skripsi - institutional repository uin syarif hidayatullah...

150
SKRIPSI ANALISA DAN DESAIN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS: SMAN 1 TANGSEL DAN SMAN 3 TANGSEL) Disusun Oleh: REZA FATAHILLAH 107093002904 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1433 H

Upload: vandan

Post on 15-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

SKRIPSI

ANALISA DAN DESAIN MODEL KNOWLEDGE

MANAGEMENT PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI

KASUS: SMAN 1 TANGSEL DAN SMAN 3 TANGSEL)

Disusun Oleh:

REZA FATAHILLAH

107093002904

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011 M/1433 H

Page 2: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

ANALISA DAN DESAIN MODEL KNOWLEDGE

MANAGEMENT PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI

KASUS: SMAN 1 TANGSEL DAN SMAN 3 TANGSEL)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Dalam Menyelesaikan Studi Akhir

Program Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun oleh :

REZA FATAHILLAH

107093002904

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1433 H

Page 3: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Analisa dan Desain Model Knowledge Management pada Sekolah

Menengah Atas (Studi Kasus: SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel)” telah

diujikan dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 October

2011. Skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu (S1) program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008

Elsy Rahajeng, MTI

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP 19680117 200112 1 001 Suci Ratnawati, MTI

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP 19680117 200112 1 001

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008

Page 4: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA

SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Desember 2011

Reza Fatahillah

107093002904

Page 5: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

ABSTRAK

REZA FATAHILLAH, Analisa dan Desain Model Knowledge Management

pada Sekolah Menengah Atas (studi kasus: SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel).

Di bawah bimbingan SYOPIANSAH JAYA PUTRA dan SUCI RATNAWATI.

Pendidikan merupakan sebuah aset penting bagi suatu bangsa dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Kualitas tersebut dapat di

lihat dari kemampuan lulusan suatu lembaga pendidikan. Hal ini sejalan dengan hasil

yang ingin dicapai dari dinas pendidikan, yaitu mewujudkan pendidikan yang bermutu,

relevan dengan kebutuhan masyarakat dan berdaya saing dalam kehidupan global. Untuk

menciptakan tujuan tersebut, dinas pendidikan nasional membuat suatu standar

pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang

standar pendidikan nasional. Sekolah yang telah memenuhi standar tersebut menjadi

sekolah dengan status SSN (Sekolah Standar Nasional). Sedangkan untuk bersaing di

dunia global, sekolah harus memiliki nilai “plus” selain terpenuhinya standar-standar

pendidikan nasional, sehingga suatu sekolah yang memiliki nilai plus termasuk ke dalam

sekolah dengan status RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Karena adanya

status SSN dan RSBI menyebabkan perbedaan kualitas kemampuan yang dimiliki

sekolah dalam melakukan pengelolaan knowledge. Dikarenakan knowledge merupakan

suatu keunggulan kompetitif yang dapat membantu peningkatan kinerja serta kompetensi

tiap individu dalam berbagi, maka salah satu strategi yang bisa digunakan adalah dengan

menggunakan knowledge management (KM). dengan mengelola pengetahuan tidak hanya

meningkatkan pengetahuan seluruh organisasi, namun juga meningkatkan kualitas

pengetahuan didalamnya. Dengan dibantu alat analisa SWOT dan analisa K-Gap akan

diketahui analisa lingkungan internal dan eksternal serta kesenjangan pengetahuan yang

ada antara sekolah SSN dengan RSBI. Tahap desain model KM menggunakan SSM (Soft

system methodology) hanya sampai pada tahap keenam, SSM yaitu suatu metode yang

digunakan untuk permodelan proses di dalam organisasi dan lingkungannya, SSM sering

digunakan untuk permodelan pada manajemen perubahan di mana organisasi pembelajar

merupakan manajemen perubahan. Sehingga hasil dari penelitian ini bisa memberikan

gambaran dan alur proses pada tenaga pendidik di sekolah menengah atas, khususnya

pada daerah Tangerang Selatan dalam melakukan akuisisi serta berbagi pengetahuan, agar

tacit knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola dengan baik

dan sekolah bisa menjadi organiasi pembelajar.

Kata Kunci: Knowledge Management (KM), Soft system methodology (SSM), K-

Gap, SWOT, Tacit, organisasi pembelajar.

5 bab + 118 hal + xiv hal + 20 Gambar + 10 Tabel+5 Lampiran

Pustaka Acuan (30, 2005-2009)

Page 6: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim…

Alhamdulillahi rabbil‟aalamiin, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan nikmat kesehatan, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat

menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini. Shalawat serta salam juga disampaikan

kepada nabi Muhammad SAW, semoga kita bisa menjadi salah satu umatnya yang

terbaik.

Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana komputer dari

program studi Sistem Informasi/Teknik Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul Skripsi

“ANALISA DAN DESAIN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA

SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS: SMAN 1 TANGSEL DAN

SMAN 3 TANGSEL)”, telah mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, baik materi maupun non-materi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ingin

mengucapkan terima kasih kepada;

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Jakarta dan sebagai dosen pembimbing pertama yang telah

banyak membantu dan memberikan arahan terbaik dalam penelitian.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Jakarta. yang telah banyak membantu dalam

proses akademik.

3. Ibu Suci Ratnawati, MTI sebagai dosen pembimbing kedua yang juga telah

banyak membantu dan memberikan semangat dan arahan terbaik dalam

penelitian.

4. Kedua orang tua tercinta, serta adik dan kakak yang telah membantu dalam doa

dan dukungan yang luar biasa sehingga dapat memperoleh gelar sarjana

komputer.

5. Ibu Aan (Wakasek Humas SMAN 3 Tangsel) dan Bapak Rohman (Wakasek

Humas SMAN 1 Tangsel) beserta seluruh guru-guru lainnya yang ikut membantu

dan berpartisipasi dalam penelitian.

6. Keluarga besar Fosma165 UIN Jakarta, Fosma165 Nasional, KAHFI AL-Karim,

12 Ibn Sina dan Darrul aytam. Terima kasih atas kekeluargaan dan doa yang

Page 7: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

dikirimkan hingga hari ini yang telah memberikan dukungan semangat dan

motivasi hebat dalam menjalani setiap waktu yang ada.

7. Seluruh keluarga besar Sistem Informasi 2007, spesial untuk sahabat-sahabat SIC

2007, SIK B 2007, dan temen-teman seperjuangan KKN BISA 2010 (Hafiz,

Dodi, Anis, Siti, Eka, Ratna, Vio, Rara, Yuyun, Kiki, Puput, Mayang, Nurul, K‟

Raudha, K‟DJ, Raja, Hasyim dan Fuad) terima kasih dengan kekeluargaan dan

bantuannya hingga akhir. Kalian memang orang-orang hebat.

8. Sahabat-sahabat spiritual, rogo, zhya, mas fahmi, mas dika, rizka, citra, rizky,

arin, ayie, jaenal, dani, amar, mpo nina, jeung tut, mas satria, bang wildan, abe,

bun meta, nek isty, rianty, nyun, qubil, gitchil, luluth, giri, fiki, ismet, ratna,

angga, iben, dion, teh cin, romi. Monic, ucup, dika, sapto, hani, azka, galuh, kiki,

friska, Susi Maya, Asih, Damar, Ali, Tong Heri, Dini, Evi, Septa, eko, serta

rekan-rekan M2M lainnya dengan bersama kalian lah penelitian ini hidup.

Teruskan perjuangan dan lanjutkan apa yang sudah kita impikan.

Rekan-rekan yang meneliti dan yang mau menjadikan Knowledge Management sebagai

penelitian. Kalian pasti bisa dan mendapatkan pengetahuan yang luar biasa dari ilmu ini.

Semangat.! Saran dan kritik bisa dikirim ke email: [email protected]. Terima kasih.

Jakarta, Desember 2011

Reza Fatahillah

NIM : 107093002904

Page 8: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN .............................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iii

ABSTRAKS ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................. 6

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................... 7

1.6 Metode Penelitian ............................................................ 7

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ................................... 7

1.6.2 Metode Analisis ..................................................... 9

1.6.3 Metode Desain Sistem ........................................... 9

1.6.4 Sistematika Penulisan ............................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM

2.1 Memahami Pengetahuan ................................................... 13

Page 9: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.1.1 Definisi Data, Informasi, dan Pengetahuan ............. 13

2.1.1.1 Data ......................................................... 13

2.1.1.2 Informasi .................................................. 13

2.1.1.3 Pengetahuan ............................................. 14

2.1.2 Jenis-jenis Pengetahuan ......................................... 15

2.1.3 Tingkat Pengetahuan .............................................. 16

2.1.4 Konversi Pengetahuan ........................................... 17

2.1.5 Knowledge Management ........................................ 20

2.2 Akuisisi Pengetahuan ........................................................ 21

2.3 Organisasi Pembelajar ....................................................... 22

2.4 Karakteristik Disiplin Organisasi Pembelajar .................... 24

2.5 Analisa SWOT .................................................................. 26

2.6 Matriks Threats-Opportunitties-Weaknesses-Strengths ..... 27

2.7 Knowledge Gap (Kesenjangan Pengetahuan) ..................... 29

2.7.1 Analisis Kesenjangan Pengetahuan ........................ 29

2.7.2 Pengetahuan Wajib dan Pilihan bagi Karyawan .... 31

2.7.3 Kesenjangan Pengetahuan ...................................... 31

2.8 Strategi Pengelolaan Pengetahuan ..................................... 32

2.9 SSM (Soft System Methodology) ...................................... 33

2.10 Pengukuran Data ............................................................... 35

2.10.1 Jenis Statistik ......................................................... 36

2.10.2 Jenis Data .............................................................. 36

2.10.3 Pengujian Kuesioner .............................................. 37

Page 10: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.11 Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan .................... 40

2.12 Definisi dan Sejarah ISO 9001:2008.................................. 42

2.13 Profil Pendidikan Nasional ................................................ 45

2.13.1 Visi dan Misi Pendidikan Nasional ........................ 46

2.13.1.1 Visi Pendidikan Nasional ......................... 46

2.13.1.2 Misi Pendidikan Nasional ......................... 46

2.13.2 Reformasi Pendidikan ............................................ 47

2.14 Infrastruktur ICT ............................................................... 50

2.14.1 Arsitektur Hardware .............................................. 50

2.14.2 Arsitektur Jaringan Komputer ................................ 54

2.14.2.1 Klasifikasi Jaringan Komputer ............... 54

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................... 55

3.1.1 Observasi ................................................................. 55

3.1.2 Wawancara .............................................................. 55

3.1.3 Kuesioner ................................................................. 57

3.1.4 Studi Literatur Sejenis .............................................. 57

3.2 Metode Desain Model Knowledge Management ................ 58

3.2.1 Mendefinisikan Situasi Riil ...................................... 59

3.2.2 Mengekpresikan Situasi Permasalahan ..................... 60

3.2.3 Menganalisa Root Definition (CATWOE) ................ 60

3.2.4 Membangun Model Konseptual ............................... 60

Page 11: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3.2.5 Membandingkan Model Konseptual dengan situasi

Riil ........................................................................... 61

3.2.6 Mengusulkan Model Usulan .................................... 61

3.3 Kerangka Berfikir ............................................................. 62

BAB IV ANALISA DAN DESAIN MODEL KM

4.1 Mendefinisikan Situasi Riil ............................................... 63

4.1.1 Proses Bisnis ............................................................ 63

4.1.2 Analisa Sosial .......................................................... 64

4.1.2.1 Analisa Internal .......................................... 65

4.1.2.2 Analisa Eksternal........................................ 67

4.1.3 Identifikasi Knowledge ............................................. 70

4.1.4 Analisa SWOT ......................................................... 71

4.1.5 Analisa K-GAP ........................................................ 76

4.2 Mengekpresikan Situasi Permasalahan .............................. 79

a. SMAN 3 Tangsel (RSBI) ..................................... 79

b. SMAN 1 Tangsel (SSN) ...................................... 80

4.3 Menganalisa Root Definition ............................................ 82

4.4 Membangun Model Konseptual ......................................... 83

4.5 Membandingkan Model Konseptual Dengan Situasi Riil ... 90

4.5.1 Disiplin Visi Bersama (Shared Vision) ..................... 91

4.5.2 Disiplin Model Mental (Mental Model) .................... 94

4.5.2.1 Knowledge Wajib dan Pilihan ................ 94

Page 12: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

4.5.2.2 Strategi Benchmark ................................ 96

4.5.3 Disiplin Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) dan

Disiplin Pembelajaran Tim (Team Learning) ............ 98

4.5.4 Disiplin Berpikir Sistemik (System Thinking) .......... 104

4.6 Mengusulkan Model Usulan Desain Knowledge

Management System ......................................................... 105

4.6.1 System Definition ..................................................... 105

4.6.2 Software ................................................................... 106

4.6.3 Database .................................................................. 112

4.6.4 Hardware................................................................. 115

4.6.5 Networking .............................................................. 116

4.6.6 Brainware ................................................................ 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................... 121

5.2 Saran ................................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hierarki dari Data ke Pengetahuan ............................................. 15

Gambar 2.2 SECI Model .............................................................................. 18

Gambar 2.3 Model Organisasi Pembelajar ................................................... 23

Gambar 2.4 Kerangka Kesenjangan Pengetahuan Zack ................................. 32

Gambar 2.5 Model SSM P. Checkland .......................................................... 33

Gambar 2.6 Arsitektur Tersentralisasi ........................................................... 51

Gambar 2.7 Arsitektur Desentralisasi ............................................................ 52

Gambar 2.8 Arsitektur Client/Server ............................................................. 53

Gambar 3.1 Model SSM P. Checkland .......................................................... 58

Gambar 3.2 Kerangka Berfikir Penelitian...................................................... 62

Gambar 4.1 Alur Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan (SMAN 3 Tangsel)... 80

Gambar 4.2 Alur Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan (SMAN 1 Tangsel)... 81

Gambar 4.3 Rich Picture Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan SMA................ 82

Gambar 4.4 Model Konseptual ..................................................................... 84

Gambar 4.5 Karakteristik Lima Disiplin Pembelajaran .................................. 91

Gambar 4.6 Rich Picture Usulan SECI Model............................................... 103

Gambar 4.7 Rich Picture Usulan Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan

SMA .......................................................................................... 104

Gambar 4.8 Usulan Jaringan pada Sekolah Menengah Atas ............................. 118

Page 14: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks TOWS ............................................................................ 29

Tabel 2.2 Keuntungan Arsitektur Client/Server ............................................ 53

Tabel 4.1 SWOT SMAN 3 Tangsel ............................................................. 72

Tabel 4.2 SWOT SMAN 1 Tangsel ............................................................. 74

Tabel 4.3 K-Gap SMAN 3 Tangsel .............................................................. 77

Tabel 4.4 K-Gap SMAN 1 Tangsel .............................................................. 78

Tabel 4.5 CATWOE .................................................................................... 83

Tabel 4.6 Knowledge dengan K-Gap Tertinggi ............................................ 95

Tabel 4.7 Knowledge Pilihan ....................................................................... 95

Tabel 4.8 Kombinasi Sistem Operasi-Peramban Situs untuk

Google Docs ................................................................................ 112

Tabel 4.9 Spesifikasi Hardware ................................................................... 112

Tabel 4.10 CATWOE Usulan Untuk SMA .................................................... 112

Page 15: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Penelitian SMAN 1 Tangsel

Lampiran 2 SK Penelitian SMAN 3 Tangsel

Lampiran 3 Struktur Organisasi SMAN 1 Tangsel

Lampiran 4 Struktur Organisasi SMAN 3 Tangsel

Lampiran 5 Hasil Wawancara (SMAN 1 Tangsel)

Lampiran 6 Hasil Wawancara (SMAN 3 Tangsel)

Lampiran 7 Kuesioner

Lampiran 8 Hasil K-Need

Page 16: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan merupakan sebuah aset penting bagi suatu bangsa dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya mausia yang dimilikinya. Sumber daya

manusia yang berkualitas tentunya akan mampu mengelola sumber daya alam dan

memberikan layanan terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh

karena itu, Indonesia juga termasuk salah satu bangsa yang berusaha

meningkatkan kualitas pendidikan.

Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kemampuan yang dimiliki

oleh lulusan lembaga pendidikan, seperti sekolah. Karena sekolah memiliki tugas

yang salah satunya mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

Berkembangnya kemajuan tehnologi dalam dunia pendidikan juga menjadikan

timbulnya persaingan dalam memajukan setiap sekolah/lembaga pendidikan. Hal

ini sejalan dengan hasil yang ingin di capai dari dinas pendidikan nasional, yaitu

mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat

dan berdaya saing dalam kehidupan global.

Untuk menciptakan tujuan tersebut, dinas pendidikan nasional membuat

suatu standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan pemerintah

nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, meliputi: standar isi,

standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian

pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar kompetensi lulusan serta standar

Page 17: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pendidik dan tenaga kependidikan. Apabila kedelapan standar tersebut terpenuhi,

maka suatu sekolah dapat dikategorikan menjadi sekolah standar nasional (SSN).

Selain itu, ada pula kategori sekolah rintisan bertaraf intenasional (RSBI)

apabila sekolah telah memenuhi kedelapan standar dan mampu memiliki nilai

plus, yaitu berupa kurikulum adopsi dan adapsi dari negara maju atau berkembang

serta memiliki kerjasama dengan sekolah yang ada di negara tersebut (sebagai

sisterhood).

Perbedaan pada sekolah dengan status SSN dan RSBI juga berdampak pada

sistem manajemen yang berjalan di dalam organisasi tersebut. Misalkan pada

SMAN 3 Tangsel yang sudah berstatus sebagai RSBI, sistem manajemen atau

pengelolaan dokumen di dalam sekolah sudah lebih baik dibandingkan dengan

SMAN 1 Tangsel yang berstatus SSN.

Hal ini dikarenakan, setiap sekolah yang berstatus RSBI diwajibkan

memiliki sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2008, yang dalam setiap

prosesnya melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur

dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan

perbaikan yang sesuai dengan monitoring pelaksanaannya, agar benar-benar bisa

menuntaskan masalah yang terjadi di sekolah.

Dalam proses penyimpanan dokumen (cetak), sekolah dengan status RSBI

juga lebih unggul dibandingkan dengan sekolah berstatus SSN, hal ini

ditunjukkan dengan dibuatnya sebuah bagian bangdik (pengembangan

pendidikan) pada SMAN 3 Tangsel, yang bertugas untuk mengelola dokumen-

dokumen dan melakukan pengembangan pendidikan di sekolah. Sehingga dalam

Page 18: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

melakukan pencarian kembali dokumen-dokumen lebih mudah karena sudah

dilakukan penomorisasi terhadap dokumen yang disimpan.

Perbedaan tersebut berakibat juga ketika individu ingin memperoleh

kembali pengetahuan. Karena dalam melakukan akuisisi pengetahuan di tiap

individu, SMAN 1 Tangsel belum memiliki bidang khusus untuk penyimpanan

dokumen. Sehingga antara SMAN 1 Tangsel dengan SMAN 3 Tangsel terdapat

kesenjangan pengetahuan pada tiap individu, terutama pada tenaga pendidik.

Mengelola pengetahuan merupakan salah satu cara dalam meningkatkan

aset dunia pendidikan. Dengan pengelolaan yang baik maka akan tercipta pula

individu yang berkompetensi unggul, sebaliknya ketika pengelolaan pengetahuan

buruk maka akan terjadinya ketidakseimbangan kompetensi yang dimiliki oleh

tiap individu, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Pengetahuan bisa berbentuk ekplisit (dapat diformulasikan atau

diekspresikan) maupun dalam bentuk tacit (sesuatu yang masih terbatinkan).

Menurut Busch (2006), Tacit knowledge termasuk merupakan penelitian di area

kontemporer yang sedang dieksplorasi karena kemampuannya untuk membantu

dalam mengembangkan modal pengetahuan organisasi. Untuk itu diperlukan

perubahan paradigma dari yang semula mengandalkan resource based menjadi

knowledge based yang di dukung dengan kemajuan pada bidang ilmu

pengetahuan tertentu, misalnya sains, teknologi maupun kemampuan manajemen

yang baik dalam mengelola pengetahuan.

Dalam dunia pendidikan, khususnya pada sekolah menengah atas,

diperlukan pula suatu manajemen pengetahuan yang harus dimiliki oleh tenaga

Page 19: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pendidik, hal ini dikarenakan knowledge merupakan suatu keunggulan kompetitif

yang dapat membantu peningkatan kinerja serta kompetensi tiap individu dalam

berbagi knowledge yang dimiliki. Dengan mengelola pengetahuan tidak hanya

meningkatkan pengetahuan seluruh organisasi, namun juga meningkatkan kualitas

pengetahuan di dalamnya (Harsh 2009).

Albers (2009) dalam makalahnya menerangkan bahwa organisasi harus

menerapkan strategi kowledge management (KM) yang memungkinkan mereka

untuk menangkap, berbagi dan mengintegrasikan pengetahuan dalam lingkungan

mereka. Disinilah KM dapat berfungsi untuk membantu sekolah dalam

mengakuisisi pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimiliki, agar tacit

knowledge yang dimiliki tiap individu tenaga pendidik dapat terkelola dengan

baik dan sekolah bisa menjadi organiasi pembelajar.

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka “ANALISA DAN DESAIN

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA SEKOLAH

MENENGAH ATAS (STUDI KASUS: SMAN 1 TANGSEL DAN SMAN 3

TANGSEL)” di angkat sebagai skripsi.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat uraian pada latar belakang sebelumnya dan perbedaan

pengelolaan yang berlangsung antara sekolah SSN dan RSBI, maka beberapa

permasalahan yang timbul adalah:

Page 20: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1. Sulitnya melakukan proses akuisisi kembali terhadap pengetahuan yang

telah dimiliki sebelumnya.

2. Sekolah yang tidak memiliki standarisasi manajemen ISO 9001:2008

membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian kembali dokumen

(cetak) yang di simpan.

3. Perbedaan kulaitas kompetensi individu mengakibatkan kualitas

pelayanan SMAN 3 Tangsel dalam melakukan pengelolaan pengetahuan

lebih baik dari SMAN 1 Tangsel.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Bagaimana cara melakukan strategi pengelolaan, akuisisi dan berbagi

pengetahuan pada tiap individu tenaga pendidik di sekolah?”.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah berdasarkan uraian yang dijabarkan dari perumusan

masalah tersebut, antara lain:

1. Ruang lingkup penelitian terbatas pada studi kasus di sekolah standar

nasional (SSN) yaitu SMAN 1 Tangerang Selatan dan sekolah rintisan

bertaraf internasional (RSBI) yaitu SMAN 3 Tangerang Selatan.

2. Strategi knowledge management yang digunakan adalah dengan cara

personalisasi, dengan mengusulkan strategi knowledge management

untuk pengelolaan, akuisisi dan berbagi pengetahuan pada tenaga

pendidik.

Page 21: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3. Mendesain sebuah model knowledge management (KM) menggunakan

SSM (Soft System Methodologhy) oleh Peter Checkland, hanya sampai

pada tahap keenam yaitu hanya memberikan usulan model yang bisa

diterapkan oleh sekolah, tidak sampai pengujian dan implementasi

sistem di sekolah.

4. Menganalisa kesenjangan pengelolaan pengetahuan antara sekolah SSN

dan RSBI menggunakan analisa K-GAP dan analisa SWOT. Kemudian

membuat tabel matriks TOWS berdasarkan hasil analisa lingkungan

internal dan eksternal sekolah.

5. Tools yang digunakan dalam membuat mindmap/rancangan model KM

adalah Ms. Visio 2003. Serta untuk pengujian validitas dan pengukuran

realibilitas kuesioner menggunakan SPSS 16.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan umum yaitu mengidentifikasi pengelolaan

pengetahuan serta kesenjangan pengetahuan antara SSN dan RSBI. Sedangkan

tujuan khususnya untuk menghasilkan:

1. Model knowledge management yang dapat membantu sekolah dalam

mengetahui cara melakukan proses pengelolaan pengetahuan dengan

knowledge yang dimiliki sumber daya manusia didalamnya.

2. Membantu tenaga pendidik untuk dapat melakukan akuisisi dan berbagi

pengetahuan individu.

Page 22: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3. Membantu mengetahui knowledge wajib dan knowledge pilihan yang ada

pada SSN dan RSBI.

1.5 Manfaat Penelitian.

Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan pemahaman akan pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam

dunia pendidikan.

2. Dapat memberikan pemahaman mengenai proses pembuatan model

knowledge management dengan menggunakan SSM untuk peneliti

selanjutnya.

3. Dapat memberikan pemahaman mengenai cara melakukan proses akuisisi

dan berbagi pengetahuan tiap individu di dalam sekolah.

1.6 Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan beberapa metode yang mendukung dalam

analisa dan desain model knowledge management untuk sekolah menengah atas,

yaitu:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data dan mencari informasi yang dibutuhkan

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Observasi

Melalui pengamatan secara langsung. Observasi yang dilakukan pada

SMAN 1 Tangsel sebagai studi kasus sekolah standar nasional (SSN), SMAN 3

Page 23: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Tangsel sebagai studi kasus pada sekolah rintisan bertaraf internasional (RSBI)

untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menganalisis segala bentuk

pengelolaan pengetahuan yang ada dan aset pengetahuan di dalamnya. Observasi

dilakukan pada Mei-Juni 2011.

2. Wawancara

Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data secara lebih

mendalam karena bertatapan langsung dengan narasumber yaitu kepala sekolah

atau wakasek dan humas pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel.

3. Kuesioner

Kumpulan pertanyaan dan pernyataan untuk responden dalam rangka

pengumpulan data agar sesuai dengan tujuan penelitian. Koresponden terdiri dari

tenaga pendidik pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel. Hal ini untuk

mengetahui lebih rinci mengenai aset pengetahuan yang dimiliki oleh sumber

daya manusia yang ada di dalam sekolah, khususnya tenaga pendidik.

4. Studi Literatur Sejenis

Studi Literatur Sejenis dilakukan untuk menambah referensi teori-teori

yang diperlukan dalam penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur

yang mendukung penelitian ini, pada penelitian ini menggunakan referensi

beberapa jurnal, skripsi dan thesis yang membahas mengenai knowledge

management, metode SSM, serta UUD tentang pendidikan.

Page 24: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1.6.2 Metode Analisis

Dalam menganalisis data dan informasi yang telah didapatkan, dilakukan

dengan dua jenis analisis, yaitu:

1. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threatment)

Analisis ini berguna untuk analisis lingkungan dan eksternal sekolah.

Melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi, kemudian

dibuatkan tabel matriks TOWS dan dicocokkan antara strategi internal dengan

eksternal sehingga menghasilkan strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi

WO (Weaknesses-Opportunities), strategi ST (Strengths-Threats), dan strategi

WT (Weaknesses-Threats).

2. Analisa Knowledge Gap

Analisa Knowledge Gap merupakan analisa untuk memperoleh

kesenjangan pengetahuan dari penelitian. Suatu alat bisnis dan metode penilaian

yang berfokus pada kesenjangan antara kinerja organisasi saat ini dan kinerja yang

diinginkan. Analisa kesenjangan juga mengevaluasi kinerja aktual saat ini dan

upaya perbaikan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan kinerja masa depan

yang diinginkan.

1.6.3 Metode Desain Sistem

Langkah akhir dalam desain sistem ini, menggunakan SSM (Soft System

Methodology). SSM yaitu suatu metode yang digunakan untuk permodelan proses

Page 25: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

di dalam organisasi dan lingkungannya dan sering digunakan untuk permodelan

pada manajemen perubahan di mana organisasi pembelajar merupakan

manajemen perubahan. Tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan desain

model knowledge management pada sekolah menengah atas, antara lain:

1.6.3.1 Mendefinisiskan Situasi Riil

Mendefinisikan situasi permasalaham yang terjadi pada SMAN 1 Tangsel

dan SMAN 3 Tangsel, dengan melakukan analisa terhadap proses bisnis dalam

melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan, analisa internal dan eksternal yang

dihadapi sekolah, identifikasi knowledge yang dimiliki, analisa SWOT dan K-Gap

untuk mengetahui kesenjangan pengetahuan yang ada di dalam sekolah.

1.6.3.2 Mengekpresikan Situasi Permasalahan

Situasi riil kemudian diekspresikan ke dalam rich picture. Karena tujuan

dari Peter mengembangkan SSM adalah untuk pemecahan suatu masalah. maka

rich picture berupa gambaran kondisi terhadap alur proses bisnis yang berjalan

saat ini di dalam sekolah.

1.6.3.3 Menganalisa Root Definition

Dari permasalahan yang telah di identifikasi, kemudian mendefinisikan

sumber permasalahan dari setiap permasalahan yang ada dengan dibuatkan

CATWOE untuk memudahkan dalam membangun model.

Page 26: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1.6.3.4 Membangun Model Konseptual

Model konseptual merupakan usulan strategi yang diadaptasi dari

permasalahan yang ada pada situasi riil. Kemudian diusulkan suatu model strategi

yang bisa diterapkan sekolah dalam membangun sistem knowledge management

kedepannya.

1.6.3.5 Membandingkan Model Konseptual Dengan Kondisi Riil

Selanjutnya, model konseptual (tahap keempat) dibandingkan dengan

kondisi riil (tahap pertama) untuk mendapatkan perbedaan sistem yang berjalan

untuk dapat dibuatkan suatu model usulan kedepannya.

1.6.3.6 Mengusulkan Model Usulan

Langkah terakhir adalah mengusulkan sebuah model sistem baru yang bisa

digunakan sekolah dalam mengembangkan sistem knowledge management

kedepannya. Namun dalam penelitian ini, hanya sebatas mengusulkan belum

sampai pada pengujian dan implementasi sistem.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyususnan skripsi ini sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima)

bab, adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah:

Page 27: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian

dan sistemtika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan di bahas mengenai dasar-dasar teori yang

mendukung penulisan skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan metode yang digunakan, dari pengumpulan data, metode

analisa data, hingga desain model dengan strategi KM, juga

menggambarkan kerangka berfikir.

BAB IV ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT

Menguraikan analisa data dan strategi KM yang digunakan dalam

mendesain model KM pada sekolah mengengah atas.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penelitian ini untuk

dapat digunakan dalam pengembangan selanjutnya.

Page 28: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Memahami Pengetahuan

Untuk lebih memahami definisi pengetahuan, perlu di pahami terlebih

dahulu mengenai perbedaan data, informasi dan pengetahuan, jenis-jenis

pengetahuan, tingkat pengetahuan serta konversi pengetahuan.

2.1.1. Definisi Data, Informasi dan Pengetahuan

2.1.1.1. Data

Menurut Bergeron dikutip Sangkala (2007), yang dimaksud dengan

data adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-atribut,

simbol-simbol, fakta-fakta, grafik, peta yang bersifat kuantitas yang berasal

dari hasil observasi, eksperimen atau kalkulasi.

2.1.1.2. Informasi

Informasi menurut Bergeron adalah data di dalam satu konteks

tertentu, kumpulan data dan terkait dengan penjelasan, interpretasi serta

berhubungan dengan materi lainnya mengenai objek, peristiwa-peristiwa

atau proses tertentu, misalnya: Tempratur anton sudah mencapai 34o.

termasuk didalamnya adalah metadata. Metadata merupakan data mengenai

informasi, contohnya: Apabila temperatur anton 34o

sudah termasuk

kategori demam. Metadata juga merupakan ringkasan deskripsi yang lebih

tinggi, juga informasi mengenai konteks di mana informasi tersebut

digunakan.

Page 29: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Menurut Russel Ackoff dalam Tobing (2007) menyatakan data

sebagai simbol-simbol dan Informasi sebagai data yang diproses agar dapat

dimanfaatkan, informasi ini menjawab pertanyaan tentang “who”, “what”,

“where” dan “when”.

2.1.1.3. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan informasi yang telah diorganisasi,

disintesiskan, di ringkas untuk meningkatkan pengertian, kesadaran atau

pemahaman. Untuk memahami konsep yang dijelaskan oleh Bergeron,

contoh dari pengetahuan adalah Anton kemungkinan mengalami gejala

demam berdarah.

Sehingga pengetahuan atau knowledge dianggap bukan sebuah data

bukan pula informasi, namun sulit sekali dipisahkan dari keduanya.

Sedangkan menurut wolf dalam Munir (2008) menjelaskan pengetahuan

sebagai informasi yang terorganisir sehingga dapat diterapkan untuk

pemecahan masalah.

Menurut Davidson dan voss dikutip sangkala (2007) menjelaskan

pemahaman mengenai data, informasi dan pengetahuan dengan hierarki

sebagai berikut:

Page 30: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

DATA

Simbol-simbol dan fakta-fakta

INFORMASI

Fakta-fakta dimaknai dari data

PENGETAHUAN

Ide-ide, pemikiran, dan keyakinan

+ Memaknai

+ Tujuan

Gambar 2.1 Hierarki dari Data ke Pengetahuan

(Sumber: Sangkala 2007)

2.1.2. Jenis-Jenis Pengetahuan

Pengetahuan terdiri dari dua jenis, yaitu Tacit Knowledge dan Expilicit

Knowledge. Pemahaman antara tacit dan explicit merupakan kunci untuk

memahami knowledge management. Sangkala (2007) menjelaskan kedua jenis

pengetahuan tersebut sebagai berikut:

Tacit Knowledge merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang

dan sangat sulit untuk diformalisasikan, sulit dikomunikasikan atau dibagi dengan

orang lain. Pemahaman yang melekat di dalam pengetahuan individu tersebut

masih bersifat subjektif. Sedangkan pengetahuan yang dimiliki masih dapat

dikategorikan sebagai intuisi atau dugaan. Tacit knowledge ini berada dan berakar

di dalam tindakan maupun pengalaman seseorang, termasuk idealisme, nilai-nilai

maupun emosionalnya. Tacit knowledge merupakan pengetahuan yang sangat

bersifat pribadi dan juga sangat susah dibentuk.

Sedangkan, Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang dapat

diekspresikan dalam bentuk kata-kata, dapat dijumlah serta dapat dibagi dalam

Page 31: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

bentuk data, formula ilmu pengetahuan maupun spesifikasi produk. Pengetahuan

ini bisa di transfer kepada orang lain secara formal dan sistematik, lebih mudah

diproses dan didistribusikan melalui media, seperti kaset/cd, video, audio,

spesifikasi produk atau dokumen-dokumen elektronik dan non-elektronik.

Menurut Nonaka dalam Munir (2008), pengetahuan eksplisit dan tacit

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pengetahuan = Pengetahuan Explicit + Pengetahuan Tacit.

2.1.3. Tingkat Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan digunakan dalam pemetaan dan pengelolaan

knowledge di organisasi. Sesuai tingkatannya, Munir (2008) menjelaskan

kategorisasi pengetahuan sesuai tingkatannya, yaitu:

Pertama, pengetahuan inti (core knowledge) adalah tingkatan dan cakupan

pengetahuan yang dibutuhkan hanya untuk sekedar dapat beroperasi dalam

industri atau lingkungan di mana organisasi berada. Pengetahuan jenis ini tidak

menjamin keunggulan bersaing organisasi, apalagi kelangsungannya dalam jangka

panjang. Namun pada persaingan organisasi sejenis diperlukan sebagai

pengetahuan dasar yang tanpa pengetahuan ini organisasi tidak dapat beroperasi

dengan efektif. Misalkan suatu perusahaan produsen kue kering harus mempunyai

pengetahuan khusus untuk memproduksi kue kering, atau perusahaan pelatihan

harus mempunyai pengetahuan dalam menyusun bahan pelatihan dan memberikan

pelatihan.

Page 32: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Kedua, pengetahuan lanjut (advance knowledge) merupakan pengetahuan

yang dimiliki oleh organisasi yang ingin mempunyai kinerja prima. Pengetahuan

ini membuat organisasi bisa melakukan „serangan-serangan‟ dalam persaingan.

Organisasi yang berada dalam satu industri mungkin mempunyai knowledge yang

sama tingkat, cakupan dan kualitasnya. Namun ada pengetahuan yang spesifik

yang mungkin dimiliki oleh lebih dari organisasi, mungkin pula setiap organisasi

berbeda-beda. Dengan mengetahui pengetahuan yang berbeda inilah organisasi

dapat melakukan diferensiasi. Misalnya untuk produsen kue kering diperlukan

pula pengetahuan dalam jejaring distribusi pemasaran kue kering.

Ketiga, pengetahuan inovatif (innovative knowledge) merupakan

pengetahuan yang membuat organisasi mampu menjadi pemimpin dalam

persaingan. Bedanya dengan pengetahuan lanjut adalah pengetahuan ini

melakukan diferiansiasi yang sangat berarti dibandingkan para pesaingnya.

Misalnya untuk membuat kue yang lezat, mengandung kolesterol rendah, dengan

penampilan menarik, dan kemasan yang unik bagi perusahaan kue kering.

2.1.4. Konversi Pengetahuan

Kedua jenis pengetahuan explicit knowledge dan tacit knowledge

(pengetahuan terbatinkan) merupakan jenis pengetahuan yang saling melengkapi

serta berperan sangat penting dalam proses kreasi pengetahuan. Kedua jenis

pengetahuan ini berinteraksi satu sama lainnya dan berubah dari satu jenis ke jenis

lainnya secara dinamis. Menurut Nonaka dan takeuchi dalam Munir (2008),

interaksi dinamis antara satu bentuk pengetahuan ke bentuk lainnya disebut

Page 33: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

dengan konversi pengetahuan. Oleh Nonaka dan takeuchi pengetahuan tersebut

dapat di konversi dengan empat cara, yang disebut dengan SECI Model, yaitu:

Socialization (S), Externalization (E), Combination (C) dan Internalization (I).

Gambar 2.2 SECI Model

Model pertama, yaitu Socialization atau Sosialisasi, merupakan suatu

konversi pengetahuan antara tacit ke Tacit (T T). Munir (2008) mengartikan

istilah sosialiasi untuk menekankan pada pentingnya kegiatan bersama antara

sumber pengetahuan dan penerima pengetahuan dalam proses konversi tacit

knowledge. Karena pengetahuan tacit (terbatinkan) sangat dipengaruhi oleh

konteksnya dan sulit sekali diformalkan, maka untuk menularkan pengetahuan

terbatinkan dari satu individu ke individu lain dibutuhkan pengalaman yang

terbentuk melalui kegiatan bersama atau hidup dalam lingkungan yang sama dan

bisa juga tanpa menggunakan bahasa. Misalkan dengan cara meniru, mencontoh,

menggunakan bahasa tubuh maupun pelatihan-pelatihan yang digunakan.

Model kedua, yaitu Externalization atau Eksternalisasi, pengubahan

pengetahuan tacit ke explicit (T E). Menurut Sangkala (2007) proses ini terjadi

melalui pengombinasian (menyortir, menambahkan, mengkategorisasikan dan di

Page 34: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

kontekstualisasikan kembali menjadi pengetahuan baru) beragam explicit

knowledge yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga seseorang dapat

mempertukarkan dan mengombinasikan pengetahuan melalui semacam satu

kejadian. Dalam proses ini pengetahuan tacit diekpresikan dan diterjemahkan

menjadi metafora, bentuk konsep, hipotesis, diagram, model, atau prototipe

sehingga dapat dengan mudah dimengerti pihak lain.

Model ketiga, Combination atau Kombinasi. Suatu proses konversi antara

pengetahuan explicit ke pengetahuan explicit (EE). Proses ini merupakan

pertukaran dan pengkombinasian melalui media seperti dokumen-dokumen, rapat,

percakapan telepon maupun komunikasi melalui jaringan komputer dan internet.

Munir (2008) menyebutkan ada tiga proses kombinasi yang terjadi dalam praktik

konversi kombinasi, yaitu:

1. Pengetahuan eksplisit dikumpulkan dari dalam dan luar organisasi,

kemudian dikombinasikan.

2. Pengetahuan eksplisit disunting atau diproses agar dapat lebih

bermanfaat bagi organisasi.

3. Pengetahuan-pengetahuan eksplisit tersebut disebarkan ke seluruh

organisasi melalui berbagai media.

Model keempat, yaitu Internalization atau Internalisasi. Suatu proses

konversi antara expilicit knowledge menjadi Tacit knowledge (ET).

Pengetahuan ini juga bisa disebut dengan pembelajaran mandiri, learning by

doing dari dokumen-dokumen, data, informasi maupun knowledge yang sudah

Page 35: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

didokumentasikan. Suatu pembelajaran individu terhadap suatu pengetahuan dan

kemudian menjadi pengetahuan tacit individu tersebut.

2.1.5. Knowledge Management

Knowledge Management (KM) atau manajemen pengetahuan pada dasarnya

muncul untuk menjawab pertanyaan bagaimana seharusnya mengelola

pengetahuan dan bagaimana mengelolanya. Kesadaran untuk menerapkan

pendekatan manajemen pengetahuan ke dalam strategi bisnis diperlukan karena

terbukti perusahaan yang menjadikan sumber daya pengetahuan sebagai aset

utamanya senantiasa mampu mendorong perusahaan lebih inovatif yang bermuara

kepada kepemilikan daya saing organisasi terhadap para pesaingnya (Sangkala,

2007).

Menurut Carl Davidson dan Philip Voss dalam Setiarso et.al (2009)

mengartikan knowledge management adalah bagaimana orang-orang dari berbagai

tempat yang berbeda mulai saling bicara. Davidsion dan voss juga mengatakan

bahwa sebenarnya mengelola knowledge merupakan cara organisasi mengelola

karyawan mereka dan berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk

menggunakan teknologi informasi.

Sangkala (2007) menjelaskan perbedaan generasi dari manajemen

pengetahuan, yaitu:

Generasi pertama, ditandai dengan meningkatnya masyarakat informasi.

Berfokus pada penyimpanan dan akses informasi. Jaringan tanpa kabel,

Page 36: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

kemampuan pemrosesan informasi melekat di dalam lingkungan sehari-hari dan

kemungkinan akan meluas kepada pendistribusian dan pemrosesan informasi.

Generasi kedua, ditunjukkan dengan komputer konvensional. Saat ini sudah

tidak lagi cukup untuk menangani tacit knowledge dan pengetahuan situsional.

Karena di masa depan, sistem komputer menyediakan informasi yang kontekstual

yang mampu mendukung pengguna bagi proses sense making (memaknai,

memahami, mengenali, mengerti dunia sekelilingnya melalui persentuhan dengan

berbagai institusi, media, pesan, dan situasi). Pandangan para konstruktivis juga

memperjelas bahwa akuisisi pengetahuan merupakan proses pembelajaran.

Sebagai bentuk pembelajaran, fenomena interaksi sosial, sistem informasi akan

mendukung pemobilisasian sumber daya sosial sebagai bagian dari proses

pembelajaran.

Generasi ketiga manajemen pengetahuan, gambaran pengetahuan akan

semakin meningkat penggunaannya di mana pengetahuan dapat di kelola. Bahkan

upaya empiris untuk menyimpan pengetahuan dalam sistem informasi sehingga

pengetahuan akan menjadi sesuatu yang fleksibel. Generasi ketiga juga akan lebih

menekankan kaitan antara pengetahuan dan tindakan.

2.2 Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan merupakan kegiatan yang penting bagi organisasi.

Dengan hanya memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada, seberapa

baiknya pengetahuan-pengetahuan tersebut belum cukup untuk memberikan

Page 37: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

keunggulan-keunggulan yang menjamin kelangsungan hidup organisasi di tengah

lingkungan yang dinamis.

Pengakuisisian (penambahan) pengetahuan dalam perspektif manajemen

pengetahuan pada dasarnya berorientasi pada penambahan pengetahuan. Misalnya

dengan mendapatkan, mencari, melahirkan, menciptakan, menangkap dan

berkolaborasi. Inovasi merupakan aspek lain dari pengakuisisian yang berarti

menciptakan pengetahuan baru dari penerapan pengetahuan yang telah ada.

Perbaikan dalam penggunaan pengetahuan yang sudah ada juga merupakan aspek

kunci pengakuisisian pengetahuan (Sangkala 2007).

Contoh yang paling sering digunakan dalam mengakuisisi pengetahuan

adalah dengan berkolaborasi atau menyewa seseorang yang menguasai

pengetahuan yang dibutuhkan oleh organisasi. Misalnya menyewa jasa sebuah

tempat pelatihan untuk men-training-kan para karyawan, sehingga organisasi

dapat mengakuisisi pengetahuan melalui dokumen atau sudah dalam bentuk

terkomputerisasi dan juga melalui rutinitas maupun proses yang melekat di dalam

perusahaan tempat pengetahuan tersebut di beli/di sewa.

2.3 Organisasi Pembelajar (Learning Organization)

Sangkala (2007) mendefinisikan organisasi pembelajar secara sistematis

sebagai organisasi yang belajar dengan sekuat tenaga, secara kolektif dan terus

menerus mengubah dirinya agar lebih baik dalam mengumpulkan, mengelola, dan

menggunakan pengetahuan bagi kesuksesan organisasi. Peter senge menjelaskan

bahwa organisasi pembelajar bertujuan di mana orang secara berkelanjutan

Page 38: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

memperluas kapasitasnya menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan,

di mana pola-pola berpikir baru maupun perluasan pola berpikir dipelihara,

aspirasi kolektif disusun dengan leluasa, dan orang secara berkelanjutan belajar

mengenai bagaimana belajar secara bersama-sama.

Marquadt menggambarkan sistem model organisasi pembelajar secara

sistematis berupa gambar irisan antara: pembelajaran (learning), organisasi

(organization), anggota organisasi (people), pengetahuan (knowledge), dan

teknologi (technology) dengan pembelajaran berada di pusat irisan.

Organisasi Orang

Pengetahuan Tehnologi

Pembelajaran

Gambar 2.3 Model Organisasi Pembelajar

(Sumber: Sangkala 2007)

Gambar 2.3 pada hakikatnya menjelaskan bahwa proses pembelajaran juga

merupakan bagian dan harus terjadi baik dalam subsistem manusia, teknologi,

pengetahuan, dan organisasi. Jika proses pembelajaran dalam organisasi

pembelajar terjadi, maka akan terjadi perubahan persepsi, perilaku, kepercayaan,

mentalitas, strategi, kebijakan, dan prosedur baik yang berkaitan dengan manusia

maupun organisasi.

Page 39: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.4 Karakteristik Disiplin Organisasi Pembelajar

Peter senge dikutip setiarso (2009) menjelaskan diperlukan lima disiplin

yang dapat membentuk suatu tatanan organisasi yang berhasil untuk menjadi

organisasi pembelajar. Organisasi yang tidak memiliki salah satu atau beberapa

dari kelima disiplin ini akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara

maksimal. Kelima disiplin ini menjadi indikator adanya habitat yang kondusif

untuk terjadinya proses transformasi knowledge dari potensi individual menjadi

modal maya bagi organisasi. Dengan kata lain, kelima disiplin ini menjadi

lingkungan belajar bagi para anggota organisasi (karyawan) sehingga potensi

individu bisa menjadi modal yang baik bagi organisasi. Kelima disiplin itu adalah

sebagai berikut:

1. Dispilin Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)

Penguasaan pribadi adalah suatu disiplin yang secara konsisten

memperluas dan memperdalam knowledge dan keahlian masing-masing,

memfokuskan seluruh usaha untuk mempertajam visi pribadi dan akan

membangun kemampuan untuk melihat kenyataan apa adanya, secara jujur

dan terbuka.

2. Disiplin Model Mental (Mental Model)

Model mental adalah suatu pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai

yang dimiliki dan dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi.

Disiplin ini berfokus pada upaya berbagi model mental di antara anggota

tim atau organisasi berdasarkan keyakinan para anggota bahwa proses

Page 40: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

interaksi dan pertukaran atau kombinasi knowledge di antara anggota akan

menghasilkan tranformasi knowledge untuk membangun nilai tambah.

3. Disiplin Visi Bersama (Shared Vision)

Disiplin visi bersama merupakan kemampuan seluruh anggota organisasi

untuk menumbuhkan kesamaan pandangan tentang visi organisasi

kemudian meningkatkan komitmen pada pencapaian visi organisasi.

Fokusnya adalah untuk mengupayakan peningkatan seluruh karyawan agar

mau dan mampu menunjukkan usaha dan semangat untuk berkorban demi

kepentingan bersama agar organisasi dapat berumur panjang.

4. Disiplin Berpikir Sistemik ( System Thinking).

Disiplin berpikir sistemik merupakan kemampuan seluruh anggota

organisasi untuk berpikir dan bertindak secara sistemik dengan

menimbang berbagai permasalahan terkait secara menyeluruh dan

terintegrasi. Berfokus pada peningkatan kapasitas organisasi untuk mampu

melihat/mempelajari hubungan keterkaitan seluruh permasalahan dan

proses perubahan secara menyeluruh dan mampu merealisasikan secara

tuntas.

5. Disiplin Pembelajaran Tim ( Team Learning).

Disiplin pembelajaran tim merupakan disiplin seluruh anggota untuk

mampu dan mau berdialog dan bekerja sama secara sinergis. Belajar dalam

tim penting karena yang menjadi unit belajar fundamental dalam suatu

organisasi modern adalah tim, bukan individu. Apabila tim tidak dapat

belajar, organisasi juga tidak dapat belajar.

Page 41: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Organisasi bisa disebut sebagai organisasi pembelajar (learning organization)

apabila organisasi tersebut melakukan lima kegiatan utama, yaitu: penyelesaian

masalah yang sistemik, bereksperimentasi secara kreatif, belajar dari pengalaman

masa lalu, belajar dari praktik organisasi lain yang telah sukses dan mentrasfer

knowledge secara tepat dan benar ke seluruh sumber daya yang ada di dalam

organisasi.

2.5 Analisa SWOT

Analisa SWOT adalah identifikasi dari berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi organisasi (Rangkuti, 2006). Analisa ini didasarkan

pada data yang di dapat untuk memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang

(Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan yang

strategis selalu berkaitan dengan pengembangan keputusan strategis,

pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan organisasi.

Dengan demikian, untuk membuat suatu perencanaan yang strategis

(strategic planner) organisasi harus dapat menganalisa data-data (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) yang berkaitan dengan organisasi. SWOT

merupakan model yang sering digunakan dan salah satu alat analisa yang popular

dalam menganalisa untuk menentukan strategi organisasi.

Pada dasarnya analisa SWOT terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu

analisa lingkungan internal dan eksternal. Dimana lingkungan internal adalah

Page 42: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan

ancaman.

1. Kekuatan (Strengths), merupakan kekuatan utama organisasi jika

dibandingkan dengan pesaingnya. Misalnya sumber daya, modal,

keterampilan, pengalaman, keunggulan persaingan dan penguasaan

pasar.

2. Kelemahan (Weaknesses), merupakan kelemahan dari organisasi.

Seperti, keterbatasan sumber daya, modal, pengalaman, dan kapabilitas

yang menghambat kinerja perusahaan.

3. Peluang (opportunitties), merupakan kesempatan atau situasi yang

penting yang dapat menguntungkan organisasi di dalam proses

bisnisnya.

4. Ancaman (Threats), merupakan situasi yang tidak menguntungkan

bagi organisasi dan dapat membawa dampak yang merugikan bagi

organisasi.

2.6 Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS)

Menurut David dikutip oleh Suteja (2007), matriks Matriks Threats-

Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan perangkat pencocokan

yang penting yang dapat membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi:

strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi WO (Weaknesses-Opportunities),

strategi ST (Strengths-Threats), dan strategi WT (Weaknesses-Threats).

Page 43: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Strategi SO atau strategi kekuatan-peluang, menggunakan kekuatan internal

organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal. Organisasi pada umumnya

akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT supaya organisasi dapat masuk ke

dalam situasi di mana organisasi dapat menerapkan strategi SO. Jika organisasi

mempunyai kelemahan besar, maka organisasi akan berusaha keras untuk

mengatasinya dan membuatnya menjadi kekuatan. Jika menghadapi ancaman

besar, sebuah organisasi akan berusaha menghindarinya agar dapat memusatkan

perhatiannya pada peluang.

Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang, bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Misalkan untuk mencapai

tujuan sebagai sekolah yang bertaraf internasional, maka seluruh sumber daya di

sekolah diharapkan mampu paham dan berkomunikasi dengan bahasa asing, tetapi

mungkin masih ada guru/staf yang belum menguasai dengan baik. Salah satu

kemungkinan strategi WO adalah berkerjasama dengan sebuah lembaga dalam

melatih kemampuan guru/staf tersebut.

Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman, menggunakan kekuatan

organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

Misalkan ada perusahan pesaing yang meniru ide, inovasi, dan produk yang

dipatenkan di perusahaan AS menjadi sebuah ancaman bagi mereka yang ingin

menjual produk di Cina. Sedangkan strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman

merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal

dan menghindari ancaman eksternal.

Page 44: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Untuk menggunakan table matriks TOWS, perlu di analisa dahulu strategi

Internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) dan strategi eksternal organisasi

(peluang dan ancaman). Kemudian mencocokkan strategi internal dengan

eksternal sehingga menghasilkan strategi SO, WO, ST, dan WT.

Tabel 2.1 Matriks TOWS

Internal

eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (o)

STRATEGI SO

Menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Mengatasi kelemahan

dengan memanfaatkan

peluang

Ancaman (T)

STRATEGI ST

Menggunakan kekuatan

untuk menghindari

ancaman

STRATEGI WT

Meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

2.7 Knowledge Gap (Kesenjangan Pengetahuan)

2.7.1 Analisis Kesenjangan Pengetahuan

Menurut Thornton (1999) analisis kesenjangan adalah alat bisnis dan

metode penilaian yang berfokus pada kesenjangan antara kinerja perusahaan saat

ini dan kinerja yang diinginkan. Analisis kesenjangan mengevaluasi kinerja aktual

saat ini dan upaya perbaikan yang diperlukan untuk menutup kesenjangan kinerja

masa depan yang diinginkan.

Page 45: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Manfaat dari analisis kesenjangan ini adalah membantu perusahaan yang

kinerjanya kurang baik karena tidak efisiennya penggunaan sumber daya atau

kegagalan untuk berinvestasi dengan benar dan meningkatkan produksi serta

kinerja. Selain itu, manfaat lain dari analisis kesenjangan adalah dapat mengukur

waktu, uang, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi potensi

organisasi dan mencapai keadaan yang diinginkan.

Menurut O‟Farrell (1999) analisis kesenjangan pengetahuan adalah alat

yang berguna untuk membantu perusahaan untuk tetap fokus pada gambaran

besar. Dengan mengidentifikasi dimana perusahaan saat ini berdiri dan dimana dia

ingin berada akan menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi cara untuk

mencapai tingkat pengetahuan yang diinginkan di seluruh perusahaan. Analisis

kesenjangan pengtahuan juga merupakan sebuah cara untuk melihat apa sumber-

sumber pengetahuan perusahaan atau individu yang ada. Pengetahuan ini

dibandingkan dengan tingkat target dan rencana dikembangkan untuk mencapai

tujuan.

Analisis kesenjangan pengetahuan digunakan untuk mengukur pengetahuan

yang dimiliki. Dengan melakukan analisis ini, perusahaan dapat memperoleh

pemahaman yang lebih baik dari basis pengetahuan yang saat ini telah tersedia

dan pengetahuan apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Selain itu, analisis

kesenjangan pengetahuan bermanfaat untuk mengeksekusi dan memahami dengan

mendirikan tujuan relatif terhadap tingkat pengetahuan saat ini dalam perusahaan,

lebih mudah untuk mengembangkan dan melaksanakan suatu rencana.

Page 46: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.7.2 Pengetahuan Wajib dan Pengetahuan Pilihan bagi Karyawan

Menurut Setiarso (2009), pengetahuan wajib didefinisikan sebagai

pengetahuan yang perlu dan harus dimiliki oleh karyawan untuk melaksanakan

tugasnya secara efektif dan efisien. Kriteria yang termasuk dalam pengetahuan

wajib adalah pengetahuan yang memiliki nilai kepentingan 3-4 dan/atau memiliki

nilai kesenjangan pengetahuan tertinggi. Sedangkan pengetahuan pilihan

didefinisikan sebagai pengetahuan pelengkap yang dapat membantu dalam

pelaksanaan tugas karyawan. Kriteria yang termasuk dalam pengetahuan pilihan

adalah pengetahuan dengan nilai kepentingan kurang dari tiga dan selain dari

pengetahuan dengan nilai kesenjangan tertinggi.

2.7.3 Kesenjangan Pengetahuan

Seringkali pengetahuan yang dimiliki karyawan tidak sesuai dengan yang

diinginkan oleh organisasi. Kondisi ini memungkinkan menculnya kesenjangan

pengetahuan di organisasi. Dengan dilakukannya suatu proses penilaian

kesenjangan pengetahuan di dalam suatu perusahaan, maka dapat diketahui

keadaan pengetahuan yang dibutuhkan dan pengetahuan yang sekarang tersedia

menurut Setiarso (2008). Sesudah pengetahuan yang dibutuhkan dapat

diidentifikasi maka dilakukan analisis kesenjangan pengetahuan berdasarkan

kerangka Zack yang bisa dilihat pada Gambar 2.4.

Page 47: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Gambar 2.4. Kerangka Kesenjangan Pengetahuan Zack

(Sumber: Setiarso, 2008)

2.8 Strategi Pengelolaan Pengetahuan

Menurut Hansen et al dikutip oleh Munir (2008) cara organisasi mengelola

pengetahuan yang dimiliki dibagi atas dua ekstrim, yaitu strategi kodifikasi

(Codification Strategy) dan strategi personalisasi (Personalization Strategy). Bila

pengetahuan diterjemahkan dalam bentuk eksplisit secara berhati-hati (Codified)

dan disimpan dalam basis data sehingga pengguna yang membutuhkan dapat

mengakses pengetahuan tersebut, maka cara mengelola seperti itu dikatakan

menganut strategi kodifikasi. Strategi kodifikasi digunakan untuk menyimpan

pengetahuan di dalam empat penyimpanan yang terstruktur dari pengetahuan

sebagai database untuk penggunaan yang berulang-ulang. Davenport dan Prusak

dikutip oleh Tobing (2007) menyatakan bahwa tujuan kodifikasi adalah membuat

pengetahuan organisasi ke dalam suatu bentuk yang membuat pengetahuan

organisasi tersebut dapat diakses oleh personil yang membutuhkannya.

Page 48: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.9 SSM (Soft System methodology)

Gambar 2.5 Model SSM P. Checkland

SSM (Soft System Methodology) merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mendukung dan membuat suatu struktur dari hasil perbandingan antara

model asli dengan model yang diusulkan. Dikembangkan oleh Peter Checkland di

Inggris, Universitas Lancaster. SSM adalah pendekatan untuk pemodelan proses

di dalam organisasi dan lingkungannya dan sering digunakan untuk pemodelan

manajemen perubahan, di mana organsiasi pembelajar itu sendiri merupakan

manajemen perubahan. SSM dikelompokkan dalam “soft” operation research

tools, sebagai alternatif dari “hard” model matematik dan model keputusan

konvensional yang merupakan tools yang ada pada bidang operation research

(OR). SSM adalah sebuah metodologi untuk menganalisis dan pemodelan sistem

yang mengintegrasikan teknologi (hard) sistem dan human (soft) system.

Page 49: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Dalam melakukan proses model P. Checkland (1960) menjelaskan ada

tujuh tahapan, yaitu:

Pertama, Identifikasi situasi permasalahan yang belum terstruktur. Pada

langkah pertama ini situasi riil atau situasi yang berjalan di dalam organisasi dan

situasi sosial yang berhubungan dengan organisasi di identifikasi.

Kedua, situasi permasalahan diekspresikan. setelah mengidentifikasi

situasi permasalahan yang ada di dalam organisasi, Kemudian

diekpresikan/digambarkan ke dalam rich picture sesuai dengan situasi

permasalahan yang ada. Analisa rich picture merupakan suatu cara untuk

mengindikasikan banyak elemen yang terjadi pada organisasi. Tehnik ini berusaha

untuk menggambarkan situasi yang sedang berlangsung, pemangku-pemangku

kepentingan dan isu-isu yang terjadi di dalam aktifitas sehari-hari di dalam

sekolah.

Ketiga, menganalisa root definition. Langkah ini mendefinisikan akar

permasalahan dari langkah pertama dan kedua. Setiap permasalahan didefinisikan

ke dalam CATWOE untuk Mendefinisikan elemen-elemen yang berhubungan

dengan model yang akan di usulkan, yaitu:

C ( Customer) = Setiap orang yang merasakan dampak dari sistem.

A (Actors) = Individu yang nantinya melakukan aktifitas di dalam

sistem.

T (Transformation Process) = Proses yang mengubah Input menjadi

Output.

W (Wetanschaung) = Cara pandang terhadap sistem.

Page 50: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

O (Owners) = orang yang dapat memulai/mematikan sistem.

E ( Environment Constrains) = sistem yang lebih besar di mana sistem

berada.

Keempat, membangun model konseptual. Dari permasalahan yang telah

didefinisikan di dalam CATWOE kemudian dibangun sebuah model konseptual

untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.

Kelima, membandingkan model konseptual dengan situasi permasalahan.

Pada langkah kelima ini, model konseptual dibandingkan dengan situasi

permasalahan yang telah diekspresikan ke dalam rich picture. Untuk di ambil

suatu usulan model yang relevan dengan organisasi.

Keenam, Mengusulkan model usulan. Setelah usulan model didapatkan,

langkah selanjutnya adalah menguji model tersebut, melihat kelayakan, apakah

bisa dilanjutkan atau ada yang harus di ubah dan di sesuaikan kembali dengan

kondisi organisasi.

Ketujuh, implementasi sistem. Di tahap ini model yang sudah berhasil

disetujui dan layak untuk di lakukan menjadi suatu role model atau bisa jadi

sebagai siklus baru dalam organisasi dalam menjalankan organisasinya

2.10 Pengukuran Data

Statistik merupakan salah satu alat bantu penelitian dalam menganalisis dan

mengukur data. Secara umum, pengertian statistik meliputi dua hal. Pertama

adalah sebagai kumpulan angka-angka. Dalam hal ini statistik dimaksudkan

sebagai kumpulan angka-angka yang menjelaskan sesuatu. Misalkan statistik

Page 51: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pertandingan sepak bola adalah sekumpulan angka-angka yang menjelaskan hasil

pertandingan sepak bola dari beberapa klub. Kedua adalah statistik sebagai cabang

ilmu pengetahuan tentang pengumpulan, pengelompokkan, penyajian, analisis dan

interprestasi data untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif.

2.10.1 Jenis Statistik

Berdasarkan kegunaan dan teknik yang digunakan, statistik terbagi

menjadi dua jenis, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1. Statistik deskriptif

Bidang statistik yang berhubungan dengan metode pengelompokan,

peringkasan, dan penyajian data dalam cara yang lebih informatif. Pada

statistik jenis ini, penyajian data dalam bentuk gambaran angka-angka.

Teknik-teknik umum yang digunakan adalah analisis deskriptif yang

meliputi rata-rata, median, modus dan varians.

2. Statistik Inferensial

Teknik statistik yang berhubungan dengan analisis data untuk penarikan

kesimpulan atas data. Teknik statistik inferensial berhubungan dengan

pengolahan statistik sehingga dengan menggunakan hasil analisis tersebut

dapat ditarik kesimpulan atas karakteristik populasi. Teknik-teknik umum

yang dipakai meliputi uji hipotesis, analisis varians, dan teknik regresi dan

korelasi.

2.10.2 Jenis Data

Dalam penggunaan statistik, pasti akan selalu berhubungan dengan data.

Jenis data pun terbagi menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

Page 52: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1. Data Kualitatif

Jenis data yang mempunyai sifat non-angka. Pada data jenis ini, informasi

yang dihasilkan oleh data adalah informasi yang bukan angka-angka.

Misalnya data jenis kelamin, data tingkat pendidikan, dan data agama yang

di anut oleh penduduk.

2. Data Kuantitatif

Data yang berupa angka-angka. Pada data jenis ini, sifat informasi yang di

kandung oleh data berupa informasi angka-angka. Misalnya data jumlah

penduduk, jumlah pendapatan nasional, jumlah keluarga di suatu daerah.

Data kuantitatif bisa berupa variabel diskrit, yaitu variabel yang berasal

dari hasil penghitungan. Data diskrit merupakan data kuantitatif yang

mempunyai sifat bulat, tidak dalam bentuk pecahan, misalnya data jumlah

penduduk. Juga bisa berupa variabel kontinyu yang merupakan data yang

berasal dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran tergantung pada

keakuratan alat ukur yang digunakan. Data tinggi badan, data suhu, dan

data kelembaban udara adalah beberapa contoh data kontinyu. Data ini

bisa berbentuk pecahan, misalkan tinggi badan seorang balita adalah

35cm. tinggi badan ini bisa 35,2cm atau 35,25 cm tergantung pada

keakuratan alat ukur yang digunakan.

2.10.3 Pengujian Kuesioner

Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik adalah

validitas dan realibilitas kuesioner dinyatakan valid. tujuan pengujian validitas

dan realibilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang di

Page 53: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang

valid.

1. Uji validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen

pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Jika misalkan alat ukur

nya adalah meteran, maka validitas alat ini adalah sejauh mana alat ini

mampu mengukur jarak suatu titik. Begitu juga misalkan menyusun

kuesioner kepuasan pelanggan, maka validitas kuesioner adalah sejauh

mana kuesioner mampu mengukur kepuasan pelanggan. Terdapat beberapa

jenis validitas:

- Validitas konstruksi, suatu kuesioner yang baik harus dapat

mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan.

Jadi misalkan akan mengukur konsep tentang kepuasan pelanggan,

maka kuesioner tersebut dikatakan valid jika mampu menjelaskan dan

mengukur kerangka konsep kepuasan pelanggan.

- Validitas Isi, adalah suatu alat yang mengukur sejauh mana kuesioner

atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai

kerangka konsep. Misalkan menggunakan beberapa sampel terhadap

pelanggan produk X.

- Validitas Prediktif, adalah kemampuan dari kuesioner dalam

memprediksi perilaku dari konsep.

Untuk melakukan uji validitas, metode yang dilakukan adalah dengan

mengukur korelasi (hubungan) antara butir-butir pertanyaan dengan skor

Page 54: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pertanyaan secara keseluruhan. Tahap-tahap yang harus dilakukan dalam

melakukan pengujian validitas adalah:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

Jadi untuk menguji validitas suatu konsep, tahap awal yang harus

dilakukan adalah menjabarkan konsep dalam suatu definisi

operasional (berupa tabel angka-angka hasil kuesioner).

2. Melakukan uji coba pada beberapa responden. Tergantung dari sampel

yang digunakan.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban

dengan skor total dari butir jawaban.

2. Uji realibilitas.

Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap

selanjutnya adalah mengukur realibilitas dari alat tersebut. Realibilitas

adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam

mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Misalkan memiliki

kuesioner yang mengukur kepuasan pelanggan, maka hasil tersebut akan

sama jika digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan pada penelitian

yang lain. Setelah di uji validitas, maka di uji realibilitas. Pengukuran

realibilitas dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Repeated measure atau pengukuran berulang. Pengukuran dilakukan

dengan berulang pada waktu yang berbeda, dengan kuesioner atau

Page 55: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pertanyaan yang sama. hasil pengukuran dilihat apakah konsisten

dengan pengukuran sebelumnya.

2. One shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu

waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang

lain atau dengan pengukuran korelasi antarjawaban. Pada program

SPSS, metode ini dilakukan dengan metoe Croanbach Alpha, di mana

suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha lebih

besar dari 0,60.

2.11 Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan

Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan menjelaskan mengenai delapan standar

nasional pendidikan, antara lain:

1. Standar Isi.

Mencakup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria

tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata

pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2. Standar Proses.

Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan

untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Page 56: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Mencakup kriteria pendidikan perjabatan dan kelayakan fisik maupun

mental, serta pendidikan dalam jabatan.

4. Standar Sarana dan Prasarana.

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal

tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,

laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan

berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi.

5. Standar Pengelolaan.

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi

dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

6. Standar Pembiayaan.

Merupakan standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi

satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

7. Standar Penilaian Pendidikan.

Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur

dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik.

Page 57: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

8. Standar Kompetensi Lulusan.

Merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan

nasional yang bermutu. Standar ini juga bertujuan untuk menjamin mutu

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

2.12 Definisi dan Sejarah ISO 9001:2008

ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan

diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam

mengira ISO berasal dari International Standard of Organization. ISO 9001

merupakan standar international yang mengatur tentang sistem manajemen mutu

(Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO

9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO

9001:2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin

luasnya dunia usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan sistem manajemen mutu

semakin dirasakan perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai scope

industry yang semakin hari semakin beragam. Versi 2008 adalah versi terbaru

yang diterbitkan pada Desember 2008. Organisasi pengelola standard international

Page 58: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

ini adalah International Organization for Standardization yang bermarkas di

Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947, kini beranggotakan lebih dari

147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional

(Indonesia diwakili oleh KAN) versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan

atas revisi tahun 2000.

Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008 secara significant lebih

menekankan pada effectivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut.

Jika pada versi 2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan preventive

action, maka versi 2008 menetapkan bahwa proses corrective dan preventive

action yang dilakukan harus secara effektif berdampak positif pada perubahan

proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada kontrol proses

outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001 ini. versi

2008 lebih mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi

perusahaan sehingga hampir semua jenis usaha bisa mengimplementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001 ini.

Sistem ISO 9001:2008 fokus pada effektifitas proses continual improvement

dengan pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam setiap process senantiasa

melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas,

dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang

sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan

masalah yang terjadi di organisasi. Pilar berikutnya yang digunakan demi

menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah delapan

prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja sistem

Page 59: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

agar proses yang berlangsung sesuai dengan fokus utama yaitu effektivitas

continual improvement, delapan prinsip manajemen yang dimaksud adalah:

1) Customer Focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem

semata-mata untuk memuaskan customer.

2) Leadership: Top Management berfungsi sebagai leader dalam mengawal

implementasi Sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam

satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang sinergi pada

setiap elemen organisasi

3) Keterlibatan semua orang: Semua elemen dalam organisasi terlibat dan

konsen dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya

masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa

melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta

berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.

4) Pendekatan Proses: Aktifitas implementasi sistem selalu mengikuti alur

proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses

dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan karena

proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak

terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu

sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan

5) Pendekatan Sistem ke Management: Implementasi system

mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan (Management) proses

bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep

kaizen, continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya

Page 60: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah

dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.

6) Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO

9001:2008

7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan: Setiap

keputusan dalam implementasi sistem selalu didasarkan pada fakta dan data.

Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya

sistem ISO 9001:2008

8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: Supplier

bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus

terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

2.13 Profil Pendidikan Nasional

Pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi antara

lain: (1) pemersatu bangsa, (2) penyamaan kesempatan dan (3) pengembangan

potensi diri. Sementara itu dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional merupakan dasar hukum

penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Undang-undang

tersebut memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta strategi

pembangunan pendidikan nasional, untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu,

relevan dengan kebutuhan masyarakat dan berdaya saing dalam kehidupan global.

Page 61: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.13.1 Visi dan Misi Pendidikan Nasional

2.13.1.1 Visi Pendidikan Nasional

Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan

berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar

berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

2.13.1.2 Misi Pendidikan Nasional

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat

nasional, regional dan internasional.

3. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan

tantangan global.

4. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara

utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan

masyarakat belajar.

5. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.

6. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan

sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan,

pengalaman, sikap dan nilai berdasrkan standar yang bersifat nasional

dan global.

Page 62: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

7. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks negara kesatuan republik

Indonesia.

2.13.2 Reformasi pendidikan

Terkait dengan visi dan misi pendidikan nasional, terdapat beberapa

reformasi pendidikan meliputi hal-hal berikut:

Pertama, penyelenggaraan pendidikan dinyatakan sebagai suatu proses

pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,

di mana dalam proses tersebut harus ada pendidik yang memberikan keteladanan

dan mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan kreativitas

peserta didik. Prinsip tersebut menyebabkan adanya pergeseran paradigma proses

pendidikan, dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Paradigma

pengajaran yang lebih menitikberatkan peran pendidik dalam mentransformasikan

pengetahuan kepada peserta didiknya bergeser pada paradigma pembelajaran yang

memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi dan kreativitas dirinya dalam rangka membentuk manusia yang memiliki

kekuatan spiritual keagamaan berakhlak mulia, berkepribadian, memiliki

kecerdasan, memiliki estetika, sehat jasmani dan rohani serta keterampilan yang

dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Kedua, adanya perubahan pandangan tentang peran manusia dari

paradigma manusia sebagai sumberdaya pembangunan menjadi paradigma

manusia sebagai subjek pembangunan secara utuh. Pendidikan harus mampu

Page 63: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

membentuk manusia seutuhnya yang digambarakan sebagai manusia yang

memiliki karakteristik personal yang memahami dinamika psikososial dan

lingkungan kulturalnya. Proses pendidikan harus mencakup:

- Penumbuhkembangan keimanan dan ketakawaan

- Pengembangan wawasan kebangsaan, kenegaraan, demokrasi dan

kepribadian.

- Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

- Pengembangan, penghayatan, apresiasi dan ekspresi seni.

- Pembentukan manusia yang sehat jasmani dan rohani.

Pembentukan manusia di atas pada hakekatnya merupakan proses pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Ketiga, adanya pandangan terhadap keberadaan peserta didik yang

terintegrasi dengan lingkungan sosial-kulturalnya dan pada gilirannya akan

menumbuhkan individu sebagai pribadi dan anggota masyarakat mandiri yang

berbudaya. Hal ini sejalan dengan proses pentahapan aktualisasi intelektual,

emosional dan spiritual peserta didik di dalam memahami sesuatu, mulai dari

tahapan paling sederhana dan bersifat eksternal sampai tahapan yang paling rumit

dan bersifat internal, yang berkenaan dengan pemahaman dirinya dan lingkungan

kulturalnya.

Keempat, dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi

pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap

penyelenggara dan satuan pendidikan, yang antara lain meliputi kriteria-kriteria

Page 64: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

minimal berbagai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan yang

dijadikan pedoman untuk mewujudkan:

1. Pendidikan yang berisi muatan yang seimbang dan holistik

(menyeluruh).

2. Proses pembelajaran yang demokratis, mendidik, memotivasi,

mendorong kreativitas dan dialogis.

3. Hasil pendidikan yang bermutu dan terukur.

4. Berkembangnya profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Tersedianya sarana dan prasarana belajar yang memungkinkan

berkembangnya potensi peserta didik secara optimal.

6. Berkembangnya pengelolaan pendidikan yang memberdayakan satuan

pendidikan.

7. Terlaksanya evaluasi, akreditasi dan sertifikasi yang berorientasi pada

peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Acuan-acuan tersebut merupakan standar nasional pendidikan yang dimaksudkan

untuk memacu pengelola, penyelenggara dan satuan pendidikan agar dapat

meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu.

Selain itu standar nasional pendidikan juga dimaksudkan sebagai perangkat untuk

mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam

penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Pelaksanaan pendidikan secara

holistik dimaksudkan bahwa proses pembelajaran antar kelompok mata pelajaran

bersifat terpadu dalam mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Page 65: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.14 Infrastruktur ICT

2.14.1 Arsitektur Hardware

Kadir (2003) mengutip penjelasan Turbin et. al (1999) mendefinisikan

arsitektur informasi (atau arsitektur teknologi informasi, arsitektur sistem

informasi, infrastruktur teknologi informasi) sebagai suatu pemetaan atau rencana

kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur ini berguna

sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-biru (blueprint) untuk

arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi

informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi. Ada tiga

jenis arsitektur yang dapat digunakan organisasi untuk membangun arsitektur

informasi, yaitu:

1. Arsitektur Tersentralisasi.

Implementasi dari arsitektur tersentralisasi (terpusat) adalah semua

pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam

suatu lokasi yang ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam

organisasi. Biasanya arsitektur ini digunakan pada organisasi yang tidak

mempunyai cabang.

Page 66: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

MainframeArsip Data Printer

Terminal

TerminalTerminal

Terminal

Gambar 2.6 Arsitektur Tersentralisasi

(Kadir, 2003)

2. Arsitektur Desentralisasi.

Konsep dari arsitektur desentralisasi adalah pemrosesan data

tersebar (terdistribusi) artinya sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah

komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan

sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu

melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling

berinteraksi dalam pertukaran data. Model sederhana sistem pemrosesan

terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer yang terhubung dalam

jaringan yang menggunakan arsitektur peer-to-peer. Pada gambar 2.7,

menunjukkan masing-masing komputer memiliki akses control terhadap

peripheral masing-masing, misalnya printer atau CD-room. Tetapi

memungkinkan komputer lain menggunakan bersama peripheral tersebut.

Biasanya sistem ini digunakan jika organisasi mempunyai banyak cabang

atau memiliki divisi/bagian yang terpisah.

Page 67: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Mainframe

PCPC

Printer

Optical Drive

Mini Komputer

Gambar 2.7 Arsitektur Desentralisasi

(Kadir, 2003)

3. Arsitektur Client/Server

Arsitektur client/server maksudnya adalah pada arsitektur ini ada

bagian yang disebut client dan ada yang disebut dengan server. Client

adalah sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau

layanan ke server. Sedangkan server adalah sistem atau proses yang

menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik,

sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini-komputer,

workstation, ataupun PC) atau piranti yang lainnya (misalnya printer).

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri.

Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera

menanggapinya dengan memberikan data yang diminta oleh client yang

bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

Model komputasi yang berbasis client/server bisa diterapkan dengan

menggunakan perangkat lunak gado-gado. Artinya, pada awal

Page 68: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pembangunan sistem dan pengembangannya tidak ada perlu migrasi

sistem. Karena bisa menggunakan perangkat lunak yang bisa disesuaikan

dengan kebutuhan perkembangan zaman.

Data

Jaringan

ServerClient

Client

Printer

Gambar 2.8 Arsitektur Client/Server

(Kadir, 2003)

Tabel 2.2 Keuntungan Arsitektur Client/Server (Kadir, 2003)

Fitur Keuntungan

Jaringan mesin-mesin yang

kecil tapi berdaya guna

Jika sebuah mecin macet, proses bisnis tetap

berjalan

Kumpulan komputer dengan

ribuan MIPS (Million

Instructions Per Second)

Sistem memberikan kekuatan dalam

melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli

sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak

untuk bekerja secara lokal

Beberapa workstation sangat

handal seperti mainframe,

tetapi dengan biaya 90% lebih

rendah.

Dengan memberikan kekuatan yang lebih

untuk biaya yang kecil, sistem menawarkan

keluwesan untuk melakukan pembelian pada

hal-hal lain atau untuk meningkatkan

keuntungan

Sistem terbuka Dapat memilih perangkat keras, perangkat

lunak, dan layanan dari berbagai vendor.

Sistem tumbuh dengan mudah

dan dapat diperluas secara tak

terbatas

Sangat mudah untuk memperbaharui sistem

sesuai dengan kebutuhan yang terus berubah

dan berkembang.

Lingkungan operasi klien yang

bersifat individual.

Dapat mencampur dan mencocokkan platform

komputer yang sesuai dengan kebutuhan

masing-masing departemen dan pemakai.

Page 69: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

2.14.2 Arsitektur Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan hubungan dua buah simpul (umumnya

berupa komputer) atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran data atau

untuk melakukan bagipakai perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi

kekuatan pemrosesan.

2.14.2.1 Klasifikasi Jaringan Komputer

1. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang,

satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. LAN umumnya

menggunakan media transmisi berupa kabel (UTP, kabel koaksial,

ataupun serat optic). Namun ada juga yang tidak menggunakan kabel dan

disebut sebagai Wireless LAN (WLAN) atau LAN tanpa kabel. Menurut

tipenya, LAN dapat berupa client/server atau peer-to-peer.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang

sekitar 10-45 km. jaringan ini umumnya menggunakan media transmisi

dengan mikrogelombang atau gelombang radio.

3. Wide Area Network (WAN).

Jaringan WAN mencakup antarkota, antarpropinsi, antarnegara, dan

bahkan antar benua. Contohnya adalah internet atau ATM.

Page 70: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi dua, yaitu:

metode pengumpulan data dan metode desain model knowledge management.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan adalah:

3.1.1 Observasi

Observasi dilakukan dengan secara langsung mengamati aktifitas bisnis

yang berlangsung di sekolah standar nasional (SMAN 1 Tangsel) dan sekolah

rintisan standar internasional (SMAN 3 Tangsel). Obeservasi ini dilakukan pada

bulan Mei – Juni 2011. Penjelasan lebih lengkap mengenai aktifitas bisnis akan

dijelaskan pada bab 4.

3.1.2 Wawancara

Wawancara di dalam penelitian ini dilakukan dengan pihak expert di

masing-masing sekolah, yaitu: kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang

berhubungan dengan proses akuisisi pengetahuan dengan selang waktu pada 10

Mei – 10 juni 2011, berikut ini daftar pertanyaan (hasil wawancara dilampirkan):

Page 71: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1. Apa standar dan proses pendidikan yang digunakan di dalam sekolah untuk

mencapai standar kompetensi kelulusan?

2. Apa silabus/kurikulum yang digunakan oleh sekolah saat ini? Apakah

silabus/kurikulum tersebut sudah memuaskan dan bisa diterima oleh guru

maupun murid? Jika tidak apa alasannya?

3. Bagaimana peran guru disekolah terhadap siswa? Berapa intensitas pertemuannya

baik dikelas maupun diluar kelas?

4. Apa perbedaan antara SSN, RSBI dan SBI? standarisasi apa saja yang dapat

menentukan sekolah untuk mendapat predikat tersebut?

5. Bagaimana cara berbagi pengetahuan di lingkungan sekolah serta teknologi apa

saja yang digunakan dalam menunjang proses nya?

6. Bagaimana cara sekolah dalam meningkatkan pengetahuan karyawannya?

Kemampuan-kemampuan apa saja yang dimiliki oleh tenaga pendidik?

7. Bagaimana sekolah dalam memfasilitasi karyawannya, khususnya tenaga

pendidik untuk dapat berbagi pengetahuan di lingkungan sekolah?

8. Langkah-langkah apa saja yang harus di tempuh sekolah dalam meningkatkan

kemampuan karyawannya, terutama tenaga pendidik?

Dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan data dan informasi berupa

proses bisnis yang berjalan untuk proses akuisisi dan berbagi pengetahuan pada

sumber daya manusia yang ada di dalam sekolah, serta data-data lainnya yang

diperlukan untuk menganalisa proses bisnis tersebut dan analisa SWOT yang ada

di SMAN 1 Tangsel maupun SMAN 3 Tangsel.

3.1.3 Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk membantu dalam menganalisa K-need atau

mengetahui kesenjangan pengetahuan yang ada di SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3

Page 72: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Tangsel. Dalam menguji nilai valid dari kuesioner, menggunakan validitas isi dan

pengujiannya menggunakan pengujian validitas dan realibilitas di tiap pertanyaan.

Koresponden terdiri dari guru yang ada pada SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3

Tangsel. (Kuesioner dan hasil pengujiannya dilampirkan).

3.1.4 Studi Literatur Sejenis

Studi Literatur Sejenis yang dilakukan adalah membaca beberapa jurnal dan

textbook, 6 judul skripsi, serta 3 judul thesis yang berhubungan dengan

Knowledge Management, beberapa penelitian terdahulu, antara lain:

a. Thesis Yuliazmi (Budi Luhur), membahas pemanfaatan Knowledge

Management pada PT. reasuransi dengan metode analisa SWOT dan

FGD (Focus group Discussion).

b. Setiarso (2009), pada jurnalnya membahas penerapan knowledge

management di organisasi dengan menggunakan metode SSM.

c. Skripsi Rangga Mahisa B. (Binus), membahas mengenai

mengefektifkan pendokumentasian serta meningkatkan kualitas sumber

daya PT. Primacom Interbuana dengan Knowledge Management.

d. Skripsi Willy Suteja (Binus), menghasilkan sebuah sistem KM yang

berfokus pada proses knowledge sharing yang dapat mendukung serta

memberikan kemudahan bagi perusahaan, khususnya pada divisi

training dalam melakukan penyebaran knowledge.

e. Meirita Salim, Rendy S, Feliciana K (Binus), mengembangkan KMS

dengan pendekatan OOSE (Object Oriented Software Engineering),

Page 73: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

hasilnya merupakan sebuah tools yang dapat membantu jurusan Sistem

Informasi di binus dalam pengumpulan dan pemanfaatan knowledge

yang dimilikinya.

Dari penelitian terdahulu, lebih banyak penerapan KM menggunakan cara

kodifikasi, namun pada penelitian ini penerapan KM menggunakan cara

personalisasi, yaitu pada permodelan proses pengelolaan, akuisisi dan berbagi

pengetahuan yang nantinya bisa dikembangkan dengan cara kodifikasi.

3.2 Metode Desain Model Knowledge Management

Gambar 3.1 Model SSM P. Checkland

Dalam membuat suatu model knowledge management pada penelitian ini,

menggunakan suatu metode dari P. Checkland yaitu SSM (Soft System

Methodology) dengan menggunakan waterfall. Adapun langkah-langkahnya

antara lain:

Page 74: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3.2.1 Mendefinisiskan Situasi Riil

Dalam mendefinisikan situasi permasalahan yang terjadi di SMAN 3

Tangsel (RSBI) dan SMAN 1 Tangsel (SSN), di identifikasi:

a. Proses Bisnis

Menganalisa proses bisnis sekolah dalam melakukan akuisisi dan

berbagi pengetahuan antar individu (tenaga pendidik) maupun

karyawan yang ada pada SMAN 3 Tangsel dan SMAN 1 Tangsel

b. Analisa Sosial

Menganalisa peran internal dan eksternal yang berhubungan dengan

sekolah mengenai peraturan, standar nasional pendidikan, serta

perbedaan antara SSN dan RSBI dalam mengelola dokumen dan

pengetahuan yang dimilikinya, serta melihat struktur organisasinya.

c. Identifikasi Knowledge

Mengidentifikasi pengetahuan tacit dan ekplisit yang dimiliki oleh

tenaga pendidik secara umumnya berdasarkan hasil kuesioner pada

tenaga pendidik di SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel.

d. Analisa SWOT

Memberikan gambaran mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dari SMAN 3 Tangsel (RSBI) dan SMAN 1 Tangsel (SSN).

e. Analisa K-Gap

Menganalisa kesenjangan pengetahuan yang terjadi pada tenaga

pendidik pada SMAN 3 Tangsel (RSBI) dan SMAN 1 Tangsel (SSN)

dengan sampel 21 guru tetap.

Page 75: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3.2.2 Mengekspresikan Situasi Permasalahan.

Situasi permasalahan diekspresikan dengan rich picture. Menggambarkan

situasi permasalahan yang ada pada SMAN 3 Tangsel (RSBI) dan SMAN 1

Tangsel (SSN) berdasarkan kondisi riil.

3.2.3 Menganalisa Root Definition (CATWOE)

Mendefinisikan elemen-elemen yang berhubungan dengan model yang akan

di usulkan, dibatasi hanya pada proses akuisisi pengetahuan guru/staf di dalam

sekolah, adapun elemen-elemennya meliputi:

C (Customer) = Setiap divisi di dalam sekolah yang merasakan dampak

dari sistem.

A (Actors) = divisi yang melakukan proses pengelolaan pengetahuan di

dalam sekolah saat ini.

T (Transformation Process) = Proses yang mengubah Input menjadi

Output, dengan kata lain proses yang terjadi pada model KM yg

diusulkan.

W (Wetanschaung) = Cara pandang terhadap sistem.

O (Owners) = pelaku/aktor yang dapat memulai/mematikan sistem KM

kedepannya.

E (Environment Constrains) = sistem yang lebih besar di mana sistem

berada.

Page 76: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3.2.4 Membangun Model Konseptual

Mengusulkan suatu model strategi knowledge management untuk sekolah

menengah atas pada umumnya agar dapat menjadi learning organization dan

melakukan pengelolaan pengetahuan menjadi lebih baik serta dapat melakukan

proses akuisisi dan berbagi pengetahuan menjadi lebih mudah.

3.2.5 Membandingkan Model Konseptual dengan Kondisi Riil

Model konseptual kemudian di sesuaikan berdasarkan hasil analisa

sebelumnya, Dengan lima disiplin pembelajaran, yaitu: Disiplin Visi Bersama

(shared vision), Disiplin model mental (Mental model), Disiplin penguasaan

pribadi (personal mastery), Disiplin pembelajaran tim (Team learning), dan

Disiplin berpikir sistemik (System thinking)

3.2.6 Mengusulkan Model Usulan

Langkah terakhir adalah mengusulkan sebuah model sistem baru yang bisa

digunakan sekolah dalam mengembangkan sistem knowledge management

sehingga bisa diterapkan oleh sekolah menengah atas pada umumnya baik yang

bersatatus SSN ataupun RSBI kedepannya. Namun dalam penelitian ini, hanya

sebatas mengusulkan model sistem KM belum sampai pada pengujian dan

implementasi sistem.

Page 77: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3.3 Kerangka Berfikir

Gambar 3.2 Kerangka Berfikir Penelitian

Page 78: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

BAB IV

ANALISA DAN DESAIN MODEL KNOWLEDGE

MANAGEMENT

4.1 Mendefinisiskan Situasi Riil

Dalam mendefinisikan situasi riil permasalahan yang terjadi pada SMAN 3

Tangsel sebagai sekolah dengan status RSBI dan SMAN 1 Tangsel sebagai

sekolah dengan status SSN akan dijelaskan secara terpisah. Berikut analisa situasi

riil yang terjadi:

4.1.1 Proses Bisnis

Aktivitas proses bisnis yang berjalan dalam melakukan akuisisi pengelolaan

pengetahuan serta cara berbagi pada tenaga pendidik di SMAN 3 dan SMAN 1

Tangsel dijabarkan secara garis besar sebagai berikut:

Setiap tenaga pendidik bertanggungjawab langsung kepada wakil kepala

sekolah (wakasek) bidang kurikulum. Secara umum, tugas yang harus dilakukan

adalah melaksanakan KBM (kegiatan belajar mengajar), membuat silabus dan

persiapan mengajar, membuat program evaluasi dan remedial siswa, serta

memberitahukan laporan hasil belajar kepada walikelas melalui wakasek

kurikulum. Dalam mendapatkan bahan persiapan untuk melaksanakan KBM,

tenaga pendidik bisa mendapatkannya melalui sumber yang telah disediakan oleh

sekolah, yaitu perpustakaan.

Selain itu, sumber dari internet juga digunakan sebagai salah satu tambahan

dalam mencari materi sehingga tiap individu tenaga pendidik bisa mendapatkan

Page 79: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

pengetahuan yang terbaru maupun melengkapi pengetahuan yang sudah ada. Hal

ini merupakan dokumen-dokumen (ekplisit) yang selalu ada dan mengalami

perubahan di tiap tahunnya. Disesuaikan dengan perkembangan pendidikan pada

sekolah menengah atas.

Secara berkala, setiap tenaga pendidik juga diberikan suatu pelatihan,

workshop, seminar atau kegiatan sejenis lainnya sesuai dengan bidang yang

diajarkannya. Hal ini dilakukan untuk menambah kualitas pengetahuan yang

dimiliki oleh tiap tenaga pendidik di dalam sekolah. Selain itu, kegiatan rapat,

diskusi dan mengikuti forum MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) se-daerah

setempat juga menjadi salah satu bagian dalam proses akuisisi tenaga pendidik.

Setelah mengikuti berbagai kegiatan untuk menambah pengetahuan di tiap

individu tenaga pendidik, pihak sekolah mengadakan desiminasi atau penyebaran

pengetahuan yang telah diperoleh kepada tenaga pendidik yang tidak mengikuti

secara langsung kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan bidang yang diajar.

Setelah itu, tiap individu yang mengikuti kegiatan diharuskan melaporkan hasil

kegiatan kepada kepala sekolah. Jika diperlukan, individu yang mengikuti

kegiatan tersebut membuat suatu makalah/paper sebagai dokumentasi sekolah.

4.1.2 Analisa Sosial

Menggambarkan situasi yang terjadi dalam dunia pendidikan baik dari

dalam sekolah maupun pihak luar sekolah yang ikut berperan dalam

pembangunan pendidikan di Indonesia, khususnya daerah Tangerang Selatan.

Page 80: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

4.1.2.1 Analisa Internal

Dengan adanya perbedaan status sekolah, yakni Sekolah Berstandar

Nasional (SSN) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) terdapat

perbedaan pula dari hal pelayanan akademik, sarana dan prasarana serta

kemampuan pengetahuan yang dimiliki tenaga pendidik. Berikut ini

perbedaannya:

A. SMAN 3 Tangsel (RSBI)

Aktifitas bisnis yang berjalan di sekolah di mulai ketika calon siswa/orang

tua mendaftar ke sekolah. Saat mendaftar calon siswa berhubungan dengan

bagian kesiswaan kemudian segala data dan informasi terhubung juga ke

bagian bangdik, tata usaha, bagian humas dan ICT untuk dikelola dan di

integrasikan dengan data-data yang dibutuhkan sekolah. Ketika siswa sudah

masuk dan diterima di dalam sekolah, maka siswa tersebut wajib mengikuti

MOS (Masa Orientasi Siswa) dan proses martikulasi, dengan tujuan

mengenalkan siswa baru kepada lingkungan sekolah dan penyamaan materi

dasar yang akan diajarkan, agar proses belajar lebih mudah.

Dikarenakan SMAN 3 Tangsel sudah tidak lagi memiliki kelas regular,

maka tidak ada lagi penyaringan khusus untuk masuk kelas bilingual. Namun

tes evaluasi akan terus di monitoring oleh bagian manajemen sekolah, jika

siswa tersebut tidak memenuhi syarat untuk bisa naik kelas maka siswa

tersebut akan mengulang, namun jika memenuhi syarat akan naik ke kelas

berikutnya. Proses ini terus berjalan hingga lulus.

Page 81: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Dalam pengembangan pendidikan, selain di monitoring oleh manajemen

mutu, SMAN 3 Tangsel juga sudah menerapkan kurikulum adopsi dan adapsi

dari negara maju yang menjadi sister school di SMAN 3 Tangsel. Hal ini juga

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah rintisan

bertaraf internasional (RSBI). Alur kordinasi yang terjadi di SMAN 3 Tangsel

meliputi kepala sekolah dibantu oleh Wakepsek Manajemen Mutu, Kepala

Tata Usaha, Wakepsek Kurikulum, Wakepsek Bidang Sarana dan Prasarana,

Wakepsek Kesiswaan, dan Wakepsek Humas dalam menjalankan proses

bisnis sekolah. (struktur organisasi, terlampir)

B. SMAN 1 Tangsel (SSN)

Aktifitas bisnis yang berjalan di SMAN 1 Tangsel dimulai ketika calon

siswa atau orang tua mendaftar ke sekolah dan berhubungan dengan

kesiswaan. Kemudian bagian tata usaha berkordinasi dengan humas dan

kesiswaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan oleh sekolah.

Setelah dinyatakan diterima sebagai siswa SMAN 1 Tangsel, maka para siswa

baru mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) dan kemudian melakukan

martikulasi berupa pre-test, pemberian materi pembelajaran khusus MIPA

(Matematika dan IPA) dan terakhir dilakukan post test guna untuk menyaring

siswa yang ingin masuk kelas bilingual.

Dikarenakan SMAN 1 Tangsel belum dikategorikan sebagai sekolah

RSBI, sehingga sebenarnya tidak diwajibkan membuka kelas bilingual dan

melakukan kerjasama dengan negara maju yang menjadi sister school, namun

Page 82: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

sebagai sekolah unggulan dan sudah mendapat akreditasi sebagai sekolah

standar nasional, dewan guru dan kepala sekolah memutuskan untuk

membuka satu kelas bilingual pada tiap tingkat.

SMAN 1 Tangsel juga sudah mengintegrasikan sistem barcode sebagai

kartu multifungsi yang digunakan pada absensi siswa dan pembayaran, serta

kedepannya akan dilakukan pengembangan untuk aktifitas lainnya. Selain itu

pihak sekolah juga bermitra dengan vendor khusus untuk layanan SMS

gateway kepada informasi akademik ke guru/staf yang masih dilayani oleh

tata usaha. Alur kordinasi yang terjadi di SMAN 1 Tangsel meliputi kepala

sekolah dibantu oleh Kepala Tata Usaha, Wakepsek Kurikulum, Wakepsek

Bidang Sarana dan Prasarana, Wakepsek Kesiswaan, dan Wakepsek Humas

dalam menjalankan proses bisnis sekolah. (struktur organisasi, terlampir)

4.1.2.2 Analisa Eksternal

Dengan adanya standar-standar yang ditetapkan oleh dinas pendidikan

nasional yang tertuang dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang

standar nasional pendidikan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah. Banyak

lembaga pendidikan mulai melakukan peningkatan kualitas terhadap sekolahnya,

agar turut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Upaya ini juga dilakukan pemerintah sesuai dengan diterbitkannya Undang-

Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Sekolah yang ingin meningkatkan kualitas lembaganya sesuai dengan

peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan

Page 83: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

harus memenuhi kedelapan standar, meliputi: standar isi, standar proses, standar

pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian, standar sarana dan prasarana,

standar kompetensi lulus, juga standar pendidik dan tenaga pendidik. Hal ini

sejalan dengan visi dari dinas pendidikan di Indonesia, yaitu “Mewujudkan sistem

pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi

manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan

zaman yang selalu berubah”.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, berbagai sekolah melakukan

pengembangan pendidikan pada lembaganya. Salah satu hal yang dapat dilakukan

untuk menunjang keberlangsungan dari terpenuhinya standar nasional pendidikan

adalah melakukan sertifikasi manajemen ISO 9001:2008 yang merupakan salah

satu sistem manajemen yang mengatur dalam pengelolaan dokumen, perencanaan

serta pengawasan segala kegiatan yang berlangsung di dalam sekolah.

Untuk sekolah di Indonesia saat ini, ada perbedaan pengkategorian status

sekolah yaitu sekolah standar nasional (SSN) dan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI). Proses sebuah sekolah untuk bisa mendapatkan status

sebagai sekolah standar nasional adalah dengan terpenuhinya kedelapan standar

pendidikan nasional tersebut. Namun, jika ada salah satu saja dari standar tersebut

yang tidak terpenuhi maka sekolah tersebut tetap belum bisa mendapatkan status

sebagai sekolah standar nasional, walaupun hambatan itu misalnya berada pada di

standar sarana dan prasarana, yakni lokasi sekolah yang belum bisa sesuai dengan

standar lahan yang tetapkan atau yang lainnya.

Page 84: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Sedangkan, sekolah yang sudah layak dan mampu menjaga kredebilitasnya

sebagai Sekolah Standar Nasional bisa mengajukan diri sebagai sekolah yang

memiliki status sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional. Untuk

mendapatkan status ini, pihak sekolah cukup menambahkan nilai “plus” selain

dari kedelapan standar pendidikan nasional tersebut.

Nilai “plus” tersebut diberikan kebebasan pada sekolah untuk memilihnya,

karena nilai “plus” ini adalah penambahan kurikulum adopsi dan adapsi dari

negara maju ataupun dari sekolah bertaraf internasional dan perguruan tinggi serta

menjalin kerjasama dengan sekolah di negara maju dan menjadikannya sebagai

sisterhood sehingga terciptanya perkembangan dengan kemampuan yang bisa

disesuaikan dengan siswa di sekolah.

Dengan adanya perbedaan dalam hal status sekolah baik itu sekolah standar

nasional hingga sekolah bertaraf internasional sekalipun mempunyai tingkat

pengelolaan maupun akuisisi pengetahuan yang berbeda. Tentunya dengan status

sekolah bertaraf internasional, minimalnya sudah mempunyai standarisasi dalam

hal penyimpanan dan pengaturan dokumen yang berhubungan dengan proses

bisnis sekolah, aktifitas pengajaran, maupun laporan-laporan tenaga pendidik/staf

dari hasil pelatihan maupun studi banding.

Hal ini dikarenakan sekolah dengan status RSBI diharuskan untuk memiliki

sertifikasi manajemen ISO 9001:2008. Selain RSBI tidak diwajibkan. Tetapi jika

pihak sekolah ingin melaksanakan sertifikasi manajemen ISO 9001:2008 akan

lebih baik dan membantu dalam pengelolaan dan pelayanan yang terbaik kepada

Page 85: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

siswa. Karena prinsip dari ISO 9001:2008 ini adalah apa yang direncanakan

adalah yang dilakukan.

4.1.3 Identifikasi Knowledge

Identifikasi Knowledge merupakan salah satu poin penting untuk menunjang

perencanaan sistem knowledge management yang mana dibedakan sesuai dengan

jenis pengetahuan yang ada di dalam ilmu knowledge management, yaitu

berdasarkan tacit knowledge dan explicit knowledge. Identifikasi dalam penelitian

ini diperoleh berdasarkan hasil kuesioner terhadap responden yang ada di SMAN

3 Tangsel dan SMAN 1 Tangsel serta wawancara dengan pihak wakil kepala

sekolah. Sehingga secara umum identifikasi knowledge pada sekolah menengah

atas antara lain adalah:

Tacit Knowledge

- Ide/pengetahuan guru/staf mengenai informasi teknis, solusi permasalahan

dalam kegiatan belajar-mengajar, pengetahuan dari pelatihan yang baru dan

lain-lainnya yang berguna bagi sekolah dan guru/staf lainnya.

- Ide/pengetahuan guru/staf mengenai solusi bagi pengembangan pendidikan

yang terus berkembang.

- Ide/saran untuk meningkatkan pelayanan sekolah.

Explicit Knowledge :

- File-file laporan hasil pelatihan guru/staf yang telah diikuti.

Page 86: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- File-file data siswa maupun guru. Selama ini file-file tersebut di susun

dalam bentuk excel ataupun word sehingga belum bersifat terintegrasi,

masih tersimpan di satu divisi.

- File-file nilai siswa, hasil akreditasi, dll.

Dikarenakan pada SMAN 3 Tangsel sudah memiliki sertifikasi manajemen ISO

9001:2008 maka telah dibentuk satu bagian khusus untuk menyimpan dokumen-

dokumen, yaitu pada bagian Bangdik (pengembangan pendidikan) sehingga sudah

tersimpan rapih dan teratur, sementara untuk SMAN 1 Tangsel masih tersimpan di

bagian kurikulum sehingga masih dalam penggunaannya belum terdokumentasi

secara khusus.

4.1.4 Analisa SWOT

Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasi analisa internal

(kekuatan-kelemahan) dan analisa eksternal (peluang- ancaman) di dalam sekolah.

Selanjutnya dibuat sebuah matrik TOWS, suatu strategi pencocokan antara analisa

internal dan eksternal yang akan dapat membantu pihak sekolah dalam

mengembangkan empat tipe strategi, yaitu: strategi SO, strategi WO, strategi ST,

dan strategi WT.

A. SMAN 3 Tangsel (RSBI)

Dalam menentukan analisa SWOT pada SMAN 3 Tangsel, digambarkan

pada tabel 4.1:

Page 87: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Tabel 4.1 SWOT SMAN 3 Tangsel

AN

AL

ISA

LIN

GK

UN

GA

N I

NT

ER

NA

L

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknesses)

- Adanya Sertifikasi manajemen

ISO 9001:2008

- Sudah menggunakan kelas

bilingual pada semua kelas dan

tingkat, sehingga tenaga

pendidik diberikan pelatihan

bahasa inggris itensif

perminggunya.

- Memiliki kurikulum adapsi dan

adopsi dengan pihak luar atau

negara maju.

- Mempunyai jaminan pelayanan

yang baik dan berkembang.

- Sudah memiliki bidang

pengembangan pendidikan dan

ICT.

- Kurang berfungsinya ICT

sebagai media berbagi

pengetahuan.

- Penggunaan web yang belum

optimal, masih menyajikan

informasi akademik saja.

- Tingkat kemampuan bahasa

asing guru/staf yang belum

optimal seluruhnya.

- Kurangnya pengalaman dan

adanya perbedaan budaya antar

divisi.

- Penyimpanan dokumen masih

manual, belum secara digital.

AN

AL

ISA

LIN

GK

UN

GA

N

EK

ST

ER

NA

L

Peluang (Oppurtunittes) Acaman (Threaths)

- Banyaknya minat siswa/orang

tua siswa dengan kelas

Bilingual

- Adanya peluang kerjasama

dengan negara maju sebagai

sister school.

- Berkembangnya teknologi

informasi di Indonesia untuk

dunia pendidikan.

- Semakin banyaknya biaya yang

dibutuhkan sebagai RSBI.

- Perubahan teknologi yang cepat

dan terus berkembang.

- Adanya peraturan pemerintah

yang berubah dan berkembang.

- Kebutuhan pendidikan yang

terus meningkat

Berdasarkan Tabel 4.1, maka dihasilkan hasil matriks TOWS untuk SMAN 3

tangsel sebagai berikut:

1. Strategi SO (Strengths-Oppurtunitties)

- Memberikan solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan siswa/orang tua

siswa dalam kelas bilingual.

Page 88: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- Memberikan pelatihan yang itensif mengenai ISO 9001:2008 agar

kualitas tenaga kerjanya tetap tinggi dan professional baik secara

individu atau kelompok.

- Menjaga dan meningkatkan reputasi sekolah dengan menjaga pelayanan

yang maksimal.

2. Strategi WO (Weaknesses- Oppurtunitties).

- Memberikan solusi alternative (kerjasama dengan lembaga bahasa asing)

untuk memaksimalkan kemampuan bahasa asing para guru/staf.

- Menggunakan teknologi sebagai alternatif integrasi sistem informasi.

- Meningkatkan fasilitas teknologi yang sudah ada untuk mendukung

kinerja guru/staf di sekolah.

3. Strategi ST (Strengths-Threaths)

- Memberikan pelayanan yang terbaik untuk mengantisipasi kondisi

pembiayaan yang lebih besar dari sekolah setingkat lainnya.

- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik secara individu atau

kelompok.

- Melakukan pengembangan pendidikan sebagai solusi dalam menghadapi

kebutuhan pendidikan yang semakin berkembang.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threaths).

- Memberikan pelayanan yang terbaik kepada orang tua siswa maupun

siswa.

- Memaksimalkan fungsi divisi ICT yang sudah ada.

Page 89: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- Membentuk tim/kelompok yang berasal dari berbeda divisi atau mata

pelajaran untuk saling berbagi pengalaman dan budaya.

- Mengoptimalkan peran web sebagai media transfer/sharing knowledge .

B. SMAN 1 Tangsel (SSN)

Dalam menentukan analisa SWOT pada SMAN 1 Tangsel, digambarkan

pada tabel 4.2:

Tabel 4.2 SWOT SMAN 1 Tangsel

AN

AL

ISA

LIN

GK

UN

GA

N

INT

ER

NA

L

Kekuatan (Strength) Kelemahan

- Menggunakan SMS Gateway

untuk penyebaran informasi

akademik yang dikelola tata

usaha

- Menggunakan sistem barcode

pada pembayaran siswa

- Sudah membuka satu kelas

bilingual.

- Menjadi sekolah contoh bagi

sekolah lainnya.

- Belum tersedianya bidang

khusus untuk ICT.

- Kurangnya pengalaman dan

adanya perbedaan budaya antar

divisi.

- Tingkat kemampuan bahasa

asing guru/staf yang optimal.

- Belum adanya

pendokumentasian yang baik

pada explicit knowledge .

- Sistem informasi masih belum

terintegrasi (masih manual).

AN

AL

ISA

LIN

GK

UN

GA

N

EK

ST

ER

NA

L

Peluang Ancaman

- Memiliki kerjasama dengan

lembaga bahasa asing.

- Berkembangnya tehnologi

informasi di Indonesia.

- Menjadi salah satu sekolah

unggulan di Tangsel

- Banyaknya minat siswa/orang

tua dengan kelas Bilingual

- Perubahan teknologi yang

cepat dan terus berkembang.

- Adanya peraturan pemerintah

yang berubah dan

berkembang.

- Kebutuhan pendidikan yang

terus meningkat

Berdasarkan Tabel 4.2 maka dihasilkan hasil matriks TOWS untuk SMAN 1

tangsel sebagai berikut:

Page 90: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1. Strategi SO (Strengths-Oppurtinitties)

- Menjalin kerjasama dengan lembaga bahasa asing agar meningkatkan

kemampuan bahasa guru/staf.

- Penggunaan SMS gateway memberikan solusi alternatif dalam

memudahkan pemberian informasi akademik diantara guru/staf.

- Penggunaan sistem barcode pada pembayaran siswa juga membantu

bagian tata usaha dalam mengetahui siswa yang belum melakukan

pembayaran ataupun telat membayar.

- Membuka kelas bilingual, sebagai salah satu solusi untuk mengatasi

minatnya siswa terhadap kelas bilingual.

2. Strategi WO (Weaknesses- Oppurtinitties)

- Menyediakan bidang khusus dalam bagian ICT dalam memenuhi

perkembangan teknologi yang dibutuhkan.

- Meningkatkan pelayanan sekolah agar dapat mendukung dan

meningkatkan kualitas sekolah menjadi lebih baik.

- Menyediakan sarana/tempat khusus untuk mendukung sumber informasi

atau penambahan dan berbagi pengetahuan antar guru.

- Meningkatkan kemampuan individu untuk menjaga kualitas pelayanan

sekolah.

3. Strategi ST (Strengths-Threaths)

- Membuka kelas bilingual sebagai solusi alternatif untuk memenuhi

tingginya permintaan terhadap kelas bilingual.

Page 91: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- Mendokumentasikan dokumen-dokumen dalam mendukung perbaikan

dalam penyimpanan file-file yang masih manual agar lebih mudah dalam

menemukan informasi secara cepat dan tepat.

- Melakukan pengembangan pendidikan sebagai solusi alternatif dalam

menyeimbangkan perkembangan pendidikan yang terus berkembang.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threaths).

- Menyediakan sarana informasi berupa web agar dapat memaksimalkan

pelayanan informasi yang dibutuhkan sekolah.

- Membentuk tim/kelompok yang berasal dari berbeda divisi atau mata

pelajaran untuk saling berbagi pengalaman dan budaya kerja.

- Mengintegrasikan divisi yang ada dengan teknologi untuk mendukung

pelayanan sekolah yang lebih optimal.

4.1.5 Analisa K-Gap

Analisa K-GAP digunakan untuk memperoleh hasil persentase yang

menunjukkan tingkat kepentingan dan penguasaan individu tenaga pendidik

dalam melakukan proses akuisisi dan berbagi pengetahuan di lingkungan sekolah.

Hasil K-gap ini merupakan hasil dari kuesioner yang dibagikan kepada tenaga

pendidik pada SMAN 3 Tangsel dan SMAN 1 Tangsel.

Dengan daftar hasil K-gap (terlampir) yang ada kemudian di tentukan

knowledge wajib yang perlu dan harus dimiliki oleh tenaga pendidik dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Selain itu, hal yang menjadi knowledge

pilihan merupakan knowledge pelengkap yang dapat membantu dalam

Page 92: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

melaksanakan tugas-tugas. Dalam mengembangkan knowledge management,

kemampuan pada knowledge wajib harus ditingkatkan dan menjadi knowledge

yang harus selalu ada dan dimiliki oleh karyawan di dalam sekolah. Berikut

hasilnya:

a. SMAN 3 Tangsel

Tabel 4.3 K-Gap SMAN 3 Tangsel

Tingkat

Kepentingan Tingkat Penguasaan

Penting 70% 62%

Cukup Penting 26% 34%

Belum Penting 4% 3%

Total 100%

Berdasarkan Tabel 4.3, didapatkan nilai persentase dari analisa tingkat

kepentingan 70 persen yang setuju akan pentingnya pengelolaan pengetahuan

yang baik, selebihnya, 26 persen guru/staf yang mengatakan cukup penting

dan 4 persen yang mengatakan belum penting.

Namun jika dibandingkan dengan tingkat penguasaan individu dalam

melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan, terdapat 62 persen guru/staf yang

menjawab sudah menguasai, selebihnya, 34 persen guru/staf melakukan

akuisisi dan berbagi pengetahuan dengan cara yang biasa dilakukan, yaitu

melakukan pendokumentasian dan berbagi jika memang dirasakan perlu.

b. SMAN 1 Tangsel

Tabel 4.4 K-Gap SMAN 1 Tangsel

Tingkat Kepentingan Tingkat Penguasaan

Penting 89% 73%

Cukup Penting 10% 20%

Belum Penting 1% 7%

Total 100%

Page 93: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Berdasarkan Tabel 4.4, di peroleh hasil persentase dari analisa tingkat

kepentingan 89 persen yang setuju akan pentingnya pengelolaan pengetahuan

yang baik, selebihnya, 10 persen guru/staf yang mengatakan cukup penting

dan 1 persen yang mengatakan belum penting.

Namun jika dibandingkan dengan tingkat penguasaan individu dalam

melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan, terdapat 73 persen guru/staf yang

menjawab sudah menguasai, selebihnya, 20 persen guru/staf melakukan

akuisisi dan berbagi pengetahuan dengan cara yang biasa dilakukan, yaitu

melakukan pendokumentasian dan berbagi jika memang dirasakan perlu.

Sehingga berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 yang diperoleh dari hasil K-

Need (terlampir) hal yang menjadi knowledge wajib pada SMAN 3 Tangsel

adalah guru telah memahami akan pentingnya melakukan pengembangan

pendidikan, sedangkan pada SMAN 1 Tangsel adalah guru telah memahami

akan pentingnya melakukan pengembangan pendidikan dan sudah memahami

dalam melaksanakan visi dan misi sekolah.

Kemudian yang menjadi knowledge plihan pada SMAN 3 Tangsel adalah

masih belum dilakukannya laporan berkala kegiatan akuisisi dan pemahaman

akan standar pendidik dan tenaga kerja yang masih kurang. Sedangkan pada

SMAN 1 Tangsel adalah guru masih belum menguasai penggunaan komputer

sebagai media komputerisasi yakni dalam hal internet.

Berdasarkan hal tersebut, pemahaman akan melakukan pengembangan

pendidikan yang sejalan dengan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional perlu dipertahankan, agar setiap sekolah dapat

Page 94: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

memberikan pelayanan yang terbaik dan lulusan yang memiliki kemampuan

kompetensi yang setara dengan dunia global.

4.2 Mengekspresikan Situasi Permasalahan

Mengekpresikan situasi permasalahan yang terjadi pada SMAN 3 Tangsel

(RSBI) dan SMAN 1 Tangsel (SSN) di gambarkan dengan analisa kultural (Rich

Picture), analisa ini didapatkan berdasarkan situasi riil yang terjadi di dalam

lingkungan internal masing-masing sekolah. Berikut merupakan rich picture dari

SMAN 3 Tangsel dan SMAN 1 Tangsel:

a. SMAN 3Tangsel (RSBI)

Menggambarkan alur informasi akuisisi yang saling terintegrasi antara satu

knowledge dengan knowledge lainnya di dalam SMAN 3 Tangsel. Sesuai dengan

proses bisnis yang berlangsung saat ini di sekolah. Gambar 4.1 menjelaskan

proses akuisisi guru/tenaga pendidik diperoleh dari pelatihan yang diberikan oleh

sekolah. Tenaga pendidik yang tidak mengikuti langsung bisa mendapatkan

pengetahuan dari hasil desiminasi yang dilakukan oleh tenaga pendidik yang

mengikuti pelatihan, selain itu laporan/notulensi hasil pelatihan yang

didokumentasikan disimpan di dalam bangdik (pengembangan pendidikan) juga

dilaporkan ke kepala sekolah.

Tata usaha hanya memberikan informasi dan surat tugas mengenai

pelatihan. Sedangkan untuk materi belajar tiap tenaga pendidik langsung

berurusan dengan bagian kurikulum.

Page 95: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Kurikulum

HUMAS

TATA USAHA

Absensi

Guru

Guru/Staff

PELATIHAN

Materi Belajar

Surat Tugas

KEPSEK &

Wakapsek

BANGDIK

Informasi &

Jadwal Akademik

Surat Undangan

Informasi data guru

Laporan/Notulensi

Desiminasi

Gambar 4.1 Alur Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan (SMAN 3 Tangsel)

b. SMAN 1 Tangsel (SSN)

Menggambarkan alur informasi akuisisi yang saling terintegrasi antara satu

knowledge dengan knowledge lainnya di dalam SMAN 1 Tangsel. Sesuai dengan

proses bisnis yang berlangsung saat ini di sekolah. Gambar 4.2 menjelaskan

proses akuisisi guru/tenaga pendidik diperoleh dari pelatihan yang diberikan oleh

sekolah. Tenaga pendidik yang tidak mengikuti langsung bisa mendapatkan

pengetahuan dari hasil desiminasi yang dilakukan oleh tenaga pendidik yang

mengikuti pelatihan, selain itu laporan/notulensi hasil pelatihan langsung

dilaporkan ke kepala sekolah, jarang untuk didokumentasikan.

Page 96: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Tata usaha hanya memberikan informasi dan surat tugas mengenai

pelatihan. Sedangkan untuk materi belajar tiap tenaga pendidik langsung

berurusan dengan bagian kurikulum.

Kurikulum

HUMAS

TATA USAHA

Absensi

Guru

Guru/Staff

PELATIHAN

Materi Belajar

Surat Tugas

KEPSEK &

Wakapsek

Informasi &

Jadwal Akademik

Surat Undangan

Informasi data guru

Laporan/Notulensi

Desiminasi

Gambar 4.2 Alur Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan (SMAN 1 Tangsel)

Berdasarakan alur informasi dari akuisisi tersebut di didapatkan analisa kultural

(rich picture) pada seorang guru/tenaga pendidik untuk melakukan akuisisi dan

berbagi pengetahuan di sekolah menengah atas belum melakukan

pendokumentasian secara digital. Gambar 4.3 merupakan rich picture akuisisi dan

berbagi pengetahuan yang berjalan di sekolah menengah atas yang bisa

disimpulkan berdasarkan rich picture SMAN 3 dan SMAN 1 Tangsel.

Page 97: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Guru/Staff

Kurikulum

Kesiswaan

Bagaimana mengembangkan

kurikulum sekolah

Bagaimana merancang

dan pelaksanaan

kegiatan kesiswaan?

Internal SekolahInternal Sekolah

Humas dan Tata Usaha

Bagaimana cara meningkatkan

kompetensi guru/staff

Dokumen

Dinas Pendidikan Nasional

Lembaga eksternal

Berbagi

pengetahuan

Desiminasi Hasil pelatihan

Kepala Sekolah

dan wakasek

Monitor, Audit, Evaluate

Monitor, Audit, Evaluate

Aku

isis

i

Pe

ng

eta

hu

an

Guru/staff lain

Berupal laporan

tertulis

y

y

y y

Gambar 4.3 Rich Picture Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan SMA

4.3 Menganalisa Root Definition

Root Definition merupakan pemaparan permasalahan pada proses

tranformasi yang mengubah masukan menjadi sesuatu yang berbeda dengan

CATWOE. Dalam penelitian ini proses transformasi hanya pada tenaga pendidik.

Prosesnya yaitu melakukan akuisisi dan berbagi pengetahuan. CATWOE berperan

dalam membantu siapa-siapa saja yang dapat melakukan permodelan knowledge

management di sekolah.

Page 98: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Tabel 4.5 CATWOE

CATWOE SMAN 3 Tangsel SMAN 1 Tangsel

Customer (C) Bagian ICT, Bangdik,

Kurikulum dan manajemen

mutu

Bagian Tata Usaha,

Kurikulum.

Actors (A) Seluruh guru/staf di SMAN 3

Tangsel

Seluruh guru/staf di SMAN 1

Tangsel

Transformation

Process (T)

Proses yang terjadi adalah mencari, menambah, menyimpan

dan berbagi knowledge di sekolah, sehingga ketersediaan

knowledge dapat digunakan untuk kepentingan bersama.

Wetanschaung

(W)

Untuk mendukung penggunaan dan berbagi knowledge antar

guru/staf di sekolah.

Owners (O) Bagian Bangdik Bagian Kurikulum

Environment

Constrains (E)

Kendala yang dapat menghambat dalam pelaksanaan akuisisi

pengetahuan, yaitu keterbatasan waktu guru/staf dalam

menambah knowledge , pergantian posisi, dan beban pekerjaan.

- Customer pada desain knowledge management merupakan divisi yang

bertugas dalam mengakuisisi dan berbagi pengetahuan. Divisi yang

mengelola aset pengetahuan.

- Actor pada desain knowledge management merupakan individu yang

melakukan proses akuisisi dan berbagi pengetahuan di sekolah.

- Owners pada desain knowledge management merupakan divisi yang

menyimpan file-file serta pendokumentasian dari hasil akuisisi guru/staf.

4.4 Membangun Model Konseptual

Model konseptual merupakan suatu model usulan yang digunakan dalam

penelitian ini agar sekolah menengah atas (umumnya) bisa menjadi sebuah

organisasi pembelajar (learning organization) dan dapat menerapkan sistem KM.

Page 99: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Dalam model konseptual ini di usulkan sebuah strategi knowledge management

yang diselaraskan dengan pola zack, seperti gambar 4.4 berikut:

Apa yang harus

diketahui sekolah

Apa yang dapat

dilakukan sekolah

Identifikasi

Knowledge

Analisa Eksternal

(Peluang dan Ancaman)

Strategi

TOWSApa yang sudah

diketahui sekolah

Analisa Internal

(Kekuatan dan Kelemahan)

Apa yang harus

dilakukan sekolah

Strategi

LEARNING

ORGANIZATION

Shared

Vision

Mental

Model

Personal Mastery and

Team Learning

System

Thinking

Menentukan

Knowledge goals

Menciptakan/

meningkatkan

pengetahuan

Mengakuisisi dan

berbagi

pengetahuan

Menentukan

kebutuhan sistem

Merencanakan Sistem

Knowledge Management

H/W

S/W

N/W

DB

Gambar 4.4 Model Konseptual

Dalam pola zack, kesenjangan pengetahuan yang dimiliki sekolah bisa

diketahui dengan melakukan pemetaan knowledge, misalkan untuk mengetahui

apa yang harus dilakukan oleh sekolah untuk dapat menjadi organisasi

pembelajar, sekolah harus mengetahui apa yang dapat dilakukan dan apa yang

harus diketahui terlebih dahulu.

Hal yang harus diketahui oleh sekolah adalah kondisi analisa eksternal

(berupa peluang dan ancaman) untuk dapat meningkatkan kualitas kompetensi

pada sumber daya manusianya, hal ini juga terkait pengetahuan apa saja yang

telah dikuasai dan dimiliki, serta bagaimana sekolah sudah memahami kondisi

Page 100: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

internal yaitu berupa kekuatan dan kelemahan sekolah untuk terus berupaya

meningkatkan standar pendidikan.

Untuk menjadi organisasi pembelajar, suatu institusi lembaga pendidikan

(sekolah) juga harus memahami proses pembelajaran yang terjadi di dalam

organisasi (lembaga) tersebut. Organisasi pembelajar didefinisikan sebagai proses

di mana seseorang (SDM organisasi) memperoleh pengetahuan dan pemahaman

baru yang dihasilkan melalui perubahan dalam perilaku dan tindakan. Hal tersebut

berlangsung dalam aspek kognitif (intellectual), afeksi (emotional), dan

psikomotorik (physical).

Organisasi pembelajar juga didefinisikan sebagai organisasi yang terus

menerus mengubah dirinya agar lebih baik dalam mengelola pengetahuan,

memanfaatkan teknologi, memberdayakan karyawan, dan memperluas

kemampuan untuk menciptakan yang sebelumnya tidak pernah seseorang

ciptakan, yang pada akhirnya kemampuan tersebut diperluas lintas individu,

kelompok, dan bahkan intra dan antar organisasi. Dengan demikian, komitmen

dan kemampuan individu untuk belajar merupakan faktor yang esensial terutama

bila diakibatkan dengan proses penciptaan dan berbagi pengetahuan.

Proses penciptaan pengetahuan dan berbagi pengetahuan dalam organisasi

pembelajar berlangsung melalui cara-cara di mana organisasi dan anggotanya

bekerja mencapai visinya sehingga proses penciptaan dan berbagi pengetahuan

yang tampak ke permukaan merupakan suatu hal yang bersifat alamiah. Artinya,

penciptaan dan berbagi pengetahuan merupakan aktivitas yang sudah membudaya

di dalam organisasi.

Page 101: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Gambar 2.3 merupakan suatu model sistem yang menjelaskan bahwa orang,

organisasi, pengetahuan dan teknologi merupakan satu kesatuan yang saling

terkait dan saling mendukung dalam menciptakan sebuah organisasi pembelajar.

Jika proses pembelajaran dalam organisasi terjadi, maka akan terjadi

perubahan persepsi, perilaku, kepercayaan, mentalitas, strategi, kebijakan, dan

prosedur baik yang berkaitan dengan manusia maupun organisasi. untuk dapat

mensinergikan subsistem di dalam organisasi pembelajar, ada lima disiplin

pembelajaran yang bisa digunakan sebagai permodelan strategi knowledge

management, yaitu:

A. Disiplin Visi Bersama (Shared Vision)

Disiplin visi bersama merupakan kemampuan seluruh anggota organisasi

untuk menumbuhkan kesamaan pandangan tentang visi organisasi kemudian

meningkatkan komitmen pada pencapaian visi organisasi. Fokusnya adalah

menciptakan knowledge goals untuk mengupayakan peningkatan seluruh

karyawan agar mau dan mampu menunjukkan usaha dan semangat untuk

berkorban demi kepentingan bersama agar organisasi dapat berumur panjang.

Knowledge goals, dibuat berdasarkan tujuannya mendukung strategi

Management. Dimana di dalam knowledge goals, dukungan terhadap tujuan

tersebut di bagi berdasarkan tiga bagian, yaitu: normative, strategic, serta

operational.

i. Normative, adalah dukungan knowledge management yang

berdampak pada perilaku management di dalam sekolah. Di mana

dengan adanya perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan

Page 102: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

kerja yang optimal, maka sekolah akan dengan mudah bergerak untuk

mencapai tujuannya. Hal ini mengacu pada visi umum sekolah atau

kebijaksanaan sekolah serta semua aspek dari budaya sekolah.

ii. Strategic, adalah dukungan Knowledge Management yang berdampak

pada pengembangan strategi sekolah. Seperti pada bentuk struktur

organisasi sekolah, program yang ditujukan untuk merealisasikan visi,

mendefinisikan pengetahuan inti dari organisasi dan membuat

spesifikasi kemampuan yang diperlukan pada masa mendatang.

iii. Operational, adalah dukungan knowledge management yang

berdampak pada bentuk-bentuk kegiatan atau aktifitas kerja di dalam

sekolah. Seperti bagaimana bentuk penyebaran informasi, bagaimana

menyelesaikan suatu pekerjaan, dan setiap tindakan atau aktifitas

operasional di dalam sekolah yang mencerminkan cara kerja karyawan

di dalam mewujudkan strategi sekolah. Membantu untuk memastikan

program strategis yang dilaksanakan dalam keseharian aktivitas

organisasi di sekolah. Di fokuskan pada implementasi dari knowledge

management. Mengubah normative dan strategic goal menjadi tujuan

nyata.

B. Disiplin Model Mental (Mental Model)

Model mental adalah suatu pemahaman yang mendalam tentang nilai-

nilai yang dimiliki dan dijunjung tinggi oleh seluruh sumbar daya manusia di

dalam sekolah. Mencakup nilai-nilai, kepercayaan, sikap, dan asumsi yang

Page 103: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

membentuk cara pandang seseorang. Model mental disini adalah membentuk

suatu budaya berbagi pengetahuan. Sehingga setiap individu bisa menambah

wawasan yang dimiliki dan tanpa ragu untuk berbagi. Untuk dapat

menciptakan model mental maka perlu dipertahankan knowledge wajib yang

dimiliki organisasi. Selain itu knowledge yang menjadi pilihan juga harus

ditingkatkan agar tercapainya tujuan dari dinas pendidikan nasional.

C. Dispilin Penguasaan Pribadi (Personal Mastery)

Penguasaan pribadi adalah suatu disiplin yang secara konsisten

memperluas dan memperdalam knowledge dan keahlian masing-masing,

memfokuskan seluruh usaha untuk mempertajam visi pribadi dan akan

membangun kemampuan untuk melihat kenyataan apa adanya, secara jujur

dan terbuka. Dalam hal ini tacit yang dimiliki oleh tiap individu di akumulasi

dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki, untuk dijadikan sebuah aksi

nyata yang bisa dijadikan konsep eksplisit. Sehingga pada SECI model

merupakan bagaimana individu melakukan proses sosialisasi hingga

eksternaliasasi.

D. Disiplin Pembelajaran Tim (Team Learning).

Disiplin pembelajaran tim merupakan disiplin seluruh anggota untuk

mampu dan mau berdialog dan bekerja sama secara sinergis. Belajar dalam

tim penting karena yang menjadi unit belajar fundamental dalam suatu

organisasi modern adalah tim, bukan individu. Apabila tim tidak dapat

Page 104: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

belajar, organisasi juga tidak dapat belajar. Dengan membentuk suatu tim,

memungkinkan sekolah mempunyai kompetensi yang lebih baik

dibandingkan sekolah lainnya yang sejenis. Dikarenakan dengan membentuk

tim fungsional atau tim lintas fungsional dapat meningkatkan pengetahuan

yang dimiliki individu dan dapat berbagi pengalaman dan budaya yang

dimiliki. Sehingga dapat membentuk suatu budaya kerja yang baik dan

optimal. Anggota tim akan dapat juga memperluas wawasannya. Dalam SECI

model, merupakan bagaimana individu untuk dapat melakukan proses

kombinasi sehingga dengan personal mastery yang telah dilakukan secara

tidak langsung individu telah mampu untuk melakukan proses internalisasi di

dalam sekolah.

E. Disiplin Berpikir Sistemik (System Thinking).

Dengan melihat berkembangnya dunia pendidikan dan perkembangan

teknologi, sekolah perlu mempertimbangkan strategi terbaik yang bisa

dilakukan untuk mengikuti perkembangan tersebut. Misalnya dengan

memiliki kerjasama dengan pihak eksternal sekolah untuk meningkatkan

kemampuan kompetensi karyawannya serta meningkatkan proses akuisisi

agar bisa sejalan dengan perkembangan serta memanfaatkan teknologi untuk

mendukung kelancaran berbagi pengetahuan di sekolah.

Keputusan untuk melakukan manajemen pengetahuan didasarkan atas

siapa (orang), apa (pengetahuan) dan mengapa (tujuan bisnis). Sementara itu,

bagaimana menyimpannya (teknologi) adalah aktivitas terakhir. Sehingga

Page 105: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

dalam melakukan aktifitas manajemen pengetahuan, baik itu dalam hal

akuisisi maupun berbagi pengetahuan bisa dipermudah oleh bantuan

teknologi.

Teknologi di sini berfungsi untuk memfasilitasi koneksi dan komunikasi

yang berlangsung antar individu. Dengan teknologi pula individu bisa

menghemat waktu dan jarak untuk bisa saling berbagi pengetahuan maupun

mengakuisisinya. Namun dalam penggunaan teknologi pada konsep

knowledge management harus dilihat lagi kebutuhan dan disesuaikan kembali

dengan tujuan bisnis dari organisasi. Sehingga pada penelitian ini akan

dihasilkan suatu pemetaan fitur sistem usulan dalam memanfaatkan teknologi

dalam membantu melakukan proses akuisisi dan berbagi pengetahuan di

sekolah.

4.5 Membandingkan Model Konseptual Dengan Situasi Riil

Setelah mengidentifikasi situasi riil di SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3

Tangsel dan melakukan analisa terhadap keduanya mengenai knowledge yang

dimiliki, maka tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah membandingkan

model konseptual sebelumnya dengan situasi riil yang terjadi di dalam kedua

sekolah. Dengan menggunakan lima disiplin pembelajaran yang akan dibahas satu

persatu mengenai strategi knowledge management yang diusulkan untuk dapat

digunakan dalam mengatasi kesenjangan pengelolaan pengetahuan yang ada di

SSN dan RSBI. Gambar 4.5 merupakan karakteristiknya:

Page 106: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Shared VisionStrategi

Learning organization

Mental Model

Personal

Mastery

Team Learning

System

Thinking

Operational

Knowledge Wajib

dan Pilihan

Strategi Benchmark

Strategic

Normative

Akuisisi Pengetahuan

Berbagi Pengetahuan

S/W

DB

H/W

N/W

BW

Perencanaan Sistem

Knowledge Management

Gambar 4.5 Karakteristik Lima Disiplin Pembelajaran

4.5.1 Disiplin Visi bersama (Shared Vision)

Agar dapat menumbuhkan kesamaan pandangan tentang visi organisasi

kemudian juga dapat meningkatkan komitmen pada pencapaian visi organisasi

perlu diciptakan suatu knowledge goals. knowledge goals diperlukan agar dapat

mengatasi kesenjangan antara RSBI ataupun SSN dan bisa digunakan secara

maksimal oleh sekolah untuk mewujudkan visi dari dinas pendidikan nasional,

Page 107: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

yaitu “Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan

berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar

berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”

Pada knowledge goals, diperoleh dari hasil strategi TOWS kedua sekolah

yang kemudian di adaptasi dari visi dan misi dinas pendidikan nasional, hasil dari

adaptasi tersebut adalah berupa dukungan terhadap tujuan tersebut yang di bagi

berdasarkan tiga bagian, yaitu: normative, strategic, serta operational. Ketiga hal

tersebut dimaksudkan agar rencana strategi model knowledge management pada

sekolah menengah atas sesuai dengan tujuannya.

a. Normative.

- Menciptakan budaya self learning (melakukan proses pembelajaran

secara independent) pada setiap guru di sekolah menengah atas,

khususnya pada daerah Tangerang Selatan.

- Menciptakan budaya berbagi pengetahuan antar sekolah menengah

atas, khususnya pada daerah Tangerang Selatan.

- Saling menjaga dan memelihara knowledge yang wajib bagi tiap

sekolah agar tidak hilang walaupun individu didalamnya sudah tidak

bekerja di sekolah tersebut atau pindah jabatan.

- Menciptakan suatu keadaan di dalam sekolah di mana tiap tenaga

pendidik/staf/siswa dapat dengan lebih mudah dalam menyampaikan

aspirasi sehingga kreatifitas dapat ditingkatkan.

Page 108: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

b. Strategic

- Membuat suatu sistem pendokumentasian yang baik agar dapat

mengoptimalkan kinerja sekolah.

- Mendayagunakan semua knowledge yang ada di setiap sekolah, untuk

dapat menunjang visi dan misi dari dinas pendidikan.

- Meningkatkan proses pembelajaran individu yang merata di sekolah

Menengah Atas khususnya di kota Tangerang Selatan, agar dapat

menambah nilai lebih yang dapat diberikan kepada sekolah dan siswa.

- Melakukan inovasi dan improvement dalam pembelajaran agar

memiliki nilai lebih pada setiap sekolah menengah atas khususnya di

Tangerang Selatan.

c. Operational.

- Meningkatkan pengetahuan dan keahlian dari setiap sumber daya

manusia yang terdapat di dalam sekolah dengan mendistribusikan dan

desiminasi hasil pelatihan dan knowledge yang ada secara merata.

- Meningkatkan kualitas dari hasil kerja yang diberikan setiap tenaga

pendidik/staf secara berkelanjutan.

- Mengurangi pengulangan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam

sekolah serta membantu sekolah dalam memberikan solusi yang tepat

berdasarkan pendokumentasian knowledge yang baik di dalam

sekolah.

Page 109: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- Mendukung kinerja sekolah dengan terlaksananya sistem terintegrasi

dengan komputer.

4.5.2 Disiplin Model Mental (Mental Model)

Setiap individu juga harus memahami pengetahuan apa saja yang wajib dan

menjadi pilihan, agar dapat membentuk suatu budaya berbagi pengetahuan dan

menambah wawasan yang dimiliki tanpa ragu untuk berbagi. Agar penciptaan

model mental berjalan dengan baik, selain mengetahui knowledge yang wajib

dimiliki juga harus mengetahui srtategi yang dapat digunakan di dalam sekolah

agar bisa seimbang dengan perkembangan dunia pendidikan.

4.5.2.1 Knowledge Wajib dan Pilihan

Setelah mendapatkan identifikasi dari setiap knowledge yang ada di sekolah,

kemudian dilakukan proses penilaian kesenjangan pengetahuan (K-GAP) pada

sekolah (SMAN 1 Tangsel dan SMAN 3 Tangsel). Hal ini diperlukan untuk

mengetahui keadaan knowledge yang dibutuhkan dan knowledge yang tersedia.

Jika terjadi kesenjangan knowledge, maka suatu organisasi harus dapat melakukan

sesuatu untuk menghilangkan kesenjangan tersebut. Sehingga dengan mengetahui

keadaan knowledge tersebut, diharapkan tidak akan ada lagi kesenjangan

knowledge baik itu di sekolah berstandar nasional ataupun sekolah dengan rintisan

bertaraf internasional.

Setelah didapatkan hasil nilai kesenjangan tiap knowledge yang dibutuhkan

berdasarkan analisa Knowledge gap, maka didapatkan knowledge yang wajib,

Page 110: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

yaitu knowledge yang perlu dan harus dimiliki oleh tenaga pendidik di sekolah

menengah atas untuk melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Sedangkan knowledge pilihan adalah knowledge yang jika ditingkatkan

penggunaannya dapat membantu dalam pelaksanaan tugas tenaga pendidik dan

peningkatan kualitas sekolah. Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 merupakan hasil analisa

dari identifikasi knowledge:

Tabel 4.6 Knowledge dengan K-Gap Tertinggi

No. Knowledge Definisi

1. Pengembangan

pendidikan di sekolah

Kemampuan untuk mengetahui dan memahami

pengembangan pendidikan di sekolah berdasarkan

perubahan kurikulum yang ditetapkan oleh

pemerintah

2. Pelaksanaan Visi dan

Misi sekolah

Kemampuan untuk mengetahui dan melaksanakan

visi dan misi yang ingin di capai oleh sekolah.

3. Teknologi

Komputerisasi

Kemampuan untuk menggunakan komputer

sebagai media bantu dalam mengajar,

menginputkan nilai siswa serta mengakuisisi bahan

ajar dari berbagai sumber di internet.

Tabel 4.7 Knowledge Pilihan

No. Knowledge Definisi

1. Desiminasi pelatihan

Kemampuan untuk menyampaikan

pengetahuan yang baru dimiliki kepada rekan

kerja.

2. Perkembangan sekolah Penguasaan akan kabar terbaru perkembangan

yang terjadi di dalam sekolah.

3. Tim Lintas Fungsional

Kemampuan untuk bekerja sama dengan

berbeda bidang kerja/fungsional dalam suatu

pekerjaan.

4. Pendokumentasian

Pengetahuan

Kemampuan untuk mendokumentasikan

pengetahuan yang dimiliki, baik dari hasil

pelatihan, pemikiran sendiri atau dari sumber

pengetahuan lainnya.

5. Penyimpanan/dokumentasi

dalam digital

Penguasaan untuk menyimpan segala

dokumentasi pengetahuan yang dimiliki dalam

bentuk digital.

6. Berbagi Pengetahuan

Penguasaan individual dalam kemampuan

berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

Page 111: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

7. Kurikulum Adopsi dan

adaptasi negara maju

Kurikulum yang didapatkan dari negara maju

untuk diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

8. Teknologi Internet Kemampuan dan penguasaan individu dalam

menggunakan internet.

10. Standar Pendidik dan

tenaga kerja

Penguasaan individu akan peraturan yang

ditetapkan pemerintah dinas pendidikan.

Apabila knowledge pilihan dapat ditingkatkan dan menjadi knowledge wajib,

maka knowledge tersebut secara otomatis akan menjadi aset sekolah dalam

membantu perkembangan pendidikan sesuai yang diharapkan oleh pemerintah

dinas pendidikan di dalam visi dan misinya. Untuk mengatasi kesenjangan yang

ada maka sekolah membutuhkan penerapan knowledge goals.

4.5.2.2 Strategi Benchmark

Berdasarkan hasil identifikasi analisa internal dan eksternal sekolah

(SWOT) serta hasil strategi pencocokan antara keduanya (Matrik TOWS)

kemudian diselaraskan dengan poin keempat reformasi pendidikan nasional yang

di atur dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang

merupakan dasar hukum dalam penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan

nasional, yaitu memerlukan suatu acuan dasar (benchmark) oleh setiap

penyelenggara dan satuan pendidikan, yang antara lain meliputi kriteria-kriteria

minimal berbagai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan

dijadikan pedoman untuk mewujudkan:

1. Pendidikan yang berisi muatan yang seimbang dan holistic.

2. Proses pembelajaran yang demokratis, mendidik, memotivasi,

mendorong kreatifitas dan dialogis.

Page 112: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

3. Hasil pendidikan yang bermutu dan terukur.

4. Berkembangnya profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Tersedianya sarana dan prasarana belajar yang memungkinkan

berkembangnya potensi peserta didik secara optimal.

6. Berkembangnya pengelolaan pendidikan yang memberdayakan satuan

pendidikan.

7. Terlaksananya evaluasi, akreditasi dan sertifikasi yang berorientasi pada

peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Dengan mempertimbangkan hasil tersebut, maka yang harus dilakukan sekolah

dalam mencapai sasaran dari visi dan misi pendidikan nasional antara lain:

1. Memanfaatkan secara maksimal seluruh sumber daya dan network yang

dimiliki, baik di dalam maupun di luar sekolah, serta pengembangan

SDM baik dari tenaga pendidik, staf sekolah maupun siswanya.

2. Memiliki sistem informasi strategis yang terintegrasi dengan sekolah

yang berada di satu daerah, wilayah, ataupun dalam kesatuan negara

Indonesia, untuk mendukung kelancaran poin ketujuh dari poin ketiga

reformasi pendidikan nasional, yaitu terlaksananya evaluasi, akreditasi

dan sertifikasi yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan

secara berkelanjutan.

3. Selalu melakukan perbaikan (evaluasi), motivasi dan perencanaan baik

jangka pendek, menengah atau jangka panjang dalam mengantisipasi

perubahan peraturan dinas pendidikan serta melakukan inovasi yang

berbeda dengan sekolah lainnya.

Page 113: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

4. Memiliki suatu sistem informasi sekolah yang bisa digunakan dalam

menyimpan segala informasi, pengetahuan, maupun segala hal yang

berhubungan dengan kegiatan proses bisnis di sekolah, sehingga lebih

cepat, mudah dan tidak memakan waktu dalam pencarian kembali atau

pengakuisisian kembali.

4.5.3 Disiplin Penguasaan Pribadi (Personal Mastery) dan Disiplin

Pembelajaran Tim (Team Learning)

Dalam menciptakan kedua disiplin ini, dapat dilakukan dengan

maengadaptasi proses SECI model, yaitu:

Sosialisasi dan eksternalisasi bisa digunakan pada disiplin penguasaan

pribadi. Sosialisasi merupakan sebuah proses perpindahan tacit individu ke dalam

tacit individu lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan berinteraksi secara langsung

antar individu. Sedangkan eksternalisasi merupakan proses mengubah tacit

menjadi explicit knowledge, artinya pengetahuan individu yang telah

ada/didapatkan di ubah, ditransformasikan atau diekspresikan dan diterjemahkan

dalam bentuk konsep, hipotesis, diagram, model, atau prototype sehingga dapat

dengan mudah di mengerti individu lainnya.

Dengan adanya proses ini akan membuat pengetahuan menjadi tersedia

untuk diakses oleh para individu lainnya sehingga dapat menjadi dasar untuk

penciptaan pengetahuan yang baru. Dalam menciptakan disiplin penguasaan

pribadi perlu dilakukan akuisisi pengetahuan. aktifitas akusisi pengetahuan

merupakan aktifitas individu dalam memperoleh pengetahuan bagi dirinya

Page 114: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

sendiri. Dengan berlangsungnya proses akuisi pengetahuan pada individu maka

akan tercipta pengetahuan-pengetahuan baru yang tersimpan atau tacit knowledge

yang belum terdokumentasikan secara ekplisit.

Dalam melakukan aktifitas akusisi pengetahuan bisa didapatkan dari mana

saja. Baik dari pembelajaran mandiri, pelatihan, ataupun mengikuti dalam suatu

forum diskusi. Organisasi juga mendapatkan bagian yang penting dari

pengetahuan mereka melalui sumber eksternal. Selain itu, dengan membeli

pengetahuan yang tidak bisa didapatkan sendiri juga bisa dilakukan, misalkan

merekrut tenaga ahli/professional dari organisasi lain untuk membantu menambah

kemampuan individu di dalam organisasi.

Contoh dari proses sosialisasi dan eksternalisasi adalah sebagai berikut:

Dalam melakukan sosialisasi, tiap individu tenaga pendidik di sekolah melakukan

proses akuisisi pengetahuan terhadap tacit yang dimilikinya. Tacit knowledge

tersebut bisa didapatkan dari individu lain di dalam pelatihan, forum diskusi, rapat

dewan sekolah, pengamatan terhadap individu lain, kegiatan belajar mengajar,

maupun yang lainnya misalkan dengan cara meniru, mencontoh atau

menggunakan bahasa tubuh.

Agar proses akuisisi bisa terus di lakukan, pengetahuan tacit yang dimiliki

harus di transformasikan ke dalam bentuk ekplisit, misalkan seorang tenaga

pendidik yang telah selesai melakukan studi banding membuat sebuah paper agar

bisa menjadi nilai tambah keilmuan bagi individu lainnya yang tidak melakukan

studi banding secara langsung, membuat sebuah slide persentasi agar dapat

Page 115: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

membantu dalam menjelaskan teori yang diajarkan, atau membuat suatu bentuk

lainnya agar individu lain dapat mengerti tacit knowledge yang disampaikan.

Secara umum, cara yang dapat ditempuh oleh sekolah dalam melakukan

akuisisi pengetahuan yaitu bisa bersumber dari luar sekolah dan bisa juga berasal

dari dalam sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah untuk dapat

memperoleh informasi dan pengetahuan dari luar, antara lain:

1. Benchmarking dari organisasi lain.

2. Menghadiri kegiatan-kegiatan konferensi.

3. Menyewa konsultan.

4. Membaca berbagai materi hasil cetakan, misalnya surat kabar, surat

elektronik (email) dan berbagai terbitan jurnal.

5. Menonton televisi, video dan film.

6. Pengamatan terhadap berbagai kecenderungan persoalan ekonomi, sosial

dan teknologi.

7. Mengumpulkan data dari para siswa maupun orang tua siswa, pesaing dan

sumber-sumber lainnya untuk perkembangan pendidikan.

8. Menyewa staf baru yang memiliki kualifikasi pengetahuan dan keterampilan

tertentu.

9. Berkolaborasi dengan sekolah lain, membangun aliansi dan berbagai bentuk

kerja sama lainnya.

Sedangkan cara yang bisa ditempuh untuk mengakuisisi pengetahuan yang

bersumber dari dalam sekolah antara lain:

Page 116: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

1. Menyerap pengetahuan yang berasal dari individu yang berbeda divisi.

2. Belajar dari pengalaman, baik dari individu maupun dari lingkungan

sekolah.

3. Menerapkan proses perubahan yang terus menerus. Misalkan bekerja secara

tim yang berbeda divisi/bagian serta memanfaatkan teknologi.

Konsep manajemen pengetahuan juga merupakan suatu strategi bagi

organisasi untuk menciptakan suatu lingkungan yang mampu mengarahkan

seluruh anggota organisasi untuk terdorong menciptakan dan berbagi

pengetahuan. Tujuan mendasar manajemen pengetahuan adalah mendorong

terciptanya pengetahuan sehingga pengetahuan tersebut memberi kemampuan

kepada organisasi untuk senantiasa memiliki daya saing.

Pengetahuan, pengalaman, dan kreativitas karyawan hanya akan terbentuk

apabila karyawan diberi kesempatan untuk melakukan pembelajaran (learning).

Pembelajaran dalam konteks manajemen pengetahuan sangat berperan terutama

dalam proses penciptaan pengetahuan (knowledge creation).

Pengetahuan yang tercipta selanjutnya dapat dibagi (share) dan di transfer

baik antar individu, kelompok maupun ke seluruh organisasi. Organisasi yang

menerapkan manajemen pengetahuan akan senantiasa mendorong pembelajaran

supaya berlangsung dengan efektif karena organisasi yang belajar akan senantiasa

memiliki kesiapan menghadapi perubahan, terutama dalam menghadapi kondisi

persaingan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Dalam melakukan proses berbagi pengetahuan, pada SECI model, proses

combination dan internalization merupakan langkah yang tepat. Pada proses

Page 117: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

combination, proses yang terjadi adalah pertukaran antara explicit knowledge

dengan explicit knowledge individu. Sehingga pengetahuan bisa berkembang

menjadi lebih kompleks lagi, karena setelah individu memiliki personal mastery

yang baik maka akan lebih memudahkan pertukaran serta berbagi pengetahuan di

dalam organisasi.

Dalam proses combination didapatkan hasil yaitu mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan eksplisit serta pengalihan dan penyebaran

pengetahuan eksplisit. Pembagian dan pendistribusian pengetahuan di dalam

organsiasi merupakan prekondisi yang penting untuk mengubah informasi atau

pengetahuan tacit menjadi pengetahuan yang bisa digunakan kembali oleh

individu yang memerlukan.

Sedangkan proses internalization merupakan proses konversi pengetahuan

dari explicit knowledge menjadi tacit knowledge kembali. Artinya ketika proses

berbagi pengetahuan menjadi sesuatu yang disadari dan menjadi kebutuhan yang

penting bagi tiap individu tenaga pendidik di dalam sekolah maka secara otomatis

akan terciptanya mekanisme learning by doing, yakni suatu mekanisme berbagi

pengetahuan yang dapat diterjemahkan melalui interaksi secara langsung terhadap

individu lain.

Sehingga proses pengelolaan pengetahuan di dalam sekolah secara langsung

dapat terus dilakukan, jika disiplin penguasaan pribadi dan disiplin pembelajaran

tim dapat dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. Selain itu, penyimpanan

pengetahuan dalam bentuk digital juga perlu dilakukan, karena selain dapat

memudahkan dalam pencarian kembali, penyimpanan secara digital juga

Page 118: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

meminimkan tempat penyimpanan dan dapat dikelola dan di maintenance secara

berkala. Sehingga segala pengetahuan yang diperoleh dari setiap sumber daya

manusia di dlam sekolah, khususnya pengetahuan dari tenaga pendidik bisa

dijadikan asset sekolah yang dapat digunakan kembali sewaktu-waktu.

Secara ringkas rich picture usulan pada dua disiplin pembelajaran ini adalah

sebagai berikut:

Individu

Tim

Life Skills

Tacit Knowledge

Explicit Knowledge

Desiminasi

Database

Proses

Kombinasi

Pengetahuan

Pengetahuan

di ubah atau

ditransformasikan Di simpan

Individu

Internalisasi

Mengikuti

Gambar 4.6 Rich Picture Usulan SECI Model

Dalam pelaksaan di dalam sekolah, gambar 4.6 bisa digambarkan dengan rich

picture sebagai berikut:

Page 119: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Kurikulum

HUMAS

TATA USAHA

Absensi

Guru

Guru/Staff

PELATIHAN

Input Materi Belajar

Surat Tugas

KEPSEK &

Wakapsek

Informasi &

Jadwal Akademik

Surat Undangan

Informasi

data guru

Laporan/Notulensi

Des

imin

asi

ICT

Input Informasi

kurikulum

Input data guru

Akses

Informasi

Akses materi tambahan/informasi kurikulum

ICT

Input dalam digital

Menyimpan

Ekplisit Knowledge

Berbagi

Pengetahuan

Akuis

isi

Pen

get

ahuan

Berbagi

Pengetahuan

Gambar 4.7 Rich Picture Usulan Akuisisi dan Berbagi Pengetahuan SMA

4.5.4 Disiplin Berpikir Sistemik (System Thinking)

Dengan perkembangan dunia teknologi dan peningkatan pendidikan di

Indonesia, maka untuk mengimbangi hal tersebut, dalam permodelan desain

knowledge management pada sekolah menengah atas juga memerlukan

pertimbangan untuk menggunakan teknologi informasi dan bekerjasama dengan

berbagai lembaga eksternal yang mendukung kedepannya.

Page 120: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Untuk meningkatkan kompetensi tiap tenaga pendidik bisa dengan menjalin

kerjasama dengan berbagai pihak lembaga eksternal sekolah, seperti lembaga

bahasa yang khusus untuk menambah kemampuan bahasa asing,

mengikutsertakan pada pelatihan-pelatihan sumber daya manusia atau bidang

keahlian khusus, ikut berpartisipasi dalam kegiatan seminar-seminar publik,

diskusi dengan MGMP (Musyawarah Guru mata pelajaran) se-daerah maupun

skala wilayah dan nasional, serta terus melakukan akuisisi dan berbagi

pengetahuan di dalam lingkungan sekolah.

Agar pembangunan teknologi informasi sesuai dengan permasalahan diatas,

pada penelitian ini juga diusulkan sebuah konsep perencanaan sistem informasi

yang dapat memudahkan dalam melakukan pengimplementasian sistem

knowledge management pada sekolah menengah atas, khususnya di daerah

Tangsel.

4.6 Mengusulkan Model Usulan Desain Knowledge Management System

Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah usulan model knowledge

management. Model yang diusulkan dalam penelitian ini hanya sebatas pada

perancanagan model usulan saja, tidak sampai pada pengujian studi kelayakan.

Berikut ini merupakan usulan model nya:

4.6.1 System definition

Sebuah sistem informasi berbasis pengetahuan yang terkomputerisasi yang

dapat digunakan untuk mendukung proses pengelolaan pengetahuan di dalam

sekolah. Sehingga memudahkan tenaga pendidik khususnya dalam melakukan

Page 121: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

akuisisi pengetahuan serta berbagi pengetahuan yang dimilikinya agar tidak ada

kesenjangan pengetahuan antar individu di dalam sekolah.

Dalam merancang sebuah teknologi informasi ada dua bagian penting, yaitu

bagian antarmuka yang berfungsi sebagai sarana dialog antara manusia dengan

komputer yang menjalankan program aplikasi nantinya, serta bagian kedua adalah

aplikasi yang merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan informasi

berdasarkan olahan data menggunakan suatu algoritma tertentu.

Implementasi antara bagian antarmuka dan bagian aplikasi dapat dikerjakan

secara pararel. Bagian antarmuka lebih banyak berurusan dengan penyajian

informasi yang semudah dan semenarik mungkin agar user bisa memperoleh

pengetahuan dengan mudah dan cepat, sedangkan pada bagian aplikasi akan

mengimplementasikan sesuatu atau beberapa algoritma yang saling berhubungan

untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam menyajikan data-data.

4.6.2 Software

Keberadaan perangkat lunak (software) selalu menyertai perangkat keras

(hardware). Secara fungsinya, perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Sistem software:

Sistem software berfungsi untuk mengatur bagaimana cara menggunakan

peralatan. Dikarenakan di Indonesia lebih terbiasa menggunakan operating system

(OS) berupa windows, maka OS windows 7 dengan Microsoft office 2007 dapat

digunakan sebagai alternatif dalam manjadikan system software dari knowledge

management system nantinya.

Page 122: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

b. Bahasa pemograman.

Dalam merancang sistem knowledge management nantinya, dapat

menggunakan bahasa PHP dengan database MySql, dikarenakan bahasa PHP

lebih sering digunakan dalam implementasi sistem yang terkoneksi dengan

jaringan internet.

c. Application Software

Beberapa dari application software yang dapat digunakan sekolah dalam

menunjang dan melakukan proses pengelolaan data maupun pengetahuan dalam

melakukan akuisisi terhadap karyawan, tenaga pengajar maupun siswa saat ini

sudah banyak sekali, contoh dari aplikasi-aplikasi yang dapat membantu untuk

menunjang dunia pendidikan, misalkan E-education, E-learning, E-library, E-

book, Web Page, dll.

Salah satu contoh yang bisa digunakan sekolah dalam melakukan

pengelolaan pengetahuan secara gratis adalah dengan memanfaatkan fitur yang

disediakan oleh google. Fitur ini dinamakan sebagai google docs, tampilannya

berbasiskan web dan bisa berkolaborasi dengan Ms. Office.

Dengan google docs, dokumen tersimpan di situs, sehingga bisa diakses di

mana pun dan kapanpun, asalkan terhubung dengan internet dan mengaktifkan

situs google. Kelebihan lainnya, dokumen, spreadsheet atau presentation yang

disimpan bisa mengizinkan orang lain untuk melihat, mengakses atau menyunting

secara langsung bersamaan pada saat yang sama (real time). Namun jika tidak

diizinkan, google akan menyimpan dokumen dalam servernya secara aman.

Informasi apapun yang ada di dalamnya tidak dapat diakses oleh mesin pencari

Page 123: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

dengan keyword apapun. Kecuali salah satu rekan yang telah kita izinkan untuk

dapat mengakses dokumen kemudian memuat alamat situsnya di situs umum.

Untuk dapat menggunakan fitur ini diharuskan memiliki akun google.

Namun kekurangan nya fitur ini harus memanfaatkan koneksi internet. Dengan

memanfaatkan google docs, tiap individu bukan hanya dapat menulis, membagi

atau men-download dokumen yang dibagikan tapi juga dapat merevisi dokumen

yang dibagikan atau melihat “siapa yang menrevisi” dan “kapan di revisi”. Selain

itu, dokumen juga bisa dipublikasikan secara langsung ke web atau blog dengan

menggunakan menu “publish” dan dokumen sudah tersebar ke dunia maya

(internet).

Pengerjaan secara real time, artinya perubahan yang dilakukan bisa

langsung terlihat dalam berbagaiu versi tergantung dari orang/user yang tengah

meninjaunya. Sehingga jika perlu mengerjakan sebuah file yang asli (belum di

sunting) maka bisa kembali ke versi sebelumnya dengan menggunakan fitur

revision history Google Docs.

Untuk menggunakan google docs, computer yang digunakan harus

terhubung ke internet dan memiliki peramban situs. Table xxx berisi daftar

kombinasi system operasi dan peramban situs untuk menjalankan Google Docs.

Table 4.8 Kombinasi Sistem Operasi-Perambaan situs untuk

Google Docs (Sumber: Holzner & Holzner 2009)

Sistem operasi Peramban

Win XP atau Vista Chrome

Win NT, XP, atau Vista Internet Explorer 6 atau lebih

tinggi

Win NT, XP, atau Vista Firefox 2.0 atau lebih tinggi

Linux Firefox 2.0 atau lebih tinggi

Mac OSX 10 Safari 3

Mac OSX 10 Firefox 2.0 atau lebih tinggi

Page 124: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Namun, jika sekolah ingin mendapatkan pengelolan pengetahuan yang bisa

digunakan tanpa bantuan internet, maka bisa membangun sistem knowledge

management. Sistem ini bisa dibangun sesuai kebutuhan dari sekolah. Fitur-fitur

yang diusulkan dalam membangun knowledge management system (KMS) pada

penelitian ini diusulkan berdasarkan dari hasil analisa yang disesuaikan dengan

lima disiplin pembelajaran. Berikut fitur yang diusulkan pada aplikasi

kedepannya:

1. User Profile

Fitur ini merupakan fitur utama yang dimiliki sistem manajemen pengetahuan

pada sekolah menengah atas. fitur ini memuat hal-hal yang berhubungan dengan

data riwayat hidup karyawan dan tenaga pendidik baik sebagai PNS atau

Honorer/tidak tetap. User hanya bisa melihat profile dari user lainnya. Sedangkan

admin dapat mengelola data di setiap akun user untuk keamanan privasi data user.

2. Search.

Fitur ini merupakan fitur yang paling penting, karena dapat memudahkan user

dalam mencari pengetahuan yang tersimpan di dalam database system bisa

berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh pengguna sistem atau user. Pada fitur

ini, user dapat melakukan beberapa pencarian berdasarkan (keyword) beberapa

hal berikut:

- Pencarian knowledge yang berhubungan dengan topik/tema yang

diinginkan.

Page 125: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- Pencarian terhadap dokumen-dokumen yang dapat dijadikan sebagai

knowledge berdasarkan kategori tertentu, seperti laporan, knowledge dari

hasil rapat, serta dokumen-dokumen lainnya.

- Pencarian lainnya yang terdapat di dalam sistem, seperti informasi

karyawan di sekolah, informasi tenaga pendidik, informasi sekolah, dll.

3. FAQ (Frequently Asked user).

FAQ merupakan fitur yang menampilkan informasi mengenai jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan user terhadap sistem. Misalkan

seperti:

- Bagaimana cara melakukan upload dokumen?

- Bagaimana cara melakukan sharing knowledge antar user?

- Apa yang harus dilakukan ketika ingin melakukan revisi terhadap

dokumen-dokumen yang telah di upload sebelumnya?

4. Media Locker.

Fitur ini digunakan sebagai tempat penyimpanan seluruh arsip baik dokumen,

foto, rekaman suara, video maupun file lainnya, baik yang di upload oleh user

maupun file yang di upload oleh admin sebagai knowledge secara digital.

Pengaturan penyimpanan file harus seizin dari admin. Sehingga pengelolaan

pengetahuan di dalam database sistem bisa di kategorikan dan memudahkan user

lainnya jika ingin mendapatkan knowledge tersebut.

Page 126: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

5. Discussion Board.

Fitur discussion board merupakan sebuah fitur untuk melakukan diskusi antar

user sehingga dapat berbagi informasi, pengetahuan maupun file secara multiuser.

Selain itu dapat mendukung proses sharing and distribution knowledge. Agar

dapat menggunakan secara optimal diusulkan beberapa fitur pendukung, seperti:

- Adanya kemampuan bagi admin untuk membuat kategori diskusi dalam

lingkup yang lebih luas. Dengan demikian, topik diskusi tidak saling

bercampur dan membingungkan user dalam melakukan diskusi.

- Memungkinkan user untuk membuat topik baru untuk memulai diskusi

serta melakukan upload atau attach file.

- Memberlakukan keamanan terhadap diskusi yang sedang didiskusikan,

antara lain dengan cara melakukan otoritas terhadap hak dalam

pengapusan dan perubahan posting.

6. Information Board.

Fitur ini untuk mendukung informasi terbaru yang sedang terjadi baik di

dalam sekolah maupun dunia pendidikan saat ini, baik dari perubahan-perubahan

yang dilakukan dinas pendidikan, pemerintah, hingga perkembangan pendidikan

yang ada di negara-negara maju. Information board juga menyediakan informasi

mengenai perkembangan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan modul-

modul pembelajaran siswa di sekolah. Sehingga setiap tenaga pendidik khususnya

dapat segera mengikuti perubahan-perubahan yang ada.

Page 127: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

7. Study Map.

Fitur ini digunakan khusus tenaga pendidik untuk mengetahui jadwal-jadwal

terbaru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, knowledge yang mendukung

untuk digunakan sebagai bahan ajar, jurnal-jurnal yang membahas topik bidang

keilmuan tertentu, serta persiapan dalam administrasi pendidik (persiapan

mengajar, program semester, program tahunan, silabus, rencana pembelajaran dan

model pembelajaran, bahan ajar, dll).

8. Messaging.

Fitur ini memberikan kemudahan bagi user untuk dapat berkomunikasi

melalui pesan singkat yang bisa ditujukan kepada inbox masing-masing user

(karyawan, tenaga pendidik maupun terhadap user yang dituju secara langsung).

4.6.3 Database

Database model usulan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat

database sistem kedepannya. Database model ini dibuat berdasarkan pemetaan

fitur dari aplikasi knowledge management system yang diusulkan, adapun data-

data yang dibutuhkan antara lain:

a. Data Karyawan: merupakan database yang mencakup data user yang

menggunakan sistem. Data karyawan juga dibagi menjadi tiga

bagian/status, yaitu:

- Data Bagian: merupakan data untuk mengidentifikasi user sebagai

divisi/bagian yang menjelaskan tugas jabatan secara struktural di

Page 128: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

dalam struktur organisasi sekolah, seperti: divisi/bagian kurikulum,

divisi/bagian humas, divisi/bagian kesiswaan, divisi/bagian sarana

& prasarana, dll.

- Data Status: merupakan data untuk mengidentifikasi status user di

sekolah, seperti: karyawan tetap, honorer, Pegawai Negeri Sipil

(PNS), atau yang lainnya.

- Data Jabatan: merupakan data yang mengidentifikasi jabatan user

secara struktural di sekolah, seperti: kepala sekolah, wakil kepala

sekolah (wakasek), guru, karyawan, atau yang lainnya.

b. Data Pesan: merupakan database yang menyimpan data pesan antar user

yang ada di dalam sistem.

c. Data Knowledge: merupakan database yang menyimpan knowledge yang

dimasukkan ke dalam sistem. Data knowledge terbagi menjadi dua

database, yaitu:

- Data Syudy Map: database yang menyimpan knowledge berupa

informasi yang dibutuhkan oleh tenaga pendidik, seperti jadwal

kegiatan belajar mengajar, bahan pembelajaran, referensi keilmuan,

dll.

- Data Dokumen: database yang menyimpan knowledge umum yang

dibutuhkan user. Knowledge bisa berupa dokumen, video, voice

recorder, gambar, maupun hal lainnya.

Page 129: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

d. Data Information: merupakan database yang menyimpan informasi

mengenai dunia pendidikan, baik dari internal sekolah maupun eksternal

sekolah. Informasi yang ada juga mencakup tabel FAQ.

- Tabel FAQ (frequently asked question): database yang menyimpan

informasi mengenai pertanyaan-jawaban seputar penggunaan

sistem.

e. Data diskusi: merupakan database yang menyimpan hasil kegiatan sharing

yang dilakukan user di dalam sistem.

Dengan menggunakan Database Management System (DBMS)

memudahkan sekolah dalam mengorganisisr dan mengelola data dengan lebih

baik serta untuk mengolah data-data yang disimpan di dalam sistem agar

kedepannya memudahkan dalam melakukan pencarian dan pengakuisisian

kembali terhadap pengetahuan yang ada dan dimiliki oleh tiap individu. Basis data

merupakan kumpulan informasi yang terorganisasi dan disajikan untuk tujuan

khusus. Basis data terkomputeriasasi dapat di-update, file bisa terorganisasi, dan

informasi dapat dibaca, dicari dengan cepat, dan di-retrieve menggunakan

komputer.

DBMS menyediakan semua layanan dasar yang diperlukan untuk

mengorganisir dan memelihara data, termasuk layanan berikut:

- Memindahkan data ke dan dari file-file data fisik jika dibutuhkan.

- Mengelola akses data oleh berbagai pengguna secara bersamaan, mencakup

ketentuan untuk mencegah peng-update-an secara bersamaan.

Page 130: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

- Mendukung bahasa query, yang mana suatu sistem perintah mempekerjakan

pengguna basis data untuk mendapatkan data kembali dari basis data.

Ketentuan untuk membackup basis data dan pemulihan dari kegagalan.

4.6.4 Hardware

Berikut ini merupakan usulan hardware yang dapat digunakan dalam

melakukan penerapan strategi KM kedepannya:

a. PC (Personal Computer).

Setiap bidang/divisi di dalam organisasi sekolah baik yang berstatus SSN

ataupun RSBI memiliki minimal 1 (satu) buah PC yang seluruhnya

terkoneksi dalam sebuah jaringan local (LAN) dan setidaknya memiliki

bandwitch internet up to 1Mbps, dan 1 (satu) Acces Point untuk

memudahkan karyawan dalam mengakses internet.

b. Modem

Modem ditempatkan pada server untuk mengakses internet melalui dial-up

connection. Modem ini merupakan eksternal US robotics dengan kecepatan

56,6 kbps.

c. Server.

Server diperlukan untuk digunakan oleh admin untuk menyimpan database

dan mengelola datanya serta menjaga agar terhindar dari gangguan user

yang akan berbuat kerusakan pada data. Sebaiknya server ditempatkan pada

bidang ICT. Server nantinya akan terhubung internet dengan melalui modem

ADSL menggunakan internet service provider (ISP), kemudian dari server

tersebut terhubung ke komputer-komputer yang ada di dalam sekolah

Page 131: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

dengan menggunakan switch LAN ataupun wireless dengan fiber optic.

Penghubungan semua komputer terhadap server dimaksudkan agar akses

sistem bisa lebih cepat. Selain itu agar admin bisa mengontrol database

sistem sehingga data yang ada tidak terganggu dengan gangguan-gangguan

sistem.

d. Printer.

Sebuah komponen hardware tambahan yang minimalnya dimiliki 1 (satu)

buah di sekolah. Berikut ini kebutuhan minimum dari spesifikasi sistem

untuk mengembangkan sistem knowledge management kedepannya:

Tabel 4.8 Spesifikasi Hardware

Spesifikasi User Server

Processor Intel Core 2 Duo Intel Core i3

Memory 2 GB 4 GB

Harddisk 320 GB 2 TB

Lan Card 100 Mbps 100 Mbps

Modem 56 Kbps

Monitor SVGA SVGA

Keyboard 101 keys (PS 2) 101 keys (PS 2)

Mouse Standard (PS 2) Standard (PS 2)

4.6.5 Networking

Sebaiknya setiap PC yang ada di dalam sekolah terhubung oleh sebuah

jaringan internet, dan dikelola oleh admin. Mode jaringan yang digunakan bisa

menggunakan WLAN (Wireless Local area network) sebenarnya hampir sama

dengan jaringan LAN, namun setiap node pada WLAN menggunakan wireless

device untuk berhubungan dengan jaringan. Node pada WLAN menggunakan

channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless

device.

Page 132: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Konfigurasi infrastruktur tepat digunakan di dalam sekolah, karena

komunikasi yang terjadi antar masing-masing PC melalui sebuah access point

pada WLAN atau LAN. Pada mode insfrastruktur acces point berfungsi untuk

melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Acces point ini

mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan pada suatu daerah. Penambahan

dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

Access point merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari

pengguna ke ISP. Berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF)

menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan ke

perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi

radio.Sedangkan Wireless LAN Interface merupakan peralatan yang dipasang di

mobil/desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara masal biasanya berbentuk

PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI

card maupun melalui port USB.

Usulan CATWOE untuk desain model knowledge management pada

sekolah menengah atas sebagai berikut:

Tabel 4.10 CATWOE Usulan Untuk SMA

CATWOE Sekolah Menengah Atas (SMA)

Customer (C) Bagian ICT

Actors (A) Seluruh guru/staf di SMA

Transformation

Process (T)

Proses yang terjadi adalah mencari, menambah, menyimpan

dan berbagi knowledge di sekolah, sehingga ketersediaan

knowledge dapat digunakan untuk kepentingan bersama.

Wetanschaung

(W)

Untuk mendukung penggunaan dan berbagi knowledge antar

guru/staf di sekolah.

Owners (O) Bagian Pengembangan Pendidikan Sekolah

Environment

Constrains (E)

Kendala yang dapat menghambat dalam pelaksanaan akuisisi

pengetahuan, yaitu keterbatasan waktu guru/staf dalam

menambah knowledge , pergantian posisi, dan beban pekerjaan.

Page 133: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Berikut gambar jaringan untuk usulan diterapkan di sekolah:

Internet

Wireless

Router

ICT

Perpustakaan

server

Guru

Kepala

Sekolah

Kurikulum/

kesiswaan

Access Point

Tata usaha

Gambar 4.8 Usulan Jaringan pada Sekolah Menengah Atas

4.6.6 Brainware

Agar sistem kedepannya dapat terkelola dengan baik, diperlukan pula

orang yang ahli dalam mengelola sistem, berikut tenaga operasional yang

diusulkan untuk dapat mengelola sistem knowledge management pada sekolah

menengah atas:

1. Admin Sistem

Agar sistem knowledge management pada sekolah menengah atas bisa

terorganisir dengan baik dan data-data didalamnya maka harus dilakukan

maintenance, seorang admin harus yang memahami akan perkembangan teknologi

Page 134: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

informasi untuk dunia pendidikan. Mampu mempersiapkan rencana jangka

panjang maupun rencana jangka pendek dan menyiapkan anggaran tahunan untuk

keperluan pemeliharaan hardware, software, training skill, mainatenance, dll.

Selain itu juga mampu untuk mempelajari dan menganalisis permasalahan-

permasalahan yang timbul di dalam sekolah terkait dengan kebutuhan teknologi.

Admin juga bertugas untuk mengoperasikan secara langsung sistem dan

memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer sesuai dengan fungsi

yang ada. Agar tugas admin dalam mengoperasionalkan sistem dapat berfungsi

dengan baik, sebaiknya setiap sekolah yang ingin menggunakan sistem knowledge

management mempunyai bidang/bagian ICT khusus dalam organisasi sekolah.

Dengan adanya bagian khusus ICT sistem dapat terpelihara dan terkelola dengan

lebih baik.

2. User

User di sini merupakan sumber daya manusia yang ada di dalam

sekolah, baik berupa karyawan, staff akademik,tenaga pendidikan maupun siswa.

Kualitas kemampuan sumber daya manusia berbeda dalam setiap sekolah. Hal ini

bergantung pada struktur organisasi dan kebijakan pimpinan sekolah yang ada.

Dikarenakan kemampuan sumber daya manusia dalam mendukung proses

implementasi sistem merupakan salah satu komponen yang penting dalam rangka

keberhasilan sistem knowledge management maka disarankan untuk pimpinan

sekolah agar merancang suatu sistem pelatihan yang disesuaikan dengan

kemampuan sumber daya manusia yang akan dilatih, baik menyangkut materi,

waktu maupun metode pelatihan.

Page 135: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Dengan adanya pelatihan diharapkan para pengguna sistem kedepannya

memiliki pengetahuan yang cukup, bukan hanya kemampuan dalam menjalankan

sistem, akan tetapi juga diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang

mungkin akan terjadi. Program pelatihan dapat diberikan dalam dua pendekatan,

yaitu:

A. Class Room Training

Pendekatan ini lebih ditekankan pada pengenalan atau gambaran dasar

secara keseluruhan sistem yang akan di implementasikan. Dalam pelatihan ini

biasanya digunakan contoh data yang sederhana, yang dapat diberikan secara

teoritis ataupun praktek. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar pengguna sistem

(user) dapat memperoleh gambaran besar sistem yang akan diimplementasikan.

B. On the Job Training

Pelatihan ini bisa dilakukan setelah proses konversi sistem dilaksanakan.

Dengan menggunakan data yang sebenarnya. Pelatihan bisa dilaksanakan di

tempat di mana pusat sistem dioperasikan dalam bentuk kerja (ruang ICT). Materi

dalam pelatihan ini berbeda dari satu penguna dengan pengguna lainnya,

disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab pengguna sistem knowledge

management serta mencangkup operasional aplikasi secara mendetail, beserta

pemecahan masalah yang akan timbul. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar

pengguna sistem memperoleh keahlian yang diperlukan untuk menjalankan sistem

dalam operasional sehari-hari.

Page 136: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan desain model knowledge management yang

telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan strategi knowledge management yang diusulkan, memudahkan

individu di dalam sekolah untuk melakukan akuisisi pengetahuan.

2. Pengelolaan pengetahuan secara digital membantu individu di dalam

sekolah untuk melakukan pencarian dokumen kembali menjadi lebih

cepat.

3. Dengan menggunakan strategi learning organization dapat menyetarakan

kualitas pelayanan dalam melakukan peningkatan pengelolaan

pengetahuan di tiap sekolah.

4. Standarisasi manajemen ISO 9001:2008 dapat membantu sekolah dalam

melakukan pendokumentasian dokumen yang dimiliki secara manual

menjadi lebih baik.

5.2 Saran

Hasil dari analisa dan desain knowledge management ini akan bisa sesuai

dengan harapan dan mencapai tujuan dari visi dan misi pendidikan nasional

apabila didukung oleh setiap komponen SDM yang ada di dalam sekolah. Berikut

Page 137: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

adalah saran-saran yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih

maksimal:

1. Adanya arahan, kebijakan, maupun peraturan dari manajemen atas

(kepala sekolah) untuk mulai menerapkan kebiasaan untuk berbagi

knowledge dan melakukan akuisisi knowledge sesuai dengan strategi

KM yang diusulkan.

2. Mengembangkan strategi knowledge management dengan cara

kodifikasi, yaitu membangun knowledge management systems (KMS)

sehingga dengan diimplementasikannya KMS akan lebih mempermudah

dalam penyimpanan aset pengetahuan dan lebih cepat dalam

mengakuisisi dan berbagi pengetahuan, karena sudah saling terintegrasi

antara satu data dengan yang lainnya di dalam sistem.

3. Dinas pendidikan nasional membuat suatu sistem terintegrasi terhadap

setiap sekolah di dalam satu daerah atau wilayah sehingga bisa saling

berbagi pengetahuan dan informasi perkembangan pendidikan di

masing-masing sekolah.

4. Setiap sekolah mengembangkan divisi khusus bagi pengembangan

pendidikan dan ICT dalam melakukan pengelolaan pengetahuan

sehingga mempermudah dalam melakukan akuisisi dan berbagi

knowledge.

Page 138: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh
Page 139: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Ka. Ur. Tata Laksana

Wakasek. Kurikulum Wakasek. Humas

Pembina Osis

Kepala Sekolah

Wakasek. Kesiswaan

Staff. Kurikulum

Kordinator BP/BK

Ketua Komite Sekolah

Wakasek. Sarana/

Prasarana

Staff. Kesiswaan

Guru

Peserta Didik

Keterangan:

Garis Komando

Garis Kordinasi

STRUKTUR ORGANISASI SMAN 1 TANGSEL

Page 140: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Kajur. Tata Usaha

Wakasek. Kurikulum Wakasek. Humas

Kord. Perpustakaan

Kepala Sekolah

Wakasek. Bid. Sarana

& Prasarana

Ketua program

Pengembangan ICT

Ketua Komite Sekolah

Wakasek. Bid

Kesiswaan

Ketua Program

Pengembangan

Pendidikan

Guru

Keterangan:

Garis Komando

Garis Kordinasi

Wakepsek. Manajemen

Mutu

Kord. Radio

Kord. BP/BKPembina

OSIS

Kord.

Lab IPA

Kord.

Lab BHS

Kord.

Olympiade

Wali Kelas

STRUKTUR ORGANISASI SMAN 3 TANGSEL

Page 141: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

HASIL WAWANCARA

Dengan Bpk. Rohman, selaku wakasek humas pada SMAN 1 Tangsel

1. Apa status sekolah untuk SMAN 1 Tangsel, serta apa yang menjadi

kelebihannya?

Sekolah saat ini masih berstatus SSN. Karena masih terhambatnya luas

lahan yang tidak memungkinkan untuk ditambah terkait kondisi area lahan

sekolah yang berada dekat pasar ciputat. Walaupun tidak diwajibkan untuk

membuka kelas bilingual. Namun dikarenakan permintaan siswa dan orang

tua siswa, sehingga di buka kelas bilingual hanya 1 kelas di setiap tingkat

2. Apa standar dan proses pendidikan yang digunakan di dalam sekolah

untuk mempertahankan status SSN?

Kurikulum yang digunakan adalah KTSP. Ditambah dengan penambahan

yang disesuaikan dengan sumber daya manusia di sekolah sehingga

walaupun masih berstatus SSN, SMAN 1 Tangsel menjadi salah satu

sekolah yang menjadi percontohan bagi sekolah lainnya yang setara (SSN)

ataupun masih menuju akreditasi sebagai status SSN oleh direktorat

pendidikan nasional.

3. Bagaimana cara sekolah dalam meningkatkan pengetahuan di

lingkungan sekolah?

Guru-guru juga diberikan pelatihan, di tunjuk sebagai perwakilan sekolah

dalam acara-acara tertentu, misalkan adanya pelatihan atau workshop

mengenai bidang pelajaran tertentu. Mengikuti kegiatan-kegiatan seperti

forum diskusi, MGMP (Musyawarah guru mata pelajaran), maupun

seminar desiminasi pelatihan guru/karyawan lain juga dilakukan untuk

Page 142: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

mengakuisisi pengetahuan. evaluasi dewan sekolah pun menjadi salah satu

cara dalam melakukan berbagi pengetahuan yang dimiliki.

4. Sudah adakah teknologi untuk penunjang kegiatan tersebut?

Sekolah belum ada bidang khusus untuk menangani bidang ITI/ICT

sehingga masih dikelola oleh guru yang ahli di bidang tersebut. Namun

dalam pelaksanaan informasi antar guru sudah menggunakan sistem SMS

Gateway dengan kerjasama dengan vendor khusus yang menangani hal

tersebut. Serta sistem barcode terhadap pelayanan siswa terkait

pembayaran.

5. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan penyimpanan dokumen-

dokumen tersebut? Apakah memudahkan dalam pencarian kembali?

Sekolah masih melakukan pendokumentasian secara manual, dengan

dipusatkan pada bagian humas. Dan belum memiliki sertfikasi manajemen

ISO 9001:2008 sehingga masih mengunakan cara lama dalam

pendokumentasian dokumen, surat, maupun yang lainnya.

Page 143: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

HASIL WAWANCARA

Dengan Ibu Wiwin, selaku wakasek humas pada SMAN 3 Tangsel.

1. Apa status sekolah untuk SMAN 3 Tangsel, serta apa yang menjadi

kelebihannya?

Status sekolah saat ini adalah RSBI. Untuk mempertahankan status

tersebut ada sistem penilaian dari direktorat pendidikan nasional, biasanya

ada satu kali setahun yang meliputi sekitar 200 aspek penilaian. sebagai

sekolah yang diwajibkan memiliki kerjasama dengan sekolah di negara

berkembang sebagai sisterhood, sekolah melakukan teleconference untuk

melakukan adopsi dan adapsi pengembangan di dunia pendidikan.

2. Apa standar dan proses pendidikan yang digunakan di dalam sekolah

untuk mempertahankan status RSBI?

SMAN 3 Tangsel menambahakan divisi baru yaitu wakasek manajemen

mutu dan bagian pengembangan pendidikan, hal ini dikarenakan untuk

tetap menjaga kredebilitas sekolah agar tetap menjadi unggul dan lebih

baik dalam mempertahankan status RSBI. Standar jam mengajar bagi guru

tetap adalah 38 jam. Tapi khusus RSBI ada penambahan menjadi 48 jam

dalam seminggu. Materi yang dikhususkan adalah pelajaran MIPA dan

Bahasa Inggris. Karena mata pelajaran tersebut diharuskan menggunakan

bahasa inggris dalam kegiatan belajarnya.

3. Bagaimana cara sekolah dalam meningkatkan pengetahuan di

lingkungan sekolah?

Guru-guru juga diberikan pelatihan, di tunjuk sebagai perwakilan sekolah

dalam acara-acara tertentu, misalkan adanya pelatihan atau workshop

mengenai bidang pelajaran tertentu atau pemahaman mengenai sistem

Page 144: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

manajemen ISO 9001:2008. Mengikuti kegiatan-kegiatan seperti forum

RSBI, MGMP (Musyawarah guru mata pelajaran), maupun seminar

desiminasi pelatihan guru/karyawan lain juga dilakukan untuk

mengakuisisi pengetahuan. evaluasi dewan sekolah pun menjadi salah satu

cara dalam melakukan berbagi pengetahuan yang dimiliki.

4. Sudah adakah teknologi untuk penunjang kegiatan tersebut?

Untuk penyimpanan secara digital belum ada secara khusus yang

mengaturnya, namun sekolah sudah menggunakan sistem aplikasi PAST

(paket aplikasi siswa terpadu) yang dikelola oleh bagian ICT. Namun

dalam pelaksanaan dan penggunaan masih belum dimaksimalkan.

Sehingga yang menggunakan hanya satu atau sebagain guru saja.

5. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan penyimpanan dokumen-

dokumen tersebut? Apakah memudahkan dalam pencarian kembali?

Sekolah sudah memiliki sertifikasi manajemen ISO 9001:2008 sehingga

membantu SMAN 3 Tangsel dalam melakukan pendokumentasian

dokumen, arsip maupun surat-surat lainnya menjadi lebih baik. Namun

dalam pencarian pun masih membutuhkan waktu lama, dikarenakan

banyaknya dokumen-dokumen cetak yang di simpan, walaupun sudah

diberikan penomoran untuk setiap dokumen

Page 145: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh
Page 146: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

HASIL K-NEED SMAN 3 TANGSEL

NO. Knowledge SMAN 3 Tingkat Kepentingan

Nki Tingkat Penguasaan

Npi K-GAP

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 Nki-Npi %

1 Kerja sama dengan pihak Luar 7 5 9 0 0 3,90 3 9 8 1 0 3,67 0,24 24%

2 Fasilitas penyimpanan asset pengetahuan

11 3 6 1 0 4,14 8 6 6 1 0 4,00 0,14 14%

3 Diseminasi hasil pelatihan 7 6 7 1 0 3,90 4 9 7 1 0 3,76 0,14 14%

4 Update perkembangan sekolah 7 8 5 1 0 4,00 6 8 6 1 0 3,90 0,10 10%

5 Rencana kerja bidang

pengembangan SDM 10 4 6 0 1 4,05 5 8 7 1 0 3,81 0,24 24%

6 Kegiatan lalu lintas dokumen

kepegawaian 7 9 5 0 0 4,10 5 8 7 1 0 3,81 0,29 29%

7 Penerapan hasil pelatihan 8 6 6 1 0 4,00 4 9 7 1 0 3,76 0,24 24%

8 Tim lintas fungsional 8 6 6 1 0 4,00 3 11 7 0 0 3,81 0,19 19%

9 Pendokumentasian hasil pelatihan 6 8 6 0 1 3,86 3 10 8 0 0 3,76 0,10 10%

10 Penyimpanan/dokumentasi bentuk

digital 8 8 4 0 1 4,05 4 9 7 1 0 3,76 0,29 29%

11 Pengelolaan komputerisasi database

karyawan 8 7 5 0 1 4,00 4 7 10 0 0 3,71 0,29 29%

12 Pengembangan pendidikan 14 2 4 0 1 4,33 7 5 8 1 0 3,86 0,48 48%

Page 147: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

13 Pemahaman standar kompetensi

lulus siswa 8 10 3 0 0 4,24 5 8 8 0 0 3,86 0,38 38%

14 Berbagi pengetahuan 6 7 7 1 0 3,86 4 7 9 1 0 3,67 0,19 19%

15 Kurikulum adopsi dan adapsi

negara maju 3 11 7 0 0 3,81 4 8 8 1 0 3,71 0,10 10%

16 Pelaksanaan Visi dan Misi sekolah 7 8 5 0 1 3,95 5 8 8 0 0 3,86 0,10 10%

17a Komputer untuk mengetik 14 3 3 0 1 4,38 11 5 4 1 0 4,24 0,14 14%

17b Komputer untuk browsing materi

belajar 13 3 4 0 1 4,29 9 5 6 1 0 4,05 0,24 24%

17c Komputer untuk email/chatting 10 6 4 0 1 4,14 6 8 6 1 0 3,90 0,24 24%

18 Tehnologi dalam pengembangan kompetensi guru

10 4 6 0 1 4,05 5 10 5 1 0 3,90 0,14 14%

19 Menjaga mutu pendidikan sekolah 10 5 5 0 1 4,10 5 9 6 1 0 3,86 0,24 24%

20 Pengamanan dan pengelolaan asset sekolah

8 8 4 0 1 4,05 3 10 7 1 0 3,71 0,33 33%

21 Laporan berkala kegiatan pelatihan 6 9 5 1 0 3,95 5 10 6 0 0 3,95 0,00 0%

22 Pemahaman standar pendidik dan

tenaga kerja 5 7 8 0 1 3,71 3 9 9 0 0 3,71 0,00 0%

23 Pemahaman standar sarana dan

prasarana 7 7 6 1 0 3,95 3 9 8 1 0 3,67 0,29 29%

24 Pemahaman standar proses

pendidikan 9 6 5 1 0 4,10 2 10 9 0 0 3,67 0,43 43%

Page 148: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

HASIL K-NEED SMAN 1 TANGSEL

NO. Knowledge SMAN 1 Tingkat Kepentingan

Nki Tingkat Penguasaan

Npi K-GAP %

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 Nki-Npi

1 Kerja sama dengan pihak Luar 6 12 3 0 0 4,14 1 14 5 0 1 3,67 0,48 48%

2 Fasilitas penyimpanan asset pengetahuan

12 9 0 0 0 4,57 4 13 3 0 1 3,90 0,67 67%

3 Diseminasi hasil pelatihan 5 13 3 0 0 4,10 3 13 4 0 1 3,81 0,29 29%

4 Update perkembangan sekolah 7 12 2 0 0 4,24 5 12 3 0 1 3,95 0,29 29%

5 Rencana kerja bidang

pengembangan SDM 8 11 1 1 0 4,24 3 11 6 0 1 3,71 0,52 52%

6 Kegiatan lalu lintas dokumen

kepegawaian 7 11 3 0 0 4,19 1 14 4 1 1 3,62 0,57 57%

7 Penerapan hasil pelatihan 4 16 1 0 0 4,14 3 10 7 0 1 3,67 0,48 48%

8 Tim lintas fungsional 4 12 5 0 0 3,95 3 9 6 2 1 3,52 0,43 43%

9 Pendokumentasian hasil pelatihan 5 12 4 0 0 4,05 0 16 3 1 1 3,62 0,43 43%

10 Penyimpanan/dokumentasi bentuk

digital 2 14 5 0 0 3,86 1 14 3 2 1 3,57 0,29 29%

11 Pengelolaan komputerisasi database

karyawan 10 10 0 1 0 4,38 1 13 4 2 1 3,52 0,86 86%

12 Pengembangan pendidikan 15 6 0 0 0 4,71 3 13 3 1 1 3,76 0,95 95%

Page 149: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

13 Pemahaman standar kompetensi

lulus siswa 12 8 1 0 0 4,52 5 13 2 0 1 4,00 0,52 52%

14 Berbagi pengetahuan 9 10 2 0 0 4,33 3 12 4 1 1 3,71 0,62 62%

15 Kurikulum adopsi dan adapsi

negara maju 5 12 4 0 0 4,05 5 10 5 0 1 3,86 0,19 19%

16 Pelaksanaan Visi dan Misi sekolah 12 7 2 0 0 4,48 0 13 7 0 1 3,52 0,95 95%

17a Komputer untuk mengetik 12 8 1 0 0 4,52 8 11 1 0 1 4,19 0,33 33%

17b Komputer untuk browsing materi

belajar 10 8 3 0 0 4,33 5 13 2 0 1 4,00 0,33 33%

17c Komputer untuk email/chatting 6 7 6 1 1 3,76 3 11 5 1 1 3,67 0,10 10%

18 Tehnologi dalam pengembangan kompetensi guru

8 11 2 0 0 4,29 4 13 3 0 1 3,90 0,38 38%

19 Menjaga mutu pendidikan sekolah 13 8 0 0 0 4,62 5 13 2 0 1 4,00 0,62 62%

20 Pengamanan dan pengelolaan asset sekolah

5 15 1 0 0 4,19 0 13 7 0 1 3,52 0,67 67%

21 Laporan berkala kegiatan pelatihan 8 10 3 0 0 4,24 1 14 5 0 1 3,67 0,57 57%

22 Pemahaman standar pendidik dan

tenaga kerja 5 14 2 0 0 4,14 1 14 5 0 1 3,67 0,48 48%

23 Pemahaman standar sarana dan

prasarana 7 12 2 0 0 4,24 2 12 6 0 1 3,67 0,57 57%

24 Pemahaman standar proses

pendidikan 9 11 1 0 0 4,38 2 13 5 0 1 3,71 0,67 67%

Page 150: SKRIPSI - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3037/1/REZA... · Skripsi merupakan sebagai syarat untuk memperoleh

Hasil Analisa K-Need SMAN 1 Tangsel

Nki Npi K-Gap

Max 4,71 4,19 0,95

Min 3,76 3,52 0,10

Median 4,24 3,69 0,50

SMAN 1 Tingkat Kepentingan Tingkat Penguasaan

Penting 89% 73%

Cukup Penting 10% 20%

Belum Penting 1% 7%

Total 100%

Hasil Analisa K-Need SMAN 3 Tangsel

Nki Npi K-Gap

Max 4,38 4,24 0,48

Min 3,71 3,67 0,00

Median 4,02 3,81 0,24

SMAN 3 Tingkat Kepentingan Tingkat Penguasaan

Penting 70% 62%

Cukup Penting 26% 34%

Belum Penting 4% 3%

Total 100%