skripsi oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/skripsi nurul latifah -...

86
HUKUM QASIDARIYYAH DI DALAM MASJID MENURUT IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI (Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI Oleh: NURUL LATIFAH DALIMUNTHE NIM: 22.14.4.012 JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2018/1440 H

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

HUKUM QASIDARIYYAH DI DALAM MASJID MENURUT

IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI

(Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

Oleh:

NURUL LATIFAH DALIMUNTHE

NIM: 22.14.4.012

J U R U S A N P E R B A N D I N G A N M A Z H A B

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2018/1440 H

Page 2: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

HUKUM QASIDARIYYAH DI DALAM MASJID MENURUT

IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI

(Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana (S1)

Dalam Ilmu syariah Pada

Jurusan Perbandingan Mazhab

Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Sumatera Utara

Oleh:

NURUL LATIFAH DALIMUNTHE

22.14.4.012

J U R U S A N P E R B A N D I N G A N M A Z H A B

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2018/1440 H

Page 3: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurul Latifah Dalimunthe

Nim : 22.14.4.012.

Fak/Jurusan : Syari’ah dan Hukum / Perbandingan Madzhab.

Judul Skripsi : Hukum qasidariyyah di dalam masjid menurut Ibn

Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi (Studi Kasus Di

Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul diatas

adalah benar merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan, yang

telah disebutkan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat

dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima segala

konsekuensi bila pernyataan saya ini tidak benar.

Medan, 29 Oktober 2018

Yang Membuat Pernyataan

Nurul Latifah Dalimunthe

Page 4: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

HUKUM QASIDARIYYAH DI DALAM MASJID MENURUT

IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI

(Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

Oleh:

Nurul Latifah Dalimunthe

NIM: 22. 14. 4. 012

Menyetujui

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Drs. Sudianto, M.A Afifa Rangkuti, S.H, M. Hum

NIP. 195910231994031001 NIP.19740527200912004

Mengetahui,

Ketua Jurusan

ARIPIN MARPAUNG, MA

NIP. 19651005 199803 1 004

Page 5: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul: Hukum Qasidariyyah di dalam Masjid Menurut Abdullah

bin Baaz dan Ibn Taimiyyah (Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten

Deli Serdang) telah di munaqasyahkan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah

UIN Sumatera Utara pada tanggal 05 November 2018

Skripsi telah fiterima sebgai syarat untuk memenuhi gelar Sarjana dalam ilmu

syari’ah pada Jurusan Perbandingan Mazhab

Medan, 05 November 2018

Panitia Sidang Munaqasyah

Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN-SU Medan

Ketua, Sekretaris,

Arifin Marpaung, MA Dr. Ramadhan Syahmedi, M.Ag

NIP. 19651005 199803 1 004 NIP. 19750918 200710 1 002

Anggota-anggota

1.Drs. Sudianto, MA 2. Afifa Rangkuti, SH. M.Hum

NIP. 1951023 199403 1 001 NIP. 19740527 200901 2 004

3. Drs. Abd. Mukhsin, M.Soc, Sc 4. Irwan, M.Ag

NIP. 19620509 199002 1 001 NIP. 19721215 200112 1 004

Mengetahui.

Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN-SU Medan

Dr. Zulham, S.H.I, M.Hum

NIP. 19770321 200901 1 008

Page 6: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

IKHTISAR

Di zaman sekarang ini, masjid mulai mempersempit fungsinya, tidak

seperti dulu di periode Nabi. Secara historis, pada masa Nabi Muhammad,

masjid itu tidak terbatas berfungsi sebagai tempat ibadah saja (untuk berdoa

dan membaca Alquran), tapi menjabat sebagai pusat semua kegiatan umat

Islam. Berdasarkan apa yang dicontohkan oleh Nabi, selain menjadi tempat

ritual pemujaan, masjid juga punya yang lain fungsi seperti: pertama, sebagai

tempat belajar; kedua, tempat untuk mengeluarkan fatwa; ketiga, tempat

untuk mencoba kasus; keempat, tempat bagi Nabi Muhammad untuk

menyambuttamu / kelompok / perwakilan; kelima, tempat bagi orang untuk

menikah; keenam, pusat sosial jasa; ketujuh, tempat latihan perang; dan

kedelapan, tempat untuk medis atau kesehatan layanan. Dengan pendekatan

historis-teologis, penelitian ini bertujuan untuk meluruskan apa pun

kesalahpahaman umat Islam saat ini tentang fungsi masjid, atau menyerah

deskripsi paling tidak historis dari masjid dalam sejarah umat Islam secara

keseluruhan, juga untuk menjelaskan apa yang harus kita lakukan untuk

memeriahkan masjid.

Page 7: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

i

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

‚Hukum Qasidariyyah di dalam Masjid Menurut Ibn Taimiyyah dan

Yusuf Qardhawi (Studi Kasus di Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang)‛. Tidak lupa pula shalawat dan salam kepada

Nabi Muhammad saw yang telah membawa petunjuk bagi manusia untuk

menuju pada jalan yang diridhoi Allah.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Jurusan Perbandingan Mazhab

Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Medan Sumatera

Utara Medan. Selain itu, penulis juga berharap skripsi ini dapat memperluas

wawasan dan menambah pengetahuan bagi pembaca, khususnya para

mahasiswa/i di Jurusan Perbandingan Mazhab.

Disamping itu, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak, maka Penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung

penulis dalam penyelesaikan skripsi ini, khususnya :

1. Bapak Prof. Saidurrahman, M.Hum. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Zulham. M. Hum selaku Dekan serta para Wakil Dekan

Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

3. Bapak Arifin Marpaung M.A selaku Kepala Jurusan Perbandingan

Madzhab Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Ramadhan Syahmedi Siregar, M.Ag selaku Sekretaris

Jurusan Perbandingan Madzhab.

5. Bapak Drs. Sudianto, M.A, selaku Pembimbing Skripsi I yang sudah

bersedia menyediakan waktu dan memberikan arahan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Afifah Rangkuti, S.H, M. Hum, selaku pembimbing II yang juga

telah memberikan petunjuk dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

ii

ii

7. Seluruh Dosen Jurusan Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada

penulis dengan pengajaran terbaik.

8. Seluruh staff di jurusan perbandingan Mazhab, kak putri dan Abangda

Zuhri Arif Sihombing.

9. Keluarga Besar peneliti, Ayahanda H.Aswin Dalimunthe, SH, Ibunda

Hj.Sri Bulan Siregar, Abang kandung M. Fauzul Anaslan Dalimunthe,

adik kandung Asdal Anshori Dalimunthe, dan Syifa Ramadhani

Dalimunthe, yang senantiasa memberikan banyak dukungan, baik dari

segi materil maupun spiritual.

10. Teman seperjuangan di Jurusan Perbandingan Madzhab-B Stambuk

2014, Mardiah Nasution, Yuni Tanjung, Desi Ratna Sari, Eliza vena

Mardiah, Zahro Baiti, Yuli Saraswati, Minati Dhara Yulia, Andi Panra

Hasibuan, Riska Amalia Simatupang, Rendy Frapanca, Ahmad Muhabi

Adlani, Sadely Pasaribu, Herry Syahputra Harahap, Oktavianus,

Adelita Ramadhona, Rita Ramadhani, Rizki Novrianda, Ahmad Suhairi

Rambe dan Tomisyah,

11. SGM, Zahro, Desi, Riska, Raras, Eliza, Adenita, dan Mardiah, yang

selama masa kuliah telah menjadi teman untuk saling berbagi cerita

suka dan duka dalam masa-masa perkuliahan.

12. Sahabat saya Rahmi Azizah yang selalu memberikan dukungan dan

semangat.

13. Teman seperjuangan di Jurusan Perbandingan Madzhab-A Stambuk

2014, Muhammad Ibrahim Lubis, SH, Ali Bashrin Nasution SH, M. Al-

Fahrobi, SH, Siti Zuraida Nasution, SH, Sugi Hartini, SH, Imam Setiaji,

SH, Ayub Zaki, Alamsyah Putera, Marauli, Fauzan, Fadlan, Fahmi

Akhyar, Salman Erlangga, Syawardi, Munazir, apri, Desi Novia Sarah,

Nur khoiriah, siti samsuryati, latifah hanum, Nurida, Elvi, Rizki Zahara

(rara), Aulia Ulfa.

Semoga kebaikan mereka mendapat balasan dari Allah Aamiin ya

Rabbal ‘aalamiin. Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu mengharapkan

Page 9: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

iii

iii

saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan

skripsi ini. Akhir Kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

khazanah bagi para pembaca, Amin.

Medan, 29 oktober 2018

Penulis

NURUL LATIFAH DALIMUNTHE

NIM: 22 14 4 012

Page 10: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

iv

iv

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN SKRIPSI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR ................................................................. i

IKHTISAR................................................................................ iv

DAFTAR ISI ......................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah............................................................ 11

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 11

D. Perumusan Masalah .......................................................... 11

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................... 12

F. Kerangka Pemikiran ............................................................. 13

G. Hipotesis ............................................................................ 13

H. Metode Penelitian .............................................................. 14

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................... 14

2. Lokasi Penelitian ............................................................ 16

Page 11: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

v

v

3. Populasi dan Sampel ...................................................... 16

4. Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 16

5. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 17

6. Analisis Data ................................................................... 19

I. Sistematika Pembahasan ..................................................... 21

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Masjid ................................................................. 23

B. Fungsi Masjid ....................................................................... 24

C. Pengertian Qasidariyyah ...................................................... 27

D. Alat Musik Qasidariyyah....................................................... 29

BAB III DEMOGRAFI KECAMATAN LUBUK PAKAM DAN BIOGRAFI

IBN TAIMIYYAH SERTA YUSUF QARDHAWI

A. Demografi Kecamatan Lubuk Pakam ............................. 31

B. Biografi Ibn Taimiyyah ................................................... 35

C. Biografi Yusuf Qardhawi ................................................ 45

BAB IV PENDAPAT IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI

MENGENAI HUKUM QASIDARIYYAH DI DALAM MASJID

A. Pendapat Ibn Taimiyyah dan Dalil yang Digunakan ........... 51

Page 12: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

vi

vi

B. Pendapat Yusuf Qardhawi dan Dalil yang Digunakan ......... 54

C. Asbab Ikhtilaf, Munaqasah Adillah, dan Qaul Rajih Mengenai

Hukum Qasidariyyah di dalam Masjid ............................... 57

D. Qasidah di Kecamatan Lubuk Pakam Ditinjau menurut Ibn

Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi ......................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 65

B. Saran .................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesenian atau seni adalah sebuah manifestasi dari kebudayaan

sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

rupa dan seni teater. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh

dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia

lahir dari sisi terdalam manusia di dorong oleh kecenderungan seniman

kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut

merupakan naluri manusia, atau fitrah yang di anugerahkan Allah kepada

hamba-hambaNya. Disisi lain Al-Qur’an mengenalkan agama yang lurus

sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Q.S Ar-Rum ayat 30

ل ا ه ي ل ع س نا ل ا ر ط ف لت ا له ل ا رت ط ف ا ف ي ن ح ن ي د ل ل ك ه وج م ق أ ف

ون م ل ع ي ل س نا ل ا ك ل ذ له ل ا ق لل ر ث ك أ ن ك ول يم ق ل ا ن ي د ل ا ل ي د ب ت

Artinya: Maka tetapkanlah wajahmu dengan lurus kepada

agama (Allah); (tataplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan

manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah

itulah agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui. (Q.S. Ar-Rum: 30).

Page 14: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

2

Di era globalisasi seperti saat ini, musik sudah menjadi sebuah seni

yang sangat lazim di kalangan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,

disebabkan musik cukup memberikan pengaruh besar dalam kehidupan

bermasyarakat, baik itu pengaruh positif maupun negatif. Selain itu, musik

juga memiliki fungsi dan manfaat yang beragam, di antaranya seperti sebagai

media hiburan, media pengobatan atau terapi juga media dakwah

keagamaan, termasuk dakwah Islam.1

Islam merupakan agama yang mengatur hubungan antara manusia

dengan Tuhan, antara sesama manusia dengan sesama manusia, dan

manusia dengan alam. Dari hubungan tersebut lahirlah kebudayaan atau

kesenian yang dijiwai dan diwarnai oleh ajaran Islam.

1

Eya Grimonia, Dunia Musik Sain-Musik Untuk Kebaikan Hidup (Bandung: Nuansa

Cendikia, 2014), h.17.

Page 15: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

3

Secara khusus seni yang bernafaskan Islam didasari oleh pemikiran

sebagai niat beribadah dan keikhlasan pengabdian kepada Allah, dengan

mengakomodasi nilai tradisi budaya lokal. Seni Islam diartikan sebagai

sebuah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam tentang

Islam serta kehidupan manusia yang mengantar menuju pertemuan yang

sempurna antara kebenaran dan keindahan.

Keberadaan semua jenis musik Islam yang tersebar di berbagai Negara

termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keberadaan musik di dunia Islam pada

umumnya. Hal tersebut karena Islam merupakan variabel tetap pada musik

Islam dimanapun dan senantiasa bersifat universal.2

Salah satu jenis musik atau senandung Islam yang sudah sangat lazim

di kalangan masyarakat saat ini yaitu qasidariyyah. Qasidariyyah merupakan

salah satu kesenian dalam Islam yang masih mampu bertahan pada masa

sekarang dan banyak digunakan untuk menyampaikan rasa syukur yang

dalam syairnya banyak diisi berupa pujian-pujian, perjuangan, dakwah,

nasehat, ataupun ingatan yang dibawakan dengan bersenandung

.3

Kata qasidariyyah berasal dari bahasa Arab yang diartikan sebagai

senandung atau nyanyian. Akar kata nasyid adalah nasyd, artinya hymne.

2

Muslim Atsari, Adakah Musik Islami? (Solo: at-Tibyan, 2003), h.24.

3

Adji Esa Poetra, Revolusi Nasyid (Bandung: MQS Publishing, 2004), h.33.

Page 16: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

4

Dengan demikian asal makna nasyid adalah senandung pujian atau

sanjungan, dalam hal ini sanjungan kepada Allah, Rasulullah SAW dan para

sahabatnya, serta keluruhan syari’at Islam.4

Masuknya musik qasidariyyah di Indonesia menjadikan sebuah

alternatif bagi penikmat musik yang khawatir akan pengaruh negatif dari

musik itu sendiri. Karena, dengan adanya musik qasidariyyah selain bisa

menikmati musik, juga bisa mendengarkan dakwah dan syair-syairnya.

Qasidariyyah pada saat ini sering ditampilkan dalam acara-acara yang

bernuansakan keislaman dan sering dilaksanakan di dalam mesjid.5

Masjid merupakan rumah tempat ibadah umat Muslim. Secara bahasa

kata masjid adalah tempat yang dipakai untuk bersujud. Menurut bahasa

Arab lafazh غاجذ dengan huruf (يغجذ ) Masjid .يغجذ adalah jamak dari lafazh ان

jiim yang dikasrahkan adalah tempat khusus yang disediakan untuk shalat

lima waktu. Sedangkan jika yang dimaksud adalah tempat meletakkan dahi

ketika sujud, maka huruf jiim-nya di fat-hah-kan 6.يغجذ

Sedangkan masjid

menurut syara’ adalah tempat yang disediakan untuk shalat di dalamnya dan

sifatnya tetap, bukan untuk sementara serta setiap tempat di bumi yang

4

Mohammed Zaki Ismail, Muzik dan Nyanyian: Peranannya Sebagai Media Dakwah

(Kuala Lumpur: Universiti Malaya, 1998), h.74.

5

Adji Esa Poetra, Revolusi Nasyid (Bandung: MQS Publishing, 2004), h.35.

6

Ayub, Manajemen Masjid (Jakarta: Katalog Dalam Terbitan, 1996), h.7.

Page 17: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

5

digunakan untuk bersujud karena Allah di tempat itu.7

Imam Muslim

rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :

سع ػ شج أ أت ش عهى قال أدة انثلد إن للا ػه صه للا ل للا

اقا أع أتغض انثلد إن للا يغاجذا

Artinya: Dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu- Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wa sallam bersabda, ‚Bagian negeri yang paling Allah cintai adalah

masjid-masjidnya, dan bagian negeri yang paling Allah benci adalah

pasar-pasarnya.‛ (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’

as-Shalah)

Maksud dari hadist di atas yaitu tempat yang paling dimuliakan dan

cintai Allah adalah masjid. Masjid pada masa sekarang ini banyak digunakan

oleh masyarakat sebagai tempat untuk mengadakan hari-hari besar Islam

seperti Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj yang dalam pelaksanaannya diisi dengan

qasidariyyah.8

Pelaksanaan qasidariyyah yang dilakukan di dalam masjid

sudah memiliki cara yang beragam, baik dengan menggunakan alat musik

yang diiringi dengan lantunan syair yang bertemakan dakwah Islam ataupun

tidak dengan menggunakan alat musik.9

7

Departemen Agama, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Proyek

Bimbingan dan Dakwah Agama Islam Pusat, Pola Pembinaan Kegiatan Kemasjidan dan

Profil Masjid, Mushalla dan Langgar (Jakarta. 2003), h.2.

8

Wahyuddin, Sejarah dan Fungsi Masjid (Makassar: 2013), h. 55.

9

Hasan, Soal Jawab Tentang Berbagai Masalah (Bandung: CV. DIPONEGORO,

1994), h.766.

Page 18: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

6

Sebagaimana pelaksanaan qasidariyyah yang dilaksanakan di Kec.

Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang. Dalam pelaksanaan nasyid tesebut mereka

beranggotakan ibu-ibu dan bahkan ada juga para remaja yang

beranggotakan lebih dari sepuluh orang. Qasidariyah dilakukan di dalam

masjid dan biasanya mereka memakai seragam yang sama serta memegang

alat seperti rebana dan salah seorang diantara mereka bertugas sebagai

penyanyi untuk melantunkan syair-syair Islami dan tidak jarang mereka juga

melakukan gerakan-gerakan badan secara serentak untuk mengikuti alunan

musik. Dalam pelaksanaan kegiatan nasyid tersebut mereka ditonton oleh

banyak orang yang berada di dalam mesjid.10

Melaksanakan qasidariyyah di dalam mesjid ini menimbulkan

permasalahan diantara beberapa ulama salah satunya yaitu ulama Ibn

Taimiyyah dan Yusuf Qardawi. Maka dari itu timbulah perbedaan pendapat

dari kedua ulama tersebut dan penulis tertarik untuk mengangkat judul ini

serta melihat dan memandang mana yang bisa lebih di pegangi kekuatan

dalilnya untuk di aplikasikan pada masa ini yang banyak dirongrong

permasalahan terutama dalam masalah qasidariyyah tersebut.

10

Ismail Buah Faruqi, Islam Dan Kebudayaan (Bandung : Mizan, 1984), h. 69.

Page 19: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

7

Menurut Ibn Taimiyyah yang menyatakan qasidariyyah itu adalah

sebagaimana dahsyatnya godaan wanita terhadap laki-laki yang sanggup

menghilangkan akal sehatnya dikarenakan melantunkan syair-syair yang

akhirnya menimbulkan ketertarikan dari yang bukan mahromnya, demikian

pula godaan musik terhadap jiwa manusia, ia bagaikan khamar bagi jiwa,

sanggup menghilangkan akal dan mematikan hati.11

Sesuai dengan perkataan Ibn Taimiyyah dalam kitabnya:

12 ا انكؤط ا ذفؼم د ش انفط ذفؼم تانفط أػظى ي خ ؼاصف ان

‚Dan alat-alat musik itu adalah khamranya jiwa, pengaruhnya lebih dahsyat

dibanding khamar dalam gelas.‛

Selain itu Ibn Taimiyyah juga berkata:

13ا فانغاء سقح انض

‚Nyanyian itu adalah mantra perzinahan‛

Maksud dari mantra perzinahan yaitu nyanyian yang dapat

mengantarkan kepada zina penglihatan, pendengaran, hati dan mungkin

lebih daripada itu.

11

Taqiyuddin Ibn Ahmad bin Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Lisyakil Muslim (Arab Saudi:

an wsrul baj, 5728 jilid 11), h.307.

12

Taqiyuddin Ibn Ahmad bin Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Lisyakhil Muslim (Arab

Saudi: an wsrul baj, 5728 jilid 10), h.238.

13

Ibid

Page 20: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

8

Adapun dalil yang beliau pergunakan berdasarkan hadits Rasulullah

saw yang berbunyi:

ة شؼ ش ت ػ ػ عهى ػ ػه صه للا انث أ جذ ػ أت ػ

غجذ) 14سا انغائ( ذاشذ الشؼاس ف ان

Artinya: Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi saw,

telah melarang dari mendendangkan nyanyian di dalam masjid (HR.

An-Nasa’i,).

Serta hadits bukhari untuk memperkuat dari pendapat ibn taimiyyah

tersebut.

يشأ أت يا نك الشؼش للا ػ ػثذ انشد ت غى قال: دذث أت ػا

ي أير أقاو غرذه يا كز ت, عغ انث صه للا ػه عهى قل: نك

انذش انذشش انخشانؼاصف قشدج خا صشإن. )جغ انصذخ(15

Artinya:‚Dari Abdurrahman bin Ghumnin , ia berkata: Aku diberitahu Abu

Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari, bahwa dia pernah mendengar

bahwa Nabiyallah.saw bersabda: Nanti akan ada beberapa orang

dari umatku yang menghalalkan perzinahan, sutra, khamar dan alat-

alat musik dan (HR. Bukhari)

Yang dimaksud tanasyudil-asy’ar menasyidkan syair. Oleh karenanya

secara hukum sudah jelas Nabi melarangnya. Para pecinta musik itu dapat

bergetar jiwa, tergerak hatinya dan bangkit semangatnya ketika

14

An-Nasa’I, Al-Mujtab Min as-Sunnah al-Masyr bi Sunan An-Nasa’I, h.378.

15

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Al-Jami As-Shahih juz 4 (Kairo:

maktabal salfiyah, 1400 H). No.5590; h.13.

Page 21: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

9

mendengarkan nyanyian termasuk nasyid. Namun, ketika mendengarkan Al-

Qur’an tidak ada atau sedikit sekali pengaruhnya dalam diri mereka. Itulah

sebabnya Ibn Taimiyyah mengharamkan musik ataupun nyanyian.16

Berbeda dengan Ibn Taimiyyah yang mengharamkan qasidariyyah

baik di dalam maupun di luar mesjid, Yusuf Qardhawi dalam buku fatwa-

fatwa kontemporer, membolehkan hiburan yang dapat menghibur jiwa dan

menenangkan hati serta mengenakkan telinga di antaranya ialah berupa

musik dan nyanyian.17

Secara global bahwa nyanyian syair dan

menyusunnya itu tidak haram apabila didalamnya tidak terbatas perkataan

yang makruh. Beliau juga telah mengeluarkan fatwa tentang hukum musik

nyanyian menurut pandangan Islam.18

Yusuf Qardhawi juga mengatakan di dalam kitabnya:

ػه أا قل نظ: كم غاء نغا, أ أخز دك فق ح صادث,فانح

انصانذح ذجؼم انهقشتح انضح طاػح,انح انخثثح ذذثظ انؼم انز ظاش

انؼثادج تاط انشاء. قال سعل للا: )إ للا الظشإن صسكى ايانكى, نك

19 ظش إن قهتكى اػانكى(

16

Taqiyuddin Ibn Ahmad bin Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Lisyakhul Muslim (Arab

Saudi: an wsrul baj, 5728 jilid 11), h.310.

17

Dr. Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer (Jakarta: Gema Insani, 1995),

h.672.

18

Ibid

19

Yusuf Qardawi, Fatawa Mu’ashirah, Juz II (Kaherah: Dar al-Qalam, 2005), h.667.

Page 22: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

10

Artinya: ‚Saya katakan bahwa tidak semua nyanyian tidak berguna (sia-sia),

dan hukumya sesuai dengan niat pelakunya. Jika niatnya baik,

maka permainan atau hiburan itu berubah menjadi qurbah

(pendekatan diri kepada Allah), dan gurau (humor) menjadi

ketaatan. Sedangkan niat yang buruk menggugurkan amalan yang

lahirnya ibadah tetapi batinnya riya (mencari pujian).‛

Rasulullah saw.bersada:‚Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) rupamu

dan hartamu, tetapi ia melihat (menilai) hati dan amalmu.‛

Yusuf Qardhawi juga menggunakan dalil hadits Rasulullah saw.

berikut ini:

غجذ ان شذ ف ثاتد ت ا ش تذغ غة قال يش ػ ان ذ ت عؼ ػ

ك ثى انرفد إن أتششج فقال خش ي ي ف شذخ فقال قذ أ فهذع إن

ح انقذط انهى أذ تش ل أجة ػ عهى ق ل للا صه للا ػه ؼد سع ع

20 قال انهى ؼى)سا انغائ(

Artinya: ‚Dari Sa’id bin Musayyab, ia berkata, ‚Suatu ketika Umar berjalan

kemudian bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang

melantunkan syair di masjid. Umar menegur Hassan, namun

Hassan menjawab, ‘aku telah melantunkan syair di masjid yang di

dalamnya ada seorang yang lebih mulia darimu.’ Kemudian ia

menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya.

‘Bukankah engkau telah mendengarkan sabda Rasulullah SAW,

jawablah pertanyaanku, ya Allah mudah-mudahan Engkau

menguatkannya dengan Ruh al-Qudus.’ Abu Hurairah lalu

menjawab, ‘Ya Allah, benar (aku telah medengarnya).’ ‛ (HR. An-

Nasa’i).

20

An-Nasa’I, Al-Mujtab Min as-Sunnah al-Masyr bi Sunan An-Nasa’I, h.379.

Page 23: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

11

Adapun hadits bukhari mengenai hukum qasidariyyah, yaitu:

ػش سض ا هلل ػ يشتذغا شذ ػ ات ششج سض للا ػ: )ا

ف انغجذ( فهذع إن, فقال: )قذ كد اشذ ف ي خش يك( يرفق ػه

)جغ انصذخ(21

Artinya: ‚Dari Abu Hurairah r.a, lagi (disebutkan): ‚Bahwasannya Umar

putera Khaththab r.a, lewat di depan Hasaan yang sedang

bernyanyi (syair) di masjid, lalu Umar meliriknya. Kemudian Umar

berkata: ‚Aku pernah bersyair di masjid, dimana di dalam masjid

itu ada orang yang lebih mulia daripadamu (yaitu Rasulullah saw)‛.

(HR. Bukhari)

Dari paparan di atas tampak jelas bahwa meskipun pelaksanaan

qasidariyyah mengandung syair-syair Islami, namun tetap menimbulkan

kontroversi apabila pelaksanannya dilakukan di dalam mesjid, tidak terlepas

dari problematika yang terjadi pada masyarakat di Kec. Lubuk Pakam Kab.

Deli Serdang yang masih mengadakan qasidariyyah pada acara peringatan

hari-hari besar Islam.

Dari permasalahan tersebut saya merasa hal ini penting untuk di bahas

guna untuk mendapatkan kepastian hukum dan dijadikan sebuah penelitian

dalam skripsi saya yang berjudul ‚Hukum Qasidariyyah di dalam Masjid‛.

21

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Al-Jami As-Shahih juz 1 (Kairo:

maktabal salfiyah, 1400 H). No.900; h.10.

Page 24: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

12

B. Identifikasi Masalah

Bagian identifikasi masalah pada penelitian skripsi ini menjelaskan

pokok masalah yang tercermin di bagian latar belakang masalah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus pada sasaran yang diinginkan, maka

penulis memfokuskan pembahasan terhadap hukum qasidariyyah di dalam

masjid menurut Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pendapat Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi mengenai

Qasidariyyah di dalam Masjid?

2. Bagaimana kronologi di Kec. Lubuk Pakam mengenai praktek

Qasidariyyah di dalam Masjid?

3. Pendapat manakah yang rajih diantara kedua Imam tersebut untuk

masyarakat di Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pendapat Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi

tentang kehujjahan Hukum Qasidariyyah di dalam Masjid.

Page 25: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

13

2. Untuk mengetahui kronologi di Kec. Lubuk Pakam mengenai praktek

Qasidariyyah di dalam Masjid.

3. Untuk mengetahui pendapat yang lebih rajih diantara kedua imam

tersebut untuk masyarakat di Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang.

Kegunaan penelitian ini antara lain:

1. Agar kaum muslim terutama masyarakat di Kec. Lubuk Pakam Kab.

Deli Serdang mengetahui tentang Hukum Qasidariyyah di dalam

Masjid sesuai pendapat dari Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi.

2. Memberi kontribursi positif dalam perkembangan pemikiran hukum

Islam baik di masyarakat kampus maupun masyarakat umum.

3. Menambah khasanah dalam studi kajian Islam sehingga dapat

dijadikan sebagai masalah khilafiyah dan fiqh yang timbul dikalangan

masyarakat awam.

F. Kerangka Pemikiran

Dalam beristinbath hukum antara Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi

sama-sama menggunakan dalil dari hadis Rasulullah saw. sebagai dasar

produk hukum yang dihasilkan. Tetapi tetap saja ada perbedaan pendapat

diantara keduanya dalam menggunakan dan memahami hadis dan juga

Page 26: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

14

berbeda dalam memahami lafaz Al-Qur’an. Terutama dalam menetapkan

hukum qasidariyyah di dalam masjid.

Ulama Ibn Taimiyyah mengharamkan musik ataupun nyanyian di

dalam masjid karena sudah jelas pengharaman dalam dalil-dalil syara’

mengenai qasidariyyah tersebut. Sedangkan ulama Yusuf Qardhawi

membolehkan musik ataupun nyanyian di dalam masjid karena dalil-dalil

yang menunjukkan melantunkan syair atau qasidah di dalam masjid tidak

ada mengandung perkataan yang makruh.

G. Hipotesis

Hipotesis ialah jawaban sementara terhadap masalah yang masih

bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Setelah penulis melakukan analisis sementara dari pemaparan

pendapat ulama Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi di atas. Penulis

memandang menduga pendapat yang rajih adalah pendapat Yusuf

Qardhawi. Karena pendapat yang diuraikan oleh Yusuf Qardhawi didukung

oleh dalil-dalil yang relevan terhadap kondisi dan kemajuan dari masyarakat

Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang.

Page 27: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

15

H. Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan untuk memudahkan dan memperjelas

penelitian dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah. Agar memperoleh

hasil penelitian yang akurat dan benar.22

Untuk itu maka penelitian dalam hal

ini menggunakan metode penelitian sosiologi normative empiris komperatif

dalam penelitian ini akan digunakan langkah penelitian kualitatif yang sesuai

maksud dari metode penelitian sosiologi normative empiris komperatif yang

di dalamnya menggunakan teknik pengumpulan data baik dari kepustakaan

atau sampling sehingga mendapatkan data yang dapat memperdalam kajian

dalam penelitian.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

normatif dan pendekatan sosiologis. Pendekatan normatif meliputi analisis

terhadap perbandingan pendapat ulama/ahli hukum yang terkait dengan

hukum Islam. Sedangkan pendekatan sosiologis meliputi pembahasan

mengenai analisis perbandingan terhadap perilaku kelompok masyarakat

terakit dengan hukum Islam.23

22

Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994),

h. 24.

23

Ardiansyah, M amar Adly, dan Afifah Rangkuti, Laporan Penelitian: Kecendrungan

Penelitian Skripsi Mahasiswa Perbandingan (Medan: T.P, 2013), h.44.

Page 28: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

16

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

penelitian kualitatif. Menurut Strauss and Corbin, seperti yang dikutip oleh

Rosady Ruslan bahwa qualitative research (riset kualitatif) merupakan jenis

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai

dsari prosedur statistik.

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian

mendalam tentang ucapan, tulisan, tingkah laku yang dapat diamati dari

kelompok masyarakat atau organisasi yang dikaji dari sudut pandang yang

utuh. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum

terhadap kenyataan sosial dari perspektif pasrtisipan. Pemahaman tersebut

tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis

terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian

ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-

kenyataan tersebut.24

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang.

24

Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian: Public Relation & Komunikasi (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2008), h. 15.

Page 29: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

17

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian yang

padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Objek ini disebut dengan

satuan analisis.

Sampel merupakan contoh atau himpunan bagian (subset) dari suatu

populasi yang dianggap mewakili populasi tersebut sehingga informasi

apapun yang dihasilkan oleh sampel ini bisa dianggap mewakili seluruh

populasi.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang dapat penulis gunakan sebagai

penjelas melalui buku-buku asli dari kedua imam yaitu Majmu

Fatawa Lisyakhul Muslim dan Fatawa Mu’asirah beserta penjelasan

dari ketua BKM di wilayah kecamatan lubuk pakam mengenai

pelaksaan qasidariyyah di dalam mesjid berpendapat

membolehkan dengan alasan lantunan-lantunan syair yang di

kumandangkan masih bernuansakan keislaman dan tidak

melanggar syari’at hukum Islam.

Page 30: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

18

b. Data Sekunder, yaitu sumber pendukung sebagai penjelas

tambahan dari data primer yang dapat diperoleh melalui buku-

buku, jurnal dan yang lainnya sesuai dengan pembahasan dari

penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini diambil dari

peneltian lapangan (field research). Yaitu suatu metode pengumpulan data

yang dilakukan peneliti di lapangan dengan mendatangi responden secara

langsung25

. Adapun tahapannya sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

fenomena yang diselediki guna memperoleh data yang diperlukan

baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan

dengan Hukum Qasidariyyah di dalam Masjid.

b. Studi Perpustakaan

Yaitu dengan mengambil buku-buku asli dari kedua ulama di

perpustakaan guna untuk mengetahui pendapat manakah yang

rajih dari pendapat kedua ulama tersebut.

25

Ibid., h.32.

Page 31: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

19

c. Wawancara Terbuka

Adapun responden yang akan diwawancarai adalah tiga grup

marhaban, yaitu:

1. Grup Fastabiqul Ghairat sebanyak 5 orang terdiri dari:

a. Ibu Ani

b. Ibu Amina

c. Ibu Dian

d. Ibu Lina

e. Ibu Eka

2. Grup Nurul Husna sebanyak 5 orang terdiri dari:

a. Ibu Mita

b. Ibu Ida

c. Ibu Rahmi

d. Ibu Nia

e. Ibu Maya

f. Ibu Nely

3. Grup Annisa sebanyak 5 orang terdiri dari:

a. Ibu Atun

b. Ibu Siti

Page 32: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

20

c. Ibu Linda

d. Ibu Desi

e. Ibu Riska

4. Ketua BKM Mesjid Al-Muttaqin

Bapak Sisno

5. Ketua BKM Mesjid Al-Mujahidin

Bapak Azhari

6. Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

data-data yang diperoleh melalui data primer. Yang merupakan pemikiran

para imam yang akan dibandingkan. Untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang kasus yang akan diteliti.

a. Deduktif

Metode deduktif adalah metode yang berangkat dari bersifat

umum untuk ditarik atau diturunkan pada kesimpulan khusus.

Dalam hal ini dikemukakan secara definitif mengenai beberapa

teori atau ketentuan-ketentuan umum yang berlaku menurut

hukum Islam tentang Hukum Qasidariyyah di Dalam Masjid

Page 33: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

21

kemudia penulis berusaha menyimpulkan dan merumuskan lebih

spesifik menuju sasaran pembahasan.

b. Induktif

Metode induktif yaitu cara berpikir yang berangkat dari data yang

bersifat khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.

Penyusunan ini mulai dari peristiwa konkrit mengenai pelaksanaan

qasidariyyah di dalam masjid di Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli

Serdang, yang kemudian dikaitkan dengan pendapat dari kedua

ulama yaitu Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi.

c. Komperatif

Penulis akan membandingkan pendapat kedua ulama mengenai

hukum qasidariyyah di dalam masjid guna mendapatkan pendapat

mana yang lebih relevan yang sesuai untuk dijalankan oleh

masyarakat khususnya di Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang.

Seperti mencari sebab ikhtilaf dengan menganalisis dalil-dalil yang

digunakan oleh masing-masing ulama.

Page 34: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

22

I. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan dalam memahami isi skripsi ini secara integrasi

dan sistematis, maka hasil penelitian ini akan dituangkan ke dalam lima bab,

yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari

sub bab yaitu latar belakang, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis,

metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II: LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini menjelaskan mengenai pengertian

qasidariyyah, jenis alat musik qasidariyyah, pengertian

masjid, serta fungsi masjid.

BAB III: BIOGRAFI IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI

SERTA DEMOGRAFIS KECAMATAN LUBUK PAKAM

Dalam bab ini menguraikan sekilas tentang biografi Ibn

Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi, selanjutnya

Page 35: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

23

menguraikan letak demografis lokasi penelitian yaitu

Kec. Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang.

BAB IV: PENDAPAT IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF

QARDHAWI MENGENAI HUKUM QASIDARIYYAH DI

DALAM MASJID

Dalam bab ini menjelaskan pendapat Ibn Taimiyyah

dan Yusuf Qardhawi mengenai hukum qasidariyyah di

dalam masjid dalil yang di pakai dari kedua ulama

tersebut serta penyebab mereka berbeda pendapat.

Setelah itu dilakukan munaqasyah adillah, lalu dipilihlah

pendapat yang rajih serta tanggapan masyarakat

mengenai qasidariyyah dan menganalisis praktik

melaksanakan qasidariyyah di dalam masjid di Kec.

Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang berdasarkan pendapat

Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi.

BAB V: PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi ini yang

terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 36: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

24

BAB II

LANDASAN TEORITIS

1. Pengertian Masjid

Dalam perkembangannya kata masjid mempunyai pengertian tertentu

yaitu bangunan atau gedung yang digunakan sebagai tempat menunaikan

shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunat. Pada awalnya masjid adalah

sebuah bangunan raya namun semakin lama semakin berkembang sehingga

pengertian masjid adalah sebuah bangunan atau kompleks bangunan yang

merupakan wujud dari aspek fisik dalam kebudayaan Islam.26

Masjid secara umum sebagai tempat shalat atau tempat sujud posisi

ketiga dalam menjalankan shalat. Ketika dahi orang yang menunaikan shalat

menyentuh tanah dalam kepatuhan penyerahan diri sepenuhnya kepada

Allah. Dalam ajaran Islam masjid tidak hanya sebuah bangunan atau tempat

ibadah tertentu karena Allah telah menjadikan seluruh jagad ini sebagai

tempat sujud.27

Di sisi lain, masjid juga dijadikan sebagai pusat pendidikan agama

Islam dari Nabi hingga sampai sekarang, tempat yang dijadikan sebagai pusat

26

Ayub, Moh.e dkk., Manajamen Masjid (Jakarta: Gema Insane Pers, 1996), h.5-7.

27

Drs Sofyan Syafari Harahap, Menejemen Masjid (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf,

1993), h.10.

Page 37: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

25

ceramah agama Islam dengan kata lain masjid ialah tempat segala melakukan

aktivitas manusia yang mencerminkan nilai taat dan patuh kepada Allah.28

2. Fungsi Masjid

Mesjid disamping sebagai tempat ibadah, tempat berdialog antara

hamba dan Khaliknya, juga berfungsi sebagai wahana yang tepat, guna bagi

pembinaan manusia menjadi insan yang beriman bertaqwa dan beramal

shalih, mesjid bukan hanya tempat shalat dan tempat sujud semata,

melainkan pula sebagai tempat kegiatan sosial dan kebudayaan maka

bangunan Mesjid harus dijaga kesuciannya. Kesucian dimaksud adalah baik

secara fisik kerapian tempat maupun persyaratan bagi setiap yang memasuki.

Dengan demikian mesjid yang menjadi pusat kehidupan ini

mempunyai bermacam macam fungsi sesuai dengan kebutuhan manusia

yaitu:

1. Fungsi Ibadat

Fungsi Mesjid yang pertama sesuai dengan makna nya adalah tempat

bersujud atau shalat. Perkembangan selanjutnya dari shalat sesuai dengan

arti ibadah itu sendiri adalah menyangkut segala sesuatu yang sifatnya

Kudus. Dengan demikian maka kegiatan fungsi mesjid disamping fungsi

28

Ibid, h.12.

Page 38: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

26

ibadah yang bersifat perorangan juaga ibadah yang bersifat kemasyarakatan.

Ibadah yang bersifat perseorangan meliputi:

1. I’tikaf

2. Shalat Wajib dan Sunnat

3. Membaca Al-Qur’an dan Kitab-kitab Lain

4. Zikir

Adapun ibadah yang bersifat jamaah :

1. Shalat Wajib

2. Shalat Jum’at

3. Shalat Jenazah

4. Shalat Hari Raya

5. Shalat Tarawih29

2. Fungsi Sosial dan Kegiatan Muamalah

1. Fungsi Kegiatan Masyarakat

Banyak pemimpin Muslim setelah wafatnya Nabi Muhammad.saw.

berlomba-berlomba untuk membangun masjid. Seperti kota Makkah dan

Madinah yang berdiri di sekitar Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi, kota

Karbala juga dibangun di dekat makam Imam Husein. Kota Isfahan, Iran

29

Imam Al-Ghazali, Pedoman Amalia Ibadat, terj. Nurhamid (Semarang: CV

Wicaksana, 1989), h.69-80.

Page 39: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

27

dikenal dengan Mesjid Imam-nya yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Pada akhir abad ke-17, Syah Abbas I dari dinasti Safawi di Iran merubah

kota Isfahan menjadi salah satu kota terbagus di dunia dengan membangun

Masjid Syah dan Masjid Syaikh Lutfallah di pusat kota.

2. Kegiatan dan Pengumpulan Dana

Masjid juga menjadi tempat kegiatan untuk mengumpulkan dana.

Masjid juga sering mengadakan bazar, dimana umat Islam dapat membeli

alat-alat ibadah maupun buku-buku Islam. Masjid juga menjadi tempat untuk

akad nikah, seperti tempat ibadah agama lainnya.

3. Fungsi Pendidikan

Mesjid adalah pusat dakwah yang selalu menyelenggarakan kegiatan-

kegiatan rutin seperti pengajian, ceramah-ceramah agama dan kuliah subuh.

Kegiatan semacam ini bagi para jamah dianggap sangat penting karena

forum inilah mereka mengadakan internalisasi tentang nilai-nillai dan norma-

norma agama yang sangat berguna untuk pedoman hidup ditengah-tengah

masyarakat secara luas.

Karena fungsi pendidikan mempunyai peranan yang penting, untuk

meningkatkan kualitas jama’ah dan menyiapkan generasi muda untuk

Page 40: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

28

meneruskan serta mengembangkan ajaran islam, maka masjid sebagai media

pendidikan massa terhadp jemaahnya perlu dipelihara dan ditingkatkan.30

4. Fungsi Budaya atau Kebudayaan

Masjid sebagai fungsi atau tempat kebudayaan dalam masyarakat

yang sudah demikian maju, tidak mampu lagi menampung langsung kegiatan

kebudayaan. Melakukan kegiatan-kegiatan kebudayaan dapat dilaksanakan

di luar masjid namun tetap dilingkungan masjid.

Dengan demikian masjid sebagai pusat budaya dan kebudayaan tetap

di pertahankan. Adapun kegiatan-kegiatan adalah antara lain:

1. Menyelenggarakan musyawarah, simposium, dan seminar.

2. Menyelenggarakan kegiatan hari-hari besar.

3. Menyelenggarakan kesenia yang bernafaskan keislaman.31

3. Pengertian Qasidariyyah

Qasidah yaitu sebuah bentuk puisi yang berasal dari kesusteraan Arab,

bersifat pujian (satire, keagamaan) dan biasanya dinyanyikan atau

dilagukan.32

Makna qasidah lebih dijabarkan dalam Enskiklopedia Musik

yaitu suatu bentuk puisi Arab yang telah ada sebelum Islam tetapi kemudian

30

Ayub, Moh.e dkk., Manajamen Masjid,(Bandung: Semarak Pers, 2000) h.11-20.

31

Drs Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam. cet. Ke-5 (Jakarta:

Pustaka Al-Husna, 1989), h.118.

32

KBBI 2002

Page 41: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

29

menjadi Islam, artinya media ini dipergunakan baik secara untuk memberi

wujud pemahaman iman secara Islam maupun secara langsung sebagai alat

dakwah syiar Islam.33

Qasidah adalah jenis musik yang bercirikan Islam dan

merupakan suatu fenomena yang ada di masyarakat seiring dengan

keberadaan seni pertunjukkan keislaman yang lain.34

Lagu-lagu qasidah biasanya, diiringi dengan rebana, yaitu sejenis alat

kesenian tradisional yang terbuat dari kayu dibuat dalam bentuk lingkaran

dan di tengah-tengahnya diberi lubang, kemudian ditempeli kulit binatang

yang telah dibersihkan bulu-bulunya, pukulan tangan pada kulit tersebut

dapat menimbulkan bunyi yang enak didengar.35

Qasidah juga termasuk ke

dalam bagian dari kesenian rebana karena penggunaan rebana sebagai

instrumen musik pokoknya. Apabila dilihat dari syair-syairnya yang mengacu

pada dakwah islam dan melodinya diilhami oleh musik padang pasir,

menurut tradisinya, kasidah atau barzanji fungsinya untuk menghidupkan lagi

perayaan-perayaan hari-hari besar islam maupun pesta pernikahan.36

33

Dr Mohammad Reddon, Ensiklopedia Musik (Jakarta: Aksara Sukses, 1992), h.137-

138.

34

Ibid, h.140.

35

Raana Bokhari, Ensiklopedi Islam (Jakarta: Erlangga, 1994), h.19-20

36

Al-Baghdadi, Seni dalam Pandangan Islam (Jakarta: Gema Insani Pers, 1991), h.35.

Page 42: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

30

4. Alat Musik Qasidariyyah

A. Rebana

Munculnya kesenian rebana dimulai semenjak jaman Islam

berkembanng di wilayah Demak yang 32 dipelopori oleh wali songo sekitar

tahun 1478 Masehi. Pada awal perkembangannya digunakan untuk

melakukan syiar agama Islam oleh para Wali pada zaman kerajaan Demak.

Pada saat itu Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang

sebagian penduduknya masih beragama Hindhu dan Budha. Untuk menarik

minat penduduk terhadap ajaran agama Islam para wali melakukan

pendekatan-pendekatan salah satunya adalah lewat seni rebana.37

Seiring dengan perkembangan agama Islam di Jawa pada khususnya

dan Indonesia pada umumnya maka musik rebana pun berkembang. Selain

digunakan untuk syiar agama Islam, juga digunakan untuk hiburan rakyat.

Kemudian masyarakat mulai membentuk kelompok kesenian yang

mengembangkan misi keagamaan diantaranya musik rebana atau sering

disebut terbangan, dan qasidah.38

37

Supranto, ‛Rebana: Sebuah Seni Trasdisional Lombok Barat‛ (Laporan Temu

Ilmiah dan Festival MPSI, Flores Nusa Tenggara Timur, 1994), h.8.

38

Hazrat Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik dan Bunyi, terj. Subagijono dan

Fungky Kusnaendy Timur (Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002), h.13.

Page 43: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

31

Menurut bahasa Arab, musik rebana atau musik sholawatan berasal

dari kata asholawat yang merupakan bentuk jamak dari kata asholat yang

berarti do’a atau sembahyang. Sholawat adalah salah satu ungkapan yang

penuh dengan nuansa-nuansa sastra yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi

Muhammad SAW.

Musik rebana merupakan suatu karya seni yang dapat dikategorikan

sebagai seni yang mempunyai nilai tinggi, dimana dilandasi oleh wahyu Ilahi

yang senantiasa mengingatkan seseorang kepada Sang Pencipta. Seni rebana

telah berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat luas khususnya yang

beragama Islam.39

39

Ibid, h.15.

Page 44: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

32

BAB III

DEMOGRAFI KECAMATAN LUBUK PAKAM DAN BIOGRAFI

IBN TAIMIYYAH SERTA YUSUF QARDHAWI

A. Demografi Kecamatan Lubuk Pakam

Kecamatan Lubuk pakam sejak dahulu telah menjadi pusat pemerintah

baik pemerintah Hindia Belanda dengan kedudukan Controler, juga

pemerintah Kerajaan Negeri sedang ya yang bergelar Tengku Raja Muda

atau Tengku Bendahara. Pada Zaman pemerintah Jepang, Lubuk pakam

menjadi tempat kedudukan Hokobuncsttcyo dan pada pemerintah RI

Lubuk pakam merupakan tempat kedudukan Wedana, Kewadanaan Serdang

Hilir antara lain di bawah pimpinan :

1. Wedana Ja’far Siddik

2. Wedana Ombak nasution

3. Wedana Tarif Siregar

4. Wedana Keras surbakti

5. Wedana Datuk Anwaruddin dan

6. Wedana Bactiar Yunus (Wedana yang terakhir)

Kota Lubuk pakam sebagai Ibu Kota Kabupaten Deli Serdang dan

Pusat Pemerintahan Pemda TK.II Deli Serdang cukup strategis dan

32

Page 45: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

33

mempunyai prospek pengembangan wilayah yang cukup dominan

dengan beberapa Kota Satelitnya seperti Tanjung Morawa, Perbaungan,

Galang dan lain lain. Sedangkan berdasarkan PP No. 7/1984 Pasal 1

dijelaskan bahwa Pusat Pemerintahan Kecamatan Lubuk Pakam ini adalah

berkedudukan di Kelurahan Lubuk Pakam Pekan.

1. Keadaan Geografis Kecamatan Lubuk Pakam

1. Letak Wilayah : 3⁰53’ - 3⁰86’ Lintang Utara

98⁰85’ - 98⁰89’ Bujur Timur

2. Luas Wilayah : 31,19 Km2

3. Letak Diatas Permukaan: 0 s/d 8 meter dari permukaan laut

4. Batas-batas Wilayah

a. Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Beringin

b. Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pagar

Merbau

c. Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Pagar

Merbau

d. Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung

Morawa

5. Jarak Ibukota Kecamatan dengan Ibukota Kabupaten: 0 km40

Page 46: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

34

Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan

Lubuk Pakam41

NO Desa/Kelurahan Luas (Km2

) Persentase

(1) (2) (3) (4)

1. Paluh Kemiri 1,45 4,65

2. Petapahan 1,99 6,38

3. Tanjung Garbus I 5,12 16,4

4. Pagar Merbau III 5,72 18,3

5. Cemara 0,78 2,50

6. Pasar Melintang 5,59 17,9

7. Pagar Jati 2,30 7,37

8. Syahmad 0,48 1,54

9. Lubuk Pakam III 0,18 0,58

10. Lubuk Pakam I/II 0,43 1,38

11. Lubuk Pakam Pekan 0,69 2,21

12. Bakaran Batu 2,82 9,04

13. Sekip 3,64 11,6

Lubuk Pakam 31,19 100,00

40

KSK Kecamatan Lubuk Pakam

41

Sumber: Kantor Desa/Kelurahan Kecamatan Lubuk Pakam dalam Angka 2001

Page 47: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

35

Tabel 2. Jumlah Tempat Peribadatan menurut Desa/Kelurahan

Lubuk Pakam

No Desa/Kelurahan Masjid Musholla Gereja Puhara Vihara

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Paluh Kemiri 2 5 - - 2

2. Petapahan 1 1 5 - -

3. Tanjung Garbus 4 1 1 - -

4. Pagar Merbau III 2 - - - -

5. Cemara 2 6 6 - -

6. Pasar Melintang 1 4 4 - -

7. Pagar Jati 2 12 12 - -

8. Syahmad 2 1 1 - -

9. Lubuk Pakam III 3 5 5 - -

10. Lubuk Pakam I/II 3 3 3 2 1

11.

Lubuk Pakam

Pekan

3 2 2 - -

12. Bakaran Batu 2 - - - -

13. Sekip 5 - - - -

Lubuk Pakam 32 40 39 2 3

Page 48: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

36

Tabel 3. Jumlah Sekolah Menurut Desa/Kelurahan Lubuk Pakam

No Desa/kelurahan

Jumlah Sekolah

TK

SD

MI

SMP

MTS

SMA

MA

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri

swast

a

1. Paluh kemiri

- - - - - - - - - -

2. Petapahan - - - - - - - - - -

3.

Tanjung

Garbus

2 1 - - - - 1 - - 1

4.

Pagar Merbau

III

2 - - 1 - 1 - 2 3 -

5. Cemara 2 - 2 - - 2 1 - 5 -

6.

Pasar

Melintang

- 2 - - - - - - - -

7. Pagar Jati - 3 1 - - - - - - -

8. Syahmad 2 - - - 1 1 1 - 2 1

9.

Lubuk pakam

III

2 2 2 1 1 3 - - 4 -

10.

Lubuk Pakam

I/II

2 - 2 1 - 3 - 1 6 -

11.

Lubuk pakam

pekan

2 2 2 1 1 3 1 - 7 1

12. Bakaran batu 2 1 1 - - 2 - - 2 -

13. Sekip 2 2 1 - 1 - - - 1 -

Lubuk

Pakam

15 13 11 4 4 16 4 3 30 3

B. Biografi Ibn Taimiyyah

Nama asli Ibn Taimiyyah adalah Taqiyuddin Abu al Abbas Ibn Abd al-

Halim bin al-Imam Majduddin Abil Barakat Abd al Salam Bin Muhammad

bin Abdillah bin Abi Qasim Muhammad bin Khuddllarbin Ali bin Taimiyyah

Page 49: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

37

al Harrani al Hambali.42

Para ahli lebih singkat menyebut nama lengkapnya

Taqiyuddin Abu Abbas bin Abd al Halim bin Abd al Salam bin Taimiyyah al

Harani al Hambali.43

Beliau di lahirkan pada hari senin tanggal 10 Rabi’ul

awal tahun 661 H bertepatan dengan tanggal 22 Januari 1263 M di kota

Harran.44

Yaitu daerah yang terletak ditenggara Negeri Syam, tepatnya di

pulau Ibn Amr antara sungai Tigris dan Eupraht.45

Ibn Taimiyyah lahir dari keluarga cendikiawan dan ilmuan terkenal.

Ayahnya Syaibuddin Abu Ahmad adalah seorang syaikh, khatib hakim di

kotanya. Sedangkan kakeknya, syaikh Islam Majduddin Abu al-Birkan adalah

fakih Hambali, Imam, ahli hadits, ahli-ahli ushul, nahwu seorang hafiz, dan

pamannya bernama Fakhruddin yang terkenal sebagai seorang cendikiawan

dan penulis Muslim ternama. Pada tahun 1268 M, Ibnu Taimiyyah di bawa

mengungsi oleh keluarganya ke Damaskus.46

Ketika pindah ke Damaskus, Ibnu Taimiyyah baru berusia 6 tahun.

Setelah ayahnya wafat pada tahun 1284, Ibn Taimiyyah yang baru berusia

42

Jon Kamil, Tesis Perkawinan Antar Pemeluk Agama Persektif Fiqh Ibn Taimiyyah

(UIN Suska Riau: pasca sarjana, 2011), h.18.

43

Khalid Ibrahim Jindan, Teori Politik Islam : Telaah Kritis Ibnu Taimiyyah tentang

Pemerintahan Islam (Jakarta:Risalah Gusti, 1995), h.24.

44

Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, terj. Masturi Irham dan Assmu’i

Taman, cet.ke-1 (Jakarta: Pusstaka Al-Kautsar, 2006), h.784 .

45

Ibnu Taimiyah, Al-Furqan baina Auliya’ al-Syithan, terj. Abd Azia Mr (Yogyakarta:

Mitra Pustaka, 2005), h.11.

46

Qamaruddin Khan, Pemikiran Politik Ibnu Taimiyah (Bandung: Pustaka, 1983),

h.11.

Page 50: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

38

21 tahun, menggantikan kedudukan sang ayah sebagai guru dan khatib pada

masjid-masjid sekaligus mengawali karirnya yang kontroversial dalam

kehidupan masyarakat sebagai teolog yang aktif.

1. Pendidikan Ibn Taimiyyah

Ibnu Taimiyyah tumbuh dalam lingkungan keluarga yang

berpendidikan tinggi. Ia mulai belajar agama ketika ia masih kecil, berkat

kecerdasan dan kejeniusannya Ibnu Taimiyyah yang masih berusia muda

sudah dapat menghafal Al-Qur’an dan telah mampu menamatkan sejumlah

mata pelajaran seperti tafsir, hadits, fiqh, matematika dan filsafat, serta

berhasil menjadi yang terbaik diantara teman-teman seperguruannya.47

Sebagai ilmuan, Ibnu Taimiyyah mendapat reputasi yang sangat luar

biasa dikalangan ulama ketika itu, ia dikenal sebagai orang yang berwawasan

luas, pendukung kebebasan berpikir, tajam perasaan, teguh pendirian dan

pemberani serta menguasai berbagai disiplin keilmuan yang dibutuhkan

ketika itu. Ia bukan hanya menguasai studi Al-Qur’an, Hadits dan Bahasa

Arab, tetapi ia juga mendalami Ekonomi, Matematika, Sejarah Kebudayaan,

47

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada,2006), h.351.

Page 51: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

39

Kesustraan Arab, Mantiq, Filsafat dan berbagai analisa persoalan yang

muncul pada saat itu.48

Ibnu Taimiyyah menyelesaikan pendidikannya dalam bidang

yurisprudensi (Fiqh), hadits nabi, tafsir al-Qur’an, matematika dan filsafat

pada usia yang sangat muda. Disebabkan oleh pemikirannya yang

revolusioner yakni gerakan tajdid (pembaharu) dan ijtihadnya dalam bidang

muamalah, membuat namanya terkenal diseluruh dunia.49

2. Karir dan Perjuangan Ibn Taimiyyah

Sewaktu ayahnya wafat pada tahun 682H / 1284M, Ibnu Taimiyyah

yang ketika itu berumur 21 tahun, menggantikan jabatan penting ayahnya

sebagai pemegang Madrasah Dar al-Hadits as-Sukariyyah. Tanggal 2

Muharram 683 H / 1284 M merupakan hari pertama Ibnu Taimiyyah

mengajar di al-mamater yang kemudian dibawah pimpinannya. Setahun

kemudian tepatnya pada tanggal 10 Safar 684 H / 17 April 1285 M, Ibnu

Taimiyyah juga mulai memberikan kuliah umum di masjid Umayyah

Damaskus dalam mata kuliah tafsir Al-Qur’an.50

48

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara : ajaran, sejarah dan pemikiran (Jakarta

: UI Press,1990), h.79.

49

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik hingga

Kotemporer (Depok: Gramata Publishing, 2010), h. 206.

50

B. Lewis,et. All, The Encyclopedia of Islam, jilid 3 (Laiden:E.J.Brill,1979), h.951.

Page 52: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

40

Selain itu, Ibnu Taimiyyah juga menggantikan kedudukan ayahnya

sebagai guru besar hadits dan fiqh Hambali dibeberapa Madrasah terkenal

yang ada di Damaskus, mulai dari sinilah karir Ibnu Taimiyyah dikenal

sebagai juru pengubah yang tidak rela menyaksikan kondisi umat Islam

terbelenggu dengan paham-paham keagamaan yang junud, penuh dengan

berbagai bid’ah dan khurafat yang ketika itu oleh Ibnu Taimiyyah dinilai

sudah keterlaluan.51

Seusai menjalani hukuman penjara pada tanggal 17 Sya’ban 695 H /

20 Juni 1296 M, Ibnu Taimiyyah menjadi guru besar di Madrasah

Hanbaliyyah, suatu Madrasah yang tertua dan paling bermutu di Damaskus

pada waktu itu. Pada tahun 705 H / 1306 M, ia kembali dijebloskan

kepenjara dibenteng Kairo, karena mempertanggung jawabkan tulisannya

tentang sifat- sifat Tuhan, yang dinilai penguasa menimbulkan keresahan dan

kerisuhan. Dan Ibnu Taimiyyah dibebaskan.52

Selesai menjalani hukuman, pada tanggal 8 Syawal 709 H / 11 Maret

1310 M, Ibnu Taimiyyah kembali ke Kairo dan tinggal disana sekitar tiga

tahun lamanya. Syaikh Ibnu Taimiyyah meninggal pada malam senin tanggal

51

Muhammad Amin, Ijtihad Ibnu Taimiyyah Dalam Bidang Fiqh Islam (Jakarta:

INIS,1991), h. 12.

52

Muhammad Iqbal, 100 Tokoh Terhebat dalam sejarah Islam (Jakarta: Inti

Media,2003), h.149.

Page 53: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

41

20 Dzulqa’dah tahun 728 Hijriyah. Setelah kitab-kitabnya dikeluarkan dari

penjara, ia terus membaca Al-Qur’an dan menghatamkannya setiap sepuluh

hari sekali.53

3. Guru-guru dan Murid-murid Ibn Taimiyyah

a. Guru-guru Ibn Taimiyyah

Ibnu Taimiyah pernah belajar kepada banyak ulama, baik berjumpa

dan hadir di majlis ulama-ulama besar di Damaskus secara langsung,

maupun melalui telaah otodidak dan gurunya lebih dari dua ratus orang,

diantaranya sebagai berikut54

:

1. Zainuddin Ahmad bin Abdu Ad-da`im Al-Maqdisi

2. Muhammad bin Ismail bin Utsman bin Muzhaffar bin Hibatullah

Ibnu ‘Asakir Ad-Dimasyqi

3. Abdurrahman bin Sulaiman bin Sa’id bin Sulaiman Al-Baghdadi

4. Muhammad bin Ali Ash-Shabuni

5. Kamaluddin bin Abdul Azis bin Abdul Mun’im bin Al-Khidhr bin

Syibl

6. Saifuddin Yahya bin Abdurrahman bin Najm bin Abdul Wahhab

Al- Hanbali

53

Syaikh Ahmad Farid, 60 Biografi Ulama Salaf, h.110.

54

Ibid,h. 125-127.

Page 54: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

42

7. Al-Mu`ammil bin Muhammad Al-baalisi Ad-Dimasyqi

8. Yahya bin Abi Manshur Ash-Shairafi

9. Ahmad bin Abu Al-Khair Salamah bin Ibrahim Ad-Dimasyqi Al-

Hanbali

10. Bakar bn Umar bin Yunus Al-Mizzi Al-Hanafi

11. Abdurrahim bin Abdul Malik bin Yusuf bin Qudamah Al-Maqdisi

12. Al-Muslim bin Muhammad bin Al-Muslim bin Muslim bin Al-Khalaf

Al-Qisi

13. Al-Qasim bin Abu Bakar bin Al-Qasim bin Ghunaimah Al-Irbili

14. Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim Ad-Darji Al-Qurasyi Al-Hanafi

15. Al-Miqdad bin Abu Al-Qasim Hibatullah Al-Qiis

16. Abdul Halim bin Abdus Salam bin Taimiyah

17. Muhammad bin Abu Bakar Al-‘Amiri Ad-Dimasyqi

18. Ismail bin Abu Abdillah Al-‘Asqalaani

19. Taqiyuddin Ismail bin Ibrahim bin Abu Al-Yusr At-Tannukhi

Page 55: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

43

b. Murid-murid Ibn Taimiyyah

Murid Ibnu Taimiyyah yang termashur diantaranya sebagai berikut55

:

1. Syarafuddin Abu Muhammad Al-Manja bin Utsman bin Asad bin

Al- Manja At-Tanukhi Ad-Dimasyqi

2. Jamaluddin Abu Al-Hajjaj Yusuf bin Az-Zakki Abdurrahman Bin

Yusuf bin Ai Al-Mizzi.

3. Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abdil Hadi

4. Syamsuddin Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin

Qaimaz bin Abdillah Ad-Dimasyqi Adz-Dzahabi

5. Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub

yang terkenal dengan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

6. Shalahuddin Abu Said Khalil bin Al-Amir Saifuddin KaikaladiAl-

Alai Ad-Dimasyqi

7. Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Muflih bin Muhammad

bin Mufarraj Al-Maqdisi

8. Syarafuddin Abu Al-Abbas Ahmad bin Al-Hasan bin Abdillah bin

Abi Umar bin Muhammad bin Abi Qudaimah

55

Ibid,h.127-130.

Page 56: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

44

9. Imaduddin Abu Al-fida’ Ismail bin Umar bin Katsir Al-Bashari Al-

Qurasyi Ad-Dimasqi

10. Al-Mufti Zainuddin Ubadah bin Abdul Ghani Al-Maqdisi Ad-

Dimasyqi

c. Karya-karya Ibn Taimiyyah

Karya-karya Ibnu Taimiyyah antara lain56

:

1. Tafsir wa’Ulum al-Qur’an

a. At-Tibyan fi Nuzuhu al-Qur’an

b. Tafsir surah An-Nur

c. Tafsir Al-Mu’udzatain

d. Muqaddimah fi ‘Ilm al-Tafir

2. Fiqh dan Ushul Fiqh

a. Kitab fi Ushul Fiqh

b. Kitab Manasiki al-Haj

c. Kitab al-Farq al-Mubin baina al-Thlaq wa al Yamin

d. Risalah li Sujud al-Sahwi

e. Al-‘Ubudiyah

56

Ibid,h.130-138.

Page 57: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

45

3. Tasawwuf

a. Al-Faraq baina Aulia al-Rahman wa Aulia al-Syaithan

b. Abthalu Wahdah al-Wujud

c. Al-Tawasul wa al-Wasilah

d. Risalah fi al-Salma wa al-Raqsi

e. kitab Taubah

f. Al-‘Ubudiyyah

4. Ushulu al Din wa al Ra’du ‘Ala al Mutakallimin

a. Risalah fi Ushulu al-Din

b. Kitab al-Iman

c. Al-Furqan baina al-Haq wa al-Bathl

d. Syarah al-‘Aqidah al-Ashfihiniyah

e. Jawabu Ahli al-Ilmi wa al-Iman

5. Al Ra’du ‘Ala Ashab al Milal

a. Al-Jawab al-Shahih Liman Badala Dina Al-Haq

b. Al-Ra’du ‘Ala al-Nashara

c. Al-Ra’du ‘Ala al-Nashara

d. Al Risalah al-Qabarshiyah

Page 58: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

46

6. Al Fasafah al Mantiq

a. Naqdhu al Mantiq

b. Al-Raddu ‘Ala al Mantiqiyin

c. Al-Risalah al-‘Arsyiah

d. Kitab Nubuwat

7. Akhlak wa al Siyasah wa al-Ijtima’

a. Al-Hasbah fi al-Islam

b. Al Siyasah al-Syar’iyyah fi Ishlah al-Ra’yi wa al-Ru’yah

c. Al Wasiyah al-Jami’ah li Khairi al-Dunia wa al-Akhirah

d. Al Mazhalim al-Musytarikah

e. Al Amru bi al Ma’ruf al Nahyu ‘an al-Munkar

8. Ilmu al-Hadits wa al-Mustalahah

a. Kitab fi ‘Ilmi al-Hadits

b. Minhaj Sunnah Nabawiyyah.

C. Biografi Yusuf Qardhawi

Yusuf Qardhawi mempunyai nama lengkap sesuai dengan garis

keturunan buyutnya adalah Yusuf Al-Qardhwi bin Abdullah bin Ali bin Yusuf.

Beliau dilahirkan pada tanggal 09 september 1926 di desa Shaft At-Turab

terletak antara kota Thanta (Ibu kota provinsi Al-Gharbiyah), dan kota Al-

Page 59: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

47

Mahallah Al-Kubra, yang merupakan kota kabupaten (markaz) paling terkenal

di provinsi Al-Gharbiyyah. Ia berjarak sekitar 21 kilometer dari Thanta dan 9

kilometer dari Al- Mahallah.57

Desa tersebut adalah tempat dimakamnya

salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw.yaitu Abdullah bin Harist ra.58

Beliau berasal dari keluarga yang taat beragama, ketika beliau berusia

dua tahun, ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak yatim ia hidup dalam

asuhan pamannya yang memperlakukannya seperti anak sendiri, mendidik

dan membekalinya dengan berbagi ilmu pengetahuan agama dan syari’at

Islam.59

Dengan perhatian yang cukup baik dalam lingkungan yang taat

beragama, Yusuf Qardhawi mulai serius menghafal Al-Qur’an sejak usia lima

tahun dengan belajar kepada Syaikh Hamid, bersamaan dengan itu ia jugak

di sekolahkan di sekolah dasar yang bernaung di bawah lingkungan

Departemen Pendidikan dan Pengajaran Mesir yang terletak di desa beliau

yang merupakan cabang dari pusat provinsi Al-Gharbiyyah untuk

mempelajari ilmu umum seperti berhitung, sejarah, kesehatan dan ilmu-ilmu

lainnya.60

57

Yusuf Qardhawi, Perjalan Hidupku I, terj. Cecep Taufikurahman (Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2003), h.103.

58

Ibid, h.105.

59

Yusuf Qardhawi, Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashira, terj. Abdurrahman Ali Bauzir,

cet. Ke-3 (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), h.45.

60

Ibid, h.46.

Page 60: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

48

Berkat ketekunan dan kecerdasan Yusuf Qardhawi akhirnya ia

berhasil menghafal Al-Qur’an 30 juz pada usia 9 tahun beberapa bulan.

Semenjak saat itu masyarakat menjuluki beliau dengan julukan ‚Syaikh‛

sehingga beliau dipanggil dengan nama Syaikh Yusuf yang hafal Al-Qur’an.

Tidak hanya itu kefasihan dan kebenaran tajwid serta kemerduaan qira’atnya

menyebabkan ia sering menjadi imam Masjid.61

1. Guru-guru Syaikh Yusuf Qardhawi

1. Syaikh Yamani Murtad

2. Syaikh Hamid

3. Syaikh Abdullah Yazid

4. Syaikh Ali Sulaiman Khalil

5. Ustadz Sa’id Sulaiman Tsabit

6. Syaikh Muhammmad Sya’at

7. Syaikh Al-Bahi Al-Khulil

8. Syaikh Muhammad Ghubarah

9. Syaikh Muhammad Asya-Syanawi

10. Syaikh Mahmud Ad-Diftar

11. Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi

61

Yusuf Qadhawi, Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashira, terj. Abdurrahman Ali Bauzir,

h.50.

Page 61: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

49

12. Syaikh Muhammad Mukhtar Badir

13. Syaikh Muhammad Amin Abu Ar-Raus

14. Syaikh Muhammad Ahmadain dan Abdul Hamid Asy-Syadzili62

2. Pekerjaan Yusuf Qardhawi

Pekerjaan Yusuf Qardhawi pernah bekerja sebgaai penceramah dan

pengajar di berbagai masjid. Kemudian menjadi pengawas pada akademi

para Imam, lembaga yang berada di bawah wakaf di Mesir.63

Setelah itu ia

pindah ke jurusan bagian Administrasi Umum untuk masalah-masalah

budaya Islam di Al-Azhar.

Pada tahun 1961 ia ditugaskan sebagai tenaga bantuan untuk menjadi

kepala sekolah sebuah Sekolah Menengah di Qatar. Dan pada tahun 1977 ia

kembali ditugaskan untuk memimpin pendirian dan sekaligus menjadi Dekan

pertama Fakultas Syari’ah dan Studi Islam di Universitas Qatar. Dia menjadi

dekan di fakultas itu hingga akhir tahun ajaran 1989-1990.

Pada tahun 1990/1991 ia ditugaskan oleh pemerintah Qatar untu

menjadi dosen tamu di Al-Jazair. Pada tahun 1996 ia mendapat penghargaan

dari Universitas Islam antar Bangsa Malaysia atas jasa-jasanya dalam ilmu

62

Yusuf Qardhawi, Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashira, terj. Abdurrahman Ali Bauzir,

h.100.

63

Ishom Talimah, Manhaj Fiqh Yusuf Qardhawi (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2001),

h.4.

Page 62: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

50

pengetahuan. Pada tahun 1977 ia mendapat penghargaan dari Sultan Brunei

Darussalam atas jasa-jasanya dalam bidang fiqh.

3. Corak Pemikiran Yusuf Qardhawi

Corak pemikiran beliau diawali dengan sebuah argumen beliau yang

memberikan pemahaman bahawa agama Islam adalah sangat mudah dan

ringan. Terutama mengenai hal-hal yang biasanya dianggap oleh masyarakat

sebagai sesuatu yang susah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

ى ر ن ى ك ش ط ذ ن ش ك ن ج ش د ى ي ك ه م ػ ؼ ج ن

ذ للا ش ا ي

ش ك ش ى ذ ك ه ؼ ى ن ك ه ػ ر ؼ

Artinya: ‚Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetatpi dia hendak

membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,

supaya kamu bersyukur.‛ (Q.S Al-Maidah:6)64

Membebaskan masyarakat dari sifat fanatik dan taklid terhadap imam

atau madzhab tertentu. Karena Allah SWT tidak memerintahkan kita untuk

mengikuti (ittiba’) kepada madzhab atau imam tertentu, tetapi Allah SWT

memerintahkan kita agar kita mengikuti (ittiba’) kepada Al-Qur’an dan as-

Sunnah.65

64

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT Syaamil

Cipta Media, 2005), h.108.

65

Yusuf Qardhawi, Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashira, terj. Abdurrahman Ali Bauzir,

h.201.

Page 63: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

51

Pendapat beliau sesuai dengan perkataan Imam Hasan Al-Banna

pada prinsip keenam yang merupakan bagian dari ‚20 prinsipnya‛, ‚Semua

orang boleh diambil atau ditinggalkan perkatannya, kecuali al-Ma’shun

(terjaga dari kesalahan dan dosa) yaitu Nabi Muhammad.saw. Semua yang

datang dari generasi salaf, yang sesuai dengan Al-Qur’an dan as-Sunnah

maka kita terima. Sedangkan jika tidak, maka Al-Qur’an dan as-Sunnah lebih

utama untuk diikuti.‛66

66

Yusuf Qardhawi, Memahami Khazanah Klasik, Mazhab dan Ikhtilaf, terj. Abdul

Hayyie al-Kattani (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003), h.9.

Page 64: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

52

BAB IV

PENDAPAT IBN TAIMIYYAH DAN YUSUF QARDHAWI

MENGENAI HUKUM QASIDARIYYAH DI DALAM MASJID

A. Pendapat Ibn Taimiyyah dan Dalil yang Digunakan

Mengenai permasalahan hukum qasidariyyah di dalam masjid Ibn

Taimiyyah berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada mengandung unsur

musik itu sudah jelas dikatakan haram karena nyanyian termasuk "Al laghwu"

(perkataan yang tidak berguna), maka wajib bagi kita untuk menghindarinya.

Secara zhahir "Al laghwu" adalah perkataan kotor seperti mencaci maki,

perkataan yang menyakitkan dan sebagainya. Pernyataan tersebut tertuang

dalam fatwanya:

إن انقشا الفشح ت الجذ نزا جذ ي اػراد اغرز ت الذ

ف عاع االاخ كا جذف عاع االتاخ, تم إر عؼا انقشا عؼ تقهب

إرا عؼا عاع انكاء انرصذح خشؼد ا لصاخ عكد الح نغ الغح

انذش كاخ اصغد انقهب ذؼاطد انششب

Artinya: ‚Oleh karena itu, ada orang-orang yang sudah terbiasa

mendengarkan nyanyian dan merasa puas dengannya. Dia tidak

terkesan ketika mendengar Al-Qur’an dan tidak pula bahagia

dengannya. Dia tidak terkesan mendegar ayat-ayat Al-Qur’an

sebagaimana ketika mendengar lirik-lirik lagu.‛67

67

Taqiyuddin Ibn Ahmad bin Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Lisyakhul Muslim (Arab

Saudi: an wsrul baj, 5728 jilid 11), h.311. 52

Page 65: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

53

Maksud dari pendapat Ibn Taimiyyah yaitu ketidakbolehan

menyanyikan ataupun mendegarkan musik, sebab akan membuat seseorang

lupa pada ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Adapun hadits mengenai keharaman bersya’ir di dalam masjid:

ررر عم ررر م ررر م ررر م ق م ر ررر مر رررفر م ل ررر رررسمرررم م ملرررر رررعر ر مرررعم

ررتم ررر م رر م مم ررع م رر م رر ممررمرررمم ر رر ررع ممأرن ر ممم ررأمألررمرع رر ر رر مأن

م رررم م ر م ررر ررر ممملررر مأ ررر م رم قرررم رررر مممصررر أم رررم مجأ ررررم ر

رىوممرررررررررر من رررررررررر مج م رررررررررر م ممرررررررررر و رملررررررررررعر م ررررررررررر أقررررررررر68م

Artinya: ‚Umar bin Khoththob pernah berjalan melewati Hassan yang

sedang melantunkan sya'ir di Masjid. Lalu Umar menegurnya

dengan pandangan mata. Tetapi Hassan berkata; "Dulu saya

pernah melantunkan syair di Masjid ini, yang ketika itu ada

seseorang yang lebih mulia daripadamu yaitu (Rasulullah)."

Kemudian Hassan menoleh kepada Abu Hurairah seraya

berkata; "Saya bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai

Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah

berkata kepada saya, Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang

kafir untuk membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah

Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah menjawab; 'Ya, Saya

pernah mendengarnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu Ibn Taimiyyah juga berependapat penggunaan (alat-alat

musik) adalah khamr bagi jiwa. Dia bereaksi dalam jiwa lebih hebat daripada

reaksi arak. Apabila mereka telah mabuk dengan nyanyian, mereka bisa

terkena kesyirikan, condong kepada perbuatan keji dan zhalim sehingga

68

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Al-Jami As-Shahih juz 2 (Kairo:

maktabal salfiyah, 1400 H). No.5590; h.105

Page 66: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

54

mereka pun berbuat syirik, membunuh jiwa dan berzina.69

Hadits yang menjadi dasar penetapan beliau mengenai keharaman

bermain alat musik di dalam masjid:

ػ ػثذ انشد ت غى قال: دذث أت ػايشأ أت يا نك الشؼش للا

ي أير أقاو غرذه يا كز ت, عغ انث صه للا ػه عهى قل: نك

انؼاصف قشدج خا صشإن )سا انثخاس(انذش انذشش انخش70

Artinya: ‚Dari Abdurrahman bin Ghumnin , ia berkata: Aku diberitahu Abu

Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari, bahwa dia pernah mendengar

bahwa Nabiyallah.saw bersabda: Nanti akan ada beberapa orang

dari umatku yang menghalalkan perzinahan, sutra, khamar dan

alat-alat musik (HR. Bukhari)

Dari pemahaman hadits di atas dapat dipahami bahwa pengharaman

nyanyian sama seperti pengharaman khamr dan perzinahan karena dapat

membuat pengaruh buruk terhadap jiwa seseorang yang mendengarkannya

baik itu nyanyian yang bersifat islami ataupun tidak.

Dan Allah juga berfirman mengenai keharaman menggunakan alat-

alat musik

69

Taqiyuddin Ibn Ahmad bin Taimiyyah, Majmu’ Fatawa Lisyakhul Muslim (Arab

Saudi: an wsrul baj, 5728 jilid 11), h.310.

70

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Al-Jami As-Shahih juz 4 (Kairo:

maktabal salfiyah, 1400 H). No.5590; h.13.

Page 67: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

55

سعن و للا يا دش ي ال ذش خش و ا ال تان تاهلل ال ؤي انز

ى ذ ؼطا انجضح ػ أذا انكراب در انز انذق ي د ال ذ

صاغش

Artinya: ‚Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian,

mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah

dan Rasul-Nya, dan mereka yang tidak beragama dengan agama

yang benar (agama Allah)‛ (At-Taubah: 9/29)

B. Pendapat Yusuf Qarhawi dan Dalil yang Digunakan

Berbeda halnya dengan pendapat Ibn Taimiyyah di atas Yusuf

Qardhawi berpendapat bahwa melaksanakan qasidah baik menggunakan alat

musik ataupun tidak di dalam masjid di perbolehkan. Karena beliau

berpendapat selama tidak dicampuri omong kotor, cabul dan yang kiranya

dapat mengarah kepada perbuatan dosa tidak menjadi suatu keharaman.

Dan tidak salah pula kalau disertainya dengan musik yang tidak

membangkitkan nafsu. Bahkan disunatkan dalam situasi gembira, guna

melahirkan perasaan riang dan menghibur hati, seperti pada hari-hari besar

Islam, perkawinan, aqiqah dan di waktu lahirnya seorang bayi.

Yusuf Qardhawi juga mengatakan di dalam kitabnya:

ػه أا قل نظ: كم غاء نغا, أ أخز دك فق ح صادث,فانح

انصانذح ذجؼم انهقشتح انضح طاػح,انح انخثثح ذذثظ انؼم انز ظاش

انؼثادج تاط انشاء

Page 68: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

56

Artinya: ‚Saya katakan bahwa tidak semua nyanyian tidak berguna (sia-sia),

dan hukumya sesuai dengan niat pelakunya. Jika niatnya baik,

maka permainan atau hiburan itu berubah menjadi qurbah

(pendekatan diri kepada Allah), dan gurau (humor) menjadi

ketaatan. Sedangkan niat yang buruk menggugurkan amalan yang

lahirnya ibadah tetapi batinnya riya (mencari pujian).‛ 71

Pada dasarnya segala ciptaan Allah SWT. pasti memiliki manfaat.

Berlandaskan ini, banyak kalangan ulama dan cendekiawan muslim dalam

menetapkan sesuatu urusan ‚berangkat‛ dari mubah (boleh).

Dalam hadits diterangkan:

ػش سض للا ػ يشتذغا شذ ف انغجذ فهذظ ان. فقال قذ كد ػ ا

يغهى(اشذ ف, ف ي خشيك )سا 72

Artinya: ‚Dan dari pada Abu Hurairah: Bahwasannya Umar melihat Hasan

yang sedang bernyanyi di dalam masjid, beliau melirik kepadanya,

lalu dia berkata: Saya pernah bernyanyi di dalam masjid, padahal

di dalamnya ada orang yang lebih utama dari padamu.‛ (HR.

Shahih Muslim)

Maksud dari hadits di atas adalah Hassan itu bernyanyi dengan syai’r

yang indah di dalam masjid sebagai jawaban terhadap kafir musyrik mewakili

Rasulullah saw. di dalam hadits tersebut terkandung petunjuk kebolehan

melagukan sya’ir di dalam masjid.

71

Yusuf Qardawi, Fatawa Mu’ashirah, Juz II (Kaherah: Dar al-Qalam, 2005), h.667.

72

Shahih Muslim, Jilid I, h.243.

Page 69: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

57

Adapun penambahan hadits lain mengenai kebolehan memainkan

rebana di dalam masjid

أ أتا تكش سض للا ػا دخم ػها ػذا جاسرا ف أاو ي ذذففا

ذضشتا انث صه للا ػه عهى يرغش تثت فارشا أت تكشفكشف

ػه عهى ػ ج فقال دػا ا أتا تكش فئا أاو ػذ ذهك انث صه للا

(الاو أاو ي )سا انثخاس

Artinya: ‚Abu Bakar r.a’Aisyah. Di sampingnya terdapat dua orang anak

perempuan di hari Mina yang menabuh rebana. Nabi

shallallaahu’alaihi wasallam ketika itu menutup wajahnya dengan

bajunya. Ketika melihat hal tersebut, Abu Bakar membentak kedua

anak perempuan tadi. Nabi shallallaahu’alaihi wasallam kemudian

membuka bajunya yang menutup wajahnya dan berkata : ‛Biarkan

mereka wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari raya‛.

Pada waktu itu adalah hari-hari Mina‛ (HR. Bukhari)

C. Asbab al-Ikhtilaf, Munaqasah Adillah dan Qaul Rajih

Mengenai Qasidariyyah di dalam Masjid

a. Asbab Ikhtilaf

Asbab ikhtilaf di antara Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi terletak

pada penggunaan hadits dan juga perbedaan masa antara Ibn Taimiyyah

dan Yusuf Qardhawi yang cukup jauh.

Dalam hal ini Ibn Taimiyyah mengatakan musik dan nyanyian adalah

haram karena mempunyai pengaruh buruk bagi jiwa seseorang yang

mendengarkannya karena sama halnya dengan khamr, serta mantra

perzinahan yang dimaksudkan seperti mabuk-mabukkan.

Page 70: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

58

Ditambah lagi Ibn Taimiyyah berdalil dengan hadits yang diriwayatkan

An-Nasa’i dalam Sunannya:

صه انث أ جذ ػ أت ة ػ شؼ ش ت ػ ػ عهى ػ ػه للا

غجذ سا انغائ انرشيز ات ياجح ) (سا انغائذاشذ الشؼاس ف ان73

Artinya: ‚Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi saw,

telah melarang dari mendendangkan nyanyian di dalam masjid (HR.

An-Nasa’i,).‛

Sementara Yusuf Qardhawi mengatakan kebolehan musik ataupun

nyanyian tergantung sesuai dengan niat pelakunya. Jika niatnya baik, maka

permainan atau hiburan itu berubah menjadi qurbah (pendekatan diri

kepada Allah), dan gurau (humor) menjadi ketaatan. Sedangkan niat yang

buruk menggugurkan amalan yang lahirnya ibadah tetapi batinnya riya

(mencari pujian).74

Di dukung oleh dalil Yusuf Qardhawi dengan hadits riwayat An-Nasa’'I

dalam Sunannya:

غجذ فهذع ان شذ ف ثاتد ت ا ش تذغ غة قال يش ػ ان ذ ت عؼ ػ

ؼد شج فقال أع ش يك ثى انرفد إن أتش خ ي ف شذخ فقال قذ أ إن

ح انقذط قال انهى انهى أذ تش ل أجة ػ عهى ق ل للا ص ه للا ػه سع75 ؼى)سا انغائ(

73

An-Nasa’I, Al-Mujtab Min as-Sunnah al-Masyr bi Sunan An-Nasa’I, h.378.

74

Dr. Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer (Jakarta: Gema Insani, 1995),

h.672.

75

An-Nasa’I, Al-Mujtab Min as-Sunnah al-Masyr bi Sunan An-Nasa’I, h.379.

Page 71: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

59

Artinya: ‚Dari Sa’id bin Musayyab, ia berkata, ‚Suatu ketika Umar berjalan

kemudian bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang

melantunkan syair di masjid. Umar menegur Hassan, namun

Hassan menjawab, ‘aku telah melantunkan syair di masjid yang di

dalamnya ada seorang yang lebih mulia darimu.’ Kemudian ia

menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya.

‘Bukankah engkau telah mendengarkan sabda Rasulullah SAW,

jawablah pertanyaanku, ya Allah mudah-mudahan Engkau

menguatkannya dengan Ruh al-Qudus.’ Abu Hurairah lalu

menjawab, ‘Ya Allah, benar (aku telah medengarnya).’ ‛ (HR. An-

Nasa’i).

b. Munaqasah ‘Adillah

Selanjutnya penulis mengadakan Munaqasah Adillah yang merupakan

rangkaian analisa terhadap dalil yang digunakan oleh masing-masing ulama

terhadap pendapatnya. Setelah mengetahui pendapat, alasan dan sebab

perbedaan pendapat antara Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi dalam

permasalahan hukum qasidariyyah di dalam masjid, selanjutnya dapat

dilakukan Munaqasah ‘Adillah antara kedua pendapat tersebut. Pada

pembahasan ini penulis akan mencoba membuat munaqasah ‘adillah yang

pada akhirnya akan diketahui pendapat yang Rajih dan dapat dipegangi.

Maka dari itu, penulis akan melihat pendapat yang dikemukakan oleh

Ibn Taimiyyah seperti yang telah dikemukakan bahwa hukum musik dan

nyanyian adalah haram secara mutlak berdasarkan dalil-dalil yang telah di

paparkan sebelumnya bahwa tidak boleh bernyanyi dan memainkan musik di

Page 72: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

60

dalam masjid baik itu dalam bentuk nyanyian yang bersifat modern dan

nyanyian yang berbau Islami. Adapun dalil yang dipakai Ibnu Taimiyyah

tersebut adalah larangan musik dan nyanyian.

Sedangkan menurut Yusuf Qardhawi kebolehan musik dan nyanyian

tersebut tergantung terhadap niat, tujuan dan musik nyanyian yang

dimainkan. Yusuf Qardhawi membuktikan mengenai hukum seni nyanyian

dan musik yang pada asalnya bersifat harus, tetapi boleh berubah kepada

hukum-hukum lain berdasarkan beberapa syarat yaitu:

a. Bukan semua nyanyian itu harus, isi kandungan hendaklah sesuai

dengan Islam serta ajarannya. Nyanyian-nyanyian yang

menyanjung permerintah yang zhalim, thogut dan fasiq adalah

bertentangan dengan ajaran Islam melaknat para pelaku

kezhaliman.

b. Cara menyampaikan nyanyian. Kadangkala nyanyain tidak

menjadi masalah, tetapi cara penyampain penyanyinya yang

menyebabkan hukumnya haram, syubhat atau makruh. Ini

termasuk cara nyanyian yang merangsang ghairah seks para

pendengar melalui tema-tema cinta birahi.

Page 73: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

61

c. Hendaklah nyanyian itu tidak diiringi dengan perkara yang haram

seperti meminum arak, membuka aurat bercampur di antara lelaki

dan wanita tanpa batas dan had.

d. Tidak berlebih-lebihan dalam nyanyian, terutama nyanyian yang

menyentuh perasaan dan kerinduan. Dikhawatirkan akan

mengabaikan akal, rohani dan kehendak seseorang terhadap

masyarakat dan agama.76

c. Qaul Rajih

Setelah melihat asbabul ikhtilaf di antara kedua pendapat dan

melakukan muqaranah di antara dalil yang digunakan oleh Ibn Taimiyyah

dan Yusuf Qardhawi. Maka pendapat yang rajih di antara keduanya adalah

pendapat Yusuf Qardhawi yang menyatakan bahwa hukum nyanyian itu

boleh dengan syarat bahwa nyanyian tersebut tidak mengandung hal-hal

yang menyalahi syari’at Islam.

Sesuai dengan kebolehan tersebut Ibn Hazm mengatakan jika belum

ada perincian dari Allah SWT. maupun Rasul-Nya tentang sesuatu yang kita

perbincangkan (dalam hal ini adalah nyanyian dan memainkan alat-alat

76

Yusuf Qardhawi, Fiqhu Ghina’ Wal Fi Dho’il Qur’an wa Sunnah (Mesir: Maktabah

Wahibah, 1427), h.198-199.

Page 74: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

62

musik) di dalam masjid, maka telah terbukti bahwa ia halal atau boleh secara

mutlak.77

Jadi dapat disimpulkan, mengenai hukum qasidariyyah di dalam

masjid boleh-boleh saja dilakukan asalkan masih dalam norma-norma agama

Islam dan tidak mengandung unsur perbuatan syirik.

D. Qasidah di Kecamatan Lubuk Pakam Ditinjau Menurut Ibn

Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi

Setelah melakukan penelitian dengan mewawancarai grup qasidah di

3 desa serta beberapa ketua BKM masjid yang menjadi acuan penelitian

dalam penulisan skripsi ini, yaitu Desa Syahmad, Lubuk Pakam III, dan

Bakaran Batu. Maka kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah:

1. Desa Syahmad

Nama grup qasidah Fastabiqul Ghairat yang beranggotakan 5

orang yaitu ibu Ani, ibu Amina, ibu Dian, ibu Lina, dan ibu Eka.

Mereka berpendapat melakukan qasidah di dalam masjid dengan

menggunakan alat musik tidak boleh karena masjid itu merupakan

tempat ibadah sebab unsur nyanyian syari’at Islam tidak akan

sampai ke para pendengar terkecuali tidak menggunakan alat

77

Drs. Abu Bakar Muhammad, Subulus Salam (Surabaya: Usana Offset Printing,

2000), h.470.

Page 75: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

63

musik dan penyampain pun dapat di nikmati langsung oleh para

pendengar.78

2. Desa Lubuk Pakam III

Nama grup qasidah Nurul Husna yang beranggotakan 5 orang

yaitu ibu Mita, ibu Ida, ibu Rahmi, ibu Maya dan ibu Nely. Mereka

berpendapat melakukan qasidah di dalam masjid boleh saja di

lakukan karena itu suatu pertunjukkan yang bernuansakan Islami.79

3. Desa Bakaran Batu

Nama grup qasidah Annisa yang beranggotakan 5 orang yaitu ibu

Atun, ibu Siti, ibu Linda, ibu Desi, ibu Riska. Mereka berpendapat

melakukan qasidah di dalam masjid tidak menjadi suatu

permasalahan ataupun larangan dalam Islam sebab perbuatan

yang di lakukan adalah baik karena di dalam musik qasidah

terdapat shalawat dan pujian terhadap Allah SWT. dan Rasul-

Nya.80

78

Hasil wawancara dengan grup Fastabiqul Ghairat tanggal 4-8 oktober 2018 di

Lubuk Pakam

79

Hasil wawancara dengan grup Nurul Husna tanggal 15-20 oktober 2018 di Lubuk

Pakam

80

Hasil wawancara dengan grup Annisa tanggal 22-27 oktober 2018 di Lubuk

Pakam

Page 76: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

64

4. Ketua BKM masjid Al-Muttaqin yang bernama bapak Sisno. Beliau

berpendapat melakukan qasidah di dalam masjid sangat di larang

karena sudah ada di dalam hadits shahih tetapi kalau

melakukannya di halaman luar masjid boleh saja dilakukan.81

5. Ketua BKM masjid Al-Mujahidin yang bernama bapak Azhari.

Beliau berpendapat melakukan qasidah di dalam masjid boleh-

boleh saja baik menggunakan alat musik maupun tidak pakai alat

musik karena nyanyian qasidah tersebut suatu musik Islami dan

tidak mengandung lirik yang syirik.82

Jika ditinjau menurut pandangan Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi

mengenai qasidah di dalam masjid terkhusus bagi masyarakat Kecamatan

Lubuk Pakam adalah boleh. Maka yang di pegangi pendapat Yusuf

Qardhawi karena pada dasarnya musik qasidah adalah musik yang berbau

Islami dan mengandung unsur-unsur keagamaan serta pujian-pujian terhadap

Allah dan Rasul-Nya maka itu di perbolehkan.

81

Hasil wawancara dengan Ketua BKM masjid Al-Muttaqin tanggal 15 oktober 2018

di Lubuk Pakam

82

Hasil wawancara dengan Ketua BKM masjid Al-Mujahidin tanggal 17 oktober

2018 di Lubuk Pakam

Page 77: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang sudah di paparkan di atas maka dapat ditarik 3

kesimpulan, antara lain:

1. Ibn Taimiyyah mengharamkan qasidah di dalam masjid

berdasarkan dalil-dalil tentang keharaman musik dan nyanyian.

Beliau beralasan bahwa musik dan nyanyian itu dapat merusak

jiwa dan dapat melupakan Allah SWT. karena sama halnya

dengan khamr dan perzinahan. Sedangkan Yusuf Qardhawi

membolehkan qasidah di dalam masjid dengan alasan bahwa

nyanyian dan musik yang dimainkan harus berlafazkan Islami dan

mengandung puji-pujian terhadap Allah dan Rasul-Nya.

2. Kronologi qasidah di kecamatan Lubuk Pakam sudah menjadi

kebiasaan di setiap perayaan hari besar Islam ataupun pernikahan

sebab masih ada beberapa orang yang ingin melakukan qasidah di

dalam masjid guna meramaikan acara tersebut dan ingin menjadi

masjid tetap di fungsikan dengan baik.

65

Page 78: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

66

3. Ibn Taimiyyah dan Yusuf Qardhawi masing-masing mempunyai

pendapat yang berbeda-beda dan mempunyai dalil yang kuat

dalam pemahaman hukum musik. Namun, jika dilihat dari jaman

yang sudah modern dan kemajuan musik yang semakin pesat. Kini

orang-orang sudah sedikit sekali yang peka akan hukum Islam.

Dan pada akhirnya banyak masyarakat yang mengikuti pendapat

dari Yusuf Qardhawi.

Maka dapat dilihat secara jelas bahwa ada dua perbedaan pendapat

dari kedua ulama tersebut. Penulis juga sudah melakukan penelitian di

Kecamatan Lubuk Pakam tentang melakukan qasidariyyah di dalam masjid

mengenai studi kasus ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

banyak dari masyarakat yang masih melakukan qasidah di dalam masjid dan

sudah mengetahui bagaimana hukum dari melakukan qasidah di dalam

masjid menurut pandangan Islam.

B. Saran

1. Para masyarakat khususnya anggota grup qasidah yang

diharapkan dapat lebih memahami anjuran manakah yang lebih

tepat untuk di jalankan sesuai syari’at Islam.

Page 79: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

67

2. Para alim ulama dan tokoh masyarakat yang diharapkan dapat

menjelaskan dengan bijaksana mengenai paham-paham agama

yang sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak menyalahi

aturan-aturan di masyarakat.

3. Paha mahasiswa/I yang sudah mempelajari ilmu agama secara

mendalam. Agar tidak terjadi ajaran-ajaran yang melenceng dari

jalur syari’ah.

Dengan bantuan pihak-pihak tersebut masyarakat bisa lebih paham

akan sebuah ajaran agama mengenai suatu permasalahan di kalangan

masyarakat. Sebaik-baiknya umat adalah yang saling menasehati dalam

kebaikan bukannya saling membiarkan dan tidak perduli akan hal-hal yang

salah yang tetap dilakukan.

Page 80: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

68

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ahmad Farid, Syaikh. 60 Biografi Ulama Salaf, terj. Masturi Irham

dan Assmu’i Taman. Cet. ke-1. Jakarta: Pusstaka Al-Kautsar,

2006.

Al-Baghdadi. Seni dalam Pandangan Islam. Jakarta: Gema Insani

Pers, 1991.

Al-Ghazali, Imam. Pedoman Amalia Ibadat. Diterjemahkan oleh.

Nurhamid Semarang: CV Wicaksana, 1989.

Amalia, Euis. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik

hingga Kotemporer. Depok: Gramata Publishing, 2010.

Amin, Muhammad. Ijtihad Ibnu Taimiyyah Dalam Bidang Fiqh Islam.

Jakarta: INIS,1991.

An-Nasa’I, Al-Mujtab Min as-Sunnah al-Masyr bi Sunan An-Nasa’I

An-Nasa’I Sunan. Tarjamah Sunan An-Nasa’i. Semarang: CV. Asy

Syifa’, 1992.

Atsari, Muslim. Adakah Musik Islami?. Solo: at-Tibyan, 2003.

Page 81: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

69

Ayub, Moh.e dkk. Manajamen Masjid . Jakarta: Gema Insane Pers,

1996.

Bokhari, Raana. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Erlangga, 1994.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: PT

Syaamil Cipta Media, 2005.

Muhammad, Drs. Abu Bakar. Subulus Salam. Surabaya: Usana Offset

Printing, 2000.

et. All, B. Lewis. The Encyclopedia of Islam. jilid 3.

Laiden:E.J.Brill,1979.

Faruqi Buah, Ismail. Islam dan Kebudayaan. Bandung: Mizan, 1984.

Gazalba, Drs Sidi. Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam. Cet.

Ke-5. Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989.

Grimonia, Eya. Dunia Musik Untuk Kebaikan Hidup. Bandung:

Nuansa Cendikia, 2014.

Hasan. Soal Jawab Tentang Berbagai Masalah. Bandung: CV.

DIPONEGORO, 1994.

Page 82: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

70

Ibnu Taimiyah. Al-Furqan baina Auliya’ al-Syithan. Diterjemahkan

oleh Abd Azia Mr. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2005.

Ibrahim Jindan, Khalid. Teori Politik Islam : Telaah Kritis Ibnu

Taimiyyah tentang Pemerintahan Islam. Jakarta:Risalah

Gusti, 1995.

Inayat Khan, Hazrat. Dimensi Mistik Musik dan Bunyi. Diterjemahkan

oleh. Subagijono dan Fungky Kusnaendy Timur.

Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002.

Iqbal, Muhammad. 100 Tokoh Terhebat dalam sejarah Islam.

Jakarta: Inti Media,2003.

Ismail Zaki, Mohammed. Muzik dan Nyanyian: Peranannya Sebagai

Media Dakwah. Kuala Lumpur: Universiti Malaya, 1998.

Kamil, Jon. Tesis Perkawinan Antar Pemeluk Agama Persektif Fiqh

Ibn Taimiyyah. UIN Suska Riau: pasca sarjana, 2011.

KBBI 2002

Khan, Qamaruddin. Pemikiran Politik Ibnu Taimiyah. Bandung:

Pustaka, 1983.

Page 83: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

71

KSK Kecamatan Lubuk Pakam

Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Abu Abdullah . Al-Jami As-Shahih.

Kairo: Maktabal Salfiyah, 1400 H.

Poetra Esa, Adji. Revolusi Nasyid. Bandung: MQS Publishing, 2004.

Reddon, Dr Mohammad . Ensiklopedia Musik. Jakarta: Aksara

Sukses, 1992.

Ruslan, Roslan. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008.

Sumadi, Suryabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo,

1994.

Sumber: Kantor Desa/Kelurahan Kecamatan Lubuk Pakam

Syafari Harahap, Drs Sofyan. Menejemen Masjid. Yogyakarta: Dhana

Bakti Wakaf, 1993.

Sjadzali, Munawir . Islam dan Tata Negara : ajaran, sejarah dan

pemikiran. Jakarta : UI Press,1990.

Taimiyyah bin Ahmad Ibn Taimiyyah. Majmu’ Fatwa Lisyakhul

Muslim. Arab Saudi: an wsrul baj

Page 84: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

72

Talimah, Ishom. Manhaj Fiqh Yusuf Qardhawi . Jakarta: Pustaka al-

Kautsar, 2001.

Ibn Ahmad bin Taimiyyah, Taqiyuddin. Majmu’ Fatawa Lisyakhil

Muslim Arab Saudi: an wsrul baj, 5728 jilid 10

Qardhawi, Yusuf. Fatawa Mu’ashirah, Juz II Kaherah: Dar al-Qalam,

2005

Qardhawi, Yusuf. Fatwa-fatwa Kontemporer. Jakarta: Gema Insani,

1995.

Qardhawi, Yusuf. Fiqhu Ghina’ Wal Fi Dho’il Qur’an wa Sunnah .

Mesir: Maktabah Wahibah, 1427.

Qardhawi, Yusuf . Perjalan Hidupku I. Diterjemahkan oleh Cecep

Taufikurahman. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003.

Qardhawi, Yusuf. Huda Al-Islam Fatawa Mu’ashira. Diterjemahkan

oleh Abdurrahman Ali Bauzir. Cet. Ke-3. Surabaya: Risalah

Gusti, 1996.

Page 85: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

73

Qardhawi, Yusuf. Memahami Khazanah Klasik, Mazhab dan Ikhtilaf.

Diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani. Jakarta: Akbar

Media Eka Sarana, 2003.

Wahyuddin. Sejarah dan Fungsi Masjid. Makassar: 2013.

B. Laporan Penelitian

Rangkuti Afifah, Adly Amar M, Ardiansyah. Laporan Penelitian:

Kecerendungan Penelitian Skripsi Mahasiswa Perbandingan.

Medan: T.P, 2013.

Supranto. ‛Rebana: Sebuah Seni Trasdisional Lombok Barat‛

Laporan Temu Ilmiah dan Festival MPSI, Flores Nusa

Tenggara Timur, 1994.

Page 86: SKRIPSI Oleh - repository.uinsu.ac.idrepository.uinsu.ac.id/6613/1/SKRIPSI NURUL LATIFAH - Copy.pdf · sebagai hasil karya cipta manusia yang meliputi seni tari, seni musik, seni

74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurul Latifah Dalimunthe

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 07 Juli 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Jermal IV No. 26 A

No. Hp : 085261269397

Pendidikan Formal

1. Tahun 2002 – 2008 MIS Islamiyah Guppi

2. Tahun 2008 – 2011 MTsN 1 Medan

3. Tahun 2011 – 2014 MAN 3 Medan

4. Tahun 2014 memasuki Fakultas Syari’ah dan Hukum jurusan

Perbandingan Mazhab dan Hukum di UIN Sumatera Utara

Medan, 05 November 2018

Nurul Latifah Dalimunthe