skripsi studi komparasi lks

114
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERBUKA DAN TERTUTUP TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI PRAKTIKUM BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN PEMANFAATAN BAKTERI DALAM PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (NATA DE COCO) SISWA KELAS X MA WAHID HASYIM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Sains Oleh: SITI MARDHIYAH 0245 1066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009

Upload: said-bush

Post on 27-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Studi Komparasi LKS

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERBUKA DAN TERTUTUP

TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI PRAKTIKUM BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN

PEMANFAATAN BAKTERI DALAM PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN (NATA DE COCO)

SISWA KELAS X MA WAHID HASYIM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Sains

Oleh:

SITI MARDHIYAH

0245 1066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2009

Page 2: Skripsi Studi Komparasi LKS

MOTTO

Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan,

dan kearifan menjadi keaktifan (Dave Meier, 2002).

ii

Page 3: Skripsi Studi Komparasi LKS

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

Almamaterku Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

iii

Page 4: Skripsi Studi Komparasi LKS

iv

Page 5: Skripsi Studi Komparasi LKS

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Mardhiyah

NIM : 02451066

Jurusan : Prodi Pendidikan Biologi

Fakultas : Sains dan Teknologi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul:

“Implementasi Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Inkuiri Dalam

Peningkatan Keterampilan Proses Belajar Sains Dalam Mata Pelajaran Biologi di

MA Wahid Hasyim Yogyakarta” adalah asli hasil karya atau penelitian saya.

Sepanjang sepengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis

atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti

tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

Yogyakarta, 6 April 2009

Yang Menyatakan

Siti Mardhiyah NIM. 02451066

v

Page 6: Skripsi Studi Komparasi LKS

Studi Komparasi Penggunaan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terbuka dan Tertutup terhadap Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Praktikum Biologi

pada Pokok Bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco)

Siswa Kelas X MA Wahid Hasyim

Oleh: Siti Mardhiyah NIM. 02451066

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan LKS

Terbuka dan LKS Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum biologi, LKS yang lebih sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, tanggapan siswa tentang penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup, khususnya pada pokok bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco).

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan metode studi komparatif, yaitu mengkomparasikan penggunaan LKS Terbuka dan Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum biologi di kelas X MA Wahid Hasyim. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Shot Case-Study. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta yaitu kelas XA dan kelas XB dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, soal Pre Test dan Post Test, serta lembar angket tanggapan siswa. Data penelitian berupa data aktivitas siswa, data prestasi siswa dan data tanggapan siswa dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Analisa yang digunakan untuk menjawab penelitian dan hipotesis digunakan teknik analisa t-test.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terhadap aktivitas dan prestasi siswa, LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009, siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan praktikum dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup, khususnya pada pokok bahasan Pemanfaatan Bakteri dalam Pengolahan Bahan Makanan (Nata De Coco).

Kata Kunci : Studi Komparasi, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terbuka dan

Tertutup, Aktivitas, Prestasi, Praktikum.

vi

Page 7: Skripsi Studi Komparasi LKS

KATA PENGANTAR

رسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين آله ولو آره الحمد هللا الذى أ

اشهد ان ال إله اال اهللا وحده ال شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله ال . الكافرون

.أما بعد. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. نبي بعده

Segala puji bagi Allah SWT, seru sekalian alam, Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Karena dengan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang

senantiasa setia hingga akhir zaman.

Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan,

pengertian, pengarahan, serta saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Maizer Said Nahdi selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Arifah Khusnuryani, M.Si selaku Kaprodi Pendidikan Biologi, penasehat

akademik yang telah memberikan banyak masukan dan kemudahan bagi

penulis.

3. Bapak Drs. Satino, M. Si selaku pembimbing, atas segala arahan, petunjuk dan

bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.

4. Bpk M. Nur Achlis, S.H.I., M.Ag selaku kepala MA Wahid Hasyim

Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian disekolah tersebut.

5. Ibu Sukarminingsih selaku guru Biologi di MA Wahid Hasyim Yogyakarta,

yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian, serta siswa dan siswi kelas X A dan X B yang telah banyak ikut

membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.

vii

Page 8: Skripsi Studi Komparasi LKS

6. Bapak dan Ibu dosen yang senantiasa mencurahkan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat sehingga menjadikan penulis insan yang berilmu.

7. Kedua Orang tuaku, Saudaraku, yang selalu memberikan bimbingan, arahan

dan do’anya.

8. Suami tercinta Umar Said, S.H.I yang selalu mengiringi langkah

perjuanganku.

9. Anakku Muhammad Bushiri Musthofa Umar dan calon adiknya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya pada semuanya yang telah membantu penulis, termasuk mereka

yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, sekali lagi penulis ucapkan

terima kasih.

Yogyakarta, 21 Januari 2009

Penulis,

Siti Mardhiyah

viii

Page 9: Skripsi Studi Komparasi LKS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN MOTTO ................................................................................... ii

PERSEMBAHAN.......................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ .... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

C. Batasan Masalah ................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

G. Definisi Operasional .......................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORITIK............................................................... 9

A. Kajian Pendidikan .............................................................................. 9

1. Hakikat Pendidikan Biologi ......................................................... 9

2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ..................................................... 13

3. Praktikum Biologi ......................................................................... 19

4. Aktivitas Belajar............................................................................ 21

5. Prestasi Belajar.............................................................................. 23

B. Kajian Materi Biologi Tentang Nata De Coco .................................. 26

C. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 34

D. Kerangka Berfikir ............................................................................... 35

E. Hipotesis Penelitian............................................................................. 37

ix

Page 10: Skripsi Studi Komparasi LKS

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 38

B. Desain Penelitian................................................................................. 38

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 39

D. Populasi Penelitian.............................................................................. 39

E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40

G. Teknik Analisa Data ........................................................................... 41

H. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 46

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 46

1. Aktivitas Siswa ............................................................................ 46

2. Prestasi Siswa ............................................................................... 49

3. Tanggapan Siswa .......................................................................... 51

B. Pengujian Prasyarat Analisa ………................................................... 53

C. Analisa Hipotesis …………………………………………………… 58

D. Pembahasan…………………………………………………………. 63

1. Aktivitas Siswa ............................................................................ 63

2. Prestasi Siswa ............................................................................... 66

3. Tanggapan Siswa .......................................................................... 69

BAB. V. PENUTUP ...................................................................................... 71

A. Kesimpulan ........................................................................................ 71

B. Saran ................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................. 76

x

Page 11: Skripsi Studi Komparasi LKS

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum dan Diskusi pada LKS Terbuka ..................................................... 46

Tabel 2. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum dan

Diskusi pada LKS Tertutup..................................................... 47 Tabel 3. Tabel Komparasi Aktivitas Siswa yang Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup ............................................................. . 49 Tabel 4. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka .... .......... 50 Tabel 5. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup ... .......... 50 Tabel 6. Tabel Perbandingan Prestasi Siwa dengan Menggunakan LKS terbuka dan LKS Tertutup ............................................. 51 Tabel 7. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum dengan Mengunakan LKS Terbuka ...................... 52 Tabel 8. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum dengan Mengunakan LKS Tertutup ..................... 53 Tabel 9. Tabel Uji Validitas LKS ........................................................ 54 Tabel 10. Tabel Uji Reliabilitas LKS ..................................................... 55 Tabel 11. Tabel Uji Normalitas Aktivitas ............................................. 56 Tabel 12. Tabel Uji Chi Square Aktivitas ............................................. 56 Tabel 13. Tabel Uji Normalitas Prestasi Siswa ..................................... 57 Tabel 14. Tabel Uji Chi Square Prestasi Siswa ...................................... 57 Tabel 15. Tabel Uji T-test Aktivitas dan Tanggapan Siswa .................. 59

xi

Page 12: Skripsi Studi Komparasi LKS

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP pada Kelas XB (LKS Terbuka) ................................... 76 Lampiran 2. RPP pada Kelas XA (LKS Tertutup) .................................. 78 Lampiran 3. Pedoman Observasi Pelaksanaan Kegiatan Praktikum dan Diskusi ......................................................................... . 80 Lampiran 4. Lembar Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan LKS Terbuka dan Tertutup ......................... .......... 81 Lampiran 5. Petunjuk Praktikum Pembuatan Nata De Coco .................. 82 Lampiran 6. LKS Terbuka ...................................................................... 83 Lampiran 7. LKS Tertutup ..................................................................... . 84 Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test ........................ .......... 85 Lampiran 9. Soal Pre Test ....................................................................... 86 Lampiran 10. Soal Post Test ...................................................................... 87 Lampiran 11. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test .............................. . 88 Lampiran 12. Hasil Observasi LKS Terbuka .................................. .......... 89 Lampiran 13. Hasil Observasi LKS Tertutup ............................................ 90 Lampiran 14. Hasil Pre Test dan Post Test LKS Terbuka ......................... 91 Lampiran 15. Hasil Pre Test dan Post Test LKS Terbuka ......................... 92 Lampiran 16. Tabel Uji Validitas .................................................... .......... 93 Lampiran 17. Tabe Uji Reliabilitas .......................................................... . 95 Lampiran 18. Crosstabs Aktivitas .................................................... .......... 97 Lampiran 19. Crosstabs Prestasi ................................................................ 99 Lampiran 20. Tabel Uji T-test ................................................................... 101

xii

Page 13: Skripsi Studi Komparasi LKS

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Cara Pembuatan Nata De Coco .................................................. 33

Gambar 2. Diagram Batang Aktivitas Siswa ............................................... 64

Gambar 3. Diagram Batang Prestasi Siswa .................................................. 67

Gambar 4. Diagram Batang Tanggapan Siswa ............................................ 69

xiii

Page 14: Skripsi Studi Komparasi LKS

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pembentukan sumber daya manusia yang

mampu menghadapi tantangan hidup di era globalisasi. Proses pendidikan

terhadap siswa sebagai penerus bangsa tidak dapat dilakukan hanya dengan

mentransfer ilmu, tetapi lebih dari itu siswa harus mampu belajar dari

kehidupan sehari-hari atau contextual learning. Salah satu tantangan besar

dalam dunia pendidikan adalah minimnya sarana dan prasarana kegiatan

praktikum sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar sains di kelas.

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam

secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan pengetahuan atau

sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains

termasuk di dalamnya Fisika, Kimia, dan Biologi menekankan pada

pemberian pengalaman secara langsung. Untuk itu, siswa perlu dibantu untuk

mengembangkan sejumlah ketrampilan proses agar mereka mampu

menjelajahi dan memahami alam sekitarnya. Keterampilan ini meliputi

keterampilan dalam proses pengamatan dengan seluruh indera, pengajuan

hipotesis, penggunaan alat dan bahan secara benar, dan analisis data dengan

benar.

Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

1

Page 15: Skripsi Studi Komparasi LKS

2

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

Biologi seharusnya lebih diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang alam sekitar.

Proses pembelajaran Biologi pada hakikatnya menekankan pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Ini sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui

pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Tetapi kenyataan di

lapangan menunjukkan bahwa praktikum Biologi hanya dilaksanakan sebagai

pemberian teori saja dan biasanya cenderung masih berpusat pada guru

(teacher centered) bukan siswa (student centered). Proses belajar mengajar

yang dilaksanakan biasanya hanya dilaksanakan dengan metode mencari

informasi dari guru bahkan jarang yang melaksanakan kegiatan praktikum

dengan berbagai alasan. Padahal dengan kegiatan praktikum siswa akan

mendapat pengalaman secara langsung dan dapat mempraktekkannya dalam

kegiatan sehari-hari.

Menurut Utami Munandar (2002), ketertarikan siswa pada sains

(Biologi) karena merupakan tantangan bagi mereka. Siswa biasanya tertarik

terhadap peralatan laboratorium dan praktikum sains, senang terlibat dalam

diskusi tentang kapal terbang supersonik, energi nuklir, rekayasa biogenetik,

penggunaan jantung buatan dan implantasi organ hewan dalam tubuh manusia.

Melalui diskusi siswa memahami dan menghargai bagaimana kebijakan

Page 16: Skripsi Studi Komparasi LKS

3

nasional dan kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh perkembangan dan

penemuan ilmiah.1 Kemudian Utami juga mencatat ada empat peran khusus

guru yang mengajar kepada siswa; sebagai model, pemupuk nilai, pembangkit

minat dan sebagai penilai fungsional. Salah satu peran yang paling esensial

guru sebagai fasilitator dalam sains adalah membina belajar mandiri.2

Kegiatan praktikum biasanya dibantu dengan adanya LKS (Lembar

Kegiatan Siswa) yang dibuat oleh guru. LKS juga merupakan salah satu media

belajar sebagai kelengkapan RPP (Rencana Program Pengajaran). Selain itu,

berfungsi sebagai panduan belajar dan kegiatan praktikum siswa. Akan tetapi,

tenaga pengajar jarang yang membuat sendiri LKS ini. Mereka biasanya

hanya memanfaatkan yang ada di pasaran yang belum diketahui kualitasnya

dan biasanya hanya merupakan pembuktian dari sebuah teori.3

LKS dalam praktikum Biologi di MA atau SMA seharusnya disesuaikan

dengan karakteristik pelajaran yang akan disampaikan guru dan harus sesuai

dengan kebutuhan sumber belajar bagi siswa. Selain itu, format LKS juga

disesuaikan tingkat kemampuan dan penalaran siswa yang sedang

melaksanakan proses belajar. Kesesuaian format LKS ini akan dapat

memotivasi dan menambah minat siswa dalam mempelajari Biologi.

1 S.C. Utami Munandar, Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan potensi

Kreatif dan Bakat, Cet II (Jakarta: Gramedia, 2002), hlm.219.

2 Ibid, hlm. 220.

3 Kegelisahan ini dapat ditemukan pada www.kompas.com/suratpembaca/1847.htm atau pada Ali Arifin Mukhlis dengan judul “Lembar Kerja Siswa” dalam www.suaramerdeka.com/opi04.htm, akses pada 25 September 2008.

Page 17: Skripsi Studi Komparasi LKS

4

Format LKS dapat dikemas setidaknya dalam dua bentuk yang secara

basis saling kontras, yaitu tertutup (Structured Guided) dan terbuka

(Unstructured Unguided). Istilah tertutup ini diberikan pada jenis LKS yang

kegiatannya tidak memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan

daya kreativitas dan minat belajarnya. Adapun LKS terbuka memberikan

makna adanya keterlibatan penuh siswa dan pemberian peluang besar bagi

siswa untuk mengembangkan kreativitas dan daya nalarnya. Arahan yang

diberikan guru biasanya bersifat sebagai stimulasi bagi siswa untuk

mengerjakan sesuatu kegiatan. Selama kegiatan praktikum, Guru lebih

banyak memerankan dirinya sebagai motivator dan fasilitator.4

Di MA Wahid Hasyim khususnya Kelas X belum menggunakan LKS

Biologi dalam proses praktikumnya dan pembelajarannya masih

menggunakan model ceramah, tanya jawab dan kegiatan praktikum yang

dilaksanakan bersifat verifikatif. Model karakter yang dikembangkan siswa X

MA Wahid Hasyim adalah rasa ingin tahu yang besar, menuntut untuk

dilakukan pengembangan praktikum yang bisa mewadahi potensi siswa,

sehingga praktikum biologi dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dan

menumbuhkembangkan potensi belajar biologi.

Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti ingin mengembangkan model

LKS tertutup dan terbuka dalam kegiatan praktikum yang kemudian

dikomparasikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan sistem

4 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar (Yogyakarta: Fak. MIPA UNY, 2001)

Page 18: Skripsi Studi Komparasi LKS

5

praktikum biologi yang tepat dan sesuai karakteristik siswa kelas X MA

Wahid Hasyim.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

permasalahannya sebagai berikut:

1. Minimnya sarana dan prasarana kegiatan praktikum sebagai alat bantu

kegiatan belajar mengajar sains di kelas.

2. Pembelajaran Biologi seharusnya bukan hanya penguasaan konsep,

pengetahuan berupa fakta, tetapi seharusnya bisa memberikan pengalaman

langsung kepada siswa.

3. Praktikum Biologi jarang dilaksanakan di MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

4. Tidak adanya LKS yang mendampingi kegiatan praktikum Biologi.

5. Banyaknya guru yang jarang membuat LKS sendiri yang sesuai dengan

karakteristik siswa dan hanya memanfaatkan LKS yang ada di pasaran

yang belum diketahui kualitasnya dan hanya merupakan pembuktian

sebuah teori.

C. Batasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini

hanya dibatasi pada hal-hal yang menyangkut pelaksanaan proses praktikum

Biologi dengan menggunakan LKS terbuka (Un-Guided, Un-Structured) dan

LKS tertutup (Guided, Structured) siswa kelas X di Madrasah Aliyah Wahid

Page 19: Skripsi Studi Komparasi LKS

6

Hasyim Gaten Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran

2008/2009, khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam

pengolahan bahan makanan (Nata de coco).

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS

Tertutup terhadap aktivitas dan prestasi praktikum biologi siswa kelas X di

MA Wahid Hasyim Yogyakarta pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri

dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco)?

2. LKS manakah yang lebih sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi

siswa kelas X MA Wahid Hasyim khususnya pada pokok bahasan

pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco)?

3. Bagaimana tanggapan siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta

terhadap penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup pada praktikum

Biologi pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan

makanan (Nata de coco)?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terhadap

aktivitas dan prestasi praktikum biologi siswa kelas X di MA Wahid

Hasyim Yogyakarta pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam

pengolahan bahan makanan (Nata de coco).

Page 20: Skripsi Studi Komparasi LKS

7

2. LKS yang sesuai untuk diterapkan pada praktikum biologi siswa kelas X

MA Wahid Hasyim khususnya pada pokok bahasan pemanfaatan bakteri

dalam pengolahan bahan makanan (Nata de coco).

3. Tanggapan siswa kelas X MA Wahid Hasyim Yogyakarta terhadap

penggunaan LKS Terbuka dan LKS Tertutup pada praktikum Biologi pada

pokok bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan

(Nata de coco).

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru: memperkaya pengetahuan tentang kegiatan praktikum dengan

LKS sehingga memudahkan dalam melakukan kegiatan praktikum.

2. Bagi Siswa: memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi

sehingga siswa lebih termotifasi dalam proses praktikum Biologi.

3. Bagi peneliti: sebagai bahan informasi dan bekal serta pengalaman dalam

mengembangkan praktikum di sekolah.

G. Definisi Operasional

1. Studi Komparasi adalah penelitian yang bermaksud membandingkan dua

atau lebih (variabel atau gejala) untuk mengungkapkan persamaan dan

perbedaannya.5

2. LKS Terbuka adalah LKS yang memberikan peluang besar bagi siswa

untuk mengembangkan daya nalar dan kreativitasnya. Arahan yang

5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), hlm. 57.

Page 21: Skripsi Studi Komparasi LKS

8

diberikan guru bersifat stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan sesuatu

kegiatan belajar. Dalam hal ini desain dan pelaksanaan eksperimen

sepenuhnya dikerjakan oleh siswa, guru hanya sebagai motivator dan

fasilitator.6

3. LKS Tertutup adalah LKS yang program belajarnya dikemas guru

sedemikian ketatnya, sehingga tidak memberikan peluang kepada siswa

untuk mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat dan daya

imajinasinya. Siswa dipaksa untuk mengikuti arahan dan mengerjakan

tugas-tugas sesuai petunjuk yang ditetapkan guru. Penggunaan LKS ini

biasanya ditujukan siswa yang mulai belajar. Apa yang dikerjakan siswa,

secara tersembunyi, sebenarnya sudah ditetapkan oleh guru.7

4. Aktivitas praktikum Biologi yang dimaksud dalam penelitian adalah

aktivitas fisik, mental dan oral siswa kelas X MA Wahid Hasyim pada saat

praktikum Biologi. Aspek yang dinilai adalah aktivitas saat pengamatan

dan aktivitas saat diskusi.

5. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

peningkatan hasil post tes dari pre test.

6 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47.

7 Ibid, hlm. 46 – 47.

Page 22: Skripsi Studi Komparasi LKS

BAB II LANDASAN TEORITIK

A. Kajian Pendidikan

1. Hakikat Pendidikan Biologi

Biologi berasal dari bahasa Yunani, bios yang artinya kehidupan

dan logos yang artinya perkataan, ucapan ataupun pengetahuan. Ilmu

Hayat (istilah lain biologi) berusaha melukiskan dan menggolongkan

semua tentang makhluk hidup seperti asal mula, kegiatan, pengembangan,

pengembangbiakan, penyebaran, peranan, rakitan dan sejarahnya. Selain

itu, juga ditelaah lingkungan sekeliling dan tempat hidup dari makhluk

yang memiliki kehidupan. Adapun pengertian makhluk hidup atau yang

memiliki kehidupan berarti sesuatu jasad yang bergerak secara bebas,

dapat tumbuh, berkembang biak dan mengubah pola kehidupannya.1

Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap dan nilai. Biologi juga merupakan wadah untuk

membangun warga negara yang memperhatikan lingkungan serta

bertanggungjawab kepada masyarakat, bangsa, dan negara di samping

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam

secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan

1 The Liang Gie dan Andrian The, Ensiklopedi Ilmu-ilmu (Encyclopedia of The Sciences),

Cet. II (Yogyakarta: Andi Publisher, 1998), hlm. 68. Pengertian ini juga ditemukan pada New Encyclopedia of Science (ttp: Purnel Reference Books, 1979), hlm 239 yang menyatakan “Biology is the science that studies the living thing.”

9

Page 23: Skripsi Studi Komparasi LKS

10

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Biologi

diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya

sendiri dan alam sekitarnya.2

Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan

sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan

memahami alam sekitar. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan

mengamati dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan

alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan

keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan

data dan mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, menggali dan

memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan

atau memecahkan masalah sehari-hari. Di samping itu kemungkinan untuk

mengembangkan teknologi relevan dari konsep-konsep biologi yang

dipelajari sangat dianjurkan dalam kegiatan praktikum. Dengan demikian,

siswa dapat merasakan manfaat praktikum biologi tersebut bagi diri serta

masyarakatnya.

Biologi adalah cabang Sains yang khusus mempelajari makhluk

hidup dan gejala kehidupannya. Kajian atau bahasan dalam Biologi

sangatlah luas, meliputi seluruh makhluk hidup, baik yang uniseluler

maupun yang multiseluler, baik yang hidup di darat, di laut, di udara,

2 Lihat http://www.sasterpadu.tripod.com/sas_store/Biologi.pdf, akses 10 Februari 2009.

Page 24: Skripsi Studi Komparasi LKS

11

maupun di dalam tanah. Singkatnya segala sesuatu yang memiliki “hidup”

menjadi bahan kajian biologi. Objek atau kajian dalam biologi yang

sangat luas atau beragam itu kini telah dikelompokkan atau

diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi lima Kingdom (Animalia,

Plantae, Fungi, Protista, dan Monera). 3

Mata Pelajaran Biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran

terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga siswa dapat

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai warga

negara yang menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu

kehidupan dan melanjutkan pendidikan. Mata pelajaran Biologi di

SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di SMP/MTs yang menekankan

pada fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai

berikut4.

a. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk

hidup, hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan

energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

b. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ

tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks

sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

3 Dewi Chandra, Modul Biologi Kelas II, No. Modul Bio. X. 02, dalam

www,elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Biologi/RUANG-LINGKUP-BIOLOGI.pdf , akses 10 Februari 2009.

4 Lihat http://aansma11.blogspot.com/2007/06/ktsp-biologi-smama.html, akses 10 Februari 2009.

Page 25: Skripsi Studi Komparasi LKS

12

c. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

Proses praktikum Biologi harus dapat menciptakan interaksi

langsung antara siswa dengan obyek yang dipelajari. Proses praktikum

Biologi sebagai suatu sistem, pada prinsipnya merupakan suatu kesatuan

yang tidak terpisahkan antara komponen-komponen: raw input (peserta

didik), instrumental input (masukan instrumental), lingkungan dan

outputnya (hasil keluaran).5

Proses belajar setidaknya memiliki lima unsur yang kondusif dan

dinamis, yaitu:

a. Motivasi belajar bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin

mendapat pemuasan; atau dorongan yang timbul karena rangsangan

dari luar sehingga subyek melakukan perbuatan belajar.

b. Bahan belajar didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dalam

belajar.

c. Alat bantu belajar, yaitu semua media yang dapat digunakan untuk

membantu siswa melakukan belajar, sehingga kegiatan belajar

menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan alat, maka pelajaran

akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu

dan tenaga, serta hasil belajar lebih bermakna.

5 Suhardi, Diktat Kuliah Pengembangan Sumber Belajar Biologi (Yogyakarta: Fakultas

MIPA Pendidikan Biologi UNY, 2002), hlm. 4

Page 26: Skripsi Studi Komparasi LKS

13

d. Suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan dapat menambah

gairah belajar. Guru dan siswa dituntut untuk menciptakan suasana

lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan

menggairahkan.

e. Kondisi subyek belajar yang berbadan sehat, memiliki inteligensi yang

memadai, siap melakukan kegiatan belajar, memiliki bakat khusus dan

pengalaman yang bertalian dengan pelajaran, serta memiliki minat

untuk belajar.6

2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

a. Pengertian Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa merupakan alat bantu yang bertujuan

membantu siswa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar. Seperti

yang dikatakan Arif S. Sadiman, dkk (2002: 93) dalam kegiatan

praktikum media LKS merupakan salah satu kelompok media cetak.

Salah satu media LKS yang sampai saat ini masih digunakan sebagai

pedoman guru dan siswa dalam proses praktikum adalah Lembar

Kegiatan Siswa (LKS).

Menurut Budiyanto Lembar Kegiatan Siswa berisi tentang

ringkasan materi, tugas-tugas dan evaluasi (Sunaryo, 2001:6).

Ringkasan materi dalam LKS dimaksudkan untuk menyegarkan

ingatan siswa terhadap materi pokok yang disampaikan, sedangkan

tugas dan evaluasi pada LKS dimaksudkan untuk memantapkan

6 Ibid, hlm. 51 – 52.

Page 27: Skripsi Studi Komparasi LKS

14

penguasaan terhadap materi pokok yang dipelajari dan untuk menguji

tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahasan.

Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan yang di

maksud dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu lembar

kegiatan yang berisi petunjuk arahan dari guru kepada siswa. Petunjuk

diberikan agar siswa dapat melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan praktikum yang telah dirumuskan.

b. Tujuan dan Fungsi LKS

Bagi guru LKS berfungsi untuk: 1) sebagai pedoman dalam

melaksanakan KBM; 2) membantu guru dalam mengarahkan siswa

dalam menemukan konsep; 3) memudahkan guru dalam memonitor

kegiatan dan tingkat keberhasilan siswa. Adapun bagi siswa LKS

berfungsi untuk: 1) mengaktifkan siswa; 2) pedoman dalam

melaksanakan kegiatan; 3) mengembangkan ketrampilan proses; 4)

melatih kemandirian siswa dalam belajar; 5) mengembangkan sikap

ilmiah; 6) membangkitkan minat dan motivasi.

Lembar kegiatan siswa (LKS) merupakan salah satu dari

sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar

di sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran Biologi, media LKS

banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena

dengan LKS siswa akan merasa diberikan tanggung jawab moril untuk

menyelesaikan sesuatu tugas dan merasa harus mengerjakannya,

Page 28: Skripsi Studi Komparasi LKS

15

terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil

pekerjaan siswa dalam LKS tersebut.

c. Syarat LKS yang baik

Lembar Kegiatan Siswa mempunyai peranan yang penting

dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu guru dalam membuat

LKS harus memperhatikan syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan

teknis. Menurut Hendrodarmojo (1993: 99) dijelaskan:

1) Syarat didaktik

LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya

proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik,

artinya harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif

yaitu:

a) Memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS

yang baik adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang

lamban, maupun yang pandai. Kekeliruan yang umum terjadi

adalah bahwa kelas dianggap satu kesatuan yang homogen.

b) Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep

sehingga LKS di sini berfungsi sebagai petunjuk bagi siswa

untuk mencari tahu.

c) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan

siswa. Jadi dalam sebuah LKS hendaknya terdapatnya

kesempatan siswa, misalnya: menulis, menggambar, berdialog

dengan temannya, menggunakan alat, menyentuh benda nyata.

Page 29: Skripsi Studi Komparasi LKS

16

d) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral dan estetika pada diri anak. Jadi tidak

semata-mata ditujukan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep

akademis.

e) Pengalaman belajarnya tidak ditentukan oleh tujuan

pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional, dan

sebagainya) dan bukan ditentukan materi bahan pelajaran.

2) Syarat-syarat konstruksi

Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan

dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat

kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat

guna dalam arti dapat di mengerti oleh pihak pengguna yaitu anak

didik.

a) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan

anak.

b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas, agar kalimat

menjadi jelas (hindarkan kalimat kompleks, hindarkan kata-

kata yang tidak jelas, misalnya: mungkin, kira-kira).

c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat

kemampuan anak.

d) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, yang dianjurkan

adalah isian atau jawaban yang di dapat dari hasil pengolahan

Page 30: Skripsi Studi Komparasi LKS

17

informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan yang tak

terbatas.

e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan

keterbacaan siswa, misalnya untuk melengkapi LKS, siswa

disuruh mencari dari ensiklopedi dalam bahasa Inggris di

perpustakaan yang jauh dari jangkauan sekolah.

f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan

pada siswa untuk menulis maupun menggambar pada LKS.

g) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.

h) Gunakan kalimat ilustrasi dari pada kata-kata.

i) Dapat digunakan pada anak-anak, baik yang lamban maupun

yang cepat.

j) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran

itu sebagai sumber motivasi.

k) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

d. Bentuk LKS

1) LKS Terbuka (Unguided, Unstructured)

LKS yang memberikan peluang besar bagi siswa untuk

mengembangkan daya nalar dan kreativitasnya. Arahan yang

diberikan guru bersifat stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan

sesuatu kegiatan belajar. Dalam hal ini desain dan pelaksanaan

Page 31: Skripsi Studi Komparasi LKS

18

eksperimen sepenuhnya dikerjakan oleh siswa, guru hanya sebagai

motivator dan fasilitator.7

2) LKS Tertutup (Guided, Structured)

LKS yang program belajarnya dikemas guru sedemikian

ketatnya, sehingga tidak memberikan peluang kepada siswa untuk

mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat dan daya

imaginasinya. Siswa dipaksa untuk mengikuti arahan dan

mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk yang ditetapkan guru.

Penggunaan LKS ini biasanya ditujukan siswa yang mulai belajar.

Apa yang dikerjakan siswa, secara sembunyi, sebenarnya semua

jawaban yang akan ditemukan siswa dalam kegiatan sudah

ditetapkan oleh guru.8

3) Semi terbuka (Semi Structured, Semi Guided)

LKS model ini mirip dengan model tertutup, beberapa

bagiannya sengaja diberikan kepada siswa untuk dikembangkan.

Bagian-bagian yang diserahkan kepada siswa umumnya dirancang

guru untuk dikembangkan beberapa kemampuan spesifik pada diri

siswa.9

7 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47.

8 Ibid, hlm. 46 – 47.

9 Ibid, hlm. 47.

Page 32: Skripsi Studi Komparasi LKS

19

3. Praktikum Biologi

Dalam pendidikan IPA, kegiatan laboratorium (praktikum)

merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya

biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan

laboratorium untuk mencapai pendidikan IPA. Praktikum merupakan

suatu upaya untuk mencapai situasi yang kondusif untuk kegiatan

observasi/pengamatan, pengukuran, identifikasi, klasifikasi, melakukan

percobaan dan menggunakan alat, dimana semua kegiatan praktikum

dalam penelitian ini di dalam ruang laboratorium.

Kegiatan praktikum di laboratorium bertujuan untuk memberikan

kesempatan kepada siswa untuk dapat giat sendiri dalam belajar biologi.

Selain itu, siswa juga dihadapkan langsung pada masalah dan diberi

kesempatan untuk memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan

praktikum. Kegiatan ini sering disebut kegiatan laboratorium dengan

metode eksperimen.

Metode eksperimen ini mempunyai fungsi untuk menunjang

kegiatan proses belajar dan untuk menemukan prinsip

tertentu/memperjelas prinsip-prinsip yang dikembangkan. Metode

eksperimen mempunyai keuntungan antara lain:

a. Dapat memberikan gambaran yang kongkrit tentang suatu peristiwa

b. Siswa dapat mengamati proses dan memperoleh pengetahuan episode.

c. Siswa dapat mengembangkan ketrampilan inquiry.

d. Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah

Page 33: Skripsi Studi Komparasi LKS

20

e. Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan

efisien.

Menurut Roestiyah10, metode eksperimen juga mempunyai

keunggulan, yaitu:

a. Siswa teratih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala

masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti

kebenarannya.

b. Siswa lebih aktif dalam berfikir dan berbuat.

c. Disamping memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga menemukan

pengalaman praktis serta ketrampilan dalam menggunakan alat-alat

percobaan.

d. Siswa dapat membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.

Robert A. Reister dan Walter Dick 11 berpendapat bahwa

pembelajaran dengan praktikum efektif untuk mencapai tiga macam

tujuan secara bersamaan, yaitu ketrampilan kognitif yang tinggi,

ketrampilan afektif, ketrampilan psikomotor. Ketrampilan kognitif dapat

dicapai melalui latihan dalam memahami konsep, mengintegrasikan

konsep dan penerapan konsep pada permasalahan nyata yang dihadapi

siswa pada kehidupan keseharian. Ketrampilan afektif dapat dicapai

dengan belajar merencanakan kegiatan kelompok, kerjasama, berdiskusi,

10 Roestiyah N. K., Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 82.

11 Nuryani Rustaman, dkk. (2002), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Edisi Revisi, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi, F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, hlm. 18; atau lihat konsep lain pada Tjipto Utomo dan Kees Ruijtjer, Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan (Jakarta: Gramedia, 1994), hlm. 109.

Page 34: Skripsi Studi Komparasi LKS

21

menghormati idea atau gagasan dari teman kelompok maupun kelompok

lain. Ketrampilan psikomotor dapat dicapai dengan melakukan kegiatan

memasang alat dan menggunakan alat penelitian.

Pelaksanaan kegiatan praktikum dapat dilakukan perorangan atau

berkelompok dan jenis praktikum sama untuk setiap siswa tetapi dapat

dilakukan beberapa jenis praktikum yang dilakukan dalam waktu yang

sama, artinya tiap siswa melakukan jenis praktikum yang berbeda.

Kegiatan praktikum dapat dilakukan di laboratorium atau di luar ruangan.

4. Aktivitas Belajar

Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas merupakan

aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

Pengajar diharapkan mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar,

dan potensi yang dimiliki oleh siswa secara penuh. Pembelajaran yang

dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi

dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan cara-cara belajar

mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses

pembelajaran itu sendiri, maka disini pengalaman siswa lebih diutamakan

dalam memutuskan titik tolak kegiatan.12

Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar. Keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran sangat diharapkan. Keterlibatan siswa dapat diketahui dari

aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa yang

12 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 75.

Page 35: Skripsi Studi Komparasi LKS

22

dimaksud ini adalah aktivitas jasmani maupun mental. Menurut Paul D.

Dierich membagi aktivitas belajar siswa dapat digolongkan menjadi

beberapa hal.

a. Visual Activities, seperti aktivitas membaca, menulis, melakukan

eksperimen dan demonstrasi.

b. Oral Activities, seperti diskusi, tanya jawab, mengeluarkan pendapat,

memberi saran.

c. Listening Activities, seperti mendengarkan penjelasan guru, uraian,

percakapan, pidato.

d. Motor/Metric Activities, seperti melakukan percobaan, memilih dan

menggunakan alat-alat penunjang belajar.

e. Writing Activities, seperti mengarang, membuat makalah, surat,

meringkas.

f. Drawing Activities, seperti menggambar, membuat grafik.

g. Emotional Activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

berani, tenang atau gugup.

h. Mental Activities, seperti menganggap, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis, mengambil keputusan13.

Setiap aktivitas di atas memiliki kadar atau bobot yang berbeda,

tergantung pada sisi tujuan mana yang akan dicapai dalam proses

pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana siswa terlibat dalam proses

pembelajaran, dapat diketahui melalui kriteria penerapan pembelajaran

13 Ibid, hlm. 84 – 86.

Page 36: Skripsi Studi Komparasi LKS

23

berorientasi siswa aktif (PBSA) apakah kadar aktivitas siswa tinggi,

sedang atau rendah. Kadar aktivitas siswa dapat dilihat dari:

a. Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional,

maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran.

b. Siswa belajar secara langsung (experiential learning). Dalam proses

pembelajaran prinsip dan konsep diberikan melalui pengalaman dalam

bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok.

c. Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang

kondusif.

d. Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan sumber belajar

yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran.

e. Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti

menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan

masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran

berlangsung.

f. Terjadinya interaksi yang multi-arah, baik antara siswa dengan siswa

atau antara guru dengan siswa. Interaksi ini ditandai dengan

keterlibatan semua siswa secara merata. Artinya proses tanya jawab

tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu. 14

5. Prestasi Belajar

Menurut Djamarah, prestasi adalah hasil dari sebuah kegiatan

yang dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh

14 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standard Prises Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenata Media Group, 2007), hlm.140.

Page 37: Skripsi Studi Komparasi LKS

24

dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok

dalam bidang kegiatan tertentu.” Selanjutnya, yang dimaksud belajar

adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan

sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.15 Fontana menyatakan

bahwa “Belajar sebagai suatu perubahan yang terus menerus terjadi dalam

perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.16

Sardiman mengemukakan pula pendapatnya mengenai pengertian

belajar sebagai berikut belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,

psikofisik menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang

menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Sebagai hasil dari aktivitas belajar ini dapat dilihat dari

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman inilah

nantinya yang akan membentuk pribadi ke arah kedewasaan.17

Secara operasional dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses atau usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Setelah dibahas pengertian prestasi dan belajar di atas, maka dapat

diungkapkan pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar adalah

15 Syaiful Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Gadjah Mada,

1994), hlm. 21.

16 Nasution, dkk.. Didaktik Asas-Asas Mengajar (Jakarta: Bina Aksara. 1995), hlm. 77.

17 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1993), hlm. 69.

Page 38: Skripsi Studi Komparasi LKS

25

tingkat kemampuan maksimal yang dapat dicapai setelah melalui proses

belajar mengajar, biasanya diidentifikasi melalui evaluasi belajar. Hal ini

sejalan dengan pendapat Tirtaraharja mengenai pengertian prestasi belajar,

yaitu taraf kemampuan aktual yang bersifat terukur berupa penguasaan

ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dicapai siswa dari apa

yang telah dipelajari di sekolah.18

Lebih lanjut, Mappa mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil

yang dicapai siswa dari apa yang dicapai dalam hubungannya dengan

bahan yang telah dipelajari yang tampak dalam tingkah lakunya. 19

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa prestasi

belajar merupakan perubahan tingkah laku yang tampak pada terjadinya

perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental. Secara terperinci

dapat dikatakan bahwa hasil belajar atau produk belajar meliputi

keterampilan intelektual, pemahaman pengertian, penguasaan kognitif,

keterampilan metodik, sikap mental, dan kemampuan prestasi belajar

untuk menentukan keberhasilan. Penguasaan hal-hal tersebut di atas di

sekolah formal dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai.

18 Umar Tirtaraharja, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja

Karya, 1981), hlm. 32.

19 Syamsu Mappa, Psikologi Pendidikan (Ujung Pandang: FIP IKIP Ujung Pandang, 1997), hlm. 2.

Page 39: Skripsi Studi Komparasi LKS

26

B. Kajian Materi Biologi Tentang Nata de coco

1. Istilah Nata de coco

Nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan

mikroba Acetobacter xylinum. Produk ini dibuat dari air kelapa dan

dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Di samping itu

Nata de coco dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku industri.20

Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke

dalam bahasa Latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata

dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah

cair tahu, atau sari buah (nanas, melon, markisa, pisang, jeruk, jambu biji,

stroberi, dan lain-lain). Pemberian nama untuk nata tergantung dari bahan

baku yang digunakan. Nata de pinna untuk yang berasal dari nanas, nata

de tomato untuk tomat, serta nata de soya yang dibuat dari limbah tahu.21

Dalam perkembangan industri nata belakangan ini, bahan pangan

ini umumnya dibuat dari air kelapa. Nata dengan rasa buah dibuat dari air

kelapa, tetapi ditambahkan citarasa buah. Kita pun mudah mendapatkan

produk nata dengan rasa vanila, stroberi, pisang, jeruk, jambu biji, nanas,

dan lain-lain. Adanya beragam rasa ini mempunyai arti penting dalam

upaya memasyarakatkan produk ini di Indonesia.

Di Indonesia, Nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan

mulai diperkenalkan pada 1975. Produk ini mulai dikenal luas di pasaran

20 Lihat http://www.biotek.lipi.go.id, akses 10 Februari 2009.

21 Lihat http://shantybio.transdigit.com/?Biology Mikrobiologi:Nata de coco Yang Kaya Serat.htm, akses 10 Februari 2009.

Page 40: Skripsi Studi Komparasi LKS

27

sejak tahun 1981. Dengan semakin digemarinya Nata de coco di

Indonesia, mulailah bermunculan beberapa industri pengolah Nata de

coco di Tanah Air.

Selanjutnya Nata de coco dapat dikembangkan sebagai salah satu

komoditas ekspor ke berbagai negara nontropis, seperti Jepang, Amerika

Serikat, dan negara-negara di Eropa. Permintaan Nata de coco akan

meningkat tajam pada saat menjelang hari raya Natal, Lebaran, Tahun

baru, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya.22

Nata merupakan produk dari proses fermentasi. Bakteri yang aktif

dalam pembentukan serta nata adalah bakteri pembentuk asam asetat yaitu

Acetobacter xylinum. Bakteri ini dapat merubah gula menjadi selulosa.

Jadi, nata merupakan selulosa hasil sintesa gula (glukosa) oleh bakteri

Acetobacter xylinum. Selulosa yang terbentuk berupa jalinan benang-

benang yang membuat nata terlihat putih. Aktivitas pembentukan nata

terjadi pada kisaran pH 3,5-7.23 Bakteri Acetobacter xylinum ini tergolong

bakteri manja. Selama proses fermentasi, media fermentasi tidak boleh

dipindah-pindah. Akibat yang ditunjukkan nata yang dihasilkan akan tipis

dan lunak, bahkan dapat menyebabkan tidak terbentuknya nata pada

media cairan fermentasi. Proses fermentasi yang sukses akan

menghasilkan anyaman serat yang menggumpal di permukaan medium

cair dengan ketebalan tertentu.

22 Ibid.

23 Tien R. Muchtadi, Nata de Pina, dalam Media Komunikasi dan Informasi Pangan, Vol. IX, 1997, hlm. 33.

Page 41: Skripsi Studi Komparasi LKS

28

Terbentuknya lapisan nata mulai dapat dilihat di permukaan

medium cair setelah 24 jam inkubasi, bersama dengan terjadinya proses

penjernihan cairan di bawahnya. Lapisan tersebut setiap harinya akan

semakin tebal. Setelah proses fermentasi 14 hari, penebalan tidak

bertambah lagi. Hal ini dikarenakan bakteri sudah mencapai fase

stasioner, artinya bertambahnya jumlah sel bakteri dengan jumlah

kematian sel seimbang. Polisakarida yang terbentuk oleh Acetobacter

xylinum berasal dari suatu prekursor yang berkaitan β (1-4) yang tersusun

dari komponen gula, yaitu glukosa, manosa, ribosa dan ramnosa.24

Pada prinsipnya untuk menghasilkan Nata de coco yang bermutu

baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas

Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra-seluler atau yang

kemudian disebut Nata de coco.

Sel-sel Acetobacter xylinum mengambil glukosa dari larutan gula,

kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk prekursor pada

membran sel, kemudian keluar bersama-sama enzim yang mem-

polimerisasi-kan glukosa menjadi selulosa diluar sel. Prekursor dari

polisakarida tersebut adalah GDP-glukosa.

Pembentukan prekursor ini distimulir oleh adanya katalisator

seperti Ca²+, Mg²+. Prekursor ini kemudian mengalami polimerisasi dan

berikatan dengan aseptor membentuk selulosa. Bibit nata sebenarnya

merupakan golongan bakteri dengan nama Acetobacter xylinum.

24 Ibid.

Page 42: Skripsi Studi Komparasi LKS

29

Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika

ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon (C)

dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi

demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang

dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari

jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan

lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna

putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.25

Nata yang dihasilkan tentunya bisa beragam kualitasnya. Kualitas

yang baik akan terpenuhi apabila air kelapa yang digunakan memenuhi

standar kualitas bahan nata, dan prosesnya dikendalikan dengan cara yang

benar berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan aktivitas Acetobacter xylinum yang digunakan. Apabila rasio antara

karbon dan nitrogen diatur secara optimal, dan prosesnya terkontrol

dengan baik, maka semua cairan akan berubah menjadi nata tanpa

meninggalkan residu sedikitpun. Oleh sebab itu, definisi nata yang

terapung di atas cairan setelah proses fermentasi selesai, tidak berlaku

lagi.

Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal

dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan

tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana,

sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada umumnya senyawa karbohidrat

25 http://inacofood.wordpress.com/2008/01/30/bakteri-nata-de-coco/, akses 10 Februari 2009.

Page 43: Skripsi Studi Komparasi LKS

30

sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan Nata de coco,

diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa

dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa

merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik

bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna

yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan

mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber

nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas

bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organik, seperti misalnya protein

dan ekstrak yeast, maupun nitrogen anorganik seperti misalnya

ammonium fosfat, urea, dan ammonium sulfat. Namun, sumber nitrogen

anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan

dengan sumber nitrogen organik. Bahkan diantara sumber nitrogen

anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat.

Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi

mikroorganisme lain.26

Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau

meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam

asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat

digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan

yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asam asetat,

asam-asam organik dan anorganik lain biasa digunakan.

26 Ibid.

Page 44: Skripsi Studi Komparasi LKS

31

Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alkohol, dan

propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan

mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling

menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk

mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa

tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Faktor lain yang

dominan mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah

ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan

oksigen.

Bakteri Acetobacter xylinum mengalami pertumbuhan sel.

Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua

komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter xylinum mengalami

beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan

awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase

pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.

Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak

langsung tumbuh melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Pada fase terjadi

aktivitas metabolisme dan pembesaran sel, meskipun belum mengalami

pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak

inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel dengan

kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase

eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan

enzim ektraseluler polimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun

Page 45: Skripsi Studi Komparasi LKS

32

polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat

menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter xylinum dalam

membentuk nata.27

Fase pertumbuhan lambat terjadi karena nutrisi telah berkurang,

terdapat metabolik yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan

bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fase ini pertumbuhan tidak stabil,

tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak dibanding jumlah sel

mati.

Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang

tumbuh dan yang mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini.

Fase menuju kematian terjadi akibat nutrisi dalam media sudah hampir

habis. Setelah nutrisi habis, maka bakteri akan mengalami fase kematian.

Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil

dari fase ini tidak baik untuk strain nata.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter xylinum

mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumber karbon, sumber nitrogen,

serta tingkat keasaman media temperatur, dan udara (oksigen). Senyawa

karbon yang dibutuhkan dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida

dan disakarida. Sumber dari karbon ini yang paling banyak digunakan

adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organik seperti ZA,

urea. Meskipun bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 –

7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal

27 Ibid.

Page 46: Skripsi Studi Komparasi LKS

33

bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada suhu 28 – 31ºC.

bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak

perlu ditutup rapat namun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk

kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi.28

2. Bahan dan Cara Pembuatan Nata de coco

Untuk membuat Nata de coco, memerlukan bahan seperti air

kelapa (1 Liter), Natrium Benzoat, Asam cuka, Gula pasir (675 gram),

Air, Biakan Acetobacter xylinum, Penyaring dan pemanas dan jarum ose.

Cara pembuatannya dapat divisualisasikan sebagai berikut29:

Gambar 2.1 Cara Pembuatan Nata de coco

28 Ibid.

29 Yessi Pratiwi, Nata de coco, pada http://myscienceblogs.com/Nata-de-coco/Blog-Archive~PernikIlmu (Asia-Blogging-Network).htm, akses 10 Februari 2009.

Page 47: Skripsi Studi Komparasi LKS

34

C. Penelitian yang Relevan

Untuk melengkapi landasan teori yang telah diuraikan di atas, berikut

adalah hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ratna Kumala Mayasari tahun 2008

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam skripsinya yang berjudul

"Identifikasi Model Praktikum pada LKS Mata Pelajaran Biologi Kelas

XII SMA dan MA semester II" yang menerangkan bahwa LKS mata

pelajaran Biologi Kelas XII SMA dan MA masih menggunakan model

praktikum konvensional dan belum mengembangkan model praktikum

yang sesuai dengan materi. Ulasan ini memfokuskan identifikasi model

praktikum LKS tanpa melihat spesifik implikasinya pada siswa. Berbeda

dengan penelitian ini yang memfokuskan pada penggunaan LKS terbuka

dan tertutup yang kemudian dilihat implikasinya pada aktivitas dan

prestasi siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Anisa Hidayati dalam skripsinya yang

berjudul "Penglibatan Siswa dalam Pembuatan Media Praktikum Sains

(Biologi) pada Materi Sistem Pernafasan Manusia Sebagai Upaya

Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII MTs Negeri

Jepon Blora" menerangkan bahwa tindakan dengan penglibatan siswa

dalam pembuatan media berhasil mewujudkan tujuan penelitian yaitu

meningkatnya motivasi belajar Biologi siswa dan meningkatnya prestasi

belajar sains (Biologi) siswa. Berbeda dengan penelitian ini yang

mengkaji lebih lanjut komparasi antara keterlibatan siswa dalam

Page 48: Skripsi Studi Komparasi LKS

35

penentuan belajar (LKS terbuka) dan ketergantungan pada guru (LKS

tertutup) yang kemudian dilihat implikasinya pada aktivitas dan prestasi

siswa.

Dari beberapa uraian karya di atas belum ditemukan pembahasan yang

khusus mengkaji implikasi penggunaan LKS terbuka dan tertutup terhadap

peningkatan aktivitas dan prestasi siswa praktikum biologi pada pokok

bahasan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan (Nata de

coco), oleh karenanya penelitian ini merupakan upaya awal untuk menelusuri,

mengkaji dan mencermati implikasi dari penggunaan kedua LKS tersebut.

D. Kerangka Berfikir

Ruang kerja ilmiah biologi terdiri dari tiga aspek penting, yakni produk,

proses dan sikap. Oleh karenanya, biologi tidak hanya sebagai kumpulan-

kumpulan pengetahuan semata, melainkan proses dan sikap ilmiah yang tidak

dapat dipisahkan. Mata pelajaran biologi memiliki fungsi diantaranya ialah

mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk memperoleh, menerapkan

dan mengembangkan konsep-konsep biologi.

Adapun praktikum adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang

saling mempengaruhi mencapai tujuan praktikum. Karakteristik praktikum

adalah:

1. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur, yang

merupakan unsur-unsur sistem praktikum, dalam suatu rencana khusus.

Page 49: Skripsi Studi Komparasi LKS

36

2. Ketergantungan, antara unsur-unsur sistem praktikum yang serasi dalam

suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing

memberikan sumbangan kepada sistem praktikum.

3. Tujuan, sistem praktikum mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem

praktikum adalah agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem

adalah mengorganisasi tenaga, material dan prosedur agar siswa belajar

secara efisien dan efektif. Perancang membuat rancangan untuk

memberikan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan sistem praktikum

dengan proses mendesain sistem praktikum tersebut.30

Hasil temuan para ahli terdapat kecenderungan perilaku guru dalam

kegiatan praktikum yang lesu, pasif dan perilaku yang sukar dikontrol.

Perilaku semacam ini diakibatkan suatu proses praktikum yang tidak banyak

melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum (terutama praktikum) karena

waktu tersita dengan penyajian materi yang serius, tidak mempergunakan

media dalam penyampaian materi, siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat

suatu interaksi dalam praktikum.31

Pentingnya LKS dalam pembelajaran praktikum Biologi adalah sebagai

kelengkapan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berfungsi

menjadi panduan belajar siswa dan menempatkan aktivitas nyata dengan

30 Ibid, hlm. 66.

31 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 77.

Page 50: Skripsi Studi Komparasi LKS

37

berbagai obyek yang dipelajari. Selain itu, LKS juga memudahkan siswa dan

guru dalam kegiatan belajar mengajar.

LKS terbuka yang didominasi oleh partisipasi aktif siswa dalam

menentukan materi dan bahan-bahan pembelajaran membuatnya lebih

diterima (acceptable) siswa dan mampu mendorong keingintahuan siswa yang

kemudian meningkatkan aktivitas dan prestasi siswa. Berbeda dengan LKS

tertutup yang kesemuanya ditentukan oleh guru, membuat siswa lebih

monoton dan cepat bosan sehingga membuat aktivitas dan prestasi belajar

siswa menurun.

Untuk dapat melihat keberhasilan praktikum dengan menggunakan LKS

terbuka dan tertutup, maka perlu dikomparasikan LKS yang melibatkan murid

dan LKS yang teacher minded dengan melihat pada aktivitas praktikum.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang didukung dengan kajian teori maka

dapat dirumuskan hipotesis

1. Ada perbedaan antara penggunaan LKS Terbuka dengan LKS Tertutup

terhadap prestasi dan aktivitas praktikum Biologi siswa kelas X MA

Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009.

2. LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas

X MA Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009.

3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan LKS terbuka

pada praktikum biologi.

Page 51: Skripsi Studi Komparasi LKS

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MA Wahid Hasyim Gaten Condong Catur

Depok Sleman Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009 yaitu

pada bulan Desember.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan metode

studi komparatif, yaitu mengkomparasikan LKS terbuka dan tertutup pada

aktivitas praktikum biologi di kelas X MA Wahid Hasyim.1 Adapun desain

penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah One-Shot Case-Study.

Paradigma ini mengkomparasikan kelas yang diberikan treatment LKS

terbuka dan LKS tertutup yang kemudian dilihat perbedaan kedua LKS

tersebut terhadap aktivitas dan prestasi praktikum siswa. 2

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), hlm. 79.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2007), hlm. 110.

38

Page 52: Skripsi Studi Komparasi LKS

39

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas: LKS Terbuka dan LKS Tertutup.

2. Variabel Terikat: prestasi dan aktivitas praktikum.

D. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Wahid Hasyim

Yogyakarta yaitu kelas XA dan kelas XB. Oleh karena siswa kelas X MA

Wahid Hasyim memiliki variasi jumlah dan kemampuan belajar, maka teknik

pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan stratified random

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memperhatikan stratum-

stratum dalam populasi. Artinya, setiap individu dalam populasi diberi hak

yang sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.3

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah.

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini

sebagai berikut:

1. LKS Terbuka dan Tertutup

2. Lembar observasi: yang meliputi lembar penilaian aktivitas siswa dalam

diskusi dan pengamatan.

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta, 1993), hlm. 107.

Page 53: Skripsi Studi Komparasi LKS

40

3. Soal pre tes dan post tes untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa

4. Angket: untuk mengetahui tanggapan siswa tentang penggunaan LKS

Terbuka dan LKS Tertutup.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Lembar Observasi

Diperoleh melalui pengamatan secara langsung terhadap siswa pada saat

praktikum yang kemudian diberikan penilaian.

2. Pre Tes dan Post Tes

Hasil pre tes dan post tes diperoleh dengan cara siswa mengerjakan soal-

soal tes sebelum dan setelah penggunaan LKS terbuka dan tertutup pada

praktikum biologi.

3. Lembar Angket

Digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS

yang telah dilangsungkan. Angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. 4 Skala yang digunakan pada angket penelitian ini adalah skala

Guttman, yaitu skala yang dengan tegas menyatakan jawaban atau

pilihannya, unidimensionality.5

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002), hlm. 139.

5 Sofian Effendi, Prinsip-prinsip Pengukuran dan Penyusunan Skala, dalam Masri Singarimbun & Sofian Effendi (ed), Metode Penelitian Survai, Cet. II (Jakarta: PT Pustaka LP3ES, 1995), hlm. 116.

Page 54: Skripsi Studi Komparasi LKS

41

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yaitu penyederhanaan data ke dalam bentuk praktis,

mudah dibaca serta diinterpretasikan sehingga mudah untuk diambil suatu

kesimpulan, terutama untuk menganalisa data. Teknik analisa data yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa statistik yaitu

menganalisa data yang mendeskripsikan data dalam bentuk angka-angka

melalui rumus statistik. 6 Penulis juga menggunakan analisa kualitatif yaitu

analisa data dengan menggunakan kata-kata kalimat. Analisa kualitatif ini

dimaksudkan untuk memberikan penjelasan yang diperlukan dari data yang

didiskripsikan dengan angka-angka sehingga lebih mudah dipahami.

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis dalam

penelitian ini, menggunakan metode statistik parametric dengan memakai

rumus beda t-tes. Kriteria pengukuran yang dipergunakan untuk menguji

kebenaran hipotesis penelitian ini adalah apabila nilai t hitung yang diperoleh

lebih tinggi atau lebih besar dari pada nilai t tabel, maka hipotesis nihil (Ho)

ditolak yang berarti penerimaan hipotesis alternatif (H1). Sebaliknya, apabila

nilai t hitung lebih kecil dari pada nilai t tabel, maka hipotesis nihil (Ho)

diterima, yang berarti bahwa tidak ada signifikansi penggunaan LKS terbuka

dan tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi praktikum siswa.

Adapun langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Edisi. I (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2006), hlm. 33 – 34.

Page 55: Skripsi Studi Komparasi LKS

42

1. Memberikan skor pada tiap-tiap item, baik angket, lembar observasi

maupun hasil LKS. Jawaban positif diberikan nilai satu dan untuk negatif

diberikan skor kosong.

2. Membuat deskripsi variabel aktivitas, prestasi dan tanggapan siswa

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = f / n x 100%

P = Persentase f = jumlah siswa yang memperoleh skor 1 dan 0 n = jumlah seluruh siswa

3. Menentukan kategori

Penentuan kategori ini dimaksudkan untuk melihat kecenderungan

aktivitas, prestasi dan respon siswa dalam penggunaan LKS. Penentuan

kategori ini dibagi empat dengan ketentuan baik (76 – 100%), cukup (56–

75%), kurang baik (40 – 55%) dan tidak baik (< 40%).

4. Sebagai pra-syarat analisa diadakan beberapa uji, diantaranya yaitu:

a. Uji Validitas

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, validitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur.7 Berdasarkan hal tersebut maka alat

pengukur itu dapat dikatakan valid apabila memiliki ketepatan dan

ketelitian alat pengukur terhadap aspek-aspek yang hendak diukur.

Dalam pengujian validitas ini, peneliti pengujian validitas konstruk

7 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Cet. II (Jakarta:

LP3ES, 1995), hlm. 122.

Page 56: Skripsi Studi Komparasi LKS

43

(construct validity) dan validitas isi (content validity). Validitas isi

dianalisa dengan bantuan tenaga ahli, yaitu dosen pembimbing,

sedangkan validitas konstruk digunakan bantuan software SPSS 13.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan.8 Pengujian reliabilitas yang

digunakan adalah dengan Internal Consistency, dilakukan dengan cara

mencobakan instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis

dengan teknik tertentu.9 Secara empirik tinggi rendahnya reliabilitas

ditunjukkan oleh angka koefisien reliabilitas. Koefisien korelasi dua

variabel dilambangkan huruf r yang berkisar 0,0 sampai dengan 1,0.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

software SPSS 13.

c. Uji Normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan

menggunakan t-test. Penggunaan statistik parametrik mensyaratkan

bahwa data setiap variabel yang akan dianalisa harus berdistribusi

secara normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan,

8 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 140.

9 Ibid, hlm. 122.

Page 57: Skripsi Studi Komparasi LKS

44

maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data dengan

menggunakan teknik Chi Kuadrat (Chi Square).10

d. Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel yang

berasal dari populasi yang homogen atau tidak.11 Uji homogenitas

dalam penelitian ini juga dilakukan dengan Chi Square Tes dengan

bantuan SPSS versi 13, dan diperoleh nilai Pearson Chi Square

dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak homogen

Jika signifikansi > 0,05 maka data homogen

H. Indikator Keberhasilan

Setiap kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi

perbaikan hasil pembelajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan atau

pencapaian skor dengan kriteria, yaitu baik (76 – 100%), cukup (56– 75%),

kurang baik (40 – 55%) dan tidak baik (< 40%). Dengan demikian,

keberhasilan dari penelitian penggunaan LKS terbuka dan tertutup pada

praktikum biologi terhadap aktivitas dan prestasi siswa dapat didiskripsikan

sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar yang ditunjukkan oleh siswa yang menggunakan LKS

terbuka lebih tinggi skornya daripada LKS tertutup.

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 241.

11 Subana dan Moersetyo Rahadi, Statistik Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 188 – 189.

Page 58: Skripsi Studi Komparasi LKS

45

2. Terjadinya peningkatan lebih tinggi hasil post tes LKS terbuka

dibandingkan LKS tertutup.

3. LKS terbuka lebih direspon secara positif oleh siswa dengan ditunjukkan

oleh skor hasil tanggapan siswa yang lebih tinggi.

Page 59: Skripsi Studi Komparasi LKS

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data aktivitas siswa dalam

pengamatan dan diskusi yang dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Dan Diskusi Pada LKS Terbuka

Jawaban No Aspek yang dinilai Ya Tdk

% Positif

1. Mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung

9 10 47

2. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS 19 0 100

3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan selama praktikum

7 12 37

4. Bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi 16 3 84

5. Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat 11 8 58

6. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok

19 0 100

7. Mencari informasi materi untuk bekal presentasinya

11 8 58

8. Tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas

11 8 58

9. Memperhatikan presentasi kelompok lain 16 3 84

10.

Terlihat ceria dan bersemangat selama proses praktikum berlangsung

18 1 95

Dari data tersebut di atas didapat:

a. Lima aspek dalam kategori baik (76-100%), yaitu aspek bersungguh-

sungguh dalam mengerjakan LKS, bersungguh-sungguh dalam

praktikum biologi, bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas

46

Page 60: Skripsi Studi Komparasi LKS

47

kelompok, memperhatikan presentasi kelompok lain, dan terlihat ceria

dan bersemangat selama proses praktikum berlangsung

b. Kategori cukup (56-75 %) terdapat pada tiga aspek, yaitu pada aspek

menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat, mencari informasi

materi untuk bekal presentasinya, dan tidak segan mengungkapkan

pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas

c. Dua aspek dalam kategori kurang baik (40-55 %), yaitu pada aspek

mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain

sebelum praktikum berlangsung, dan mengajukan serta menjawab

pertanyaan selama praktikum.

Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Dan

Diskusi Pada LKS Tertutup, dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Dan Diskusi Pada LKS Tertutup

Jawaban No Aspek yang dinilai

Ya Tidak %

Positif 1. Mempersiapkan buku, alat dan bahan

praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung

10 18 36

2. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS 21 7 75 3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan selama

praktikum 9 19 32

4. Bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi 13 13 46 5. Menggunakan alat-alat praktikum dengan

tepat 0 28 0

6. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok

27 1 96

7. Mencari informasi materi untuk bekal presentasinya

16 12 57

8. Tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas

11 17 39

9. Memperhatikan presentasi kelompok lain 16 12 57 10. Terlihat ceria dan bersemangat selama proses

praktikum berlangsung 24 4 86

Page 61: Skripsi Studi Komparasi LKS

48

Dari data tersebut di atas didapat:

a. Kategori baik (76-100 %) tercapai pada aspek bertanggung jawab

dalam melaksanakan tugas kelompok, terlihat ceria dan bersemangat

selama proses praktikum berlangsung

b. Kategori cukup (56-75 %) yaitu pada aspek bersungguh-sungguh

dalam mengerjakan LKS, mencari informasi materi untuk bekal

presentasinya dan memperhatikan presentasi kelompok lain

c. Kategori kurang baik (40-55 %) pada aspek bersungguh-sungguh

dalam praktikum biologi.

d. Kategori tidak baik (<40 %) pada aspek mempersiapkan buku, alat

dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum

berlangsung, mengajukan dan menjawab pertanyaan selama

praktikum, menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat, dan tidak

segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang

dibahas.

Berdasarkan tabel di bawah ini diketahui bahwa aktivitas siswa

antara kelas yang menggunakan LKS Terbuka dan LKS Tertutup terdapat

perbedaan. Hal ini terlihat dari besarnya selisih persentase yang diperoleh

misalnya pada aspek nomor 5 dalam hal menggunakan alat-alat praktikum

dengan tepat, diperoleh persentase terbesar yakni 58 %, sedangkan selisih

terkecil yakni mencari informasi materi untuk bekal presentasinya sebesar

1 %.

Page 62: Skripsi Studi Komparasi LKS

49

Hasil komparasi aktivitas siswa dengan mengggunakan LKS Terbuka dan Tertutup dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Tabel Komparasi Aktivitas Siswa yang Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup

No Aspek yang dinilai LKS

Terbuka (%)

LKS Tertutup

(%)

Selisih (%)

1 Mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung

47 36 11

2 Bersungguh-sungguh mengerjakan LKS

100 75 25

3. Mengajukan dan menjawab pertanyaan selama praktikum

37 32 5

4 Bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi

84 46 38

5 Menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat

58 0 58

6 Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok

100 96 4

7 Mencari informasi materi untuk bekal presentasinya

58 57 1

8 Tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas

58 39 19

9 Memperhatikan presentasi kelompok lain

84 57 27

10 Terlihat ceria dan bersemangat selama proses praktikum berlangsung

95 86 9

2. Prestasi Siswa

Prestasi siswa kelas X MA Wahid Hasyim dengan menggunakan

LKS terbuka dan tertutup pada praktikum biologi dapat diketahui dari

hasil pre-tes dan post tes. Hasil pre test dan post test yang disajikan pada

tabel 4 di bawah ini:

Page 63: Skripsi Studi Komparasi LKS

50

Tabel 4. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka

Pre tes Post Tes Nilai Terendah 2 5 Nilai Tertinggi 6 10 Rata-rata 4,32 8,11 Effect Size 3,76

Tabel di atas menunjukkan nilai effect size antara re-rata pre-tes dan

post-tes pada penggunaan LKS terbuka adalah 3,76. Dengan demikian,

pada pembelajaran dengan menggunakan LKS terbuka terjadi peningkatan

prestasi siswa.

Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup dapat dilihat

pada tabel 5.

Tabel 5. Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Tertutup

Pre tes Post Tes Nilai Terendah 1 5 Nilai Tertinggi 7 10 Rata-rata 3,58 7,63 Effect Size 4,05

Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar siswa dengan

menggunakan LKS tertutup juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat

dilihat dari nilai effect size antara re-rata nilai pre tes dan post tes, yakni

sebesar 4,05.

Untuk mengetahui signifikansi keberhasilan penggunaan LKS

terbuka dan tertutup dapat dilihat dengan mendasarkan pada hasil post tes

kedua penggunaan LKS tersebut. Berikut ini perbandingan dari hasil post

tes, dapat dilihat pada tebel 6.

Page 64: Skripsi Studi Komparasi LKS

51

Tabel 6. Perbandingan Prestasi Siswa dengan Menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup

LKS Terbuka LKS Tertutup

Nilai Terendah 5 5 Nilai Tertinggi 10 10 Rata-rata 8,11 7,63 Effect Size 0.48

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan LKS

terbuka mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, yaitu mencapai 0,48.

Dengan demikian LKS terbuka lebih tepat digunakan dalam praktikum

Biologi pada siswa kelas X MA Wahid Hasyim.

3. Tanggapan Siswa

Setelah memperoleh data tentang aktivitas dan prestasi siswa, data

berikutnya yaitu mengenai tanggapan siswa tentang penggunaan LKS

Terbuka dan Tertutup dalam kegiatan praktikum. Berdasarkan hasil

penelitian dengan menggunakan angket, diperoleh data pada tabel 7 dan 8

sebagai berikut:

Page 65: Skripsi Studi Komparasi LKS

52

Tabel 7. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan Mengunakan LKS Terbuka

Jawaban PersentaseNo Aspek yang dinilai Ya Tdk

Jumlah Siswa Ya Tdk

1. Menarik 19 0 19 100 0 2. Mudah 19 0 19 100 0 3. Membantu lebih memahami

materi 19 0 19 100 0

4. Bermanfaat 19 0 19 100 0 5. Memacu kreatifitas 18 1 19 95 5 6. Melatih komunikasi lisan 17 2 19 89 11 7. Melatih komunikasi tulis 10 9 19 53 47 8. Menghargai pendapat antar

teman 19 0 19 100 0

9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

18 1 19 95 5

10. Melatih kerjasama 19 0 19 100 0 11. Meningkatkan kebersamaan

antar teman 19 0 19 100 0

12. Meningkatkan minat & motivasi belajar

17 2 19 89 11

13. Membuat saya jadi tekun belajar

15 4 19 79 21

14. Meningkatkan usaha dalam belajar

19 0 19 100 0

15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar

18 1 19 95 5

Page 66: Skripsi Studi Komparasi LKS

53

Tabel 8. Tabel Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Dengan Mengunakan LKS Tertutup

Jawaban PersentaseNo Aspek yang dinilai Ya Tdk

Jumlah Siswa Ya Tdk

1. Menarik 28 0 28 100 0 2. Mudah 20 8 28 71 29 3. Membantu lebih

memahami materi 27 1 28 96 4

4. Bermanfaat 28 0 28 100 0 5. Memacu kreatifitas 25 3 28 89 11 6. Melatih komunikasi lisan 23 5 28 82 18 7. Melatih komunikasi tulis 18 10 28 64 36 8. Menghargai pendapat antar

teman 26 2 28 93 7

9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

26 2 28 93 7

10. Melatih kerjasama 24 4 28 86 4 11. Meningkatkan kebersamaan

antar teman 25 3 28 89 1

12. Meningkatkan minat & motivasi belajar

27 1 28 96 4

13. Membuat saya jadi tekun belajar

17 11 28 61 39

14. Meningkatkan usaha dalam belajar

26 2 28 93 7

15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar

23 5 28 82 18

Berdasarkan kedua tabel tanggapan siswa di atas diketahui bahwa

baik siswa di kelas yang menggunakan LKS Terbuka dan Tertutup dalam

kegiatan praktikum memberikan tanggapan yang positif.

B. Pengujian Prasyarat Analisa

a. Uji Validitas

Uji Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan tenaga ahli dan software SPSS 13. Bantuan

Page 67: Skripsi Studi Komparasi LKS

54

ahli, yakni dosen pembimbing, diperlukan untuk melihat validitas isi

dari materi pembelajaran. Seluruh soal dilihat valid atau tidaknya

sebagai alat penilaian hasil belajar siswa. Instrumen tersebut

dinyatakan valid atau sahih.

Selain validitas soal, validitas item juga harus diketahui. Sebuah

item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai

kesejajaran dengan skor total. Dengan bantuan SPSS 13 dapat

divisualisasikan validitas item LKS dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Tabel Uji Validitas LKS

Item Nilai Korelasi Nilai Signifikan Keterangan 1 0.241 0.146 Valid 2 a a Tidak valid 3 0.328 0.044 Valid 4 0.368 0.023 Valid 5 0.370 0.022 Valid 6 0.632 0.000 Valid 7 0.335 0.040 Valid 8 0.713 0.000 Valid 9 0.284 0.085 Valid 10 0.279 0.090 Valid

Dari kesepuluh item soal di atas, diperoleh 9 item dinyatakan

valid dan satu item yang tidak valid karena memiliki nilai constant

dan tidak dapat dihitung. Item yang mempunyai nilai validitas

tertinggi, yaitu item soal no. 8 yang mendapatkan nilai validitas

0,713. Sedangkan nilai validitas terkecil, yaitu 0,241 (item soal no.1).

Dengan demikian item yang mempunyai tingkat validitas saja yang

dapat dijadikan sandaran analisa statistik.

Page 68: Skripsi Studi Komparasi LKS

55

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan bantuan SPSS 13. Hasilnya dapat divisualisasikan

pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10 Tabel Uji Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .636 .586 10

Menurut Imam Gozali, nilai instrumen yang memiliki tingkat

reliabilitas tinggi jika nilai Cronbach Alpha > 0,60.1 Nilai instrumen

penelitian ini (LKS) dapat dinyatakan reliabel karena mempunyai

nilai Cronbach Alpha 0,636.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan

teknik Chi Kuadrat (Chi Square) dengan bantuan SPSS 13. Hasil

perhitungan SPSS terhadap penggunaan LKS pada aktivitas dengan

menggunakan Crosstabs dapat diperoleh kesimpulan bahwa data

yang akan diuji hipotesisnya tersebar secara normal. Hasil yang

diperoleh dapat divisualisasikan pada tabel 11 dan 12 berikut ini.

1 Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi III (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 42.

Page 69: Skripsi Studi Komparasi LKS

56

Tabel 11. Tabel Uji Normalitas Aktivitas

Penggunaan LKS LKS Terbuka LKS Tertutup Total

2 0 1 1 3 0 4 4 4 2 3 5 5 1 1 2 6 3 2 5 7 4 6 10 8 4 2 6 9 4 0 4

Aktivitas Siswa

10 1 0 1 Total 19 19 38

Tabel 12. Tabel Uji Chi Square Aktivitas

Value Df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 11.467(a) 8 .177 Likelihood Ratio 15.348 8 .053 Linear-by-Linear Association 8.019 1 .005

N of Valid Cases 38

a 16 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.

Berdasarkan perhitungan, ditemukan harga chi kuadrat =

11,467. Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi

Kuadrat tabel dengan derajat kebebasan (dk) 8. Bila dk 8 dan taraf

kesalahan 5 %, maka harga kuadrat tabel = 15,507. Karena harga Chi

Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrat tabel (2,263 <

15,507), maka distribusi data aktivitas tersebut normal.

Demikian juga pada prestasi siswa, didapatkan harga chi kuadrat

= 2,263 yang kemudian dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat

tabel dengan dk 5. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari

harga Chi Kuadrat tabel (2,263 < 11,070), maka distribusi data

Page 70: Skripsi Studi Komparasi LKS

57

tersebut normal.

Uji Normalitas dan Uji Chi Square Prestasi siswa dapat dilihat

pada tabel 13 dan 14.

Tabel 13. Tabel Uji Normalitas Prestasi Siswa Penggunaan LKS

LKS Terbuka LKS Tertutup Total 5 1 1 2 6 2 3 5 7 2 5 7 8 5 4 9 9 7 5 12

Prestasi Siswa

10 2 1 3 Total 19 19 38

Tabel 14. Tabel Uji Chi Square Prestasi Siswa

Value Df Asymp. Sig.

(2-sided) Pearson Chi-Square 2.263(a) 5 .812 Likelihood Ratio 2.316 5 .804 Linear-by-Linear Association 1.154 1 .283

N of Valid Cases 38

a 10 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, data yang digunakan pada

tanggapan siswa terhadap penggunaan LKS tertutup dan terbuka

terdistribusi dengan normal.

d. Uji Homogenitas

Setelah mengadakan pengujian prasyarat analisis berupa uji

normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui

homogen atau tidaknya sampel dalam penelitian ini. Dengan bantuan

SPSS 13 dan menggunakan teknik Chi Square test, didapatkan harga

signifikansi 0,177 (aktivitas) dan 0,812 (prestasi). Hasil ini lebih

besar dari 0,05, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data

Page 71: Skripsi Studi Komparasi LKS

58

aktivitas dan respon siswa terhadap penggunaan LKS adalah

homogen.

C. Analisa Hipotesis

Setelah mengadakan pengujian prasyarat analisa berupa uji

validitas, reliabilitas, normalitas dan homogenitas, selanjutnya

menganalisa hipotesis. Dalam pengujian hipotesis ada banyak faktor yang

menentukan, yaitu sampel, standar devisiasi, penggunaan metode

parametrik, varians populasi dan seterusnya.2 Sebelum dilakukan

penghitungan perlu adanya hipotesis netral dan alternatif untuk

menentukan apakah hipotesis itu benar. Berdasarkan hipotesis penelitian

yang menyatakan ada signifikansi penggunaan LKS terbuka dan tertutup,

maka yang menjadi hipotesis netral adalah tidak adanya signifikansi

dalam penggunaan LKS terbuka dan tertutup (Ho), sedangkan adanya

signifikansi menjadi hipotesis alternatif (Ha).

Dengan bantuan SPSS 13, diadakan uji T-Test terhadap

penggunaan LKS terbuka dan tertutup diperoleh hasil yang dapat dilihat

pada tabel 15.

2 Singgih Santoso, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14, Cet. I (Jakarta:

PT Gramedia, 2006), hlm. 180 – 181.

Page 72: Skripsi Studi Komparasi LKS

59

Tabel 15. Tabel Uji T-test aktivitas dan Tanggapan Siswa

Penggunaan LKS N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

LKS Terbuka 19 13.95 1.026 .235Aktivitas Siswa

LKS Tertutup 19 12.58 1.924 .441LKS Terbuka 19 8.11 1.370 .314Prestasi

Siswa

LKS Tertutup 19 7.63 1.342 .308

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the Difference

F

Sig.

t

df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

Lower

UpperEqual variances assumed

3.179 .083 2.736 36 .010 1.368 .500 .354 2.383Aktivitas Siswa

Equal variances not assumed

2.736 27.471 .011 1.368 .500 .343 2.394

Equal variances assumed

.072 .790 1.077 36 .289 .474 .440 -.419 1.366Prestasi Siswa

Equal variances not assumed

1.077 35.985 .289 .474 .440 -.419 1.366

Uji t dua sampel ini dilakukan dengan dua tahapan, pertama

adalah menguji varian dari dua populasi dianggap sama. Setelah itu baru

dilakukan uji untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi.

Pada dasarnya, uji t mensyaratkan adanya kesamaan varian dari dua yang

diuji; jika asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka SPSS akan menyediakan

alternatif jawaban uji t yang lain.3

3 Ibid, hlm 199 – 200.

Page 73: Skripsi Studi Komparasi LKS

60

a. Penggunaan LKS pada Aktivitas Siswa

Pertama, dilakukan pengujian apakah ada kesamaan varians

pada data penggunaan LKS terbuka dan tertutup. Pengujian

kesamaan varian ini dilakukan lewat uji F.

Hipotesis:

Ho = kedua varian populasi adalah identik

Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik

Pengambilan Keputusan

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Keputusan:

Terlihat bahwa F hitung pada aktivitas dengan equal variance

assumed (diasumsi kedua varian sama atau menggunakan pooled

variance t test) adalah 3,179 dengan nilai probabililtas 0,083. Oleh

karena nilai probabilitas (0,083) > 0,005 maka Ho diterima, atau

kedua varians sama.

Kedua, oleh karena tidak adanya perbedaan yang nyata dari

kedua varian penggunaan varian untuk membandingkan rata-rata

populasi (atau test untuk Equality Mean), maka menggunakan t test

dengan dasar equal variance assumed (diasumsi kedua varian

sama).

Hipotesis:

Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik

Page 74: Skripsi Studi Komparasi LKS

61

Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik

Keputusan:

Terlihat bahwa t hitung pada aktivitas dengan equal variance

assumed adalah 2,736 dengan probabililtas 0,010. Untuk uji dua

sisi probabilitas menjadi 0,010/2 = 0,005. Oleh karena 0,005 <

0,025, maka Ho ditolak. Rata-rata penggunaan LKS terbuka benar-

benar berbeda dengan rata-rata LKS tertutup pada aktivitas siswa.

LKS terbuka lebih tinggi daripada LKS tertutup.

b. Prestasi Siswa pada LKS

Pertama, diadakan pengujian asumsi kesamaan varian pada

prestasi dilakukan dengan uji F.

Hipotesis:

Ho = kedua varian populasi adalah identik

Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik

Pengambilan Keputusan

1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

Keputusan:

Terlihat bahwa F hitung pada respon siswa dengan equal

variance assumed adalah 0,072 dengan probabililtas 0,790. Oleh

karena probabilitas > 0,005 maka Ho diterima, atau kedua varians

sama. Kedua, t test dengan dasar equal variance assumed

(diasumsi kedua varian sama).

Page 75: Skripsi Studi Komparasi LKS

62

Kedua, t test dengan dasar equal variance assumed

(diasumsi kedua varian sama).

Hipotesis:

Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik

Ha = kedua varian populasi adalah tidak identik

Keputusan:

Terlihat bahwa t hitung pada respon dengan equal variance

assumed adalah 1,077 dengan probabililtas 0,289. Untuk uji dua

sisi probabilitas menjadi 0,289/2 = 0,1445. Oleh karena 0,1445 >

0,025, maka Ho ditolak. Rata-rata prestasi siswa terhadap

penggunaan LKS terbuka benar-benar berbeda dengan rata-rata

LKS tertutup. LKS terbuka lebih memberikan pengaruh positif

daripada LKS tertutup.

c. Penerapan LKS Terbuka terhadap Praktikum Biologi

Berdasarkan rata-rata hasil penggunaan LKS terbuka

terhadap aktivitas dan respon siswa lebih positif daripada LKS

tertutup, maka penerapan LKS terbuka secara statistik lebih sesuai

pada siswa kelas X MA Wahid Hasyim Condongcatur Sleman.

LKS terbuka, selain memberikan peluang kepada siswa untuk

mengembangkan bakat, minat dan motivasi pada pelajaran biologi,

juga memacu prestasi belajar siswa.

Page 76: Skripsi Studi Komparasi LKS

63

D. Pembahasan

1. Aktivitas Siswa

Kondisi awal siswa pada kegiatan praktikum Biologi di kelas X

MA Wahid Hasyim adalah rasa keingintahuan yang besar akan mengenal

alam sekitar dan teknologi mutakhir. Rasa keingintahuan ini tidak

dikembangkan dengan media pembelajaran yang komprehensif dan

menarik, sehingga siswa mengalami titik nadir kejenuhan.

Kejenuhan ini juga diakibatkan oleh pembelajarannya masih

menggunakan model ceramah, tanya jawab dan kegiatan praktikum yang

dilaksanakan bersifat verifikatif. Dengan treatmen LKS yang diberikan

mulai mengambil alih perhatian belajar siswa kelas X MA Wahid Hasyim

dalam praktikum Biologi. Dengan dikembangkannya media pembelajaran

baru membuat secercah rasa keingintahuan dan aktivitas siswa tumbuh

kembali.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan

aktivitas siswa antara kelas yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup.

Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti

secara langsung dengan bantuan empat observer lain. Dari hasil observasi

tersebut terlihat bahwa siswa di kelas yang menggunakan LKS terbuka

labih aktif daripada kelas yang menggunakan LKS tertutup. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya aspek yang terdapat pada kategori baik (76 - 100 %)

pada kelas yang menggunakan LKS terbuka dan banyaknya aspek yang

terdapat pada kategori tidak baik (< 40 %) pada kelas yang menggunakan

Page 77: Skripsi Studi Komparasi LKS

64

LKS tertutup. Kemudian dalam hal aspek penggunaan alat-alat praktikum

dengan tepat, terdapat selisih persentase yang cukup besar yaitu 58 %. Hal

ini dikarenakan pada kelas yang menggunakan LKS tertutup siswa dipaksa

mengikuti arahan dan mengerjakan tugas-tugas sesuai petunjuk guru dan

tidak memberi peluang besar kepada siswa untuk mengembangkan

kreatifitas sehingga bersifat pasif.4

Keaktifan siswa mulai terlihat sejak awal kegiatan praktikum. Akan tetapi

pada aspek mengajukan dan menjawab pertanyaan selama praktikum pada

kelas yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup persentasenya hampir

sama yaitu 37 % (terbuka) dan 32 % (tertutup). Pada kelas yang

menggunakan LKS terbuka juga tidak begitu aktif, hal ini dikarenakan

pada kelas tersebut siswa lebih tertarik melakukan diskusi bersama dengan

teman sekelompoknya. Berikut ini diagram batang dari aktivitas siswa:

1098765432

Aktifitas Siswa

6

5

4

3

2

1

0

Coun

t

LKS TertutupLKS Terbuka

Penggunaan LKS

Bar Chart

Gambar 2 Diagram Batang Aktivitas Siswa

4 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, (Yogyakarta: FMIPA UNY, 2000), hlm. 11 – 12.

Page 78: Skripsi Studi Komparasi LKS

65

Hasil temuan para ahli, terdapat kecenderungan perilaku guru

dalam kegiatan pembelajaran yang pasif. Hal ini diakibatkan suatu proses

pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran karena waktu tersita dengan penyajian materi yang serius,

tidak mempergunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi

(LKS). Padahal keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat

merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki siswa, berfikir kritis

dan dapat mencari solusi dalam menemui permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.5

Selain berbagai alasan diatas terdapat pula berbagai faktor yang

mempengaruhi aktivitas belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari diri

yang sedang belajar dan faktor luar dari diri individu. Faktor yang berasal

dari individu yang sedang belajar yaitu faktor fisik dan psikis. Sedangkan

yang berasal dari luar diri adalah faktor lingkungan. Faktor dari

lingkungan mempengaruhi apabila lingkungan kurang mendukung

menyebabklan orang enggan belajar dan menyebabkan aktivitas menurun.

Hal ini sesuai pada penggunaan LKS terbuka (pada kelas XB) yang

jumlah siswanya lebih sedikit 19 siswa dari pada penggunaan LKS tertutup

(pada kelas XA) yang jumlah siswanya 28 siswa, sehingga kelasnya

kurang kondusif dan kebanyakan siswanya hanya ramai dan hal ini akan

mempengaruhi siswa yang lain.

5 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007),

hlm. 76-77.

Page 79: Skripsi Studi Komparasi LKS

66

Kondisi siswa yang tidak aktif juga dimungkinkan karena masih

pada masa peralihan dari SMP/MTS ke SMU/MA yang biasanya hanya

menjelaskan penjelasan dari guru. Hal tersebut semakin memperkuat

asumsi peneliti bahwa siswa belum dapat melakukan inkuiri.

2. Prestasi Siswa

Menurut Anas Sudijono prestasi belajar adalah pencapaian anak

didik terhadap materi yang telah mereka terima dalam proses pendidikan

dalam jangka waktu tertentu6, sedangkan menurut Nana Sujana prestasi

belajar adalah hasil belajar berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah mengalami/menerima pengalaman belajarnya.7 Indikator

peningkatan prestasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari aspek kognitif

yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa dari nilai pre-tes dan post-tes.

Pre dan post tes dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup

merupakan upaya meningkatkan prestasi siswa kelas X MA Wahid

Hasyim. Peningkatan prestasi siswa yang diterjemahkan dengan selisih

nilai pre test dan post test dapat terjadi disebabkan karena siswa lebih

mudah memahami materi yang dipelajari. Siswa berkesempatan

mengamati objek dan mendapatkan pengalaman sendiri. Selain itu, siswa

juga berkesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan dengan orang lain.

Hal ini akan membuat siswa lebih tahan lama dalam mengingat dan

memahami materi pembelajaran, sebagaimana diungkapkan oleh Mel

6 Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan,(Yogyakarta: UD Rama, 2001), hal. 30

7 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya, 2001), hal. 22

Page 80: Skripsi Studi Komparasi LKS

67

Silberman:

Apa yang saya lihat saya lupa Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan teman lain saya mulai paham Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai 8 Saat itu secara tidak langsung termotivasi untuk serius dan

bersungguh-sungguh mempelajari pelajaran Biologi dan akhirnya

mengalami kenaikan prestasi. Adanya perbedaan yang signifikan antara

prestasi siswa yang menggunakan LKS terbuka dan tertutup antara lain

karena suasana praktikum Biologi dengan penggunaan LKS terbuka lebih

memacu kreatifitas dan rasa keingintahuan. Dengan menggunakan LKS,

terutama LKS terbuka, materi praktikum Biologi mudah dipahami dan

diingat karena siswa mengalami langsung pencarian pengetahuan, prinsip

maupun konsep tersebut. Peningkatan ini divisualisasikan sebagai berikut:

1098765

Prestasi Siswa

7

6

5

4

3

2

1

0

Coun

t

LKS TertutupLKS Terbuka

Penggunaan LKS

Bar Chart

Gambar 3 Diagram Batang Prestasi Siswa

8 Mel Siberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Ter. Sajuli (Yogyakarta:

Balai Pustaka, 2001), hlm. 2.

Page 81: Skripsi Studi Komparasi LKS

68

Prestasi belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan

kegiatan belajar. Prestasi belajar akan diperoleh apabila peserta didik bisa

memahami dan menerima materi dengan mudah. Dalam hal ini, guru

bertanggung jawab dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif

dan menyenangkan. Guru perlu menggunakan pendekatan (approach) dan

metode (method) pembelajaran yang mampu menggali motivasi, keaktifan,

kreatifitas, dan keingintahuan peserta didik terhadap suatu materi.

Pendekatan (approach) lebih dekat pada strategi dan perencanaan,

sedangkan metode (method) lebih menekankan pada teknik pelaksanaan.9

Pada pembuatan LKS terbuka yang menuntut guru menggunakan

metode kritis dalam menelaah kemampuan dan potensi siswa untuk

memahami materi yang akan diajarkan, sedangkan pada pembuatan LKS

tertutup menuntut guru untuk bersikap selektif dan mampu mengontrol

kesulitan atau keberhasilan belajar. 10

Kontinuitas sikap guru ini harus ditransformasikan pada kelas

praktikum Biologi. Dengan sikap demikian, penggunaan LKS yang

disertai dengan pendekatan dan metode yang baik dapat meningkatkan

prestasi siswa. Sikap fasilitator yang dikemas dalam LKS terbuka lebih

mendorong siswa mudah dalam memahami materi daripada LKS tertutup

yang dirancang eksklusifitas guru.

9 Satino, Strategi Meningkatkan Keterlibatan Siswa Dalam Pembelajaran IPA, (UIN Sunan

Kalijaga; Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya, 2006) hal. 3

10 Surachman, Pengembangan Bahan Ajar, hlm. 47 – 48.

Page 82: Skripsi Studi Komparasi LKS

69

3. Tanggapan Siswa

Respon kelas X MA Wahid Hasyim, pada umumnya, adalah positif

dalam penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada praktikum Biologi.

Hal ini ditunjukkan pada ketertarikan siswa pada kegiatan praktikum

dengan penggunaan LKS, baik yang terbuka maupun yang tertutup. Akan

tetapi tanggapan yang lebih baik didapatkan pada kelas (XB) yang

menggunakan LKS Terbuka. Hal ini dimungkinkan karena mereka jarang

melaksanakan kegiatan praktikum sebelumnya. Proses pembelajaran

sebelumnya hanyalah menerima penjelasan dari guru tanpa adanya

kreatifitas siswa. Sedangkan dalam hal melatih komunikasi tulis

prosentase pada kelas yang menggunakan LKS terbuka (53 %),

prosentasenya lebih rendah dari pada kelas yang menggunakan LKS

tertutup (64 %). Hal ini dimungkinkan karena kelas dengan LKS terbuka

dalam kegiatan praktikum lebih berkonsentrasi dalam hal melakukan

pengamatan dari pada melakukan kegiatan menulis. Ini dapat

divisualisasikan sebagai berikut

Bar Chart

Tertutup Terb a ukLKS

0

1

2

3

4

5

6

7

151413128

Count

Tanggapan

Gambar 4 Diagram Batang Tanggapan Siswa

Page 83: Skripsi Studi Komparasi LKS

70

Menurut Martinis Yamin, respon aktif dan partisipasi siswa dapat

dilaksanakan manakala 1) pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat

kepada siswa; 2) guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator supaya

terjadi pengalaman dalam belajar; 3) tujuan kegiatan pembelajaran tercapai

kemampuan minimal siswa (kompetensi dasar); 4) pengelolaan kegiatan

pembelajaran lebih menekankan pada kreatifitas siswa, meningkatkan

kemampuan minimalnya, dan mencipta siswa yang kreatif serta mampu

menguasai konsep-konsep; dan 5) melakukan pengukuran secara kontinu

dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan.11

Berdasarkan ancer-ancer tersebut, penggunaan LKS terbukalah

yang mampu memberikan tanggapan positif dan berimplikasi lebih pada

aktivitas dan prestasi siswa daripada LKS tertutup. Ini dibuktikan lewat

hitungan statistik yang diperoleh LKS terbuka selalu banyak daripada LKS

tertutup. Dengan demikian, penggunaan LKS terbuka lebih sesuai

diterapkan pada praktikum Biologi di kelas X MA Wahid Hasyim.

11 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, hlm. 80 – 81.

Page 84: Skripsi Studi Komparasi LKS

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MA Wahid Hasyim

kecamatan Condongcatur kabupaten Sleman Yogyakarta di kelas X A dan X B

pada semester II Tahun ajaran 2007/ 2008 dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan LKS Terbuka

dengan LKS Tertutup terhadap peningkatan aktivitas dan prestasi siswa.

Untuk aktivitas, LKS terbuka menunjukkan nilai perbedaan rata-rata

(Mean Difference) 1,386 dengan kisaran nilai 0,354 sampai 2,383. Prestasi

yang dicapai oleh LKS terbuka ditunjukkan pada nilai Mean Difference,

yaitu 0,474 dengan kisaran – 0,419 sampai 1,366 yang diperoleh dari hasil

pre-tes dan post-tes.

2. LKS Terbuka lebih sesuai diterapkan pada praktikum Biologi siswa kelas

X MA Wahid Hasyim Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009 dengan

berdasarkan rata-rata hasil penggunaan LKS terbuka terhadap aktivitas dan

prestasi siswa lebih tinggi daripada LKS tertutup. LKS terbuka, selain

memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan bakat, minat

dan motivasi pada pelajaran biologi, juga memacu prestasi belajar siswa.

3. Siswa memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan kegiatan

praktikum dengan menggunakan LKS terbuka dan tertutup.

71

Page 85: Skripsi Studi Komparasi LKS

72

B. Saran

Setelah pelaksanaan penelitian ini dan memperhatikan hasil penelitian,

maka saran yang dapat peneliti sampaikan:

1. Bagi para guru hendaknya perlu diperkenalkan kepada siswa, model

pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sebagai alternatif

pembelajaran di sekolah.

2. Bagi guru biologi diharapkan menerapkan LKS terbuka pada praktikum

biologi dengan memuat materi yang menarik, memberikan peluang kepada

siswa untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi mereka pada

pelajaran Biologi, sedangkan pada proses praktikum biologi akan lebih

efektif pada kelas dengan jumlah siswa 20 siswa.

3. Bagi mahasiswa dapat melakukan penelitian lanjut untuk mengembangkan

penggunaan LKS pada aspek pembelajaran lainnya.

Page 86: Skripsi Studi Komparasi LKS

DAFTAR PUSTAKA Ali Arifin Mukhlis dengan judul “Lembar Kerja Siswa” dalam

www.suaramerdeka.com/opi04.htm, akses pada 25 September 2008.

Anas Sudijiono, 2001, Teknik Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: UD Rama.

Dewi Chandra, Modul Biologi Kelas II, No. Modul Bio. X. 02, dalam www.elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Biologi/RUANG-LINGKUP-BIOLOGI.pdf, akses 10 Februari 2009.

Imam Gozali, 2002. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Martinis Yamin, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa, Cet. I, Jakarta: Gaung Persada Press.

Masri Singarimbun & Sofian Effendi (ed), 1995, Metode Penelitian Survai, Cet. II, Jakarta: PT Pustaka LP3ES.

Mel Siberman, 2001, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Ter. Sajuli, Yogyakarta: Balai Pustaka.

Munandar, S.C. Utami, 2002. Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan potensi Kreatif dan Bakat, Cet II, Jakarta: Gramedia.

Nana Sujana, 2001, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya.

Nana Syaodih Sukmadinata, 2005. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, dkk. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bina Aksara.

New Encyclopedia of Science, ttp: Purnel Reference Books, 1979.

Nuryani Rustaman, dkk, 2002. Strategi Belajar Mengajar Biologi, Edisi Revisi, Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi, F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Roestiyah N. K., 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sardiman, 1993. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo Persada.

73

Page 87: Skripsi Studi Komparasi LKS

74

Satino, 2006, Strategi Meningkatkan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran IPA, UIN Sunan Kalijaga; Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya.

Singgih Santoso, 2006, Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14, Cet. I, Jakarta: PT Gramedia.

Subana dan Moersetyo Rahadi, 2005, Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suhardi, 2002. Diktat Kuliah Pengembangan Sumber Belajar Biologi, Yogyakarta: Fakultas MIPA Pendidikan Biologi UNY,

Surachman, 2001. Pengembangan Bahan Ajar,Yogyakarta: Fak. MIPA UNY

Syaiful Djamarah, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Gadjah Mada.

Syamsu, Mappa, 1997. Psikologi Pendidikan, Ujung Pandang: FIP IKIP Ujung Pandang.

The Liang Gie, dan Andrian The, 1998. Ensiklopedi Ilmu-ilmu (Encyclopedia of The Sciences), Cet. II, Yogyakarta: Andi Publisher,

Tien R. Muchtadi, 1997, Nata de Pina, dalam Media Komunikasi dan Informasi Pangan, Vol. IX.

Tjipto Utomo, dan Kees Ruijtjer, 1994. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Jakarta: Gramedia.

Umar Tirtaraharja, 1981. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya.

Wina Sanjaya, 2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standard Prises Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenata Media Group.

Yessi Pratiwi, Nata de Coco, pada http://myscienceblogs.com/Nata-de-coco/Blog-Archive~PernikIlmu(Asia-Blogging-Network).htm, akses 10 Februari 2009.

http://www.kompas.com/suratpembaca/1847.htm, akses pada 25 September 2008.

http://aansma11.blogspot.com/2007/06/ktsp-biologi-smama.html, akses 25 September 2008.

http://www.sasterpadu.tripod.com/sas_store/Biologi.pdf, akses 10 Februari 2009.

Page 88: Skripsi Studi Komparasi LKS

75

http://www.biotek.lipi.go.id, akses 10 Februari 2009.

http://shantybio.transdigit.com/?Biology_Mikrobiologi:Nata_De_Coco_Yang_Kaya_ Serat.htm, akses 10 Februari 2009.

http://inacofood.wordpress.com/2008/01/30/bakteri-nata-de-coco/, akses 10 Februari 2009.

Page 89: Skripsi Studi Komparasi LKS

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KELAS XB (LKS TERBUKA)

Sistem Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Biologi Semester/Tahun : I / 2008 – 2009 Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk

hidup. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan

Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. C. Tujuan Pembelajaran : Merencanakan dan melakukan percobaan serta

melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.

D. Indikator : Kognitif

1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan khususnya pembuatan Nata De Coco

Afektif 1. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. 3. Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompok. 4. Siswa mampu menghargai pendapat teman.

Psikomotor 1. Siswa aktif menyiapkan bahan dan alat praktikum. 2. Siswa aktif melakukan praktikum pembuatan Nata de Coco. 3. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya mereka beserta teorinya.

E. Materi Pokok : Pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan F. Metode Pembelajaran : Informasi, praktikum dan diskusi G. Sumber Pembelajaran : Istamar Syamsuri, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X

Semester 1. Jakarta: Erlangga H. Media Pembelajaran : LKS terbuka dan tertutup I. Strategi Pembelajaran :

Page 90: Skripsi Studi Komparasi LKS

77

Kegiatan Waktu (Menit)

Keterangan

Pendahuluan: 1) Kegiatan pembuka, Guru memberikan

apersepsi tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan

2) Siswa mengerjakan soal pre test

5 5

Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi 5 kelompok 5 Strategi

membentuk kelompok

2) Siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing

5

3) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan

5

4) Siswa melakukan praktikum pembuatan nata de coco sambil berdiskusi serta melengkapi LKS yang telah dibagikan.

30

5) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya secara bergantian

15

Penutup: 1. Guru memberikan komentar sekaligus

menyamakan persepsi siswa 2. Siswa mengerjakan soal post test

10 5

Tambahan: Siswa diminta mengisi angket

5

Untuk mengetahui tanggapan siswa

J. Penilaian : Penilaian proses pembelajaran LKS dikumpulkan sebagai portofolio.

.

Page 91: Skripsi Studi Komparasi LKS

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA KELAS XA (LKS TERTUTUP)

Sistem Pendidikan : Madrasah Aliyah Mata Pelajaran : Biologi Semester/Tahun : I / 2008 – 2009 Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk

hidup. B. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Archaeobacteria dan

Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan. C. Tujuan Pembelajaran : Merencanakan dan melakukan percobaan serta

melaporkan hasilnya baik secara lisan atau tulisan tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.

D. Indikator : Kognitif

1. Mengetahui pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan khususnya pembuatan Nata De Coco

Afektif 1. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik. 3. Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kerja kelompok. 4. Siswa mampu menghargai pendapat teman.

Psikomotor 1. Siswa aktif menyiapkan bahan dan alat praktikum. 2. Siswa aktif melakukan praktikum pembuatan Nata de Coco. 3. Siswa mampu mempresentasikan hasil karya mereka beserta teorinya.

E. Materi Pokok : Pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan F. Metode Pembelajaran : Informasi, praktikum dan diskusi G. Sumber Pembelajaran : Istamar Syamsuri, 2007, Biologi untuk SMA Kelas X

Semester 1. Jakarta: Erlangga H. Media Pembelajaran : LKS terbuka dan tertutup I. Strategi Pembelajaran :

Page 92: Skripsi Studi Komparasi LKS

79

Kegiatan Waktu (Menit)

Keterangan

Pendahuluan: 1) Kegiatan pembuka, Guru memberikan

apersepsi tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan

2) Siswa mengerjakan soal pre test

5 5

Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi 5 kelompok 5 Strategi

membentuk kelompok

2) Siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing

5

3) Guru membagikan LKS yang telah disiapkan 5

4) Guru mendemonstrasikan urut- urutan cara pembuatan nata de coco secra rinci

10

5) Siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS secara berkelompok dan berdiskusi

20

6) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya secara bergantian

15

Penutup: 1. Guru memberikan komentar sekaligus

menyamakan persepsi siswa 2. Siswa mengerjakan soal post test

10 5

Tambahan: Siswa diminta mengisi angket

5

Untuk mengetahui tanggapan siswa

J. Penilaian :

Penilaian proses pembelajaran LKS dikumpulkan sebagai portofolio. .

Page 93: Skripsi Studi Komparasi LKS

80

PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIKUM DAN DISKUSI

Amatan No. Aktivitas Siswa Ya Tidak Ket

1. Siswa mempersiapkan buku, alat dan bahan praktikum serta kebutuhan lain sebelum praktikum berlangsung

2. Siswa mengerjakan test secara mandiri. 3. Banyak siswa yang mengajukan dan menjawab

pertanyaan selama praktikum

4. Siswa bersungguh-sungguh dalam praktikum biologi

5. Siswa menggunakan alat-alat praktikum dengan tepat

6. Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok

7. Siswa mencari informasi materi untuk bekal presentasinya

8. Siswa tidak segan mengungkapkan pendapatnya mengenai materi yang sedang dibahas

9. Siswa memperhatikan presentasi kelompok lain 10. Siswa terlihat ceria dan bersemangat selama proses

praktikum berlangsung

Catatan (terlampir): untuk hal-hal yang belum tercantum dalam aspek-aspek yang diamati. Yogyakarta, ……………….. Observer (……………….) Petunjuk Pengisian: 1. Beri tanda √ pada kolom yang tersedia. 2. Keterangan diisi dengan catatan khusus yang dipandang terkait aspek yang

diamati jika dipandang perlu.

Page 94: Skripsi Studi Komparasi LKS

81

LEMBAR TANGGAPAN SISWA TERHADAP KEGIATAN PRAKTIKUM DENGA LKS TERBUKA DAN TERTUTUP

Hari/Tanggal :

Kelompok :

Nama :

No. Absen :

Petunjuk menjawab:

Isilah dengan centang (√) sesuai dengan apa yang anda rasakan setelah praktikum

biologi yang baru saja dilaksanakan.

No Cara belajar biologi yang baru saja dilaksanakan

menurut saya ….

Ya Tidak

1. Menarik

2. Mudah

3. Membantu lebih memahami materi

4. Bermanfaat

5. Memacu kreatifitas

6. Melatih komunikasi lisan

7. Melatih komunikasi tulis

8. Menghargai pendapat antar teman

9. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

10. Melatih kerjasama

11. Meningkatkan kebersamaan antar teman

12. Meningkatkan minat dan motivasi belajar

13. Membuat saya jadi tekun belajar

14. Meningkatkan usaha dalam belajar

15. Membuat saya lebih perhatian dalam belajar

Page 95: Skripsi Studi Komparasi LKS

82

Proses Pembuatan Nata De Coco :

Nata de coco adalah krim yang berasal dari air kelapa. Krim ini terbentuk

oleh aktivitas fermentasi gula dalam air kelapa oleh bakteri Acetobacter. Hasil

fermentasi dari Acetobacter akan membentuk gel pada permukaan larutan air

kelapa. Nata de coco bisa dibuat cocktail atau dicampur dengan sirup sebagai

makanan ringan.

Alat dan Bahan

1. Jarum ose 5. Natrium Benzoat

2. Penyaring dan pemanas 6. Biakan Acetobacter xylinum

3. Air kelapa 1 liter 7. Air

4. Gula pasir 675 g

Cara kerja

Page 96: Skripsi Studi Komparasi LKS

83

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERBUKA

PEMBUATAN NATA DE COCO

Tujuan: Memanfaatkan monera (bakteri) dalam pengolahan bahan makanan

1) Dari gambar di samping permasalahan apa

yang dapat kalian selidiki?

Jawab:

2) Alat-alat apa sajakah yang dibutuhkan dalam pembuatan makanan di atas

Jawab:

3) Bahan-bahan apa sajakah yang dibutuhkan untuk membuatnya?

Jawab:

4) Bagaimana rumusan hipotesis menurut kalian?

Jawab:

5) Tulisan urutan cara kerja pembuatan nata de coco?

Jawab:

6) Apakah hasil yang kalian peroleh sesudah kegiatan praktikum?

Jawab:

7) Apakah bisa dibuat dari bahan lain pembuatan makanan di atas?

Jawab:

8) Bahan Pustaka yang digunakan adalah:

Jawab:

Page 97: Skripsi Studi Komparasi LKS

84

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERTUTUP PEMBUATAN NATA DE COCO

1. Tujuan Praktikum: ..............................................................................................

.............................................................................................................................

2. Dasar Teori:.........................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Alat-alat yang digunakan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Bahan yang digunakan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Cara Kerja:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

6. Kesimpulan:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

7. Bahan dasar lain yang bisa digunakan dalam kegiatan seperti di atas adalah:

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 98: Skripsi Studi Komparasi LKS

85

KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST

KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN LKS TERTUTUP

ASPEK NO MATERI C1 C2 C3 JUMLAH

1 Bahan- bahan praktikum 1, 3 2 Alat-alat praktikum 3 Bakteri yang berperan 3, 4 Waktu yang dibutuhkan 5 Total

KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTTEST KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN LKS TERBUKA

ASPEK NO MATERI C1 C2 C3

JUMLAH

1 Bahan- bahan praktikum 1, 2 Alat-alat praktikum 8 3 Bakteri yang berperan 3, 4 Waktu yang dibutuhkan 5 Total

Page 99: Skripsi Studi Komparasi LKS

86

Mata pelajaran : Biologi Kelas : X Waktu : 5' Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan

nata de coco adalah …… a. Air Kelapa b. Ampas Kelapa c. Kulit Kelapa d. Daun Kelapa e. Bunga Kelapa

2. Bahan-bahan di bawah ini digunakan dalam pembuatan nata de coco, kecuali.. a. Air Kelapa b. Gula Pasir c. Ekstrak touge d. Bibit Bakteri e. Kertas Koran, saringan

3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. Streptococcus thermophillus b. Acetobacter xylinum c. Saccharomyces sp d. Lactobacillus casey e. Aspergillus wentii

4. Fungsi asam cuka dalam pembuatan nata de coco adalah.. a. Sebagai senyawa karbohidrat b. Sebagai pemanis c. Sebagai sumber nitrogen d. Sebagai pewarna e. Sebagai penurun pH

5. Waktu yang dibutuhkan dalam fermentasi air kelapa sampai menjadi nata de coco adalah …… a. 1 hari b. 2 hari c. 1 minggu d. 2 minggu e. 1 bulan

SOAL PRETEST

Nama: No. Absen:

6. Di bawah ini adalah cara pembuatan ekstrak touge yang benar, yaitu..... a. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus

dengan air sampai mendidih kemudian disaring.

b. Touge 10 g + 90 ml air, direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring.

c. Touge 10 kg + 90 ml air, dicuci, direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring.

d. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus e. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus

dengan air sampai mendidih kemudian disaring dan dikeringkan.

7. Kertas koran dalam percobaan pembuatan nata

de coco dapat diganti menggunakan.... a. Plastik d. Kain b. Daun pisang e. kaca c. Alumunium foil

8. Yang dimaksud dengan kondisi aseptic dalam kegiatan praktikum adalah.... a. Bersih d. anti penyakit b. Bebas dari kuman e. berkuman c. kering

9. Ciri-ciri nata de coco yang sudah siap dipanen adalah..... a. Terdapat lapisan merah setebal 1 cm b. Terdapat lapisan putih setebal 3 cm c. Terdapat lapisan putih setebal 1 cm d. Tidak terdapat lapisan e. Terdapat lapisan bening

10. Selain nata de coo saat ini sudah dikembangkan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan. Berikut ini adalah produk-produknya kecuali... a. Tempe d. Mentega b. Keju e. Asam cuka c. Yogurt

Page 100: Skripsi Studi Komparasi LKS

87

Mata pelajaran : Biologi Kelas : X Waktu : 5'

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Air kelapa yang digunakan dalam kegiatan

praktikum pembuatan nata de coco adalah sebanyak .. a. 1 liter d. 4 liter b. 2 liter e. 5 liter c. 3 liter

2. Alat-alat di bawah ini yang tidak digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah.. a. Saringan d. Kertas Koran b. Panci e. Plastik c. Kompor

3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. Streptococcus thermophillus b. Acetobacter xylinum c. Saccharomyces sp d. Lactobacillus casey e. Aspergillus wentii

4. Ekstrak tauge dalam percobaan dapat juga diganti dengan .. a. Pupuk Urea d. Asam Asetat b. Pupuk kompos e. Gula pasir c. pupuk nitrogen

5. Waktu yang dibutuhkan dalam memasak air kelapa dalam pembuatan nata de coco adalah …… a. 10 menit d. 40 menit b. 20 menit e. 1 jam c. 30 menit

6. Touge 10 g + 90 ml air, dicuci, direbus dengan

air sampai mendidih kemudian disaring merupakan cara pembuatan ..... a. Nata de Coco b. Ekstrak Tauge c. Asam Cuka d. Kondisi Aseptic e. Starter Bakteri

SOAL POST TEST

Nama: No. Absen:

7. Alumunium foil dalam percobaan pembuatan nata de coco dapat diganti menggunakan .... a. Plastik b. Daun pisang c. Kertas koran d. Kain e. Kaca

8. Kondisi bebas dari kuman penyakit dalam kegiatan praktikum disebut juga dengan .... a. Kondisi anti penyakit b. Kondisi aseptik c. Kondisi lembab d. Kondisi standar e. Kondisi bersih

9. Terdapatnya lapisan setebal kurang lebih 1 cm menandakan bahwa nata de coco ..... a. Siap dipanen b. Gagal dalam pembuatannya c. Siap dijemur d. Boleh di giling e. Siap di iris

10. Selain nata de coco saat ini sudah dikembangkan pemanfaatan bakteri dalam pengolahan bahan makanan. Berikut ini adalah produk-produknya kecuali... a. Tempe b. Keju c. Yogurt d. Mentega e. Asam cuka

Page 101: Skripsi Studi Komparasi LKS

88KUNCI JAWABAN BUTIR PRETES

1. A

2. E

3. B

4. E

5. D

6. A

7. C

8. B

9. C

10. E

KUNCI JAWABAN BUTIR POSTES

1. A

2. E

3. B

4. A

5. A

6. B

7. C

8. B

9. A

10. E

Page 102: Skripsi Studi Komparasi LKS

89

HASIL OBSERVASI LKS TERBUKA

OBSERVASI AKTIVITAS LKS TERBUKA

NO NAMA SISWA PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR

1 AHMAD SURURI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

2 ANWAR AZIZ 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8

3 BADRUN M 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

4 DEDI SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

5 FATHUR ROHMAN 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8

6 FATIMAH EL-TSENIYA 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6

7 FATKHUN NIZAR 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7

8 HARTIKA POHAN 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6

9 ISNA SALAMAH 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7

10 M. DENI RAHMAN 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5

11 MARLIENA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8

12 MUJIYATI 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7

13 RIZKI FM 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8

14 SITI MUJAYANAH 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6

15 WAHYU KHOTIJAH 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 4

16 WAWAN SUTIAWAN 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

17 WINDA PUSPITA RINI 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7

18 YULIA NUR W 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4

19 ZULKIFLI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

JUMLAH POSITIF 9 19 7 16 11 19 11 11 16 18 137

JUMLAH NEGATIF 10 0 12 3 8 0 8 8 3 1 53

PROSENTASE POSITIF 47% 100% 37% 84% 58% 100% 58% 58% 84% 95%

PROSENTASE NEGATIF 53% 0% 63% 16% 42% 0% 42% 42% 16% 5%

Page 103: Skripsi Studi Komparasi LKS

90

HASIL OBSERVASI LKS TERTUTUP

OBSERVASI AKTIVITAS LKS TERTUTUP

NO NAMA SISWA PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR

1 ABDUL KHOLIL 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7

2 ACHMAD AS'ADI 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3

3 AHMAD ASIF 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2

4 ANI NUR AFIDAH 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7

5 EKA INDAH SARI 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5

6 FANDI AHMAD 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8

7 FATIMATUZZAHRO 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7

8 ITA NUR MS 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7

9 LILIK MUHIBAH 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7

10 MOH MISBAHUDDIN 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4

11 MUH BUSIR 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3

12 MUH IQBAL 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3

13 MUH RASYID 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 4

14 NILAM AYU N 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6

15 NOVIA TRIUTAMI 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8

16 NUR ASWATI 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3

17 NUR FADILAH 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6

18 NURUL ABROR 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 4

19 RESTIYANTI 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7

JUMLAH POSITIF 5 14 6 8 0 19 11 8 13 17 101

JUMLAH NEGATIF 23 14 22 20 28 9 17 20 15 11 179

PROSENTASE POSITIF 18% 50% 21% 29% 0% 68% 39% 29% 46% 61%

PROSENTASE NEGATIF 82% 50% 79% 71% 100% 32% 61% 71% 54% 39%

Page 104: Skripsi Studi Komparasi LKS

91DAFTAR HASIL LKS TERBUKA

SOAL PRE TEST

NO NAMA SISWA PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 SKOR

1 AHMAD SURURI 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

2 ANWAR AZIZ 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3

3 BADRUN M 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4

4 DEDI SETIAWAN 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6

5 FATHUR ROHMAN 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 6

6 FATIMAH EL-TSENIYA 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5

7 FATKHUN NIZAR 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6

8 HARTIKA POHAN 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3

9 ISNA SALAMAH 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4

10 M. DENI RAHMAN 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

11 MARLIENA 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3

12 MUJIYATI 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6

13 RIZKI FM 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 4

14 SITI MUJAYANAH 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4

15 WAHYU KHOTIJAH 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6

16 WAWAN SUTIAWAN 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 5

17 WINDA PUSPITA RINI 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4

18 YULIA NUR W 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4

19 ZULKIFLI 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5

JUMLAH 18 3 10 9 6 8 4 15 4 5 82

RATA-RATA 0.9 0.2 0.5 0.5 0.3 0.4 0.2 0.8 0.2 0.3 4.3

STANDAR DEVISIASI 0.23 0.37 0.51 0.51 0.48 0.51 0.42 0.42 0.42 0.45 1.34

POST TEST

PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR PROGR

ES

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 7

1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 4

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 4

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 3

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 5

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 6

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 6

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 4

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4

1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 1

1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7 3

1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 2

1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 0

19 19 19 17 12 15 19 16 8 10 154 72

1.0 1.0 1.0 0.9 0.6 0.8 1.0 0.8 0.4 0.5 8.1 3.8

0.00 0.00 0.00 0.32 0.50 0.42 0.00 0.37 0.51 0.51 1.37 1.69

Page 105: Skripsi Studi Komparasi LKS

92DAFTAR HASIL LKS TERTUTUP

SOAL PRE TEST

NO NAMA SISWA PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 SKOR

1 ABDUL KHOLIL 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 3

2 ACHMAD AS'ADI 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

3 AHMAD ASIF 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3

4 ANI NUR AFIDAH 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

5 EKA INDAH SARI 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

6 FANDI AHMAD 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4

7 FATIMATUZZAHRO 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6

8 ITA NUR MS 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

9 LILIK MUHIBAH 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

10 MOH MISBAHUDDIN 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 6

11 MUH BUSIR 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

12 MUH IQBAL 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 3

13 MUH RASYID 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6

14 NILAM AYU N 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 4

15 NOVIA TRIUTAMI 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2

16 NUR ASWATI 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3

17 NUR FADILAH 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 5

18 NURUL ABROR 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4

19 RESTIYANTI 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 4

JUMLAH 16 5 5 10 2 7 4 10 4 5 68

RATA-RATA 0.8 0.3 0.3 0.5 0.1 0.4 0.2 0.5 0.2 0.3 3.6

STANDAR DEVISIASI 0.37 0.45 0.45 0.51 0.32 0.50 0.42 0.51 0.42 0.45 1.77

POST TEST

PO1 PO2 PO3 PO4 PO5 PO6 PO7 PO8 PO9 PO10 SKOR PROGR

ESS

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6 3

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 6

1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 6 3

1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 5

0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 5

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 7

0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 7

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3

1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 7

1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5

1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 2

1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 3

17 19 17 16 15 10 16 15 19 1 145 77

0.9 1.0 0.9 0.8 0.8 0.5 0.8 0.8 1.0 0.1 7.6 4.1

0.32 0.00 0.32 0.37 0.42 0.51 0.37 0.42 0.00 0.23 1.34 1.87

Page 106: Skripsi Studi Komparasi LKS

93

Correlations Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Soal1 .95 .226 38Soal2 1.00 .000 38Soal3 .95 .226 38Soal4 .87 .343 38Soal5 .71 .460 38Soal6 .66 .481 38Soal7 .92 .273 38Soal8 .82 .393 38Soal9 .71 .460 38Soal10 .29 .460 38Skor Total 7.87 1.359 38

Page 107: Skripsi Studi Komparasi LKS

94

Correlations

Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10Skor Total

Soal1 Pearson Correlation 1 .(a) -.056 -.092 .109 .078 -.069 .192 -.150 .150 .241

Sig. (2-tailed) . .740 .584 .513 .640 .681 .248 .367 .367 .146

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal2 Pearson

Correlation .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a) .(a)

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal3 Pearson

Correlation -.056 .(a) 1 -.092 -.150 .327(*) .368(*) .192 -.150 .150 .328(*)

Sig. (2-tailed) .740 . .584 .367 .045 .023 .248 .367 .367 .044

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal4 Pearson

Correlation -.092 .(a) -.092 1 .438(**) -.117 -.114 .016 .095 .077 .368(*)

Sig. (2-tailed) .584 . .584 .006 .486 .496 .925 .571 .647 .023

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal5 Pearson

Correlation .109 .(a) -.150 .438(**) 1 -.093 -.187 .146 .232 -.360(*) .370(*)

Sig. (2-tailed) .513 . .367 .006 .577 .261 .383 .160 .026 .022

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal6 Pearson

Correlation .078 .(a) .327(*) -.117 -.093 1 .406(*) .659(**) -.093 .093 .632(**)

Sig. (2-tailed) .640 . .045 .486 .577 .011 .000 .577 .577 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal7 Pearson

Correlation -.069 .(a) .368(*) -.114 -.187 .406(*) 1 .113 -.187 .187 .335(*)

Sig. (2-tailed) .681 . .023 .496 .261 .011 .501 .261 .261 .040

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal8 Pearson

Correlation .192 .(a) .192 .016 .146 .659(**) .113 1 .146 .004 .713(**)

Sig. (2-tailed) .248 . .248 .925 .383 .000 .501 .383 .981 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal9 Pearson

Correlation -.150 .(a) -.150 .095 .232 -.093 -.187 .146 1 -.232 .284

Sig. (2-tailed) .367 . .367 .571 .160 .577 .261 .383 .160 .085

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Soal10 Pearson

Correlation .150 .(a) .150 .077 -.360(*) .093 .187 .004 -.232 1 .279

Sig. (2-tailed) .367 . .367 .647 .026 .577 .261 .981 .160 .090

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38Skor Total

Pearson Correlation .241 .(a) .328(*) .368(*) .370(*) .632(**) .335(*) .713(**) .284 .279 1

Sig. (2-tailed) .146 . .044 .023 .022 .000 .040 .000 .085 .090

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Page 108: Skripsi Studi Komparasi LKS

95

Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Each of the following component variables has zero variance and is removed from the scale: Soal2

Case Processing Summary N %

Valid 38 33.3Excluded(a) 76 66.7

Cases

Total 114 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items.636 .586 10

Item Statistics

Mean Std.

Deviation N Soal1 .95 .226 38Soal3 .95 .226 38Soal4 .87 .343 38Soal5 .71 .460 38Soal6 .66 .481 38Soal7 .92 .273 38Soal8 .82 .393 38Soal9 .71 .460 38Soal10 .29 .460 38Skor Total 7.87 1.359 38

Page 109: Skripsi Studi Komparasi LKS

96

Inter-Item Correlation Matrix

Soal1 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10Skor Total

Soal1 1.000 -.056 -.092 .109 .078 -.069 .192 -.150 .150 .241Soal3 -.056 1.000 -.092 -.150 .327 .368 .192 -.150 .150 .328Soal4 -.092 -.092 1.000 .438 -.117 -.114 .016 .095 .077 .368Soal5 .109 -.150 .438 1.000 -.093 -.187 .146 .232 -.360 .370Soal6 .078 .327 -.117 -.093 1.000 .406 .659 -.093 .093 .632Soal7 -.069 .368 -.114 -.187 .406 1.000 .113 -.187 .187 .335Soal8 .192 .192 .016 .146 .659 .113 1.000 .146 .004 .713Soal9 -.150 -.150 .095 .232 -.093 -.187 .146 1.000 -.232 .284Soal10 .150 .150 .077 -.360 .093 .187 .004 -.232 1.000 .279Skor Total .241 .328 .368 .370 .632 .335 .713 .284 .279 1.000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Scale Statistics

Mean Variance Std.

Deviation N of Items14.74 7.388 2.718 10

 

Page 110: Skripsi Studi Komparasi LKS

97

Crosstabs Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Aktifitas Siswa * Penggunaan LKS

38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Prestasi Siswa * Penggunaan LKS 38 100.0% 0 .0% 38 100.0%

Aktifitas Siswa * Penggunaan LKS Crosstab

Count

Penggunaan LKS

LKS Terbuka LKS Tertutup Total

2 0 1 1

3 0 4 4

4 2 3 5

5 1 1 2

6 3 2 5

7 4 6 10

8 4 2 6

9 4 0 4

Aktifitas Siswa

10 1 0 1

Total 19 19 38

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 11.467(a) 8 .177

Likelihood Ratio 15.348 8 .053

Linear-by-Linear Association

8.019 1 .005

N of Valid Cases 38

a 16 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .50.

Page 111: Skripsi Studi Komparasi LKS

98

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Error(a) Approx.

T(b) Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R -.466 .117 -3.156 .003(c)

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.458 .128 -3.089 .004(c)

N of Valid Cases 38

a Not assuming the null hypothesis.

b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c Based on normal approximation.

1098765432

Aktifitas Siswa

6

5

4

3

2

1

0

Cou

nt

LKS TertutupLKS Terbuka

Penggunaan LKS

Bar Chart

Page 112: Skripsi Studi Komparasi LKS

99

Prestasi Siswa * Penggunaan LKS Crosstab

Count

Penggunaan LKS

LKS Terbuka LKS Tertutup Total

5 1 1 2

6 2 3 5

7 2 5 7

8 5 4 9

9 7 5 12

Prestasi Siswa

10 2 1 3

Total 19 19 38

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 2.263(a) 5 .812

Likelihood Ratio 2.316 5 .804

Linear-by-Linear Association 1.154 1 .283

N of Valid Cases 38

a 10 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Error(a) Approx.

T(b) Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R -.177 .160 -1.077 .289(c)

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.190 .159 -1.161 .253(c)

N of Valid Cases 38

a Not assuming the null hypothesis.

b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c Based on normal approximation.

Page 113: Skripsi Studi Komparasi LKS

100

1098765

Prestasi Siswa

7

6

5

4

3

2

1

0

Cou

nt

LKS TertutupLKS Terbuka

Penggunaan LKS

Bar Chart

Page 114: Skripsi Studi Komparasi LKS

101

T-Test

Group Statistics

Penggunaan LKS N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Aktifitas Siswa LKS Terbuka 19 13.95 1.026 .235

LKS Tertutup 19 12.58 1.924 .441

Prestasi Siswa LKS Terbuka 19 8.11 1.370 .314

LKS Tertutup 19 7.63 1.342 .308

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Aktifitas Siswa

Equal variances assumed

3.179 .083 2.736 36 .010 1.368 .500 .354 2.383

Equal variances not assumed

2.736 27.471 .011 1.368 .500 .343 2.394

Prestasi Siswa

Equal variances assumed

.072 .790 1.077 36 .289 .474 .440 -.419 1.366

Equal variances not assumed

1.077 35.985 .289 .474 .440 -.419 1.366