skripsi evaluasi bobot badan dan profil lipid (total ... · penelitian ini dilakukan untuk...

55
SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total kolesterol, Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN MIKE NUR ANNISA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Upload: doandieu

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

SKRIPSI

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi

Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

NIM B04061811

ABSTRACT

MIKE NUR ANNISA Evaluation of Body Weight and Lipid Profile (Total

plasma cholesterol triglyceride LDL) in Long-tailed Macaque (Macaca

fascicularis) With High Fat Diet and Nicotine Intervention Under supervision

of R P AGUS LELANA and ERNI SULISTIAWATI

The purpose of this study were to obtain information about body weight and

lipid profile of 15 male Long-tailed macaques before and after per oral

nicotine Animals were devided in three groups with different compount of diet

diet type A (tallow) diet type B (tallow and yolk egg) and diet type C (commercial

diet-Monkey chow) Each groups consisted of five monkeys The study used a

complete randomized design (ANOVA) to analyzes of body weight and lipid

profile There was not significant decrease (pgt005) in the values of body weight

However based on the lipid analysis revealed that there were significant increase

in total plasma cholesterol concentration (plt005) for all type of diet and

significant increase in LDL concentration (plt005) especially for diet type B

Triglyceride concentration significant increase (plt005) subsequently from diet

type A diet type C and diet type B

Keywords Long-tailed macaques nicotine body weight lipid profile

RINGKASAN

MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil

Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin

Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida

serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan

hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap

kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12

jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian

dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian

yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian

nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid

memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total

kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan

yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida

mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang

paling tinggi kelompok pakan A C dan B

Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid

copyHak Cipta milik IPB tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 2: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi

Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

NIM B04061811

ABSTRACT

MIKE NUR ANNISA Evaluation of Body Weight and Lipid Profile (Total

plasma cholesterol triglyceride LDL) in Long-tailed Macaque (Macaca

fascicularis) With High Fat Diet and Nicotine Intervention Under supervision

of R P AGUS LELANA and ERNI SULISTIAWATI

The purpose of this study were to obtain information about body weight and

lipid profile of 15 male Long-tailed macaques before and after per oral

nicotine Animals were devided in three groups with different compount of diet

diet type A (tallow) diet type B (tallow and yolk egg) and diet type C (commercial

diet-Monkey chow) Each groups consisted of five monkeys The study used a

complete randomized design (ANOVA) to analyzes of body weight and lipid

profile There was not significant decrease (pgt005) in the values of body weight

However based on the lipid analysis revealed that there were significant increase

in total plasma cholesterol concentration (plt005) for all type of diet and

significant increase in LDL concentration (plt005) especially for diet type B

Triglyceride concentration significant increase (plt005) subsequently from diet

type A diet type C and diet type B

Keywords Long-tailed macaques nicotine body weight lipid profile

RINGKASAN

MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil

Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin

Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida

serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan

hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap

kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12

jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian

dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian

yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian

nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid

memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total

kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan

yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida

mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang

paling tinggi kelompok pakan A C dan B

Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid

copyHak Cipta milik IPB tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 3: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

ABSTRACT

MIKE NUR ANNISA Evaluation of Body Weight and Lipid Profile (Total

plasma cholesterol triglyceride LDL) in Long-tailed Macaque (Macaca

fascicularis) With High Fat Diet and Nicotine Intervention Under supervision

of R P AGUS LELANA and ERNI SULISTIAWATI

The purpose of this study were to obtain information about body weight and

lipid profile of 15 male Long-tailed macaques before and after per oral

nicotine Animals were devided in three groups with different compount of diet

diet type A (tallow) diet type B (tallow and yolk egg) and diet type C (commercial

diet-Monkey chow) Each groups consisted of five monkeys The study used a

complete randomized design (ANOVA) to analyzes of body weight and lipid

profile There was not significant decrease (pgt005) in the values of body weight

However based on the lipid analysis revealed that there were significant increase

in total plasma cholesterol concentration (plt005) for all type of diet and

significant increase in LDL concentration (plt005) especially for diet type B

Triglyceride concentration significant increase (plt005) subsequently from diet

type A diet type C and diet type B

Keywords Long-tailed macaques nicotine body weight lipid profile

RINGKASAN

MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil

Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin

Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida

serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan

hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap

kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12

jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian

dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian

yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian

nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid

memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total

kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan

yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida

mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang

paling tinggi kelompok pakan A C dan B

Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid

copyHak Cipta milik IPB tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 4: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

RINGKASAN

MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil

Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin

Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida

serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan

hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap

kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12

jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian

dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian

yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian

nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid

memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total

kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan

yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida

mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang

paling tinggi kelompok pakan A C dan B

Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid

copyHak Cipta milik IPB tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 5: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

copyHak Cipta milik IPB tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan

penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 6: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total

Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR

PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI

LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN

MIKE NUR ANNISA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 7: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang

(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan

Intervensi Nikotin

Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa

NI M B04061811

Program Studi Kedokteran Hewan

Disetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1

NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001

Diketahui

Wakil Dekan FKH- IPB

DR Nastiti Kusumorini

NIP 196212051987032001

Tanggal lulus

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 8: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

PRAKATA

Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah

segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan

rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini

berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol

trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo

Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu

dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada

1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR

Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis

ini

3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa

Primata-LPPM IPB

4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam

penelitian ini

5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan

skripsi ini

6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik

Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian ini

7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB

8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu

berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian

9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa

dan dorongannya

10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan

duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 9: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-

masing

12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat

biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan

ini

Bogor Oktober 2010

Mike Nur Annisa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 10: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak

Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan

SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU

di Kotamadya Bandung Tengah

Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun

yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis

kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam

kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota

Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan

Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis

menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih

menjadi anggota HIMPRO SATLI

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 11: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

RINGKASAN ii

LEMBAR PENGESAHAN v

PRAKATA vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Rumusan Masalah 3

Manfaat 3

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang 4

Obesitas 5

Aterosklerosis 6

Lipid 8

Kolesterol 10

LDL 10

Trigliserida 11

Nikotin 11

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat 14

Materi 14

Alat dan Bahan 14

Prosedur penelitian 14

Rancangan percobaan 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 12: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian 17

Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20

Total Plasma Kolesterol 20

Trigliserida 23

LDL 26

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 35

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 13: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18

2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21

3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24

4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 14: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4

2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7

3 Mekanisme pembentukan trombus 9

4 Desain penelitian 15

5 Kandang individu 17

6 Grafik perubahan bobot badan 19

7 Grafik perubahan total kolesterol 22

8 Grafik perubahan trigliserida 26

9 Grafik perubahan LDL 28

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 15: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Hasil analisis total kolesterol 35

2 Hasil analisis trigliserida 37

3 Hasil analisis LDL 39

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 16: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam

kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan

kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko

sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena

ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh

Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan

dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis

seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia

kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal

osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)

Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak

yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa

obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit

kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak

membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan

tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi

hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar

kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau

pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan

erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan

perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga

menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh

endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima

hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan

lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL

dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 17: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah

beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total

kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)

dan trigliserida

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas

cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui

penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi

Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)

sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan

tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP

obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis

yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP

memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas

antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku

Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi

pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada

metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain

menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah

satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin

terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot

badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL

akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi

lemak

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 18: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Rumusan Masalah

Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum

lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan

yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui

sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan

kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara

dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai

efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk

mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan

model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 19: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

TINJAUAN PUSTAKA

Monyet Ekor Panjang

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa

monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di

habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat

menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor

panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena

penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang

baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang

(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili

Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis

Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga

Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan

Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca

fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang

berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran

tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga

83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan

bobot badan 25 kg hingga 57 kg

Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)

Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis

makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-

buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 20: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan

berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau

atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya

sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)

Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai

hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih

sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena

secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan

dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)

Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet

ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan

yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti

yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat

menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al

(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor

panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada

manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut

Obesitas

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik

secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan

adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel

yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam

sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah

(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis

oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan

organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air

sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat

bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak

bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum

Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas

(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 21: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau

bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)

menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan

energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai

tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan

meningkatnya angka kematian

Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda

walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah

kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas

adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23

(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot

badan (Drewnowski dan Specter 2004)

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku

lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO

(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor

pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang

berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas

fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan

sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)

Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas

berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa

tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga

memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori

dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan

energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit

melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan

dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi

obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah

memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 22: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah

Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama

pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu

penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan

unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)

Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor

lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri

faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut

(Prasetyo dan Sadhana 2006)

Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi

juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi

spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding

pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya

endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma

Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya

proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan

proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan

adanya trombosis

Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah

Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang

dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 23: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan

Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara

mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan

sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima

Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak

atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok

sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun

yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel

lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang

mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi

menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar

hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol

dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih

lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya

(Praseto dan Sadhana 2006)

Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari

makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-

sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan

lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima

akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen

ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi

terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir

adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya

thrombus

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 24: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus

(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar

dan Sutomo Kasiman)

Lipid

Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia

terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk

menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal

molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa

berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya

sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya tiga golongan besar lipid

1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol

yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)

Vessel wall injury

Thromboplastin

Platelet agregation

Atherosclerosis

plaque ldquorupturerdquo

Platelet adhesion

Prothrombin

Thrombus

Fibrinogen

(soluble)

Thrombin

Fibrinogen(insoluble)

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 25: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida

3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol

Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari

dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam

tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam

empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan

kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar

kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis

Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam

plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol

tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut

dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein

Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density

LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density

LipoproteinHDL (Soehardi 2004)

LDL (Low Density Lipoprotein)

Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya

bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga

jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan

kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko

utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di

dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh

reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu

dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat

merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL

dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol

yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal

ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding

pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan

ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 26: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena

sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)

Trigliserida

Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah

trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam

darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga

dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar

trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan

konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara

pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat

Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan

diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah

kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam

tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya

mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism

(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan

lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang

berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan

terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida

berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma

lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk

dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga

berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)

Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan

makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti

daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan

sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida

akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi

Nikotin

Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan

pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 27: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada

konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok

(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi

penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin

tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker

Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah

meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta

dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur

dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada

arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh

melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa

Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui

aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling

banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi

oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih

besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk

senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik

saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti

merasa senang

Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu

paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok

hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam

tubuh (OrsquoConnell 2001)

Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus

kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada

dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas

kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat

membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg

bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)

Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang

nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin

dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 28: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian

dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan

berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin

dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah

nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot

licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut

Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan

konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak

berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian

nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan

namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu

dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan

perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress

Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai

obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada

hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 29: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

MATERI DAN METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni

2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)

Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor

Materi

Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca

fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet

ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu

- 5 ekor diberikan pakan A

- 5 ekor diberikan pakan B

- 5 ekor diberikan pakan C

Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat

persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash

ACUCndash09

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan

dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses

dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju

kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup

kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin

cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan

kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)

Prosedur penelitian

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan

15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian

sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok

berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 30: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama

lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning

telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)

Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua

peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan

dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)

pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat

minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL

Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan

perubahan tersebut

1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum

intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)

2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga

bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan

setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)

Gambar 4 Desain penelitian

Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan

sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah

diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum

yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 31: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan

didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot

badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan

nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan

terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh

meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan

metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan

Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 32: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni

2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair

Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman

Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan

tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan

dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan

dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat

pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-

rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni

2866plusmn174degC

Gambar 5 Kandang invidu

Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan

aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak

tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan

penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan

kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan

model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun

Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter

hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test

tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 33: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan

pada siang hari

Bobot Badan Monyet Ekor Panjang

Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi

lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat

pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami

penurunan bobot badan setiap bulannya

Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Peubah Bulan Perlakuan

Pakan A Pakan B Pakan C

Bobot

badan (Kg)

B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120

a 492 plusmn 019

a

B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099

a 470 plusmn 024

a

B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097

a 484 plusmn 031

a

B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088

a 504 plusmn 045

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol

sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)

memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan

492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan

bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-

masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa

pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi

(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak

oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning

telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah

konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas

(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil

berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 34: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat

menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam

hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan

bobot badan pada setiap hewan coba

Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan

Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah

pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058

kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata

penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi

pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn

099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada

bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219

Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar

470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045

kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase

122

Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi

penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan

sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh

adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin

Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al

(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan

pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 35: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena

meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan

mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)

Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes

Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup

lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta

latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan

fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini

disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu

sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa

disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak

seimbang dan lain halnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya

mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan

berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin

terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan

melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan

LDL

Total Plasma Kolesterol (TPC)

Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang

terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa

nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid

dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah

suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai

dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya

trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)

Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari

makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan

makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis

statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 36: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode (bulan

ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1370plusmn4289ab

2528plusmn12095abcd

1392plusmn4259ab

1 2740plusmn7839bcd

3014plusmn7303cd

1748plusmn6057abc

2 1574plusmn4575ab

3604plusmn14451d 1232plusmn3271

a

3 2660plusmn9690bcd

6378plusmn19908e 1898plusmn6279

abc

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol

hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai

kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai

kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan

kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259

mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)

kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk

kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami

keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A

cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata

(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran

normal

Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika

dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2

(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun

pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3

(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan

B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 37: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451

mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari

hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut

kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok

pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan

pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian

pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-

masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan

pakan A dan pakan C

Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol

Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai

kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada

bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah

nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan

kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras

dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan

kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus

meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta

menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam

penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang

aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 38: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai

kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C

mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah

pemberian nikotin

Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk

di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam

penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor

panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan

lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam

tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan

yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol

dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam

darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak

pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B

mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi

pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga

menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut

Trigliserida (TG)

Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam

darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah

satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel

lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba

menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral

mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida

sebelum diberi nikotin peroral

Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk

mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi

protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan

nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan

trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok

C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 39: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida

untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata

Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 596plusmn546a 424plusmn2541

a 472plusmn813

a

1 488plusmn1299a 460plusmn166

a 562plusmn3149

a

2 940plusmn6502ab

480plusmn1906a 578plusmn2581

a

3 1154plusmn8899b 920plusmn5302

ab 610plusmn1304

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang

berbeda nyata (plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin

Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik

setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida

pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik

Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara

nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)

juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok

pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3

(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin

peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906

mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata

trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami

peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok

pakan C sebesar 5833 mgdl

Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk

satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai

trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2

dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3

pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 40: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh

dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)

yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan

pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding

pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai

trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan

lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya

lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)

Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena

memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini

diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna

Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa

trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin

mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme

glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)

Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density

lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini

akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya

akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika

nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis

semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang

menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah

(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena

aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan

oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut

jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang

terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan

gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen

darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 41: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida

Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan

ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat

aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan

menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah

Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam

bentuk LDL

Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin

Periode

(bulan ke-)

PERLAKUAN

Pakan A Pakan B Pakan C

Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD

0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470

ab 6716plusmn4753

a

1 15344plusmn7049ab

1666plusmn10879ab

9416plusmn4504a

2 860plusmn1221a 26080plusmn19749

b 4604plusmn3221

a

3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519

c 7220plusmn5102

a

Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata

(plt005)

Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah

periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes

didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok

pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B

14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 42: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu

pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda

nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C

Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai

LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan

ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2

(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan

rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C

LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2

(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)

dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus

meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak

berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3

(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-

rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat

rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang

tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama

pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap

kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama

seperti nilai kolesterol

Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba

monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai

LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas

normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin

dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak

menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan

nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown

adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan

energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam

tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak

dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 43: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Gambar 9 Grafik perubahan LDL

Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok

rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak

merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi

Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih

tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL

teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana

bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis

(Benowitz 2003)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 44: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan

bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah

pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi

peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan

dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL

mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai

trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling

tinggi adalah kelompok pakan A C dan B

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi

untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan

kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 45: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia

Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical

Research Academic Press NewYork

Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine

Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American

College of Cardiology 29 1422-1431

Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the

medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology

Volume 41 497-498

Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd

Edition Thomson Learning Inc

New York

Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological

significance Physiol Rev 84277ndash359

Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby

London

Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi

Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia

Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can

physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol

33(6)712ndash719

Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid

profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted

dietary protein Indian J Med Res 571-576

Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body

weight and hematological and serum biochemical parameters in female

cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131

Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for

body weight body fat distribution and insulin resistance American

Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809

Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network

over 32 years NEJM 357370ndash379

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 46: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries

httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2

Agustus 2010]

Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New

York Plenum Press

Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health

Research Insitute University Of Kentucky

Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density

and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16

Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate

USA CRC Press

Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of

Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co

Inc New York Collier McMilland Canada Ltd

Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco

use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of

The Health Sciences Bethesda Maryland

httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf

Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7

Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta

Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air

rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan

ternak fakultas peternakan IPB

Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan

Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi

Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130

Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta

Yayasan Obor Indonesia

Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus

Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan

[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas

Peternakan IPB

Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia

Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta

New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 47: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits

(along with some negative consequences)

httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]

Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice

USA Arnold Publishers

Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca

fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology

httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]

Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao

Press Bangkok

Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874

Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill

Livingstone London

Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural

Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic

Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5

November 1997 Pages 875-883

Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu

Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat

Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta

Pustaka Sinar Harapan

Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999

Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta

OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works

httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm

Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan

monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor

Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents

20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]

Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis

Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]

httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 48: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri

monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124

Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence

etiology and treatment Phys Ther83276ndash288

Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai

bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas

Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid

Agustus 2010]

Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An

Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126

Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004

Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions

Science 3051423ndash1426

Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa

primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar

Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan

Farmasi Bogor

Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia

Kedokteran No 147 5-9

Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-

dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]

Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology

USA Mc Graw Hill

Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus

2010]

Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta

frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil

lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999

Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut

Teknologi Bandung Bandung

Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk

Factors British Blackwell Publishing

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 49: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan

sebagi model penyakit manusia dan hewan

httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-

446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]

Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia

Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-

trigliseridahtml [10 September 2010]

Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan

Angkak Jakarta Niaga Swadaya

Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel

Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online

November 13 2008

Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden

Hutchinson and Ross Inc USA

Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]

httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]

Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan

Lipid Bandung ITB

Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev

200729 49ndash61

Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku

Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang

Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB

Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child

and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child

Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 50: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol

Descriptives

Kolesterol

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval for Mean

Min Max Lower Bound Upper Bound

bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500

bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300

bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100

bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700

bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500

bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200

bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200

bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300

bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700

bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400

bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300

bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400

Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000

Contrast 164570988 1 164570988 17881 000

Deviation 960532262 10 96053226 10436 000

Within Groups 441776400 48 9203675

Total 1566879650 59

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 51: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Duncana

Interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2 3 4 5

bulan ke 2 pakan C 5 1232000

bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000

bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000

bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000

bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000

bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000

bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000

bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000

bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000

bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000

bulan ke 2 pakan B 5 3604000

bulan ke 3 pakan B 5 6378000

Sig 069 057 072 120 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 52: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida

Descriptives

Trigliserida

N Mean Std

Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean Min Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500

bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300

bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900

bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100

bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100

bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600

bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400

bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000

bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600

bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400

bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400

bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100

Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig

Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083

Contrast 9237622 1 9237622 6045 018

Deviation 20829511 10 2082951 1363 226

Within Groups 73348800 48 1528100

Total 103415933 59

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 53: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Trigliserida

Duncana

interaksi N

Subset for alpha = 005

1 2

bulan ke 0 pakan B 5 424000

bulan ke 1 pakan B 5 460000

bulan ke 0 pakan C 5 472000

bulan ke 2 pakan B 5 480000

bulan ke 1 pakan A 5 488000

bulan ke 1 pakan C 5 562000

bulan ke 2 pakan C 5 578000

bulan ke 0 pakan A 5 596000

bulan ke 3 pakan C 5 610000

bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000

bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000

bulan ke 3 pakan A 5 1154000

Sig 086 379

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 54: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL

Descriptives

LDL

N Mean Std Deviation Std Error

95 Confidence Interval

for Mean

Mini Max

Lower

Bound

Upper

Bound

bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200

bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140

bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020

bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080

bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800

bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280

bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000

bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440

bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480

bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140

bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340

bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680

Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig

Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000

Within Groups 614566672 48 12803472

Total 1546594037 59

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran
Page 55: SKRIPSI EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total ... · Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang ... kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 005

1 2 3

bulan ke 2 pakan A 5 86000

bulan ke 0 pakan A 5 128800

bulan ke 2 pakan C 5 460400

bulan ke 3 pakan A 5 623200

bulan ke 0 pakan C 5 671600

bulan ke 3 pakan C 5 722000

bulan ke 1 pakan C 5 941600

bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200

bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400

bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000

bulan ke 2 pakan B 5 2608000

bulan ke 3 pakan B 5 4744000

Sig 067 135 1000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000

  • Cover
  • Pernyataan
  • Abstract
  • Ringkasan
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Prakata
  • Riwayat Hidup
  • Daftar Isi
  • Daftar Tabel
  • Daftar Gambar
  • Daftar Lampiran
  • Pendahuluan
  • Tinjauan Pustaka
  • Materi dan Metode
  • Hasil dan Pembahasan
  • Simpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
  • Lampiran