skripsi -...

16
SKRIPSI CLUSIVE MEZA PERWITASARI STUDI INAKTIVASI PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,01% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Upload: lehanh

Post on 05-Jun-2019

333 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

SKRIPSI

CLUSIVE MEZA PERWITASARI

STUDI INAKTIVASI PENGAWET BENZALKONIUM

KLORIDA 0,01% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI

DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE

PENGENCERAN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

i

SKRIPSI

CLUSIVE MEZA PERWITASARI

STUDI INAKTIVASI PENGAWET BENZALKONIUM

KLORIDA 0,01% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI

DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE

PENGENCERAN

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

ii

Lembar Pengesahan

STUDI INAKTIVASI PENGAWET BENZALKONIUM

KLORIDA 0,01% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI

DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE

PENGENCERAN

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh:

CLUSIVE MEZA PERWITASARI

NIM: 08040083

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

M. Agus Syamsur Rijal, M.Si.,Apt. Drs. H. Achmad Inoni, Apt.

iii

Lembar Pengujian

STUDI INAKTIVASI PENGAWET BENZALKONIUM

KLORIDA 0,01% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI

DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE

PENGENCERAN

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji

pada Tanggal 14 Juli 2012

Oleh :

CLUSIVE MEZA PERWITASARI

NIM : 08040083

Disetujui Oleh:

Penguji I Penguji II

M. Agus Syamsur Rijal, S. Si, M. Si, Apt Drs. Achmad Inoni, Apt.

Penguji III Penguji IV

Dian Ermawati, S.Farm., Apt. Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia

atas seluruh hambanya. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada rasulullah

SAW, kesejahteraan semoga terlimpah kepada keluarga, sahabat serta orang-

orang beriman.

Dengan terselesainya skripsi yang berjudul STUDI INAKTIVASI

PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,01% b/v PADA SEDIAAN

INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE

PENGENCERAN ini, perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. M. Agus syamsur Rijal, M.Si., Apt., sebagai Pembimbing I dan Drs. H.

Achmad Inoni., Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun

dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt dan Dian Ermawati, S. Farm, Apt.

sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp. Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, atas kesempatan yang

diberikan untuk mengikuti program sarjana.

4. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Sovia Aprina Basuki, sebagai Dosen Wali yang telah memberikan

bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama

saya mengikuti program sarjana.

v

7. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium

Kimia Terpadu II: Mas Sigit, Mba’ Susi, Mas ferdi yang banyak membantu

saya.

8. PT. Aditamaraya Farmindo dan PT. Brataco yang telah membantu dalam

penyediaan bahan penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Kedua Orang tuaku tercinta Sudarmanto dan Ismiati, dan kakakku.

Terimakasih banyak atas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, nasehat,

kesabaran, dukungan moral maupun materi dan do’a yang telah diberikan.

Apa yang aku raih tidak mampu membalas semua yang telah kalian berikan

kepadaku selama ini.

10. Teman-teman skripsi Steril: Fatkia, Raliby, Putu, Yayan, Fella, Diaz, Fandy,

Arin. Terimakasih banyak atas semangat, kerjasama, saran, kritik, dan

masukannya, sekalipun pernah beda pendapat.

11. Sahabat-sahabatku tersayang Maria Ayu Kartikasari dan Nopi Yuriasari,

serta Indana, Halina, Herisna. Terimakasih telah menjadi keluarga baru

yang menemani dan membantu belajar, memberi semangat dan dukungan.

12. Asharul Fahrizi yang selalu memberi motivasi, dukungan, dan do’a.

Terimakasih ya.

13. Teman-teman angkatan 2008 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan

kita selama 4 tahun ini. Semoga masih bisa seperti ini dan tetap dekat

seperti keluarga.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas

bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.

Amin.

Malang, Juli 2012

Clusive Meza Perwitasari

08040083

vi

RINGKASAN

STUDI INAKTIVASI PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA 0,01%

b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA

DENGAN METODE PENGENCERAN

Sediaan injeksi merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi,

atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum

digunakan secara parenteral. Dalam hal ini, sterilitas sangat penting karena cairan

tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan

tempat infeksi yang dapat terjadi dengan mudah.

Dalam penelitian ini akan digunakan sampel dengan penambahan zat

pengawet benzalkonium klorida 0,01% b/v dari sediaan injeksi difenhidramin HCl

dosis ganda bervolume kecil (15 ml). Dimana dalam penggunaan sediaan dosis

ganda rentan terkontaminasi adanya mikroba, maka perlu dilakukan pengujian

sterilitas pada sediaan.

Sterilisasi merupakan persyaratan paling penting dari sediaan injeksi

terutama injeksi dosis ganda karena kemungkinan kontaminasi mikroba yang

dapat berasal dari bahan obat dan bahan pembantu, atau akibat prosedur kerja

yang tidak aseptik dan kesalahan pada cara sterilisasi akhir. Menurut Suplemen 1

Farmakope Indonesia edisi IV, bahwa jika bahan uji mempunyai aktivitas

antimikroba, lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai

atau dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang cukup.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengenceran yang

dibutuhkan untuk menginaktivasi pengawet benzalkonium klorida 0,01% b/v serta

mengetahui hasil uji sterilitas terhadap sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis

ganda. Uji ini dilakukan dengan suatu metode yakni pengenceran sediaan dalam

sejumlah media yang cukup dengan berbagai perbandingan. Sampel yang

digunakan terlebih dahulu diencerkan untuk menghilangkan pengaruh antibakteri

dan antifungi yang ada dalam sediaan injeksi dosis ganda sehingga tidak

mempengaruhi hasil uji. Untuk menghilangkan pengaruh daya antibakteri dan

antifungi dilakukan pengenceran sediaan dengan aqua pro injeksi dengan

perbandingan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, dilakukan replikasi sebanyak 3 kali kemudian

diamati selama 14 hari. Setelah itu dilakukan uji sterilitas sampel sebanyak 6 vial

dan diamati selama 14 hari.

Untuk media kontrol lingkungan Laminar Air Flow digunakan nutrien broth

agar, untuk mengontrol kondisi LAFC secara umum diantaranya filter udara, serta

cabinet memenuhi persyaratan kondisi aseptis untuk meyakinkan bahwa kondisi

ruangan tidak terkontaminasi. Sedangkan untuk kontrol pembanding digunakan

media Thioglikolat dengan bakteri Bacillus subtilis dan media Kasamino dengan

jamur Candida albicans untuk uji fertilitas, sedangkan untuk uji sterilitas

digunakan media Thioglikolat dan media Kasamino tanpa penambahan bakteri.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa untuk uji inaktivasi pengawet

benzalkonium klorida 0,01% b/v pada sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis

ganda didapatkan tingkat perbandingan untuk media thioglikolat 1:1 dan

kasamino 1:5 sebagai penentuan untuk uji sterilitas selanjutnya. Selain itu untuk

uji sterilitas juga didapatkan hasil bahwa sediaan steril.

vii

ABSTRACT

THE STUDY OF INACTIVATION PRESERVATIVE BENZALKONIUM

CHLORIDE 0,01 % W/V ON INJECTION PREPARATIONS MULTIPLE

DOSE DIPHENHYDRAMINE HCl WITH DILUTION METHOD

The injection preparation is sterile preparation forms liquid, emulsions,

suspensions, or powders must be dissolved or suspended before the first parenteral

use. Sterilization is the most important requirements of the injection preparation

by injecting a multiple dose because of the possibility of microbial contamination.

According to the Indonesian Pharmacopoeia Supplement 1 IV edition, that if the

test materials have antimicrobial activity, do the test after neutralization with an

appropriate neutralizing material or by diluting in a sufficient number of media.

The study aims to determine the level of dilution required to inactivate the

preservative benzalkonium chloride 0.01% w/v and to know the results of sterility

testing of diphenhydramine hydrochloride injection dosage multiple doses. This

test is conducted by a method of the dilution of preparation in number of medium

with a sufficient range of comparison to eliminate the effects of the antibacterial

and antifungal, it made preparations dilution with aqua pro injection with a ratio

of 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5. For environmental control media, Laminar Air Flow used

nutrient broth. Whereas for the comparator control is used a media Thionglikolat

with the bacterium Bacillus subtilis and Kasamino media with the fungus Candida

albicans for fertility testing, while sterility test used Kasamino media and

Thioglikolat media without the addition of bacteria. The results of the test

obtained for the test of inactivation of the preservative benzalkonium chloride

0.01% w/v in diphenhydramine hydrochloride injection multiple doses obtained

rate comparison for the Thioglikolat media 1:1 and Kasamino media 1:5 as further

determination for the sterility test. In addition, for the sterility test obtain the

sterile preparations.

Keywords : multiple dose injection, dilution, sterilization, diphenhydramine HCl,

benzalkonium chloride 0,01 % w/v.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

RINGKASAN ......................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 5

2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Injeksi ............................................ 5

2.1.1 Definisi Sediaan Injeksi .................................................. 5

2.1.2 Kharakteristik Khusus dan Persyaratan

Sediaan Injeksi ................................................................ 5

2.1.3 Keuntungan dan Kelemahan Pemberian Obat

Secara Parenteral ............................................................. 6

2.1.4 Bentuk Sediaan Injeksi .................................................... 8

2.1.5 Wadah Sediaan Injeksi .................................................... 8

2.2 Tinjauan Difenhidramin HCl .................................................... 9

2.2.1 Tinjauan Sifat Fisiko Kimia Difenhidramin HCl ............ 9

2.2.2 Tinjauan Farmakologi Difenhidramin HCl ..................... 10

2.3 Tinjauan Benzalkonium klorida ............................................... 12

2.4 Tinjauan Pembawa (Aqua Pro Injeksi)..................................... 13

2.5 Tinjauan Tentang Sterilisasi ..................................................... 14

ix

2.5.1 Definisi Sterilisasi ........................................................... 14

2.5.2 Alasan Melakukan Sterilisasi .......................................... 14

2.5.3 Metode Sterilisasi Uap (Lembap Panas) ......................... 14

2.6 Tinjauan Tentang Mikrobiologi ............................................... 15

2.6.1 Jenis mikroorganisme yang umum terdapat

sebagai kontaminan ......................................................... 15

2.6.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan mikroorganisme ........................................ 17

2.6.3 Bahan Penghambat Pertumbuhan ................................... 19

2.6.4 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme ............. 20

2.6.5 Mikroorganisme Percobaan ............................................ 22

2.7 Tinjauan Tentang Uji Inaktivasi Pengawet .............................. 22

2.8 Tinjauan Tentang Uji Sterilitas ................................................ 23

2.8.1 Media Untuk Uji Sterilitas .............................................. 23

2.8.2 Prosedur Umum .............................................................. 26

2.8.3 Metode Uji Sterilisasi ...................................................... 28

2.8.4 Kontrol / Uji Kesesuaian dalam Uji Sterilitas ................. 29

2.9 Tinjauan Tentang Teknik Aseptis ............................................ 31

2.10 Pengamatan dan Penafsiran Hasil Uji ...................................... 33

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 35

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................................... 35

3.2 Skema Kerangka Konseptual ................................................... 36

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 37

4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 37

4.2 Bahan dan Alat yang Digunakan .............................................. 37

4.2.1 Bahan............................................................................... 37

4.2.2 Alat .................................................................................. 37

4.3 Skema Metodologi Penelitian................................................... 38

4.4 Skema Kontrol Uji .................................................................... 39

4.5 Skema Uji Sterilitas Sampel ..................................................... 40

4.6 Prosedur Penelitian ................................................................... 40

4.6.1 Sterilisasi Alat ................................................................. 40

x

4.6.2 Penyiapan “Laminar Air Flow” ...................................... 41

4.6.3 Kontrol Lingkungan Laminar Air

Flow Cabinet (LAFC) ..................................................... 41

4.6.4 Pembuatan sediaan .......................................................... 41

4.6.5 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) .............................. 42

4.6.6 Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ............................ 42

4.6.7 Uji Inaktivasi Pengawet .................................................. 42

4.6.8 Uji Sterilitas sampel ........................................................ 43

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 45

5.1 Hasil Uji Efektifitas LAFC sebelum pengujian ........................ 45

5.2 Hasil Uji Efektifitas LAFC saat pengujian ............................... 46

5.3 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif).............................. 46

5.4 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol negatif) ............................. 47

5.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ............................................... 48

5.6 Uji Inaktivasi Pengawet Benzalkonium klorida ....................... 48

5.7 Hasil uji Sterilitas Sampel ........................................................ 50

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 55

7.1 Kesimpulan ............................................................................... 55

7.2 Saran ......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56

LAMPIRAN................... .................................................................................. 58

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Jumlah Volume Bahan dan Media untuk Bahan Cair .............................. 27

II.2 Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Tiap Media.............................. 27

II.3 Jumlah Minimum Bahan yang Diuji Sesuai dengan

Jumlah Bahan dalam Bets ......................................................................... 28

II.4 Galur Mikroba Uji yang Sesuai untuk Penggunaan Uji Fertilitas

dan Uji Validasi......................................................................................... 29

II.5 Klasifikasi Ruangan Bersih ....................................................................... 32

II.6 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia ................................ 32

II.7 Batas Mikroba yang Disarankan untuk Pemantauan

Area Bersih Selama Kegiatan Berlangsung .............................................. 33

V.1 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Sebelum Pengujian Sterilitas ..... 46

V.2 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Saat Pengujian Sterilitas ............ 46

V.3 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) .............................................. 47

V.4 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ............................................. 47

V.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ............................................................... 48

V.6 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Benzalkonium klorida .............................. 49

V.7 Hasil Uji Sterilitas Sampel ........................................................................ 50

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kimia Difenhidramin HCl ........................................................... 9

2.2 Struktur Kimia Benzalkonium klorida ....................................................... 12

2.3 Kurva Fase Pertumbuhan Mikroorganisme ............................................... 16

3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 36

4.1 Skema Metodologi Penelitian .................................................................... 38

4.2 Skema Kontrol Uji ..................................................................................... 39

4.3 Skema Uji Sterilitas Sampel ...................................................................... 40

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 58

2. Surat Pernyataan ..................................................................................... 59

3. Sertifikat Pengawet Benzalkonium klorida ............................................ 60

4. Sertifikat Difenhidramin HCl ................................................................. 61

5. Sertifikat Bakteri Bacillus subtilis .......................................................... 62

6. Sertifikat Jamur Candida albicans ......................................................... 63

7. Perhitungan bahan untuk pembuatan sediaan ......................................... 64

8. Foto Hasil Kontrol LAFC Sebelum dan Saat Pengujian ........................ 65

9. Foto Hasil Uji Fertilitas dan Uji Sterilitas Media ................................... 66

10. Foto Hasil Uji Inaktivasi Pengawet ........................................................ 67

11. Foto Hasil Uji Sterilitas Sampel ............................................................. 71

12. Foto Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian ................................ 73

13. Foto Sampel Pengujian ........................................................................... 77

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB,

hal 13 - 16.

Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim).

Edisi keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, hal 399, 404 -

405, 411 - 418, 423, 426, 433.

Badan Pengawas Obat dan Makanan., 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat

yang Baik, Jakarta : Badan POM, hal : 126 – 129.

Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 17 – 18, 260.

Cooper and Gunn’s., 1975. Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth

Edition. Pitman Medical, pp : 300 – 549.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi

III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal. 889.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi

IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal xIviii, 330 - 331.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2009. Suplemen 1 Farmakope

Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen kesehatan RI, hal 1512 – 1519.

Gunawan SG., 2007. Farmakologi Dan Terapi, edisi 5 (Cetak ulang dengan

perbaikan, 2008). Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK-

UI, hal 273 – 281.

Denyer, P.S., Rosamund, M.B., 2007. Guide to Microbiological Control in

Pharmaceutical and Medical Devices. 2nd

Edition. New York : CRC

Press, pp : 92 – 95.

Hadioetomo, R.S., 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, hal 102 – 140.

Jawetz, E., Melnick J.L, Adelberg E.A., 2005. Review of Medical Microbiology,

14th

edition. Lange Medical Publications, Los Altos-California, pp 284 -

425.

Lachman. L, Lieberman H.A, Kanig. J.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi

Industri. Edisi ketiga. Jakarta : Universitas Indonesia Press, hal 1292.

Lukas, S., 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, hal 25, 30, 37.

Notoatmodjo, S, Dr., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta, hal. 156.

xv

Pratiwi Sylvia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga, hal. 2.

Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth

edition. London: Pharmaceutical Press, pp. 56 – 58.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., 1993. Buku Ajar

Mikrobiologi Kedokteran, edisi revisi, Jakarta : Binarupa Aksara

Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical

Press. pp: 577-578.

Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003.

Bakteriologi Medik. Malang : Bayumedia Publishing. hal 12-13, 31–34.

Turco, S., 1979. Sterile Dosage Forms. 2nd

Edition. Philadelphia : LEA &

FEBIGER, hal 11.

Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press, hal 764 - 769.