skripsi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42748/1/pendahuluan.pdf · usia, dan jenis kelamin),...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
SKRIPSI
SAHFILDA NAYLIS SURUR
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS
DI APOTEK KECAMATAN KLOJEN KOTA
MALANG
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
-
ii
Lembar Pengesahan
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI APOTEK
KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
Oleh :
SAHFILDA NAYLIS SURUR
201410410311250
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt
NIP. 196211151988102002 NIP. 11209070480
-
iii
Lembar Pengujian
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI APOTEK
KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Pada tanggal 06 Oktober 2018
Oleh :
SAHFILDA NAYLIS SURUR
201410410311250
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Dr. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt
NIP. 196211151988102002 NIP. 11209070480
Penguji III Penguji IV
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. Mutiara Titani, M.Sc., Apt
NIP. 11406090449 NIP. 170927021990
-
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI APOTEK
KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG” dengan tepat waktu dan sebaik-
baiknya untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan
Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta do’a sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M. Kep., Sp.Kep.MB selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dian Ermawati, S.Farm., M.sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Dr. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt selaku pembimbing I yang telah tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan,
dan memberi semangat, motivasi, serta menginspirasi saya selama
menempuh pendidikan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah
SWT selalu melimpahkan kesehatan.
5. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt selaku pembimbing II yang telah tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan,
dan memberi semangat, motivasi, serta menginspirasi saya selama
menempuh pendidikan sampai terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah
SWT selalu melimpahkan kesehatan.
6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS dan Ibu Mutiara Titani, M.Sc., Apt selaku penguji I dan II yang telah banyak memberikan kritikan dan saran
demi terselesaikannya tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya, semoga Allah
SWT selalu melimpahkan kesehatan.
7. Program Studi Farmasi berserta seluruh jajaran staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan
mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.
8. Pegawai dan jajaran staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berdedikasi membantu saya dalam
membuat surat izin penelitian.
9. Komisi Etik Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kelaiakan etik pada proposal saya sehingga dapat melakukan
penelitian skripsi.
10. Apotek Kimia Farma dan Apotek Sumber Laris yang berkenan menerima dan mengizinkan saya untuk melakukan penelitian skripsi.
-
v
11. Orang tua, Mama Hj. Saidah Agustina dan Papa H. Moch. Hafiedz Mz., S.H yang telah mendidik, memotivasi, melimpahkan kasih sayang, dan do’a
terbesar kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga tercinta Lidya, Oyi, Opik, mas Rola, mbak Icha, mbak Kiki, mbak Ima, Nadia, Diana, dll yang tulus mendukung serta memberikan do’a kepada
saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Ahmad Agus Muin yang telah memberikan semangat, dukungan, serta do’a kepada saya.
14. Teman skripsi komunitas tuberkulosis: Novi, Puput, dan Mita yang selalu memberikan kritikan, saran dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat terbaik Dea, Esti, Akbar, Ravi, Taufiq, Yulinda, Febri, Fitri, Arina, Danik, Ana, Icha,z Chandra, Liza, Retno, kak Nindy, kak Cici
dll yang dengan tulus mendukung serta memberikan do’a kepada saya agar
dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman BEM FIKES UMM yang berjuang bersama untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan.
17. Teman-teman KKN 17 Bocek 2018 yang telah menemani setengah perjalanan saya dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi
UMM.
18. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2014 UMM yang telah menemani hari-hari saya selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi UMM
sehingga saya dapat melewatinya dengan mudah dan menyenangkan
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan do’a yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara
sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan kita semua. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 06 Oktober 2018
Sahfilda Naylis Surur
-
vi
RINGKASAN
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI APOTEK
KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang dapat menyerang
berbagai organ tubuh terutama paru-paru. Penyakit ini sebagian besar disebabkan
oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Gejala sementara yang terjadi pada
tuberkulosis seperti batuk (batuk kering ataupun batuk berdahak), nyeri dada
(akibat dari pleuritis), sesak nafas, demam, berkeringat pada malam hari, dan berat
badan turun. Penyebab tuberkulosis adalah suatu basil gram positif tahan asam
dengan pertumbuhan yang sangat lamban yakni Mycobacterium tuberculosis.
Klasifikasi jenis tuberkulosis terdiri dari 5 jenis kasus tuberkulosis yaitu kasus baru,
kasus kambuh (relaps), kasus gagal (failure), kasus setelah putus berobat (lost
follow up), dan kasus lain. Menentukan klasifikasi tuberkulosis sangat penting
karena berhubungan erat dengan penatalaksanaan selanjutnya. Terapi utama pada
tuberkulosis adalah penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) yaitu Rifampisin (R),
Isoniazid (H), Pyrazinamide (Z), Etambutol (E). Pengobatan tuberkulosis terdiri
dari dua tahapan yaitu tahap intensif (awal) dan tahap lanjutan. Pengobatan obat
anti tuberkulosis terdiri dari dua kategori yaitu kategori tunggal dan kategori
kombinasi (Kombipak dan kombinasi dosis tetap).
Tujuan penelitian untuk mengetahui profil peresepan obat tuberkulosis di
Apotek Kecamatan Klojen Kota Malang terkait demografi pasien (berat badan,
usia, dan jenis kelamin), data resep obat, dokter penulis resep, dan profil
pengobatan pasien (peresepan obat tunggal dan kombinasi, dosis dan aturan pakai,
serta obat lain yang menyertai peresepan obat tuberkulosis).
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif, karena tidak
ada perlakuan yang diberikan kepada objek. Metode pengambilan sampel subjek
dilakukan dengan pencatatan beberapa data yang ada di Apotek Kecamatan Klojen
Kota Malang periode Januari 2017 hingga Desember 2017. Kriteria inklusi terdiri
dari 2 kategori yaitu inklusi apotek (apotek yang bersedia untuk dilakukan
penelitian, apotek yang melayani resep obat anti tuberkulosis), dan inklusi resep
(seluruh resep dan copy resep untuk pasien tuberkulosis yang menebus resep di
apotek periode Januari 2017 hingga Desember 2017).
Dari penelitian ini diperoleh hasil 22 resep OAT dari 2 apotek, jumlah
tersebut menunjukkan persentase 0,06% (22 resep) dari keseluruhan resep yaitu
38767 resep. Jumlah peresepan OAT kombinasi yaitu 13,6% (3 resep) dan KDT
yaitu 86,4% (19 resep). Jumlah obat lain yang menyertai OAT yaitu vitamin sebesar
51% (12 obat). Jumlah dokter penulis resep adalah dokter spesialis anak sebesar
95,5% (21 resep). Jumlah jenis kelamin pasien laki-laki sebesar 68% (15 resep).
Jumlah resep yang tidak mencantumkan usia pasien sebesar 87% (19 resep). Jumlah
berat badan pasien 10-14 kg adalah sebesar 55% (12 resep).
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian ini adalah tidak semua
Apotek di Kecamatan Klojen Kota Malang dapat dilakukan penelitian karena
terbatasnya perijinan dan terdapat beberapa pasien TB yang masih melakukan
pengobatan dokter mandiri melalui peresepan OAT di apotek.
-
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................................i
Lembar Pengesahan ................................................................................................ ii
Lembar Pengujian .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ............................................................................. 3
1.4.2 Manfaat Bagi Universitas ....................................................................... 3
1.4.3 Manfaat Bagi Apotek .............................................................................. 3
1.4.4 Manfaat Bagi Masyarakat ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 6
2.1 Tinjauan Resep .................................................................................................. 6
2.1.1 Definisi Resep ......................................................................................... 6
2.1.2 Jenis Resep .............................................................................................. 6
2.1.3 Persyaratan Resep ................................................................................... 6
2.2 Tinjauan Apotek ................................................................................................ 5
-
x
2.2.1 Definisi Apotek ....................................................................................... 5
2.3 Tinjauan Tuberkulosis ....................................................................................... 6
2.3.1 Definisi Tuberkulosis .............................................................................. 6
2.3.2 Epidemiologi Tuberkulosis ..................................................................... 7
2.3.3 Etiologi Tuberkulosis .............................................................................. 9
2.3.4 Patogenesis Tuberkulosis ...................................................................... 11
2.3.5 Gejala Tuberkulosis .............................................................................. 12
2.3.6 Diagnosa Tuberkulosis ......................................................................... 13
2.3.7 Klasifikasi Tuberkulosis ....................................................................... 14
2.4 Pengobatan Tuberkulosis ................................................................................ 16
2.4.1 Terapi Farmakologi............................................................................... 16
2.4.2 Tahap Pengobatan Tuberkulosis ........................................................... 17
2.4.3 Terapi OAT Pada Pasien Tuberkulosis ................................................. 18
2.4.4 Terapi OAT Tunggal Dan Kombinasi (Kombipak dan KDT) .............. 21
2.5.5 Terapi OAT di Indonesia ...................................................................... 22
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 26
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 27
4.1 Rancangan Penelitian ...................................................................................... 27
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................................... 27
4.2.1 Populasi Penelitian ................................................................................ 27
4.2.2 Sampel Penelitian ................................................................................. 27
4.3 Kriteria Inklusi Apotek ................................................................................... 28
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Resep ................................................................ 28
4.4.1 Kriteria Inklusi Resep ........................................................................... 28
4.4.2 Kriteria Eksklusi Resep ........................................................................ 28
4.5 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 28
4.6 Variabel Penelitian .......................................................................................... 28
4.7 Definisi Operasional........................................................................................ 29
4.8 Tahapan Penelitian .......................................................................................... 30
4.8.1 Tahapan Pengumpulan Sampel ............................................................. 30
4.8.2 Pengumpulan Data ................................................................................ 30
4.7.3 Cara Perhitungan Data .......................................................................... 31
-
xi
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 33
5.1 Data Resep ...................................................................................................... 33
5.1.1 Jumlah Resep di Apotek ....................................................................... 33
5.2 Profil Pengobatan ............................................................................................ 34
5.2.1 Peresepan Obat Tuberkulosis................................................................ 34
5.2.2. Dosis dan Aturan Pemakaian Obat ...................................................... 34
5.2.3 Obat Lain yang Menyertai Peresepan Obat Anti Tuberkulosis ............ 36
5.3 Dokter Penulis Resep ...................................................................................... 36
5.4 Data Demografi ............................................................................................... 37
5.4.1 Jenis Kelamin ........................................................................................ 37
5.4.2 Usia ....................................................................................................... 37
5.4.3 Berat Badan........................................................................................... 38
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 39
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 44
7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 44
7.2 Saran ................................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 45
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II. 1 Jenis Spesies Mycobacterium ......................................................................... 9
II.2 Klasifikasi Obat Anti Tuberkulosis ............................................................... 17
II.3 Kategori Pengobatan Tuberkulosis Dan Peruntukannya ............................... 19
II.4 Dosis OAT KDT Kategori 1 .......................................................................... 19
II.5 Dosis OAT Kombipak Kategori 1 ................................................................. 19
II.6 Dosis OAT KDT Kategori 2 .......................................................................... 20
II.7 Dosis OAT Kombipak Kategori 2 ................................................................. 20
II.8 Dosis OAT KDT Kategori Anak ................................................................... 21
II.9 Dosis OAT Kombipak Kategori Anak .......................................................... 21
II.10 Terapi OAT Tunggal Di Indonesia .............................................................. 23
II.11 Terapi OAT Kombinasi Di Indonesia ......................................................... 24
IV.1 Variabel Penelitian ....................................................................................... 29
V.1 Jumlah Resep Di Dua Apotek ....................................................................... 33
V.2 Peresepan OAT Kombinasi ........................................................................... 34
V.3 Dosis Resep OAT .......................................................................................... 35
V.4 Aturan Pemakaian Resep OAT ..................................................................... 35
V.5 Obat Lain Yang Menyertai Resep OAT ........................................................ 36
V.6 Dokter Penulis Resep OAT ........................................................................... 37
V.7 Jenis Kelamin Pasien Pada Resep OAT ........................................................ 37
V.8 Usia Pasien Pada Resep OAT ....................................................................... 37
V.9 Berat Badan Pasien Pada Resep OAT ........................................................... 38
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1 Format Penulisan Resep ................................................................................... 5
2. 2 Angka Insidensi TB di Dunia ........................................................................... 8
2. 3 Dinding Sel Mycobacterium tuberculosis ...................................................... 10
2. 4 Penularan Tuberkulosis .................................................................................. 11
2. 5 Diagram Tuberkulosis .................................................................................... 14
3. 1 Skema Kerangka Konseptual ......................................................................... 26
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 53
2. Surat Pernyataan .............................................................................................. 54
3. Surat Izin Penelitian ......................................................................................... 55
4. Surat Ethical Clearence .................................................................................... 57
5. SK Penelitian .................................................................................................... 58
6. Data Penelitian ................................................................................................. 59
7. Dokumentasi Penelitian ................................................................................... 62
-
xvi
DAFTAR SINGKATAN
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
AUC : Area Under Curve
BB : Berat Badan
BCG : Bacillus Calmette-Guérin
BPOM : Badan Pengawasan Obat dan Makanan
BTA : Basil Tahan Asam
CDC : Center for Disease Control and Prevention
C.th : Cochlear thea (sendok the 5 ml)
d.d : de die (sehari)
DEPKES : Departemen Kesehatan
DHSA : Departmenet Health Republic of South Afrika
DITJEN : Direktorat Jendral
DOTS : Directly Observed Treatment Shortcourse
E : Etambutol
FDC : Fixed Dose Combination
H : Isoniazid
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IUATLD : International Union Against Tuberculosis and Lung Disease
KDT : Kombinasi Dosis Tetap
KEMENKES : Kementerian Kesehatan
kg : kilogram
Kombipak : Kombinasi Paket
LED : Laju Endap Darah
M.f : misce fac (campur dan buatlah)
M.tb : Mycobacterium tuberculosis
M : Mycobacterium
MDR : Multi Drug Resistan
mg : miligram
MHS : Ministry of Health Singapore
-
xvii
ml : mili liter
MR : Mono Resistan
NO : Nomer
OAT : Obat Anti Tuberkulosis
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
PMO : Pengawas Menelan Obat
PNPT : Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis
Pulv : Pulveres (serbuk)
PP : Peraturan Pemerintah
PR : Poli Resistan
R : Rifampisin
R/ : Recipe
RI : Republik Indonesia
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
RR : Resistan Rifampisin
S : Streptomisin
s : signa
SPS : Sewaktu Pagi Sewaktu
Sp.PD : Spesialis Penyakit Dalam
Sp.A : Spesialis Anak
SR : Success Rate
u.e : usus externus (pemakaian luar)
TB : Tuberkulosis
WHO : World Health Organization
XDR : Extensive Drug Resistan
Z : Pirazinamid
-
45
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, D.T., Sukohar, A., 2014. Rational Drug Prescription Writing. Juke
Unila, 4(7):22-30.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI., 2017. Informatorium Obat Nasional
Indonesia. Jakarta.
Boekitwetan, Paul., 1999. Resistensi Multipel Obat Anti Tuberkulosis. J
Kedokteran Trisakti, Vol. 18, No. 1.
Brooks, G. F., Butel, J. S., Morse, S. A., 2004. Jawetz, Melnick, & Adelberg
Medical Microbiology, 23rd Edition, McGraw-Hill Companies, Inc., San
Fransisco.
Center for Disease Control and Prevention., 2013. Core Curriculum on
Tuberculosis: What the Clinician Should Know. www.cdc.gov/tb. Diakses
tanggal 14 September 2016.
Chun, J.Y., Morgan, R., 2010. Radiological Management of Hemoptysis: A
Comprehensive Review of Diagnostic Imaging and Bronchial Arterial
Embolization. Cardiovase Intervent Radiol, Vol. 33, p. 240-250.
Department Health Republic Of South Africa, 2014. National Tuberculosis
Management Guidlines 2014. South Africa: http://www.doh.gov.ph.
Diakses tanggal 21 Oktober 2016.
Departemen Kesehatan RI., 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Tuberkulosis. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktur
Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI., 2011. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI., 2013. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI., 2014. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Desai, D., Wang, J., Wen, H., Li, X., Timmins, P., 2012. Formulation design,
challenges, and development considerations for fixed dose combination
(FDC) of oral solid dosage forms. Pharmaceutical Development
Fundamentals, p. 1-12.
Dinas Kesehatan Kota Malang., 2015. Profil Kesehatan Kota Malang Tahun
2014. Hal 5-12. Malang.
-
46
Ditjen PP&PL., 2012. Petunjuk Teknis Tatalaksana Klinis Ko-Infeksi TB-HIV,
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longo, D., Braunwald, E., Hauser, SL., Loscalzo, J.,
2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine, 17th Edition, McGraw-
Hill Companies, Inc., United States of America.
Gallardo, C.R., Rigau Comas, D., Valderrama Rodríguez, A., Roqué i Figuls, M.,
Parker, L.A., Caylà, J. and Bonfill Cosp, X., 2016. Fixed‐ dose combinations of drugs versus single‐ drug formulations for treating
Garcia, S.R., Ruben G.R., Angel S.V., Gaye D., Fraser C., David B., Lluis B.,
Alfonso M.L., Santiago F.G., and Charles J.T. 2016. Repurposing clinically
approved cephalosporins for tuberculosis therapy
Harianto, Khasanah, N., Supardi, S., 2005. Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Resep di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta,
Majalah Ilmu Kefarmasian, 2,1, p.12-21
Jas A., 2009. Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep. Edisi ke-2.
Medan: Universitas Sumatera Utara Press; hlm 1-15.
Jnawali, H.N., Ryoo, S., 2013. Current Issues in Diagnosis and Management.
Intech, hal 165-180.
Junaidi, Iskandar., 2010. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan.
Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
Kandou, Grace D, Margareth R Sapulette, Jenderal F.J Dotulong. 2015. Hubungan
Faktor Resiko Umur, Jenis Kelamin dan Kepadatan Hunian dengan
kejadian penyakit TB Paru di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal
Kedokteran Komunitas dan Topik. No 3 volume 2.
Kartasasmita, C.B., 2009. Epidemiologi Tuberkulosis. Bandung; Sari Pediatri.
Volume 11, No 2; Halaman 124-129.
Keogh, J., 2010. Outline of Pharmacology. United States of America: The
McGraw-Hill Companies, Inc, hal 170.
Liendhardt, C., Cook, S.V., Burgos, M., Edwards, V.Y., Rigouts, L., Anyo, G.,
Kim, S.J., Jindani, A., Enarson, D.A., Nunn, A.J., 2011. Efficacy and Safety
of a 4-Drug Fixed-Dose Combination Regimen Compared With Separate
Drugs for Treatment of Pulmonary Tuberculosis TheStudy C
Randomized Controlled Trial. JAMA, Vol. 305 No. 14, p. 1415-1423.
-
47
Lo´pez, E.C.J., Ayakaka, I., Levin, J., Reilly, N., Mumbowa, F., Peterson, D.S.,
Nyakoojo, G., Fennelly, K., Temple, B., Nakubulwa, S., Joloba, M.L.,
Okwera, A., Elsenach, K.D., McNerner, R., Elliott, A.M., Ellner, J.J., Smith,
P.G., Mugerwa, R.D., 2011. Effectiveness of the Standard WHO
Recommended Retreatment Regimen (Category II) for Tuberculosis in
Kampala, Uganda: A Prospective Cohort Study. PLOS MEDICINE, Vol.
8 No 3.
Ministry of Health Singapore, 2016. Prevention, Diagnosis and Management of
Tuberculosis. Singapore: Kwok Printers Pte Ltd.
http://www.moh.gov.sg/cpg. Diakses tanggal 4 September 2016.
Notoatmodjo, S., 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Standar pelayanan
Kefarmasian Di Apotek. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek. Jakarta.
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia. 2009. Pekerjaan Kefarmasian.
Jakarta.
Pratomo, I.R., Burhan E., Tambunan V., 2012. Malnutrisi dan Tuberkulosis.
Artikel pengembangan Pendidikan keprofesian berkelanjutan No. 6. Volume
62.
Principi, N., Galli, L., Lancella, L., Tadolini, M., Migliori, B.G., Villani, A.,
Esposito, S., 2015. Recommendations Concerning the First-Line
Treatment of Children with Tuberculosis. Springer International
Publishing Switzerland, Vol. 18 No. 1, p. 13-23.
Proaño, A., Bravard, M.A., Tracey, B.H., López, J.W., Comina, G., Zimic, M.,
Coronel, J., Lee G.O., Caviedes, L., Cabrera, J.L., Salas, A., Ticona, E.,
Kirwan, D.E., Friedland, J.S., Evans, C.A., Moore, D.A., Gilman, R.H., 2016.
Protocol for studying cough frequency in people with pulmonary
tuberculosis. BMJ Open, Vol. 6 No. 4, p. e010365.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2010. Jakarta: Badan Penelitrian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Ruditya, D.N., 2015. Hubungan antara karakteristik penderita tb dengan
kepatuhan memeriksakan dahak selama pengobatan. Jurnal berkala
epidemiologi, vol 3 no. 2
-
48
Sander, M.A., 2014. Atlas Berwarna Patologi Anatomi. Depok: PT Rajagrafindo
Persada, hal 75.
Seth, V., Kabra, S.K., 2011., Essentials of Tuberculosis in Childern. Edisi ke-4,
New Delhi: Replika Press Pvt.Ltd., pp. 410-420.
Setiarsih, H.S., wiyono, W.H., Burhan E., soemanto R.K., widyaheening I.S., 2016.
sensitivity and specificity of Mycobacteria TB culture using liquid media
on bronchoalveolar lavage from negative acid fast bacilli pulmonary tb
patients. Jurnal respirologi Indonesia.
Simbolon, D., 2007. Faktor Resiko Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Rejang
Lebong. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional vol. 2 No. 3
Syamsudin, dan Keban, S.A. 2013. Buku Ajar Farmakoterapi Gangguan
Saluran Pernapasan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika, hal 156.
Tan, S., Rao, Y., Guo, J., Tan, Y., Cai, X., Kuang, H., Li, Y., Liu, W., Mugweru,
J., Wang, B., Cao, Y., Wang, C., Zhang, Y., Zhang, T., 2016. The Influence
of Pyrazinamide Monoresistance on Treatment Outcomes in
Tuberculosis Patients from Southern China. Scientific Research
Publishing, Vol. 4, p. 9-17.
Triyani, Y., Parwati, I., Sjahid, I., Gunawan, J. 2007. Peralihan (Konversi)
Sputum BTA Antara Pemberian Dosis Baku (Standar) Dan Tinggi
Rifampicin Pada Pengobatan (Terapi) Anti Tuberkulosis Kelompok
(Kategori) I. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical
Laboratory 14:1-10
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2013. Obat-Obat Penting. Jakarta: Percetakan PT
Gramedia Jakarta, hal 154.
Tyagi, G., Talwar, S., Garg, P., 2013. An Insight into the Cell Wall of
Mycobacterium Tuberculosis. International Journal of Science and
Research, Vol 6 No 14, p. 2319-7064.
Utama, A. Informasi Singkat tentang Tuberkulosis. Diakses 14 Maret 2006.
http://.Kompas.com/kompas-cetak/humaniora.
World Health Organization, 2014. Companion handbook to the WHO guidlines
for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis.
Geneva: WHO Press.
World Health Organization (WHO). 2015. Global Tuberculosis Report 2015.
Switzerland. 2015
http://.kompas.com/kompas-cetak/humaniora
-
49
World Health Organization. 2016. Global Tuberculosis Report 2016. Geneva:
World Health Organization Press.
Wibisono, M. J., Winariani, Hariadi, S., 2010, Buku Ajar Penyakit Paru, Edisi 1,
Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair – RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
Wibowo, S., 2014. Farmakoterapi dalam Neurologi. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Airlangga.
Wijaya, A.S., 2012. Keperawatan Medikal Bedah 1, Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: Nuha Medika
Wijaya, A.S., 2003. Keperawatan Medikal Bedah 2, Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: Nuha Medika
Zhang, Y., 2014. Persisters, persistent infections and the Yin-Yaang model.
Emerging Microbes and Infections, Vol. 3 No. 1, p. e3.