skripsi pengembanngan media pembelajaran

107
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL POKOK BAHASAN ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII DI MTs. AL-MUBAROK SUMBERSUKO, LUMAJANG SKRIPSI Oleh BAHRUDIN EFFENDI 105121481511 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN AGUSTUS 2010

Upload: deanefendi

Post on 05-Aug-2015

1.797 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

skripsi pengembangan media pembelajaran berbasis interaktif

TRANSCRIPT

Page 1: skripsi pengembanngan media pembelajaran

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

POKOK BAHASAN ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII

DI MTs. AL-MUBAROK SUMBERSUKO, LUMAJANG

SKRIPSI

Oleh

BAHRUDIN EFFENDI

105121481511

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

AGUSTUS 2010

Page 2: skripsi pengembanngan media pembelajaran

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

POKOK BAHASAN ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII

DI MTs. AL-MUBAROK SUMBERSUKO, LUMAJANG

SKRIPSI Diajukan kepada

Universitas Negeri Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan program Sarjana

Teknologi Pendidikan

Oleh: Bahrudin Efendi

NIM 105121481511

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

AGUSTUS 2010

Page 3: skripsi pengembanngan media pembelajaran

Skripsi oleh Bahrudin Efendi ini

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Malang, 1 Agustus 2010

Pembimbing I

Dr. Hj. Mardiah Moenir, M.Pd

NIP. 19480517 197603 2 001

Malang, 1 Agustus 2010

Pembimbing II

Dr. Anastasya Widjajantin, M.Pd

NIP. 19600204 198503 2 002

Page 4: skripsi pengembanngan media pembelajaran

Skripsi oleh Bahrudin Efendi ini

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Pada tanggal 5 Agustus 2010

Dewan Penguji

Drs. Sihkabuden, M.Pd , Ketua

NIP. 19531213 198003 1 003

Dr. Hj. Mardiah Moenir, M.Pd , Anggota

NIP. 19480517 197603 2 001

Dr. Anastasya Widjajantin, M.Pd , Anggota

NIP. 19600204 198503 2 002

Mengetahui, Mengesahkan,

Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan Dekan FIP

Prof. Dr. H. Punaji Setyosari, M.Ed. Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M.Pd

NIP. 19590615 198601 1 001 NIP. 19541006 198003 1 001

Page 5: skripsi pengembanngan media pembelajaran

ABSTRAK

Efendi, Bahrudin. 2010. Pengembangan Multimedia Interaktif sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan Atmosfer dan Hidrosfer Kelas VII di MTs. Al-Mubarok Sumbersuko, Lumajang. Skripsi, Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Hj. Mardiah Moenir, M. Pd., (II) Dr. Anastasya widjajantin, M.Pd.

Kata Kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Multimedia Interaktif, Ilmu Pengetahuan Sosial.

Media pembelajaran sebagai salah satu komponen sumber belajar dan merupakan bagian integral dari keseluruhan komponen pembelajaran dan menempati posisi yang penting dan diharapkan dapat memberikan motivasi belajar terhadap pebelajar sehingga berdampak pula pada peningkatan hasil belajarnya. Sementara itu, berdasarkan hasil observasi di MTs. Al-Mubarok Penggunaan media pembelajaran pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial belum sepenuhnya digunakan kegiatan belajar masih menggunakan metode ceramah dan buku teks. Pengembang membuat Multimedia Interaktif ini sebagai salah satu alternatif pilihan media dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang efektif bagi siswa yang dapat digunakan untuk belajar mandiri, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Sadiman (2008). Dalam sistematika pengembangannya, terdapat tahapan-tahapan yang akan dilakukan guna mencapai hasil yang diharapkan. Adapun tahap-tahap tersebut antara: (1) identifikasi kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butir-butir materi; (4) perumusan alat pengukur keberhasilan; (5) penulisan naskah media; (6) produksi; (7) tes/ uji coba; (8) revisi; (9) Produk siap dimanfaatkan Hasil pengembangan Multimedia Interaktif ini memenuhi kriteria valid/layak yakni, hasil uji coba ahli media 95%, uji coba ahli materi 90%, uji coba siswa perseorangan 85%, dan hasil uji coba klasikal pada siswa adalah 86%, dengan demikian media ini layak digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk hasil belajar pada uji coba lapangan, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah penggunaan Multimedia interaktif, ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang memenuhi SKM sebanyak 66,6% pada uji coba perorangan dan 62% pada uji coba klasikal. Dengan demikian, Multimedia Interaktif ini bisa dikatakan efektif. Saran yang diajukan untuk siswa diharapkan meningkatkan kebiasaan belajar mandiri dengan cara bersentuhan dengan teknologi informasi dan komunikasi salah satunya menggunakan multimedia interaktif dalam membantu belajar, untuk guru dan sekolah hendaknya Multimadia Interaktif ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

i  

Page 6: skripsi pengembanngan media pembelajaran

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan karunia-Nya

penyusunan skripsi berjudul “Pengembangan Multimedia Interaktif sebagai Media

Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan Atmosfer

dan Hidrosfer Kelas VII di MTs. Al-Mubarok Sumbersuko, Lumajang” ini dapat

diselesaikan.

Penyusunan skripsi ini diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak diantaranya :

(1) kedua orang tuaku ibu Sholihah dan bapak Khuldi; (2) Ibu Dr. Hj. Mardiah

Moenir, M.Pd selaku dosen pembimbing I; (3) Ibu Dr. Anastasya Widjajantin,

M.Pd selaku dosen pembimbing II; (4) Bapak Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M.Pd.

selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan; (5) Bapak Prof. Dr. H. Punaji Setyosari,

M.Ed. selaku Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan; (6) Bapak Drs. Sihkabuden,

M.Pd dan bapak Henry Praherdiono, S.Si, M.Pd selaku Ahli media; (7) Ibu Siti

Sa’adah selaku Kepala sekolah MTs. Al-Mubarok; (8) Keluarga, saudara, sahabat,

kawan-kawan serta semua pihak baik personal maupun lembaga yang tak bisa

saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bimbingan, ijin serta

dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Atas kesadaran yang tinggi akan adanya kemungkinan terhadap kesalahan,

kelemahan dan keterbatasan pada setiap isi dalam skripsi ini, maka segenap saran

dan kritik tentunya akan menjadi komponen penting terhadap segala macam

tindak lanjut di masa yang akan datang.

Selebihnya, semoga segala yang termuat dalam skripsi ini dapat menjadi

kontribusi positif terhadap bidang ilmu teknologi pendidikan.

Malang, 4 Agustus 2010

Penulis

ii  

Page 7: skripsi pengembanngan media pembelajaran

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Pengembangan ....................................................................... 6

D. Spesifikasi Produk .............................................................................. 6

E. Manfaat Pengembangan ..................................................................... 8

F. Ruang Lingkup Pengembangan .......................................................... 9

G. Definisi Istilah .................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran ........................................................................... 10

B. Multimedia ......................................................................................... 15

C. Belajar Mandiri .................................................................................. 20

D. Motivasi ............................................................................................ 24

E. Hasil Belajar ....................................................................................... 25

F. Model-Model Pengembangan Media ................................................. 26

G. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................... 29

BAB III METODE PENGEMBANGAN

A. Rancangan Pengembangan ................................................................ 36

B. Prosedur Pengembangan .................................................................... 37

C. Instrumen Penelitian ........................................................................... 47

D. Teknik Analisis Data .......................................................................... 48

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

A. Penyajian Data dan Analisis Angket .................................................. 53

B. Penyajian Data Tes Hasil Belajar ....................................................... 63

C. Revisi Produk ..................................................................................... 66

iii  

Page 8: skripsi pengembanngan media pembelajaran

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 68

B. Saran-saran ......................................................................................... 69

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 71

iv  

Page 9: skripsi pengembanngan media pembelajaran

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 kisi-kisi aspek yang menjadi tanggapan Ahli Media ............................ 45

Tabel 3.2 kisi-kisi aspek yang menjadi tanggapan Ahli Materi ............................ 46

Tabel 3.3 kisi-kisi aspek yang menjadi tanggapan Audiens/siswa ....................... 47

Tabel 3.4 Kriteria tingkat kelayakan ........................................................................ 49

Tabel 4.1 Data hasil penilaian ahli media ............................................................... 53

Tabel 4.2 Data Penilaian Ahli Materi ................................................................... 56

Tabel 4.3 Data hasil penilaian uji coba perseorangan ........................................... 59

Tabel 4.4 Data hasil penilaian uji coba Lapangan ................................................ 61

Tabel 4.5 hasil pre-test dan post-test perseorangan .............................................. 63

Tabel 4.6 hasil pre-test dan post-test uji coba lapangan........................................ 64

v  

Page 10: skripsi pengembanngan media pembelajaran

vi  

DAFTAR LAMPIRAN

1. Petunjuk Pemanfaatan

2. Silabus Mata Pelajaran IPS

3. Instrumen Angket Ahli Media

4. Instrumen Angket Ahli Materi

5. Instrumen Angket siswa

6. Soal-Soal Pre Tes dan Post Tes

7. Materi Ilmu pengetahuan Sosial Kelas VII Pokok Bahasan Atmosfer &

Hidrosfer

 

Page 11: skripsi pengembanngan media pembelajaran

1  

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan: (a) Latar belakang; (b) Rumusan masalah; (c)

Tujuan pengembangan; (d) Spesifikasi produk; (e) Manfaat pengembangan; (f)

Ruang lingkup pengembangan; (g) Definisi istilah;

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini

berkembang dengan cukup pesat, sehingga dengan perkembangan ini telah

mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi,

yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik,

tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya, salah satu bidang yang

mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini

adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu

proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi

informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai

sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi

pendidikan serta peserta didik itu sendiri.

Peranan teknologi dalam pendidikan dapat kita lihat pada teknologi

multimedia yang digunakan pada pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam

pendidikan dapat membantu pembelajaran untuk lebih mudah dan lebih

  

Page 12: skripsi pengembanngan media pembelajaran

2  

menyenangkan bagi siswa. Schurman (dalam Azmiar, 1998) mendefinisikan

teknologi multimedia adalah penggabungan teknologi computer, CD (compact

disk) player, system video dan system audio untuk mendapatkan kombinasi yang

lebih baik khususnya dalam meningkatkan interaksi antara pengguna computer.

Dalam pendidikan multimedia menjadi media yang penting dalam

mengembangkan proses pembelajaran yang lebih dinamis dan bermutu. Namun

yang lebih penting bagaimana penggunaan teknologi mampu menjadikan

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran

menjadi efektif dan efisien.

Penerapan tujuan pendidikan tidak terlepas dari pelaksanaan proses

belajar-mengajar yang berlangsung di kelas. Keberhasilan belajar mengajar di

kelas di pengaruhi oleh beberapa hal yang saling berhubungan yaitu: guru, siswa,

metode, sarana dan prasarana, kurikulum, serta orang tua dan lingkungan. Dalam

proses belajar mengajar, pada prinsipnya guru harus bisa meningkatkan aktivitas

belajar siswa sedangkan siswa pada umumnya memiliki kemampuan dan

karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu perlu adanya suatu bentuk/ sarana

pembelajaran yang dapat menjembatani perbedaan setiap individu tersebut

sehingga proses belajar mengajarpun dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Media pembelajaran sebagai salah satu komponen sumber belajar dan

merupakan bagian integral dari keseluruhan komponen pembelajaran dan

menempati posisi yang penting dan diharapkan dapat memberikan motivasi

belajar terhadap pebelajar sehingga berdampak pula pada peningkatan hasil

belajarnya.

  

Page 13: skripsi pengembanngan media pembelajaran

3  

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan

media seharusnya merupakan bagian yang mendapat perhatian guru/ fasilitator

dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru/ fasilitator perlu

mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat

mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Media merupakan alat atau sarana yang berfungsi sebagai perantara atau jembatan

dalam kegiatan komunikasi (penyampaian dan penerimaan pesan) antara

komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan)

(Sihkabuden, 1999:3)

Inti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah pelaksanaan

kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien. Untuk dapat mewujudkan

pembelajaran yang efektif dan efisien akan tertumpu pada serangkaian kegiatan

yang kompleks yaitu dalam hal perancangan, pengembangan, penerapan,

pengelolaan dan penilaian, baik penilaian proses maupun penilaian hasil belajar

pembelajaran secara terus menerus. Alat-alat penilaian sebagai komponen

pembelajaran harus dikembangkan seoptimal mungkin secara proporsional serta

diarahkan. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan dapat

memberi motivasi belajar terhadap pebelajar sehingga berdampak pula pada

peningkatan prestasi belajar. Selaras dengan adanya perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, maka lembaga pendidikan harus mampu pula

mengembangkan media pembelajaran secara bervariasi, baik yang dirancang

secara khusus (by design), maupun dengan memanfaatkan (by utilization)

sejumlah media yang ada. Namun, sebaiknya dapatlah para pebelajar/guru/dosen

  

Page 14: skripsi pengembanngan media pembelajaran

4  

merancang dan mengembangkan pada media pembelajaran yang secara khusus di

desain untuk mencapai kebutuhan, dan dapat menjadi media pembelajaran yang

efektif dan efisien dalam kegiatan pembelajaran.

Multimedia interaktif merupakan bagian dari teknologi multimedia yang

dapat digunakan sebagai media alternatif untuk menunjang proses pembelajaran.

Kepraktisan dan kemudahan penggunaan multimedia interaktif ini membantu

siswa untuk belajar sesuai dengan yang diharapkan, karena media ini mempunyai

alur komunikasi dua arah. Multimedia interaktif juga dapat dijadikan sebagai

penunjang dalam model pembelajaran individual.

Multimedia interaktif merupakan penggabungan beberapa komponen

audio, musik, teks, animasi, video, grafik, dan gambar yang dipadukan ke dalam

bentuk format jadi satu kesatuan dan dimanipulasi agar program tersebut dapat

memberikan feedback (umpan balik) baik berupa positif ataupun negatif, dan

terprogram untuk dapat menjalankan perintah dari pengguna dalam hal ini siswa

untuk memilih materi yang ingin dipelajari. Sehingga multimedia interaktif ini

menjadi media pembelajaran yang dapat membanti siswa dalam belajar.

Dalam pendekatan belajar diupayakan siswa dalam memahami

pengetahuan baru tidak dipaksakan, melainkan hasil kreatifitas berfikir melalui

proses belajar yang dialami, sehingga siswa menjadi aktif dengan menggunakan

perangkat komputer serta bantuan software, maka penggunaan multimedia

interaktif dapat membantu untuk menyalurkan kreatifitas dan menemukan

pemahaman bagi peserta didik. Dalam memilih media pembelajaran harus

didasarkan pada karakteristik siswa demi kontribusi yang spesifik terhadap

komunikasi belajar.

  

Page 15: skripsi pengembanngan media pembelajaran

5  

Pada kegiatan awal observasi sekolah pada MTs. Al-mubarok, kegiatan

pembelajaran lebih banyak dilakukan dikelas dengan metode ceramah dan media

yang digunakan terbatas pada buku dan LKS, kondisi ini sangat disayangkan

karena akan mengakibatkan siswa bosan dan jenuh sehingga proses pembelajaran

tidak efektif, khususnya pada pelajaran IPS yang isinya banyak materi-materi

berbentuk cerita. Apabila Proses Pembelajaran ini menggunakan Media

pembelajaran yang menarik seperti multimedia interaktif maka proses

pembelajaran tidak akan terasa membosankan dan akan lebih efektif. Apalagi

didukung dengan fasilitas laboratorium komputer yang ada pada sekolah tersebut

yang terdiri dari 20 unit komputer, maka kegiatan pembelajaran akan lebih

menyenangkan.

Berangkat dari penjelasan di atas, maka perlu dilakukan pengembangan

media pembelajaran berbasis komputer, khususnya multimedia pembelajaran

interaktif untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien guna

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam melakukan

pengembangan ini peneliti mengambil mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

kelas VII sebagai bahan untuk pengembangan. Alasan dipilihnya mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai materi untuk pengembangan karena mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dirasakan sangat memerlukan keaktifan siswa

itu sendiri untuk memahami materi tersebut sehingga memungkinkan untuk

diadakannya pengembangan. Maka dari deskripsi diatas pennulis mengambil

judul “PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

  

Page 16: skripsi pengembanngan media pembelajaran

6  

POKOK BAHASAN ATMOSFER DAN HIDROSFER KELAS VII DI MTs.

AL-MUBAROK SUMBERSUKO, LUMAJANG.”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, pengembang bermaksud

mengembangkan sebuah media pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai salah

satu alternatif media pembelajaran yang efektif bagi siswa yang dapat digunakan

untuk belajar mandiri, serta dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN

Tujuan dari pengembangan ini adalah:

Menghasilkan sebuah produk media pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai

salah satu alternatif media pembelajaran yang efektif bagi siswa yang dapat

digunakan untuk belajar mandiri, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

D. SPESIFIKASI PRODUK

Multimedia Interaktif merupakan media yang dalam penggunaannya

memakai perangkat CD ROM pada komputer. Media tersebut dapat digunakan

sebagai media alternatif baik dalam proses pembelajaran di kelas, seminar, dan

pelatihan. Kepraktisan penggunaan dan bentuk membuat multimedia interaktif

banyak diterapkan sebagai media pembelajaran.

  

Page 17: skripsi pengembanngan media pembelajaran

7  

Multimedia sebagai dasar pengembangan Multimedia interaktif

menawarkan banyak program yang dipakai dalam pengembangan produk,

diantaranya adalah Adobe Flash sebagai software utamanya dan beberapa

software pendukung lainnya.

Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam pengembangan media ini adalah

Multimedia interaktif yang berisikan antara lain:

1. Program multimedia terdiri dari Sajian teks dan animasi, serta berupa

gambar sebagai tambahan.

2. Isi produk produk berupa teks, gambar, serta animasi yang dapat

memotivasi siswa dalam belajar.

3. Materi tersaji dalam unit-unit yang disertai penjelasan tiap unitnya

4. Sistem kerja media pembelajaran ini dapat menunjang aktifitas belajar

siswa yang di dalamnya memuat karakteristik pembelajaran individual.

Sehingga siswa dapat belajar secara mandiri (self-learning)

5. Dalam media ini, siswa dapat memilih materi yang ada.terdapat pula skor

penilaian di akhir pengerjaan soal latihan sehingga siswa dapat mengetahui

tingkat kemampuan penguasaan materi yang telah dipelajari.

6. Multimedia interaktif ini dikemas dalam bentuk compact disk (CD) yang

dapat dioperasikan dalam komputer dengan spesifikasi tertentu.

(Spesifikasi komputer Minimum Pentium IV, RAM 128 MB, VGA 64

MB).

  

Page 18: skripsi pengembanngan media pembelajaran

8  

E. MANFAAT PENGEMBANGAN

Pengembangan multimedia interaktif ini dilakukan sebagai salah satu

usaha untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran bagi siswa MTs. kelas

VII dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun manfaat

pengembangan Multimedia interaktif sebagi berikut:

1. Bagi Peserta didik / Siswa

Meningkatkan kemandirian siswa dalam penguasaan terhadap penggunaan

media dalam proses pembelajaran, serta membantu peserta didik dalam

proses belajar mandiri atau individu demi tercapainya pembelajaran yang

efektif.

2. Bagi Sekolah / Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dan guru untuk melaksanakan

pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis

komputer, sehingga dapat digunakan untuk membantu guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelas.

3. Bagi Pengembang

Menambah wawasan, pengalaman, serta kemampuan berfikir kritis dalam

kaitannya dengan pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer dan

sebagai pengasah kemampuan untuk menerapkan sebuah konsep dalam

merancang, memproduksi, menyeleksi, mengembangkan, memanfaatkan,

serta mengevaluasi media pembelajaran berbasis teknologi.

  

Page 19: skripsi pengembanngan media pembelajaran

9  

  

F. RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN

Ruang lingkup pengembangan media ini terbatas pada penggunaan

multimedia inetraktif sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran IPS.

Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII di MTs, dan materi pembelajarannya

adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan Atmosfer dan

Hidrosfer.

G. DEFINISI ISTILAH

1. Pengembangan media pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan

yang dimulai dari identifikasi tujuan, analisis tujuan, perumusan tujuan,

pengembangan materi pelajaran, pengembangan alat evaluasi, menyusun

petunjuk pemanfaatan, produksi, uji coba dan pemantapan produk.

2. Media pembelajaran CD interaktif merupakan alat yang digunakan dalam

penyampaian pesan kepada audiens yang mempunyai sifat komunikasi dua

arah sehingga audiens dapat terlibat dalam penguasaan materi. 

3. Multimedia merupakan perpaduan berbagai bentuk media yang berbeda

format yang berupa teks, gambar, grafik, audio, video, animasi, yang

dikemas jadi satu kesatuan dalam bentuk format digital (komputerisasi). 

4. Belajar Mandiri merupakan kegiatan aktif yang didorong oleh niat dari diri

untuk menguasai suatu kompetensi. 

Page 20: skripsi pengembanngan media pembelajaran

10  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan: (a) Media Pembelajaran; (b) Multimedia; (c)

Belajar mandiri; (d) Motivasi; (e) Hasil Belajar; (f) Model-model pengembangan

media; (g) Ilmu pengetahuan sosial;

A. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (Arsyad, 2002).

Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media dapat diartikan suatu perantara atau pengantar pesan dari pengirim

ke penerima. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar,

sementara itu Briggs (1970) mempunyai pendapat bahwa media adalah segala alat

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (dalam

  

Page 21: skripsi pengembanngan media pembelajaran

11  

Sadiman dkk., 2008). Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses terjadinya pembelajaran.

Santosa S. Hamidjojo (dalam Sihkabuden, 1999) memberikan batasan

bahwa media adalah semua bentuk perantara yang dipakai penyebar ide, sehingga

idea tau gagasan tersebut sampai pada penerima. Sementara itu Marshall Mc.

Luhan (dalam Sihkabuden, 1999) berpendapat bahwa media merupakan suatu

sarana atau saluran (channel) sebagai perantara antara pemberi pesan dan

penerima pesan. Selanjutnya Blacks dan Horalsen (dalam Sihkabuden, 1999)

berpendapat, media adalah saluran komunikasi atau medium yang digunakan

untuk membawa/menyampaikan suatu pesan, di mana medium itu merupakan

jalan atau alat dengan mana suatu pesan berjalan antara komunikator ke

komunikan. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran memiliki tujuan agar

proses penyampaian informasi dapat berjalan dengan baik sehingga tercapainya

tujuan pembelajaran.

Pengertian media menurut AECT (Association of Education and

Communication Technology) di Amerika adalah segala bentuk dan saluran yang

digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi (dalam Sadiman dkk.,

2008). Menurut Latuheru (1988) media adalah semua alat (bantu) atau benda yang

digunakan dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi dari sumber

kepada penerima).

Sedangkan istilah pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk

membelajarkan pebelajar. Membelajarkan berarti usaha (pebelajar) dengan

guru/pembelajar/pengajar, sehingga proses pembelajaran seperti ini adalah

  

Page 22: skripsi pengembanngan media pembelajaran

12  

sebagai bagian proses komunikasi antar manusia (dalam hal ini yaitu pembelajar

dan pebelajar). Meskipun dapat saja terjadi komunikasi langsung antara pebelajar

dengan bahan pembelajaran, di sana ada peranan media pembelajaran

(Sihkabuden, 1999).

Jadi pengertian media pembelajaran secara singkat dapat dikemukakan

sebagai sesuatu (bisa alat, bisa bahan, bisa keadaan) yang dipergunakan sebagai

perantara komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Jadi ada tiga konsep yang

mendasari batasan media pembelajaran di atas, yaitu konsep komunikasi, konsep

system dan konsep pembelajaran (Sihkabuden, 1999). Setyosari dan Sihkabuden

(2005) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat atau sarana atau

perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran jembatan dalam

kegiatankomunikasi antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan

(penerima pesan).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian media

pembelajaran adalah alat perantara untuk pemahaman makna materi yang

disampaikan guru baik berupa media cetak atau elektronik dan sebagai alat untuk

memperlancar penerapan komponen-komponen sistem pembelajaran, sehingga

pembelajaran dapat bertahan lama, menyenangkan dan efektif.

Dalam mendesain pesan untuk suatu media, harus diperhatikan ciri-ciri

atau karakteristik dari sasaran (umur, latar belakang sosial budaya, pendidikan,

dan sebagainya) dan kondisi belajar yaitu faktor-faktor yang dapat menimbulkan

semangat belajar. Dengan demikian media tersebut akan berhasil dalam

membawakan pesan belajar yang ditandai oleh terjadinya perubahan tingkah laku

atau sikap belajar pada siswa.

  

Page 23: skripsi pengembanngan media pembelajaran

13  

2. Fungsi Media Pembelajaran

Kehadiran media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai

pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya untuk

obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khusunya

konsep yang berkaitan dengan alam semesta lebih banyak menonjol visualnya,

sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek,

tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media

mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang

sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar

dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa

menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata melalui

perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya mengakibatkan siswa

memperoleh gambaran yang nyata (Degeng,1999:19).

a. Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu Dalam Pembelajaran

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat

kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak

memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat

memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran

yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya.

Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh

siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan

dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar

tersebut abstrak dan rumit/kompleks.

  

Page 24: skripsi pengembanngan media pembelajaran

14  

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju

tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan

pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar

siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar

siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang

lebih baik daripada tanpa bantuan media.

b. Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar

Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber

belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan

pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar

dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku

perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media

pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam

memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat

memperkaya wawasan siswa

Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002) ciri media pendidikan

yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Fiksatif (fixative property)

Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa/objek.

2. Manipulatif (manipulatif property)

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa

dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-

lapse recording.

  

Page 25: skripsi pengembanngan media pembelajaran

15  

3. Distributif (distributive property)

Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu tampilan

yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat menggambarkan

kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif

sama tentang kejadian itu.

B. MULTIMEDIA

1. Pengertian Multimedia

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996)

atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu, suara,

gambar dan teks (Mc Cormick, 1996) atau multimedia adalah kombinasi dari

paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa

audio (suara,musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk,

2002) atau multimedia merupakan alat yang menciptakan presentasi yang

dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio

dan gambar video (Robin dan Linda, 2001) (dalam Juaheri

2007,www.ilmukomputer.com)

Definisi lain dari multimedia yaitu dengan menempatkannya dalam

konteks, seperti yang dilakukan oleh Hoftsteter (2001), multimedia adalah

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,

audio, video dan animasi dengan menggabungkan link dan tool yang

memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan

berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting

multimedia. Pertama, harus adakomputer yang mengkoordinasi apa yang

  

Page 26: skripsi pengembanngan media pembelajaran

16  

dilihat dan didengar yang berinteraksi dengan kita. Kedua, harus ada link

yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi

yang memandu kita, menjelajah jaringan informasi yang saling terhubung.

Keempat, multimedia menyediakan tempat kepada kita untuk

mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi dan ide kita

sendiri. Jika salah satu komponen tidak ada, maka bukan multimedia dalam

arti luas namanya. Dari definisi diatas, maka multimedia ada yang online

(internet) dan multimedia yang offline (tradisional).

2. Unsur-Unsur Multimedia

Unsur-unsur pendukung multimedia antara lain: (dalam

http://ariasdimultimedia.wordpress.com/multimedia-dalam-dunia-

pendidikan/)

a. Teks, bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan

dikendalikan adalah teks. Teks merupakan yang paling dekat dengan

kita dan yang paling banyak kita lihat. Teks dapat membentuk kata,

surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa kita.

Kebutuhan teks tergantung pada kegunaan aplikasi multimedia. Secara

umum ada empat macam teks yaitu teks cetak, teks hasil scan, teks

elektronis dan hyperteks.

b. Grafik, alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau

publikasi multimedia adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat

mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat

meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan

lebih berguna. Sering dikatakan bahwa sebuah gambar mampu

  

Page 27: skripsi pengembanngan media pembelajaran

17  

c. backdrop (latar belakang) suatu teks untuk menghadirkan kerangka

yang mempermanis teks. Secara umum ada lima macam gambar atau

grafik yaitu gambar vektor (vector image), gambar bitmap (bitmap

image), clip art, digitized picture dan hyperpicture.

d. Bunyi atau Sound, bunyi atau sound dalam komputer multimedia,

khusunya pada aplikasi bidang bisnis dan game sangat bermanfaat.

Komputer multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan

multimedia. Bunyi atau sound dapat kita tambahkan dalam produksi

multimedia melalui suara, musik dan efek-efek suara. Seperti halnya

pada grafik, kita dapat membeli koleksi sound disamping juga

menciptakan sendiri. Beberapa jenis objek bunyi yang biasa digunakan

dalam produksi multimedia yakni format waveform audio, compact disk

audio, MIDI sound track dan mp3.

e. Video, video adalah rekaman gambar hidup atau gambar bergerak yang

saling berurutan. Terdapat dua macam video yaitu video analog dan

video digital. Video analog dibentuk dari deretan sinyal elektrik

(gelombang analog) yang direkam oleh kamera dan dipancarluaskan

melalui gelombang udara. Sedangkan video digital dibentuk dari

sederetan sinyal digital yang berbentuk yang menggambarkan titik

sebagai rangkaian nilai minimum atau maksimum, nilai minimum

  

Page 28: skripsi pengembanngan media pembelajaran

18  

berarti 0 dan nilai maksimum berarti. Terdapat tiga komponen utama

yang membentuk video digital yaitu frame rate, frame size dan data

type. Frame rate menggambarkan berapa kali bingkai gambar muncul

setiap detiknya, sementara frame size merupakan ukuran fisik

sebenarnya dari setiap bingkai gambar dan data type menentukan

seberapa banyak perbedaan warna yang dapat muncul pada saat

bersamaan.

f. Animasi dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer

untuk menciptakan gerak pada layar. Ada sembilan macam animasi

yaitu animasi sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan,

animasi spline, animasi vector, animasi karakter, animasi computational

dan morphing.

3. Keunggulan Multimedia

Kelebihan penggunaan multimedia dalam pendidikan

a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif . Pengajar akan selalu

dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.

b. Mampu mengabungkan antara text, gambar, audio ,musik, animasi

gambar atau vidio dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna

tercapainya tujuan pembelajaran.

c. Mampu menimbulkan rasa senang selama proses PBM berlangsung.

Hal ini akan menambah motivasi siswa selama proses PBM hingga

didapatkan tujuan pembelajaran yang maksimal.

  

Page 29: skripsi pengembanngan media pembelajaran

19  

d. Mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk

diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang

konvensional.

e. Media penyimpanan yang relatif gampang dan fleksibel.

4. Multimedia interaktif

Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file)

yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video,

interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi),

digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Pemanfaatan

multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk: media pembelajaran, game,

film, me-dis, militer, bisnis, desain, Arsitektur, olahraga, hobi, iklan/promosi,

dll.(Wahono, 2007).

Sedangkan pengertian interaktif sendiri terkait dengan komunikasi 2

arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi

dalam multimedia interaktif (berbasis komputer) adalah hubungan antara

manusia (sebagai user/pengguna produk) dan komputer

(software/aplikasi/produk dalam format file tertentu, biasanya dalam bentuk

CD). Dengan demikian produk/CD/aplikasi yang diharapkan memiliki

hubungan 2 arah/timbal balik antara software/aplikasi dengan usernya (Harto,

2008). Interaktifitas dalam multimedia oleh Zeemry (2008:) diberikan batasan

sebagai berikut: (1) pengguna (user) dilibatkan untuk berinteraksi dengan

program aplikasi; (2) aplikasi informasi interaktif bertujuan agar pengguna bisa

mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja tanpa harus “melahap”

  

Page 30: skripsi pengembanngan media pembelajaran

20  

semuanya. (dalam http://wijayalabs.blogspot.com/2007/11/ Multimedia-

intreaktif, diakses tanggal 14 maret 2010)

Berdasar dua pengertian tersebut (multimedia dan interaktif) maka

dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu tampilan

multimedia yang dirancang oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi

menginformasikan pesan dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya

(user).

C. BELAJAR MANDIRI

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau

motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan

dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

(Mudjiman, 2008:7)

Dari pengertian tersebut dapat dijabarkan seperti berikut:

1. Kegiatan belajar aktif merupakan kegiatan belajar yang memiliki ciri

keaktifan pembelajar, keterarahan, dan kreativitas untuk mencapai

tujuan.

masalah.

2. Motif atau niat, untuk menguasai sesuatu kompetensi adalah kekuatan

pendorong kegiatan belajar scara intensif, terarah dan kreatif.

3. Kompetensi adalah pengetahuan, atau keterampilan yang dapat

digunakan untuk memecahkan

4. Dengan pengetahuan yang telah dimiliki pembelajar mengolah informasi

yng telah diperoleh dari sumber belajar, sehingga menjadi pengetahuan

ataupun keterampilan baru yang dibutuhkannya.

  

Page 31: skripsi pengembanngan media pembelajaran

21  

5. Tujuan belajar hingga evaluasi hasil belajar, ditetapkan sendiri oleh

pembelajar, sehingga ia sepenuhnya menjadi pengendali kegiatan

belajarnya.

belajar secara mandiri dapat dikatakan juga pembelajaran secara

individual. Pembelajaran individual merupakan suatu model pembelajaran yang

berpusat pada kemampuan setiap individu dalam menyelesaikan tugas belajarnya,

dengan mempertimbangkan kondisi waktu atau tingkat pemahaman yang dimiliki.

Pembelajaran individual dapat mencakup cara pengaturan (Mbulu,2001) antara

lain:

1. Rencana studi mandiri (independent study plan); tenaga pengajar dan

peserta didik membuat perjanjian mengenai apa yang di pelajari dengan

mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.

2. Program studi yang dikelola sendiri (self-directed study); peserta didik

diberi suatu daftar tujuan-tujuan yang harus dicapai, termasuk materi yang

harus dikuasai, dan suatu daftar literatur yang harus dikuasai.

3. Program belajar yang berpuat pada peserta didik (learner-centered

program); dalam batas-batas tertentu, peserta didik di perbolehkan

menentukan sendiri apa yang akan dipelajari dan dalam urutan yang

bagaimana.

4. Belajar menurut kecepatan sendiri (self-pacing); peserta didik mempelajari

materi tertentu, untuk mencapai tujuan tertentu pula. Semua harus

mencapai tujuan-tujuan instruksional yang sama, tetapi mereka mengatur

sendiri laju kemajuannya (rate of progress) dalam mempelajari bahan.

  

Page 32: skripsi pengembanngan media pembelajaran

22  

5. Pengaturan instruksional oleh siswa sendiri (student-determined

instruction); yang menyangkut penetuan tujuan-tujuan instruksional,

pemilihan media pembelajaran dan nara sumber, penentuan alokasi waktu

untuk mempelajari berbagai topic, instruksional dan kebebasan untuk

memprioritaskan materi pelajaran tertentu.

6. Kombinasi dari pengajaran kepada kelompok peserta didik yang besar

dengan pengajaran kelompok peserta didik yang kecil. Selain itu ada pula

keharusan untuk belajar mandiri,terutama dalam materi-materi yang

membutuhkan usaha tambahan.

7. Pendekatan system (system approach) yang mengembangkan pola

instruksional yang sistematik dan terencana, yang mencakup perencanaan,

pengelolaan dan evaluasi pembelajaran.

Anung Haryono (dalam Miarso: 1986) menjabarkan ada beberapa

keuntungan dari system belajar mandiri, baik bagi siswa ataupun bagi guru.

Adapun keuntungan tersebut sebagai berikut:

a. Bagi siswa:

1. Belajar mandiri memberi kemungkinan siswa untuk maju sesuai pelajuan

(pacing) belajar masing-masing

2. Siswa berhubungan atau berinteraksi langsung dengan bidang pelajaran

yang dipelajarinya.

3. Siswa dapat memperoleh tanggapan langsung mengenai jawaban atau tes

yang ia kerjakan. dengan demikian siswa mendapat kepuasan atas hasil

kerjanya.

  

Page 33: skripsi pengembanngan media pembelajaran

23  

4. Siswa memperoleh kesempatan untuk memahami secara lebih mendalam

bidang pelajarannya.

5. Melalui hasil tes diagnostik siswa dapat lebih memusatkan perhatian pada

materi pelajaran yang belum dikuasai dan mengulang dengan cepat hal-hal

yang telah dikuasainya.

6. Siswa memperoleh kesempatan untuk mendalami bidang pelajaran yang

dipelajarinya tanpa dibatasi, sehingga ia dapat belajar sampai batas

kemampuannya mengizinkan.

b. Bagi guru:

1. Guru dapat membebaskan diri dari menerangkan keterampilan-keterampilan

dasar yang sifatnya rutin.

2. Guru dapat menyediakan bahan belajar yang lebih tepat bagi kebutuhan

setiap siswa.

3. Guru dilengkapi dengan alat tes diagnostik sehingga ia dapat mengenal

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap siswa.

4. Guru dapat mengunakan waktu bersama siswa yang paling memerlukan

bantuan.

5. Guru dapat menyediakan bahan pembelajaran yang dirancang dengan

cermat dan disusun dengan baik.

6. Guru lebih banyak memperoleh kepuasan kerja karena ia dapat memberikan

bantuan yang berguna.

7. Guru dapat bertindak bukan sebagai penceramah tetapi sebagai

pembimbing.

  

Page 34: skripsi pengembanngan media pembelajaran

24  

D. MOTIVASI 

1. Pengertian Motivasi

Menurut Mc. Donald (Sadiman,2008) motivasi adalah peubahan energi

dalam diri sesorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc.Donald ini

mengandung tiga elemen penting.

a. Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada

organisme manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dngan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi

dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/terdorong oleh unsure lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan

ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,

dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan

perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar

tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri sesorang.

  

Page 35: skripsi pengembanngan media pembelajaran

25  

2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Motivation is an

essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal bila ada

motivasi. Hal ini menjadikan motivasi akan senantiasa menetukan intensitas usaha

belajar bagi siswa. Sehubungan dengan hal tersebut motivasi mempunyai tiga

fungsi, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah pebuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Oleh karena itu, dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain adanya usaha tekun dan terutama

didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan

prestasi yang baik.

E. HASIL BELAJAR

Sudjana (2009:22) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.

  

Page 36: skripsi pengembanngan media pembelajaran

26  

Davies, Jarolimek dan Foster (dalam Dimyati dkk, 1994:187)

mengemukakan bahwa ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar siswa

secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni: ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotorik.

Sudjana (2009:22) menyatakan bahwa dalam sistem pendidikan nasional

rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kulikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotor.

Arikunto (2003:117) mengemukakan juga bahwa ada 3 ranah atau

domain besar, yang terletak pada tingakatan ke-2 yang selanjutnya disebut

taksonomi yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affektive

domain), dan ranah psikomotor (psycomotor domain).

F. MODEL-MODEL PENGEMBANGAN MEDIA

Dalam pengembangan media ada banyak model-model pengembangan

yang dirancang oleh para ahli dalam bidang teknologi penddikan. Dari model-

model pengembangan ada beberapa model yang sering digunakan sebagai rujukan

dalam pengembangan media.

1. Model Sadiman

Sadiman dalam bukunya menuturkan untuk membuat sebuah ranacngan

program media pembelajaran diharapkan ada persiapan dan perncanaan yang

teliti. Dalam membuat perencanaan tersebut ada beberapa pertanyaan yang harus

dijawab, diantaranya. Mengapa program tersebut dibuat? Dalam pembuatan

  

Page 37: skripsi pengembanngan media pembelajaran

27  

program media tersebut adakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai? Untuk

siapakah program media itu dibuat? Sasaran yang dituju dalam pembuatan media

itu, anak-anak, siswa SMP/SMA, Mahasiswa, orang dewasa, masyarakat umum.

Setelalah menentukan sasaran juga harus ditentukan, bagaimana karakteristik

sasaran? Serta perlukah program media ini dibuat? Perubahan tingkah laku apa

yang diharapkan setelah selesai belajar menggunakan media tersebut?materi apa

yang sesuai dengan sasaran? Serta bagaimana urutan materi itu harus disajikan?

Dalam hal ini juga diperlukan alat ukur untuk mengetahui perubahan tingkah laku

dari sasaran dari program media tersebut.

Dalam model pengembangan media sadiman memiliki kecendrungan

media yang dikembangkan dalam pendidikan formal. Berikut adalah bentuk

flowchart model pengembangan sadiman:

Perumusan butir-butir materi

Identifikasi kebutuhan

Perumusan alat ukur

Bagan 2.1 Model Pengembangan Menurut Sadiman (2008)

Berdasarkan diagram tersebut, dalam sistematika pengembangan model

sadiman, terdapat langkah-langkah yang akan dilakukan guna mencapai hasil yang

diharapkan. Tahapan-tahapan yang harus ditempuh sebagai berikut: (1) identifikasi

 

Penulisan naskah media

Perumusan tujuan

Tes/ Uji coba

Naskah siap

revisi tidak 

  

Page 38: skripsi pengembanngan media pembelajaran

28  

kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butir-butir materi; (4) perumusan alat

pengukur keberhasilan; (5) penulisan naskah media; (6) tes/ uji coba; (7) revisi; (8)

Produk siap dimanfaatkan.

2. Model Sugiyono

Dalam pengembangan model Sugiyono ada beberapa tahapan yang harus

dtempuh dalam proses pengembangan media, yaitu: (1) identifikasi potensi dan

masalah yang melatarbelakangi pengembangan, (2) pengumpulan data informasi yang

dibutuhkan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang akan dikembangkan, (3)

merancang desain produk yang diharapkan, (4) validasi desain untuk menilai apakah

rancangan produk yang akan dikembangkan akan lebih efektif dan efisien, (5) perbaikan

desain sebagaimana hasil validasi, (6) uji coba produk dalam bentuk prototype, (7) revisi

produk, (8) uji coba pemakaian; (9) revisi produk; kemudian dilanjutkan dengan (10)

produksi massal produk tersebut.

Pengembangan model Sugiyono dapat dilihat dalam bagan berikut:

Bagan 2.2 Model Pengembangan Menurut Sugiyono (2008)

3. Model Borg & Gall

Dalam model Borg & Gall, tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh

pengembang sebagai berikut: (1) analisis kebutuhan; (2) perencanaan media; (3)

Desain Validasi Potensi dan Masalah

Pengumpulan data Produk Desain

Ujicoba Revisi Produk

Ujicoba Produk

Revisi Desain

P k i

Produksi Massal

Revisi Produk

  

Page 39: skripsi pengembanngan media pembelajaran

29  

pengembangan produk; (4) uji oba perseorangan; (5) revisi; (6) uji oba kelompok kecil;

(7) revisi; (8) uji coba kelompok besar; (9) revisi; dan (10) penyebaran dan pelaporan.

Model borg & gall dapat dilihat pada bagan berikut:

Bagan 2.3 Model Pengembangan Menurut Borg & Gall (2001)

G. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

1. Pengertian IPS

IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan

penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari

konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi,

Antropologi, dan Ekonomi.

Materi pelajaran IPS merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu

sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu. Misalkan materi tentang Pasar,

maka harus ditampilkan kapan atau bagaimana proses berdirinya (Sejarah),

dimana pasar itu berdiri (Geografi), bagaimana hubungan antara orang-orang yang

  

Page 40: skripsi pengembanngan media pembelajaran

30  

berada di pasar (Sosiologi), bagaimana kebiasaan-kebiasaan orang menjual atau

membeli di pasar (Antropologi) dan berapa atau jenis-jenis barang yang

diperjualbelikan (Ekonomi).

Muriel Crosby menyatakan bahwa IPS diidentifikasi sebagai studi yang

memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik

bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana orang memecahkan masalah-

masalah, bagaimana orang hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan

diubah oleh lingkungannya (Leonard S. Kenworthy, 1981 : 7). IPS

menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam

lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Interaksi antar individu dalam ruang

lingkup lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun

tetangga atau rukun warga, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi,

negara dan dunia.

Karakteristik tujuan IPS menurut Bruce Joyce (Leonard S. Kenworthy,

1981 : 7) memiliki tiga katagori yaitu :

1. Pendidikan kemanusiaan.

2. Pendidikan kewarganegaraan.

3. Pendidikan intelektual.

1. Pendidikan kemanusiaan memiliki arti bahwa IPS harus membantu anak

memahami pengalamannya dan menemukan arti atau makna dalam

kehidupannya. Dalam tujuan pertama ini terkandung unsur pendidikan

nilai. Guru dapat menyajikan materi IPS dalam tujuan ini misalkan dalam

materi lingkungan keluarga,. ditanyakan kepada siswa mengenai pekerjaan

apa yang ia lakukan di keluarga dan mengapa ia melakukan pekerjaan

  

Page 41: skripsi pengembanngan media pembelajaran

31  

tersebut. Siswa mungkin akan menjawab dari pengalamannya sebagai anak

yang paling besar harus membimbing adik-adiknya. Ia melakukan hal

tersebut misalkan karena timbulnya rasa tanggung jawab.

2. Pendidikan kewarganegaraan mengandung arti bahwa siswa harus

dipersiapkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam dinamika kehidupan

masyarakat. Siswa memiliki kesadaran untuk meningkatkan prestasinya

sebagai bentuk tanggung jawab warga negara yang setia pada negara.

Pendidikan nilai dalam tujuan ini lebih ditekankan pada kewarganegaraan.

Materi yang disajikan, misalnya ketika berbicara tentang lingkungan

sekolah, maka anak diminta untuk belajar dengan baik. Mereka adalah

generasi penerus yang akan menggantikan generasi sekarang.

3. Pendidikan intelektual mengandung arti bahwa anak membutuhkan untuk

memperoleh ide-ide yang analitis dan alat-alat untuk memecahkan masalah

yang dikembangkan dari konsep-konsep ilmu sosial. Dalam memecahkan

masalah anak akan dihadapkan pada upaya mengambil keputusan sendiri.

Dengan peningkatan kematangan, anak harus belajar untuk menjawab

pertanyaan dengan benar dan menguji ide-ide kritis dalam situasi sosial.

Misalnya, dalam materi tentang pasar, siswa dihadapkan pada masalah

tentang mana yang lebih baik belanja di pasar tradisional atau swalayan

apabila ibunya ingin membeli sayuran. Dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan tersebut siswa akan dihadapkan berbagai

pertimbangan, seperti jarak pasar dari rumah, ongkos yang digunakan,

perbandingan harga sayuran di pasar tradisional dan swalayan, dan lain-

lain.

  

Page 42: skripsi pengembanngan media pembelajaran

32  

Jack R. Fraenkel (1980 : 8-11) membagi tujuan IPS dalam empat kategori

yaitu :

1. Pengetahuan

2. Keterampilan

3. Sikap

4. Nilai

1. Pengetahuan adalah kemahiran dan pemahaman terhadap sejumlah

informasi dan ideide. Tujuan pengetahuan ini membantu siswa untuk belajar

lebih banyak tentang dirinya, fisiknya dan dunia sosial. Misalnya, siswa

dikenalkan dengan konsep apa yang disebut dengan lingkungan alam,

lingkungan buatan, keluarga, tetangga, dan lain-lain.

2. Keterampilan adalah pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu

sehingga digunakan pengetahuan yang diperolehnya. Beberapa keterampilan

yang ada dalam IPS adalah :

a. Keterampilan berpikir yaitu kemampuan mendeskripsikan,

mendefinisikan, mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat

generalisasi, memprediksi, membandingkan dan mengkontraskan, dan

melahirkan ide-ide baru.

enarik

b. Keterampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah, menulis,

berbicara, mendengarkan, membaca dan meninterpretasi peta, membuat

garis besar, membuat grafik dan membuat catatan.

c. Keterampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan

suatu hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan

dengan masalah, menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan m

  

Page 43: skripsi pengembanngan media pembelajaran

33  

kesimpulan, menerima, menolak atau memodifikasi hipotesis dengan

tepat.

d. Keterampilan sosial yaitu kemampuan bekerjasama, memberikan

kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda non-

verbal yang disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara-cara

menolong masalah yang lain, memberikan penguatan terhadap kelebihan

orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.

3. Sikap adalah kemahiran mengembangkan dan menerima keyakinan-

keyakinan, interes, pandangan-pandangan, dan kecenderungan tertentu.

4. Sedangkan nilai adalah kemahiran memegang sejumlah komitmen yang

mendalam, mendukung ketika sesuatu dianggap penting dengan tindakan

yang tepat.

4. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama

(SMP/MTs.). Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,

dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran ini,

siswa diharapkan dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan

bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang datang

siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global

selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS

dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,

  

Page 44: skripsi pengembanngan media pembelajaran

34  

komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan

keberhasilan dalam kehidupan di maysrakat. Dengan pendekatan tersebut

diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan. Mata pelajaran IPS bertujuan supaya siswa

mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis,

memiliki rasa ingin tahu, dapat memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial. Tujuan yang lainnya yaitu supaya siswa memiliki komitmen dan

kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Dan tujuan yang terakhir

supaya siswa memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, serta

berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global. Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

meliputi aspek-aspek seperti manusia, tempat, lingkungan, waktu, keberlanjutan,

perubahan, sistem social budaya, perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

5. Tujuan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Sugiharti (1995:28) tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

secara umum yaitu (1) membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan di masysrakat, (2) membekali anak didik dengandengan

kemampuan mengidentifikasi, (3) menganalisa dan menyusun alternative

pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, (4)

membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga

masyarakat dan dengan berbagai keilmuan, (5) membekali anak didik dengan

kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap lingkungan hidup

dan kehidupan yang tak terpisahkan, (6) membekali anak didik dengan

  

Page 45: skripsi pengembanngan media pembelajaran

35  

  

kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan

perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu dan teknologi.

6. Keterampilan Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Seorang siswa harus mempunyai sejumlah keterampilan dalam belajar,

seperti keterampilan dalam menghadapi masalah, keterampilan membaca,

keterampilan dalam bekerja sama dengan kelompok, dan keterampilan lainnya

supaya dapat menunjang tercapainya tujuan dalam suatu pembelajaran. Menurut

Sugiharti (1995:28) dalam mengajarkan keterampilan perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut: (1) keterampilan hendaknya secara fungsional berhubungan

dengan sesuatu yang dipelajari, sekalipun kadang-kadang diperlukan keterampilan

khusus, (2) anak hendaknya memahami makna dan tujuan keterampilan itu

sehingga ada dorongan untuk belajar.

 

Page 46: skripsi pengembanngan media pembelajaran

36  

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

Pada bab ini dipaparkan: (a) Rancangan pengembangan; (b) Prosedur

pengembangan; (c) Instrumen penelitian; (d) Teknik analisis data;

A. RANCANGAN PENGEMBANGAN

Pengembangan multimedia interaktif ini menggunakan model

pengambangan sadiman. Model pengembangan Sadiman dengan sedikit

pengubahan tahapan dapat dilihat pada flow chart berikut:

Penulisan naskah media

Perumusan alat ukur

Perumusan butir-butir

Produksi

Produk siap

revisiPerumusan tujuan

Identifikasi

Tes/ Uji coba produk

tidak 

Bagan 3.1 Model Pengembangan Sadiman (2008)

  

Page 47: skripsi pengembanngan media pembelajaran

37  

Alasan mengapa pengembang meggunakan model sadiman, model

sadiman lebih berfokus pada pendidikan formal, sehingga sesuai dengan media

yang akan dikembangkan, yang ditujukan untuk sekolah tingkat pertama. dan

model ini sering digunakan oleh pengembang-pengembang media dalam

rujukannya mengembangkan media.

B. PROSSEDUR PENGEMBANGAN

Langkah-langkah prosedur pengembangan yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan

Analisis tujuan pembelajaran

Perumusan materi

Mengembangkan alat evaluasi

Menyusum Naskah/Story board

Produksi

Uji coba produk

Revisi

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

1. Identifikasi Kebutuhan

Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud dengan kebutuhan adalah

kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan peserta didik yang kita

inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap yang mereka miliki

sekarang (Sadiman, 2002).

  

Page 48: skripsi pengembanngan media pembelajaran

38  

Langkah awal yang ditempuh pengembang adalah observasi dan

wawancara ke MTs. al-mubarok. Tujuan dilakukannya observasi dan wawancara

tersebut adalah untuk mengetahui dan mendapatkan keterangan, gambaran serta

masukan mengenai media apa yang selama ini digunakan dalam proses

pembelajaran sehari-hari, sehingga dapat diketahui media yang tepat untuk

dikembangkan dalam proses belajar khususnya matapelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial guna mencapai efektifitas proses pembelajaran.

Dari kegiatan observasi dan wawancara di MTs. Al-Mubarok pengembang

melihat bahwa selama ini penjelasan teori disampaikan oleh dosen dengan

pembelajaran klasik saja, sehingga siswa masih bingung tentang mata

pelajarannya terutama dalam hal penguasaan materi. Berdasarkan hasil tersebut

maka pengembang mencoba untuk membuat bahan ajar berbasis multimedia

untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial di MTs. Al-Mubarok, diharapkan mampu menarik minat serta motivasi

belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan.

2. Analisis Tujuan

Tujuan merupakan dasar acuan bagi kita untuk melakukan sesuatu. Tujuan

dapat memberi arah kepada tindakan yang harus dilakukan. Demikian juga dalam

sistem pendidikan juga mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dalam pendidikan,

tujuan instruksional sangat diperlukan untuk menentukan arah ke mana tindakan

harus dilakukan.

Tujuan pembelajaran dalam pengembangan media Multimedia Interaktif

ini terdiri dari tujuan pembelajaran umum (TPU) dan tujuan pembelajaran khusus

(TPK). Adapun tujuan pembelajaran umum adalah peserta didik mampu

  

Page 49: skripsi pengembanngan media pembelajaran

39  

memahami matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan pembelajaran

khususnya adalah (1) Sifat fisik atmosfer, (2) Unsur-unsur cuaca dan iklim,

(3)Tipe tipe hujan, (4) Proses terjadinya angin, (5) Siklus hidrologi, (6) Jenis-jenis

perairan darat dan perairan laut, dan (7) Zona laut menurut letak dan kedalaman.

3. Perumusan Materi Pembelajaran.

Dari analisis tujuan dapat diketahui materi yang dikembangkan. Isi

pembelajaran yang diajarkan untuk suatu mata pelajaran harus bersifat dinamis,

tidak terpaku pada satu sumber belajar saja (buku teks), tetapi juga harus dapat

mengintegrasikan media yang lainnya sebagai sumber belajar.

Dalam mengembangkan materi ini, pengembang melakukan konsultasi

dengan guru mata pelajaran dan berbagai pihak yang berkompeten dalam bidang

Ilmu Pengetahuan Sosial.

4. Mengembangakan Alat Evaluasi

Untuk mengukur sejauh mana kemampuan, keterampilan, serta

pemahaman siswa terhadap materi Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan

“Atmosfer dan Hidrosfer” dengan media Multimedia Interaktif, maka diperlukan

alat evaluasi belajar. Alat evaluasi belajar ini dikembangkan sesuai dengan tujuan

yang hendak dipakai dan pokok-pokok materi pelajaran yang akan disajikan

kepada peserta didik.

Alat evaluasi yang telah disusun digunakan melalui pre-test dan post-test.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan data sejauh mana media

pembelajaran multimedia interaktif dapat diterima oleh siswa MTs. Al-Mubarok .

dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

  

Page 50: skripsi pengembanngan media pembelajaran

40  

5. Penulisan naskah/storyboard

Berdasarkan pada identifikasi tujuan dan kajian materi pada buku panduan

pengajar, maka disusunlah naskah/storyboard Multimedia interaktif seperti

berikut:

NO STORY BOARD KETERANGAN 1    Tampilan awal

1. Logo UM

2. Judul program

3. Judul pokok bahasan

4. Tombol masuk

 

2    Tampilan menu utama

1. Judul program

2. Judul Pokok bahasan

3. Tombol petunjuk

penggunaan

4. Tombol Materi

5. Tombol tujuan

pembelajaran

6. Tombol Tambahan

7. Tombol soal latihan

8. Tombol music 

9. Tombol keluar 

6

3  4

7

8  8 

2

  

Page 51: skripsi pengembanngan media pembelajaran

41  

3  Tampilan petunjuk

penggunaan

1. Judul scene (petunjuk

penggunaan)

2. Uraian petunjuk

penggunaan

3. Tombol kembali

 

4    Tampilan tujuan

pembelajaran

1. Judul scene (tujuan

pembelajaran)

2. Uraian tujuan

pembelajaran

3. Tombol kembali

 

5    Tampilan pilihan materi

1. Judul scene

2. Tombol pilihan materi

3. Tombol kembali 

4. Tombol keluar 

 

2

2

43 

  

Page 52: skripsi pengembanngan media pembelajaran

42  

6    Tampilan uraian materi

1. Judul program

2. Materi

3. Uraian meteri

4. Tombol menu utama

5. Tombol pilihan materi

6. Tombol soal latihan

7. Tombol keluar

7    Tampilan latihan soal

1. Judul scene (latihan

soal)

2. Latihan soal

3. Tombol kembali

4. Tombol keluar

7

654

3 2 

1

3  4

6. Produksi

Setelah mengumpulkan semua materi yang diperlukan, yang meliputi:

materi pelajaran, gambar, audio, dan animasi, selanjutnya adalah memasuki tahap

produksi dengan memadukan semua materi tersebut, sehingga akan membentuk

sebuah multimedia interaktif yang siap digunakan.

Dalam memproduksi media pembelajaran multimedia interaktif langkah-

langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Menentukan latar belakang (background) dari setiap tampilan halaman.

  

Page 53: skripsi pengembanngan media pembelajaran

43  

b. multimedia interaktif

c. Membuat animasi gerakan

Menentukan tampilan opening

Menentukan letak menu utam

an letak tombol yang akan digunakan

Menentukan gambar, gr n sebagai

pengiring materi

mbuatan multimedia interaktif dengan

pan ke dalam hardisk serta m

oduk

Dalam pengembangan m

, yang bertujuan untuk

mengu

ainya

an.

dual kepada siswa. Tujuan dari ujicoba

pe

produksi sebagai perbaik

h seorang dosen Pembina matakuliah di jurusan Teknologi

Pendid

d. a untuk masuk dalam materi pembelajaran

e. Menentuk

f. afik, serta audio yang akan digunaka

Memproses akhir (finishing) dari pe

menyim enggandakan untuk uji coba produk.

7. Uji coba pr

edia sangat diperlukan suatu kegiatan penilaian

dan pengukuran. Kegiatan tersebut dinamakan uji coba

mpulkan data sebagai dasar dalam menetapkan apakah media pembelajaran

ini layak digunakan dalam proses pembelajaran sehingga menunjang tercap

tujuan yang telah ditentuk

Validasi multimedia interaktif Ilmu Pengetahuan Sosial ini meliputi:

a. Uji coba perseorangan (ahli media dan ahli materi)

Media yang selesai diproduksi oleh pengembang, selanjutnya diuji

cobakan kepada ahli media dan ahli materi, dengan cara multimedia interaktif

ini disajikan secara indivi

rseorangan ini adalah untuk mengetahui kualitas multimedia interaktif yang

di an jika ada kekurangannya. Adapaun ahli

medianya adala

ikan atau dosen ahli multimedia dan seorang ahli materi yaitu guru

pembina mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di MTs. Al-Mubarok

  

Page 54: skripsi pengembanngan media pembelajaran

44  

b

an

g

ng memiliki kemampuan

c. Uji

ple 1

1 kan uji coba lapangan

Memberikan pre-test (sebelum

3. Men

4

getahuan Sosial berbasis komputer.

Memberikan post-test (s

al ini dilakukan untuk menunjukkan

seberapa efektif dan efisien m an Sosial

. Uji coba kelompok kecil (Siswa)

Setelah selesai melaksanakan uji coba perseorangan, langkah

selanjutnya adalah melaksanakan uji coba kelompok kecil. Uji coba

kelompok kecil ini dilakukan dengan mengambil sample ssebanyak 3 siswa

MTs. Al-Mubarok, dengan kriteria 1 orang siswa yang memiliki kemampu

diatas rata-rata, 1 orang yang memiliki kemampuan rata-rata, dan 1 oran

ya dibawah rata-rata.

coba lapangan

Kegiatan uji coba lapangan dilakukan dengan mengambil sam

kelas yang terdiri dari 26 siswa MTs. Al-Mubarok, Adapun prosedur

pelaksanaan uji coba lapangan untuk multimedia interaktifpembelajaran

yaitu:

. Menjelaskan kepada siswa maksud mengada

2. menggunakan media)

yajikan media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berbasis

komputer.

. Mencatat umpan balik dari siswa selama media pembelajaran Ilmu

Pen

5. etelah menggunakan media) kemudian

dibandingkan dengan pre-test, h

edia pembelajaran Ilmu Pengetahu

berbasis komputer.

  

Page 55: skripsi pengembanngan media pembelajaran

45  

6. ada siswa untuk mengetahui pendapat terhadap

materi dan kualitas media yang disajikan melalui media pembelaja

Memberikan angket kep

ran Ilmu

Pengetahuan Sosial berb

an data

i materi dan

pan siswa tentang produ

Adapun aspek-aspek ya kuesioner ahli

media,

asis komputer.

7. Menganalisa data siswa.

Jenis data dalam pengembangan ini menggunakan data kualitatif d

kuantitatif. Data kualitatif dihasilkan dari tanggapan ahli media, ahl

tangga k, sedangkan data kuantitatif berupa hasil skor

angket dan evaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pre test dan

post test.

ng dinilai terdapat dalam kisi-kisi

ahli materi, dan siswa adalah sebagai berikut:

Table 3.1 kisi-kisi aspek yang menjadi tanggapan Ahli Media

No.

Aspek yang dinilai

Kriteria 4 3 2 1

Efektifitas

1. suaian desain multimedia interaktif dengan materi p Kese

elajaran

2. Kesesuaian multimedia interaktif yang digunakan dekarakteristik siswa

ngan

3. multimedia interaktif Kejelasan gambar (ilustrasi) yang digunakan dalam

Kejelasan teks dala f m multimedia interakti 4.

5. Ketepatan evaluasi pada men u latihan

6. Ketepatan alur/sistematika media pembelajaran multimedia interaktif

7. Kesesuaian peletakan menu-menu dalam tampilan media yang dikembangkan

Kemenarikan

  

Page 56: skripsi pengembanngan media pembelajaran

46  

8. kemenarikan desain tampilan multimedia interaktif

9. Komposisi warna sajian multimedia interaktif

10. Kemenarikan gambar dan efek animasi dalam multimedia interaktif

11. Kemenarikan musik pengiring

Efisiensi

12. Kemudahan memahami alur kerja dalam multimedia interaktif

13. Kemudahan pengoperasian multimedia interaktif

14. Kemudahan memahami materi pelajaran dalammultimedia interaktif

15. Kemudahan untuk memahami desain tampilan (layout)  

Table 3.2 kisi-kisi aspek yang menjadi tanggapan Ahli Materi

Aspek yang dinilai rite a

No. K ri

4 3 2 1

1. Kesesuaian multimedia interaktif dengan pencapaian tujuan pembelajaran

2. jaran. Kejelasan isi materi pela

3. Keutuhan materi mulai awal hingga akhir

4. Kemudahan pemahaman materi oleh siswa dengan menggunakan multimedia interaktif

5. Kesesuaian materi d aktif yang disajikan dengan ting

alam Multimedia interkat kebutuhan siswa

6. Pola pengembangan yang digunakan dalam multimedia interaktif berpengaruh pada pemahaman siswa

7. Kesesuaian Penggunaan bahasa dalam multimedia interaktif

8. Tingkat keefektifan pembelajaran dengan mmultimedia interaktif

enggunakan

9. Kemenarikan gambar pada masing-masing tampilan

10. Kesesuaian Soal latihan dengan isi materi

  

Page 57: skripsi pengembanngan media pembelajaran

47  

Ta pan Audiens/siswa

No. ia

ble 3.3 kisi-kisi aspek yang menjadi tangga

Aspek yang dinilai Kriter

4 3 2 1

1. Kemenarikan multimedia interaktif dalam belajar IPS

2. Pemahaman kata-kata dalam Pelajaran IPS

3. Kejelasan materi IPS dalam multimedia interaktif

4. Kemenarikan penggunaan gambar,gerak,suara dan wana

5. Kemenarikan tampilan multimedia interaktif

6. Motivasi belajar dengan menggunakan Multimedia interaktif

7. Kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan dalam multimedia interaktif

8. Kemudahan dalam pengoperasian multimedia interkatif

9. Kemudahan untuk memahami materi dengan multimedia interaktif

10. Penyajian pembelajaran mulai dari awal sampai akhir

8.

purnak n m dia

pembe lash apabila terdapat

k r setel u ahli edia,

EN PENELITIAN

pa

Revisi

Revisi dilakukan untuk memperbaiki atau menyem a e

lajaran berbasis komputer dengan program Adobe F

eku angan atau belum memenuhi kriteria yang diharapkan ah ji m

ahli materi dan audiens.

C. INSTRUM

Instrumen yang di gunakan dalam penelitian pengembangan ini beru

angket dan tes (pre tes dan post tes). Pembuatan instrumen ini sebagai alat

pengumpul data yang nantinya akan dianalisis dengan teknik prosentase. Hasil

  

Page 58: skripsi pengembanngan media pembelajaran

48  

analisis inilah yang akan menentukan tingkat keberhasilan (validitas) media yang

1. Angket

pulkan data tentang

dan tanggapan dari ahli media, ahli materi serta audiens. Angket

pai 4, yaitu:

2.

rnatif jawaban yang

disediakan.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

data p

dikem rumus yang digunakan dalam mengolah data ahli media,

ahli materi dan responden mahasiswa adalah;

a. Rumus data per item

telah di produksi .

Angket ini digunakan untuk mengukur kelayakan media yang

dikembangkan. Angket yang digunakan berupa angket tertutup, yang sudah

menyediakan alternatif jawaban. Sehingga responden tinggal memilih

jawaban yang ada. Angket ini digunakan untuk mengum

penilaian

dibuat dengan menggunakan skala penilaian berperingkat 1 sam

sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), buruk(1).

Tes

Selain angket juga digunakan alat pengumpul data berupa tes yang diujikan

kepada siswa. Tes ini diberikan untuk mengukur hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS. Jenis soal tes yang digunakan adalah tes obyektif yang

berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan alte

telah

Teknik analisis data menggunakan angket dan digunakan teknik analisis

ersentase untuk menentukan kiteria kelayakan dari media yang

bangkan. Adapun

1) Angket

  

Page 59: skripsi pengembanngan media pembelajaran

49  

P  XX x 100 %

P : Persentase

X : Jawaban responden dalam satu

Keterangan :

item

Jumlah nilai ideal dalam satu item

edia, ahli materi dan tanggapan

audien adalah:

X1 :

b. Rumus untuk mengolah data ahli m

P   ∑ x∑ x  x 100%

∑x : jumlah keseluruhan jawaban responden

Tabel 3.4 Kriteria tingkat kelayakan (Arikunto, 2006)

Katagori Prosentase Kualifikasi Ekuivalen

Keterangan:

P : persentase

∑x1 : jumlah keselurahan nilai ideal dalam satu item

100% : konstanta

A 80% - 100% Valid Layak

B 60% - 79% Cukup Valid Cukup Layak

C 50% - 59% Kurang Valid Kurang Layak

D 0% - 49% Tidak Valid Tidak Layak

a. la media dasi terseb i tingkat p %

- 100%, maka media tersebut tergolong kualifikasi valid.

b. pabila medi idasi ters tingka

- 79%, maka ebut tergo asi cuku

Keterangan table kriteria tingkat kelayakan :

Apabi yang divali ut mencapa ersentase 80

A a yang dival ebut mencapai t persentase 60

% media ters long kualifik p valid.

  

Page 60: skripsi pengembanngan media pembelajaran

50  

c. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 50 %

g kualifikasi kurang valid.

alid.

ncapai

an sesudah

m ini

uan Sosial di MTs. Al-Mubarok yaitu, 70.

t:

Pengolaha

1

2

- 59%, maka media tersebut tergolon

d. Apabila media yang divalidasi tersebut mencapai tingkat persentase 0 %

- 49%, maka media tersebut tergolong kualifikasi tidak v

Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan akan dikatakan

berhasil dan dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran apabila me

kriteria skor nilai diatas 60%

c. Rumus untuk mengelola data pre-test dan post-test

Pengolahan data pre tes dan pos tes dalam penelitian ini adalah

dengan menghitung perbandingan hasil belajar siswa sebelum d

enggunakan media pembelajaran multimedia interaktif. Perbandingan

ditentukan dengan acuan Standar Ketuntasan Minimum (SKM) mata

pelajaran Ilmu Pengetah

Adapun pengolahan datanya ditentukan sebagai beriku

n data sebelum menggunakan bahan ajar multimedia interaktif:

. Menentukan SKM (Standar Ketuntasan Minimum), yaitu ≥ 70.

. Menghitung jumlah siswa yang memenuhi SKM.

P ∑ ¡ 100%

Keterangan:

P : persentase

ΣX : jumlah keseluruhan siswa yang memenuhi SKM

KM.

P∑∑ ¡

ΣXi : jumlah keselurahan siswa

% : konstanta

3. Menghitung jumlah siswa yang tidak memenuhi S

100

  

Page 61: skripsi pengembanngan media pembelajaran

51  

Keterangan:

P : persentase

ΣX1 : jumlah keseluruhan siswa yang tidak memenuhi S KM

Pengolahan data sesudah menggunakan bahan ajar multimedia interaktif:

1. Menentukan SKM (Standar Ketuntasan Minimum), yaitu ≥ 70.

2. jumlah siswa yang memenuhi SKM.

∑∑

ΣXi : jumlah keselurahan siswa

% : konstanta

Menghitung

P ¡ 100

an an:

X : jumlah keseluruhan siswa yang memenuhi SKM

3. Menghitung jumlah siswa yang tidak memenuhi SKM.

P∑∑

Keter g

P : persentase

Σ

ΣXi : jumlah keselurahan siswa

% : konstanta

¡ 100

eran an:

ang tidak memenuhi SKM

han siswa

: konstanta

4. Menghitung tingkat persentase kenaikan hasil belajar.

P∑∑ ¡

Ket g

P : persentase

ΣX1 : jumlah keseluruhan siswa y

ΣXi : jumlah keselura

%

100

eran an:

Σd : jumlah total kenaikan nilai hasil tes

Ket g

P : persentase

  

Page 62: skripsi pengembanngan media pembelajaran

52  

  

luruhan siswa

ada peningkatan

hasil belajar yang signifikan antara sebelum penggunaan media dengan sesudah

penggunaan media, serta persentase jumlah siswa yang memenuhi SKM setelah

penggu n ba an aja interaktif meningkat daripada sebelum

penggu ba an aja

peningkatan hasil belajar, serta persentase jumlah siswa yang memenuhi SKM

setelah

ΣNi : jumlah total skor ideal kese

% : konstanta

Bahan ajar multimedia interaktif dikatakan efektif jika

naa h r multimedia

naan h r multimedia interaktif.

Bahan ajar multimedia interaktif dikatakan tidak efektif jika tidak ada

penggunaan bahan ajar multimedia interaktif tidak meningkat, berkurang

atau sama dengan sebelum penggunaan bahan ajar multimedia interaktif.

 

Page 63: skripsi pengembanngan media pembelajaran

53  

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

Hasil dari pengembangan media dijabarkan berdasarkan uji coba dari ahli

media, ahli materi, dan siswa. Data uji coba ahli media diperoleh dari 2 orang ahli

media pembelajaran dan data uji coba ahli materi juga diperoleh dari 1 orang ahli

materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP kelas VII. Sedangkan data uji coba siswa,

peneliti mengambil sampel sebanyak 3 siswa untuk uji coba perseorangan dan 26

siswa untuk uji coba klasikal. Uji coba siswa ini dilaksanakan di MTs. Al-Mubarok.

A. DATA DAN ANALISIS ANGKET

1. Ahli Media

Penyajian Data ahli media ditampilkan pada tabel berikut:

Data ahli media diperoleh dari dua orang dosen Teknologi Pendidikan yang

mempunyai kualifikasi di bidang pengembangan media pendidikan, adapun cakupan

data tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data hasil penilaian ahli media No Aspek Penilaian Skor Persentase

(%) X1 X2 Xi ∑X ∑Xi Efektifitas

1 Kesesuaian desain multimedia interaktif dengan materi pelajaran

4 3 4 7 8 87,5

2 Kesesuaian multimedia interaktif yang digunakan dengan karakteristik siswa

4 4 4 8 8 100

Page 64: skripsi pengembanngan media pembelajaran

54  

3 Kejelasan gambar (ilustrasi) yang digunakan dalam multimedia interaktif

3 3 4 6 8 75

4 Kejelasan teks dalam multimedia interaktif

4 4 4 8 8 100

5 Ketepatan evaluasi pada menu latihan 4 4 4 8 8 100

6 Ketepatan alur/sistematika media pembelajaran multimedia interaktif

4 4 4 8 8 100

7 Kesesuaian peletakan menu-menu dalam tampilan media yang dikembangkan

4 4 4 8 8 100

Kemenarikan 8 kemenarikan desain tampilan

multimedia interaktif 4 4 4 8 8 100

9 Komposisi warna sajian multimedia

interaktif 4 4 4 8 8 100

10 Kemenarikan gambar dan efek animasi

dalam multimedia interaktif 4 3 4 7 8 87,5

11 Kemenarikan musik pengiring dengan

materi pelajaran 3 3 4 6 8 75

Efisiensi 12 Kemudahan memahami alur kerja

dalam multimedia interaktif 4 4 4 8 8 100

13 Kemudahan pengoperasian multimedia interaktif

4 4 4 8 8 100

14 Kemudahan memahami materi pelajaran dalam multimedia interaktif

4 4 4 8 8 100

15 Kemudahan untuk memahami desain tampilan (layout)

4 4 4 8 8 100

JUMLAH 58 56 60 114 120 95

Persentase (%) 96 93

Keterangan: X1 = responden ahli media pertama

X2 = responden ahli media kedua

Xi = jumlah skor ideal dalam satu item

∑X = jumlah keseluruhan jawaban ahli media

∑Xi = jumlah keseluruhan nilai ideal semua item

Page 65: skripsi pengembanngan media pembelajaran

55  

Berdasarkan tabel 4.1 maka, dari 10 item yang ada pada angket ahli media,

dapat dianalisa sebagai berikut:

1. Berdasarkan kriteria kelayakan, poin 1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15 yang

meliputi Kesesuaian desain multimedia interaktif dengan materi pelajaran;

Kesesuaian multimedia interaktif yang digunakan dengan karakteristik

siswa; Kejelasan teks dalam multimedia interaktif; Ketepatan evaluasi pada

menu latihan; Ketepatan alur/sistematika media pembelajaran multimedia

interaktif; Kesesuaian peletakan menu-menu dalam tampilan media yang

dikembangkan; kemenarikan desain tampilan multimedia interaktif;

Komposisi warna sajian multimedia interaktif; Kemenarikan gambar dan

efek animasi dalam multimedia interaktif; Kemudahan memahami alur kerja

dalam multimedia interaktif; Kemudahan pengoperasian multimedia

interaktif; Kemudahan memahami materi pelajaran dalam multimedia

interaktif; Kemudahan untuk memahami desain tampilan (layout). memiliki

aspek kelayakan 80-100% yang termasuk dalam kriteria valid atau layak.

2. Berdasarkan kriteria kelayakan, poin 3 dan 11 yang meliputi Kejelasan

gambar (ilustrasi) yang digunakan dalam multimedia interaktif; dan

Kemenarikan musik pengiring dengan materi pelajaran. memiliki aspek

kelayakan 60-79% yang termasuk dalam kriteria cukup valid atau cukup

layak.

Page 66: skripsi pengembanngan media pembelajaran

56  

Dari penilaian ahli media maka, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

P∑∑ ¡ 100

114120

100

95%

Berdasarkan perhitungan di atas maka, pengamatan yang dilakukan oleh ahli

media keseluruhan mencapai skor 95. Jika dicocokkan dengan tabel kriteria

kelayakan, maka skor ini termasuk dalam kategori valid.

2. Ahli Materi

1. Penyajian Data ahli materi ditampilkan pada tabel berikut:

Data ahli materi diperoleh dari guru mata pelajaran IPS di MTs. Al-Mubarok

dengan cakupan pertanyaan yang disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Data Penilaian Ahli Materi No Aspek penilaian Skor Persentase

(%) X Xi

1. Kesesuaian multimedia interaktif dengan pencapaian

tujuan pembelajaran

4 4 100

2. Kejelasan isi materi pelajaran. 3 4 75

3. Keutuhan materi mulai awal hingga akhir 4 4 100

4. Kemudahan pemahaman materi oleh siswa dengan

menggunakan multimedia interaktif

3 4 75

5. Kesesuaian materi dalam Multimedia interaktif yang

disajikan dengan tingkat kebutuhan siswa

4 4 75

6. Pola pengembangan yang digunakan dalam multimedia

interaktif berpengaruh pada pemahaman siswa

3 4 100

Page 67: skripsi pengembanngan media pembelajaran

57  

7. Kesesuaian Penggunaan bahasa dalam multimedia

interaktif

3 4 75

8. Tingkat keefektifan pembelajaran dengan

menggunakan multimedia interaktif

4 4 75

9. Kemenarikan gambar pada masing-masing tampilan 4 4 100

10. Kesesuaian Soal latihan dengan isi materi 4 4 100

ANALISIS KESELURUHAN ∑X=36 ∑Xi=40 P = 90

Keterangan:

X1 = responden ahli materi

Xi = jumlah skor ideal dalam satu item

∑X = jumlah keseluruhan jawaban ahli materi

∑Xi = jumlah keseluruhan nilai ideal semua item

2. Analisis Data dan interpretasi data

Berdasarkan tabel 4.2 maka, dari 10 item yang ada pada angket ahli materi,

dapat dianalisa sebagai berikut:

1. Berdasarkan kriteria kelayakan, poin 1,3, 5, 8,9,10 yang meliputi

Kesesuaian multimedia interaktif dengan pencapaian tujuan pembelajaran;

Kesesuaian Keutuhan materi mulai awal hingga akhir, Kesesuaian materi

dalam Multimedia interaktif yang disajikan dengan tingkat kebutuhan

siswa; Tingkat keefektifan pembelajaran dengan menggunakan multimedia

interaktif; Kemenarikan gambar pada masing-masing tampilan; Kesesuaian

Soal latihan dengan isi materi. memiliki aspek kelayakan 80-100% yang

termasuk dalam kriteria valid atau layak.

Page 68: skripsi pengembanngan media pembelajaran

58  

2. Berdasarkan kriteria kelayakan, poin 2,4,6,7 yang meliputi Kejelasan isi

materi pelajaran; Kemudahan pemahaman materi oleh siswa dengan

menggunakan multimedia interaktif; Pola pengembangan yang digunakan

dalam multimedia interaktif berpengaruh pada pemahaman siswa;

Kesesuaian Penggunaan bahasa dalam multimedia interaktif. memiliki

aspek kelayakan 60-79% yang termasuk dalam kriteria cukup valid atau

cukup layak.

Dari penilaian ahli materi maka, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

P∑∑ ¡ 100

3640

100

90%

Berdasarkan perhitungan di atas maka, pengamatan yang dilakukan oleh ahli

materi keseluruhan mencapai skor 90. Jika dicocokkan dengan tabel kriteria

kelayakan, maka skor ini termasuk dalam kategori valid, Sehingga layak digunakan

dalam kegiatan pembelajaran

3. Audiens/Siswa

a. Uji coba perorangan

1. Penyajian Data audiens/siswa kelompok kecil ditampilkan pada tabel

berikut:

Page 69: skripsi pengembanngan media pembelajaran

59  

Tabel 4.3 Data hasil penilaian uji coba perseorangan No Aspek Penilaian Skor Persentase

(%) X1 X2 X3 Xi ∑X ∑Xi 1 Kemenarikan multimedia interaktif

dalam belajar IPS 4 3 4 4 11 12 91,6

2 Kesesuaian bahasa sajian materi 3 4 3 4 10 12 83,3

3 Kejelasan materi IPS dalam multimedia interaktif

3 3 3 4 9 12 75

4 Kemenarikan penggunaan gambar,gerak,suara dan wana

3 4 3 4 10 12 83,3

5 Kemenarikan tampilan multimedia interaktif

4 3 4 4 11 12 91,6

6 Motivasi belajar dengan menggunakan Multimedia interaktif

3 3 3 4 9 12 75

7 Kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan dalam multimedia interaktif

3 4 4 4 11 12 91,6

8 Kemudahan dalam pengoperasian multimedia interkatif

3 3 4 4 10 12 83,3

9 Kemudahan untuk memahami materi dengan multimedia interaktif

3 4 4 4 11 12 91,6

10 Penyajian pembelajaran mulai dari awal sampai akhir

3 3 4 4 10 12 83,3

JUMLAH 32 34 36 40 102 120

Persentase (%) 80 85 90 85

Keterangan:

X1 = responden siswa kemampuan di bawah rata-rata

X2 = responden siswa kemampuan rata-rata

X3 = responden siswa kemampuan di atas rata-rata

Xi = jumlah skor ideal dalam satu item

∑X = jumlah keseluruhan jawaban siswa

∑Xi = jumlah keseluruhan nilai ideal semua item

Page 70: skripsi pengembanngan media pembelajaran

60  

2. Analisis Data dan interpretasi data

Berdasarkan tabel 4.3 maka, dari 10 item yang ada pada angket siswa, dapat

dianalisa sebagai berikut.

1. Berdasarkan kriteria kelayakan, poin 1,2,4,5,7,8,9,10 yang meliputi

Kemenarikan multimedia interaktif dalam belajar IPS; Kesesuaian bahasa

sajian materi, Kemenarikan penggunaan gambar,gerak,suara dan wana;

Kemenarikan tampilan multimedia interaktif; Kemudahan pemahaman

bahasa yang digunakan dalam multimedia interaktif; Kemudahan dalam

pengoperasian multimedia interkatif; Kemudahan untuk memahami

materi dengan multimedia interaktif; Penyajian pembelajaran mulai dari

awal sampai akhir. memiliki aspek kelayakan 80-100% yang termasuk

dalam kriteria valid atau layak.

2. Berdasarkan kriteria kelayakan, poin 3 dan 6 yang meliputi Kejelasan

materi IPS dalam multimedia interaktif, dan Motivasi belajar dengan

menggunakan multimedia interaktif. memiliki aspek kelayakan 60-79%

yang termasuk dalam kriteria cukup valid atau cukup layak.

Dari penilaian ahli materi maka, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

P∑∑ ¡ 100

102120

100

85%

Page 71: skripsi pengembanngan media pembelajaran

61  

Berdasarkan perhitungan di atas maka, pengamatan yang dilakukan oleh ahli

media keseluruhan mencapai skor 85. Jika dicocokkan dengan tabel kriteria

kelayakan, maka skor ini termasuk dalam kategori valid, sehingga layak digunakan

untuk pembelajaran.

b. Uji coba klasikal

1. Penyajian data tanggapan audiens/siswa secara klasikal ditampilkan pada

tabel berikut:

Tabel 4.4 Data tanggapan siswa secara klasikal No

subyek

(siswa)

Aspek penilaian

∑N

Xi

% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 36 40 90

2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 34 40 85

3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 35 40 87,5

4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 34 40 85

5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 36 40 90

6 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 34 40 85

7 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 36 40 90

8 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 34 40 85

9 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 34 40 85

10 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 34 40 85

11 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 36 40 90

12 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 36 40 90

13 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 34 40 85

14 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 36 40 90

15 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 34 40 85

16 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 33 40 82,5

17 4 4 3 3 2 4 2 3 4 4 34 40 85

18 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 34 40 85

Page 72: skripsi pengembanngan media pembelajaran

62  

19 4 3 4 4 4 5 4 4 3 2 36 40 90

20 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 34 40 85

21 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 32 40 80

22 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 36 40 90

23 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 35 40 87,5

24 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 34 40 85

25 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 36 40 90

26 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 36 40 90

∑X 94 92 94 82 92 89 89 93 90 90 903

∑Xi 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 1040

% 90 88,5 90 79 88,5 85 85 89 86,5 86,5 86

Keterangan :

Aspek penilaian 1 : Kemenarikan multimedia interaktif dalam belajar IPS Aspek penilaian 2 : Kesesuaian bahasa sajian materi Aspek penilaian 3 : Kejelasan materi IPS dalam multimedia interaktif Aspek penilaian 4 : Kemenarikan penggunaan gambar,gerak,suara dan wana Aspek penilaian 5 : Kemenarikan tampilan multimedia interaktif Aspek penilaian 6 : Motivasi belajar dengan menggunakan Multimedia interaktif Aspek penilaian 7 : Kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan dalam

multimedia interaktif Aspek penilaian 8 : Kemudahan dalam pengoperasian multimedia interkatif Aspek penilaian 9 : Kemudahan untuk memahami materi dengan multimedia interaktif Aspek penilaian 10 : Penyajian pembelajaran mulai dari awal sampai akhir

No subyek (1-26) : responden siswa kelompok klasikal Xi : jumlah skor ideal dalam satu item ΣN : jumlah skor tiap responden/siswa ΣX : jumlah keseluruhan jawaban siswa ΣXi : jumlah keseluruhan skor ideal semua item

2. Analisis dan Interprestasi Data

Dari penilaian data uji coba lapangan tersebut, maka dapat dilakukan

perhitungan untuk keseluruhan item/aspek sebagai berikut:

Page 73: skripsi pengembanngan media pembelajaran

63  

P∑∑ ¡ 100

9031040

100

86%

Berdasarkan pengolahan data uji coba lapangan di atas, diperoleh hasil 86%.

Berdasarkan kriteria kelayakan yang telah ditentukan, diketahui bahwa multimedia

interaktif pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria valid, sehingga

layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

B. DATA TES HASIL UJI COBA LAPANGAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada tes baik sebelum dan sesudah

menggunakan multimedia interaktif, maka selanjutnya dilakukan perbandingan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan multimedia interaktif. Berikut adalah tabel data hasil tes siswa:

Hasil pre-test dan post-test perseorangan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.5, hasil pre-test dan post-test perseorangan

Subyek

(X)

Pre-test Post-test Gain d

(peningkatan) Skor

(N)

Tuntas

(X)

Belum

(X1)

Skor

(N)

Tuntas

(X)

Belum

(X1)

X1 40 √ 70 √ 30

X2 40 √ 80 √ 40

X3 70 √ 100 √ 30

∑ 130 1 2 250 3 0 Skor: 100 (33,3%)

% 33.3% 66.7% 100% 0% SKM: 66.6%

Page 74: skripsi pengembanngan media pembelajaran

64  

Keterangan: onden siswa kemampuan di bawah rata-rata

a-rata

SKM

an siswa (300)

swa mengalami peningkatan

hasil be h

.

mengg elas VII

n dapat

ini adalah data dari tes hasil belajar uji coba lapangan.

Tabel 4Gain d

(pe )

X1 = respX2 = responden siswa kemampuan rata-rata X3 = responden siswa kemampuan di atas ratΣX = jumlah siswa yang memnuhi SKM ΣX1 = jumlah siswa yang tidak memenuhi ΣXi = jumlah keseluruhan siswa ΣNi = jumlah skor ideal keseluruh

Dari data tabel di atas terlihat bahwa, semua si

lajar, dan berhasil memenuhi SKM (≥ 70). Skor rata-rata pada pre-test adala

63,3 dan pada post-test adalah 80. Sehingga terjadi peningkatan skor hasil belajar

pada uji coba perseorangan secara keseluruhan sebesar 50 dengan persentase 16,6%

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa siswa yang belajar dengan

unakan multimedia interaktif mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam k

hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum

menggunakan multimedia interaktif. Maka dari hasil tes uji coba perseoranga

juga disimpulkan bahwa multimedia interaktif efektif digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

Berikut

.6, pre-test dan post-test uji coba secara klasikal Subyek Pre-test Post-test

(X) ningkatanSkor Belum Skor Belum

(N)

Tuntas

(X) (X1) (N)

Tuntas

(X) (X1)

X1 20 60 √ 80 √

X2 60 √ 80 √ 20

X3 50   √ 80 √ 30

X4 60   √ 90 √ 30

X5 50 √ 70 √ 20

X6 40 √ 60   √ 20

Page 75: skripsi pengembanngan media pembelajaran

65  

X7 50   √ 70 √ 20

X8 40 √ 60 √ 20

X9 40 √ 60   √ 20

X10 70 √  100 √ 30

X11 70 √    80 √   20

X12 40   √ 70 √ 30

X13 50   √ 70 √ 20

X14 60 √ 80 √ 20

X15 60   √ 90 √ 30

X16 70 √   90 √   20

X17 40 √ 70 √   30

X18 40   √ 70 √ 30

X19 60 √ 90 √ 30

X20 50 √ 70 √ 20

X21 50 √ 60   √ 10

X22 40   √ 60   √ 20

X23 60 √ 90 √   30

X24 40 √ 60 √ 20

X25 70 √   90 √   20

X26 40 √ 70 √ 30

∑ 1 1 Skor: 61 3,5%) 360 4 22 960 20 6 0 (2

% 1 8 7 2 5% 5% 7% 3% SKM: 62%

onden siswa kemampuan di bawah rata-rata

a-rata

SKM

an siswa (2600)

engalami

peningkatan hasil belajar serta m encapai

Keterangan: X1 = respX2 = responden siswa kemampuan rata-rata X3 = responden siswa kemampuan di atas ratΣX = jumlah siswa yang memnuhi SKM ΣX1 = jumlah siswa yang tidak memenuhi ΣXi = jumlah keseluruhan siswa ΣNi = jumlah skor ideal keseluruh

Dari data tabel di atas terlihat bahwa, sebanyak 20 siswa m

encapai SKM, dan sebanyak 6 siswa tidak m

Page 76: skripsi pengembanngan media pembelajaran

66  

SKM. Dari data tabel juga terlihat bahwa, setelah post test terjadi peningkatan jumlah

siswa yang memenuhi SKM (≥ 70), dari 4 siswa sebelum penggunaan media menjadi

20 siswa setelah penggunaan media. Skor rata-rata pada pre-test adalah 52,3 dan pada

post-test adalah 75 , sehingga terjadi peningkatan hasil belajar pada uji coba lapangan

secara keseluruhan sebesar 610 dengan persentase sebesar 23,5%. Dari pengolahan

data tabel juga terlihat peningkatan persentase siswa yang memenuhi SKM (≥ 70).

Sebelum penggunaan multimedia interaktif persentase jumlah siswa yang memenuhi

SKM sebesar 15 %, menjadi 77 % setelah siswa menggunakan multimedia interaktif.

Sehingga dengan demikian dapat dijelaskan bahwa proses belajar dengan

menggunakan multimedia interaktif mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

VII hasil belajarnya mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa

sebelum menggunakan multimedia interaktif. Maka dari hasil tes uji coba lapangan

dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif efektif digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

C. REVISI PRODUK

Revisi produk pengembangan merupakan kesimpulan yang ditarik dari hasil

analisis data baik dari ahli media, ahli materi maupun siswa tentang produk yang

divalidasikan sebagai dasar dalam perevisian.

1. Revisi ahli media

Revisi ahli media ini diambil dari ahli media. Berdasarkan angket yang

diberikan kepada 2 orang ahli media tersebut dapat diperoleh tanggapan sebagai

berikut:

Page 77: skripsi pengembanngan media pembelajaran

67  

a. Petunjuk penggunaan lebih dijelaskan cara penggunaan keseluruhan media

b. Penggunaan bahasa konsisten

c. Pemilihan backsound musik dan pengulangan

d. Media video sebaiknya menggunakan tulisan berbahasa indonesia

e. Menu tambahan menunjukkan kaitan dengan materi

f. Jumlah Soal kuis perlu ditambah

2. Revisi ahli materi

Revisi ahli materi ini diambil dari 1 orang ahli materi. Berdasarkan angket

yang diberikan kepada 1 orang ahli materi tersebut dapat diperoleh tanggapan sebagai

berikut:

a. Jarak tulisan terlalu rapat

b. Materi masih kurang dan perlu diperkaya.

3. Revisi dari siswa

Revisi dari siswa ini adalah revisi berdasarkan data yang terkumpul dari

validasi terhadap siswa/audiens. Sebagai langkah untuk merevisi kualitas unsur-unsur

media pembelajaran multimedia interaktif. Dari data validasi yang dilakukan dan

dianalisis, unsur layout atau gambar, dan kualitas materi sudah dikategorikan baik

atau sudah tepat. Namun demikian, masukan dan saran pada validasi audiens menjadi

bahan pertimbangan pada tahap revisi produk ini, yaitu tulisan pada materi kurang

jelas (terlalu rapat), warna pada frame materi kurang menarik.

Page 78: skripsi pengembanngan media pembelajaran

68  

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan akhir dari penelitian

pengembangan, meliputi: (a) Kesimpulan; dan (b) Saran-saran.

A. KESIMPULAN

Multimedia interaktif pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial

dikembangkan berdasarkan tujuan penguasaan materi pada mata pelajaran

tersebut. Dengan penyesuaian-penyesuaian tertentu, Multimedia interaktif ini

dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan siswa dapat menggunakannya

untuk belajar secara mandiri.

Hasil uji coba Multimedia interaktif menghasilkan beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

a. Pada ahli media, dengan hasil analisis data angket menunjukkan sebesar

95%, dapat disimpulkan bahwa Multimedia interaktif layak digunakan

sebagai media pembelajaran.

b. Pada ahli materi, dengan hasil analisis data angket menunjukkan sebesar

90%, dapat disimpulkan bahwa Multimedia interaktif layak digunakan

sebagai media pembelajaran.

c. Pada siswa secara perseorangan, dengan hasil analisis data angket

menunjukkan sebesar 85%, dapat disimpulkan bahwa Multimedia interaktif

layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Page 79: skripsi pengembanngan media pembelajaran

69  

d. Pada siswa dalam uji coba klasikal, dengan hasil analisis data angket

menunjukkan sebesar 86%, dapat disimpulkan bahwa Multimedia interaktif

layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

e. Berdasarkan tes uji coba pada siswa perseorangan, terjadi peningkatan skor

hasil belajar, secara keseluruhan sebesar 100 dengan persentase 33,3%. Dan

peningkatan persentase siswa yang memenuhi SKM (≥ 70) sebelum dan

setelah penggunaan Multimedia interaktif sebesar 66.7%.

f. Berdasarkan tes uji coba siswa secara klasikal, terjadi peningkatan skor hasil

belajar keseluruhan sebesar 610 dengan persentase 23,5% dan peningkatan

persentase siswa yang memenuhi SKM (≥ 70) sebelum dan setelah

penggunaan Multimedia interaktif sebesar 62%.

Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Multimedia Interaktif

yang dikembangkan ini bisa dikatakan efektif dan layak digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan hasil pengembangan Multimedia interaktif pada mata pelajaran

Ilmu pengetahuan sosial, maka pengembang dapat memberikan beberapa saran,

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Siswa disarankan untuk meningkatkan kebiasaan belajar mandiri dengan

cara bersentuhan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Multimedia

interaktif ini adalah salah satu media alternatif yang bisa membantu siswa,

Page 80: skripsi pengembanngan media pembelajaran

70  

terutama pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, untuk belajar secara

mandiri dengan berbantuan komputer.

2. Bagi guru

Pengembang menyarankan agar Multimedia interaktif ini digunakan sebagai

salah satu media alternatif dalam proses pembelajaran, karena materi yang

dikemas sudah disesuaikan dengan kurikulum yang ada serta sistem kerja yang

dirancang untuk dapat digunakan pembelajaran mandiri.

3. Pengembang berikutnya

Mengkaji lebih dalam pada saat merancang metode pengembangan,

terutama pada tahap penulisan naskah. Sehingga dihasilkan media komputer yang

memiliki alur kerja yang baik dan sesuai dengan strategi pembelajaran yang

direncanakan. Hal ini mengingat bahwa peran teknolog pendidikan tidak hanya

kemampuannya dalam penguasaan teknis pengembangan media, akan tetapi lebih

kepada kemampuan untuk menciptakan rancangan media yang benar-benar

kompatibel dengan tujuan yang ingin dicapai dari pengembangan media tersebut.

Page 81: skripsi pengembanngan media pembelajaran

71  

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Ariasdi. 2009. Multimedia dalam Dunia Pendidikan, (Online)

http://ariasdimultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimedia-dalam-

dunia-pendidikan, diakses tanggal 14 maret 2010).

Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Borg, W. R. & Gall, M. D. 1983. Educational Research An Introduction. New

York: Longman.

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Hoftsteter, F. 2001. Multimedia Literacy. New York: Mc. Grow-Hill Companies.

http://www.ilmukomputer.com/juaheri, (Online, diakses tanggal 14 maret 2010).

Mbulu, J. 2001. Pengajaran Individual, Pendekatan Metode dan Media, Pedoman

Mengajar Bagi Guru dan Calon Guru. Malang: Penerbit Yayasan Elang

Mas.

Miarso, Y. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan

Penerapannya di Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali.

Mudjiman, H. 2008. Belajar Mandiri (Self-Motivated Learning). Surakarta. LPP

UNS dan UNS Press.

Sadiman, A.S. dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Setyosari, P. dan Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.

  

Page 82: skripsi pengembanngan media pembelajaran

72  

  

Sihkabuden. 1999. Modul Media Pembelajaran. Malang: UM

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Sugiharti, S. 1995. Konsep Dasar dan Metode Pengajaran IPS di SD. Sekolah

Dasar, 4 (1): 38-40.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Wijaya. 2007. Multimedia Interaktif, (Online)

http://wijayalabs.blogspot.com/2007/11/ Multimedia-intreaktif, diakses

tanggal 14 maret 2010).

Page 83: skripsi pengembanngan media pembelajaran

LAMPIRAN

Page 84: skripsi pengembanngan media pembelajaran

PETUNJUK PEMANFAATAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU

PENGETAHUAN SOSIAL POKOK BAHASAN ATMOSFER DAN

HIDROSFER SMP KELAS VII

A. Identifikasi Program

1. Identitas

Nama Program : Multimedia interaktif

Mata pelajaran : Ilmu pengetahuan Sosial

Pokok Bahasan : Atmosfer dan Hidrosfer

Pengembang : Bahrudin Efendi (105121481511)

Format program : CD interaktif

2. Rumusan Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

s

Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi yang terjadi di

atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.

b. Tujuan Instruksional Khusu

Setelah mempelajari materi dalam media ini, siswa diharapkan

dapat menjelaskan:

1. Sifat fisik atmosfer

2. Unsur-unsur cuaca dan iklim

3. Tipe tipe hujan

4. Proses terjadinya angin

5. Siklus hidrologi

6. Jenis-jenis perairan darat da perairan laut

7. Zona laut menurut letak dan kedalaman

B. Karakteristik Sasaran

1. Sasaran

Siswa kelas VII MTs. Al-Mubarok

Page 85: skripsi pengembanngan media pembelajaran

2. Kebiasaan Belajar

Siswa terbiasa dengan belajar dari buku teks dan dianggap memiliki

pengetahuan yang sama

3. Tingkat Pengetahuan

Siswa diamsusikan memiliki pengetahuan yang sama tentang atmosfer

dan hidrosfer

C. Prosedur Pemanfaatan

1. Persiapan Peralatan

a. CD interaktif

b. Paket komputer minimal pentium 4, RAM 128 MB, VGA 64 MB)

2. Petunjuk Penggunaan

Dijabarkan di dalam media

D. Evaluasi

a. Bentuk soal : Objektif (pilihan ganda)

b. Prosedur : pre test dan post test

c. Jumlah soal : 10 soal/butir

d. Kriteria keberhasilan : nilai minimum 70

E. Prosedur Pemanfaatan

1. Sebelum pemanfaatan

a. Guru

1) Menyiapkan ruang komputer untuk pembelajaran CD interaktif.

2) Menyiapkan media CD interaktif yang akan digunakan

3) Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.

4) Menyiapkan soal pre test terlebih dahulu sebelum mengunakan

media pembelajaran tersebut.

b. Siswa

1) Menyimak penjelasan dosen

2) Menanyakan hal-hal yang dirasa belum jelas

Page 86: skripsi pengembanngan media pembelajaran

2. Selama pemanfaatan

a. Guru

1) Memantau kegiatan belajar mandiri siswa

2) Melakukan koreksi jika terjadi kekeliruan pada saat proses belajar

mandiri.

3) Memberikan penjelasan dari pertanyaan dari siswa

b. Siswa

1) Melakukan proses belajar mandiri dengan menggunakan CD

interktif

3. Setelah pemanfaatan

a. Guru

Melakukan evaluasi pembelajaran

Memberikan post-test

b. Siswa

Melakukan evaluasi pembelajaran

Mengerjakan post-test yang diberikan guru

 

Page 87: skripsi pengembanngan media pembelajaran

SILABUS

Kelas : VII (Tujuh) Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 2 (dua)  

Standar kompetensi: Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya

Kompetensi dasar Materi pokok/ pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

waktu Sumber belajar

Mendeskripsikan gejala gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer serta dampaknya terhadap kehidupan.

Atmosfer a. Lapisan

Atmosfer b. Cuaca dan

iklim

c. Tipe-tipe hujan

d. Factor yang

mempengaruhi suhu

Proses terjadinya

Mengamati dan tanya jawab tentang keadaan udara di luar kelas untuk menyimpulkan sifat-sifat fisik admosfir bumi Tanya jawab mengenai cuaca dan iklim Tanya jawab dan mengamati gambar tentang tipe-tipe hujan Membaca literature tentang factor yang mempengaruhi suhu udara

• Mendeskripsikan sifat-sifat fisik atmosfer

• Mendiskripsikan

cuaca dan iklim.

• Mengidentifikasi tipe hujan (orografis, zenithal, frontal).

• Mengidentifikasi

factor-faktor yang mempengaruhi suhu

Tes tertulis, tes lisan, penugasan

2 x tatap muka

Peta Indonesia Atlas Buku yang relevan

Page 88: skripsi pengembanngan media pembelajaran

angin dan jenis-jenis angin

Hidrosfer

a. Siklus hidrologi

b. Jenis-jenis air permukaan dan air tanah

c. Zona laut menurut letaknya dan kedalamannya

d. Batas wilayah

laut

Pengamatan gambar dan Tanya jawab tentang proses terjadinya angin, jenis-jenisnya Tanya jawab dan pengamatan gambar tentang siklus hidrologi Mengamati gambar dan tanya jawab mengenai perairan darat. Pengamatan gambar dan peta serta Tanya jawab tentang zona laut menurut letaknya dan kedalamannya. Pengamatan gambar dan peta tentang batas wilayah laut

• Menganalisis proses terjadinya angin dan memberikan contohnya.

• Mendeskripsikan

siklus hidrologi dan bagian-bagiannya

• Mengklasifikasikan

bentuk-bentuk tubuh air permukaan dan air tanah

• Mendeskripsikan

zona laut menurut letaknya dan kedalamannya.

• Menafsirkan pengertian batas landas kontinen, laut territorial, dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan menunujukkan letaknya pada peta.

Page 89: skripsi pengembanngan media pembelajaran

MATERI

Atmosfer & Hidrosfer

A. ATMOSFER

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer terdiri atas campuran gas, air dan partikel debu. atmosfer memiliki ketebalan kurang lebih 1000 km. ). Kata atmosfer berasal dari “atmos” yang berarti uap dan “spharia” yang berarti bola. atmosfer sendiri terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

1. Troposfer 2. Stratosfer 3. Mesosfer 4. Thermosfer 5. Eksosfer

1. Lapisan atmosfer a. Troposfer

Troposfer adalah lapisan atmosfer paling bawah. Merupakan lapisan atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi yaitu 0-12 Km. Di lapisan ini terjadi berbagai gejala cuaca dan iklim seperti hujan, badai, arah angin, dan sebagainya

b. Stratosfer Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer berada pada ketinggian antara 12 km - 50 km.Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung lapisan troposfer dan lapisan permukaan Bumi dari radiasi sinar ultra violet Matahari.

c. Mesosfer Mesosfer adalah lapisan udara di atas stratosfer. Batas antara lapisan stratosfer dan mesosfer disebut lapisan stratopause. Lapisan ini berada pada ketinggian 50 km hingga 80 km. Temperatur pada lapisan ini tidak stabil. mula-mula naik dan kemudian turun ke titik minimum setelah mendekati lapisan mesopause. Pada lapisan mesosfer sebagian meteor terbakar dan terurai. Lapisan ini yang dapat melindungi bumi dari hujan meteor.

d. Thermosfer Thermosfer merupakan lapisan tempat terjadinya ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh radiasi sinar matahari. Merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 80 – 500 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan terjadi penguraian gas menjadi atom-atom sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta berkurangnya daya campur antar gas. Di lapisan ini suhu udara mulai naik secara bertahap hingga mencapai 1000º C. Pada lapisan ini terdapat proses ionisasi. Ionisasi adalah proses

Page 90: skripsi pengembanngan media pembelajaran

dimana atom yang netral kehilangan sebuah elektron dan dari sebuah elekton akan menjadi elektron negatif, oleh sebab itu lapisan ini bermuatan listrik, sehingga lapisan ini dapat dimanfaatkan untuk bidang pantul gelombang radio..

e. Eksosfer Eksosfer merupakan lapisan terluar dari atmosfer. Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil sehingga benturan-benturan di udara jarang terjadi. Lapisan ini berada pada ketinggian antara 500 km dan 1000 km. Butiran-butiran gas pada lapisan ini berangsur-angsur meloloskan diri ke angkasa luar sehingga, lapisan ini juga dinamakan disipasisfer.

2. Peranan atmosfer bagi bumi a) Adanya unsur gas Nitrogen, Oksigen, dan Karbon dioksida sangat

dibutuhkan oleh makhluk hidup. b) Memberikan perlindungan dari benda-benda luar atmosfer yang masuk

ke permukaan bumi. c) Menjadi media untuk proses cuaca. Jika tidak ada atmosfer suhu bumi

mencapai 93°C pada siang hari dan – 149°C pada malam hari. d) Adanya lapisan ozon (O3) dapat mengurangi radiasi ultraviolet yang

sampai ke permukaan bumi.

B. CUACA DAN IKLIM

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dalam waktu yang singkat dan wilayah yang sempit. Jangka waktu mencapai 1 – 14 hari. Ilmu pengetahuan yang mempelajari cuaca disebut meteorologi. Iklim adalah rata-rata keadaan udara dalam waktu yang relatif lama dan wilayah yang luas. Jangka waktu antara 10 tahun sampai 30 tahun. Ilmu pengetahuan yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Perbedaan pokok antara cuaca dan iklim, yaitu pada waktu dan tempat. Namun, keduanya mempunyai unsur-unsur pembentuk yang sama.

Unsur2 pembentuk cuaca adalah

a. Suhu Udara (Temperatur) b. Tekanan Udara c. Angin d. Kelembapan Udara e. Curah Hujan

Suhu Udara (Temperatur) Suhu udara (temperatur) adalah panas dinginnya udara. Suhu udara di setiap daerah berbeda dan perubahan suhu udara selama 24 jam terjadi sepanjang hari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara, antara lain 1) Lamanya Penyinaran Matahari Semakin lama matahari menyinari bumi

semakin tinggi suhu udara permukaan bumi. 2) Sudut Datang Sinar Matahari Pada sore hari atau di pagi hari walaupun

daerah kita kena sinar matahari, suhu udara terasa lebih dingin atau sejuk

Page 91: skripsi pengembanngan media pembelajaran

bila dibandingkan tengah hari. Hal ini disebabkan sinar matahari datangnya condong atau miring terhadap tempat kita.

3) Letak Lintang Suatu Wilayah Daerah yang terletak di dekat khatulistiwa suhu udaranya panas. Daerah yang berada di sekitar kutub suhu udaranya dingin, karena sedikit mendapatkan penyinaran matahari. Ketinggian Tempat Seperti telah kamu ketahui bahwa makin tinggi suatu tempat suhu udara semakin dingin. Di daerah pegunungan yang tinggi udara sangat sejuk atau bahkan

4) begitu dingin. Bila kita tidak memiliki termometer dan berada di puncak gunung, kita bisa mengetahui suhu udara di puncak gunung itu dengan menggunakan rumus gradien tempetarur vertical. Gradien Temperature Vertical (GTV) adalah penurunan suhu udara setiap naik 100 kilometer. Suhu udara akan turun sebesar 0,65°C setiap naik setinggi 100 kilometer.

Tekanan Udara Tekanan udara merupakan tekanan yang diberikan oleh udara pada setiap satuan luas bidang datar di permukaan bumi sampai ke atmosfer. Angin Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum menuju ke daerah yang bertekanan minimum. Di belahan bumi bagian utara, angin berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi bagian seiatan, angin berbelok ke kiri. Ada bebrapa tipe pola angin

a. Angin tetap b. Angin muson atau angin musim c. Angin lokal (angin setempat)

Kelembapan Udara Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya uap air siklon dan yang terkandung dalam udara. Hujan Hujan adalah titik-titik air atau es yang jatuh ke permukaan bumi, Jenis-jenis hujan

a. Hujan zenithal atau hujan tropikal atau hujan konveksi b. Hujan orografis (hujan naik pegunungan) c. Hujan frontal

C. HIDROSFER Hidrosfer berasal dari kata 'hidros’ yang artinya 'air' dan 'sphere' artinya

'lapisan'. Jadi, hidrosfer adalah lapisan air. Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang

berurutan secara terus menerus. Sikius hidrologi dipengaruhi oleh sinar matahari. Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:

1. Siklus Pendek (Kecil)

Page 92: skripsi pengembanngan media pembelajaran

2. Siklus Sedang 3. Siklus Panjang (Besar)

Tiga siklus 1. Siklus Pendek (Kecil) Matahari memancarkan energi yang memanaskan laut sehingga terjadi proses

penguapan. Uap air yang terbentuk bergerak naik ke udara. Kamu tentu masih ingat bahwa makin ke atas, suhu udara semakin turun. Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami kondensasi (pengembunan) menjadi awan. Bila udara telah jenuh, awan akan berubah menjadi hujan yang jatuh di atas permukaan

2. Siklus Sedang Pada siklus sedang ini ada pengaruh angin, yaitu uap air

yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke iaratan. Di atas daratan, uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan. Air hujan tersebut akan nengalir kembali ke laut melalui sungai-sungai.

3. Siklus Panjang (Besar)

Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan tertiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, menyebabkan terbentuknya awan yang mengandung kristal-kristal es dan turun ke bumi sebagai hujan es atau hujan salju. Salju yang menumpuk di daratan akan membentuk gletser. Bila gletser mencair akan mengalir dan masuk ke sungai, selanjutnya, kembali menuju ke lautan.

Page 93: skripsi pengembanngan media pembelajaran

D. JENIS-JENIS PERAIRAN DAN PEMANFAATANNYA

Hidrosfer (lapisan air) di permukaan bumi selanjutnya akan kita kelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Perairan Darat Perairan darat adalah perairan yang melintasi daratan. Air yang ada di iaratan meliputi air tanah dan air permukaan. Air yang ada di daratan ini umumnya tawar dengan kadar garam hanya 1%.

a. Air Permukaan Air permukaan adalah bentuk perairan darat yang melintasi permukaan tanah. Bentuk air permukaan, meliputi:

1) Sungai Sungai adalah air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah menuju ke

laut, danau, atau rawa. Air sungai berasal dari air hujan, mata air atau pencairan es (gletser).

Aliran air yang mengalir secara alami lama kelamaan mengikis daerah yang

dilaluinya sampai ke danau atau laut.

Aliran sungai dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir. Aliran sungai karena material yang terbawa banyak dapat berkelok-kelok membentuk meander dan bila kelokan putus akan membentuk sungai mati Adanya perbedaan aliran air pada sungai dan karakter daerah yang dilaluinya menyebabkan terjadinya berbagai tipe sungai. Tipe sungai dan alirannya itu adalah sebagai berikut.

a. Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan lereng daratan.

b. Sungai insekuen atau dendritis, yaitu sungai yang memiliki arah aliran tidak teratur dan tidak terikat oleh lereng daratan.

c. Sungai subsekuen, yaitu anak sungai konsekuen yang arah alirannya tegak lurus terhadap induk sungainya.

d. Sungai obsekuen, yaitu anak sungai dari sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen.

Page 94: skripsi pengembanngan media pembelajaran

e. Sungai resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar atau searah dengan sungai konsekuen.

f. Sungai anteseden, yaitu sungai yang arah alirannya tidak berubah walaupun terdapat pengangkatan di daerah sungai itu. Hal ini terjadi karena gerak naik (pengangkatan) daerah tersebut dapat diimbangi oleh pengikisan sungai tersebut.

2) Danau Danau adalah daerah ledok atau cekungan di permukaan bumi yang terisi air,

baik di lereng gunung maupun di dataran rendah. Air danau berasal dari sungai, curah hujan, mata air, dan air tanah. Menurut terjadinya, danau dibedakan menjadi danau tektonik, danau vulkanik, danau tektovulkanik danau glasial, bendungan, dan danau buatan.

3) Rawa Rawa adalah genangan air daratan pada cekungan yang relatif dangkal dan

sering ditutupi oleh tumbuhan air. Rawa dijumpai di bagian tengah dan hilir aliran sungai yang mengalir di daratan yang tingginya hampir sama dengan tinggi air sungai. Rawa juga terdapat di sepanjang pantai yang dipengarah; pasang surut air laut. Rawa seperti ini disebut rawa pantai. Contohnya rawa di pantai timur Sumatra, pantai selatan dan barat Kalimantan, pantai selatan Papua, pantai utara Pulau Jawa serta Rawa Pening di Ambarawa (Jawa Tengah).

b. Air Tanah Air tanah (ground water) adalah air yang berada di bawah permukaan tanah,

baik di dalam lapisan tanah maupun pori-pori tanah. Air tanah berasai dari hujan, salju, ataupun bentuk-bentuk curahan lainnya yang meresap masuk ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air di dalam tanah. Proses masuknya air ke dalam tanah (infiltrasi) melalui berbagai media resapan, 1) pori-pori tanah, 2) vegetasi penutup pada permukaan bumi, 3) retakan lapisan tanah akibat kekeringan, dan 4) kegiatan hewan yang membuat rongga tanah.

Kandungan air tanah suatu daerah dapat dipengaruhi oleh: 1) iklim atau musim (banyaknya hujan), 2) kondisi penutup lahan, 3) kondisi geomorfologi dan geologi (macam batuan), dan 4) aktivitas manusia Air tanah dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu sebagai berikut:

a) Air tanah preatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air (impermeable), tidak jauh dari permukaan tanah.

b) Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air

2. Perairan Laut Tahukah kamu bahwa permukaan bumi kita yang luasnya 510.000.000 km2,

lebih dari 70 % tertutup oleh laut dan samudera, antara lain: Samudera Hindia seluas ± 74.900.000 km2, : Samudera Atlantik seluas ± 93.400.000 km2, Samudera Pasifik seluas ± 179.700.000 km2, serta ; Selebihnya merupakan laut tepi, laut tengah, dan laut pedalaman. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kelautan dinamakan oceanografi.

a. Ciri-ciri Laut

Page 95: skripsi pengembanngan media pembelajaran

Beberapa ciri khusus yang harus kita ketahui tentang laut adalah sebagai berikut. 1) Kadar garam air laut (salinitas) Air laut mengandung berbagai jenis garam-garaman sehingga air laut asin.

garam berasal dari pelapukan di daratan. Kadar garam air laut rata-rata sebesar 35%, artinya setiap 1 cm3 air laut mengandung 35 gram garam, sedangkan kadar giram air tawar sebesar 1%. Kadar garam air laut di seluruh dunia tidak sama. Hal ini terutama dipengaruhi oleh besar kecilnya penguapan air laut dan banyak sedikitnya penambahan air tawar, baik dari air sungai, air hujan, maupun gletser. Laut Mati di timur tengah yang terletak di tengah-tengah benua kadar garamnya mencapai 260%.

2) Suhu air laut Suhu air laut, terutama ditentukan oleh dua hal, yaitu banyak sedikitnya

pemanasan sinar matahari yang diterima oleh permukaan laut dan letak lintang Perairan di daerah tropis menerima panas sepanjang tahun, sehingga suhu air laut mencapai 30° C. Di daerah lintang sedang, suhu air laut berkisar antara 5 -18° C. Perubahan suhu air laut kecil, karena adanya gerakan air laut yang terus-menerus dan pemakaian untuk penguapan.

3) Gerakan air laut Gerakan air laut meliputi arus laut dan gelombang laut. Arus laut adalah

gerakan air laut dengan sirkulasi tetap dan teratur. Faktor utama terjadinya arus laut adalah perbedaan suhu, arah gerakan angin tetap, perbedaan kadar garam, dan siklus pasang surut. Gelombang laut adalah gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh angin, gempa, perbedaan kadar garam, atau faktor lain yang terjadi di permukaan laut. Gelombang biasanya mencapai kurang lebih 7 m. Namun, ada pula gelombang laut yang mencapai 16 m. Pada saat terjadi taifun besar, gelombang laut dapat mencapai 30 m.

b. Pembagian Laut Jenis laut dapat dibedakan berdasarkan, letaknya, dan kedalamanya Menurut letaknya terhadap daratan, laut dapat dibagi menjadi laut tepi, lair tengah, dan laut pedalaman.

1) Laut tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua. Contohnya ialah Laut Jepang, Laut Cina Selatan, dan Laut Arab.

2) Laut tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua. Contohnya Laut Tengah (Laut Mediterania) yang terletak di antara Benua Eropa dan Afrika serta laut-laut di Indonesia, yang terletak di antara Benua Australia dan Asia.

3) Laut pedalaman, yaitu laut yang terletak di tengah-tengah benua dan hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh Laut Hitam dan Lain Baltik.

Menurut kedalamannya wilayah perairan laut kita bedakan menjadi:

1) Zona litoral atau zone pesisir atau wilayah pasang surut adalah wilayah antara garis air pasang dan garis air surut. Zona litoral biasanya terdapat 1 daerah yang pantainya landai.

2) Zona neritik atau wilayah laut dangkal adalah daerah dasar laut yang mempunyai kedalaman rata-rata kurang dari 200 m.

Page 96: skripsi pengembanngan media pembelajaran

3) Zone batial atau wilayah laut dalam adalah dasar laut yang mempunyai kedalaman antara 200 m -1.800 m dengan dasar laut yang curam.

4) Zone abisal adalah daerah dasar laut dengan kedalaman lebih dari 1.800 m, memiliki tekanan air yang sangat besar, suhu dasar laut yang sangat rendah, dan ada palung.

c. Batas-batas Wilayah Laut Indonesia Setiap pemanfaatan laut di suatu tempat akan berpengaruh terhadap tempat

di muka bumi. Oleh karena itu, agar setiap negara dapat memanfaatkan itu secara adil, baik dan benar maka dibuat aturan-aturan dalam pemanfaatan yang telah disepakati oleh seluruh negara di dunia.

Indonesia sebagai negara maritim mempunyai wilayah laut lebih luas bila dibandingkan dengan wilayah daratannya, dengan perbandingan 3 : 2. Batas-batas wilayah perairan laut Indonesia juga dibuat dan disepakati demi kepentingan intemasional. Beberapa batas laut berkaitan dengan wilayah perairan laut Indonesia adalah sebagai berikut.

1) Landas kontinen (continentalself), yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Landas kontinen wilayah Indonesia diatur dalam U.U. No. 1 tahun 1973 dan dikukuhkan oleh Peraturan Pemerintah (Perpu No. 4 tahun 1960).

2) Laut teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil yang diukur dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut. Pada laut teritorial ini, suatu negara mempunyai kedaulatan penuh atas air beserta isinya, baik dasar laut, tanah di bawahnya, udara di atasnya maupun kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Laut teritorial Indonesia dikukuhkan dalam Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut melahirkan istilah wawasan nusantara. Pada wilayah ini, kapal milik negara asing diberi hak melintas dengan damai selama tidak merugikan atau mengganggu keamanan dan ketertiban negara (hak lintas damai).

3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara diukur sejauh 200 mil (± 320 km) dari garis dasar wilayah laut. Pada wilayah ZEE suatu negara mempunyai hak berdaulat terhadap sumber kekayaan alam yang ada di dalam laut, di dasar laut, dan di dalam tanah di bawah laut. Hak berdaulat yang dimaksud berhubungan dengan segala aktivitas eksplorasi, eksploitasi, dan penelitian-penelitian.

Page 97: skripsi pengembanngan media pembelajaran

ANGKET TANGGAPAN/TINJAUAN AHLI MEDIA

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Kepada Yth :

Sebagai Ahli Media

Dalam rangka penulisan skripsi untuk menyelesaikan studi sarjana pada

jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Peneliti

mengembangkan Multimedia interaktif sebagai media pembelajaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

memberikan penilaian dan tanggapan terhadap prototype multimedia interaktif ,

yaitu dengan cara mengisi kolom kriteria yang diajukan dalam angket ini serta

menuliskan komentar maupun saran.

Adapun skala penilaian yang digunakan adalah : SKALA PENILAIAN (TANGGAPAN)

4 3 2 1

Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat kurang baik

Sesuai Cukup Sesuai Kurang sesuai Sangat kurang sesuai

Jelas Cukup Jelas Kurang jelas Sangat kurang jelas

Menarik Cukup Menarik Kurang menarik Sangat kurang menarik

Mudah Cukup Mudah Kurang mudah Sangat kurang mudah

Tepat Cukup Tepat Kurang tepat Sangat kurang tepat

Jawaban, komentar, maupun saran dari bapak/ibu akan sangat bermanfaat

untuk melakukan perbaikan pada prototype ini.

Atas perhatian dan bantuan bapak/ibu, saya ucapkan terima kasih.

Malang, 20 Juli 2010

Pengembang

Bahrudin Efendi

NIM 105121481511

Page 98: skripsi pengembanngan media pembelajaran

Panduan Mengisi Angket

a. Sebelum mengisi instrument ini, bapak atau ibu terlebih dahulu mengamati

multimedia interaktif, kemudian mengisi instrument yang telah disediakan

dengan memberi tanda (√).

b. Tulis komentar dan saran bapak/ibu pada form yang disediakan.

Instrument

No.

Indikator Kriteria

4 3 2 1

Efektifitas

1. Kesesuaian desain multimedia interaktif dengan materi pelajaran

2. Kesesuaian multimedia interaktif yang digunakan dengan karakteristik siswa

3. Kejelasan gambar (ilustrasi) yang digunakan dalam multimedia interaktif

4. Kejelasan teks dalam multimedia interaktif

5. Ketepatan evaluasi pada menu latihan

6. Ketepatan alur/sistematika media pembelajaran multimedia interaktif

7. Kesesuaian peletakan menu-menu dalam tampilan media yang dikembangkan

Kemenarikan

8. kemenarikan desain tampilan multimedia interaktif

9. Komposisi warna sajian multimedia interaktif

10. Kemenarikan gambar dan efek animasi dalam multimedia interaktif

11. Kemenarikan musik pengiring

Efisiensi

12. Kemudahan memahami alur kerja dalam multimedia interaktif

Page 99: skripsi pengembanngan media pembelajaran

13. Kemudahan pengoperasian multimedia interaktif

14. Kemudahan memahami materi pelajaran dalam multimedia interaktif

15. Kemudahan untuk memahami desain tampilan (layout)

Komentar dan saran

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Terima kasih atas jawaban, komentar dan saran Bapak/Ibu yang telah diberikan

 

Page 100: skripsi pengembanngan media pembelajaran

ANGKET TANGGAPAN/TINJAUAN AHLI MATERI

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Kepada Yth :.

Sebagai Ahli Materi

Dalam rangka penulisan skripsi untuk menyelesaikan studi sarjana pada

jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang, peneliti

mengembangkan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran

Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

memberikan penilaian dan tanggapan terhadap prototype multimedia interaktif ,

yaitu dengan cara mengisi kolom kriteria yang diajukan dalam angket ini serta

menuliskan komentar maupun saran.

Adapun skala penilaian yang digunakan adalah : SKALA PENILAIAN (TANGGAPAN)

4 3 2 1

Baik Cukup Baik Kurang baik Sangat kurang baik

Sesuai Cukup Sesuai Kurang sesuai Sangat kurang sesuai

Jelas Cukup Jelas Kurang jelas Sangat kurang jelas

Menarik Cukup Menarik Kurang menarik Sangat kurang menarik

Mudah Cukup Mudah Kurang mudah Sangat kurang mudah

Tepat Cukup Tepat Kurang tepat Sangat kurang tepat

Jawaban, komentar, maupun saran dari bapak/ibu akan sangat bermanfaat

untuk melakukan perbaikan pada prototype ini.

Atas perhatian dan bantuan bapak/ibu, saya ucapkan terima kasih.

Malang, 14 Desember 2009

Pengembang

Bahrudin Efendi

NIM 105121481511

Page 101: skripsi pengembanngan media pembelajaran

Panduan Mengisi Angket

a. Sebelum mengisi instrument ini, bapak atau ibu terlebih dahulu mengamati

multimedia interaktif, kemudian mengisi instrument yang telah disediakan

dengan memberi tanda (√).

b. Tulis komentar dan saran bapak/ibu pada form yang disediakan.

Instrument

No. Aspek yang dinilai Kriteria

4 3 2 1

1. Kesesuaian multimedia interaktif dengan pencapaian tujuan pembelajaran

2. Kejelasan isi materi pelajaran.

3. Keutuhan materi mulai awal hingga akhir

4. Kemudahan pemahaman materi oleh siswa dengan menggunakan multimedia interaktif

5. Kesesuaian materi dalam Multimedia interaktif yang disajikan dengan tingkat kebutuhan siswa

6. Pola pengembangan yang digunakan dalam multimedia interaktif berpengaruh pada pemahaman siswa

7. Kesesuaian Penggunaan bahasa dalam multimedia interaktif

8. Tingkat keefektifan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif

9. Kemenarikan gambar pada masing-masing tampilan

10. Kesesuaian Soal latihan dengan isi materi

Komentar dan saran

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Terima kasih atas jawaban, komentar dan saran Bapak/Ibu yang telah diberikan 

Page 102: skripsi pengembanngan media pembelajaran

ANGKET TANGGAPAN/TINJAUAN SISWA

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

A. Pendahuluan

1. Sebelum mengoperasikan multimedia interraktif, silahkan pelajari angket ini

dengan baik, sehingga anda paham tentang angket ini. Tanyakan kepada

pengembang tentang hal-hal yang belum anda pahami mengenai ini.

2. Apabila anda sudah paham tentang angket maka mulailah mengoperasikan

multimedia interraktif, ini dengan komputer. Masukkan CD ke dalam CD

ROM komputer, kemudian operasikan program.

B. Biodata Siswa

1. Nama :……………

2. No.

C. Pedoman penilaian

1. Untuk menilai bahan ajar ini, silahkan adik-adik memberikan tanda checklist

(√ ) pada kolom yang sudah disediakan. Setiap kolom memiliki nilai masing-

masing sebagai berikut.

Adapun skala penilaian yang digunakan adalah :

SKALA PENILAIAN (TANGGAPAN)

4 3 2 1

Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik

Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai Sangat kurang sesuai

Jelas Cukup jelas Kurang jelas Sangat kurang jelas

Menarik Cukup menarik Kurang menarik Sangat kurang menarik

Mudah Cukup mudah Kurang mudah Sangat kurang mudah

Tepat Cukup tepat Kurang tepat Sangat kurang tepat

Tabel 1: skala tanggapan mahasiswa

Apabila ingin memberikan komentar tentang bahan ajar ini silahkan

menuliskannya pada kotak yang disediakan.

Page 103: skripsi pengembanngan media pembelajaran

D. Panduan Mengisi Angket

Berilah tanda centang pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan

tanggapan anda, jadikan tabel 1 pada poin C sebagai acuan

Instrument

No. Aspek yang dinilai Kriteria

4 3 2 1

1. Kemenarikan multimedia interaktif dalam belajar IPS

2. Kesesuaian bahasa sajian materi

3. Kejelasan materi IPS dalam multimedia interaktif

4. Kemenarikan penggunaan gambar,gerak,suara dan wana

5. Kemenarikan tampilan multimedia interaktif

6. Motivasi belajar dengan menggunakan Multimedia interaktif

7. Kemudahan pemahaman bahasa yang digunakan dalam multimedia interaktif

8. Kemudahan dalam pengoperasian multimedia interkatif

9. Kemudahan untuk memahami materi dengan multimedia interaktif

10. Penyajian pembelajaran mulai dari awal sampai akhir

Komentar dan saran

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Terima kasih atas jawaban, komentar dan saran yang sudah anda berikan 

 

Page 104: skripsi pengembanngan media pembelajaran

PRE-TEST dan POST-TEST

A. IDENTITAS

Nama siswa :

Kelas :

B. PANDUAN PENGISIAN

a. Sebelum mengisi Pre Test ini, anda harus mengamati isi program secara

keseluruhan

b. Isilah data identitas anda secara lengkap

c. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah dengan memberi tanda (X) pada

pilihan yang anda anggap paling tepat

C. PERTANYAAN

1. Lapisan atmosfer yang menjadi tempat berbagai peristiwa cuaca dan iklim adalah… a. Troposfer b. Mesosfer c. Termosfer d. Stratosfer

2. Berikut ini jenis angin yang meyebabkan Indonesia mengalami musim penghujan, yaitu… a. Angin musim barat laut b. Angin musim timur laut c. Angin musim selatan d. Angin musim utara

3. Anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan konsekuen disebut sungai… a. Insekuen b. Anteseden c. Resekuen d. Obsekuen

4. Air tanah yang berada diatas lapisan kedap air disebut air tanah… a. Artesis b. Preatis c. Oasis d. Impermeable

5. Berdasarkan letaknya laut-laut indonesia yang yang terletk diantara benua asia dan Australia disebut….

Page 105: skripsi pengembanngan media pembelajaran

a. Laut tepi b. Laut tengah c. Laut pinggir d. Laut pedalaman

6. Wilayah dasar laut yang memiliki kedalaman rata-rata kurang dari 200m disebut…. a. Zone batial b. Zone neritik c. Zone litoral d. Zone abisal

7. Sungai yang memiliki arah aliran yang tidak teratur disebut… a. Sungai resekuen b. Sungai anteseden c. Sungai insekuen d. Sungai konsekuen

8. Lapisan atmosfer yang mampu memantulkan gelombang radio adalah… a. Troposfer b. Stratosfer c. Mesosfer d. Ionosfer

9. Alat pengukur tekanan udara adalah… a. Hydrometer b. Barometer c. Thermometer d. Anemometer

10. Hujan yang terjadi pada daerah pegunungan disebut juga sebagai hujan…. a. Orografis b. Zenithal c. Frontal d. Koveksi 

Page 106: skripsi pengembanngan media pembelajaran

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Bahrudin Efendi

NIM : 105121481511

Jurusan : Teknologi Pendidikan

Fakultas/Program : Ilmu Pendidikan/S-1

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini hasil jiplakan, maka saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 3 Agustus 2010

Yang membuat pernyataan,

BAHRUDIN EFENDI

Page 107: skripsi pengembanngan media pembelajaran

RIWAYAT HIDUP

Bahrudin Efendi, Dilahirkan di Lumajang,

Jawa Timur pada 3 September 1986.

Pendidikan yang pernah ditempuh adalah:

SDN Labruk Kidul 1 Lumajang lulus tahun

1999, SMPN 1 Sukodono Lumajang, lulus

tahun 2002, SMAN 1 Lumajang lulus tahun

2005 dan menempuh pendidikan di

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Pengalaman organisasi selama menjadi mahasiswa antara lain: Anggota

Divisi kesejahteraan BEM-FIP (2007), Anggota Divisi Hukum DMF-IP(2008).