skripsi - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/30381/1/jiptummpp-gdl-damasgigih-29553-1... · pasien...

21
i SKRIPSI DAMAS GIGIH PRATAMA STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Upload: ngokien

Post on 20-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SKRIPSI

DAMAS GIGIH PRATAMA

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA

PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN

GAGAL JANTUNG

(Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Oleh:

DAMAS GIGIH PRATAMA

08040050

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS Drs. Didik Hasmono, MS., Apt.

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN

GAGAL JANTUNG

(Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

pada tanggal 28 Juli 2012

Oleh:

DAMAS GIGH PRATAMA

08040050

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt.

NIP. UMM 114.0704.0450

Penguji III Penguji IV

Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt. Annisa Farida Muti, S. Farm., M.Sc., Apt

iv

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia dan

kasih sayang kepada hamba-Nya, karena hanya dengan pertolongan-Nya skripsi

yang berjudul “STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN GAGAL

JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)” dapat

terselesaikan tepat waktu dan sebaik-baiknya.

Selanjutnya, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu

dosen serta rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyelasian skripsi

ini. Terimakasih kepada:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang

3. Ibu Melani Naurita, S.Si., Apt selaku pembimbing penulis di RSI Aisyiyah

Malang yang banyak memberikan masukan hingga terselesaikannya tugas

akhir ini.

4. Bapak Arik dan Ibu Martiah yang telah membantu kelancaran penelitian di

RSI Aisyiyah ini.

5. Bapak Drs. H. Achmad Inoni, Apt., selaku staf ahli farmasi yang telah

memberikan pengarahan dan motivasi kepada setiap mahasiswa.

6. Ibu Uswatun Chasanah selaku Pembantu Dekan II dan Ketua Program

Studi farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

yang telah membina dengan sabar dan penuh tanggung jawab.

7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku pembimbing I, Dosen Wali

dan Ibu bagi penulis yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing,

mengarahkan dan memberi semangat kepada penulis selama mengikuti

pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

sampai terselesaikannya tugas akhir ini.

8. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt., selaku pembimbing II yang telah

memberikan ide serta berbagi wawasan beliau kepada penulis hingga tugas

akhir ini selesai.

v

9. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt. dan Ibu Annisa Farida Muti, S.

Farm., M.Sc., Apt selaku penguji yang dengan sabar telah memberikan

masukan dan saran dalam penyelesaian tugas akhir ini.

10. Seluruh dosen, laboran dan staff Tata Usaha Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dan memberikan

motivasi kepada penulis.

11. Rekan-rekan farmasi angkatan 2008 yang telah berjuang bersama dengan

penulis di program studi farmasi hingga titik akhir studi.

12. Rekan seperjuangan skripsi di bidang klinik, Agustin, Maria, Ephen, Reni,

Norma, Jo, Dimas, Eka, Yugo, Hermawan, Alvian serta yang lainnya yang

telah berbagi suka duka dalam penulisan skripsi ini.

13. Mas Anggy, rekan angkatan 2007 yang telah membantu dengan

pengalamannya untuk penyelesaian skripsi ini.

14. Keluarga tercinta, ayahanda Syamsudin, ibunda Farida Aryanti dan adik-

adikku David, Dadin, mbak Dinda dan dek Ayil, yang selalu

membangkitkan semangat penulis untuk segera menyelesaikan studi di

Program Studi Farmasi.

Akhir kata, penulis memohon maaf atas ketidaksempurnaan penulisan

skripsi ini dan dengan senang hati mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang farmasi klinik baik bagi penulis maupun

pembaca.

Wassalammualaikum wr. wb.

Malang, Juli 2012

Damas Gigih Pratama

vi

RINGKASAN

Peningkatan kejadian gagal jantung merupakan epidemik global, terutama

pada geriatrik, yang menghabiskan biaya perawatan yang besar, kecacatan dan

kematian. Ironisnya kemajuan pengobatan untuk penyakit arteri koroner dan

sindrom iskemik akut justru menyebabkan peningkatan populasi mereka yang

selamat dengan disfungsi ventrikel kiri yang akan berkembang menjadi gagal

jantung (Starling, 2007). Gagal jantung dapat mempengaruhi jantung kiri atau

jantung kanan atau keduanya secara bersamaan. Pasien dengan gagal jantung kiri

menunjukkan gejala cardiac output yang rendah dan peningkatan tekanan vena

pulmonar, dispnea adalah gejala yang menonjol. Tanda-tanda retensi cairan

terutama terjadi pada pasien dengan gagal jantung kanan, dimana pasien

menunjukkan edema, kongesti hepar, dan asites (Tierney et al, 2002). Tujuan

terapi pasien dengan gagal jantung yaitu identifikasi dan koreksi kondisi yang

mendasari gagal jantung, mengeliminasi acute precipitating yang menimbulkan

gejala, penatalaksanaan gagal jantung, modulasi respon neurohormonal dan

perpanjangan masa hidup mereka yang dapat bertahan (Chatterjee & Fifer, 2011).

Dari jalur neurohormonal, angiotensin II memiliki banyak mekanisme yang

berkonstribusi pada efek buruk pada gagal jantung. Angiotensin II meningkatkan

tekanan vaskular sistemik secara langsung dengan meningkatkan vasokonstriksi.

Angiotensin II juga memfasilitasi pelepasan Norepinephrine (NE) dari ujung saraf

adrenergik, mempertinggi aktivasi SNS (Sympathetic Nervous System) serta

meningkatkan retensi natrium melalui efek langsung pada tubulus ginjal dan

dengan menstimulasi pelepasan aldosteron (Parker et al, 2008).

Renin angiotensin aldosteron system (RAAS) adalah jalur utama yang

mengatur volume, retensi garam dan air (Parker et al, 2008). Golongan ACE

inhibitor digunakan pertama kali sebagai terapi hipertensi yang mana

menunjukkan penurunan tekanan darah. ACE inhibitors sebagai antagonis RAAS

dan menyeimbangkan vasodilatasi arteri dan vena (Tang & Young, 2007). ACE

inhibitors memblok sistem renin angiotensin aldosteron (RAAS) dengan cara

menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, menimbulkan

vasodilatasi dengan membatasi vasokonstriksi yang diinduksi angiotensin II. ACE

inhibitors juga menurunkan sekresi aldosteron yang dapat menyebebkan

remodeling ventrikel, fibrosis miokard, apoptosis miosit, cardiac hypertrophy,

pengeluaran norepinephrine (NE), vasokonstriksi dan retensi air dan natrium

(Schwinghammer, 2009).

ACE inhibitors menurunkan kadar angiotensin II hanya pada beberapa

minggu pemberian, sehingga terdapat mekanisme lain yang menjaga tekanan

darah, salah satunya adalah peningkatan konsentrasi bradikinin (Sica, 2005). ACE

inhibitors juga menghambat perusakan bradikinin, yang merupakan stimulator

pelepasan nitric oxide, maka pelepasan nitric oxide juga akan semakin besar.

Senyawa ini menghambat produksi angiotensin II dan endotel-1 oleh endothelial.

Peningkatan bioavailabilitas dari nitric oxide juga menghambat fungsi agregasi

platelet (Spieker & Lüscher, 2005).

Obat – obat golongan ACE inhibitor terdiri dari benazepril, captopril,

cilazapril, enalapril, fosinopril, lisinopril, perindopril, quinapril, ramipril dan

trandolapril, namun hanya captopril, enalapril, lisinopril dan ramipril (Hamilton &

Hui, 2006). Captopril dan Lisinopril adalah senyawa aktif obat, sedangkan

vii

enalapril dan ramipril adalah prodrug, yang akan berubah menjadi senyawa aktif

bila mengalami metabolisme di hati (Sweetman, 2007).

Captopril adalah golongan ACE Inhibitor yang sering digunakan dalam

terapi gagal jantung karena penggunaan captopril sebagai ACE inhibitor dapat

mencapai konsentrasi plasma puncak captopril setelah satu jam pemberian,

sedangkan ramipril membutuhkan dua sampai empat jam untuk mencapai

konsentrasi puncak dalam plasma (Pilote et al, 2008). Secara khusus, captopril

menghambat pembentukan angiotensin II dari angiotensin I dan mencegah

perusakan bradikinin. Dengan adanya aktivitas tersebut, captopril menurunkan

tekanan arteri sistemik, menurunkan tekanan vaskular dan tekanan pengisian

jantung serta meningkatkan cardiac output. Selain itu, aktivitas captopril dalam

menurunkan angiotensin II dapat mencegah myocarditis. Penurunan myocarditis

ini ditunjukkan dengan menurunnya hipertropi jantung dan penurunan kejadian

dan keparahan inflamasi dan fibrosis jantung (Bahk et al, 2008).

Efek samping dari obat-obat golongan ACE inhibitor adalah hipotensi,

pusing, lelah, sakit kepala, mual serta batuk kering (Sweetman, 2007). Namun

menurut Hamilton & Hui (2006), tidak selalu menganggap batuk kering yang

terjadi pada pasien yang menerima captopril adalah akibat dari peningkatan

konsentrasi bradikinin oleh ACE inhibitor, karena peningkatan keparahan batuk

juga menunjukkan perburukan kondisi gagal jantung, sehingga perlu adanya

penilaian yang teliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tentang pola penggunaan obat dan

profil penggunaan captopril pada pasien gagal jantung yang dirawat di instalasi

rawat inap RSI Aisyiyah Malang. Penelitian ini dilakukan dengan metode

observasional retrospektif dengan mengolah dan menjelaskan data dari data rekam

medik kesehatan (RMK) pasien gagal jantung rawat inap pada periode April 2011

– April 2012.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan sembilan dari 40 pasien (22,5%)

penderita gagal jantung menerima terapi captopril. Dari seluruh pasien gagal

jantung yang dirawat di instalasi rawat inap RSI Aisiyah Malang terdapat 60%

pasien gagal jantung berjenis kelamin perempuan dan 40% berjenis kelamin laki-

laki. Sedangkan dari sembilan pasien yang mendapatkan terapi captopril terdapat

67% pasien berjenis kelamin perempuan dan 33% pasien berjenis kelamin laki-

laki. Banyaknya pasien perempuan yang menderita gagal jantung terkait dengan

faktor resiko yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Penyebab utama

kejadian gagal jantung pada laki-laki adalah infark miokard, sedangkan pada

perempuan, hipertensi menjadi penyebab utamanya (Parker et al, 2008).

Berdasarkan hasil Studi Farmingham, perkembangan dari hipertensi menjadi

gagal jantung sangat sering bahkan menjadi faktor resiko utama terjadinya gagal

jantung (Francis, 2007).

Usia juga merupakan faktor resiko terjadinya gagal jantung yang

berhubungan dengan penurunan kemampuan jantung, peningkatan massa

ventrikel kiri dan ketidakteraturan kontraksi ventrikel kiri. Penelitian Rosen et al

(2009) menunjukkan bahwa usia dan hipertropi ventrikel kiri berpengaruh pada

kordinasi kontraksi miokard sebelum serangan disfungsi ventrikel kiri muncul.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSI Aisyiyah Malang menunjukkan bahwa

pasien yang menderita gagal jantung lebih di dominasi oleh pasien yang berusia

antara 37 – 65 tahun yakni sebesar lima pasien. Sedangkan pasien dengan rentang

viii

usia 66 – 82 tahun sebanyak empat pasien. Banyaknya penderita gagal jantung

yang berusia kurang dari 65 tahun kemungkinan terkait faktor lain antara lain

gaya hidup, obesitas dan riwayat penyakit keluarga.

Berdasarkan guidelines terapi gagal jantung dari ACC/AHA, hampir di

semua derajat keparahan (grade A, B dan C) terapi yang disarankan adalah ACE

inhibitors, dengan catatan tidak ada faktor lain yang memaksa untuk penggunaan

terapi yang lain (faktor individual, penyakit kardiovaskular lain, edema). ACE-I

juga dapat digunakan pada pasien dengan disfungsi ventrikular tanpa gejala

(Asymptomatic). Dengan menurunkan preload dan afterload, obat ini dapat

melambatkan laju dilatasi ventrikel dengan demikian akan menunda timbulnya

gagal jantung. Sehingga, ACE-I berguna pada semua pasien, dari mereka yang

tanpa gejala sampai mereka dengan gagal jantung berat (Katzung & Parmley,

2004).

Namun dari hasil penelitian di RSI Aisyiyah Malang pada keseluruhan

pasien gagal jantung didapatkan bahwa captopril hanya digunakan pada 22,5%

pasien. Sedangkan terapi yang paling banyak diberikan adalah golongan diuretik,

utamanya furosemid (97,5%). Dari data pasien pengguna captopril, seluruh pasien

yang mendapatkan terapi captopril juga mendapatkan terapi furosemid dan tujuh

dari sembilan pasien (77,78%) juga mendapatkan kombinasi terapi spironolakton.

Pemberian diuretik ini terkait dengan penyakit penyerta pasien dengan kasus

edema paru dan hipertensi. Hal ini sesuai dengan panduan dari ACC/AHA

(American College of Cardiologists / American Heart Association) yang

merekomendasikan diuretik diberikan pada semua pasien yang mengalami retensi

cairan, dan sebaiknya dikombinasikan dengan ACE inhibitors (Fonarow, 2007).

Dosis captopril yang sering dipakai adalah 3x1 (25 mg) dengan lama

perawatan kurang dari enam hari (pada enam orang pasien). Pemberian terapi

captopril pada pasien gagal jantung tidak dilakukan peningkatan dosis yang

bertahap, sedangkan menurut Dec (2005), pemberian dosis ACE inhibitor

sebaiknya ditingkatkan secara bertahap hingga didapatkan dosis terapi yang tepat.

Pemberian dosis secara bertahap ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

hipotensi akibat pemberian captopril. Kondisi 78% pasien ketika KRS mengalami

perbaikan sedangkan 11% pasien KRS dalam kondisi meninggal dan 11% lainnya

KRS dalam kondisi sembuh.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dosis pemberian captopril di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang sebesar 12,5 mg dan 25 mg yang

diberikan dengan frekuensi dua kali sehari (bdd) atau tiga kali sehari (tdd) secara

oral. Obat yang digunakan pada pasien gagal jantung adalah ACE inhibitors,

Diuretik, Angiotensin Receptor Blockers, Inotropik positif dan Vasodilator nitrat.

Perlu adanya peran farmasis untuk memberikan asuhan kefarmasian kepada

pasien dan interaksi langsung dengan klinisi di ruangan agar didapatkan gambaran

kondisi pasien yang lebih baik serta permasalahan-permasalahan terkait obat,

sehingga nantinya bisa didapatkan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien yang

bersangkutan.

ix

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN GAGAL

JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)

Captopril adalah golongan ACE inhibitors yang bekerja dengan cara

menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, menimbulkan

vasodilatasi dengan membatasi vasokonstriksi yang diinduksi angiotensin II.

Captopril juga menurunkan sekresi aldosteron. Efek-efek yang dapat

diminimalisir oleh captopril adalah menurunkan remodeling ventrikel, fibrosis

miokard, apoptosis miosit, cardiac hypertrophy, pengeluaran norepinephrine

(NE), vasokonstriksi dan retensi air dan natrium. Vasodilator endogen bradikinin

juga meningkat dengan adanya captopril.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pola penggunaan

obat pada pasien gagal jantung dan profil penggunaan captopril pada pasien gagal

jantung yang dirawat di instalasi rawat inap RSI Aisyiyah Malang. Metode yang

digunakan adalah observasional retrospektif, dengan penyajian data secara

deskriptif dari data RMK pasien gagal jantung rawat inap pada periode April 2011

– April 2012.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa captopril tidak digunakan sebagai

terapi tunggal pada gagal jantung. Kombinasi yang sering digunakan dari

sembilan pasien adalah bersama terapi diuretik (sembilan pasien; 100%),

antagonis aldosteron (tujuh pasien; 77,78%) dan vasodilator nitrat (enam pasien;

66,67%). Dosis captopril yang digunakan oleh 55,56% (lima) pasien adalah 3x1

(25mg), 33,33% (tiga) pasien adalah 2x1 (12,5mg) dan 11,11% (satu) pasien

adalah 3x1 (12,5mg) yang semuanya diberikan secara oral. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah terapi yang digunakan pada pasien gagal jantung adalah ACE

inhibitors, Diuretik, Angiotensin Receptor Blockers, Inotropik positif dan

Vasodilator nitrat, sudah sesuai dengan guidelines terapi yang ada.

Kata kunci: Captopril, Gagal Jantung

x

ABSTRACT

THE STUDY OF CAPTOPRIL UTILIZATION INPATIEN

WITH HEART FAILURE (The Research was conducted at Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang)

Captopril worked by inhibit the conversion of angiotensin I into angiotensin

II, causing vasodilation by limiting angiotensin II-induced vasoconstriction.

Captopril also reduce the secretion of aldosterone. The effect that can be

minimized by this agent such as reducing ventricular remodeling, myocardial

fibrosis, myocyte apoptosis, cardiac hypertrophy, norepinephrine (NE) release,

vasoconstriction , sodium and water retention. Endogenous vasodilator bradykinin

also increased with the captopril.

The aim of this study was to observe the pattern of all drugs including

captopril utilization inpatients with heart failure at RSI Aisyiyah Malang. The

methode of this study was observational study, and the data was collected

restropectively. The presentation of data used descriptive study based on medical

records inpatient with heart failur at RSI Aisyiyah Malang period April 2011 –

April 2012

The result of this study showed that captopril is not use as a single therapy

in heart failure. From nine inpatient in this study, showed the combination therapy

are frequently used diuretics (nine patient; 100%), aldosterone antagonists (seven

patient; 77.78%) and nitrate vasodilators (six patient; 66.67%). Dose of captopril

used by 55.56% (five) patients are 3x1 (25mg), 33.33% (three) patient are 2x1

(12.5 mg) and 11.11% (one) patient are 3x1 (12.5 mg) of which are given orally.

In conclusion, the therapies used in patients with heart failure such as ACE

inhibitors, diuretics, Angiotensin Receptor Blockers, inotropic positive and

Vasodilators of nitrate, are in appropriate with the existing guidelines therapies.

Keyword: Captopril, Heart Failure

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. vi

ABSTRAK....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

2. 1. Definisi Gagal Jantung .................................................................. 5

2. 2. Etiologi Gagal Jantung .................................................................. 5

2. 3. Epidemiologi Gagal Jantung ......................................................... 6

2. 4. Patofisiologi Gagal Jantung .......................................................... 7

2. 5. Faktor Resiko Gagal Jantung ........................................................ 16

2. 6. Penatalaksanaan Terapi Gagal Jantung ......................................... 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 24

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 28

4. 1. Rancangan Penelitian .................................................................... 28

4. 2. Populasi Dan Sampel .................................................................... 28

4. 3. Kriteria Data Inklusi ..................................................................... 28

4. 4. Kriteria Data Eksklusi ................................................................... 28

xii

4. 5. Bahan Penelitian ........................................................................... 29

4. 6. Instrument Penelitian .................................................................... 29

4. 7. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................... 29

4. 8. Definisi Operasional ..................................................................... 29

4. 9. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 30

4. 10. Analisa Data .................................................................................. 31

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 32

5.1. Data Seluruh Pasien Gagal Jantung .............................................. 32

5.2. Pasien Penderita Gagal Jantung dengan Terapi Captopril ............ 35

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 40

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 49

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Penyebab gagal jantung............................................................................ 6

V.1 Pola penggunaan terapi utama pada pasien gagal jantung ....................... 33

V.2 Pola penggunaan terapi penyerta pada pasien gagal jantung ................... 34

V.3 Pola penggunaan terapi utama pada pasien gagal jantung ....................... 36

V.4 Pola kombinasi terapi utama pada pasien gagal jantung .......................... 36

V.5 Pola penggunaan terapi penyerta pada pasien gagal jantung ................... 36

V.6 Dosis, Rute Dan Frekuensi Penggunaan Captopril .................................. 37

V.7 Penyakit penyerta pada pasien gagal jantung ........................................... 38

V.8 Data kreatinin pada pasien gagal jantung ................................................. 38

V.9 Data Na+ pada pasien gagal jantung pengguna captorpil ........................ 38

V.10 Data K+ pada pasien gagal jantung pengguna captorpil ......................... 38

V.11 Data Cl- pada pasien gagal jantung pengguna captorpil ......................... 38

V.12 Data radiologi pada pasien gagal jantung pengguna captopril ................ 38

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Hubungan cardiac output (digambarkan sebagai cardiac index)

Dengan preload (digambarkan oleh tekanan sumbatan arteri paru) ......... 8

2.2 Remodeling ventrikel ................................................................................ 10

2.3 Jalur pembentukan angiotensin II ............................................................. 11

2.4 Efek dari angiotensin II dan aldosteron .................................................... 12

2.5 Site of action dari golongan diuretik ......................................................... 20

3.1 Kerangka konseptual studi penggunaan obat

pada pasien gagal jantung ......................................................................... 26

3.2 Kerangka operasional penelitian pada pasien gagal jantung ..................... 27

5.1 Distribusi jenis kelamin pasien penderita gagal jantung ........................... 32

5.2 Distribusi umur pasien penderita gagal jantung ........................................ 33

5.3 Distribusi jenis kelamin pasien gagal jantung ........................................... 35

5.4 Distribusi umur pasien gagal jantung ....................................................... 35

5.5 Lama perawatan pasien gagal jantung pengguna captopril ....................... 39

5.6 Kondisi KRS pasien gagal jantung pengguna captopril ............................ 39

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 53

2 Surat Pernyataan ............................................................................... 54

3 Data Induk ........................................................................................ 55

4 Nilai Normal Data Laboratorium ..................................................... 76

5 Daftar Obat Paten ............................................................................. 77

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ACC/AHA : American College of Cardiologist/American Heart Association

ACE : Angiotensin Converting Enzyme

ACE-I : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

AF : Atrial Fibrilasi

AKI : Acute Kidney Injury

ALO : Acute Lung Oedema

ANP : Atrial Natriuretic Peptide

ARB : Angiotensin Receptor Blocker

AT1 / AT2 : Angiotensin Type 1 / Angiotensin Type 2

AVP : Arginine Vasopressin

BNP : B-Type Natriuretic Peptide

BUN : Blood Urea Nitrogen

CAD : Coronary Artery Disease

cAMP : Cyclic Adenosine Monophosphate

CHD : Coronary Heart Disease

CKD : Chronic Kidney Disease

CVD : Cardiovascular Disease

DM : Diabetes Mellitus

DRP : Drug Related Problem

EDV : End-Diastolic Volume

EKG : Elektrokardiogram

EPHESSUS : Eplerenon Post-Acute Myocardial Infarction Heart Failure

Efficacy and Survival Study

ESV : End-Systolic Volume

ET-1 : Endothelin-1

Hb : Hemoglobin

HOPE : Heart Outcomes and Prevention Evaluation

HT : Hypertention

IL : Interleukin

IMA : Infarck Myocard Acute

xvii

ISDN : Isosorbide Dinitrate

KP : Koch Pulmonum

KRS : Keluar Rumah Sakit

LPD : Lembar Pengumpul Data

LPM : Liter per Menit

LVEF : Left Ventricular Ejection Fraction

MRS : Masuk Rumah Sakit

NE : Norepinephrine

NIDDM : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

NSAID : Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs

NYHA : New York Heart Association

OMI : Old Myocard Infarction

PND : Paroksimal Nocturnal Dyspnue

RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone System

RALES : Randomized Aldactone Evaluation Study

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RPD : Riwayat Penyakit Dahulu

RR : Respiratory Rate

RS / RSI : Rumah Sakit / Rumah Sakit Islam

SNS : Sympathetic Nervous System

SVR : Systemic Vascular Resistence

TD : Tekanan Darah

TNF- α : Tumor Necrosis Factor- α

VSD : Ventrikular Septal Defect

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 46 – 2011 s/d

2012, Jakarta: PT. ISFI.

Armstrong, P. W., 2011. Aldosteron Antagonists - Last Man Standing?.n engl j

med 364;1 2011

Ärnlöv, J., 2009. Diminished Renal Function and the Incidence of Heart Failure.

Current Cardiology Reviews, 2009, Vol. 5, No. 3.

Ashley, E.A. & Niebauer, J. 2004. Cardiology Explained, Chicago: Remedica,

pp. 93

Bahk, T. J., Daniels, M. D., Leon, J. S., Wang, K. & Engman, D. M., 2008.

Comparison of Angiotensin Converting Enzyme Inhibition and Angiotensin

II Receptor Blockade for the Prevention of Experimental Autoimmune

Myocarditis. National Institutes of Health: Int J Cardiol. 2008 March

28; 125(1): 85–93. doi:10.1016/j.ijcard.2007.04.062.

Brendan, P., 2007. The Human Heart: A Basic Guide to Heart Disease, 2nd

Edition. Lippincott Williams & Wilkins.

Chatterjee, N. A. & Fifer, M. A., 2011. Heart Failure, In: Lilly, L. S.,

Pathophysiology of Heart Filure, A collaborative project of medical

studentsand faculty, 5th

Edition, Philadelphia: WoltersKluwers, pp 235-

237

Chilton, R. & Talbert, R, L., 2008. Cardiovascular Testing, In: Dipiro, J.T.,

Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells,B.G. & Posey, L.M.

Pharmacotherapy a pathophysiologic Approach, 7th

Edition, New York:

McGraw-Hill, pp. 95

DiSalvo, T., 2005.The Clinical Syndrome of Heart Failure, In: Dec, G.W. Heart

Failure a Comprehensive Guide to Diagnosis and treatment, New York:

Marcel Dekker.

Dumitru, I., 2012. Heart Failure. Medscape Reference article 163062.

www.emedicine.medscape.com Diakses tanggal 31 Maret 2012.

Fahri, I., 2010. Evaluasi Ekokardiografi pada Gagal Jantung Diastolik,

Department of Cardiology and Vascular Medicine, Faculty of Medicine –

University of Indonesia, http://www.kardiologi-

ui.com/newsread.php?id=365. Diakses tanggal 23 Januari 2012.

xix

Fonarow, G.C., 2007. Heart Failure, In: Cannon, C. P. & O’Gara, P. T. Critical

Pathways in Cardiovascular Medicine, 2nd

Edition, Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins.

Francis, G. S., 2007. Pathophysiology of the Heart Failure Clinical Syndrome, In:

Topol, E. J. Textbook of Cardiovascular Medicine, 3rd

Edition, Lippincott

Williams & Wilkins.

Hall, J. E. & Granger, J. P., 2005. Regulation of Fluid and Electrolyte Balance in

Hypertension: Role of Hormones and Peptides, In: Battegay, E. J., Lip, G.

Y. H. & Bakris, G. L. HYPERTENSION Principles and Practice, Boca

Raton: Taylor & Francis, pp 121-138

Hamilton, P. & Hui, D., 2006. Drugs and Drugs: A practical Guide to the Safe

Use of Common Drugs in Adults, Canada.

Hauptman, P. J. & Swedberg, K., 2010. Management of overt heart failure, In:

Yusuf, S., Cairns, J. A., Camm, A. J., Fallen, E. L. & Gersh, B. J. Evidence-

Based Cardiology, 3rd

Edition, Singapore: Wiley-Blackwell.

Hess, O.M. & Carrol, J.D.,2007. Clinical Assessment of Heart Failure, In: Libby,

P., Bonow, R.O., Mann, D.L. & Zipes, D.P. BRAUNWALD’S Heart

Disease a Textbook of Cardiovascular Medicine, 8th

Edition,

Philadelphia: Saunders Elsevier.

Jessup, M., 2003.Aldosteron Blockade and Heart Failure. n engl j med 348;14

2003.

Kannel, W.B., 2005. Multivariable Evaluation of Candidate for Cardiovascular

Disease, In: Rosendorff,C. Essential Cardiologi Principles and Practice,

2nd

Edition, New Jersey: Humana Press.

Katzung, B.G. & Parmley, W.W., 2004. Drugs Used In Heart Failure, In:

Katzung, B.G. Basic & Clinical Pharmacology, Ed. 9th

, Boston: McGraw-

Hill.

Katzung, B.G. & Parmley, W.W., 2007. Drugs Used In Heart Failure, In:

Katzung, B.G. Basic & Clinical Pharmacology, 10th

Edition, Boston:

McGraw-Hill, pp. 209-210

Mann, D. L., 2008. Pathophysiology of Heart Failure, In: Libby, P., Bonow, R.

O., Mann, D. L. & Zipes, D. P. Braunwald’s Heart Disease a Textbook of

Cardiovascular Medicine, 8th

Edition, Philadelphia: Saunders Elsevier.

Mann, J. F. E. & Schiffrin, E. L., 2010. Renal Dysfunction, In: Yusuf, S., Cairns,

J. A., Camm, A. J., Fallen, E. L. & Gersh, B. J. Evidence-Based

Cardiology, 3rd Ed, Wiley-Blackwell, pp 1110.

xx

Mazzolai, L. & Nussberger, J., 2005. The Renin-Angiotensin-Aldosteron System,

In: Battegay, E. J., Lip, G. Y. H. & Bakris, G. L. HYPERTENSION

Principles and Practice, Boca Raton: Taylor & Francis, pp 148

Parker, R.B., Rodgers, J.E. & Cavallari, L.H., 2008. Heart Failure, In: Dipiro,

J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells,B.G. & Posey,

L.M.Pharmacotherapy a pathophysiologic Approach, 7th

Edition, New

York: McGraw-Hill, pp. 187

Pilote, L., Abrahamowicz, M., Eisenberg, M., Humphries, K., Behlouli, H. & Tu,

J. V., 2008. Effect of different angiotensin-converting-enzyme inhibitors on

mortality among elderly patients with congestive heart failure. CMAJ; May

6, 2008; 178(10).

Rocchioli, J. P. & McMurray, J. J. V., 2010. Epidemiologi and Preventingof Heart

Failure and Management of asymptomatic left ventricular systolic

dysfungtion, In: Yusuf, S., Cairns, J. A., Camm, A. J., Fallen, E. L. &

Gersh, B. J. Evidence-Based Cardiology, 3rd

Edition, Singapore: Wiley-

Blackwell.

Rosen, B. D., Fernandes, V. R. S., Nasir, K., Helle-Valle, T., Jerosch-Herold, M.,

Bluemke, D. A. & Lima, J. A. C., 2009. Age, Increased Left Ventrikular

Mass, and Lower Regional Myocardial Perfusion are Related to Greater

Extent of Myocardial Dyssinchrony in Asymptomatic Individuals. The

Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis. National Institutes of Health :

Circulation. 2009 September 8; 120(10): 859–866. doi:

10.1161/CIRCULATIONAHA.108.787408.

Schwinghammer, T, L., 2009. Cardiovascular Disorder, In: Wells, B, G., Dipiro,

J, T., Schwinghammer, T, L. & Dipiro, C, V. Pharmacotheraphy

Handbook, 7th

Edition, New York: McGraw-Hill, pp. 86.

Scoote, M., Purcell, I. F. & Poole-Wilson, P. A., 2005. Pathophysiology of Heart

Failure, In: Rosendorf, C. Essential cardiology, Principles and practice,

2nd

Edition, New Jersey: Humana Press.

Sica, D. A., 2005. Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors, In: Battegay, E. J.,

Lip, G. Y. H. & Bakris, G. L. HYPERTENSION Principles and Practice,

Boca Raton: Taylor & Francis, pp 475-489

Spieker, L. E. & Luscher, T. F., 2005. Vascular Fungtion in Hipertension: Role of

Endothelium-Derived Factors, In: Battegay, E. J., Lip, G. Y. H. & Bakris,

G. L. HYPERTENSION Principles and Practice, Boca Raton: Taylor &

Francis, pp 99-118

Starling, R. C., 2007. Global Pandemic of Heart Failure, In: Topol, E. J.

Textbook of Cardiovascular Medicine, 3rd

Edition, Lippincott Williams &

Wilkins.

xxi

Sweetman, S.C., 2007. Cardiovascular Drugs. Martindale: The Complete Drug

Reference, 5th Edition. London: Pharmaceutical Press. Electronic version.

Tang, W. H. W. & Young, J. B., 2007. Chronic Heart Failure Management, In:

Topol, E. J. Textbook of Cardiovascular Medicine, 3rd

Edition, Lippincott

Williams & Wilkins.

Tierney, L. M., McPhee, S. J. & Papadakis, M. A., 2002. Diagnosis dan Terapi

Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: Salemba Medika, pp 326-344

Tomaschitz, A., Pilz, S., Ritz, E., Meinitzer, A., Boehm, B. O. & Marz, W., 2010.

Plasma aldosterone levels are associated with increased cardiovascular

mortality: the Ludwigshafen Risk and Cardiovascular Healt (LURIC) study.

European Heart Journal (2010) 31, 1237-1247.

Ward,J., Clarke, R. & Linden, R., 2009. At a Glance Fisiologi, Jakarta: Erlangga,

pp 32-35.

Williams, D. M., & Bourdet, S. V., 2008.Chronic Obstructive Pulmonary Disease,

In: Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells,B.G., Posey,

L.M. Pharmacotherapy a pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New

York: McGraw-Hill, pp. 507.