skripsi...skripsi faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah (...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN
MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH
( Studi Kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah)
Oleh:
ULFA SANTIKA BUDI
NPM. 141274510
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2018 M
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN
MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH
( Studi Kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
ULFA SANTIKA BUDI
NPM. 141274510
Pembimbing I : Hermanita, SE.MM.
Pembimbing II : Nurhidayati, S.Ag.,MH
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2018 M
iii
ABSTRAK
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN
MASYARAKAT TERHADAP BANK SYARIAH
(Studi Kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah)
Oleh :
Ulfa Santika Budi
Perbankan syariah saat ini sedang menjadi trend di masyarakat dan menjadi
alternatif pembiayaan usaha rakyat yang muncul selain bank konvensional. Di dalam
operasionalnya bank syariah banyak pula masyarakat hanya mengetahui bahwa bank
syariah sama hal nya dengan bank konvensional yang fungsinya sebagai penyalur dan
penghimpun dana. Kurangnya pengetahuan masyaratat terhadap bank syariah. Terdapat
faktor – faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bank Syariah
Studi Kasus Desa Pujokerto Kecamtan Trimurjo Lampung Tengah, oleh karena itu
peneliti ingin mengkaji lebih mendalam mengenai faktor – faktor yang memepengaruhi
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bank syariah.
Peneltian ini bertujuan untuk mendiskripsikan faktor – faktor yang
mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah studi kasus di Kampung
Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap
masyarakat Kampung Pujokerto dan dokumentasi diambil dari data yang di peroleh dari
Balai Kampung Pujokerto dan buku – buku yang mendukung.
Berdasarkan penelitian, masyarakat yang kurang mengetahui terhadap perbankan
syariah yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengenali bank syariah. Dengan
demikian harus ada kebijakan dari pihak bank syariah dalam mensosialisasikan bank
syariah kepada masyarakat, supaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bank
syariah.
iv
v
vi
vii
MOTTO
ي غي روا ما بأن فسهم إن الله لا ي غي ر ما بقوم حت
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’d: 11)
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang sebesar – besarnya kepada Allah SWT saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi tugas dan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Ekonomi (SE).
Ku persembahkan skripsi ini kepada :
1. Orang tua ku tercinta Bapak Edi Susanto dan Ibu Wagiyati yang tidak pernah
lelah untuk mendo’akan dan mendukung baik dalam bentuk moril maupun
materil serta selalu mencurahkan kasih sayang dan motivasi yang tidak terbatas.
2. Adik ku Nendes Melgiana dan Eric Ichwana yang selalu memberikan kasih
sayang dan semangat.
3. Teman – teman seperjuanganku Tias Larasati, Engga Mardiana Syafa’ah, Eka
Septianingsih, Fenty Dwi Nastiti, Siti Nurfadilah, Umi Karimah. Prodi S1
Perbankan Syariah angkatan 2014 yang sudah memberikan semangat dan
motivasi.
4. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(S.E).
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis
mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, selaku Rektor IAIN Metro,
2. Ibu Hermanita, SE.MM., selaku Pembimbing I dan Ibu Nurhidayati,
S.Ag.,MH, selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi.
3. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan sarana prasarana selama penulis menempuh
pendidikan.
4. Ayahanda dan Ibunda yang senantiasa mendo’akan dan memberikan
dukungan dalam menyelesaikan pendidikan.
5. Almamater IAIN METRO
x
xi
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iv
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................. vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 4
D. Penelitian Relevan .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Pengetahuan .............................................................................. 8
1. Pengertian Pengetahuan ...................................................... 8
2. Ruang Lingkup Pengetahuan .............................................. 9
3. Dasar-dasar Pengetahuan ................................................... 11
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ................ 12
B. Masyarakat ............................................................................... 15
1. Pengertian Masyarakat ....................................................... 15
2. Ruang Lingkup Masyarakat ............................................... 16
3. Ciri-ciri Masyarakat ............................................................ 17
xii
4. Fungsi Masyarakat.............................................................. 19
C. Bank Syariah ............................................................................ 20
1. Pengertian Bank Syariah .................................................... 20
2. Dasar Hukum Bank Syariah ............................................... 21
3. Prinsip Bank Syariah .......................................................... 22
4. Manfaat dan Kegunaan Bank Syariah ................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 31
A. Jenis dan Sifat Penelitian .......................................................... 31
B. Sumber Data ............................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33
D. Teknik Analisa Data ................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 36
A. Gambaran Umum Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah ........................................................................... 36
1. Sejarah Berdirinya Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah ..................................................................... 36
2. Letak Geografis Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah ..................................................................... 37
3. Visi Misi Kampung Pujokerto Kecamtan Trimurjo Lampung
Tengah ...................................................................................... 37
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat
Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Desa Pujokerto Kecamatan
Trimurjo Lampung Tengah) ........................................................... 38
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 44
A. Kesimpulan ................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
2. Surat Izin Pra Survey
3. Surat Izin Research
4. Surat Tugas
5. Alat Pengumpul Data
6. Nota Dinas
7. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
8. Surat Keterangan Bebas Pustaka
9. Riwayat hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dalam berbagai jenis industri seakan tak
pernah pupus karena pergeseran zaman. Demikian juga dengan perkembangan
industri perbankan yang tidak jauh berbeda tingkat perkembangannya dengan
industri-industri lainnya.dari perkembangan zaman tesebut lembaga-lembaga
keuangan berbasis syariah yang mana sebagai salah satu tonggak penting
dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia yang mayoritas
penduduknya beragam Islam1.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di
Dunia, kehadiran bank yang berdasarkan syariah masih relative baru, yaitu
pada awal tahun 1990-an. 2 Komitmen pemerintah dalam pembangunan
perbankan syariah baru mulai sejak tahun 1998 yang memberikan kesempatan
luas kepada bank syariah untuk mengembangkan usaha. 3
Banyaknya lembaga-lembaga keuangan baik Konvensional maupun
syari’ah yang turut hadir dalam membangun perekonomian di Indonesia.
Menyebabkan terjadinya suatu persaingan agar produk – produk yang di miliki
1Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakartra: Raja Persada, 2002). h. 22 2Ibid., h. 215 3 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2011),h.203
2
dapat diminati oleh masyarakat.4 Tidak hanya di perkotaan saja namun di
pedesaan pun terdapat lembaga keuangan baik Konvensional maupun syari’ah.
Berdasarkan pemahaman masyarakat desa pujokerto semua Bank itu
sama kegunaanya, yaitu sebagai penyalur dan penghimpun dana. Mereka tidak
mengetahui bahwa Bank konvensional itu menerapkan sistem bunga sedang
Bank syariah menggunakan sistem bagi hasil. Masyarakat desa pujokerto juga
ada yang sudah mengetahui bank syariah hanya sebatas bank yang tidak
mengunakan bunga atau riba. Karena riba atau lebihan itu haram dalam agama
Islam. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang perbankan syariah juga
akan mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai Bank syariah itu sendiri.
Bila pengetauhuan Bank syariah mereka rendah maka dalam memandang Bank
syariah juga rendah. Perbankan syariah akan semakin pesat lagi
pertumbuhannya apabila masyarakat mempunyai permintaan dan antusias
yang tinggi dikarenakan faktor peningkatan pemahaman dan pengetahuan
tentang Bank syariah.5
Saat ini sebagian besar masyarakat hanya melihat bahwa nilai tambah
bank syariah adalah lebih halal dan selamat, lebih menjanjikan untuk kebaikan
akhirat. Dengan masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pemahaman
Islam apalagi masalah perbankan bahkan perekonomian secara lebih
luas.Perbankan syariah akan semakin tinggi lagi pertumbuhannya apabila
4 Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009),h51. 5 Wawancara dengan salah satu masyarakat desa Pujokerto, Hj. Ismunah., Minggu 15
Oktober 2017.,
3
masyarakat mempunyai permintaan dan antusias yang tinggi dikarenakan
faktor peningkatan dan pemahaman pengetahuan tentang bank syariah6.
Masalah ini sangat berpengaruh terhadap dalam perkembangan bank
syariah terutama dalam peningkatan pendapatan dikarenakan apabila
masyarakat tidak mengenal produk- produk maka bank sayariah akan sulit
mendapatkan nasabah.7
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah dibahas yaitu terkait
masalah minimnya pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah, maka
penulis mengangkat judul penelitian” faktor- faktor yang mempengaruhi
pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah studi kasus Kampung
Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah ”.
Dari hasil survey masyarakat Kampung Pujokerto Kecamatan
Trimurjo Lampung tengah mengenai pengetahuan terhadap bank syariah yaitu
ada beberapa masyarakat yang sudah mengetahui tentang bank syariah dan ada
pula yang tidak mengetahui bank syariah, bahkan ada yang menyamakan bank
syariah dengan bank konvensional. Yaitu sebagai tempat menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat atau nasabah. Dari 15 orang yang
mengetahui bank syariah itu 5 orang , dan yang 10 orang tidak tahu8.
Tema ini menarik untuk di kaji, karena dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi institusi perbankan syariah dalam dalam rangka memberi
6https://reiyslbs.wordpress.com/2013/05/20/mengukur-tingkat-pengetahuan-masyarakat-
terhadap-perbankan-syariah/ 7Muhammad, Manajemen Bank Sariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h, 17 8 Hasil wawancara dengan masyarakat desa pujokerto kec. Trimurjo lampung tengah
pada tanggal 13-15 mei 2018, Ismunah, Rahono, Rumyati dst...
4
pengetetahuan bagi masyarakat Kampung Pujokerto agar dapat memahami
bank syariah dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa faktor - faktor yang
mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap Bank syariah studi kasus
Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Setiap usaha atau aktivitas seseorang tidak lepas dari tujuan yang
ingin di capai. Begitu juga dengan penelitian ini bertujuan” untuk
mengetahui apa faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan masayarkat
terhadap bank syariah studi kasus Kampung Pujokerto Kecamatan
Lampung Tengah.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu untuk mengemukakan pernyataan bahwa
penelitian yang dilakukan memiliki nilai guna, baik kegunaan teoritis
maupun kegunaan praktis.
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah ilmu
pengetahuan bagi masyarakat yang berkaitan dengan pengetahuan
terhadap bank syariah.
5
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan khususnya
bagi penulis dan umumnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
masukan bagi masyarakat mengenai pengetahuan terhadap bank
syariah.
D. Penelitian Relevan
Bagian ini memuat uraian secara sistematis mengenai hasil penelitian
terdahulu (prior reserch) tentang persoalan yang akan dikaji dalam skripsi.
Penelitiann mengemukakan dan mengajukan dengan tegas bahwa masalah yang
akan di bahas belum pernah diteliti sebelumnya. Untuk itu, tinjauan kritis
terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini sehingga dapt
ditentukan dimana posisi penelitian yang akan dilakukan berada
Misra Desfira, Jurusan Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Batusangkar , peneliti skripsi yang berjudul “Pengetahuan
Masyarakat Kecamatan Sungayang Terhadap Perbankan Syariah” berdasarkan
penelitian yang dilakukan masyarakat kecamatan sungayang mereka kurang
mengetahui perbankan syariah, pengetahuan masyarakat sungayang yang
mempunyai pendidikan lebih tinggi ataupun yang berpendidikan rendah kurang
mengetahui perbankan syariah9.
Widatul Hasanah, Program Studi D3 perbankan Syariah Fakultas
Syariah Dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim Riau,
9 Misra Desfira, “Tingkat Pemahaman Masyarakat Kecamatan Sanguyang Terhadap
Bank Syariah,(Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN : Batusangkar),2012
6
penelitian skripsi yang berjudul “Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap
Produk Perbankan Syariah Dikelurahan Langgini Kota Bankinang Kabupaten
Kampar” bedasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa penyebab
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap produk bank syariah yaitu masih
kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengenali perbankan syariah, jaringan
operasional bank syariah yang masih terbatas dibandingkan dengan bank
konvensional, sosialisasi yang dilakukan bank syariah kurang dibandingkan
dengan bank umum lainnya. Umur , apabila bertambahnya umur seseorang
tetapi tidak memiliki pengetahuan maka semakin kurang pula daya tangkap dan
pola fikirnya, srhingga pengetahuan yang didapat kurang baik. Pendidikan,
dengan pendidikan yang rendah maka seseorang akan sulit untuk menerima
informasi dari orang lain atau media massa. Pekerjaan, dengan pekerjaaan yang
tidak layak seseorang tidak mau berfikir terhadap hal – hal yang baru. Sosial
budaya dan ekonomi, kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang – orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.10
Ayu Retno Sari, Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, peneliti skripsi yang berjudul “ Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah
(Studi Kasus masyarakat Muslim Di Kabupaten Yogyakarta)” dengan
permasalahan apakah faktor pengetahuan dan pelayanan memiliki pengaruh
10 Widatul Hasanah, “Tingkat Pegetahuan Masyarakat Terhadap Produk Perbankan
Syariah Dikelurahan Langgini Kota Bangkinang Kabupaten Kampar,(Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim : Riau), 2013
7
terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Yogyakarta untuk
menabung di Bank Syariah11.
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti gamabarkan diatas, terdapat
beberapa persamaan yakni sama – sama mendeskripsikan tentang pengetahuan
masyarakat terhadap bank syariah.Penelitian yang dilakukan oleh Widatul
Hasanah , menekankan pada faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
masyarakat terhapa produk – produk perbankan syariah.
Dari beberapa penelitian diatas, dapat diketahui bahwa penelitian yang
dilakukan oleh penelitian memiliki kajian yang berbeda. Pada penelitian yang
dikaji oleh peneliti lebih ditekankan pada Faktor – Faktor yang Memepengaruhi
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bank Syariah studi kasus Kampung
Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.
11 Ayu Retno Sari, “Faktor- Faktor Yang Mmepengaruhi Kurang Minattnya Masyaakat
Muslim Menabung Di Bank Syariah”( Studi Kasus Masyarakat Muslim Kabupaten Bantul
Yogyakarta,(Yogyakarta:UMY),2015
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan secara etimologi berasal dari kata dalam bahsa Inggris
yaitu knowledge, secaraterminologi pengetahuan (knowledge) adalah
proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Menurut Aristoteles pengetahuan bisa didapat
berdasarkan pengamatan dan pengalaman.
Pengetahuan muncul dari dorongan untuk mengetahui apa yang
muncul dari keterpaksaaan untuk mempertahankan hidup. Dengan
kebutuhan untuk mengetahui lebih mendalam, yakni untuk menetapkan tata
susunan yang sesungguhnya dalamkenyataan. 12
Pengalaman adalah suatu istilah yang di pergunakan untuk
menuturkan apabila seseorang mengenal sesuatu. Suatu hal yang
menjadikan pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang
mengetahui dan yang diketahuinya itu. Oleh karen itu, pengetahuan selalu
menuntut adanya subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui
tentang sesuatu dan objek yang merupakan sesuatu yang di hadapinya
sebagai hal yang di ketahuinya. Jadi bisa dikatakan pengetahuan adalah
12 Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013). h, 14
9
hasil pengetahuan manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia
untuk memahami suatu objek yang di hadapinya, atau hasil usaha manusia
untuk memahami suatu objek tertentu.13
Peter dan Olson membagi pengetahuan menjadi tiga jenis
pengetahuan produk yaitu, (1). Pengetahuan tentag karakteristik produk
atau atribut produk. (2). Pengetahuan tentang manfaat dan produk, (3).
Pengetahuan tentang kepuasan yang di berikan oleh produk jasa bagi
masyarakat.14
Masyarakat perlu mengetahui tentang karakteristik suatu produk
apabila masyarakat atau nasabah kurang informasi tentang karakteristik
suatu produk maka bisa salah dalam mengambil keputusan untuk memilih
produk tersebut. Bank harus memberikan informasi kepada setiap
masyarakat khususnyan calon nasabah.
2. Ruang Lingkup Pengetahuan
Ruang lingkup pengetahuan merupakan batasan yang di bahas
dalam dalam pengetahuan. Tingkat pengetahuan manusia satu dengan yang
lain berbeda-beda. Adapun tingkat pengetahuan manusia adalah
a. Know (tahu)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari
sebelumnya termasuk dalam pengetahuan. Tahu juga dapat di artikan
13Eko Yuliawan, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT. Bank Syariah Cabang Bandung”, Wira Ekonomi
Mikrosil, (Medan: STIE MIKROSIL), No. 01/April 2011, h.22. 14Mulyadi Nistisusastro, Perilaku Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2013),h. 156.
10
sebagai sesuatu yang telah di pelajarinya di waktu dulu dan sedikit ingat
walaupun sedikit ingat tetapi dia tahu.
Dalam masyarakat pengetahuan yang mereka ketahui itu sangat
penting untuk kelnagsungan hidup mereka. Sama hal nya dengan
mereka mengetahui tentang perbankan yaitu suatu tempat yang di
jadikan sebagai sarana untuk meminjam atau menabung kan uangnya.
Dengan begitu setidaknya mereka sudah tahu kegunaan bank itu apa dan
untuk apa.
b. Comprehension (memahami)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut dengan benar.
Dalam masyarakat memahami suatu pengetahuan tidaklah
mudah, harus dengan pemikiran yang matang atau harus menjelaskan
ssesutu dengan baik, untuk dapat bisa memahami suatu persoalan
tertentu. Demikian pun dalam perbankan masyarakat tidak mudah
mengetahuinya mungkin beberapa orang sudah bisa memahami dan
bahkan bisa menjelaskan kepada orang lain dan sebagian lainnya tidak
mudah untuk memahami pengetahuan itu sendiri.
11
c. Aplication(aplikasi)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemmapuan menggunakan
materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi yang
riil(sebenarnya).
Aplikasi di dalam masyarakat biasnya mudah di lakukannya,
karena dengan pengetahuan yang cukup mereka bisa meng
aplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari. Apalikasi yang di
terapkan biasanya yang menurut mereka baik dan yang tidak baik
mereka tidak mengaplikasikannya.
Aplikasi di dalam perbankan biasanya tidak lepas dari nasabah
mereka tahu dengan menabung di bank syariah merekan mendapatkan
keuntungan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat , dan mereka
bisa mengaplikasikannya yaitu dengan berhungan dengan bank syariah
atau menabung meminjam dan lain – lai.
3. Dasar-Dasar Pengetahuan
a. Penalaran, merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan
pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu
mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu harus dilakukan
suatu cara tetentu. Penalaran menghasilakn pengetahuan yang dikaitkan
dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan.
b. Logika, adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat
kata dan dinyatakan dalam bahasa. Agar pengetahuan yang dihasilkan
12
dari penalaran it mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir itu
haru dilakukan dengan suatu cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan
ini disebut logika.
c. Sumber Pengetahuan, merupakan pengetahuan yang terkait (sumber-
sumber) subjektif pengetahuan karena, pengetahuan tentang kebenaran
hanya mungkin melalui refleksi atas tindakan pengetahuan itu sendiri.15
4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah yang
berlangsung seumur hidup. Pendidika mempengaruhi proses belajar,
semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi.
Pendidikan tinggi seseorang akan mendapatkan informasi
baik dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak
informasi masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat.
Dengan pendidikan yang baik dapat menghantarkan
pemikiran masyarkat yang baik pula di kemudian hari. Pendidikan
harus di mafaatkan dengan sebaik – baiknya , banyak orang – orang
15Jujun S. Suriasumantri., Filsafat Ilmu sebuah pengantar populer, (Jakarta: CV Muliasari,
1984). h, 51
13
yang tidak berpendidikan dan sangat kuarang sekali
pengetahuannya. Jadi bagi yang mempunyai pendidikan yang tinggi
dan baik pergunakanlah pendidikan dengan baik dan benar agar
masa depan juga lebih membaik.
2. Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa
melalui penalaran apakah yan dilakukan itu baik atau tidak. Status
ekonomi seseorang juga akan menemukan ketersediaan fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi akan memepengaruhi pengetahuan.
Masyarakat yang sosial, budaya dan ekonomi yang kurang
baik kebiasaan tradisi yang dilakukan tanpa melakukan penalaran
yang dilakukan baik atau buruk. Dengan kata lain masyarakat yang
sosial, budaya dan ekonominya baik bisa jadi mereka mempunyai
pengetahuan yang baik.
Dengan demikian pengetahuan seseorang juga dapat dilihat
dari sosial, budaya dan ekonominya. Tidak semuaya yang memiliki
sosial, budaya dan ekonomi yang baik mereka mempunyai
pengetahuan yang baik, dan sebaliknya yang memiliki sosial ,
budaya dan ekomi yang kurang baik mereka mempunyai
pengetahuan yang kurang baik juga. Semua tergantung cara
panddang mereka tentang pengetahuannya.
14
3. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal tersebut tejadi
karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai
pengetahuan.
Dengan demikian di dalam lingkungan yang baik akan
muncul sesuatu yang baik juga, seperti hal nya di dalam lingkungan
yang mayoritas orang yang ber pendidikan mereka banyak
memberikan pengetahuan terhadap lingkungan sekelilingnya.
4. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu peristiwa atau kejadian yang di
alami seseorang yang telah lamapau dan dijadikannya sebagai
pelajaran di masa depan. Dengan adanya pengalaman seseorang
membuatnya untuk lebih bisa memilih sesutu yang sedang di
hadapinya dengan mempertimbangkannya karena sudah
mempunyai pengalaman itu sendiri.
Pengalaman sangatlah penting bagi setiap manusia karena
dengan pengalaman dapat menjadikan seseorang menjadi lebih baik
lagi untuk kedepannya.
15
5. Informasi
Informasi yang diperoleh baik pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek, sehingga
menghasilakn perubahan dan peningkatan pengetahuan. Kemajuan
teknologi menyediakan bermacam – macam tentang informasi baru.
Sarana komunikasi seperti televisi, radio, koran, hp, penyuluhan,
dan lain – lain mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan
seseorang16.
Informasi di era saat ini sangat lah canggih sekali,segala
sesuatu mudah di dapatkan saat ini, kalau kita tidak menggunakan
informasi dengan baik dan benar maka akan menjadi petaka untuk
diri sendiri.
B. Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjmehan istilah society) adalah sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem. Dimana sebagian besar interaksi
adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. 17
kata masyarakat sendiri berakar dari bahsa arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entiras-entitas.
16 Ibid 17 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h . 97
16
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup yang hidup dalam satu komunitas
yang teratur.18
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, seelompok manusia dapat
dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran,
perasaan, serta sistem atau aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan
tersebut manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan
kemaslahatan.19
Masyarakat juga dapat diorganisasikan berdasarkan cara utamanya
dalam bermata pencaharian, pemilikan atas kekayaan, status pendidikannya,
keagamaan nya, jenis kelaminnya, dan umur. Dalam masyarakat pula
terdapat perbedaan suku, ras, dan adat istiadat.
2. Ruang Lingkup Masyarakat
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, manusia tidak dapat
hidup sendiri ataupun menyendiri. Karena dalam kehidupannya manusia
selalu di hadapkan pada kenyataan untuk selalu memenuhi kebutuhannya
yang jelas hal tersebut harus ada interaksi antara manusia satu dengan
manusia lainnya, karena manusia memiliki naluri untuk berhubungan
dengan orang lain yang disebut “Gregariousness”20.
18 Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h. 34 19 Sarjono Agus R, Pembebasan Budaya-Budaya Kita, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1999), h. 69 20ibid
17
Pertumbuhan individu pasti melalui proses perkembangan dan
pertumbuhan lahir maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang
lebih maju, lebih dewasa. Akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari
bebrapa faktor yaitu, :
a. Faktor keturunan dari individu itu sendiri yang dibawanya sejak lahir .
b. Faktor lingkungan, dimana tempat seorang individu banyak melakukan
interaksi dengan individu lain.
c. Faktor pebawaan lahir dan juga faktor lingkungan, keduanya merupakan
yang paling berperan.
d. Faktor pendidikan, pendidikan juga menentukan pertumbuhan
masyarakat untuk ke arah yang lebih maju.
3. Tingkat Pemahaman Masyarakat
a. Tahu
Merupakan masyarakat yang sudah tahu tetapi hanya sebatas
pengetahuan dasar tentang bank syariah. Biasanya masyarakat yang
tahu itu masyarakat yang sudah pernah tahu dari informasi di
lingkungan sekitar. Tahu juga dapat di artikan juga masyrakat yang
hanya sekedar pengetahuannya mendasar saja.
Masyarakat yang pengetahuannya hanya sebatas tahu yaitu
masyarkat yang hanya mengerti bahwa kegunaan bank hanyalah sebagai
tempat untuk meminjam dan menabungkan uang mereka saja, tidak tahu
lebih mendaalam lagi seperti bank syariah menggunakan sistem bagi
hasil dan bank konvensional menggunakan riba atau bunga.
18
b. Mengerti
Merupakan masyarakat yang sudah mengetahui tentang bank
syariah dari dasar sampe produknya. Biasanya masyarakat yang
mengerti itu sudah pernah menabung atau pinjam pada bank syariah.
Masyarakat yang mengerti merupakan masyarakat yang sudah
tahu tentang dunia perbankan yang mendasarkan bahkan ada yang
sampai mendalam seperti bank syariah menerapkan sistem bagi hasil
dan bank konvensional menerapkan sistem bunga atau riba.
Maereka juga sudah mengerti sebagian dari produk – produk
yang ada di bank syariah, seperti produk sewa, produk penghimpun dana
dan lain – lain.
c. Paham
Merupakan masyarakat yang sudah mengetahuai keseluruhan
dari bank syariah. Dari pengertian, produk, pinjaman, dan bagi hasil.
Bahkan Biasanaya masyarakat yang paham sudah sering berhubungan
dengan bank syariah atau nasabah tetap disuatu bank syariah.21
4. Fungsi Masyarakat
a. Sosial Aligment
Merupakan suatu sistem dengan pengelompokkan yang
berdasarkan kekerabatan, jenis kelamin, umur, berbagai bentuk dari
21Sunyoto Usma, Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010), h. 29
19
perkumpulan yang berdasarkan pekerjaan sama, kedudukan ataupun
status peranan.
b. Sosial Controls
Suatu sistem sesrta proses yang bertujuan guna mengatur
kegiatan dan juga tinggkah laku dari tiap individu masyarakat. Sistem
ini dapat disebut sebagai sistem pengendali sosial yang bertujuan untuk
mengendalikan tiap anggota masyarakat untuk mengatur kehidupan.
Dengan sosial control dapat mengatur atau mengendalikan
masyarakat agar kehidupan mereka lebih tersusun dengan baik dan tidak
semau – mau nya sendiri, karena hidup bermasyarakat haruslah taat
aturan dari pemerintah atau yang berlaku di suatu tempat tersebut.
c. Sosial Media
Suatu perlengkapan dan peralatan, yang dapat berupa benda
ataupun bahasa yang kemudian dijadikan sebagai media bagi para
anggota masyarakat untuk melangsungkan interaksi dan komunikasi
dengan sesama.22
Dengan adanya sosial media dapat lebih memudahkan
masyarakat dalam mempelajari atau mengetahui suatu pengetahuan,
karena dengan media penunjang seperti handphone atau internet dapat
lebih memudahkan lagi dalam menunjang aktivitas sehari – hari.
22 Ramdani Wahyu, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: CV Pustaka Ceria, 2017). h.204
20
C. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Bank syariah merupakan lembaga perbankan yang dijalankan
dengan prinsip syariah. Dalam setiap aktivitas usahanya, bank syariah selalu
menggunakan hukum-hukum islam yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan
Hadist.
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 bank syariah
adalah bank melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannyamemberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Selanjutnya, menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No 21
Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Bank Syariah terdiri atas bank umum syariah (BUS),
unit usaha syariah (UUS), dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).23
2. Dasar Hukum Bank Syariah
Landasan hukum bank syariah berawal dari UU No 7/92 tentang
perbankan yang hanya mengatur tentang perbankan konvensional,
kemudian bank syariah sendiri dalam sistem operasinya UU tersebut
23 Amir Machmud dan Rukmana, Teori, Kebijakan dan Studi Empiris Di Indonesia,
(Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2010), h. 25
21
dijadikan sebagai landasan hukumnya ditambahkan peraturan pemerintah
nomor 72 tahun 1992 tentang bank berdasarkan bagi hasil.
Dasar hukum bank syariah tercantum dalam peraturan Bank
Indonesia mengenai perbankan syariah PBI No.9/19/PBI2005 tentang
pelaksaaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana serta
pelayanan jasa bank syariah.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia, landasan hukum Islam yang
dimaksud dalam perbankan syariah adalah fatwa yang dikeluarkan oleh
lembaga fatwa DSN No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang giro.
Dasar hukum Islam terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 275:
ين ٱلذ كلون ب وا ي أ قومٱلر اي م ك إلذ قومون ي يل بذطهٱلذ ت خ ني يط ٱلشذ من ٱلم س ذ ل
ا إنذم همق الوا نذ ب وا مثلٱل يعبأ ٱلر لذ ح
أ و ٱل يع ٱللذ م رذ ب وا و ح اء ٱلر وعظ ۥهف م نج نم ة م
ب ه ف ۦرذ مرهۥف ل هٱنت ه أ و ل ف اس ۥم هإل بٱللذ صح
أ ئ ل و
ف أ د نع اٱلنذار و م همفيه
ون ل ٢٧٥خ
artinya “ orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasuka setan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesunggguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangsn dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan);dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang-orang
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya24.
24 Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2016), h. 69
22
3. Prinsip Bank Syariah
Prinsip syariah menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-undang No. 10
tahun 1998 tentang perbankan adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara bank lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara
lain pembiayaan bedasarkan bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli
dengan keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya
pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (ijarah wa iqtina’)25
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan Prinsip-
prinsip syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda
utama dengan bank konvensional.26 Adapun prinsip yang ada di bank
syariah yaitu
a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)
Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak
ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga
dan dikembalikankapan saja si penitip menghendaki. Secara umum
terdapat dua jenis al-wadiah, yaitu:
1) Wadiah Yad Al-Amanah (Trustee Depository)
25 Budi Santoso, A. Totok, dkk.Bank&Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba
EmpAT. 2000), .h 39 26 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013)., h 35
23
Yaitu akad penitipan barang/uang dimana pihak penerima
titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang
dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau
kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau
kelalaian penerima titipan.Adapun aplikasinya dalam perbankan
syariah berupa produk safe deposit box.
2) Wadiah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
Merupakan akad penitipan barang/uang dimana pihak
penerima titipan denganatau tanpa izin pemilik barang/uang dapat
memanfaatkan barang/uang titipan dan harus bertanggungjawab
terhadap kehilangan atau kerusakanbarang/uang titipan.Semua
manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan
barang/uang titipan menjadi hak penerima titipan.Prinsip ini
diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan.
b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian
hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk
yang berdasarkan prinsip ini adalah:
1) Al-Mudharabah
Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola
(mudharib).Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
24
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat
kelalaian si pengelola.Seandainya kerugian ini diakibatkan karena
kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Akad mudharabah secara
umum terbagi menjadi dua jenis:
a) Mudharabah Muthlaqah, yaitu bentuk kerjasama antara
shahibul maal dan mudharibyang cakupannya sangat luas dan
tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah
bisnis.
b) Mudharabah Muqayyadahm, yaitu bentuk kerjasama antara
shahibul maal dan mudharib dimana mudharib memberikan
batasan kepada shahibul maal mengenai tempat, cara dan obyek
investasi.
2) Al-Musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan. Dua jenis al-musyarakah:
a) Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan, wasiat, atau
kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh
dua orang atau lebih.
25
b) Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan dimana
dua orang atau lebihsetuju bahwa tiap orang dari mereka
memberikan modal musyarakah27.
c. Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara
jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang
dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan
pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah
keuntungan (margin).Implikasinya berupa:
1) Al-Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan
harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh
penjual dan pembeli.
2) Salam
Salam adalah akad jual beli barang pesanan dengan
penangguhan pengiriman oleh penjual dan pelunasannya dilakukan
segera oleh pembeli sebelum barang pesanan tersebut diterima
sesuai syarat-syarat tertentu. Bank dapat bertindak sebagai pembeli
atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika bank bertindak
sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk
27 Alfi Mulikhah Lestari , ’’Pengaruh Religiutas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan, dan
Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Pada Bank Syariah, (Malang: Universita Brawijaya
Malang)
26
menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini
disebut salam paralel.
3) Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli antara pembeli dan produsen
yang juga bertindak sebagai penjual.Cara pembayarannya dapat
berupa pembayaran dimuka, cicilan, atau ditangguhkan sampai
jangka waktu tertentu. Barang pesanan harus diketahui
karakteristiknya secara umum yang meliputi: jenis, spesifikasi
teknis, kualitas, dan kuantitasnya. Bank dapat bertindak sebagai
pembeli atau penjual. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian
memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan
dengan caraistishna maka hal ini disebut istishna paralel.
d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau
jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
hak kepemilikan atas barang itu sendiri.Al-ijarah terbagi kepada dua
jenis: (1) Ijarah, sewa murni. (2) Ijarah al muntahiya bit tamlik
merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa
mempunyai hak untuk memiliki barang pada sewaan tersebut.
e. Prinsip Jasa (Fee-Based Service)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang
diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini yaitu:
27
1) Al-Wakalah
Nasabah memberi kuasa kepada bank untuk mewakili
dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti transfer.
2) Al-Kafalah
Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung.
3) Al-Hawalah
Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya. Kontrak hawalah dalam
perbankan biasanya diterapkan pada Factoring (anjak piutang),
Post-dated check, dimana bank bertindak sebagai juru tagih tanpa
membayarkan dulu piutang tersebut.
4) Ar-Rahn
Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya.Barang yang ditahan
tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian, pihak yang
menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali
seluruh atau sebagian piutangnya.Secara sederhana dapat dijelaskan
bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.
5) Al-Qardh
Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain
28
meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Produk ini
digunakan untuk membantu usaha kecil dan keperluan sosial.
Dana ini diperoleh dari dana zakat, infaq dan shadaqah.28
4. Manfaat dan Fungsi Bank syariah
a. Manfaat Bank Syariah
1) Terhindar Dari Riba
Segala bentuk transaksi riba jelas sangat diharamkan oleh
Allah. Dalam bank konvensional bungan termasuk perbuatan riba,
dan orang yang melaksanakan riba termasuk perbuatan dosa. Oleh
karena itu menabung di bank syariah bisa menghindari dari dosa.
2) Sistem Bagi Hasil
Salah satu keuntungan dan manfaat di bank syariah adalah
nasabah akan diberikan keuntungan dari bagi hasil antara bank dan
nasabah.
3) Mendapat Pengalaman Baru
Produk yang ditawarkan pada bank syariah berbeda dengan
produk bank konvensional, dan ini mejadi pengalaman bagi
nasabah.
28 ibid
29
b. Fungsi Bank Syariah
1) Penghimpun Dana Masyarakat
Bank syariah berfungsi sebagai penghimpun dana dari
masyarakt yang kelebihan dana. Bank syariah menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi.
2) Penyaluran Dana Kepada Masyarakat
Bank syariah berfungsi menyalurkan dan kepada masyarakat
yang membutuhkan. Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan
dari bank syariah asalkan dapat memenuhi semua ketentuan dan
persyaratan yang berlaku.
3) Pelayanan Jasa
Pelayanan jasa bank syariah ini diberikan dalam rangka
memenuhi kebutuhan asyarakat dalm menjalankan aktivitasnya.
Pelayanan jasa yang dapat diberikan bank syariah anatara lain jasa
pengiriman uang (transfer), pemindah bukuan, penagihan surat
berharga.29
29 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Grup, 2011), h. 39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).
Peneliatian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari
secara intensif tentang latar belakang, keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan sesuai unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat.30
Penelitian yang peneliti lakukan ini yaitu mempelajari keadaaan
sosial dan interaksi lingkungan masyarakat yaitu masyarakat Kampung
Pujoketo, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah.
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian- uraian,
bahkan dapat cerita pendek.31
Deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menggambarkan keadaan masyarakat dalam pengetahuan Bank syariah di
30 Cholid Narbuko dan Abu Achamid, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), cet 10, h. 46. 31 M.Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), h.
124
31
kalangan masyarakat Kampung Pujokerto, Kecamatan Trimurjo, Lampung
Tengah.
B. Sumber Data
Sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian.
Kesalahan dalam menggunakan atau memahami sumber data, maka data yang
di peroleh juga akan meleset dari yang diharapkan.
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber pertama dimana sebuah data
dihasilakan atau data yang diperoleh peneltian dari sumber asli.32 Data
tersebut diperoleh dari keterangan orang- orang yang berhubungan dengan
penelitian. Dengan demikian, sumber data primer adalah bagian integral
dari proses penelitian ekonomi yang digunakan untuk mengambil
keputusan.33
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung
dari Masyarakat Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung
Tengah.
2. Sumber Data Skunder
Sumber data skunder adalah sumber yang tidak memberikan data
langsung kepada pengumpul data, misal lewat orang lain atau lewat
dokumen. Sumber data skunder yang diperoleh peneliti berasal dari
32 Ibid., h. 129. 33 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.103.
32
beberapa referensi yang memiliki hubungan dengan sasaran penelitian, baik
dari brosur-brosur, internet dan buku-buku.34
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan Metode
wawancara atau interview, dan dokumentasi . bagi peneliti, metode ini cocok
digunakan dalam penelitian karena penelitian ini merupakan studi kasus.
1. Wawancara atau interview
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi
antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data(responden) baik
secara langsung maupun tidak langsung.35 Dalam hal ini , peneliti
menggunakan teknik wawancara secara semi terstruktur dimana pelaksana
wawancara ini lebih bebas. Tujuan wawancara jenis semi terstruktur, yaitu
untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang
di wawancarai dimintai pendapat dan ide- idenya.36
Peneliti mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan
faktor- faktor yang mempengaruhi minimnya pengetahuan masyarakat
Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo terhadap Bank syariah kepada
ketua RT 06,dan sebagian masyarakat Kampung Pujokerto. Wawancara ini
34 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 225 35 Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2004), h. 72 36 Sugiyono, Metodologi Penelitian., h. 138.
33
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor- faktor yang
mempengaruhi minimnya pengetahuan masyarakat Kampung Pujokerto
Kecamatan terhadap Bank Syariah Trimurjo Lampung Tengah .
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa data- data tertulis yang mengandung
keterangan- keterangan dan penjelasan- penjelasan serta pemikiran-
pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah
peneliti.37 Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan oleh peneliti dari
Desa Pujokerto adalah sejarah, foto, catatan- catatan, internet yang
berhubung dengan penelitian.
3. Observasi
Metode observasi adalah pengamatan, pencatatan serta sistematis
terhadap fenomena- fenomena yang diselidiki. Melalui metode observasi ini
dapat langsung mengamati dan mencatat lebih akurat tentang keadaan objek
yang di lapangan.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, menemukan pola, memilah- memilahnya menjadi suatu kesatuan yang
37 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), h. 152
34
dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain.38
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan
menggunakan metode befikir induktif. Berfikir induktif yaitu” suatu cara
berfikir yang berangkat dari fakta- fakta yang khusus dan kongrit, kemudian
dari fakta atau peristiwa yang khusus konkrit tersebut ditarik secara generalis
yang mempunyai sifat umum”.39 “ Proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan- kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data”.40 Dalam
penerapannya, teknik ini digunakan untuk menganalisa data tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat tarhadap Bank syariah
studi kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah.
38 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Refisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 248 39 Sutrisno Hadi, Metode Research., h. 40 40 Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia, 1976), h. 38
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung
Tengah
1. Sejarah Berdirinya Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah
Kampung Pujokerto adalah salah satu dari 14 kampung/kelurahan
yang berada di wilayah kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah41.
Desa pujokerto ditempati mulai tanggal 1 Agustus 1942 atas pemerintah
jawatan transmigrasi yang kemudian desa tersebut populer dengan sebutan
desa PC Kecamatan Trimurjo.
Apa sebab disebut dengan sebutan PC?, hal ini dikarenakan ada empat
desa yang berdampingan dan diberi nama berdasarkan urutan alfabet antara
lain PA(Pujo Asri), PB(Pujo Basuki), PC(PujoKerto), PD(Pujo Dadi).
Semuanya masuk kedalam wilayah Kecamatan Trimurjo. Itulah sebabnya
mengapa Pujokerto disingkat dengan PC dan bukan PK. Karena menurut
ejaan pada masa itu Pujokerto ditulis dengan Pujo Certo.
Memasuki masa orde baru yang merupakan orde pembangunan di
segala bidang. Maka, dibentuk/ dibuat kampung yang dikepalai oleh Kepala
41 Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto., Tahun
2015 Tingkat Provinsi Lampung
36
Kampung dan di bantu oleh perangkat kampung yang bertugas membantu
kepa kampung dalam menjalankan pemerintahan kampung42.
Dari tahun ke tahun hingga sekaran ini sejarahkampung kami
peroleh dari data yang kami kumpulkan dari sesepuh yang masih hidupdan
dapat dimintai informasi perihal perjalanan Kampung Pujokerto, dan
beberapa barang peninggalan berupa stempel kampung pada masa itu,
hinggasekarang kami percaya kebenarannya secara apa adanya untuk
menyajikan monografi ini.
2. Letak Geografis Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung
Tengah
Letak geografis Kampung Pujokerto berbatasan dengan
Sebelah Utara : Kampung Totokaton Kecamatan Punggur
Sebelah Timur : Kampung Nunggalrejo Kecamatan Punggur
Sebelah Selatan : Kampung Untoro Kecamatan Trimurjo
Sebelah Barat : Kampung Pujobasuki Kecamatan Trimurjo.
3. Visi Misi Kampung Pujokerto Kecamtan Trimurjo Lampung Tengah
Visi kampung
Kebersamaan dalam mewujudkan Kampung Pujokerto yang TOP
(Tertata rapi, Optimis maju di segala bidang, Perubahan untuk menuju
Kampung yang sehat dan bermartabat).
42 Bapak Purwanto, Carik Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah,.
37
Misi Kampung
1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan kampung yang ada
sehinnga dapat optimal dalam melayani masyarakat.
2. Bersama masyarakat dan kelembagaan kampung menyelenggarakan
pemerintahan kampung dan melaksanakan pembangunan
kampungyang partisipatif.
3. Bersama masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam
mewujudkan Kampung Pujokerto yang aman, tentram dan damai.
4. Bersama masyarakat dan kelembagaan memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.43
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat
Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Desa Pujokerto Kecamatan
Trimurjo Lampung Tengah)
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat Terhadap
Bank syariah.
a. Pendidikan
adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapat
informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa.44
43 Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto., Tahun
2015 Tingkat Provinsi Lampung 44 Supartin, Masyarakat Kampung Pujokerto,wawancara, (1 Agustus 2018)
38
Pengetahuan seseorang tidak dapat di ukur dengan pendidikan
formal atau pendidikan yang tinggi, karena belum tentu seseorang
yang berpendidikan tinggi lebih mengerti dari pada seseorang yang
pendidikannya kurang. Dalam hal ini masyarakat yang
pendidikannya kurang justru lebih tahu tentang bank syariah, karena
mereka sering meminjam ke bank. Karena sering meminjam atau
menabung mereka sudah mengerti bahwa bank syariah tidak ada
bunga sedangkan bank konvensional menerapkan bunga.
Tidak semua masyarakat kampung Pujokerto berpendidikan
tinggi seperti ibu Supartin, beliau hanya lulusan SD tetapi beliau
mengerti mengenai perbankan. Karena beliau sering menabung dan
mengambil uang di bank, dengan kebiasaannya bertransaksi di bank
maka beliau mengerti antara bank syariah dengan bak konvensional
walaupun hanya dasarnya saja yaitu tidak ada bunga.
b. Sosial dan ekonomi
Kebiasaan yang dilakukan melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan
bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status
ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Sedangkan masyarakat yang sosial, budaya dan ekonomi
yang kurang baik kebiasaan dan tradisi yang dilakukan tanpa
39
melakukan penalaran apakah yang akan dilakukan baik atau
buruk.Tidak hanya masyarakat menengah ke atas yang meminjam atau
menabung di bank. Masyarakat menengah kebawah pun juga tidak jauh
– jauh dari dunia perbankan. Bahkan mereka juga sering meminjam
uang di bank untuk kebutuhan kehidupan sehari – sehari.
Menurut bapak Erwan merupakan masyarakat kampung
Pujokerto sosial dan ekonomi seseorang berpengaruh pada pengetahuan
terhadap bank, karena, sosial dan ekonomi yang baik tidak menjamin
pengetahuannya terhadap bank sayriah baik. Begitupun sebaliknya
sosila dan ekonomi yang kurang baik bahkan bisa jadi mempunyai
pengetahuan yang baik terhadap bank syariah45.
c. Lingkungan
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengenali
bank syariah karena mereka lebih mengerti pada bank konvensional
baik pembiayaan dan menabung. Ada juga masyarakat yang hanya
ikut – ikut dari omongan orang lain, jadi mereka kurang paham
dengan adanya bank syariah.
Berdasarkan penelitian kepada masyarakat kampung
Pujokerto yaitu Ibu Ngatimah kurang mengerti antara bank syariah
dengan bank konvensional, karena bu Ngatimah hanya sekedar tahu
bahwa fungsi bank sama saja yaitu untuk menyimpan uang dan
meminjam. Mereka juga berpendapat uang yang pas – pasan tidak
45 Erwanto, Masayarakat Kampung Pujokerto, Wawancara,(23 Oktober 2018)
40
perlu di simpan di bank, karena mereka tidak mau repot ber urusan
dengan bank. Dengan uang yang pas – pasan itu mereka
menyimpannya dirumah.
Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap bank
syariah karena dengan lingkungan yang sudah mengerti dengan
bank syariah maka akan lebih banyak masyarakat yang akan
berhubungan lanhsung dengan bank syariah.
d. Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran dan pengetahuan. Tidak semua masyarakat pernah
berhubungan langsung dengan dunia perbankan, masih ada
masyarakat Kampung Pujokerto yang belum pernah sama sekali
berhubungan dengan perbankan. Dan sebagian di Kampung
Pujokerto masyarakatnya sudah pernah behubungan dengan dunia
perbankan.
Berdasarkan penelitian kepada masyarakat Kampung Pujokerto
yaitu Ibu Poniyem, beliau belum pernah sama sekali berhubungan
langsung dengan dunia perbankan, dengan demikian Ibu Poniyem
tidak mengerti tentang perbankan syariah bahkan bank konvensional
juga. Karena belum pernah melakukan hal yang berhubungan
dengan dunia perbankan Ibu poniyem belum mempunyai
pengalaman tentang bank syariah46.
46 Poniyem, Masyarakat Kampung Pujokerto, wawancara,(23 Oktober 2018)
41
Sedangkan berdasarkan penelitian kepada bapak Edi merupakan
masyarakat kampung Pujokerto dan beliau juga sebagai nasabah
bank syariah, karena sering meminjam dana kepada bank syariah
beliau sudah mengerti tentang bank syariah, dan beliau lebih
memilih untuk bertransaksi dengan bank syariah. Karena
kebiasaanya meminjam ke bank syariah beliau mempeunyai
pengalaman terntang bank syariah, dan sudah mengerti perbedaan
antara bank syariah dengan bank konvensional47.
Dengan demikian pengalaman juga sama pentingnya untuk
mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bank syaria.
e. Informasi
Di era yang sudah modern seperti saat ini informasi sudah
sangat mudah di dapatkan contohnya saja handphone, hampir semua
manusia mempunyai baik itu anak- anak , remaja bahkan orang tua.
Dengan kecanggihan teknologi saaat ini masyarakat sudah bisa
menggunakan dengan baik informasi tersebut dengan cara mencari
suatu informasi atau pengetahuan dengan gadget atau handphone48.
Berdasarkan penelitian terhadap bu Rumyati salah satu
masyarakat kampung Pujokerto, menurutnya di zaman sekarang ini
semua serba canggih untuk memperoleh informasi tidak perlu repot
– repot sekolah ataupun membaca buku. Dengan gadget saat ini
47 47 Edi, Masyarakat Kampung Pujokerto, wawancara, (1 Agustus 2018) 48 Rumyati, Masyarakat Kampung Pujokerto,wawancara,(1 Agustus 2018)
42
semua bisa di peroleh dengan mencari di google, untuk mengetahui
antara bank syariah dengan bank konvensional pun hanya dengan
menggunakan handphone untuk mencari tahu informasi tentang
perbankan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait dengan faktor –
faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah
studi kasus Kampung Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah,
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa beberapa masyarakat desa
Pujokerto ada yang sudah mengerti tentang bank syariah dan ada yang belum
mengerti. Masyarakat yang sudah mengerti tentang bank syariah yaitu
masyarakat yang sering berhubungan langsung dengan bank syariah, sedang
masyarakat yang belum mengerti yaitu masyarakat yang jarang atau tidak
pernah berhubungan dengan bank syariah.
Dalam pengetahuan masyarakat Kampu Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah Terhadapa Bank Syariah yang paling berpengaruh terhadap
pengetahuan mereka terhadap bank syaraiah yaitu yang pertama adalah
pengalaman, pengalaman mengajarkan mereka untuk memilih perbankan mana
yang baik tidak hanya di dunia saja melainkan untuk kelanjutan di akhirat nanti,
yaitu bank tidak memerepkan sisitem bunga karena bunga tidaklah di
perbolehkan dalam agama Islam. Yang kedua yaitu informasi , infirmasi di
kalangan masyarakat Kampung Pujokerto sangatlah berpegaruh dengan adanya
informasi masyarakat jadi mengerti tentang perbankan syariah, baik dari
44
informasi media ataupun dari seseorang yang memberikan informasi
kepadanya.
Pengetahuan masyarakat Kampug Pujokerto Kecamatan Trimurjo
Lampung Tengah tentang bank syariah tersebut dapat diperoleh dari beberapa
faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah
diantaranya adalah, pendidikan, sosial dan ekonomi, lingkungan, pengalaman
dan informasi
B. Saran
Merujuk pada hasil penelitian dapat memberikan saran kepada Bank
syariah supaya lebih meningkatkan lagi sosialisasai kepada masyarakat yang
lebih modern dengan mengikuti perkembangan zaman, agar masyarakat lebih
mudah menerima pengetahuan tentang bank syariah. Karena dengan
pengetahuan masyarakat yang lebih baik akan menguntungkan bagi bank
syariah untuk kedepannya.
Bagi masyarakat juga dengan zaman yang sudah modern harus bisa
mengikuti perkembangan zaman, supaya untuk kehidupan kedepannya lebih
memudahkan nya dalam beradaptasi dengan berbagai kemajuan zaman.
45
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009
Amir Machmud dan Rukmana, Teori, Kebijakan dan Studi Empiris Di Indonesia,
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2010
Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011
Ayu Retno Sari, “Faktor- Faktor Yang Mmepengaruhi Kurang Minattnya
Masyaakat Muslim Menabung Di Bank Syariah”Studi Kasus Masyarakat
Muslim Kabupaten Bantul Yogyakarta,Yogyakarta:UMY
Budi Santoso, A. Totok, dkk.Bank&Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba
EmpAT. 2000
Cholid Narbuko dan Abu Achamid, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2009, cet 10
Edi, Masyarakat Kampung Pujokerto, wawancara, 1 Agustus 2018
Eko Yuliawan, “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada PT. Bank Syariah Cabang
Bandung”, Wira Ekonomi Mikrosil, (Medan: STIE MIKROSIL), No.
01/April 2011, h.22.
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia, 1976
https://reiyslbs.wordpress.com/2013/05/20/mengukur-tingkat-pengetahuan-
masyarakat-terhadap-perbankan-syariah/
Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2016
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Prenadamedia Grup, 2011
Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013
Jujun S. Suriasumantri., Filsafat Ilmu sebuah pengantar populer, Jakarta: CV
Muliasari, 1984
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakartra: Raja Persada, 2002
Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, Bandung: Pustaka Setia, 2013
46
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Refisi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009
M.Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial & Ekonomi, Jakarta: Kencana, 2013
Misra Desfira, “Tingkat Pemahaman Masyarakat Kecamatan Sanguyang
Terhadap Bank Syariah,Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN :
Batusangkar
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2008
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2013
Muhammad, Manajemen Bank Sariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005
Mulyadi Nistisusastro, Perilaku Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2013),h. 156.
Ramdani Wahyu, Ilmu Sosial Dasar, Bandung: CV Pustaka Ceria, 2017
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2004
Sarjono Agus R, Pembebasan Budaya-Budaya Kita, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1999
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2010
Sunyoto Usma, Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010
Sutrisno Hadi, Metode Research.
Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto.,
Tahun 2015 Tingkat Provinsi Lampung
Tabulasi Data Potensi, Penilaian Kampung Pujokerto Kecamatan Pujokerto.,
Tahun 2015 Tingkat Provinsi Lampung
Widatul Hasanah, “Tingkat Pegetahuan Masyarakat Terhadap Produk Perbankan
Syariah Dikelurahan Langgini Kota Bangkinang Kabupaten Kampar,Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim : Riau, 2013
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79