skripsi - universitas muhammadiyah...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
SELVIA MUFIDAH
UJI ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL BUNGA
Impatiens balsamina L. TERHADAP Candida
albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, rabb semesta
alam, yang menghidupkan dan mematikan, yang memberikan hidayah kepada yang
dikehendaki dan mencabut hidayah dari yang dikehendaki. Rabb yang telah
memberikan berjuta nikmat sehat, waktu, kemudahan, kebahagiaan, dan kesabaran
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “UJI
ANTIFUNGI FRAKSI ETANOL BUNGA Impatiens balsamina L.
TERHADAP Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM”
untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini
penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan seluruh pihak. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Allah SWT dan Rasulullah SAW, yang mana dengan segala rahmat dan
nikmat pertolongan, petunjuk dan pemberi kekuatan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan amanah bagi mahasiswa di Muhammadiyah
Malang, yang nantinya siap untuk menjadi pemimpin dan mengabdi pada
agama, bangsa, dan almamater.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dian Ermawati, S.Farm., M.Farm., Apt selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Siti Rofida, S.Si, M.Farm., Apt selaku dosen pembimbing I, yang
dengan segala kesabaran, nasehat, kebijaksanaan, motivasi yang sangat
berarti bagi penulis dan ketelatenan beliaui, telah membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
5. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. selaku dosen pembimbing II
yang telah memberikan banyak ilmu dan memberikan masukan, solusi,
serta saran-saran yang sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Ibu Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt selaku dosen penguji I yang telah
memberikan saran, masukan, solusi sehingga skripsi ini dapat selesai.
7. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen penguji II yang
telah memberikan saran, masukan, solusi sehingga skripsi ini dapat
selesai.
8. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt, selaku dosen wali, yang
telah memberikan banyak arahan, nasehat dan bimbingan selama kuliah.
v
9. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku Kepala
Laboratorium Program Studi Farmasi yang telah memberikan
kesempatan dan ijin untuk menggunakan laboratorium.
10. Dr. Desy selaku Kepala Laboratorium Biomedik PPD UMM yang telah
memberikan kesempatan dan ijin untuk menggunakan laboratorium.
11. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang
telah memberikan waktu untuk mengajar dan memberikan ilmu-ilmu
yang sangat berguna dan bermanfaat.
12. Kedua Orangtua tercinta, Abah Sama’ uni dan Umi Sutimah, yang tiada
hentinya memotivasi dalam segala hal, yang selalu berharap dengan
sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya. Terima
kasih banyak atas didikan, kerja keras, kasih sayang dan jerih payahnya
untuk membuat anak-anaknya bahagia mendapatkan banyak ilmu yang
bermanfaat.
13. Semua saudaraku, Buya, Kak Zainul, Mbak Lastri, Mas Safir, dan Adek
Ais serta delapan keponakanku. Terima kasih atas keceriaan dan motivasi
yang selalu diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.
14. Ibu Maya, Ibu Uswatun, dan Guru SMK Negeri 1 Pasuruan, terima kasih
telah menuntun penulis dalam menyusun kerangka skripsi ini sehingga
dapat terselesaikan.
15. Teman terbaikku, Yuli, Iip, Lucy, Andini, Endah, Indah, Rosidatut,
Muklis, Kak Alan, terima kasih atas kebersamaan, bantuan dalam segala
hal, keceriaan, serta dukungan saat susah maupun senang untuk
menyelesaikan skripsi ini.
16. Kelompok skripsi pacar air, Nindya, Dinda, Erfan, Lintang, Zila, Ririn,
Yenny, dan Paris, terima kasih atas kerja sama dan kekeluargaannya
selama melakukan penelitian bersama.
17. Semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan
terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput
dari bantuan kalian.
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis manyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik, saran, dan korelasi yang konstruktif adalah
harapan yang tiada henti-hentinya kami harapkan. Akhir kata semoga tugas akhir
penelitian ini bermanfaat bagi kita. Aamiin.
Malang, September 2017
Penulis
vi
RINGKASAN
Infeksi merupakan keadaan mikroorganisme dalam tubuh yang berlebih dan
menimbulkan penyakit. Mikroorganisme dapat tumbuh subur pada daerah yang
memiliki iklim tropis dan kelembabannya tinggi (Davey, 2005). Salah satu
penyebab terjadinya penyakit infeksi adalah jamur Candida albicans, yang
merupakan flora normal pada rongga mulut, saluran pencernaan dan vagina, tetapi
dalam kondisi tertentu dan dalam jumlah yang berlebihan dapat menekan sistem
kekebalan tubuh inang, dan menyebabkan beberapa penyakit seperti sariawan,
vulvavaginitis dan kandidiasis oral (Naglik et al, 2014).
Diagnosis laboratorium dan pengobatan terhadap penyakit yang disebabkan
oleh spesies Candida terutama Candida albicans belum memberikan hasil yang
memuaskan (Ellepola and Morrison, 2005). Resistensi terhadap pengobatan infeksi
jamur juga sering terjadi, akibat penggunaan antijamur yang tidak rasional dan
secara luas (HA and White, 1999; Santoso dkk, 2014). Dengan meluasnya penyakit
infeksi jamur dan masih sedikit pilihan terapi yang tersedia, resistensi antijamur
dapat menjadi masalah serius di masa yang akan datang (Canuto and Rodero, 2002).
Penggunaan bahan antifungi yang bersumber dari alam seperti tanaman
dapat menjadi alternatif lain dalam penanganan penyakit infeksi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam fraksi etanol
bunga Impatiens balsamina L. yang berwarna ungu dengan menggunakan
kromatografi lapis tipis (KLT) serta untuk mengetahui apakah fraksi etanol bunga
I. balsamina yang berwarna ungu memiliki daya hambat terhadap C. albicans
dengan metode difusi cakram.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsentrasi dari fraksi etanol
bunga I. balsamina yaitu: 250 µg, 500 µg dan 1000 µg, sedangkan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat yang dihasilkan oleh fraksi etanol
dari bunga I. balsamina yang ada pada media agar sebagai parameter untuk
menentukan penghambatan pertumbuhan C. albicans, kontrol positif yang
digunakan adalah nistatin dan kontrol negatif adalah aquades dan DMSO 1%.
Fraksi etanol bunga I. balsamina yang digunakan sebanyak 5 µl ditotolkan
pada plat silica gel GF254, kemudian dikembangkan dengan fase gerak etil
asetat:etanol (8:2). Hasil yang didapatkan yaitu fraksi etanol bunga I. balsamina
ungu mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, polifenol, dan
antrakuinon.
Pengujian aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram.
Metode ini dilakukan dengan menggunakan bahan uji yang didifusikan ke dalam
kertas cakram. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan adanya penghambatan C.
albicans yang berbeda pada masing-masing bahan uji. Hasil rata-rata diameter zona
hambat fraksi etanol bunga I. balsamina cenderung meningkat dengan semakin
tingginya konsentrasi yang digunakan. Diameter zona hambat yang didapatkan dari
konsentrasi 1,25%, 2,5% dan 5% berturut-turut adalah 8,26 mm, 11,66 mm dan
12,44 mm.
vii
ABSTRAK
UJI ANTIFUNGI FRASI ETANOL BUNGA Impatiens balsamina
L. TERHADAP Candida albicans DENGAN METODE DIFUSI
CAKRAM
Selvia Mufidah*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
*Email: [email protected]
Pendahuluan: Pengembangan potensi antifungi dari alam mulai banyak dilakukan
untuk menangani masalah resistensi. Tanaman Impatiens balsamina L.
mengandung zat antifungi yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit
infeksi. Bunga I. balsamina diketahui mengandung golongan senyawa fenol,
flavonoid, kuinon dan saponin yang mempunyai aktivitas antifungi.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa dan
aktivitas antifungi fraksi etanol bunga I. balsamina ungu terhadap C. albicans yang
dilihat dari diameter zona hambatnya.
Metode: Serbuk bunga I. balsamina ungu dilakukan maserasi kinetik dengan
pelarut etanol. Hasil pengadukan disaring dan filtratnya dipekatkan dengan rotary
evaporator. Fraksi pekat ini kemudian dilakukan identifikasi golongan senyawa
dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan fase diam
silika gel GF254 dan fase gerak etil asetat: etanol (8:2) v/v. Metode yang digunakan
untuk pengujian aktivitas antifungi adalah metode difusi cakram. Fraksi etanol
bunga I. balsamina ungu dibuat seri, dengan konsentrasi 1,25%, 2,5% dan 5%.
Nistatin digunakan sebagai kontrol positif, aquades dan DMSO 1% sebagai kontrol
negatif.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil identifikasi golongan senyawa dalam fraksi
menunjukkan adanya senyawa saponin, flavonoid, polifenol dan antrakuinon. Hasil
uji menunjukkan bahwa fraksi etanol bunga I. balsamina ungu memiliki aktivitas
antifungi terhadap C. albicans yang ditunjukkan dengan adanya zona hambat
(bening) yang terbentuk disekitar kertas cakram. Zona hambat pada konsentrasi
1,25%, 2,5% dan 5% masing-masing adalah 8,26 mm, 11,66 mm dan 12,44 mm.
Disimpulkan bahwa fraksi etanol bunga I. balsamina ungu dapat menghambat
pertumbuhan C. albicans.
Kata Kunci: Impatiens balsamina L., Candida albicans, antifungi, difusi cakram
viii
ABSTRACT
ANTIFUNGAL TEST OF ETHANOL FRACTION ON Impatiens
balsamina L. FLOWER TO Candida albicans BY USING DISK
DIFFUSION METHOD
Selvia Mufidah*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil
Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah
Malang
*Email: [email protected]
Background: Development of antifungal potential from nature is began to handle
the problem of resistance. Impatiens balsamina plants contain antifungal substances
that can be used to the treatment of infections diseases. I. balsamina contains
phenolic, flavonoids, quinones and saponins which have antifungal activity.
Aim: This research aimed to determine compounds and antifungal acitivity of
ethanol fraction in I. balsamina purple flower toward C. albicans, which is seen by
diameter of inhibitory zones.
Method: The powder of I. balsamina purple flower was kinetic macerated with
ethanol, filtrated, and evaporated. The fraction was then identification of
compounds in the fraction was conducted using Thin Layer Chromatography (TLC)
using silica gel GF254 as stationary phase and mobil phase of ethyl acetate: ethanol
(8:2) v/v. Antifungal acitivity tested was done using disk diffusion method. Ethanol
fraction I. balsamina purple flower was then made into serial concentration of
1,25%, 2,5% and 5%. Nystatin used as positive control while, aquadest and DMSO
1% was the negative control.
Result and Conclution: Result revealed containing saponins, flavonoids,
polyphenols and antraquinone. The result of disk diffusion test of ethanol fraction
I. balsamina purple flower have been antifungal activity toward C. albicans which
is seen by diameter of inhibitory zones. Inhibition zones for 1,25%, 2,5% dan 5%
were 8,26 mm, 11,66 mm an 12,44 mm. It can be concluded that the ethanol
fraction in I. balsamina purple flower inhibit the growth of C. albicans.
Keywords: Impatiens balsamina L., Candida albicans, antifungal, disk diffusion
ix
DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PENGUJIAN iii
KATA PENGANTAR iv
RINGKASAN vi
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
DAFTAR SINGKATAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan Penelitian 4
1.4. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Tanaman Pacar Air 6
2.1.1. Klasifikasi 6
2.1.2. Sinonim 6
2.1.3. Nama Daerah 6
2.1.4. Morfologi 7
2.1.5. Ekologi dan Penyebaran 7
2.1.6. Manfaat Tanaman 7
2.1.7. Kandungan Kimia Tanaman 8
2.2. Tinjauan tentang Candida albicans 9
2.2.1. Taksonomi 9
2.2.2. Morfologi 9
2.2.3. Patogenesis 11
2.2.4. Penyakit yang ditimbulkan 12
x
2.2.5. Pengobatan Kandidiasis 13
2.2.6. Daya Kerja Antijamur Nistatin 15
2.3. Metode Ekstraksi 16
2.3.1. Cara Dingin 16
2.3.2. Cara Panas 17
2.3.3. Tinjauan Pelarut 17
2.3.4. Maserasi 18
2.3.5. Fraksinasi 19
2.4. Uji Kepekaan Antimikroba 19
2.4.1. Metode Dilusi Agar 19
2.4.2. Metode Dilusi Tabung 20
2.4.3. Metode Difusi Cakram 20
2.5. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 21
2.5.1. Fase Diam 22
2.5.2. Fase Gerak 22
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 24
3.1. Uraian Kerangka Konseptual 24
3.2. Kerangka Konseptual 27
BAB IV METODE PENELITIAN 28
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28
4.2. Alat Penelitian 28
4.2.1. Pembuatan Serbuk Simplisia 28
4.2.2. Proses Ekstraksi 28
4.2.3. Pengujian Antifungi 28
4.2.4. Identifikasi Golongan Senyawa dengan KLT 29
4.3. Bahan Penelitian 29
4.3.1. Bahan Uji 29
4.3.2. Proses Ekstraksi 29
4.3.3. Pengujian Antifungi 29
4.3.4. Identifikasi Golongan Senyawa dengan KLT 30
4.4. Variabel Penelitian 30
4.4.1. Variabel Bebas 30
xi
4.4.2. Variabel Terikat 30
4.5. Sterilisasi Alat dan Bahan Penelitian 30
4.5.1. Sterilisasi Kering 31
4.5.2. Sterilisasi Basah 31
4.6. Metode Penelitian 31
4.6.1. Rancangan Penelitian 31
4.6.2. Kerangka Operasional 32
4.6.3. Prosedur Kerja 32
4.6.4. Pengujian Antifungi 37
4.7. Analisis Data 39
BAB V HASIL PENELITIAN 40
5.1. Hasil Determinasi Bunga Impatiens balsamina 40
5.2. Hasil Fraksinasi 40
5.2.1. Hasil Serbuk Bunga Impatiens balsamina 40
5.2.2. Hasil Fraksi Etanol Bunga Impatiens balsamina 41
5.2.3. Organoleptis Fraksi Etanol Bunga Impatiens balsamina 42
5.3. Hasil KLT Fraksi Etanol Bunga Impatiens balsamina 42
5.3.1. Identifikasi Golongan Senyawa Alkaloid dengan KLT 42
5.3.2. Identifikasi Golongan Senyawa Glikosida dengan KLT 43
5.3.3. Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid dengan KLT 43
5.3.4. Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dengan KLT 44
5.3.5. Identifikasi Golongan Senyawa Antrakuinon dengan KLT 45
5.4. Hasil Identifikasi Jamur Candida albicans 46
5.5. Hasil Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Bunga Impatiens balsamina
Terhadap Candida albicans dengan Metode Difusi Cakram 47
BAB VI PEMBAHASAN 50
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 57
7.1. Kesimpulan 57
7.2. Saran 57
DAFTAR PUSTAKA 58
LAMPIRAN 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Seri Larutan Standar Mc Farland 0.5-8 ........................................................... 35
5.1 Hasil Identifikasi Organoleptis Fraksi Etanol Bunga I. balsamina ungu........ 42
5.2 Hasil KLT Fraksi Etanol Bunga I. balsamina ungu ........................................ 45
5.3 Hasil Diameter Zona Hambat Fraksi Etanol Bunga I. balsamina ungu
terhadap C. albicans ...................................................................................... 48
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamina L) ............................................... 6
2.2 Candida albicans .......................................................................................... 9
2.3 Bentuk Candida albicans ........................................................................... 10
2.4 Struktur Kimia Nistatin................................................................................ 16
3.1 Skema Kerangka Konseptual ...................................................................... 27
4.1 Skema Kerangka Operasional ..................................................................... 32
4.2 Fraksinasi Bunga Impatiens balsamina ...................................................... 33
4.3 Pengujian Antifungi Dengan Metode Difusi Cakram ................................ 38
5.1 Bunga basah dan bunga kering Impatiens balsamina ................................. 40
5.2 Serbuk Bunga Impatiens balsamina ........................................................... 41
5.3 Fraksi Etanol Bunga Impatiens balsamina ................................................. 41
5.4 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Alkaloid dengan KLT .................... 42
5.5 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Saponin dengan KLT ...................... 43
5.6 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoid dengan KLT ................... 44
5.7 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Polifenol dengan KLT .................... 44
5.8 Hasil Identifikasi Golongan Senyawa Antrakuinon dengan KLT ............... 45
5.9 Jamur C. albicans Pengamatan Visual dan Mikroskop ............................... 46
5.10 Replikasi 1 Uji Antifungi Fraksi Etanol Bunga I. balsamina ..................... 47
5.11 Replikasi 2 Uji Antifungi Fraksi Etanol Bunga I. balsamina ...................... 47
5.12 Replikasi 3 Uji Antifungi Fraksi Etanol Bunga I. balsamina ...................... 48
5.13 Grafik Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi Etanol
Bunga I. balsamina ungu Terhadap C. albicans.......................................... 49
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 65
Lampiran 2 : Surat Pernyataan ............................................................................. 66
Lampiran 3 : Surat Determinasi Tanaman ........................................................... 67
Lampiran 4 : Surat Hasil Mikroba Uji ................................................................. 68
Lampiran 5 : Perhitungan ..................................................................................... 69
Lampiran 6 : Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Antifungi ..................... 70
Lampiran 7 : Bagan Kerja Penelitian ................................................................... 71
Lampiran 8 : Data Hasil Penelitian ...................................................................... 73
Lampiran 9 : Alat dan Bahan ............................................................................... 74
xv
DAFTAR SINGKATAN
µg : mikrogram
µl : mikroliter
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
BaCl2 : Barium Klorida
BPOM : Badan Penelitian Obat dan Makanan
CFU : Colony Forming Unit
CLSI : Clinical & Laboratory Standards Institute
cm : centimeter
Depkes : Departemen Kesehatan
DMSO : dimetil sulfoxide
H2SO4 : asam sulfat
HPTLC : High Perfomance Thin Layer Chromatography
IONI : Informatorium Obat Nasional Indonesia
IU : Inernational Unit
KBM : Konsentrasi Bunuh Minimum
KHM : Konsentrasi Hambat Minimum
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
KOH : kalium hidroksida
LAF : Laminar Air Flow
LPCB : Lactophenol Cotton Blue
mg : miligram
ml : mililiter
mm : milimeter
UGD : Unit Gawat Darurat
MIC : Minimum Inhibitory Concentration
MHA : Mueller Hinton Agar
MHB : Mueller Hinton Broth
NCCLS : National Committe for Clinical Laboratory Standard
RAT : Ricecream Agar Tween
rpm : revolutions per minute
SDA : Sabouraud Dextrose Agar
xvii
1DAFTAR PUSTAKA
Adfa, M., 2008. Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina
L.). Jurnal Gradien Vol. 4 No. 1: 318-322.
Adiguna, MS., 2004. Epidemiologi dermatomikosis di Indonesia. Dalam:
Budimulja U, Kuswadji, Bramono, K; Menaldi, SL; Dwihastuti, P;
Widaty, S. Dermatomikosis Superfisialis: Pedoman untuk Dokter
dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Balai penerbit FK UI, hal. 5-6.
Amalia, R, 2011. Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Herba Pacar Air (Impatiens
balsamina Linn) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Arista, M., 2013. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 80% dan 96% Daun Katuk
(Saoropus androgynus (L.) Merr.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 2, p. 1-14.
Badan POM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia. Direktorat Obat Asli Indonesia Deputi
Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk
Komplemen: Jakarta.
Baron, JE, LR Peterson, M. Sydney, D. Finegol, 1994. Diagnostic Microbiology
(ninth edition). St. Louis issouri: Mosby Year Book.
Basset., J., Denney, R. C., Jeffrey, G. H., and Medham, J., 1994. Buku Ajar Vogel:
Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC.
Halaman 165.
Bauman, W Robert., 2001. Microbiology With Diseases By Taxonomy 4th
edition. Pearson: San Fransisco.
Biswas, SK, Chaffin, WL, 2005. Anarobic growth of Candida albicans does not
support biofilm formation under similar conditions used for aerobic
biofilm. Current Microbiology. Pp. 51:100.
Bohm, BA, Towers, GHN, 1962. Phenolic compounds in ImpatiensI. Canadian
Journal of Botany. 40: 677-683.
Bonang, G., 1992. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan Edisi 16. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Budiana, SMA, Kojong, NS, Wewengkang, DS, 2015. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Bunga dan Biji Tanaman Pacar Air (Impatiens
balsamina L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli secara in-vitro. Jurnal
Ilmiah Farmasi. Manado: Program Studi Farmasi Universitas Sam
Ratulangi. Vol. 4 No. 4: 2302-2493.
Brooks, GF, Butel JS, Carroll KC, Morse SA., Jawetz, Melnick, & Adelbergs, 2007.
Medical Microbiology. 24th ed. USA: Mc Graw Hill. Pp. 224-7.
Brown, R.G. & Burns, T., 2005. Lecture Note on Dermatologi: Infeksi Jamur.
Edisi 8. Jakarta: Erlangga. pp. 33-8.
Calderone, RA., 2002. Introduction and historical perspective. In: Calderone RA:
editor. Candida and candidiasis. Washington (D.C.): ASM Press. Pp.
3-13.
1 Ac1
xviii
Canuto MM, Rodero FG, 2002. Antifungal drug resistance to azoles and polyenes.
The Lancet Infectious Diseases. Pp 2: 550-60.
Clevenger, S, 1958. The Flavonols of Impatiens balsamina L. Arch Biochem
Biophys. 76: 131-138.
CLSI, 2012. Methods for Dilution Antimicrobial Susceptibility Tests for
Bacteria That Grow Aerobically; Approved Standard. Ninth
Edition. CLSI document M079-A9. Wayne, PA: Clinical and
Laboratory Standards Institute.
Cowan, M., 1999. ‘Plant product as antimicrobial agents’, Clinical Microbiology
Reviews. Vol. 12, no. 4 hal. 564-582.
Dalimartha, S., 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia III. Jakarta : Trubus
Agriwidya.
Dalimartha, S., 2014. Tanaman Obat Di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Puspa
Swara. Hal. 20.
Das, K., RKS Tiwari dan DK Shivastava, 2010. Techniques for Evaluation of
Medical Plant Products as Antimicrobial Agent: Current Methods and
Future Trends. Journal of Medicinal Plants Research. 4(2): 104-111.
Davey, P., 2005. At a Glance Medicine, Jakarta: Erlangga. Hal. 86.
DayJo, 2003. Candida species http://www.mold.ph/candida.html., diakses pada
tanggal 23 Februari 2017.
Deacon, JW, 1997. Modern Microbiology. 3rd ed. London: Blackwell Science Ltd.
p. 29-46, 66-69, 104-108, 254-291.
Departemen Kesehatan RI. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III).
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal. 101.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi
IV. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Hal 1159..
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Umum Ekstrak
Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Farmakope Herbal Indonesia
Jilid I. Departemen Kesehatan Indonesia: Jakarta.
Dzen, Sjoekoer M, Roekistiningsih, Santoso S, Winarsih S, Sumarno, Islam S,
Noorhamdani AS, Murwani S, Santosaningsih D, 2003. Bakteriologi
Medik. Malang: Bayumedia.
Egusa, H, Soysa, NS, Ellepola, AN, Yatani, H, Samaranayake, LP, 2008. Oral
candidiasis in HIV infected patients.Current HIV Research. 6:485-
99.
Ellepola AN and Morrison CJ, 2005. Laboratory diagnosis of invasive candidiasis.
Journal Microbiology. Pp. 43: 65-84.
Filler, S.G., and B. J. Kullberg, 2002. Deep-seated Candidal Infections p. 341-348
In RA Calderone. Candida and candidiasis. Washington (D.C.): ASM
Press. Pp. 327-340.
Fiorini, A, Rosado FR, Bettega EMS, Melo KCS, Kukolj C, Bonfim-Mendonca PS,
Shinobu-Mesquita CS, Ghiraldi LD, Campanerut PAZ, Capoci IRG,
Godoy JSR, Ferreira ICP, Svidzinski TIE., 2016. Candida albicans
protein profile changes in response to the butanolic extract of Sapindus
saponaria L. Journal of the Sao Paulo Institute of Tropical
Medicine. Pp. 58:25.
xix
Ganiswara, S., 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. Hal.
560-568, 661-674.
Gholib, 2009. Uji Daya Hambat Daun Senggani (Melastoma malabathricum L.)
Terhadap Trichophyton megagrophytees dan Candida albicans. Berita
Biologi. 9(5): 253-259.
Glennie, CW, Bohm, BW, 1965. The Isolation of 2-hydroxy-1,4-naphtoquinone
from Impatiens balsamina L. Phytother Res. 10: 202-206.
Guenther, 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Gunawan, Sulistia, Gan, 2007. Farmakologi dan Terapi. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. Hal. 581.
Guyton and Hall, 2002. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Pp. 14-7.
HA KC and White TC, 1999. Effect of azole antifungal drugs on the transition from
yeast cells to hyphae in susceptible and resistant isolates of the
pathogenic yeast Candida albcans. Antimicrob Agents Chemoter. Pp.
43(4):763-8.
Hagen, CW, 1966. The Differentiation of Pigmentation in Flower Parts. I. The
Flavonoi Pigmentas of Impatiens balsamina, genotype IIHHPrPr an
their distribution within the plant. Am J Bot. 53: 46-54.
Harborne, J.B., 1978. Metode Fitokimia edisi II. Penerjemah: Kosasih
Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 152.
Hariana, A., 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Edisi Revisi. Jakarta:
Penebar Swadaya. Hal. 257.
Hart, H. 1983. Kimia Organik. Terjemahan Suminar. Jakarta: Erlangga.
Hastuti, S. A., Ummah Y. P. I, Khasanah H. N., 2014. Daya Antifungal Ekstrak
Etanol Daun (Piper aduncum) dan (Piperomia pellucida) terhadap
Pertumbuhan (C. Albicans) secara In Vitro. Jurusan Biologi Universitas
Negeri Malang. http://dx.doi.org/10.1063/1.4983417. Diakses pada
tanggal 17 Agustus 2017.
Hotmauli, M., 2010. Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens
Balsamina Linn) dengan Ketokonazol 2% terhadap Pertumbuhan
Candida American Type Culture Collection (ATCC) 10231 Pada Media
Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Artikel Karya Tulis Ilmiah.
Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
IONI, 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia. Hal. 436, 441.
Ishiguro, K., and Oku, H., 1997. Antipruritic aeffect of Flavonol and 1,4
naphtoquinone Derivats from Impatiens balsamina Linn.
Phytotherapy Research. Vol. 11. No. 5. Pp. 343-347.
Jawetz, E., Melnick, J, & Adelberg E., 1996. Mikrobiologi untuk Profesi
Kesehatan edisi XVI. Diterjemahkan oleh dr. Bonang, G., Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 336-384.
Jawetz, Melnick, Adelberg’s, 2007. Medical Microbiology: Medical Mycology.
24th edition. Newyork: Mc Graw Hill Companies. Pp. 642-5.
Jawetz, E., Melnick, J, & Adelberg E., 2013. Mikrobiologi untuk Profesi
Kesehatan edisi 20. Diterjemahkan oleh dr. Edi Nugroho, dr. R.F.
Maulany. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 627-628.
xx
Jiang, L, 2011. Comparison of Disk Diffusion, Agar Dilution, and Broth
Microdilution for Antimicrobial Susceptibility Testing of Five
Chitosans. Thesis. Fujian Agricultural and Forestry University, China.
P. 18.
Katzung, B.G., 1995. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 3. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Hal. 666.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga. Kemenkes RI, hal. 11.
Kristianti, ANN, S. Aminah, M. Tanjung, B. Kurniadi, 2008. Buku Ajar
Fitokimia. Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik
FMIPA Universitas Airlangga. P.47-48.
Kusuma, SF, SM Widyastuti, B. Fajar, 2009. Uji Aktivitas Ektstrak Etanol Sirih
merah Terhadap Trichomonas vaginalis. Jurnal Universitas
Padjajaran. 115: 11-14.
Kusumaningtyas, E., 2008. Mekanisme infeksi Candida albicans pada permukaan
sel. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Balai Penelitian
Veteriner. Bogor. Hal. 304-7.
Leck, Astrid. 1999. Preparation of Lactophenol Cotton Blue Slide Mounts.
Community Eye Health Journal. 12(30): 24.
Lee JA and Chee HY, 2010. In vitro Antifungal Activity of Equol Against Candida
albicans. Mycobiology. The Korean Society of Mycobiology 38(4) :
Pp 328-330.
List, PH and Schmidt DC, 1989. Phytopharmaceutical Technology. Germany:
CRC Press. Pp. 107-112.
Lodder, J, 1970. The Yeast A taxonomic study. Nort-Holland Publishing
Company. Pp: 914-19.
Lutfiyanti, R., Ma’ruf, W. F., Dewi, E. N., 2012. Aktivitas Antijamur Senyawa
Bioaktif Ekstrak Gelidium latifolium terhadap Candida albicans.
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 1(1): 26-33.
Maisyah, Yeni, 2015. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air
(Impatiens balsamina L.) Terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes
dan Shigella sonnei serta Bioautografinya. Skripsi. Program Studi
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Marcilla A., Valentin E., Sentandreu R., 1998. The cell wall structure: develop-
ments in diagnosis and treatment of candidiasis. International
Microbiology. Vol. 1, hal. 107-116.
Mohammad, H., 2009. Natural and Synthetic Flavonoid Derivates with Potential
antioxidant and Anticancer Activities. Saarbrucken.
Morales, G, P. Sierra, A. Parades, L. Loyola, Gallardo and Borquez, 2003.
Secondary Metabolites from four medical Plants from Northern Chile
Antimicrobial Activity and Biotoxicity Agaist Artemia salina. J. Chile
Chem. 48: 2.
Nafrialdi dan Gunawan, S,G., 2007. Obat Jamur, Farmakologi dan Terapi, Edisi
ke-5. Jakarta: Departemen Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Naglik, JR, Richardson, JP, and Moyes, DL, 2014. Candida albicans
Pathogenicity and Epithelial Immunity, PLOS Pathogens, 10(8) : p.
1-4.
xxi
Naitullah, N, Jamin, F, Frengki, dan Dewi M, 2014. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Etanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) terhadap
Pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Jurnal Medika
Veterinaria. Banda Aceh: Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Vol. 8 No. 2:
0853-1943.
Narwal, S. S., 2009. In: Sampietro, D. A., Catalan, C. A. N., Vattuone, M. A. (Eds).
Isolation, Identification and Characterization of Allelochemicals/
Natural Products. USA: Science Publishers. p. 106, 111-114.
Nurdin, GM, Husain, DR, Sartini, 2013. Bioaktivitas Ekstrak Metanol Daun Pacar
Air Impatiens balsamina L. Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Penyebab
Cantengan. Laporan Penelitian. Fakultas Famarsi, Universitas
Hasanudding.
Nuzul, 2012. Aktifitas Antibakteri Fraksi Saponin Dari Daun Tumbuhan Pacar air
(Impatiens balsamina L.). Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo. Semarang.
Pangaila, BA, Pangemanan, DHC, WulanParengkuan, 2016. Uji Efektivitas
Antibakteri Ekstrak Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina L)
Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro. Jurnal
Ilmiah Farmasi. Manado: Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Vol. 5 No. 1: 2302-2493.
Panichayupakaranant, P, 2001. Naphthoquinone Formation in Impatiens balsamina
Cell Cultures. Pharmaceutical Biology. Faculty of Pharmaceutical
Sciences, Prince of Songkla University, Sonkhla, Thailand. Vol. 39,
No. 1.
Panichayupakaranant, P, 2008. Quantitative HPLC determination of
naphthoquinones in Impatiens balsamina leaves. Planta Medica. Pp.
74(09).
Pelczar, M.J., E.S. Chan., 1988. Dasara-dasar Mikrobiologi Edisi ke-2. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Price, S.A, Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.
Jakarta: EGC. Vol. 1, hal. 191.
Randhawa, MA, 2006. The Effect of Dimethyl Sulfoxide (DMSO) on the Growth
of Dermatophytes. Jpn. J. Med. Mycol. Vol. 47, 313-318.
Repentigny, L, Lewandowski, D, Jolicouer, P, 2004. Immunopathogenesis of
oropharyngeal candidiasis in human immunodeficiency virus Infection.
Clinical Microbiology Reviews. 17:729-59.
Reynolds, JEF, 1996. Martindale, The Extra Pharmacopeia 31th edition. The
Royal Pharmaceutical Society Press. London. p : 114-117.
Rintiswati, N., Winarsih, N.E., & Malueka, R.G., 2004. Potensi Antikandida
Ekstrak Madu secara In Vitro dan In Vivo. Berkala Ilmu
Kedokteran. 36(4): 187-94.
Robinson, 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi 6. Bandung: ITB
Press.
Ryan, KJ, 1994. Sherris Medical Microbiolody an Introduction to Infectious
Diseases. 3rd ed. Connecticut: Appleton & Lange. p. 591-597.
xxii
Saifudin, A., 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Yogyakarta: Graha Imu. Pp.
1-11.
Sakunphueak, A, Panichayupakaranant, P, 2011. Comparison of antimicrobial
acitivities of naphthoquinones from Impatiens balsamina. Journal
Impact & Description. Natural Product Research. 26(12): 1119-24.
Sangi, M, Runtuwene, MRJ, Simbala, HEI, Makang, VMA, 2008. Analisis
Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. J. Chem.
Prog. 1(1): 47-53.
Santoso HD, Budiarti LY, Carabelly AN, 2014. Perbandingan Aktivitas Antifungi
Ekstrak Etanol Jahe Putih Kecil (Zingiber officinale Var. Amarum)
30% dengan chlorhexidine glukonat 0,2% terhadap Candida albicans
in vitro. Dentino.Jurusan Kedokteran Gigi. Pp. 2: 126.
Sastrohamidjojo, H., 2002. Kromatografi. Yogyakarta: Liberty. Hal. 28, 35-36.
Setiabudy, R, Suyatna, FD, Purwantyastuti, Nafrialdi, 1995. Obat Jamur In
Ganiswara SG. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru.
P. 560-562, 567-568, 585.
Shoji, N, Umeyama, A, Saitou, N, Yoshikawa, K, Kan, Y, Arihara, S, 1994.
Hosenkosides A, B, C, D, dan E, novel bacharane glycosides from the
seeds Impatiens balsamina. Tetrahedron. 50: 4973-4986.
Silva, JF., Raquel, BG., Arnobio, A.d.S, Silvana, MZ, and Matheus, FFP, 2014.
Jatropha gossypiifolia L. (Euphorbiaceae): A Review of Traditional
Uses, Phytochemistry, pharmacology, and Toxicology of This Medical
Plant. Hindawi Publishing Corporation. Vol 2014, Article ID
369204, 32 pages
Sirait, M., 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Siregar, R.S., 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit: Kandidiasis. Edisi
2. Jakarta: EGC. pp. 31-5.
Siswandono dan Soekardjo, B., 2008. Kimia Medisinal. Surabaya: Universitasi
Airlanngga Press. Hal. 67-69.
Sjahid, LR, 2008. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Dewandaru
(Eugenia uniflora L.). Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Slavin, M; Fastenau, J; Sukarom, I; Mavros, P; Crowley, S. Burden of
hospitalization of patients with Candida and Aspergillus infections in
Australia. International Journal Infectious Diseases. 2004; 8:111–
120.
Stahl, Egon., 1985. Analisis Obat secara Kromatografi dan Spektroskopi.
Bandung: Intstitut Pertanian Bogor.
Sugiati, 1996. Uji Daya Hambat Infusa Daun dan Bunga Tanaman Pacar Air
(Impatiens balsamina Linn) Pada Beberapa Konsentrasi Terhadap
Jamur Candida albicans dan Kesetaraannya dibandingkan dengan
Ketokonazol. Tesis. Jurusan Farmasi. Fakultas Farmasi Universitas
Surabaya.
Sulistyawati, D., Mulyati, S., 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu
Mete (Anacardium occidentale, L.) terhadap Candida albicans.
Biomedika. 2(1): 47-51.
Tatro, David S., 2003. A to Z Drug Facts. San Fransisco: CA Facts.
xxiii
Tjampakasari, CR, 2006. Karakteristik Candida albicans. Cermin Dunia
Kedokteran. 151: 33-5.
Tortora, GJ, Funke, BR, Case, CL, 1998. Microbioloby an Introduction.
California: Addison Wesley Longman Inc. Pp 112-134.
Tortora, GJ, 2002. Microbioloby an Introduction. San Fransisco: Pearson
Education. Pp 734-736.
Tunjung, WAS, 2013. Majalah 1000guru. Rubrik Kimia. Obat Herbal. Vol. 1 No.
4 hal. 10.
Utami, ER, 2011. Antibiotika: Resistensi dan Rasionalitas Terapi. El-Hayah. Vol.
1. Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Utami, P., 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal.
186-187.
Voight, R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada. Hal. 329, 572-573.
Volk, WA, Brown, JC, 1997. Basic Microbiology. 8th ed. California: Addison
Wesley Educational Publishers Inc. p. 323-328, 344-345, 604.
Waji, RA, Sugrani, 2009; Makalah Kimia Organik Bahan Alam Flavonoid
(Quercetin). Program S2 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Hal. 4-10.
Wang YC, Li WY, Wu DC, Wang JJ, Wu CH, Liao JJ, Lin CK, 2009. In vitro
activity of 2-methoxy-1,4-naphthoquinone and stigmasta-7,22- diene-
3!-ol from Impatiens balsamina L. against multiple antibioticresistant
Helicobacter pylori. Evidence Based Complementary Alternative
Medicine Journal. pp 1-8.
Wattimena, RJ, Sugiarso, NC, Widianto, MB, Sukandar, EY, Soemardji, AA, dan
Setiadi, AR, 1991. Farmakodinamik dan Terapi Antibiotik.
Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Wijayakusuma, 2000. Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat
Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. Hal. 136.
Wilson, C, 2005. Reccurent vulvovaginitis candidiasis; an overview of traditional
and alternative therapies. Advanced Nurse Practice. 13(5): 24-9.
Wiryowidagdo, S., 2008. Kimia dan Farmakologi Bahan Alam. Jakarta: EGC.
Pp. 310.
Yang, X., Summerhurst, D. K., Koval, S. F., Ficker, C., Smith, M. L., & Bernards,
M. A., 2001. Isolation of An Antimicrobial Compound from Impatiens
balsamina L. Using Bioassay-guided Fractination, Phytotherapy
Research, 15, 676-680.
Yuniarti, T., 2001. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta:
Medpress. Hal. 283.