skripsi - digilib.uns.ac.id/pengaruh...di lingkungan fakultas teknik universitas sebelas maret...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH KONSUMSI AIR BERSIH PDAM DAN PENYAKIT YANG
DITIMBULKAN TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT
DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA
The Infuence Of PDAM Water Consumtion and The Generated Disease Toward
Health In Sub City Laweyan Surakarta City
SKRIPSI
Di ajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
Pada jurusan teknik sipil fakultas teknik
universitas sebelas maret surakarta
Di susun oleh:
MOHAMAD ARIF
I 1108519
JURUSAN TEKNIK SIPIL NON REGULER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
hidayah, serta karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Air Bersih PDAM Dan Penyakit Yang Ditimbulkan Terhadap
Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta”. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Sipil Non Reguler Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan
wacana dan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi orang lain pada
umumnya.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak hingga selesainya skripsi
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Univeritas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Non Reguler Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ir. Koosdaryani, M.T. selaku Dosen Pembimbing I skripsi.
4. Ir. Siti Qomariyah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II skripsi.
5. Ir. Suyanto, M.M selaku pembimbing Akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen pengajar, staf pengajar, staf perpustakaan dan karyawan
di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
7. Kedua orang tuaku
8. Rekan-rekan mahasiswa teknik sipil angkatan 2008 atas kerjasama dan
bantuannya.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang selama ini
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pembaca, karena banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki.
Kritik dan saran akan penulis terima untuk kesempurnaan tulisan ini.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tiada tuhan selain ALLAH
Muhammad adalah utusan ALLAH
AllahHumma Arinal Haqqa Haqqa
Waryuqnatibaah Waarinal Batila Batila Warzuqna Tinabah
“ya Allah, Tunjukkanlah Kepada Kami Bahwa Yang Benar Adalah Benar
Dan Berikan Kepada Kami Kekuatan
Dan Kemampuan Untuk Menjalankanya,
Serta Tunjukkanlah bahwa yang salah adalah salah
dan berikanlah kami kekuatan dan kemampuan untuk meninggalkanya”
:: Alhamdulillah .. .. ..
Tiada daya dan upaya tanpa mengucap Syukur Kepadanya ....
Terimakasih kepada :
Allah SWT, yang mulia Muhammad SAW
Bp. Thoha & Ibu. Mulyati
[ Terimakasih Atas Do’a, Pengorbanan, Semangat, Serta Bantuan
Baik Moril Maupun Materiil.
Maaf , ini adalah jawaban atas pertanyaan dan penantian yang
selama ini belum bisa saya jawab? .... ]
Alm Simbah Kardi & H. syahri
Orang hebat yang telah membantu perjalanan hidupku sampai detik
ini, Serta teman-teman swadana transfer’08.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
PENUTUP
Alhamdulillah penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat, inayah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsumsi Air Bersih PDAM Dan
Penyakit Yang Ditimbulkan Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Di
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta “.
Skripsi ini dibuat berdasatkan atas teori-teori yang telah didapatkan dalam bangku
perkuliahan. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu bagi penulis
untuk menjadi bekal yang berguna dan dapat diterapkan di lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan bidang yang berhubungan dengan bangku perkuliahan.
Dengan terselesainya skripsi ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi
penulis. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemauan dan usaha keras yang disertai
dengan doa dan bantuan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terikat secara langsung maupun tidak dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Akan tetapi kekurangan tersebut dapat dijadikan pelajaran yang
berharga dalam pembuatan skripsi selanjutnya. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya kostruktif dari pembaca.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini, dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan semua civitas akademis Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta para pembaca pada umumnya. Semoga
apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat menambah pengetahuan dalam
bidang konstruksi bagi kita semua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416 Tahun
1990 Tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Departemen Kesehatan, Jakarta.
Anonim. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492 Tahun
2010 Tentang persyaratan Kualitas Air Minum. Departemen Kesehatan,
Jakarta.
Effendi, Heffni. 2003. Telaah Kualitas Bagi Pengolahan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil. 2005. Buku Pedoman Penulisan Tugas
Akhir. UNS. Surakarta.
Moegijantoro,1995, Prospek Penyediaan Air Baku Dalam pengembangan air
Bengawan Solo, Seminar Sehari FTSP UII Dies Ke-52 UII.
Machfoedz, Ircham. 2004. Statistik Deskriptif dengan Contoh-Contoh Kesehatan
Masyarakat. Fitramaya. Yogyakarta
J Kodoatie, Robert, Wisnu. 2008. Journey Of Water And Sanitation Service :
Inggris .
Yusuf ardianto. 2010. Hubungan antara tingkat kepuasan pelanggan di peruhaman
puncak solo. Skripsi, Surakarta.
Jos’s Asteban castro, leoholler, Wisnu. 2005. Pengantar Manajemen
Infrastruktur. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatan Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta
Suhendi, Edi. 2009. SPSS versi 16.Yrama Widya. Bandung.
Solo Pos tanggal 28 November 2011
Yusuf ardianto. 2010. Hubungan antara tingkat kepuasan pelanggan di perumahan
puncak solo. Skripsi, Surakarta.
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/
www.abar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/teknik-lingkungan
www.Bentley.com/autoPLAND
www.kelair.bppt.go.id
www.unep.org/artikel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Mohamad Arif, 2012, Pengaruh konsumsi air bersih PDAM dan penyakit yang di
timbulkan terhadap kesehatan masyarakat di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta,
Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta merupakan pusat industri terutama industri batik
sehingga mendorong semakin meningkatnya jumlah penduduk di setiap tahunya. pada
bulan november 2011 jumlah penduduk kecamatan laweyan sebesar 109.198 jiwa dan
untuk memenuhi kebutuhan air bersih maka di manfaatkan jasa Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) sebagai penyedia air bersih.
Dengan meningkatnya pencemaran lingkungan terutama pencemaran air yang berasal
dari limbah batik maka pemakaian air bersih yang disediakan oleh PDAM Kota
Surakarta merupakan solusi yang tepat hal ini dikarenakan air bersih dari PDAM
Surakarta diduga telah memenuhi kriteria sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor NO.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang air bersih. Air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Didalam perjalanan
pendistribusian air PDAM Surakarta di mungkinkan terjadi pencemaran air sehingga
timbul pertanyaan “apakah air yang sampai pada pelanggan masih memenuhi standar
kualitas sebagai air bersih?’.
Dari uji fisika maka air sampel PDAM sudah memenuhi standart sebagai air bersih
sedangkan dari uji kimia ada beberapa sampel yang tidak memenuhi standart kualitas air
bersih yaitu Kelurahan: Sriwedari pada zat organik sebesar 11,06 Mg/l, Kelurahan
Panularan zat organik sebesar 14,25 Mg/l, Kelurahan Penumping kesadahan total 10,5
dan 11 Mg/l, Keluran Kerten kesadahan total 13,05 dan 13,12 Mg/l.
Tingkat Kesehatan masyarakat di Kecamatan Laweyan cukup baik, hal ini dapat dilihat
dari kuisioner yang diolah dengan menggunakan program Statistikal Product and
service (SPSS) versi 18.0 berbasis windows tidak didapatkan hubungan antara tingkat
kesehatan dengan kualitas air dimana kualitas air 94 % dari hasil uji sampel air PDAM
di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS Masih memenuhi standar Kualitas air bersih.
Kata Kunci : Kualitas, Kesehatan Masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Mohamad Arif, 2012, The Infuence Of PDAM Water Consumtion and The Generated
Disease Toward Health In Sub City Laweyan Surakarta City, Thesis Department of
Civil Engineering Faculty of Engineering, Sebelas Maret University Of Surakarta.
Surakarta City, Laweyan Subdistrict Industrial Center Industrial Especially Batik So
Pushing The Population Increasing In every year. In the Month November 2011 Total
Population 109 198 Amounting District Laweyan Soul And To Meet Needs of Water
Use In The Regional Water Services Company (PDAM) as a provider of clean water.
With increasing environmental pollution, especially water pollution originating from
waste batik then use clean water provided by the local water company (PDAM)
Surakarta is an appropriate solution because it is clean water from PDAM Surakarta
Allegedly had met the criteria in accordance with the regulations the minister of health
Indonesian republic NO.492/MENKES/PER/IV/2010 number of clean water. Clean
water is the water used for everyday purposes that its quality meets the health
requirements and can be drunk after it is cooked. In Surakarta PDAM water distribution
journey in possible water pollution occurred which raised the question of "whether the
water is up to the customer still meet water quality standards as clean? '.
From the physics test samples of water taps already meet the standard as clean water
while the chemical tests there are a few samples that do not meet water quality
standards that village: Sri Wedari on organic matter of 11.06 Mg / l, Village Panularan
organic substances by 14, 25 Mg / l, total hardness Village Penumping 10.5 and 11 Mg /
l, total hardness Kerten Keluran 13.05 and 13.12 Mg / l.
Public health at the district level Laweyan quite high, this can be seen from the
questionnaire are processed using statistical programs Product and service (SPSS)
version 18.0 windows based not found a relationship between the level of health with
water quality where water quality is 94% of the test results of water samples taps on
Restructuring Engineering Laboratory University Eleven in March still meet water
quality standards.
Keywords : Quality, Public Health.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................... 5
2.2 Landasan Teori ........................................................................ 6
2.2.1 Persyaratan kualitas air besih ......................................... 7
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 12
3.2 Variabel Penelitian ................................................................. 12
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 12
3.3.1 Tahap Persiapan .......................................................... 12
3.3.2 Pengumpulan Data ...................................................... 13
3.3.3 Analisis Data ............................................................... 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Hal
3.3.4 Uji Hubungan ............................................................... 14
3.4 Bagan Alir Penelitian ............................................................. 15
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Data ........................................................................ 16
4.3.1 Luas Dan Wilayah ...................................................... 16
3.3.2 Kependudukan ............................................................ 16
3.3.3 Penyakit yang timbul .................................................. 17
3.4 Hasil Kuisioner ....................................................................... 18
3.1 Hasil Penelitian Laboratorium ............................................... 24
3.2 Hasil Analisis Dengan SPSS Versi 18.0 ................................ 30
3.3 Pengaruh Karakteristik Responden Dengan Kualitas air ....... 36
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 39
5.2 Saran ...................................................................................... 40
PENUTUP ....................................................................................................... xii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Persyaratan kualitas air bersih .................................................... 11
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Laweyan Tahun 2010 ................ 16
Tabel 4.2 Data Jumlah Penderita Penyakit Selama Tahun 2010 ................ 17
Tabel 4.3 Persentase jumlah jiwa responden dalam setiap rumah ............. 18
Tabel 4.4 Tngkat Pendidikan responden di Kecamatan Laweyan ............... 19
Tabel 4.5 Profesi Responden di Kecamatan Laweyan ................................. 20
Tabel 4.6 Penghasilan Rata-Rata Perbulan Responden Di Kec Laweyan .... 18
Tabel 4.7 Kondisi Lingkungan Pemukiman Responden Di Kec Laweyan .. 19
Tabel 4.8 Tingkat Kesehatan Responden Di Kec Laweyan .......................... 19
Tabel 4.10 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 24
Tabel 4.11 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 24
Tabel 4.12 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 25
Tabel 4.13 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 25
Tabel 4.14 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 26
Tabel 4.15 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 26
Tabel 4.16 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 27
Tabel 4.17 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 27
Tabel 4.18 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 28
Tabel 4.19 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 28
Tabel 4.20 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium .......................... 29
Tabel 4.21 Hubungan antara jumlah jiwa dengan tingkat kesehatan .............. 31
Tabel 4.22 Hubungan Antar Tingkat Kesehatan Dengan tingkat pendidikan. 32
Tabel 4.23 Hubungan antara jumlah jiwa dengan tingkat kesehatan .............. 33
Tabel 4.24 Hubungan antara tingkat kesehatan dengan Pendapatan............... 34
Tabel 4.25 Hubungan antara tingkat kesehatan dengan kondisi lingkungan .. 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ......................................................... 11
Gambar 4.1 Diagram Presentase Jumlah Jiwa dalam Setiap Rumah ........... 18
Gambar 4.2 Diagram Presentase Tingkat Pendidikan Responden ............. 19
Gambar 4.3 Diagram Presentase Pekerjaan atau Profesi Responden ........... 20
Gambar 4.4 Diagram Presentase Penghasilan Responden ............................ 21
Gambar 4.5 Diagram Presentase Kondisi Lingkungan Pemukiman ............ 22
Gambar 4.6 Diagram Presentase Tingkat Kesehatan Responden ................. 23
Gambar 4.7 Bagan Variabel Non Parametrik ............................................... 30
Gambar 4.8 Bagan Dan Syarat Uji Chi-Square ............................................ 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
PENUTUP
Alhamdulillah penulis ucapakan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat, inayah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsumsi Air Bersih PDAM Dan
Penyakit Yang Ditimbulkan Terhadap Tingkat Kesehatan Masyarakat Di
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta “.
Skripsi ini dibuat berdasatkan atas teori-teori yang telah didapatkan dalam bangku
perkuliahan. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu bagi penulis
untuk menjadi bekal yang berguna dan dapat diterapkan di lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan bidang yang berhubungan dengan bangku perkuliahan.
Dengan terselesainya skripsi ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi
penulis. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemauan dan usaha keras yang disertai
dengan doa dan bantuan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terikat secara langsung maupun tidak dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Akan tetapi kekurangan tersebut dapa dijadikan pelajaran yang
berharga dalam pembuatan skripsi selanjutnya. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya kostruktif dari pembaca.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini, dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan semua civitas akademis Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta para pembaca pada umumnya. Semoga
apa yang terkandung dalam skripsi ini dapat menambah pengetahuan dalam
bidang konstruksi bagi kita semua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 416 Tahun
1990 Tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Departemen
Kesehatan, Jakarta.
Anonim. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405
Tahun 1990 Tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Departemen Kesehatan, Jakarta.
Anonim. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492 Tahun
2010 Tentang persyaratan Kualitas Air Minum. Departemen Kesehatan,
Jakarta.
Arywardhana, Wisnu. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset.
Yogyakarta.
Jos’a asteban casto, leoheller, 2008 Journey Of Water And Sanitation Service :
Inggris. www.Bentley.com/Autoplant.
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil. 2005. Buku Pedoman Penulisan Tugas
Akhir. UNS. Surakarta.
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil. 2005. Buku Pedoman Pengujian Air
Bersih . UNS. Surakarta.
Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research jilid 3. Andi Offset. Yogyakarta.
J Kodoatie, Robert, Wisnu. 2005. Pengantar Manajemen Infrastruktur. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta
Suhendi, Edi. 2010. SPSS versi 18..Yrama Widya. Bandung.
www.abar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/teknik-lingkungan
www.kelair.bppt.go.id
www.unep.org/artikel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan sumber kehidupan, setiap makluk hidup membutuhkan air untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan air untuk minum, mandi,
mencuci dan keperluan lainnya. Begitu pentingnya peranan air bagi kehidupan
manusia, membuat pengadannya harus memenuhi beberapa persyaratan standart
kualitas air bersih diantaranya yaitu bersih, jernih, tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau. Standart kualitas air bersih tersebut merupakan syarat mutlak
yang harus di penuhi bagi penyedia air bersih seperti perusahaan penyedia air
bersih seperti PDAM.
Penyedia air bersih harus memenuhi syarat-syarat sesuai dengan peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia NO.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
persyaratan dan pengamatan kualitas air. Untuk mencapai standart kualifikasi
yang ada , air baku harus di olah dan di proses sesuai dengan karakteristik air
tersebut. Pada daerah pegunungan air di peroleh dari mata air, sedangkan untuk
daerah pedesaan biasanya menggunakan air tanah yang kualitasnya masih
memenuhi standart, tetapi tidak menutup kemungkinan air tanah dapat tercemar
oleh zat-zat seperti FE, MN dan kesadahaan yang terbawa oleh aliran permukaan
tanah.
Pada pemanfaatan air merupakan kebutuhan bagi manusia, semakin meningkatnya
jumlah penduduk serta laju pertumbuhan yang semakin naik maka laju
pemanfaatan sumber daya air untuk kebutuhan hidup masyarakat yang semakin
meningkat. Diperlukan industrilisasi yang dengan sendirinya akan meningkatkan
laju aktifitas penduduk serta penggunaan sumber daya air, beban penggelontoran
air juga bertambah besar sesuai kecepatan pertumbuhan. Air sudah di anggap
sebagai benda ekonomi karena pengelolaan sumber daya air sangat penting,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pengelolaan sebaiknya dilakukan secara terpadu baik dalam pemanfaatan maupun
dalam pengelolaan kualitasnya.
Kecamatan laweyan merupakan salah satu pusat industri yang menghasilkan
limbah cair industri batik yang berdampak pada meningkatnya pencemaran serta
berdasarkan harian Solo Pos pada hari senin tanggal 28 November 2011 air
PDAM keruh setelah di tampung di dalam bak, hal ini di keluhkan banyak
masyarakat khususnya wilayah kota Surakarta karena di khawatirkan air tersebut
mengganggu kesehatan.
Dengan peningkatan pencemaran lingkungan terutama pencemaran air, maka
ditawarkan solusi pemakaian air bersih yang telah di sediakan oleh perusahaan
Perusahaan daerah Air Bersih Minum (PDAM) yang telah memiliki standart
kualitas air bersih.
Dalam perjalanan pendistribusian air PDAM kepada pelanggan dimungkinkan
terjadi pencemaran Air PDAM Kota Surakarta, sehingga menjadi pertanyaan “
Apakah air yang sampai pada pelanggan masih memenuhi standart kualitas
sebagai air bersih?”.
Bertitik dari hal tersebut mendorong penulis untuk mengadakan kajian tentang
pengaruh konsumsi air bersih PDAM dan penyakit yang ditimbulkan terhadap
kesehatan di kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa permasalahan yang mendasari penelitian ini, maka di susun
beberapa rumusan masalah yang mendasari rumusan tersebut :
1. Apakah air PDAM yang di konsumsi masyarakat Kecamatan Laweyan
Kota Surakarta sudah memenuhi standart sebagai air bersih?
2. Bagaimana pengaruh tingkat kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi
air PDAM?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada judul ini adalah sebagai berikut:
1. Uji kualitas air mengacu pada PerMenKes RI NO.492/MENKES/PER/IV/2010
2. Sampel dan kuisioner sebanyak 66 responden di ambil secara acak di seluruh
kelurahan di kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
3. Data kesehatan masyarakat di Kecamatan Laweyan yang di ambil di
Puskesmas Laweyan Kota Surakarta.
4. Analisis dengan stastikal product and service solution (SPSS) versi 18.0
berbasis windows.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah air PDAM yang sampai pada masyarakat
Kecamatan Laweyan masih memenuhi standart kualitas air bersih.
2. Mengetahui pengaruh tingkat kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air
PDAM di Kecamatan Laweyan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Menerapkan teori ilmu penyehatan.
2. Dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat yang telah
mengkonsumsi air PDAM dan juga untuk masyarakat yang masih
mengkonsumsi air sumur.
3. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain, yang melakukan penelitian lain yang
sejenis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Air adalah sumber daya yang mutlak diperlukan dalam hidup dan kehidupan
manusia dan dalam system tata lingkungan, air adalah unsur lingkungan.
Kebutuhan manusia akan air selalu meningkat dari waktu ke waktu, bukan saja
karena meningkatnya jumlah manusia, melainkan juga karena ragam kebutuhan
manusia akan air.
Kebutuhan air adalah banyaknya jumlah air yang di gunakan nuk keperluan
rumah tangga, insdustri, penggelontoran kota dan lain-lain. Prioritas kebutuhan air
meliputi kebutuhan air domestik, industri, pelayanan umum dan kebutuhan air
ntuk mengganti kebocoran (Moegijantoro, 1996).
Air adalah pelarut yang universal, sehingga tidak akan pernah murni dan tetap
mengandung impuritis sebelum dan sesudah perlakuan. Sehingga perlu di pahami
adanya hubungan antara air yang terkontaminasi dengan efek terhadap kesehatan.
Air menggunakan pola sangat berbeda dan mempengaruhi asumsi berdasarkan
toksikologi berasal dari labratorium studi di bawah kontrol studi yang ketat.
Pertimbangan harus di berikan kepada model sistem yang digunakan untuk
menilai racun dan menerjemahkan hasil labratorium ke dunia nyata agar di dapat
standar kualitas air (Benley, Inggris).
Ada standar penting untuk kebersihan air dan pemurnian air yang kotor dalam
perananya untuk pembentasan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat
dimana standar air minum yang telah melalui berbagai uji microbiological kimia
dan nilai-nilai parametric (Jos’a Asteban Castro, Leoheller, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Pola konsumsi air bersih dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain, adalah (Fakultas Geografi UGM,2003)
1. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan yang dapat mempengaruhi persepsi dan perlaku
seseorang termasuk dalam penggunaan air. Pendidikan yang tinggi dapat
menambah variasi aktifitas hidup menjadi lebih komlek, namun juga
mempengaruhi pemahamanya terhadap masalah air terutama dalam
maengknsumsi air bersih.
2. Pendapatan
Pendapatan yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas hidup berupa
meningkatnya keragaman dan intensitasnya rumah tangga yang perlu di
topang dengan tersedianya air bersih dalam jumlah yang cukup.
3. Luas lahan
Luas lahan berkaitan dengan kebutuhan air untuk menyiram halaman
terutama pada musim kemarau.
4. Sumber air
Pemanfaatan air suatu kota atau wilayah sangat dipengaruhi oleh tipe sumber
air. Tingkat pemanfaatan air oleh masyarakat yang sumber airnya berasal dari
sumur cenderung lebih banyak dari pada masyarakat yang menggunakan air
dari PDAM.
2.2 Landasan Teori
Air dari PDAM Surakarta sebelum di salurkan kepada pelanggan diduga telah
memenuhi standar kualitas air PDAM surakarta terjadi ketika dalam pejalanan
menuju kepelanggan. Adanya kebocoran pada pipa penyaluran PDAM yang tidak
terdeteksi dan tekanan air PDAM Surakarta lebih rendah dari tekanan air diluar
menyebabkan air dari luar merembes masuk kedalam pipa jaringan PDAM
Surakarta yang menyebaban terjadinya pencemaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2.2.1. Persyaratan Kualitas Air Bersih
Menurut Sugiharto, 1983. Standar kualitas air merupakan ketentuan-ketentuan
yang biasanya dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang
menunjukkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak
menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis.
Dengan adanya standar kualitas: orang dapat mengukur kualitas dari berbagai
macam air, setiap jenis air dapat diukur konsentrasi kandungan unsur-unsur di
dalamnya. Selanjutnya konsentrasi unsur-unsur tersebut dibandingkan dengan
konsentrasi unsur yang tercantum di dalam standart kualitas dan dengan demikian
dapat diketahui syarat kualitasnya. Dengan kata lain standar kualitas dapat
digunakan sebagai tolak ukur.
Macam-macam standar kualitas air :
a). Standar kualitas dari Departemen Kesehatan R.I.
Dengan Peraturan Menteri Kesehatan NO.492/MENKES/PER/IV/2010 telah
ditentukan syarat-sayarat kualitas air minum. Peraturan Menteri Kesehatan ini
dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan
mempunyai peranan yang penting dalam rangka pemeliharan, perlindungan,
dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat. Dengan Peraturan Menteri
Kesehatan ini telah diperoleh landasan hukum dan landasan teknis dalam hal
pengawasan kualitas air minum. Dengan kata lain Permenkes tersebut dapat
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pengawasan kualitas air minum.
b). Standar kualitas air dari W.H.O.
Sebagai Organisasi Kesehatan Internasional, W.H.O, juga mengeluarkan
peraturan tentang syarat-syarat kualitas air minum. Peraturan persyaratan
kualitas air minum yang ditetapkan oleh W.H.O, tersebut dapat digunakan
sebagai pedoman bagi negara anggota. Namun demikian masing-masing
negara anggota, dapat pula menetapkan syarat kualitas air minum sesuai
dengan kondisi negara tersebut.
c). Standar kualitas yang ditetapkan oleh U.S.A.
Untuk Amerika Seerikat telah digunakan standar kualitas air minum yang
telah ditetapkan oleh American Water Work Association (A.W.W.A).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Perbedaan pokok dari macam-macam standar kualitas air.
a). Kemampuan masyarakat untuk melaksanakan ketentuan yang termuat di
dalam standar kulitas. Setiap peraturan dibuat dengan maksud agar dapat
dilaksanakan oleh masyarakat. Dengan kata lain peraturan standar kualitas air
harus applicable. Kemampuan untuk dapat melaksanakan standar kualitas
tersebut masing-masing masyarakat dari negara-negara tidaklah sama. Atas
dasar hal inilah maka terjadi perbedaan standar kualitas air minum dari
berbagai negara.
b). Perkembangan sosial budaya masyarakat.
Makin maju kebudayaan masyarakat, makin tinggi tingkat kebutuhan akan
kualitas air minum. Bagi masyarakat dari negara maju, kebutuhan akan
kualitas air minum lebih tinggi dari pada negara sedang berkembang. Oleh
karena itu terjadi perbedaan standar dari berbagai negara.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan standar kualitas air :
a). Secara alamiah sumber air yang digunakan mengandung bahan-bahan kimia
dalam jumlah yang berlebihan sehingga memerlukan pengolahan yang lebih
sempurna.
b). Kesalahan dalam memilih teknologi pengolahan air sehingga diperoleh hasil
yang menyimpang atau tidak memenuhi standar syarat kualitas. Misal air
sungai yang di olah secara lengkap tetapi dilakukan secara sederhana.
c). Terbatasnya dana yang digunakan untuk pengolahan air. Setiap pengolahan air
memerlukan dana. Semakin tinggi kualitas yang ingin dicapai semakin besar
dana yang dibutuhkan.
d). Air yang telah memenuhi standar kualitas mendapat pencemaran, baik secara
alamiah maupan akibat aktivitas manusia.
e). Kurangnya pengertian individu atau masyarakat dalam menggunakan fasilitas
air bersih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Pengujian kualitas air secara fisika, kimia dan biologi sebagai berikut :
A. Secara fisika
1). Bau dan Rasa
Air yang kualitasnya baik adalah tidak berbau dan memiliki rasa tawar. Bau
dan rasa air merupakan dua hal yang mempengaruhi kualitas air. Bau dan rasa
dapat dirasakan langsung oleh indra pencium dan pengecap. Biasanya bau dan
rasa air saling berhubungan. Air yang berbau busuk memiliki rasa yang
(kurang) tidak enak. Dilihat dari segi estitika, air berbau busuk tidak layak
dikonsumsi.
2). Suhu
Air yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 3o C dari suhu
kamar (27o
C)/(24o C – 30
o C). Suhu air yang melebihi batas normal
menunjukkan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang
cukup besar (misalnya : fenol atau belerang) atau yang sedang terjadi proses
dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme. Jadi, apabila kondisi air
seperti itu sebaiknya tidak diminum.
3). Jumlah zat padat terlarut (TDS)
Jumlah zat padat terlarut (TDS) terdiri dari zat organik, garam anorganik dan
gas terlarut, jika TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Efek TDS
ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab
masalah tersebut. (Juli Sumirat Selamet, 2002)
4). Warna.
Air untuk keperluan rumah tangga harus berwarna jernih. Air yang berwarna
berarti mengandung zat berwarna berarti mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Secara Kimia
1). pH.
pH merupakan salah satu faktor yang sangat penting mengingat pH dapat
mempengaruhi pertumbuhan mikroba di dalam air. Sebagian besar mikroba
akan tumbuh dengan baik pada pH 6,0-8,0; pH juga akan menyebabkan
perubahan kimiawi di dalam air. Menurut standar kualitas, pH 6,5-8,5, apabila
pH lebih kecil dari pada 6,5 atau lebih besar dari 8,5 maka akan menyebabkan
korosi pada pipa-pipa air yang dibuat dari logam dan dapat mengakibatkan
beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu
kesehatan manusia.
2). Tidak mengandung bahan kimia beracun
Air yang berkualias baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti
sianida, sulfida, fenolik.
3). Tidak mengandng ion-ion logam
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion logam seperti Fe,
Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, Cl, Cr, dan lain-lain.
4). Kesadahan Total/CaCO3
Air yang sadah yaitu air yang banyak mengandung logam Ca (Kalsium) dan
Mg (Magnesium). Logam-logam ini biasanya terdapat sebagai garam karbonat,
bikarbonat, klorida, sulfat maupuan nitrat. Air mempunyai kesadahan yang
tinggi berarti air mudah melarutkan sesuatu dan ini tidak baik untuk bangunan
karena air yang mempunyai kesadahan yang tinggi mudah mudah
menimbulkan kerak pada pemanasan. Bila digunakan air yang kesadahannya
tinggi akan berpengaruh terhadap rasanya getir dan mengurangi daya kerja
sabun pembersih. Pemeriksaan kesadahan dilakukan meliputi kesadahan
Kalsium dan kesadahan Magnesium. Syarat kesadahan untuk air minum adalah
5-10o D (1
o D = 10 mg/lt Ca O).
5). Tidak mengandung bahan organik
Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai oleh zat-zat yang berbahaya
bagi kesehatan. Bahan-bahan organik itu seperti NH4, H2S, SO2− 4 dan NO3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tabel 2.1. Persyaratan Air Bersih
Persyaratan Air Bersih menurut Menkes RI NO.492/MENKES/PER/IV/2010
No. Parameter Satuan Kadat maksimal yang
diperbolehkan KETERANGAN
A.FISIKA
1 Bau - - Tidak Berbau
2 Jumlah azat padat
Yang terlarut
(TDS)
Mg/l 500 -
3 Kekeruhan NTU 5 -
4 Rasa - Tidak berasa
5 Suhu C
Suhu Udara 9
( 3 C ) -
6 Warna Skala 15 -
B.KIMIA
1 Air Raksa Mg/l 0,001 -
2 Arsen Mg/l 0.01 -
3 Besi Mg/l 0.3 -
4 Florid Mg/l 1.5 -
5 Cadmium Mg/l 0.003 -
6 Kesadahan Mg/l 500 -
7 Klorida Mg/l 250 -
8 Kromium Mg/l 0.05 -
9 Mangan Mg/l 0.1 -
( sumber : KeMenKes, 2010)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. 2. 2 Crosstab dengan uji Chi square
Analisis deskriptif merupakan analisis dengan menginterpresentasikan data yang
diperoleh dari hasil kuisioner serta menyimpulkan secara sistematis. Penggunaan
sistem ini dimaksudkan untuk mengungkap data lapangan secara dekriptif dengan
cara menginterpresentasikan hasil olahan melalui tabulasi frekwensi guna
melengkapi kecenderungan data-data yang diperoleh dari data lapangan.
Teknik penjelasan data yang di observasi menggunakan statistik deskriptif dengan
analisis frekwensi untuk mencari mean. Mean adalah teknik penjelasan data yang
didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
Mean digunakan dengan menjumlahkan nilai dan membaginya dengan individu.
Dalam istilah sehari-hari biasa disebut dengan nilai rata-rata (Sutrisno Hadi,
2001), Rumusnya adalah sebagai berikut :
M = ∑x
𝑁
Dengan: M : Mean/rata-rata
X : Nilai
N : Jumlah individu
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedua
variabel independen antara yang satu dengan yang lainya. Alat yang di pilih untuk
data nominal adalah crosstab dengan uji Chi square. Untuk uji likelihood rato di
munculkan sebagai uji pearson chi-square. Nilai probabilitas dikenal dengan
signifikasi suatu pengamatan. Jika taraf signifikasi suatu pengamatan yang
dihasilkan , 0,05 maka ada hubungan antara kedua fariabel. Untuk membuat uji
statistik dan hipotesis independensi, harus dilakukan penghitungan untuk masing-
masing sel. Bila N adalah ukuran sel, maka probabilitas independen (P) suatu
observasi yang berada pada baris ke-i dan kolom ke-j adalah:
Pij =(𝐶𝐴𝐶𝐴𝐻 𝐵𝐴𝑅𝐼𝑆 𝐾𝐸 𝑖
𝑁) (
𝐶𝐴𝐶𝐴𝐻 𝐾𝑂𝐿𝑂𝑀 𝐾𝑒 𝑗
𝑁)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Nilai harapan (E) dari observasi adalah :
Pij =(𝐶𝐴𝐶𝐴𝐻 𝐵𝐴𝑅𝐼𝑆 𝐾𝐸 𝑖
𝑁) (
𝐶𝐴𝐶𝐴𝐻 𝐾𝑂𝐿𝑂𝑀 𝐾𝑒 𝑗
𝑁)
Statistik yang sering digunakan untuk hipotesis bahwa fariabel baris dan variabel
kolom independent adalah uji pearson chi kuadrat. Rumus yang dapat dituliskan
adalah sebagai berikut :
𝑋2 = ∑ 𝐹𝑜−𝐹𝑛 2
𝐹ℎ
Dengan : X2 = chi square hitung
E = lambang penjumlah atau (epsilon)
Fo = frekwensi dari munculnya probabilitas
Fh = frekwensi yang diharapkan muncul
Statistik chi kuadrat hitung yang dihasilkan harus dibandingkan dengan kritis dari
distribusi teoritis chi kuadrat untuk menentukan apakah kedua variabel benar-
benar independent untuk itu diperlukan suatu drajat kebebasan (degree of
freedom =Df) dari tabel hasil chi kuadrat.
Untuk mengambil keputusan dilakukan uji hipotesa sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis
Ho : tidak ada hubungan dengan antara kedua variabel
HI : ada hubungan dengan kedua variabel
2. Uji hipotesa dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai signifikansi < (α = 0,05 ) Ho ditolak
Nilai signifikansi > (α = 0,05 ) Ho diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptip. Penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena
itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,
dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang urgen terjadi pada masa kini.
(http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/)
.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, profesi
atau pekerjaan, penghasilan, kondisi lingkungan dan tingkat kesehatan serta
kualitas air PDAM dari uji Laboratorium Teknik Penyehatan UNS.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan di maksudkan untuk mempermudah jalanya penelitian, seperti
pengumulan data, analisis dan penyusunan laporan. Tahap persiapan meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan dan wawancara
sehingga mempermudah dalam pengumpulan data, analisis data maupun
dalam penyusunan hasil penelitian.
2. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan (kuisioner) dan pengambilan air
PDAM di 66 rumah (titik) untuk lokasi/tempat, Pengambilan data dan sampel
air PDAM dilakukan pada bulan November – Desember 2011.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai dengan literatur analisis serta menggunakan data yang
dimiliki oleh instansi-instansi terkait dalam hal ini adalah Kecamatan Laweyan
Kota Surakarta, Puskesmas Laweyan dan PDAM Surakarta sebagai pembanding,
penunjang dan pelengkap.
Adapun data tersebut adalah:
Data primer:
1. Hasil kuisioner responden di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
2. Data kualitas air yang di teliti di laboratorium teknik Penyehatan UNS.
Data sekunder:
1. Data jumlah penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
2. Data kesehatan masyarakat di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.
3.3.3 Analisis Data
Pada tahap analisis data dilakukan dengan menghitung data yang ada, data di
lapangan yang berupa kuisioner dan data yang diperoleh dari instansi-instansi
kemudian dibuat dalam tabel dan data tersebut dianalisis dengan menggunakan
program Stastikal Product and Service Solution (SPSS) versi 18.0 berbasis
windows. Analisis tersebut kemudian diambil kesimpulan. Langkah-langkah
perhitungan yang dilakukan :
1. Hasil analisis data kuisioner
2. Hasil pemeriksaan berdasarkan analisis laboratorium teknik penyehatan UNS.
Dalam menu SPSS yang berhubungan dengan uji deskritif data ada beberapa
submenu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Dalam penelitian ini menggunakan Crosstab. Analisis Crosstab adalah analisis
dasar antar variabel katagori ordinal dan nominal. Crosstab digunakan untk
menyajikan data dalam bentuk tabel saling silang yang terdiri dari baris dan
kolom. Menu ini juga dilengkapi dengan analisis hubungan yang menunjukkan
besarnya hubungan.
3.3.3 Uji Hubungan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedua
variabel misalnya antara kualitas air terhadap tingkat kesehatan masyarakat.
Dengan analisis deskiptif statistik menggunakan program SPSS versi 18.0. alat
yang dipilih untuk menggunakan data berskala nominal adalah crosstab dengan uji
chi-square (Singgih Santoso, 2004)
Data dalam penelitian ini merupakan data nominal dengan skala nominal tidak
mengenal asumsi tentang jarak maupun urutan, jika diberi label angka maka
hanya sebagai tanda bukan katagori yang merefleksikan kategori tersebut terhadap
kategori yang lain. Sebagai contoh jika SMP diberi kode angka 1 dan SMA diberi
kode 2, hal ini bukan berarti SMP lebih tinggi dari SMA, tetapi pemberian angka
hanya sebagai tanda, kode, atau label saja (Ircham Machfoed,2004)
Uji hubungan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa pengaruh karakteristik
masyarakat terhadap tingkat kesehatan. Suatu keputusan yang di dasarkan atas
kerja statistik disebut keputusan statistik (Sutrisno Hadi, 2000).
Hipotesis nol (Ho) adalah suatu pernyataan tertentu tentang nilai-nilai dalam
suatu range dari suatu parameter yang diharapkan terjadi apabila teori yang
dimilki tidak benar, sedangkan hipotesis alternatif (HI) apabila pernyataan teori
oleh peneliti adalah benar (Sarwoko, 2007).
Untuk mengambil keputusan dilakukan uji hipotesa sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis
Ho : tidak ada hubungan dengan antara kedua variabel
HI : ada hubungan dengan kedua variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Uji hipotesa dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai signifikansi < (α = 0,05 ) Ho ditolak
Nilai signifikansi > (α = 0,05 ) Ho diterima
3.4. Bagan Alir Penelitian
Gambar 3.1 Diagram alir Penelitian
MULAI
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
DATA PRIMER :
1. Hasil kuisioner
2. Sampel air
DATA SEKUNDER :
1. Data jumlah penduduk 2010
2. Data pengunjung puskesmas
tahun 2010
Pengolahan Data
Program SPSS versi 18.0 berbasis
windows
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
KOMPILASI DATA
KESIMPULAN DAN SARAN
KOMPILASI DATA
SELESAI
Pengujian Sampel Air
PDAM Di Laboratorim
UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Luas dan Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Laweyan 863,6 ha, terdiri dari 11 kelurahan dan secara
administratif Kecamatan Laweyan berbatasan langsung dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Banjarsari
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Timur : Kecamatan Serengan
4.1.2 Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Laweyan sampai Oktober 2011 sebesar 109.198
jiwa dengan perincian sebagai berikut :
Table 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Laweyan
No. Kelurahan
Jumlah Penduduk
Laki – laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Jumlah
(Jiwa)
1 Pajang 12344 12403 24747
2 Laweyan 1236 1394 2630
3 Panularan 4884 5015 9899
4 Sriwedari 2247 2500 4747
5 Penumping 2675 2939 5614
6 Purwosari 6364 6695 13059
7 Bumi 3586 3720 7306
8 Sondakan 5839 6184 12023
9 Kerten 4608 4816 9424
10 Jajar 4935 4875 9810
11 Karang Asem 4848 5091 9939
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Jumlah 53566 55632 109198
(sumber : Monograf Kecamatan Laweyan, Oktober 2011)
4.1.3 Penyakit yang timbul
Sepanjang tahun 2011 data Puskesmas Kecamatan Laweyan terdapat penyakit
yang timbul antara lain : diare, DHF,campak,typus abdomen,ISPA(Pneumonia),
facirella. Penyakit yang sering di derita masyarakat di kecamatan laweyan yaitu
penyakit perut (diare) sebanyak 2163 orang.
Tabel 4.2 Jumlah Penderita Penyakit Wabah Selama Tahun 2011 Sampai Bulan
November
No. Jenis penyakit Jumlah Penderita
1 Diare 2163
2 Kholera -
3 DHF 80
4 PES -
5 AFP -
6 Dipteri -
7 Pertusis -
8 Campak 2
9 Typus Abdomen 33
10 ISPA (Pneumonia) 81
11 Facirella 324
Jumlah 2683
(Sumber : Puskesmas UPT Kecamatan Laweyan, 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4.2 Hasil Kuisioner
Kuisioner dibuat untuk mempermudah gambaran seputar tingkat pendidikan,
profesi atau pekerjaan, penghasilan, kondisi lingkungan dan tingkat kesehatan
penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Di setiap kelurahan Diambil 6
responden. Dari kuisioner yang telah diisi oleh responden kemudian diolah dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Jumlah Jiwa Responden dalam Setiap Rumah
Tabel 4.3 Persentase Jumlah Jiwa Responden Dalam Setiap Rumah Penduduk
Kecamatan Laweyan.
No Jumlah Jiwa Frekuensi Persentase
1 2 jiwa 7 10.60
2 3 jiwa 15 22.72
3 4 jiwa 22 33.34
4 5 jiwa 18 27.28
5 >5 jiwa 4 6.06
Total 66 100.00
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jumlah jiwa dalam setiap rumah berjumlah
sebagian besar berjumlah 4 jiwa dan 5 jiwa. Hal ini menunjukkan wilayah
Kecamatan Laweyan merupakan daerah yang belum begitu padat, terlihat
sebanyak 33,34% penduduk mempunyai 4 jiwa di setiap rumah dan 27,28 %
penduduk mempunyai 5 jiwa di setiap rumah. Di bawah ini disajikan dalam
bentuk diagram. Lihat Gambar 4.2 berikut:
>5 Jiwa
6.06%5 Jiwa
27.28%
2 Jiwa
10.60% 3 Jiwa
22.72%
4 Jiwa
33.34%
Gambar 4.1 Diagram Persentase responden dalam Setiap Rumah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Tingkat Pendidikan Responden Di Kecamatan Laweyan.
Tabel 4.4 Persentase Tingkat Pendidikan Responden Di Kecamatan Laweyan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1 SMP 6 9,10
2 SMA / SMK 30 45,45
3 D3 17 25,76
4 S1 13 19,69
Total 66 100
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 45,45% penduduk di wilayah Kecamatan
Laweyan mempunyai tingkat pendidikan SMA/SMK. Tingkat pendidikan
seseorang akan berpengaruh terhadap pola berfikir seseorang tersebut. Sehingga
tinggkat pendidikan mempunyai peranan penting, karena melalui pendidikan
masyarakat akan semakin mengerti tentang pentingnya kesehatan. Penduduk yang
berpendidikan tinggi akan mementingkan atau memprioritaskan kesehatan
terlebih dahulu, sedangkan untuk penduduk yang mempunyai pendidikan rendah
lebih memprioritsakan kebutuhannya terpenuhi.
Smp
19.10%
Sma/Smk
45.45%
S1
19.69%
D3
25.76%
Gambar 4.2 Diagram Persentase Tingkat Pendidikan Responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Profesi Responden Di Kecamatan Laweyan.
Tabel 4.5 Profesi Responden Di Kecamatan Laweyan.
No Tingkat Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS, TNI dan POLRI 12 18.18
2 Karyawan / swasta 25 37.88
3 Wiraswasta 29 43.94
Total 66 100
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa persentase wiraswasta paling tinggi yaitu
43.94% sedangkan untuk karyawan swasta sebesar 37.88%. Hal ini menunjukan
bahwa penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta tergolong penduduk
yang aktif dalam artian bahwa sebagian besar penduduk bekerja. Dapat dilihat
seperti Gambar 4.4 sebagai berikut :
Wiraswasta
43.94%
Karyawan/
Swasta
37.88%
PNS, TNI dan
POLRI
18.18%
Gambar 4.3 Diagram Persentase Pekerjaan atau Profesi Responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4. Penghasilan Rata-Rata Perbulan Responden Di Kecamatan Laweyan.
Tabel 4.6 Penghasilan Rata-Rata per Bulan Responden Kecamatan Laweyan
(Dalam Rupiah).
No Tingkat Penghasilan Frekuensi Persentase
1 ≤ 1.000.000 8 12.12
2 1.000.000 – 2.000.000 35 53.04
3 2.000.000 – 3.000.000 15 22.72
4 ≥ 3.000.000 8 12.12
Total 66 100
Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa 35% penduduk Kecamatan Laweyan
mempunyai penghasilan rata-rata per bulan sebesar 1.000.000 – 2.000.000.
Tingkat penghasilan juga peranan yang sangat penting dalam kesehatan
masyarakat. Masyarakat dengan tingkat penghasilan yang tinggi akan mudah
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya serta kebutuhan akan kesehatan. Berikut
persentase tingkat penghasilan masyarakat dalam bentuk diagram.
2.000.000-
3.000.000
22.72%
1.000.000-
2.000.000
50%
<1.000.000
12.12%
>3.000.000
12.12%
Gambar 4.4 Diagram Persentase Tingkat Ekonomi atau Penghasilan Responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
5. Karakteristik Kondisi lingkungan Responden Di Kecamatan Laweyan.
Tabel 4.7 Kondisi Lingkungan Pemukiman Responden Di Kecamatan Laweyan.
No Kondisi Lingkungan Frekuensi Persentase
1 Baik 25 37.88
2 Sedang 29 43.94
3 Buruk 12 18.18
Total 66 100
Dari tabel diatas terlihat sekitar 43,94% kondisi lingkungan di wilayah Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta terlihat termasuk dalam kategori sedang. Kondisi
lingkungan pemukiman meliputi kepadatan penduduk, kebersihan lingkungan
disekitar pemukiman, penataan saluran pembuangan serta keasrian daerah
tersebut.
Sedang
43.94%
Baik
37.88%
Buruk
18.18%
Gambar 4.5 Diagram Persentase Kondisi Lingkungan Pemukiman Responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
6. Tingkat Kesehatan Responden Di Kecamatan Laweyan.
Tabel 4.8 Tingkat Kesehatan Responden Di Kecamatan Laweyan.
No Tingkat Kesehatan Frekuensi Persentase
1 Baik 25 37.88
2 Sedang 33 50
3 Buruk 8 12.12
Total 66 100
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa 50% kesehatan penduduk di Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta tergolong sedang. Dari laporan bulanan Puskesmas UPT
Penumping, UPT Purwosari dan UPT Pajang tentang penyakit yang mewabah
jenis penyakit yang sering terjadi adalah diare. Berikut tingkat kesehatan
penduduk Kecamatan Laweyan dalam bentuk diagram.
Sedang
50%
Baik
37.88%
Buruk
12.12%
Gambar 4.6 Diagram Persentase Tingkat Kesehatan Responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4.3. Hasil Penelitian di Laboratorium.
Hasil Tes Kualitas Air PDAM Di Kecamatan Laweyan.
Tabel 4.10 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Laweyan
1 2 3 4 5 6
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.2 7.2 7 7.2 7 7.5
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 11.06 7.58 8,3 7 8,3 6.14
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 8.28 7.84 8.06 7.24 8.06 7.05
4 Besi (FE) mg/lt 0 – 1 0 0 0.2 0 0.2 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 14.4 16 12 18.5 17 19.5
6 Magnesium mg/lt Maks 150 27.17 24.29 31.5 30 31.5 28
7 Khlorida mg/lt Maks 600 3.55 5.32 5.1 5 5.1 5
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari
6 8.2 8.3 7.7 7.1 7.7 7.3
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 750 740 800 850 800 900
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 1.0 1.5 0.2 1.7 0.2 1.2
Tabel 4.11 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Penumping
7 8 9 10 11 12
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 27 27 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.2 7 7.5 7.2 7.6 7.2
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 8.5 7.58 8,3 7 14.25 6.14
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 8.28 7.84 8.06 7.24 8.06 7.05
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.6 0.7 0.2 0 0.2 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 14.4 16 12 18.5 17 19.5
6 Magnesium mg/lt Maks 150 20.63 32.07 31.5 25.04 31.5 28
7 Khlorida mg/lt Maks 600 14.91 14.91 16.33 15.62 13.80 13.4
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari 6 8.2 7 7.3 7.1 7.9 7.3
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 650 740 1100 1230 800 1200
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 1.2 1.4 1.2 0.6 0.2 1.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tabel 4.12 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Pajang
13 14 15 16 17 18
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.5 7.2 7 7.2 7 7
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 8.5 7.58 8,3 7 8.2 6.14
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 8.28 7.84 8.06 7.24 8.06 7.05
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.6 0.7 0.2 0 0.2 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 30 19 17 17.5 17 19.5
6 Magnesium mg/lt Maks 150 12.36 20.6 32.07 31.37 31.5 28
7 Khlorida mg/lt Maks 600 14.91 14.9 16.33 15.62 13.80 13.4
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari
6 8.2 7 7.3 7.1 7.9 7.3
9 DHL/EC mµhos/
cm Maks 1500 670 700 820 700 800 1000
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 1.4 1.8 1.2 1.7 1 1.2
Tabel 4.13 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Sriwedari
19 20 21 22 23 24
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.2 7.6 7 7.2 7.3 7.67
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 6.82 7.16 7.84 6.82 6.95 6.38
3 Kesadahan
Total °D 5 – 10 7.16 6.04 6.38 7.84 6.38 6.05
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.1 0 0.3 0.1 0,1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 24 25 11 22 29 22
6 Magnesium mg/lt Maks 150 25.24 31.3 31.36 35.15 20.63 32.0
7 Khlorida mg/lt Maks 600 16.33 15.6 15.91 16.33 14.91 15.6
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari
6 7.9 7.4 7.9 7.5 8 6.9
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 700 1300 750 650 660 950
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.1 0.1 0.2 0.3 0.2 0.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 4.14 Hasil Uji Sampel Air PDAM Di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Panularan
25 26 27 28 29 30
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7 7 7.5 7.7 7.5 7.5
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 7.71 7.1 7.83 6.44 7.33 6.69
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 7.5 6.61 8.85 5.49 10.5 11
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 38 38 41 45 39 38
6 Magnesium mg/lt Maks 150 16.44 21.06 14.22 20.88 15.99 19.4
7 Khlorida mg/lt Maks 600 12.08 12.07 11.02 14.91 14.02 15.6
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari
6 8.4 6.5 6.9 7.5 6.9 7.2
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 1400 1200 900 1300 900 1100
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.3 0.4 0.3 0.1 0.1 0.1
Tabel 4.15 Hasil Uji Sampel Air PDAM Di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Purwosari
31 32 33 34 35 36
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 27 26 26 26 27 27
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.2 7 7 7.3 7.2 7.4
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 7.83 7.93 7.2 5.6 7.96 7.5
3 Kesadahan
Total °D 5 – 10 7.72 5.04 7.16 6.16 7.17 6.6
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 26 19 27 35 16 35
6 Magnesium mg/lt Maks 150 26.44 22.54 17.58 15.8 15.62 16.3
7 Khlorida mg/lt Maks 600 16.33 15.62 12.78 17.75 14.2 14.2
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari
6 7.2 7.5 8.1 8 7.5 8.4
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 1200 1200 750 1300 800 1200
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.2 0.4 0.2 0.4 0.3 0.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 4.16 Hasil Uji Sampel Air PDAM Di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Bumi
37 38 39 40 41 42
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 27 27 27 27 27 27
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.4 7 7.2 7.6 7.4 7.2
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 7.21 8.21 7.83 7.39 8.96 6.5
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 8.06 13.05 7.39 7.84 13.12 7.62
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 35 16 35 19 27 35
6 Magnesium mg/lt Maks 150 15.8 15.62 16.33 16.44 21.06 14.2
7 Khlorida mg/lt Maks 600 17.75 14.2 14.2 12.08 12.07 11.0
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari 6 8 7.5 8.4 8.4 6.5 6.9
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 1300 800 1200 1400 1200 900
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.4 0.3 0.2 0.3 0.4 0.3
Tabel 4.17 Hasil Uji Sampel Air PDAM Di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Sondakan
43 44 45 46 47 48
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.4 7.4 7.4 7.6 7.2 7.7
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 7.96 5.96 7 7.2 7.92 7.83
3 Kesadahan
Total °D 5 – 10 7.17 6.16 6.6 5.04 7.72 6.5
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 17 18 18 16 17 17
6 Magnesium mg/lt Maks 150 25.30 24.22 24.05 25.22 26.21 22.1
7 Khlorida mg/lt Maks 600 14.15 15.07 14.01 14.35 16 13.4
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari
6 7.2 7.5 8.2 8.6 7.5 7.2
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 850 600 1100 1200 1200 1100
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.2 0.2 0.4 0.2 0.1 0.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 4.18 Hasil Uji Sampel Air PDAM Di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Kerten
49 50 51 52 53 54
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7 7.2 7.4 7.4 7.1 7
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 7.64 7.9 7.6 6.6 6.6 6.3
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 7.42 7.40 6.54 5.50 7.95 6.65
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.3 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 18 16 16 18 19 16
6 Magnesium mg/lt Maks 150 26.50 24.52 24.33 25.15 26.33 22.3
2
7 Khlorida mg/lt Maks 600 15.2 16.3 15.1 14.24 16.33 15.2
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari 6 7.5 7.7 7.5 7.5 7.2 8.4
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 1350 1200 860 900 1200 1300
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.2 0.1 0.1 0.2 0.2 0.3
Tabel 4.19 Hasil Uji Sampel Air PDAM Di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Jajar
55 56 57 58 59 60
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.2 7 7.1 7.1 7 7
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 6.65 7.74 6.44 8.51 7.1 7.71
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 6.75 7.75 6.25 7.35 5.49 7.5
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 42 41 41 40 54 38
6 Magnesium mg/lt Maks 150 16.44 21.09 14.34 20.34 15.39 19.4
7 Khlorida mg/lt Maks 600 12.07 12.13 11.36 14.21 14.2 15.6
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari 6 8.2 8.8 6.8 7.7 8.5 7.5
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 950 800 1100 900 1200 1300
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.3 0.3 0.2 0.2 0.3 0.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Tabel 4.20 Hasil Uji Sampel Air PDAM di Laboratorium UNS
No Parameter Satuan Syarat Batas
Kelurahan Karangasem
61 62 63 64 65 66
A Fisika
1 Suhu °C Suhu udara 26 26 26 26 26 26
2 Warna - Skala Pt-Co TW TW TW TW TW TW
3 Bau - Tak berbau TB TB TB TB TB TB
4 Rasa - Tak berasa TR TR TR TR TR TR
B Kimia
1 pH - 6,5 – 9,0 7.4 8.5 7.7 7.5 7.5 8.5
2 Zat Organik mg/lt Maks 10 6.68 7.75 7 7.5 7.1 8.6
3 Kesadahan Total
°D 5 – 10 6.5 6.3 6.2 6.2 6.3 6.1
4 Besi mg/lt 0 – 1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
5 Kalsium mg/lt Maks 200 45 41 39 41 39 38
6 Magnesium mg/lt Maks 150 16.77 15.25 16.45 11.75 15.99 19.4
3
7 Khlorida mg/lt Maks 600 18.5 21.25 24.15 25.25 25.16 24.2
5
8 Oksigen Terlarut
mg/lt Lebih dari 6 8.5 7.7 8.1 8.4 6.9 7.2
9 DHL/EC µmhos/
cm Maks 1500 1200 1100 1300 1100 900 1100
10 Sisa khlor Mg/lt Max. 3 0.2 0.2 0.3 0.1 0.2 0.3
Contoh Kesimpulan dari tabel di atas adalah : ( Contoh sampel 1)
Uji Fisika dan Kimia pada Kelurahan Sriwedari.
Uji Fisika dan Kimia yang telah dilakukan di laboratorium Teknik Penyehatan UNS
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan NO.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
air bersih yang meliputi suhu,bau dan rasa sehingga didapatkan bahwa air sampel
memenuhi standar kualitas sebagai air bersih.
Mengatasi air bersih PDAM yang tidak memenuhi syarat kualitas air bersih diatasi
dengan :
Kesadahan total
Penghilangan kesadahan air dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi
kation dan kation penyebab kesadahan dapat dikurangi dengan
proses sebagai berikut :
1. Pemanasan
penghilangkan kesadahan dengan cara pemanasan hanya dapat
menghilangkan kesadahan sementara yakni garam (CA HCO3) 2 dan (MG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
CO3) jika air yang mengandung garam tersebut di panaskan maka akan
terjadi senyawa CaCo3 yang mempunyai sifat pelarut yang kecil bagi air
sehingga dapat di endapkan
2. Proses pengendapan kimia
Didalam proses penghilangan kesadahan dengan mengendapkan kimia
tujuanya untuk mengendapkan kalsium dan magnesium menjadi bentuk
garam-garam yang tidak larut, sehingga dapat diendapkan dari air garam
yang tidak larut dalam air adalah Kalsium karbonat (CaCo3 dan Magnesium
(Mg Oh2 )
3. Kapur soda ash (lime soda softening)
Seluruh bentuk kesadahan karbonat dan juga bikarbonat dapat dihilangkan
dengan menambah kapur atau lime (CaO). Endapan yang terjadi dapat
dipsahkan dengan cara pengendapan.
Untuk proses yang sederhana dapat dilakukan didalam instalasi pengolahan
(Tredmen plant) untuk kapasitas yang besar atau dalam rumah tangga untuk
skala yang kecil. Untuk kesadahan yang tinggi umunya dilakukan di instalasi
pengolahan air sampai drajat kesadahan moderat yakni 50-150 Mg/Lt
kesadahan. Untuk skala rumah tangga menghilangkan kesadahan umumnya
dilakukan dengan cara pertukaran ion.
Zat organik
Kadar zat organik yang berlebihan dalam air minum tidak diperbolehkan
karena selain menimbulkan warna, bau dan rasa yang tidak diinginkan, juga
mungkin bersifat toksit baik secara langsung maupun bersenyawa dengan zat
lain yang ada. Zat organik yang ada dalam air minum dapat berasal dari alam
atau sebagai dampak dari kegiatan manusia. Yang berasal dari alam misalnya
asam humat (humic acid) dari daun dan batang pohon yang membusuk;
senyawa nitrogen (amina) dan senyawa sulfurik (merkaptan) yang berasal dari
organisme yang membusuk. Penangan untuk zat organik yang melebihi batas
dengan pengolahan secara terpadu di instalasi PDAM dengan penambahan zat
chlor supaya bakteri dalam air mati serta pengolahan air di tingkat konsumsi
dengan memasak air terlebih dahulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
4.4 Hasil Analisis dengan Program SPSS 18.0
Dari hasil kuesioner maka akan dicari hubungan antara karakteristik penduduk di
Kecamatan Laweyan dengan tingkat kesehatan dan kualitas air yang dimanfaatkan
untuk kepentingan sehari-hari dengan menggunakan SPSS versi 18.0. Hasil dari
SPSS akan diketahui bagaimana tingkat kesehatan dengan kualitas air untuk
keperluan sehari-hari serta karakteristik masyarakat Kecamatan Laweyan.
Gambar 4.7 Bagan Variabel Nonparametrik
Tingkat kesehatan
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan/profesi
Tingkat Pendapatan
Kualitas Air PDAM
Kondisi Lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Syarat Uji Signifikasi
Gambar 4.7 Bagan Variabel Nonparametrik
Dengan menggunakan SPSS 18.0 maka diperoleh hasil uji chi-square sebagai
berikut pada Tabel 4.21 tentang hubungan kedua variable :
Tabel 4.21 Hubungan antara Jumlah Jiwa dengan Tingkat Kesehatan
No Karakteristik Faktor Asymp sig α Hubungan
1 Kesehatan Pendidikan 0,164 0,05 Tidak ada
2 Kesehatan Profesi 0,489 0,05 Tidak ada
3 Kesehatan Pendapatan 0,000 0,05 Ada
4 Kesehatan Kondisi Lingkungan 0,003 0,05 Ada
5 Kesehatan Kualitas air - - -
Chi-square
Chi-square hitung dibandingkan dengan chi
square tabel
Nilai Asymp.sig
Nilai signifikasi < (α = 0,05) Ho ditolak
Nilai signifikasi > (α = 0,05) Ho diterima
Chi-square hitung > Chi-square tabel (α = 0,05) Ho ditolak
Chi-square hitung < Chi-square tabel (α = 0,05) Ho diterima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4.4.1 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan Dengan Tingkat Pendidikan.
Tabel 4.22 Hubungan Antar Tingkat Kesehatan Dengan tingkat pendidikan.
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 9,168a 6 ,164
Likelihood Ratio 8,423 6 ,209
N of Valid Cases 66
a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 1,50.
Syarat Uji Signifikasi :
Perbandingan Chi-square dengan Chi-Square tabel ;
Nilai Chi-Square hitung pada output (Value person square) adalah 9,168
Nilai Chi-Square pada tabel (α = 0,05), df = 6 adalah 12,592
Karena nilai Chi-Square hitung < chi Square tabel (α = 0.05)
Maka Ho diterima
Berdasarkan nilai Asymp. Signifikasi
Dari kolom ke 4 diketahui bahwa dengan pengujian :
1. Pearson Chi-Square, taraf signifikasi = 0,164 > α = 0,05
2. Likelihood ratio, taraf signifikasi = 0,209 > α = 0,05
Maka Hipotesis null nya (Ho) diterima
Kesimpulan dari uji signifikasi
1. Nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (α = 0,05), maka Ho diterima
2. Nilai Asymp. Signifikasi > 0,05, maka hipotesis null nya (Ho) diterima
Hubungan antara tingkat kesehatan dengan tingkat pendidikan setelah dilakukan
uji Chi-Square bahwa kedua variabel tidak mempunyai hubungan sehingga tidak
perlu dilakukan hubungan uji korelasi atau kubungan keeratan. Tidak adanya
hubungan antara tingkat pendidikan dengan kesehatan disebabkan tingkat
kesehatan tidak dipengaruhi oleh seberapa tinggi pendidikan responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
4.4.2 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan dengan Profesi Atau Pekerjaan.
Tabel 4.23 Hubungan Antara Tingkat Kesehatan Dengan Profesi Atau Pekerjaan.
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 3,427a 4 ,489
Likelihood Ratio 4,964 4 ,291
N of Valid Cases 66
a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 1,67.
Syarat Uji Signifikasi :
Perbandingan Chi-square dengan Chi-Square tabel ;
Nilai Chi-Square hitung pada output (Value person square) adalah 3,427
Nilai Chi-Square pada tabel (α = 0,05), df = 4 adalah 9.488
Karena nilai Chi-Square hitung < chi Square tabel (α = 0.05)
Maka Ho diterima
Berdasarkan nilai Asymp. Signifikasi
Dari kolom ke 4 diketahui bahwa dengan pengujian :
1. Pearson Chi-Square, taraf signifikasi = 0,489 > α = 0,05
2. Likelihood ratio, taraf signifikasi = 0,291 > α = 0,05
Maka Hipotesis null nya (Ho) diterima
Kesimpulan dari uji signifikasi
1. Nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (α = 0,05), maka Ho diterima
2. Nilai Asymp. Signifikasi > 0,05, maka hipotesis null nya (Ho) diterima
Hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan profesinya setelah
dilakukan uji Chi-square diketahui bahwa kedua variable tidak mempunyai
hubungan. Sehingga tingkat kesehatan tidak dipengaruhi oleh profesi atau
pekerjaan responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4.4.3 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan dengan Pendapatan.
Tabel 4.24 Hubungan antara tingkat kesehatan dengan Pendapatan.
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 33,019a 6 ,000
Likelihood Ratio 30,553 6 ,000
N of Valid Cases 66
a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 1,33.
Syarat Uji Signifikasi :
Perbandingan Chi-square dengan Chi-Square tabel ;
Nilai Chi-Square hitung pada output (Value person square) adalah 33,019
Nilai Chi-Square pada tabel (α = 0,05), df = 6 adalah 12,592
Karena nilai Chi-Square hitung > chi Square tabel (α = 0.05)
Maka Ho ditolak
Berdasarkan nilai Asymp. Signifikasi
Dari kolom ke 4 diketahui bahwa dengan pengujian :
1. Pearson Chi-Square, taraf signifikasi = 0,00 < α = 0,05
2. Likelihood ratio, taraf signifikasi = 0,000 < α = 0,05
Maka Hipotesis null nya (Ho) ditolak
Kesimpulan dari uji signifikasi
1. Nilai Chi-Square hitung > Chi-Square tabel (α = 0,05), maka Ho ditolak
2. Nilai Asymp. Signifikasi < 0,05, maka hipotesis null nya (Ho) ditolak
Hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan pendapatan setelah
dilakukan uji Chi-square diketahui bahwa kedua variable mempunyai hubungan
Sehingga semakin tinggi tingkat pendapatanya maka semakin baik tingkat
kesehatanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
4.4.4 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan dengan Kondisi Lingkungan
Tabel 4.25 Hubungan antara tingkat kesehatan dengan kondisi lingkungan
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 15,771a 4 ,003
Likelihood Ratio 20,900 4 ,000
N of Valid Cases 66
a. 3 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 2,33.
Syarat Uji Signifikasi :
Perbandingan Chi-square dengan Chi-Square tabel ;
Nilai Chi-Square hitung pada output (Value person square) adalah 15,771
Nilai Chi-Square pada tabel (α = 0,05), df = 4 adalah 9.488
Karena nilai Chi-Square hitung < chi Square tabel (α = 0.05)
Maka Ho ditolak
Berdasarkan nilai Asymp. Signifikasi
Dari kolom ke 4 diketahui bahwa dengan pengujian :
3. Pearson Chi-Square, taraf signifikasi = 0,03 < α = 0,05
4. Likelihood ratio, taraf signifikasi = 0,000 < α = 0,05
Maka Hipotesis null nya (Ho) ditolak
Kesimpulan dari uji signifikasi
3. Nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel (α = 0,05), maka Ho diterima
4. Nilai Asymp. Signifikasi < 0,05, maka hipotesis null nya (Ho) diterima
Hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan lingkungan setelah
dilakukan uji Chi-square diketahui bahwa kedua variable mempunyai hubungan
sehingga semakin baik kondisi lingkunganya maka semakin baik tingkat
kesehatanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4.4.5 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan dengan Kualitas Air
Hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan kualitas air tidak ada nilai
signifikasi dikarenakan keseluruhan kualitas airnya masih tergolong baik.
sehingga kualitas air tidak berpengaruh terhadap tingkat kesehatan.
Kesehatan masyarakat tidak sepehuhnya dipengaruhi oleh kualitas air sumur. Ini
terlihat dari uji Chi-Square yang menunjukkan bahwa kualitas air sumur tidak
mempengaruhi kesehatan masyarakat.
4.6 Pembahasan
Dari hasil kuesioner, uji laboratorium, serta uji SPSS, maka didapat hubungan
antara tingkat kesehatan dengan karakteristik responden sebagai berikut :
4.6.1 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan dengan Tingkat Pendidikan
Dari hasil kuesioner yang dilakukan diketahui bahwa tingkat pendidikan
terbanyak di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah SMA/SMK, sehingga
dengan pendidikan yang tinggi, masyarakat diharapkan dapat menyadari
pentingnya kualitas air yang akan digunakan untuk konsumsi atau memenuhi
kebutuhan sehari-hari harus memenuhi standar air bersih.
Dari hasil SPSS di dapat hasil bahwa antara tingkat kesehatan penduduk dengan
tingkat pendidikan tidak terdapat hubungan, sehingga kedua variable tidak saling
mempengaruhi. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi masyarakat tidak
menyadari akan pentingnya kesehatan.
4.6.2 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan Penduduk dengan Pekerjaan
Dari hasil kuesioner tentang profesi atau pekerjaan responden di Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta di dapat karyawan/swasta dan wiraswasta mempunyai
persentase yang sama. Ragamnya profesi responden tidak berpengaruh terhadap
kualitas air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dari uji SPSS di dapat hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan
pekerjaan tidak mempunyai hubungan, sehingga profesi atau pekerjaan tidak
mempengaruhi tingkat kesehatan.
4.6.3 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan Penduduk dengan Tingkat
Penghasilan
Dari hasil kuesioner diketahui penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta
mempunyai pendapatan rata-rata sebesar Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000. Dengan
pendapatan responden yang tergolong besar, Semakin tinggi tingkat penghasilan
maka berpengaruh terhadap pola hidup yang baik.
Dari uji SPSS didapat hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan
tingkat penghasilan setelah dilakukan uji Chi-square diketahui bahwa kedua
variable mempunyai hubungan. Tingkat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh
tingkat penghasilan responden
4.6.4 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan Penduduk dengan Kondisi
Lingkungan
Dari hasil kuesioner diperoleh terlihat sekitar 43,94% kondisi lingkungan di
wilayah Kecamatan Laweyan Kota terlihat termasuk dalam kategori sedang.
Kondisi lingkungan pemukiman meliputi kepadatan penduduk, kebersihan
lingkungan disekitar pemukiman, penataan saluran pembuangan serta keasrian
daerah tersebut.
Dari uji SPSS Hubungan antara tingkat kesehatan penduduk dengan kondisi
lingkungan setelah dilakukan uji Chi-square diketahui bahwa kedua variable
mempunyai hubungan. Tingkat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan responden. Dengan kondisi lingkungan yang bersih maka akan
tercipta kesehatan masyarakat yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
4.6.5 Pengaruh Antara Tingkat Kesehatan Penduduk dengan Kualitas Air
Hubungan antara tingkat kesehatan dengan kualitas air tidak mempunyai
hubungan, hal ini dapat dilihat dari hasil laboratorium didapat bahwa kualitas air
PDAM di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta masih mempunyai
kualitas air yang baik sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
NO.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan dan pengamatan kualitas air.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kualitas air PDAM di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan Universitas
Sebelas Maret Surakarata dan hasil kuisioner dapat ditari kesimpulan sebagai
berikut :
1. Uji fisika air sampel PDAM menunjukkan bahwa air tersebut memenuhi
standar air bersih. Uji kimia menunjukkan sampel yang tidak memenuhi
standart kualitas air bersih yaitu kelurahan: (Sriwedari pada zat organik
sebesar 11,06 Mg/l), (Kelurahan Panularan zat organik sebesar 14,25
Mg/l), Kelurahan (Penumping kesadahan total 10,5 dan 11 Mg/l), (Keluran
Kerten kesadahan total 13,05 dan 13,12 Mg).
Sampel yang tidak memenuhi standart air bersih untuk kesadahan yang
melebihi ambang batas diatasi dengan : pemanasan, proses pengendapan
kimia, Kapur soda ash
Untuk zat organik terlarut yang melebihi ambang batas yaitu secara
terpadu di instalasi PDAM dengan penambahan zat chlor supaya bakteri
dalam air mati serta pengolahan air di tingkat konsumsi dengan memasak
air terlebih dahulu
2. Tingkat Kesehatan masyarakat di Kecamatan Laweyan cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari hasil kuisioner yang diolah dengan menggunakan
program Statistikal Product and service (SPSS) versi 18.0 berbasis
windows tidak didapatkan hubungan antara tingkat kesehatan dengan
kualitas air dimana kualitas air 94 % serta dari hasil uji sampel air PDAM
di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS air di lingkungan Kecamatan
Laweyan masih memenuhi syarat standar kualitas air bersih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
5.2 Saran
Dari Kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Kualitas air sumur dari PDAM Kota Surakarta masih memenuhi standar
sebagai air bersih tapi sebelum di konsumsi sebaiknya tetap dimasak
terlebih dahulu agar terbebas dari bakteri yang ada sehingga tidak
menyebabkan penyakit.
2. Peningkatan mutu dan pelayanan air bersih PDAM Kota Surakarta Lebih
di Tingkatkan supaya air sampai ke konsumen memenuhi syarat standar
air bersih.