skripsi evaluasi bobot badan dan profil lipid (total ... · penelitian ini dilakukan untuk...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi
Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
NIM B04061811
ABSTRACT
MIKE NUR ANNISA Evaluation of Body Weight and Lipid Profile (Total
plasma cholesterol triglyceride LDL) in Long-tailed Macaque (Macaca
fascicularis) With High Fat Diet and Nicotine Intervention Under supervision
of R P AGUS LELANA and ERNI SULISTIAWATI
The purpose of this study were to obtain information about body weight and
lipid profile of 15 male Long-tailed macaques before and after per oral
nicotine Animals were devided in three groups with different compount of diet
diet type A (tallow) diet type B (tallow and yolk egg) and diet type C (commercial
diet-Monkey chow) Each groups consisted of five monkeys The study used a
complete randomized design (ANOVA) to analyzes of body weight and lipid
profile There was not significant decrease (pgt005) in the values of body weight
However based on the lipid analysis revealed that there were significant increase
in total plasma cholesterol concentration (plt005) for all type of diet and
significant increase in LDL concentration (plt005) especially for diet type B
Triglyceride concentration significant increase (plt005) subsequently from diet
type A diet type C and diet type B
Keywords Long-tailed macaques nicotine body weight lipid profile
RINGKASAN
MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil
Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin
Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida
serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan
hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap
kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12
jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian
dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian
yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian
nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid
memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total
kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan
yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida
mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang
paling tinggi kelompok pakan A C dan B
Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid
copyHak Cipta milik IPB tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan
penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi
Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
NIM B04061811
ABSTRACT
MIKE NUR ANNISA Evaluation of Body Weight and Lipid Profile (Total
plasma cholesterol triglyceride LDL) in Long-tailed Macaque (Macaca
fascicularis) With High Fat Diet and Nicotine Intervention Under supervision
of R P AGUS LELANA and ERNI SULISTIAWATI
The purpose of this study were to obtain information about body weight and
lipid profile of 15 male Long-tailed macaques before and after per oral
nicotine Animals were devided in three groups with different compount of diet
diet type A (tallow) diet type B (tallow and yolk egg) and diet type C (commercial
diet-Monkey chow) Each groups consisted of five monkeys The study used a
complete randomized design (ANOVA) to analyzes of body weight and lipid
profile There was not significant decrease (pgt005) in the values of body weight
However based on the lipid analysis revealed that there were significant increase
in total plasma cholesterol concentration (plt005) for all type of diet and
significant increase in LDL concentration (plt005) especially for diet type B
Triglyceride concentration significant increase (plt005) subsequently from diet
type A diet type C and diet type B
Keywords Long-tailed macaques nicotine body weight lipid profile
RINGKASAN
MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil
Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin
Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida
serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan
hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap
kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12
jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian
dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian
yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian
nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid
memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total
kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan
yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida
mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang
paling tinggi kelompok pakan A C dan B
Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid
copyHak Cipta milik IPB tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan
penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
ABSTRACT
MIKE NUR ANNISA Evaluation of Body Weight and Lipid Profile (Total
plasma cholesterol triglyceride LDL) in Long-tailed Macaque (Macaca
fascicularis) With High Fat Diet and Nicotine Intervention Under supervision
of R P AGUS LELANA and ERNI SULISTIAWATI
The purpose of this study were to obtain information about body weight and
lipid profile of 15 male Long-tailed macaques before and after per oral
nicotine Animals were devided in three groups with different compount of diet
diet type A (tallow) diet type B (tallow and yolk egg) and diet type C (commercial
diet-Monkey chow) Each groups consisted of five monkeys The study used a
complete randomized design (ANOVA) to analyzes of body weight and lipid
profile There was not significant decrease (pgt005) in the values of body weight
However based on the lipid analysis revealed that there were significant increase
in total plasma cholesterol concentration (plt005) for all type of diet and
significant increase in LDL concentration (plt005) especially for diet type B
Triglyceride concentration significant increase (plt005) subsequently from diet
type A diet type C and diet type B
Keywords Long-tailed macaques nicotine body weight lipid profile
RINGKASAN
MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil
Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin
Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida
serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan
hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap
kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12
jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian
dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian
yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian
nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid
memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total
kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan
yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida
mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang
paling tinggi kelompok pakan A C dan B
Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid
copyHak Cipta milik IPB tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan
penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
RINGKASAN
MIKE NUR ANNISA B04061811 2010 Evaluasi Bobot Badan Dan Profil
Lipid (Total kolesterol Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak Dan Intervensi Nikotin
Skripsi Dibimbing oleh RP AGUS LELANA dan ERNI SULISTIAWATI
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
perubahan bobot badan dan profil lipid khususnya total kolesterol trigliserida
serta LDL dari 15 monyet ekor panjang jantan akibat intervensi nikotin peroral
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap tahap pertama adalah pembentukan
hewan model obesitas yang telah berlangsung selama satu tahun Tahap
kedua yakni pemberian nikotin cair dalam pakan (075 mgkg bobot badan12
jam) selama tiga bulan dari Maret hingga Juni 2009 Data penelitian kemudian
dianalisis menggunakan statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan Hasil penelitian
yang didapat menunjukkan terjadi penurunan bobot badan selama pemberian
nikotin peroral tetapi tidak signifikan (pgt005) Sedangkan dari pemeriksaan lipid
memperlihatkan terjadi peningkatan signifikan (plt005) untuk nilai total
kolesterol pada semua kelompok pakan dan nilai LDL mengalami peningkatan
yang signifikan (plt005) terutama pada kelompok pakan B Nilai trigliserida
mengalami peningkatan yang signifikan (plt005) secara berurutan dari yang
paling tinggi kelompok pakan A C dan B
Kata Kunci Monyet ekor panjang nikotin bobot badan profil lipid
copyHak Cipta milik IPB tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan
penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
copyHak Cipta milik IPB tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan
penelitian penulisan karya ilmiah penyusunan laporan penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
EVALUASI BOBOT BADAN DAN PROFIL LIPID (Total
Kolesterol Trigliserida dan LDL) PADA MONYET EKOR
PANJANG (Macaca fascicularis) DENGAN DIET TINGGI
LEMAK DAN INTERVENSI NIKOTIN
MIKE NUR ANNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi Evaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
Trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang
(Macaca fascicularis) Dengan Diet Tinggi Lemak dan
Intervensi Nikotin
Nama Mahasiswa Mike Nur Annisa
NI M B04061811
Program Studi Kedokteran Hewan
Disetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drh R P Agus Lelana SpMp MSi DR drh Erni Sulistiawati SpP1
NIP 195908101985031004 NIP 196710122007012001
Diketahui
Wakil Dekan FKH- IPB
DR Nastiti Kusumorini
NIP 196212051987032001
Tanggal lulus
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
PRAKATA
Tiada kata yang terindah untuk diucapkan selain ucapan Alhamdulillah
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
rahim-Nya sehingga penulis dapat menyelesasikan skripsi ini Penelitian ini
berjudul ldquoEvaluasi Bobot Badan dan Profil Lipid (Total kolesterol
trigliserida dan LDL) Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Dengan Diet Tinggi Lemak dan Intervensi Nikotinrdquo
Dalam penyusunan tulisan ini berbagai pihak telah banyak membantu
dalam proses penyelesaian oleh karena itu perkenankanlah penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada
1 Drh R P Agus Lelana SpMp MSi selaku pembimbing pertama dan DR
Drh Erni Sulistawati SpP1 selaku pembimbing kedua yang telah banyak
mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
2 Bapak Prof drh Dondin Sajuthi MSt PhD yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyusun tesis
ini
3 Bapak DR drh Joko Pamungkas MSc selaku ketua Pusat Studi Satwa
Primata-LPPM IPB
4 Ibu DR dr Irma H Suparto yang telah memberikan arahan dan ijin dalam
penelitian ini
5 drh Chusnul Choliq MSMM yang memberikan masukan dalam penulisan
skripsi ini
6 PT IndoAnilab dan stafnya (drh Dewi Mba Eva Sudirman Komang Erik
Pak Udin dan staf lainnya) yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian ini
7 Bagian Laboratorium Patologi PSSP LPPM-IPB
8 Ni Made Ferawati rekan satu penelitian yang telah banyak membantu
berdiskusi dan saling menyemangati selama penulis melakukan penelitian
9 Adik-adikku M Faisal Zulfahmi dan Zahra N Nafisah terimakasih atas doa
dan dorongannya
10 Teman-teman Aesculapius dengan semua dukungan semangat suka dan
duka dalam kebersamaan selama kuliah di FKH-IPB
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
11 Semua pihak yang telah memberikan dukungan dengan caranya masing-
masing
12 Terkhusus kepada kedua Orangtuaku atas curahan doa semangat nasihat
biaya waktu dan kesabaran yang tiada henti dicurahkan untuk penulis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan
ini
Bogor Oktober 2010
Mike Nur Annisa
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 6 November 1987 di Tasikmalaya
Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak
Kosasih dan ibu Mimin Armilah Penulis menyelesaikan pendidikan SD dan
SMP di Kecamatan Margahayu Selatan Kabupaten Bandung sedangkan SMU
di Kotamadya Bandung Tengah
Tahun 2006 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bandung dan pada tahun
yang sama diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB Penulis
kemudian memilih mayor Kedokteran Hewan Selama kuliah penulis aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan Pada tahun 2008 penulis tercatat sebagai anggota
Himpunan Minat dan Profesi Satwaliar FKH-IPB serta aktif dalam kegiatan
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia(IMAKAHI) Tahun 2009 penulis
menjadi Ketua divisi bagian internal HIMPRO SATLI dan hingga saat ini masih
menjadi anggota HIMPRO SATLI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT i
RINGKASAN ii
LEMBAR PENGESAHAN v
PRAKATA vi
RIWAYAT HIDUP viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Rumusan Masalah 3
Manfaat 3
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang 4
Obesitas 5
Aterosklerosis 6
Lipid 8
Kolesterol 10
LDL 10
Trigliserida 11
Nikotin 11
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat 14
Materi 14
Alat dan Bahan 14
Prosedur penelitian 14
Rancangan percobaan 16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian 17
Bobot badan Monyet Ekor Panjang 18
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang 20
Total Plasma Kolesterol 20
Trigliserida 23
LDL 26
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 18
2 Rataan total kolesterol MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 21
3 Rataan trigliserida MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 24
4 Rataan LDL MEP sebelum dan sesudah intervensi nikotin 26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) 4
2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah 7
3 Mekanisme pembentukan trombus 9
4 Desain penelitian 15
5 Kandang individu 17
6 Grafik perubahan bobot badan 19
7 Grafik perubahan total kolesterol 22
8 Grafik perubahan trigliserida 26
9 Grafik perubahan LDL 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Hasil analisis total kolesterol 35
2 Hasil analisis trigliserida 37
3 Hasil analisis LDL 39
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup sangat beragam
kebanyakan dipengaruhi oleh konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan
kolesterol Pola hidup masyarakat yang beragam dapat meningkatkan resiko
sindrom metabolik salah satunya obesitas Kondisi ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara jumlah asupan makanan dan pengeluaran dari tubuh
Obesitas menimbulkan efek yang berhubungan dengan kualitas hidup dan
dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam perkembangan penyakit kronis
seperti kardiovaskular stroke diabetes mellitus type II hipertensi dislipidemia
kanker (payudara endometrium prostat dan usus besar) gagal ginjal
osteoarthritis gangguan pernapasan bahkan depresi (Racette et al 2003)
Makanan sebagai sumber energi dan penghasil kalori mengandung lemak
yang berhubungan dengan kadar kolesterol dalam tubuh Telah disebutkan bahwa
obesitas sebagai sindrom metabolik merupakan predisposisi penyakit
kardiovaskuler dan dislipidemia Lemak dalam kadar normal tidak
membahayakan tubuh tapi jika pasokan untuk tubuh terlalu banyak dan kebutuhan
tubuh sudah dipenuhi dapat mengganggu sehingga mengakibatkan kondisi
hiperlipidemia Hiperlipidemia dapat ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol (hiperkolesterolemia) tingginya trigliserida (hipertrigliseridemia) atau
pun keduanya Keadaan ini dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu resiko obesitas berhubungan
erat dengan proses pembentukan plak aterosklerosis yang ditandai dengan
perubahan pada dinding arteri akibat adanya akumulasi lipid sehingga
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri (Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis didefinisikan sebagai suatu keadaan arteri yang ditandai oleh
endapan lemak trombosit makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima
hingga tunika media (Santoso dan Setiawan 2005) Awal terjadinya endapan
lemak menjadi plak aterosklerosis ini berkaitan erat dengan proses oksidasi LDL
dalam pembuluh darah yang pada akhirnya akan mengakibatkan disfungsi dan
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
kematian sel (Ross 1999) Dalam pemeriksaan klinis terhadap lipid darah
beberapa parameter diukur untuk mendiagnosa status hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan resiko aterosklerosis seperti total
kolesterol (TPC) high density lipoprotein (HDL) low density lipoprotein (LDL)
dan trigliserida
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas
cara penanganan dan mekanisme pengobatan akibat sindrom metabolik melalui
penggunaan hewan model baik rodensia dan maupun satwa primata Pusat Studi
Satwa Primata LPPM IPB telah mengembangkan monyet ekor panjang (MEP)
sebagai hewan model obesitas dengan perlakuan pakan tinggi lemak Perlakuan
tersebut telah dilakukan selama kurang lebih satu tahun untuk mendapatkan MEP
obes Keunggulan hewan model ini antara lain memiliki respon patofisiologis
yang hampir sama dengan manusia Disamping itu gejala obesitas pada MEP
memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada manusia
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi dan menurunkan obesitas
antara lain dengan diet yang ketat aktivitas fisik dan modifikasi perilaku
Penggunaan obat alternatif untuk mengatasi dan menurunkan obesitas menjadi
pilihan seperti halnya penggunaan nikotin Nikotin memiliki efek langsung pada
metabolisme jaringan adipose (leptin ghrelin dan neuropeptide Y) Namun selain
menurunkan bobot nikotin juga berpengaruh terhadap respon tubuh lainnya Salah
satu aspek yang menarik untuk dipelajari adalah melihat pengaruh nikotin
terhadap profil lipid (kolesterol LDL dan trigliserida)
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penurunan bobot
badan dan profil lipid khususnya kadar kolesterol total trigliserida serta LDL
akibat pemberian nikotin peroral pada monyet ekor panjang dengan diet tinggi
lemak
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Rumusan Masalah
Lipid merupakan komponen tubuh yang sangat penting Secara umum
lipid berperan sebagai energi dalam berbagai proses metabolisme tubuh Makanan
yang masuk akan diedarkan dari saluran pencernaan ke seluruh tubuh melalui
sirkulasi darah Makanan yang tidak seimbang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yaitu obesitas Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai cara
dilakukan salah satunya dengan pemberian nikotin Namun nikotin mempunyai
efek lain yang luas terhadap tubuh sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut diantaranya terhadap profil lipid Hal ini terutama dilakukan untuk
mendapatkan informasi ada tidaknya resiko terhadap penyakit aterosklerosis
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
perubahan bobot badan dan profil lipid monyet ekor panjang sebagai hewan
model obesitas akibat intervensi nikotin cair peroral
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
TINJAUAN PUSTAKA
Monyet Ekor Panjang
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA 2010) menyatakan bahwa
monyet ekor panjang termasuk jenis satwa primata yang tidak dilindungi karena di
habitat alamnya populasi jenis primata ini melimpah dan di beberapa tempat
menjadi hama bagi tanaman pangan yang ditanam ditepi hutan Monyet ekor
panjang merupakan jenis primata yang paling umum dikenal karena
penyebarannya luas dan sifatnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru Pengelompokkan monyet ekor panjang dalam taksonomi menurut Lang
(2006) adalah sebagai berikut Kelas mammalia Ordo primata Famili
Cercopithecidae Genus Macaca Spesies Macaca fascicularis
Monyet ekor panjang sebagai nama umum di Indonesia sering disebut juga
Long-tailed macaque Crab-eating monkey dan Cynomolgus monkey (Hendras dan
Supriatna 2000) Lekagul dan McNeely (1977) juga menjelaskan Macaca
fascicularis dinamakan monyet ekor panjang karena memiliki ekor yang panjang
berkisar antara 80 hingga 100 dari total panjang kepala dan tubuh Ukuran
tubuh jantan adalah 412 mm hingga 648 mm dengan bobot badan 47 kg hingga
83 kg (Fortman 2002) Betina mempunyai panjang 385 mm hingga 503 mm dan
bobot badan 25 kg hingga 57 kg
Gambar 1 Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
Monyet ekor panjang dikenal sebagai hewan pemakan segala jenis
makanan (omnivora) namun komposisinya mengandung lebih banyak buah-
buahan (60) selebihnya berupa bunga daun muda biji dan umbi Monyet ekor
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
panjang yang hidup di rawa-rawa terkadang turun ke tanah pada saat air surut dan
berjalan menyusuri sungai mencari serangga Monyet yang hidup di daerah bakau
atau pesisir sering dijumpai memakan kepiting atau jenis moluska lainnya
sehingga monyet ini disebut Crabs eating macaque (Hendras dan Supriatna 2000)
Monyet ekor panjang memiliki peran dalam bidang biomedis sebagai
hewan model penelitian Alasan dipilihnya sebagai hewan model yang lebih
sering digunakan dibandingkan dengan hewan laboratorium lainnya adalah karena
secara anatomis dan fisiologis satwa primata ini mempunyai banyak kemiripan
dengan manusia dibandingkan dengan hewan model lainnya (Sajuthi et al 1993)
Menurut Sulaksono (2002) bahwa variasi nilai rujukan parameter faal monyet
ekor panjang masih ada dalam batas yang dapat ditolerir untuk hewan percobaan
yang dipelihara dengan kondisi pemeliharaan konvensional sehingga para peneliti
yang menggunakan monyet sebagai hewan model penelitiannya dapat
menggunakan nilai rujukan tersebut sebagai salah satu referensinya Putra et al
(2006) menyatakan bahwa gejala obesitas pada monyet khususnya monyet ekor
panjang (MEP) memiliki kemiripan dengan pola obesitas seperti yang terjadi pada
manusia yakni dengan adanya penimbunan lemak di sekitar perut
Obesitas
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi yang efisien baik
secara langsung maupun tidak langsung ketika tersimpan di dalam jaringan
adiposa Gabungan lemak dan protein merupakan unsur penting pembentukan sel
yang terdapat baik dalam membran sel maupun mitokondria yang ada di dalam
sitoplasma dan juga berfungsi sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah
(Murray et al 1999) Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis
oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut diantara berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan Lipid bersifat tidak larut dalam air
sehingga lipid berikatan dengan protein membentuk lipoprotein hingga dapat
bercampur dengan air Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak
bebas (free fatty acidFFA) yang melekat pada albumin serum
Timbunan lemak yang berlebihan merupakan salah satu keadaan obesitas
(Murray et al 1999) Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
terhadap kesehatan lebih tinggi dibandingkan lemak yang berada di paha atau
bagian tubuh lainnya (Roche Indonesia 2008) Mokagon dan Ikhsan (2007)
menambahkan bahwa obesitas adalah suatu keadaan yang disebabkan cadangan
energi yang tersimpan pada jaringan lemak sangat meningkat hingga mencapai
tingkat tertentu yang terkait erat dengan gangguan kondisi kesehatan tertentu dan
meningkatnya angka kematian
Obesitas sering disamakan dengan overweight padahal keduanya berbeda
walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan bobot badan Overweight adalah
kondisi dimana bobot badan melebihi bobot badan normal Sedangkan obesitas
adalah kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak melebihi 18ndash23
(rata-rata 20) pada pria dan 25ndash30 (rata-rata 25) pada wanita dari bobot
badan (Drewnowski dan Specter 2004)
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik tingkah laku
lingkungan fisiologis sosial dan budaya (Racette et al 2003) Penelitian WHO
(2006) menyimpulkan bahwa tingkah laku dan lingkungan merupakan faktor
pertama penyebab obesitas dalam dua dekade terakhir Faktor lingkungan yang
berperan sebagai penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan aktivitas
fisik trauma (neurologik atau psikologik) obat-obatan (golongan steroid) dan
sosial ekonomi (Merdikoputro 2006)
Hasil penelitian Chen et al (2002) menyebutkan bahwa obesitas
berhubungan dengan peningkatan sintesis dan sekresi leptin dari jaringan adiposa
tingginya resiko diabetes mellitus dan tingginya level hematosit Pola makan juga
memberikan peran yang besar terhadap obesitas Pola makan yang tinggi kalori
dan lemak menyebabkan keseimbangan energi yang positif (terjadi penimbunan
energi dalam bentuk lemak) Perubahan tingkah laku pada individu yang sedikit
melakukan aktivitas cenderung lebih mudah terjadinya obesitas bila dibandingkan
dengan individu yang banyak melakukan aktivitas dan cenderung tidak terjadi
obesitas (Racette et al 2003) Diet berprotein tinggi dan karbohidrat rendah
memiliki efek jangka panjang yang tidak baik (Siagian 2006)
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Aterosklerosis merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah
Penyakit ini sangat penting dan berbahaya karena efeknya yang serius terutama
pada jantung dan otak (McFarlane 2000) Aterosklerosis merupakan salah satu
penyakit yang secara progesif dikarakterisasi oleh adanya akumulasi lipid dan
unsur-unsur fibrosa pada dinding pembuluh darah terutama arteri (Libby 2002)
Aterosklerosis disebabkan faktor genetik serta intensitas dan lama paparan faktor
lingkungan (hemodinamik metabolik kimiawi eksogen infeksi virus dan bakteri
faktor imunitas dan faktor mekanis) dan atau interaksi berbagai faktor tersebut
(Prasetyo dan Sadhana 2006)
Aterosklerosis tidak hanya berupa proses yang bersifat degeneratif tapi
juga lebih seperti sebuah proses yang sangat aktif dimana melibatkan substansi
spesifik dari proses peradangan kronis dan perbaikan dari bagian dinding
pembuluh darah (Ross 1999) Aterosklerosis merupakan proses terbentuknya
endapan berlemak pada pembuluh darah arteri yang disebut atheroma
Aterosklerosis terjadi meliputi proses yang kompleks termasuk di dalamnya
proses patologi seperti kerusakan endotel keberadaan monosit peradangan
proliferasi sel dinding pembuluh darah akumulasi lipid nekrosis kalsifikasi dan
adanya trombosis
Gambar 2 Plak aterosklerosis pada pembuluh darah
Lesio aterosklerotik terutama terjadi pada arteri elastis berukuran sedang
dan besar serta arteri muskularis Lesi tersebut dapat menimbulkan iskemik
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
jantung otak atau ekstremitas yang menyebabkan terjadinya infark (Prasetyo dan
Sadhana 2006) Perubahan paling awal (Lesi inisiasi) bisa terdeteksi secara
mikroskopik dan kimiawi yang secara seluler ditandai dengan penambahan
sejumlah sel busa di tunika intima arteri dan penebalan adaptif tunika intima
Berlanjut pada Lesi tipe II (garis lemakfatty streak) berupa garis-garis bercak
atau bintik berwarna kuning di permukaan intima arteri dan terdapat sekelompok
sel yang dalam sitoplasmanya terlihat gelembung- gelembung mirip busa sabun
yang disebut sel busa (foam cell) Lesi ke III ditandai dengan timbunan partikel
lipid ekstrasel yang identik dengan Lesi tipe II di sekitar lapisan miosit yang
mengalami penebalan pada tunika intimanya Pada lesi lanjut yang terbagi
menjadi tipe IV V dan VI terdapat deposit lipid ekstrasel yang cukup besar
hingga merusak intima juga terjadi mekanisme trombotik yang lebih menonjol
dalam mempercepat terjadinya aterosklerosis Sedangkan pada stadiun yang lebih
lanjut deposit lipid memodifikasi tunika media dan adventisia di bawahnya
(Praseto dan Sadhana 2006)
Prasetyo dan Sadhana (2006) juga menyebutkan sel busa ini berasal dari
makrofag yang berisi ester kolesterol Pada tahapan ini terjadi penumpukan sel-
sel busa sehingga mendesak endothel Selain sel busa juga akan terlihat tumpukan
lemak ekstra sel yang terjadi karena nekrosis sel busa tadi Pada lapisan intima
akan ditemui limfosit sel-sel otot polos serta kolagen Keberadaan serat kolagen
ini menimbulkan bercak berserat (fibrous plaque) Walaupun dalam kondisi
terdesak seperti itu sel- sel endothel akan terlihat masih utuh Proses terakhir
adalah lesi kompleks yaitu terjadinya nekrosis endothel yang memicu terjadinya
thrombus
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Gambar 3 Mekanisme pembentukan thrombus
(Patofisiologi dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner T Bahry Anwar
dan Sutomo Kasiman)
Lipid
Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh baik hewan dan manusia
terutama dalam otak mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
metabolisme secara umum Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk
menyimpan energy komponen structural membran sel dan sebagai reseptor sinyal
molekul (Wirahadikusumah M 1999) Shofyan (2010) menjelaskan bahwa
berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya
sumber penghasilnya kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya
Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya tiga golongan besar lipid
1 Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol
yaitu lemakgliserida dan lilin (waxes)
Vessel wall injury
Thromboplastin
Platelet agregation
Atherosclerosis
plaque ldquorupturerdquo
Platelet adhesion
Prothrombin
Thrombus
Fibrinogen
(soluble)
Thrombin
Fibrinogen(insoluble)
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
2 Lipid gabungan yaitu fosfolipid serebrosida
3 Lipid turunan contohnya asam lemak gliserol dan sterol
Kolesterol
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang 80 dihasilkan dari
dalam tubuh (hati) dan sisanya dari luar tubuh untuk bermacam fungsi di dalam
tubuh antara lain membentuk dinding sel vitamin D produksi hormon dan asam
empedu (Jae 2003) Kolesterol yang berasal dari makanan dapat meningkatkan
kadar kolesterol darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar
kolesterol dalam darah merupakan suatu faktor resiko terjadinya ateroklerosis
Pada umumnya kolesterol tidak larut dalam air yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah Agar dapat diangkut ke dalam peredaran darah maka kolesterol
tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air Ikatan antara kolesterol dengan protein ini disebut lipoprotein
Lipoprotein ini terbagi menjadi empat macam yaitu kilomikron Low Density
LipoproteinLDL Very Low Density LipoproteinVLDL dan High Density
LipoproteinHDL (Soehardi 2004)
LDL (Low Density Lipoprotein)
Jenis kolesterol ini dianggap sebagai ldquokolesterol jahatrdquo karena berbahaya
bagi tubuh LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah sehingga
jika kadar LDL tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya pengendapan
kolesterol pada pembuluh darah LDL inilah yang menjadi salah satu faktor resiko
utama penyakit kardiovaskuler (Boyer RF 2002) Reseptor LDL yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi Pembentukan LDL oleh
reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah Disamping itu
dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak (scavenger cell) yang dapat
merusak LDL Melalui jalur sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL
dioksidasi sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-sel perusak Bila hal
ini terjadi selama bertahun-tahun kolesterol akan menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak Plak akan bercampur dengan protein dan
ditutupi oleh sel otot serta kalsium Hal inilah kemudian yang dapat berkembang
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
menjadi aterosklerosis Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena
sebagian besar (50-75) reseptor LDL terdapat di dalam hati (Almatsier 2006)
Trigliserida
Selain LDL dan HDL yang penting untuk diketahui juga adalah
trigliserida Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam
darah dan organ tubuh lainnya Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
trigliserida dalam darah seperti konsumsi karbohidrat berlebih obesitas dan
konsumsi alcohol (Montgomery et al 1993) Selama terjadi keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran kolesterol maka tubuh akan tetap sehat
Lemak dan karbohidrat yang tidak digunakan oleh tubuh akan disimpan
diluar jaringan hati seperti pembuluh darah otot dan jaringan lemak di bawah
kulit dalan bentuk trigliserida Trigliserida (TG) merupakan lemak utama di dalam
tubuh yang sangat erat kaitannya dengan kolesterol di mana keduanya
mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses metabolism
(Wijayakusuma 2003) Trigliserida dibentuk oleh tubuh di hati dari gliserol dan
lemak yang berasal dari makanan atau dari kelebihan kalori akibat makan yang
berkelebihan Trigliserida merupakan komponen kimia yang kebanyakan
terbentuk dari lemak dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh Trigliserida
berada dalam plasma darah dan bersama dengan kolesterol membentuk plasma
lipid TG dalam plasma berasal dari lemak yang ada dalam makanan atau dibentuk
dalam tubuh dari sumber energi seperti karbohidrat Regulasi hormon juga
berpengaruh terhadap pelepasan trigliserida dari jaringan lemak (Santoso 2008)
Meningkatnya kadar trigliserida dipicu oleh pengkonsumsian bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi seperti
daging mentega minyak sawit minyak kelapa keju santan alkohol dan
sebagainya secara berkelebihan (Wijayakusuma 2003) Kelebihan trigliserida
akan ditimbun dalam jaringan di bawah kulit sebagai cadangan energi
Nikotin
Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid yang banyak ditemukan
pada tumbuhan Nikotin cukup berpotensial untuk meracuni syaraf Masyarakat
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
sering menggunakannya sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida Pada
konsentrasi rendah zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok
(Wikipedia 2010) Nikotin memiliki efek karsinogenik terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker
Nikotin dapat menginduksi beberapa efek fisiologis diantaranya adalah
meningkatkan tekanan darah kadar glukosa dan asam laktat di dalam darah serta
dapat menstimulasi pelepasan katekolamin Pemberian nikotin yang dicampur
dengan pakan atherogenik dan kondisi stress hewan dapat memicu gangguan pada
arteri jantung dan epithelium (Diana 1990) Nikotin masuk ke dalam tubuh
melalui difusi pada kulit paru-paru dan membran mukosa
Nikotin bergerak masuk ke pembuluh darah kemudian nikotin melalui
aliran darah ke otak dan kemudian dikirim ke seluruh tubuh Tetapi nikotin paling
banyak masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi (merokok) Paru-paru dipenuhi
oleh jutaan alveoli alveoli ini memberikan area permukaan besar - 90 kali lebih
besar daripada kulit dan dengan demikian menyediakan akses cukup untuk
senyawa nikotin dan lainnya (OrsquoConnell 2001) Dalam waktu 10 sampai 15 detik
saat menghisap rokok kebanyakan perokok mengalami efek nikotin seperti
merasa senang
Nikotin tidak bertahan di tubuh terlalu lama Nikotin mempunyai waktu
paruh sekitar 60 menit yang berarti bahwa enam jam setelah menghisap rokok
hanya sekitar 0031 mg dari 1 mg nikotin yang dihirup yang masih bertahan dalam
tubuh (OrsquoConnell 2001)
Nikotin memiliki nama kimia 3-(1-methyl-2-pyrrolidinyl) pyridine rumus
kimia C10H14N2 titidk didihnya 2470C dan memiliki kepadatan 101 gml Pada
dosis yang rendah nikotin memiliki efek merangsang meningkatkan aktivitas
kewaspadaan dan daya ingat Dosis mematikan nikotin yang dilaporkan dapat
membunuh 50 populasi dalah 50mgkg bobot badan untuk tikus dan 3mgkg
bobot badan untuk mencit (Wikipedia 2006)
Dari segi farmakologi ada tiga masalah yang perlu diperhatikan tentang
nikotin yaitu absorpsi nikotin keracunan nikotin dan daya kerja nikotin Nikotin
dapat diserap melalui kulit saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
bernuansa basa (Gilman et al 1980) Keracunan dapat terjadi karena pemakaian
dosis yang kurang tepat dalam arti terlalu tinggi Dengan kontrol yang ketat dan
berhati-hati dalam arti terlalu tinggi dalam pemakaian dosis efek buruk nikotin
dapat diatasi (Jones 1974) Menurut Gilman et al (1980) pada dosis rendah
nikotin akan merangsang aktifitas urat syaraf dan otot urat syaraf dan otot-otot
licin tetapi pada dosis tinggi nikotin memblokir aktifitas organ-organ tersebut
Menurut Grunberg (2007) nikotin memiliki dampak dapat menekan
konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan pada tikus jantan namun tidak
berpengaruh pada tikus betina pada masa pertumbuhan Penghentian pemberian
nikotin dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan pada tikus jantan
namun tidak pada tikus betina Selain itu nikotin memiliki manfaat positif yaitu
dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dan daya ingat meningkatkan
perasaan senang pada penyakit Alzeimer dan Parkinson serta mengurangi stress
Menurut June Russellrsquos Health Facts (2004) nikotin juga dapat dijadikan sebagai
obat radang usus besar selain itu nikotin dapat memperkuat syaraf pada
hippocampus yang berperan dalam proses belajar dan daya ingat
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
MATERI DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan Juni
2009 menggunakan fasilitas hewan coba Pusat Studi Satwa Primata (PSSP)
Taman Kencana serta Laboratorium Patologi PSSP ndash LPPM IPB Lodaya Bogor
Materi
Pada penelitian ini digunakan 15 monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) dengan jenis kelamin jantan dan rataan umur 6-8 tahun Monyet
ekor panjang ini diberi perlakuan pakan yang berbeda yaitu
- 5 ekor diberikan pakan A
- 5 ekor diberikan pakan B
- 5 ekor diberikan pakan C
Penggunaan monyet ekor panjang dalam penelitian ini telah mendapat
persetujuan dari komite kesejahteraan hewan dengan nomor ACUC 04ndashIAndash
ACUCndash09
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang pemeliharaan
dan pengendalian (06 x 06 x 9 m) timbangan digital tempat penampungan feses
dan urin syringe tabung berisi antikoagulan (EDTA) personal equipment (baju
kandang sarung tangan pelindung mata sepatu boot masker dan penutup
kepala) tempat makan dan minum hewan serta alat Fotometer 5010
Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah desinfektan nikotin
cair formalin larutan fiksasi bahan pakan A (tallow) pakan B (tallow dan
kuning telur) dan pakan C (Monkey chow)
Prosedur penelitian
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya menggunakan
15 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) jantan Merujuk metode penelitian
sebelumnya (Oktarina 2009) hewan coba dibagi dalam tiga kelompok
berdasarkan jenis pakannya dengan masing-masing kelompok terdiri dari lima
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
ekor MEP Ketiga jenis pakan tersebut adalah pakan A dengan kandungan utama
lemak sapi (tallow) pakan B dengan kandungan utama lemak sapi dan kuning
telur serta pakan C berupa pakan komersil (Monkey chow)
Sebelum intervensi nikotin dilakukan pengambilan data untuk semua
peubah yang digunakan (Februari ndash Maret 2009) Intervensi nikotin cair dengan
dosis 075 mgkg bobot badan dilakukan selama tiga bulan (Maret ndash Juni 2009)
pada ketiga jenis pakan Pengamatan untuk semua peubah dilakukan setiap empat
minggu sekali yang meliputi bobot badantotal kolesterol trigliserida dan LDL
Oleh karena itu penelitian ini dibagi dalam dua bagian guna membandingkan
perubahan tersebut
1 Pengumpulan data pada bulan pertama untuk semua peubah sebelum
intervensi nikotin merupakan data awal (B 0)
2 Pengamatan pada semua peubah setelah intervensi nikotin selama tiga
bulan (B 1 atau satu bulan setelah intervensi nikotin B 2 atau dua bulan
setelah intervensi nikotin dan B 3 atau tiga bulan setelah intervensi nikotin)
Gambar 4 Desain penelitian
Pengambilan darah dilakukan setiap empat minggu sekali Hewan
sebelumnya dibius dengan ketamin 10mgkg BB kemudian ditimbang Darah
diambil dari bagian vena femoralis kemudian dimasukkan ke dalam tabung vakum
yang berisi antikoagulan (EDTA) untuk mendapatkan plasma darah Plasma darah
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
yang diperoleh lalu dianalisis dengan alat Fotometer 5010 dari alat tersebut akan
didapatkan hasil print out berupa data lipid Peubah yang diperoleh meliputi bobot
badan (kg) nilai total plasma kolesterol (TPC) dan trigliserida (TG) sedangkan
nilai low density lipoprotein (LDL) didapatkan melalui hitungan sebagai berikut
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial faktor pakan dan waktu Perlakuan
terdiri atas tiga kelompok dengan lima kali pengulangan Data yang diperoleh
meliputi bobot badan (BB) TPC TG dan LDL kemudian dianalisis dengan
metoda ANOVA (Analysis of Variant) yang dilanjutkan dengan uji Duncan
Total kolesterol - (HDL + trigliserida5)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan April hingga Juni
2009 untuk perlakuan pemberian pakan dengan penambahan dosis nikotin cair
Lokasi penelitian terletak di PT Indo Anilab yang bertempat di Jalan Taman
Kencana No 3 Bogor Hewan coba yang digunakan ditempatkan pada ruangan
tertutup yang memiliki akses terbatas dan ventilasi yang cukup baik Hewan
dipelihara pada kandang invidu dengan desain sedemikian rupa sehingga hewan
dapat saling melihat dan mendengar satu sama lain serta dilengkapi dengan tempat
pakan dan air minum Kondisi lingkungan selama penelitian menunjukkan rata-
rata kelembaban udara yakni 68plusmn835 dengan rata-rata suhu ruangan yakni
2866plusmn174degC
Gambar 5 Kandang invidu
Kondisi lingkungan di lokasi penelitian berpengaruh terhadap selera makan
aktivitas dan keadaan hewan coba Namun pada penelitian ini hewan coba tidak
tertanggu oleh faktor tersebut Hewan coba telah teradaptasi dengan lingkungan
penelitian serta telah mengalami obesitas karena penelitian ini merupakan
kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hewan
model obesitas yang telah dilakukan selama satu tahun
Kesehatan hewan coba selama penelitian berlangsung diawasi oleh dokter
hewan yang berwenang diantaranya setiap bulan dilakukan pemberian test
tuberkulin yang diberikan melalui injeksi subkutan pada kelopak mata Pemberian
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
pakan dan air minum dilakukan setelah pembersihan kandang pada pagi hari dan
pada siang hari
Bobot Badan Monyet Ekor Panjang
Pemberian nikotin selama tiga bulan pada monyet yang diberi diet tinggi
lemak memberikan pengaruh pada perubahan bobot badan seperti yang terlihat
pada Tabel 1 Hewan coba yang diberi nikotin peroral secara umum mengalami
penurunan bobot badan setiap bulannya
Tabel 1 Rataan bobot badan MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Peubah Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B Pakan C
Bobot
badan (Kg)
B0 453 plusmn 069 a 502 plusmn 120
a 492 plusmn 019
a
B1 439 plusmn 059 a 494 plusmn 099
a 470 plusmn 024
a
B2 442 plusmn 058 a 491 plusmn 097
a 484 plusmn 031
a
B3 444 plusmn 059 a 488 plusmn 088
a 504 plusmn 045
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript yang berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Bobot badan monyet ekor panjang pada bulan ke-0 dijadikan kontrol
sebelum pemberian nikotin peroral Hasil dari ketiga jenis pakan (A B dan C)
memiliki masing-masing rataan bobot badan 453 plusmn 069 kg 502 plusmn 120 kg dan
492 plusmn 019 kg Kelompok hewan coba yang diberi pakan B mempunyai rataan
bobot badan paling tinggi Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan masing-
masing pakan yang berbeda Telah dipaparkan pada penelitian sebelumnya bahwa
pakan A mempunyai nilai kolesterol tinggi karena mengandung lemak sapi
(tallow) (Oktarina 2009) lemak sapi paling banyak mengandung asam lemak
oleat dan stearat Pakan B lebih tinggi karena mengandung lemak sapi dan kuning
telur Kuning telur dalam pakan meningkatkan palatabilitas sehingga menambah
konsumsi pakan dan bobot badan yang berakibat pada percepatan obesitas
(Oktarina 2009) Pakan C sebagai pakan kontrol merupakan pakan komersil
berupa Monkey chow yang memiliki kandungan energi 433 Kalkg Haslam dan
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
James (2005) menyatakan bahwa ada dua pola makan abnormal yang dapat
menyebabkan obesitas yaitu makan dalam jumlah banyak dan makan dimalam
hari Pola makan inilah yang dapat menjadi faktor pendorong adanya perubahan
bobot badan pada setiap hewan coba
Gambar 6 Grafik perubahan bobot badan
Pada kelompok pakan A bobot hewan coba mengalami penurunan setelah
pemberian nikotin peroral menjadi 439 plusmn 059 kg pada bulan ke-1 442 plusmn 058
kg pada bulan ke-2 dan 444 plusmn 059 kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata
penurunan sebesar 011 kg dan persentase sekitar 24 Begitu pula yang terjadi
pada kelompok pakan B bobot badan hewan coba mengalami penurunan 494 plusmn
099 kg pada bulan ke-1 491 plusmn 097 kg pada bulan ke-2 dan 488 plusmn 088 kg pada
bulan ke-3 dengan rata-rata sebesar 011 kg dan persentase penurunan 219
Pada kelompok pakan C bobot badan setelah pemberian nikotin peroral sebesar
470 plusmn 024 kg pada bulan ke-1 484 plusmn 031 kg pada bulan ke-2 dan 504 plusmn 045
kg pada bulan ke-3 dengan rata-rata penurunan sebesar 006 kg dan persentase
122
Nikotin dalam penelitian ini secara tidak langsung mempengaruhi
penurunan berat badan hewan coba Hewan yang telah terbiasa dengan makanan
sebelumnya akan mengalami penurunan intake makan Hal ini disebabkan oleh
adanya perubahan rasa bau serta tekstur pada pakan setelah pemberian nikotin
Selain itu nikotin memberikan efek terhadap pusat rasa lapar Chiolero et al
(2008) menyatakan bahwa dalam jangka pendek nikotin meningkatkan
pengeluaran energi dan dapat mengurangi nafsu makan Dalam penelitiannya
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
disebutkan pula efek nikotin terhadap penurunan bobot badan karena
meningkatkan metabolisme rata-rata menurunkan efisiensi metabolisme dan
mengurangi absorpsi kalori (Chiolero et al 2008)
Profil Lipid Monyet Ekor Panjang Obes
Profil lipid darah monyet ekor panjang sama halnya seperti makhluk hidup
lainnya sangat dipengaruhi oleh umur jenis kelamin ras (breed) emosi serta
latihan atau exercise yang berlebihan Jika tubuh hewan mengalami perubahan
fisiologis maka gambaran lipid juga akan mengalami perubahan Perubahan ini
disebabkan oleh banyak faktor ada faktor yang berasal dari individu hewan itu
sendiri seperti kesehatan stress pertambahaan umur dan lainnya juga bisa
disebabkan oleh faktor luar seperti infeksi penyakit asupan makanan yang tidak
seimbang dan lain halnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nikotin sebagai upaya
mengatasi masalah obesitas memberikan pengaruh pada gambaran lipid darah dan
berlaku untuk semua jenis pakan sehingga dapat diketahui efek lain dari nikotin
terhadap resiko penyakit kardiovaskular (aterosklerosis) Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan yang meliputi pemeriksaan total kolesterol trigliserida dan
LDL
Total Plasma Kolesterol (TPC)
Penggunaan nikotin pada penelitian ini bertujuan untuk melihat efek yang
terjadi pada profil kolesterol hewan coba Telah dilakukan penelitian bahwa
nikotin memicu proses terjadinya aterosklerosis Keadaan tingginya kadar lipid
dalam darah tersebut biasanya disebut dengan hiperlipidemia Dislipidemia adalah
suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai
dengan tingginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia) tingginya
trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya (Kamaludin 1995)
Kolesterol yang terdapat didalam plasma darah hewan dapat berasal dari
makanan (eksogen) dan dari hasil sintesis tubuh (endogen) sehingga asupan
makanan tinggi lemak akan mempengaruhi kolesterol dalam tubuh Hasil analisis
statistik terhadap kolesterol seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Tabel 2 Rataan kadar kolesterol MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode (bulan
ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1370plusmn4289ab
2528plusmn12095abcd
1392plusmn4259ab
1 2740plusmn7839bcd
3014plusmn7303cd
1748plusmn6057abc
2 1574plusmn4575ab
3604plusmn14451d 1232plusmn3271
a
3 2660plusmn9690bcd
6378plusmn19908e 1898plusmn6279
abc
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Setelah satu tahun pemberian pakan didapatkan nilai rata-rata kolesterol
hewan coba pada bulan ke-0 sebelum pemberian nikotin yang dijadikan sebagai
kontrol Hewan coba yang diberi pakan B memperlihatkan rata-rata nilai
kolesterol yang lebih tinggi (2528plusmn12095 mgdl) dibandingkan dengan
kelompok yang diberi pakan A (1370plusmn4289 mgdl) dan pakan C (1392plusmn4259
mgdl) dimana nilai tersebut berbeda secara nyata Menurut Fortman et al (2002)
kisaran normal kolesterol pada MEP antara 106 - 148 mgdl Nilai untuk
kelompok pakan B berada diatas normal dengan kata lain hewan coba mengalami
keadaan hiperkolesterolemia Nilai kolesterol hewan yang diberi pakan A
cenderung lebih rendah dari hewan yang diberi pakan C tetapi tidak berbeda nyata
(pgt005) Nilai untuk kelompok pakan A dan C masih berada dalam kisaran
normal
Dapat kita lihat dari Tabel 2 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
kolesterol meningkat menjadi 2740plusmn7839 mgdl pada bulan ke-1 perlakuan jika
dibandingkan dengan bulan sebelum perlakuan namun turun pada bulan ke-2
(1574plusmn4575 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (2660plusmn9690 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 23247 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
kolesterol meningkat pada bulan ke-1 (1748plusmn6057 mgdl) perlakuan menurun
pada bulan ke-2 (1232plusmn327 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3
(1898plusmn6279 mgdl) dengan rata-rata sebesar 1626 mgdl Pada kelompok pakan
B nilai kolesterol terus meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
(3014plusmn7303 mgdl) tidak berbeda nyata dengan bulan ke-2 (3604plusmn14451
mgdl) namun sangat berbeda nyata pada bulan ke-3 (6378plusmn19908 mgdl) dari
hasil tersebut didapat rataan sebesar 4332 mgdl Dengan melihat rataan tersebut
kelompok pakan B mempunyai nilai kolesterol yang tinggi diikuti kelompok
pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai rata-rata untuk kelompok dengan
pemberian pakan B berbeda nyata terhadap kelompok hewan dengan pemberian
pakan A dan pakan C Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam masing-
masing pakan pakan B mengandung kadar kolesterol paling tinggi dibandingkan
pakan A dan pakan C
Gambar 7 Grafik perubahan kolesterol
Nikotin secara tidak langsung memberikan efek terhadap naik turunnya nilai
kolesterol Penurunan yang terjadi untuk nilai kolesterol pakan A dan C pada
bulan ke-2 disebabkan oleh konsumsi hewan terhadap pakan yang ditambah
nikotin menurun sehingga rata-rata kolesterol pun berkurang Sedangkan
kenaikan yang terjadi merupakan efek dari perlakuan nikotin hal ini selaras
dengan pendapat Cloe (2010) bahwa nikotin menyebabkan pelepasan simpanan
kolesterol dan lemak dalam tubuh ke dalam aliran darah Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa nikotin yang diberikan secara intradermal pada tikus
meningkatkan nilai total plasma kolesterol posfolipid dan trigliserida serta
menurunkan HDL (Chattopadhyay amp Chattopadhyay 2008) Mondy (1997) dalam
penelitiannya menyebutkan rata-rata nilai kolesterol pada monyet ekor panjang
aterosklerosis sebesar 417 mgdl Sedangkan kisaran normal nilai kolesterol MEP
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
antara 106-148 mgdl (Fortman et al 2002) Jika kita melihat rataan nilai
kolesterol maka semua kelompok hewan yang diberi pakan A B dan C
mempunyai indikasi yang mengarah pada pembentukan plak aterosklerosis setelah
pemberian nikotin
Kolesterol adalah komponen utama dari plak aterosklerotik yang terbentuk
di dalam dinding pembuluh darah Studi yang melibatkan hewan coba dalam
penelitian aterosklerosis untuk jangka panjang menyebutkan bahwa monyet ekor
panjang sebagai model untuk aterosklerosis telah terbukti memiliki perkembangan
lesio yang sama dengan manusia (Mondy et al 1997) Kadar kolesterol dalam
tubuh juga dipengaruhi oleh asupan makanan masing-masing invidu makanan
yang mengandung banyak kandungan lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah Guyton (1992) menyebutkan bahwa kenaikan kadar kolesterol dalam
darah merupakan resiko terjadinya aterosklerosis Selain itu kandungan lemak
pada pakan B lebih tinggi dibandingkan dengan pakan A dan C Pakan B
mengandung lemak sapi dan kuning telur yang memiliki kadar lemak yang tinggi
pula Jika ditambah dengan nikotin maka secara otomatis nikotin juga
menyebabkan kenaikan pada periode waktu tersebut
Trigliserida (TG)
Trigliserida merupakan jenis lemak yang terdapat paling banyak dalam
darah dan berbagai organ tubuh Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah
satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel
lipoprotein (Shendi 2008) Nilai trigliserida pada kelompok hewan coba
menunjukkan bahwa ketiga jenis kelompok perlakuan pakan nikotin peroral
mengakibatkan kenaikan trigliserida dibandingkan dengan nilai trigliserida
sebelum diberi nikotin peroral
Pakan pada penelitian sebelumnya seperti telah dijelaskan ditujukan untuk
mendapatkan hewan model obesitas yang kandungan nutrisinya dibuat tinggi
protein dan lemak Dari periode obesitas selama satu tahun tersebut didapatkan
nilai trigliserida seperti pada Tabel 3 Kelompok pakan A mempunyai rataan
trigliserida 596plusmn546 mgdl kelompok B 424plusmn2541 mgdl sedangkan kelompok
C 472plusmn813 mgdl Hasil tersebut memperlihatkan bahwa nilai trigliserida paling
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
tinggi ada di kelompok pakan A lalu pakan C dan pakan B Nilai trigliserida
untuk setiap kelompok pakan tidak berbeda nyata
Tabel 3 Rataan kadar trigliserida MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 596plusmn546a 424plusmn2541
a 472plusmn813
a
1 488plusmn1299a 460plusmn166
a 562plusmn3149
a
2 940plusmn6502ab
480plusmn1906a 578plusmn2581
a
3 1154plusmn8899b 920plusmn5302
ab 610plusmn1304
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript berbeda pada tabel menunjukkan nilai yang
berbeda nyata (plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin
Trigliserida pada periode pemberian nikotin peroral secara umum naik
setiap bulannya Pada kelompok hewan yang diberi pakan A nilai trigliserida
pada periode bulan ke-1 menurun sedangkan periode 2 bulan berikutnya naik
Nilai trigliserida pakan A pada bulan ke-2 (940plusmn6502 mgdl) berbeda secara
nyata dengan bulan ke-1 (488plusmn1299 mgdl) bulan ke-3 (1154plusmn8899 mgdl)
juga berbeda nyata dengan bulan ke-2 Rata-rata nilai trigliserida untuk kelompok
pakan A sebesar 8607 mgdl Kelompok hewan pakan B pada bulan ke-3
(920plusmn5302 mgdl) mempunyai nilai paling tinggi selama pemberian nikotin
peroral dibandingkan bulan ke-1 (460plusmn166 mgdl) dan bulan ke-2 (480plusmn1906
mgdl) Nilai bulan ke-3 berbeda nyata terhadap bulan ke-1 dan 2 Rata-rata
trigliserida untuk kelompok pakan B sebesar 62 mgdl Kelompok pakan C
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata karena setiap bulannya mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan Rata-rata trigliserida untuk kelompok
pakan C sebesar 5833 mgdl
Fortman et al (2002) menyatakan bahwa kisaran normal trigliserida untuk
satwa primata MEP antara 44-76 mgdl Hasil pada Tabel 3 terlihat bahwa nilai
trigliserida yang melebihi batas normal adalah kelompok pakan A pada bulan ke-2
dan ke-3 pemberian nikotin peroral serta kelompok pakan B pada bulan ke-3
pemberian nikotin peroral Nilai yang melebihi batas normal dapat menimbulkaan
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
resiko aterosklerosis Irama (2009) menjelaskan bahwa lipid disimpan di tubuh
dalam bentuk trigliserida yang dikenal dengan proses lipogenesis (deposisi lemak)
yang terjadi akibat masukan energi melebihi proses keluaran energi Pakan A dan
pakan B mengandung komponen dengan nilai lipid yang lebih tinggi dibanding
pakan C sehingga kelompok hewan dengan pakan A dan B akan memiliki nilai
trigliserida yang tinggi pula dibandingkan kelompok pakan C Selain kandungan
lemak kandungan karbohidrat juga merupakan faktor pemicu terjadinya
lipogenesis yang menghasilkan asam-asam lemak dan gliserol (Irama 2009)
Menurut Toping dan Turner (1975) nikotin yang diberikan secara intravena
memberikan efek peningkatan terhadap trigliserida Nikotin pada penelitian ini
diberikan secara peroral sehingga penyerapan nikotin berada disaluran cerna
Nikotin secara umum dimetabolisme dalam hati Seperti kita ketahui bahwa
trigliserida akan diserap dalam usus dan pembentukannya terjadi di hati Nikotin
mempengaruhi pelepasan leptin leptin tersebut akan meningkatkan metabolisme
glukosa dan metabolisme lemak (Zakariah 2010)
Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme very low density
lipoprotein (VLDL) menjadi suatu bentuk large VLDL Bentuk large-VLDL ini
akan menjadi LDL yang mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya
akan meningkatkan kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara 2008) Jika
nilai trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terjadinya aterosklerosis
semakin besar Aterosklerosis merupakan proses yang sangat kompleks yang
menyebabkan terjadinya pengapuran dan pengerasan dinding pembuluh darah
(Irama 2009) Jika kadar trigliserida meningkat dalam tubuh maka resiko terkena
aterosklerosis semakin besar Pengerasan dinding pembuluh darah ini disebabkan
oleh kelebihan lemak seperti kolesterol dan trigliserida Kelebihan lemak tersebut
jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan merangsang
terbentuknya plak yang menempel pada dinding pembuluh darah Plak merupakan
gabungan kolesterol dan trigliserida dengan senyawa kalsium dan komponen
darah lainnya seperti platelet makrofag dan fibrin
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Gambar 8 Grafik perubahan trigliserida
Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar yang disebarkan
ke seluruh endotel jaringan perifer pembuluh darah yang mempunyai sifat
aterogenik yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan
menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah
Menurut Muchtadi et al (1993) lebih kurang 65 total kolesterol berada dalam
bentuk LDL
Tabel 4 Rataan kadar LDL MEP sebelum dan selama intervensi nikotin
Periode
(bulan ke-)
PERLAKUAN
Pakan A Pakan B Pakan C
Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD Xbar plusmn SD
0 1288plusmn2321a 14172plusmn10470
ab 6716plusmn4753
a
1 15344plusmn7049ab
1666plusmn10879ab
9416plusmn4504a
2 860plusmn1221a 26080plusmn19749
b 4604plusmn3221
a
3 6232plusmn5019a 47440plusmn27519
c 7220plusmn5102
a
Keterangan Nilai yang diikuti huruf superscript pada tabel menunjukkan nilai yang berbeda nyata
(plt005)
Bulan ke-0 adalah periode sebelum pemberian nikotin bulan ke-1 ke-2 ke-3 adalah
periode setelah pemberian nikotin Setelah satu tahun pemberian pakan untuk mendapatkan hewan model obes
didapatkan nilai LDL pada periode bulan ke-0 seperti pada Tabel 4 Kelompok
pakan A mempunyai rataan LDL 1288plusmn2321mgdl kelompok B
14172plusmn10470mgdl sedangkan kelompok C 6716plusmn4753mgdl Hasil tersebut
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
memperlihatkan bahwa nilai LDL paling tinggi ada di kelompok pakan B lalu
pakan C dan pakan A Nilai LDL untuk kelompok pakan A dan C tidak berbeda
nyata tetapi untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap A dan C
Dapat kita lihat dari Tabel 4 bahwa untuk kelompok hewan pakan A nilai
LDL meningkat menjadi 15344plusmn7049 mgdl pada bulan ke-1 dibandingkan bulan
ke-0 sebelum pemberian nikotin peroral namun turun pada bulan ke-2
(860plusmn1221 mgdl) dan meningkat pada bulan ke-3 (6232plusmn5019 mgdl) dengan
rata-rata sebesar 7479 mgdl Hal yang sama terjadi pada kelompok pakan C
LDL meningkat pada bulan ke-1 (9416plusmn4504 mgdl) menurun pada bulan ke-2
(4604plusmn3221 mgdl) dan naik kembali pada bulan ke-3 (7220plusmn5102mgdl)
dengan rata-rata sebesar 708 mgdl Pada kelompok pakan B nilai LDL terus
meningkat setiap bulannya kenaikan pada bulan ke-1 (1666plusmn10879 mgdl) tidak
berbeda nyata dengan bulan ke-2 (26080plusmn19749 mgdl) pada bulan ke-3
(47440plusmn27519 mgdl) berbeda nyata terhadap bulan ke-0 ke-1 dan ke-2 Rata-
rata nilai LDL untuk kelompok pakan B sebesar 3006 mgdl Dengan melihat
rataan LDL yang diperoleh maka kelompok pakan B mempunyai nilai LDL yang
tinggi diikuti kelompok pakan A kemudian kelompok pakan C Nilai LDL selama
pemberian nikotin peroral untuk kelompok pakan B berbeda nyata terhadap
kelompok hewan dengan pemberian pakan A dan pakan C Hasil tersebut sama
seperti nilai kolesterol
Menurut Mondy et al (1997) bahwa kisaran nilai LDL pada hewan coba
monyet ekor panjang adalah 05-989 mgdl sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
LDL kelompok B melebihi batas normal LDL jika jumlahnya melebihi batas
normal merupakan salah satu indikasi terbentuknya plak aterosklerosis Nikotin
dalam hal ini dapat menyebabkan lipolisis yaitu pecahnya partikel-partikel lemak
menjadi partikel yang lebih kecil sehingga nikotin memberikan efek menaikkan
nilai LDL (Benowitz 2003) Berkaitan itu pula nikotin mempengaruhi brown
adipose tissue (BAT) yang mengatur panas tubuh status makan dan cadangan
energi tubuh Energi dihasilkan dari pembakaran lemak yang terdeposit dalam
tubuh jika nikotin meningkatkan panas dalam tubuh maka secara otomatis lemak
dalam tubuh akan dimetabolisme dan terurai (Cannon dan Nedergaard 2004)
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Gambar 9 Grafik perubahan LDL
Dalam penelitiannnya Benowitz (2003) mengemukakan bahwa perokok
rata-rata memiliki profil lipid yang lebih tinggi dibaningkan dengan yang tidak
merokok Tingkat VLDL lebih tinggi HDL nya rendah trigliserida pun tinggi
Ada juga beberapa bukti bahwa perokok memiliki kadar LDL teroksidasi lebih
tinggi yang hal ini diyakinin dapat menginduksi terjadinya atherogenesis LDL
teroksida dimakan oleh makrofag pada akhirnya akan menjadi sel busa dimana
bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam aterosklerosis
(Benowitz 2003)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan
bobot badan setelah pemberian nikotin untuk setiap jenis pakan Setelah
pemberian nikotin peroral hasil pemeriksaan lipid memperlihatkan terjadi
peningkatan nilai total kolesterol pada semua kelompok pakan secara berurutan
dari yang paling tinggi yaitu pada kelompok pakan B A lalu C dan nilai LDL
mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada kelompok pakan B Nilai
trigliserida mengalami peningkatan secara signifikan berurutan dari yang paling
tinggi adalah kelompok pakan A C dan B
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukannya studi histopatologi
untuk melihat adanya plak aterosklerosis yang ditandai dengan peningkatan
kolesterol pada penelitian ini Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
periode pemberian nikotin dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S 2006 Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Anggorodi R 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum Jakarta Gramedia
Bennet BL CR Abee and R Herickson 1995 Nonhuman Primates in Biomedical
Research Academic Press NewYork
Benowitz NL Gourlay SG 1997 Cardiovascular Toxicity of Nicotine
Implications for Nicotine Replacement Therapy Journal of The American
College of Cardiology 29 1422-1431
Benowitz NL2003 Basic cardiovascular research and its implications for the
medicinal use of nicotine Journal of the American College of Cardiology
Volume 41 497-498
Boyer RF 2002 Concept in Biochemistry 2nd
Edition Thomson Learning Inc
New York
Cannon B Nedergaard J 2004 Brown adipose tissue function and physiological
significance Physiol Rev 84277ndash359
Carlton WW MD McGavin 2001 Special Veterinary Pathology Mosby
London
Chaloupka FJ 2000 Meredam wabah Pemerintah dan Aspek Ekonomi
Pengawasan terhadap Tembakau Terjemahan Adioetomo SM Indonesia
Chatkin R dan Chatkin JM 2007 Smoking and changes in body weight can
physiopathology and genetics explain this association J Bras Pneumol
33(6)712ndash719
Chattopadhyay K dan Chattopadhyay BD 2008 Effect of nicotine on lipid
profile peroxidation amp antioxidant enzymes in female rats with restricted
dietary protein Indian J Med Res 571-576
Chen Y Ono F Yoshida T Yoshikawa Y2002 Relationship between body
weight and hematological and serum biochemical parameters in female
cynomolgus monkeys (Macaca fascicularis) Exp Anim51(2)125ndash 131
Chiolero A Faeh D Paccaud F Cornuz J 2008 Consequences of smoking for
body weight body fat distribution and insulin resistance American
Jounal Clinical Nutrition 87801ndash809
Christakis NA Fowler JH 2007 The spread of obesity in a large social network
over 32 years NEJM 357370ndash379
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Cloe A 2010 Effects of Nicotine on Arteries
httpwwwehowcomfacts_4812720_effects-nicotine-arterieshtml [2
Agustus 2010]
Diana JN 1990 Advance In Eperimental Medicine and Biology volume 273 New
York Plenum Press
Diana JN 1990 Tobacco Smoking and Atherosclerosis Tobacco and Health
Research Insitute University Of Kentucky
Drewnowski A Specter SE 2004 Poverty and obesity the role of energy density
and energy costs American Journal Clinical Nutrition 79 6ndash16
Fortman JD Hewelt TA Bennet BT 2002 The Laboratory Non Human Primate
USA CRC Press
Gilman AG Goodman LS Gilman A 1980 The Pharmalogical Basis of
Therapeutics Ed ke-6 Toronto Bailliere Tindal McMillan Publishing Co
Inc New York Collier McMilland Canada Ltd
Grunberg NE 2007 The value of animal studies to understand and treat tobacco
use Medical and Clinical Psychology Uniformed Services University of
The Health Sciences Bethesda Maryland
httpwwwsbmorgmeeting2007 slidesneil_grunbergpdf
Guyton AC dan Hall JE 1997 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed ke-7
Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta
Hanafiah TH 2009 Kadar kolesterol serum darah ayam petelur yang diberi air
rebusan daun sirih [skripsi] Bogor Program studi ilmu nutrisi dan pakan
ternak fakultas peternakan IPB
Hardiningsih R Novik Nurhidayat 2006 Pengaruh Pemberian Pakan
Hiperkolesterolemia terhadap Bobot Badan Tikus Putih Wistar yang Diberi
Bakteri Asam Laktat Biodiversitas vol7 no 2 127-130
Hendras EW dan Supriatna J 2000 Paduan Lapang Primata Indonesia Jakarta
Yayasan Obor Indonesia
Irama A 2009 Profil Trigliserida Kolesterol Darah dan Respon Fisiologis Tikus
Wistar Yang Diberi Ransum Mengandung Gulai Daging Sapid dan Jeroan
[Skripsi] Bogor Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas
Peternakan IPB
Jae KW 2003 Kolesterol Copyright Yayasan Jantung Indonesia
Jones LM 1974 Veterinary Pharmacology and Therapeutics Ed ke-3 Calcuta
New Delhi Bombay Oxford and IBH Publishing Co
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
June Russellrsquos Health Facts [JRHF] 2004 Smoking-Reported Health Benefits
(along with some negative consequences)
httpwwwjrussellshealthorgsmokbenshtmltop [20 Desember 2009]
Kiernan JA 2001 Histological and histochemical methods theory and practice
USA Arnold Publishers
Lang CKA 2006 Primate Factsheets Long-Tailed Macaque (Macaca
fascicularis) Taxonomy Morphology amp Ecology
httppinprimatewiscedufactsheetlong-tailed_macaque[2 Agustus 2009]
Lekagul B and Mc Neeley 1977 Mamals of Thailand Kurusapha Ladprao
Press Bangkok
Libby Peter 2002 Inflamation in atherosclerosis Nature vol 420 868-874
Macfarlane PS Robin R Robin C 2000 Pathology Illustrated Churchill
Livingstone London
Mondy JS Williams JK Adams MR Dean RH Geary RL 1997 Structural
Determinan of Lumen Narrowing After Angioplasty in Atherosclerotic
Nonhuman Primates Journal of Vascular Surgery Volume 26 Issue 5
November 1997 Pages 875-883
Montgomery R RL Dryer TW Conway dan AS Spector 1993 Biokimia Suatu
Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2 Edisi keempat
Muchtadi D Palupi NS Astawan M 1993 Metabolisme Zat Gizi Jakarta
Pustaka Sinar Harapan
Murray RK Daryl K Granner Mayes PA Victor W dan Rodwell 1999
Biokimia Harper Edisi 24 Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta
OrsquoConnell AM 2001 How Nicotine Works
httphealthhowstuffworkscomwellnessdrugs-alcoholnicotinehtm
Oktarina R 2009 Kajian pakan bersumber energi tinggi pada pembentukan
monyet obes [Tesis] Bogor Program Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor
Petti K 2010 httpfacultysdmiramareduKPETTIBio160Documents
20BIOLhtm [ 3 agustus 2010]
Prasetyo A Sadhana U 2006 Aspek Seluler dan Molekuler Aterosklerosis
Media Medika Muda no 2 januari-juni 2006 [terhubung berkala]
httpeprintsundipacid14881artikel_terkinihtm [3 Agustus 2010]
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Putra IGAA Wandia IN Soma IG Sajuthi D Indeks massa tubuh dan morfometri
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Bali J Vet 20067119ndash124
Racette SB Deusinger SS Deusinger RH 2003 Obesity overview of prevalence
etiology and treatment Phys Ther83276ndash288
Rahmad AN 2009 Studi histopatologi aktivitas ekstrak metanol tempe sebagai
bahan pencegah aterosklerosis pada kelinci [skripsi] Bogor Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Roche Indonesia 2008 Distribusi Lemak Error Hyperlink reference not valid
Agustus 2010]
Ross R 1999 Mechanisms of disease (Franklin HE) Atherosclerosis ndash An
Inflamation Disease The New England Journal of Medicine 340 115-126
Roth GS Mattison JA Ottinger MA Chachich ME Lane MA Ingram DK 2004
Aging in rhesus monkeys relevance to human health interventions
Science 3051423ndash1426
Sajuthi D Lelana RPA Iskandriati D Joeniman B 1993 Karakteristik satwa
primata sebagai hewan model untuk penelitian biomedis Makalah Seminar
Sehari Satwa Primata Sebagai Hewan Model dalam Bidang Kedokteran dan
Farmasi Bogor
Santoso M Setiawan T 2005 Penyakit Jantung Koroner Cermin Dunia
Kedokteran No 147 5-9
Shendi 2008 [terhubung berkala] httpluxorinmaforumotioncomkesehatan-
dan-solusinya-f4tentang-trigliserida-t4htm [15 September 2010]
Shier D Butler J Lewis R 2009 Essential of Human Anatomy and Physiology
USA Mc Graw Hill
Shofyan M 2010 httpforumupieduv3indexphptopic=156360 [3 agustus
2010]
Siagian A 2006 Pengaruh indeks glisemik komposisi zat gizi pangan serta
frekuensi pemberian makan pada respon glisemik nafsu makan dan profil
lipid orang dewasa obes dan normal [disertasi] Bogor Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor 1999
Soehardi S 2004 Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan Institut
Teknologi Bandung Bandung
Stanner S 2005 Cardiovascular Disease Diet Nutrition and Emerging Risk
Factors British Blackwell Publishing
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Sulaksono ME 2002 Penentuan Nila Rujukan Parameter Faal Hewan percobaan
sebagi model penyakit manusia dan hewan
httpdigiliblitbangdepkesgoidphpid=jkpkbppk-gdl-res-1996-medhie-
446-animals2campnode=153ampstart=51[12 Desember 2009]
Supriatna J dan Wahyono EH 2000 Panduan Lapang Primata Indonesia
Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tenggara J 2008 httpwwwdennysantosocomlemak-kolesterol-dan-
trigliseridahtml [10 September 2010]
Tisnadjaja D M Teck 2006 Bebas Kolesterol dan Demam Berdarah Dengan
Angkak Jakarta Niaga Swadaya
Topping TDL Turner MD1975 Plasma Triglyceride Secretion in Squirrel
Monkeys Effects of Nicotine Nutr Metab 19751889-98 Published online
November 13 2008
Tso TC 1972 Physiology and Biochemistry Of Tobacco Plants Dowden
Hutchinson and Ross Inc USA
Wikipedia 2010 Nikotin [terhubung berkala]
httpidwikipediaorgwikiNikotina [ 3 agustus 2010]
Wirahadikusumah M 1998 Biokimia Metabolisme Energi Karbohidrat dan
Lipid Bandung ITB
Yang W Kelly T He J Genetic epidemiology of obesity Epidemiol Rev
200729 49ndash61
Zakariah LOMS 2010 Analisis Hematologi Nilai Kecernaan dan Tingkah Laku
Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Jantan Obes Yang
Diintervensi Nikotin [Disertasi] Bogor Pasca Sarjana IPB
Zametkin AJ Zoon CK Klein HW Munson S 2004 Psychiatric aspects of child
and adolescent obesity a review of the past 10 years J Am Acad Child
Adolesc Psychiatry 43(2) 134ndash50
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis statistik nilai total kolesterol
Descriptives
Kolesterol
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval for Mean
Min Max Lower Bound Upper Bound
bulan ke 0 A 5 13700 4289522 1918333 837385 1902615 9400 19500
bulan ke 0 B 5 25280 12094710 5408919 1026243 4029757 12800 45300
bulan ke 0 C 5 13920 4258756 1904573 863206 1920794 10500 21100
bulan ke 1 A 5 27400 7839643 3505995 1766580 3713420 18500 37700
bulan ke 1 B 5 30140 7302945 3265976 2107220 3920780 20500 37500
bulan ke 1 C 5 17480 6057392 2708948 995875 2500125 12900 25200
bulan ke 2 A 5 15740 4575260 2046118 1005906 2142094 10500 20200
bulan ke 2 B 5 36040 14451055 6462708 1809664 5398336 20200 57300
bulan ke 2 C 5 12320 3271391 1463011 825803 1638197 8500 15700
bulan ke 3 A 5 26600 9690459 4333705 1456771 3863229 20400 43400
bulan ke 3 B 5 63780 19907963 8903112 3906100 8849900 43400 84300
bulan ke 3 C 5 18980 6279889 2808452 1118249 2677751 10700 28400
Total 60 251150 16296405 2103857 2090519 2932481 8500 84300
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 1125103250 11 102282114 11113 000
Contrast 164570988 1 164570988 17881 000
Deviation 960532262 10 96053226 10436 000
Within Groups 441776400 48 9203675
Total 1566879650 59
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Duncana
Interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2 3 4 5
bulan ke 2 pakan C 5 1232000
bulan ke 0 pakan A 5 1370000 1370000
bulan ke 0 pakan C 5 1392000 1392000
bulan ke 2 pakan A 5 1574000 1574000
bulan ke 1 pakan C 5 1748000 1748000 1748000
bulan ke 3 pakan C 5 1898000 1898000 1898000
bulan ke 0 pakan B 5 2528000 2528000 2528000 2528000
bulan ke 3 pakan A 5 2660000 2660000 2660000
bulan ke 1 pakan A 5 2740000 2740000 2740000
bulan ke 1 pakan B 5 3014000 3014000
bulan ke 2 pakan B 5 3604000
bulan ke 3 pakan B 5 6378000
Sig 069 057 072 120 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Lampiran 2 Hasil analisis statistik nilai trigliserida
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std
Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean Min Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 5960 545894 244131 528218 663782 5100 6500
bulan ke 0 B 5 4240 2541260 1136486 108461 739539 2500 8300
bulan ke 0 C 5 4720 813634 363868 370974 573026 3700 5900
bulan ke 1 A 5 4880 1298846 580861 326727 649273 3000 6100
bulan ke 1 B 5 4600 1662829 743640 253533 666467 2500 7100
bulan ke 1 C 5 5620 3149921 1408687 170886 953114 2900 10600
bulan ke 2 A 5 9400 6501923 2907748 132680 1747320 4000 20400
bulan ke 2 B 5 4800 1906568 852643 243268 716732 3000 8000
bulan ke 2 C 5 5780 2581085 1154296 257516 898484 2600 9600
bulan ke 3 A 5 11540 8899045 3979774 49038 2258962 6500 27400
bulan ke 3 B 5 9200 5302358 2371287 261625 1578375 4800 18400
bulan ke 3 C 5 6100 1303840 583095 448107 771893 4700 8100
Total 60 6403 4186660 540496 532180 748486 2500 27400
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between Groups (Combined) 30067133 11 2733376 1789 083
Contrast 9237622 1 9237622 6045 018
Deviation 20829511 10 2082951 1363 226
Within Groups 73348800 48 1528100
Total 103415933 59
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Trigliserida
Duncana
interaksi N
Subset for alpha = 005
1 2
bulan ke 0 pakan B 5 424000
bulan ke 1 pakan B 5 460000
bulan ke 0 pakan C 5 472000
bulan ke 2 pakan B 5 480000
bulan ke 1 pakan A 5 488000
bulan ke 1 pakan C 5 562000
bulan ke 2 pakan C 5 578000
bulan ke 0 pakan A 5 596000
bulan ke 3 pakan C 5 610000
bulan ke 3 pakan B 5 920000 920000
bulan ke 2 pakan A 5 940000 940000
bulan ke 3 pakan A 5 1154000
Sig 086 379
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Lampiran 3 Hasil analisis statistik nilai LDL
Descriptives
LDL
N Mean Std Deviation Std Error
95 Confidence Interval
for Mean
Mini Max
Lower
Bound
Upper
Bound
bulan ke 0 A 5 1288 2321276 1038106 -159424 417024 -1020 5200
bulan ke 0 B 5 14172 10470421 4682515 117125 2717275 5260 31140
bulan ke 0 C 5 6716 4753849 2125986 81332 1261868 3640 15020
bulan ke 1 A 5 15344 7049062 3152437 659143 2409657 8600 23080
bulan ke 1 B 5 16660 10879504 4865462 315131 3016869 1800 27800
bulan ke 1 C 5 9416 4504473 2014462 382296 1500904 4020 14280
bulan ke 2 A 5 860 1221475 546260 -65666 237666 -720 2000
bulan ke 2 B 5 26080 19749491 8832241 155777 5060223 -460 52440
bulan ke 2 C 5 4604 3221627 1440755 60382 860418 1280 8480
bulan ke 3 A 5 6232 5019414 2244750 -0043 1246443 1020 14140
bulan ke 3 B 5 47440 27519331 12307019 1327024 8160976 20820 78340
bulan ke 3 C 5 7220 5102450 2281885 88447 1355553 1140 14680
Total 60 1300267 16190571 2090194 882020 1718513 -1020 78340
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig
Between Groups 932027365 11 84729760 6618 000
Within Groups 614566672 48 12803472
Total 1546594037 59
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 005
1 2 3
bulan ke 2 pakan A 5 86000
bulan ke 0 pakan A 5 128800
bulan ke 2 pakan C 5 460400
bulan ke 3 pakan A 5 623200
bulan ke 0 pakan C 5 671600
bulan ke 3 pakan C 5 722000
bulan ke 1 pakan C 5 941600
bulan ke 0 pakan B 5 1417200 1417200
bulan ke 1 pakan A 5 1534400 1534400
bulan ke 1 pakan B 5 1666000 1666000
bulan ke 2 pakan B 5 2608000
bulan ke 3 pakan B 5 4744000
Sig 067 135 1000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 5000
- Cover
- Pernyataan
- Abstract
- Ringkasan
- Halaman Judul
- Halaman Pengesahan
- Prakata
- Riwayat Hidup
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Daftar Lampiran
- Pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Materi dan Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Simpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
-