skripsi rakhmadsyah 1615061195 pgpaud fip unj

Upload: surya-laga

Post on 08-Mar-2016

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skripsi Rakhmadsyah 1615061195 PGPAUD FIP UNJ

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGANKUALITAS KEGIATAN PEMBELAJARAN DI TK

    (Penelitian Korelasi di 12 TK di Kelurahan Rawamangun, JakartaTimur)

    Oleh :

    RAKHMAD SYAH1615 06 1195

    PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    SKIRPSI

    Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam mendapatkan Gelar SarjanaPendidikan

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2013

  • SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Jakarta :

    Nama : Rakhmadsyah

    No. Registrasi : 1615061195

    Jurusan/Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul Hubungan antaraKompetensi Pedagogik Guru dengan Kualitas Kegiatan Pembelajaran di TK (StudiKorelasi, di TK se-Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur) adalah :

    1. Dibuat dan diselesaikan oleh saya sendiri, berdasarkan data yang diperoleh darihasil penelitian pada bulan November Desember 2012

    2. Bukan merupakan duplikat skripsi yang pernah dibuat oleh orang lain ataujiplakan orang lain dan bukan terjemahan karya tulis orang lain.

    Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia menanggungsegala akibat yang akan timbul apabila pernyataan ini tidak benar.

  • ABSTRAKRakhmadsyah. Hubungan antara Kompetensi Pedagogik Guru dengan kualitas KegiatanPembelajaran di TK (Studi Korelasi, di TK Se-kelurahan Rawamangun). Skripsi. Jakarta: PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, 2013.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kompetensi Pedagogik Gurudengan Kualitas Kegiatan Pembelajaran di TK. Penelitian ini dilakukan di TK Se-kelurahanRawamangun, Jakarta Timur.Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhGuru TK di Kelurahan Rawamangun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaituproportional sampling. Maka pengambilan sampelnya yaitu perwakilan satu guru TK pada kelasB untuk setiap TK. Metode pengambilan data menggunakan metode tes pilihan ganda danmetode observasi dengan menggunakan skala likert. Validitas isi instrumen dalam penelitian inidengan mengkonsultasikan kepada para ahli (expert judgement) dan validitas konstruk variabelkompetensi pedagogik guru dengan menggunakan rumus korelasi point biseral, sedangkanreliabilitas instrumennya menggunakan rumus kr20 dan Cohen-Kappa untuk variabel kegiatanpembelajaran. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan ujilinieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik diskriptif untukmenghitung harga mean, median, modus dan standar deviasi. Untuk menguji hipotesis dalampenelitian ini digunakan analisis korelasi ganda menggunakan korelasi Product Moment.Hasil uji hipotesis dengan rumus koefisien korelasi Products Moment dari Pearson yangmenghasilkan rhitung (0,923) > rtabel (0,576), selanjutnya dilakukan uji signifikansi korelasiProducts momen dengan menggunakan uji t, dihasilkan thitung (7,62) > ttabel (1,78) pada tarafsignifikansi =0,05 dengan n=12. Dengan demikian, o ditolak dan a diterima maka koefisienkorelasi positif signifikan, dengan perhitungan koefisien determinasi diperoleh hasil 85,2%.Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikanantara variabel kompetensi pedagogik guru dengan variabel kegiatan pembelajaran di TK se-Kelurahan Rawamangun,Jakarta Timur.

    Implikasi dari penelitian ini, kompetensi pedagogik guru menjadi hal yang sangat penting bagiguru agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, maka guru haruslah terusmeningkatkan kompetensi pedagogiknya. Guru yang kompetensi pedagogiknya belum sesuaidengan standar kompetensi guru TK dapat mengikuti pelatihan secara berkala atau mulaikembali menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal tersebut akan membuat guruterpacu untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya dalam kegiatan pembelajaranselanjutnya.

  • ABSTRACTRakhmadsyah. The Correlation between Pedagogy-Competency Teachers with Quality inLearning Activity at Kinderganten. ( Correlation Study, At All Area KindergartenRawamangun Village). Thesis. Jakarta: PG-PAUD, Faculty of Education, State University ofJakarta, 2013.This study aims to obtain empirical data of Correlation between Pedagogy-CompetencyTeachers with Quality in Learning Activity at Kinderganten Rawamangun Village, EastJakarta. The research was conducted in the village of Rawamangun, East Jakarta.The method used is the Correlation. The population are Kinderganten Teacher in Rawamangun,East Jakarta. The sample in this study used proportional sampling technique. Data collection ofsample technique used was to use representation one kindergarten teacher in B class for eachKindergarten. Data collection used likert scale. Instrument field validity in this research hadconsulted to expert judgement and construct validity variable between Pedagogy-CompetencyTeachers used point biseral correlation, meanwhile reliability of its instrument learning activityvariable used KR-20 dan Cohen-Kappa. The data pra-analysis in this research used thenormality an linierity. The data analysis technique used descriptive statictic to count value ofmean, median, modus an deviation standart. The data analysis to count objective hypothesis inits research used is the Product Moment correlation.

    The test results showed from Pearsons Product Moment rcount = 0,923> rtable = 0,576 =0.05, next step count t-test Products momen showed thitung (7,62) > ttabel (1,78) =0.05 withn=12 meaning that Ho refused and Ha accepted and determinated coeffisien 85,2% . Thus theconclusions obtained are positive correlation and significant between Pedagogy-CompetencyTeachers variable with Quality in Learning Activity variable at Kinderganten RawamangunVillage, East Jakarta.

    The implications of this research, pedagogy-competency becomes very important for teachersto have the ability to learning activity, then teachers must continue to improve pedagogycompetency. Teachers who have pedagogy-competency that have not been in accordance withthe standards of pedagogy-competency kindergarten teachers can begin to re-take the highereducation level. This will make teachers are encouraged to enhance their pedagogy-competency.

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kasih sayang yang takpernah berhenti kepada seluruh makhluknya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkepada junjungan besar kita nabi Muhammad SAW serta segenap keluarga, para sahabat, dansetiap umatnya. Atas izin Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudulHubungan antara Kompetensi Pedagogik Guru dengan Kualitas Kegiatan Pembelajaran di TK.(Penelitian Korelasi di Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur).

    Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. SofiaHartati, M.Si. dan Dr. M. Syarif Sumantri, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telahmembimbing penulis dengan penuh kesabaran untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.Kepada Eriva Syamsiatin S.Pd, M,Psi atas waktunya untuk diskusi dan masukan yang sangatmembantu. Kepada Dra. Nurbiana Dhieni, M.Psi. selaku ketua jurusan PG-PAUD, dan Dr.Karnadi, M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.

    Peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada 12 Kepala TK diKelurahan Rawamangun, Jakarta Timur yang telah memberikan izin kepada peneliti untukmelakukan penelitian. Rasa terima kasih juga peneliti sampaikan kepada guru-guru di 12 TK diKelurahan Rawamangun yang telah meluangkan waktu untuk ikut serta dalam penelitian ini.Rasa terimakasih juga tidak lupa peneliti sampaikan kepada Kurniawan Catur Hidayat S.Pdyang telah bersedia bekerjasama dengan penulis demi terlaksananya kegiatan penelitian..

    Terima kasih pula kepada orang-orang terkasih Mama, (alm) Ayah, Nenek, kak Lisa,kak Lina, kak Lia, mas Sugi, mas Hadi yang telah memberikan dukungan moril dan materil sertakeempat keponakanku yang menjadi inspirasi dalam penulisan skripsi ini. Kepada teman-temanPG-PAUD Reguler 2006 yaitu Arif, Sisca, Shifa, Zahra, Intana, Shofi, Arni, Yasmin dan yanglainnya yang telah memberikan dukungan moril dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada Putri,

  • Virka, Agus, Astra, Meril PAUD 2008 serta teman teman PG-PAUD berbagai angkatanlainnya yang selalu memberikan bantuan dan semangat kepada penulis.

    Peneliti menyadari, masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkanguna memperbaiki tulisan ini dan mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacaumumnya dan peneliti khususnya.

    Jakarta, Januari 2013Peneliti,

    Rakhmad Syah

  • DAFTAR ISILembar Pengesahan Komisi Pembimbing .................................................................Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ............................................................................Abstak ....................................................................... .................................................Kata Pengantar...........................................................................................................Daftar isi .....................................................................................................................

    iiiiiivvii

    Daftar tabel ................................................................................................................Daftar gambar ............................................................................................................Daftar lampiran ..........................................................................................................

    xxixii

    BAB I Pendahuluan..................................................................................................... 1A.Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 9C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 10D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 11E. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 11

    BAB II Deskripsi Teoretis, Kerangka Berpikir, Dan Hipotesis Penelitian ................. 13A.Deskripsi Teoretis ............................................................................... ............. 131. Hakikat Kompetensi Pedagogik Guru ................................... 13

    a. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru ................................................ 13b. Karakteristik Kompetensi Pedagogik Guru .............................................. 19

    2. Hakikat Kualitas Kegiatan Pembelajaran di TK............................................ 22a. Pengertian Kualitas Kegiatan Pembelajaran di TK...............................b. Komponen Kualitas Kegiatan Pembelajaran di TK................................

    2225

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kegiatan Pembelajaran di TK ... 31B. Penelitian Yang Relevan ............................................................................... 33C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 34D. Pengajuan Hipotesis .................................................................................... 37

    BAB III Metodologi Penelitian ................................................................................. 38

  • A. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 38B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 38

    1. Tempat Penelitian .................................................................................... 382. Waktu Penelitian ...................................................................................... 39

    C. Metode Penelitian ....................................................................................... 39D. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................................... 41

    1. Populasi ................................................................................................... 412.Sampel ..................................................................................................... 41

    E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 421. Definisi Konseptual .................................................................................. 422.Definisi Operasional .................................................................................. 423. Penggunaan Instrumen Penelitian .......................................................... 43a. Tes ........................................................................................................ 43b. Observasi .............................................................................................. 43c. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................ 454. Uji Persyaratan Instrumen ...................................................................... 48a. Uji Validitas .......................................................................................... 48b. Perhitungan Reliabilitas ......................................................................

    F. Teknik Analisis Data..................................................................................1. Statistik deskriptif 2. Statistik inferensial .

    50535354

    a. Uji Normalitas ....................................................................................b. Uji Linieritas Data ..............................................................................c. Uji Hipotesis koefisien korelasi .

    G.Hipotesis Statistik .....................................................................................

    BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ..

    A. Deskripsi Data

    54555557

    5858

  • 1. Data Kompetensi Pedagogik Guru.2. Data Kualitas Kegiatan Pembelajaran ..

    B. Pengujian Persyaratan Analisis ...1. Uji Normalitas ...2. Uji Linieritas .

    C. Pengujian Hipotesis Penelitian ....D. Pembahasan Hasil Penelitian ..E. Keterbatasan Penelitian ...

    BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran .A. Kesimpulan .....B. Implikasi .C. Saran ...

    Daftar Pustaka ............................................................................. ......................Lampiran ............................................................................................................

    5862656566687076787880848588

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 39Tabel 2 Numerical Rating scale pengamatan Kegiatan Pembelajaran .......... 44Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kompetensi Pedagogik ................................ 45Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Observasi Kualitas Kegiatan Pembelajaran ....... 47Tabel 5 Interpretasi Instrumen Kompetensi Pedagogik ................................. 51Tabel 6 Deskripsi Data Kompetensi Pedagogik (Variabel X) ......................... 59Tabel 7 Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik ( variabel X) ............... 60Tabel 8 Deskripsi Data Kualitas Kegiatan Pembelajaran ( variabel Y) .......... 62Tabel 9 Distribusi Frekuensi Kualitas Kegiatan Pembelajaran ( variabel Y) 63

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1Gambar 2

    Bagan Alur Penelitian Korelasi ................................................................Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik Guru TK

    4061

    Gambar 3 Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Kualitas Kegiatan Pembelajarandi TK ........................................................................................................

    65

    Gambar 4 Grafik Linieritas Hubungan Variabel X dan Variabel Y ........................... 67

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Instrumen Tes Kompetensi Pedagogik ..................................... 88Lampiran 2 Instrumen pengamatan Kualitas Kegiatan Pembelajaran ....... 93Lampiran 3Lampiran 4

    Validitas konsep Instrumen Kompetensi Pedagogik ................Validitas konsep Instrumen Kualitas Kegiatan Pembelajaran ..

    100102

    Lampiran 5 Surat Keterangan Validasi ........................................................ 104Lampiran 6 Perhitungan Uji Instrumen Kompetensi Pedagogik .................. 105Lampiran 7 Perhitungan Uji Instrumen Kualitas Kegiatan Pembelajaran .. 109Lampiran 8 Data total Skor Variabel X dan Variabel Y ................................ 113Lampiran 9 Deskriptif Data Kompetensi Pedagogik (X) .............................. 114Lampiran 10 Deskriptif Data Kualitas Kegiatan Pembelajaran (Y) ................ 115Lampiran 11 Perhitungan Daftar Distrubusi Skor Variabel X ......................... 116Lampiran 12 Perhitungan Daftar Distrubusi Skor Variabel Y ......................... 117Lampiran 13 Rata-rata,Varians,Standar Deviasi data Variabel X .................. 118Lampiran 14 Rata-rata,Varians,Standar Deviasi data Variabel X .................. 119Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas Data Kompetensi Pedagogik ...... 120Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas Data Kegiatan Pembelajaran ....... 121Lampiran 17 Perhitungan Uji Linieritas Data X dan Y ................................... 122Lampiran 18 Data Berpasangan Variabel X dan Variabel Y ......................... 124Lampiran 19 Perhitungan Uji Koefisien korelasi Product Moment............... 125Lampiran 20 Perhitungan Uji T ..................................................................... 126Lampiran 21 Perhitungan Uji Koefisien Determinasi...................................... 127Lampiran 22 Pengumpulan data Variabel Kompetensi Pedagogik ............. 128Lampiran 23 Pengumpulan data Variabel Kualitas Kegiatan Pembelajaran 140Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 152Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 164

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang MasalahBangsa Indonesia merupakan bangsa yang sedang berkembang.

    Perkembangan yang terjadi di Indonesia diawali sejak masa kemerdekaan Indonesia.Dari berbagai aspek yang dikembangkan, salah satunya aspek pendidikan. Hal initercermin dalam Undang- Undang Dasar (UUD) 1945 yang menjadi landasankonstitusional Negara Republik Indonesia. Dalam Undang- Undang Dasar 1945tersebut jelas dicantumkan bahwa salah satu tujuan yang hendak dicapai setelahmerdeka adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.1 Sebagai realisasi daripembukaan UUD 1945 tersebut pemerintah bersama masyarakat telah mengadakanberbagai cara untuk dapat memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagisegenap warga Indonesia, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal yangdiselenggarakan oleh lembaga pemerintah (negeri) maupun non-pemerintah (swasta).

    Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskanbangsa. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantumdalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, bab 11 pasal 3 yang menyatakan bahwa :Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

    1 Pembukaan Undang-undang dasar RI 1945, alinea ke-4 ( Jakarta : Sinar Grafika, 2011 ),h.3

  • beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.2

    Berdasarkan pernyataan pasal tersebut, disebutkan fungsi dan tujuan dari pendidikannasional yang membawa pada arah perbaikan perkembangan sumber daya manusia.

    Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan merupakan hal yang sangatpenting bagi setiap manusia. Dengan pendidikan manusia dapat mempunyai sikapbertanggung jawab dan dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya secaraoptimal. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak usia diniperlu ditingkatkan, terutama pada tingkat pendidikan anak usia dini. Pendidikan anakusia dini merupakan pondasi atau tahap awal yang membentuk karakter serta polaberfikir anak untuk menyiapkan diri menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    Pendidikan anak usia dini merupakan sarana untuk anak mengaktualisasikandiri, bermain dan mengenal lingkungannya serta meletakkan dasar pendidikan bagianak agar dapat menyesuaikan diri di pendidikan selanjutnya. Sebagaimana tercantumpada Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 poin 14 yaitu : Pendidikananak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampaidengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikanuntuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.3 Hal tersebut sangat

    2 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bab II pasal 3 (Bandung : Citra Umbara, 2006),h. 763 Ibid.,h.73

  • memperjelas bahwa pemberian rangsangan serta membantu kesiapan anakmerupakan bagian penting dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.

    Untuk memperoleh pendidikan yang baik terdapat beberapa faktor penentukeberhasilan pendidikan antara lain faktor ketersediaan sumber daya pendidikan,kurikulum, serta evaluasi pendidikan. Dari sekian banyak faktor tersebut gurumerupakan faktor kunci dari keberhasilan pendidikan. Djoyonegoro dalam Mulyasamengungkapkan, sedikitnya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalampembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitassumber daya manusia (SDM) yakni : (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3)guru dan tenaga kependidikan yang profesional.4 Berdasarkan pernyataan tersebutdikatakan faktor sarana dan prasarana memiliki peranan yang besar dalampembangunan pendidikan akan tetapi peran guru dan tenaga pendidikan yangberkualitas mempunyai peranan penting dalam pembangunan pendidikan. Dalam hal iniguru memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasi kelas sebagai bagiandari proses pembelajaran dan siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Kemampuanguru dalam mengemas proses tentu tidaklah spontan, namun perlu persiapan.

    Pembelajaran yang bermutu tentu diawali dari persiapan yang bermutu pula.Kemampuan guru dalam hal ini tentu memberi pengaruh sangat besar. Perlu kita simakbahwa guru yang professional sangat dituntut saat ini, kecuali kita akan tetapketinggalan sebagai bangsa. Dalam Undang- Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentangguru dan dosen pada bab I pasal 1 ayat 1 dijelaskan: Guru adalah pendidik profesionaldengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,4 Mulyasa, menjadi guru profesional (Bandung : Rosda, 2011), h.3

  • dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar dan pendidikan menengah.5 Dalam pasal tersebut dijelaskanbeberapa tugas utama guru yang merupakan fondasi kemampuan yang perlu dimilikioleh setiap guru.

    Tugas penting guru dalam mengemban profesi sebagai guru terintegrasidengan fungsi dan perannya sebagai guru yang diterangkan dalam Undang-undang.fungsi dan peran guru dalam Undang- Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru danDosen pada bab II pasal 4 menyatakan bahwa guru berfungsi untuk untukmeningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsimeningkatkan mutu pendidikan nasional.6 Dalam hal ini, mutu pendidikan nasionalsangat erat kaitannya dengan mutu pada guru-guru yang mengajar di paud-paud yangtersebar diseluruh pelosok negeri. Apabila mutu guru yang ada saat ini sudah baik,tentu akan berdampak baik pada mutu pendidikan secara keseluruhan.

    Kecakapan guru dalam menjalankan misi sebagai agen pembelajaran taklepas dari faktor kemampuan pengajaran yang dimilikinya. Peran guru sebagai agenpembelajaran perlu didukung dengan kompetensi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada bab I pasal 1 ayat 10yaitu : kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikanprofesi.7 Dengan demikian sebelum guru siap untuk terjun mengajar, kompetensi-

    5 Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Bandung : Citra Umbara, 2006), h.26 Ibid, h.67 Ibid.,h.4

  • kompetensi tersebut harus dimiliki oleh setiap individu guru selama proses pendidikanprofesi itu berlangsung.

    Terdapat beberapa tolak ukur untuk melihat sejauh mana perkembangan gurudi Indonesia. Salah satu penilaian berdasarkan data Global Competitiveness Index(GCI), menyatakan bahwa Ranking Indonesia mengenai peringkat guru yangprofesional sudah meningkat pada peringkat ke- 44 dengan nilai 4.43, yangsebelumnya pada tahun lalu menempati posisi ke-548. Namun peningkatan ini masihjauh dari harapan yang ada. Walaupun sudah memiliki peningkatan, Indonesia masihtertinggal oleh beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei danThailand yang dahulu mereka berkembang dan belajar dari Indonesia. SeharusnyaIndonesia sebagai pemimpin di Asean dapat lebih baik peringkatnya dari negara-negaratersebut.

    Dinas pendidikan DKI jakarta tahun 2011/2012 menyatakan bahwa terdapat9.822 guru dari jumlah PAUD formal (TK) negeri dan swasta se-Jakarta. Namun baruterdapat 4.274 sudah yang menyelesaikan jenjang S-1 atau 40% dan selebih 60%bertatus Non S-1. 9 Apabila dilihat dari tahun sebelumnya angka tersebut sudah jauhmengalami kemajuan yang cukup signifikan sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Padatahun 2010/2011 berdasarkan data pokok pendidikan Dinas Pendidikan DKI Jakartamenyatakan bahwa terdapat 9.442 guru TK di DKI Jakarta dan 3.047 yang sudahmemenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan S-1.10 Data tersebut berarti terdapatsekitar 30% guru TK di DKI sudah S-1 dan sisanya belum mencapai kualifikasi S-1. Hal8 Suyanto, Makalah peran pendidikan profesi guru (PPG) (Jakarta : Kemendiknas, 2011), h.29 Data Pokok Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (Jakarta: Dinas Pendidikan DKI Jakarta, 2012), h.610 Data Pokok Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (Jakarta: Dinas Pendidikan DKI Jakarta, 2011), h.6

  • ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Bukan hanya dibebankan kepada pihakguru semata yang harus segera mendapatkan gelar atau mengikuti berbagai pelatihannamun juga pihak pihak perguruan tinggi yang memiliki peran serta dalam mencetakguru yang unggul dan profesional dalam mengemban tugas dan kewajibannya.

    Guru mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya mewujudkantujuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan sehingga perludikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan professional. Hasandalam Surya menegaskan: Jangan terlalu ribut soal kurikulum dan sistemnya. Itusemua bukan apa-apa, justru pelaku-pelakunya itulah yang lebih penting diperhatikan.11

    Titik perhatian yang cukup besar tersorot pada pelaku yang dalam hal ini adalah tenagapendidik atau guru. Karena sebaik apapun sistem dan kurikulumnya sangat ditentukanpada sebaik apa penggerak dari sistem dan kurikulum tersebut. Guru juga merupakantitik sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas prosesbelajar mengajar.

    Beberapa faktor penghambat dalam laju perkembangan kualifikasi sertakompetensi guru yang ada berdampak pada terhambatnya perkembangan pendidikannasional. Faktor penghambat tersebut antara lain beberapa kesalahan yang seringdilakukan oleh guru baik sebelum maupun sesudah proses pembelajaran. Tujuhkesalahan yang umum dilakukan guru menurut Mulyasa yaitu :

    Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, menunggu peserta didik berperilakunegatif, menggunakan destruktif discipline (upaya penegakan disiplin yang

    11 Surya, Landasan pendidikan (Bogor : Ghalia, 2010), h.5

  • destruktif),mengabaikan kebutuhan kebutuhan khusus (perbedaan individu) pesertadidik, merasa diri paling pandai dikelasnya, tidak adil (diskriminatif), serta memaksakanhak peserta didik. 12

    Kesalahan kesalahan tersebut bisa terhindari apabila guru mampu mengendalikan diridan mampu menempatkan diri dalam berbagai kondisi yang dihadapi.

    Sehubungan dengan uraian tersebut, sedikitnya terdapat beberapa indikatoryang menunjukkan lemahnya guru dalam menjalankan tugas utamanya yaitu :rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran, kurangnya kemahiran dalammengelola kelas, rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan peneltitiantindakan kelas, rendahnya motivasi berprestasi, kurang disiplin, rendahnya komitmenprofesi, serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.

    Berdasarkan kondisi di atas, terdapat kategori kompetensi yang harus dimilikioleh guru yaitu kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik tersebut yaitukemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. Dari uraian tersebutmaka penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui hubungan kompetensipedagogik guru dengan kualitas kegiatan pembelajaran di TK.

    B. Identifikasi MasalahBerdasarkan konteks penelitian yang telah dikemukakan, maka penelitian ini

    difokuskan pada hubungan antara kompetensi pedagogik guru dengan kualitaskegiatan pembelajaran di TK. Pertanyaan penelitian yang didapat dari kontekspenelitian ini adalah :12 Mulyasa,op.cit., h.20

  • 1. Apakah upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan kompetensi pedagogiksebagai guru TK?

    2. Bagaimana kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di TK?3. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik guru dengan kualitas

    kegiatan pembelajaran di TK?

    C. Pembatasan MasalahMelihat luasnya masalah yang ada, maka perlu adanya pembatasan masalah

    agar penelitian lebih terarah dan tidak merambah ke bidang-bidang lain yang tidakmemiliki relevansi dengan kajian masalah yang dipilih. Dalam penelitian inipermasalahan yang akan dikaji yaitu : hubungan antara kompetensi pedagogik gurudengan kualitas kegiatan pembelajaran di TK.

    Kompetensi pedagogik yang dimaksud adalah pengetahuan guru tentangkarakteristik anak dan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Pengelolaan pembelajarandifokuskan pada perencanaan, pelaksanaan dan bentuk evaluasi yang diterapkandalam pembelajaran.

    Kualitas kegiatan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalahkualitas kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran yang terdiri dari kegiatanpembuka, inti dan penutup termasuk penerapan evaluasi dalam pembelajaran.

    Subjek dari penelitian ini adalah guru TK kelas B di kelurahanRawamangun,Jakarta Timur. Pemilihan guru TK sebagai subjek penelitian dikarenakansalah satu tugas utama dan syarat kompetensi yang harus dimiliki yaitu kemampuanmelaksanakan kegiatan pembelajaran didalam kelas.

  • D. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah,maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah Apakah terdapat hubungan antarakompetensi pedagogik guru dengan kualitas kegiatan pembelajaran di TK?E. Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupunpraktis :1. Secara teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang dapatmemperkaya dan memperluas khasanah literatur ilmiah di bidang ilmu pendidikankhususnya yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik guru TK dan kualitaskegiatan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini.

    2. Secara praktis.a. Bagi guru pendidikan anak usia dini

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan danmotivasi guru TK untuk semakin meningkatkan kualitas yang dimiliki, khususnyakompetensi pedagogik di pendidikan anak usia dini.

    b. Penyelenggara dan pengelola pendidikan anak usia diniHasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam hal

    kualifikasi dan kompetensi guru TK serta memberikan motivasi agar meningkatkankompetensi pada guru TK tersebut.

  • c. Peneliti selanjutnyaHasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan atau rujukan dalam penelitian

    selanjutnya tentang hubungan kompetensi pedagogik guru TK dengan kualitaskegiatan pembelajaran di pendidikan anak usia dini.

  • BAB II

    DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    A. Deskripsi Teoretis1. Hakikat Kompetensi Pedagogik Guru PAUD Formal

    a. Pengertian Kompetensi PedagogikKompetensi merupakan suatu kemampuan atau pengetahuan yang

    dimiliki seseorang dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan yang dikuasainya.Setiap bidang keilmuan memiliki kompetensi yang berbeda sesuai dengankeahlian masing-masing. Oleh karena itu, pengakuan terhadap suatu kompetensisangat dibutuhkan.

    Pendidik adalah sebuah profesi atau jabatan yang memerlukankeahlian khusus sebagai seorang pendidik dan tidak dapat dilakukan olehsembarang orang diluar bidang pendidikan. Morgan dan Murgatroyedmenjelaskan, competence, eg. Possession of the skills and knowledge toperform the service.13 Kompetensi adalah keterampilan dan pengetahuan yangdimiliki oleh seseorang untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

    Tidak berbeda halnya dengan layanan kependidikan pada berbagaijenjang pendidikan lain, layanan yang diberikan oleh seorang guru TK jugalayak dinyatakan sebagai layanan ahli profesional karena untuk menjadi seorangpendidik TK harus memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus. Seorangpendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas untuk merencanakan,

    13 Fasli Jalal, Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam Buletin PAUD Volume 8(Jakarta: Depdiknas, 2009), h.27

  • melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, sertamelakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan untuk anak didik.

    Kompetensi merupakan kemampuan yang diperlukan dan dibutuhkandalam setiap bidang keilmuan. Mulyasa mengemukakan bahwa kompetensimerupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yangdirefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak14. Hal ini menyatakan bahwakeseimbangan antara berfikir dan bertindak menghasilkan sebuah kemampuanatau disebut kompetensi.

    Persyaratan atau kualifikasi dalam setiap bidang menuntut seseorangmemiliki sebuah kompetensi yang baik pada bidang tersebut. Johnson dalamSanjaya mengemukakan bahwa kompetensi merupakan perilaku rasional gunamencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.15

    Oleh karena itu, sebuah tujuan dapat dicapai apabila dapat berperilaku sesuaidengan tuntutan dan mampu mempertanggungjawabkan kompetensinya.

    Sesuai dengan kedudukannya, kompetensi memiliki peran yang amatpenting dalam sebuah keutuhan kemampuan seorang guru. Guru diharapkanmenyelaraskan setiap tindakannya sesuai dengan kompetensinya. DalamUndang undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang guru dan dosen pada bab Ipasal 1 poin 10 dijelaskan bahwa Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh gurudalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.16 Jelas bahwa dalam

    14 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung : Rosda, 2005), h. 3715 Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Prenada, 2010 ), h.1716 Undang undang nomor 14 Tahun 2005, op.cit., h.4

  • mengaplikasikan sebuah kompetensi, terdapat satu kesatuan, baik pengetahuandan tindakan dalam menjalani profesi sebagai guru.

    Kompetensi dalam profesi guru terbagi menjadi empat dimensi yaitukompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Dalam prakteknya,kompetensi tersebut teraplikasi dalam satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkansatu dan lainnya. Dalam Undang - undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang gurudan dosen pada bab IV pasal 10 ayat 1 dijelaskan kompetensi guru meliputikompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dankompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.17 Kompetensi-kompetensi tersebut selain berdasar pada pendidikan profesi, kompetensitersebut terus berkembang saat para guru memulai keprofesian sebagai guru.

    Guru yang memiliki kompetensi baik, tentu memiliki kemampuan yangdi butuhkan dalam pengajaran. Arends menyatakan bahwa, effective teachingrequires at its baseline individuals who are academivally able, who havecommand of the subjects they are required to teach and who care about the well-being of Children and youth18. Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa guruyang baik terdiri dari kemampuan akademik yang baik, menguasai bahan yangakan diajarkan dan memperhatian perkembangan peserta didiknya.

    Dari keempat kompetensi tersebut, penelitian ini merujuk pada salahsatu kompetensi yaitu kompetensi pedagogik. Penjelasan Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat (3)butir a mengemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan

    17 Undang - undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, op. Cit., h. 918 Arends, Richard. Learning to teach (New York : Mcgraw Hill, 2004), h.20

  • mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadappeserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasilbelajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagaipotensi yang dimilikinya.19 Hal ini menjelaskan bahwa kompetensi pedagogikterdiri dari beberapa persyaratan baik sebelum dan sesudah prosespembelajaran yang dalam penerapannya saling berhubungan.

    Selama proses pembelajaran, kemampuan guru dalam melaksanakanpengajaran menjadi titik tumpu roda pembelajaran. Henniger menyatakanbahwa, good teaching requires skills in Three main areas; interacting withChildren, preparing the environtment and working with other adult.20 Pengertiantersebut dapat diartikan sebagai guru yang baik dalam mengajar terdiri dari 3 halyaitu mampu berinteraksi dengan muridnya, mampu menata lingkungan belajardan mampu bekerja sama dengan guru lain atau orang tua murid.

    Guru yang mampu melaksanakan pembelajaran yang baik tidak lepasdari kompetensi dan kemampuan yang baik pula yang dimilikinya. Cruickshankmenyatakan setidaknya terdapat tujuh kemampuan guru yang kesemuanyapenting dalam kegiatan pembelajaran antara lain : (1) penataan lingkungan, (2)penggunaan variasi, (3) pengoptimalan waktu, (4) menggunakan pertanyaan, (5)memberikan instruksi dengan jelas, (6) memonitor perkembangan anak, (7)memberikan umpan balik dan penguatan. 21 Keseluruh kategori kemampuan

    19 Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 , op. Cit., h.25220 Henniger. Teaching Young Children (Ohio : Pearson, 2009), h.2221 Cruickshank, Donald. The Act of Teaching (New York : Mcgrawhill, 2006), h.342

  • guru tersebut menjadi satu bagian yang tak terpisahkan di dalam penerapankegiatan pembelajaran.

    Dengan melihat definisi-definisi yang telah dikemukakan sebelumnya,maka dapat dideskripsikan bahwa kompetensi Pedagogik adalah adalahkemampuan dalam memadukan pengetahuan tentang karakteristik anak dalampelaksanaan pembelajaran serta menyesuaikan terhadap perkembangankemampuan anak.

    b. Karakteristik Kompetensi PedagogikDalam dunia pendidikan, Kompetensi guru yang dijabarkan oleh

    Undang-undang meliputi kompetensi Profesional, kompetensi Kepribadian,kompetensi Sosial dan kompetensi Pedagogik. Dalam pembahan penulisan iniakan difokuskan pada kompetensi pedagogik. Karakteristik kompetensipedagogik dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007meliputi : (a) Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,sosial, kultural, emosional dan intelektual; (b) Penguasaan terhadap teori belajardan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (c) Mampu mengembangkankurikulum; (d) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik; (e)Memanfaatkan teknolologi informasi dan komunikasi untuk kepentinganpenyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik; (f) Memfasilitasipengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensiyang dimiliki; (g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

  • peserta didik; (h) Melakukan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar; (i)memanfaatkan hasil penelitian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; (j)Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 22

    Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijabarkan bahwa dalamkompetensi pedagogik guru diharapkan mampu menguasai kemampuan yangberkaitan tentang pemahaman terhadap peserta didik, kurikulum, perencanaandan pelaksanaan pembelajaran, memfasilitasi pengembangan serta kebutuhanpeserta didik dan evaluasi pembelajaran. hal ini sesuai dengan yang tertuangdalam Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 pasal 8 tentangkompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, danpengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya.Subkompetensi memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikatoresensial antara lain : memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkanprinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik.Subkompetensi merancang pembelajaran, termasuk memahami landasanpendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang memiliki indikator esensialyaitu menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategipembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, mengintegrasikan

    22 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik danKompetensi Guru, h.5

  • kompetensi yang ingin dicapai dengan lingkungan hidup, kecakapan hidup, danmateri ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yangdipilih.Subkompetensi melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial yaitumenata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yangkondusif.Subkompetensi merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memilikiindikator esensial antara lain merancang dan melaksanakan evaluasi(assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denganberbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untukmenentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkanhasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaransecara umum.Subkompetensi mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan danmenyebarkanluaskan ilmu dan potensinya, memiliki indikator esensial terdiri darimemfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik dannonakademik yang terkait dengan berbagai permasalahan nyata di lingkunganhidupnya.

    Dalam uraian tersebut disebutkan bahwa kompetensi pedagogik yangperlu dimiliki guru dalam pembelajaran antara lain pemahaman peserta didik,merancang, melaksanakan, pengembangan aktualisasi peserta didik sertaevaluasi. Kostelnik menyatakan bahwa komponen yang terdapat dalam formatperencanaan kegiatan terdiri dari perencanaan sesuai dengan aspek

  • perkembangan, terdapat judul kegiatan, terdapat tujuan, sasaran, isi materi,bahan dan alat, langkah-langkah kegiatan, cara menangani peserta didik yangbelum paham atau berkebutuhan khusus, pengembangan kegiatan agar lebihmenantang serta 3 atau 4 bentuk evaluasi yang digunakan.23 Dalam penjabarantersebut terdapat komponen kegiatan pembelajaran yang berkaitan satu samalain dan saling menunjang. Komponen kegiatan tersebut merupakan bagian yangtermasuk dalam karakteristik kompetensi pedagogik guru. Guru yang memilikikompetensi pedagogik yang baik akan mudah menjalani proses pembelajaransetelah mampu merancang kegiatan dengan baik.

    2. Hakikat Kualitas Kegiatan Pembelajarana. Pengertian Kualitas Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan dalam dunia pendidikan disebut dengan kegiatan pembelajaran.Kegiatan pembelajaran merupakan bagian dari seluruh proses belajar mengajar yangdimulai dengan pembukaan, inti dan penutup kegiatan. Kegiatan pembelajaran dapatdisebut sebagai proses pembelajaran.

    Proses pembelajaran pada anak diharapkan dapat membantu,mengarahkan dan memfasilitasi seorang anak untuk dapat tumbuh danberkembang dengan optimal. Selain itu dapat membantu merekamempersiapkan diri untuk bersosialisasi dan masuk dalam masyarakat. SelanjutnyaMorrison mengungkapkan tujuan yang terkandung dalam Pendidikan Anak UsiaDini yaitu:

    23 Kostelnik, Developmentally Appropriate Curriculum (Ohio: Pearson, 2007), h.65

  • All programs of early childhood education should have goal to guideactivities and on which to base teaching methodologies. Without goals, it is easyto end up teaching just about anything without knowing why. Early childhoodeducation set minimum goals in at least a few of these areas: social aninterpersonal skill, building self-image, academics, thinking, learning readiness,language and nutrition. 24

    Dari pernyataan tersebut maka dapat diartikan bahwa dalam setiapkegiatan pembelajaran yang dilakukan di PAUD harus memiliki tujuan tertentutujuan. Tujuan tersebut adalah untuk mengembangkan kemampuan anak dalamsegala bidang baik itu kemampuan bidang akademik anak sampai padakesehatan fisik anak.

    Proses pembelajaran merupakan langkah-langkah yang terdapat selamaproses belajar mengajar. Proses menurut Chaplin dalam Muhibbin adalah anychange in any object or organism, particulary a behavioral or psychological change.25

    Pengertian tersebut dapat diartikan sebagi suatu perubahan yang menyangkuttingkah laku atau kejiwaan.

    Pembelajaran adalah proses belajar dan mengajar serta proses interaksiantara guru dengan peserta didik. Menurut Sudjana, Kegiatan belajar mengacukepada hal-hal yang hubungannya dengan kegiatan siswa dalam mempelajari bahanyang disampaikan guru.26 Oleh sebab itu guru sebagai model dalam pemberi bahan

    24 George S Morrison, Early Chilhood Education To Day Fourth Edition (London: Merril Publishing Company, 2007),h.23125 Muhibbin, Psikologi Pendidikan (Bandung : Rosdakarya, 2004), h.11326 Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004), h.72

  • kepada siswa diharapkan mampu memberikan kegiatan yang sesuai dengankebutuhan dan perkembangan peserta didik.

    Kegiatan pembelajaran bertujuan memperoleh perubahan tingkah laku, baiksecara keterampilan, pengetahuan maupun segenap aspek pribadi peserta didik.Asril mengungkapkan, Kegiatan pembelajaran seperti mengorganisasikanpengalaman belajar, mengolah kegiatan pembelajaran, menilai proses dan hasilbelajar merupakan cakupan tanggung jawab guru.27 Jadi, kegiatan belajarmerupakan sarana yang bertujuan kearah perubahan pada diri peserta didik kearahyang lebih baik.

    Dengan melihat definisi-definisi yang telah dikemukakan sebelumnya, makadapat dideskripsikan bahwa kualitas kegiatan pembelajaran adalah usaha atauaktivitas dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai perubahanpada diri peserta didik yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yangtelah dibuat.

    b. Komponen Kualitas Kegiatan PembelajaranKegiatan atau proses pembelajaran terjadi secara berkesinambungan antar

    komponen yang terkait didalamnya. Kegiatan pembelajaran pada PAUD padadasarnya merupakan sebuah program yang dirancang untuk memberikanpengalaman kepada anak dibawah 6 tahun. Komponen kegiatan pembelajaranberdasarkan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anakusia dini, merupakan implementasi dari SKM dan SKH (TK). Pelaksanaan

    27 Asril, Micro Teaching (Jakarta : Grafindo, 2010), h.20

  • pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.28

    Keseluruh kegiatan tersebut saling berkesinambungan dan terintergrasi satu samalain.

    Guru berperan sebagai perencana, merancang dan mengaitkanpengetahuan yang dimiliki anak dan menjembatani dengan kegiatan pembelajaran.Peran guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tak lepas dari prinsip-prinsip pembelajaran didalamnya. Prinsip- prinsip pembelajaran berdasarkanStandar Pendidikan anak usia dini dalam sub standar proses yaitu :1) memperhatikan tingkat perkembangan, kebutuhan, minat dan karakteristik anak,2) mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan dan perlindungan, 3)pembelajaran dilaksanakan melalui bermain, 4) kegiatan pembelajaran dilakukansecara bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan, 5) prosespembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif dan menyenangkan, 6) prosespembelajaran berpusat pada anak. 29

    Keseluruh prinsip tersebut merupakan satu bagian integral yang beriringan dalampenerapannya baik pada tahap perencanaan maupun pada pelaksanaanpembelajaran.

    Peran guru dalam menerapkan prinsip-prinsp pembelajaran tertuang dalamperencanaan dan pelaksanaan terhadap perencanaan itu sendiri. Pada tahapperencanaan, apabila guru dapat memberikan materi pembelajaran yang tepat padaanak maka diharapkan materi yang disampaikan mampu diserap dengan baik olehanak. Joyce menyatakan bahwa, the material has to be within reach of the students.

    28 Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia DIni, h.2129 Ibid, h.20

  • 30Dalam pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa materi yang disampaikan harusdalam jangkauan anak atau sesuai dengan tingkat pemahaman anak.

    Dalam perencanaan pembelajaran terdapat beragam format dalammerancangnya. Namun ragam format tersebut tidak mempengaruhi akan komponeninti dari perencanaan itu sendiri. Henniger menyatakan bahwa terdapat setidaknyaada lima komponen inti dari perencanaan pembelajaran yaitu terdapat tujuanpembelajaran, materi serta bahan atau alat, langkah-langkah pembelajaran, variasimetode serta evaluasi.31 Komponen inti tersebut dapat terlaksana dengan baikapabila disiapkan pada perencanaan yang tepat.

    Guru yang mampu menerapkan perencanaan yang telah dibuat denganbaik pada pelaksanaan kegiatan akan berdampak pada keberhasilan pembelajaransecara keseluruhan. Arends menyatakan, kriteria guru yang efektif dalampelaksanaan pembelajaran antara lain memiliki kualitas pribadi yang baik,pengetahuan yang luas dalam mengaitan materi dengan pengetahuan anak, mampumemotivasi belajar anak serta mampu menggunakan pendekatan pembelajaranyang tepat.32 Apabila kesemua kriteria tersebut sudah dimiliki oleh guru maka dapatdiharapkan tujuan dari pembelajaran dengan mudah dapat tercapai.

    Terdapat berbagai cara dalam menumbuhkan minat belajar anak. Diyakinibahwa pendekatan yang paling baik dan paling tepat untuk anak usia diniadalah dengan bermain. Bermain merupakan wahana belajar untukmengeksplorasi lingkungan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik,kognitif, dan sosial - emosional anak. Hal ini juga dipertegas oleh Getswicki dalam

    30 Joyce, Models of Teaching ( Boston : Pearson Education, 2009), h.1931 Henniger, op.cit, h.30932 Arends, op.cit, h.20

  • DAP, play is an important vehicle for childrens social, emotional and cognitivedevelopment as well as a reflection of their development.33 Dengan bermain anakdapat menguasai keterampilan baru tanpa merasa tertekan bahkan anak akanmerasa senang.

    Bermain juga dapat membantu anak untuk memiliki kebiasaan-kebiasaan baik, seperti tolong-menolong, berbagi, disiplin, berani mengambilkeputusan dan bertanggungjawab dengan sendirinya. Karena dengan bermainanak akan berinteraksi dengan lingkungannya terutama dengan teman sebaya,dimana dalam kelompok pertemanan. Anak akan belajar tentang peraturan,mana yang boleh dan dapat diterima oleh kelompok atau mana yang salah danyang tidak dapat diterima oleh kelompok tersebut. Keterampilan-keterampilantersebut dapat dipelajari anak dari lingkungannya karena prinsip pembelajarananak usia dini adalah mencontoh dari lingkungan. NAEYC menyatakan bahwakegiatan yang sesuai dengan pengembangan anak usia dini sebaiknya: (1) penyediaan fisik lingkungan yang aman, (2) kegiatan yang dilaksanakan diPAUD berdasarkan kesesuaian usia dan kesesuaian individual dan (3)Pembelajaran disusun sesuai dengan perkembangan anak kegiatan yangdilaksanakan sesuai dengan usia anak dan rambu-rambu dalam pembelajarandisusun sesuai dengan perkembangan anak. 34

    33 Carol Gestwicki, op.cit, h.1434 Sue Bredekamp, Developmentally Appropriate Practice in Childhood Program Serving Children from Birth troughAge 8 (Washinton DC, 2007), h.14

  • Penyediaan fisik lingkungan yang aman akan mendukung perkembangan anak baikfisik, sosial, emosional dan kognitif. Kesesuaian usia berarti bahwa padaperkembangan manusia terdapat urutan universal serta Kesesuaian individual beratibahwa setiap anak adalah pribadi yang unik dengan pola waktu pertumbuhan,latar belakang, kepribadian yang berbeda-beda.

    Evaluasi termasuk dalam komponen kegiatan pembelajaran berikutnya,namun dalam prakteknya evaluasi pembelajaran pada anak usia dini terlaksanaselama dan setelah proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Evaluasi dalamperencanaan pembelajaran dimaksudkan untuk menentukan bentuk evaluasi yangakan digunakan selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1ayat 21: Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, danpenetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiapjalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawabanpenyelenggaraan pendidikan.35

    Berdasarkan pengertian tersebut, evaluasi pendidikan memiliki nilai pentingyaitu sebagai penetapan mutu. Sebagai penetapan mutu dimaksudkan yaitu melaluievaluasi dapat terlihat sejauh mana tingkat mutu pada setiap tingkat pendidikan.Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran menjadisangat penting karena menjadi tolak ukur untuk menentukan perencanaanpembelajaran berikutnya. Terdapat beragam teknik evaluasi pembelajaran padapendidikan anak usia dini. Teknik evaluasi berdasarkan permendiknas nomor 58tentang standar pendidikan anak usia dini adalah melalui pengamatan, penugasan,

    35 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Op.cit.,h.74

  • unjuk kerja, pencatatan anekdot, laporan orang tua, serta portofolio.36 Masing-masing teknik evaluasi tersebut digunakan berdasarkan kebutuhan dan kesesuaianpada tujuan dan materi yang dilaksanakan. Proses evaluasi tersebut dilakukansecara berkala, sistemastis dan konsisten.

    Evaluasi berfungsi juga sebagai acuan dalam menentukan perbaikan yangdiperlukan bagi pembelajaran di masa yang akan datang. Umpan balik bagi guruakan terbentuk setelah hasil dari evaluasi telah didapatkan. Dengan melakukanevaluasi, guru dapat melihat hasil belajar anak yang telah ditempuh selamamelakukan kegiatan belajar mengajar. Serta untuk memperbaiki programpembelajaran maupun pada peningkatan kompetensi diri.

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Kegiatan PembelajaranDalam kualitas kegiatan pembelajaran ada banyak faktor yang

    mempengaruhinya. Sanjaya menyatakan terdapat beberapa faktor yang dapatmempengaruhi kegiatan proses pembelajaran diantaranya faktor guru, faktor siswa,sarana, alat dan media, serta faktor lingkungan.37 Faktor faktor tersebut sangatdibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pendidikan.

    Faktor guru merupakan faktor yang memegang peran sangat penting dalamkualitas kegiatan pembelajaran. Selain sebagai pengajar, guru juga berperansebagai pengelola dalam pembelajaran.sesuai dengan yang diungkapkan olehHenniger, Good teaching requires skills in Three main areas: interacting withChildren, preparing the environtment and working with other adults.38 Pengertian

    36 Permendiknas nomor 58 Tahun 2009, h.2137 Sandjaya, op.cit., h.5238 Henniger,Teaching Young Children (Ohio : Pearson,2009), h. 22

  • tersebut dapat diartikan bahwa terdapat tiga hal kemampuan yang diharapkan dalammengajar yaitu mampu berinteraksi dengan baik dengan peserta didik, mampumerencanakan dan mengelola pembelajaran dan mampu menjalin komunikasidengan guru lain serta orangtua peserta didik.

    Selain faktor guru, faktor peserta didik juga merupakan bagian pentingdalam kualitas kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan terjadiapabila terdapat guru namun tidak terdapat peserta didik yang akan di didik. MenurutUndang-Undang Nomor 20 tahun 2003, bab 1 pasal 1 ayat 4, peserta didik adalahanggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui prosespembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.39 Olehkarena itu, peserta didik merupakan sasaran atau target yang diarahkan untuk dapatmengembangkan setiap potensi yang dimiliki dalam proses pembelajaran.

    Ketersediaan sarana dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktoryang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Sarana yang memadai akan sangatmembantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Alat atau mediasebagai perantara dalam kualitas kegiatan pembelajaran sangat menunjang gurudalam menyampaikan pesan atau materi pembelajaran serta memudahkan pesertadidik untuk menerima materi yang disampaikan oleh guru. Sudjana mengungkapkan,ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar. Keenamfungsi tersebut adalah :

    (1) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif;(2) merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar; (3) integralterhadap tujuan dan isi pembelajaran; (4) sebagai alat penarik perhatian peserta

    39 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, op.cit., h.72

  • didik; (5) mempercepat proses belajar dan pembelajaran;dan (6) mempertinggimutu dari hasil proses belajar mengajar. 40

    Dari faktor-faktor yang disebutkan diatas, terdapat satu faktor tambahan yaitufaktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang menunjang prosespembelajaran. Lingkungan yang kondusif sangat memungkinkan terdapat prosespembelajaran yang sesuai dengan tujuan serta perencanaan yang telahdipersiapkan. Menurut Sanjaya, faktor lingkungan terdiri dari dua dimensi yaitu faktororganisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.41 Faktor organisasi kelas meliputijumlah siswa dalam satu kelas yang merupakan aspek penting yang bisamempengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan faktor iklim sosial-psikologis ialahkeharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran.Dengan demikian sekolah yang memiliki lingkungan yang kondusif dan harmonisakan menambah kelancaran program pembelajaran serta upaya dalammeningkatkan kualitas pembelajaran akan mendapat dukungan dari pihak lain.

    B. Penelitian yang RelevanPenelitian yang serupa dengan penelitian ini belum dijumpai, namun

    penelitian yang mendekati dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukanoleh Rahayu Sumanti, yaitu Hubungan antara persepsi kompetensi guru dengankinerja guru pada proses belajar mengajar di sekolah menengah pertama diKecamatan Kelapa Gading.42 Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

    40 Sudjana,op.cit., h.9941 Sanjaya,op.cit., h.5642 Rahayu Sumanti , Hubungan Antara Persepsi Kompetensi Guru dengan Kinerja Guru pada Proses BelajarMengajar di SMPN di Kecamatan Kelapa Gading(Jakarta: FIP UNJ, 2011) .h.iv.

  • terdapat hubungan yang positif antara kompetensi guru dengan kinerja guru. Sifathubungan tersebut adalah positif. Maka dapat dikatakan semakin tinggi nilai rata-ratakompetensi guru, maka semakin tinggi pula kinerja guru.

    Penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yangdilakukan oleh Maulana Yusuf, yaitu Hubungan antara kompetensi pedagogik guruSD dengan kualitas pembelajaran.43 Berdasarkan penelitian ini disimpukan bahwarata-rata tingkat kompetensi pedagogik adalah 6,1 dan kualitas proses pembelajaran5,1. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kompetensi pedagogik dengankualitas proses pembelajaran guru sekolah dasar.

    C. Kerangka BerfikirGuru adalah salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam

    mencapai tujuan pendidikan. Guru merupakan komponen aktif yang mampumengelola unsur-unsur dalam pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntutuntuk memiliki kompetensi yang baik untuk meningkatkan efektivitas mengajarnya.Guru harus mengembangkan kompetensinya seiring dengan perubahan zaman dankemajuan teknologi yang ada. Adapun kompetensi yang harus dimiliki Guru adalahkompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensipedagogik.

    Dalam kualitas kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini, seorang pendidikharus berpedoman pada karakteristik dan tingkat perkembangan anak. Hal inidiperlukan agar kualitas kegiatan pembelajaran yang direncanakan sesuai dengankebutuhan dan tingkat perkembangan dari anak. Kualitas kegiatan pembelajaran

    43 Maulana Yusuf, Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik Guru SD dengan Kualitas Pembelajaran (Padang :lemlit UNP, 2011)

  • yang baik juga dapat mendukung anak dalam mengembangkan potensi-potensi yangada dalam dirinya.

    Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang guru dalammengelola pembelajaran adalah kompetensi pedagogiknya. Di dalam kompetensipedagogik, guru diharapkan mampu mengelola pembelajaran baik perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Tentunya dengan memiliki kompetensipedagogik yang baik atau sesuai dengan standar maka kemampuan guru dalammengelola pembelajaran juga akan menjadi semakin baik. Sebaliknya apabilakompetensi pedagogik seorang guru tidak sesuai dengan standar yang telahditetapkan maka kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kemungkinantidak sebaik atau bahkan menjadi tidak sesuai yang dibutuhkan.

    Apabila kualitas kegiatan pembelajaran yang direncanakan tidak sesuaidengan kebutuhan anak usia dini, maka dikhawatirkan pembelajaran tersebut akansia-sia. Tujuan dari pembelajaran tersebut tidak tercapai dan menjadi tidak maksimal.Potensi yang dimiliki oleh anak usia dini juga tidak terstimulasi dengan maksimal.Pembelajaran yang diharapkan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkankemampuan anak akhirnya tidak berhasil mencapai tujuannya.

    Kompetensi pedagogik guru dalam kualitas kegiatan pembelajaran yaitumerencanakan pembelajaran yang meliputi penentuan karakteristik dan kemampuanawal siswa, menetukan tujuan pembelajaran, menentukan materi atau kegiatan yangrelevan dengan tujuan, menentukan tahap-tahap atau langkah pembelajaran denganmetode yang sesuai, menentukan alat dan sumber pendukung pembelajaran, dan

  • melakukan evaluasi. Kegiatan ini harus dilakukan secara sistematis guna pencapaianhasil yang maksimal.

    Berdasarkan penelitian ini akan terlihat hubungan antara kompetensipedagogik guru dengan kemampuan mengelola kualitas kegiatan pembelajaran diTK. Hal tersebut memperlihatkan bahwa guru yang memiliki tingkat kompetensipedagogik yang baik akan memiliki kemampuan pengelolaan kualitas kegiatanpembelajaran yang baik pula, begitu pun sebaliknya guru yang memiliki tingkatkompetensi kurang baik akan berpengaruh terhadap pengelolaan kualitas kegiatanpembelajaran yang kurang baik pula.

    D. Pengajuan HipotesisBerdasarkan acuan teori dan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis

    penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : diduga terdapat hubungan yang positifsignifikan antara kompetensi pedagogik guru dengan kualitas kegiatan pembelajarandi TK.

  • BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

    A. Tujuan PenelitianSecara umum tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah untuk

    mendapatkan data empiris tentang hubungan antara Kompetensi Guru dengan kualitaskegiatan pembelajaran di TK. Berdasarkan tujuan tersebut, secara khusus penelitian inibertujuan :

    1. Mendeskripsikan secara faktual tentang kompetensi pedagogik guru TK2. Mendeskripsikan secara faktual tentang kualitas kegiatan pembelajaran di TK3. Menelaah besaran, arah dan signifikansi hubungan antara kompetensi pedagogik

    guru dengan kualitas kegiatan pembelajaran di TK

    B. Tempat dan Waktu1. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian ini dilakukan di TK yang berada di Kelurahan Rawamangun,Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Alasan memilih tempat ini karena terdapat 12TK dengan beragam latar belakang pendidikan pada guru di sekolah-sekolah tersebut.

    2. Waktu PenelitianWaktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2012.

    Jadwal kegiatan penelitian ini dijabarkan dalam tabel berikut ini :

    Tabel .1

    Tabel Rancangan Penelitian

  • No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

    1 Menyusun Proposal Januari 2012 Mei 2012

    2 Seminar Proposal 25 Mei 2012

    3 Revisi Pasca Seminar Proposal 25 Mei 2012 26 September 2012

    4 Uji Expert judgement 31 Oktober 2012

    5 Uji Validitas dan reliabilitas 19 23 November 2012

    6 Terjun ke Lapangan Penelitian

    Pengumpulan data di TKse-Kelurahan Rawamangun

    26 Nov 18 Desember 2012

    7 Seminar Hasil Penelitian 22 Januari 2013

    8 Ujian Skripsi 30 Januari 2013

    C. Metode PenelitianSesuai dengan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan adalah

    metode korelasi. Penelitian korelasi bertujuan untuk mengungkap hubungan korelatifantar variabel. 44 Dapat juga dijelaskan bahwa penelitian korelasi merupakan penelitianyang mengungkapkan hubungan korelatif pada satu variabel yang diikuti perubahanvariabel yang lain dalam suatu objek atau gejala.

    44 Sanjaya, Panduan Penelitian (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2006), h.119

  • Berdasarkan pengertian tersebut berarti yang diteliti adalah keeratanhubungan antara variabel yang satu terhadap variabel lain, yakni melihat besaran, arahdan signifikansi hubungan kompetensi pedagogik guru TK dengan kualitas kegiatanpembelajaran di TK. Penjabaran alur penelitian tersebut dapat diuraikan dalam baganberikut ini :

    Gambar 3.1

    Bagan Alur Penelitian Korelasi

  • D. Teknik Pengambilan Sampel1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.45 Populasi dalam penelitian iniadalah guru TK yang mengajar pada TK di wilayah Kelurahan Rawamangun,Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

    2. SampelSampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.46 Teknik

    pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional sampleatau sampel proporsi. Teknik pengampilan sampel ini dilakukan untukmenyempurnakan penggunaan teknik sampel wilayah.47 Oleh karena itu, untukmemperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atauwilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah.

    Berdasarkan pengertian diatas, Teknik pengambilan sampel dalam penelitianini yaitu proportional sampling. Maka pengambilan sampelnya yaitu perwakilan satuguru TK pada kelas B untuk setiap TK. Dalam Kelurahan Rawamangun terdapat 12 TK.Oleh karena itu, porsi untuk masing masing TK yaitu satu guru. Setiap TK diwakili

    45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2006), h.13046 Ibid, h.10847 Ibid, h.127

  • oleh masing-masing satu guru kelas B yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagaiperwakilan dari TK berdasarkan representasi kompetensi serta ketersediaan waktuuntuk penelitian ini.

    E. Teknik Pengumpulan Data1. Definisi Konseptual

    kompetensi Pedagogik Guru TK adalah adalah kemampuan guru TK dalammemadukan pengetahuan tentang karakteristik anak dengan pelaksanaanpembelajaran serta menyesuaikan terhadap perkembangan kemampuan anak.

    Kualitas kegiatan pembelajaran adalah usaha atau aktivitas dalam prosesbelajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai perubahan pada diri anak yangdiharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    2. Definisi Operasional

    Kompetensi Pedagogik adalah skor total pemahaman guru TK tentangkarakteristik anak serta pengelolaan pelaksanaan pembelajaran melalui tes pilihanganda.

    Kualitas kegiatan pembelajaran adalah skor total kegiatan guru dalampelaksanaan serta penerapan evaluasi pembelajaran di TK melalui observasi.

    3. Penggunaan Instrumen Penelitian

    a. Tes

  • Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai variabel terikat,yaitu Kompetensi Pedagogik yang mencakup pemahaman dasar menggunakanpedoman instrumen tes. Tes menggunakan pilihan ganda yang bersifat objektif tanpamelibatkan intervensi subjektifitas dari penilai. Instrumen ini terdiri atas soal pilihanganda dengan skor 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan skor 0 (Nol) untuk jawabanyang salah.

    Instrumen tes dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan.Peneliti terlebih dahulu meminta izin sebelum pada setiap guru diawal kegiatanobservasi agar setiap guru mengetahui dan memberikan waktu luang untuk mengisisoal tes setelah jam mengajar selesai dilaksanakan. Setiap guru diberi waktu selamamengisi soal tersebut selama 30 menit.

    b. Observasi

    Instrumen dibuat dalam bentuk tabel pengamatan yang menyediakan alternatifjawaban dari butir pertanyaan dengan model numerical rating scale. Komponennumerical rating scale adalah pernyataan tentang kualitas dari sesuatu yang akandiukur, yang diikuti oleh angka yang menunjukkan skor sesuatu yang diukur.48

    Pengisian jawaban dengan memberikan tanda checklist () pada tiap butir pernyataanyang sesuai dengan kemampuan yang tampak pada responden. Skala tersebutdijabarkan dalam berikut :

    Tabel . 2

    Tabel numerical rating scale48 Eko p., Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Pustaka belajar, 2012). h.120

  • Pengamatan Kualitas Kegiatan Pembelajaran

    Nilai skor Keterangan Kriteria

    4 Sangat BaikIndikator terpenuhi sesuai dengan

    yang diharapkan

    3 BaikIndikator terpenuhi namun ada beberapa halyang belum sesuai dengan yang diharapkan

    2 Tidak BaikIndikator terpenuhi namun hanya beberapahal yang sesuai dengan yang diharapkan

    1 Sangat Tidak BaikIndikator tidak terpenuhi sesuai dengan

    yang diharapkan

    Instrumen ceklist pengamatan ini dilakukan peneliti ditemani oleh satu orangkolabolator sebagai pengamat dua. Observasi yang dilakukan yaitu pengamatan caraguru menerapkan kegiatan pembelajaran sejak kegiatan pembuka hingga kegiatanpenutup termasuk penerapan bentuk evaluasi yang dipakai. Keberadaan peneliti dankolabolator sepenuhnya sebagai pengamat tanpanya tindakan intervensi ataukolaborasi dengan guru yang sedang mengajar. Sehingga diharapkan dapat

  • menghasilkan data yang objektif dari pengamatan kegiatan pembelajaran yangdilaksanakan.

    c. Kisi-Kisi Instrumen

    Kisi-kisi untuk instrumen Kompetensi Pedagogik yang dibuat sesuai dengandefinisi konseptual adalah sebagai berikut :

    TABEL. 3

    Tabel Kisi-kisi Instrumen tes

    Kompetensi Pedagogik guru TK

    Aspek Indikator No.item Jumlah

    1. Memahami anaksecara mendalam

    1. Mengidentifikasi anak denganmemanfaatkan prinsip - prinsipperkembangan anak

    2. Mempersiapkan pembelajaran sesuaidengan tingkat perkembangan dankemampuan anak

    1,13

    2,14

    2

    2

    2. Melaksanakanpembelajaran

    1. Menerapkan materi yang sesuaidengan tujuan pembelajaran

    3,15 2

  • 2. Menata lingkungan belajar

    3. Menggunakan media yang sesuaidengan tujuan pembelajaran

    4. Menggunakan metode yang sesuaidengan tujuan pembelajaran

    4,16

    5,17

    6,18

    2

    2

    2

    3. Evaluasipembelajaran

    1. Merencanakan evaluasi proses danhasil belajar anak

    2. Melaksanakan evaluasi proses danhasil belajar anak

    3. Melakukan analisis hasil evaluasianak

    4. Mengevaluasi alat evaluasi prosesdan hasil belajar anak

    7,19

    8,20

    9,21

    10,22

    2

    2

    2

    2

  • 4. Mengembangkankemampuan anakdalammengaktualisasikanilmu danpotensinya

    1. Memfasilitasi anak untukpengembangan berbagai potensiakademiknya

    2. Memfasilitasi anak untukpengembangan berbagai potensi nonakademiknya

    11,23

    12,24

    2

    2

    Total Item 24

    Adapun kisi-kisi untuk instrumen Kualitas kegiatan pembelajaran yang dibuatsesuai dengan definisi konseptual adalah sebagai berikut :

    TABEL. 4

    Tabel Kisi-kisi Instrumen Observasi

    Variabel Kualitas kegiatan pembelajaran di TK

    Aspek Indikator No.item JumlahItem

    1. Pendahuluan 1. Pengkodisian kelas

    2. Mengelaborasi pengetahuan anakdengan kualitas kegiatanpembelajaran yang dilaksanakan

    1

    2

    1

    1

  • 3. Menyampaikan kegiatan yangakan dilaksanakan

    3 1

    Inti 4. Penguasaan pada komponenpembelajaran :

    a. Materib. Metodec. Media

    5. Menerapkan kegiatan bermainsambil belajar dalam setiapkegiatan

    6. Melibatkan anak dalam kualitaskegiatan pembelajaran

    7. Memperhatikan 4 aspekperkembangan anak dalamkualitas kegiatan pembelajaran(fisik, social-emosi,bahasa danKognitif)

    8. Memberikan kesempatan anakuntuk bereksplorasi

    9. Efektivitas penggunaan waktu

    4,5,6

    7,8

    9

    10,11,12,13

    14

    15

    3

    2

    1

    4

    1

    1

  • 10.Membuat rangkuman hasil kualitaskegiatan pembelajaran,memberipenghargaan dan memberikanbalikan

    16,17,18 3

    3. Penutup 1. Menutup kegiatan

    2. Menerapkan evaluasi proses danhasil belajar peserta didik denganmenggunakan alat evaluasiberbentuk tes dan non tes sertamengadministrasikan tugas danhasil belajar anak secara baik danteratur

    19

    20,21

    1

    2

    Total Butir 21

    4. Kalibrasi ( Uji Persyaratan ) Instrumen

    Suatu alat pengumpulan data (alat ukur) dapat dikatakan baik apabila alat ukuritu valid atau reliabel. Alat ukur yang digunakan sebagai pedoman penilaian hasil teskompetensi pedagogik dan observasi cek list kualitas kegiatan pembelajaran dalampenelitian ini perlu diuji validitas dan reabilitasnya.

    a. Uji Validitas

  • Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan sebuah instrumen.Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur atau mengungkapkan data darivariabel yang diambil secara tepat.49 Hal ini berarti bahwa hasil penelitian denganmenggunakan instrumen tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan ketepatannya.Untuk mendapatkan validitas instrumen, maka instrumen yang akan digunakan dibuatberdasarkan indikator dari variabel penelitian.

    Pengujian validitas pada variabel kompetensi pedagogik dilakukan denganmenganalisis butir instrumen dan membandingkan rhitung dengan rtabel. Rumus yangdigunakan untuk menguji tingkat validitas adalah dengan menggunakan rumus korelasipoint biseral (r pbis).50

    r pbis = StMtMp

    qp

    Keterangan :

    r bis= koefisien korelasi Point Biseral

    Mp= nilai rata-rata (mean) dari skor (nilai) akhir subjek yang menjawab betul untuk itemyang dicari validitasnya

    Mt= nilai rata-rata (mean) dari skor (nilai) keseluruhan test atau total skor

    St= standar deviasi skor total

    p= proporsi subjek yang menjawab betul item yang dicari/dihitung validitasnya

    q= 1 p atau proporsi sisa49 Ibid, h.16050 J. Supranti, Statistik (Jakarta: Erlangga,2001), h.201

  • Adapun dalam penelitian ini dilakukan pada tingkat kepercayaan =0,05. Syaratbahwa butir soal dikatakan valid adalah jika rhitung > rtabel. Namun apabila rhitung < rtabelmaka butir soal dikatakan drop atau tidak valid. Butir soal yang valid akan digunakanatau dimasukkan dalam instrumen yang akan diberikan kepada sampel. Butir soal yangdrop atau tidak valid tidak akan digunakan atau dimasukkan dalam instrumen.

    Jumlah responden uji coba instrumen ini adalah 6 guru dari 5 TK yang berbeda.Dari hasil perhitungan uji validitas terdapat 9 nomor yang drop yaitu 2, 3, 5, 7, 9, 12, 18,22 dan 23.51 Kemudian sisanya yaitu 15 butir soal digunakan untuk penelitianselanjutnya.

    Untuk mengukur validitas instrumen kualitas kegiatan pembelajaran dilakukanpada ranah validitas kontruk dan konten pada uji expert judgement.52

    b. Perhitungan ReliabilitasUntuk menguji tingkat reliabilitas dalam instrumen tes kompetensi pedagogik

    ini digunakan rumus Kuder Richardson53 yaitu:

    KR20 =

    1NN [1 pq 2 x ]

    Keterangan:

    KR 20 = kuder richardson number 20

    51 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6, h.10552 Dapat dilihat pada Lampiran 4, h.10253 Ronny Kountur, Metode Penelitian (Jakarta: Penerbit PPM, 2005), h. 159

  • N = banyaknya pertanyaan

    P = proporsi yang memberikan tanggapan positif

    Q = 1 p

    2x = varian dari total

    Sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel atau tetap adalah apabila diatas0,70. Adapun kriteria reabilitas sebuah instrumen menurut Balian adalah sebagaiberikut:54

    Tabel. 5

    Interpretasi Instrumen Kompetensi Pedagogik

    54 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h.86

    Besarnya nilai r Interpretasi

    0,90 s/d 1,00 Luar Biasa Bagus (Excellent)

    0,85 s/d 0,89 Sangat Bagus (Very Good)

    0,80 s/d 0,84 Bagus (Good)

    0,70 s/d 0,79 Cukup (Fair)

    Kurang dari 0.70 Kurang (Poor)

  • Untuk mengukur reliabilitas intrumen kualitas kegiatan pembelajaranmenggunakan hitungan koefisien reliabilitas dihitung menggunakan Rumus CohenKappa. Rumus Cohen Kappa digunakan untuk menguji reliabilitas lembar pengamatan.55 Rumusnya adalah :

    Keterangan:

    Pe = Peluang kesepakatan antar pengamat

    ni+ = Jumlah jari jari kategori ke-1 untuk pengamat pertama

    n+i = Jumlah jari - jari kategori ke-1 untuk pengamat kedua

    Setelah perhitungan dengan rumus di atas selesai, data kemudian dimasukan ke dalamrumus berikut ini :

    KK =

    Keterangan :

    KK = Koefisien kesepakatan

    55 Suharsini arikunto, Op.Cit., h.208

  • Po = Proporsi frekuensi pengamatan

    Pe = Peluang kesepakatan antar pengamat

    Po diperoleh dari rumus berikut :

    dimana S adalah Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama, N1dan N2 adalah Jumlah kode yang dibuat pengamat 1 dan 2. Angka KoefisienKesepakatan (KK) semakin mendekati 1 akan semakin baik dan tidak boleh di bawah0,50 artinya unsur-unsur pengamatan dalam suatu instrumen telah memiliki banyakkesamaan ketika digunakan di lapangan oleh dua orang pengamat.56

    F. Teknik Analisis Data StatistikTeknik analisis data merupkan prosedur penelitian yang digunakan untuk memprosessuatu data agar data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dalampenelitian dan menguji hipotesis. Data data penelitian dianalisis secara bertahapsebagai berikut :1. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif yakni hanya berfungsi untuk mengorganisasi, menganalisaserta memberikan pengertian mengenai data dalam bentuk angka agar dapat diberikangambaran secara teratur, ringkas, dan jelas. Analisis data deskriptif dilakukan denganmengolah data awal untuk mencari rata-rata atau mean, median, modus, simpangan

    56 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 7, h.109

  • baku, nilai maksimum dan nilai minimum. Semua data tersebut disajikan secaradeskriptif melalui distribusi frekuensi, baik dengan menggunakan tabel maupun grafikhistogram.

    2. Statistik inferensialStatistik inferensial menyediakan aturan-aturan yang diperlukan dalam menarik

    suatu kesimpulan serta penyusunan hipotesis. Statistik inferensial yakni statistik yangberfungsi menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alatdalam rangka mencoba menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum maupun yangbersifat khusus dari sekumpulan data yang telah diolah. Dengan demikian, statistikinferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya kemudiandigeneralisasikan dalam populasi dimana sampel tersebut diambil. Statistik inferensialterdiri dari beberapa tahapan proses pengujian sebagai berikut:a. Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas sampel penelitian sehinggahasil penelitian dapat digeneralisasikan. Dalam penelitian ini pengujian formalitasdilakukan dengan menggunaka uji liliefors. Pengujian normalitas dilakukan dengan ujikesamaan frekuensi pada taraf signifikasi = 0,05. Pengujian ini dianggap berdistribusinormal apabila Lhitung < Ltabel. Adapun kriteria pengujian pengujian pada uji liliefors yaituHo diterima jika Lhitung < Ltabel,Ho ditolak jika Lhitung > Ltabel.

  • Rumus uji Liliefors :57

    Lo = F (zi) S (zi)

    b. Uji LinieritasUji Linieritas digunakan untuk melihat apakah kedua variabel berhubungan

    secara langsung atau tidak. Untuk menentukan dan menghitung model persamaanregresi yaitu dengan menggunakan rumus :

    = + bX

    Adapun langkah-langkah untuk menghitung koefisien dan b adalah sebagai berikut :

    = (Y)( X)-(X)( XY)

    n x (X)

    b = n (XY) (X) (Y)

    n x (x)

    3. Perhitungan koefisien korelasiUntuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus korelasi Products momen,

    yaitu :

    r xy = 2222 )(}{)({))((

    yynxxnYXXYn

    Keterangan :57 Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Tarsito, 2005), h.466

  • rxy : Koefisien korelasi Variabel X dan Variabel Y

    xy : jumlah hasil perkalian Variabel X dan Variabel Y

    N : Banyaknya responden

    X : Jumlah seluruh skor item variabel X

    Y : Jumlah seluruh skor item variabel Y

    Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikanhubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dansumber data dari dua variabel atau lebih tersebut sama. Koefisien korelasimenyatakan tingkat hubungan antara dua variabel tersebut, yaitu variabel X danvariabel Y.

    Setelah mendapat koefisien korelasi dari perhitungan tersebut, selanjutnyadilakukan uji determinasi. Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahuibesaran hubungan antara kompetensi pedagogik guru TK dengan kualitas kegiatanpembelajaran di TK yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%). Adapun rumusyang digunakan untuk melakukan uji determinasi yaitu sebagai berikut :Rumus uji determinasi :

    K D = r X 100 %

    Keterangan :K D = Koefisien determinasir = koefisien korelasi variabel X dan variabel Y

  • G. Hipotesis StatistikHipotesis yang diajukan yaitu :

    o : = 0

    a : > 0

    Keterangan :

    0 : Tidak ada hubungan yang positif antara kompetensi pedagogik guru TK dengankualitas kegiatan pembelajaran di TK se-Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur.

    a : Adanya hubungan yang positif antara kompetensi pedagogik guru TK dengankualitas kegiatan pembelajaran di TK se-Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Hasil penelitian ini akan dijabarkan dalam dua bagian, yaitu deskripsi data danpengujian hipotesis. Deskripsi data meliputi uraian hasil penelitian yang diolah denganmedia statistik. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menyimpulkan diterima atauditolaknya hipotesis berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi terhadapkesimpulan analisis data.

    A. Deskripsi Data1. Data Kompetensi Pedagogik (X)

    Data kompetensi pedagogik guru TK diperoleh dari hasil tes pilihan gandayang berlangsung selama 3 minggu. Seluruh data dari 12 guru yang menjadi subyekpenelitian dikumulatifkan hingga diperoleh skor untuk setiap guru. Berdasarkan hasilanalisis dari data yang diperoleh, diketahui skor terendah yaitu 53, sedangkan skortertinggi yaitu 86. Nilai rata-rata sebesar 73,75 dengan standar deviasi sebesar3,107 dan varians sebesar 106,2.58 Berikut ini data akan dideskripsikan melalui tabel:

    58 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 13, h.118

  • Tabel. 6

    Deskripsi data Kompetensi Pedagogik (variabel X)

    STATISTIK X

    N 12

    MEAN 73,75

    MEDIAN 76,5

    MODUS 80

    STANDAR DEVIASI 3,107

    VARIANS 106,2

    NILAI MAKSIMUM 86

    NILAI MINIMUM 53

    RANGE 33

    KELAS 5

    INTERVAL 7

  • Hasil pengolahan data statistik yang dijabarkan dalam deskripsi data diatasmenunjukkan bahwa rentang skor adalah 33 dengan interval 7 dan panjang kelasadalah 5.59 Data tersebut kemudian diolah kembali untuk mengetahui distribusifrekuensi dari data Kompetensi Pedagogik. Berdasarkan perhitungan data tersebut,dapat dibuat tabel distribusi frekuensi data kompetensi pedagogik sebagai berikut :

    Tabel. 7

    Distrubusi Frekuensi Kompetensi Pedagogik (Variabel X)

    No Kelas

    Interval

    BatasBawah

    Batas

    Atas

    Frekuensi

    Absolut

    Frekuensi

    Kumulatif

    FrekuensiRelatif

    1 52-58 51,5 58,5 1 1 8,33%

    2 59-65 58,5 65,5 1 2 8,33%

    3 66-72 65,5 72,5 2 4 16,67%

    4 73-79 72,5 79,5 2 6 16,67%

    5 80-86 79,5 86,5 6 12 50%

    Jumlah 12 100 %

    59 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 13,h.118

  • Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh nilai frekuensi dan nilai interval darimasing-masing kelas. Jumlah responden yang skor kompetensi pedagogiknyadibawah rata-rata yaitu 4 guru dan menunjukkan bahwa kompetensi guru TK masihrendah atau sebesar 33,33% dari jumlah seluruh guru. Responden yang skorkompetensi pedagogiknya berada diatas kelas rata-rata yaitu 8 guru danmenunjukkan bahwa kompetensi guru TK tertinggi atau sebesar 66,67% dari jumlahseluruh guru. Distribusi frekuensi kompetensi pedagogik guru TK dapat disajikandalam bentuk histogram, yaitu sebagai berikut :

    Gambar 4.1

    Histogram Kompetensi Pedagogik (Variabel X)

    Berdasarkan grafik pada gambar diatas dapat dilihat bahwa frekuensi kelastertinggi dari data kompetensi pedagogik guru TK adalah 6 yang terletak pada kelasinterval ke-5 yaitu antara 80-86 dengan frekuensi relatif sebesar 50%. Selain itu,

    01234567

    58,5 65,5 72,5 79,5 86,5

    51,5 58,5 65,5 72,5 79,5

  • dapat terlihat pula bahwa frekuensi kelas terendah adalah 1 yang terletak padakelas interval 52-58 dan kelas interval 59-65 dengan frekuensi relative 8,33%.

    2. Data Kualitas kegiatan pembelajaran (Y)

    Data Kualitas kegiatan pembelajaran di TK diperoleh dari hasil observasiyang berlangsung selama 3 minggu. Seluruh data dari 12 guru yang menjadi subyekpenelitian dikumulatifkan hingga diperoleh skor untuk setiap guru. Berdasarkan hasilanalisis dari data yang diperoleh, diketahui skor terendah yaitu 67, sedangkan skortertinggi yaitu 89. Nilai rata-rata sebesar 76,83 dengan standar deviasi sebesar8,009 dan varians sebesar 64,152.60 Berikut ini data akan dideskripsikan melaluitabel :

    Tabel. 8

    Deskripsi data Kualitas kegiatan pembelajaran (variabel Y)

    STATISTIK Y

    N 12

    MEAN 76,83

    MEDIAN 77

    MODUS 67,69,77,83

    STANDAR DEVIASI 8,009

    60 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 14,h.119

  • VARIANS 64,152

    NILAI MAKSIMUM 89

    NILAI MINIMUM 67

    RANGE 22

    KELAS 5

    INTERVAL 5

    Hasil pengolahan data statistik yang dijabarkan dalam deskripsi data diatasmenunjukkan bahwa rentang skor adalah 22 dengan interval 5 dan panjang kelasadalah 5.61 Data tersebut kemudian diolah kembali untuk mengetahui distribusifrekuensi dari data Kualitas kegiatan pembelajaran. Berdasarkan perhitungan datatersebut, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi data kualitas kegiatan pembelajaransebagai berikut :

    Tabel. 9

    Distrubusi Frekuensi Kualitas kegiatan pembelajaran (Variabel Y)

    No Kelas

    Interval

    BatasBawah

    Batas

    Atas

    Frekuensi

    Absolut

    Frekuensi

    Kumulatif

    FrekuensiRelatif

    61 Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 14,h.119

  • 1 66-70 65,5 70,5 4 4 33,33%

    2 71-75 70,5 75,5 1 5 8,33%

    3 76-80 76,5 80,5 2 7 16,67%

    4 81-85 80,5 85,5 3 10 25%

    5 86-90 85,5 90,5 2 12 16,67%

    Jumlah 12 100 %

    Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh nilai frekuensi dan nilai interval darimasing-masing kelas. Jumlah responden dengan skor kualitas kegiatan pembelajarandibawah rata-rata yaitu 5 guru dan menunjukkan bahwa kualitas kegiatan pembelajaranguru di TK masih rendah atau sebesar 41,66% dari jumlah seluruh guru. Respondenyang skor kualitas kegiatan pembelajaran berada diatas rata-rata yaitu 7 guru danmenunjukkan bahwa kualitas kegiatan pembelajaran guru di TK tertinggi atau sebesar58,34% dari jumlah seluruh guru. Tujuh guru tersebut diantaranya terdiri dari 6 guruyang berlatar belakang S-1 dan satu guru berlatar belakang SPG. Namun untuk guruyang berlatar belakang SPG tersebut berdasar informasi dari guru yang bersangkutan,beliau sedang menjalani pendidikan S-1 disalah satu universitas s