skripsi sri wahyuni

74
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ditinjau dari segi filosofis adalah proses memanusiakan manusia melalui pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi suatu kemampuan atau kompetensi (Soederajat, 2004:11). Kompetensi yang dapat mereka miliki yaitu kompetensi akademik sebagai aktualisasi potensi intelek (IQ), dan kompetensi motorik yang dikembangkan dari potensi inderawi atau fisik. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia yang berkualitas yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan rohani (Sahertian, 1992 : 1). Pendidikan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan 1 1 1

Upload: daniel-young

Post on 26-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan ditinjau dari segi filosofis adalah proses memanusiakan manusia

melalui pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi suatu

kemampuan atau kompetensi (Soederajat, 2004:11). Kompetensi yang dapat mereka

miliki yaitu kompetensi akademik sebagai aktualisasi potensi intelek (IQ), dan

kompetensi motorik yang dikembangkan dari potensi inderawi atau fisik.

Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia yang

berkualitas yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan

bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan rohani

(Sahertian, 1992 : 1).

Pendidikan dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan secara terencana,

sistematis, dan berkesinambungan dalam membina dan membimbing berbagai potensi

yang ada pada peserta didik, agar berfungsi secara optimal bagi perannya di masa

yang akan datang. Pendidikan menjadi kebutuhan yang amat penting dan strategis

dalam mengatasi tantangan era globalisasi. Hal ini disebabkan karena pendidikan

terkait langsung dengan pembinaan sumber daya manusia, yang selalu mengalami

perubahan.

Dinamika pertumbuhan dan perkembangan penduduk serta kemajuan IPTEK,

dan lembaga pendidikan dewasa ini semakin ditantang. Namun, kebanyakan lembaga

pendidikan yang ada sekarang ini kurang memperhatikan mutu pendidikan dan

kualitas lulusan yang dihasilkannya. Lembaga pendidikan cenderung hanya

1

1

1

memikirkan bagaimana suatu lembaga pendidikan tersebut dapat menjaring siswa di

lembaganya sebanyak mungkin, baik pendidikan formal maupun non formal. Dengan

mendeskripsikan bermacam-macam bentuk fasilitas yang tersedia sehingga menarik

banyak peminat. Jika hal semacam ini terus berjalan akan berpengaruh terhadap usaha

peningkatan sumber daya manusia, khususnya di Indonesia. Sehingga dikhawatirkan

bangsa dan negara ini akan semakin terpuruk, karena memiliki sumber daya manusia

yang berkualitas rendah, walaupun Indonesia memiliki sumber daya alam yang

berlimpah.

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) merupakan salah

satu bidang studi yang secara umum dapat menunjang mata pelajaran yang lain.

Bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat menjadikan proses

pendidikan di sekolah menjadi lengkap, utuh dan mengantarkan siswa mengalami

pertumbuhan dalam dirinya.

Pendidikan yang integral secara menyeluruh merupakan bagian dari kegiatan

olahraga anak didik dalam lingkungan sekolah. Pendidikan penjasorkes bertujuan

untuk mempersiapkan siswa menuju kesehatan jasmani, rohani dan mental. Hal ini

disebabkan karena dalam materi penjaskes terdapat nilai kreativitas, disiplin,

pengembangan jasmani, rohani, mental, emosional, sosial, moral dan seni.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan penjaskes di Indonesia, pemerintah

menerapkan kurikulum penjasorkes di Sekolah Dasar menyatakan bahwa melalui

program penjasorkes yang teratur dan terencana, terarah dan berimbang hendaknya

dapat meningkatkan daya kualitas peserta didik. Adapun tujuannya yang meliputi

pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani. Penjasorkes di sekolah merupakan salah satu bidang studi yang harus diikuti

oleh semua siswa.

2

2

Bidang studi ini dapat mengembangkan aspek-aspek potensi yang lebih luas

bila dibandingkan dengan bidang studi yang lainnya. Penjaskes tidak hanya dapat

mengembangan kemampuan dan keterampilan motorik peserta didik saja, tetapi dapat

juga mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan bersikap mental terhadap

perkembangan peserta didik.

Menurut Surat Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.

413/U/U 1987 Tanggal 14 Juli 1987 menyatakan; Perubahan kurikulum yang dulu

bernama mata pelajaran olahraga dan kesehatan (Orkes) berganti menjadi penjaskes.

Perubahan atau pergantian kurikulum hanya terjadi dipermukaan saja, sedangkan

kualitas pembelajaran masih berbentuk seperti kurikulum yang lama, hal ini dapat

dilihat pada sebagian guru penjaskes yang masih terpaku pada pola pembelajaran

yang lama.

Pelaksanaan pembelajaran olahraga di Sekolah Dasar negeri gugus I

Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung, belum terlaksana dengan maksimal,

karna sarana dan prasarana belum memadai sesuai dengan Kenyataan yang ditemukan

dilapangan, Dengan demikian tujuan penjasorkes tidak pernah tercapai dengan

kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Jumlah siswa di tingkat pendidikan tidak seimbang dengan alat olahraga yang

ada. Akibatnya pelaksanaan olahraga di lapangan terkesan sekedar melakukan

kewajiban saja pada waktu pembelajaran, yang penting guru sudah mengajarkan

materi ajarnya dan umpan balik dari siswa jarang terevaluasi oleh guru. Dampak dari

semua pelaksanaan itu, terlihat dimana materi teori yang diberikan diruang kelas tidak

tampak aplikasinya di lapangan dan siswa sering menunjukan sikap kurang aktif dan

kreaktif disaat praktek olahraga di lapangan.

3

3

Pembelajaran penjasorkes dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu pelajaran

yang bersifat praktek dan bersifat teori, dilakukan dalam satu waktu yang bersamaan.

Materi kurikulum yang bersifat praktek diklasifikasikan terdiri dari berbagai cabang

olahraga, seperti; permainan olahraga, aktivitas pengembangan, aktifitas ritmik,

senam, pendidikan luar kelas dan pendidikan kesehatan. Apabila dilihat dari distribusi

waktunya hanya satu kali dalam satu minggu dengan lama 2 x 35 menit, hal ini

memperkecil kemungkinan tercapainya tujuan yang berhubungan dengan kesegaran

jasmani.

Adanya asumsi di Sekolah Dasar menyatakan bahwa guru penjasorkes jarang

membuat RPP dan silabus yang baru, guru hanya menyalin silabus dan RPP dari

tahun ke tahun sebelumnya, karena apa yang akan diajarkan sudah ada didalam

konsep pemikiran guru tersebut tanpa memikirkan kurikulum yang telah ditetapkan.

Tugas seorang guru wajib memahami bahwa silabus dan RPP merupakan

penjabaran tentang isi kurikulum yang akan di ajarkan kepada siswa. Jika guru

penjasorkes tidak menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dari tahun ke tahun dalam

membuat silabus dan RPP, maka kualitas pelaksanaan pembelajaran tidak akan sesuai

dengan tuntutan kurikulum.

Selain dari pada itu guru penjasorkes kurang mendapat kesempatan di dalam

menambah wawasan dan keilmuwan dibidangnya, baik melalui seminar dan penataran

penjasorkes sehingga pada waktu pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di sekolah

kemampuan mereka kurang berkembang.

Penjasorkes merupakan suatu sistem pendidikan individu dalam proses yang

sistemik dan sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas baik secara

kognitif, afektif dan motorik. Dalam pendidikan tersebut hasil yang akan dimiliki

4

4

oleh setiap individu siswa akan terkait erat dengan input, proses dan output, input

merupakan masukan dalam hal ini adalah siswa.

Setiap siswa tidaklah sama, dengan arti kata siswa merupakan individu-

individu yang memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda. Dalam konsep

pendidikan disini, input dapat dikatakan sebagai bahan materi yang lain perlu di olah

atau diproses. Proses dalam penjaskes merupakan suatu sistem pengolahan atau

tempat untuk mengolah siswa sehingga siswa dapat memiliki pengetahuan, kesegaran

jasmani, keterampilan dan sikap. Dalam proses ini ada unsur-unsur penting yang

selalu menjdi bagian dalam setiap proses pembelajaran penjaskes diantaranya; tujuan,

materi, metode, kurikulum, sarana dan prasarana. Sedangkan output merupakan

keluaran atau hasil akhir yang dimiliki oleh setiap siswa setelah proses pembelajaran

penjasorkes dilaksanakan.

Menurut penulis apabila tanggung jawab dan disiplin kerja guru tidak

terlaksana dalam kegiatan proses belajar mengajar tentu tidak akan tercipta suasana

pendidikan yang lebih baik. Tidak semudah yang dibayangkan bahwa guru yang

sudah mempelajari teori-teori mengajar akan mampu mengajar dengan baik. Namun

lebih dari itu seorang guru harus betul-betul profesional dan mampu menempatkan

materi pelajaran, menggunakan media, metode dan pengelolaan siswa serta

memberikan evaluasi dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diberikan oleh

guru dan akan lebih buruk lagi apabila seorang guru yang mengajar tidak sesuai

dengan bidang keilmuannya karena akan berpengaruh besar terhadap siswa dalam

proses belajar megajar.

Untuk menjawab tantangan ini diperlukan personil sekolah yang saling

bekerjasama terutama guru-guru dengan kepala sekolah. Seorang guru harus memiliki

kemampuan dalam mendidik sehingga guru proaktif dalam pendidikan tersebut.

5

5

Mengingat pentingnya seorang guru yang professional yaitu, guru

mengajarkan bidang studi yang sesuai dengan bidang keilmuannya dan penuh

tanggung jawab dalam proses belajar mengajar, dalam usaha menumbuhkan insan-

insan yang berkualitas, maka sangat menarik untuk dicermati dalam sebuah lembaga

pendidikan bagaimana keprofesionalan seorang guru dalam proses pembelajaran

terutama pada guru penjaskes. sehingga proses belajar mengajar dapat mencapai

tujuannya secara berhasil guna dan berdaya guna.

Untuk meningkatkan kemampuan dan kualitasnya dalam mengajar, seorang

guru membutuhkan bimbingan dan pembinaan, karena pada kenyataannya banyak

kesulitan yang dialaminya. Dalam kondisi yang demikian bantuan dan masukkan dari

seoarang figur sangat dibutuhkan untuk menunjang potensi yang lebih baik.

Berdasarkan fenomena di atas, merupakan indikasi bahwa pelaksanaan proses

belajar mengajar penjaskes oleh guru penjasorkes belum terlaksana dengan maksimal.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, 1) tanggung jawab guru penjasorkes

dalam proses belajar mengajar dan disiplin kerja. 2) kemampuan guru merencanakan

program pembelajaran, 3) metode mengajar yang digunakan guru, 4) sarana dan

prasarana, 5) kemampuan guru dalam memodofikasi materi, 6) motifasi belajar siswa,

7) media yang digunakan guru, 8) persepsi guru kelas, 9) kemampuan guru

merencanakan pembelajaran, 10) kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, 11)

kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran. Oleh karena itu penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Guru kelas Terhadap Pelaksanaan

Proses Belajar Mengajar Penjaskes Di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung” yang akan dijadikan judul skripsi.

6

6

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan diatas, kurang

terlaksananya pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1

Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung dipengaruhi oleh beberapa faktor, di

antaranya adalah :

1. Tanggung jawab guru penjaskes dalam proses belajar mengajar dan disiplin

kerja.

2. Kemampuan guru merencanakan program pembelajaran.

3. Metode mengajar yang digunakan guru.

4. Sarana dan prasarana

5. Kemampuan guru dalam memodifikasi materi.

6. Motifasi belajar siswa.

7. Media pengajaran yang digunakan guru.

8. Bagaimana persepsi guru kelas.

9. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran

10. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

11. Kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang tercakup dalam penelitian ini, maka

penulis merasa perlu untuk membatasinya agar penelitian ini dapat dilaksanakan

sesuai dengan jangkauan pengetahuan penelitian, waktu, biaya serta sasaran yang

diinginkan. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya melihat masalah

1. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran

2. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

7

7

3. Kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan guru merencanakan pembelajaran penjasorkes

disekolah dasar negeri gugus I kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung ?

2. Bagaimana kemampuan guru melaksanakan pembelajaran penjasorkes

disekolah dasar negeri gugus I kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung ?

3. Bagaimana kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran penjasorkes

disekolah dasar negeri gugus I kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Persepsi guru kelas terhadap kemampuan guru

merencanakan pembelajaran penjasorkes disekolah dasar negeri gugus I

kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung.

2. Persepsi guru kelas terhadap kemampuan guru

melaksanakan pembelajaran penjasorkes disekolah dasar negeri gugus I

kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung.

3. Persepsi guru kelas terhadap kemampuan guru

mengevaluasi pembelajaran penjasorkes disekolah dasar negeri gugus I

kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat bagi peneliti dalam memperoleh gelar

sarjana ( S I ) Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Padang.

8

8

2. Bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

khususnya disekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung sebagai tenaga terampil yang menyentuh peserta didik pertama kali.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk

menetapkan rekruitmen pembelajaran penjaskes dan penyempurnaan struktur

untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.

4. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

Keolahragaan, Universitas Negeri Pada.

5. Untuk sipeneliti

6. Untuk dinas yang terkait

9

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi berasal dari bahasa inggris yaitu “perseption “yang diartikan oleh hasan

Shadily (1982 : 424 ) sebagai tanggapan atau daya memahami, menanggapi sesuatu “.

Menurut W. J. S. Poerdarminto (1985), mendefenisikan persepsi adalah opini ,

tanggapan, anggapan terhadap sesuatu pertistiwa atau kejadian.

Persepsi merupakan salah satu faktor kejiwaan yang cukup besar sumbanganya

dalam menilai suatu objek. Persepsi seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa

tidak akan sama, meskipun berhadapan dengan atau objek peristiwa yang sama.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi persepsi

Persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga persepsi seseorang tidak

bisa disamakan dengan persepsi orang lain. Menurut Rahkmad (2000:72) faktor-

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah : (1) (2) Belajar (3) Mengajar

Perhatian terjadi apabila seseorang mengkonsentrasikan diri pada salah satu

alat indranya dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain.

Apa yang diperhatikan seseorang ditentukan oleh faktor-faktor personal yaitu

kebutuhan, pengalaman masa lalu dan lainnya dan faktor-faktor fungsional yang

nantinya akan membentuk sebuah persepsi.

Selanjutnya faktor struktural yang membentuk persepsi ditentukan oleh sifat-

sifat struktural secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai anggota keluarga,

10

10

semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat keluarga akan dipengaruhi oleh

anggota keluarganya dengan aspek yang berupa asimilasi.

2. Konsep Dasar Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Secara etimologi, pembelajaran adalah kata benda (noun) dari kata kerja

(verb) belajar, yang berarti proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar. Selanjutnya, secara terminologi, pembelajaran adalah hal membelajarkan,

artinya mengacu ke segala daya upaya bagaimana membuat seseorang belajar,

bagaimana menghasilkan terjadinya peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut,

istilah pembelajaran ini diperkenalkan sebagai ganti istilah pengajaran.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Dalam interaksinya tersebut banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik

faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor yang datang dari

lingkungan. Dengan demikian pembelajaran merupakan hasil dari upaya-upaya yang

dilakukan supaya seseorang mau dan mampu belajar. Hasil yang diharapkan dengan

pembelajaran itu adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik atau lebih

sempurna.

Pembelajaran yang berhubungan dengan proses tersebut tidak bisa dipisahkan

dari adanya elemen-elemen (komponen), seperti guru, murid, materi, dan metode

pembelajaran. Guru sebagai pelaksana pembelajaran, murid sebagai peserta

pembelajaran, materi adalah bahan yang akan diajarkan, sedangkan metode adalah

cara atau strategi yang diterapkan supaya pembelajaran mencapai sasaran yang

diharapkan. Masing-masing komponen-komponen itu sama penting dan sama-sama

berperan untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

11

11

Jadi sistem pembelajaran merupakan sinergisitas antara komponen-komponen

pembelajaran, dimana antara satu komponen dengan komponen lainnya saling

mempunyai ketergantungan. Satu sistem pembelajaran tidak akan berjalan dengan

baik dan sempurna manakala salah satu dari komponen tersebut diabaikan.

Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan

dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar mengajar berakar

pada pandangan dan konsep. Usman Moh Uzer mengatakan, proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas

dasar hubungan timbal balik yang belangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan tertentu.

Nana Sudjana juga menyatakan bahwa: pembelajaran atau proses belajar

mengajar adalah interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang dirancang

sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu kemampuan yang

diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.

Jadi pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Batas-batas Proses Pembelajaran

Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk

memulai dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan,

agar ujuan-ujuan tersebut dapat dicapai, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

oleh guru merupakan bagian penting yang dapat mempengaruhi hasil pendidikan

sekolah. Oleh karna itu kegiatan pembelajaran perlu dilaksanakan secara maksimal

agar tujuan dari pembelajaran itu dapat dicapai.

12

12

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen-komponen yang dikelompok

dalam tiga kategori utama yaitu: guru, isi, atau materi pembelajaran siswa, interalisasi

dari ketiga ini melibatkan faktor-faktor yaitu, sarana dan prasarana, metode, media,

alokasi waktu dan lingkungan belajar sehingga terciptanya suasana pembelajaran

yang efektif dan kondusif. Sehingga memungkinkan tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.

Dengan demikian guru Penjaskes yang memiliki keterampilan dan kemampuan

dalam menjalankan proses pembelajaran mampu menjalankan tiga tugas utamanya,

yaitu

a. Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran

1. program bulanan

2. program tahunan

3. program semester

4. silabus

5. rpp

b) Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran

1. pembuka dan menutup pelajaran

2. penggunaan metoda

3. penggunaan media

c) Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran.

1. kognitif

2. afektif

3. motorik

B. Kerangka Konseptual

13

13

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan kegiatan siswa untuk

meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup

kognitif, afektif dan sosial, sehinmgga siswa dapat berkembang sesuai dengan

karakteristiknya masing-masing.

Secara sistematis dengan pelaksanaan proses belajar mengajar penjaskes ada

tiga hal yang selalu menjadi bagian dari proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut

1. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran

2. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

3. Kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilaksankan oleh guru beserta siswa akan menarik

dan apabila guru dapat menyampaikan bahan pelajaran sesuai dengan tujan yang

dicapai dan siswa pun dapat menguasainya. Semua ini tentu tidak terlepas dari cara

guru dalam mempersiapkan rancangan pengajaran itu agar tersusun dengan baik, serta

pelaksanaan pembelajaran yang efektif, efisien serta melaksanakan evaluasi dengan

baik dan benar selama dalam pelaksanaan pembelajaran, yang disesuaikan dengan

kurikulum serta penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat yang

disesuaikan dengan materi atau bahan pelajaran.

Selain dari uraian di atas yang lebih penting perlu diperhatikan oleh guru yaitu

dapat menghidupkan suasana dalam pembelajaran penjaskes agar menjadi

menyenangkan dan terciptanya interaksi yang baik antara guru dengan siswa, siswa

dengan siswa selama pelajaran itu berlangsung dengan memperhatikan siswa dan

karakterisik individu masing-masing dalam menyesuaikan bahan pelajaran dengan

pengalaman masalalu.

14

14

Apa bila guru sudah memperhatikan dan melakukannya dengan baik dan benar

diharapan tujuan pembelajaran akan tercapai lebih optimal. Untuk lebih jelasnya

tentang kerangka pemikiran dapat dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 1

Kerangka Konseptual

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dalam kerangka konseptual diatas, maka dapat

diajukan pertayaan peneliti yaitu :

1. Bagaimana kemampuan guru merencanakan pembelajaran penjasorkes

digugus I kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung ?

2. Bagaimana kemampuan guru melaksanakan pembelajaran penjasorkes

digugus I kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung ?

3. Bagaimana kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran penjasorkes digugus

I kecamatan IV nagari kabupaten sijunjung ?

15

15

Persepsi Guru Kelas

Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran

Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran

Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk

mengungkapkan sesuatu apa adanya sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto

(1990:310) bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak bermaksud

untuk menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan apa adanya tanpa ada unsur

tambahan dan pengurangan dari kejadian yang diteliti dilapangan.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini di adakan di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan setelah

proposal ini diseminarkan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah guru umum yang terdaftar mengajar sebagai

guru kelas di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung yang berjumlah sebanyak 35 orang yang terdiri dari 6 orang guru lakai-laki

dan 29 orang guru perempuan.

16

16

Tabel 1

Populasi Penelitian

2. Sampel

Karena jumlah populasi relatif sedikit maka dalam penelitian ini penulis

menarik sampel dengan cara total sampling, dimana mengambil semua populasi yang

ada sebagai sampel, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:112) bahwa

apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehinggah penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10% sampai 25% atau lebih. Oleh karena itu populasi dalam penelitian

ini seluruhnya dijadikan sampel yaitu 35 orang guru kelas yang mengajar di Sekolah

Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung.

No SekolahJenis Kelamin

JumlahL P

1 SDN 1 1 5 6

2 SDN 3 - 5 5

3 SDN 6 1 5 6

4 SDN 7 1 5 6

5 SDN 8 2 4 6

6 SDN 10 1 5 6

Jumlah 6 29 35

17

17

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka jenis data dalam

penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dengan

mengajukan kuisioner kepada guru kelas yang terpilih sebagai sampel.

b. Data sekunder, yaitu data yang diambil dari kantor registrasi dan statistik di

Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung.

2. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah guru kelas yang terpilih

sebagai sampel. Yang berjumlah sebanyak 35 orang, dengan rincian sebagai berikut :

1. Laki 6 orang

2. Perempuan 29 orang

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan jenis data dan sumber data yang dibutuhkan, maka teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket (kuisioner). Berdasarkan teknik

pengumpulan data untuk angket dilakukan dengan skala Quetmaan sehingga

memudahkan bagi responden untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan

persepsi guru kelas, disamping itu juga sebagai penguat data, juga digunakan teknik

wawancara terbatas dan observasi di lapangan.

18

18

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket. Angket

yang digunakan adalah angket tertutup yaitu jawabanya sudah dinyatakan dan

responden tinggal memilih salah satu alternative jawaban tersebut. Ya atau Tidak.

Penyusunan angket dilakukan berdasarkan indikator-indikator yang telah

ditetapkan yaitu dengan menjabarkannya menjadi butir-butir pernyataan, setiap butir

pernyataan mempunyai dua alternatif yang pada masing-masing diberi skor sebagai

berikut:

Ya = 1

Tidak = 0

Pemberian nilai ini mengacu kepada pendapat Sudjana (1982 : 12 )

Prosedur penyusunan instrumen adalah :

1. Membuat kisi-kisi soal,

2 Menetapkan variabel yang akan diteliti,

3. Menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator,

4. Uji coba instrument,

5. Melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaiyan dengan indikator dari

aspek yang diukur, untuk lebih jelasnya kisi-kisi instrumen.

19

19

Tabel 2

Kisi – kisi Kuisioner Penelitian

No Variabel Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1 Proses

pembelajaran

- Perencanaan

- Pelaksanaan

- Evaluasi

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

10

10

10

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data berhasil dikumpulkan kemudian diolah, karena jenis

penelitian ini bersifat deskriptif, maka teknik analisis data yang dapat digunakan

adalah dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi (statistik deskriptif) dengan

perhitungan persentase, seperti dijelaskan Agusfidar Nasution dalam Rosa (1996:33),

bila suatu penelitian bertujuan mendapatkan gambaran atau menemukan sesuatu

sebagaimana adanya tentang suatu objek yang diteliti, maka teknik analisis data yang

dibutuhkan cukup dengan perhitungan persentase.

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung persentase

adalah:

Keterangan :

P = Persentase jawaban

F = Frekuensi responden

20

20

N = Jumlah responden (Arikunto : 1990)

Data deskriptif menyajikan tingkat pencapaian responden veriabel

penelitian.untuk mengetahui tingkat pencapai masing-masing kategori jawaban untuk

setiap variabel dan indikator dilakukan dengan mencari nilai skor rata-rata.

Adapun langkah – langkah dalam analisis data ini sebagai berikut :

1. Mentabulasi jawaban jawaban responden pada tabel persiapan

2. Menghitung frekwensi jawaban

3. Menghitung alternatif jawaban sesuai dengan skala parmatif san alternative

jawaban sesuai dengan skala Guttman. Sesudah itu baru dicari jumlah skor

masing-masing butir dengan mengklasifikasikan frekwensi dengan bobot

masing- masing

Tabel 3

Klasifikasi nilai

NO KLASIFIKASI NILAI PERSENTASE

1 Sangat baik 81 – 100

2 Baik 61 – 80

3 Cukup 41 – 60

4 Kurang 21 – 40

5 Kurang Sekali 0 – 20

( Suharsimi Arikunto, 1989 : 155 ).

21

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Verfikasi Data.

Salah satu faktor yang menentukan tercapai atau tidaknya tujuan kegiatan

didorong oleh proses pelaksanaan pembelajaran Pada bab IV ini dikemukakan

deskripsi data dan pembahasan hasil penelitian sesuai dengan pertanyaan penelitian

yang diajukan. Sebelum dilakukan analisis terhadap data“ Persepsi Guru Kelas

Terhadap Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri

Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung”.

Yang ditinjau dari aspek proses pelaksanaan pembelajaran terhadap persepsi

guru kelas terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar penjasorkes di sekolah dasar

negeri gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung “, maka dilakukan

verifikasi (seleksi) terhadap data yang diperoleh.

Tujuan dilakukan verifikasi data adalah apabila data yang tidak lengkap yang

diisi oleh responden dalam instrumen, maka data tersebut tidak dapat diolah. Kriteria

lengkapnya data yang diisi oleh responden terhadap insrumen apabila seluruh

pertanyaan dijawab sesuai dengan intruksi yang ada dalam instrumen tersebut.

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap data yang diperoleh teryata semua data dapat

diolah.

22

22

B. Analisis Deskriktif

1. Jawaban pertanyaan

Deskriktif data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk melihat

karakteristik distribusi data variabel pertanyaan tentang aspek proses pelaksanaan

pembelajaran terhadap persepsi guru kelas terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung memberikan 30 butir pertanyaan. Adapun hasil dari jawaban

responden terhadap pertanyaan mengenai keadaan proses pembelajaran penjasorkes

dalam Tahap Kemampuan Guru Dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar

Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

memberikan 10 butir pertanyaan. Dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

23

23

Tabel 4

Distribusi Frekwensi Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung.

NO PERTANYAANFREKWENSI PERSENTASE

KRITERIAYA TIDAK YA TIDAK

1 Apakah guru penjas disekolah bapak/ibuk membuat program sesuai dengan batas waktu yang diberikan

30 5 85,7 14,3 Sangat Baik

2 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk membuat program pengajaran setiap semester

30 5 85,7 14,3 Sangat Baik

3 Apakah guru penjas disekolah bapak/ibuk membuat program tidak sesuai dengan batas waktu yang diberikan

32 3 91,4 8,6 Sangat Baik

4 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengajar sesui dengan materi

20 15 57,1 42,9 Cukup

5 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak membuat rencana rancangan pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran penjas orkes

15 20 14,3 85,7 Kurang Sekali

6 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk membuat rencana rancangan pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran penjas orkes

30 5 85,7 14,3 Sangat Baik

7 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak membuat program pengajaran setiap semester

20 15 57,1 42,9 Cukup

8 Apakah disekolah bapak/ibuk siswa putra maupun putri senang terhadap pelajaran penjasorkes

31 4 88,5 11,5 Sangat Baik

9 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memberi teguran atau sangsi kepada siswa yang tidak berpakaian olahraga

35 0 100 0 Sangat Baik

10 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak memberi teguran atau sangsi kepada siswa yang tidak berpakaian olahraga

19 16 54,2 45,8 Cukup

Jumlah 262 88 74,8 25,2 Baik

24

24

Rata rata 26 9

Dari hasil hasil penelitian di atas pada tabel 4 ditribusi frekwensi Kemampuan

Guru Dalam Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri

Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

Hal di atas terlihat dari 10 pertanyaan skort tertinggi adalah butir soal nomor

9 ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab ya 35 orang. Berarti 100 %.

Ini menyatakan bahwa guru penjasorkes memberi teguran atau sanksi kepada siswa

yang tidak berpakaian olahraga. Sedangkan skor terendah terdapat pada butir soal

nomor 5. Yang menyatakan guru penjasorkes tidak membuat rencana rancangan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran

penjasorkes. Pada butir ini responden yang menjawab ya 15 orang dan yang

menjawab tidak 20 orang. Tingkat pencapaian 14,3 %. Ini artinya guru penjasorkes

harus membuat program rencana pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap

pertemuan pembelajaran penjasorkes.

25

25

Tabel 5

Hasil Analisis Jawaban Angket Tentang Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung.

NOJAWABAN

RESPONDENSKOR

ANGKETFREKWENSI PERSENTASE KRITERIA

1 YA 1 26 orang 74,8 %

BAIK2 TIDAK 0 9 orang 25,2 %

Jumlah 35 orang 100 %

Pada Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa 26 orang responden dari 10

pertanyaan yang memilih jawaban ya 74,8 %. Dan yang memilih jawaban tidak 9

orang atau 25,2 %. Secara keseluruhan tingkat Kemampuan Guru Dalam

Merencanakan Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus

1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung diperoleh dari 35 orang responden

untuk 10 butir pertanyaan adalah 74,8 %. Itu artinya tingkat Kemampuan Guru

Dalam Merencanakan Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri

Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung berada pada klasifikasi baik.

Dengan tingginya perencanaan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar

Penjasorkes maka kita harus bisa memamfaatkannya dengan jalan memberikan

Perencanaan Proses Belajar Mengajar Penjasorkes dengan baik dan terarah.

26

26

Gambaran lebih jelasnya deskripsi Kemampuan Guru Dalam Merencanakan

Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari grakfik istogram sebagai berikut :

Gambar 2

Grafik Istogram

Tentang Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

Pada grafik istogram di atas dapat dilihat bahwa 74,8 % atau 26 orang guru

kelas menyukai proses pembelajaran penjasorkes tentang Kemampuan Guru Dalam

Merencanakan Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus

1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung dan yang kurang menyukai 25,2 % atau

9 orang. Berarti diklasifikasikan dengan baik. Dari hasil penelitian di atas maka dari

itu kita harus memakai perencanaan dalam pembelajaran

Adapun hasil dari jawaban responden terhadap pertanyaan mengenai

Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di

27

27

Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

memberikan 10 butir pertanyaan. Dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6

Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung.

No PERTANYAANFREKWENSI PERSENTASE

KRITERIAYA TIDAK YA TIDAK

1 Apakah sebelum memberikan pembelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memberikan pemanasan kepada siswa ?

30 5 85,7 14,3 Sangat Baik

2 Apakah sebelum memberikan pembelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mendampingi siswa pada saat jam pelajaran ?

33 2 94,2 5,8 Sangat Baik

3 Apakah sebelum memberikan pembelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mendampingi siswa pada saat jam pelajaran ?

19 16 54,2 45,8 Cukup

4 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mengunakan media dalam pembelajaran

20 15 57,1 42,9 Cukup

5 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengunakan media dalam pembelajaran

30 5 85,7 14,7 Sangat Baik

6 Apakah saran dan prasaran disekolah bapak/ibuk sudah lengkap

25 10 71,4 28,6 Baik

7 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memimpin pemanasan pada saat pembelajaran

35 0 100 0 Sangat Baik

8 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk menggunakan lapangan masyarakat

5 30 14,3 85,7 Cukup

28

28

9 Apakah saran dan prasaran disekolah bapak/ibuk tidak lengkap

15 20 42,9 57,1 Cukup

10 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mampu meningkatkan prestasi siswa ?

32 3 91,4 8,6 Sangat Baik

Jumlah 244 106 69,7 30,3 Baik

Rata-rata 24 11

Dari hasil hasil penelitian di atas pada tabel 6 ditribusi frekwensi tentang

Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus

1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung di atas terlihat dari 10 pertanyaan skor

tertinggi adalah butir soal nomor 7 ini terbukti dengan jawaban responden yang

menjawab ya 35 orang. Berarti 100 %. Ini menyatakan bahwa guru penjasorkes

memimpin pemanasan pada saat pembelajaran. Sedangkan skor terendah terdapat

pada butir soal nomor 8. Yang menyatakan dalam proses belajar mengajar di sekolah

guru penjas mengunakan lapangan masyarakat. Pada butir ini responden yang

menjawab ya 5 orang dan yang menjawab tidak 30 orang. Tingkat pencapaian 14,3 %.

Ini artinya kita guru harus memprogramkan untuk memakai lapangan masyarakat.

Tabel 7

Hasil Analisis Jawaban Angket Tentang Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung

NOJAWABAN

RESPONDENSKOR

ANGKETFREKWENSI PERSENTASE KRITERIA

1 YA 1 24 orang 69,7 %

BAIK2 TIDAK 0 11 orang 30,3 %

Jumlah 35 orang 100 %

29

29

Pada Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa 24 orang responden dari 10

pertanyaan yang memilih jawaban ya 69,7 %. Dan yang memilih jawaban tidak 11

orang atau 30,3 %. Secara keseluruhan tingkat Kemampuan Guru Melaksanakan

pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung diperoleh dari 35 orang responden untuk 10 butir pertanyaan.

adalah 69,7 %. Itu artinya tingkat Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran

Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

berada pada klasifikasi baik. Dengan tingginya pelaksanaa terhadap kegiatan

pembelajaran Penjasorkes maka kita harus bisa memamfaatkannya dengan jalan

memberikan pelaksanaan pembelajaran yang terarah.

Gambaran lebih jelasnya deskripsi Kemampuan Guru Melaksanakan

Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari grakfik istogram sebagai berikut :

Gambar 3

Grafik Istogram

Tentang Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

30

30

Pada grafik istogram di atas dapat dilihat bahwa 69,7 % atau 24 orang

responden menyukai Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung dan yang kurang

menyukai 30,3 % atau 11 orang. Berarti diklasifikasikan dengan baik. Dari hasil

penelitian di atas maka dari itu kita harus memakai Pelaksanaan dalam pembelajaran

dengan baik.

Adapun hasil dari jawaban responden terhadap pertanyaan mengenai

Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1

Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung 10 butir pertanyaan. Dapat dilihat pada tabel

8 dibawah ini.

31

31

Tabel 8

Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung.

No PERTANYAANFREKWENSI PERSENTASE

KRITERIAYA TIDAK YA TIDAK

1 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengadakan evaluasi kepada siswa ?

35 0 100 0 Sangat Baik

2 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mengadakan evaluasi kepada siswa ?

20 15 57,1 42,9 Cukup

3 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memperbaiki kesalahan gerak yang dilakukan siswa ?

19 16 54,2 45,8 Cukup

4 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak memperbaiki kesalahan gerak yang dilakukan siswa ?

20 15 57,1 42,9 Cukup

5 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengadakan evaluasi pada materi yang bersifat teori ?

25 10 71,4 28,6 Baik

6 Apakah setela selesai pelajaran guru penjas disekolah bapak/ibuk tidak mengadakan evaluasi pada materi yang bersifat teori ?

10 25 28,6 71,4 Kurang Sekali

7 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memberi penilaian sesuai dengan kemampuan siswa ?

25 10 71,4 28,6 Baik

8 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak memberi penilaian sesuai dengan kemampuan siswa ?

27 8 77,1 22,9 Baik

9 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengadakan evaluasi pada materi praktek ?

32 3 91,4 8,6 Sangat Baik

32

32

10 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mengadakan evaluasi pada materi praktek ?

20 15 57,1 42,9 Cukup

Jumlah 233 117 66,8 33,4

Rata-rata 23 12

Dari hasil hasil penelitian di atas pada tabel 8 ditribusi frekwensi tentang

Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri

Gugus1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung di atas terlihat dari 10 pertanyaan

skor tertinggi adalah butir soal nomor 1 ini terbukti dengan jawaban responden yang

menjawab ya 35 orang. Berarti 100 %. Ini menyatakan bahwa guru penjasorkes

mengadakan evaluasi kepada siswa. Sedangkan skor terendah terdapat pada butir soal

nomor 6. Yang menyatakan bahwa guru penjasorkes tidak mengadakan evaluasi pada

materi yang bersifat teori. Pada butir ini responden yang menjawab ya 10 orang dan

yang menjawab tidak 25 orang. Tingkat pencapaian 71,4 %. Ini artinya kita sebagai

guru penjasorkes memprogramkan untuk mengadakan evaluasi pada materi teori.

Tabel 9

Hasil Analisis Jawaban Angket Tentang Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung

NOJAWABAN

RESPONDENSKOR

ANGKETFREKWENSI PERSENTASE KRITERIA

1 YA 1 23 orang 67,0 %

BAIK2 TIDAK 0 12 orang 33,4 %

Jumlah 35 orang 100 %

33

33

Pada Tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa 23 orang responden dari 10

pertanyaan yang memilih jawaban ya 67 %. Dan yang memilih jawaban tidak 12

orang atau 33,4 %. Secara keseluruhan tingkat Kemampuan Guru Mengevaluasi

pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung diperoleh dari 35 orang responden untuk 10 butir pertanyaan

adalah 67,0 %. Itu artinya tingkat Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran

Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung berada pada klasifikasi baik. Dengan tingginya mengevaluasi terhadap

kegiatan pembelajaran Penjasorkes maka kita harus bisa memamfaatkannya dengan

jalan memberikan evalusi pembelajaran yang terarah.

Gambaran lebih jelasnya deskripsi Kemampuan Guru Mengevaluasi

Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung dapat dilihat dari grakfik istogram sebagai berikut :

Gambar 4

Grafik Istogram

Tentang Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten sijunjung

34

34

Pada grafik istogram di atas dapat dilihat bahwa 67 % atau 23 orang

responden menyukai Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung dan yang

kurang menyukai 33,4 % atau 12 orang. Berarti diklasifikasikan dengan baik. Dari

hasil penelitian di atas maka dari itu kita harus memakai evaluasi dalam

pembelajaran dengan baik.

C. Pembahasan.

Berdasarkan analisis yang telah diuraikan di atas, maka pada bagian ini akan

dilakukan pembahasan hasil penelitian mengenai kemampuan guru merencanakan

pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan kemampuan guru

mengevaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung.

Pada tabel 4 ditribusi frekwensi tentang kemampuan guru merencanakan

pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung. Di atas terlihat dari 10 pertanyaan skort tertinggi adalah butir

soal nomor 9 ini terbukti dengan jawaban sampel yang menjawab ya 35 sampel

Berarti 100 %. Ini menyatakan bahwa guru penjasorkes memberi teguran kepada

siswa yang tidak berpakaian olahraga. Sedangkan skor terendah terdapat pada butir

soal nomor 5. Yang menyatakan guru penjasorkes membuat rancangan pembelajaran

sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran penjasorkes. Pada

butir ini guru kelas yang menjawab ya 5 orang dan yang menjawab tidak 30 orang.

Tingkat pencapaian 14,3 %. Ini artinya kita harus memprogramkan rencana rancangan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran

penjasorkes. Menurut Suharsimi Arikunto (1989:129) “bahwa tingkat pencapaian

antara 61-80% berada pada kategori baik”.

35

35

Berdasarkan hasil tersebut di atas, jelas tanpa adanya perencanaan

pembelajaran akan berpenggaruh terhadap proses belajar mengajar.

Pada tabel 7 ditribusi frekwensi tentang kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung. Di atas terlihat dari 10 pertanyaan skort tertinggi adalah butir

soal nomor 7 ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab ya 35 orang.

Berarti 100 %. Ini menyatakan bahwa guru penjasorkes memimpin pemanasan pada

saat pembelajaran. Sedangkan skor terendah terdapat pada butir soal nomor 8. Yang

menyatakan bahwa guru penjasorkes menggunakan lapangan masyarakat. Pada butir

ini guru kelas yang menjawab ya 5 orang dan yang menjawab tidak 30 orang. Tingkat

pencapaian 14,3 %. Ini artinya kita harus memprogramkan pemakaian lapangan

masyarakat. Menurut Suharsimi Arikunto (1989:129) “bahwa tingkat pencapaian

antara 61-80% berada pada kategori baik”.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, jelas tanpa adanya pelaksanaan

pembelajaran akan berpenggaruh terhadap proses belajar mengajar.

Pada tabel 9 ditribusi frekwensi tentang kemampuan guru mengevaluasi

pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung. Di atas terlihat dari 10 pertanyaan skort tertinggi adalah butir

soal nomor 1 ini terbukti dengan jawaban responden yang menjawab ya 35 orang.

Berarti 100 %. Ini menyatakan bahwa setelah pelajaran selesai guru penjas

mengadakan evaluasi kepada siswa. Sedangkan skor terendah terdapat pada butir soal

nomor 6. Yang menyatakan bahwa guru penjasorkes tidak mengadakan evaluasi pada

materi yang bersifat teori. Pada butir ini siswa yang menjawab ya 10 orang dan yang

menjawab tidak 25 orang. Tingkat pencapaian 28,6 %. Ini artinya kita harus

36

36

memprogramkan guru pen jasorkes untuk mengadakan evaluasi pada materi yang

bersifat teori. Menurut Suharsimi Arikunto (1989:129) “bahwa tingkat pencapaian

antara 61-80% berada pada kategori baik”.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, jelas tanpa adanya evaluasi pembelajaran

akan berpenggaruh terhadap proses belajar mengajar

37

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dalam bab ini akan

ditemukan kesimpulan dan saran dari penelitian yaitu sebagai berikut :

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan guru marencanakan

pembelajarn penjasorkes, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran penjasorkes,

dan kemampuan guru mengevaluasi pembelajaran penjasorkes digugus I Kecamatan

IV Nagari Kabupaten Sujunjung ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

klasifikasi baik. Dengan tingkat pencapaian 74,8 %

2. Tingkat Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajarn Penjasorkes di Sekolah

Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung Klasifikasi

Baik. Dengan Tingkat Pencapaian 69,7 %

3. Tingkat Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes di

Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten Sijunjung

Klasifikasi Baik. Dengan Tingkat Pencapaian 67,0 %

38

38

B. Saran.

Berdasarkan temuan di atas, maka peneliti mengemukakan saran sebagai

berikut :

1. Kita harus meningkatkan kemampuan guru dalam Merencanakan

Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung

2. Kita harus meningkatkan kemampuan guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

3. Kita harus meningkatkan kemampuan guru dalam Mengevaluasi pembelajaran

Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari

Kabupaten Sijunjung

39

39

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald, dkk., dalam John W. Best, Research In Education, Englewood Clifts,

N.J: Prentice-Hall, (1970)

Arikunto, Suharsimi (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian (Edisi Revisi V). Jakarta : Rineka

Cipta

Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta :

Bumi Aksara, (2003)

Sahertian, Piet A. dkk, Supervisi Pendidikan dalam Rangka Program Insevice

Education, Jakarta : PT. Rineka Cipta, tth

Suderajat, Hari, Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung : CV. Cipta

Reka Grafika, (2004)

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru

Algesindo, (2003)

Depdiknas. UU. RI (2005) Sistem Keolahragaan Nasional. jakarta

Ali (1983) . Pengembangan Kurikulum Disekolah . Bandung : Sinar Baru Algasindo

Rakhmad. (2000). Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung

W.J.S Poedarminto. (1985) Kamus Besar Berbahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

Depdikbud. (1999). Suplemen Garis-garis Besar Program Pengajaran Pendidikan

Jasmani. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah

40

40

Depdiknas.UU.No 20 (2003) Tentang Sistem Pendidkan Nasional. Jakarta : Dikjen

Pendidikan Dasar Dan Menengah

Hasan Shadily. (1982) Pengertian Tentang Persepsi

Suharsimi Arikuunto (1989). Manajemen Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Aneka Cipta Madarmaju

Lampiran. I

Angket Penelitian Tentang Kemampuan Guru Dalam Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

Pertama saya mendoakan kepada Ibu/Bapak semoga dalam keadaan sehat dan

sukses menjalankan aktifitas sehari-hari selanjutnya saya mohon ketersediaan

Ibu/Bapak untuk mengisi angket ini dengan benar. Dan diharapkan setelah mengisih

angket ini dapat menggambarkan tentang Kemampuan Guru Dalam Merencanakan

Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

Jawaban yang Ibu/Bapak berikan Insya Allah akan menjamin kerahasiannya.

Atas kerjasama saudara kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah dapat memberikan

balas dan rahmat kepada Ibu/Bapak. Amin

Petunjuk pengisian angket :

41

41

Silanglah jawaban yang sesuai dengan kenyataan, pengetahuan dan perasaan yang anda

alami yaitu : Ya atau Tidak.

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah guru penjas disekolah bapak/ibuk membuat program sesuai dengan batas waktu yang diberikan

2 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk membuat program pengajaran setiap semester

3 Apakah guru penjas disekolah bapak/ibuk membuat program tidak sesuai dengan batas waktu yang diberikan

4 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengajar sesui dengan materi

5 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak membuat rencana rancangan pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran penjas orkes

6 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk membuat rencana rancangan pembelajaran sesuai dengan kurikulum untuk setiap pertemuan pembelajaran penjas orkes

7 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak membuat program pengajaran setiap semester

8 Apakah disekolah bapak/ibuk siswa putra maupun putri senang terhadap pelajaran penjasorkes

42

42

9 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memberi teguran atau sangsi kepada siswa yang tidak berpakaian olahraga

10 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak memberi teguran atau sangsi kepada siswa yang tidak berpakaian olahraga

Lampiran. II

Angket Penelitian Tentang Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

Pertama saya mendoakan kepada Ibu/Bapak semoga dalam keadaan sehat dan

sukses menjalankan aktifitas sehari-hari selanjutnya saya mohon ketersediaan

Ibu/Bapak untuk mengisi angket ini dengan benar. Dan diharapkan setelah mengisih

angket ini dapat menggambarkan tentang Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan

Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

Jawaban yang Ibu/Bapak berikan Insya Allah akan menjamin kerahasiannya.

Atas kerjasama saudara kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah dapat memberikan

balas dan rahmat kepada Ibu/Bapak. Amin

Petunjuk pengisian angket :

43

43

Silanglah jawaban yang sesuai dengan kenyataan, pengetahuan dan perasaan yang anda

alami yaitu : Ya atau Tidak.

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah sebelum memberikan pembelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memberikan pemanasan kepada siswa ?

2 Apakah sebelum memberikan pembelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mendampingi siswa pada saat jam pelajaran ?

3 Apakah sebelum memberikan pembelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mendampingi siswa pada saat jam pelajaran ?

4 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mengunakan media dalam pembelajaran

5 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengunakan media dalam pembelajaran

6 Apakah saran dan prasaran disekolah bapak/ibuk sudah lengkap

7 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memimpin pemanasan pada saat pembelajaran

8 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk menggunakan lapangan masyarakat

9 Apakah saran dan prasaran disekolah bapak/ibuk tidak lengkap

10 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mampu meningkatkan prestasi

44

44

siswa ?

Lampiran. III

Angket Penelitian Tentang Kemampuan Guru Dalam Mengevalusi pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

Pertama saya mendoakan kepada Ibu/Bapak semoga dalam keadaan sehat dan

sukses menjalankan aktifitas sehari-hari selanjutnya saya mohon ketersediaan

Ibu/Bapak untuk mengisi angket ini dengan benar. Dan diharapkan setelah mengisih

angket ini dapat menggambarkan tentang Kemampuan Guru Dalam Mengevaluasi

Proses Belajar Mengajar Penjasorkes di Sekolah Dasar Negeri Gugus 1 Kecamatan IV

Nagari Kabupaten Sijunjung.

Jawaban yang Ibu/Bapak berikan Insya Allah akan menjamin kerahasiannya.

Atas kerjasama saudara kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah dapat memberikan

balas dan rahmat kepada Ibu/Bapak. Amin

Petunjuk pengisian angket :

45

45

Silanglah jawaban yang sesuai dengan kenyataan, pengetahuan dan perasaan yang anda

alami yaitu : Ya atau Tidak.

NO PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengadakan evaluasi kepada siswa ?

2 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mengadakan evaluasi kepada siswa ?

3 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memperbaiki kesalahan gerak yang dilakukan siswa ?

4 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak memperbaiki kesalahan gerak yang dilakukan siswa ?

5 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengadakan evaluasi pada materi yang bersifat teori ?

6 Apakah setela selesai pelajaran guru penjas disekolah bapak/ibuk tidak mengadakan evaluasi pada materi yang bersifat teori ?

7 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk memberi penilaian sesuai dengan kemampuan siswa ?

8 Apakah guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak memberi penilaian sesuai dengan kemampuan siswa ?

46

46

9 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk mengadakan evaluasi pada materi praktek ?

10 Apakah setela selesai pelajaran guru penjasorkes disekolah bapak/ibuk tidak mengadakan evaluasi pada materi praktek ?

Data Hasil Penelitian Tentang Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Penjasorkes Disekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung

RESPONDENITEM SOAL

JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

2 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 5

3 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7

4 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 6

5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

7 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6

8 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6

9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

10 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8

11 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

14 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

16 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7

17 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

47

47

19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8

20 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

21 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

23 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7

24 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

26 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 7

27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8

28 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7

29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

31 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6

32 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7

33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

34 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8

35 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7

JML 30 30 32 20 15 30 20 31 35 19 262

48

48

Data Hasil Penelitian Tentang Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Penjasorkes Disekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung

SAMPELITEM SOAL

JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7

2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8

3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8

5 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7

6 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7

7 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7

8 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7

9 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7

10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8

11 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6

12 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 6

13 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6

14 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6

15 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 6

16 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 7

17 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7

18 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8

49

49

19 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 6

20 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6

21 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 7

22 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 6

23 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8

24 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7

25 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7

26 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8

27 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6

28 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7

29 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7

30 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 6

31 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8

32 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7

33 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6

34 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 7

35 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7

JML 30 33 19 20 30 25 35 5 15 32 244

50

50

Data Hasil Penelitian Tentang Kemampuan Guru Mengevaluasi Pembelajaran Penjasorkes Disekolah Dasar Negeri Gugus I Kecamatan IV Nagari Kabupaten

Sijunjung

RESPONDENITEM SOAL

JML1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 7

2 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7

3 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7

4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7

5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8

7 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7

8 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 6

9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9

11 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8

12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7

13 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 5

14 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

16 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6

17 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7

18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8

19 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5

20 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8

51

51

21 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 4

22 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8

23 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 5

24 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6

25 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8

26 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8

27 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 5

28 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7

29 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 4

30 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6

31 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6

32 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

33 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8

34 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6

35 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6

JML 35 20 19 20 25 10 25 27 32 19 233

52

52