skripsi ratifikasi konvensi minamata tentang merkuri … skripsi baru.pdfv kata pengantar puji...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
RATIFIKASI KONVENSI MINAMATA TENTANG
MERKURI 2013 DALAM MENGATUR
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN ZAT
MERKURI (HG)
Oleh:
Dewinda Yudhiarti
NIM. 1116051154
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
RATIFIKASI KONVENSI MINAMATA TENTANG
MERKURI 2013 DALAM MENGATUR
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN ZAT
MERKURI (HG)
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Udayana
Oleh:
Dewinda Yudhiarti
NIM. 1116051154
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat Nya yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi yang
berjudul “Ratifikasi Konvensi Minamata Tentang Merkuri 2013 tentang
pengelolaan Zat merkuri (Hg)” selesai tepat pada waktunya.
Penulisan skripsi ini merupakan syarat kelulusan dalam memperoleh gelar
kesarjanaan pada fakultas hukum Universitas Udayana.
Penulis menyadari dan mengakui keterbatasan skripsi ini apabila skripsi
ini jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini mendekati apa yang diharapkan oleh
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan oleh penulis.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak atas bantuan dan inspirasi yang telah diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:
1. Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana SH., MH, selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak I Ketut Sudiarta, SH., MH, Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, SH., MH, Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
vi
4. Bapak I Wayan Suardana, SH., MH, Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
5. Bapak Ida Bagus Erwin Ranawijaya, SH., MH, selaku Ketua Bagian
Hukum Internasional serta Bapak I Gede Putra Ariana, SH., M.Kn.,
selaku Sekretaris Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum
Universitas Udayana yang telah memberikan arahan yang sangat
bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH., M.Hum, Dosen
Pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini, yang telah memberi arahan,
bimbingan, dukungan, saran dan petunjuk yang sangat bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak I Gede Putra Ariana SH., M.Kn., Dosen Pembimbing II dalam
penyusunan skripsi ini, yang telah meluangkan banyak waktu dan telah
dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, dukungan, saran dan
petunjuk yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Bapak I Nengah Suantra SH., MH, Bapak I Made Budi Arsika SH., LLM,
SH, MH., Ibu Dr. Ni Ketut Supasti Darmawan SH., M.Hum., LLM,
Bapak Dr. I Dewa Gede Palguna, SH, M.Hum merupakan dosen-dosen
yang memberikan kesan dan inspriasi kepada penulis selama masa studi
di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
vii
9. Bapak dan Ibu dosen lain di lingkungan Fakultas Hukum Universitas
Udayana yang telah berjasa dalam memberikan ilmu pengetahuan selama
penulis duduk di bangku perkuliahan.
10. Seluruh staff administrasi dan pegawai di lingkungan fakultas hukum
Universitas Udayana
11. Ibunda, Ayahanda, dan adik-adikku tersayang yang selalu memberikan
semangat, dukungan dan kasih sayangnya kepada penulis.
12. Ananda Aura Carakabuana gadis kecil saya, dan Didik Setiawan ayah dari
anak penulis yang telah memberikan semangat, inspirasi dan dukungan
kepada penulis.
13. Keluarga dan sahabat tersayang saya Richard O’Brien , Luke O’Brien,
Beth O’Brien, Michael O’brien, Linda O’Brien dan keluarga yang selalu
memberikan dukungan, inspirasi dan semangat tanpa henti kepada penulis
dalam studi di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
14. Bapak I Wayan Purwita SH., MH, selaku Managing Director dari WPA
Law and Associates atas dukungannya dan bantuannya yang telah
diberikan kepada penulis.
15. Sahabat-sahabatku di Fakultas Hukum Universitas Udayana Hendra
Adinata, Anastasia, Tjokorda Gede Indrapura, Agung Cahya, Meilia
Indiana, Mei, Novita, Acek, Gung Wulan, Gung Intan, Mitia, Rizky, dan
yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
viii
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya
dan secara khusus bagi bidang ilmu pengetahuan hukum serta dapat menjadi
suatu bahan kajian yang berarti.
Denpasar, 8 Juni 2015
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM………………..…..i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGESAHAN………….....ii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI…………………….…....iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………..... iv
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN………………...………viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….........ix
ABSTRAK………………………………………………………………..…..xiii
ABSTRACT…………………………………………………………….….....xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………...….1
1.2. Rumusan masalah………………………………………………..….…..4
1.3. Ruang Lingkup Masalah…………………………………………..…….5
1.4. Orisinalitas Penelitian……………………………………………..…….6
1.5. Tujuan Penulisan
1.5.1. Tujuan Umum…………………………………….………….…7
1.5.2. Tujuan Khusus…………………………………….……….…...7
1.6. Manfaat Penulisan
1.6.1. Manfaat Teoritis…………………………………………..……7
1.6.2. Manfaat Praktis……………………………………………..….8
1.7. Landasan Teoritis……………………………………………….…..….8
1.8. Metode Penelitian
1.8.1. Jenis Penelitian…………………………………………..…....14
xi
1.8.2. Jenis Pendekatan……………………………………….…….….16
1.8.3. Sumber Bahan Hukum………………………………..….……...17
a. Bahan Hukum Primer………………………………..….……….17
b. Bahan Hukum Sekunder…………………………….…………..17
c. Bahan Hukum Tersier………………………………….………..18
1.8.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum…………………….…..….18
1.8.5. Teknik Analisis Bahan Hukum……………………………….…19
BAB II TINJAUAN UMUM RATIFIKASI KONVENSI MINAMATA
TENTANG MERKURI 2013 DALAM MENGATUR PENGELOLAAN DAN
PENGGUNAAN ZAT MERKURI (HG)
2.1. Konvensi Minamata Tentang Merkuri 2013…………………...…...….20
2.2. Konvensi Minamata dalam mengatur pengelolaan dan
penggunaan zat merkuri
2.2.1. Definisi Merkuri (Hg) …………………………...……………..21
2.2.2. Bahaya Merkuri (Hg) bagi tubuh manusia dan .
lingkungan hidup……………………………………….………..22
2.2.3. Penggunaan dan Pengelolaan Merkuri dalam Konvensi…......…25
2.3. Pengertian Ratifikasi Suatu Perjanjian Internasional
2.3.1. Pengertian Konvensi………………………………………...….26
2.3.2. Pengertian Ratifikasi Perjanjian internasional…………….....…28
2.3.3. Pentingnya Ratifikasi Konvensi oleh Indonesia……………..…31
BAB III URGENSI RATIFIKASI KONVENSI MINAMATA TENTANG
MERKURI 2013 OLEH INDONESIA
xii
3.1. Masalah-Masalah Terkait dengan Ratifikasi
Perjanjian Internasional…………………………………………………33
3.2. Pengaturan tentang pengelolaan merkuri dalam
Konvensi Minamata……………………………………………………...36
3.3. Pengaturan Tentang Pengelolaan Zat Merkuri (Hg)
Dalam Hukum Nasional………………………………………………...46
3.4. Rencana Pemerintah Indonesia yang mengarah ke Ratifikasi
Konvensi Minamata………………………………………….……….…52
3.5. Urgensi Ratifikasi Konvensi Minamata Tentang
Merkuri Oleh Indonesia………………………………………………...54
BAB IV TANGGUNG JAWAB NEGARA TERHADAP
PELANGGARAN KONVENSI MINAMATA TENTANG MERKURI 2013
4.1. Tanggung Jawab Negara Terhadap Konvensi Minamata………….…....62
4.2. Model Praktik Realisasi Tanggung Jawab Negara
Terhadap Pelanggaran Konvensi Minamata…………………………....68
4.2.1. Pelajaran Dari Penyakit Minamata di Jepang ……………………...…76
4.2.2. Aerial Herbicide Spraying antara Ecuador Vs. Colombia …………….83
4.3. Skema Tanggung Jawab Negara dalam Konvensi Minamata Tentang
Merkuri………………………………………………….…………......89
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………..…..92
5.2. Saran…………………………………………………….…………….…….95
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….……..…96
xiv
ABSTRAK
Isu-isu pencemaran dan keracunan Merkuri (Hg) berdampak sangat
berbahaya terhadap manusia dan lingkungan hidup. Dilatarbelakangi oleh
kesadaran yang besar akan bahaya merkuri bagi lingkungan hidup dan bagi
manusia oleh Negara-negara di dunia, maka untuk mengatur pengelolaan zat
merkuri, dibentuk Konvensi Minamata tentang Merkuri 2013. Indonesia
merupakan salah satu Negara penandatangan konvensi ini, namun sampai saat
ini belum ada ratifikasi oleh pemerintah Indonesia ke dalam peraturan hukum
nasional. Kebutuhan pengaturan hukum yang tegas akan pengelolaan merkuri
sangatlah mendesak. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini
adalah: a) Bagaimanakah urgensi ratifikasi Konvensi Minamata tentang Merkuri
2013 oleh Indonesia ? b) Bagaimanakah tanggung jawab negara terhadap
pelanggaran Konvensi Minamata tentang Merkuri 2013 ? Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian hukum normative untuk mengkaji urgensi ratifikasi
Konvensi Minamata tentang Merkuri 2013 oleh Indonesia dan tanggung jawab
negara terhadap pelanggaran Konvensi Minamata tentang Merkuri 2013.
Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan pendekatan Kasus (Case
Approach), pendekatan Perundang-undangan (The Statute Approach) dan
pendekatan Fakta (Fact Approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ratifikasi Konvensi Minamata tentang Merkuri 2013 oleh Indonesia adalah urgen
dan penting apabila dilihat dari substansinya dan merupakan kontribusi serta
dukungan bangsa Indonesia sebagai anggota masyarakat global terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup global. Pelanggaran terhadap Konvensi
Minamata tentang Merkuri 2013 dapat mengakibatkan sengketa antara negara-
negara yang menjadi pihak-pihak dalam perjanjian tersebut. Sengketa-sengketa
yang timbul dalam Konvensi Minamata dapat mengenai penafsiran atau
penerapan perjanjian dapat diselesaikan dengan cara-cara damai. Contoh model
penyelesaian sengketa dengan cara damai yang dapat digunakan diantaranya
adalah Model penyelesaian sengketa dari Kasus penyakit minamata di Kumamoto
Jepang dan Model penyelesaian sengketa dari kasus Penyemprotan Herbisida dari
udara oleh Kolombia yang merugikan Ekuador.
Kata Kunci: Ratifikasi, Konvensi Minamata tentang Merkuri, pengaturan
penggunaan dan pengelolaan zat merkuri (Hg).
xv
ABSTRACT
The issues of pollution and poisoning by mercury (Hg) have dangerous
consequences for humans and the environment. Motivated by the realization that
large of the dangers of mercury to the environment and human society as well as
countries in the world, then to regulate the management of mercury substances,
formed Minamata Convention on Mercury, 2013. Indonesia is one of signatory
country to this convention, but until now has not been ratified by the Indonesian
government into national legislation. Strict law setting needs for the management
of mercury is urgent. Issues raised in this study are: a) How is the urgency of the
ratification of the Minamata Convention on Mercury 2013 by Indonesia? b) How
is the state's responsibility for violating Minamata Convention on Mercury in
2013? This research uses normative legal research to assess the urgency of the
ratification of the Minamata Convention on Mercury 2013 by Indonesia and state
responsibility for violations Minamata Convention on Mercury 2013. The
approach taken was Case Approach, The Statute Approach and Fact Approach.
The results showed that the ratification of the Minamata Convention on Mercury
in 2013 by Indonesia is urgent and important when seen from the substance and
the contribution and support of the Indonesia as a member of the global
community on human health and the global environment. Violations of the
Minamata Convention on Mercury in 2013 could result disputes between the
countries that become parties to the agreement. Disputes which may arise in
Minamata Convention concerning the interpretation or application of the
agreement can be solved by peaceful means. Examples of the dispute resolution
models by peaceful means which can be used include the model of the dispute
settlement case Minamata disease in Kumamoto Japan and model of dispute
settlement case of aerial herbicide spraying by Colombia harmed Ecuador.
Keywords: Ratification, Minamata Convention on Mercury, regulating the use
and management substances of mercury (Hg).