Pada Tanaman Jagung Umur 40-45 HST Berdasarkan

BWD

Skala WarnaTakaran Urea (kg/ha)

Hibrida Komposit

< 3,0 150 50

3,0-4,0 100 25

> 4,0 50 0

Pengamatan pada daun teratas yg telah membuka sempurna70F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 71: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Dosis pupuk P dan K didasarkan status P dan K dlm tanah dari hasil analisis tanah atau PUTS dan Peta Status Hara Tanah

Rekomendasi pemupukan P berdasarkan peta status hara tanah

Kadar P2O5(mg/100 g)

Takaran pupuk (kg P2O5/ha)

Rendah (< 20) 40-45(220-250)

Sedang (20-40) 35-40(190-220)

Tinggi (> 40) 30-35(165-190)

* Angka dalam kurung bentuk SP-18

71F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 72: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Rekomendasi pemupukan K berdasarkan peta status hara tanah

Kadar K2O (mg/100 g)

Takaran pupuk (kg K2O/ha)

Rendah (< 10) 30-35(50-60)

Sedang (10-20) 20-30(30-50)

Tinggi (> 20) 15-20(25-30)

* Angka dalam kurung bentuk KCl

F.Kasijadi 7236 Oktober 2010

Page 73: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

• Buat saluran drainase pada saat pembumbunan

• Selama pertumbuhan perlu pengairan 5-6 kali, tergantung lingkungan setempat

• Indikator perlu air, jika daun mulai menggulung sebelum waktu tengah hari

• Pengairan dihentikan 10 hari menjelang panen

PENGAIRANPENGAIRAN

73F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 74: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Dilakukan bersamaan dg pendangiran (umur 15 – 20 HST)

Dilakukan dengan manual/herbisida kontak paraquat takaran 1-1,5 l/ha

Bisa dilakukan dengan mekanisasi

PENGENDALIAN GULMA

74F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 75: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

HAMA DAN PENYAKIT

Penyakit utama jagung : bulai (Peronosclerospora sp)Pengendalian : benih dicampur fungisida metalaksil 2gr/kg

Hama utama : lalat bibit, penggerek batang dan penggerek tongkolPengendalian : insektisida karbofuran, takaran 3-4 butir/tan diaplikasikan melalui pucuk tanaman yang terserang

75F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 76: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Tanda jagung siap dipanen, biji telah mengeras dan membentuk lapisan hitam minimal 50% di setiap barisan bijiSebelum panen sebaiknya dilakukan pemangkasan bagian tanaman diatas tongkol pada saat biji mencapai masak fisiologis dan klobot berwarna coklatSetelah panen tongkol dijemur hingga kadar air mencapai 20%Jagung dipipil, kemudian dijemur hingga kadar air 14%

PANEN DAN PROSSESING HASIL

76F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 77: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

1. Tujuan

Untuk memperoleh :• Varietas adaptif spesifik lokasi yang dapat

meningkatkan produktivitas 25% daripada varietas benih bantuan Dinas

• Respon petani terhadap pengembangan VUH jagung

DEMO PLOT VARIETAS JAGUNG HIBRIDA

36 Oktober 2010 77F.Kasijadi

Page 78: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

2. Materi Varietas

No. Varietas Jumlah 1. Bima 2 1 kg2. Bima 3 1 kg3. Bima 4 1 kg4. Bima 5 1 kg5. Var. pembanding (bantuan Dinas) 1 kg

Total 5 kg

36 Oktober 2010 78F.Kasijadi

Page 79: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

3. Lokasi dan Musim Tanam

☻ Menyebar antar kecamatan di desa sentra produksi jagung dalam musim tanam yang sama dan proporsional antar musim (MK 1, MK 2)

36 Oktober 2010 79F.Kasijadi

Page 80: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

4. Teknis Pelaksanaan

☻ Ukuran plot : 500 M2/varietas☻ Jarak tanam : 75 cm x 20 cm☻ Jumlah benih : 1-2 biji/lubang☻ Pemupukan :

♦ Pupuk organik > 2 t/ha♦ Pupuk anorganik : dosis N menggunakan BWD

dosis P & K menggunakan PUTS♦ Dengan target produktivitas 7,5 t/ha (lihat buku

Inotek)☻ Pengendalian hama penyakit : kaidah PHT (lihat buku

Inotek)☻ Panen : ubinan 2,5 m x 2,5 m36 Oktober 2010 80F.Kasijadi

Page 81: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

5. Pengamatan dan Analisis Data

1. Dosis dan waktu pemupukan yang diterapkan

2. Umur panen3. Serangan hama penyakit di lapang4. Produksi5. Respon petani

36 Oktober 2010 81F.Kasijadi

Page 82: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

6. Jadual Pelaksanaan

No. Jadwal Keterangan1. Tanam2. Pemupukan I

IIIII

3. Panen

Lokasi :

36 Oktober 2010 82F.Kasijadi

Page 83: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 8336 Oktober 2010

Page 84: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Diversitas Varietas (VUB)Benih bermutuWaktu dan sistem tanam (populasi)Teknologi Pengelolaan BOTeknologi IrigasiPenggunaan pupuk an organik & penggunaan pupuk

mikro Teknologi PHT & GulmaPasca Panen

84F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 85: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Varietas Unggul (VUB)Varietas Unggul (VUB), benih bermutubenih bermutuPemupukan an organik berdasarkan Pemupukan an organik berdasarkan status hara tanah pada tipe status hara tanah pada tipe agroekosistem setempatagroekosistem setempatSaluran drainase Saluran drainase Pengendalian hama secara terpadu Pengendalian hama secara terpadu (PHT) sesuai sasaran(PHT) sesuai sasaran

Teknologi Keharusan/DasarTeknologi Keharusan/Dasar

85F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 86: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Pengelolaan tanaman (populasi dan Pengelolaan tanaman (populasi dan cara tanam) minimal 400.000/ha cara tanam) minimal 400.000/ha (legowo, larikan) (legowo, larikan)

Pupuk organik dan amelioranPupuk organik dan amelioranPengairan untuk perbaikan kelembaban Pengairan untuk perbaikan kelembaban tanahtanahPupuk cair (bio hayati, ZPT & pupuk Pupuk cair (bio hayati, ZPT & pupuk mikromikroPenanganan panen & pasca panenPenanganan panen & pasca panen

86

Teknologi Pilihan Teknologi Pilihan

F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 87: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Peningkatan Potensi/Daya Hasil Peningkatan Potensi/Daya Hasil Varietas Peningkatan Stabilitas Varietas Peningkatan Stabilitas Hasil Varietas (Peningkatan Hasil Varietas (Peningkatan Ketahanan Tanaman terhadap Ketahanan Tanaman terhadap hama/penyakit & cekaman hama/penyakit & cekaman lingkungan tanah dan iklim) lingkungan tanah dan iklim)

Peragaman Jenis/Karakter Peragaman Jenis/Karakter Varietas (Umur, Mutu, Ose dll)Varietas (Umur, Mutu, Ose dll)

87F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 88: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Varietas Umur (hr)

Bobot 100biji

(gr)

Potensi hasil (t/ha)

Warna biji

Tidar 75 7 1,4 Kuning KehijauanPetek 75 8,3 1,2 Kuning bersih

Lumajang Bewok

77 9,63 1,5 Kuning

Dieng 76 7,5 1,7 Kuning KehijauanJayawijay

a85 8-9 1,8 Kuning pucat

Grobogan 76 18 2,77 Kuning

Deskripsi, karakter unggul varietas kedelai umur genjahDeskripsi, karakter unggul varietas kedelai umur genjah

88F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 89: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Deskripsi, karakter unggul varietas kedelai umur sedangDeskripsi, karakter unggul varietas kedelai umur sedang

Varietas Umur (hr)

Bobot 100biji (gr)

Potensi hasil (t/ha)

Warna biji

Sindoro 86 12 2,03 KuningSlamet 87 12,5 2,26 KuningSinabung 88 10,68 2,16 KuningKaba 85 11,37 2,13 KuningIjen 83 11,23 2,49 Kuning agak

mengkilapTanggamus 88 11,5 2,5 Kuning Ratai 90 10,5 1,6-2,7 Kuning agak

kehijauanSeulawah 93 9,5 1,6-2,5 Kuning agak

kehijauanNanti 92 11 2,4 Kuning 89F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 90: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Deskripsi, karakter unggul varietas kedelai umur sedangDeskripsi, karakter unggul varietas kedelai umur sedang

Varietas Umur (hr)

Bobot 100biji (gr)

Potensi hasil (t/ha)

Warna biji

Baluran 80 15-17 2,5-3,5 KuningBurangrang

82 17 1,6-2,5 KuningAnjasmoro 82,5 14-15,3 2-2,25 KuningPanderman

85 18-19 2,37 Kuning mudaRajabasa 85 15 3,90 Kuning cerahGumitir 81 15,75 2,41 Kuning gak

hijauArgopuro 84 17,8 3,05 Kuning

90F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 91: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 9136 Oktober 2010

Page 92: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Benih BermutuBenih Bermutu

☺Kadar air < 13 %☺Kemurnian > 99,8 %☺Daya tumbuh > 80 %

92F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 93: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

☼Lahan Sawah : MKI : Maret-AprilMKII : Juni-Juli

☼Lahan Tegal : MHI : Oktober-NopemberMHII : Februari-Maret

MUSIM TANAM KEDELAIMUSIM TANAM KEDELAI

93F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 94: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

SAWAH olah tanah sederhanaTEGAL olah tanah sempurna

94F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 95: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Double row (40 cm x 20 cm x 15Double row (40 cm x 20 cm x 15--20 cm)20 cm) Single row (40 cm x 10Single row (40 cm x 10--15 cm)15 cm) 2 biji / lubang2 biji / lubang Tanam paling lambat 7 hari setelah panen Tanam paling lambat 7 hari setelah panen

padipadi

95F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 96: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

96F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 97: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

97F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 98: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Bahan OrganikTakaran > 5 ton/ha jerami atau2t/ha pupuk organik, diberikan setelah biji dimasukkan dalam lubang tanam

98F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 99: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

99F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 100: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

100

Kadar hara terekstrak % N

(Kjeldahl)

Dosis acuan pemupukan (kg urea/ha)

Tanpa jerami dan P.kandang

Pakai jerami Pakai P.kandang

(2t/ha)< 0,2 50-75 50 25

0,2-0,5 25-50 25 0-25>0,5 0 0 0

ACUAN PEMUPUKAN NITROGEN PADA KEDELAI DI LAHAN SAWAH

F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 101: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

101

Kadar hara ekstrak HCl

25% (mg P205/100g)

Dosis acuan pemupukan (kg SP-36/ha)

Tanpa jerami dan P.kandang

Pakai jerami Pakai P.kandang

(2t/ha)< 20 75-100 75-100 50-75

20-40 50-75 50-75 0-50>20 0-25 0-25 0

ACUAN PEMUPUKAN FOSFOR PADA KEDELAI DI LAHAN SAWAH

F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 102: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

102

Kadar hara ekstrak HCl

25% (mg K20/100g)

Dosis acuan pemupukan (kg KCl/ha)

Tanpa jerami dan P.kandang

Pakai jerami Pakai P.kandang

(2t/ha)< 10 100 75-100 75

10-20 100 75 50>20 0 0 0

ACUAN PEMUPUKAN KALIUM PADA KEDELAI DI LAHAN SAWAH

F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 103: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

103F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 104: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

104F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 105: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

105F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 106: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

PENGAIRANPENGAIRAN

F.Kasijadi 106

►Pengairan minimal 3 kali dan maksimal 6 kali per musim, tergantung ketersediaan air

►Pengairan pada masa kritis : Awal vegetatifAwal berbungaAwal pengisian polong

36 Oktober 2010

Page 107: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 107

►Penyiangan dapat secara manual/mekanis/kimiawi (herbisida pasca ataupun pra tumbuh, pada saat umur 3 minggu dan 6 minggu,

►Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan setelah tanaman kedelai berumur 3-4 minggu. Tujuan pembumbunan selain mengendalikan gulma juga menggemburkan tanah

36 Oktober 2010

Page 108: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

Hama KedelaiJenis Hama Umur tanaman (hari setelah tanam)

< 10 11-30 31-50 51-70 > 701.Lalat bibit kacang xxx x

2.Kutu daun xxx xxx xx

3.Kutu kebul xxx xx x

4.Kumbang kedelai xxx xxx xxx xxx

5.Ulat penggerek batang x xx xx6.Ulat grayak xxx xxx xx7.Penggerek polong xx xxx8.Kepik polong xxx xxx xxx9.Kepik ijo xxx xxx xxx10.Kepik xxx xxx xxx

xxx = sangat berbahaya kehadirannya pada saat ituxx = berbahaya kehadirannya pada saat itu

108F.Kasijadi

x = berbahaya kehadirannya pada saat itu36 Oktober 2010

Page 109: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 109

Suatu cara pengendalian didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutanPrinsip operasional yang digunakan adalah :

Budidaya tanaman sehat Pelestarian musuh alami Pemantauan ekosistem secara rutin dan

menyeluruh Petani sebagai ahli PHT

36 Oktober 2010

Page 110: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

F.Kasijadi 110

Pemanfaatan pengendalian alami : mengurangi tindakan yang mematikan musuh alami

Pengendalian fisik dan mekanik : mengurangi populasi hama/penyakit: mengambil kelompok telur dan membunuh larva hama atau mencabut tanaman sakit

Pengelolaan ekosistem melalui usaha bercocok tanam: tanam varietas tahan, benih sehat, pergiliran varietas, sanitasi, masa tanam dan menanam tanaman perangkap

Penggunaan pestisida nabati atau kimiawi secara selektif

Komponen PHT

36 Oktober 2010

Page 111: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

111F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 112: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

112F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 113: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

113F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 114: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

114F.Kasijadi 36 Oktober 2010

Page 115: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

1. Tujuan

Untuk memperoleh :• Varietas adaptif spesifik lokasi yang dapat

meningkatkan produktivitas 25% daripada varietas benih bantuan Dinas

• Respon petani terhadap pengembangan VUH kedelai

DEMO PLOT VARIETAS KEDELAI

36 Oktober 2010 115F.Kasijadi

Page 116: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

2. Materi Varietas

No. Varietas Jumlah 1. Burangrang ½ kg2. Anjasmoro ½ kg3. Kaba ½ kg4. Argomulyo ½ kg5. Var. pembanding (bantuan Dinas) ½ kg

Total 2½ kg

36 Oktober 2010 116F.Kasijadi

Page 117: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

3. Lokasi dan Musim Tanam

☻ Menyebar antar kecamatan di desa sentra produksi kedelai dalam musim tanam yang sama dan proporsional antar musim (MK 1, MK 2)

36 Oktober 2010 117F.Kasijadi

Page 118: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

4. Teknis Pelaksanaan

☻ Ukuran plot : 250 M2/varietas☻ Jarak tanam : 40 cm x 10 cm - 15 cm☻ Jumlah benih : 1-2 biji/lubang☻ Pemupukan :

♦ Pupuk organik 2 t/ha♦ Pupuk anorganik : 50 kg Urea, 50-75 kg SP36 dan 50–

75 kg KCl/ha, diberikan saat tanam atau 7-10 hst♦ Dengan target produktivitas > 2 t/ha (lihat buku

Inotek)☻ Pengendalian hama penyakit : kaidah PHT (lihat buku

Inotek)☻ Panen : ubinan 2,5 m x 2,5 m36 Oktober 2010 118F.Kasijadi

Page 119: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

5. Pengamatan dan Analisis Data

1. Dosis dan waktu pemupukan yang diterapkan

2. Umur panen3. Serangan hama penyakit di lapang4. Produksi5. Respon petani

36 Oktober 2010 119F.Kasijadi

Page 120: Sl Ptt Jatim Okt 2010 [Read Only]

6. Jadual Pelaksanaan

No. Jadwal Keterangan1. Tanam2. Pemupukan3. Panen

Lokasi :

36 Oktober 2010 120F.Kasijadi