skripsi penerapan strategi digital pada infokost...

209
PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST (PT MEDIAPURA DIGITAL INDONESIA) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi RISKY ERIANA SARI 11140930000099 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST (PT MEDIAPURA DIGITAL INDONESIA) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta RISKY ERIANA SARI 11140930000099 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

PENERAPAN STRATEGI DIGITAL

PADA INFOKOST (PT MEDIAPURA DIGITAL INDONESIA)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sistem Informasi

RISKY ERIANA SARI

11140930000099

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

SKRIPSI

PENERAPAN STRATEGI DIGITAL

PADA INFOKOST (PT MEDIAPURA DIGITAL INDONESIA)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

RISKY ERIANA SARI

11140930000099

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital
Page 3: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

PENERAPAN STRATEGI DIGITAL

PADA INFOKOST (PT MEDIAPURA DIGITAL INDONESIA)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sistem Informasi

RISKY ERIANA SARI

11140930000099

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 4: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

ii

PENERAPAN STRATEGI DIGITAL

PADA INFOKOST (PT MEDIAPURA DIGITAL INDONESIA)

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun oleh:

RISKY ERIANA SARI

11140930000099

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 5: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

iii

Page 6: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Page 7: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

v

PERNYATAAN

Page 8: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

vi

ABSTRAK

Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital Pada Infokost

di bawah bimbingan Suci Ratnawati, MTI dan Elsy Rahajeng, MTI.

Infokost adalah e-commerce penyedia hunian sewa seperti kamar kost, apartemen

dan vila yang pertama hadir di Indonesia sejak tahun 2007. Dalam kurun waktu 11

tahun ini Infokost terus mengembangkan layanannya, dibuktikan dengan hadirnya

fitur booking, fitur peta, penyewaan apartemen, vila, dan aplikasi tambahan seperti

aplikasi Ibukost. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti, Infokost

saat ini sudah memiliki dan melakukan perencanaan strategi digital dalam hal

strategi SI, strategi TI dan teknologi yang mudah diakses seperti SMACIT (Social,

Mobile, Analytic,Cloud, Internet of Things), namun belum adanya analisis

terhadap pelaksanaan perencanaan strategi digital tersebut, oleh karena itu peneliti

melakukan penelitian terhadap penerapan strategi digital yang sudah diterapkan di

perusahaan. Walaupun demikian Infokost tidak terlepas dari beberapa masalah

internal seperti kurangnya SDM yang cukup ahli di bidangnya sehingga tidak

dapat menjalankan usahanya secara optimal. Penerapan strategi digital merupakan

cara untuk menganalisis pelaksanaan strategi digital pada Infokost, untuk

mengetahui kesenjangan antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang

sudah ditargetkan perusahaan berdasarkan dokumen Renstra (Rencana Strategis)

Infokost 2016-2020. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan menurut

Peppard and Ward dengan menggunakan tools Critical Success Factor (CSF),

Value Chain, SWOT, PESTEL, Porter’s Five Forces, Mcfarlan Strategic Grid,

dan tren teknologi berkembang. Untuk menganalisa kesenjangan yang terjadi di

perusahaan peneliti menggunakan analisis GAP. Hasil dari penelitian ini adalah

berupa rekomendasi terhadap usulan atas tindakan yang akan diambil perusahaan

berdasarkan hasil penerapan strategi digital yang dipetakan berdasarkan

pemanfaatannya berupa analisis penerapan strategi bisnis SI, analisis penerapan

strategi TI, dan analisis penerapan strategi manajemen SI.

Kata kunci: Penerapan Strategi Digital, Analisis Penerapan, Analisis Gap,

Peppard and Ward, Usulan Tindakan.

BAB I-V+173 Halaman+34 Gambar+20 Tabel+Daftar Pustaka+Lampiran

Page 9: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmaanirrahiim, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ridho dan karunia-Nya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga

dan para pengikutnya yang telah memberikan petunjuk kepada umat manusia.

Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun

demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana (S1) di bidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Digital Pada Infokost”, akhirnya

dapat diselesaikan sesuai dengan harapan peneliti. Selama penyusunan skripsi ini

tentu peneliti menghadapi banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat

kesungguhan hati, bantuan, bimbingan serta semangat dari berbagai pihak,

sehingga segala kesulitan tersebut dapat diatasi. Tanpa bantuan dari berbagai pihak,

tentunya proses penyusunan laporan ini akan sangat sulit untuk diselesaikan

peneliti. Oleh karena itu secara khusus peneliti ingin berterimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud. selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

viii

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku Sekretaris Program Sistem

Infromasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Suci Ratnawati, MTI dan Ibu Elsy Rahajeng, MTI selaku Dosen

Pembimbing yang selalu sabar dan telah menyediakan waktu, tenaga dan

pikiran untuk memberikan arahan, dukungan dan bimbingan kepada peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah

memberikan ilmunya selama peneliti duduk di bangku perkuliahan.

5. Bapak Sherif Mursjidi selaku CEO Infokost, Bapak Michel Ferdinand selaku

Head of Sales and Marketing, Bapak Fikry Apriyansyah selaku Head of IT,

Bapak Nilwansyah Putra selaku Head of Admin, dan seluruh pegawai

Infokost yang telah membantu peneliti.

6. Ibu dan Bapak dari peneliti yang telah mendidik, menyayangi, memberikan

dukungan, semangat dan doa yang tiada henti sehingga peneliti ingin selalu

memberikan yang terbaik untuk mereka.

7. Untuk adik perempuan penulis terima kasih atas segala perhatian, kasih

sayang, serta doanya.

8. Terimakasih kepada Ayu Permata Sari yang telah banyak memberikan

bantuan dalam penelitian ini serta Akhta dan Zikra yang juga memberikan

dukungan kepada peneliti.

9. Kepada Sahabatku selama 17 tahun ini yang selalu memberikan dukungannya

Riza Safitri dan Erlia Larasati.

Page 11: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

ix

10. Sahabat Isnina Regeneration yang tidak pernah lupa untuk mengingatkan

saya menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi 2014 Pola 1.3, terima kasih

untuk kebersamaan dan kerjasama selama ini, sukses untuk kalian semua.

12. Dan seluruh pihak-pihak yang terkait dan banyak berjasa dalam proses

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi rasa terima kasih sedikitpun dari peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penelitian materi maupun

dalam susunan bahasanya. Untuk itu kiranya, pembaca dapat memaklumi atas

kekurangan dalam skripsi ini.

Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Page 12: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital
Page 13: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

x

DAFTAR ISI

LEMBAR COVER .................................................................................................i

LEMBAR JUDUL ................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv

PERNYATAAN ..................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 8

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 9

1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 9

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 11

1.7 Metodologi Penelitian ............................................................................ 12

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 12

1.7.2 Metode Analisis .............................................................................. 13

1.8 Sistematika Penelitian ............................................................................ 16

Page 14: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xi

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 18

2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi ............................................ 18

2.1.1 Sistem .............................................................................................. 18

2.1.2 Teknologi ........................................................................................ 19

2.1.3 Informasi ......................................................................................... 19

2.1.4 Sistem Informasi ............................................................................. 22

2.1.5 Teknologi Informasi ........................................................................ 23

2.2 Konsep Dasar Penerapan Strategi Digital .............................................. 23

2.2.1 Penerapan Strategi ........................................................................... 23

2.2.2 SMACIT (Social, Mobile, Analytics, Cloud & Internet of Things) 26

2.2.3 Strategi Sistem Infromasi ................................................................ 27

2.2.4 Strategi Teknologi Informasi .......................................................... 28

2.2.5 Strategi Bisnis ................................................................................. 28

2.2.6 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI ........ 29

2.3 Penerapan Strategi Digital ...................................................................... 30

2.3.2 Strategi Digital ................................................................................ 30

2.3.8 Digital Distruption .......................................................................... 32

2.3.9 Penerapan Strategi Digital............................................................... 32

2.4 Beberapa Contoh Metodologi ................................................................ 33

2.4.1 Metode Wetherbe ............................................................................ 33

2.4.2 Metode James Martin ...................................................................... 33

2.4.3 Metode Price Water House ............................................................. 34

2.4.4 Metode Tozer .................................................................................. 35

Page 15: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xii

2.5 Metodologi Penelitian ............................................................................ 37

2.5.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 37

2.5.2 Metode Analisis .............................................................................. 38

2.6 Alat Bantu (Tools) Analisis Penerapan Strategi Digital ......................... 45

2.6.1 Analisis Value Chain ...................................................................... 45

2.6.2 Analisis Critical Success Factors (CSF) ........................................ 50

2.6.3 Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) .. 52

2.6.4 Analisis PESTEL ............................................................................ 53

2.6.5 Analisis Porter’s Five Forces ......................................................... 54

2.6.6 Analisis McFarlan Strategic Grid .................................................. 57

2.7 Konsep Perusahaan Startup .................................................................... 60

2.7.1 Pengertian Startup ........................................................................... 60

2.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Startup ............. 61

2.7.3 Risiko Yang Dihadapi Oleh Startup ............................................... 64

2.7.4 Karakteristik Startup ....................................................................... 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 68

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 68

3.2 Data yang Dibutuhkan ............................................................................ 68

3.2.1 Data Primer ..................................................................................... 69

3.2.2 Data Sekunder ................................................................................. 69

3.3 Lokasi dan Objek Penelitian ................................................................... 69

3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 70

3.4.1 Observasi ......................................................................................... 70

Page 16: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xiii

3.4.2 Wawancara ...................................................................................... 70

3.4.3 Studi Literatur ................................................................................. 71

3.5 Metode Analisis ...................................................................................... 77

3.5.1 Pendekatan Peppard and Ward ....................................................... 77

3.5.2 Analisis Penerapan .......................................................................... 83

3.6 Tools Analisis yang Digunakan .............................................................. 83

3.7 Kerangka Penelitian ............................................................................... 84

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 85

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 85

4.1.1 Profil Infokost ................................................................................. 85

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Infokost ...................................................... 87

4.1.3 Logo Infokost .................................................................................. 88

4.1.4 Struktur Organisasi ......................................................................... 88

4.1.5 Layanan Pada Infokost .................................................................... 90

4.2 Analisis Dan Interpretasi ........................................................................ 93

4.2.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal .............................................. 94

4.2.2 Analisis Lingkungan Bisnis External ........................................... 120

4.2.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal .............................................. 129

4.2.4 Analisis Lingkungan SI/TI External ............................................. 140

4.3 Hasil Analisis Penerapan Strategi Digital ............................................ 142

4.3.1 Analisis Penerapan Strategi SI Bisnis ........................................... 144

4.3.2 Analisis Penerapan Strategi Teknologi Informasi......................... 157

4.3.3 Analisis Penerapan Strategi Manajemen SI/TI ............................. 161

Page 17: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xiv

4.3.4 Rencana Penerapan Strategi Digital .............................................. 168

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 171

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 171

5.2 Saran ..................................................................................................... 172

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 173

LAMPIRAN ....................................................................................................... 177

Page 18: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Formulasi Strategi (Johnson & Scholes, 2002) ............................ 24

Gambar 2. 2 Model Revisi Untuk Strategi SI/TI, Perencanaan & Manajemen

(Johnson & Scholes, 2002)................................................................................... 26

Gambar 2. 3 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI & Strategi TI

(Peppard & Ward, 2016) ....................................................................................... 30

Gambar 2. 4 Model Strategi Digital Framework (Peppard & Ward, 2016) ..... 39

Gambar 2. 5 Pemetaan Arus Informasi Value Chain (Peppard & Ward, 2016) 46

Gambar 2. 6 Bagan Value Chain ....................................................................... 50

Gambar 2. 7 Critical Success Factors (Peppard & Ward, 2016) ...................... 51

Gambar 2. 8 Porter's Five Forces (Peppard & Ward, 2016) ............................ 57

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ...................................................................... 84

Gambar 4. 1 Logo Infokost (Infokost.id, 2018)...................................................88

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Infokost ......................................................... 88

Gambar 4. 3 Tampilan Beranda Infokost (Infokost.id, 2018) ........................... 90

Gambar 4. 4 Tampilan Fitur Peta (Infokost.id, 2018) ....................................... 91

Gambar 4. 5 Tampilan Daftar Pemilik Properti (Infokost.id, 2018) ................. 91

Gambar 4. 6 Tampilan Layanan Kost (Infokost.id, 2018)................................. 92

Gambar 4. 7 Tampilan Layanan Apartemen (Infokost.id, 2018) ...................... 92

Gambar 4. 8 Tampilan Layanan Vila (Infokost.id, 2018) ................................. 93

Gambar 4. 9 Bagan Analisis Lingkungan Bisnis Internal. ................................ 94

Gambar 4. 10 Bagan Analisis Value Chain ......................................................... 96

Page 19: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xvi

Gambar 4. 11 Analisis Value Chain .................................................................... 97

Gambar 4. 12 Bagan Analisis CSF .................................................................... 101

Gambar 4. 13 Bagan Analisis SWOT ................................................................ 108

Gambar 4. 14 Bagan Analisis Perusahaan Bisnis Internal ................................ 115

Gambar 4. 15 Bagan Analisis Lingkungan Bisnis External .............................. 120

Gambar 4. 16 Bagan Analisis PESTEL ............................................................. 121

Gambar 4. 17 Bagan Analisis Porter’s Five Forces ......................................... 125

Gambar 4. 18 Analisis Porter's Five Forces ..................................................... 129

Gambar 4. 19 Bagan Analisis Lingkungan SI/TI Internal ................................ 129

Gambar 4. 20 Data Statistika Penggunaan Social Media di Indonesia ............. 133

Gambar 4. 21 Arsitektur Jaringan Infokost ....................................................... 134

Gambar 4. 22 Bagan Analisis Lingkungan SI/TI External ............................... 140

Gambar 4. 23 Bagan Analisis Penerapan Strategi SI Bisnis ............................ 144

Gambar 4. 24 Bagan Analisis Penerapan Strategi TI ........................................ 157

Gambar 4. 25 Bagan Analisis Penerapan Strategi Manajemen SI/TI................ 161

Page 20: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Matriks SWOT (Wheelen & Hunger, 2004) .................................... 53

Tabel 3. 1 Studi Literatur................................................................................... 72

Tabel 4. 1 CSF Tujuan Utama Infokost .......................................................... 101

Tabel 4. 2 Penjabaran Tujuan Divisi IT .......................................................... 102

Tabel 4. 3 CSF Divisi IT ................................................................................. 103

Tabel 4. 4 Penjabaran Tujuan Sales and Marketing ........................................ 104

Tabel 4. 5 CSF Divisi Sales and Marketing .................................................... 105

Tabel 4. 6 Penjabaran Tujuan Divisi Admin ................................................... 106

Tabel 4. 7 CSF Divisi Admin .......................................................................... 107

Tabel 4. 8 Matriks SWOT ............................................................................... 112

Tabel 4. 9 Analisa Kebutuhan Informasi Divisi IT ......................................... 116

Tabel 4. 10 Analisa Kebutuhan Informasi Divisi Sales and Marketing ............ 117

Tabel 4. 11 Analisa Kebutuhan Informasi Divisi Admin .................................. 119

Tabel 4. 12 Aplikasi SI pada Infokost ............................................................... 135

Tabel 4. 13 Portofolio SI Infokost ..................................................................... 138

Tabel 4. 14 Hasil Penerapan Strategi Bisnis SI ................................................. 145

Tabel 4. 15 Hasil Analisis Aplikasi pada Infokost ............................................ 153

Tabel 4. 16 Hasil Analisis Penerapan Strategi TI ............................................. 158

Tabel 4. 17 Hasil Analisis Penerapan Strategi Manajemen SI/TI ..................... 162

Tabel 4. 18 Penjadwalan Hasil Penerapan Strategi Digital ............................... 169

Page 21: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital
Page 22: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini kebutuhan sistem informasi menjadi hal yang penting dan mendesak

sejalan dengan arus globalisasi yang terjadi di seluruh dunia. Peran dari sistem

informasi dan teknologi informasi dalam kelangsungan suatu bisnis saat ini sangat

dibutuhkan. Perkembangan teknologi yang saat ini sudah pada era digital

memberikan pengaruh yang besar terhadap kebutuhan internet masyarakat saat ini.

Masyarakat saat ini cenderung memanfaatkan internet untuk melengkapi segala

kebutuhannya.

Pertumbuhan pengguna internet berdampak terhadap meningkatnya jumlah

pengguna internet saat ini. Tercatat pengguna internet dari tahun ke tahun semakin

meningkat dan sangat pesat, pada tahun 2015 jumlah pengguna internet mencapai

11,2 juta jiwa, tahun 2016 mencapai 132,7 dan di tahun 2017 sudah mencapai

143, 26 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 262 juta

orang (APJII & TEKNOPRENEUR, 2017).

Internet dan teknologi digital saling berkaitan erat, karena pengunaan

internet sangat berpengaruh dalam perkembangan teknologi digital yang saat ini

semakin marak berdatangan di dunia bisnis. Hal ini menunjukan bahwa teknologi

informasi dapat membantu memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan

untuk mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan. Keselarasan bisnis dengan

strategi TI dilakukan untuk mempertimbangkan sebuah kerangka organisasi yang

Page 23: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

2

sesuai berdasarkan strategi bisnis dan strategi TI tersebut oleh karena itu muncul

sebuah konsep yang disebut dengan Digital Business Strategy (DBS)

(Bharadwaj, El Sawy, Pavlou, & Venkatraman, 2013).

Sehingga menyebabkan berkembanganya industri digital yang terus

meningkat. Bahkan saat ini pemerintah telah mendukung perkembangan startup di

Indonesia dengan didirikannya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan beberapa

kebijakan yang dikeluarkan pihak-pihak pemerintah. Kegiatan lainnya adalah

Kementrian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2016 telah meluncurkan

Gerakan 1.000 startup digital yang berkualitas dan memberikan dampak positif

yang dapat menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh tech in asia jumlah startup baru

mengalami kenaikan di tahun 2013 yaitu 168 startup. Jumlahnya kemudian naik

pada tahun 2014 yaitu 229 startup, dan pada tahun 2015 angkanya kian melesat

hingga 367 startup. Sedangkan berdasarkan data dari startuprangking.com pada

tahun 2016, mencatat Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia dengan jumlah

startup mencapai 1.391. Data dari startup rangking pada awal tahun 2018, mencatat

Indonesia berada di peringkat ke empat di dunia dengan jumlah startup mencapai

1.681. Adapun peringkat pertama ditempati oleh Amerika Serikat dengan 28.717

startup, di posisi kedua ditempati oleh India dengan 4.640 startup dan diurutan

ketiga ditempati oleh Inggris dengan 2.956 startup. Berdasarkan data tersebut

terlihat perkembangan startup yang semakin pesat.

Perkembangan startup di Indonesia memang cukup pesat, namun

meningkatnya perkembangan jumlah startup tersebut juga sebanding dengan angka

Page 24: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

3

kegagalan yang menimpa startup. Faktanya, angka kegagalan startup di seluruh

dunia bisa mencapai 90%. CB Insight merilis 20 hal yang menjadi penyebab

kegagalan startup dalam membangun bisnisnya, 5 diantaranya paling umum

ditemukan sebagai penyebab kegagalan startup dari internal perusahaan yaitu: (1)

produk yang tidak dibutuhkan pasar (42%), (2) terlalu banyak “bakar uang” (29%),

(3) tim yang tidak solid (23%), (4) kalah dalam kompetisi (19%), serta (5)

pricing/cost issues (18%) (CBInsights, 2016). Untuk mendukung kegiatan bisnis

perusahaan maka diperlukan perencanaan strategi digital yang matang.

Perencanaan strategi digital merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi

SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana

bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategi sistem informasi

dan manajemen berbasis digital menjelaskan berbagai alat, teknik, dan kerangka

kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi digital dengan strategi bisnis,

bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif

(Peppard & Ward, 2016).

Dalam sebuah bisnis atau perusahaan di era sekarang ini kemampuan digital

cukup mampu mendorong kemajuan sebuah perusahaan dengan memanfaatkan

teknologi yang mudah diakses seperti SMACIT (Social, Mobile, Analytics, Cloud

and Internet of Things) hal tersebut menghadirkan peluang besar bagi perusahaan

untuk membandingkan nilai proposisi, khususnya menyatukan kompetensi yang

ada dengan kapabilitas teknologi (Ross, et al., 2016).

Dan untuk mengetahui apakah rencana bisnis perusahaan dengan rencana

strategi perusahaan telah selaras maka dibutuhkan suatu tindakan atau langkah-

Page 25: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

4

langkah apa saja untuk mengurangi kesenjangan atau gap yang terjadi diantara

keduanya maka diperlukan suatu analisis penerapan dengan menggunakan analisis

gap yang akan membantu perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan saat

ini dengan strategi yang ditargetkan perusahaan berdasarkan standar perusahaan

yaitu dokumen Renstra (Rencana Strategis) Infokost 2016-2020.

Beberapa tahun terakhir, teknologi digital banyak bermunculan di Indonesia

dan sudah banyak perusahaan yang menerapkan teknologi digital pada proses

bisnisnya. Startup merupakan perusahaan berbasis teknologi informasi yang

menyediakan jasa atau produk mereka melalui offline atau online, disebutkan juga

bahwa dengan berkembangnya keadaan jaman sekarang startup lebih dikenal

dengan perusahaan kecil yang memiliki hosting dan domain berupa website atau

blog. Pada umumnya industri startup digital di Indonesia terbagi menjadi berbagai

sektor berdasarkan produk atau layanan dihasilkan, seperti startup layanan on-

demand, jasa pengembangan aplikasi atau software, startup bidang finance

technology, pendidikan, pertanian, peternakan, dll dan startup serta startup e-

commerce (Arjanti & Mosal, 2012).

Pada tahun 2016 e-commerce merupakan bisnis startup yang menjadi

primado. Nilai uang yang berputar dibisnis ini begitu menggiurkan bagi para

konglomerat lokal dan para pemain besar asal luar negeri, untuk ikut ambil bagian.

Potensi e-commerce bahkan diramalkan akan terus naik dalam beberapa tahun

kedepan (Nugrahanto, 2016).

Sistem e-commerce berkenaan dengan transaksi digital untuk berbagai

organisasi dan perorangan (individual), dapat menjangkau konsumen dan

Page 26: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

5

masyarakat lebih luas sehingga memiliki peluang untuk meningkatkan

pertumbuhan pasar sasarannya (Schneider, 2012). Model transaksi ini

memungkinkan transaksi komersial melewati batas negara dan budaya dengan jauh

lebih nyaman dan dengan biaya yang lebih efektif daripada dalam kerangka

perdagangan yang bersifat tradisional. Mekanisme teknologi tersebut dapat

dioperasikan di mana saja untuk semua negara di dunia ini karena memiliki standar

yang bersifat universal (Kwahk & Ge, 2012). Menurut penelitian (Perdani,

Widyawan, & Santoso, 2018) yang membahas mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan startup di Yogyakarta menegaskan bahwa ada faktor-

faktor seperti sumber daya manusia, infrastruktur komunikasi, dan keamanan siber.

Sumber daya manusia menjadi salah satu yang memiliki peran penting bagi

pertumbuhan startup itu sendiri. Dalam penelitiannya, (Simamora, 2011)

menyebutkan bahwa penentu utama keberhasilan usaha baru berbasis inovasi

teknologi ada pada sumber daya manusianya yang meliputi faktor karakteristik

pendiri seperti karakter kepribadian, pengalaman, serta pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara, Infokost merupakan e-commerce penyedia

hunian sewa seperti kamar kost, apartemen dan vila yang pertama hadir di Indonesia

sejak tahun 2007. Infokost berbadan PT bernama PT Mediapura Digital Indonesia.

E-commerce ini menyediakan layanan pencarian kamar kost, apartemen dan vila

yang mudah dan cepat serta memiliki data kost, apartemen dan vila yang akurat

dengan memiliki 24.145 listing yang telah tersebar di daerah Jabodetabek,

Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Bali. Dengan meningkatkan

layanannya Infokost berharap dapat mengembangkan layanannya keseluruh kota-

Page 27: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

6

kota yang ada di Indonesia. CEO Infokost Sherief Mursjidi mengatakan untuk

melengkapi layanannya, Infokost juga telah menghadirkan layanan Ibukost yang

dapat diakses oleh pemilik kost untuk dapat memasukan data seputaran Infokost.

Sumber pendanaan Infokost berasal dari GDP Venture (PT Digital Global

Prima) yang merupakan unit usaha Grup Djarum yang fokus di bisnis internet

consumer. Selain itu Infokost saat ini telah menghasilkan keuntungan dari

penyewaan listing kost dan banner property. Bahkan saat ini Infokost sudah

terintegrasi dengan kaskus yang merupakan sister company di bawah naungan GDP

Venture. Tidak hanya bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak dibidang

digital, tetapi Infokost juga pernah melakukan kerjasama dengan Loreal dan

Garnier dalam rangka mempromosikan layanannya. Bahkan untuk transaksi

penyewaan properti dapat menggunakan Gopay. Tidak hanya itu saja saat ini

Infokost sedang bekerjasama dengan bukalapak dan tokopedia untuk mendapatkan

voucher penyewaan properti. Untuk penyewa kost yang beruntung juga akan

mendapatkan voucher penyewaan properti di Shopee. Dengan promosi yang gencar

tidak serta merta dapat menarik perhatian pemilik kost untuk mendaftarkan

propertinya di Infokost ini dikarenakan kurangnya perhatian terhadap properti yang

telah dipromosikan apakah telah laku atau belum. Seperti halnya kost delima milik

Ibu Anggi yang sudah dipromosikan hampir satu bulan lebih tapi sampai saat ini

belum ada calon penyewa yang menghubunginya dan tidak adanya evaluasi secara

berkala terhadap kepuasan para pemilik properti.

Saat ini untuk menunjang kegiatan perusahaan Infokost telah

mempekerjakan sebanyak 17 pegawai dengan 5 pegawai divisi IT, 2 pegawai divisi

Page 28: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

7

admin, dan 5 pegawai divisi sales and marketing. Tidak hanya itu saja Infokost

saat ini juga mempekerjakan 3 freelencer sebagai pegawainya pada bagian

surveyor yang bahkan tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam

pekerjaannya sehingga sering terjadi kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Para pegawai itu berkisaran umur 23-35 tahun. sebagian dari pegawai itu banyak

yang bekerja tidak sesuai dengan jurusannya, ini menjadi kendala tersendiri untuk

Infokost dalam menggembangkan layanannya. Kegiatan bisnis yang terjadi

Infokost banyak yang mengalami keterlambatan atau bahkan kegalalan karna

kurangnya kesigapan yang dilakukan para pegawai dalam mengatasi pekerjaannya.

Dari hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakuakan oleh peneliti

dapat diketahui bahwa Infokost telah memiliki dan menerapkan perencanaan

strategi digital seperti dalam hal strategi SI, strategi TI dan teknologi yang

mudah diakses yaitu SMACIT (Social, Mobile, Analytic, Cloud dan Internet of

Things).

Untuk melengkapi kebutuhan Infokost yang telah melakukan perencanaan

strategi digital maka peneliti akan melakukan analisis penerapan terhadap

pelaksanaan strategi digital tersebut. Peneliti akan menggunakan penerapan

startegi digital Peppard and Ward untuk mendukung penelitian ini, alasan peneliti

menggunakan metode ini adalah karena kejelasan dan kelengkapan struktur

pembuatan penerapan strategi digital jika dibandingkan dengan metode lainnya.

Dan untuk mengetahui kesenjangan atau gap antara kondisi saat ini dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan dokumen Renstra (Rencana Strategis) Infokost,

menggunakan analisis gap yang dapat digunakan untuk menilai seberapa besar

Page 29: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

8

kesenjangan antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan

perusahaan, mengetahui peningkatkan kinerja yang diperlukan untuk menutup

kesenjangan tersebut, dan dapat mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja

yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai strategi yang

ditargetkan. Maka berdasarkan latar belakang yang telah penulis jabarkan di atas,

penulis akan melakukan penelitian skripsi tentang suatu penerapan strategi digital

yang berjudul “Penerapan Strategi Digital pada Infokost (PT Mediapura Digital

Indonesia)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi permasalahan yang ada pada perusahaan yaitu sebagai berikut:

1. Infokost sudah memiliki perencanaan strategi digital di perusahaannya dan

untuk mengetahui apakah kondisi perusahaan saat ini sudah sesuai dengan

strategi yang ditargetkan perusahaan dalam rencana strategi Infokost 2016-

2020. Maka diperlukan analisis penerapan terhadap pelaksanaan strategi

digital di Infokost. Analisis penerapan berdasarkan strategi SI Bisnis,

strategi TI dan strategi manajemen SI/TI yang dapat membantu perusahaan

dalam memberikan usulan tindakan yang perlu dilakukan terhadap ketiga

strategi tersebut.

2. Infokost memiliki strategi-strategi dalam menjalankan kegiatan bisnis serta

memanfaatkan sistem dan teknologi informasi, namun memiliki kendala pada

sisi SDM yang kurang menguasai dalam pekerjaannya sehingga dalam

Page 30: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

9

mengerjakan strategi-strategi yang sudah ditargetkan atau diharapkan belum

dilakukan secara optimal.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat diperoleh rumusan

masalah yaitu “Bagaimana Penerapan Strategi Digital berlangsung pada Infokost

agar dapat bersaing dengan startup di bidang sejenis?”.

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal, yaitu;

1. Penelitian ini dilakukan pada Infokost.

2. Metode yang digunakan untuk penerapan strategi digital adalah metode

Peppard and Ward dan menggunakan analisis GAP untuk melihat

kesenjangan yang terjadi antara rencana bisnis perusahaan saat ini dengan

rencana strategi (renstra) perusahaan.

3. Melakukan analisis lingkungan bisnis internal dengan menggunakan tools

analisis CSF (Critical Success Factors), analisis SWOT, dan analisis Value

Chain.

4. Melakukan analisis lingkungan bisnis external dengan menggunakan tools

analisis PESTEL, analisis Porter’s Five Forces yang merupakan analisis

lingkungan bisnis external.

5. Melakukan analisis SI/TI internal dengan menggunakan tools Portofolio

McFarlan Strategy Grid.

Page 31: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

10

6. Melakukan analisis SI/TI external dengan menjabarkan analisis tren teknologi

yang berkembang.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk

menghasilkan analisis penerapan terhadap kondisi perushaan saat ini dengan

strategi yang ditargetkan berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020.

Sedangkan untuk tujuan khususnya yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk memberikan rekomendasi terhadap usulan atas tindakan yang akan diambil

perusahaan berdasarkan hasil penerapan strategi digital yang telah dilakukan

melalui:

1. Analisis Lingkungan Bisnis Internal pada Infokost

Analisis lingkungan bisnis internal pada Infokost dilakukan untuk

mengetahui kondisi bisnis yang berjalan dan strategi bisnis yang diterapkan

serta tujuan untuk mencapainya, proses bisnis, aktivitas dan entitas

informasi utama yang ada dan bagaimana mereka saling berkaitan,

lingkungan perusahaan, struktur organisasi, sumber daya yang dibutuhkan

oleh perusahaan.

2. Analisis Lingkungan Bisnis External pada Infokost

Analisis lingkungan bisnis external pada Infokost dilakukan untuk

mengetahui keadaan dan kondisi luar perusahaan seperti ekonomi, industri,

sosial, peraturan dan persaingan dimana perusahaan beroperasi.

Page 32: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

11

3. Analisis Lingkungan SI/TI Internal pada Infokost

Analisis lingkungan SI/TI internal pada Infokost dilakukan untuk

mengetahui peranan SI/TI yang berjalan di perusahaan saat ini, cakupan

bisnis dan kontribusinya terhadap perusahaan, keahlian, sumber daya dan

infrastruktur teknologi yang digunakan.

4. Analisis Lingkungan SI/TI External pada Infokost

Analisis lingkungan SI/TI external diperlukan untuk mempertimbangkan

tren teknologi dgital terbaru dan peluang dari teknologi diluar lingkungan

Infokost yang dapat memberikan dampak dan pengaruh bagi perusahaan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Penelitian Untuk Penulis

Memberikan pengetahuan kepada penulis mengenai penerapan strategi digital,

metode-metode atau model yang biasa digunakan dalam penerapan strategi

digital. Serta mengetahui cara menganalisis suatu perusahaan berdasarkan

kondisi perusahaan saat ini dengan kondisi yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-2020.

2. Manfaat Penelitian Untuk Universitas

Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya pada domain ilmu penerapan

strategi digital. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pengalaman

penelitian khususnya mengenai penerapan startegi digital. Mengetahui

kemampuan mahasiswa dalam menguasai ilmu yang didapatkan selama

Page 33: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

12

mengikuti perkuliahan terutama di bidang penerapan strategi digital dan

sebagai bahan evaluasi.

3. Manfaat Penelitian Untuk Perusahaan

Infokost dapat mengetahui mengenai penerapan strategi digital di

perusahaannya. Selain itu, Infokost dapat memanfaatkan penerapan strategi

digital untuk mengetahui tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk

diperbaiki dan ditingkatkan dari hasil analisis kondisi perusahaan saat ini

dengan strategi yang ditargetkan.

1.7 Metodologi Penelitian

Dalam menganalisa dan merancang sistem ini menggunakan 2 (dua)

metodologi penelitian, yaitu:

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data:

a. Observasi

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung ke Infokost untuk

melihat langsung proses bisnis yang sedang berjalan.

b. Wawancara

Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara pada Infokost dengan

melakukan tanya jawab langsung untuk mengetahui secara mendalam

mengenai kegiatan bisnis perusahan dengan pihak-pihak yang terkait.

Page 34: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

13

c. Studi Kepustakaan dan Penelaahan Dokumen

Mengumpulkan dan mempelajari literatur dari berbagai sumber baik jurnal,

skripsi, dan buku yang berhubungan dengan perencanaan strategi digital,

penerapan strategi dan analisis gap.

1.7.2 Metode Analisis

1.7.2.1 Penerapan Strategi Digital

Dalam membuat perencanaan strategis SI/TI terdapat beberapa

metodologi yang sudah cukup dikenal, yaitu metode Peppard & Ward, metode

Tozer, metode versi James Martin, metode Wetherbe, dan metode Price Water

House.

Berikut adalah perbandingan dari beberapa framework tersebut:

1. Metode Peppard and Ward menyatakan bahwa dalam pembuatan suatu

perencanaan Sistem Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu

input, proses dan output, dimana dalam masing-masing bagian terdapat

metode-metode tertentu dan deliverable yang diharapkan Proses Input

meliputi analisis keadaan lingkungan bisnis perusahaan dan analisis

keadaan lingkungan TI perusahaan. Analisis ini dapat dilakukan dari sisi

internal maupun external. Tahap proses dilakukan perancangan strategis

sistem informasi berdasarkan hasil analisa basedline yang sudah didapat.

Tahap output berupa strategi bisnis Sistem Informasi, strategi manajemen

TI dan strategi TI yang akan menghasilkan portfolio dari Sistem Informasi

apa saja yang akan dibutuhkan untuk mendukung bisnis proses perusahaan.

Page 35: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

14

2. Metode Tozer yang didasarkan pada konsep strategi bisnis yang

menentukan cara mengeksploitasi sumber daya SI/TI beserta

pemanfaatannya. Dalam metodologi ini digunakan beberapa fase

perencanaan, yaitu [6]:

a. Fase 0, menentukan Konteks dan Ruang lingkup.

b. Fase 1, yaitu menentukan informasi mengenai bisnis dan Kebutuhan

yang mendukungnya.

c. Fase 2, yaitu mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan bisnis

saat ini dan mengidentifikasi piilihan solusi.

d. Fase 3, yaitu menentukan solusi strategis

e. Fase 4, yaitu menyiapkan dan melakukan rencana implementasi. 3.

Metodologi yang ketiga adalah

3. Metode James Martin menyusun metodologi Perencanaan Strategis SI/TI

berdasarkan Information Engineering. Pada metode ini terdiri dari empat

tahap yaitu :

a. Tahap 1, mencakup Perencanaan Strategis Informasi

b. Tahap 2, mencakup Analisa area bisnis

c. Tahap 3, mencakup Perancangan sistem

d. Tahap 4 yaitu penerapan dari prosedur-prosedur yang digunakan, dalam

hal ini praktikal, generator kode dan perangkat end-user.

4. Metode Wetherbe, konsep ini menjelaskan bahwa untuk membuat

perencanaan harus mengaitkan empat unsur sekaligus: data dan informasi,

Page 36: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

15

kondisi sekarang, perkiraan ke depan, serta perlunya sumber daya untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Metode ini terdapat 4 tahapan, yaitu:

a. Perencanaan strategi TI.

b. Analisis kebutuhan informasi.

c. Pengalokasian sumber daya TI.

d. Perencanaan proyek.

5. Metode Price Water House di mulai dari kondisi investasi sistem informasi

di masa lalu yang telah dilakukan,kemudian merangkap peluang bisnis yang

akan datang dengan harapan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif

suatu organisasi dengan analisis renstra dan pemanfaatan sistem informasi

dengan maksimal. Pada metode ini terdapat 3 tahap perencanaan strategi

SI/TI, yaitu menentukan kebutuhan informasi dan bisnis, menentukan target

SI, dan menentukan strategi SI.

Dari kelima pendekatan metode yang sudah dijelaskan diatas, pada

penelitian ini akan digunakan metode Peppard & Ward. Alasan menggunakan

metodologi ini adalah kejelasan dan kelengkapan struktur pembuatan penerapan

strategi digital jika dibandingkan dengan metode lainnya. Metode penerapan

strategi digital yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan

menurut Peppard and Ward yang dimulai dari persetujuan (assessment) terhadap

situasi saat ini yaitu melalui proses tahapan masukan dan tahapan keluaran

sebagai berikut:

a. Tahapan masukan yaitu:

1. Analisis lingkungan bisnis internal

Page 37: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

16

2. Analisis lingkungan bisnis external

3. Analisis lingkungan SI/TI internal

4. Analisis lingkungan SI/TI external

b. Tahapan keluaran yaitu:

1. Strategi SI bisnis

2. Strategi TI

3. Strategi Manajemen SI/TI

1.7.2.2 Analisis Penerapan

Analisis penerapan pada penelitian ini menggunakan analisis gap

yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap kondisi perusahaan saat ini

dengan strategi yang ditargetkan berdasarkan dokumen Renstra Infokost

2016-2020 serta usulan tindakan apa saja yang diperlukan perusahaan untuk

mengurangi serta mencapai strategi yang ditargetkan.

1.8 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Isi dari masing-

masing bab adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan

Page 38: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

17

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar konsep dasar sistem,

konsep dasar informasi, pengertian sistem informasi, konsep dasar

bisnis,strategi sistem informasi, strategi teknologi informasi, strategi

bisnis, hubungan strategi bisnis strategi sistem informasi strategi

teknologi informasi, teori perencanaan strategi, penerapan strategi,

konsep strategi digital, pengertian dari startup, karateristik startup.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan data yang dibutuhkan, kerangka berpikir,

metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan

pada tahap kegiatan penelitian

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai struktur organisasi berserta

jobdesc masing-masing divisi perusahaan, analisis lingkungan internal

maupun external bisnis dan SI/TI, hasil strategi digital berupa strategi

Bisnis SI strategi TI dan strategi Manajemen SI/TI, Hasil penerapan

strategi digital yang didapatkan dari analisis gap antara kondisi saat ini

dengan rencana strategi-strategi yang telah dibuat Infokost.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan berupa simpulan dari tahap-tahap yang sudah

dilakukan dari penerapan strategi digital dan saran untuk

pengembangan lebih lanjut.

Page 39: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

1

Page 40: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

2.1.1 Sistem

Sistem adalah kumpulan dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik

ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara

harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu (Susanto, 2013).

Sistem juga dapat diartikan sebagai serangkaian komponen yang saling

berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu (Shelly & Rosenblatt, 2012).

Adapula yang mengartikan bahwa sistem adalah kumpulan atau himpunan

dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling

tergantung satu sama lain (Sutabri, 2012).

Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang

saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang

mendukung system yang lebih besar (Romney & Steinbart, 2011).

Pengertian sistem lainnya adalah seperangkat elemen yang saling bergantung

yang sama-sama mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki

organisasi, hubungan timbal balik, integrasi, dan tujuan pokok (Gelinas & Dull,

2012).

Page 41: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

19

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah satu

rangkaian yang saling berhubungan antara satu elemen dengan elemen lainnya

untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Teknologi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan

proses yang menolong manusia dalam menyelesaikan masalahnya (Sutabri, 2012).

Adapun pengertian lain teknologi adalah seabagai “pengetahuan mengenai

bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things) atau “bagaimana

melakukan sesuatu” (know-how of doing things), dalam arti kemampuan untuk

mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai manafaat maupun nilai

jualnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah alat, mesin,

atau material yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam menghasilkan

sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi.

2.1.3 Informasi

2.1.3.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem

pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah

data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai

Page 42: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

20

informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan

maka informasi tidak diperlukan (Sutabri, 2012).

Informasi juga dapat diartikan sebagai data yang disajikan dalam suatu

bentuk yang berguna terhadap aktifitas pengambilan keputusan (Gelinas & Dull,

2012).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah data yang diolah untuk selanjutnya digunakan sebagai pengambil

keputusan.

2.1.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi

harus akurat (accuracy), tepat waktu (time lines), dan relevan (relevance)

(Sutabri, 2012).

a. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu (time lines)

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan

suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila

pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk

organisasi.

c. Relevan (relevance)

Page 43: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

21

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang

penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya

kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik

perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi

disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,

tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

2.1.3.3 Fungsi Informasi

Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan

mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak

mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan,

tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang

menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik (Jogiyanto, 2010).

2.1.3.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya

untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat

yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang

digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa

kegunaan, sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara

informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena

Page 44: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

22

sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam

perusahaa (Sutabri, 2012).

2.1.4 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak

luar tertentu (Sutabri, 2012).

Adapun pengertian lainnya sistem informasi adalah sistem yang di buat secara

umum berdasarkan seperangkat komputer dan komponen manual yang dapat

dikumpulkan, disimpan dan diolah untuk menyediakan output kepada user (Gelinas

& Dull, 2012).

Pengertian lain dari sistem informasi adalah komponen-komponen yang

saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah,

menyimpan, dan menampilkan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan visualisasi pada sebuah organisasi

(Laudon, Kenneth, & Jane, 2012).

Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama untuk mengelolah data menjadi informasi yang

berguna (Darmawan & Fauzi, 2013).

Page 45: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

23

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah sekumpulan komponen dalam suatu organisasi yang digunakan untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.5 Teknologi Informasi

Teknologi Informasi secara khusus mengacu pada teknologi, pada dasarnya

yaitu perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi, termasuk

semua jenis perangkat seperti: komputer, sensor, kabel, satelit, server, router, PC,

telepon, tablet, dan semua jenis perangkat lunak: sistem operasi, manajemen data,

aplikasi perusahaan, dan aplikasi sosial, serta alat produktivitas pribadi (Peppard &

Ward, 2016).

Adapun pengertian lainnya, teknologi informasi adalah suatu teknologi yang

digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses,

mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara

untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,

akurat, dan tepat waktu (Hamzah & Lamatenggo, 2011).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi yang digunakan untuk

mengolah data.

2.2 Konsep Dasar Penerapan Strategi Digital

2.2.1 Penerapan Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan dan tidak semua

Page 46: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

24

strategi yang direncanakan benar-benar sampai pada tahap penerapan. Ketika suatu

strategi sedang diterapkan, hal penting yang harus dilakukan adalah untuk

memantau dan menganalisis aktivitas pengendalian untuk memastikan bahwa

tindakan yang dambil dapat menghasilkan suatu pencapaian yang akan mengarah

pada pencapaian dari keseluruhan tujuan tersebut. Hasil dari analisis tersebut akan

digunakan dalam memperbaiki tujuan perusahaan berdasarkan strategi apakah

sudah direalisasikan atau tidak direalisasikan (Peppard & Ward, 2016).

Perusahaan dapat menggunakan semua pengetahuan dan pengalamannya

untuk menyusun rencana strategi yang dimaksudkan agar dapat diterapkan.

Dengan memiliki pemikiran strategis, perencanaan, dan mekanisme respon untuk

peluang dan ancaman, perusahaan akan lebih mampu untuk menyusun strateginya,

sehingga strategi tersebut dapat direalisasikan. Namun, perusahaan juga harus

secara sadar menerima bahwa ketika aspek-aspek strategi tidak semuanya dapat

direalisasikan.

Gambar 2. 1 Formulasi Strategi (Johnson & Scholes, 2002)

Page 47: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

25

Sementara untuk permasalahan dan hambatan dari fokus strategi SI dan

strategi TI dalam beberapa perusahaan hadir karena kurangnya kelengkapan dan

kejelasan dari strategi bisnis. Persyaratan untuk mempertahankan strategi SI dan

TI yang tepat untuk jangka panjang membutuhkan fleksibilitas untuk menanggapi

perubahan kebutuhan bisnis dan organisasi serta menggabungkan opsi SI atau TI

yang baru. Untuk melakukan itu, proses yang digunakan untuk menganalisis

situasi dan menilai peluang harus mampu ditinjau kembali dan untuk menilai

implikasinya tanpa memikirkan kembali secara keseluruhan strategi.

Gambar 2.2 menunjukkan bahwa sementara pada suatu analisis strategi

bisnis dan lingkungan internal serta external SI/TI dapat dilakukan untuk

menentukan langkah awal yang harus ditetapkan, tidak mungkin semua strategi

yang sudah ditentukan dapat direalisasikan. Perubahan akan terjadi baik di

lingkungan SI bisnis dan TI , selain itu perubahan dalam lingkungan bisnis atau

TI dapat menimbulkan kendala atau membuka peluang baru. Faktor untuk

melakukan perubahan strategi yang dimaksudkan tidak akan selalu terjadi pada

saat perencanaan. Strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI harus disesuaikan

kapan pun peluang atau kendala baru hadir.

Page 48: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

26

Gambar 2. 2 Model Revisi Untuk Strategi SI/TI, Perencanaan dan Manajemen

(Johnson & Scholes, 2002)

2.2.2 SMACIT (Social, Mobile, Analytics, Cloud dan Internet of Things)

Perusahaan-perusahaan berusaha meningkatkan proposisi nilai

perusahaannya dengan mengintegrasikan kemampuan bisnis yang ada dengan

kemampuan baru seperti SMACIT (Social, Mobile, Analytics, Cloud, dan Internet

of Things) dengan cara yang responsif terhadap kondisi pasar yang terus

berubah (Ross, et al., 2016).

Kaiser Permanente mengkapitalisasi peluang yang dibuat oleh

SMACIT dengan cara-cara berikut (Ross, et al., 2016):

1. Menawarkan saluran digital baru untuk meningkatkan peluang interaksi

2. Menerapkan analitik data untuk mengidentifikasi kebutuhan dan

pendekatan yang paling efektif.

Page 49: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

27

3. Memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan perusahaah.

Memanfaatkan IoT (Internet of Things) untuk mengumpulkan data real-

time lalu menganalisis data untuk meningkatkan kualitas aset. Cloud juga dapat

membantu dalam menyediakan akses ke layanan yang mendukung pengelolaan

aset besar. Layanan ini berkisar dari pemintaan jarak jauh dan diagnostik untuk

pemeliharaan prediktif dan penyediaan daya tambahan pada dasar yang

dibutuhkan. Data dan analisis juga dapat membantu mendiagnosis masalah,

mengidentifikasi dan memperbaiki aset dengan cepat dan konsisten. Selain

itu perusahaan membangun kemampuan IoT (Internet of Things) untuk

mengembangkan proposisi nilai layanan baru yang terkait menganalisis,

memprediksi dan meningkatkan produktivitas aset dan operasi (Winnig, 2016).

2.2.3 Strategi Sistem Infromasi

Menurut (Laudon & Laudon, 2004) strategi sistem informasi digunakan pada

setiap tingkatan perusahaan yang mengubah tujuan operasional, produk, jasa, dan

hubungan lingkungan untuk membantu organisasi dalam memperoleh keunggulan

kompetitif.

Earl (Peppard & Ward, 2016) mengatakan bahwa strategi sistem informasi

sangat kokoh dalam sebuah bisnis dengan mempertimbangkan keselarasan strategi

bisnis dengan dampak persaingan potensial serta memprioritaskan investasi yang

dibutuhkan untuk mencapai portofolio aplikasi yang ideal berdasarkan manfaat

yang diharapkan dan perubahan yang diperlukan untuk memberikan manfaat

tersebut dalam batasan sumber daya dan ketergantungan antar aplikasi.

Page 50: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

28

2.2.4 Strategi Teknologi Informasi

Strategi teknologi informasi juga memperhatikan bagaimana permintaan

akan sebuah informasi dan aplikasi akan dimanfaatkan dan didukung oleh

teknologi yang mencakup dalam penyediaan kemampuan, aset dan sumber daya

TI (seperti hardware, software, dan telekomunikasi) serta layanan seperti

operasi TI, pengembangan aplikasi, dukungan pengguna serta keterampilan dan

kompetensi yang dibutuhkan oleh seseorang yang ahli dalam TI (Peppard &

Ward, 2016). Sedangkan definisi lain dari strategi TI adalah strategi dan kebijakan

yang diterapkan untuk mengatur penggunaan teknologi dalam perusahaan dan

mengatur sumber daya teknisi ahli (Pelawi, et al., 2011).

2.2.5 Strategi Bisnis

Menurut (Januarwati & Poernomo, 2014) strategi bisnis adalah suatu

kegiatan untuk mengidentifikasi kesempatan dan ancaman yang akan dihadapi

dimasa depan serta menggali sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan

yang dapat digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman sehingga

tujuan organisasi dapat tercapai. Strategi bisnis fokus pada bagaimana bersaing

pada industri, produk atau pasar tertentu. Sedangkan menurut (Giarti, 2013)

strategi bisnis merupakan pengembangan strategi untuk mempertahankan

keunggulan daya saing, mengimplikasinya, dan mengganti strategi untuk

menanggapi perubahan baru yang terjadi pada lingkungan merupakan suatu

proses yang berkesinambungan. Hal ini dapat dimulai dengan mendefinisikan

Page 51: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

29

misi dari bisnis itu sendiri.

2.2.6 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI

Menurut Earl (Ross, et al., 2016) sebagian besar strategi TI kuat dalam

masalah teknologi dan lemah dalam mengidentifikasi kebutuhan aplikasi dan

pemikiran bisnis. Earl menyarankan agar strategi juga memperhatikan sistem

informasi atau aplikasi yang akan dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, sedangkan

strategi TI hanya mencakup teknologi, infrastruktur dan keahlian khusus yang

terkait.

Earl juga berpendapat bahwa untuk memperoleh keuntungan dari strategi

SI/TI adalah dapat berkonsentrasi pada memikirkan kembali bisnis dengan

menganalisis bisnis saat ini dan perubahan lingkungan dan menganggap bahwa

TI sebagai satu-satunya solusi. Strategi SI memprioritaskan portofolio aplikasi

yang ideal, pemanfaatan yang diharapkan dari portofolio aplikasi tersebut

dapat memberikan apa yang perusahaan perlukan dalam batasan sumber daya dan

ketergantungan antar aplikasi. Sedangkan strategi TI fokus terhadap bagaimana

memperhatikan permintaan akan informasi dan aplikasi yang akan diaktifkan dan

didukung oleh teknologi. Seperti persediaan kemampuan, aset, dan sumber daya TI

(termasuk semua hardware, software, dan telekomunikasi) dan layanan seperti

operasi TI, pengembangan aplikasi dan dukungan pengguna dan ditambahkan

keterampilan serta kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna SI/TI. Hubungan

antara strategi bisnis, strategi TI, dan strategi dapat digambarkan seperti

gambar di bawah ini. Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI ini

Page 52: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

30

menggambarkan sebuah strategi bisnis pada dasarnya mendefinisikan di mana

bisnis berjalan dan mengapa strategi SI dapat menentukan apa yang dibutuhkan

dalam hal aplikasi dan mendukung pelaksanaan perusahaan dan strategi TI dapat

menentukan bagaimana dan apa yang dibutuhkan dapat disampaikan dengan

menggunakan teknologi, hal tersebut juga menunjukkan bahwa SI/TI dapat

mengaktifkan dan membentuk sebuah strategi bisnis.

Gambar 2. 3 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI

(Peppard & Ward, 2016)

2.3 Penerapan Strategi Digital

2.3.2 Strategi Digital

Strategi digital adalah konsep yang muncul karena persimpangan antara

sistem informasi dan strategi manajemen. Strategi digital menggambarkan

perpaduan strategi bisnis dengan TI dan penggabungan teknologi digital dalam

Page 53: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

31

strategi bisnis, dengan strategi digital perbedaan tingkatan peran antara strategi TI

dengan strategi bisnis akan hilang karena pendekatan keduanya, sehingga dapat

memanfaatkan internal IT untuk menciptakan persaingan (Holotiuk & Beimborn,

2017).

Strategi digital merupakan strategi bisnis yang terinispirasi oleh kemampuan

yang kuat, teknologi yang mudah diakses seperti SMACIT (Social, Mobile,

Analytics, Cloud and Internet of Things) yang bermaksud untuk menghadirkan

bisnis yang terintegrasi untuk memberikan kemampuan dengan cara yang responsif

terhadap kondisi pasar yang terus berubah (Ross, et al., 2016).

Sedangkan menurut (Peppard & Ward, 2016) strategi digital memiliki

atau melibatkan suatu strategi SI dan komponen strategi TI. Saat membangun

sebuah strategi digital sangatlah penting untuk memahami bagaimana SI akan

dimanfaatkan dan juga kemampuan TI yang akan dibutuhkan serta melibatkan

perencanaan dan strategi manajemen jangka panjang yang efektif bagi perusahaan

dan bisnis yang berdampak pada teknologi digital.

Investasi dalam pengunaan IT dan SI adalah elemen penting dalam strategi

bisnis. Ini membuktikan bahwa pernyataan tentang IT dan SI merupakan sesuatu

yang ada secara independen dalam strategi mereka sendiri, yang diselaraskan

dengan strategi bisnis. Oleh karena itu perusahaan harus menjadikan IT sesuatu

yang penting dalam strategi bisnis, dengan menggabungkan strategi bisnis dengan

IT. Maka dapat diartikan bahwa strategi bisnis digital adalah sejauh mana suatu

perusahaan terlibat dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan IT (Mithas,

Tafti, & Mitchell, 2013).

Page 54: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

32

2.3.8 Digital Distruption

Digital disruption atau yang dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai

gangguan digital menjadi tema hangat yang mendampingi tema perencanaan

strategis sistem informasi saat ini. Dalam banyak industri, digital distruption

terbukti sangat terlihat efeknya.

Digital disruption hanyalah gangguan yang akan terus berulang, selama

teknologi informasi terus berkembang. Dulu digital disruption sudah ada dan

dikenal sebagai business transformation atau business process reengineering.

Bedanya saat ini fokusnya ada pada big data dan analytics, yang merupakan

pengulangan dari revolusi informasi yang sudah diprediksi di akhir 1970 (Peppard

& Ward, 2016).

2.3.9 Penerapan Strategi Digital

Berdasarkan definisi penerapan strategi dan strategi digital yang sudah

dipaparkan di atas bahwa dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi digital

adalah suatu kegiatan menganalisis aktivitas perusahaan untuk memastikan bahwa

tindakan yang diambil dapat menghasilkan suatu pencapaian berdasarkan dengan

pemanfaatan strategi sistem informasi, strategi teknologi informasi dan SMACIT

(Social, Mobile, Analytics, Cloud and Internet of Things). Hasil analisis tersebut

akan digunakan dalam memperbaiki tujuan berdasarkan strategi yang sudah

ditargetkan perusahaan.

Page 55: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

33

2.4 Beberapa Contoh Metodologi

Ada beberapa jenis metodologi yang dipakai oleh para peneliti dalam

melakukan sebuah perencanaan sistem. Seperti metodologi perencanaan SI dan TI

versi wetherbe, versi james martin, Versi Price Water House, Versi Tozer, dan yang

paling terbaru adalah versi Peppard dan Ward. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan

pada uraian di bawah ini:

2.4.1 Metode Wetherbe

Menurut Turban, pembuatan metode renstra SI berdasarkan pada usaha

perencanaan, studi literatur, dan analisis beberapa metode yang digunakan

sebelumnya. Selain itu, metode tersebut lebih ditekankan pada sisi teknologi

(Turban, 1999). Kegiatan renstra SI versi Wetherbe dibagi menjadi empat aktivitas

sebagai berikut:

1. Perencanaan strategis TI

2. Analisis kebutuhan informasi (IRA)

3. Alokasi sumber daya SI dan TI

4. Perencanaan proyek.

2.4.2 Metode James Martin

Metodologi perencanaan strategis SI dan TI yang berbasis Information

Engineering. Dalam metodologi ini, perencanaan strategis SI dan TI ini dilakukan

melalui dua tahapan, yaitu tahap analisis dan tahap perancangan (Martin, 1990).

Page 56: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

34

Pada tahap analisis, terdapat beberapa proses yang dilakukan dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Tinjauan Model Perusahaan

2. Analisis Strategi Bisnis

3. Analisis Sasaran dan Masalah

4. Analisis CSF

5. Analisis Dampak Teknologi

6. Pandangan Strategis Sistem

7. Evaluasi Sistem saat ini.

Sedangkan tahap perancangan, penjelasan mengenai proses-proses yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Arsitektur Informasi

2. Pembuatan Matriks Fungsional

3. Pembuatan jaringan komunikasi infrastruktur dan aturan yang disesuaikan

dengan analisis guna kepentingan implementasi saat ini dan mendatang.

4. Pembuatan ERD berdasarkan keterhubungan fungsional/entitas guna

pengembangan aplikasi dan database sesuai dengan sasaran organisasi.

2.4.3 Metode Price Water House

Metodologi Price Waterhouse (1996) menjelaskan rincian tahapan

perencanaan strategis SI yang didasarkan pada beberapa hal. Pertama,

menggunakan arah dan tujuan organisasi yang dituangkan dalam business plan.

Segala sesuatu yang menjadi business plan tersebut diinterpretasikan sebagai

Page 57: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

35

kebutuhan informasi yang harus dipenuhi. Kedua, menggunakan Critical Success

Factor (CSF) sebagai salah satu tolok ukur dalam membuat prioritas strategi SI dan

TI yang dihasilkan. Pengguna CSF ini disebabkan karena CSF mampu

merepresentasikan faktor-faktor penting dalam proses bisnis organisasi. Ketiga

menggunakan analisis dari risiko yang memperhitungkan tangible dan intangible

value dalam mengungkapkan manfaat SI dan TI.

2.4.4 Metode Tozer

Tozer (1996) membuat sebuah inovasi metode perencanaan strategis berupa

pendekatan yang praktis dan formal berdasarkan pada konsep strategi bisnis yang

menentukan cara mengeksploitasi sumber daya SI dan TI beserta pemanfaatannya.

Penjelasan mengenai fase-fase metodologi perencanaan strategis SI/TI versi

Tozer adalah sebagai berikut:

1. Fase 0 Pembuatan Konteks dan Batasan untuk Memulai Analisis

Tujuan fase ini memperoleh batasan, waktu, kontrol, penyelarasan terminologi,

komitmen manajemen, dan harapan sistem. Produk yang dihasilkan analisis

konteks, batasan, Term of Reference (TOR), identifikasi pendahuluan, tim

kerja, program kerja, dan jadwal wawancara pendahuluan.

2. Fase 1 Penentuan Informasi Mengenai Bisnis dan Kebutuhan yang

Mendukungnya

Tujuannya membuat strategi seperti rencana ke depan dalam bentuk rencana

bisnis, informasi, dan pendukung lainnya. Fase ini terbagi menjadi kegiatan

Page 58: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

36

persiapan pengumpulan informasi dan menentukan informasi bisnis beserta

pendukungnya.

3. Fase 2 Membuat Arsitektur Informasi dan Pilihan Solusi

Berikut ini tujuan yang hendak dicapai pada fase

a) Menentukan visi strategis SI yang mendukung bisnis dan arsitektur

informasi serta infrastruktur yang tepat

b) memperoleh value dan relevansinya dengan status SI/TI dan melayani

kebutuhan bisnis

c) Membuat pilihan implementasi awal berupa dampak informasi bisnis,

prioritas dukungan, dan aplikasi pendukung

d) membangun kasus bisnis dalam implementasinya.

4. Fase 3 Penentuan Solusi Strategis

Tujuan fase ini memperoleh dan memilih solusi strategis. Tujuan tersebut

dilakukan dengan kegiatan berikut ini:

a) Identifikasi dan memulai kegiatan yang mendesak.

b) Penentuan solusi bagi aplikasi dan basis data.

c) Evaluasi status TI dan kesempatannya.

d) Pengembangan kasus bisnis.

5. Fase 4 Menyiapkan dan Melakukan Rencana Implementasi

Fase ini menyelesaikan dan melaksanakan rencana SI dan TI. Fase itu

dilakukan dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Menyiapkan rencana proyek aplikasi dan basis data.

Page 59: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

37

b) Mempersiapkan rencana pengembangan sumber daya organisasi dan

kemampuan.

c) Integrasi biaya dan kasus bisnis.

d) Menampilkan rencana dan menegosiasikan implementasi.

2.5 Metodologi Penelitian

Peneliti menggunakan 2 metode dalam penelitian ini, yaitu metode

pengumpulan data dan metode analisis.

2.5.1 Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa pengumpulan data pada penelitian ini:

1. Observasi

Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial

dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Istilah

observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat

fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam

fenomena tersebut (Gunawan, 2013).

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan

bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah

responden sedikit. Hasil wawancara adalah persepsi atau ingatan partisipan

terhadap suatu hal (Maisyaroh & Anshori, 2016)

Page 60: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

38

3. Studi Literatur

Studi literatur merupakan penelitian yang dilakukan untuk pengambilan data

yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literatur penunjang guna

mendukung penelitian yang dilakukan. Data dapat diperoleh dari buku-buku,

literatur-literatur, jurnal-jurnal, artikel-artikel, catatan-catatan, dan laporan-

laporan yang dapat dijadikan acuan dan kaitannya dengan masalah yang diteliti

(Sugiyono, 2013).

2.5.2 Metode Analisis

Peneliti menggunakan 2 metode dalam penelitian ini, yaitu Metode Analisis

Startegi Digital (Peppard & Ward, 2016) dan Metode Analisis Gap.

2.5.2.1 Metode Peppard and Ward

Framework atau pendekatan menurut Peppard dan Ward metode

Strategi Digital yang digunakan dalam penelitian ini adalah framework atau

pendekatan yang diadopsi oleh Peppard dan Ward (Peppard & Ward, 2016).

Page 61: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

39

Gambar 2. 4 Model Strategi Digital Framework (Peppard & Ward, 2016)

Metode analisis berdasarkan Pendekatan atau framework menurut

Peppard dan Ward yang terdiri dari tahapan masukan (input), tahapan proses

(process) dan tahapan keluaran (output).

2.5.2.1.1 Tahapan Masukan (Input)

Pada tahapan input ini merupakan hal-hal yang menjadi masukan

dan pertimbangan untuk proses pemikiran strategi digital di tahap berikutnya.

Bagian dari tahapan input yaitu :

a. Internal Business Environment / Lingkungan Bisnis Internal

Pada lingkungan bisnis internal mencakup strategi bisnis saat ini, produk dan

layanan, tujuan, sumber daya, proses dan budaya serta nilai bisnis. Unsur

lingkungan bisnis internal yang perlu diidentifikasi, dianalisis dan dipahami

adalah:

Page 62: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

40

1. Strategi bisnis baik tujuan dan cara untuk mencapainya, termasuk proyek

yang sedang berjalan, merencanakan serta mengubah program.

2. Proses bisnis yang ada, aktivitas, sistem dan entitas informasi yang ada

dan bagaimana mereka saling terkait.

3. Lingkungan organisasi, meliputi struktur, aset dan keahlian serta faktor

yang kurang nyata seperti pengetahuan, kompetensi, nilai, gaya, budaya

dan hubungan

Analisis lingkungan bisnis internal, digunakan untuk mengetahui strategi

saat ini, aktivitas, proses bisnis, sumber daya manusia yang dimiliki dan

informasi yang dibutuhkan perusahaan. Data yang dibutuhkan pada tahapan

ini adalah Dokumen Renstra Infokost 2016-2020, dan hasil wawancara serta

hasil observasi.

b. External Business Environment / Lingkungan Bisnis Eskternal

Lingkungan bisnis external mencakup ekonomi, industri, sosial, peraturan

dan persaingan dimana organisasi beroperasi. Pada tahap ini penting untuk

memahami dan menganalisis lingkungan ekonomi dan persaingan,

bagaimana SI/TI dapat mempengaruhi bisnis dan industri serta berkontribusi

pada pembentukan strategi bisnis sehingga dapat diidentifikasi dan

dieksplorasi.

Analisis lingkungan bisnis external merupakan proses bisnis perusahaan

yang dipengaruhi dengan pihak external. Pengaruh external juga dapat

menentukan hasil akhir dari perusahaan serta langkah adaptasi dalam strategi

bisnis perusahaan. Data yang dibutuhkan pada tahapan ini adalah hasil

Page 63: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

41

wawancara dan hasil observasi.

c. Internal IS/IT Environment / Lingkungan SI/TI Internal

Lingkungan SI/TI internal mencakup peran SI/TI saat ini dalam bisnis,

cakupan bisnis dan kontribusinya, keahlian, sumber daya SI/TI dan

infrastructure teknologi. Portofolio aplikasi saat ini, termasuk yang sedang

dikembangkan atau direncanakan tetapi belum berjalan dan juga merupakan

bagian dari lingkungan SI/TI internal. Untuk mengidentifikasi dan

memprioritaskan tindakan yang dilakukan oleh SI/TI, perlu untuk memeriksa

lingkungan SI/TI internal untuk menetapkan kesenjangan antara ketentuan

yang ada saat ini dan di masa yang akan datang untuk menentukan sejauh

mana kemampuan SI/TI pelu dirubah, kesenjangan akan terkait dengan

penyediaan target portofolio aplikasi, baik dengan meningkatkan aplikasi

yang sudah ada atau dengan mengembangkan aspek baru atau aspek lain di

lingkungan SI/TI, termasuk unit SI/TI, kompetensi, prosesnya, teknik

infrastruktur atau pemasok serta hubungan dengan pemasok.

Aspek penting lainnya adalah untuk memastikan persepsi manajer bisnis

tentang peran dan efektivitas SI/TI yang saat ini dikerahkan kemampuannya

dalam organisasi TI. Hal tersebut memungkinkan manajemen TI untuk

memutuskan apakah mereka perlu mengatasi masalah yang menciptakan

persepsi.

Penilaian lingkungan SI/TI internal terdiri dari:

1. Evaluasi portofolio aplikasi saat ini dan aplikasi yang sedang

dikembangkan untuk menentukan konten, cakupan dan kontribusinya.

Page 64: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

42

2. Evaluasi serupa terhadap sumber informasi saat ini.

3. Evaluasi infrastruktur IT saat ini, layanan dan sumber daya.

Analisis lingkungan internal SI/TI, menyediakan informasi

menyeluruh tentang lingkungan SI/TI internal perusahaan saat ini, yang

dapat digunakan sebagai salah satu bentuk masukan dalam proses strategi

SI/TI. Data yang dibutuhkan pada tahapan ini adalah hasil wawancara dan

hasil observasi yang didapatkan berbagai informasi yang menggambarkan

keadaan SI/TI perusahaan yang dibutuhkan. Analisis ini untuk mengetahui

pandangan SI/TI perusahaan saat ini, pengalaman organisasi dalam bisnis,

cakupan bisnis, kontribusinya terhadap pasar, kemampuan sumber daya

manusia, dan teknologi infrastruktur yang digunakan, portofolio aplikasi saat

ini dari sistem informasi yang berjalan dan sistem informasi yang sedang

dalam pengembangan perusahaan.

d. External IS/IT Environment / Lingkungan SI/TI External

Lingkungan SI/TI external mencakup tren teknologi digital dan ekonomi

serta manfaat dari teknologi baru dan penggunaan SI/TI dari orang lain,

terutama pelanggan, pesaing dan pemasok tetapi juga dari perusahaan di

industri lain. Pemeriksaan terhadap lingkungan SI/TI external diperlukan

untuk mempertimbangkan tren teknologi terbaru dan peluang dari teknologi

baru yang baru muncul. Hal ini mengarah pada penilaian yang lebih objektif

terhadap efektivitas SI/TI saat ini di dalam organisasi, serta untuk

mendapatkan gagasan baru untuk potensial sebuah aplikasi. Pada tahap ini

tidak hanya untuk mencari ide untuk menerapkan teknologi terbaru tetapi

Page 65: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

43

juga untuk menemukan cara untuk menggunakan teknologi yang ada dengan

biaya yang lebih rendah serta melihat apa yang pesaing sejenis lakukan.

Aspek lain pada tahap ini adalah untuk mengidentifikasi teknologi untuk

dievaluasi lebih rinci. Analisis lingkungan SI/TI external, digunakan untuk

mendapatkan pemahaman tentang keadaan dan perkembangan SI/TI di luar

lingkungan perusahaan yang memberikan dampak bagi perusahaan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan utama dari analisis ini adalah

untuk mendapatkan pengetahuan tentang peluang-peluang baru dalam

penggunaan SI/TI. Bagian analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang

SI/TI yang digunakan oleh pihak external seperti pesaing, pemasok atau

perusahaan-perusahaan lainnya yang memiliki hubungan dan mempengaruhi

bisnis perusahaan. Salah satu aspek dari analisis ini adalah untuk dapat

mengkategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga dari teknologi

untuk dapat dievaluasi serta dimanfaatkan oleh perusahaan. Inti dari ini

analisis adalah untuk dapat menyediakan informasi menyeluruh tentang

lingkungan external SI/TI untuk digunakan sebagai salah satu bentuk

masukan dalam proses perencanaan strategi SI/TI. Data yang dibutuhkan

pada tahapan ini adalah hasil studi pustaka berupa literatur sejenis dan jurnal

terkait topik.

2.5.2.1.2 Tahapan Keluaran (output)

Berikut ini adalah tahap keluaran yang ada pada penelitian ini:

Page 66: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

44

a. Business IS Strategy / Strategi SI Bisnis

Pada strategi SI Bisnis mencakup bagaimana setiap unit atau fungsi akan

menggunakan aplikasi SI/TI dalam mencapai tujuan bisnis dan untuk

menciptakan strategi dan pilihan bisnis baru.

b. IT Strategy / Strategi TI

Pada strategi TI mencakup kebijakan dan layanan teknologi serta strategi

untuk mengakuisisi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.

c. IS/IT Management Strategy / Strategi Manajemen SI/TI

Pada manajemen strategi SI/TI mencakup kebijakan umum yang diterapkan

melalui perusahaan untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan

SI/TI yang dibutuhkan perusahaan dan memastikannya memberikan

manfaat bisnis yang tersedia.

d. Analisis Gap

Analisis gap merupakan suatu metode atau alat yang digunakan untuk

mengetahui tingkat kinerja dari sistem yang sedang berjalan dengan

sistem standar dari suatu perusahaan atau institusi. Analisis gap bermanfaat

untuk (Muchsam, Falahah, & Saputro, 2011):

1. Menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja yang sedang berjalan

dengan suatu standar kerja yang diharapkan suatu perusahaan.

2. Mengetahui peningkatan kinerja yang diperlukan untuk menutup

kesenjangan yang ada.

3. Menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan terkait prioritas dan

biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan yang telah

Page 67: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

45

ditetapkan.

Adapun usulan dan tindakan yang mungkin dilakukan setelah

melakukan analisa gap ini adalah (Irawan, 2017):

1. Optimize, Tindakan ini berarti strategi yang ada belum optimal,

sehingga perlu untuk dikembangkan fiturnya sehingga terpenuhi fungsi-

fungsi yang diperlukan terhadap kebutuhan yang akan datang sehingga

dapat memberikan manfaat untuk perusahaan.

2. Retained, Tindakan ini menjelaskan bahwa strategi yang ada perlu

dipertahankan dan tetap digunakan karena sudah sesuai dengan kebutuhan

yang akan datang.

3. Developed, Tindakan ini menjelaskan perlu dibangun sebuah straegi

untuk mendukung kebutuhan dimasa yang akan datang.

4. Upgrade, Tindakan ini menjelaskan bahwa strategi yang ada perlu di

perbaharui dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan teknologi dan

kebutuhan proses bisnis.

2.6 Alat Bantu (Tools) Analisis Penerapan Strategi Digital

2.6.1 Analisis Value Chain

Analisis value chain sangat berguna untuk menilai apakah perusahaan saat ini

sudah berada pada jalur rantai nilai yang tepat dalam suatu industri. Perusahaan saat

ini tidak dapat lagi berjalan secara individual untuk dapat meraih keunggulan

kompetitif, melainkan harus bergabung dengan berbagai macam akivitas

perusahaan. Michael Porter berpendapat bahwa “Setiap perusahaan merupakan

Page 68: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

46

sekumpulan kegiatan yang dilakukan untuk merancang, memproduksi,

memasarkan, memberikan dan mendukung produk atau layanannya dan kegiatan

tersebut dapat digambarkan melalui analisis value chain dan dapat dipahami dalam

konteks unit bisnis” (Peppard & Ward, 2016).

Dalam hal informasi, hal penting yang dibutuhkan perusahaan adalah

sumber-sumber informasi yang potensial. Kemudian setiap arus informasi utama

dapat diperiksa untuk melihat bagaimana hal itu dapat ditingkatkan dalam hal

kelengkapan, akurasi, kecepatan, biaya atau ketepatan waktu dan bagaimana hal

tersebut dapat menguntungkan bisnis dan mitra dagangnya. Pada analisis ini sangat

penting dalam memahami jenis “nilai” yang ditambahkan oleh setiap perusahaan

atau proses dalam rantai (yaitu apa yang berbeda dari output dan input).

Setiap proses kunci dalam rantai harus dinilai dari dua sudut pandang, yaitu:

1. Bagaimana cara menambahkan nilai ke pelanggan berikutnya?

2. Bagaimana cara menambahkan nilai bagi mereka yang memberikan

masukan?

Gambar 2. 5 Pemetaan Arus Informasi dengan Value Chain

(Peppard & Ward, 2016)

Page 69: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

47

Tujuan utama dari analisis value chain adalah untuk menganalisis

kegiatan yang dapat berkontribusi bagi perusahaan. Dalam analisis value chain

terdapat dua jenis aktivitas yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Aktivitas utama adalah aktivitas yang terlibat dalam penciptaan fisik produk,

pemasaran dan transfer kembali ke pembeli serta layanan purna jual dan

merupakan aktivitas yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan perannya

dalam rantai nilai industri, menghasilkan pendapat dan layanan yang baik serta

memuaskan pelanggan, yang melihat efek langsung dari seberapa baik kegiatan

tersebut dilaksanakan. Tidak hanya harus efektif tetapi kegiatan tersebut harus

dilakukan baik-baik, perusahaan juga harus menghubungkan kegiatan tersebut

secara bersamaan secara efektif jika kinerja bisnis akan di optimalkan.

1. Aktivitas Utama

a. Inbound Logistics

Mencakup hal seperti mendapatkan, menerima, menyimpan dan

menyiapkan input dan sumber daya yang tepat dalam kualitas dan

kuantitas untuk sebuah bisnis. Hal ini termasuk merekrut staf, komponen,

peralatan dan layanan yang berurusan dengan subkontraktor dan mitra

outsource.

b. Operations

Mencakup hal yang dapat mengubah input menjadi produk atau jasa

yang dibutuhkan oleh pelanggan. Hal ini melibatkan sumber daya dan

bahan untuk membuat produk tersebut atau memberikan layanan kepada

pelanggan.

Page 70: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

48

c. Outbound Logistics

Merupakan kegiatan untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan

baik secara langsung maupun saluran yang sesuai dengan distribusi,

sehingga pelanggan dapat memperoleh produk atau layanan dan

membayar dengan tepat.

d. Sales and Marketing

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memahami dan menciptakan

pasar untuk produk dan layanan, membuat pelanggan potensial dan

pelanggan sadar akan produk dan layanan yang diberikan oleh

perusahaan, nilai dan cara membayar serta menggunakannya. Kegiatan

ini juga termasuk dalam mendapatkan feedback dari pelanggan terhadap

kualitas suatu produk atau layanan hal tersebut dapat memberi nilai

produk tersebut.

e. Services

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menambahkan nilai dengan

memastikan pelanggan mendapatkan manafaat penuh atau nilai dari

penggunaan produk atau layanan dan Menciptakan aliran tambahan

pendapatan terhadap kegiatan bisnis. Sedangkan aktivitas pendukung

adalah suatu kegiatan yang memerlukan sumber daya manusia untuk

mengaktifkan suatu kegiatan bisnis, mengatur dan mengembangkan

kegiatan bisnis utama dari waktu ke waktu dan dengan demikian akan

menambahkan nilai perusahaan secara tidak langsung melalui

keberhasilan dari kegiatan utama serta membantu perusahaan secara

Page 71: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

49

keseluruhan melalui penyediaan infrastrukur atau input yang

memungkinkan aktivitas utama berjalan secara berkesinambungan.

2. Aktivitas Pendukung

a. Infrastructure

Mencakup sistem yang mendukung perusahaan, dan fungsi-fungsi yang

memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti

akuntansi, hukum, administrasi dan manajemen.

b. Human Resource Management

Mencakup aktivitas seperti perekrutan, pelatihan, pengembangan dan

kompensasi dari seluruh jenis karyawan, aktivitas hubungan

dengan karyawan, pengembangan keahlian yang berbasis pengetahuan

serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.

c. Product and Technology Development

Kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengolahan

informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.

d. Procurement

Kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan

untuk beroperasi.

Page 72: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

50

Gambar 2. 6 Bagan Value Chain

2.6.2 Analisis Critical Success Factors (CSF)

Critical Success Factor (CSF) sebagai area tertentu dalam perusahaan,

dimana hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan terjamin keberhasilan

perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus

berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan

terus berkembang (Peppard & Ward, 2016).

Analisis Critical Success Factors (CSF) adalah suatu teknik yang populer

dan dapat digunakan untuk pengembangan strategi SI/TI dan bisnis serta dapat

digunakan dalam beberapa cara untuk tujuan yang berbeda. CSF dapat membantu

dalam memprioritaskan aktivitas dan sasaran baik manajer maupun di tingkat unit

bisnis, penentuan CSF dimulai bila tujuan telah identifikasi (Solihin, 2012).

Critical Success Factors (CSF) faktor penentu keberhasilan sehingga

perlu diketahui agar perusahan dapat mengambil langkah yang tepat dan menjamin

kerja yang kompetitif. Analisa CSF berkaitan dengan identifikasi dari area-area

Page 73: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

51

dimana sesuatu harus benar apabila perusahaan ingin mencapai keberhasilan

(Amarullah, 2015).

Gambar 2. 7 Critical Success Factors (Peppard & Ward, 2016)

Manfaat dari analisis CSF menurut Peppard & Ward adalah sebagai berikut:

1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan

manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi.

2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan

dengan tujuannya, maka sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan

agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi

perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh

setiap individu.

4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan informasi, analisis

Page 74: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

52

CSF memegang peranan penting dalam memperioritaskan investasi modal

yang potensial.

5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat

strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, karena hanya

memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value

chain dalam mengidentifikasi proses yang penting kritis, serta memberikan

fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat

untuk dilaksanakan.

2.6.3 Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Menurut (Kuncoro, 2006) analisis SWOT (Strength, Weaknesses,

Opportunities, Threats) biasa digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan

tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan.

Untuk memudahkan dalam melakukan analisis SWOT diperlukan sebuah matriks

SWOT. Matriks SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi yang

perlu dijalankan oleh suatu perusahaan.

Page 75: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

53

Tabel 2 1 Matriks SWOT (Wheelen & Hunger, 2004)

INTERNAL

FACTORS

(IFAS)

EXTERNAL

FACTORS

(EFAS)

Strength (S) Weaknesses (W)

Opportunities (O)

Strategi SO

Merupakan berbagai strategi

yang dihasilkan melalui suatu

cara pandang bahwa perusahaan

atau unit bisnis tertentu dapat

menggunakan kekuatan

(strengths) yang mereka miliki

untuk memanfaatkan berbagai

peluang (opportunities).

Serta dilihat dari tren teknologi

saat ini.

Strategi WO

Merupakan berbagai strategi

yang dihasilkan melalui

suatu cara pandang bahwa

perusahaan atau unit bisnis

tertentu dapat

memanfaatkan berbagai

peluang yang ada

dilingkungan external

dengan cara mengatasi

berbagai kelemahan

(weaknesses) sumber daya

internal yang dimiliki

perusahaan saat ini.

Threats (T)

Strategi ST

Merupakan berbagai strategi

yang dihasilkan melalui suatu

cara pandang bahwa perusahaan

atau unit binsis tertentu dapat

menggunakan kekuatan

(strengths) yang mereka miliki

untuk menghindari berbagai

ancaman (threats).

Strategi WT

Merupakan berbagai strategi

yang pada dasarnya bersifat

bertahan (defensive) serta

bertujuan untuk

meminimalkan berbagai

kelemahan dan ancaman.

2.6.4 Analisis PESTEL

Untuk membantu menganalisa sebuah industri adalah penting untuk

memahami konteks yang lebih luas di mana perusahaan beroperasi, sebuah

perusahaan tidak dapat mempengaruhi faktor tersebut, tetapi dengan memahami

faktor tersebut mungkin dapat meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman

terhadap perusahaan (Peppard & Ward, 2016).

Analisis PESTEL secara efektif merupakan penilaian terhadap pengaruh

external perusahaan yang dapat membantu pengambilan keputusan strategis.

Page 76: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

54

Analisis ini berguna untuk memahami gambaran besar lingkungan operasional

sebuah perusahaan.

Dalam analisis political mencakup stabilitas pemerintahan, kebijakan

pelarangan, kebijakan kesejahteraan sosial dan peraturan perdagangan luar negeri.

Untuk economic mencakup siklus bisnis, suku bunga, inflasi, pengangguran.

Sociological mencakup distribusi pendapatan, mobilitas sosial, perubahan gaya

hidup, tingkat pendidikan, dan demografi penduduk. Technological mencakup

penemuan atau pengembangan teknologi baru, pemerintah, dan industri yang

fokus terhadap esensi teknologi. Environmental mencakup undang-undang

perlindungan lingkungan hidup, termasuk pembuatan produk, pembuangan

limbah, dan kebijakan perubahan iklim serta yang terakhir adalah legal yang

mencakup perundang-undangan monopoli, hukum ketenagakerjaan, kesehatan dan

keselamatan dan keamanan produk (Peppard & Ward, 2016).

2.6.5 Analisis Porter’s Five Forces

Analisis Porter’s Five Forces dikemukakan oleh Porter yang dapat

digunakan untuk mengidentifikasi adanya ancaman yang berasal dari lima

kekuatan di dalam suatu perusahaan (Solihin, 2012).

Porter menjelaskan bahwa persaingan terdiri dari lima ancaman-ancaman

sekaligus dapat menjadikan kesempatan-kesempatan (Jogiyanto, 2005) yaitu:

1. Persaingan dari Pesaing-pesaing yang Sudah Ada (Rivalry Among

Existing Competitors)

Persaingan difokuskan terhadap beberapa faktor semacam harga, bentuk

Page 77: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

55

kinerja, inovasi produk baru, kualitas dan daya tahan, garansi dan image merk.

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi persaingan, yaitu:

a. Persaingan akan meningkat dengan meningkatnya jumlah pesaing-

pesaing menjadi lebih mendekati kemampuan dan ukuran yang sama.

b. Persaingan biasanya menjadi lebih kuat jika permintaan dan produk

bertumbuhan.

c. Persaingan akan lebih meningkat jika biaya-biaya pelanggan untuk

berpindah ke merk lain rendah.

d. Persaingan akan meningkat secara proporsional terhadap ukuran

keuntungan dari tindakan strategi yang berhasil.

2. Ancaman Pesaing-pesaing Baru (Threats of New Entrants)

Untuk mengatasi pesaing-pesaing baru yang akan masuk kedalam industri

dapat dilakukan dengan membangun halangan-halangan untuk masuk

(barriers to entry). Terdapat beberapa tipe dari halangan-halangan untuk

masuk sebagai berikut:

a. Skala ekonomis.

b. Ketidakmampuan untuk mendapatkan akses ke teknologi dan keahlian

khusus.

c. Terdapat efek kurva belajar dan pengalaman.

d. Preferensi merk dan loyalitas pelanggan.

e. Kebutuhan-kebutuhan sumber daya tertentu.

3. Ancaman Produk-produk atau Jasa-jasa Substitusi (Threat of Substitute

Products and Services)

Page 78: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

56

Perusahaan-perusahaan yang berada di dalam suatu industri seringkali

bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya di industri lain karena

produk-produk mereka merupakan barang-barang substitusi. Substitusi

tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut:

a. Apakah harga-harga yang substitusi atraktif.

b. Seberapa memuaskannya barang-barang substitusi dalam hal kualitas,

kinerja dan atribut-atribut lainnya.

c. Seberapa mahal dan seberapa sulit pembeli dapat berpindah ke barang-

barang substitusi.

4. Kekuatan Menawar dari Pelanggan-pelanggan (Bargaining Power of

Customers)

Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dengan cara tidak membeli

barang dari perusahaan, menekan harga supaya mendapatkan diskon yang

berlebihan, dan mengancam akan berpindah ke perusahaan pesaing. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan pembeli adalah sebagai

berikut:

a. Pembeli merupakan pelanggan yang besar yang membeli dengan kualitas

banyak yang dapat menyebabkan konsesi harga.

b. Jika jumlah pembeli sedikit.

c. Jika pembeli mempunyai pilihan untuk membeli produk atau tidak

membelinya.

5. Kekuatan Menawar dari Pemasok-pemasok (Bargaining Power of

Supplier)

Page 79: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

57

Kekuatan-kekuatan pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena

perusahaan membeli barang dari pemasok. Jika barang dari pemasok tidak

lancar sampai ke tangan perusahaan, maka dapat mengganggu proses operasi

perusahaan.

a. Jumlah pemasok sedikit.

b. Kemampuan pemasok besar.

c. Kompetisi antar pemasok rendah.

d. Perusahaan bukan pelanggan utama dari pemasok.

Gambar 2. 8 Porter's Five Forces (Peppard & Ward, 2016)

2.6.6 Analisis McFarlan Strategic Grid

Analisis portofolio McFarlan strategic grid ini mengusulkan analisis

untuk semua aplikasi yang ada serta memetakan aplikasi tersebut ke dalam empat

kategori sesuai dengan kontribusi aplikasi saat ini dan dimasa yang akan datang

Page 80: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

58

pada sebuah perusahaan namun seiring dengan berjalannya waktu isi portofolio

ini akan berubah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan external.

Pemetaan dilakukan pada empat kuadran yaitu (Peppard & Ward, 2016):

a. Kuadran 1 : Strategic

Pada kuadran ini berisi aplikasi yang dianggap berpengaruh signifikan

terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan dimasa yang akan datang.

Aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap keberhasilan bisnis

diperusahaan serta aplikasi yang dapat menentukan strategi yang diambil

dalam menentukan langkah bisnis dalam mempertahankan kesuksesan

perusahaan dimasa yang akan datang.

b. Kuadran 2 : High Potential

Aplikasi yang dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan keuntungan

dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di masa yang

akan datang.

c. Kuadran 3 : Key Opertaional

Pada kuadran ini berisi aplikasi yang dapat memberikan kemudahan dalam

operasional suatu perusahaan. Aplikasi yang berada di kuadran ini memiliki

dampak strategis untuk masa depan perusahaan.

d. Kuadran 4 : Support

Pada kuadran ini berisi aplikasi yang dapat meningkatkan efektifitas

perusahaan dan mendukung aktivitas transaksi bisnis operasional perusahaan.

Aplikasi pada kuadran ini tidak dapat mempertahankan bisnis atau

memberikan keunggulan kompetitif apa pun. Keempat kuadran tersebut dapat

Page 81: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

59

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2 2 Pemetaan Aplikasi Portofolio McFarlan Strategic Grid

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Investasi SI/TI yang

memberikan pengaruh kritis

terhadap keberhasilan

perusahaan.

Investasi SI/TI yang

menciptakan peluang untuk

mendapatkan keuntungan di

masa yang akan datang.

Investasi SI/TI yang

memberikan kemudahan

dalam kegiatan operasional

perusahaan saat ini.

Investasi SI/TI yang berharga

tapi tidak menentukan

kesuksesan.

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Faktor utama yang mempengaruhi keseimbangan portofolio untuk bisnis,

pengelompokan aplikasi berdasarkan kuadran adalah sebagai berikut:

1. External long term – Ekonomi dan lingkungan bisnis:

a. Keadaan industri dalam hal profitabilitas, pertumbuhan, dinamika

kompetitif, regulasi dan struktur.

b. Bagaimana SI/TI mampu mengubah produk dan layanan, pasar, dan

hubungan bisnis.

2. External short term – Lingkungan SI/TI:

a. Penggunaan aktual SI/TI oleh pesaing dan pesaing lainnya di industri

untuk mendapatkan keuntungan relatif.

b. Peluang berbasis SI/TI untuk mengubah keseimbangan kekuatan

kompetitif dalam industri, baik dalam value chain yang ada dan oleh

pendatang baru atau substitusi produk atau jasa.

3. Internal long term – Bisnis dan lingkungan organisasi:

a. Bagaimana aplikasi baru dapat lebih efektif mendukung atau meningkatkan

strategi bisnis atau memungkinkan strategi baru yang harus diikuti.

Page 82: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

60

b. Bagaimana aplikasi baru dapat memungkinkan model bisnis yang dapat

diubah untuk meningkatkan kinerja operasional atau proposisi nilai

pelanggan.

4. Internal short term – kemampuan SI/TI dan portofolio aplikasi saat ini:

a. Seberapa baik aplikasi yang ada mendukung untuk strategi saat ini dan

mencegah kerugian bisnis dan atau mempertahankan keuntungan yang

ada.

b. Sumber daya SI/TI dan kompetensi yang dimiliki organisasi atau dapat

dengan mudah memperoleh dan keefektifan hubungan antara SI/TI dan

manajemen bisnis.

Pada tahap ini faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam hal pengaruh

aplikasi dalam menentukan apa yang harus dilakukan dengan menetapkan

bagian permintaan model manajemen strategi SI/TI. Pendekatan formulasi

strategi SI/TI dan tools yang digunakan untuk mengisi portofolio aplikasi.

Tujuan pada tahap perumusan strategi ini adalah untuk menentukan aplikasi

apa yang paling tepat untuk bisnis saat ini dan di masa yang akan datang.

2.7 Konsep Perusahaan Startup

2.7.1 Pengertian Startup

Startup adalah sebuah institusi yang diciptakan untuk membuat produk atau

layanan baru dan inovatif dalam sebuah kondisi ketidak pastian yang tinggi. Setiap

orang yang membuat produk atau layanan baru dalam kondisi ketidak pastian yang

tinggi adalah seorang entrepreneur, terlepas dari apakah dia bekerja sendiri, bekerja

untuk perusahaan for-profit maupun organisasi non-profit (Ries, 2011).

Page 83: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

61

Startup merupakan sebuah perusahaan yang didesain untuk berkembang

dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta membuat sebuah perusahaan

menjadi startup. Perlu diingat bila startup tidak harus bergerak di bidang teknologi,

memperoleh dana dari investor, dan melakukan exit. Hal yang paling penting adalah

berkembang dengan cepat. Semua hal yang berkaitan dengan startup akan

mengikuti perkembangan perusahaan tersebut (Graham, 2012).

Jadi startup merupakan sebuah perusahaan atau institusi yang diciptakan

untuk mengembangkan sebuah produk yang dapat berkembang dengan cepat.

2.7.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Startup

Pertumbuhan startup pasti tidak lepas oleh faktor-faktor yang menunjangnya

(Perdani, Widyawan, & Santoso, 2018), yaitu:

1. Sumber Daya Manusia

(Simamora, 2011) menyebutkan bahwa penentu utama keberhasilan usaha baru

berbasis inovasi teknologi ada pada sumber daya manusianya yang meliputi

faktor karakteristik pendiri seperti karakter kepribadian, pengalaman, serta

pendidikan. SDM dalam perusahaan berbasis teknologi perlu selalu

meningkatkan kemampuan serta perlu untuk terus berinovasi. Inkubator bisnis

dipercaya menjadi instrumen kebijakan yang efektif dalam mendukung

pertumbuhan dan pengembangan perusahaan berbasis teknologi. (Almakenzi

et al., 2015) memberikan pengertian inkubator bisnis yang merujuk pada

Asosiasi Inkubasi Bisnis Nasional Amerika (NBIA) sebagai suatu proses

pengembangan interaktif yang bertujuan untuk mendorong orang untuk

Page 84: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

62

memulai bisnis dan mendukung startup dalam mengembangkan produk-

produk inovatif. Peran inkubator bisnis teknologi menjadi penting dalam

penciptaan perusahaan dan pengusaha baru. Melalui proses inkubasi, aspek

teknis, bisnis dan terutama pembentukan kualitas pengusaha baru dapat

dilakukan dalam suatu kondisi yang terkontrol dengan berbagai fasilitas

pendukung. Kondisi terkontrol ini akan membantu pengusaha baru yang baru

lahir untuk bertahan, bertumbuh, dan berkembang (Simamora, 2011).

2. Infrastruktur Komunikasi

EU’s “Digital Agenda for Europe” menganggap broadband sebagai prasyarat

utama bagi startup bidang telekomunikasi dan TIK dan seterusnya sebagai

inkubator bagi pertumbuhan bidang industri lain. (Audretsch et al., 2015)

menunjukkan bahwa broadband menjadi prasyarat utama khususnya untuk

startup teknologi tinggi dan layanan terkait konsumen dan perdagangan yang

menyediakan akses ke informasi dan pelanggan tertentu serta membuka jalan

bagi peluang bisnis baru seperti e-commerce. Penelitian (Agarwal & Wu, 2015)

menjelaskan bahwa infrastruktur fisik (termasuk infrastruktur TIK dimana ini

merupakan infrastruktur penting untuk akses internet dalam e-commerce)

teridentifikasi dapat mempengaruhi pertumbuhan e-commerce. Adapun

dampak broadband bagi startup yaitu: broadband memungkinkan pengusaha

untuk mengakses pengetahuan tanpa harus dekat dengan inkubator

pengetahuan dan mengakses beragam pelanggan diluar regional dan tingkat

transmisi yaitu kualitas broadband dimana ini merupakan prasyarat utama

untuk menyediakan jenis layanan yang benar-benar baru, dalam hal ini

Page 85: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

63

broadband merupakan platform bagi jenis pengusaha baru dan inovatif yang

model bisnisnya benar-benar bergantung pada tingkat transmisi broadband

yang tinggi (Audretsch, et al., 2015).

3. Keamanan Siber

Keamanan siber merupakan kumpulan alat, kebijakan, konsep keamanan,

perlindungan keamanan, pedoman, pendekatan manajemen risiko, tindakan,

pelatihan, jaminan dan teknologi yang saat digunakan untuk melindungi

lingkungan siber dan organisasi serta aset pengguna (Ardiyanti, 2014).

Keamanan siber bertujuan untuk membantu pengguna untuk mencegah

penipuan atau mendeteksi setiap percobaan penipuan dalam sistem informasi

yang memiliki makna realitas (Deris, 2005).

(Park & Kim, 2006) mendefiniskan keamanan dalam transaksi online sebagai

kemampuan suatu toko online dalam mengendalikan dan memelihara

keamanan transaksi data. Keamanan dan privasi memainkan peran penting

dalam menjamin dan menjaga pengguna internet (Maskun, Manuputty, Noor,

& Sumardi, 2013) terlebih bagi pelaku dan konsumen bisnis online karena

tingginya pergerakan di dunia pelayanan online. Memastikan privasi informasi

dan keamanan data pelanggan merupakan salah satu kekhawatiran konsumen

paling umum dalam melakukan belanja online (Godwin, 2001). (Agarwal &

Wu, 2015) menyebutkan bahwa integritas dari suatu transaksi merupakan

kriteria yang paling penting yang akan menentukan keberhasilan e-commerce,

terutama di negara berkembang dimana konsumen tidak memiliki modal

kepercayaan yang dibangun sebelumnya.

Page 86: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

64

(Park & Kim, 2006), (Novitasari, 2016), serta (Ariani, 2016) menyampaikan

bahwa keamanan berperan penting dalam pembentukan kepercayaan untuk

mengurangi kekhawatiran konsumen tentang penyalahgunaan data pribadi dan

data transaksi yang dapat rusak dengan mudah. Ketika suatu tahap keamanan

diterima dan sesuai dengan ekspektasi konsumen, maka konsumen mungkin

akan bersedia untuk membuka informasi personal mereka dan akan melakukan

transaksi dengan rasa aman. Hasil penelitian (Alharbi et al., 2013) juga

menunjukkan pentingnya menjaga privasi informasi pelanggan dan

memastikan keamanan data untuk melindungi dan meningkatkan reputasi

perusahaan dan hubungan dengan pelanggan serta untuk meningkatkan

kepercayaan pelanggan.

2.7.3 Risiko Yang Dihadapi Oleh Startup

Hal ini disebabkan oleh inovasi yang ingin disebabkan oleh inovasi yang

ingin dilahirkan oleh Startup, yang tidak pernah dibuat sebelumnya. Ketiadaan

pengalaman yang dapat digunakan sebagai acuan tersebut akan menimbulkan risiko

selama operasional Startup, mulai dari penciptaan ide hingga ketika pengguna telah

membeli/menggunakan produk Startup tersebut. Beberapa risiko yang akan

dihadapi oleh Startup, yakni (Milstein, 2014):

1. Risiko teknikal/risiko produk

Risiko ini terkait dengan alasan teknis, seperti apakah ide yang telah dipikirkan

sebelumnya dapat dibuat dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada.

2. Risiko customer/risiko pasar

Page 87: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

65

Risiko ini terkait dengan keberadaan calon pembeli, apakah setelah produk

berhasil dibuat, pembeli bersedia membayar untuk menggunakan produk

tersebut.

3. Risiko model bisnis

Risiko ini terkait dengan cara Startup memperoleh pendapatan, apakah

pengguna setuju dengan model bisnis yang diterapkan oleh Startup. Tidak semua

model bisnis dapat diterapkan dengan lancar pada masa awal operasional

Startup. Contoh nyatanya adalah Google, yang lahir dengan konsep awal mesin

pencari artikel dan website di internet. Google membutuhkan waktu bertahun-

tahun sebelum akhirnya menemukan model bisnis unggulannya, yaitu iklan

berbasis pencarian.

2.7.4 Karakteristik Startup

Sebuah perusahaan disebut Startup adalah ketika perusahaan tersebut masih

dalam tahap berkembang. Perusahaan tersebut belum memiliki dana besar dan

hanya dijalankan oleh beberapa orang. Karakteristik Startup yang lain adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan Belum Lama

Sebuah perusahaan dikatakan sebagai perusahaan Startup adalah karena

perusahaan tersebut belum berdiri lama. Perusahaan tersebut setidaknya baru

berdiri kurang dari 3 tahun. Startup bisa dikatakan sebagai bayi yang baru lahir.

2. Pegawai yang Sedikit

Page 88: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

66

Startup sangat kontras dengan perusahaan korporasi. Sebuah perusahaan

korporasi umumnya memiliki sumber daya manusia (SDM) yang banyak. SDM

tersebut terbagi kedalam beberapa divisi. Dan tiap divisi memiliki jumlah tenaga

ahli yang banyak.

3. Bekerja Multitasking

Salah satu kelebihan Startup adalah kemampuan SDM-nya yang mau bekerja

lebih. Artinya, seorang yang bekerja di Startup umumnya akan mengerjakan

beberapa pekerjaan sekaligus.

4. Semangat Muda

Orang yang bekerja di Startup selain dituntut memiliki kemampuan

multitasking, ia juga biasanya memiliki semangat muda. Maksudnya, sebuah

Startup biasanya memiliki pekerja dengan usia muda dan produktif (20-35).

Tidak jarang, banyak ditemukan CEO Startup berusia di bawah 35 tahun.

Kalaupun ada yang berusia lebih, maka orang tersebut memiliki semangat

“muda” dalam mengembangkan perusahaan.

5. Pendapatan dan Investor

Namanya perusahaan berkembang, tentunya pendapatannya masih kurang stabil.

Kadang bulan lalu, pendapatan perusahaan bagus, bulan berikutnya belum tentu

ada di posisi yang sama. Jumlah pendapatan pertahun pun biasanya tidak

mencapai $100.000/tahun atau sekitar Rp 1,3 Milyar/tahun.

Jumlah tersebut bukanlah hal mutlak karena tidak semua startup memiliki

karakteristik sebagai perusahaan penjualan. Startup memiliki karakteristik

pendapatan yang masih tergolong kurang tetapi bisa bertahan.

Page 89: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

67

Bertahannya sebuah perusahaan biasanya karena dua faktor. Faktor pertama,

adalah adanya investor yang memberikan dana besar atau kedua, bootstraping,

atau pendanaan sendiri yang masih mencukupi untuk beberapa tahun kedepan.

Jika startup tersebut kedepannya mendapat keuntungan, tentu perusahaan

tersebut akan bertahan lebih lama.

6. Bergerak di bidang Teknologi

Jika ada cerita seseorang sedang merintis jualan mie ayam, maka orang tersebut

sedang membuka perusahaan startup. Pernyataan tersebut memang benar karena

orang tersebut sedang mengembangkan usaha. Hanya saja, istilah startup sudah

memiliki penyempitan makna pada suatu usaha berkembang dalam teknologi.

7. Beroperasi dengan Website

Ini adalah ciri paling khusus dan sangat dipastikan sebuah startup memiliki situs.

Situs atau website sebuah perusahaan startup adalah identitas perusahaan

tersebut karena memang operasionalnya ada di bidang tersebut.

Meskipun misalnya, jasa yang ditawarkannya berupa produk nyata atau jasa

menggunakan aplikasi, tetap saja semuanya menggunakan situs website.

Nah, jika misalnya ada startup yang tidak memiliki salah satu karakter tersebut,

mungkin cuman dua hal, startup tersebut bangkrut atau berkembang jadi

perusahaan besar. Sudah tidak memiliki website, kurangnya pengguna startup

tersebut, pendanaan kurang, dan tidak ada investor membuat startup tersebut

akan gagal.

Page 90: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

68

Page 91: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

68

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab ini menjelaskan mengenai bagaimana data dan infomasi dibutuhkan

untuk melengkapi penyusunan skripsi ini. Data dan informasi yang valid dan

relevan dapat mendukung dalam penyampaian materi. Beberapa tahap dilakukan

untuk menyusun penerapan strategi digital, diantaranya adalah sebagai berikut:

3.1 Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dimana

penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi berbentuk

kata-kata, bukan angka-angka. Peneliti akan mengumpulkan data-data yang terkait

dengan Infokost. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk mendapatkan informasi

yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

3.2 Data yang Dibutuhkan

Data yang didapatkan berdasarkan fakta yang terjadi mengenai obyek suatu

penelitian. Data yang tersedia berupa data yang didapatkan langsung dari obyek

yang diteliti dan secara tidak langsung. Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data-

data yang berhubungan dengan penerapan strategi digital, adapun sumber data

yang dibutuhkan sebagai berikut:

Page 92: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

69

3.2.1 Data Primer

Merupakan data yang didapatkan langsung yang didapatkan dari obyek

penelitian dengan melakukan wawancara dan observasi. Data dikumpulkan sendiri

oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian

dilakukan. Sehingga dengan demikian dapat diperoleh penjelasan dan gambaran

atas topik penelitian yang sesuai dengan judul penelitian “ Penerapan Strategi

Digital pada Infokost”. Dengan menggunakan pendekatan analisis metode Peppard

& Ward dan Analisis Penerapan Gap.

3.2.2 Data Sekunder

Merupakan data yang tidak didapatkan secara langsung dari objek penelitian,

melainkan data yang berasal dari sumber yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.

Data sekunder dapat disajikan dalam bentuk studi kepustakaan, yaitu: buku, jurnal,

artikel, laporan startup, dan data lain yang diperoleh dari sumber literatur sejenis

mengenai topik penelitian.

3.3 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian kali ini terletak di Jl. Letjen S. Parman No. Kav 77, Slipi,

Palmerah, Kota Jakarta Barat . Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018

hingga Oktober 2018. Adapun objek yang akan diteliti adalah Proses Bisnis dan

Kondisi Infrastruktur SI/TI yang terdapat di Infokost.

Page 93: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

70

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai

dengan mengadakan pengamatan secara langsung dimana peneliti terjun secara

langsung atau mengamati dan mencari langsung ke beberapa informan yang telah

ditentukan sebagai sumber data. Melalui observasi peneliti ingin mengungkapkan

hal yang berhubungan dengan perilaku yang muncul saat wawancara berlangsung

dan saat subjek sedang melakukan aktivitasnya.

Pada tahap ini peneliti melakukan peninjauan langsung di Infokost dalam

rangka untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Observasi

dilakukan pada tanggal 24 September 2018 dengan mengikuti mengamati proses

kerja pegawai di perusahaan. Hasil dari observasi yang dilakukan berupa gambaran

umum mengenai Infokost Indonesia berupa visi dan misi, profil singkat, sistem

yang berjalan, dan permasalahan yang terjadi di perusahaan.

3.4.2 Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab antara peneliti dan narasumber

dengan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan penelitian. Wawancara yang

dilakukan oleh peneliti di Infokost dilaksanakan pada tanggal 21 September 2018

dengan Bapak Sherief Mursjidi selaku CEO (Chief Executive Officer), Bapak

Michael Ferdinand selaku Head of Sales and Marketing, Bapak Nilwansyah Putra

selaku Head of Admin, dan Bapak Fikry Apriyansyah selaku Head of IT untuk

memperoleh data-data yang diperlukan dalam penerapan strategis SI/TI pada

Page 94: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

71

Infokost . Dari hasil wawancara didapatkan berbagai informasi yang menjelaskan

profil perusahaan, strategi bisnis, struktur organisasi, analisis lingkungan bisnis

internal, analisis lingkungan bisnis external, analisis lingkungan SI/TI internal,

analisis lingkungan SI/TI external yang hasilnya akan menjadi output penerapan

strategi digital untuk Infokost.

3.4.3 Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku, jurnal serta tulisan

yang berhubungan dengan penerapan strategi, strategi digital, analisis gap,

perencanaan strategi digital, sistem informasi dan teknologi informasi yang

mendukung topik yang akan dibahas dalam skripsi ini.

Sumber literatur yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur

dari hasil penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah serta jurnal khususnya dengan

penerapan strategi digital. Ada beberapa penelitian yang dijadikan bahan

pembelajaran bagi peneliti, sebagai berikut:

Page 95: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

72

Tabel 3. 1 Studi Literatur

No. Jenis Penulis Judul Tahun Metode Masalah Hasil

1. Skripsi,

Program Studi

Sistem

Informasi,

Fakultas Sains

dan

Teknologi,

Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Ridwan

Halifi

Perencanaan

Strategi Digital

Pada CV. Anugrah

Prima

2017 Peppard

and Ward Belum adanya

perkembangan dan

pemanfaatan teknologi

informasi dan sumber daya

manusia yang ada pada

perusahaan sehinga belum

dapat meningkatkan kualitas

dan kurang efektifnya waktu

pengerjaan proyek.

Perusahaan belum mengerti

pentingnya sebuah

perencanaan strategi digital

sebagai solusi untuk

mengembangkan kegiatan

bisnis perusahaan agar tetap

bersaing dengan para

kompetitor

Strategi manajemen sistem

informasi dan teknologi

informasi (SI/TI).

Strategi bisnis SI.

Strategi TI bagi perusahaan

sehingga dapat menjadi

suatu blueprint perencanaan

strategi yang digunakan

untuk mencapai visi dan

misi serta dapat

meningkatkan daya saing

perusahaan.

2. Skripsi,

Program Studi

Sistem

Informasi,

Fakultas Sains

dan

Teknologi,

Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Muhammad

Naufal

Strategi Digital

pada BPRS AL-

SALAAM

2018 Peppard

and Ward Arah pengembangan sistem

saat ini berfokus pada

dukungan operasional, namun

tidak melihat atau

memperhatikan sisi strategis

dari pengembangan yang

dilakukan untuk masa depan.

Teknik pengelolaan data yang

belum seragam di beberapa jasa

produk. Ada yang sudah

menerapkan sistem pada

pengolahan datanya, ada juga

yang masih dilakukan secara

manual.

Strategi Bisnis SI.

Strategi TI.

Strategi Manajemen SI/TI

Page 96: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

73

No. Jenis Penulis Judul Tahun Metode Masalah Hasil

Keterbatasan dalam

mengembangkan inovasi

teknologi karena

menggunakan teknologi yang

dikembangkan oleh pihak

ketiga. Hal ini tentunya kontra

produktif dengan visi BPRS

Al-Salaam yang ingin menjadi

BPRS nomor satu di Indonesia.

Belum ada kesadaran

menyeluruh dari stakeholder

BPRS Al-Salaam terkait

pentingnya peran teknologi

digital dalam perusahaan

4. Jurnal Amandhi

Bharadwaj,

Omar A. El

Sawy, Paul

A. Pavlou, N.

Venkatraman

Digital

Business

Strategy:

Toward A Next

Generation Of

Insights

2013 Kualitatif Mencari matriks keberhasilan

dan implikasi potensial kinerja

dari mengejar strategi bisnis

digital

Petunjuk untuk memajukan

wawasan tentang strategi

digital untuk membentuk

penelitian di masa yang akan

datang.

5. Jurnal Nicka Puspita

Sriminangga

dan Febriliyan

Samopa

Strategic

Planning of

Information

Systems /

Information

Technology at

KOMINFO

Department in

Malang (Nicka &

Samopa, 2017)

2017 Ward and

Peppard Untuk mengembangkan

Perencanaan Strategi

Teknologi Informasi dan

Sistem Informasi untuk

mengurangi pengeluaran

yang berlebihan

Menyelaraskan SI dan TI

dengan proses bisnis

perusahaan

Strategi SI.

Strategi TI.

Infrastruktur Manajemen

Portofolio SI/TI

Page 97: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

74

No. Jenis Penulis Judul Tahun Metode Masalah Hasil

6. Jurnal Jeanne W.

Ross, Ina M.

Sebastian,

Cynthia

Beath, Martin

Mocker, Kate

G. Moloney,

Nils O.

Finstad

Designing and

Executing

Digital

Strategies

2016 Kualitatif Bagaimana perusahaan

menilai peluang yang terkait

dengan digital

Perumusan strategi bisnis

untuk mengatasi peluang

Perubahan desain organisasi

untuk melaksanakan strategi

digital.

Menawarkan rekomendasi

kepada para pemimpin bisnis

yang bertanggung jawab

untuk kesuksesan bisnis

digital.

7. Jurnal Yuda Irawan Perencanaan

Strategis SI/TI

Dengan

Menggunakan

Framework

Ward and

Peppard di

Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan

(STIKES) Hang

Tuah Pekanbaru

2017 Peppard

and Ward

Belum adanya perencanaan

strategi SI/TI yang baik pada

STIKES Hang Tuah Pekanbaru

(Irawan, 2017)

Penelitian ini menghasilkan

Perencanaan strategi SI, TI,

dan manajemen SI/TI

Mendapatkan analisis Gap

8 Jurnal Rida Indah

Fariani

Analisis

Perencanaan

Strategi Sistem

Informasi dan

Teknologi

Informasi dengan

menggunakan

Framework Ward

& Peppard di

Perguruan Tinggi

ABC

2014 Ward &

Peppard

(Fariani,

2014)

Perguruan tinggi ABC dalam

menyelenggarakan

operasional bisnisnya sangat

minim dukungan SI/TI

Sebagian besar portfolio

aplikasi yang ada saat ini

masih berupa aplikasi yang

sebagian hanya berfungsi

sebagai pendukung

Aplikasi yang ada saat ini

masih belum terintegrasi satu

dengan yang lain

Manajemen SI/TI

Strategi SI

Gap analisis

Roadmap pengembangan

SI/TI

Page 98: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

75

No. Jenis Penulis Judul Tahun Metode Masalah Hasil

Sebagian besar platform

aplikasi sangat bervariasi,

sebagian Desktop Based dan

sebagian Web Based.

Pengembangan aplikasi masih

menggunakan bahasa

pemrograman yang belum

standar (campuran), sebagian

dibuat di PHP, .Net, Java

bahkan di aplikasi spreadsheet

Excell

Sulitnya

mengimplementasikan SI/TI di

Perguruan Tinggi ABC, tidak

ada agents of change

Manajemen Perguruan Tinggi

ABC belum melihat dan

merasakan pentingnya

dukungan SI/TI, hal ini terlihat

dari struktur organisasi, yaitu

Management Information

System (MIS) hanya setingkat

seksi (di bawah level

departemen).

9 Jurnal Andreas

Ariyanto

Rangga,

Djoko

Budiyanto

Setyohadi, dan

Strategic

Planning of

Information

System (Case

study : Ministry of

Religious Affairs

2017 Ward and

Peppard Kantor Kementerian Agama di

Barat Daya Sumba juga telah

menerapkan sistem informasi

dalam menjalankan tugas dan

layanannya, tetapi penggunan

SI di kantor belum sepenuhnya

Strategi Bisnis SI.

Strategi TI.

Strategi Manajemen SI/TI

Page 99: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

76

No. Jenis Penulis Judul Tahun Metode Masalah Hasil

Albertus Joko

Santoso

in Southwest

Sumba) (Rangga,

Setyohadi, &

Santoso, 2017)

dilakukan, dan masih banyak

kegiatan yang dilakukan secara

konvensional yang akibatnya

menjadikan kantor tidak dapat

mencapai target dan kinerja

yang optimal

10 Jurnal Khairunnisa

Rizkiani Putri,

Bayu

Wapodo, dan

Fitroh

Implementation of

Digital Strategy

On PT Crowde

Membangun

Bangsa

(Waspodo, Fitroh,

& Putri, 2018)

2018 Peppard

and Ward

Untuk mengetahui tindakan yang

diperlukan dalam mengurangi

kesenjangan pada strategi digital

terdahulu serta untuk mencapai

strategi digital yang telah

ditargetkan oleh perusahaan.

Strategi SI Bisnis

Strategi TI

Strategi manajemen SI/TI

Analisis Gap

Page 100: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

77

Keterangan:

Berdasarkan hasil dari studi literatur terdahulu maka pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tools analisis yang yaitu

CSF, SWOT, Value Chain, PESTEL, Porter’s Five Forces, dan

Portofolio McFarlan Strategic Grid dan sutau pendekatan atau

framework menurut Peppard dan Ward serta analisis penerapan dengan

menggunakan analisis gap.

3.5 Metode Analisis

Pada metode analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan framework

atau pendekatan menurut Peppard dan Ward dan analisis penerapan dengan

menggunakan analisis gap.

3.5.1 Pendekatan Peppard and Ward

Pendekatan Peppard dan Ward dilakukan untuk mengetahui strategi saat ini

berdasarkan analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis external,

analisis lingkungan SI/TI internal dan lingkungan SI/TI external pada tahap input.

Sedangkan pada tahap output akan menghasilkan sebuah analisis penerapan

berdasarkan strategi SI bisnis, strategi TI dan strategi manajemen SI/TI.

Page 101: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

78

1. Tahapan Masukan

a. Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Analisis lingkungan bisnis internal Infokost dilakukan untuk

mengetahui kondisi bisnis yang berjalan, strategi bisnis yang baik, dan

tujuan untuk mencapainya. Proses binsis, aktivitas dan entitas informasi

utama yang ada dan bagaimana mereka saling berkaitan, lingkungan

organisasi, struktur organisasi, dan sumber daya yang dibutuhkan oleh

perusahaan. Tools yang digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis

internal pada perusahaan ini peneliti bagi menjadi 3 teknik, yaitu:

Critical Success Factor

Dengan menggunakan CSF dapat diketahui kebutuhan dan sasaran

perusahaan dengan mengetahui tujuan yang dimiliki oleh Infokost

serta satuan unit kerja yang ada di Infokost dengan menyelaraskan

tujuan tersebut maka perusahaan dapat menemukan kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh Infokost dan dapat diterapkan dalam

kegiatan bisnisnya dan meningkatkan kinerja. Tujuan dari CSF adalah

menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan

aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apayang dibutuhkan

dengan analsisi ini dapat diketahui kebutuhan informasi perusahaan

sehingga penerapan strategi digital dapat diselaraskan dengan tujuan

Infokost . Analisis kebutuhan informasi dapat digunakan sebagai usulan

terhadap gap yang ditermukan antara kondisi perusahaan saat ini

Page 102: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

79

dengan strategi yang ditargetkan perusahaan berdasarkan dokumen

Renstra Infokost 2016-2020.

SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Tools ini digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di

lingkungan bisnis maupun di lingkungan internal perusahaan dan

menganalisis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang

dimiliki oleh perusahaan. Dengan keempat indikator tersebut maka

perusahaan dapat mengetahui arahan untuk menggunakan kekuatan dan

memperbaiki kelemahan, memanfaatkan peluang-peluang bisnis serta

mengantisipasi ancaman sehingga akan jelas arah perusahaan untuk

berjalan kedepannya dengan strategi yang ada dan strategi baru.

Value Chain

Tools ini digunakan untuk menganalisis kegiatan dalam suatu

perusahaan yang berkontribusi pada proses penambahan nilai

perusahaan, aktivitas dalam analisis value chain dibagi menjadi dua

aktivitas yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

b. Analisis Lingkungan Bisnis External

Analisis lingkungan bisnis external digunakan untuk mengetahui

keadaan dan kondisi luar perusahaan seperti kondisi ekonomi, industri,

sosial, peraturan dan persaingan dimana organisasi beroperasi. Tools yang

digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis internal pada perusahaan

ini peneliti bagi menjadi 2 tools, yaitu:

Page 103: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

80

PESTEL (Political, Economic, Sociological, Technological,

Environtmental, dan Legal)

Tools ini digunakan untuk membantu sebuah perusahaan untuk

memahami konteks yang lebih luas dimana sebuah perusahaan

beroperasi, analisis ini secara efektif merupakan penilaian terhadap

pengaruh external perusahaan yang dapat membantu perusahaan dalam

pengambilan keputusan strategi serta berguna untuk memahami

gambaran besar lingkungan operasional sebuah perusahaan. Peneliti

melakukan analisis untuk melihat kondisi politik di perusahaan berada,

kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi berjalannya aktivitas bisnis

perusahaan, kondisi sosial masyarakat, dan teknologi berkembang

yang dapat mempengaruhi keunggulan perusahaan, lingkungan yang

mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan serta hukum yang berkaitan

dengan bidang startup yang diambil

Porter’s Five Forces

Tools ini digunakan untuk membantu perusahaan untuk melihat dan

menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya, baik itu startup

pendatang baru dan startup lama, mengetahui berbagai macam

pemasok untuk perusahaan, produk dan layanan dari pesaing yang

akan menjadi ancaman untuk perusahaan, naiknya harga tawar

menawar yang terjadi dengan customer dan pemasok.

Page 104: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

81

c. Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Analisis lingkungan SI/TI internal dilakukan untuk mengetahui

peranan SI/TI yang berjalan di perusahaan saat ini, cakupan bisnis dan

kontribusinya terhadap perusahaan, keahlian, sumber daya dan

infrastruktur teknologi yang digunakan. Untuk mengidentifikasi dan

memprioritaskan tindakan yang akan dilakukan oleh SI/TI, perlu dilakukan

pemeriksaan lingkungan SI/TI internal untuk menerapkan kesenjangan

antar ketentuan yang ada saat ini dan di masa yang akan datang untuk

menentukan sejauh mana kemampuan SI/TI perlu dirubah.

Tools yang digunakan untuk analisa ini adalah portofolio McFarlan

strategic grid pada teknik ini dilakukan pemetaan aplikasi SI dan kemudian

akan dikelompokan sesuai dengan kontribusi bisnis pada perusahaan.

d. Analisis Lingkungan SI/TI External

Analisis lingkungan SI/TI external diperlukan untuk

mempertimbangkan tren teknologi terbaru dan peluang dari teknologi

diluar lingkungan Infokost yang dapat memberikan dampak dan pengaruh

bagi perusahaan. Analisis ini mencakup pengetahuan SI/TI yang digunakan

oleh pihak external seperti pesaing atau perusahaan lain yang

mempengaruhi bisnis perusahaan. Pada tahap ini dilakukan tidak hanya

untuk mencari ide untuk menerapkan teknologi terbaru tetapi juga untuk

menemukan cara untuk menggunakan teknologi dengan biaya yang lebih

rendah serta melihat teknologi apa saja yang pesaing sejenis gunakan.

Aspek lain pada tahap ini adalah untuk mengidentifikasi teknologi

Page 105: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

82

dan mengevaluasi teknologi tersebut lebih rinci serta dapat dimanfaatkan

oleh Infokost. Kunci utama dari analisis ini adalah untuk menyediakan

informasi tentang pengaruh lingkungan external SI/TI untuk digunakan

sebagai input dalam proses penerapan strategi digital.

2. Tahapan Keluaran

a. Strategi Bisnis SI

Strategi bisnis SI yang dihasilkan dapat mendukung setiap unit dan

fungsi yang ada di Infokost dalam mengimplementasikan atau

memanfaatkan sistem informasi dalam mencapai tujuan bisnis dan atau

untuk menciptakan strategi dan pilihan bisnis baru, pada analisis penerapan

maka didapatkan hasil kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang

ditargetkan perusahaan berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020

yang dikelompokan ke dalam strategi bisnis SI .

b. Strategi TI

Strategi TI mencakup kegiatan dalam menentukan TI yang tepat agar

dapat mengimplementasikan strategi bisnis secara maksimal untuk

mengakuisisi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI yang

ada di Infokost, pada analisis penerapan maka didapatkan hasil kondisi

perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan perusahaan

berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020 yang dikelompokan ke

dalam strategi TI.

Page 106: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

83

c. Strategi Manajemen SI/TI

Strategi Manajemen SI/TI mencakup kebijakan umum yang

diterapkan Infokost untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan

SI/TI yang dibutuhkan perusahaan dan memastikannya memberikan

manfaat bisnis yang tersedia, pada analisis penerapan maka didapatkan

hasil kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan

perusahaan berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020 yang

dikelompokan kedalam strategi manajemen SI/TI.

3.5.2 Analisis Penerapan

Pada analisis penerapan peneliti menggunakan analisis gap untuk

menganalisis kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020.

3.6 Tools Analisis yang Digunakan

Tools yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Critical Success

Factors (CSF), analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities dan

Threats), analisis value chain, analisis PESTEL (Political, Economic,

Sociological, Technological, Environmental, dan Legal), analisis porter’s five

forces, analisis portofolio McFarlan strategic grid dan analisis gap.

Page 107: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

84

3.7 Kerangka Penelitian

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

Page 108: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

85

Page 109: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

85

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Profil Infokost

Infokost adalah e-commerce penyedia hunian sewa seperti kamar kost,

apartemen dan vila yang pertama hadir di Indonesia sejak tahun 2007. Jika pada

awal kemunculannya infokost hanya memberikan informasi mengenai kamar kost,

maka untuk meningkatkan layanan yang ada pada Infokost mulai menambahkan

penyewaan apartemen dan vila. Infokost berbadan PT bernama PT Mediapura

Digital Indonesia yang sebelumnya diketuai oleh Frandy Wirajaya Sugianto dan

baru pada tahun 2016 Infokost mulai merubah kepemimpinannya kepada Sherif

Mursjdi sebagai CEO (Chief Executive Officer) Infokost. Sherif Mursjidi ini

diketahui juga menjabat sebagai CTO (Chief Technology Officer) pada PT Merah

Cipta Media. Dengan memiliki data kost, apartemen, dan vila yang akurat, Infokost

memiliki lebih dari 20.000 listing yang telah tersebar di daerah Jabodetabek,

Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Bali. Setiap properti yang ada

dilengkapi dengan informasi berupa foto-foto hunian, harga, fasilitas yang

melengkapinya, dan peta. Semua data juga sudah diverifikasi oleh Infokost.

Infokost juga aktif memasarkan propertinya di beberapa media sosial seperti

instagram, twitter, facebook, google+, dan youtube. Infokost tampil dalam mobile

application versi android yang diluncurkan pada tahun 2014 dan mobile application

versi ios yang diluncurkan pada tahun 2018, dan saat ini sudah dapat diunduh gratis

oleh penggunanya. Pada tahun 2017 Infokost meluncurkan mobile application

Page 110: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

86

versi android bernama Ibukost untuk memudahkan pemilik properti yang

melakukan pemantauan dan mengembangkan bisnis propertinya melalui

smartphone. Aplikasi ini mengusung beberapa fitur unggulan seperti notifikasi

reservasi dan pengelolaan reservasi yang masuk ke sistem. Selain pengelolaan

kamar yang mudah karena disediakan melalui mobile application, dengan aplikasi

Ibukost ini pemilik properti juga dimungkinkan untuk mengubah tarif properti

dengan mudah, kapan pun dimana pun. Pemilik properti juga dapat dengan mudah

melakukan manajemen kamar, mengubah data kamar yang tersedia sehingga

informasi yang didapat oleh para pencari hunian bisa valid sesuai kondisi yang ada.

Untuk membantu para customer yang merasa kesulitan maka Infokost

menyediakan customer service pada hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 09.00

sampai 17.00 melalui telepon, e-mail dan WhatsApp. Tidak hanya itu, Whatsapp

Customer Service juga berfungsi membantu calon penghuni dari luar kota yang

kebingungan dalam mencari rekomendasi hunian sementara di Jakarta. Bahkan

sebelum Anda datang ke Jakarta, Anda dapat mencantumkan lokasi, budget serta

fasilitas yang diinginkan melalui aplikasi WhatsApp.

Sasaran pengguna perusahaan ini adalah para mahasiswa dan first jobber dari

luar kota yang sedang mencari properti yang disewakan tetapi tidak memiliki

banyak waktu. Proses pencarian dilakukan dengan sangat mudah karena hanya

perlu membuka layanan Infokost dimana saja dan kapan saja. Banyak pilihan kamar

yang disajikan akan disajikan oleh Infokost jadi pengguna tidak akan merasa

kesulitan. Untuk proses transaksi pembayaran penyewaan properti Infokost

menggunakan layanan payment gateway yang dapat dialakukan dengan sangat

Page 111: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

87

aman dan mudah karena pembayaran dapat melalui transfer bank, kartu kredit, dan

salah satu layanan dalam transaksi yang baru adalah hadirnya pembayaran

menggunakan Gopay.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Infokost

4.1.2.1 Visi Infokost

Visi yang dimiliki Infokost adalah untuk menjadi salah satu portal hunian

properti kost ternama yang dikenal banyak orang di Indonesia.

4.1.2.2 Misi Infokost

Misi yang dimiliki Infokost adalah:

1. Menjadi wadah bagi masyarakat untuk memberikan informasi mengenai

hunian sewa baik kost, apartemen, dan vila di seluruh indonesia.

2. Membantu pemilik properti untuk mengiklankan kostnya.

3. Memberikan pilihan kepada penyewa kost untuk mendapatkan kost yang

terbaik.

4.1.2.3 Tujuan Infokost

Dalam upaya Infokost untuk memasarkan penyewaan properti kepada

seluruh masyarakat Indonesia melaui layanan website dan mobile application

Infokost maka Infokost bertekad untuk menjadi salah satu portal hunian properti

ternama di Indonesia dan digunakan oleh banyak masyarakat Indonesia

Page 112: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

88

4.1.3 Logo Infokost

Berikut ini adalah logo Infokost:

Gambar 4. 1 Logo Infokost (Infokost.id, 2018)

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang terstrktur dapat menjadi pendukung keberhasilan

perusahaan. Saat ini Infokost memiliki 17 bagian yang menangi proses bisnis

Infokost. Berikut ini adalah struktur organisasi perusahaan pada Infokost:

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Infokost

4.1.4.1 Uraian Tugas

Uraian tugas pada setiap staf dan divisi pada Infokost adalah sebagai

berikut:

Page 113: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

89

1. CEO (Chief Executive Officer):

a. Membuat rencana strategi dan keputusan yang menentukan arah dan

perkembangan infokost untuk perusahaan.

b. Memastikan semua target tercapai.

2. GM (General Manager):

a. Memastikan bahwa pegawai-pegawai lain dapat menyelesaikan

tugasnya dengan baik.

b. Menjadi penghubung antara CEO dengan divisi lainnya.

3. Admin:

a. Mengelola data-data mengenai listing property Infokost.

b. Menjadi sarana untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang

menyangkut Infokost kepada customer.

4. IT:

a. Mengembangkan layanan mobile applications, website, dan system

infokost untuk lebih inovatif.

b. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan IT seperti instalasi.

5. Sales and Marketing:

a. Mempromosikan produk-produk Infokost ke seluruh Indonesia baik

ke kota kecil dan kota besar.

b. Menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk memajukan

infokost.

Page 114: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

90

4.1.5 Layanan Pada Infokost

Usaha penyewaan properti ini menyasar kepada mahasiswa dan pegawai baru

yang membutuhkan informasi mengenai lokasi, fasilitas, dan biaya penyewaan

untuk properti yang dibutuhkannya. Tidak hanya menyasar pada properti kost,

untuk saat ini Infokost telah mengembangkan layanannya untuk penyewaan

apartemen dan vila diberbagai wilayah di Indonesia. Pada gambar di bawah ini

terdapat berbagai macam layanan-layanan yang terdapat pada Infokost, seperti: info

kost, apartemen, dan vila, bahkan Infokost telah menambahkan fitur peta untuk

memudahkan penggunanya dalam pencarian properti yang tepat. Pada gambar 4.3

akan menampilkan mengenai tampilan awal yang akan dilihat pengguna pada

website Infokost.

Gambar 4. 3Tampilan Beranda Infokost (Infokost.id, 2018)

Berikut ini merupakan tampilan dari layanan yang tersedia di Infokost:

Page 115: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

91

1. Fitur Peta

Layanan pada Infokost juga telah dilengkapi dengan fitur peta yang dapat

memudahkan calon penyewa properti dalam mencari titik lokasi yang tepat

sesuai dengan kebutuhan penyewa. Dengan fitur ini diharapkan

Gambar 4. 4 Tampilan Fitur Peta (Infokost.id, 2018)

2. Daftar Pemilik Properti

Layanan ini tersedia di website atau mobile application yang memungkinkan

bagi para pemilik properti untuk mengiklankan propertinya dengan mudah.

Gambar 4. 5 Tampilan Daftar Pemilik Properti (Infokost.id, 2018)

Page 116: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

92

3. Penyewaan Kost

Layanan produk penyewaan kost ini dikhususkan untuk melakukan penyewaan

kost yang dibutuhkan oleh customer.

Gambar 4. 6 Tampilan Layanan Kost (Infokost.id, 2018)

4. Penyewaan Apartemen

Layanan produk penyewaan apartemen ini dikhususkan untuk melakukan

penyewaan apartemen yang dibutuhkan oleh customer.

Gambar 4. 7 Tampilan Layanan Apartemen (Infokost.id, 2018)

Page 117: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

93

5. Penyewaan Vila

Layanan produk penyewaan vila ini dikhususkan untuk melakukan penyewaan

vila yang dibutuhkan oleh customer.

Gambar 4. 8 Tampilan Layanan Vila (Infokost.id, 2018)

4.2 Analisis Dan Interpretasi

Pada proses ini dilakukan analisis dan interpretasi data yang dilakukan untuk

meningkatkan pemahamaan terhadap kondisi Infokost saat ini dan faktor- faktor

yang mempengaruhinya. Analisis penerapan startegi digital diharapakan mampu

menganalisi mengenai faktor yang mempengaruhi keadaan perusahaan saat ini

untuk dapat menentukan langkah-langkah strategis. Oleh karena itu dibutuhkan

pemahaman terhadap kondisi lingkungan bisnis internal, kondisi lingkungan bisnis

external, kondisi lingkungan SI/TI internal dan kondisi lingkungan SI/TI external

untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan memberikan usulan tindakan

terhadap kesenjangan atau gap yang ditemukan.

Page 118: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

94

4.2.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Pada tahapan ini dilakukan analisis lingkungan bisnis internal dimana pada

analisis ini dapat dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

penerapan strategi digital pada Infokost dengan memanfaatkan beberapa tools

dalam menganalisanya. Analisa lingkungan bisnis internal akan menghasilkan data

dan informasi mengenai Berikut ini merupakan bagan analisis lingkungan bisnis

internal:

Gambar 4. 9 Bagan Analisis Lingkungan Bisnis Internal.

Pada gambar 4.9 dapat dijelaskan bahwa analisis lingkungan bisnis inernal

dapat dilakukan dengan menggunakan tools value chain, critical success factors,

dan SWOT secara berurutan. Analisis pertama yang digunakan adalah analisis

value chain yang digunakan dalam memahami kondisi internal pada Infokost

adalah yang pertama value chain yaitu untuk menganalisis aktivitas utama dan

aktivitas pendukung yang berkaitan dengan proses bisnis perusaahaan dengan

Page 119: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

95

input wawancara dan outputnya adalah diagram value chain. Selanjutnya adalah

tools CSF (Critical Success Factors) yaitu untuk mengetahui keberhasilan

perusahaan atau strategi bisnis melalui input wawancara serta output-nya adalah

pemetaan tujuan dan CSF serta sasaran dari setiap divisi yang ada di Infokost.

Kemudian analisis SWOT digunakan untuk menganalisis dimana posisi

perusahaan saat ini dengan melibatkan dua elemen yaitu internal dan external

perusahaan, mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengetahui

ancaman dan peluang yang dimiliki perusahaan melalui input wawancara, Renstra

Infokost 2016-2020, dan obeservasi serta outputnya faktor-faktor yang menjadi

kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman

(threat) serta diformulasikan ke dalam matriks SWOT. Analisis kebutuhan

informasi di dapatkan dari ketiga output analisis yaitu: value chain, CSF, dan

SWOT. Berikut ini adalah analisis lingkungan bisnis internal di Infokost:

4.2.1.1 Analisis Value Chain

Berdasarkan hasil wawancara, maka diketahui aktivitas utama dan

aktivitas pendukung yang dikumpulkan dalam satu value chain. Bagan analisis

value chain dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 120: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

96

Gambar 4. 10 Bagan Analisis Value Chain

Untuk memahami lingkungan bisnis Infokost, perlu dipahami juga

proses bisnis yang berjalan pada internal organisasi Infokost. Untuk

memahami proses bisnis digunakan value chain. Value chain dapat digunakan

pula untuk menyusun strategi dan menentukan bagaimana sistem informasi

dalam mendukung masing-masing aktifitas pada Infokost. Berdasarkan value

chain, aktivitas internal organisasi dibagi menjadi dua, yaitu aktifitas utama

(primary activities) dan aktifitas pendukung (support activities).

Page 121: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

97

Gambar 4. 11 Analisis Value Chain

Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 4.12:

A. Aktivitas utama

Aktivitas utama yang terdapat pada Infokost yaitu:

1. Perjanjian kerjasama dengan pemilik properti

Melakukan perjanjian kerjasama dengan pemilik properti untuk

mengetahui beberapa peraturan yang sudah diterapkan agar semua

kegiatan berjalan dengan lancar. (VC1)

2. Menerima uang dari investor untuk pengembangan layanan

Sejalan dengan berkembangnya zaman maka Infokost memerlukan

investor untuk meningkatkan pemasaran dan layanannya. Sumber

pendanaan Infokost yang tetap memungkin Infokost dapat

mengembangkan layanannya dengan baik. (VC2)

Page 122: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

98

3. Penerimaan data dari pemilik peroperti

Menerima data-data dari para pemilik properti yang akan memasarkan

propertinya di Infokost. (VC3)

4. Penerimaan data penyewa properti

Menerima data-data dari para penyewa properti yang akan melakukan

reservasi di properti yang tersedia pada Infokost. (VC4)

5. Survey lokasi pemilik properti yang akan diiklankan

Sebelum Infokost melakukan pemasangan listing properti maka perlu

dilakukan survey langsung untuk memvalidasi data-data yang

didapatkan dari pemilik properti. (VC5)

6. Pengelolaan data pemilik properti

Data pemilik properti akan dikelola untuk kebutuhan perusahaan dan

layanan. Data yang sudah didapatkan akan di update pada layanan

website dan mobile application Infokost. (VC6)

7. Pengelolaan data penyewa properti

Data penyewa properti akan dikelola untuk kebutuhan perusahaan dan

layanan. (VC7)

8. Laporan data pemilik properti di Infokost

Data pemilik properti yang melakukan pemasaran di Infokost akan

dikelola dengan baik menjadi sebuah laporan yang akan menjadi

laporan perusahaan. (VC8)

Page 123: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

99

9. Laporan data penyewa properti

Data penyewa properti yang melakukan reservasi properti di Infokost

akan dikelola dengan baik menjadi sebuah laporan yang akan menjadi

laporan perusahaan. (VC9)

10. Menentukan sasaran kegiatan pemasaran

Untuk mengetahui siapa saja sasaran Infokost dan wilayah yang sesuai

dengan pemasaran Infokost. (VC10)

11. Pemasaran melalui media website, mobile application, social media,

word of mouth, dan mengikuti event

Banyak cara dilakukan untuk menigkatkan jumlah pengguna

diantaranya pemasaran secara online seperti melalui website, mobile

application, dan media sosial. Pemasaran secara offline juga dilakukan

untuk mendongkrak jumlah pengguna seperti, word of mouth dan

mengikuti event yang berlangsung. (VC11)

12. Pelayanan kepada para pemilik properti dan penyewa properti

Merupakan aktivitas untuk menjawab hal-hal yang menjadi kendala

atau masalah yang dihadapi oleh pemilik properti dan penyewa

properti. (VC12)

B. Aktivitas Pendukung

1. Administrasi

Aktivitas ini sebagai pendukung yang sangat penting agar setiap

kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Ini merupakan inti dari

Page 124: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

100

pekerjaan ini adalah bagaimana mengelola data-data yang masuk dan

keluar dengan baik. (VC13)

2. Manajemen

Aktivitas ini sebagai pendukung yang sangat penting agar setiap

kegiatan dapat berjalan dengan lancar. (VC14)

3. Pelatihan pegawai

Aktivitas ini untuk mendukung pengembangan kemampuan terhadap

pegawai baru maupun lama. (VC15)

4. Pengembangan teknologi digital

Aktivitas ini sebagai pendukung untuk melakukan pengembangan

teknologi digital yang akan digunakan untuk mempermudah

pemilik dan penyewa properti dengan memanfaatkan teknologi

digital. (VC16)

5. Kerjasama dengan pihak ketiga

Aktivitas ini sebagai pendukung yang penting, tanpa hadirnya pihak

ketiga maka perkembangan layanan produk tidak dapat berjalan dengan

baik. (VC17)

4.2.1.2 Analisis CSF (Critical Success Factors)

Berdasarkan hasil wawancara akan didapatkan tujuan Infokost dan

tujuan setiap divisi-divisi yang ada pada Infokost. Di bawah ini merupakan

bagan analisis CSF:

Page 125: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

101

Gambar 4. 12 Bagan Analisis CSF

Tujuan utama Infokost akan dijabarkan pada baris awal selanjutnya CSF

atau aktor-faktor penentu keberhasilan, pada baris ketiga akan menjelaskan

mengenai measurement atau indikator sasaran program dari Infokost.

Tabel 4. 1 CSF Tujuan Utama Infokost

Tujuan Utama* CSF/ Faktor-Faktor

Penentu Keberhasilan

Measurement/ Indikator

Sasaran Program

Dalam upaya Infokost untuk

memasarkan penyewaan

properti kepada seluruh

masyarakat Indonesia melaui

layanan website dan mobile

application Infokost maka

Infokost bertekad untuk

menjadi salah satu portal

hunian properti ternama di

Indonesia dan digunakan

oleh banyak masyarakat

Indonesia

Menjalin hubungan yang baik

dengan para customer

Infokost.

Meningkatnya jumlah pemilik

properti.

Meningkatnya jumlah

penyewa properti.

Melakukan pemasaran

properti dengan baik.

Meningkatkan pendapatan

bagi pemilik properti.

Meningkatnya jumlah

penyewa properti.

Mengembangkan layanan

yang ada di Infokost

Meningkatnya jumlah pemilik

properti

Meningkatnya jumlah

penyewa properti.

Tujuan Utama*: Hasil Wawancara

Page 126: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

102

Keterangan:

Pada tabel 4.1 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF atau faktor-faktor

penentu keberhasilan, serta measure atau indikator sasaran program. Tujuan dari

Infokost dijabarkan pada kolom pertama, lalu disesuaikan dan dicari poin

penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan tersebut berhasil pada

kolom kedua CSF atau faktor-faktor penentu keberhasilan. Kemudian, pada

kolom ketiga dijelaskan measure atau indikator sasaran program mengenai

ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan Infokost yang sesuai dengan strategi

bisnis perusahaan tersebut.

Setelah itu dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasan tiap bagian yang

ada di Infokost. Bagian pertama adalah tujuan bagian IT yang dijabarkan

digambar bawah ini.

Tabel 4. 2 Penjabaran Tujuan Divisi IT

Tujuan Utama* Tujuan Divisi IT Penjelasan

Dalam upaya Infokost

untuk memasarkan

penyewaan properti

kepada seluruh

masyarakat Indonesia

melaui layanan website

dan mobile application

Infokost maka Infokost

bertekad untuk menjadi

salah satu portal hunian

properti ternama di

Indonesia dan digunakan

oleh banyak masyarakat

Indonesia.

Meningkatkan layanan

produk Infokost.

Divisi IT memiliki tanggung

jawab untuk pengembangan

website dan mobile

application yang inovatif.

Divisi IT memiliki tanggung

jawab untuk merealisasikan

hal-hal yang akan dikerjakan

berkaitan dengan kegiatan IT

untuk mengembangkan

layanan yang ada.

Mengembangkan layanan IT

pada Infokost.

Divisi IT memiliki tanggung

jawab untuk memudahkan

divisi lain pada Infokost

dalam pemanfaatan IT.

Tujuan Utama dan Tujuan Divisi IT*: Hasil Wawancara

Page 127: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

103

Keterangan:

Pada tabel 4.2 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF atau faktor-faktor

penentu keberhasilan, serta measurement atau indikator sasaran program. Tujuan

utama Infokost dijabarkan pada kolom pertama, lalu pada kolom kedua

dijabarkan tujuan bagian IT yang akan digunakan pada tabel selanjutnya untuk

penjabaran CSF dan measurement.

Setelah itu dilakukan penjabaran CSF dan measurement di bagian IT

Infokost. CSF dan measurement bagian IT yang dijabarkan digambar bawah ini.

Tabel 4. 3 CSF Divisi IT

Tujuan Utama* CSF/ Faktor-Faktor

Penentu Keberhasilan

Measurement/ Indikator

Sasaran Program

Meningkatkan layanan

produk Infokost.

Mengembangkan layanan

dengan website dan mobile

application.

Tampilan pada website dan

mobile application Infokost

menjadi lebih menarik.

Mengembangkan layanan

IT pada Infokost.

Membantu persoalan yang

menyangkut mengenai

layanan IT.

Memberikan kepuasan untuk

seluruh pengguna layanan IT

di Infokost.

Tujuan Utama*: Hasil Wawancara

Keterangan:

Pada tabel 4.3 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF atau fakto-faktor

penentu keberhasilan, serta measurement atau indikator sasaran program. Tujuan

dari divisi IT dijabarkan pada kolom pertama, lalu disesuaikan dan dicari poin

penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan tersebut berhasil pada

kolom kedua CSF atau faktor-faktor penentu keberhasilan. Kemudian, pada

kolom ketiga dijelaskan measurement atau indikator sasaran program mengenai

Page 128: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

104

ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan divisi IT yang sesuai dengan strategi

bisnis perusahaan tersebut.

Selanjutnya dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasannya di divisi

Sales and Marketing Infokost. Tujuan dan penjelasannya pada divisi Sales and

Marketing yang dijabarkan di bawah ini.

Tabel 4. 4 Penjabaran Tujuan Sales and Marketing

Tujuan Utama* Tujuan Divisi

Sales and Marketing Penjelesan

Dalam upaya Infokost untuk

memasarkan penyewaan

properti kepada seluruh

masyarakat Indonesia melaui

layanan website dan mobile

application Infokost maka

Infokost bertekad untuk

menjadi salah satu portal

hunian properti ternama di

Indonesia dan digunakan

oleh banyak masyarakat

Indonesia.

Mengiklankan layanan

Infokost dengan baik secara

online dan offline.

Divisi Sales and Marketing

memiliki tanggung jawab

untuk dapat mengiklankan

seluruh layanan yang ada di

Infokost.

Mampu menjalin kerjasama

dengan beberapa pihak lain.

Divisi Sales and Marketing

memiliki tanggung jawab

untuk dapat menjalin

kerjasama dengan beberapa

perusahaan dalam

mengiklankan layanannya.

Fokus mengembangkan

layanan Infokost ke

beberapa wilayah di

Indonesia.

Divisi Sales and Marketing

memiliki tanggung jawab

untuk mengembangkan

layanan Infokost ke wilayah

yang ada di Indonesia.

Memberikan promo-promo

menarik kepada para

pengguna Infokost.

Divisi Sales and Marketing

memiliki tanggung jawab

untuk menyelenggarakan

promo menarik yang mampu

menarik minat customer.

Tujuan Utama dan Tujuan Divisi Sales and Marketing*: Hasil Wawancara

Keterangan:

Pada tabel 4.5 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF atau faktor-faktor

penentu keberhasilan, serta measurement atau indikator sasaran program. Tujuan

dari Infokost dijabarkan pada kolom pertama, lalu pada kolom kedua dijabarkan

tujuan divisi Sales and Marketing yang akan digunakan pada tabel selanjutnya

Page 129: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

105

untuk penjabaran CSF dan measurement, pada kolom ketiga penjelasan

mengenai tujuan bagian Sales and Marketing.

Selanjutnya dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasannya di divisi

Sales and Marketing Infokost. Tujuan dan penjelasannya pada divisi Sales and

Marketing yang dijabarkan digambar bawah ini.

Tabel 4. 5 CSF Divisi Sales and Marketing

Tujuan Utama* CSF/ Faktor-Faktor

Penentu Keberhasilan

Measurement/ Indikator

Sasaran Program

Mengiklankan layanan

Infokost dengan baik secara

online dan offline.

Proses pemasaran dilakukan

oleh orang-orang yang

memang memiliki

kemampuan di bidangnya.

Meningkatnya jumlah

kunjungan pada website dan

mobile application.

Mampu menjalin kerjasama

dengan beberapa pihak lain.

Melakukan pendekatan ke

perusahaan yang mungkin

ingin melakukan kerjasama

dengan Infokost.

Data mengenai wilayah yang

dapat dilakukan pemasatan

oleh Infokost.

Mengembangkan layanan

Infokost ke beberapa

wilayah di Indonesia.

Melakukan riset pasar untuk

memasarkan infokost

keseluruh wilayah yang ada

di Indonesia.

Meningkatkan keuntungan

bagi Infokkost.

Memberikan promo-promo

menarik kepada para

pengguna Infokost.

Pemasaran dilakukan

dengan cara-cara yang tepat

dan sesuai prosedur.

Meningkatnya jumlah

pemilik properti.

Meningkatnya jumlah

penyewa properti.

Tujuan Utama*: Hasil Wawancara

Keterangan:

Pada tabel 4.5 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF atau faktor-faktor

penentu keberhasilan, serta measurement atau indikator sasaran program. Tujuan

dari divisi sales and marketing dijabarkan pada kolom pertama, lalu disesuaikan

dan dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan tersebut

berhasil pada kolom kedua CSF atau faktor-faktor penentu keberhasilan.

Kemudian, pada kolom ketiga dijelaskan measurement atau indikator sasaran

Page 130: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

106

program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan divisi sales and

marketing yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan tersebut.

Selanjutnya dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasannya di divisi

admin Infokost. Tujuan dan penjelasannya pada divisi admin yang dijabarkan

digambar bawah ini.

Tabel 4. 6 Penjabaran Tujuan Divisi Admin

Tujuan Utama* Tujuan Divisi Admin Penjelasan

Dalam upaya Infokost untuk

memasarkan penyewaan

properti kepada seluruh

masyarakat Indonesia

melaui layanan website dan

mobile application Infokost

maka Infokost bertekad

untuk menjadi salah satu

portal hunian properti

ternama di Indonesia dan

digunakan oleh banyak

masyarakat Indonesia.

Memberikan layanan yang

terbaik kepada seluruh

customer Infokost.

Divisi admin memiliki

tanggung jawab untuk

mengelola data-data

mengenai pemilik properti.

Divisi admin harus

memberikan layanan yang

terbaik bagi para customer

Infokost.

Tujuan Utama*: Hasil wawancara

Keterangan:

Pada tabel 4.6 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF atau faktor-faktor

penentu keberhasilan, serta measurement atau indikator sasaran program. Tujuan

dari divisi admin dijabarkan pada kolom pertama, lalu disesuaikan dan dicari

poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan tersebut berhasil pada

kolom kedua CSF atau faktor-faktor penentu keberhasilan. Kemudian, pada

kolom ketiga dijelaskan measurement atau indikator sasaran program mengenai

ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan divisi admin yang sesuai dengan strategi

bisnis perusahaan tersebut.

Page 131: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

107

Selanjutnya dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasannya di divisi

admin Infokost. Tujuan dan penjelasannya pada divisi admin yang dijabarkan

digambar bawah ini.

Tabel 4. 7 CSF Divisi Admin

Tujuan Utama* CSF/ Faktor-Faktor

Penentu Keberhasilan

Measurement/ Indikator

Sasaran Program

Memberikan layanan yang

terbaik kepada seluruh

customer Infokost.

Pelayanan yang diberikan

kepada customer Infokost

dilakukan dengan maksimal

dan sesuai dengan prosedur.

Meningkatnya jumlah

pemilik properti.

Meningkatnya jumlah

penyewa properti.

Memberikan penjelasan

yang mudah dimengerti bagi

pemilik properti dalam

memasarkan propertinya.

Pemilik properti menjadi

lebih mudah dalam

memasarkan propertinya.

Tujuan Utama*: Hasil wawancara

Keterangan :

Pada tabel 4.7 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama, CSF atau faktor-

faktor penentu keberhasilan, serta measurement atau indikator sasaran program.

Tujuan dari divisi admin dijabarkan pada kolom pertama, lalu disesuaikan

dengan mencari poin penting yang harus berjalan agar tujuan tersebut dapat

dicapai pada kolom kedua yaitu CSF atau faktor-faktor penentu keberhasilan.

Pada kolom ketiga dijelaskan measurement atau indikator sasaran program

mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan divisi admin yang sesuai

dengan strategi bisnis Infokost.

Page 132: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

108

4.6.1.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan analisis kondisi internal maupun external

yang terjadi di Infokost Berdasarkan hasil wawancara dan Renstra Infokost

2016-2020 yaitu hasil pendalaman potensi dan permasalahan (analisis

lingkungan strategis, permasalahan dan tantangan) dari Infokost yang

berhubungan dalam proses bisnis, sehingga diketahui faktor-faktor yang menjadi

kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman

(threat). Sebagai tambahan berdasarkan observasi didapatkan beberapa faktor-

faktor yang menjadi peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Bagan Analisis

SWOT dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. 13 Bagan Analisis SWOT

Input untuk analisis SWOT ini adalah kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threats), yang mana keempat

Page 133: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

109

faktor tersebut didapatkan dari hasil analisis kondisi perusahaan dan faktor-

faktor lain yang mempengaruhi perusahaan. Output dari analisis SWOT ini

adalah rumusan SO, ST, WO dan WT.

Analisis kekuatan dilakukan untuk mengetahui kekuatan apa saja yang

dimiliki perusahaan sehingga dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis,

dengan mengetahui letak kekuatan, maka perusahaan akan dapat

memaksimalkan potensi perusahan sehingga dapat memajukan bisnis serta lebih

siap dalam menghadapi pesaing. Analisis kelemahan dilakukan untuk

mengetahui kelemahan apa saja yang dimiliki oleh perusahaan, dengan begitu

perusahaan dapat memperbaiki kelemahan tersebut.

Analisis peluang dilakukan untuk melihat peluang yang dapat digunakan

perusahaan bagi keuntungan perusahaan baik peluang masa kini maupun

peluang dimasa yang akan datang, dengan begitu perusahaan dapat menyiapkan

strategi-strategi baru demi menafaatkan peluang tersebut.

Analisis ancaman dilakukan untuk mengetahui ancaman seperti apa yang

akan dihadapi perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat sesegera mungkin

memnimalisir ataupun mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman

tersebut.

Berdasarkan bagan di atas, maka berikut ini merupakan analisis SWOT

yang diperoleh dari wawancara adalah:

1. Strength (Kekuatan)

a. Memiliki investor tetap dan kompeten di bidangnya.

Page 134: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

110

b. Memiliki rekanan perusahaan yang banyak dan beragam di bawah

naungan GDP Venture.

c. Selalu menggunakan teknologi yang terbaru untuk meningkatkan daya

saing perusahaan.

d. Mengedepankan kepuasan bagi para pemilik dan penyewa properti

yang sudah mempercayakan Infokost sebagai layanan penyewaan

properti.

e. Melakukan mempromosikan dengan baik secara online dan offline.

f. Berani memberikan promo-promo menarik yang mampu menggaet

calon customer.

g. Properti sudah menjangkau kota-kota besar yang ada di Indonesia.

h. Menyediakan sewa kamar dengan harga yang ringan dan jangka waktu

yang bisa disesuaikan.

i. Transaksi keuangan yang dilakukan untuk pembayaran properti dapat

dilakukan dengan mudah karena bisa dilakukan dengan berbagai cara.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Kurangnya minat pemilik kost/mitra kerja untuk mengiklankan

propertinya di Infokost.

b. Properti yang disewakan Infokost masih minim jumlahnya.

c. Masih kurangnya jumlah pegawai yang bekerja di Infokost sehingga

kegiatan bisnis tidak dapat berjalan dengan baik.

3. Oportunity (Peluang)

Page 135: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

111

a. Beberapa pegawai di Infokost merupakan pegawai-pegawai yang ahli

di bidangnya.

b. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan di universitas

terkemuka di daerah-daerah lain.

c. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi yang selalu

memudahkan penggunanya.

d. Banyak perusahaan yang sadar pentingnya untuk menjalin kerjsama

dengan beberapa perusahaan lain untuk membantu meningkatkan

kebutuhan perushaan.

4. Threat (Ancaman)

a. SDM lebih memilih perusahaan yang lebih besar sehingga

memungkinkan berkurangnya SDM.

b. Munculnya kompetitor dibidang yang sama yang lebih inovatif.

c. Hilangnya kesempatan untuk bekerjasama dengan pemilik dan

penyewa properti karena perusahaan lain yang lebih kompeten.

d. Berkembangnya teknologi dengan cepat

Setelah itu, SWOT dari Infokost diformulasikan ke dalam bentuk matriks

SWOT. Berikut ini hasil kesimpulan dari matriks SWOT berupa Strategy

Opportunity (SO), Strategy Threat (ST), Weakness Opportunity (WO) dan

Weakness Threat (WT).

Page 136: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

112

Tabel 4. 8 Matriks SWOT

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

1. Memiliki investor tetap dan kompeten di bidangnya.*

2. Memiliki rekanan perusahaan yang banyak dan beragam di bawah

naungan GDP Venture dan perusahaan lain.*

3. Selalu menggunakan teknologi yang terbaru untuk meningkatkan

daya saing perusahaan.*

4. Mengedepankan kepuasan bagi para pemilik dan penyewa properti

5. Melakukan mempromosikan dengan baik secara online dan offline.* 6. Berani memberikan promo-promo menarik yang mampu menggaet

calon customer.* 7. Properti sudah menjangkau kota-kota besar yang ada di Indonesia.*

8. Menyediakan sewa kamar dengan harga yang ringan dan jangka

waktu yang bisa disesuaikan.*

9. Transaksi keuangan dilakukan dengan mudah.*

1. Kurangnya minat pemilik kost/mitra kerja

untuk mengiklankan propertinya di

Infokost.*

2. Properti yang disewakan Infokost masih

minim jumlahnya.*

3. Masih kurangnya jumlah pegawai yang

bekerja di Infokost sehingga kegiatan bisnis

tidak dapat berjalan dengan baik.*

PELUANG (OPPORTUNITY) STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Beberapa pegawai di Infokost merupakan

pegawai-pegawai yang ahli di bidangnya.*

2. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan di universitas terkemuka di

daerah-daerah lain.

3. Perkembangan teknologi informasi dan sistem

informasi yang selalu memudahkan

penggunanya.*

4. Banyak perusahaan yang sadar pentingnya

untuk menjalin kerjsama dengan beberapa

perusahaan lain untuk membantu

meningkatkan kebutuhan perushaan.

1. Melakukan pelatihan-pelatihan kepada para pegawai (S2 ,O1).

2. Terus meningkatkan layanan dengan memanfaatkan perkembangan

IT dan SI (S3, O3).

3. Melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan yang tidak hanya

bergerak dibidang yang sama (S2, 05).

4. Meningkatnya kebutuhan sewa kamar yang harus diimbangi dengan

peningkatan layanan yang diberikan kepada pemilik

properti/penyewa properti (S4, O2).

5. Selalu menggunakan teknologi baru yang dianggap dapat

memberikan kemudahan dalam kegiatan bisnis untuk meningkatkan

daya saing (S4, O3) 6. Menggunakan transaksi keuangan yang mudah dan tidak sulit dalam

memanfaatkan kerjasama dengan pihak lain (S9, O4).

1. Menggunakan teknologi informasi dan

sistem informasi untuk menarik minat

pemilik properti dalam mengiklankan

propertinya (W1, 03).

2. Memaksimalkan kemampuan yang dimiliki

pegawai-pegawai Infokost untuk dapat

mengembangkan layanan yang sudah

tersedia (W3, O1). 3. Banyaknya pendatang baru yang

membutuhkan tempat tinggal dengan cepat

sehingga membutuhkan banyak referensi

tempat tinggal (W2, O2).

Page 137: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

113

KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)

1. Memiliki investor tetap dan kompeten di bidangnya.

2. Memiliki rekanan perusahaan yang banyak dan beragam di bawah

naungan GDP Venture dan perusahaan lain

3. Selalu menggunakan teknologi yang terbaru untuk meningkatkan

daya saing perusahaan.

4. Mengedepankan kepuasan bagi para pemilik dan penyewa properti

5. Melakukan mempromosikan dengan baik secara online dan offline. 6. Berani memberikan promo-promo menarik yang mampu menggaet

calon customer. 7. Properti sudah menjangkau kota-kota besar yang ada di Indonesia.

8. Menyediakan sewa kamar dengan harga yang ringan dan jangka

waktu yang bisa disesuaikan.

9. Transaksi keuangan dilakukan dengan mudah.

1. Kurangnya minat pemilik kost/mitra kerja

untuk mengiklankan propertinya di

Infokost.

2. Properti yang disewakan Infokost masih

minim jumlahnya.

3. Masih kurangnya jumlah pegawai yang

bekerja di Infokost sehingga kegiatan bisnis

tidak dapat berjalan dengan baik.

ANCAMAN (THREAT) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. SDM lebih memilih perusahaan yang

lebih besar sehingga memungkinkan

berkurangnya SDM.*

2. Munculnya kompetitor dibidang yang

sama yang lebih inovatif.

3. Hilangnya kesempatan untuk

bekerjasama dengan pemilik dan

penyewa properti karena perusahaan

lain yang lebih kompeten.*

4. Berkembangnya teknologi dengan

cepat.

1. Melakukan inovasi dengan mengembangkan layanan dengan

penggunaan teknologi yang terus meningkat (S4, T2).

2. Memberikan promo-promo menarik kepada para pemilik dan

penyewa properti agar mampu menarik minatnya (S6, T3). 3. Melakukan iklan layanan sebaik mungkin dengan memanfaatkan

media sosial (S5, T2).

1. Memberikan bonus dan tunjangan yang

sesuai untuk para pegawai baru atau lama

(W3, T1). 2. Meningkatkan layanan yang sudah ada

untuk menarik minat customer Infokost

(W1, T3).

Strength, Weakness, Opportunity, Threat*: Hasil Wawancara

Page 138: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

114

Matriks di atas menggambarkan strategi yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan perusahaan. Hasil perumusan dari SWOT tersebut dapat

digunakan perusahaan sebagai bahan untuk memecahkan masalah,

meningkatkan kinerja perusahaan dan memanfaatkan peluang untuk

mengembangkan perusahaan. Empat kategori perumusan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strengths Opportunity)

Dengan menganalisa kekuatan yang ada, Infokost dapat meraih peluang

yang ada atau bahkan menciptakan peluang baru bagi perusahaan

2. Strategi WO (Weakness Opportunity)

Dengan memanfaatkan peluang yang ada di pasar, maka Infokost dapat

meminimalkan bahkan menghapus kelemahan yang dimiliki.

3. Strategi ST (Strengths Threat)

Dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki perusahaan, Infokost

dapat menghadapi ancaman yang muncul.

4. Strategi WT (Weakness Threat)

Infokost dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul dengan

menyusun strategi untuk menghadapinya.

4.2.1.4 Analisis Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi dapat diperoleh dari analisis CSF yang

menganalisis tujuan dari divisi yang ada di Infokost. Lalu dilakukan

pendalaman terhadap CSF/sasaran melalui measure/indikator sasaran program.

Page 139: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

115

Selanjutnya ukuran tersebut dipetakan ke dalam value chain untuk

mendapatkan kebutuhan informasi pada divisi-divisi yang ada di Infokost.

Identifikasi kebutuhan informasi pada divisi-divisi yang ada di Infokost

terdiri dari enam kolom, yaitu: tujuan CSF/sasaran, measure/indikator sasaran

program, value chain, analisis SWOT dan kebutuhan informasi. Bagan analisis

kondisi Infokost saat ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Gambar 4. 14 Bagan Analisis Perusahaan Bisnis Internal

Kebutuhan informasi di perusahaan tentunya berbeda di masing-masing

bagian. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh dari analisis CSF sebelumnya

yang menganalisis tujuan dari masing-masing divisi di dalam perusahaan, dalam

hal ini pada Infokost. Kemudian, setiap CSF akan dievaluasi dan dicari

kesesuaiannya dengan rumusan SO, ST, WO dan WT yang didapat dari analisis

SWOT. Hasil dari analisis kebutuhan informasi tersebut akan dipetakan dalam

seluruh aktivitas bisnis yang ada pada Infokost. Analisis kebutuhan informasi

pada setiap divisi akan terdiri dari enam kolom, yaitu: tujuan masing-masing

divisi, CSF, measures, strategi SWOT, value chain, dan kebutuhan informasi.

Berikut adalah penjelasan analisis kebutuhan informasi pada setiap bagian di

Infokost.

Page 140: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

116

Tabel 4. 9 Analisa Kebutuhan Informasi Divisi IT

No. Tujuan IT CSF Measures Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan

informasi

1. Meningkat

kan

layanan

produk

Infokost.

Mengemba

ngkan

layanan

dengan

website

dan mobile

application

.

Tampilan

pada website

dan mobile

application

Infokost

menjadi

lebih

menarik.

Terus meningkatkan

layanan dengan

memanfaatkan

perkembangan IT dan

SI (S02),

Menggunakan

teknologi informasi

dan sistem informasi

untuk menarik minat

pemilik properti dalam

mengiklankan

propertinya (WO1),

Melakukan inovasi

dengan

mengembangkan

layanan produk dengan

penggunaan teknologi

yang terus meningkat

(ST1).

Product &

Technology

Departement

, Inbound

Logistic.

Data

evaluasi

kepuasan

penggunaan

website dan

mobile

application

Infokost,

Data

evaluasi

kepuasan

pemilik

properti,

Data

evaluasi

kepuasan

penyewa

properti,

Data

perencanaan

pengembang

an layanan.

2. Mengemba

ngkan

layanan IT

pada

Infokost.

Membantu

persoalan

yang

menyangk

ut

mengenai

layanan IT.

Memberikan

kepuasan

untuk

seluruh

pengguna

layanan IT

di Infokost.

Selalu menggunakan

teknologi baru yang

dianggap dapat

memberikan

kemudahan dalam

kegiatan bisnis untuk

meningkatkan daya

saing (SO5),

Memaksimalkan

kemampuan yang

dimiliki pegawai-

pegawai Infokost untuk

dapat mengembangkan

layanan yang sudah

tersedia (WO2).

Product &

Technology

Departement

, Inbound

Logistic.

Data

evaluasi

kepuasan

pegawai.

Analisis kebutuhan informasi pada divisi IT dimulai dengan

menjabarkan tujuan divisi IT dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari

divisi IT yang ada pada pembahasan sebelumnya dimana terdapat tiga kolom,

yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan divisi IT akan dijabarkan satu-

persatu pada kolom pertama, lalu akan dicari poin penting yang harus berjalan

dengan baik agar tujuan utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian,

Page 141: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

117

kolom ketiga akan dijelaskan measures mengenai ukuran tingkat keberhasilan

dari masing-masing tujuan divisi IT Selanjutnya, di strategi SWOT yang cocok

dengan masing-masing tujuan divisi IT. Di kolom kelima akan dibahas value

chain dimana proses bisnis dari tujuan divisi IT tersebut berjalan. Hal ini akan

memudahkan untuk melihat data apa yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi

SI/TI usulan yang akan dibuat nantinya. Dan kebutuhan informasi mengenai data

apa saja yang dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan divisi IT akan

dibahas di kolom keenam.

Tabel 4. 10 Analisa Kebutuhan Informasi Divisi Sales and Marketing

No.

Tujuan

Sales and

Markerting

CSF Measures Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan

informasi

1. Dapat

mengiklankan

layanan

Infokost

dengan baik

secara online

dan offline.

Proses

pemasaran

dilakukan oleh

orang-orang

yang memang

memiliki

kemampuan di

bidangnya.

Meningkatnya

jumlah

kunjungan

pada website

dan mobile

application.

Melakukan iklan

layanan sebaik

mungkin dengan

memanfaatkan

media sosial

(ST3),

Banyaknya

pendatang baru

yang

membutuhkan

tempat tinggal

dengan cepat

sehingga

membutuhkan

banyak referensi

tempat tinggal

(WO2).

Operation,

Sales &

Marketing.

Data dan

Informasi

Infokost,

Data dan

Informasi

Produk, Data

dan Informasi

Pemilik

Properti, Data

dan Informasi

Penyewa

Properti.

2. Layanan

Infokost

dapat

dinikmati di

seluruh

wilayah yang

ada di

Indonesia.

Melakukan

riset pasar

untuk

memasarkan

infokost

keseluruh

wilayah yang

ada di

Indonesia.

Data

mengenai

wilayah yang

dapat

dilakukan

pemasaran

oleh Infokost.

Meningkatnya

kebutuhan sewa

kamar yang

harus diimbangi

dengan

peningkatan

layanan yang

diberikan kepada

pemilik properti/

penyewa properti

(SO4).

Operation,

Sales &

Marketing.

Data Evaluasi

Penggunaan

Produk

Infokost di

Indonesia,

Data dan

Informasi

Pemilik

Properti, Data

dan Informasi

Penyewa

Properti.

Page 142: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

118

No.

Tujuan

Sales and

Markerting

CSF Measures Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan

informasi

3. Terjalinnya

kerjasama

dengan

berbagai

perusahaan.

Melakukan

pendekatan ke

perusahaan

yang mungkin

ingin

melakukan

kerjasama

dengan

Infokost.

Meningkatkan

keuntungan

bagi

Infokkost.

Melakukan

kerjasama

dengan beberapa

perusahaan yang

tidak hanya

bergerak

dibidang yang

sama (SO3).

Procurement. Data dan

Informasi

Perusahaan,

Data dan

Informasi

Produk.

4. Kepuasan

bagi seluruh

pihak yang

terkait.

Pemasaran

dilakukan

dengan cara-

cara yang

tepat dan

sesuai

prosedur.

Meningkatnya

jumlah

pemilik

properti,

Meningkatnya

jumlah

penyewa

properti.

Menggunakan

transaksi

keuangan yang

mudah dan tidak

sulit dalam

memanfaatkan

kerjasama

dengan pihak

lain (SO6),

Memberikan

promo-promo

menarik kepada

para pemilik dan

penyewa properti

agar mampu

menarik

minatnya (ST2),

Meningkatkan

layanan yang

sudah ada untuk

menarik minat

customer

Infokost (WT2).

Sales and

Marketing.

Data evaluasi

kepuasan

pemilik

properti, Data

evaluasi

kepuasan

penyewa

properti.

Analisis kebutuhan informasi pada divisi sales and marketing dimulai

dengan menjabarkan tujuan divisi sales and marketing dan CSF yang

mempengaruhi strategi bisnis dari divisi sales and marketing yang ada pada

pembahasan sebelumnya dimana terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF,

dan measure. Tujuan divisi sales and marketing akan dijabarkan satu-persatu

pada kolom pertama, lalu akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan

baik agar tujuan utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom

ketiga akan dijelaskan measures mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari

Page 143: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

119

masing-masing tujuan divisi sales and marketing. Selanjutnya, di strategi SWOT

yang cocok dengan masing-masing tujuan bagian marketing. Di kolom kelima

akan diahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan divisi admin tersebut

berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa yang dibutuhkan

dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat nantinya. Dan kebutuhan

informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan untuk bisa mencapai

keberhasilan tujuan divisi sales and marketing akan dibahas di kolom keenam.

Tabel 4. 11 Analisa Kebutuhan Informasi Divisi Admin

No. Tujuan

admin CSF Measures Strategi SWOT Value Chain

Kebutuhan

informasi

1. Memberikan

layanan

yang terbaik

kepada

seluruh

customer

Infokost.

Pelayanan

yang

diberikan

kepada

customer

Infokost

dilakukan

dengan

maksimal

dan sesuai

dengan

prosedur,

Memberikan

penjelasan

yang mudah

dimengerti

bagi pemilik

properti

dalam

memasarkan

propertinya.

Meningkatnya

jumlah

pemilik

properti,

Meningkatnya

jumlah

penyewa

properti,

Pemilik

properti

menjadi lebih

mudah dalam

memasarkan

propertinya.

Meningkatnya

kebutuhan sewa

kamar yang

harus diimbangi

dengan

peningkatan

layanan yang

diberikan kepada

pemilik

properti/penyewa

properti (SO4),

Melakukan

pelatihan-

pelatihan kepada

para pegawai

(SO1),

Meningkatkan

layanan yang

sudah ada untuk

menarik minat

customer

Infokost (WT2).

Inbound

Logistic,

Operation,

Outbound

Logistic,

Service.

Data

evaluasi

kepuasan

pemilik

properti,

Data

evaluasi

kepuasan

penyewa

properti.

Analisis kebutuhan informasi pada bagian admin dimulai dengan

menjabarkan tujuan divisi admin admin dan CSF yang mempengaruhi strategi

bisnis dari divisi admin yang ada pada pembahasan sebelumnya dimana terdapat

tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan divisi admin akan

Page 144: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

120

dijabarkan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan dicari poin penting yang

harus berjalan dengan baik agar tujuan utama tersebut berhasil pada kolom CSF.

Kemudian, kolom ketiga akan dijelaskan measurement mengenai ukuran tingkat

keberhasilan dari masing-masing tujuan divisi admin. Selanjutnya, di strategi

SWOT yang cocok dengan masing-masing tujuan divisi admin. Di kolom kelima

akan dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan divisi admin tersebut

berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa yang dibutuhkan

dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat nantinya. Dan kebutuhan

informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan untuk bisa mencapai

keberhasilan tujuan bagian admin akan dibahas di kolom keenam.

Berdasarkan analisis kebutuhan informasi di atas akan diolah dalam

perencanaan strategi digital sistem informasi untuk menghasilkan solusi SI

Infokost yang merupakan bagian dari strategi SI.

4.2.2 Analisis Lingkungan Bisnis External

Gambar 4. 15 Bagan Analisis Lingkungan Bisnis External

Pihak ekstenal sangat mempengaruhi proses bisnis Infokost. Untuk

menganalisis lingkungan bisnis external Infokost (tools) yang digunakan adalah

Page 145: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

121

analisis PESTEL dan analisis Five’s Porter melalui input analisis wawancara dan

observasi dan output dari PESTEL adalah faktor-faktor politik, ekonomi, sosial,

teknologi, lingkungan dan hukum sedangkan five’s porter adalah berupa diagram

five’s porter. Berikut hasil analisis lingkungan bisnis external di Infokost.

4.2.2.1 Analisis PESTEL

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yaitu hasil pengamatan dan

pendalaman faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, perkembangan

teknologi, landasan hukum dan faktor lingkungan dari Infokost sehinggga

diketahui faktor-faktor external yang digunakan untuk menentukan dan

mempengaruhi lingkungan bisnis organisasi. Bagan analisis PESTEL dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. 16 Bagan Analisis PESTEL

Analisis PESTEL diperlukan untuk melihat kondisi external dimana

perusahaan berada, analisis ini dapat diidentifikasi dalam enam sudut pandang

external yaitu politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum.

Pergerakan, kondisi dan perubahan yang terjadi pada keenam hal tersebut dapat

mempengaruhi kondisi bisnis perusahaan, berikut hasil analisis PESTEL yang

telah dilakukan pada perusahaan.

Page 146: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

122

1. Politik

Dalam melakukan bisnis sangat penting untuk mempertimbangkan risiko

politik karena perubahan dalam suatu tindakan maupun kebijakan

pemerintah dapat menimbulkan dampak besar pada sektor keuangan

dan perekonomian negera. Faktor politik meliputi kebijakan pemerintahan

dimana jika suatu perusahaan sudah mengikuti peraturan yang

ditetapkan pemerintah secara umum hal tersebut dapat menentukan

kelancaran dalam bisnisnya. Perubahan kepemimpinan dalam

pemerintahan juga memeberikan dampak akan kegiatan bisnis perusahaan.

Jika dulu pemerintah terkesan pasif, untuk saat ini pemerintah bekerjasama

dengan Komnifo sudah banyak melakukan event yang mendukung

kegiatan startup. Bahkan pada tahun 2017 dikeluarkannya Peraturan

Presiden (Perpres) No. 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem

Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map e-Commerce)

Tahun 2017-2019. Perpres ini memberikan arahan dan langkah-langkah

penyiapan dan pelaksanaan perdagangan yang transaksinya berbasiskan

serangkaian perangkat dan prosedur elektronik. Presiden Joko Widodo

dikenal punya perhatian lebih terhadap industri kreatif dengan

mendukung program 1000 startup pada 2020 yang dijalankan oleh

konsultan kreatif Kibar. Dukungan pemerintah yang signifikan

memberikan angin segar pastinya bagi perkembangan startup di

Indonesia.

Page 147: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

123

2. Ekonomi

Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan

datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Setiap segi

ekonomi ini dapat membantu atau menghambat usaha mencapai tujuan

perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi

perusahaan. Pertumbuhan ekonomi masyarakat indonesia yang terus

meningkat sangat berdampak positif bagi Infokost yang sampai saat

kegiatan bisnisnya masih didukung oleh investor.

3. Sosial

Berkembangnya kesadaran pendidikan di Indonesia memungkinkan

menjadi lahan yang baik bagi Infokost dalam meraup keuntungan. Banyak

mahasiswi saat ini yaang lebih memilih untuk tidak kuliah di kota tempat

tinggalnya karena keterbatasan Universitas di kotanya. Tidak hanya itu

saja keterbatasan pekerjaan juga memungkinkan banyak pendatang baru

seperti first jobber yang membutuhkan pekerjaan di kota besar. Sangat

disayangkan memang akan tetapi ini menjadi angin segar bagi Infokost

dalam memasarkan propertinya.

4. Teknologi

Pesatnya perkembangan teknologi digital di dunia pada umumnya dan di

Indonesia khususnya menyebabkan semakin baiknya pelayanan yang di

berikan kepada customer. Selain itu proses bisnis perusahaan dapat

Page 148: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

124

berjalan lebih baik lagi dengan adanya teknologi yang terus berkembang.

Perkembangan teknologi memberikan keuntungan berupa profit

perusahaan yang terus bertambah seiring dengan bertambahnya customer.

5. Lingkungan

Kondisi lingkungan di Indonesia yang sering terjadi bencana alam

menyebabkan terpengaruhnya kegiatan bisnis perusahaan. Ketika

terjadinya bencana alam maka akan timbul kerugian yang dialami oleh

perusahaan itu sendiri. Bencana alam yang timbul seperti kebakaran, gempa

bumi, dan banjir dapat merusak properti yang disewakan. Kegiatan bisnis

perusahaan yang menggunakan properti sebagai usaha utamanya kadang

menjadi terganggu akibat dari bencana alam tersebut. Peran Infokost adalah

untuk melakukan survey terhadap properti yang di iklankannya.

Bagi Infokost sendiri bencana alam tidak menjadi kendala yang berarti bagi

pertumbuhan ekonomi Infokost, karena seluruh data tersimpan dengan baik

di Cloud. Ini memungkin Infokost untuk tetap tumbuh walau terjadinya

bencana alam.

6. Hukum

Dalam mendirikan atau menjalankan perusahaan faktor hukum sangatlah

penting dalam mengatur kegiatan bisnis. Untuk memberikan rasa aman

bagi konsumen dalam bertransaksi maka Infokost menerapkan UU Nomor 8

Tahun 1999 mengenai perlindungan konsumen. Pegawai Infokost pun wajib

Page 149: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

125

melayani hak-hak yang harus didapatkan oleh konsumen dengan baik. Selain

itu, Infokost juga sangat ketat terhadap pegawai-pegawai yang bekerja di

Infokost dengan menerapkan UU Ketenagakerjaan RI No. 13 Tahun 2013

mengenai Hak karyawan atas jaminan sosial dan K3 (Keselamatan serta

kesehatan kerja) dan Hak karyawan menerima upah yang layak.

4.2.2.2 Analisis Porter’s Five Forces

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yaitu hasil pengamatan dan

pendalaman ancaman pendatang baru, pesaing lama, ancaman produk pengganti,

kekuatan tawar-menawar pembeli dan kekuatan tawar-menawar pemasok dari

Infokost sehingga diketahui faktor-faktor external yang digunakan untuk

menentukan dan mempengaruhi lingkungan bisnis organisasi. Bagan analisis

Porter’s Five Forces dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. 17 Bagan Analisis Porter’s Five Forces

Analisis porter’s five forces peneliti melakukan analisis terhadap

lingkungan external perusahaan yang mencakup analisis kondisi persaingan

untuk menentukan keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh perusahaan.

Page 150: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

126

Berikut hasil analisis Porter’s Five Forces yang ditelah dilakukan pada

perusahaan.

1. Persaingan Pesaing lama

Perkembangan bisnis penyewaan properti di Indonesia umumnya

memiliki produk yang tidak jauh berbeda pada bisnis lain yang sedang berjalan.

Pihak Infokost sebenarnya sadar bahwa bisnis ini memiliki daya saing tersendiri

karena mampu menarik minat bagi beberapa startup. Dari hasil wawancara

dengan pihak Infokost didapatkan data bahwa saat ini Infokost mampu

memasarkan properti yang tidak hanya kost saja tapi telah mengembangkan

layanannya kepada penyewaan vila dan apatemen. Sehingga kadang Infokost

tetap menjadi pilihan utama dalam pencarian penyewaan properti. Dari

beberapa layanan yang dihadirkan oleh Infokost memang ada salah satu layanan

yang cukup populer pada wilayah tertentu. Sehingga fokus pasar yang

ditargetkan antar startup pun kadang berbeda-beda. Persaingan yang terjadi

antar stratup adalah persaingan dalam penyewaan kost, vila, dan apartemen

pada wilayah Bali, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Munculnya

startup baru yang sudah menjangkau di beberapa wilayah yang belum dimasuki

oleh Infokost akan menjadi kendala bagi perkembangan Infokost kedepannya.

Yang menjadi nilai kompetisi saat ini adalah startup harus mampu

mengembangkan layanan penyewaan properti ini keseluruh wilayah di

Indonesia dan harus mampu memiliki data yang akurat mengenai informasi

properti yang disewakannya. Startup Mamikos menjadi pesaing utama Infokost

karena

Page 151: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

127

startup yang baru 4 tahun berkembang itu mampu mengembangkan

layanannya kebeberapa kota besar yang bahkan Infokost belum jangkau,

ketersedian data properti yang dimiliki oleh Mamikos juga cukup banyak

sehingga tidak jarang banyak orang yang lebih memilih menggunakan

Mamikos. Selain Mamikos sebenarnya masih ada beberapa stratup yang

memiliki bisnis yang sejenis seperi KostHero, Ibilik, Cari-kos, dan SewaKos.

2. Ancaman Pendatang Baru

Berkembangnya teknologi akan berdampak pula pada

perkembangan startup yang ada di Indonesia. Ini menambah daftar panjang

persaingan bisnis bagi para pengusaha yang baru akan mengembangkan

layananya. Bidang e-commerce tentu saja selalu menjadi pusat perhatian

bagi para pengusaha karena dianggap lebih mudah dalam memasarkannya.

Stratup pendatang baru pada bidang penyewaan properti banyak

bermunculan di beberapa tahun belakang ini. Ini dikarenakan semakin

bertumbuhnya usaha sewa properti di beberapa wilayah di Indonesia yang

hasilnya cukup menjajikan.

3. Ancaman Produk-Produk Pengganti

Ancaman yang datang tidak hanya dari jenis stratup yang sama, tapi

juga startup lain yang mulai menawarkan layanan penyewaan properti. Ini

karena untuk saat ini bisnis penyewaan properti di Indonesia senang sangat

diminati di Indonesia. Seperti stratup OLX yang pada awalnya merupakan

e-commerce yang bergerak dibidang penjualan barang-barang kebutuhan

sehari-hari kini mulai melebarkan sayapnya untuk penyewaan properti.

Page 152: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

128

Tidak ketinggalan yaitu stratup Prelo yang awalnya merupakan situs jual

beli barang bekas, kini dilengkapi dengan penyewaan kamar kost.

Saat ini banyak produk pengganti yang mulai menawarkan layanan

yang lebih inovatif. Tidak hanya mencari properti yang disewakan saja,

bahkan startup Serumah sudah menawarkan layanan untuk mencari teman

sekamar untuk penyewaan properti. Ini merupakan inovasi layanan yang

cukup baik karena mampu memberikan solusi bagi para calon penyewa

properti yang ingin memiliki teman sekamar.

4. Daya Tawar Customer

Customer Infokost adalah mahasiswi perantauan yang ingin

menikmati pendidikan di luar kota dan para mereka para first jobber yang

baru mendapatkan pekerjaan yang lokasi perusahaannya cukup jauh dari

tempat tinggal mereka. Daya tawar customer dapat dikatakan tinggi bila

mereka mampu menemukan properti yang sesuai dengan keinginannya

seperti lokasi yang strategis dan fasilitas yang cukup memadai yang pastinya

dengan harga yangg cocok.

5. Daya Tawar Pemasok

Dalam hal daya tawar menawar pemasok, pemasok pada Infokosr

berperan untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan perusahaan yang

diperlukan oleh Infokost. Pemasok yang dimaksud dalam hal ini seperti

penyedia kendaraan, laptop, printer, dan PC untuk menunjang pegawai

dalam menyelesaikan pekerjaannya. Disini Infokost bekerjasa dengan

MCM (Merah Cipta Media) dalam menyediakan kebutuhan perusahaan.

Page 153: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

129

Gambar 4. 18 Analisis Porter's Five Forces

4.2.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Gambar 4. 19 Bagan Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Page 154: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

130

Gambar 4.19 menjelaskan mengenai bagan analisis lingkungan SI/TI internal.

Analisis lingkungan SI/TI internal dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang

infrastuktur SI/TI yang ada pada Infokost. Pada tahapan analisis ini akan dibahas

bagaimana struktur organisasi SI/TI yang yang ada di masa sekarang, penerapan

aplikasi SI dan hubungan antara aplikasi SI yang nantinya akan dipetakan ke dalam

model portofolio McFarlan strategic grid, selanjutnya adalah pemaparan

infrastuktur teknologi informasi yaitu perangkat keras (hardware) yang

digunakan dan bentuk jaringan komputer. Berikut ini akan dijabarkan hasil dari

analisis lingkungan SI/TI internal. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi

dengan beberapa divisi yang ada di Infokost maka hasil yang dapat dijelaskan

sebagai berikut:

4.2.3.1 Analisis Struktur Organisasi Infokost

Infokost sudah memiliki satu orang CEO (Chief Executive Officer), satu

orang General Manajer, satu orang Head Of Sales and Marketing, empat orang

Divisi Marketing, satu orang Head Of Admin, satu orang Divisi Admin, satu

orang Head Of IT, empat orang Divisi IT, dan tiga orang freelancer Divisi

Marketing. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang teknologi Infokost

sampai saat ini hanya mempekerjakan 5 orang pada divisi IT, hal ini dirasa

masih kurang dapat memenuhi kebutuhan bagi perusahaan. Dapat dilihat dari

proses pengembangan aplikasi yang masih dilakukan secara lambat. Namun

sampai saat ini dirasa Infokost masih belum memiliki struktur organisasi yang

lengkap, seperti, finance, procurement, dan HRD. Saat ini Infokost masih

Page 155: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

131

mengandalkan pihak ketiga untuk mengatur finance, procurement, dan

recruitment pegawai yaitu MCM (Merah Cipta Media). Selain itu para pegawai

yang ada juga masih melakukan double job untuk mengisi celah-celah pekerjaan

yang masih kosong. Banyak pegawai yang melakukan side job yang bukan

keahliannya, tentunya ini akan menjadi kendala dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Oleh karena itu untuk dapat melaksanakan proses bisnis yang

lebih baik serta meningkatakan kualitas perusahaan, diperlukan SDM dan top

talent yang dapat mengisi divisi yang diperlukan di Infokost dan adanya

pengelompokan tenaga kerja dalam setiap divisi agar dalam mengerjakan

proses bisnis yang ada menjadi lebih terarah dan dikerjakan dengan tenaga kerja

yang ahli, dan dengan melakukan kerja sama antar divisi dapat mempermudah

perusahaan dan divisi mencapai tujuan.

4.2.3.2 Analisis Hardware dan Software

Analisis ini digunakan untuk menentukan dan mengidentifikasi apa

saja perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

yang digunakan Infokost dalam menjalankan proses bisnis dan mencapai

tujuan bisnisnya. Infokost menggunakan 3 (tiga) unit perconal computer

kantor, dan 14 (empat belas) unit laptop kantor ber-merk Lenovo, dan 2

(unit) printer ber-merk HP. Infokost sendiri menggunakan hardware sesuai

dengan kebutuhannya. Dari beberapa laptop yang tersedia Infokost juga

menyiapkan 2 laptop yang menjadi cadangan jika terjadi masalah dengan

laptop lainnya. Dari segi kuantitas, secara umum jumlah laptop untuk

Page 156: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

132

menjalankan kegiatan proses bisnis sudah memadai jika dihadapkan dengan

beban kerja saat ini, namun di masa yang akan datang diperlukan

penambahan komputer kantor sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan perangkat lunak yang dimiliki tiap unit kerja Infokost

dapat dilihat dalam uraian berikut:

1. Software Application

Untuk menunjang kegiatan bisnis yang berjalan di Infokost dibutuhkan

software yang dapat mempermudah jalannya kegiatan bisnis

perusahaan, yaitu Ms. Excel, Ms. Word, Ms. Powerpoint, Adword,

Google Analytic, Slack, Trello, Jira, XAMPP, MySQL Workbench,

Invision, Photoshop.

2. Media Sosial

Peranan media sosial dalam mengiklankan produk Infokost sangat

berpengaruh terhadap kemajuan dalam kegiatan bisnis perusahaan.

Pentingnya memilih media sosial mana yang harus digunakan

merupakan pertimbangan yang matang untuk memimalkan

pengeluaran perusahaan.

Page 157: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

133

Gambar 4. 20 Data Statistika Penggunaan Social Media di Indonesia

(Hootsuite & We are social, 2018)

Gambar 4.19 merupakan data statistika penggunaan media sosial di

Indonesia menurut Hootsuite dan We are social. Dari beberapa media

sosial yang telah digunakan dalam pemasaran produk Infokost,

terdapat kurang lebih 6 App yang telah digunakan oleh Infokost. Saat

ini Infokost memasarkan layanannya Infokost juga menggunakan

Whatsapp, Facebook, Twitter, Pinters, Youtube, Google+, dan

Instagram.

4.2.3.3 Jaringan

Infokost mempunyai arsitektur server sebanyak 4 buah yaitu database,

API/ Back-end, front-end, dan C MS dan menggunakan GitHub (repository

server) untuk menyimpan data aplikasi, CMS (Content Management System)

merupakan layanan yang disediakan untuk divisi lain untuk melakukan edit

content. Infokost juga menggunakan cloud flare yang merupakan DNS

management. Arsitektur jaringan komputer Infokost dapat dilihat pada gambar

di bawah ini.

Page 158: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

134

Gambar 4. 21 Arsitektur Jaringan Infokost

Keterangan:

1. Developer akan melakukan tugasnya, developer akan menekankan

pekerjaan dia ke Github (repository server). Infokost selalu menyimpan

data-data aplikasi ke Github.

2. CI (Continouse Integration) karena aturan pertama dari ruang lingkup

perusahaan, developer tidak diizinkan untuk menyentuh server. Jadi

developer cukup fokus dengan tugas di lokal sendiri dan jika pekerjaannya

sudah selesai, developer akan menekankan pekerjaannya ke repository

server. Di CI (Continouse Integration) akan terjadi aktivitas yang disebut

listen jika developer sudah melakukan pekerjaan dan developer akan update

di CI (Continouse Integration). Kalau sudah melakukan update, CI

(Continouse Integration) akan membaca dan menerima notifikasi dari

respository server jika ada perubahan.

3. Infokost mempunyai arsitektur server sebanyak 4 buah, yaitu: Database,

API/ back-end, front-end, dan CMS (Content Management System). Semua

Page 159: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

135

akan terkoneksi ke database tetapi front-end hanya terkoneksi ke API.

4. Divisi IT memberikan akses kepada divisi admin melalui CMS (Content

Management System), hal ini disediakan untuk mereka yang kurang paham

dengan teknologi, divisi admin dapat meng-edit konten di CMS (Content

Management System).

5. Saat user (pemilik dan penyewa properti) login pertama kali akan

melewati cloud yang merupakan DNS management dan akan mendistribusi

user untuk masuk ke bagian yang diperintahkan.

4.2.3.4 Aplikasi SI Pada Infokost

Berdasarkan hasil wawancara aplikasi SI saat ini menjelaskan

pemanfaatan dan status pada setiap divisi pada Infokost yang dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4. 12 Aplikasi SI pada Infokost

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status

1. Divisi Sales

and

Marketing

Ms. Powerpoint Digunakan untuk

membantu pegawai dalam

melakukan presentasi

mengenai Infokost kepada

Investor, dan pihak ketiga.

Aktif

2. Divisi Sales

and

Marketing

Facebook

business manager

Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif

3. Divisi Sales

and

Marketing

Twitter

Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif

4. Divisi Sales

and

Marketing

Youtube Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif

5. Divisi Sales

and

Marketing

Instagram Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif

Page 160: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

136

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status

6. Divisi Sales

and

Marketing

Pinters Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif

7. Divisi Sales

and

Marketing

Google+ Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif

8. Divisi Sales

and

Marketing

Google Adword Digunakan untuk

perusahaan dalam

melakukan

mempromosikan

Aktif

9. Divisi Sales

and

Marketing

dan Divisi

IT

Coreldraw Digunakan untuk meng-

edit foto.

Aktif

9. Divisi Sales

and

Marketing

dan Divisi

IT

Photoshop Digunakan untuk

mendesain segala

kebutuhan Infokost.

Aktif

10. Divisi

Admin

Google Analytic Digunakan untuk

menganalisis customer

yang mengunjungi

website perusahaan.

Aktif

11. Divisi

Admin

Ms. Excel Digunakan untuk

mengatur data-data yang

diperlukan bagi

perusahaan.

Aktif

12. Divisi

Admin

Ms. Word Digunakan untuk

membuat laporan.

Aktif

14. Divis IT Invision Digunakan untuk

prototyping tools dalam

membuat desain user

interface (UI) bagi

frontend.

Aktif

15. Divisi IT Slack Digunakan untuk

berkomunikasi antar

individu untuk melakukan

pengelolaan proyek,

dokumen, dan fitur-fitur

lain yang dibutuhkan

untuk produktivitas tim.

Aktif

16 Semua

Divisi

Trello Digunakan untuk

melakukan komunikasi

antar divisi dalam

mengerjakan proyek

bersama-sama.

Aktif

17. Semua

Divisi

Whatsapp Digunakan untuk

berkounikasi antar divisi

dan customer.

Aktif

Page 161: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

137

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status

18. Divisi

admin dan

Divisi IT

Website Infokost Digunakan sebagai sarana

layanan untuk pemilik

properti dan customer

dalam bertransaksi dan

layanan bagi siapa saja

yang membutuhkan

informasi terkait

perusahaan.

Aktif

19. Divisi

admin dan

Divisi IT

Infokost mobile

application

Digunakan sebagai sarana

layanan untuk pemilik

properti dan customer

dalam bertransaksi.

Aktif

Dari tabel 4.12 Infokost memanfaatkan hampir 19 aplikasi yang

digunakan untuk menunjang kebutuhan bisnis Infokost setiap harinya. Tapi

berdasarkan observasi tidak seluruh aplikasi yang digunakan dapat berjalan

dengan maksimal. Seperti aplikasi manajemen proyek, berdasarkan wawancara

Infokost memanfaatkan aplikasi Jira dan Trello untuk melakukan pemantauan

terhadap jalannya proyek yang sedang. Pada kenyataannya Infokost lebih sering

menggunakan aplikasi Trello untuk melakukan manajemen proyek.

4.2.3.5 Portofolio Aplikasi Saat Ini pada Infokost

Berdasarkan penilaian kepentingan dan kontribusi aplikasi yang

digunakan terhadap bisnis Infokost. Seluruh aplikasi yang ada pada

perusahaan dipetakan ke dalam model portofolio McFarlan strategic grid.

Model pemetaan McFarlan strategic grid bertujuan untuk menganalisis

suatu aplikasi atau sistem informasi di Infokost berdasarkan kondisi saat ini,

dan aplikasi-aplikasi yang dianggap berpotensi dalam menunjang operasional

Page 162: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

138

dan strategis perusahaan. Pemetaan tersebut dibagi atas empat kuadran yang

didefinisikan sebagai berikut:

Diharapkan dengan melakukan pemetaan ini dapat mempermudah

Infokost atau pihak manajemen dalam mengambil keputusan untuk menentukan

posisi sistem informasi Infokost di dalam kuadran tersebut. Selain itu pemetaan

ini juga digunakan untuk mengidentifikasi keinginan Infokost dalam

menentukan ke arah mana sistem informasi akan dipenuhi sesuai dengan

kapabilitas dan proses bisnis Infokost di masa yang akan datang.

Tabel 4. 13 Portofolio SI Infokost

Strategic High Potential

Website Infokost Infokost Mobile Application

Versi Android dan IOS

Ms. Word

Ms. Excel

Ms. Powerpoint

Whatsapp

Trello

Jira

XAMPP

Invision

Photoshop

Coreldraw

CMS

Slack

Gmail

Adword

Google Analytical

Instagram

Facebook

Twitter

Pinters

Youtube

Google+

Key Operational Support

Pada Tabel 4.13 menggambarkan bahwa aplikasi SI yang dipakai

Infokost berada di kuadran strategic, high potential, key operational, dan

support. Berikut ini adalah penjelasan dari tabel portofolio McFarlan strategic

grid pada Infokost.

1. Kuadran Strategic

Aplikasi pada kuadran ini berisi aplikasi yang memiliki pengaruh

kritis terhadap keberhasilan bisnis perusahaan. Aplikasi yang berada di

Page 163: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

139

kuadran ini telah digunakan oleh Infokost yaitu webiste Infokost.

2. Kuadran High Potential

Aplikasi yang berada didalam kuadran dapat menciptakan peluang

untuk mendapatkan keuntungan dan memberikan keungulan kompetitif

dimasa yang akan datang. Aplikasi yang berada pada kuadran yaitu

infokost mobile application versi android dan IOS.

3. Kuadran Key Operational

Aplikasi pada kaudran ini berisi aplikasi yang dapat memberikan

kemudahan dalam kegiatan operasional perusahaan. Aplikasi yang berada

pada kuadran ini yaitu Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point, Whatsapp,

Trello, Jira, XAMPP, Invision, Photoshop, CMS.

4. Kuadran Support

Aplikasi yang berada dikuadran ini berisi aplikasi yang

dapat menigkatkan efektifitas perusahaan serta mendukung aktivitas

transaksi bisnis operasional perusahaan. Aplikasi yang berada pada

kuadran ini yaitu Slack, Gmail, Google Adword, Google Analytic,

Instagram, Facebook, Twitter, Pinters, Google+, Youtube.

Page 164: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

140

4.2.4 Analisis Lingkungan SI/TI External

Gambar 4. 22 Bagan Analisis Lingkungan SI/TI External

Analisis lingkungan SI/TI external dilakukan melalui input hasil studi

literatur dan analisa tren teknologi yang berkembang sehingga output yang

didapatkan berupa: tren sistem informasi, tren teknologi jaringan dan tren dunia

digital saat ini. Di bawah ini merupakan hasil dari analisis lingkungan SI/TI

external.

4.2.4.1 Tren Sistem Informasi

Perkembangan teknologi akan terus berkembang, sehingga aplikasi yang

digunakan juga akan berkembang serta akan semakin banyak bermunculan

berbagai macam produk yang lebih inovatif dan mudah diakses serta mudah

Page 165: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

141

dalam penggunaannya. Salah satu pemanfaatan dari pekembangan sistem

informasi adalah:

1. Live Chat

Live chat merupakan layanan pesan profesional secara online dan live

dimana customer dapat menanyakan suatu perihal atau mengadukan suatu

kendala terkait produk atau jasa yang diberikan Infokost.

2. Rating and Review

Rating and review merupakan layanan yang berisi mengeni kegiatan untuk

memberikan bintang dan ulasan mengenai produk yang telah digunakan. Ini

akan membantu customer yang lain dalam mengambil keputusan dalam

penyewaan properti.

4.2.4.2 Tren Teknologi Jaringan

Beberapa tren teknologi jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh

Infokost adalah:

1. Edge Computing

Edge computing merupakan jaringan mesh dari pusat data mikro

yang memproses atau menyimpan data penting secara lokal dan mendorong

semua data yang diterima ke pusat data atau cloud untuk diproses. Jaringan

ini mengurangi latency karena data tidak harus melintasi jaringan ke

data pusat atau cloud untuk dapat diproses. Jaringan ini sangat ideal

untuk perusahaan yang menyediakan layanan keuangan, telekomunikasi,

manufaktur dan perawatan kesehatan. Egde computing dapat

Page 166: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

142

memungkinkan data yang dihasilkan dari perangkat IoT (Internet of

Things) diproses lebih ke tepian jaringan yang memungkinkan

menganalisis data penting dalam waktu dekat, teknologi ini dapat

digunakan jika Infokost sudah menerapkan IoT (Internet of Things).

4.2.4.3 Tren Teknologi Digital

SMACIT (Social, Mobile, Analytic, Cloud, Internet of Things)

merupakan teknologi yang sangat membantu Infokost dalam memudahkan para

karyawan melakukan proses bisnis perusahaan, melakukan analisis kepada

para pengguna Infokost, melakukan transaksi bsinis serta dapat memberikan

informasi maupun menerima informasi yang dapat menunjang bisnis

perusahaan, dan lain-lain.

4.3 Hasil Analisis Penerapan Strategi Digital

Pada tahap ini akan dilakukan analisa mengenai kesenjangan atau gap antara

kondisi perusahaan saat ini yang didapatkan dari hasil analisis lingkungan bisnis

internal, analisis lingkungan bisnis external, analisis lingkungan SI/TI internal, dan

analisis lingkungan SI/TI external dengan strategi yang telah ditargetkan oleh

perusahaan berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020. Hasil analisis

penerapan strategi digital ini akan dipetakan berdasarkan pemanfaatannya

berupa analisis penerapan strategi bisnis SI, analisis penerapan strategi TI, dan

analisis penerapan strategi manajemen SI. Pada tahap ini akan dijelaskan

kesenjangan atau gap pada perusahaan ini menggunakan tabel yang pada kolom

pertamanya akan berisi urutan nomer, kolom kedua yaitu “strategi yang

Page 167: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

143

ditargetkan” yang berati startegi yang telah ditargetkan pada dokumen Renstra

Infokost 2016-2020, selanjutnya pada kolom ketiga “kondisi saat ini”

menjelaskan mengenai kondisi perusahaan saat ini yang didapatkan dari

kegiatan analisa dan interpretasi pada penjelasan sebelumnya, kolom keempat

“analisa penerapan” akan menentukan apakah strategi yang ditargetkan

perusahaan dengan kondisi perusahaan saat ini sudah sesuai atau belum sesuai,

dan kemudian kolom kelima “usulan” akan menentukan tindakan-tindakan yang

dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menangani kesenjangan yang terjadi.

Adapun usulan tindakan yang mungkin dilakukan adalah:

1. Optimize

Tindakan ini berarti strategi yang ada belum optimal, sehingga perlu untuk

dikembangkan fiturnya sehingga terpenuhi fungsi-fungsi yang diperlukan

terhadap kebutuhan yang akan datang sehingga dapat memberikan manfaat

untuk perusahaan.

2. Retained

Tindakan ini menjelaskan bahwa strategi yang ada perlu dipertahankan

dan tetap digunakan karena sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat

ini dan dimasa yang datang.

3. Developed

Tindakan ini menjelaskan perlu dibangun sebuah strategi untuk mendukung

kebutuhan dimasa yang akan datang.

Page 168: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

144

4. Upgrade

Tindakan ini menjelaskan bahwa strategi yang ada perlu perbaharui dan

ditingkatkan atau tetap digunakan sesuai dengan perkembangan teknologi dan

kebutuhan proses bisnis.

Berdasarkan dokumen dan hasil penelitian pada Infokost, berikut ini

merupakan hasil dari penerapan strategi digital:

4.3.1 Analisis Penerapan Strategi SI Bisnis

Gambar 4. 23 Bagan Analisis Penerapan Strategi SI Bisnis

Analisis penerapan strategi bisnis SI merupakan strategi yang mencakup

bagaimana setiap unit dan fungsi akan menggunakan aplikasi SI dalam mencapai

tujuan bisnis perusahaan.

Page 169: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

145

Tabel 4. 14 Hasil Penerapan Strategi Bisnis SI

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

1. Meningkatkan

layanan yang ada

di website dan

mobile application

Infokost untuk

melakukan

pengenalan produk

dengan baik.

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis internal pada tools value chain

pada aktivitas utama “Pemasaran

melalui media website” dengan begitu

perusahaan telah memanfaatkan

website sebagai sarana untuk

memberikan informasi mengenai

Infokost. Banyak fitur-fitur layanan

produk yang terdapat pada Infokost

yang digunakan untuk memasarkan

properti yang dimiliki oleh pemilik

kepada seluruh penyewa properti. Serta

masuk kedalam bagian aktivitas

pendukung “pengembangan teknologi

digital” yang merupakan sebagai

aktivitas untuk melakukan

pengembangan teknologi digital yang

digunakan untuk mempermudah

pemilik dan penyewa properti dengan

memanfaatkan teknologi digital.

2. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI Internal pada Portofolio

McFarlan strategic grid Infokost

sudah memiliki website, dalam

Portofolio McFarlan strategic grid

masuk ke dalam kuadran strategic

dikarenakan memiliki pengaruh kritis

terhadap keberhasilan bisnis

perusahaan

SESUAI Hasil analisis dari kondisi saat ini

sudah sesuai dengan dengan

strategi yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra

Infokost 2016-2020.

UPGRADE. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools PESTEL

(technology) dimana faktor tersebut

meliputi perkembangan teknologi itu

sendiri yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar dalam

meningkatkan kegiatan proses bisnis

perusahaan dan meningkatkan

keuntungan pemasukan bagi

perusahaan. Dengan begitu perusahaan

dapat memanfaatkan perkembangan

dari teknologi itu sendiri untu

meningkatkan layanan yang tersedia

pada website dan mobile application

dalam proses pengenalan produk.

2. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools porter’s five

forces (bargaining power of buyers)

dijelaskan bahwa customer akan

memilih produk yang memiliki

keunggulan dibandingkan dengan

pesaingnya. Maka Infokost perlu

untuk mengembangkan layanan pada

website dan mobile application.

Page 170: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

146

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

3. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan informasi

yang dibutuhkan pada strategi ini adalah

Data evaluasi kepuasan penggunaan

website dan mobile application Infokost,

Data evaluasi kepuasan pemilik properti,

Data evaluasi kepuasan penyewa

properti, dan Data perencanaan

pengembangan layanan. Data-data

tersebut dapat dimanfaatkan oleh

Infokost dalam menganalisa kebutuhan

pengguna untuk meningkatkan layanan

yang ada pada website dan mobile

application.

4. Dapat disimpulkan bahwa Infokost dapat

terus memanfaatkan website dan mobile

application saat ini karena layanan yang

sudah ditawarkan Infokost saat ini

sudah cukup berkembang akan tetapi

untuk meningkatkan penggunanya

maka Infokost perlu memberikan

inovasi dalam mengembangkan

layanannya sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Divisi IT perlu

meningkatkan kualitas website dan

mobile application yang disesuaikan

dengan perkembangan teknologi dan

desain system yang user friendly.

Page 171: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

147

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

2. Mengembangkan

mobile application

versi IOS untuk

mememudahkan

pengguna dalam

menggunakan

layanan Infokost

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis internal pada tools value chain

bagian aktivitas pendukung

“pengembangan teknologi digital”

yang merupakan aktivitas untuk

melakukan pengembangan teknologi

digital yang digunakan untuk

mempermudah pengguna yang

menggunakan IOS. Setelah Infokost

meluncurkan IOS statistik penggunaan

app Infokost mulai meningkat kembali.

2. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI internal pada portofolio

McFarlan strategic grid, Infokost

sudah memiliki Infokost mobile

application versi android dan ios dalam

portofolio McFarlan strategic grid

masuk kedalam kuadran high potential

dikarenakan mampu menciptakan

peluang perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan dan

memberikan keungulan kompetitf

dimasa yang akan datang.

SESUAI Hasil analisis dari kondisi saat ini

sudah sesuai dengan dengan

strategi yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra

Infokost 2016-2020.

UPGRADE. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis

lingkungan bisnis external pada tools

PESTEL (technology) dimana faktor

tersebut meliputi perkembangan

teknologi itu sendiri yang dapat

memberikan keuntungan yang sangat

besar dalam meningkatkan kegiatan

proses bisnis perusahaan dan

meningkatkan keuntungan

pemasukan bagi perusahaan. Dengan

begitu perusahaan dapat

memanfaatkan perkembangan dari

teknologi itu sendiri untuk

meningkatkan kebutuhan dari para

customer dalam menghadirkan

layanan Infokost versi ios untuk

mobile application sehingga dapat

menjangkau banyak customer.

Infokost dapat terus melakukan

upgrade terhadap mobile application

bila tidak ingin tertinggal oleh

stratup lain.

2. Untuk mengembangkan layanan

yang sudah ada maka kebutuhan

informasi yang dibutuhkan pada

strategi ini adalah Data evaluasi

kepuasan penggunaan website dan

Page 172: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

148

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

mobile application Infokost, Data

evaluasi kepuasan pemilik properti,

Data evaluasi kepuasan penyewa

properti, dan Data perencanaan

pengembangan layanan. Data-data

tersebut akan dijadikan landasan

bagi Infokost dalam

mengembangkan layanaan mobile

application yang ada di Infokost.

3. Dapat disimpulkan bahwa dengan

mengikuti perkembangan teknologi,

Infokost mobile application versi ios

tentunya akan memberikan

kemudahan bagi para customer.

Pengguna layanan Infokost yang

tidak hanya memiliki handphone

android. Perusahaan diharapkan

dapat terus mengembangkan

layanan yang tersedia di Infokost

mobile application versi IOS.

3. Memanfaatkan

perkembangan

sistem informasi

untuk

mempermudah

layanan pada

Infokost.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan SI/TI

internal pada portofolio McFarlan

strategic grid, Infokost sudah

menggunakan berbgai macam sistem

informasi yang cukup terbaru yang dapat

digunakannya untuk menunjang kebutuhan

bisnis perusahaan. Penggunaan sistem

informasi seperti Trello, Invision, Jira,

Google Analytic.

SESUAI Hasil analisis dari kondisi saat ini

sudah sesuai dengan dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-

2020.

UPGRADE. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools PESTEL

(technology) dimana faktor tersebut

meliputi perkembangan teknologi itu

sendiri yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar dalam

Page 173: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

149

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

meningkatkan kegiatan proses bisnis

perusahaan dan meningkatkan

keuntungan pemasukan bagi

perusahaan. Jelas dengan

memanfaatkan perkembangan dari

teknologi dan sistem informasi

Infokost dapat terus meningkatkan

layanannya seperti penggunaan sistem

informasi untuk layanan komunikasi,

kebutuhan proses bisnis, hingga untuk

perkembangan Infokost.

2. Untuk meningkatkan kebutuhan sistem

informasi perusahaan diharapkan

mampu selalu mengikuti berita

mengenai perkembangan sistem

informasi atau mengikuti kegiatan

workshop bagi para pegawainya agar

dapat mengetahui update mengenai

penggunaan sistem informasi dan

meng-update pengetahuan dan

pengalaman bagi para pegawainya.

3. Dapat disimpulkan bahwa dengan

mengikuti perkembangan sistem

informasi dengan baik setiap kegiatan

proses bisnis yang ada pada Infokost

dapat dikerjakan secara efektif dan

efisien. Sehingga akan meminimalkan

kesalahan yang terjadi pada proses

bisnis Infokost.

Page 174: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

150

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

4. Memanfaatkan

API (Application

Program

Interface) dan

CMS (Content

Management

System) untuk

mempermudah

proses bisnis dari

satu platform.

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis internal pada tools value chain

bagian aktivitas utama yaitu

“Mengelola data pemilik properti”

merupakan hal yang dilakukan oleh

divisi admin dalam melakukan

kegiatan dengan memanfaatkan CMS

dan API serta masuk ke dalam bagian

aktivitas pendukung “pengembangan

teknologi digital” yang merupakan

sebagai aktivitas untuk melakukan

pengembangan teknologi digital yang

digunakan untuk mempermudah

pemilik dan penyewa properti dengan

memanfaatkan teknologi digital.

Pengembangan mobile application

untuk melakukan transaksi dimana

saja.

2. Berdasarkan hasil analisis

lingkungan SI/TI internal pada

arsitekur jaringan divisi IT hanya

memberikan akses CMS tersebut

kepada divisi admin untuk

mengubah konten.

3. Berdasarkan hasil analisis

lingkungan SI/TI internal pada

Portoflio McFarlan strategic grid

API (Application Program Interface)

SESUAI Hasil analisis dari kondisi saat ini

sudah sesuai dengan dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-

2020.

UPGRADE. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools PESTEL

(technology) dimana faktor tersebut

meliputi perkembangan teknologi itu

sendiri yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar dalam

meningkatkan kegiatan proses bisnis

perusahaan dan keuntungan materil

bagi perusahaan.

2. Untuk mengembangkan layanan

yang sudah ada maka kebutuhan

informasi yang dibutuhkan pada

strategi ini adalah adalah Data dan

Informasi Pegawai, Data Evaluasi

Kepuasaan Pegawai Dengan Sistem

Pada Infokost, dan Data dan

Informasi Pengembangan Layanan.

3. Dapat disimpulkan bahwa Infokost

dapat terus menggunakaan atau

memanfaatkan API (Application

Program Interface) dan CMS

(Content Management System) saat

ini karena sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dan divisi IT perlu

meningkatkan kualitas API

(Application Program Interface) dan

CMS (Content Management System)

Page 175: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

151

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

dan CMS (Content Management

System) masuk kedalam kaudran Key

Operational dikarenakan mendukung

aktivitas transaksi bisnis operasional

perusahaan.

yang disesuaikan dengan

perkembangan teknologi dan desain

sistem yang mudah dipahami oleh user

sehingga dapat mempermudah setiap

divisi untuk melakukan pekerjaannya.

5. Memanfaatkan

live chat pada

website dan mobile

application untuk

mempermudah

komunikasi.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI internal pada Portofolio McFarlan

strategic grid Infokost belum

memanfaatkan fitur Live chat yang

memudahkan komunikasi.

TIDAK SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat ini

tidak sesuai dengan dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-

2020. Gap yang terjadi dikarenakan

belum terpenuhinya kebutuhan

Infokost akan layanan Live chat.

DEVELOPED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools PESTEL

(technology) dimana faktor tersebut

meliputi perkembangan teknologi itu

sendiri yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar dalam

meningkatkan kegiatan proses bisnis

perusahaan dan keuntungan materil

bagi perusahaan.

2. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan

informasiyang dibutuhkan pada

strategi ini adalah data evaluasi

kepuasan pengguna layanan website

dan mobile application, data dan

informasi pengembangan layanan.

3. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI internal pada analisis struktur

organisasi dan analisa swot

“memaksimalkan kemampuan yang

dimiliki pegawai-pegawai Infokost

Page 176: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

152

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

untuk dapat mengembangkan layanan

yang sudah tersedia”, Infokost

diharapkan mampu melakukan

pelatihan kepada para pegawainya

untuk meningkatkan kemampuan para

pegawai atau recruitment pegawai

baru yang ahli dalam tujuan untuk

meningkatkan kebutuhan sistem

informasi perusahaan.

Page 177: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

153

Keterangan:

Pada tabel 4.14 terdapat 5 pemanfaatan penerapan strategi bisnis SI,

diantara 5 pemanfaatan tersebut terdapat 4 pemanfaatan yang sesuai antara kondisi

perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan yang berarti bahwa kondisi

saat ini dengan strategi yang ditargetkan sudah sesuai. Sedangkan ada 1

pemanfaatan penerapan strategi bisnis SI yang tidak sesuai antara kondisi

perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan.

Untuk meningkatkan kebutuhan bisnis SI dimasa yang akan mendatang

maka dibutuhkan aplikasi/software yang memang sesuai dengan kebutuhan

Infokost. Sama halnya dengan hasil penerapan strategi bisnis SI, peneliti disini akan

menjabarkan mengenai beberapa aplikasi/software yang digunakan oleh Infokost

apakah perlu dilakukan upgrade, deloved, retained, dan optimize.

Tabel 4. 15 Hasil Analisis Aplikasi pada Infokost

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status Usulan

1. Divisi Sales

and

Marketing

Ms. Powerpoint Digunakan untuk

membantu pegawai dalam

melakukan presentasi

mengenai Infokost.

Aktif DEVELOPED,

Perusahaan dapat

menggunakan aplikasi

presentasi lainnya yang

memiliki fitur lebih banyak

agar tampilan lebih menarik.

Aplikasi yang dapat

digunakan Infokost selain

Ms. Powerpoint adalah Prezi

dan Slides.

2. Divisi Sales

and

Marketing

Facebook

business manager

Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan.

Aktif RETAINED,

Infokost menggunakan

Facebook untuk

memasarkan usahanya

merupakan pilihan yang

tepat karena media sosial

seperti Facebook saat ini

masih memiliki banyak

penggemar yang

menggunakannya terbukti

dari data statistika

penggunaan media sosial di

Page 178: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

154

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status Usulan

Indonesia menurut Hootsuite

dan We are social yang

menempatkan Facebook

diurutan kedua

3. Divisi Sales

and

Marketing

Twitter

Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan.

Aktif RETAINED,

Infokost menggunakan

Twitter untuk memasarkan

usahanya merupakan pilihan

yang tepat karena media

sosial seperti Twitter saat ini

masih memiliki banyak

penggemar yang

menggunakannya terbukti

dari data statistika

penggunaan media sosial di

Indonesia menurut Hootsuite

dan We are social yang

menempatkan Twitter

diurutan ketujuh.

4. Divisi Sales

and

Marketing

Youtube Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan.

Aktif RETAINED,

Infokost menggunakan

Youtube untuk memasarkan

usahanya merupakan pilihan

yang tepat karena media

sosial seperti Youtube saat ini

masih memiliki banyak

penggemar yang

menggunakannya terbukti

dari data statistika

penggunaan media sosial di

Indonesia menurut Hootsuite

dan We are social yang

menempatkan Youtube

diurutan pertama.

5. Divisi Sales

and

Marketing

Instagram Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan.

Aktif RETAINED,

Infokost menggunakan

Instagram untuk

memasarkan usahanya

merupakan pilihan yang

tepat karena media sosial

seperti Instagram saat ini

masih memiliki banyak

penggemar yang

menggunakannya terbukti

dari data statistika

penggunaan media sosial di

Indonesia menurut Hootsuite

dan We are social yang

menempatkan Instagram

diurutan keempat.

6. Divisi Sales

and

Marketing

Pinters Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan.

Aktif UPGRADE,

Infokost menggunakan

Pinters untuk memasarkan

Page 179: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

155

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status Usulan

usahanya merupakan pilihan

yang kurang tepat karena

media sosial seperti Pinters

saat ini tidak memiliki

banyak penggemar

khususnya di Indonesia

terbukti dari data statistika

penggunaan media sosial di

Indonesia menurut Hootsuite

dan We are social yang tidak

terdapat aplikasi Pinters.

7. Divisi Sales

and

Marketing

Google+ Digunakan untuk

mempromosikan

perusahaan

Aktif RETAINED,

Infokost menggunakan

Google+ untuk memasarkan

usahanya merupakan pilihan

yang tepat karena media

sosial seperti Google+ saat

ini masih memiliki banyak

penggemar yang

menggunakannya terbukti

dari data statistika

penggunaan sosial media di

Indonesia menurut Hootsuite

dan We are social yang

menempatkan Google+

diurutan kedelapan.

9. Divisi Sales

and

Marketing

dan Divisi IT

Coreldraw Digunakan untuk meng-

edit foto.

Aktif RETAINED,

Aplikasi ini menjadi

alternatif bagi Infokots

dalam meng-edit gambar

karena fitur yang

ditawarkannya cukup

lengkap dan hasilnya cukup

memuaskan.

8. Divisi Sales

and

Marketing

dan Divisi IT

Photoshop Digunakan untuk

mendesain segala

kebutuhan Infokost.

Aktif RETAINED,

Photoshop merupakan

aplikasi utama untuk meng-

edit gambar pada Infokost

karena aplikasi ini cukup

mudah digunakan.

9. Divisi Admin Google Analytic Digunakan untuk

menganalisis customer

yang mengunjungi website

perusahaan.

Aktif RETAINED,

Google Analytic sangat

cukup membantu kebutuhan

Infokost dalam menganalisa

pengunjung pada website.

10. Divisi Admin Ms. Excel Digunakan untuk mengatur

data-data yang diperlukan

bagi perusahaan.

Aktif RETAINED,

Untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan dalam hal

pendataan maka diperlukan

aplikasi yang mendukung

Page 180: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

156

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status Usulan

pendataan secara mudah,

maka Infokost telah tepat

menggunakan Ms. Excel

sebagi alat bantu dalam

menunjang pendataan yang

terjadi di Infokost.

11. Divisi Admin Ms. Word Digunakan untuk membuat

laporan.

Aktif RETAINED,

Untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan dalam hal

pembuatan laporan maka

Infokost telah tepat

menggunakan Ms. Word

karena penggunaannya yang

mudah.

12. Divis IT Invision Digunakan untuk

prototyping tools dalam

membuat desain user

interface (UI) bagi

frontend.

Aktif RETAINED,

Aplikasi ini dapat men-

design, me-review, menguji

dan membagikannya kepada

anggota tim lainnya, Invision

juga dapat digunakan untuk

merancangan website dan

mobile application.

13. Divisi IT Slack Digunakan untuk

berkomunikasi antar

individu untuk melakukan

pengelolaan proyek,

dokumen, dan fitur-fitur

lain yang dibutuhkan untuk

produktivitas tim.

Aktif RETAINED,

Untuk saat ini slack sangat

berguna bagi Infokost dalam

berdiskusi mengenai

pekerjaan.

14 Semua Divisi Trello Digunakan untuk

melakukan komunikasi

antar divisi dalam

mengerjakan proyek

bersama-sama.

Aktif RETAINED,

Trello dapat digunakan pada

Website, Android, dan IOS.

Trello juga sudah terintegrasi

dengan Telegram dan Slack.

Dengan menggunakan Trello

komunikasi antara tim

penggembang juga dapat

berjalan dengan baik karena

kita dapat mengetahui apa

dan sampai mana proses

yang sedang dikerjakan

anggota tim yang lain.

15 Divisi admin

dan Divisi IT

Website Infokost Digunakan sebagai sarana

layanan untuk pemilik

properti dan customer

dalam bertransaksi dan

layanan bagi siapa saja

yang membutuhkan

informasi terkait

perusahaan.

Aktif UPGRADE,

Berdasarkan hasil penerapan

strategi bisnis SI pada poin

pertama maka Infokost harus

melakukan pengembangan

layanan untuk memberikan

kepuasan bagi para

penggunanya.

Page 181: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

157

No. Unit Kerja Nama Aplikasi Pemanfaatan Status Usulan

16. Semua Divisi Whatsapp Digunakan untuk

berkounikasi antar divisi

dan customer.

Aktif RETAINED,

Infokost menggunakan

Whatsapp sebagai alat untuk

berkomunikasi, merupakan

pilihan yang tepat karena

Whatsapp di Indonesia

memiliki banyak penggemar

yang menggunakannya

terbukti dari data statistika

menurut Hootsuite dan We

are social yang

menempatkan Whatsapp

diurutan ketiga.

17. Divisi admin

dan Divisi IT

Infokost mobile

application

Digunakan sebagai sarana

layanan untuk pemilik

properti dan customer

dalam bertransaksi.

Aktif UPGRADE,

Berdasarkan hasil penerapan

strategi bisnis SI pada poin

pertama maka Infokost harus

melakukan pengembangan

layanan untuk memberikan

kepuasan bagi para

penggunanya.

4.3.2 Analisis Penerapan Strategi Teknologi Informasi

Gambar 4. 24 Bagan Analisis Penerapan Strategi TI

Strategi TI pada Infokost mencakup kebijakan dan layanan teknologi serta

strategi untuk mengakusisi pengelolan TI dan sumber daya manusia SI/TI.

Page 182: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

158

Tabel 4. 16 Hasil Analisis Penerapan Strategi TI

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

1. Memfaatkan

Cloud

Computing

sebagai server

perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI internal pada arsitektur jaringan,

Infokost telah menggunakan cloud flare

yang merupakan DNS management.

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat ini

sudah sesuai dengan dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-

2020

UPGRADE.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools PESTEL

(technology) dimana faktor tersebut

meliputi perkembangan teknologi itu

sendiri yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar dalam

meningkatkan kegiatan proses bisnis

perusahaan dan keuntungan materil bagi

perusahaan. Penggunaan cloud

computing diharapkan dapat

mempermudah kegiatan bisnis

perusahaan, selain itu Infokost harus

tetap mengembangkannya dan tidak

hanya puas terhadap apa yang

digunakannya saat ini.

2. Berdasarkan analisa lingkungan bisnis

SI/TI external mengenai tren jaringan

komputer, Infokost perlu melakukan

upgrade mengenai jaringan komputer

yang tersedia dengan memanfaatkan edge

computing. karena Edge Computing

dirancang untuk mengatasi kelemahan

yang dialami oleh cloud computing

seperti ketersediaan data yang lebih cepat

dibandingkan sebelumnya sehingga

memudahkan kegiatan bisnis.

Page 183: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

159

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

2. Memanfaatkan

perkembangan

teknologi

informasi untuk

menunjang

kegiatan bisnis

perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI internal pada analisis hardware dan

software Infokost telah menggunakan

beberapa hardware yang cukup terbaru

untuk menunjang kegiatan bisnisnya saat

ini.

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat ini

sudah sesuai dengan dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-

2020

UPGRADE.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis external pada tools PESTEL

(technology) dimana faktor tersebut

meliputi perkembangan teknologi itu

sendiri yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar dalam

meningkatkan kegiatan proses bisnis

perusahaan dan keuntungan materil bagi

perusahaan. Sehingga penggunaan

teknologi informasi yang sesuai dengan

kebutuhannya akan memberikan dampak

positif bagi perusahaan, seiring

berkembangnya teknologi perusahaan

juga harus menyeleksi teknologi mana

saja yang mampu memberikan

keunggulan yang lebih bagi perusahaan.

2. Dapat disimpulkan berdasarkan analisis

lingkungan SI/TI internal pada analisis

hardware dan software bahwa Infokost

telah mengikuti bayak perkembangan

teknologi dengan baik akan tetapi

perkembanngan teknologi akan sangat

baik apabila dapat diimbangi dengan

kemampuan yang mumpuni dari seluruh

pegawai Infokost.

Page 184: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

160

No. Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

3. Fokus terhadap

kemampuan dan

kapasitas jumlah

pegawai pada

perusahaan

khususnya divisi

IT untuk

meningkatkan

teknologi

informasi yang

ada.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan

SI/TI internal pada analisis struktur

organisasi didapatkan info bahwa di

Infokost masih kekurangan tenaga ahli

pada divisi IT ini karena masih sedikitnya

anggota pada divisi IT yang hanya

berjumlah 4 orang padahal bisnis ini

berada pada sektor digital.

TIDAK SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat ini

tidak sesuai dengan dengan strategi

yang ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost 2016-

2020. Gap yang terjadi dikarenakan

Infokost belum dapat

mempekerjakan cukup pegawai di

divisi IT.

DEVELOPED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis internal pada tools SWOT dimana

faktor tersebut Memaksimalkan

kemampuan yang dimiliki pegawai-

pegawai Infokost untuk dapat

mengembangkan layanan yang tersedia

dengan arti lain bahwa pegawai Infokost

khususnya bidang IT mampu

meningkatkan layanan dengan

kemampuan terbaiknya.

2. Melakukan mini workshop terhadap para

pegawai Infokost untuk meningkatkan

kemampuannya.

3. Proses penerimaan pegawai dilakukan

dengan lebih selektif untuk mendapatkan

pegawai yang lebih berkompeten.

Infokost harus ikut andil dalam

penerimaan pegawainya baik pada proses

interview atau tes tulis.

Page 185: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

161

Keterangan:

Pada tabel 4.15 terdapat 3 pemanfaatan penerapan strategi teknologi

informasi, diantara 3 pemanfaatan tersebut terdapat 2 pemanfaatan yang sesuai

antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan yang berarti

bahwa kondisi saat ini dengan strategi yang ditargetkan sudah sesuai. Sedangkan

ada 1 penerapan strategi teknologi informasi yang tidak sesuai antara kondisi

perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan.

4.3.3 Analisis Penerapan Strategi Manajemen SI/TI

Gambar 4. 25 Bagan Analisis Penerapan Strategi Manajemen SI/TI

Strategi manajemen SI/TI merupakan strategi yang mencakup kebijakan

umum yang diterapkan melalui perusahaan untuk memastikan konsistensi

penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan perusahaan dan memastikannya

memberikan manfaat bisnis yang tersedia.

Page 186: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

162

Tabel 4. 17 Hasil Analisis Penerapan Strategi Manajemen SI/TI

No Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

1. Mengembangkan

layanannya

dengan mengikuti

tren pasar yang

sedang

berlangsung

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis internal pada analisis SWOT “Selalu

menggunakan teknologi yang terbaru

untuk meningkatkan daya saing

perusahaan”. Dapat diartikan berati

Infokost telah berusaha memenuhi

kebutuhan bisnisnya dengan mengikuti

penggunaan SI/TI dengan baik dalam

rangka menunjang kebutuhan bisnisnya.

2. Berdasarkan hasil analisis lingkungan

bisnis internal CSF tujuan divisi IT adalah

untuk “meningkatkan layanan yang ada

pada Infokost agar lebih inovatif” dan

indikator sasaran yang didapat adalah

“memudahkan pengguna dalam

menggunakan layanan-layanan yang telah

tersedia di Infokost” dengan tujuan

tersebut maka perusahaan melakukan

pengembangan layanan produk sesuai

kebutuhan dan tren pasar.

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi

saat ini sudah sesuai dengan

dengan strategi yang

ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost

2016-2020.

UPGRADE.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis SWOT “Selalu

menggunakan teknologi yang terbaru

untuk meningkatkan daya saing

perusahaan” dan analisis CSF pada divisi

sales and marketing “Fokus

mengembangkan layanan Infokost ke

beberapa wilayah di Indonesia”. Dengan

kedua analisis tersebut berarti Infokost

harus mampu mensinergikan antara

divisi-divisi yang ada di Infokost untuk

mengembangkan bisnisnya dengan

mengikuti tren pasar yang diharapkan.

2. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan

informasiyang dibutuhkan pada strategi

ini adalah data evaluasi kepuasan

pemilik properti, data evaluasi kepuasan

penyewa properti, dan data dan

informasi pengembangan layanan.

Dengan data-data tersebut Infokost dapat

mengetahui keinginan pasar saat ini dan

mampu mengembangkan layanannya.

Page 187: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

163

No Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

2. Mampu

mengembangkan

layanan Infokost

ke beberapa

wilayah lain di

Indonesia.

Berdsarkan hasil analisis lingkungan bisnis

internal SWOT Infokost baru mengembangkan

layanannya di beberapa kota besar di Indonesia

dengan database properti yang belum cukup

banyak.

TIDAK SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat

ini tidak sesuai dengan dengan

strategi yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra

Infokost 2016-2020. Gap yang

terjadi dikarenakan Infokost

masih fokus kepada kota-kota

yang telah diiklankannya.

DEVELOPED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada tools Value Chain dimana

aktivitas utama adalah “menentukan

sasaran kegiatan pemasaran” ini

bertujuan untuk mengetahui pangsa

pasar yang tepat dalam menganalisa

kebutuhan pengguna untuk

meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan. Infokost harus mleakukan

riset pemasaran dengan baik agar tidak

menjadi kerugian bagi Infokost.

2. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan informasi

yang dibutuhkan pada strategi ini

adalah Data evaluasi kepuasan pemilik

properti, dan Data evaluasi kepuasan

penyewa properti. Jika dengan data

tersebut Infokost dapat mengetahui

tingkat kepuasan pengguna maka

Infokost dapat melebarkan bisnisnya

kebeberapa kota lain di Indonesia

untuk mengetahui dengan pasti

wilayah mana yang akan

dipasarkannya .

Page 188: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

164

No Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

3. Menjalin

kerjasama dengan

berbagai

perusahaan/startup

lain.

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan bisnis

internal CSF tujuan divisi sales and

marketing adalah untuk “Melakukan

pendekatan ke perusahaan yang mungkin

ingin melakukan kerjasama dengan Infokost”

dan indikator sasaran yang didapat adalah

“Meningkatnya layanan yang ada di Infokost

” dengan tujuan tersebut maka perusahaan

dapat bekerjasama dengan pihak ketiga atau

perusahaan lain untuk meningkatkan

layanannya.

2. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada SWOT, strategi ini masuk ke

dalam S03 “Melakukan kerjasama dengan

beberapa perusahaan yang tidak hanya

bergerak dibidang yang sama” .

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi

saat ini sudah sesuai dengan

dengan strategi yang

ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost

2016-2020.

UPGRADE.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada tools SWOT mengenai

kekuatan/ Strength perusahaan

“Memiliki rekanan perusahaan yang

banyak dan beragam di bawah naungan

GDP Venture”, Selain itu Infokost

perlu mengembangkan kerja samanya

dengan berbagai perusahaan/startup

yang lebih banyak lagi agar dapat

meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan.

2. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan informasi

yang dibutuhkan pada strategi ini

adalah data dan informasi perusahaan,

data dan informasi pengembangan

layanan.

3. Dari hasil analisis di atas maka dapat

disimpulkan bahwa Infokost dapat

terus melakukan kerjasama dengan

perusahaan/ stratup lain karena dapat

menarik keuntungan dalam pemasaran

dan kegiatan bisnis serta sesuai dengan

kebutuhan perusahaan saat ini dan di

masa yang akan datang.

Page 189: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

165

No Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

4. Melakukan

pemasaran melalui

layanan media

sosial untuk

memberikan

kemudahan

kepada pengguna.

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan bisnis

internal CSF tujuan divisi sales and

marketing adalah “Mengiklankan layanan

Infokost dengan baik secara online dan

offline” dan indikator sasaran yang didapat

adalah “Meningkatnya jumlah pengguna

Infokost” dengan tujuan tersebut maka

Infokost dapat mengiklankan layanannya

dengan baik tanpa batas waktu dan tempat.

2. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada SWOT adalah “Melakukan

iklan layanan sebaik mungkin dengan

memanfaatkan media sosial”.

3. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada value chain, kegiatan ini

masuk kedalam aktivitas utama yaitu

“Pemasaran melalui media website, mobile

application, media sosial, word of mouth,

dan mengikuti event”.

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat

ini sudah sesuai dengan dengan

strategi yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra

Infokost 2016-2020.

UPGRADE.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan analisa lingkungan bisnis

internal CSF “Dapat mengiklankan

layanan Infokost dengan baik secara

online dan offline” dengan measurement

“meningkatnya jumlah kunjungan pada

website dan mobile application maka

Infokost harus” dengan itu Infokost

harus mampu memasarkan layanannya

dengan baik melalui media sosial.

Infokost harus terus mengembangkan

media sosial yang digunakannya untuk

menunjang kebutuhan pengguna.

2. Berdasarkan analisa lingungan SI/TI

internal pada analisa software, dengan

menggunakan media sosial yang

memang sedang popular maka Infokost

dapat menekan biaya pengeluaran dalam

melakukan pemasaran sehingga kegiatan

pemasaran dapat berjalan dengan

mudah.

3. tidak hanya penggunaan media sosial

apa saja tapi divisi sales and marketing

juga harus mampu membuat content

yang menarik agar banyak pengguna

yang tertarik.

Page 190: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

166

No Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

4. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan informasi

yang dibutuhkan pada strategi ini adalah

data evaluasi kepuasan penyewa properti

dan data evaluasi kepuasan pemilik

properti.

5. Mengedepankan

kepuasan bagi para

pengguna

Infokost.

1. Berdasarkan hasil analisis lingkungan bisnis

internal CSF tujuan divisi admin adalah

“Memberikan layanan yang terbaik kepada

seluruh pemilik dan penyewa properti” dan

indikator sasaran yang didapat adalah

“Kepuasan bagi para pemilik dan penyewa

properti Infokost” dengan tujuan tersebut

maka kebutuhan pemilik dan penyewa

properti dapat terpenuhi dengan baik.

2. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada SWOT yaitu S05 “Selalu

menggunakan teknologi baru yang dianggap

dapat memberikan kemudahan dalam

kegiatan bisnis untuk meningkatkan daya

saing”.

3. Berdasarkan analisis lingkungan bisnis

internal pada value chain, kegiatan ini

masuk kedalam aktivitas utama yaitu

“Pelayanan kepada para pemilik dan

penyewa properti”.

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat

ini sudah sesuai dengan dengan

strategi yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra

Infokost 2016-2020.

UPGRADE.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan informasi

yang dibutuhkan pada strategi ini adalah

data evaluasi kepuasan pemilik properti

dan data evaluasi kepuasan penyewa

properti. Dengan begitu Infokost dapat

memastikan bahwa para pegawainya

telah memberikan pelayanan yang

terbaik kepada seluruh pengguna

Infokost atau belum.

2. Berdasarkan analisa lingkungan bisis

internal SWOT “Memaksimalkan

kemampuan yang dimiliki pegawai-

pegawai Infokost untuk dapat

mengembangkan layanan yang sudah

tersedia” maka divisi sales and

marketing perlu mengadakan mini

workshop untuk melatih para

pegawainya dalam menghadapi

pengguna Infokost.

Page 191: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

167

No Strategi Yang

Ditargetkan Kondisi Saat Ini Analisis Penerapan Usulan

6. Untuk menarik

banyak pengguna

maka Infokost

memeberikan

promo-promo

menarik.

Berdasarkan analisis lingkungan bisnis internal

pada SWOT yaitu ST2 “Memberikan promo-

promo menarik kepada para pemilik dan

penyewa properti agar mampu menarik

minatnya”.

SESUAI

Hasil analisis dari kondisi saat

ini sudah sesuai dengan

dengan strategi yang

ditargetkan berdasarkan

dokumen Renstra Infokost

2016-2020.

RETAINED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan layanannya,

yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis strukur

organisasi Infokost perlu

mempertahankan divisi sales and

marketing agar pemasaran dapat

berjalan dengan baik dan membantu

perusahaan untuk meningkatkan

keuntungan bagi perusahaan.

2. Untuk mengembangkan layanan yang

sudah ada maka kebutuhan

informasiyang dibutuhkan pada

strategi ini adalah data evaluasi

kepuasan pemilik properti dan data

evaluasi kepuasan penyewa properti.

Data-data tersebut dapat menjadi

masukan bagi Infokost dalam

memberikan promo-promo yang tepat

untuk menggaet para customer

Infokost.

Page 192: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

168

Keterangan:

Pada tabel 4.16 terdapat 6 pemanfaatan penerapan strategi manajemen

SI/TI , diantara 6 pemanfaatan tersebut terdapat 5 pemanfaatan yang sesuai antara

kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan yang berarti bahwa

kondisi saat ini dengan strategi yang ditargetkan sudah sesuai. Sedangkan ada 1

pemanfaatan penerapan strategi manajemen SI/TI yang tidak sesuai antara kondisi

perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan.

4.3.4 Rencana Penerapan Strategi Digital

Berdasarkan hasil dari analisa mengenai kesenjangan atau gap antara

kondisi perusahaan saat ini yang didapatkan dari hasil analisis lingkungan bisnis

internal, analisis lingkungan bisnis external, analisis lingkungan SI/TI internal, dan

analisis lingkungan SI/TI external dengan strategi yang telah ditargetkan oleh

perusahaan berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020. Maka diperoleh

hasil berupa penerapan strategi digital yang yang sudah dipetakan kedalam analisis

penerapan startegi bisnis, analisis penerapan strategi TI, dan analisis penerapan

strategi manajemen SI/TI . Diantara 14 pemanfaatan tersebut terdapat 11

pemanfaatan yang sesuai antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang

ditargetkan yang berarti bahwa kondisi saat ini dengan strategi yang ditargetkan

sudah sesuai. Sedangkan ada 3 pemanfaatan penerapan strategi digital yang tidak

sesuai antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang ditargetkan. Berikut

ini merupakan rencana penerapan srategi digital yang diurutkan berdasarkan

prioritas yang harus dikerjakan terlebih dahulu:

Page 193: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

169

Tabel 4. 18 Penjadwalan Hasil Penerapan Strategi Digital

No Strategi yang

Ditargetkan Usulan Alasan

1. Fokus terhadap

kemampuan dan

kapasitas jumlah

pegawai pada

perusahaan

khususnya divisi

IT untuk

meningkatkan

teknologi

informasi yang

ada.

DEVELOPED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis

lingkungan bisnis internal pada

tools SWOT dimana faktor tersebut

Memaksimalkan kemampuan yang

dimiliki pegawai-pegawai Infokost

untuk dapat mengembangkan

layanan yang tersedia dengan arti

lain bahwa pegawai Infokost

khususnya bidang IT mampu

meningkatkan layanan dengan

kemampuan terbaiknya.

2. Melakukan mini workshop terhadap

para pegawai Infokost untuk

meningkatkan kemampuannya.

3. Proses penerimaan pegawai

dilakukan dengan lebih selektif

untuk mendapatkan pegawai yang

lebih berkompeten. Infokost harus

ikut andil dalam penerimaan

pegawainya baik pada proses

interview atau tes tulis.

Untuk mewujudkan

rencana startegi digital

yang belum dapat

terlaksana maka yang

pertama Infokost perlu

lakukan adalah fokus

terhadap SDM yang ada

di perusahaannya karna

dengan SDM yang

memiliki keahlian yang

cukup baik maka dapat

merealisasikan segala

rencana strategi

perusahaan yang

tertunda.

2. Memanfaatkan

live chat pada

website dan

mobile

application untuk

mempermudah

komunikasi.

DEVELOPED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan hasil analisis

lingkungan bisnis external pada

tools PESTEL (technology) dimana

faktor tersebut meliputi

perkembangan teknologi itu sendiri

yang dapat memberikan

keuntungan yang sangat besar

dalam meningkatkan kegiatan

proses bisnis perusahaan dan

keuntungan materil bagi

perusahaan.

2. Untuk mengembangkan layanan

yang sudah ada maka kebutuhan

informasi yang dibutuhkan pada

strategi ini adalah data evaluasi

kepuasan pengguna layanan website

dan mobile application, data dan

informasi pengembangan layanan.

Fitur live chat pada

website dan mobile

application dapat

memberikan kemudahan

bagi para customer dalam

berkomunikasi. Dengan

SDM yang cukup ahli

maka nantinya akan

terealisasikannya juga

fitur lain yang terdapat

pada layanan Infokost.

Page 194: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

170

No Strategi yang

Ditargetkan Usulan Alasan

3. Berdasarkan hasil analisis

lingkungan SI/TI internal pada

analisis struktur organisasi dan

analisa swot “memaksimalkan

kemampuan yang dimiliki pegawai-

pegawai Infokost untuk dapat

mengembangkan layanan yang

sudah tersedia”, Infokost

diharapkan mampu melakukan

pelatihan kepada para pegawainya

untuk meningkatkan kemampuan

para pegawai atau recruitment

pegawai baru yang ahli dalam

tujuan untuk meningkatkan

kebutuhan sistem informasi

perusahaan.

3. Mampu

mengembangkan

layanan Infokost

ke beberapa

wilayah lain di

Indonesia.

DEVELOPED.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan

Infokost dalam meningkatkan

layanannya, yaitu:

1. Berdasarkan analisis lingkungan

bisnis internal pada tools Value

Chain dimana aktivitas utama

adalah “menentukan sasaran

kegiatan pemasaran” ini bertujuan

untuk mengetahui pangsa pasar

yang tepat dalam menganalisa

kebutuhan pengguna untuk

meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan. Infokost harus

melakukan riset pemasaran dengan

baik agar tidak menjadi kerugian

bagi Infokost.

2. Untuk mengembangkan layanan

yang sudah ada maka kebutuhan

informasi yang dibutuhkan pada

strategi ini adalah Data evaluasi

kepuasan pemilik properti, dan Data

evaluasi kepuasan penyewa

properti. Jika dengan data tersebut

Infokost dapat mengetahui tingkat

kepuasan pengguna maka Infokost

dapat melebarkan bisnisnya

kebeberapa kota lain di Indonesia

untuk mengetahui dengan pasti

wilayah mana yang akan di

pasarkannya .

Ketika kebutuhan akan

SDM yang cukup ahli dan

tambahan fitur sudah

dapat terealisasikan maka

Infokost dapat fokus

untuk mengembangkan

layananya kebeberapa

wilayah lain untuk

mengembangkan

bisnisnya.

Page 195: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

168

Page 196: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

171

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Penerapan strategi digital ini dibuat untuk membantu Infokost untuk

menentukan suatu usulan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi

kesenjangan atau cara untuk mencapai strategi SI bisnis, strategi TI dan strategi

manajemen SI/TI dimasa yang akan datang sesuai dengan yang ditargetkan

berdasarkan dokumen Renstra Infokost 2016-2020.

2. Berdasarkan hasil analisa penerapan strategi digital terdapat 14 pemanfaatan

penerapan strategi digital, diantara 14 pemanfaatan tersebut terdapat 11

pemanfaatan yang sesuai antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi

yang ditargetkan yang berarti bahwa kondisi saat ini dengan strategi yang

ditargetkan sudah sesuai. Sedangkan ada 3 pemanfaatan penerapan strategi

digital yang tidak sesuai antara kondisi perusahaan saat ini dengan strategi yang

ditargetkan.

3. Terdapat beberapa usulan yang dapat digunakan oleh perusahaan berdasarkan

hasil penerapan strategi digital terhadap rencana strategi perusahaan yang tidak

sesuai berdasarkan analisis gap yang sudah di petakan kedalam strategi bisnis

SI, TI, manajemen SI/TI yang berupa memaksimalkan kemampuan yang

dimiliki pegawai-pegawai Infokost dengan melakukan work shop, proses

penerimaan pegawai dilakukan dengan lebih selektif untuk mendapatkan

Page 197: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

172

pegawai yang lebih berkompeten, memanfaatkan perkembangan teknologi

digital itu sendiri, melakukan riset pemasaran dengan baik agar tidak menjadi

kerugian bagi Infokost, dan terus melakukan promosi dengan giat.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dihasilkan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Perlu adanya pembahasan lebih lanjut mengenai dampak strategi digital di

Infokost.

2. Infokost perlu menindaklanjuti terhadap gap/ kesenjangan yang ditemukan

dalam penelitan ini.

Page 198: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

171

Page 199: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

173

DAFTAR PUSTAKA

Amarullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Arjanti, R. A., & Mosal, R. L. (2012). Startup, Indonesia! Inspirasi dan Pelajaran

dari Para Pendiri Bisnis Digital. Jakarta: Kompas.

Bharadwaj, A., El Sawy, O. A., Pavlou, P. A., & Venkatraman, N. (2013). Digital

Business Strategy : Toward A Next Generation Of Insights . MIS Quarterly,

471-482.

Darmawan, D., & Fauzi, N. K. (2013). Sistem Informasi Manajemen . Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Fariani, R. I. (2014). Analisis Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi dengan menggunakan Framework Ward & Peppard di Perguruan

Tinggi ABC. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 1-7 .

Gelinas, U. J., & Dull, R. B. (2012). Accounting Information System 9th Edition.

Canada: Cengage Learning.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, B. U., & Lamatenggo, N. (2011). Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara .

Holotiuk, F., & Beimborn, D. (2017). Critical Success Factors of Digital Business

Strategy. 13th International Conference on Wirtschaftsinformatik, 1-15.

Irawan, Y. (2017). Perencanaan StrategIs SI/TI Dengan menggunakan Framework

Ward & Peppard di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah

Pekanbaru . Computer Science Journal, 1-8.

Page 200: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

174

Jogiyanto. (2010). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi IV. Yogyakarta:

Andi Offset.

Johnson, G., & Scholes, K. (2002). Exploring Corporate Strategy. Italy: Pearson

Education Limited.

Kwahk, K. Y., & Ge, X. (2012). The Effects Of Sosial Media on E-Commerce : A

Perspective Of Social Impact Theory. 45th Hawaii International

Conference on System Sciences, 1814-1823.

Laudon, Kenneth, C. L., & Jane, P. (2012). Management Information Systems

Managing The Digital Firm, Twelfth Edition . New Jersey: Prentice Hall

Inc.

Mithas, S., Tafti, A., & Mitchell, W. (2013). How a Firm’s Competitive

Environment and Digital Strategic Posture Influence Digital Business

Strategy. MIS Quarterly.

Muchsam, Y., Falahah, & Saputro, G. I. (2011). Penerapan GAP Analysis Pada

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan

(Studi Kasus PT.XYZ). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi

2011, 1-8.

Nicka, P. S., & Samopa, F. (2017). Strategic Planning of Information Systems /

Information Technology at KOMINFO Department in Malang.

International Journal of Education and Research , 1-18.

Peppard, J., & Ward, J. (2016). The Strategic Management of Information Systems:

Building a Digital Strategy, 4th Edition. England: Wiley.

Page 201: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

175

Perdani, M. K., Widyawan, & Santoso, P. I. (2018). Faktor-Faktor yang

Memperngaruhi Pertumbuhan Startup di Yogyakarta.

Rangga, A. A., Setyohadi, D. B., & Santoso, A. J. (2017). Strategic Planning of

Information System (Case Study: Ministry of Religious Affairs in Southwest

Sumba) . International Journal of Computer Engineering and Information

Technology, 1-7.

Ries, E. (2011). Lean Startup, how today’s entrepreneur use continuous innovation

to create radically successful business. United States : Crown Publishing

Group.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2011). Sistem Informasi Akutansi (Terjemahan

oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary). Jakarta: Salemba Empat.

Ross, J. W., Sebastian, I. M., Beath, C., Mocker, M., Moloney, K. G., & Fonstad,

N. O. (2016). Designing and Executing Digital Strategies. Thirty Seventh

International Conference on Information Systems , 1-17.

Schneider, G. (2012). Elctronic Commerce : Tenth Edition. Boston: Cengage

Learning.

Shelly, G. B., & Rosenblatt, H. J. (2012). System analysis and design nineth edition

. United States of America : Course Technology.

Simamora, M. (2011). Peranan Inkubator Bisnis Teknologi Dalam Pengembangan

Technopreneur di Indonesia. In Seminar & Workshop Technopreneur: How

to Use your Own Business Using Open Source Software, 1-11.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

CV Alfabetha.

Page 202: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

176

Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akutansi. Bandung: Lingga Jaya.

Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Waspodo, B., Fitroh, & Putri, K. R. (2018). Implementation of Digital Strategy On

PT Crowde Membangun Bangsa. The 6th International Conference on

Cyber and IT Service Management, 1-6.

Page 203: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

177

LAMPIRAN

Page 204: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

178

Page 205: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

179

Page 206: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

180

Page 207: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

181

Page 208: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

182

Page 209: SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI DIGITAL PADA INFOKOST …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...vi ABSTRAK Risky Eriana Sari – 11140930000099, Penerapan Strategi Digital

183