skripsi - universitas hasanuddindigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/... · skripsi...
TRANSCRIPT
iii
SKRIPSI
PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA
ANDI RIVAN MUSYAFIR
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2013
iv
SKRIPSI
PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun dan diajukan oleh
ANDI RIVAN MUSYAFIR A31108905
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2013
v
SKRIPSI
PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA
disusun dan diajukan oleh
ANDI RIVAN MUSYAFIR A31108905
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar, 2013
Pembimbing I Pembimbing II
DR.Arifuddin, SE ,M.Si, Ak. Darmawati, SE, M.Si, Ak NIP 19640609199203 1 003 NIP 196705181998022001
KetuaJurusanAkuntansi FakultasEkonomidanBisnis
UniverstasHasanuddin
Dr. H. Abdul Hamid Habbe, S.E., M.Si. NIP 196305151992031003
vi
SKRIPSI
PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA
disusun dan diajukan oleh
ANDI RIVAN MUSYAFIR A31108905
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 2013 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan
Menyetujui,
Panitia Penguji
No Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1 DR.Arifuddin, SE ,M.Si, Ak. Ketua 1 .........................
2 Darmawati, SE, M.Si, Ak Sekertaris 2 .........................
3 Drs. H. Harryanto, M.Com, Ph.D Anggota 3 .........................
4 Dra. Hj. Sri Sundari, M.Si, Ak Anggota 4 .........................
5 Dra. Hj.Nurlaeni, M.Si, Ak Anggota 5 .........................
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
DR. H. Abd Hamid Habbe, SE, M.Si
NIP. 19630515 199203 1 003
vii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Andi Rivan Musyafir NIM : A31108905 Jurusan/Program Studi : Akuntansi dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Locus of Control Karyawan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Semen Tonasa adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, 2013
Yang membuat penyataan,
Andi Rivan Musyafir
Materai
Rp. 6.000
viii
PRAKATA
Segala Puji dan Syukur bagi Allah SWT pencipta alam semesta beserta isinya,
yang telah memberikan rahmat dan hidayah serta petunjuk kepada setiap makhluk
ciptaan-Nya, termasuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
”Pengaruh Locus Of Control Karyawan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Semen Tonasa”.
Salam dan shalawat dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang pencerah
yang menuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang
benderang dengan segala ilmu dan ajarannya.Penulisan skripsi ini merupakan tugas
akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar, disamping memberikan
pengalaman kepada penulis untuk meneliti dan menyusun karya ilmiah berupa skripsi.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis diberi bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara materi, moril, maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:
Pertama-tama kepada Kedua orang tua H. Musyafir, BE, SE, MBA. dan Hj. Andi
Dahlia atas segala pengorbanan, doa, dan kasih sayang yang tidak pernah putus
diberikan untuk penulis. Beserta kedua saudara penulis yaitu Andi Aris Rinaldi Musyafir,
ST dan Andi Muhammad Fauzan Musyafir atas segala doa, dan dukungan moril yang
diberikan.
ix
Bapak DR.Arifuddin, SE ,M.Si, Ak. selaku pembimbing I dan Darmawati, SE, M.Si,
Ak selaku pembimbing II atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing,
memberi motivasi, dan memberi bantuan literatur, serta diskusi-diskusi yang dilakukan
dengan peneliti.
Dr. Abdul Hamid Habbe, M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dan selaku penasehat akademik. Serta
seluruh Pegawai dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas atas segala bantuannya.
Ir. Susi Sudarsih selaku kepala Biro dan seluruh karyawan Pembelajaran PT
Semen Tonasa yang memberikan izin melakukan penelitian di PT Semen Tonasa, dan
seluruh karyawan pada Departemen Akuntansi dan Treasury yang bersedia meluangkan
waktu mengisi kuesioner walaupun dalam keadaan sibuk.
Teman semasa kuliah dan teman H13 yaitu yusuf, afandi, niswar, ince, ikra,
setiyadi, ribas, ikhsan, nasir, aso, faiz, allu, haerul, fadli p, fadli I, fadli p, ayal,dan semua
teman yang tidak sempat penulis cantumkan namanya, terima kasih atas doa dan
dorongan selama penulisan skripsi ini serta pengalaman tak terlupakan selama
menjalani perkuliahan.
Semua pihak yang telah membantu penulis secara langsung maupun tidak
langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNHAS.
Semoga segala bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah diberikan
kepada penulis dibalas dengan kebaikan dan pahala dari Allah SWT. Skripsi ini masih
jauh dari sempurna oleh karena itu apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi
ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Kritik dan saran yang membangun akan
x
lebih menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat
mendatangkan manfaat bagi pembaca.
Makassar, 2013
Penulis
11
ABSTRAK
Pengaruh Locus of Control Karyawan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Semen Tonasa
Effect of Locus Of Control Employees and Application of the Principles of Good Corporate Governance On Performance Of Employees In
PT Semen Tonasa
Andi Rivan Musyafir Arifuddin
Darmawati
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan dan pengaruh Locus of control karyawan serta penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja karyawan. Data penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan 50 kuesioner pada Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa. Untuk memperkuat keakurasian hasil jawaban responden, peneliti mengambil data sekunder sebagai pembanding dari jawaban respondent dengan perusahan terapkan. 33 Jawaban responden yang kembali, dianalisis dengan spss versi 16 termasuk metode analisis regresi berganda. Dan diperoleh hasil Locus of Control karyawan berhubungan dengan kinerja karyawan. Kemudian prinsip-prinsip Good Corporate Governance hubungannya dengan kinerja karyawan. Sedangkan pada Locus of Control dan Prinsip Good Corporate Governance memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dan sejalan dengan data sekunder didapat. Sehingga mendukung penelitian terdahulu yaitu Soraya Eka (2010) dan Ayu Andira (2012).
Kata Kunci: Locus of Control, Prinsip Good Corporate Governance, Kinerja Karyawan,
Hubungan dan Pengaruh,
This study aims to look at how correlation and the effect of Locus of Control employees with the application of the principles of Good Corporate Governance on employee performance. The research data was obtained by spreading 50 questionnaires at the Department of Accounting and Treasury PT Semen Tonasa. To strengthen the accuracy of the results of the respondents' answers, the researchers took a secondary data as a comparison of the response to the respondent company apply. 33 Respondents answers were returned, analyzed with SPSS version 16, including multiple regression analysis method. And obtained results Locus of Control employees related with employee performance. Then the principles of Good Corporate Governance related with employee performance. While on the Locus of Control and Principles of Good Corporate Governance to give effect on employee performance and in line with the secondary data obtained. Thus supporting previous research that Soraya Eka (2010) and Ayu Andira (2012).
Keywords: Locus of Control, Principles of Good Corporate Governance, Employee
Performance, Correlation and the Effect of,
12
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ v
PRAKATA ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 5
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................ 6
1.4.1 Kegunaan Teoritis ....................................................... 6
1.4.2 Kegunaan Praktis ........................................................ 6
1.5 Ruang Lingkup Batasan Penelitian ....................................... 6
13
1.5 Organisasi/Sistematika Penulisan ......................................... 7
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9
2.1 Tinjauan Teori dan Konsep .................................................... 9
2.1.1 Locus of Control (LoC) .................................................. 9
2.1.2 Good Corporate Governance (GCG) ............................ 12
2.1.3 Kinerja Karyawan .......................................................... 15
2.2 Hubungan Antar variabel ....................................................... 18
2.2.1 Hubungan LoC dan Kinerja Karyawan ......................... 18
2.2.2 Hubungan GCG dan Kinerja Karyawan ........................ 19
2.2.3 Pengaruh LoC, GCG dan Kinerja Karyawan ................ 20
2.3 Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu ...................................... 20
....................................................................................................
2.4 Kerangka Pemikiran .............................................................. 23
2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 26
3.1 Rancangan Penelitian ........................................................... 26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 27
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................. 28
3.4 Jenis dan Sumber Data ......................................................... 28
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 29
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 29
14
3.7 Instrumen Penelitian .............................................................. 31
3.8 Analisis Data ......................................................................... 32
3.8.1 Analisis Kualitas Data ................................................... 32
3.8.2 Analisis Asumsi Klasik .................................................. 33
3.8.3 Analisis Hipotesis .......................................................... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PT SEMEN TONASA ..................................... 36
4.1 Profil Sejarah PT Semen Tonasa ......................................... 36
4.2 Visi & Misi .............................................................................. 37
4.3 Tugas, Tanggung Jawab, dan Tujuan Departemen Akuntansi &
Treasury................................................................................. 38
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 42
5.1 Deskripsi Data ....................................................................... 42
5.1.1 Kriteria Respondent ......................................................... 43
5.2 Pengujian Data ..................................................................... 46
5.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .............................. 46
5.2.2 Uji Kualitas Data .............................................................. 48
5.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 50
5.3 Pengujian Hipotesis ............................................................... 53
5.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama ........................................... 53
5.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua ............................................. 54
5.3.3 Pengujian Hipotesis Ketiga .............................................. 56
15
5.4 Pembahasan ......................................................................... 57
5.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama .......................................... 57
5.4.2 Pengujian Hipotesis Kedua .............................................. 58
5.4.3 Pengujian Hipotesis Ketiga .............................................. 59
BAB VI Penutup ........................................................................................... 61
6.1 Kesimpulan ............................................................................ 61
6.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................... 62
6.8 Saran-saran ........................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64
16
AFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... 24
3.1 Sifat dan Hubungan antara variabel ........................................... 26
3.2 Lokasi PT Semen Tonasa .......................................................... 27
5.2.3.a Uji Normalitas dengan P-P PLot ................................................. 51
5.2.3.c Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 53
17
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5.1 Rincian Penyebaran Kuesioner ...................................................... 42
5.1.1.a Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................................... 43
5.1.1.b Responden Berdasarkan Umur ...................................................... 44
5.1.1.c Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................. 44
5.1.1.d Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................................. 45
5.2.1 Deskripsi Responden mengenai variabel ....................................... 46
5.2.2.a Uji Validitas data ............................................................................ 48
5.2.2.b Uji Reabilitas data .......................................................................... 50
5.2.3.a Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................................ 51
5.2.3.b Uji Multikolonieritas ........................................................................ 52
5.3.1 Uji Hipotesis pertama ..................................................................... 53
5.3.2 Uji Hipotesis kedua ........................................................................ 55
5.3.3 Uji Hipotesis ketiga ........................................................................ 56
18
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
1 Biodata ............................................................................................ 67
2 Kuesioner Penelitian ......................................................................... 68
3 Identitas Respondent ........................................................................ 72
4 Hasil Skoring Kuesioner .................................................................... 74
5 Uji Kualitas Data ............................................................................. 76
6 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 83
7 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 85
8 Data Sekunder ................................................................................ 88
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak tahun 90-an, istilah Good Corporate Governance (GCG) sangat
akrab kita dengar baik itu di kampus dan penerapanya di kalangan perusahaan.
Pengelolaan perusahaan (Corporate Governance) dalam dunia bisnis merupakan
implementasi Good Corporate Governance pada saat ini. Bukan lagi sekedar
kewajiban, namun telah menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan dan
organisasi untuk menjalankannya.
Tentunya kegiatan yang terencana dan terprogram ini dapat tercapai
dengan keberadaan sistem tatakelola perusahaan yang baik. Sistem tatakelola
perusahaan yang baik menuntut dibangunnya dan dijalankannya prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan untuk
membangun suatu budaya bisnis yang sehat, yaitu transparansi (transparency),
kemandirian (independency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), dan kewajaran (fairness). Kelima prinsip ini kemudian dikenal
sebagai prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan
sangat penting artinya karena secara langsung akan memberikan tujuan yang
jelas bagi perusahaan untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara
bertanggungjawab dan memungkinkan pengelolaan perusahaan secara lebih
baik, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menjaga kepercayaan
dari mitra usaha.
1
20
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Kep-117/M-MBU/2002
tanggal 1 Agustus 2002 pasal 3 tentang penerapan praktik Good Corporate
Governance terdapat lima prinsip GCG, meliputi:
1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi meteriil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian (independency), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh
maupun tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
3. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi
hak-hak stakeholders lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada dasarnya memiliki tujuan
memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Untuk mengetahui
kinerja suatu perusahaan perlu dilakukan suatu penilaian atau pengukuran.
Fungsi dari penilaian atau pengukuran kinerja adalah sebagai alat bantu bagi
manajemen dalam proses pengambilan keputusan, juga untuk memperlihatkan
kepada investor maupun pihak-pihak yang berkepentingan bahwa perusahaan
21
memiliki kredibilitas yang baik. Penilaian kinerja perusahaaan dapat diukur
melalui aspek keuangan dan non keuangan. Dalam mencapai kinerja yang
diinginkan tidak terlepas dari kemampuan dan perilaku karyawan terhadap
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance tersebut.
Kinerja karyawan adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan
dan motivasi (Robbins, 1996). Maksud penetapan tujuan kinerja adalah
menyusun sasaran yang berguna tidak hanya bagi evaluasi kinerja pada akhir
periode tetapi juga untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut
(Simamora, 1997). Kinerja karyawan merupakan kesuksesan seseorang didalam
melaksanakan suatu pekerjaan, kinerja pada dasarnya adalah hasil kerja
seorang karyawan selama periode tertentu (As'ad, 1995).
Dalam literatur behavioral accounting disebutkan bahwa, variable
personalitas dapat berinteraksi dengan cognitive style untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan (Ikhsan dan Ishak, 2005). Variabel personalitas
mengacu pada sikap dan keyakinan individual, sedangkan cognitive style
mengacu pada cara atau metode dengan mana individu menerima, menyimpan,
memproses dan mentransformasikan informasi ke dalam tindakannya.
Variabel personalitas yang diduga mempengaruhi pengambilan keputusan
karyawan dalam menyikapi adalah Locus of Control , komitmen profesi, dan
pengalaman kerja. Adanya keyakinan besar bahwa setiap individu berpengaruh
langsung sebagai efeksubstantive dalam pandangan dan reaksinya terhadap
lingkungan (Spector,1986). Keyakinan inilah yang menurut Rotter (1966) disebut
Locus of Control merupakan “generalized belief that a person can or cannot
control his own destiny”.
Berdasarkan pendapat Rotter disebut bahwa Locus of Control atau adanya
keyakinan seseorang terhadap sumber yang mengontrol kejadian–kejadian
22
dalam hidupnya (Kustini dan Suharyadi, 2004). Pendapat rotter yang ditulis
dalam papernya (Brownell,1981) mendefinisikan Locus of Control sebagai
tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab personal terhadap apa
yang terjadi pada diri mereka.
Locus of Control berhubungan baik dengan beberapa variabel seperti
peran stress, etika kerja, kepuasan kerja, dan kinerja. Seperti yang dikemukakan
oleh Falikhatun (2003: 264) bahwa peningkatan kinerja pegawai dalam pekerjaan
pada dasarnya akan dipengaruhi oleh kondisi–kondisi tertentu, yaitu kondisi yang
berasal dari luar individu yang disebut dengan faktor situasional dan kondisi yang
berasal dari dalam yang disebut dengan faktor individual.
Banyaknya penelitian-penelitian mengenai Locus of Control terhadap
kinerja karyawan dan memberikan hasil yangberbeda-beda. Baik itu pada teori,
aturan, variable dan lokasi penelitian yang menjadi dasar untuk melakukan
penelitian. Adapun penelitian ini adalah menggabungkan dua penelitian terdahulu
sebagai dasar dari Penelitian ini, yaitu dari Soraya Eka (2010) dan Ayu Andira
(2012).
Perbedaan dari penelitian terdahulu adalah objek yang dilakukan dalam
penelitian saat ini, yaitu variabel yang dipakai pada penelitian Soraya Eka melihat
etika kerja islam sebagai variabel moderating yang mempengaruh Locus of
Control terhadap kinerja. Sedangkan pada Ayu Andira analisis implementasi dan
pengaruh Prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja pada suatu perusahaan di PT
United Tractors.
Adapun yang dilakukan peneliti terhadap kedua penelitian tersebut adalah
untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara Locus of Control karyawan
sebagai kendali tindakan yang dilakukan karyawan dengan aturan yaitu Prinsip-
23
prinsip Good Corporate Governance terhadap hasil kinerja karyawan di
Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang sebelumnya, kemudian peneliti
membuat pokok masalah yang akan diangkat dalam penelitian yaitu, bagaimana
Locus of Control Karyawan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Akuntansi dan
Treasury PT Semen Tonasa. Dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan Locus of Control karyawan terhadap kinerja
karyawan di Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa?
2. Apakah terdapat hubungan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance terhadap kinerja karyawan di Departemen Akuntansi dan
Treasury PT Semen Tonasa ?
3. Apakah terdapat pengaruh Locus of Control karyawan dan penerapan
prinsip-prinsip Good Corpote Governance terhadap kinerja karyawan di
Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah yang dibuat penulis, maka
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan Locus of Control karyawan
terhadap kinerja karyawan di Departemen Akuntansi dan treasury PT
Semen Tonasa.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan penerapan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance terhadap kinerja karyawan di Departemen
Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa.
24
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Locus of Control karyawan
dan penerapan prinsip-prinsip Good Corpote Governance terhadap kinerja
karyawan di Departement Akuntansi dan treasury PT Semen Tonasa.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti dalam hal penerapan teori yang selama ini didapatkan dalam proses
perkuliahan. Khususnya akuntansi perilaku yang berkaitan dengan hubungan
Locus of Control dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
terhadap kinerja karyawan, serta referensi bagi penelitian selanjutnya dalam
mengadakan kajian lebih lanjut dalam topik yang lain.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Bagi masyarakat luas, dapat memberikan masukan bagaimana cara
meningkatkan kinerja karyawan melalui Locus of Control dan penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance. Bagi perusahaan tempat melakukan
penelitian, hasil penelitian bisa diambil sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi manajemen untuk menentukan kebijakan ataupun keputusan
terhadap peningkatan kinerja karyawan.
1.5 Ruang Lingkup Batasan Penelitian
Peneliti memfokuskan ruang lingkup batasan penelitian pada hubungan
kinerja karyawan di Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa
meliputi Locus of Control Internal maupun Eksternal dan penerapan lima prinsip
Good Corporate Governance dalam kegitaan operasional perusahaan sehari-hari
tiap karyawan.
25
1.6 Sistematika Penelitian
Untuk membantu memperjelas arah pandangan serta tujuan penulisan
sistematikanya adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama dari skripsi ini menguraikan secara singkat mengenai isi
skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup batasan penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua ini memaparkan tinjauan teori dan konsep, tinjauan empirik,
kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah diperoleh melalui studi
pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah
penelitian yang telah ditetapkan.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ketiga ini diuraikan berbagai hal, diantaranya rancangan
penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, variable penelitian dan definisi
oprasional, instrumen penelitian dan analisis data. Yang akan digunakan
dalam landasan pembahasan dan pemecahan masalah.
Bab IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi tentang profil sejarah PT. Semen Tonasa, visi dan misi, dan tugas
dan tanggungjawab serta tujuan Departemen Akuntansi dan Treasury.
26
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi obyek penelitian, analisis hasil
penelitian, dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB VI PENUTUP
Bab terakhir merupakan bagian penutup, yang berisi kesimpulan dari
penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, serta saran
untuk penelitian mendatang
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Dan Konsep
2.1.1 Locus of Control (LoC)
Locus of Control pertama kali dikemukakan oleh Rotter sekitar tahun 1950-
an berdasarkan pendekatan Social Learning Theory. Menurutnya, Locus of
Control merupakan keyakinan individu mengenai sumber dari control penguatan
yang individu terima (dalam Schultz, 1994). Locus of Control menurut Rotter
(dalam Lefcourt, 1982) merupakan salah satu variabel kepribadian, yang
didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam
mengontrol nasibnya sendiri.
Locus of Control merupakan tingkatan dimana seorang individu berharap
bahwa reinforcement bergantung pada perilaku mereka sendiri atau karakteristik
personal mereka. Adapun beberapa definisi Locus of Control Menurut para ahli
yaitu Pervin dikutip dari Eka (2010;15) konsep Locus of Control adalah “bagian
dari Social Learning Theory yang menyangkut kepribadian dan mewakili harapan
umum mengenai masalah faktor–faktor yang menentukan keberhasilan pujian
dan hukuman terhadap kehidupan seseorang.”
Sedangkan Brownell dikutip dari Eka (2010;15) dalam papernya yang
mendefinisikan “Locus of Control sebagai tingkatan dimana seseorang menerima
tanggungjawab personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka.”Larsen dan
Buss (2002) mendefinisikan Locus of Control bahwa:
9
28
“merupakan suatu konsep yang menunjuk pada keyakinan individu mengenai sumber kendali akan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Locus of Control menggambarkan seberapa jauh seseorang memandang hubungan antara perbuatan yang dilakukannya (action) dengan akibat/hasilnya (outcome) yang akan diraihnya.”
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Locus of Control
adalah keyakinan seseorang akan penyebab peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam hidupnya, terhadap kemampuannya dalam mengontrol nasibnya sendiri
apakah berhubungan dengan perbuatan yang dilakukannya sendiri atau tidak
berhubungan dengan perbuatan yang tidak dilakukannya sendiri.
Rotter menyatakan bahwa Locus of Control terbagi dalam dua bentuk,
yakni Locus of Control internal dan eksternal. Locus of Control internal
merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya sendiri dalam
mengontrol nasibnya. Sedangkan Locus of Control eksternal merupakan
keyakinan individu terhadap kemampuan orang lain dalam mengontrol nasibnya.
a. Locus of Control Internal
Locus of Control internal yang dikemukakan Lee (1990) yang dikutip oleh
Julianto (2002) adalah keyakinan seseorang bahwa didalam dirinya tersimpan
potensi besar untuk menentukan nasib sendiri, tidak peduli apakah
lingkungannya akan mendukung atau tidak mendukung. Individu seperti ini
memiliki etos kerja yang tinggi, tabah menghadapi segala macam kesulitan baik
dalam kehidupannya maupun dalam pekerjaannya.
Meskipun ada perasaan khawatir dalam dirinya tetapi perasaan tersebut
relatif kecil dibanding dengan semangat serta keberaniannya untuk menentang
dirinya sendiri sehingga orang–orang seperti ini tidak pernah ingin melarikan diri
dari tiap–tiap masalah dalam bekerja. Menurut crider (1983) dikutip Eka
(2010;17) karakteristik Locus of Control internal adalah :
a. suka bekerja keras
29
b. memiliki insiatif yang tinggi
c. selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah
d. selalu mencoba untuk berfikir seefktif mungkin
e. selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus dilakukan jika ingin
berhasil
Orang-orang yang memiliki Locus of Control Internal faktor kemampuan
dan usaha terlihat dominan, oleh karena itu apabila individu dengan Locus of
Control internal mengalami kegagalan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri
karena kurangnya usaha yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan,
mereka akan merasa bangga atas hasil usahanya. Hal ini akan membawa
pengaruh untuk tindakan selanjutnya dimasa akan datang bahwa mereka akan
mencapai keberhasilan apabila berusaha keras dengan segala kemampuannya.
b. Locus of Control Eksternal
Locus of Control eksternal yang dikemukakan Lee yang dikutip oleh
Julianto (2002) adalah individu yang eksternal Locus of Control nya cukup tinggi
akan mudah pasrah dan menyerah jika sewaktu–waktu terjadi persoalan yang
sulit. Individu semacam ini akan memandang masalah–masalah yang sulit
sebagai ancaman bagi dirinya, bahkan terhadap orang–orang yang berada
disekelilingnya pun dianggap sebagai pihak yang secara diam–diam selalu
mengancam eksistensinya.
Bila mengalami kegagalan dalam menyelesaikan persoalan, maka individu
semacam ini akan menilai kegagalan sebagai semacam nasib dan membuatnya
ingin lari dari persoalan. Menurut Crider dikutip Eka (2010;17) karakteristik Locus
of Control ekternal adalah :
1. Kurang memiliki inisiatif
30
2. Mudah menyerah, kurang suka berusaha karena mereka percaya
bahwa factor luarlah yang mengontrol
3. Kurang mencari informasi
4. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan
kesuksesan
5. Lebih mudah dipengaruhi dan tergantung pada petunjuk orang lain.
Orang yang memiliki Locus of Control external melihat keberhasilan dan
kegagalan dari faktor kesukaran dan nasib, oleh karena itu apabila mengalami
kegagalan mereka cendrung menyalahkan lingkungan sekitar yang menjadi
penyebabnya. Hal itu tentunya berpengaruh terhadap tindakan dimasa datang,
karena merasa tidak mampu dan kurang usahanya maka mereka tidak
mempunyai harapan untuk memperbaiki kegagalan tersebut.
2.1.2 Good Corporate Governance (GCG)
Sebagai sebuah konsep, Good Corporate Governance ternyata tak
memiliki definisi tunggal. Komite Cadbury, misalnya, pada tahun 1992-an melalui
apa yang dikenal dengan sebutan Cadbury Report, mengeluarkan definisi
tersendiri tentang Good Corporate Governance. Good Corporate Governance
adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar
mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam
memberikan pertanggungjawabannya, baik kepada para pemegang saham
(shareholder), secara khusus dan tiap kelompok yang baik di dalam maupun luar
perusahaan mempunyai peran dalam menentukan perusahaan(stakeholder)
secara umumnya.
Tentu saja hal ini dimaksudkan pengaturan kewenangan Direktur, Manajer,
Pemagang Saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan
31
perusahaan di lingkungan tertentu. Good Corporate Governance memiliki banyak
defenisi, diantaranya menurut Forum For Corporate Governance in Indonesia
(FCGI) dikutip dari Andira (2012:9) bahwa:
“corporate Governance sebagai perangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang saham kepentingan intern dan ekstern lainya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.”
Menurut Cadbury Commite of United Kingdomdikutip dari Andira (2012:9)
adalah :
“seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan”.
Menurut the Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) dikutip dari Andira (2012:9) Corporate Governance adalah “sistem yang
digunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan.
Corporate Governance mengatur pembagian tugas, hak, dan kewajiban mereka
yang berkepentingan”.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate
Governance secara singkat dapat diartikan sebagai seperangkat sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah
(value added) bagi para pemangku kepentingan. Hal ini disebabkan karena Good
Corporate Governance dapat mendorong terbentuknya pola kerja manajemen
diatur dengan baik terhadap pembagian tugas, hak dan kewajiban terhadap
mereka yang berkepentingan baik itu pemegang saham, pengelola perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.
32
Prinsip-prinsip GCG
Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan untuk membangun suatu budaya
bisnis yang sehat, yaitu transparansi (transparency), kemandirian
(independency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), dan kewajaran (fairness). Kelima prinsip ini kemudian dikenal
sebagai prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Sesuai dengan peraturan
KEPMEN BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 pada pasal
3 yang dikutip dari skripsi Jingga (2011:8-9), prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, yaitu :
1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan
relevan mengenai perusahaan
2. Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan hubungan/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
3. Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat;
5. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Prinsip-prinsip dari Good Corporate Governance pada dasarnya
memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Tidak
33
dilaksanakannya prinsip-prinsip tersebut, akan tercermin dari kurang tersedianya
informasi untuk melaksanakan analisis risiko atau hasil investasi yang berlebihan
pada sumber daya yang tidak produktif yang pada akhirnya menurun atau
pudarnya kepercayaan pemodal.
2.1.3 Kinerja Karyawan
Karyawan sebagai pendorong dalam mencapai tujuan perusahaan perlu
untuk diajak ikut serta memikirkan dan menangani permasalahan strategis
perusahaan, selain itu juga dapat diajak bekerjasama dalam melaksanakan
serangkaian kegiatan perusahaan dengan penuh tanggung jawab dan kesetiaan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Dimana hasil yang dicapai
karyawan disebut dengan kinerja karyawan.
Istilah kinerja atau perfomance, merupakan tolak ukur karyawan dalam
melaksanakan seluruh tugas yang ditargetkan kepadanya, sehingga upaya untuk
mengadakan penilaian terhadap kinerja di suatu organisasi merupakan hal
penting. Byars (1984) mengartikan kinerja sebagai hasil dari usaha seseorang
yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.
Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil hubungan antara usaha,
kemampuan dan persepsi tugas. Persepsi tugas itu sendiri merupakan petunjuk
bagi individu untuk percaya bahwa mereka dapat mewujudkan usaha-usaha
mereka dalam pekerjaan. Darsell dikutip dari Ridwan (2011;14-15)mengatakan
bahwa :
“kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang ditetapkan. Dengan kata lain, kinerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai seorang karyawan dengan yang apa yang telah ditetapkan dalam anggaran. Sebagai contoh, kinerja karyawan bagian pemasaran adalah perbandingan jumlah produk yang berhasil ia jual dengan angka volume penjualan yang tercantum dalam anggaran.”
34
Minner dikutip dari Ridwan (2011;14-15) menggunakan proksi empat
dimensi yaitu: “kualitas, kuantitas, waktu dalam bekerja, dan kerjasama dengan
teman sekerja sebagai alat pengukuran kinerja.” Sedangkan menurut
Baldoufdikutip dari Khoiruddin (2009;15) “Kinerja karyawan adalah sebuah
evaluasi dari konstribusi karyawan terhadap pencapaian tujuan organisasi dalam.
Secara konseptual berguna untuk menguji kinerja karyawan dalam hal : (1)
Perilaku atau aktivitas yang dilakukan oleh karyawan, (2) Outcome yang bisa
diantribusikan bagi usaha-usaha.” Menurut Porter dan Lawler dikutip dari Bayu
(2010;16) bahwa:
“ada tiga jenis kinerja. Tipe pertama adalah mengukur tingkat output, jumlah penjualan selama periode waktu tertentu, produksi dari sekelompok laporan karyawan untuk manajer, dan seterusnya. Tipe kedua dari ukuran kinerja yaitu melibatkan penilaian kinerja individu oleh orang lain daripada orang yang kinerja sedang dipertimbangkan. Tipe ketiga dari ukuran kinerja adalah pengharapan diri dan penilaian diri. Akibatnya, teknik penerapan pengharapan diri dan penilaian diri berguna dalam mendorong karyawan untuk mengambil peran aktif dalam menetapkan tujuan mereka sendiri.)
Berdasarkan beberapa definisi diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan
Kinerja karyawan berkaitan dengan proses pelaksanaan tugas seseorang sesuai
dengan tanggung jawab yang dimillikinya, yang dilaksanakan secara legal, tidak
melanggar hukum serta sesuai dengan moral dan tanggungjawab yang
dibebankan kepadanya. Kinerja ini meliputi prestasi kerja karyawan dalam
menetapkan sasaran kerja, pencapaian sasaran kerja, cara kerja, dan sifat
pribadi karyawan.
Penilaian Kinerja Karyawan
Bernadin yang dikutip dari Eka (2010;10-11) bahwa ada lima karakteristik
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja karyawan secara individu:
a. Kualitas adalah tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati
sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan
35
aktivitas ataupun memenuhi tujuan yang diharapkan suatu aktivitas. Hasil
dari pekerjaan yang memiliki kualitas yang tinggi yang dapat diterima oleh
atasan maupun rekan sekerja.
b. Kuantitas adalah banyaknya jumlah atau hasil pekerjaan yang dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. Jumlah yang dihasilkan
dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang
diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu adalah tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada waktu
awal yang diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
d. Efektivitas adalah tingkat penggunaan sumber daya organisasi
dimaksimalkan dengan maksud meningkatkan keuntungan atau
mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Komitmen Kerja adalah tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen
kerja dengan perusahaan dan tanggung jawab karyawan terhadap
perusahaan.
Penilaian kinerja sangatlah penting dilakukan, hal ini untuk mengevaluasi
sejauh mana karyawan telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
Penilaian kinerja bersifat umpan balik bagi karyawan itu sendiri.
36
2.2 Hubungan Antara Variabel
2.2.1 Hubungan Locus of Control dan Kinerja Karyawan
Adapun beberapa definisi Locus of Control Menurut para ahli yaitu Pervin
dikutip dari Eka (2010;15) konsep Locus of Control adalah “bagian dari Social
Learning Theory yang menyangkut kepribadian dan mewakili harapan umum
mengenai masalah faktor–faktor yang menentukan keberhasilan pujian dan
hukuman terhadap kehidupan seseorang.Berdasarkan teori Locus of Control
memungkinkan bahwa perilaku karyawan dalam situasi yang akan dilakukan
dipengaruhi oleh karakteristik internal dan eksternal Locus of Control nya.
Locus of Control internal adalah cara pandang bahwa segala hasil yang
didapat baik atau buruk karena tindakan kapasitas dan faktor-faktor dalam diri
mereka sendiri. Apabila karyawan cenderung ke internal Locus of Control maka
mereka yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam rentang kendalinya dan
kemungkinan akan mengambil keputusan cederung berani dan yakin pada
dirinya sendiri
Sedangkan Locus of Control eksternal adalah cara pandang bahwa segala
hasil yang didapat baik atau buruk karena tindakan kapasitas dan faktor-faktor
nasib atau lingkungan sekitar. Apabila karyawan cenderung ke eksternal Locus of
Control maka mereka yakin bahwa suatu kejadian selalu berada dalam nasib dan
lingkungan sekitar, kemungkinan akan mengambil keputusan tetapi bergantung
pada nasib dan lingkungan sekitar.
Byars (1984) mengartikan kinerja sebagai hasil dari usaha seseorang yang
dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Hal ini
berarti bahwa kinerja merupakan hasil hubungan antara usaha, kemampuan dan
persepsi tugas. Oleh karena itu dapat disimpulkan kinerja karyawan juga
37
dipengaruhi oleh tipe personalitas individu–individu baik itu Locus of Control
internal maupun eksternal.
2.2.2 Hubungan Good Corporate Governance dan Kinerja Karyawan
Berdasarkan Cadbury Commite of United Kingdom adalah “seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola
perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang kepentingan
internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban
mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan”.
Penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan
sangat penting artinya karena secara langsung akan memberikan tujuan yang
jelas bagi karyawan apa tujuan perusahaan dan apa yang dinginkan perusahaan.
Sesuai dengan aturan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu
transparansi (transparency), kemandirian (independency), akuntabilitas
(accountability), pertanggung jawaban (responsibility), dan kewajaran (fairness)
Dalam hal ini mempunyai hubungan dengan penjelasan Darsell yang
dikutip Ridwan (2011;14-15) tentang kinerja karyawan ialah merupakan prestasi
kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar
yang ditetapkan. Dengan kata lain, kinerja adalah perbandingan antara hasil
yang dicapai seorang karyawan dengan yang apa yang telah ditetapkan dalam
anggaran atau aturan. Oleh karena itu dapat disimpulkan kinerja karyawan juga
mempunyai hubungan terhadap perapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance.
38
2.2.3 Hubungan LOC, GCG, dan Kinerja Karyawan
Penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan
sangat penting artinya karena secara langsung akan memberikan tujuan yang
jelas bagi perusahaan untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara
bertanggungjawab dan memungkinkan pengelolaan perusahaan secara lebih
baik, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menjaga kepercayaan
dari mitra usaha. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada dasarnya
memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan.
Karyawan sebagai pendorong dalam mencapai tujuan perusahaan perlu
untuk diajak ikut serta memikirkan dan menangani permasalahan strategis
perusahaan, Selain itu juga dapat diajak bekerjasama dalam melaksanakan
serangkaian kegiatan perusahaan dengan penuh tanggung jawab dan kesetiaan
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Dalam literatur behavioral accounting disebutkan bahwa, variable
personalitas dapat berinteraksi dengan cognitive style untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan. Salah satu variabel kepribadian, yang didefinisikan
sebagai keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam mengontrol
nasibnya sendiri. Locus of Control merupakan tingkatan dimana seorang individu
berharap bahwa reinforcement bergantung pada perilaku mereka sendiri atau
karakteristik personal mereka.
Hasil menerima, menyimpan, memproses dan mentransformasikan
informasi ke dalam tindakannya kemudian diukur untuk mengetahui kinerja
karyawan. Ini menunjukan sebuah pengaruh Locus of Control karyawan dan
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja
karyawan yang dijadikan landasan dalam penelitian.
39
2.3 Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel Locus of
Control, Variabel prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan variabel kinerja karyawan,
yakni :
Penelitian Soraya Eka Ayudita (2010) yang berjudul “Analisis Pengaruh Locus of Control
Terhadap Kinerja Dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating” . Berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi ganda didapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Locus of Control terhadap kinerja karyawan dan dapat dikatakan semakin kuat
pengaruh etika kerja islam maka semakin kuat hubungan kesesuaian antara Locus of Control
terhadap kinerja karyawan.
Penelitian Abdulloh (2006) yang berjudul “Pengaruh budaya organisasi Locus of Control
dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor pelayanan pajak semarang barat”.
Dengan analisis deskriptif didapat bahwa budaya organisasi dan Locus of Control dapat
mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Kantor
Pelayanan Pajak Semarang Barat. Serta penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh
positif dan signifikan antara budaya organisasi, Locus of Control dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
Penelitian Wayan Wiriani (2011) “Efek moderasi Locus of Control pada hubungan
pelatihan dan Kinerja pada bank perkreditan rakyat di Kab. Bandung” dengan analisis kuantitatif
deskriptif dapat disimpulkan terdapat kinerja kelompok terhadap frekwensi pelatihan cukup
tinggi, Locus of Control internal lebih tinggi dari pada Locus of Control eksternal, terdapat joint
effect antara Locus of Control dan level pelatihan.
Penelitian Waryanto (2010) tentang “Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance
terhadap Luas Pengungkapan CSR di Indonesia”. Dengan analisis regresi berganda maka
40
diketahui faktro–faktor Karakteristik Good Corporate Governance tersebut diatas masih belum
dapat meningkatkan mekanisme pengawasan dengan baik untuk mendorong pengukapan CSR
secara luas.
Penelitian Suyanto (2007) dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance atas Kinerja BUMN” dengan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara simultan dan sifgnifican terhadap kinerja
BUMN dan ROE akan tetapi tidak berpengruh positif pada ROA dan ROI.
Penelitian Ayu Andira (2012) dengan judul “Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good
Corporate Governance (GCG) Dan Hubungannya Terhadap KinerjaPT. United Tractors Tbk.
Cabang Makassar” dengan analisis regresi sederhana dengan hasil penelitian bahwa
Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan kinerja dilaksanakan dengan
baik, efektif dan mempunyai hubungan searah.
Ristifani (2009) dengan judul “Analisis Implementsi Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance (GCG) Dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk.” Dengan analisis deskriftip regresi berganda maka didapat Implementasi Good Corporate
Governance pada PT. BRI (Persero) telah dilaksanakan dengan baik, kinerja pada perusahaan
berjalan dengan baik, serta hubungan Good Corporate Governance pada PT BRI Tbk
mempengaruhi kinerja.
2.4 Kerangka Pemikiran
Dari penjelasan peneliti sebelumnya dimana menunjukan sebuah hubungan (H1 dan H2)
dan pengaruh (H3) Locus of Control karyawan dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance terhadap kinerja karyawan yang menjadi obyek penelitian dapat digambarkan
dalam kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
H2
41
Berdasarkan literatur behavioral accounting disebutkan bahwa, variable personalitas
dapat berinteraksi dengan cognitive style untuk mempengaruhi hasil yang dilakukan seseorang.
Salah satu variabel kepribadian, yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap
kemampuannya dalam mengontrol nasibnya sendiri. Locus of Control merupakan tingkatan
dimana seorang individu berharap bahwa reinforcement bergantung pada perilaku mereka
sendiri atau karakteristik personal mereka baik itu dari dalam maupun dari luar.
Hasil menerima, menyimpan, memproses dan mentransformasikan informasi ke dalam
tindakannya kemudian diukur untuk mengetahui kinerja karyawan. Ini jelas menunjukan sebuah
hubungan Locus of Control karyawan dan kinerja karyawa di mana sesuai dengan gambaran
rerangka konseptual.
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan
sangat penting artinya karena secara langsung akan memberikan tujuan yang jelas apa yang
akan dilakukan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan dan apa yang dinginkan
perusahaan. Sesuai dengan aturan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu
transparansi (transparency), kemandirian (independency), akuntabilitas (accountability),
pertanggung jawaban (responsibility), dan kewajaran (fairness)
Dalam hal ini mempunyai hubungan dengan penjelasan Darsell yang dikutip Ridwan
(2011;14-15) tentang kinerja karyawan ialah merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan
antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang ditetapkan. Dengan kata lain, kinerja
H1
H3
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) Kinerja karyawan
Locus of Control
42
adalah perbandingan antara hasil yang dicapai seorang karyawan dengan yang apa yang telah
ditetapkan dalam anggaran atau aturan. Oleh karena itu penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance berhubungan kinerja karyawan di mana sesuai dengan gambaran
rerangka konseptual diatas.
Berdasarkan gambaran rerangka konseptual yang telah dijelaskan menunjukan sebuah
pengaruh antara Locus of Control karyawan dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance terhaadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjukan bagaimana Locus of Control
karyawan sebagai reinforcement seseorang untuk mempengaruhi hasil tindakan seseorang.
Sedangkan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance akan mempengaruhi tujuan
yang akan dicapai perusahaan yang dinilai dalam kinerja baik itu kinerja keuangan maupun non
keuangan.
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian rerangka koseptual, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
H1. Terdapat hubungan Locus of Control karyawan, dengan kinerja karyawan di
Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa.
H2. Terdapat hubungan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, terhadap kinerja
karyawan di Akuntansi Dan Treasury PT Semen Tonasa.
H3. Terdapat pengaruh Locus of Control karyawan dan penerapan prinsip-prinsip Good
Corpote Governance terhadap kinerja karyawan di Akuntansi Dan Treasury PT Semen
Tonasa.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis non-
ekperimental Korelasional. Menurut Riyanto (1996:27) penelitian korelasional adalah penelitian
yang akan melihat hubungan antara variable atau beberapa variabel dengan variabel yang lain.
Adapun karakteristik penelitian korelasional yaitu: menghubungakan dua variabel atau lebih dari
besarnya hubungan didasarkan pada koefisien korelasi.
Pada jenis penelitian korelasi, yang diambil sebagai rancangan penelitian, peneliti
mencari hubungan(r) dan pengaruh(R) antar Locus of Control karyawan sebagai pusat kendali
karyawan baik itu internal maupun eksternal yang terjadi dilapangan (X1) dan penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu transparansi, akuntabillitas, tanggungjawab,
independensi, dan kewajaran (X2,), terhadap kinerja karyawan (Y) di Akuntansi Dan Treasury
pada PT Semen Tonasa sehingga digambarkan berdasarkan sifat hubungan antar variable
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Sifat hubungan antara variabel
Sumber: sugiyono (2011:234)
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
r2
r1
R X1
X2
Y
26
44
Kegiatan penelitian ini dilakukan di Departemen Akuntansi dan Treasury PT Semen
Tonasa yang berlokasi di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan (Kab. Pangkep), 75 Km arah utara dari kota Makassar, dapat dicapai dengan
kendaraan roda empat maupun roda dua.
Gambar 3.2 Lokasi PT Semen Tonasa
Sumber:Maps.Google
Adapun waktu yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah pada jam kerja yaitu
senin sampai jumat selama beberapa hari untuk mengumpulkan data yang diinginkan. Alasan
memilih lokasi penelitian karena PT Semen Tonasa telah menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan juga mempunyai sumber daya manusia yang cukup besar sehingga
memenuhi kriteria untuk dijadikan tempat melakukan penelitian.
3.3 Populasi Dan Sampel
45
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap yang bekerja di PT Semen Tonasa
yang berlokasi di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan. Karyawan yang dijadikan sampel adalah karyawan yang bekerja di Departemen
Akuntansi dan Treasury PT Semen Tonasa. Setelah sampel sasaran ditentukan, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan teknik pengambilan sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemilihan sampel
(Purposive Sampling). Dimana Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasakan
dengan pertimbangan tertentu sehingga sampel yang relevan dengan dengan tujuan penelitian.
Adapun kriteria penentuan sampel yang dimaksud ialah responden mempunyai pengalaman
minimal satu tahun bekerja, mengetahui dengan jelas yang terjadi dalam perusahaan, dan
bersedia menjadi respondent pada Departemen Akuntansi Dan Treasury PT Semen Tonasa
yang berjumlah 50 orang.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek, yaitu berupa opini,
sikap, pengalaman, atau karakteristik dari seorang atau kelompok yang menjadi subyek
penelitian atau responden; Indratoro dan Supono dikutip dari Arifudin (2002:39).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu berupa data
yang diperoleh langsung dari responden, berupa jawaban terhadap kuesioner yang telah
diberikan atau diedarkan kepada responden. Penelitian ini meminta responden mengisi
kuesioner mengenai Locus of Control , prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan kinerja
Karyawan.
Sedangkan data sekunder, yaitu berupa data yang diperoleh melalui media lain berupa
output kinerja, cara penilaian karyawan, dan Key Perfomance indicator (KPI) di PT Semen
Tonasa
46
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode survei.
Sedangkan teknik komunikasi yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah kuesioner.
Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara mengantar langsung kuesioner kepada
responden.
Adapun jadwal yang ditentukan dalam melakukan penelitian ini pada hari jam kantor yaitu
senin sampai jumat selama beberapa hari agar mengumpulkan kuesioner lebih akurat.
3.6 Variabel Penelitiaan dan Definisi Operasional
a. Locus of Control
Locus of Control diukur dari besarnya keyakinan karyawan pada kemampuan dirinya
dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan dalam bekerja. Variabel Locus of Control
diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Johnson, G.H. dan McGill,
G.A (1988) dikutip dari Eka (2010) yaitu.
1. Locus of Control Internal
Persepsi atau pandangan individual terhadap kemampuan menentukan nasib sendiri.
Seperti bekerja keras, mengandalkan diri sendiri.
2. Locus of Control Ekstrenal
Persepsi atau pandangan individual terhadap sumber–sumber diluar dirinya yang
mengontrol kejadian dalam hidupnya, seperti nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan, dan
lingkungan sekitar.
b. Prinsip-prinsip (Good Corporate Governance) GCG
Penerapan prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan perusahaan sangat penting artinya
karena secara langsung akan memberikan tujuan yang jelas bagi perusahaan untuk
memungkinkan pengambilan keputusan secara bertanggung-jawab dan memungkinkan
47
pengelolaan perusahaan secara lebih baik, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
menjaga kepercayaan dari mitra usaha.
Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance berdasarkanperaturan KEPMEN BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1
Agustus 2002 pada pasal 3 dan dikutip dari Ayu Andira (2012) adalahsebagai berikut :
1. Transparansi (transparency),
2. Kemandirian (independency),
3. Akuntabilitas (accountability),
4. Pertanggungjawaban (responsibility),
5. Kewajaran (fairness).
c. Kinerja Karyawan
Darsell (1992) mengemukakan bahwa kinerja merupakan prestasi kerja, yakni
perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang ditetapkan. Dengan
kata lain, kinerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai seorang karyawan dengan
yang apa yang telah ditetapkan dalam anggaran.
Ukuran yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja karyawan berdasarkan
instrument yang dikembangkan oleh Tsui, Anne S, Jone L Pearce, dan Lymen W. Porter (1997)
Dikutip dari Eka (2010), yaitu:
1. Kuantitas Kerja Karyawan
2. Kualitas kerja karyawan
3. Ketepatan waktu
4. Keterampilan dan tingkat pengetahuan karyawan
5. Komitmen kerja
3.7 Instrument penelitian
48
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang terdiri dari
empat bagian dengan jumlah pertanyaan 16. Bagian pertama dari kuesioner ini berisi mengenai
identitas responden yang menanyakan mengenai nama, jenis kelamin, umur, pendidikan
terakhir, dan lama bekerja. Bagian kedua kuesioner ini berisi pernyataan mengenai Locus of
Control Internal yaitu dari pertanyaan 1,3,5 dan Eksternal yaitu pertanyaan dari 2,4,6 dengan
jumlah pertanyaan enam buah dengan skoring terbalik pada Eksternal.
Bagian ketiga kuesioner ini berisi pernyataan mengenai prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dengan jumlah pertanyaan lima yaitu satu pertanyaan pada tiap dimensi variabel.
Sedangkan pada bagian keempat kuesioner ini berisi pernyataan Kinerja karyawan dengan
jumlah pertanyaan lima. Adapun cara memberikan nilai atau skor sesuai dengan sistem
pengukuran skala Likert yang akan diisi oleh respoden, yaitu :
Sangat Tidak Setuju (STS)/ Sangat Buruk (SB) = 1
Tidak Setuju (TS)/ Buruk (B) = 2
Ragu-Ragu (R)/ Cukup Baik (CB) = 3
Setuju (S)/ Baik (B) = 4
Sangat Setuju (SS)/ Sangat Baik (SB) = 5
Pengukuran skala Likert yang dipakai pada kuesioner yaitu Sangat Setuju (SS) dan
seterusnya dipakai pada bagian kedua dan keempat kuesioner, sedangkan Sangat Baik (SB)
dan seterusnya dipakai pada bagian ketiga kuesioner. Setelah data diperoleh melalui
penyebaran kuesioner, kemudian melakukan pengujian kualitas datanya yaitu, uji validitas, uji
reliabiitas data, dan uji mode lserta uji terhadap hipotesis dengan metode regresi. Dimana
pengolahan data dengan menggunakan SPSS for Window versi 16.
3.8 Analisis data
49
Adapun anallisis data yang dipakai dalam penelitian ini terhadap Locus of Control, Good
Corporate Governance, dan kinerja karyawan yaitu analisis kualitas data,analisis asumsi klasik,
dan analisis hipotesis.
3.8.1 Analisis Kualitas Data
Komitmen pengukuran dan pengujian suatu kuesioner atau hipotesis sangat bergantung
pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna
jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki reliability
(tingkat keandalan) dan validity (tingkat kebenaran/keabsahan yang tinggi) serta penggambaran
data secara normal.
a. Uji Validitas Data
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu butir pertanyaan. Skala
butir pertanyaan disebut valid, jika melakukan apa yang seharusnya diukur. Jika skala
pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti sebab tidak mengukur apa yang
seharusnya dilakukan (Ghozali, 2006: 45).
Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic yaitu menghitung
korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan metode
Product Moment Pearson Correlation. Data dinyatakan valid jika nila r-hitung yang merupakan
nilai dari Corrected Item Total Correlation atau lebih besar dari r-tabel pada signifikansi 0.05
(Sunyoto, 2012: 186).
b. Uji Relibilitas Data
Reliabilitas merupakan alat ukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dari data berupa skor hasil persepsi suatu variabel
bebas maupun terikat. Dikatakan andal jika nilai Cronbach Alpha (a) > 0,6.dan dikatakan tidak
reliabel jika cronbach’s alpha < 0,60 (Ghozali, 2006: 41).
50
3.8.2 Analisis Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable bebas (X) dan data
variabel terikat (Y) memiliki distribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal
membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonalnya. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data
sebenarnya akan mengikut garis normalnya (Ghozali, 2006:110). Dasar pengambilan
keputusan untuk uji normalitas adalah :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya, maka menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogram, maka tidak menunjukkan distribusi normal, dengan kata lain model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dalam penelitian ini disamping menggunakan probability plot juga menggunakan
Kolmogrov-Smirnov untuk memperoleh data akurat tentang normalitas. Berdasarkan analisis data
Kolmogrov-Smirnov dengan bantuan program komputer yaitu SPSS 16.00 dapat diketahui nilai
signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi
normal jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang
ditentukan yaitu 5% (0.05).
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantaravariabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini
51
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya antar sesama
variabel bebas lain sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang
besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas
diantara variabel bebasnya (Ghozali, 2006:92).
c. Uji Heterokedastisitas
Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak
sama untuk suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam regresi, bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas. Diagnosis adanya heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Bila grafik penyebaran nilai-nilai prediksi tidak
membentuk suatu pola tertentu, seperti meningkat atau menurun, maka tidak terjadi
heterokedastisitas Ghozali (2006:105).
3.8.3 Analisis Hipotesis
Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan metode regresi yaitu metode yang
digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu
variabel dependen (Ferdinand, 2006). Adapun bentuk regresi yang dipakai peneliti untuk
menjawab menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑒.....................1
𝑌 = 𝑎 + 𝑏2𝑋2 + 𝑒.....................2
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋 1 + 𝑏 2 𝑋 2 + 𝑒.....3
Dimana :
52
Y = Kinerja karyawan a = Konstanta
X1 = Locus of Control X2 = Prinsip-prinsi GCG
b1 b2 = Koefisien Regresi
e = Error
53
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan berikut ini:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dari variabel locus of control internal (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y). hal ini didasarkan pada analisis kuantitatif dimana menghasilkan
koefisien korelasi baik yaitu 0,736 pada variansi hubungan 52,8%. Maka hipotesis
pertama diterima dan searah dengan rumusan masalah pertama dan sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Soraya Eka (2010) maupun Abdulloh (2006).
2. Terdapat hubungan signifikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
terhadap kinerja karyawan kearah positif di departemen akuntansi PT Semen Tonasa. Ini
dilihat pada analisis kuantitatif dengan melihat koefisien korelasi bagus yaitu 0,739 pada
variansi hubungan 52,3%. Maka hipotesis kedua diterima dan sesuai dengan rumusan
masalah kedua dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ayu Andira (2012) serta
Ristifani (2009).
3. Terdapat Pengaruh signifikan antara Locus of Control Karyawan dengan penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja karyawan. Hal ini didasarkan
pada analisis kuantitatif koefisien korelasi baik yaitu 0,846 pada variansi antar Locus of
Control karyawan, dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara bersama-sama
mampu mempengaruhi perubahan 69,7% pada variabel kinerja karyawan.
Begitu juga dalam data sekunder diperoleh kinerja karyawan secara individu berupa
kondite karyawan yaitu sebesar 77,6 poin. Sedangkan kinerja secara kelompok 61
54
menghasilkan pencapaian Indikator Kinerja Kunci atau KPI (key performance indicator)
hasilnya melebihi target, maka hipotesis tiga dapat diterima dan searah dengan rumusan
masalah ketiga. hal mendukung peneitian terdahulu yang diangkat sebagai dasar
penelitian yaitu Soraya Eka (2010) dan Ayu Andira (2012).
6.2 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari berbagai keterbatasan yang
mungkin dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang diperoleh. Adapun keterbatasan-
keterbatasan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menggunakan sampel hanya terbatas pada karyawan Departemen
Akuntansi dan Treasury PT. Semen Tonasa, di Pangkep. Kemungkinan adanya
perbedaan hasil penelitian dan penarikan kesimpulan dapat saja terjadi apabila penelitian
dilakukan pada objek penelitian yang berbeda.
2. Dalam penelitian ini hanya melihat secara umum tiap variabel-variabel yang dijadikan
penelitian tidak melihat secara dimensi variabel .
3. Hasil penellitian ini sudah diperkuat dengan bukti sekunder akan tetapi peneliti hanya
membandingkan secara langsung tanpa menganalisis lebih mendalam karena terbatas
pada waktu dan pengetahuan.
6.3 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya memperluas objek penelitian yang tidak terbatas
pada satu perusahan sehingga bisa didapat keragaman kesimpulan dalam mengambil
penelitian dan kesimpulan dengan variabel yang sama.
55
2. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya menggunakan observasi atau pengamatan
langsung kepada objek.
3. Penelitian ini perlu dikembangkan lebih jauh lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat, yaitu dengan mengubah variabel umum ke dimensi variabel.
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, 2006.Pengaruh Budaya Organisasi, Locus of Control Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang Barat. Semarang: Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Anggraini, Alfyani Kumala. 2013. Analisis Korelasi Dengan Spss. Diakses dari http://alfyanikumalaanggraini.blogspot.com/2013/02/analisis-korelasi-dengan-spss.html pada tanggal 16 maret 2013
Arifuddin. 2002. Pengaruh Kecocokan Etika Terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Dan Keinnginan Pindah Pada Kantor Akuntan Publik Di Makassar. Semarang: Program Studi Magister Sains Akuntansi Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Arianti. 2012.Analisis Perbedaan Perilaku Etis Auditor Dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Peran Faktor-Faktor Individual: Locus of Control , Job Experience, Dan Gender). Makassar: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Aji, Bima Bayu. 2010. Analisis Dampak Dari Locus of Control Pada Tekanan Kerja, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja Auditor Internal. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Andira, Ayu. 2012.Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT. United Tractors Tbk. Cabang Makassar. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Ayudiati, Soraya Eka. 2010. Analisis Pengaruh Locus of Control Terhadap Kinerja Dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang Universitas Diponegoro.
Ghufron, Nur dkk. 2010. Teori-teori Psikologi.Yogyakarta: ATI MEDIA
Ginintasasi, Rahayu. 2011. Locus of Control . Makalah disajikan dalam seminar Locus of Control ini. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Googles, Maps. 2012.Lokasi PT Semen Tonasa (http://maps.google.com diakses 25 Desember 2012).
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Governaance.
Ngatemin, 2009. Pengaruh Komitmen Organisasi Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada Badan Pengembang Sumber Daya Kebudayaan Dan Pariwisata Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Republic Indonesia. Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
64
57
Nugroho, r Satriyo. 2012. “Cara menghitung uji hipotesis regresi sederhana dan regresi ganda pada skripsi kuantitatif dengan spss”. Di akses dari http://devamelodica.com/cara-menghitung-uji-hipotesis-regresi-sederhana-dan-regresi-ganda-pada-skripsi-kuantitatif-dengan-spss/ pada tanggal 20 maret 2013.
Pasorong, Andrew Mikha. 2012. Evaluasi Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Pada Lembaga Perbankan. Makassar: Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Puspowarsito.2008. Metode Penelitian Organisasi. Bandung: Humaniora.
Rahman, Khoiruddin Syaiful. 2009. Analisis Pengaruh Locus of Control Dan Kepercayaan Terhadap Pemberdayaan Karyawan Dalam Peningkatan Kinerja Karyawan. Semarang: Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Sari, Irmala. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA
Surya, Indra dkk. 2008. Penerapan Good Corporate Governance. Jakarta: Kencana.
Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika.
Sunyoto, Danang. 2012. Analisis Validitas Dan Asumsi Klasik. Yogyakarta: Gava Media
Tadikapury ,Violetta Jingga. 2011. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Pada Pt Bank X Tbk Kanwil X. Makassar: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin.
Waryanto, 2010. Pengaruh Karakteristik GCG Terhadap Luas Pengungkapan CSR Di Indonesia. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Wiriani, Wayan. 2011. Efek Moderasi Locus of Control Pada Hubungan Pelatihan Dan Kinerja Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung. Denpasar: Progam Pascasarjana Universitas Udayana.
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosiologi dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Karsa.