skripsi m.haritsa sutrisman 10541067213...pengamatan langsung terhadap objek, teknik pengumpulan...

79
iii PROSE PEMBELAJARAN KERAJINAN ANYAMAN MENGGUNAKAN BAHAN BAMBU PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BURAU KABUPATEN LUWU TIMUR SKRIPSI M.HARITSA SUTRISMAN 10541067213 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni RupaFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • iii

    PROSE PEMBELAJARAN KERAJINAN ANYAMAN MENGGUNAKAN

    BAHAN BAMBU PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BURAU

    KABUPATEN LUWU TIMUR

    SKRIPSI

    M.HARITSA SUTRISMAN

    10541067213

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

    Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni RupaFakultas Keguruan dan

    Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    “ Setiap hari langkah kehidupan begitu cepat, seperti pembalap yang sedang berebut dan menjadi nomor satu. Akan tetapi, yang menjadi terakhir bukanlah yang terburuk”.

    (M.Haritsa Sutrisman)

    Kupersembah karya ini untuk kedua orangtuaku

    yang tercinta sebagai tanda syukur dan ungkapan terima kasih atas semua perjuangan,

    kasih sayang , cinta yang tulus, pengorbanan serta doa

    yang selama ini dilakukannya demi

    kebahagiaan dan cita-citaku.

  • vii

    ABSTRAK

    M.Haritsa Sutrisman, 2020. Proses Berkarya Mengunakan Bahan Bambu pada

    siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur”. Skripsi.

    Dibimbing oleh Irsan Kadir dan Yabu M.. Program Studi Pendidikan Seni Rupa

    Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Makassar.

    Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mendeskripsikan proses berkarya

    kerajinan anyaman dengan menggunakan bahan bambu bagi siswa kelas VII SMP

    Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian ini adalah Penelitan

    Tindakan Kelas. Pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan mengadakan

    pengamatan langsung terhadap objek, teknik pengumpulan data, atau gambar

    dengan menggunakan kamera jenis Digital Single Lens Reflex (DSLR). Dengan

    kriteria: 1) Guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Burau, 2) Siswa Kelas VII SMP

    Negeri 1 Burau). Jumlah informan sebanyak 2 orang 1 guru, dan 1 siswa. Teknik

    pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

    Proses analisis ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah seluruh

    data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian diperiksa

    kembali sehingga lengkap dan benar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

    di SMP Negeri 1 Burau Pada Siswa Kelas VII adalah: Pada pertemuan pertama,

    Pembelajaran ini melalui beberapa tahapan, yaitu kegiatan perencanaan, kegiatan

    pelaksanaan, dan kegiatan evaluasi. Pada kegiatan perencanaan, guru

    mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Tahap selanjutnya

    adalah kegiatan pelaksanaan, dimana tahap ini, hal yang dilakukan guru yaitu

    pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Hasil kriya menggunakan bahan bambu

    untuk menganyam, adalah nilai rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau

    sudah termasuk kategori baik. Selain guru yang memberikan nilai, peneliti juga

    memberikan nilai untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran seni kriya

    menggunakan bahan bambu untuk menganyam yaitu nilai rata-rata siswa kelas

    VII SMP Negeri 1 dalam hasil pembelajaran kerajinan seni kriya menggunakan

    bahan bambu yaitu termasuk kategori baik. Aspek-aspek penilaian karya yang

    digunakan oleh guru dan peneliti yaitu ide, kreativitas, teknik dan karakteristik,

    dan hasil karya. Karya kerajinan anyaman bambu yang dibuat oleh siswa kelas

    VII di SMP Negeri 1 Burau adalah, tapisan beras, wadah besar dan wadah kecil,

    serta kipas.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji milik Allah SWT. Yang maha mengatur lagi maha bijaksana,

    yang maha penyayang lagi maha dermawan, Tuhan semesta alam. Shalawat dan

    salam tetap terlantun bagi kekasih-Nya Muhammad SAW. Serta keluarga yang

    mulia, sahabatnya tercinta dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman

    member rahmat,taufik dan hidayahnya sehngga skripsi yang berjudul “PROSES

    BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN BAMBU PADA

    SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BURAU KABUPATEN LUWU

    TIMUR ” dapat diselesaikan dengan baik. Tulisan ini diajukan sebagai syarat

    yang harus dipenuhi guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Pada Program

    Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua seiring sujud dan

    terima kasih kepada kedua orang tua tercinta. Ayahanda Karim dan Ibunda

    tersayang Nurhayati, yang tidak pernah sedikit pun melewatkan hidupnya untuk

    mencurahkan pikiran, semangat, kasih saying dan do’anya yang begitu tulus

    elama ini hingga selesainya studi. Serta yang sangat berjasa dalam kehidupan

    penulis yang tidak dapat diuraikan satu persatu dan sentiasa menyertai dengan

    do’a.

  • ix

    Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesu;itan.

    Namun berkat ketulusan hati, keberanian, bimbingan, motivasi, serta bantuan dari

    berbagai pihak sehingga karya ini dapat tercipta. Terciptanya karya tulis ini tidak

    terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat

    penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

    1. Dra. Sukmawati dan Drs. Risman, selaku kedua orangtuaku tercinta yang

    tiada henti mendoakan, menasehati, mendukung, dan selalu menyemangati

    dalam setiaplangkah mengejar impian, dan keempat saudaraku yang selalu

    memberikan nasehat dan dukungannya.

    2. Dr.H. Irwan Akib, M.pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    3. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd,M.Sn, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang telah membimbing dan memberikan arahan

    selama dalam proses perkuliahan, dan telah memudahkan penulis dalam

    segala hal pengurusan yang berkaitan dengan administrasi.

    5. Makmum, S.Pd., M.Pd. Sekretaris Program Studi Pendidikan Seni Rupa

    Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    6.

  • x

    7. Drs. Yabu M., M.Sn, selaku Pembimbing 1, dan Irsan Kadir S.Pd.,M.Pd,

    selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing,

    menasehati, memberikan arah, motivasi, dan masukan selama proses

    menyelesaikan skripsi ini.

    8. Seluruh Dosen dalam lingkup Prodi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang

    telah memberikan pelayanan akademik selama penulis mengikuti proses

    perkuliahan.

    9. Wayan Sudarsana, S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Burau

    yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

    penelitian serta keluarga besar SMP Negeri 1 Burau yang telah memberikan

    bantuan dan dukungan selama penulis melakukan penelitian hingga selesai.

    10. Teman-teman seperjuanagn angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Seni

    Rupa yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas

    kebersamaannya serta aman dan sumbangsinya semoga persaudaraan kita

    tetap terajut untuk selamanya.

    Semua hal yang terdapat didalam skripsi ini merupakan hasil kerja keras

    yang telah dilakukan semaksimal mungkin. Semoga dapat bermanfaat bagi

    pembaca dan pada umumnya dan khususnya pada penulis sendiri. Aamiin.

    akassar,15 Agustus 2020

    M.Haritsa Sutrisman

  • xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii

    LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... v

    MOTTO............................................................................................................ vi

    ABSTRAK ....................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    LAMPIRAN ..................................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. TinjauanPustaka ................................................................................... 4 1. Pengertian Kerajinan Anyaman ..................................................... 4 2. Macam- Macam Anyaman ............................................................. 7 3. Teknik Menganyam ....................................................................... 9 4. Pengertian Bambu .......................................................................... 11

    B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 12

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................................................. 14 B. Variabel Penelitian ............................................................................... 15 C. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 15 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 17 E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 20 F. Instrumen Penelitian............................................................................. 21

  • xii

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian .................................................................................... 22

    1. Pembelajaran Seni Budaya Secara Umum ...................................... 22

    2. Proses Pembelajaran Seni Kriya Anyaman Dengan Menggunakan

    Bambu ............................................................................................. 24

    3. Hasil Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Bahan Bambu ........ 36

    B. Pembahasan ........................................................................................ 45

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan ............................................................................................ 48

    B. Saran ...................................................................................................... 49

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50

    RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 67

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Anyaman Mengkuang .................................................................. 7

    Gambar 2.2 Anyaman Pandan.......................................................................... 7

    Gambar 2.3 Anyaman Bambu .......................................................................... 8

    Gambar 2.4 Anyaman Rotan ............................................................................ 8

    Gambar 2.5 Anyaman Kertas ........................................................................... 8

    Gambar 2.6 Teknik Menganyam...................................................................... 9

    Gambar 2.7 Kerangka Pikir.............................................................................. 13

    Gambar 2.8 Skema Desain Penelitian .............................................................. 17

    Gambar 4.9 Alat dan Bahan ............................................................................. 26

    Gambar 4.10 Guru Memerikan Materi I .......................................................... 28

    Gambar 4.11 Guru Memerikan Materi II ......................................................... 30

    Gambar 4.12 Persiapan Alat dan Bahan .......................................................... 31

    Gambar 4.13 Guru Memberikan contoh Menganyam ..................................... 31

    Gambar 4.14 Proses Menganyam .................................................................... 32

    Gambar 4.15 Guru Mengecek Keaktifan Siswa ............................................... 32

    Gambar 4.16 Siswa Mengamati Hasil Karya ................................................... 33

    Gambar 4.17 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu.............................................. 34

    Gambar 4.18 Wadah......................................................................................... 37

    Gambar 4.19 Tapisan Beras ............................................................................. 38

    Gambar 4.20 Tikar Kecil.................................................................................. 39

    Gambar 4.21 Tempat Perhiasan ....................................................................... 41

    Gambar 4.22 Tempat Tissue ............................................................................ 41

    Gambar 4.23 Kipas........................................................................................... 42

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Format Observasi ............................................................................. 19

    Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Sni Kriya Bambu............................................. 21

    Tabel 4.1 Nilai Kelompok Merah .................................................................... 38

    Tabel 4. 2 Nilai Kelompok Putih ..................................................................... 39

    Tabel 4. 3 Nilai Kelompok Hijau ..................................................................... 40

    Tabel 4. 4 Nilai Kelompok Biru ....................................................................... 41

    Tabel 4. 5 Nilai Kelompok Kuning .................................................................. 42

    Tabel 4. 6 Nilai Kelompok Hitam .................................................................... 43

    Tabel 4.7 Kriteria Penilaian Hasil Karya Siswa............................................... 44

    Tabel 4.8 Rentang Nilai ................................................................................... 44

    Tabel 4.9 Hasil Evaluasi Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Bahan

    Bambu Oleh Guru .............................................................................. 45

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dengan otonomi pendidikan di sekolah diikuti dengan perkembangan

    otonomi daerah, maka sudah saatnya sekolah khususnya sekolah Menengah

    Pertama (SMP) menggalakkan pembelajaran termasuk di dalamnya pembelajaran

    mata pelajaran prakarya yang didukung oleh potensi alam lingkungan sekitarnya.

    Ini dimaksudkan selain bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas dan

    keterampilan siswa sesuai tujuan intruksional bidang studi, Seni Budaya,

    sekaligus dalam rangka memberdayakan potensi sekolah melalui penelitian proses

    berkarya kerajinan anyaman dengan menggunakan bahan bambu.

    Berbagai macam kekayaan budaya dan kerajinan tangan, dapat dijadikan

    materi ajar atau suatu sarana prasarana dalam proses pembelajaran di sekolah

    dengan baik, terutama di sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan demikian

    pemanfaatan kekayaan alam dan pengembangan kreativitas siswa dapat berjalan

    dengan baik.

    Khusus untuk seni rupa dengan keterbatasan keterampilan pendidik, siswa

    hanya dilatih dalam keterampilan menggambar saja, tanpa memperhatikan

    sebenarnya masih banyak karya seni rupa lain yang dapat dipelajari. Di samping

    itu, keterbatasan alat menjadi salah satu alasan yang tidak dapat dihindari dalam

    pembelajaran seni khususnya seni rupa. Sangat disayangkan apabila pendidik

  • 2

    tidak dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan dalam berkesenian

    secara maksimal. Dengan kata lain, Guru perlu mengembangkan kompetensinya

    Namun dewasa ini seiring dengan adanya permasalahan tersebut, tidak

    sedikit pula sekolah yang merancang dan memberikan pembelajaran seni yang

    menarik dan menyenangkan, sehingga dapat mengasah dan mengembangkan

    keterampilan siswanya dalam bidang seni.

    Pembelajaran kerajinan anyaman bambu di SMP sebagaimana yang

    tercantum dalam silabus telah sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah, Dalam

    penetapan tersebut diharapkan (1) Siswa mengetahui jenis bahan kerajinan yang

    digunakan, (2) mengetahui kualitas produk anyaman bambu, serta (3) mampu

    mengeluarkan ide dan gagasan dalam pembuatan kerajinan.

    Kerajinan anyaman bambu berpotensi diajarkan di sekolah tersebut,

    Karena selain bahan kerajinan yang mudah dijangkau dan didapatkan, juga

    didukung oleh penetapan silabus mata pelajaran prakarya siswa kelas VII.

    Oleh karena itu, diharapkan pembelajaran prakarya khususnya kerajinan

    anyaman bambu dapat dioptimalkan dan berjalan dengan baik. Itulah alasan

    mengapa penelitian ini perlu dilaksanakan di SMP Negeri 1 Burau Kabupaten

    Luwu Timur.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

    pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah proses pembelajaran kerajinan anyaman menggunakan bahan

    bambu bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur?

  • 3

    2. Bagaimanakah Hasil Pembelajaran Kerajinan Ayaman Menggunakan Bambu

    pada siswa kelas VII SMPN 1 Burau Kabupaten Luwu Timur?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka penelitin ini

    bertujuan memperoleh data yang akurat, jelas dan benar atas masalah yang

    dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

    1. Untuk mendeskripsikan proses berkarya kerajinan anyaman dengan

    menggunakan bahan bambu bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau

    Kabupaten Luwu Timur.

    2. Untuk mengetahui Benda yang dihasilkan dari bambu siswa kelas VII SMPN

    1 Burau Kabupaten Luwu Timur.

    D. Manfaaat Penelitian

    Jika tujuan ini dapat dicapai maka, maka hasil penelitian ini diharapkan

    memiliki manfaat sebagai berikut:

    1. Tenaga pengajar, diharapkan dapat memberi bahan masukan untuk

    meningkatkan kreativitas dalam seni kriya.

    2. Siswa, dapat mengetahui proses berkarya kerajinan anyaman dengan

    menggunakan bahan bambu bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau

    Kabupaten Luwu Timur.

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN KARANGKA PIKIR

    A. Tinjauan Pustaka

    Pada dasarnya tinjauan pustaka merupakan landasan teoritis dan

    menggunakan literatur yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

    1. Materi pembelajaran kerajinan di SMP

    Dalam silabus seni budaya kelas VII SMP materi pembelajaran diajarkan

    pada semester I. Adapun kompetensi yang diharapkan dapat tercapai adalah:

    a. Memahami dan menerapkan pengatahuan (faktual, konseptual, dan

    prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

    teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

    b. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ramah konkret (menggunakan,

    mengurai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

    membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

    Sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.

    c. 2. Pengertian kerajinan anyaman

    Kadjim (2011) menyatakan bahwa “Kerajinan berasal dari rajin, yaitu suka

    dan giat bekerja,selalu berusaha, getot. Setelah menjadi kata kerja kerajinan maka

    berarti jenis kesenian yang menghasilkan berbagai macam alat (perabotan dan

    lain-lain) yang dikerjakan dengan tangan”. Ada pula pengertian kerajinan yang

    lain yaitu hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan

    dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan),

  • 5

    Kerajinan yang dibuat biasanya dibuat dari berbagai bahan, Dari kerajinan ini

    menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.

    Kerajinan anyaman merupakan satu usaha atau kegiatan keterampilan

    Masyarakat dalam pembuatan barang-barang dengan cara atau teknik susup

    menyusup antara lunsing dan pakan. Menganyam pada dasaraya menyelipkan

    secara pelan-pelan, di antaranya lusi-lusi. Lusi adalah bilah-bilah yang posisinya

    membujur ke atas dan pakan yang melintang ke samping. Dengan memperhatikan

    corak anyaman baik, langsung maupun melalui gambar, siapa pun bisa mencoba

    menganyam, asal mengikuti ketentuan atau rumus pada setiap motif anyaman.

    Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan

    adalah hasil pekerjaan tangan yang bukan dilakukan dengan mesin melainkan

    menggunakan tangan yang dibuat dengan penuh hati-hati dan menggunakan

    bahan dan alat yang sederhana. Rosna, (2009: 9) menyimpulkan bahwa:

    Anyaman adalah suatu kegiatan keterampilan masyarakat dalam

    pembuatan barang dengan cara atau teknik susup menyusup, tindah menindih dan

    saling lipat melipat antara lungsing dan pakan sehingga saling menguatkan antara

    satu dengan yang lainnya.

    Anyaman diartikan sebagai menganyam, mengatur (bilah daun pandan dan

    sebagainya) tindih menindih dan silang menyilang (seperti pembuatan

    tikar dan bakul) Anyaman adalah tenunan yang dibuat dari susunan

    benang, bilaah, daun pandan dan sebagainya. Dengan tindih menindih,

    silang menyilang atau dipersilangkan miring dari kiri ke kanan dan

    kembali begitu seterusnya, sehingga didapat hasil anyaman (Rian

    2007:12).

  • 6

    Menurut Graha dalam Susana Dai, (2009:8) bahwa “Menganyam

    merupakan suatu kegiatan menjalin bahan yang berbentuk pita sehingga satu sama

    lainnya saling kuat menguatkan dan karena tekniknya timbullah motif yang

    berulang”.

    Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa anyaman

    merupakan keterampilan tangan dengan teknik susup-menyusup, tindih menindih

    dan saling silang menyilang antara satu dengan yang lain.

    Kerajinan anyaman pada umumnya memiliki lima jenis, yaitu:

    1. Anyaman datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banya

    digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan

    dan lainnya.

    2. Anyaman tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk

    kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan

    tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai

    seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat atau wadah.

    3. Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan

    dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni

    makrame, simpul menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk

    menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan.

    Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti

    taplak meja, mantel baju, keset kaki, dan souvenir.

    4. Anyaman Rapat, disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di

    tata membujur maupun yang ditata menyilang dianyam secara rapat.

  • 7

    Secara garis besar anyaman rapat dibagi menjadi dua macam, yaitu

    anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar atau serong.

    5. Anyaman Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang

    bisaa dijadikan bahan baku untuk membuat kap lampu, kipas, tas

    tangan, dan keranjang.

    3. Macam-Macam Kerajinan Anyaman

    Gambar 2.1 Anyaman Mengkuang

    Sumber :https://www.beatifulterangganu.com

    Gambar 2.2 Anyaman Pandan

    Sumber :https://www.kelanariau.blogspot.com

  • 8

    Gambar. 2.3 Anyaman Bambu

    Sumber :https://www.indonesiaaya.com

    Gambar. 2.4 Anyaman Rotan

    Sumber :https://www.pesonarotan.com

    Gambar. 2.5 Anyaman Kertas

    Sumber :https://www.senibudaya.web.id

    https://www.indonesiaaya.com/https://www.google.com/

  • 9

    4. Teknik Menganyam

    Belahan bambu yang disediakan berjumlah dua kali bilangan genap,

    misalnya satu bambu dibelah menjadi dua kemudian dua belahan bambu tersebut

    dibagi menjadi empat hasilnya menjadi delapan, belahan-belahan tersebut diatur

    sedemikian rupa sehingga membentuk bujur sangkar, Jika belahan bambu telah

    mencapai ukuran yang dikehendaki,lengkungkanlah keatas dan tahanlah dengan

    seutas tali, Setelah ditahan dengan tali, anyamlah irisan-irisan bambu yang sama

    lebarnya dengan ukuran irisan bambu yang dijadikan kerangka kopiah keranjang,

    Apabila sudah mencapai ketinggian yang dikehendaki, lipatlah sisa belahan mintu

    kebawah dan selipkan pada anyaman yang sudah terbentuk.

    Gambar.2.6 Tekhnik Menganyam

    Sumber :https://www.anggrya lfandi.blogspot.com

    Adapun teknik-teknik anyaman yaitu:

    a. Anyaman Tunggal

    Teknik anyaman tunggal adalah teknik dimana bambu dianyam satu-satu

    (secara tunggal).Caranya, bambunya dianyam selangkah demi selangkah, satu

  • 10

    demi satu dengan memasukkannya secara menyilam.Teknik ini digunakan untuk

    membuat benda-benda seperti saringan, nampang dan lain-lain.

    b. Anyaman Bilik

    Teknik anyaman bilik ini disebut juga teknik menganyam dua-dua.Bambo

    dianyam dengan teknik menyilam secara berurutan dan bersamaan. Caranya,

    bambo dianyam menyilam secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik

    menganyam seperti ini biasanya digunakan membuat bilik dan nyiru.

    c. Anyaman Teratai

    Teknik anyaman teratai merupakan teknik menganyam bambu. Teknik ini

    akan menghasilkan bentuk anyaman bambu secara artistik dan indah. Caranya,

    bambo dibuat seperti kotak-kotak menyerupai kembang teratai dan dibuat blok-

    blok di berbagai sisi. Teknik menganyam ini biasanya diterapkan buat membuat

    bilik. Ini bertujuan agar bilik tampak lebih latif dan artistik.

    d. Anyaman Bunga Cengkih

    Teknik ini juga tergolong sulit seperti menganyam teratai. Anyaman yang

    dihasilkan akan membentuk pola memanjang yang menyerupai kembang cengkih.

    Teknik menganyam seperti ini biasanya dijumpai pada kipas, tolok, sangku, atau

    benda anyaman lainnya.

    e. Anyaman Tiga Sumbu

    Teknik ini sama seperti anyaman bilik, hanya perlu di ingat bahwa pada

    benda pipi, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun menurut tiga arah.

    Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga

  • 11

    sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu

    rapat dengan pola bentuk eksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.

    f. Anyaman Empat Sumbu

    Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipi

    yaitu pakan dan lusi secara sama lainnya berbedah arah. Hanya saja benda pipi

    berbedah arah disni makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis

    anyaman sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk

    pola oktogonal (segi delapan beraturan).

    5. Pengertian bambu

    Nurhafitra (2017) diacu dalam Dransfield dan Widjaja (1995) mengatakan

    “Bambutermasuk ke dalam famili Graminae, sub famili Bambusoidae dan

    sukuBambu seae”.

    Bambu biasanya mempunyai batang yang berongga, akar yang kompleks,

    serta daunberbentuk pedang dan pelepah yang menonjol. Bambu adalahtumbuhan

    yang batang-batangnya berbentuk buluh, beruas, berbuku-buku,berongga,

    mempunyai cabang, berimpang, dan mempunyai daur buluh yang menonjol.

    Kurz (1876) diacu dalam Dransfield dan Widjaja (1995) menyatakan

    bahwa “Bambu merupakan salah satu sumberdaya alam tropis dengan sebaran

    yang luas. Selain itu, bambu memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah dibentuk,

    dan telah digunakan secara luas oleh masyarakat Asia”.

    Di Indonesia terdapat 10 jenis bambu yang cocok untuk dijadikan bahan

    baku anyaman. Umur bambu yang paling baik untuk bahan baku anyamana dalah

    ketika berumur 1-1,5 tahun. Bila bambu terlalu tua akan sulit untuk

  • 12

    diraut,sedangkan bila bambu terlalu muda akan mudah mengerut dan dimakan

    bubuk.

    Bahan bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat-sifat yang baik

    untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah

    dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah

    diangkut. Selain itu bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan

    bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar pemukiman pedesaan.

    Bambu dalam bentuk bulat dipakai untuk berbagai macam konstruksi

    seperti rumah, gudang, jembatan, tangga, pipa saluran air, tempat air, serta alat-

    alat rumah tangga. Dalam bentuk belahan dapat dibuat bilik, dinding atau lantai,

    reng, pagar, kerajinan dan sebagainya. Beberapa jenis bambu akhir-akhir ini mulai

    banyak digunakan sebagai bahan penghara industri supit, alat ibadah, serta barang

    kerajinan, peralatan dapur, topi, tas, kap lampu, alat musik, tirai dan lain-lain.

    B. Karangka Pikir

    Salah satu unsur yang ikut menentukan di dalam keberhasilan

    pembelajaran seni rupa adalah berkreasi seni kriya terapan. Banyak hal-hal yang

    dapat dilakukan oleh seorang guru seni rupa agar siswanya dapat berkreasi seni

    kriya dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran yang dharapkan dapat tercapai.

    Untuk mencapai tujuan pembelajaran seni rupa siswa diharapkan mampu

    berkreativitas dalam berkarya seni rupa. Dengan melihat beberapa konsep di atas

    yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka maka, dapat dibuatkan karangka atau

    skema yang dijadikan sebagai karangka pikir sebagai berikut:

  • 13

    Gambar 2.7 Skema Karangka Pikir

    Guru Seni Budaya (Seni Rupa)

    Kajian Teori Seni

    Anyaman Media Bambu

    Praktik Berkarya Kerajinan

    Anyaman Dengan

    Menggunaan Bahan Bambu

    Siswa Kelas VIII SMPN 1 Burau

    Kabupaten Luwu Timur

    Sekolah SMP Negeri 1 Burau

    Kabupaten Luwu Timur

    Hasil Karya-karya Kerajinan

    Anyaman

    Evaluasi Hasil Praktik Karya

    Kerajinan Anyaman

    Hasil Penelitian

  • 14

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Lokasi Penelitian

    Jenis Penelitian ini merupakan penelitian Tndakan Kelas untuk

    mengetahui proses berkarya kerajinan anyaman dengan menggunakan bahan

    bambu.

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu

    Timur. Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan. Alasan memilih tempat

    penelitian di Sekolah tersebut untuk mengetahui proses berkarya kerajinan

    anyaman dengan menggunakan bahan bambu bagi siswa kelas VII SMPN Negeri

    1 Burau Kabupaten Luwu Timur.

    1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Burau yang terletak di

    BonePute Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

    Secara geografis sekolah ini terletak di Desa Bone Pute yang letaknya tidak jauh

    dari jalan raya, namun sangat mudah untuk dijangkau dari segala arah melalui

    banyak alat transportasi dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk

    menempuh perjalanan.

    SMP Negeri 1 Burau memiliki tenaga pendidik/guru sejumlah 33 orang

    dan tenaga tata usaha sebanyak 3 orang. Dari jumlah 33 guru terdiri dari 17 guru

    tetap (PNS), ada 8 guru honorer dan terdapat 8 orang Tata Usaha. SMP Negeri 1

    Burau terdapat guru yang berkualifikasi ijazah S1/Akta IV, dan berkualifikasi

  • 15

    ijazah S2. Adapun jumlah keseluruhan siswa / peserta didik di SMP Negeri 1

    Burau adalah 516 orang siswa, yang diantaranya laki-laki terdapat 246 siswa /

    peserta didik, perempuan terdapat 253 siswa / peserta didik, dan rombongan

    belajar terdapat 17 Siswa.

    B. Variabel Penelitian

    Variabel dalam penelitian ini adalah proses berkarya kerajinan anyaman

    dengan menggunakan bahan bambu, dan bentuk yang dihasilkan dalam berkarya

    pada siswa siswa kelas VII SMPN Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur.

    C. Langkah-Langkah Penelitian

    Adapun langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Melakukan observasi langsung terhadap guru dan siswa di kelas dalam

    pembelajaran kerajinan anyaman yang tercantum dan sesuai dengan

    silabus serta melakukan dokumentasi terhadap proses pembelajaran

    Sekolah tersebut.

    2. Melakukan wawancara terhadap guru yang bersangkutan sesuai dengan

    instrument penelitian.

    3. Menyatukan data yang sesuai dari hasil observasi di Sekolah, serta

    melakukan pengolahan data sesuai dengan rumusan masalah yang

    ditetapkan.

    4. Data yang terkumpul kemudian diolah dan disatukan untuk mengetahui

    kesimpulan dari hasil penelitian.

  • 16

    Gambar 3.8 Skema Desain Penelitian,

    Deskriptif Data

    Kesimpulan

    Teknik Pengumpulan Data (Observasi,dan

    Dokumentasi

    Pengolahan dan Analisis Data

    Proses berkarya kerajinan anyaman bambu

  • 17

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut:

    1. Observasi

    Teknik observasi ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

    terhadap objek. Dalam penelitian ini, peniliti memperhatikan proses pembuatan

    kerajinan anyaman dengan menggunakan bahan bambu bagi siswa kelas VII

    SMPN 1Burau.

    Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung

    terhadap:

    a. Peroses berkarya kerajinan anyaman dengan menggunakan bahan bambu

    bagi siswa kelas VII SMPN 1 Burau

    b. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam berkarya kerajinan anyaman

    bambu bagi siswa kelas VII SMPN 1 Burau

    c. Hasil-hasil karya kerajinan anyaman bambu bagi siswa kelas VII SMPN

    1 Burau

    2. Wawancara

    Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran seni budaya dengan

    cara mengajukan pertanyaan mengenai data tentang berkarya kerajinan anyaman

    dengan menggunakan bahan bambu bagi siswa kelas VII SMPN 1 BURAU. Data

    yang diperoleh secara langsung dari informan melalui teknik wawancara atau

  • 18

    interview. Adapun penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik

    purposive dan snowbaall dengan kriteria sebagai berikut, yaitu:

    1. Guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Burau

    2. Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau

    Adapun hal-hal yang ditanyakan dalam wawancara tersebut terutama

    menyangkut proses pemanfaatan bahan bambu yang digunakan, alat dan bahan

    pendukung lainya, dalam kreativitas pembuatan anyaman bambu serta mutu dan

    nilai karya yang dihasilkan.

    Waktu pengambilan data yang peneliti lakukan adalah pada hari jumat dan

    senin tanggal 13 - 16 Maret 2020 jam 12:09 sampai selesai di SMP Negeri 1

    Burau. Salah satu siswa kelas VII menyataka bahwa untuk membuat kerajinan

    seni kriya yang terbuat dari bahan bambu, ini merupakan kerajinan yang bisa

    dikatakan tidak mudah, meskipun cara menganyamnya sangat sederhana, namun

    tetap berhati-hati dan juga membutuhkan ketilitan agar dapat menghasilkan

    kerajinan yang bagus. Dalam pembuatan kerajinan seni kriya yaitu anyaman

    bambu ini dapat mengabiskan waktu beberapa jam untuk bisa menyelesaiakannya

  • 19

    Tabel 3. I.Format Observasi

    NO Hal-hal yang diamati Hasil

    Pengamatan

    1 Pembuatan gambar sketsa sesuai dengan materi

    yang diberikan

    1 =Sangat kurang

    2 =Kurang

    3 =Cukup

    4 =Baik

    5 =Sangat Baik

    2 Mengenal fungsi bahan dan alat yang digunakan

    dalam proses kerajinan anyaman

    1 =Sangat kurang

    2 =Kurang

    3 =Cukup

    4 =Baik

    5 =Sangat Baik

    3 Proses pembuatan kerajinan anyaman bambu 1 =Sangat kurang

    2 =Kurang

    3 =Cukup

    4 =Baik

    5 =Sangat Baik

    4 Penyelesaian akhir dari hasil anyaman bambu 1 =Sangat kurang

    2 =Kurang

    3 =Cukup

    4 =Baik

    5=Sangat Baik

    3. Dokumentasi

    Teknik ini akan digunakan untuk mencatat semua data yang diperoleh oleh

    buku-buku yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti. Selain itu juga

    mengambil gambar menggunakan kamera jenis Digital Single Lens Reflex

    (DSLR) dengan cara mengabadikan hasil karya siswa yang dibuat berdasarkan

    alat dan bahan yang sudah disediakan.

  • 20

    E. Teknik Analisis Data

    Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka selanjutnya penulis akan

    mengolah data secarah terpisah dengan teknik sebagai berikut:

    1. Proses analisis ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan

    menelaah seluruh data dari hasil observasi, wawancara dan

    dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

    2. Kategori data dan membuat rangkuman dari data yang dianggap penting

    yang dianggap penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara

    dan dokumentasi.

    3. Data tersebut disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-uraian

    dengan struktur data yang diperoleh.

    4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan dari

    responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

  • 21

    F. Instrumen Penelitian

    Tabel 3. 3. Instrument Penelitian Kerajinan anyaman bambu

    No Indikator

    kemampuan

    Hasil penelitian

    Sangat

    Baik Baik Cukup Kurang

    Sangat

    Kurang

    1

    Pembuatan

    gambar sketsa

    sesuai dengan

    materi yang

    diberikan

    2

    Mengenal

    fungsi baan

    dan alat yang

    digunakan

    dalam proses

    kerajinan

    anyaman

    3

    Proses

    pembuatan

    kerajinn

    anyaman

    bamboo

    4

    Penyelesaian

    akhir dari hasil

    anyaman

    bamboo

    Hasil Penelitian

    Sumber: Sunaryo dan Sumartono. 2006. Seni Kriya

    Dasar (Bahan Ajar Seni Kriya I). Buku Ajar. UNNES

  • 22

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Proses pelaksanaan pembelajaran seni kerajinan anyaman menggunakan

    bahan bambu bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur,

    dalam hal ini kita lihat bahwa siswa tersebut sangat antusias dan lebih fokus

    dalam mengikuti pembelajarannya, dimana kita lihat dari kesiapan dan semangat

    siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas, kemudian

    siswa mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk praktik

    pembuatan hasil karya kerajinan anyaman menggunakan bahan baku/ bahan

    pokok yaitu bambu, dimana bambu ini merupakan salah satu bahan utama dalam

    proses pembuatan anyaman yang dilakukan oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1

    Burau di Kabupaten Luwu Timur.

    1. Pembelajaran seni budaya secara umum

    Pada pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 1 Burau yang dilaksanakan

    lebih mengacu pada kurikulum 2013 (K13), dimana bahan ajar yang digunakan

    oleh guru pada pembelajaran seni budaya adalah berpedoman pada Kompetensi

    Dasar (KD). Untuk pemilihan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,

    metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran juga disusun berdasarkan

    SK/KD. Dalam Kurikulim 2013 (K13). Model Pembelajaran yang digunakan

    adalah Inquiry Learning, Problem-Based Learning, dan Problem Based Project.

    Sedangkan metode Pembelajaran yang lakukan adalah, Diskusi kelompok

  • 23

    ,praktek, demonstrasi, penugasan. Dalam proses pembelajaran seni budaya yang

    dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 1 Burau pada umunya sebanyak 16 kali

    pertemuan untuk tiap semester ( sebelum Covid-19).

    Dalam proses pembelajaran seni budaya pada siswa kelas VII di SMP

    Negeri 1 burau, salah satu yang menjadi faktor utama untuk berjalannya suatu

    pembelajaran adalah sistem, yang dimana sistem inilah yang akan digunakan

    sebagai acuan ataupun penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah

    khususnya di SMP Negeri 1 Burau. Untuk bisa mengetahui bersama dalam

    pelaksanaan pembelajaran, guru, materi, dan metode tidak akan berjalan dengan

    baik tanpa adanya sistem yang mengatur secara berstruktur.

    Dengan demikian, maka peneliti lebih memfokuskan pada permasalahan

    tentang kurikulum sebagai sistem yang menjadi salah satu faktor penentu dalam

    keberhasilan suatu proses pelaksanaan pembelajaran disebuah Instansi atau

    sekolah. Maka kurikulum dalam hal ini merupakan sistem yang pertama

    digunakan oleh guru di Sekolah dalam menyampaikan materi pembelajaran secara

    berstruktur, baik dari segi teoritis maupun praktis, sehingga guru seni budaya akan

    lebih mudah untuk melakukan proses belajar di dalam kelas secara totalitas.

    Adanya kurikulum di sekolah, khususnya di SMP Negeri 1 Burau,

    memiliki arti dan peran yang sangat penting bagi setiap endidik/ guru dalam

    mendukung proses pelaksanaan pembelajaran, karena dalam proses pelaksanaan

    pembelajaran yang dilakukan di kelas, harus mengacu pada kurikulum yang

  • 24

    berlaku. Karena kurikulum dijadikan sebagai pedoman atau landasan utama dalam

    berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran.

    2. Proses Pembelajaran Berkarya Kerajinan Anyaman Menggunakan

    Bahan Bambu

    Pembelajaran kerajinan anyaman di SMP Negeri 1 Burau ini dapat

    memanfaatkan bambu sebagai bahan pokok dalam pembuatan anyaman. Selain

    pengambilan bambu yang sangat mudah didapatkan, bambu juga merupakan salah

    satu bahan anyaman yang paling mudah dikerjkan dan paling banyak digunakan

    di berbagai daerah. Pembelaran ini melalui beberapa tahapan untuk proses belajar

    mengajar pada siswa kelas VII yaitu kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan,

    dan kegiatan evaluasi. Kegiatan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

    a. Perencanaan

    Untuk tahapan perencanaan ini dapat dilakukan sebelum melakukan proses

    kegiatan pembelajaran, yang meliputi prota (program tahunan), pomes (program

    semesteran), silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat

    oleh guru/ pendidik sebelum melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar,

    dimana setiap pendidik diharuskan membuat suatu perencanaan pemelajaran yang

    di dialam RPP tersebut berisi alokasi waktu, kompetensi inti, standar kompetensi

    atau kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi yang

    akan disampaikan, kegiatan pembelajaran, sumber dan media yang digunakan,

    metode yang akan digunakan serta penilaian hasil belajar.

  • 25

    Adapun alokasi waktu yang diberikan untuk setiap pertemuan adalah 2x45

    menit atau 1 jam dihitung 45 menit. Salah-satu materi pembelajaran seni rupa

    yang berkaitan dengan kerajinan anyaman adalah pembuatan tikar, tempat pensil

    atau berbagai bentuk lainnya dengan menggunakan bahan bambu.

    Indikator pencapaian yang dirumuskan dalam pembelajaran seni budaya

    yaitu menjelaskan pengerti seni kriya, menyebutkan alat dan bahan seni kriya

    dengan menggunakan bahan bambu, menjelaskan teknik pembuatan seni keriya

    (menganyam) menggunakan bahan bambu, menerapkan langkah-langkah

    pembuatan anyaman bambu . Kemudian tujuan pembelajaran yang ingin diacapai

    yaitu siswa mampu membuat karya seni kriya dengan menggunakan bahan bambu

    dengan cara mengayam.

    Media berkarya yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu

    dimana bambu ini merupakan bahan pokok untuk membuat kerjainan seni kriya .

    adapun alat dan bahan yang dapat digunakan untuk menganyam seperti bambu,

    pisau yang bertujuan untuk meraut bambu,

    Metode yang digunakan adalah pendekatan Saintifik, dengan model

    pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire), dan metode cermah, diskusi

    kelompok, dan pemberian tugas. Pendekatan Saintifik bertujuan agar siswa

    mampu memiliki kapabilitas dalam berfikir, mengembangkan karakter,

    pengetahuan dan keterampilan siswa. Selain itu, siswa juga bisa

    menginvestigasikan suatu permasalahan, dan menanamkan keingintahuan siswa

    dari suatu pengalaman/ pengetahuan belajar yang telah dilakukan. Metode

  • 26

    ceramah, dilakukan untuk menjelaskan mengenai prosedur atau langkah-langkah

    dalam berkarya, yaitu berkarya seni kriya dengan menggunakan bahan bambu.

    Sedangkan metode diskusi atau kelompok, dilakukan guna untuk mengetahui

    kemampuan siswa dalam berkarya seni kriya menggunakan bahan bambu, dan

    siswa mampu mengomunikasikannya dengan teman-teman kelompoknya. Berikut

    adalah gambar alat dan bahan yang harus disiapkan oleh siswa untuk membuat

    anyaman bambu:

    Gambar.4.9 Alat dan Bahan Membuat Anyaman ABmbu

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

    Gambar di atas, menunjukkan bahwa alat dan bahan yang akan digunakan

    siswa pada saat berkarya adalah isau, parang, dan bambu. Selama proses

    pembelajaran berlangsung, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas. Hal ini dilakukan oleh guru untuk

    memastikan siswa benar-benar memahami apa yang disampaikan guru.

  • 27

    Penilaian yang dilakukan yaitu tes berkarya seni kriya menggunakan

    bahan bambu untuk menganyam. Penilaian hasil karya berdasarkan beberapa

    aspek yaitu penggunaan bahan dan alat, idea tau gagasan, kreaktivitas, dan teknik.

    b. Proses Pembelajaran

    Dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 1 Burau

    meliputi tiga tahapan yaitu, kegiatan awal (pembukaan), kegiatan inti, serta

    kegiatan akhir (penutup). Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada rencana

    pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru/ pendidik sebelum

    melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di dalam kelas.

    Pada pembelajaran seni budaya ini biasanya guru/ pendidik menggunakan metode

    ceramah, dan diskusi kelompok.

    Untuk tahap pertama yaitu pembukaan, guru melakukan kegiatan

    pendahuluan dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa, menayakan

    kesiapan siswa untuk menerima materi pembelajaran, membimbing siswa berdoa

    bersama, mengecek kehadiran siswa dan menyampaika tujuan pembelajaran pada

    pertemuan kedua, dan guru memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa

    dengan menjelaskan pentingnya mempelajari dan mengetahui tentang kerajinan

    seni kriya.

    Pada kegiatan inti, guru menjelaskan sedikit materi yang membahas

    tentang kerajinan seni kriya (anyam) , guru menyuruh siswa untuk membuka

    bukunya mengenai materi tentang seni kriya nusantara, menambahkan dan

    menerangkan tentang contoh-contoh motif anyam dan definisi dari seni kriya

  • 28

    anyam, dan guru meminta siswa untuk memperhatikan dan menyimak penjelasan

    guru tentang materi yang dibawakan, guru memberikan pertanyaan setiap kali

    selesai menjelaskan kepada siswa. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:

    Gambar. 4.10 Pemberian materi Pertama

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 13 Maret 2020).

    Kemudian tahap akhir ( penutup) dimana pada tahap ini guru melakukan

    refleksi kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung , guru dan siswa bertanya

    jawab untuk menyimpulkan hasil pembelajaran seni kriya dengan menggunakan

    bahan bambu. Kemudian guru memberikan tugas kepada setiap siswa, yaitu pada

    pertemun berikutnya akan melakukan praktek mengenai materi seni kriya. Guru

    memberikan tugas pada siswa untuk membawa alat adan bahan yang akan

    digunakan untuk menganyam, yaitu bambu, pasau, dan parang. Setelah pemberian

    penugasan selesai, guru mengkahiri proses pembelajaran untuk pertemuan

    pertama.

    Kemudian tahap awal (pembukaan) untuk pertemuan kedua, ini dilakukan

    sebelum proses pembelajaran dimulai, dimana tahap pembukaan membutuhkan

    waktu 15 menit. Adapun kegitan yang dilakukan guru / pendididk sebelum

    pembelajaran dimulai adalah, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

  • 29

    mengucapkan salam dan meminta ketua kelas memimpin doa, guru melakukan

    presensi kehadiran siswa, guru memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa

    dengan menjelaskan pentingnya berkarya, terutama seni kriya (menganyam), dan

    guru menjelaskan Kompetensi pembelajaran dan proses pembelajaran secara

    singkat.

    Tahap kedua yaitu kegiatan inti, dimana pada tahap ini dilakukan oleh

    guru mata pelajaran seni budaya ( pendidik) untuk pencapaian pembelajaran yang

    akan terlaksana, pada tahap ini membuuhkan waktu 50 menit.

    Adapun kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung

    adalah, guru menyampaikan atau menanyakan tentang kerajinan anyaman, guru

    membagi siswa dalam beberapa kelompok, adapun nama-nama kelompok yang

    sudah ditentukan yaitu, (1. Merah, 2. Putih 3, Hijau, 4. Biru, 5. Kuning, 6. Hitam),

    kemudian guru memberikan selembar kertas setiap masing-masing kelompok

    yang materinya tentang seni kriya (anyam), langkah selanjutnya yang akan

    dilakukan adalah guru menjelaskan tentang alat dan bahan yang akan digunakan

    untuk pembuatan hasil karya seni kriya dengan menggunakan bahan dari bambu

    yaitu menganyam. selain itu, guru juga menjelaskan tentang langkah-langkah

    pembuatan seni kriya dengan menggunakan bahan bambu, untuk lebih jelasnya

    lihat pada pembahasan sebagai berikut:

    Langkah pertama yang disiapkan siswa adalah, menyiapkan bahan dan

    alat yang akan digunakan untuk praktis seni kriya menggunakan bambu..

    Selanjutnya, siswa mulai menyiapkan bambu yang sudah diraut, kemudian

    membuat kerangka sesuai dengan ide yang ada pada pikiran masing-masing

  • 30

    siswa dengan menggunakan tema seni kriya ( menganyam) berbahan bambu.

    Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar sebagai berikut:

    1. Pemberian Materi Seni Kriya (anyam)

    Gambar.4.11 Guru Menjaelaskan kedua

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020)

    Pada gambar di atas saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung di

    dalam kelas, dengan pembahasan mengenai materi seni kriya ( menganyam),

    sudah terlihat jelas bahwa siswa / peserta didik lebiih fokus dan semangat

    memperhatikan materi yang dibawakan oleh guru, sehingga guru juga terlihat

    semangat memberikan materinya.

    Tahap selanjutnya yaitu, siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan

    digunakan dalam proses pembuantan anyaman dari bahan bambu yang sudah siap

    untuk dianyam. Untuk lebih lejasnya lihat gambar di bawah ini:

    2. Proses Pembuatan Anyaman Dari Bambu

    Pada proses pembuatan anyaman dengan menggunakan bahan bambu,

    terdapat beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:

  • 31

    Gambar. 4.12 Persiapan Alat Dan Bahan dan

    Membuat kerangka.

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020)

    Gambar di atas menunjukkan bahwa kegiatan siswa pada saat membuat

    kerangka yang akan dibuat sesuai dengan ide masing-masing siswa atau kelompok

    dengan menggunakan bambu yang sudah diraut dan siap untuk dibuat sebuah

    karya seperti tikar, tempat pensil, dan sebagainya.

    Gambar. 4.13 Guru Memberikan Contoh Menganyam (Tikar Kecil)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 32

    Ketiaka pada saat guru / pendidik memberikan materi kepada siswa,

    terlebih guru/ pendidik memberikan arahan atau memberikan sedikit gambaran

    atau contoh tentang bagaimana cara awal untuk membuat anyaman yang terbuat

    dari bahan bambu. Gambar di atas menunjukkan bahwa selama proses

    pembelajaran berlangsung siswa nampak aktif dalam mengikuti pembelajaran seni

    kriya menggunakan bambu.

    Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah proses menganyam, lihat

    gambar di bawah ini:

    Gambar.4.14 Proses Menganyam

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

    Gambar di atas, adalah kegiatan siswa dalam melakukan menyilang dan

    menindih pada bambu yang akan dianyam. Dalam kegiatan tersebut, setiap siswa

    atau kelompok membuat kerajinan berdasarkan ide dan pikirannya masing-

    masing. Proses menyilang dan menindih ini dilakukan secara pelan-pelan, dan

    teliti, karena dalam teknik menganyam yang dilakukan siswa itu tidak mudah.

  • 33

    Berlangsungnya pembelajaran ini yang dilakukan di dalam kelas, guru /

    pendidik tetap selalu berada di dalam kelas dan selalu memperhatikan keaktifan

    siswa yang sedang melakukan proses belajar mengajar dengan materi seni kriya

    menggunakan bahan dari bambu yaitu menganyam. Lihat gambar di bawah ini:

    Gambar.4.15 Guru mengecek keaktifan siswa

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

    Kemudian tugas guru / pendidik mengecek hasil karya siswa yang sudah

    jadi. kemudian, setelah hasil karya siswa dikumpulkan ke meja yang paling depan

    untuk dikumpulkan. Semua karya yang telah dikumpulkan selanjutnya akan

    dilakukan penilaian oleh guru setelah proses pembelajaran selesai. Lalu guru

    bertanya jawab tentang simpulan pembelajaran seni kriya menggunakan bahan

    bambu. Lihat gambar di bawah ini:

    Gambar.4.16 Mengamati Hasil Kerajinan Anyaman Bambu

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 34

    Pembelajaran seni kriya menggunakan bahan bambu di SMP Negeri 1

    Burau diikuti siswa dengan cukup antusias. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan

    siswa saat mengikuti pembelajaran seni kriya menggunakan bambu dan kesiapan

    siswa dalam mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan buat praktik (kreasi).

    Siswa SMP Negeri 1 Burau kelas VII Sudah menanggapi pembelajaran karya seni

    kriya dengan memanfaatkan bahan bambu dengan baik.

    Tingkat kesulitan siswa yang dialami yaitu proses menyilangkan yang

    memerlukan kecerrmatan dan ketilitian dalam menindih bambu sesuai dengan

    kerangka yang sudah dibuat. Dalam hal ini, proses menganyam ini membutuhkan

    waktu yang cukup lama dan butuh kesabaran. Secara garis besar, siswa SMP

    Negeri 1 Burau cukup rajin dalam membuat hasil karyanya. Hasil karya di kelas

    VII ini beraneka ragam dan bentuk dalam pembuatan temanya misal: berbagai

    bentuk wadah, kipas, dan masih ada beberapa bentuk yang dihasilkan oleh siswa

    kelas VII SMP Negeri 1 Burau. Berikut adalah gambar hasil kerajina anyaman

    yang terbuat dari bambu:

    Gambar.4.17 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 35

    Hal tersebut dilihat dari kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dan

    dilihat dari bahan-bahan yang disiapkan siswa untuk praktik pembuatan hasil

    karya seni dengan menggunakan bambu.

    Kegiatan akhir pembelajaran untuk pertemuan kedua, guru memberikan

    tugas pada siswa untuk membawa hasil karyanya pulang, dan menyuruh siswa

    untuk merapikan setiap karya yang dibuat disekolah, kemudian untuk pertemuan

    selanjutnya, ketika karya siswa sudah rapi, guru meminta siswa untuk

    mengumpulkan karya setiap kelompok, kemudian guru memberikan penilaian

    terhadap karya kerajinan yang dibuat oleh siswa kelas VII yang terbuat dari bahan

    bambu. Sebelum proses pembelajaran ditutup, guru melakukan refleksi kegiatan

    pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan penelitian yang telah

    dilakukan dapat diketahui bahwa hasil karya siswa cukup bervariasi. Guru

    menyimpulkan materi pembelajaran tentang kerajinan seni kriya, kemudian

    mengakhiri pembelajaran .

    c. Evaluasi

    Kegiatan evaluasi dialakukan setiap selesai melaksanakn pembelajaran.

    Cara guru mengevaluasi bisa didilihat dari nilai yang ada pada penugasan. Guru

    mengevaluasi siswa dari proses pembuatan karyanya dan hasil karya siswa. Siswa

    yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), akan dilakukan

    remedial pada waktu pulang sekolah. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP

    Negeri 1 Burau untuk pembelajaran seni budaya yaitu 80.

    Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau senang dalam mengikuti

    pembelajaran seni kriya dengan menggunakan bambu. Hal tersebut dikatakan oleh

  • 36

    salah satu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau, menyatakan bahwa lebih senang

    dengan pembelajaran seni kriya dengan menggunakan bambu, karena disisi lain

    bahannya mudah didapat dan dijangkau, selain itu, juga menambah pengetahuan

    dan pengalaman dalam berkarya. Kemudian, siswa juga cukup menanggapi

    dengan baik kegiatan yang dilakukan, sehingga siswa semangat dalam

    menyelesaikan hasil karya menganyam. adapun karya- karya yang dihasilkan oleh

    siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau, hasilnya cukup bervariasi sesuai dengan

    kreaktivitas yang dilakukan oleh setiap siswa. Kegiatan evaluasi pembelajaran

    dilakukan untuk mengetahui hasil proses pembelajaran seni kriya dengan

    menggunakan bambu pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau.

    4. Hasil Pembelajaran Kerajinan Menggunakan Bahan Bambu

    Pembelajaran seni kriya dengan menggunakan bambu yang telah

    dilaksanakan di SMP Negeri 1 Burau yang berjumlah 29 siswa, dilihat oleh guru

    dan peneliti untuk diberi penilaian.

  • 37

    a. Hasil karya kelompok Merah

    Gambar.4.18 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu( wadah)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

    Kelas VII kelompok Merah melakukan proses akhir dalam pembuatan seni

    kriya dari bambu yaitu proses menganyam. pada saat menganyam, hal yang

    pertama dilakukan siswa adalah membuat kerangka atau ide yang akan dibuat.

    Proses menganyam berlangsung dengan memperhatikan desain dan memberikan

    kesan yang baik. Hal yang menjadi penilaian utama yang diberikan guru terhadap

    siswa adalah, lihat tabel sebagai berikut:

  • 38

    Tabel 4.1 Nilai kelompok Merah

    No. Nama Siswa Nilai Aspek yang dinilai

    1. Asti Reski Ananda 85 a. Desain / Kerangka

    b. Kerja kelompok

    c. Kehadiran

    d. Keaktifan team

    e. Hasil karya

    2. Kirana Ananta 80

    3. Karina 80

    4. Anisa 79

    Total 324

    b. Hasil karya kelompok Putih

    Berikut adalah hasil karya seni kriya dari bambu :

    Gambar.4.19 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu(tapisan beras)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020.

  • 39

    Tabel 4.2 Nilai kelompok Putih

    No. Nama Siswa Nilai Aspek yang dinilai

    1. Egi Kristiawan 80 a. Desain / Kerangka

    b. Kerja kelompok

    c. Kehadiran

    d. Keaktifan team

    e. Hasil karya

    2. Adrian Yoga 75

    3. Ferdianyah 70

    4. Agus Indra 75

    Total 300

    c. Hasil karya kelompok Hijau

    Berikut adalah hasil karya seni kriya dari bambu :

    Gambar.4.20 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu (tikar kecil)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 40

    Tabel 4.3 Nilai kelompok Hijau

    No. Nama Siswa Nilai Aspek yang dinilai

    1. Randi 78 a. Desain / Kerangka

    b. Kerja kelompok

    c. Kehadiran

    d. Keaktifan team

    e. Hasil karya

    2. Aldy Saputra 80

    3. Artika Sari Devi 81

    4. Lia Saputri 75

    Total 314

    d. Hasil karya kelompok Biru

    Berikut adalah hasil karya seni kriya dari bambu :

    Gambar.4.21 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu (tempat perhiasan)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 41

    Tabel 4.4 Nilai kelompok Biru

    No. Nama Siswa Nilai Aspek yang dinilai

    1. Faraniza 88 a. Desain / Kerangka

    b. Kerja kelompok

    c. Kehadiran

    d. Keaktifan team

    e. Hasil karya

    2. Fathul Haykal 80

    3. Riska Ridha 75

    4. Dewangga 75

    Total 318

    e. Hasil karya kelompok Kuning

    Berikut adalah hasil karya seni kriya dari bambu :

    Gambar.4.22 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu (tempat tissue)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 42

    Tabel 4.5 Nilai kelompok Kuning

    No. Nama Siswa Nilai Aspek yang dinilai

    1. Nabila Putri 75 a. Desain / Kerangka

    b. Kerja kelompok

    c. Kehadiran

    d. Keaktifan team

    e. Hasil karya

    2. Sukmawati 80

    3. Rika Resa 75

    4. Almawati ningsih 85

    Total 315

    f. Hasil karya kelompok Hitam

    Berikut adalah hasil karya seni kriya dari bambu :

    Gambar.4.23 Hasil Kerajinan Anyaman Bambu (kipas)

    (Sumber: Muh. Harista Sutrisman, 16 Maret 2020).

  • 43

    Tabel 4.6 Nilai kelompok Hitam

    No. Nama Siswa Nilai Aspek yang dinilai

    1. Ade Putra 75 a. Desain / Kerangka

    b. Kerja kelompok

    c. Kehadiran

    d. Keaktifan team

    e. Hasil karya

    2. Sukri Alam 80

    3. Rifaldi 80

    4. Ikbal 80

    Total 315

    Berdasarkan data yang diperoleh dari guru seni budaya tentang

    pembelajaran hasil kriya menggunakan bahan bambu untuk menganyam, adalah

    nilai rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau sudah termasuk kategori baik.

    Selain guru yang memberikan nilai, peneliti juga memberikan nilai untuk

    mengetahui bagaimana hasil pembelajaran seni kriya menggunakan bahan bambu

    untuk menganyam yaitu nilai rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 1 dalam hasil

    pembelajaran kerajinan seni kriya menggunakan bahan bambu yaitu termasuk

    kategori baik, karena mulai dari mempersiapkan alat dan bahannya, siswa juga

    sangat bersemangat dalam mengerjakan karya menganyam bersma masing-

    masing kelompoknya. Aspek-aspek penilaian karya yang digunakan oleh guru dan

    peneliti yaitu ide, kreativitas, teknik dan karakteristik, dan hasil karya.

    Kelompok yang mendapat nilai kategori cukup yaitu kelompok hijau dan

    kuning, kelompok yang mendapat nilai kategori baik yaitu merah dan putih, dan

    biru , sedangkan kelompok yang mendapat nilai kategori sangat baik yaitu hitam.

  • 44

    Hasil penilaian tersebut maka dapat disimpulkan hasil evaluasi guru dan

    peneliti menunjukkan perolehan nilai yang sama yaitu termasuk dalam kategori

    baik.

    Hasil pembelajaran kreaktivitas siswa dimulai berdasarkan beberapa

    kriteria. Kriteria tersebut dapat dilihat pada table berikut ini:

    Tabel 4.7. Kriteria Penilaian Hasil Karya Siswa

    Aspek yang Dinilai Skor (1-25)

    Penggunaan bahan dan alat

    Ide

    Kreaktivitas

    Teknik

    Melalui keempat aspek tersebut akan diperoleh nilai akhir hasil karya

    siswa yang terbagi ke beberapa kategori nilai, yaitu kategori sangat baik, baik,

    cukup, kurang, dan sangat kurang. Rentang nilai kategori tersebut adalah sebagai

    berikut.

    Tabl 4.8. Rentang Nilai

    No. Rentang Nilai Kategori

    1. 90-100 Sangat Baik

    2. 80-90 Baik

    3. 70-80 Cukup

    4. 60-70 Kurang

    5, 0-60 Sangat Kurang

  • 45

    Adapun nilai yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau masing-

    masing kelompok yang sudah ditentukan oleh guru adalah sebagai berikut.

    Tabel 4.9. Hasil Evaluasi Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Bahan

    Bambu.

    Nama

    kelompok

    Penggunaan

    bahan dan alat

    Ide Kreaktivitas Teknik Nilai Kategori

    Merah 20 22 20 18 80 Baik

    Putih 19 24 20 21 84 Baik

    Hijau 18 20 22 19 79 Cukup

    Biru 20 23 22 20 85 Baik

    Kuning 19 20 17 19 75 Cukup

    Hitam 23 23 22 22 90 Sangat

    Baik

    Jumlah 493

    Nilai Rata-Rata 82,1 Baik

    Nama Guru Mata Pelajaran Seni Budaya : Dra. Sukmawati

    B. Pembahasan

    1. Proses Pembelajaran Berkarya Kerajinan Anyaman Menggunakan Bahan

    Bambu.

    Proses pembelajaran kerajinan seni kriya yaitu menganyam menggunakan

    bahan bambu dengan menggunakan teknik menganyam menyilang dan menindih

    pada siswa di SMP Negeri 1 Burau. Pada proses pembelajaran berlangsung,

    terlihat jelas bahwa siswa kelas VII yang mengikuti pembelajaran seni budaya

    dengan materi seni kriya sangat terlihat bersemangat dan antusias. Hal ini

    menunjukkan bhawa dapat dilihat dari keseriusan siswa saat mengikuti

  • 46

    pembelajarannya seni kriya menggunakan bambu sebagai bahan unruk

    menganyam sebagai tujuan pencapaian pembelajaran. Mulai dari kesiapan siswa

    dalam mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan buat praktik hingga selesai

    pembelajaran.

    Pembelajaran ini melalui beberapa tahapan untuk proses belajar mengajar

    pada siswa kelas VII yaitu kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan, dan

    kegiatan evaluasi. Pada kegiatan perencanaan, hal yang dilakukan guru adalah

    mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP), sebagai bahan acuan

    atua pedoman untuk melakukan proses belajar mengajar. Kemudian tahap

    selanjutnya adalah kegiatan pelaksanaan, dimana tahap ini, hal yang dilakukan

    guru yang pertama yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Untuk kegiatan

    pendahuluan dilakukan sebelum proses pembelajaran di dalam kelas dimulai.

    Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti, dimana kegiatan ini, yang dilakukan guru

    adalah menjelaskan tentang materi pembahasan yang ada pada tujuan pencapaian

    yaitu seni kriya, dan terakhir adalah tahap penutup, tahap kegiatan ini yang

    dilakukan guru adalah memberikan penugasan kepada siswa tentang materi seni

    kriya, kemudian mengakhiri proses pembelajran.

    Siswa SMP Negeri 1 Burau kelas VII sudah menanggapi dengan baik dan

    pembelajaran karya seni kriya dengan memanfaatkan bambu dengan baik. Siswa

    juga cukup rajim, teliti, dan sangat berkreatif dalam pembuatan hasil karyanya.

    Adapun hasil karya kelas VIII ini beraneka ragam bentuk dalam pembuatan

    temanya seperti berbagai macam bentuk wadah, kipas, danlain sebagainya.

  • 47

    2. Hasil Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Bahan Bambu

    Berdasarkan hasil pembelajaran kreaktivitas siswa dimulai berdasarkan

    beberapa kriteria pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai yang akan diperoleh

    oleh siswa berdasarkan penggunaan bahan dan alat, gagasan, kreaktivitas, teknik.

    Dari keempat aspek tersebut akan diperoleh skor 25 untuk masing-masing aspek

    sehingga nilai maksimal yaitu 100.

    Berdasarkan keempat aspek tersebut akan diperoleh nilai akhir hasil karya

    siswa pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 90

    sampai 100 termasuk dalam kategori sangat baik, siswa dengan nilai 80 sampai 90

    termasuk dalam kategori baik, siswa dengan nilai 70 sampai 80 termasu k dalam

    kategori cukup, nilai 61 sampai 70 termasuk kategori kurang, dan 0 sampai 60

    termasuk kategori sangat kurang.

    Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran seni kriya menggunakan bahan

    bambu pada tabel 4.9, menunjukkan bahwa nilai rata-rata setiap kelompok pada

    siswa kelas VII SMP Negeri 1 Burau sebagai objek penelitian ini adalah 82,1

    termasuk kategori baik. Kelompok yang mendapat nilai kategori cukup yaitu

    kelompok hijau dan kuning, kelompok yang mendapat nilai kategori baik yaitu

    merah dan putih, dan biru , sedangkan kelompok yang mendapat nilai kategori

    sangat baik yaitu hitam.

  • 48

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Burau

    Kecamatan Luwu Timur, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Pada pertemuan pertama, Pembelajaran ini melalui beberapa tahapan

    untuk proses belajar mengajar pada siswa kelas VII yaitu kegiatan

    perencanaan, kegiatan pelaksanaan, dan kegiatan evaluasi. Pada

    kegiatan perencanaan, hal yang dilakukan guru adalah mempersiapkan

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP). Kemudian tahap

    selanjutnya adalah kegiatan pelaksanaan, dimana tahap ini, hal yang

    dilakukan guru yang pertama yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan

    penutup.

    2. Hasil Pembelajaran seni kriya menggunakan bahan bambu untuk

    menganyam, adalah nilai rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri 1

    Burau sudah termasuk kategori baik. Selain guru yang memberikan

    nilai, peneliti juga memberikan nilai yaitu termasuk kategori baik.

    Aspek-aspek penilaian karya yang digunakan oleh guru dan peneliti

    yaitu ide, kreativitas, teknik dan karakteristik, dan hasil karya.

    3. Adapun bentuk-bentuk karya kerajinan anyaman bambu yang dibuat

    oleh siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Burau adalah, tapisan beras,

    wadah besar dan wadah kecil, serta kipas.

  • 49

    B. Saran

    Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Anyaman

    Teduhu Di Sekitaran Pesisir Danau Matano di Desa Nuha Kabupaten Luwu

    Timur. Terutama yang terkair dengan bentuk, fungsi, sejarah, dan proses

    pembuatan anyaman teduhu yang sudah cukup baik.

    Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Untuk para siswa dan siswi di SMP Negeri 1 Burau agar bisa lebih

    meningkatkan pengetahuannya tentang berkarya,khususnya pada seni

    anyaman.

    2. Untuk para pendidik atau guru, agar bisa menjadikan sebagai kajian

    lebih lanjut mengenai kerajinan seni kriya pada siswa kelas VII SMP

    Negeri 1 Burau.

    3. Untuk lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan sumbangan

    untuk khasanah ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang pendidikan

    seni rupa khususnya mengenai pembelajaran seni kriya dengan

    menggunakan bambu sebagai bahan pokok dalam berkaya yaitu

    menganya.

  • 50

    DAFTARPUSTAKA

    Engelhert Kansil. 2014. “Meningkatkan Keterampilan Seni Anyaman Bamboo

    Dengan Metode Demostrasi Siswa Kelas VIII SMP Kristen Tomohon”.

    Jurnal Pendidikan Seni Rupa Dan Seni. Citra Aditya. Bandung

    Gay,L. R. 2006. Educaiional Researcher: Competences for Analysis and

    Application. Charles E. Merrill Publixhing Company.

    Hartono Sudarnadi. Ir. (1996). Tumbuhan Monokotil, Cetakan I. Penerbit

    Swadaya. Jakarta

    Ika Mustika.2017. “Kajian Pembelajaran Karya Seni Rupa Anyaman Pada Siswa

    Sekolah Dasar Negeri Neglasari Kecamatan Ciater Kabupaten Subang”.

    Jurnal Program Studi PGSD UPI Kampus. Sumedang

    Lopez, C. dan Shanley, P. 2004. Kekoyoan Hutan Asia. PT Gramedia Pustaka

    Utama.Jakarta

    Nuryatin N. 2000. Studi Analisa Sifat-sifat Dasar Bambu Pada Beberapa Tujuan

    Penggunaan. Jurnal. Bogor Oho

    Oktriyana Doni. 2017. Sentra Industri Kerajinan Anyaman Bambu Sebagai Pendorong

    Perekonomian Pedesaan Di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. Jurnal

    Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang

    Rian. 2007. Analisis Karya Seni Kerajinan Anyaman Tali Kur Siswa Kelas

    Xmadrasah Aliyah Negeri 1 Stabat Berdasarakan Tekniki Bentuk Dan

    Warna. Jumal Program Studi Pendidikan Seni Rupa Jurusan Seni Rupa,

    Fakultas Bahasa dan Seni universitas, Medan.

    Ridwan. 2007. Dasar-Dasar Statistika. Alfabeta. Bandung

    Rosna. 2009, Sejarah Industri Anyaman Indonesia. Departemen Perindustrian

    Badan Penelitian dan Badan Pengembangan Industri Kerajinan

    Batik.Yogyakarta

    Rusdi, dkk. 2016. Peneliti Deskriptif Dengan Metode Survey. Makalah:Program

    Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta.

    Setiadi A. 2009. “Sifat Kimia Beberapa Bambu Pada Empat Tipe Ikatan

    Pembuluh”. Skripsi Fakultas Kehutanan IPB. Tidak Diterbitkan,

    Sugiono. 2014. Metode penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

  • 51

    Suranto, Y. 2006. Pengawetan Kayu - Bahan dan Metode. Edisi VI. Penerbit.

    Kanisius. Yogyakarta.

    Widjaya, E., A. Rifai, A., M. Subiyanto, B. Nandika, D. 1994. Strategi Penelitian

    Bambu Indonesia.Yayasan Bambu Lingkungan Lestari. Bogor. Jakarta.

    Kerajinan Anyaman Enceng Gondok.(Online).https://docplayer.info.diakses 05

    april 2019. Lukito.2005.

    Pengertian Anyaman. http://eprints.ung.ac.id. Diakses05 April 2019. Graha.2009.

    Pengertian Anyaman. http://eprints.ung.ac.id. Diakses05 April 2019. Oho Graha.

    2003.

    Pengrajin dalam Pelestaria Batik kudus. https://lib.unnes.ac.id.

    Diakses2April2019. Kadjim. 2011.

    Proposal Pembuatan Karya Kerajinan. http://nurhfitriana.blogspot.com diakses 2

    April 2019. Nurhafitra. 2017.

    Seni Kriya. http://eprints.ung.ac.id. Suptandar 2005.

    http://eprints.ung.ac.id/

  • 52

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Sekolah : SMPN 1 Burau

    Mata Pelajaran : Seni Budaya ( Seni Rupa)

    Materi pokok : Seni Kriya

    Kelas / Semester : VII / Genap

    Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

    Pertemuan :2 Kali Pertemuan

    A. Kompotensi Inti

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

    peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

    proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas atas

    berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

    lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi penegetahuan

    faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

    tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora,

    dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

    terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

    prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

    minatnya untuk memecahkan masalah.

  • 53

    4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah

    abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

    menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

    B. Kompetensi Dasar

    3.2 Mendeskripsikan keunikan gagasan dan teknik dalam kaya seni kriya

    nusantara

    4.2 Membuat karya, Mengamati dan diskusi mengenai seni kriya nusantara.

    C. Indikator

    _Pertemuan Pertama

    1. Mendefinisikan pengertian seni kriya nuantara

    2. Mendeskripsikan jenis-jenis dan macam-macam seni kriya nusantara

    3. Menuliskan berbagai alat dan bahan dalam berkarya seni kriya nusantara

    dan cara pemafaatannya.

    4. Menjelaskan prosedur berkarya dalam pemanfaatan seni kriya nusantara

    5. Menjelaskan Teknik-teknik berkarya seni kriya nusantara.

    _Pertemuan Pertama

    1. Membuat karya seni kriya Nusantara dari bahan bambu.

    D. Tujuan Pembelajaran

    ` 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian seni kriya nusantara

    2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis karya seni kriya nusantara

    3. Siswa dapat mempersiapkan alat dan bahan untuk berkarya.

    4. Siswa mampu untuk memanfaatkan bamboo sebagai bahan untuk berkarya

    seni kriya yaitu menganyam.

  • 54

    E. Materi Pembelajaran

    1. Pengertian Seni Kriya

    Seni kriya sendiri berasal dari kata “ KR” ( bahasa sansekerta) yang

    mempunyai arti mengerjakan, dari kata tersebutlah kemudian berkembang

    menjadi kriya. Dalam artian khusus, kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk

    menghasilkan benda atau objek yang mempunyai nilai seni.

    Pengertian kriya menurut Prof. Dr. I Made Bandem “ kriya mempunyai

    arti dalam bahasa Indonesia pekerjaan atau keterampilan tangan. Sedangkan

    dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Craft yang mempunyai arti energy atau

    kekuatan. Secara umum, seni kriya adalah pepmbuatan ata pekerjaan, hal tersebut

    dapat diartikan sebagai penciptaan karya seni yang dihasilkan dari keeampilan

    yang tinggi. Sedangkan pengertian secara khusu, seni kriya adalah mengerjakan

    sesuatu atau menghasilkan suatu objek atau benda yang bernilai seni. Selain itu,

    seni kriya juga harus memperhatikan kebutuhan fisik dan ilia estetika (keindahan).

    Seni kriya yang dibuat dengan menggunakan tangan tanpa mebngurangi

    segi fungsional dan nilai estetikanya. Dengan begitu bisa dikatakan seni kriya.

    Dengan begitu bisa dikatakan seni kriya adalah seni yang sempurna lantaran tidak

    hanya pemenuhan yang dibuthkan saja, akan tetapi keindahan juga sangat

    dibuthkan.

    2. Fungsi Seni Kriya

    Seni kriya memiliki beberaa fungsi, diantaranya sebagai berikut:

    1. Seni Kriya Sebagai Hiasan, banyak sekali produk dari seni kriya yang

    digunakan sebagai hiasan atau dekorasi. Hal ini dikarenakan seni kriya

    lebih memprioritaskan keindahan daripada manfaatnya sehingga seni kriya

    memiliki beragam hal dalam proses pengembangannya. Contoh : hiasan

    dinding, patung,cendramata, dan lain sebagainya.

  • 55

    2. Seni Kriya sebagai benda terapan, selain memprioritaskan nilai dan

    estetika, seni kriya juga unggul dari segi pemanfaatannya. Misalnya

    furniture atau perabotan rumah, keramik, dan yang lainnya.

    3. Seni kriya Sebagai Mainan, seni kriya bisa dijadikan sebagai mainan.

    Kerap kali kita jumpai mainan yang dihasilkan dari buatan tangan sendiri

    dengan bentuk yang mudah serta bahan yang gampang sekali untuk

    ditemukan. Contoh : boneka, kincir angina, minatur kendaraan, dan

    sebagainya.

    3.Jenis- Jenis Kriya Nusantara

    Seni kriya memiliki jenis yang sangat beragam, diantaranya adalah seni

    kriya kayu, seni kriya keramik, seni kriya kulit, dan seni kriya batu bata. Bentuk

    dari seni kriya nusantara sangat beragam, termasuk juga bahan-bahan yang

    diggunakan.

    Berikut adalah jenis-jenis seni kriya yang ada dinusantara:

    1. Seni Kriya kayu, adalah suatu jenis seni kriya yang dalam proses

    pengerjaannya selalu mengkombinasikan nilai fungsi dan estetika dengan

    enggunakan bahan kayu. Seni kriya kayu ini, dapat dibedaan menjadi 2,

    yakni tingkatan dasar dan tingkatan professional. Conroh: wayang golek,

    patung, topeng, dan hiasan ukiran lainnya.

    2. Seni Kriya Tekstil, merupakan seni kriya yang bahan dasarnya

    menggunakan kain. Istilah tekstil mempunyai lingkup yang sangat luas.

    Pada umumya kain terbat dari serat yang dipin untuk menghasilkan barang

    dan selanjutnya akan ditenun atau dirajut untuk menghasilkan barang

    sesuai dengan keinginan pembuatnya. Seni kriya tekstil dikelompokkan

    menjadi dua macam, yaitu karya tenun, dan karya batik.

    3. Seni kriya keramik, merupakan benda yang terbuat dari tanah liat.

    Pepmbuatan seni kriya ini adalah menggunakan teknik slab, putar, plin,

  • 56

    dan dicetak tuang. Daerah penghasilan seni kriya keramik ini adalah

    Bandung, Jepara, Banjarnegara, Malangm Yogyakarta, dan yang lainnya.

    4. Seni kriya Logam, merupakan senikriya yang diolah dengan menggunakan

    bahan dasar logam. Teknik pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua

    cara, yakni dicetak lilin dan menggunakan teknik bivalve.

    5. Seni kriya kulit, merupakan karya seni yang menggunakan kulit sebagi

    bahan dasarnya. Kulit yang digunakan adalah kulit sapi, kulit kerbau, kulit

    buaya, dan lainnya. Kulit kemudian akan menjalani beberapa proses

    pengolahan, dimana dari pemisahan kulit dari daging hewan, pencucian

    dengan menggunakan cairan tertentu. Contoh: dompet, jaket, wayang

    kulit, dan ikat pinggang.

    6. Seni Kriya Batu, merupakan seni kriya yang menggunakan batu sebagai

    bahan dasarnya dan kemudian akan dibentuk sedemikian rupa agar terlihat

    indah dan memiliki nilai jual yang tinggi. Contoh: batu akik, batu permata,

    dll.

    4.Macam-Macam Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

    Ada beberapa macam seni kriya jika berdasarkan pada teknik

    pembuatannya adalah sebagai berikut:

    1. Seni kriya pahat / Ukir, merupakan seni kriya yang sangatlah

    beranekaragam dalam proses pembuatannya. Selain menggunakan kayu,

    seni pahat atau ukir ini juga bisa menggunakan aneka logam, batu, serta

    fosil hewan sebagai bahan dasarnya.

    2. Seni kriya batik, proses pembuatan kain batik ini bisa dilakukan dengan

    berbagai macam cara, diantaranya adalah dengan mengunakan teknik cap,

    tulis, dan teknik lukis. Teknik batik tulis merupakan salah satu teknik

    membatik yang paling sering digunakan di Nusantara.

    3. Seni kriya tenun, terdiri dari 2 jenis yaitu, tenun songket dan tenun ikat.

    Perbedaanya terletak pada teknik pembuatan dan bahan yang digunakan.

  • 57

    4. Seni kriya anyaman, merupakan teknik membuat dengan mengolah bahan

    dasar mejadi sebuah pola tertentu. Bahan- bahan yang biasa digunakan

    dalam membuat anyaman adalah bambu, rotan, pandan, kertas, tali, dan

    yang lainya.

    5. Seni kriya border, merupakan seni yang menempatkan hiasan dari benang

    yang kemudian dijahitkan pada kain dan berfungsi sebagai penghias serta

    untuk mempercantik atau memperindah tampilan kain tersebut.

    F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

    1. Pendekatan : Saintifik

    2. Model : Pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire).

    3. Motode : Ceramah, diskusi, dan penugasan.

    G. Media, Alat dan Bahan

    1. Media :

    a. gambar-gambar contoh gambar seni kriya nusantara (menganyam)

    b. video tentang prosedur tentang menganyam.

    2. Alat dan bahan:

    a. Bambu

    b. Pisau

    c. Parang

  • 58

    H. Kegiatan Pembelajaran

    1. Pertemuan Pertama

    Uraian Kegiatan Waktu

    A. Pendahuluan

    1) Mempersiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk

    mengikuti pembelajaran dengan berdoa, mengecek

    kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan

    buku tulis.

    2) Guru memberikan penguatan dan memotivasi belajar dan

    sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur

    peserta didik masih dapat datang ke sekolah mengikuti

    pelajaran dan dalam kondisi sehat.

    15

    Menit

    B. Kegiatan Inti

    1) Guru menjelaskan secara singkat tentang pengertian

    kerajinan seni kriya, jenis- jenis dan macam-macam seni

    kriya..

    2) Guru menyuruh siswa untuk membuka buku paketnya

    tentang materi seni kriya nusantara.

    3) Guru menambahkan dan menerangkan tetang contoh-

    contoh motif anyaman dan definisi karya seni kriya anyam.

    4) Guru meminta siswa untuk memperhatikan dan menyimak

    penjelasan guru tentang materi yang dibawakan.

    5) Guru memberikan pertanyaan setiap kali selesai

    menjelaskan kepada siswa 6)

    60

    Menit

    C. Penutup

    1) Guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang seni

    kriya nusantara.

    15

    Menit

  • 59

    2) Guru memberi pesan-pesan moral dan diakhiri dengan

    mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

    bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik

    dan lancar.

    3) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membawa alat

    dan bahan yang sudah ditentukan untuk, sebagai bahan ajar

    untuk pertemuan kedua.

    4) Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan

    mengucapkan salam kepada siswa.

    2. Pertemuan Kedua

    Uraian Kegiatan Waktu

    A. Pendahuluan

    1. Guru mengucapkan salam, Guru mengajak siswa untuk

    menyiapkan kelas sebelum memulai mata pelajaran.

    2. Guru mengabsen kehadiran siswa.

    3. Guru menjelaskan beberapa indicator pencapaian materi yang

    akan dicapai pada pertemuan hari ini.

    4.Motivasi (guru penjelasan pentingnya mempelajari seni kriya

    dalam berkarya.

    15

    Menit

    B. Kegiatan Inti

    3. Guru kembali menyampaikan atau menanyakan tentang

    materi pada pertemuan pertama.

    4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, adapun

    nama-nama kelompok yang sudah ditentukan yaitu,

    (1. Merah, 2. Putih 3, Hijau, 4. Biru, 5. Kuning, 6. Hitam).

    5. Guru memberikan selembar kertas setiap masing-masing

    60

    Menit

  • 60

    kelompok yang materinya tentang seni kriya (anyam).

    6. Guru menjelaskan tentang alat dan bahan yang akan

    digunakan untuk pembuatan hasil karya seni kriya dengan

    menggunakan bahan dari bambu yaitu menganyam.

    7. Guru juga menjelaskan tentang langkah-langkah pembuatan