skripsi -...

115
IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGI SARANA PRASARANA DI SMPN 5 TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Dhiza Namira Fatihany (1110018200045) PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: ngotuyen

Post on 30-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

IMPLEMENTASI RENCANA STRATEGI SARANA PRASARANA DI

SMPN 5 TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Dhiza Namira Fatihany

(1110018200045)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 3: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 4: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 5: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Abstrak

Dhiza Namira Fatihany 1110018200045, Implementasi Strategi Pengelolaan

Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMPN 5 Tangerang Selatan. Skripsi, Jakarta:

Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. April 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perencanaan, pengadaan serta

pemeliharaan sarana dan prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan. strategi

diartikan sebagai suatu rencana untuk memimpin suatu angkatan perang agar

dapat selalu memenangkan perang. Sarana pendidikan yaitu perlengkapan yang

secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi, kelas,

dan media pengajaran. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan

dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di

sekolah.

Jenis metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif,

dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif, instrumen pengumpulan data

penelitian menggunakan instrumen : observasi awal, dokumentasi serta

wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana dan

prasarana, kepala TU dan beberapa guru

Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan, pengadaan serta pemeliharaan

sarana dan prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan belum semuanya terlaksana

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari keadaan beberapa fasilitas sarana dan

prasarana yang ada seperti laboratorium biologi yang disatukan dengan gudang

dan ruang guru yang kurang luas sehingga mengakibatkan suasana yang kurang

kondusif.

Kata Kunci : Strategi, Pengelolaan, Sarana dan Prasarana.

Page 6: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Abstract

Dhiza Namira Fatihany 1110018200045, Implementation Strategy Education

Facilities and Infrastructure Management at SMPN 5 South Tangerang. Thesis,

Jakarta: Program Management Studies Faculty of Education and Teaching

Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. April 2015

This study aims to determine the planning, procurement and maintenance of

facilities and infrastructure at SMPN 5 South Tangerang. the strategy is defined

as a plan to lead an army in order to always win the war. Education means that

the equipment is directly used for the educational process, such as tables, rate i,

class, and teaching media. Education infrastructure are all basic accessory device

that indirectly support the implementation of the educational process at school.

This type of method is carried out in this study is a qualitative research, using

descriptive analysis approach, using research data collection instruments

instruments: initial observation, documentation and interview with the school

principal, vice principal fields of infrastructure, head of TU and some teachers

The results showed that the planning, procurement and maintenance of facilities

and infrastructure at SMPN 5 South Tangerang's not all done well. It can be seen

from the state of some facilities of existing infrastructure such as biology

laboratory and warehouse space together with teachers who are less extensive,

resulting in an atmosphere which is less conducive.

Keywords: Strategy, Management, Infrastructures.

Page 7: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Implementasi Rencana Strategi

Sarana Prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan“ penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun inilah usaha maksimal

yang dapat penulis lakukan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya tentunya ada pihak-pihak yang

berkontribusi baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, ketua Program Studi Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, juga selaku dosen pembimbing kedua, saya sangat

berterima kasih kepada beliau, karena beliau selalu memberi arahan

kepada penulis dan teman-teman untuk segera menyelesaikan skripsi.

3. Dr. Fathi Ismail MM, dosen pembimbing pertama yang selalu

meluangkan waktu untuk membimbing penulis hingga selesainnya

skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dalam

hidupnya. Amin.

4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

khususnya dosen-dosen di Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Alan Suherlan. S.Pd, MM. Kepala Sekolah SMPN 5 Tangerang

Selatan yang dengan ramah dalam menerima dan membantu penulis

selama proses penelitian.

6. Bapak dan Ibu guru, serta bagian Tata Usaha yang sangat ramah dalam

memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini,

Page 8: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

ii

khususnya kepada Bapak Fatur Rachman, Ibu Umiyati S.Pd, Ibu

Jumariah S.Pd, Bapak Haerudin S.Pd yang telah membantu penulis

dalam penelitian.

7. Buchori Muslim, S.Sos, suami yang baik, yang memberikan dorongan

semangat moril maupun materiil. Yang selalu bekerja keras untuk

menghidupi keluarga kecil kami. Terimakasih banyak Ayah. Kamu

yang terbaik.

8. H. Dadang Sutrisna, ayah yang selalu memberikan semangat kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi dan mendapat gelar S1 di UIN

Syarif Hidayatullah.

9. Hj. Sri Mulyati, Amih yang baik, yang selalu membantu mengurus dan

menjaga Syaqilla semasa penulis menyelesaikan skripsi.

10. Kedua Kakak, Rizsky Pratama Sutrisna, S.Sos dan Rizsa Mulyawan,

ST, serta kedua kakak ipar yaitu Anggraini Puspitasari SE, Robiatul

Alawiyah SE. Terimakasih telah memberikan semangat dan

pengalaman kepada penulis.

11. Syaqilla Kanaya Adzra anak cantik yang memberikan senyuman

semangat untuk bunda. Terimakasih sayang, kamu anak yang pintar.

Bunda sayang Qilla selalu.

12. H. Supandi Mansyur dan Hj. Nuraini bapak dan mama mertua

terimakasih sudah mendoakan dan memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi. Untuk mama mertua semoga Allah memberikan

mama kesehatan. Amin ya rabbal alamin

13. Teman-teman di Program Studi Manajemen Pendidikan angkatan 2010

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada Popy Lukitawati,

Ayunda Septiani, Nofita Dian, Ratih Kusumawati, Sity Nurjannah,

Titin Khumedah, Nurul Aulia Islamika, makasih geng mecin udah

mengajak penulis makan mecin terus dan Ari istiara yang rela

mengorbankan waktunya untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi, Lia Dahlia makasih udah jadi teman semasa

Page 9: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

iii

bimbingan, serta memberikan motivasi dan mendoakan penulis.

Terimakasih teman-teman.

14. Mba Apong Nurhayati. Terimakasih ya mba sudah membantu dalam

mengurus rumah dan selalu menanyakan kapan wisuda, sehingga

penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi.

15. Untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu,

terima kasih atas segala bantuannya dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu

penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk perbaikan pelaksanaan penelitian mendatang.

Jakarta, 28 April 2015

Penulis

DHIZA NAMIRA FATIHANY S.

Page 10: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBARAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5

D. Perumusan Masalah........................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian........................................................................... ..6

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Pengertian Strategi ............................................................................ 7

1. Perumusan Strategi .................................................................. ..8

a. Strategi Umum .................................................................. 10

b. Strategi Operasional .......................................................... 11

B. Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan .......................... 13

2. Tujuan Sarana dan Prasarana Pendidikan ................................ .15

3. Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan ................... .16

a. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai ............................... 16

b. Ditinjau dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan ..... 16

c. Ditinjau dari Hubungan dengan Proses Belajar ................. 17

4. Pengelolaan Sarana dan Prasarana .......................................... ..18

a. Perencanaan ........................................................................ 18

Page 11: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

v

b. Pengadaan .......................................................................... 20

c. Pemeliharaan ...................................................................... 24

C. Penelitian yang Relevan .................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 30

B. Metode Penelitian ............................................................................ 30

C. Sumber dan Jenis Data .................................................................... 31

1. Sumber Data ............................................................................. 31

2. Jenis Data .................................................................................. 31

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 31

E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ......................................................... 32

F. Analisa Data ................................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 35

1. Profil SMPN 5 Tangerang Selatan ............................................ 35

2. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMPN 5

Tangerang Selatan .................................................................... 36

3. Keadaan Siswa .......................................................................... 38

4. Prestasi Siswa ........................................................................... 39

B. Deskripsi dan Analisa Data .......................................................... ...40

1. Sarana dan Prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan ........... …40

2. Formulasi Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Pendidikan ................................................................................. 42

a. Perumusan Strategi ............................................................. 42

b. Strategi Umum .................................................................... 46

c. Strategi Operasional ............................................................ 49

d. Implementasi Strategi Pengelolaan Sarana dan

Prasarana ............................................................................. 52

1) Perencanaan .................................................................. 52

Page 12: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

vi

2) Pengadaan ..................................................................... 53

3) Pemeliharaan ................................................................. 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 59

B. Saran ............................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara 32

4.1 Data Tenaga Pendidik SMPN 5 Tangerang Selatan 36

4.2 Data Tenaga Kependidikan 37

4.3 Data Siswa 3 Tahun Terakhir 38

4.4 Prestasi Akademik 39

4.5 Prestasi Non Akademik 39

4.6 Tabel Analisis SWOT 44

Page 14: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara 41

4.1 Data Tenaga Pendidik SMPN 5 Tangerang Selatan 41

4.2 Data Tenaga Kependidikan 41

4.3 Data Siswa 3 Tahun Terakhir 42

4.4 Prestasi Akademik 43

4.5 Prestasi Non Akademik 44

4.6 Tabel Analisis SWOT 49

Page 15: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal yang perlu dimiliki setiap orang, untuk investasi

di masa depan. Pada hakikatnya, pendidikan di zaman era globalisasi

menuntut manusia untuk lebih kreatif. Dengan pendidikan SDM akan mudah

atau mampu mengatasi masalah-masalah yang terdapat disebuah organisasi

atau sekolah. Memang sesungguhnya bahwa manusia merupakan unsur

terpenting dalam organisasi atau sekolah. Mengingat pentingnya unsur

manusia itulah mengapa dalam menyusun suatu perencanaan atau program,

jenis, jumlah dan kualifikasi para pelaksananya harus tergambar secara

jelas.1Sekolah membutuhkan manusia-manusia yang pandai dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 disebutkan bahwa

“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar

pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap

tuntutan perubahan zaman.”2

1 Sondang P. Siagian, Analisis serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,

1993,Jakarta: CV. Haji Masagung, h.87

2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2

Page 16: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

2

Dalam konteks ini bahwa Pendidikan nasional harus berdasarkan pada

Pancasila dan Undang-undang. Yang diharapkan peserta didik dapat

menerapkan nilai-nilai agama, menjadi pribadi yang baik, taat kepada Tuhan

yang Maha Esa, menerapkan kebudayaan nasional Indonesia dan dapat

mengikuti perkembangan zaman. Pada era globalisasi hal yang penting

dipersiapkan adalah manusia yang berkompeten. Untuk melahirkan manusia

tersebut harus melalui jalur pendidikan. Pada saat ini masyarakat semakin

menyadari bahwa pendidikan sangat penting untuk menghadapi tantangan

dimasa mendatang. Sumber daya manusia yang berkompeten juga dilahirkan

untuk mengembangkan IPTEK, agar siap untuk menghadapi tantangan

eksternal. Terbukti pada saat ini tekhnologi sudah masuk di dunia pendidikan.

Dimana setiap siswa dapat mengakses informasi secara efisien dan

efektif.Sekolah mempunyai pihak-pihak terkait mengenai perencanaan

program pendidikan di sekolah. Pihak-pihak tersebut sangat dibutuhkan ide,

ilmu pengetahuannya dalam merumuskan perencanaan strategis.

Perencanaan strategis adalah suatu kegiatan jangka panjang yang

dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk

mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi ke masa yang akan

datang, apa saja yang dikerjakan, siapa yang melakukan, dan sebagainya, demi

mencapai keberhasilan yang diinginkan. Pentingnya perencanaan strategi

adalah memberikan kerangka dasar mengenai perencanaan-perencanaan apa

saja yang harus dibentuk, perencanaan strategi membantu akan pemahaman

akan bentuk-bentuk perencanaan lainnya, perencanaan strategi memberikan

konsepsi yang jelas bagi sebuah instansi untuk memformulasikan sasaran serta

rencana-rencana yang dapat menentukan keberhasilan suatu organisasi atau

instansi.

Perencanaan strategis mengandaikan bahwa sebuah organisasi harus

tanggap terhadap lingkungan yang dinamis yang sulit diramal. Perencanaan

strategis menekankan pentingnya membuat keputusan-keputusan yang

menempatkan organisasi khususnya sekolah untuk berhasil menanggapi

perubahan lingkungan. Fokus perencanaan strategis adalah pada pengelolaan

Page 17: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

3

strategis, artinya, penerapan pemikiran strategis pada tugas pemimpin sebuah

organisasi sekolah guna mencapai tujuan.3Perencanaan strategis memudahkan

suatu organisasi untuk menentukan sasaran dan rencana-rencana yang dapat

menunjang dalam proses pendidikan. Salah satunya yang dapat memajukan

mutu sekolah adalah sarana dan prasarana.

Sebagai lembaga pendidikan, dalam melaksanakan pendidikan tentu

diperlukan hal-hal yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Proses

kegiatan belajar memerlukan tempat yang layak sesuai standarisasi sarana

prasarana yang ada, tempat yang nyaman untuk proses belajar mengajar dapat

berjalan dengan lancar. Sarana prasarana yang mengacu untuk

keberlangsungan proses belajar mengajar setidaknya memiliki tempat yang

layak untuk berlangsungnya proses KBM. Karena proses KBM yang baik juga

ditunjang dari sarana-prasarana nya. Sarana prasarana yang memadai dapat

membantu mencari informasi, membantu menggali informasi, memudahkan

guru dalam memberikan materi dengan media-media pembelajaran yang aktif

dan unik, sehingga peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik.

Sarana prasarana yang baik tentu sesuai dengan standarisasi sarana prasarana.

Menurut UU dan Peraturan Pemerintah RI pasal 42 ayat 2 “Bahwa setiap

satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,

ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,

ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,

tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang atau tempat yang lain diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.”4

Sarana prasarana pendidikan harus sesuai dengan rencana yang sudah

dibuat, harus pula sesuai dengan standarisasi yang ada, sehingga ketercapaian

tujuan terlaksana dengan baik. Untuk menunjang proses belajar mengajarpun

bisa terlaksana dengan baik, dengan sarana prasarana yang memadai. Sekolah

yang baik tidak hanya sekolah yang mempunyai guru yang berkompeten,

3 Michael Allison Jude Kaye, Perencanaan Strategis bagi Organisasi Nirlaba, 2005, Jakarta:

Media Grafika, h.5

4 Undang-Undang dan Pemerintahan RI tentang Pendidikan. h.178

Page 18: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

4

tetapi juga dilihat dari sarana prasarananya menunjang atau tidak. Maka setiap

satuan pendidikan harus mengiuti standar yang ada.

Sarana prasarana harus tersedia semaksimal mungkin untuk menjadi

daya tarik calon peserta didik. Apabila sarana prasarana kurang memadai,

maka akan menghambat pada keberlangsungan proses belajar mengajar yang

merupakan hal terpenting untuk memberikan penjelasan secara lebih baik

kepada peserta didik. Namun, bila pengelolaan sarana dan prasarananya tidak

baik, akan terjadi ketidaktepatan dalam proses pengelolaannya, mulai dari

cara pengadaan, penyimpanannya, pemeliharaan perlengkapan,

penginventarisasian, maupun penghapusan. Karena asbab tersebut banyak

pengelola yang kurang memahami standarisasi dari sarana dan prasarana yang

sebenarnya.

Fenomena yang terjadi di sekolah adalah kurang nyamannya tempat

belajar mengajar tersebut dikarenakan setiap hujan mengalami banjir, karena

didalam sekolah ada sebuah sungai yang menghubungkan ruang kepala

sekolah dengan ruang guru dan ruang kelas. Ketika banjir datang, air masuk

sampai ke dalam semua ruangan. Yang pada akhirnya kepala sekolah

meliburkan kegiatan belajar mengajar tersebut. Sehingga hal tersebut sangat

mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung.

Karena ketidaknyamanan tersebut, kepala sekolah mengambil sebuah

kebijakan dengan mengajukan relokasi lahan agar tidak terjadi dengan hal-hal

yang diinginkan kembali, tetapi belum ada respon yang diharapkan dari pihak

Pemda. Pengelolaan sarana prasarana disekolah ini belum maksimal karena

berbagai masalah yaitu keterbatasan dana yang menghambat proses

pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan sapras. Sumber dana yang diterima

oleh sekolah ini ada 3 yaitu dana BOS, BOSDA dan lain-lain. Dana yang

diterima tidak bisa langsung diterima secara tepat waktu, sehingga dalam

proses pengadaan, perbaikan harus menunggu dana cair. Missal, pada

perbaikan, mengajukannya pada 2013 mungkin saja bisa terealisasinya pada

tahun depan.

Page 19: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

5

Sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak mulai dari sarana

dan prasarananya, tetapi jumlah dana yang diterima tidak sesuai dengan

kebutuhan yang direncanakan. Birokrasi yang tidak udah sehingga masalah

yang terjadi pada sarana dan prasarana disekolagh tidak dapat diselesaikan

secara tepat waktu. Maka dengan ini penulis mengambil judul “Implementasi

Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana di SMPN 5 kota Tangerang

Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dilakukan

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Lokasi gedung sekolah yang tidak strategis.

2. Keterbatasan dana yang menghambat keberlangsungan pencapaian

fasilitas secara optimal.

3. Dana yang turun dari pusat tidak tepat waktu.

4. Ketidaksesuaian antara jumlah dana dan kebutuhan.

5. Belum optimalnya strategi pengelolaan yang digunakan

6. Keterbatasan pemahaman tim khusus mengenai pengelolaan sarana dan

prasarana.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dapat dilakukan

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Belum maksimalnya pencapaian strategi perencanaan dalam mengelola

sarana prasarana.

2. Ketidaksesuaian antara jumlah dana dan kebutuhan sarana dan prasarana.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka dapat dilakukan

perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana implementasi strategi

pengelolaansarana dan prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan”

Page 20: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

6

E. Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui strategipengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di

SMPN 5 Tangerang Selatan.

2. Mengetahui strategi umum dan strategi operasional di SMPN 5

Tangerang Selatan dalam implementasi strategi sarana dan prasarana.

3. Mengetahui proses perencanaan, pengadaan serta pemeliharaan di SMPN

5 Tangerang Selatan

F. Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi baru

yang berguna, khususnya dibidang manajemen pendidikan dalam

mengelola sistem pendidikan, terkait dengan program sarana prasarana

demi menunjang kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini dapat memberi masukan, ide,

gagasan, dan mampu memberikan sumbangan pemikiran pada pihak yang

terkait dalam dunia pendidikan, bahwa mutu pendidikan tidak hanya

terukur oleh kualitas tenaga pendidik, tetapi juga dari sarana prasarana

pendidikan.

3. Bagi pembaca, penelitian ini dijadikan sebagai bahan referensi bagi

sekolah untuk termotivasi dalam mencapai strategi sarana prasarana

pendidikan agar menjadi lebih berkualitas.

Page 21: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Strategi

Menurut Crown Dirgantoro kata strategi berasal dari bahasa Yunani

yang berarti kepemimpinan dalam ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama

perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen ketentaraan dalam

rangka mengelola para tentara bagaimana melakukan mobilisasi pasukan

dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkoordinasikan komando yang jelas,

dan lain sebagainya.1

Bambang Tri Cahyono menjelaskan strategi diartikan sebagai suatu

rencana untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu

memenangkan perang. selain itu beliau juga menjelaskan strategi dalam

konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti

lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan

sumber daya dan usaha suatu organisasi.2

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi yang

dijelaskan oleh Jain sebagai berikut:

a. Sumber daya yang dimiliki terbatas.

b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi.

1 Crown Dirgantoro, Manajemen Stratejik, ( Jakarta: PT.Grasindo, 2004) cet.II, h.5

2 Bambang Tri Cahyono, Manajemen Strategi, (Jakarta: Badan Penerbit IPWI, 1996), h.3

Page 22: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

8

c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.

d. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang

waktu.

e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.3

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu

rencana untuk menghadapi peperangan, dimana seorang pemimpin yang

memimpin suatu perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga

sebuah arahan, tujuan, seni untuk mengimplementasikan dalam sebuah

kegiatan yang untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Strategi dibutuhkan

ketika harus mengelola sumber daya, bagaimana sumberdaya yang terbatas

bisa dimanfaatkan secara maksimal. Strategi dibutuhkan ketika ada

ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing, selain itu komitmen sumberdaya

tidak dapat diubah lagi maka strategi harus bekerja untuk menjalankan

komitmen sehingga komitmen tersebut dapat berjalan sesuai yang

direncanakan. Strategi juga dibutuhkan ketika keputusan-keputusan harus

dikoordinasikan sepanjang waktu, karena sebuah keputusan harus

dikoordinasikan kepada karyawan atau bawahan yang bekerja sama dalam

menjalankan strategi agar strategi dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Biasanya pengendalian inisiatif dapat dilakukan secara berlebih,

karena inisiatif datang dari diri manusia dari akal manusia, kesalahan-

kesalahan yang dilakukan manusia bisa diberantas dengan strategi yang baik

dan benar. Strategi bisa digunakan untuk mensukseskan rencana-rencana yang

telah direncanakan agar tercapainya sebuah rencana yang telah ditentukan.

1. Perumusan Strategi

Perumusan strategi yang sukses tidak menjamin implementasi

strategi yang sukses. Pada kenyataannya lebih sulit dalam melaksanakan

implementasi daripada mengatakan bahwa sedang berusaha

melakukannya (perumusan strategi). Meskipun berhubungan, tetapi

implementasi dengan perumusan berbeda konsep. Formulasi strategi dan

impementasi dapat dibedakan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

3 Bambang tri cahyono, Manajemen Strategi, (Jakarta: Badan Penerbit IPWI, 1996), h.3

Page 23: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

9

a. Perumusan strategi adalah memosisikan kekuatan sebelum dilakukan

tindakan

b. Implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang mengelola

semua hal selama tindakan dijalankan

c. Perumusan strategi berfokus pada efektivitas

d. Implementasi strategi berfokus pada efisiensi

e. Perumusan strategi terutama adalah proses intelektual

f. Implementasi strategi terutama adalah proses operasional

g. Perumusan strategi membutuhkan keahlian intuitif dan analisa yang

baik

h. Implementasi strategi membutuhkan motivasi khusus dan keahlian

kepemimpinan

i. Perumusan strategi membutuhkan koordinasi di antara beberapa

individu

j. Implementasi strategi membutuhkan koordinasi di antara banyak

individu.4

Perumusan strategi tidak selalu menjamin implementasi yang baik.

Karena pada hakikatnya implementasi lebih sulit daripada

perencanaannya, hambatan-hambatan selalu datang dan selalu mencari

solusi yang terbaik agar tercapainya implementasi yang maksimal.

Perbedaan-perbedaan yang melihatkan bahwa perumusan strategi dengan

implementasi strategi sangat berbeda konsep tetapi tetap berhubungan

yaitu perumusan strategi lebih kepada perencanaan sebelum dilakukannya

tindakan. Perumusan menitikberatkan pada efektivitas atau tepat guna

sedangkan implementasi strategi lebih kepada tepat sasaran. Perumusan

strategi terutama adalah proses intelektual sedangkan implementasi proses

operasional, karena perumusan strategi lebih kepada pemikiran yang

matang agar terkonsep dan tidak salah dalam mengambil keputusan.

Sedangkan implementasi lebih kepada proses yang dijalankan. Perumusan

4 Fred R. david, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2006) edisi 10 h.338-

339

Page 24: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

10

strategi membutuhkan keahlian intuitif dan analisa yang baik jadi

perumusan strategi harus mmpunyai keahlian evaluasi yang tepat secara

cepat dengan analisa yang baik. Implementasi strategi membutuhksn

motivasi khusus dan keahlian kepemimpinan. Pada penerapannya proses

implementasi membutuhkan kepemimpinan untuk memonitori target target

yang ingin dicapai. Perumusan strategi membutuhkan koordinasi setiap

individu karna perumusan strategi dibuat oleh team-team yang

bersangkutan, tidak banyak campur tangan tetapi hasil yang memuaskan.

Sedangkan implementasi strategi harus dengan persetujuan atau kerjasama

oleh banyak individu, karena pada penerapannya lebih sulit daripada

perumusannya, jadi membutuhkan banyak orang seperti contoh di sekolah

yang dibantu oleh karyawan, guru, dan staf-staf lain.

a. Strategi Umum

Para perancang sistem perencanaan sepakat tentang pentingnya

peran strategi umum. Strategi umum sering disebut dengan strategi

induk atau bisnis, memberikan arah bagi tindakan-tindakan strategik.

Mereka merupakan dasar bagi tindakan terkoordinasi dan

berkesinambungan yang diarahkan untuk mencapai sasaran bisnis

jangka panjang. Strategi umum menetapkan periode waktu untuk

mencapai sasaran jangka panjang. 5

Jadi, suatu strategi umum dapat

didefinisikan sebagai rencana induk yang pedoman tindakan-tindakan

penting yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam jangka waktu

yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan harus mempunyai strategi

umum karena merupakan acuan untuk mencapai tujuan.

Tujuan strategi umum ada dua: (1) menyajikan, menguraikan,

membahas yang perlu dipertimbangkan para manajer strategic dan (2)

menyajikan ancangan untuk memilih salah satu strategi umum yang

optimal dari alternative-alternatif yang ada.

5 Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian,

(Jakarta: Binarupa Aksara,1997), jilid 1, h. 289.

Page 25: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

11

Dari tujuan strategi umum dapat disimpulkan bahwa strategi umum

membahas hal-hal yang akan dipertimbangkan sehingga tidak salah

langkah dalam mengimplementasikannya. Strategi umum juga

menyajikan rencana yang optimal dari alternative yang telah

disediakan.

b. Strategi Operasional

Rencana operasional disusun berdasarkan Renstra dan tidak boleh

menyimpang dari Renstra sehingga antara renstra dan Renop harus

terkait dan terdapat benang merah. Renstra dan Renop inilah yang

selanjutnya akan dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan

monitoring dan evaluasi, pembinaan, dan pembimbing oleh berbagai

pihak yang berkepentingan dengan sekolah. Berikut langkah-langkah

menyusun rencana operasional yaitu (1) melakukan analisis

lingkungan sekolah saat ini, (2) melakukan analisis pendidikan sekolah

saat ini, (3) melakukan analisis pendidikan sekolah satu tahun kedepan,

(4) merumuskan kesenjangan antara pendidikan sekolah saat ini dan

satu tahun kedepan, (5) merumuskan tujuan tahunan, (6)

mengidentifikasi urusan-urusan sekolah yang perlu dilibatkan untuk

mencapai setiap sasaran dan yang masih perlu diteliti tingkat

kesiapannya, (7) melakukan analisis SWOT, (8) menyusun langkah-

langkah pemecahan persoalan, (9) menyusun rencana program sekolah,

(10) menentukan milestone (output apa dan kapan dicapai), (11)

menyusun rencana biaya, (12) menyusun rencana pelaksanaan

program, (13) menyusun rencana pemantauan dan evaluasi, (14)

membuat jadwal pelaksanaan program, (15) menentukan

penanggungjawab program.6

6 Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung : PT.Refika Aditama,2009) cet-2, h.104

Page 26: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

12

Dapat disimpulkan bahwa rencana operasional disusun berdasarkan

Renstra dan tidak boleh menyimpang, karena akan menjadi pedoman

dalam menjalankan monitoring dan evaluasi terhadap proses disekolah.

Terdapat langkah-langkah dalam rencana operasional yaitu melakukan

analisis lingkungan sekolah, analisis lingkungan ini menitikberatkan

pada lingkungan sekolah yang cakupannya lebih sempit dan

berpengaruh pada operasional sekolah. Selanjutnya melakukan analisis

sekolah saat ini, analisis ini dilakukan dalam menganalisis internal

yang ada disekolah yang akan dan mempengaruhi penyelenggaraan

pendidikan. Melakukan analisis satu tahun kedepan dimaksudkan agar

sekolah dapat mempunyai potret sekolah yang diharapkan pada satu

tahun kedepan, menentukan kesenjangan antara situasi sekolah dan

yang akan diharapkan satu tahun kedepan sehingga apa yang

diharapkan sekolah dapat dicapai. Merumuskan tujuan atau sasaran

merupakan penjabaran dari tujuan sekolah yang lebih rinci terukur dari

lima tahunan dalam renstra. Melakukan identifikasi terhadap fungsi-

fungsi yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut. Melakukan

analisis swot untuk mengenali tingkat kesiapan pada sekolah tersebut.

Merumuskan alternative pemecahan persoalan yang dimaksudkan agar

ketika planning A tidak dapat berjalan atau gagal sekolah juga harus

memilki planning B untuk memberikan solusi yang tepat. Pihak terkait

seperti kepsek, komite sekolah dll menentukan program-program

untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menentukan tonggak-

tonggak keberhasilan yaitu apa saja yang menjadi kunci keberhasilan

dalam waktu kapan akan dicapai. Menyusun rencana biaya atau yang

disebut dengan RAPBS. Didalam RAPBS sudah jelas bahwa setiap

program atau kegiatan harus nampak jelas dan terperinci untuk

memudahkan dalam menentukan dana yang diperlukan.

Page 27: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

13

Perumusan atau penyusunan rencana pelaksanaan program lebih

kepada cara untuk mensukseskan tujuan yang akan dicapai. Menyusus

rencana evaluasi yang dimaksudkan agar setiap kegiatan dapat

terkontrol dan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Jika

program-program telah disusun makan diperlukan alokasi waktu atau

membuat jadwal pelaksanaan program. Setiap kegiatan harus

menentukan siapa yang menjadi penanggungjawab program agar setiap

kegiatan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Guru merupakan sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan

proses pendidikan. Guru juga harus mampu mengelola proses belajar

mengajar secara professional. Namun, bukan berarti bahwa unsur-unsur

lain tidak pentiing dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu yang

penting pula dalam proses kegiatan pendidikan ialah sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana pendidikan tentu memiliki peran yang penting dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Pendidikan dewasa ini menuntut

pendidikan untuk terus mengikuti perkembangan zaman, tekhnologi yang

dibutuhkan, tidak terlepas oleh pentingnya sarana dan prasarana yang

diperlukan dan dibutuhkan oleh murid.

Sarana dan prasarana pendidikan sangat menunjang proses kegiatan

belajar mengajar untuk menjadikan proses pendidikan lebih baik efektif

dan efisien. Sarana prasarana sekolah harus dipelihara dengan baik agar

nilai kegunaannya terjaga sehingga proses pendidikan dapat terlaksana

dengan baik. Berikut definisi sarana dan prasarana pendidikan menurut

para ahli.

Page 28: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

14

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam istilah asing

terkenal dengan istilah “school plant administration”, yang mencakup

lahan, bangunan, perabot, dan perlengkapan pendidikan/sekolah.7

Menurut Sri Minarti, Sarana pendidikan yaitu perlengkapan yang

secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja,

kursi, kelas, dan media pengajaran.8 Menurut Ibrahim Bafadal, Sarana

pendidikan adalah semua perangkat, peralatan, bahan, dan perabot yang

secara langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah.9

Kedua pendapat tersebut menjelaskan bahwa sarana pendidikan adalah

semua perangkat, baik itu peralatan, bahan maupun perabot yang secara

langsung digunakan dalam penyelenggaraan proses pendidikan di sekolah.

Menurut Ali Imron dan kawan-kawan, Prasarana pendidikan adalah

semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.10

Menurut Suryadi,

prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung

menunjang jalannya proses pendidikan.11

Dari definisi menurut para ahli diatas. Maka dapat disimpulkan bahwa

pengertian sarana dan prasarana pendidikan adalah segala proses kegiatan

pendidikan yang direncanakan yang dapat menunjang proses kegiatan

pendidikan baik menunjang secara langsung maupun tidak langsung.

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses belajar akan mendapat

nilai penting demi terciptanya suasana belajar yang baik. Sarana prasarana

juga mejadi aspek yang penting karena adanya tempat untuk belajar,

media-media untuk menyampaikan materi akan menjadikan guru lebih

mudah dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar. Sarana dan

7 Suryadi., Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: PT Sarana

Panca Karya Nusa, 2009) h.125

8 Sri Minarti, Manajemen SekolahMengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012), h. 251

9 Ibrahim Bafadal., Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003) cet-1, h. 2

10

Ali Imron, dkk, Manajemen Pendidikan, (Malang: Penerbit Universitas Negri Malang, 2003)

cet-1 h.85

11

Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: PT Sarana

Panca Karya Nusa, 2009) h.124

Page 29: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

15

prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih,

rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi

guru maupun murid untuk berada di sekolah.

2. Tujuan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Secara umum tujuan sarana dan prasarana pendidikan adalah

memberikan layanan pendidikan secara professional di bidang sarana dan

prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan

secara efektif dan efisien. Secara rinci tujuan sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah sebagai berikut :

a. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui

sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan saksama,

sehingga sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai

dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.

b. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara

tepat dan efisien

c. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan,

sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap

diperlukan oleh semua personel sekolah.12

Tujuan daripada sarana prasarana adalah memberikan layanan

pendidikan yang baik, memfasilitasi berjalannya proses belajar

mengajar demi terciptanya pembelajaran yang nyaman. Sarana

prarasara diupayakan baik karena sekolah memerlukan fasilitas untuk

dilakukannya pembelajaran. Karena sarana prasarana dapat membantu

berjalannya program pemerintah yang tertera pada UUD 1945 yaitu

mencerdaskan anak bangsa. Salah satunya melalui sarana dan prasarana

yang baik dan berkualitas.

12 Ali Imron, dkk, Manajemen Pendidikan Analisis Substansi dan Aplikasinya dalam Institusi

Pendidikan (Malang: Penerbit Universitas Negri Malang, 2003) cet-1, h.86-87

Page 30: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

16

3. Macam-macam Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sehubung dengan sarana pendidikan bisa diklasifikasikan

menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: (1)

habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3)

hubungan dengan proses belajar mengajar.

a. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai

Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana

pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana

pendidikan tahan lama.

(1) Sarana Pendidikan yang Habis Dipakai

Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau

alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative

singkat, seperti kapur tulis, sepidol, penghapus dan sapu, serta

beberapa bahan kimia yang digunakan dalam pembelajaran IPA.

(2) Sarana Pendidikan yang Tahan Lama

Sarana pendidikan yang tahan lama yaitu keseluruhan bahan atau

alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu

yang relative lama, seperti bangku, kursi, mesin tulis, komputer,

dan peralatan olahraga.

b. Ditinjau dari Bergerak Tidaknya Pada Saat Digunakan

(1) Sarana Pendidikan yang Bergerak

Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang

bisa digerakan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan

pemakaiannya, seperti lemari arsip, bangku, dan kursi yang bisa

digerakkan atau dipindahkan kemana saja.

(2) Sarana Pendidikan yang Tidak Bergerak

Sarana pendidikan yang tidak bergerak, yaitu semua sarana

pendidikan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk

dipindahkan, seperti tanah, bangunan, sumur dan menara serta

saluran air dari PDAM/ semua yang berkaitan dengan itu seperti

Page 31: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

17

pipanya, yang relative tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-

tempat tertentu.

c. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar

Dalam hubungannya proses belajar mengajar, ada dua jenis

sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung

digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti kapur tulis,

sepidol, alat peraga, alat praktik, dan media/sarana pendidikan

lainnya yang digunakan buru dalam belajar mengajar. Kedua, sarana

pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses

belajar mengajar, seperti lemari arsip dikantor.13

Macam-macam sarana dan prasarana dapat dibedakan menjadi 3

klasifikasi dari bermacam sudut yaitu habis tidaknya dipakai,

bergerak tidaknya pada saat digunakan dan hubungan dengan proses

belajar. Dilihat dari sudut habis tidaknya dipakai ada dua macam

sarana pendidikan yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan

sarana pendidikan yang tahan lama. Sarana pendidikan yang habis

dipakai adalah segala alat yang digunakan dapat habis dalam waktu

yang cepat atau singkat seperti spidol, kapur tulis dan lain-lain. Lalu

sarana pendidikan yang tahan lama adalah segala bahan atau fasilitas

yang digunakan dapat bertahan lama atau dapat habis dalam waktu

yang lama seperti bangku, kursi, meja dan lain-lain. Adapun dari

sudut bergerak tidaknya pada saat digunakan dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu sarana pendidikan yang bergerak

dansarana pendidikan yang tidak bergerak. Sarana pendidikan yang

bergerak adalah sarana atau fasilitas sekolah yang digunakan dapat

digerakkan atau dipindahkan sesuai fungsinya seperti lemari, meja,

dan lain-lain.

13 Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,

(Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2011) cet-1 h.254-256

Page 32: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

18

Selanjutnya sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak adalah

sarana yang tidak dapat digerakkan atau dipindahkan contohnya

adalah tanah, gedung dan lain-lain. Dilihat dari sudut yang ketiga

yaitu hubungannya dengan proses mengajar adalah sarana yang

langsung digunakan dalam proses belajar mengajar seperti buku,

ruang kelas, alat pelajaran (alat peraga), LAB dan-lain-lain. Dan

sarana yang tidak langsung dalam proses belajar mengajar adalah

taman, lapangan upacara dan lain-lain. Tetapi dalam hubungannya

semua menjadi satunkesatuan untuk menunjang proses belajar

mengajar agar lebih bermutu.

4. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Administrasi sarana sering disebut juga sebagai administrasi materiil

atau administrasi peralatan adalah segenap proses penataan yang

bersangkut-paut dengan pengadaan, pendayagunaan, dan pengelolaan

sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif

dan efisien.14

Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang

berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik.

Manajemen yang dimaksud meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pengadaan, (3)

Inventarisasi (4) Penyimpanan, (5) Penataan, (6) Penggunaan, (7)

Pemeliharaan dan (8) Penghapusan 15

Dalam pembahasan ini tentu tidak mungkin penulis membahas

semua secara keseluruhan dan terperinci. Berikut hanya dibahas tiga

hal,yaitu : (1) perencanaan, (2) pengadaan, dan (3) pemeliharaan sarana

dan prasarana.

a. Perencanaan

Ditinjau dari arti katanya, perencanaan adalah suatu proses

memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau programprogram

14 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejujuran,

(Jakarta: Rajawali Pers, 1990) h.81

15

Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: PT Sarana

Panca Karya Nusa, 2009) h.125.

Page 33: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

19

yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan

tertentu.16

Suatu kegiatan administrasi/manajemen/pengelolaan yang baik

dan tidak gegabah (sembrono) tentu diawali dengan suatu perencanaan

(planning/programming) yang matang dan baik dilaksanakan demi

menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.

perencanaan yang baik dan diteliti akan berdasarkan analisis kebutuhan,

dan penentuan skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk

mendapatkan urutan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya untuk

dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat

kepentingannya.17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata perencanaan berasal

dari kara rencana yang mempunyai arti rancangan atau rangka dari

sesuatu yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang akan

datang.18

.

Perencanaan dapat dilakukan jika sudah dibutuhkan. Untuk

kebutuhan alat pelajaran atau media pendidikan yang pengadaannya

dapat melalui prosedur sederhana, maka kebutuhan untuk tahun

berikutnya segera dapat terpenuhi. Sedangkan jika kebutuhan alat

pelajaran/media pendidikan yang prosedurnya sulit (harganya tinggi

dan membutuhkan usaha pengumpulan uang), maka kebutuhan itu

dapat terpenuhi bila sudah ada uang. Menyesuaikan dengan kebutuhan

ini, maka perencanaan tidak boleh mendadak. Semuanya disesuaikan

dengan mendesaknya kebutuhan dan tenggang waktu yang diperlukan

untuk pemenuhan kebutuhan. Selanjutnya perencanaan dilakukan bila

ada perubahan kurikulum atau materi pelajaran, maka perencanaan

dilakukan sesuai dengan datangnya peraturan baru tersebut dengan

16 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003) cet-1, h.26.

17

Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1996), h. 114

18

Sri Minarti, Manajemen SekolahMengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 250

Page 34: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

20

pertimbangan waktu dan biaya yang tersedia. Kebutuhan akan sarana

prasarana tidak bisa dilakukan mendadak karna mengingat biaya yang

harus dikeluarkan harus dipersiapkan. Tetapi juga dapat disortir mana

yang lebih penting mana yang tidak, dalam arti mana yang harus

diprioritaskan. Kebutuhan sarana prasarana memang penting demi

menunjangnya kegiatan belajar mengajar tetapi harus adanya

perencanaan pengadaan yang benar, tidak semata-mata yang tidak

begitu dipentingkan menjadi penting adanya.

Setelah dijelaskan beberapa pengertian mengenai perencanaan

selanjutnya akan dibahas prosedur perencanaan yang menurut Boeni

Soekarno dapat dibagi menjadi beberapa langkah-langkah, yaitu:

1) Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang

diajukan setiap unit kerja sekolah

2) Menyusun rencana perlengkapan sekolah untuk periode tertentu.

3) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan

perlengkapan yang tersedia sebelumnya

4) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran

sekolah yang telah tersedia

5) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan dengan dana

atau anggaran yang ada

6) Penetapan rencana akhir.

b. Pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan

semua jenis sarana dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai

dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan, Ary H. Gunawan mendefinisikan pengadaan sebagai segala

kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi

keperluan pelaksanaan tugas.19

Pengadaan adalah semua kegiatan

19 Sri Minarti, Manajemen SekolahMengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 258

Page 35: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

21

penyediaan perlengkapan untuk menunjang pelaksanaan tugas

sekolah.20

Dapat disimpulkan bahwa pengadaan merupakan kegiatan yang

dilakukan dalam rangka menyediakan apa-apa saja yang dibutuhkan

dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi oprasional

pertama dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan

persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian

kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan

persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan

spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga, maupun

sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.21

Pemilihan dan pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dapat dilaksanakan oleh

sekolah, dengan tetap mengacu kepada standard an pedoman yang

ditetapkan oleh pemerintah pusat atau provinsi dan kabupaten/kota.22

Dalam usaha pengadaan barang, harus direncanakan dengan

hati-hati agar pengadaannya sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk

mengadakan perencanaan kebutuhan alat pelajaran, dapat melalui

tahap-tahap sebagai berikut:

1) Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang

membutuhkan alat atau media dalam penyampaiannya. Dari analisis

materi ini, dapat didaftar alat-alat atau media apa yang dibutuhkan.

Ini dilakukan oleh dosen pengampu/guru bidang studi.

2) Apabila kebutuhan yang diajukan ternyata melampaui kemampuan

daya beli atau daya pembuatan, harus diadakan seleksi menurut skala

prioritas terhadap alat-alat yang mendesak pengadaanya, kebutuhan

yang lain dapat dipenuhi pada kesempatan yang lain.

20 Piet A. Sahertian , Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h.

176 21

Sri Minarti, Manajemen SekolahMengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) h.259 22

Sri Minarti, Manajemen SekolahMengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) h. 12

Page 36: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

22

3) Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada.

Alat yang sudah ada perlu dilihat kembali, lalu mengadakan

reinventarisasi. Alat yang perlu diperbaiki dan dipisahkan untuk

diserahkan kepada orang yang dapat memperbaikinya.

4) Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih

dapat dimanfaatkan, baik dengan reparasi, modifikasi maupun tidak.

5) Mencari dana bila belum ada. Kegiatan dalam tahap ini adalah

mengadakan perencanaan tentang bagaimana cara memperoleh dana

baik dari dana rutin maupun non rutin.

6) Menunjuk seseorang untuk melaksanakan pengadaan alat.

Penunjukkan ini sebaiknya mengingat beberapa hal yaitu keahlian,

kelincahan berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya. 23

Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua

keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Sejalan

dengan pembicaraan didepan maka pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan dilakukan sebagai berikut:

1) Pengadaan tanah

Untuk pengadaan tanah dapat dilaksanakan dengan cara

membeli, menerima hibah, hak pakai atau menukar.24

2) Pengadaan bangunan

Untuk pengadaan bangunan ini dapat dilaksanakan dengan

membangun/mendirikan bangunan baru, membeli, menyewa,

menerima hibah atau menukar (pada prinsipnya sama dengan

pengadaan tanah)

3) Pengadaan perabot

Yang dimaksud dengan perabot ialah barang-barang rumah

tangga yang fungsinya sebagai tempat penyimpanan atau

pengamanan dari alat-alat atau bahan-bahan yang antara lain

23 Sri Minarti, Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri),

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 259.

24

Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1996), h. 137

Page 37: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

23

meliputi: meja tulis, kursi, almari, rak, filling kabine, brankas dan

lain-lain.

Cara pengadaan perabot dapat dilakukan dengan membeli,

membuat sendiri atau menerima bantuan/sumbangan.

a) Membeli perabot dapat berwujud barang jadi (readystock) dan

membeli dengan pesanan yang sesuai dengan syarat dengan

ukuran anatomis, teknis kontruksi dan kualitas bahan.

b) Membuat sendiri dapat dimungkinkan dalam rangka praktik

serta disesuaikan dengan biaya dengan kemampuan yang

tersedia.

c) Menerima bantuan dan sumbangan dari donator seperti BP3

yang bersifat tidak mengikat, dilaksanakan dengan proses

verbal.

4) Pengadaan kendaraan/alat transportasi

Yang dimaksud dengan kendaraan adalah alat angkut orang atau

barang untuk di darat, di air dan di udara. Khusus untuk sekolah

hanya kendaraan darat dan air. Dewasa ini pengadaan kendaraan

untuk sekolah dilakukan oleh pemerintah pusat.

5) Pengadaan sarana pendidikan, alat-alat kantor dan alat tulis

kantor (ATK)

Sarana pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media dan alat-

alat praktikum), alat-alat kantor (mesin ketik, mesin hitung, alat

penyedot debu, sapu dan sebagainya) dan alat tulis kantor (kertas,

tinta, map dan sebagainya) dapat diadakan sesuai ketentuan yang

berlaku, yaitu untuk jumlah besar tertentu melalui lelang/tender

dengan tekanan. Kekurangan ATK dalam jumlah kecil dapat

diadakan/dibeli melalui dana taktis.25

25 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1996), h. 137-138

Page 38: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

24

c. Pemeliharaan

Menurut Ary H. Gunawan yang dimaksud dengan pemeliharaan

perlengkapan ialah suatu kegiatan pemeliharaan yang terus menerus

untuk mengusahakan agar setiap jenis barang tetap berada dalam

keadaan baik dan atau siap pakai.26

Agar semua sarana prasarana di sekolah dapat berfungsi dan

digunakan dengan lancar tanpa menimbulkan gangguan atau

hambatan. Maka perlu di adakan pemeliharaan secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, tujuan dari adanya pemeliharaan sarana dan

prasarana pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat

penting terutama jika dilihat dari aspek biaya karena untuk

membeli suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan

dengan merawat bagian dari peralatan tersebut.

2) Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung

kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

3) Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui

pengecekan secara rutin dan teratur.

4) Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan

alat tersebut.27

Selain dari tujuan tersebut, pemeliharaan sarana dan prasarana

juga bermanfaat dalam proses pembelajaran atau proses Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM). Dengan adanya pemeliharaan yang baik,

sarana prasana menjadi awet dan tahan lama, sehingga tidak

diperlukan pergantian sarana prasarana dalam waktu singkat. Adanya

pemeliharaan yang baik juga dapat meminimalisir biaya perbaikan

sarana prasana yang berlebihan.

Ada beberapa macam pemeliharaan sarana prasarana pendidikan

di sekolah ditinjau dari sifat maupun waktunya.

26 Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994) h.

195

27

Sri Minarti, Manajemen Sekolah (Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri),

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 269.

Page 39: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

25

1) Ditinjau dari sifatnya ada empat macam pemeliharaan sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah. Keempat macam pemeliharaan

tersebut cocok untuk perawatan mesin. Pemeliharaan perlengkapan

yang bersifat pengecekan pemeliharaan yang bersifat pencegahan,

pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, perbaikan berat.

2) Ditinjau dari waktu pemeliharaannya ada dua macam

pemeliharaan sarana prasarana pendidikan disekolah

3) Pemeliharaan sehari-hari, seperti menyapu, mengepel lantai,

membersihkan pintu.

4) Pemeliharaan berkala, misalnya pengontrolan genting, pengapuran

tembok.28

Dalam mengelola sarana prasarana diperlukan pemeliharaan yang

terus menerus agar setiap jenis barang tetap dalam keadaan baik secara

berkala. Pemeliharaan dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu.

Pelaksanaan pemeliharaan tersebut dapat dilakukan dengan bantuan

orang lain. Pemeliharaan berkala menurut keadaan barang dibedakan

menjadi :

1) Pemeliharaan barang habis pakai

Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat

yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative

singkat.29

Sarana pendidikan yang bisa habis dalam kurun waktu

yang singkat bisa sebagai contoh adalah kapur tulis yang sering

digunakan oleh guru untuk pembelajaran.

2) Pemeliharaan barang tidak habis pakai/tahan lama

Pemeliharaan barang habis pakai merupakan cara penyimpanan

atas barang itu sebelum ia pakai. Pemeliharaan tahan lama antara

lain:

28 Ali Imron, dkk. Manajemen Pendidikan, (Malang: Penerbit Universitas Negri Malang, 2003)

cet-1 h.91

29

Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasiny, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2004) cet-II h.2

Page 40: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

26

a) Mesin/alat praktek dan kantor (mesin tulis, mesin jahit, mesin

pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain), memerlukan

pemeliharaan sehari-hari dan berkala yang dilakukan oleh

pegawai yang bertanggungjawab atas barang tersebut dengan

cara membersihkan debu, menutup kembali setelah

dipergunakan. Pemeliharaan alat-alat harus sesuai dengan

ketentuan pabrik.

b) Mebel (perabot) memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan

perbaikan jika ada kerusakan.

c) Gedung memerlukan pemeliharaan sehari-hari seperti

pembersihan, pengecatan secara berkala, perbaikan atas

kerusakan baik ringan maupun berat.

d) Kendaraan, memerlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan

perbaikan kerusakan. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh

pengemudi dengan cara pembersihan kendaraan, memeriksa air

radiator, membersihkan dan memeriksa air aki, bila terdapat

kerusakan segera mengurus perbaikan kendaraan, pemeliharaan

berkala misalnya servis, sesuai dengan ketentuan pabrik.

e) Buku-buku. Pemeliharaan buku dilakukan setiap hari dan

berkala, pembersihan sehari-hari dengan cara membersihkan

debu, pemeliharaan berkalanya dengan cara menyemprot buku

dengan obat anti hama.

f) Alat-alat laboratorium. Pemeliharaan sehari-hari dan sebagian

pemeliharaan berkala, alat-alat yang mudah pecah ditempatkan

pada kotak-kotak khusus, pemeliharaannya sesuai dengan

petunjuk pabrik.

g) Tanah. Pemeliharaannya hanya berupa pemagaran dan

pembersihan.30

30 Piet A. Sahertian, Dimensi AdministrasiPendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994) cet-1

h. 196-198

Page 41: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

27

Agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat

berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak

menimbulkan gangguan/hambatan, maka barang-barang tersebut

perlu dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindarkan

adanya unsure-unsur pengganggu/perusaknya. Dengan demikian

kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam

keadaan baik dan berfungsi baik pula, disebut pemeliharaan atau

perawatan. Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan menurut

ukuran waktu dan menurut ukuran keadaan barang.

Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan setiap hari

(setiap akan/sesudah memakai) dan secara berkala atau dalam

jangka waktu tertentu sesuai petunjuk penggunaan (manual),

misalnya 2 atau 3 bulan sekali (seperti mesin tulis) atau setelah

jarak tempuh (kendaraan bermotor) atau jam pakai tertentu

(mesin statis). Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan

barangnya dilakukan terhadap barang habis pakai dan barang tak

habis pakai, seperti pemeliharaan terhadap ketras, kapur dan

sebagainya dengan penimpanan yang baik (aman, tidak lembab,

bebas hama, dan sebagainya), sebelum barang tersebut dipakai

seperti mesin tulis, kendaraan dan sebagainya dilakukan servis

bila keadaan pemakaiannya ternyata sudah kurang enak atau

kurang lancar, secara rutin berkala. Pemeliharaan terhadap tanah

dan gedung, dilakukan dengan pembersihan, pengecatan,

menyapu, mengepel dan sebagainya.31

Pemeliharaan dapat dilakukan dalam kurun waktu

tertentu, bisa satu hari sekali, sebulan sekali bahkan setahun

sekali. Pemeliharaan dilakukan agar sarana dan prasarana masih

dapat berfungsi dengan baik. Pengecekan terhadap sarana

prasarana harus dilakukan rutin dan harus ada laporan-laporan.

31 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 1996), h. 146

Page 42: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

28

Misalnya ada barang yang rusak dan harus diganti, sehingga

dapat diberikan solusi segera. Pihak-pihak terkait yang dapat

melakukan pemeliharaan adalah semua pihak yang ada

disekolah, baik kepala sekolah, guru, murid, serta staf-staf yang

lain. Pihak-pihak ini harus ikut andil dalam proses pemeliharaan

sarana prasarana disekolah. Karena penggunaan pada sarana dan

prasarana dilakukan bersama-sama.

C. Penelitian yang Relevan

1. Fakih Mufti (107018203835), Implementasi Standar Sarana & Prasarana

Dalam Menunjang Keberhasilan Program Rintisan Sekolah Internasional

(Studi Kasus di SMKN 1 Rangkasbitung). Berdasarkan hasil penelitian,

implemetasi standar sarana dan prasarana kelompok ruang belajar umum

seperti ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium computer dan

ruang laboratorium bahasa dapat dikatakan telah menunjang untuk

keberhasilan program RSBI yang ada di SMKN 1 Rangkasbitung,

walaupun masih ada beberapa hal yang harus disempurnakan.

Implementasi standar sarana dan prasarana kelompok ruang belajar khusus

atau ruang praktik untuk masing-masing jurusan belum mampu menunjang

keberhasilan program RSBI yang dimiliki oleh SMKN 1 Rangkasbitung,

dan itu terlihat dari belum adanya beberapa ruang praktik yang harus

dimiliki oleh setiap jurusan dalam menunjang proses pembelajaran. Dari 5

jurusan yang ada, hanya Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan saja yang

hamper memenuhi jumlah ruang praktik yang harus dimiliki.

2. Moh. Jakfar Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah di

SDN Sawah 1 Ciputat, Program Studi Manajemen Pendidikan, Jurusan

Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian di

lapangan diperoleh data tentang impelentasi sarana dan prasarana sekolah

di SDN Sawah 1 Ciputat dengan bentuk pelaksanaan yakni perencanaan

kebutuhan, pengadaan, pemeliharaan, penyimpanan, dan inventarisasi, serta

Page 43: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

29

pengawasan. Dari keseluruhan pelaksanaannya sudah mencapai nilai yang

cukup efektif, adapun yang menjadi perhatian, yakni dalam bidang

pemeliharaan yang memerlukan peningkatan dengan menerapkan 5P, yakni

penyadaran, pemahaman, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pembiasaan

serta pendataan dalam pelaksanaannya. Berikutnya, dalam bidang

penyimpanan yang membutuhkan perluasan ruangan untuk barang yang

sudah tak layak pakai.

Page 44: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 5 Tangerang Selatan yang beralamat

di Jalan Prima Barat no.59 Komplek Pondok Kacang Prima, Pondok Aren.

Penulis memilih sekolah ini sebagai objek penelitian karena letak yang

strategis dan sekolah ini merupakan sekolah unggulan di Tangerang Selatan

yang memiliki manajemen sekolah yang baik serta memiliki fasilitas belajar

yang sudah menunjang. Dari sekolah inilah penulis mengumpulkan data-data

yang diperlukan. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurang

lebih 3 bulan yang dimulai dari Oktober hingga akhir Desember 2014.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan

dari deskripsi ini membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di

lingkungan di bawah pengamata, seperti apa pandangan partisipasi dan seperti

apa peristiwa dan aktifitas yang terjadi di latar penelitian.1 Alasan penulis

menggunakan metode deskriptif adalah untuk mendapatkan penjelasan

1 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008) h. 174

Page 45: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

31

deskriptif dan mengeksplorasi suatu fenomena atau masalah sosial yang

sebenarnya dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan

dengan masalah dan unit yang diteliti. Dalam hal ini penelitian akan

mengadakan observasi untuk mengumpulkan keterangan seluas-luasnya

mengenai hal tersebut.

C. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber Data

Sumber Pengumpulan data ini adalah dari Kepala Sekolah SMPN 5

Tangerang Selatan, Wakil Bidang Sarana Prasarana SMPN 5 Tangerang

Selatan, Staff TU SMPN 5 Tangerang Selatan. Penulis juga melakukan

studi dokumentasi dan observasi untuk menguatkan hasil penelitian.

2. Jenis Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala

Sekolah, wakil bidang sarana prasarana, ketua TU dan guru bidang

studi untuk memperoleh data implementasi strategi pengelolaan sarana

prasarana pendidikan.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari keadaan sekolah dan profil sekolah,

dokumen-dokumen atau foto yang berisi sarana prasarana sekolah

tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun instrument yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara yaitu mengadakan wawancara langsung kepada pimpinan,

wakil bidang sarana prasarana beserta staff TU mengenai sarana prasarana

yang ada di SMPN 5 Tangsel. Hal ini bertujuan untuk menggali informasi

Page 46: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

32

langsung dari informan secara lebih jelas tentang sarana prasarana di

SMPN 5 Tangerang Selatan.

2. Observasi yaitu mengadakan pengamatan mengenai sarana prasarana yang

ada disekolah dan pencatatan hal-hal apa yang terjadi dalam penelitian

yang dianggap penting sebagai tambahan memperoleh informasi.

3. Studi Dokumentasi yaitu dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh

dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan

wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources),

seperti dokumen, foto, bahan statistic. Dengan menggunakan foto akan

dapat mengungkap suatu situasi pada detik tertentu sehingga dapat

memberikan informasi deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan

maksud tertentu, misalnya kondisi sarana dan prasarana yang ada di

SMPN 5 Tangsel. Selain foto, bahan statistic juga dapat memberikan

informasi seperti jumlah guru, murid, tenaga administrasi.

E. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi di

SMPN 5 Tangsel. Pada penelitian ini yang dapat dijadikan pedoman sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi instrument wawancara

Fokus Dimensi Sub Dimensi Indikator

1. Perumusan

Strategi

1. Strategi umum

2. Strategi

operasional

1. Kondisi internal

dan eksternal

sarana prasarana

sekolah.

2. Perumusan

strategi umum

mengenai sapras.

3. Mekanisme

Page 47: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

33

Implementasi

Strategi

Pengelolaan

Sarana Prasarana

pembuatan

perencanaan

kebutuhan sapras.

4. Solusi dalam

penyusunan

strategi

operasional.

2. Proses

Sarana

Prasarana

1. Perencanaan

2. Pengadaan

3. Pemeliharaan

1. Langkah-langkah

dalam mengetahui

kebutuhan sarana

prasarana.

2. Perencanaan

anggaran dalam

mengalokasikan

biaya.

3. Sumber anggaran

alternative.

4. Proses pengadaan

sarana prasarana.

5. Cara

pemeliharaan

sarana prasarana.

6. Upaya

pemeliharaan

terhadap sarana

prasarana yang

tidak terpakai.

7. Laporan periodik

sarana prasarana.

Page 48: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

34

F. Analisa Data

Teknik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar semua

data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti (peneliti),

akan tetapi oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu. Data

yang diperoleh kemudian diklasifikasi, diolah dan dianalisis menggunakan

metode deskriptif kualitatif yang kemudian hasilnya diambil dan dijadikan

sebuah kesimpulan. Data-data yang ditemukan dilapangan akan disajikan dan

dijelaskan secara terperinci sehingga dapat diciptakan suatu konsep atau

penarikan kesimpulan tentang penerapan strategi pengelolaan sarana dan

prasarana di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan. Teknik analisis data dimulai

dengan menelaah data yang terfokus kepada penerapan strategi pengelolaan

yang diperoleh dari kajian dokumen. Kemudian dibandingkan dengan data

yang diperoleh dari observasi dan hasil wawancara. Analisa data dilakukan

selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul.

Page 49: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil SMPN 5 Kota Tangerang Selatan

SMPN 5 Kota Tangerang Selatan merupakan lembaga pendidikan

formal dibawah naungan Kemendikbud yang beralamat di Jalan Prima

Barat 59 Kompleks Pondok Kacang Prima, kelurahan Pondok Kacang

Timur, kecamatan Pondok Aren 15225 provinsi Banten.Sekolah dengan

nomor statistik/NPSN 20.1.280311.001/20603126. SMPN 5 Kota

Tengerang Selatan nilai akreditasinya adalah “A” dengan skor 90.62 pada

tahun 2012.Adapun Visi SMPN 5 Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:

Visi

Terwujudnya insan cerdas berakhlakul karimah.

Penjelasan dari visi yang dimaksud yaitu SMPN 5 Tangerang selatan

yang mampu menghasilkan lulusan yang cerdas terdepan dalam bidang

akademiknya tetapi juga baik akhlak, rajin beribadah, dan mempunyai

pribadi yang baik.

Page 50: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

36

Misi

Dalam menggapai visi yang telat dirumuskan, SMPN 5 Tangerang

Selatan memerlukan misi yang harus dijalankan. Adapun misi yang ada

di SMPN 5 Tangerang Selatan yaitu:

1. Mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi

2. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan

3. Mengembangkanproses pembelajaran kontekstual

4. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan bakat dan

minat

5. Mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah

2. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMPN 5 Tangerang Selatan

Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting

dalam proses belajar mengajar dengan tersedianya guru, maka proses

belajar mengajar dapan belajar dengan lancar.

Di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan jumlah keseluruhan tenaga

pendidik dan staf berjumlah 65 orang. Yang terdiri dari 53 guru dan 12

tenaga pendukung atau tenaga kependidikan.

Page 51: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

37

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik SMPN 5 Tangerang Selatan

No Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS

GTT/Guru

Bantu

L P L P

1. S3 - - - - -

2. S2 4 - - - 4

3. S1/D4 13 26 5 4 48

4. D3/Sarmud - 1 - - 1

5. D2 - - - - -

6. D1 - - - - -

7. ≤ SMA/sederajat - - - - -

Jumlah 17 27 5 4 53

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Tabel 4.2

Data Tenaga Kependidikan SMPN 5 Tangerang Selatan

No Tenaga Pendukung

Jumlah Tenaga Pendukung dan

Statusnya Jumlah

L P L P

1 Tata Usaha - 1 1 2 4

2 Perpustakaan - - - 1 1

3 Penjaga Sekolah - - 3 1 4

4 Tukang Kebun - - 1 - 1

5 Keamanan - - 2 - 2

Jumlah - 1 7 4 12

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa SMPN 5 Tangerang Selatan

memiliki tenaga pendidik yang sangat kompeten di bidangnya. Dengan

jumlah tenaga pendidikan 53 tenaga pendidik hanya ada 1 guru yang

Page 52: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

38

berijazah D3. Sebanyak 48 tenaga pendidik adalah sarjana lulusan strata

satu, dan 4 guru yang berijazah strata dua. Masing-masing mata pelajaran

diampu oleh guru yang berkompeten dibidangnya, sehingga membuat

penyampaian materi dapat berlangsung dengan baik. SMPN 5 Tangerang

Selatan juga memiliki 12 tenaga kependidikan. Tenaga pendukug di

bidang Tata Usaha menurut kualifikasi pendidikannya strata 1 sebanyak 1

orang, D3 sebanyak 1 orang, D1 sebanyak 1 orang dan SMA sebanyak 1

orang. Di bidang Perpustakaan SMA sebanyak 1 orang. Penjaga sekolah

SMP sebanyak 1 orang, SMA 1 orang. Tukang kebun SMP 1 orang, dan

keamanan SMP sebanyak 2 orang. Sehingga jumlah total tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan berjumlah 65 orang.

3. Keadaan Siswa

SMPN 5 Tangerang Selatan pada tahun 2014/2015 memiliki siswa

yang lebih banyak dibandingkan dari tahun sebelumya yaitu 1085

siswa. Untuk mengetahui data siswa dapat dilihat pada table di bawah

ini:

Tabel 4.3

Data Siswa 3 Tahun Terakhir

Tahun

Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls VII

+ VIII + IX)

Jml

Siswa Jml

RB Jml Siswa Jml

RB Jml Siswa Jml

RB Jml Siswa Jml

RB L P L P L P L P

2012/2013 167 195 9 139 156 8 168 147 9 474 491 26

2013/2014 186 174 9 165 194 9 136 157 9 487 525 27

2014/2015 202 193 10 181 166 9 152 191 9 535 550 28

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Page 53: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

39

Dari table diatas dapat disimpulkan jumlah siswa di SMPN 5

Tangerang Selatan pada tahun 2014/2015 sebanyak 1085 siswa dengan

perincian siswa kelas VII memiliki 10 rombel yang terdiri dari 202 laki-

laki dan 193 perempuan, sehingga berjumlah 359 siswa. Pada kelas VII

memiliki 9 rombel yang terdiri dari 181 laki-laki dan 191 perempuan,

sehingga berjumlah 372 siswa. Dan pada kelas IX memiliki 9 rombel yang

terdiri 152 laki-laki dan 191 perempuan, sehingga berjumlah 343 siswa.

Sehingga jumlah keseluruhan rombongan belajar berjumlah 28 yang terdiri

dari 535 laki-laki dan 550 perempuan.

4. Prestasi Siswa

Sebagai sebuah sekolah negeri, SMPN 5 Tangerang Selatan

sudah memiliki berbagai prestasi, baik ditingkat kabupaten, propinsi,

maupun nasional. Pencapaian prestasi ini diperoleh berkat kerja sama

yang baik antara tenaga pengajar dengan siswa serta ditunjang dengan

keberadaan sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung

kegiatan pembelajaran siswa. Beberapa prestasi yang telah dicapai oleh

SMPN 5 Tangerang Selatan antara lain adalah :

Tabel 4.4

Prestasi Akademik

No Nama Lomba

Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014

Juara

ke:

Tingkat Juara

ke:

Tingkat

Kab/

Kota Prop Nas

Kab/

Kota Prop Nas

1 Sains/Matematika IV √ - - - - - -

2 Sains/B. Inggris V √ - - - - - -

3 Sains/IPS - - - - I √ - -

4 Sains/TIK - - - - I √ - -

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Page 54: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

40

Tabel 4.5

Prestasi Non Akademik

No Nama Lomba

Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014

Juara

ke:

Tingkat Juara

ke:

Tingkat

Kab/

Kota Prop Nas

Kab/

Kota Prop Nas

1 FLS2N/Vocal Grup I √ - - - - - -

2 FLS2N/Menulis Cerpen II √ - - - - - -

3 Taekwondo III √ - - - - - -

4 Lomba Cerita (B. Indo) - - - - III √ - -

5 Futsal - - - - I √ - -

6 O2SN/Bulutangkis - - - - I √ - -

7 O2SN/Bulutangkis - - - - I - √ -

8 O2SN/Bulutangkis - - - - IV - - √

Sumber : Dokumen SMPN 5 Tangerang Selatan

Dalam prestasi akademikSMPN 5 Tangerang Selatan mendapat juara

empat pada lomba Sains/Matematika tingkat Kabupaten/Kota. Selanjutnya

juara 5 pada lomba Sains/B.Inggris tingkat Kabupaten/Kota. Lomba

tersebut diadakan pada tahun ajaran 2012/2013. SMPN 5 Tangerang

Selatan juga mendapatkan juara 1 pada lomba Sains/IPS, selanjutnya

mendapatkan juara 1 kembali pada lomba Sains/TIK keduanya pada

tingkat yang sama yaitu tingkat Kabupaten/Kota yang diadakan pada tahun

2013/2014.

Data selanjutnya yaitu data prestasi non akademik SMPN 5 Tangerang

Selatan menjadi juara 1 pada lomba Vocal Grup, Juara 2 pada lomba

Menulis Cerpen, juara 3 pada lomba Taekwondo ketiganya pada tingkat

yang sama yaitu tingkat Kabupaten/Kota yang diselenggarakan pada tahun

2012/2013. Selanjutnya SMPN 5 Tangerang Selatan mendapatkan juara 3

pada lomba cerita (B.Indo) tingkat Kabupaten/Kota, Juara 1 pada lomba

Futsal tingkat Kabupaten/Kota, juara 1 pada lomba Bulutangkis tingkat

Page 55: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

41

Kabupaten/Kota, Juara 1 pada lomba Bulutangkis tingkat Propinsi dan

juara 4 masih pada lomba Bulutangkis tingkat Nasional.

B. Deskripsi dan Analisis Data

1. Sarana dan Prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan

Sebagai sebuah lembaga pendidikan negeri, SMPN 5 Tangerang

Selatan memiliki sarana dan prasarana sekolah yang mampu menunjang

proses belajar mengajar. Keberadaan sarana dan prasarana sekolah tersebut

ditujukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi seluruh siswa,

agar merasa nyaman dan konsentrasi dalam mempelajari berbagai mata

pelajaran disekolah. Selain itu juga disediakannya sarana penunjang

kegiatan ekstrakurikuler siswa.

Selain sarana utama seperti ketersediaan ruang belajar yang sesuai

jumlah siswa, SMPN 5 Tangerang Selatan juga didukung dengan

keberadaan 3 laboratorium, yaitu laboratorium IPA, computer, dan bahasa.

Dengan adanya laboratorium siswa dapat lebih memahami pelajaran tidak

hanya teks buku saja melaikan dengan praktik dengan menggunakan

sarana yang sudah disediakan.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam belajar, SMPN 5

Tangerang Selatan memiliki perpustakaan yang disediakan bagi siswa-

siswinya dalam menunjang proses belajar. Bagi siswa yang ingin

kondultasi dengan masa depannya atau dengan berbagai masalah yang

dihadapi baik berkenaan dengan pelajaran maupun rencana masa depan,

pihak sekolah menyediakan layanan bimbingan konseling.

Fasilitas lain yang terdapat di SMPN 5 Tangerang Selatan adalah

tersedianya berbagai sarana olah raga seperti bulu tangkis, basket, futsal,

voli, dan tenis meja dengan status milik sendiri. Sarana dan prasarana ini

ditujukan untuk memberikan fasilitasbagi siswa-siswi SMPN 5 Tangerang

Selatan dalam menyalurkan minat dan bakatnya, baik dibidang keilmuan

maupun bidang-bidang lainnya.

Page 56: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

42

Pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan

dipimpin oleh Wakasek sarana dan prasarana. Wakasek Sarana dan

prasarana ini adalah bapak Fatur. Wakasek sarana dan prasarana

mewajibkan setiap ruangan untuk memiliki KIR (Kartu Inventaris

Ruangan) untuk memudahkan sarana dan prasarana apa saja yang harus

dihapus, diganti atau di perbaiki. Bapak Fatur membuat team khusus untuk

mengurus semua keperluan sarana dan prasarana. Team inilah yang

membantu bapak Fatur dalam mengontrol setiap ruangan, belanja untuk

kebutuhan sarana dan prasarana, serta mengevaluasi dengan mengadakan

rapat rutin paling lambat 3 bulan sekali. Dalam rapat tersebut

pembahasannya mengenai sarana apa saja yang sudah tidak layak, apakah

harus dihapus, diganti atau diperbaiki, dari laporan tersebut diketahuilah

bahwa banyak sarana yang perlu diperhatikan. Kemudian dibuat laporan

kepada kepala sekolah. Sekolah membuat laporan kepada pemerintah

untuk mengajukan pengadaan sarana prasarana yang rusak dan tidak dapat

diperbaiki.

Pengelolaan mempunyai tanggung jawab yang besar, karena team

sarana prasarana harus teliti dalam mengontrol seluruh sarana prasarana

yang ada disekolah agar sarana prasarana yang dibutuhkan dapat terpenuhi

demi kenyamanan proses belajar mengajar.

2. Formulasi Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di

SMPN 5 Tangerang Selatan

a. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksud untuk membangun dan menetapkan tujuan

strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan yang hendak

dicapai. Langkah-langkah yang dimaksud adalah menganalisis

lingkungan internal dan eksternal. Berikut analisis lingkungan internal

dan eksternal sarana dan prasarana SMPN 5 Tangerang Selatan.

Page 57: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

43

1) Kekuatan (Strength)

a) Guru mampu memanfaatkan sarana pembelajaran yang ada untuk

KBM

b) Adanya rapat rutin mengenai sarana dan prasarana

c) Sarana pendukung KBM sudah cukup memadai

d) Tersedianya fasilitas yang cukup memadai

e) Gedung sekolah yang sudah baik nyaman

f) Lahan parkir yang luas

g) Tim khusus untuk perawatan sarana dan prasarana

h) Memiliki perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pertahun

.

2) Kelemahan (Weakness)

a) Proses pengadaan sering datang terlambat

b) Kebutuhan sarana dan prasarana belum 100% terpenuhi dalam

bidang studi tertentu

c) Adanya aliran sungai didalam lingkungan sekolah sehingga

mengalami banjir ketika hujan.

d) Lab biologi belum memadai dan tidak difungsikan dengan

semestinya

e) Sumber dana sekolah mengandalkan dana BOS dan BOSDA

f) Akses menuju sekolah kurang baik karena lokasinya terdapat

didalam komplek

g) Koneksi internet kerap kali terputus

h) Kurangnya kesadaran dari siswa dalam pemeliharaan sarana dan

prasarana

i) Kurangnya pengawasan dalam mengelola sarana dan prasarana

3) Peluang (Opportunity)

a) Paradigma masyarakat mengenai sekolah negeri.

b) Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan

prasarana

Page 58: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

44

c) Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah dengan tuntutan potensi

daerah dan perkembangan IPTEK dan IMTAK

d) Adanya standar sarana dan prasarana

4) Ancaman (Threth)

a) Kemajuan tekhnologi computer dan informatika yang semakin

cepat sementara itu tidak dibarengi dengan perkembangan siswa

b) Keterlambatan bantuan dari pemerintah (BOS)

c) Keberadaan sekolah elit swasta di sekitar lingkungan sekolah

d) Tata letak sekolah yang kurang baik ( terdapat aliran sungai di

tengah-tengah sekolah)

Setelah dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

sarana dan prasarana maka dapat dibuat strategi-strategi sebagai

berikut:

FAKTOR

INTERNAL

FAKTOR

EKSTERNAL

KEKUATAN(S)

KELEMAHAN(W)

PELUANG (O)

(SO)

1. Bantuan pemerintah pusat

dan daerah untuk

mendukung KBM sehari-

hari terutama yang

menggunakan sarana

khusus seperti Lab

2. Kondisi lingkungan

sekolah yang nyaman

menambah nilai sekolah

(WO)

1. Merencanakan

pengadaan internet

gratis sekolah yang

berkualitas dengan

mengajukan proposal

kepada pemerintah

setempat

2. Memanfaatkan sumber

dana lain selain dari

Page 59: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

45

di mata masyarakat dan

juga calon siswa baru

3. Perawatan secara berkala

untuk setiap bantuan yang

diberikan oleh

pemerintah sebagai

berntuk pertanggung

jawaban kepada Negara

4. Perencanaan pengadaan

sarana dan prasarana

sekolah yang di laporkan

kepada dinas setempat

setiap tahunnya.

5. Dukungan sarana dan

prasarana sekolah dalam

bidang IPTEK dan

IMTAK untuk meraih

hasil yang optimal dalam

KBM

sekolah untuk kegiatan

seperti pengadaan alat

dan bahan kantor,

kegiatan pemantapan

ujian nasional yang

memerlukan dana yang

cukup banyak.

3. Pembinaan terhadap

siswa dalam menjaga

sarana dan prasarana

sekolah dalam rangka

peningkatan kualitas

siswa yang mencakup

kegiatan IMTAK

4. Meminta supervisi dari

luar sekolah untuk

kegiatan pengawasan

sarana dan prasarana

sekolah.

ANCAMAN (T)

(ST)

1. Mencoba menjalin kerja

sama dengan pihak lain

yang bergerak dalam

bidang pendidikan

dalam pengadaan sarana

dan prasarana sekolah

yang membutuhkan

biaya banyak dengan

cara menyerahkan

proposal perencanaan

pengadaan sarana dan

(WT)

1. Mengurangi

ketergantungan secara

penuh dari pemerintah

dengan cara

memanfaatkan

koperasi sekolah

ataupun dana dari

pihak lain diluar

sekolah

2. Membuat program

digital agar dapat

Page 60: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

46

prasarana sekolah.

2. Meningkatkan fasilitas

dan juga pemanfaatan

sarana dan prasarana

sekolah untuk KBM

sehingga dapat menyaingi

sarana sekolah swasta

sekitar sekolah

3. Membuat pencegahan

bencana yang mumpuni

untuk menanggulangi

banjir yang terjadi

hamper setiap musim

hujan.

4. Membuat tim khusus

ketika terjadi bencana

yang dapat

mengakibatkan kerusakan

sarana dan prasarana

sekolah.

diakses oleh seluruh

pengguna internet untuk

kegiatan pengenalan

sekolah agar tidak kalah

pamor dengan sekolah

elit swasta

3. Memanfaatkan

lingkungan sekitar

sekolah untuk kegiatan

penyadaran siswa

mengenai dampak

kecerobohan dalam

penggunaan sarana dan

prasarana sekolah.

b. Strategi Umum

Sarana dan prasarana pendidikan memang sangat menunjang dalam

proses pembelajaran. Hal ini pun sudah tertera dalam renstra sekolah

yang khusus membahas mengenai sarana prasana sekolah yaitu

terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana sesuai standar yang telah

ditetapkan dan terlaksananya program 5K (Keamanan, Ketertiban,

Kebersihan, Keindahan, dan Kesehatan).Oleh karena itu dibutuhkan

sebuah strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui

Page 61: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

47

perumusan strategi. Seperti yang telah diungkapkan oleh Bapak Alan

bahwa:

“Perumusan strategi umum dilakukan dengan memberdayakan

sumber daya manusia yang dimikili sekolah serta melibatkan peran

aktif dari semua pihak.”1

Berdsarkan hasil wawancara tersebut, pihak sekolah berupaya

memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki untuk

merumuskan strategi sarana prasarana sekolah, karena merekalah yang

paling mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan sekolah dan

kemajuan yang ingin dicapai sesuai apa yang dirumuskan oleh

Sisdiknas mengenai sarana dan prasarana pendidikan pada pasal 45

ayat 1 yaitu “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal

menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan

pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi

fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta

didik.”2 Sarana dan prasarana yang baik adalah sarana yang dapat

memenuhi seluruh kebutuhan guru dan siswa. Dengan diadakannya

analisis lingkungan internal dan eksternal akan memudahkan dalam

mengetahui strategi apasaja yang dapat membantu nkepala sekolah

dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana dalam

perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan.

Secara umum kondisi internal sarana dan prasarana sudah

refresentatif, hal ini karena sekolah lebih memprioritastaskan

kebutuhan terkait dengan kegiatan yang menunjang proses

pembelajaran baik guru dan siswa. Namun demikian, masih ada

beberapa kekurangan dalam sarana proses pembelajaran yaitu ruangan

kelas yang kurang nyaman dan keterbatasan penyediaan infocus.

1 Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu Alan Suherlan

2 Undang-undang Sisdiknas (UU RI No. 20 th. 2003) pasal 45 ayat 1,h.30

Page 62: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

48

Sementara kondisi eksternal juga masih memiliki kekurangan

karena letak sekolah yang kurang strategis dan lingkungan sekitar yang

kurang kondusif, lingkungan yang kurang kondusif dikarenakan adanya

aliran sungai. Ketika hujan, aliran sungai akan meluap dan masuk

kedalam sekolah, sehingga sekolah meniadakan kegiatan belajar

mengajar. Walaupun sudah diperbaiki oleh pihak sekolah dengan

meninggikan jembatan, tetapi ketika hujan datang, air aliran sungai

tersebut tetap meluap dikarenakan aliran sungai pun berada ditengah-

tengah sekolah diantara ruang belajar dan lapangan upacara.

Jika dilihat secara kasat mata, sekolah sudah bisa dikatakan cukup

memenuhi standard, tetapi selain kelemahan yang sudah tertera di atas

masih ada kekurangan yang terbagi menjadi kekurangan internal dan

eksternal. Kemudian sekolah memiliki beberapa kekuatan dan

tantangan yang berada dari dalam sekolah (internal) maupun dari luar

(eksternal).

Sekolah berupaya untuk mengoptimalkan bantuan dari pemerintah

pusat dan daerah untuk membangun sarana dan prasarana yang lebih

berkualitas. Bantuan dari pemerintah tersebut digunakan secara optimal

untuk perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana

sekolah. Penggunaan bantuan ini dimaksudkan agar menimbulkan

lingkungan sekolah dengan kondisi yang nyaman untuk belajar serta

mendukung kemajuan dalam bidang IPTEK dan juga kemajuan dalam

bidang IMTAQ siswa sekolah tersebut.

Pemeliharaan secara berkala harus mempunyai laporan yang detail

mengenai sarana dan prasarana apa saja yang harus diganti, dihapus

atau dibetulkan sehingga sekolah dapat mengelola sarana dan prasarana

sebagai bentuk tanggungjawab terhadap bantuan yang telah diberikan

oleh pemerintah. Maka dari itu perlu diadakannya laporan periodic

kepada sekolah dan pemerintah. Usaha sekolah untuk meningkatkan

Page 63: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

49

fasilitas dan juga pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah untuk

KBM sehingga dapat menyaingi sarana sekolah swasta sekitar sekolah.

Dari hasil wawancara dan observasi lapangan, peneliti mencoba

membuat strategi dan membuat kelemahan menjadi keunggulan dalam

sekolah tersebut. Diantaranya jika guru sudah mampu membuat

perencanaan pembelajaran dengan tepat dan baik kemudian pihak

sekolah dapat menghadapi tuntutan perkembangan IPTEK serta

IMTAQ dengan menyesuaikan pemanfaatan sapras yang tersedia di

sekolah. Selanjutnya dengan adanya rapat rutin mengenasi sapras dapat

membuat pemerintah mendukung sepenuhnya mengenai pengadaan

kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah. Kemudian karena murid

yang sekolah di SMPN 5 Tangsel tidak dipungut biaya berdampak pada

keterlambatan datangnya pengadaan sapras yang dibutuhkan, hal ini

menuntut guru untuk lebih berinovasi dan kreatif demi kelancaran

kegiatan belajar mengajar di sekolah.3 Dengan fasilitas yang tersedia di

SMPN 5 Tangsel dapat menghadapi perubahan teknologi yang

berkembang cepat serta memanfaatkan dana yang dicairkan oleh

pemerintah secara efisien karena pihak sekolah terjun langsung untuk

survey harga dan kualitas barang.

c. Strategi Operasional

Mekanisme dalam perencanaan kebutuhan sarana prasarana sekolah

dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan tim

sarana prasarana sekolah yang membahas apa saja yang menjadi

kebutuhan sekolah, kendala apa saja dalam pengadaan kegiatan belajar

mengajar juga penunjang belajar lainnya, lalu di dalam rapat koordinasi

juga dibahas tentang pengevaluasian sekolah mengenai sarana dan

prasarana sekolah. Perumusan strategi ini melibatkan kepala sekolah,

3 Wawancara dengan Guru Fisika Umiyati

Page 64: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

50

wakasek sarana prasarana, dan pengurus barang atau tim sarana dan

prasarana.

Sekolah sangat mengusahakan pada kegiatan belajar mengajar agar

berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, Merencanakan

pengadaan internet gratis merupakan strategi sekolah yang berkualitas

dengan mengajukan proposal kepada pemerintah setempat, sekolah

melakukan ini agar pembelajaran bisa tepat dalam pemberian materi

khususnya pada pembelajaran TIK.4 Dalam pemenuhan sarana dan

prasarana sekolah harus memanfaatkan sumber dana lain selain dari

sekolah untuk kegiatan yang memerlukan dana yang cukup banyak bisa

dari orang tua siswa atau dari pihak lain. Ketika sarana dan prasarana

sudah diusahakan oleh pihak sekolah, tentunya sekolah harus

mengadakan pembinaan terhadap siswa dalam menjaga sarana dan

prasarana sekolah dalam rangka peningkatan kualitas siswa yang

mencakup kegiatan IMTAK. Dalam kegiatan pembinaan perlu

memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk kegiatan penyadaran

siswa mengenai dampak kecerobohan dalam penggunaan sarana dan

prasarana sekolah.

Setiap program kegiatan pasti membutuhkan dukungan bukan

hanya dari sumber daya manusia tetapi juga sumber daya penting

lainnya yaitu mengenai pembiayaan. Hal ini juga perlu diperhitungkan

karena tanpa adanya anggaran suatu kegiatan tidak akan berjalan

dengan efektif sesuai dengan perencanaan. Dengan demikian, sekolah

harus mengajukan kebutuhan selama satu tahun melalui RKT (Rencana

Kerja Tahunan). Di dalam RKT (Rencana Kerja Tahunan) sekolah

mengajukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam kegiatan

selama 1 tahun (Januari-Desember).5

4 Wawancara dengan Guru TIK Haerudin

5 Wawancara dengan Bidang Sarana Prasarana Fatur Rachman

Page 65: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

51

Bantuan pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung KBM

sehari-hari terutama yang menggunakan sarana khusus seperti Lab.

Bantuan pemerintah sangat membantu dalam kegiatan belajar

mengajar, terlebih lagi sekolah harus mempunyai fasilitas pendukung

lainnya seperti Lab karena Lab sangat membantu jika fasilitas dan

perabotnya sangat memadai. Kondisi lingkungan sekolah yang nyaman

menambah nilai sekolah di mata masyarakat dan juga calon siswa baru.

Kondisi lingkungan yang baik juga sangat membantu dan menarik

calon peserta didik untuk sekolah di SMPN 5 Tangerang Selatan,

keadaan sekolah yang bersih dan nyaman membuat masyarakat

khususnya orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 5

Tangerang Selatan karena sekolah dengan fasilitas yang memadai tidak

cukup tanpa adanya kenyamanan dan kebersihan di lingkungan

sekolahnya. Perawatan secara berkala untuk setiap bantuan yang

diberikan oleh pemerintah sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada

Negara.6

Dalam merumuskan strategi itu tentu menemukan beberapa

hambatan, salah satu hambatan ini terkait dengan masalah pembiayaan,

karena terkadang pencairan dana dilakukan secara bertahap dan tidak

tepat waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, selaian dana dari

pemerintah berupa BOS dan BOSDA, maka pihak sekolah

memanfaatkan sumber lain yaitu koperasi. Ketika sumber dana ada

dalam hambatan, maka koperasi dapat meminjamkan dana untuk

digunakan oleh pihak sekolah.

Merujuk dari penjelasan di atas mengenai strategi umum tentang

perencanaan pembelajaran guru yang berkaitan dengan penyesuaian

perkembangan IPTEK dan IMTAQ maksudnya adalah setiap guru

sudah faham betul mengenai isi silabus dan materi ajar yang akan

6 Wawancara dengan Kepala Sekolah Alan Suherlan

Page 66: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

52

disampaikan kepada murid, jadi guru dapat menyesuaikan kapan harus

menggunakan sapras dan ruangan lab atau hanya memberikan teori saja

di ruang kelas. Untuk menunjangpembelajaran tentu perlu adanya

sarana dan prasarana yang berkualitas dan berkuantitas, maka perlu

adanya rapat koordinasi mengenai sarana dan prasarana apa saja yang

menjadi prioritas dan sangat penting untuk berjalannya proses belajar

mengajar, dengan adanya rapat koordinasi yang rutin maka pihak

pemerintah akan mendukung penuh untuk proses pengadaan sarana dan

prasarana sekolah. Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana tentu

mengalami hambatan, karena tidak hanya 1 sekolah saja yang menjadi

perhatian pemerintah, maka pemerintah juga penting memilah milih

sekolah yang prioritasnya lebih penting dalam menunjang proses

belajar mengajar sehingga terjadinya keterlambatan dalam proses

pengadaan sarana dan prasarana sekolah, karena proses pengadaan

sarana dan prasarana yang datang tidak tepatwaktu maka SMPN 5

mengambil alternative dalam proses belajar mengajar menuntut guru

untuk lebih berinovasi dan kreatif untuk tercapainya tujuan

pembelajaran. Tak jarang guru membawa sarana dari rumahnya sendiri

atau menggunakan alternative lain jika terjadi hambatan pada saat

penggunaan sarana. Alternative yang digunakan oleh sekolah untuk

tercapainya proses pembelajaran berdampak pada semangat guru dan

siswa dalam belajar untuk menghadapi tantangan global dalam bidang

tekhnologi yang sangat berkembang pesat, dengan memanfaatkan

sarana dan prasarana yang ada serta inovasi-inovasi para guru dapat

membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar untuk siap menghadapi

tantangan dalam dunia pendidikan.

Page 67: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

53

d. Implementasi Strategi Pengelolaan Sarana dan Prasarana

1) Perencanaan

Langkah awal dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan

ialah perencanaan. Dalam perencanaan pada setiap sekolah tentu ada

hal-hal yang penting dibahas dan dibutuhkan dalam menunjang proses

belajar mengajar. Langkah awal dalam mengetahui kebutuhan sarana

dan prasarana seperti apa yang dikatakan oleh Fatur Rachman adalah

sekolah mengadakan rapat koordinasi dengan kepala sekolah, wakil

kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, TU serta mengumpulkan

guru bidang studi. Hal ini dilakukan karena guru bidang studi yang

paham benar keadaan didalam kelas, apa saja yang menjadi kebutuhan

dalam kegiatan belajar mengajar.Sekolah juga membentuk Tim khusus

untuk mengelola sarana dan prasarana.7

Di dalam rapat koordinasi tersebut, kepala sekolah membahas

anggaran dan kebutuhan guru serta siswa. Sekolah mendapatkan

sumber dana dari BOS dan BOSDA. Mengalokasikan dana BOS dan

BOSDA yang didalamnya sudah diatur alokasi dana untuk sarana dan

prasarana. Anggaran pembiayaan antara BOS dan BOSDA tidak boleh

tupang tindih. Kebutuhan untuk siswa lebih kepada anggaran BOSDA

dan operasional sekolah lebih kepada anggaran BOS. Sarana dan

prasarana juga membutuhkan analisis untuk mengetahui sarana apa saja

yang dibutuhkan karena harus ada yang diprioritaskan mengingat dana

yang turun secara bertahap dan tidak langsung turun 100%. Mengapa

demikian, sekolah mengajukan RKT atau Rencana Kerja Tahunan

selama 1 tahun (Januari-Desember) didalam RKT sekolah membuat

catatan kebutuhan sarana dan prasarana ke Dinas Pendidikan. Apabila

pengajuan RKT sudah disetujui, maka dana akan turun secara bertahap

dan tidak seluruhnya, maka harus ada yang diprioritaskan terlebih

7 Wawancara dengan Bidang Sarana dan Prasarana yaitu Fatur Rachman

Page 68: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

54

dahulu. Ketika sekolah mendapatkan halangan dalam keterlambatan

dana yang turun dari Dinas, maka sekolah mempunyai alternative yaitu

sekolah memanfaatkan koperasi untuk membantu dalam pengalokasian

tersebut. 8

Selain membahas anggaran, di dalam rapat koordinasi tersebut juga

membahas kebutuhan guru dan siswa. Kebutuhan guru dan siswa juga

disesuaikan oleh apa yang menjadi penunjang dalam kegiatan belajar

mengajar contohnya Lab IPA, Lab Komputer, Infocus, papan tulis, dan

lain-lain. Selain diadakannya rapat, sekolah juga membuat KIR atau

Kartu Inventaris Ruangan. Karena dari KIR tersebut dapat

memudahkan pengurus barang untuk mengetahui apa saja yang

dibutuhkan disetiap ruangan.

2) Pengadaan

Setelah membahas perencanaan pada proses sarana dan prasarana

juga adanya pengadaan barang. Pengadaan barang sangat penting

diperhatikan karena harus melihat kualitas, kuantitas barang-barang

yang akan dibeli oleh sekolah. Sekolah juga harus melihat barang apa

saja yang dibutuhkan dalam proses pengadaan sarana dan prasarana

tidak lupa juga haru sesuai dana yang telah direncanakan. Dalam

kegiatan pengadaan barang guru sangat berperan dalam proses tersebut.

Karena guru sangat mengetahui kebutuhan apa saja yang menunjang

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Selain kebutuhan yang

diajukan oleh guru juga kebutuhan ruangan masing-masing yang

digunakan di SMPN 5 Tangerang Selatan.

Usulan tersebut disampaikan kepada kepala sekolah. Tetap kepala

sekolah lah yang memutuskan sarana dan prasarana apa saja yang harus

diutamakan pengadaannya. Apabila disetujui oleh kepala sekolah,

8 Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu Alan Suherlan

Page 69: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

55

kepala sekolah mengadakan rapat koordinasi untuk mengakumulasikan

jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk berbelanja kebutuhan sarana

dan prasarana serta menyesuaikan dengan anggaran yang telah

disediakan oleh sekolah.

Setiap sekolah mempunyai rencana dalam pengadaan kebutuhan

sarana dan prasarana pendidikan. Seperti apa yang dikatakan oleh

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana Fatur Rachman

yaitu pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan terkadang

sesuai dengan rencana terkadang tidak. Dapat dijelaskan bahwa

pengadaan tersebut menunggu pencairan dana oleh pihak Dinas

Pendidikan. ketika disetujui pengajuan terhadap pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan dana yang cair akan turun secara bertahap, ini

yang menjadikan pengadaan harus yang terpenting yang didahulukan.

Tetapi terkadang sesuai dengan rencana jika pemenuhan kebutuhan

dapat terpenuhi dengan maksimal.9

Seperti yang dikatakan oleh Haerudin selaku guru TIK, beliau

menjelaskan bahwa sarana dan prasarana sudah menunjang dalam

proses belajar mengajarnya, Lab computer sudah ada dan dapat

digunakan dengan baik. Selain Lab computer juga yang menunjang

dalam kegiatan pembelajaran TIK adalah perpustakaan yang sangat

membantu siswa dalam mencari informasi. Tetapi dalam proses belajar

juga ditemukan kendala ketika signal wi-fi terganggu maka kegiatan

pembelajaran menjadi terhambat. Tetapi dapat ditanggulangi dengan

membawa laptop dan mobile dalam kegiatan belajar berlangsung.10

Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana di SMPN 5

Tangerang Selatan dilakukan dengan survey langsung ke lapangan,

karna kebutuhan sarana dan prasarana setiap tahunnya akan berubah

9 Wawancara dengan Kepala Sekolah Alan Suherlan

10 Wawancara dengan Guru TIK Haerudin

Page 70: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

56

atau tidak sama. Seperti yang dijelaskan pada tahap perencanaan bahwa

sekolah mengajukan RKT selama 1 tahun. Dalam kegiatan

pengadaannya juga diperhatikan kualitas, kuantitas, kegunaan barang-

barang yang akan dibeli oleh sekolah. Sekolah survey langsung kepada

distributor untuk melihat barang-barang yang berkualitas tetapi juga

sesuai dengan dana yang disiapkan oleh pihak sekolah. Dari survey

tersebut sekolah dapat memutuskan untuk membeli barang-barang yang

dibutuhkan oleh sekolah dengan harga terjangkau juga berkualitas.

Seperti apa yang dikatakan oleh Ibu Umiyati bahwa pada pelajaran IPA

guru harus berinovasi dalam pelajaran, karena penggunaan Lab IPA

hanya 60% tetapi kenyataannya Lab IPA di SMPN 5 Tangerang

Selatan masih kurang memadai karena ruangannya dipakai untuk

penyimpanan barang lain sehingga ketika menggunakan Lab IPA

menjadi tidak kondusif.11

Begitu juga apa yang dikatakan oleh guru

Bahasa Indonesia Ibu Jumariah bahwa pengadaan barang terhadap

sarana Lab masih belum memadai karena itu menuntut guru untuk

berinovasi agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terlaksana.

Pada pelajaran bahasa Indonesia ibu jumariah juga memanfaatkan

fasilitas yang ada seperti Perpustakaan. Perpustakaan sangat membantu

karena buku yang ada di perpustakaan dapat membantu siswa dalam

menggali informasi.12

Berhubungan dengan apa yang dipaparkan oleh Ibu Umiyati maka

dari itu sekolah melakukan pencatatan terhadap barang apa yang harus

dipenuhi pada pelajaran IPA. Setelah melakukan pembelian pihak tim

sarana dan prasarana melakukan pencatatan kembali terhadap barang

yang telah dibeli untuk dilaporkan kepada pihak sekolah dan Dinas

terkait.

11

Wawancara dengan Guru Fisika yaitu Umiyati, 12

Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia Jumariah

Page 71: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

57

SMPN 5 Tangerang selatan tidak berdiri sendiri, tetapi SMPN 5

Tangerang Selatan mempunyai rekanan kerja atau kerja sama dengan

pihak luar dalam hal pengadaan barang, ini dilakukan agar

memudahkan pihak sekolah dalam proses pengadaan sarana dan

prasarana. Yang menjadi rekanan kerja SMPN 5 Tangerang Selatan

adalah Dinas Pendidikan dan Distributor. Dalam pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan di SMPN 5 Tangerang Selatan yang menjadi

tanggungjawab ialah Wakil Bidang Sarana dan Prasarana yang dibantu

oleh tim sarana dan prasarana. Dalam kegiatan pengadaan sarana dan

prasarana masih belum maksimal dikarenakan masih adanya hambatan-

hambatan yang terjadi salah satunya pencairan dana yang diberikan

oleh pemerintah.

3) Pemeliharaan

Perencanaan sarana dan prasarana telah dilaksanakan dengan

adanya rapat koordinasi begitu juga pengadaan sarana dan prasarana

dengan dilakukannya survey barang yang berkualitas selanjutnya

diadakan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana. Kegiatan

pemeliharaan dilakukan untuk pengecekan barang-barang yang ada

diruangan masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika tidak dalam

keadaan baik akan diadakan penghapusan. Cara pemeliharaan yang

dilakukan oleh pihak SMPN 5 Tangerang Selatan adalah dengan

pengontrolan secara rutin selama 3 bulan sekali. Pada pengontrolan ini

tim sarana dan prasarana mengecek barang-barang yang masih baik

atau sudah tidak dalam keadaan baik. Dalam pengontrolan juga harus

diadakan pencatatan yang dimaksud untuk memudahkan tim sarana dan

prasarana mengetahui keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di

SMPN 5 Tangerang Selatan.

Page 72: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

58

Ketika pencatatan sudah dilakukan kemudian ditemukan sarana

dan prasarana yang tidak layak pakai maka upaya yang dilakukan oleh

pihak tim sarana dan prasarana adalah sarana dan prasarana akan

diperbaiki sesuai fungsinya kemudian sarana dan prasarana yang sudah

rusak total dan tidak bisa diperbaiki maka akan diadakan penghapusan

selanjutnya akan diganti dengan unit baru.13

Pengecekan juga bukan

hanya terhadap sarana dalam proses belajar mengajar tetapi juga pada

prasarana nya, seperti menyapu halaman setiap harinya yang dimaksud

agar ruangan dan halaman terlihat selalu bersih dan nyaman. Karena

kenyamanan dan kebersihan juga membantu siswa dalam

berkonsentrasi pada pelajarannya.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi

tanggungjawab semua warga SMPN 5 Tangerang Selatan. Kepala

sekolah, Wakil kepala sekolah, guru, staff dan murid harus ikut andil

dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. karena

pemeliharaan bukan hanya tanggungjawab satu orang atau bidang

sarana dan prasarana saja tetapi warga sekolah juga harus turut dalam

pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah menjadi kerjasama yang

baik. Contoh kecilnya adalah warga sekolah harus membuang sampah

pada tempatnya, disediakannya tempat sampah disetiap ruangan agar

mudah dalam membuang sampah.

Pemeliharaan sarana dan prasarana di SMPN 5 Tangerang selatan

juga harus dibentuk laporan. Laporan tersebut dilakukan rutin selama 6

bulan sekali. Yang dimaksud untuk memudahkan dalam proses

pengadaan selanjutnya. Karna dari pemeliharaan inilah sekolah

mengetahui barang apa saja yang sudah rusak untuk diganti atau

diperbaiki.

13

Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu Alan Suherlan

Page 73: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Melalui strategi umum dengan memanfaatkan bantuan yang diberikan

pemerintah pusat dan daerah. Sehingga dapat terpenuhinya perencanaan

kebutuhan sesuai standar sarana dan prasarana.

2. Dalam penyusunan rencana operasional biaya yang menjadi hambatan

dalam proses dan pelaksanaannya. Maka solusinya yaitu ketika dana tidak

turun secara full sekolah merangkul pihak ketiga yaitu koperasi

a. Langkah-langkah untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana

yaitu dengan rapat koordinasi dengan Kepala sekolah, Wakil kepala

sekolah, bendahara, dan guru bidang studi. Dalam rapat tersebut

diberikannya usulan-usulan mengenai sarana apa saja yang

dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat tercapainya

tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

b. Tim khusus pengelola sarana dan prasarana mengadakan survey

barang yang menjadi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dalam

kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan mutu dan kualitas

Page 74: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

60

barang untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah dengan

memanfaatkan dana yang disediakan oleh sekolah dan pemerintah

pusat/daerah.

c. Sekolah memberikan tugas kepada tim khusus pengelolaan sarana dan

prasarana untuk melakukan observasi langsung secara berkala dalam

pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan memberikan

laporan periodik kepada kepala sekolah. Pemeliharaan sudah

terlaksana namun masih terdapat sarana dan prasarana yang tidak

dapat dipelihara karena keterbatasan anggaran.

B. Saran

1. Kepala sekolah harus lebih memperhatikan pengelolaan sarana dan

prasarana terutama SDM yang ditunjuk untuk menguru kepentingan yang

berkaitan dengan sarana dan prasarana.

2. SDM harus diberikan pelatihan mengenai perencanaan pengelolaan sarana

dan prasarana agar lebih baik dalam mengimplementasikan sarana dan

prasarananya.

3. Sekolah harus lebih memperhatikan pengelolaan sarana dan prasarana agar

dapat tercapai semua rencana yang telah dibuat.

4. Sekolah harus lebih cermat dalam penggunaan strategi agar pencapaian

rencana dan pencapaian kualitas sarana dan prasarana dapat berjalan

maksimal.

Page 75: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

71

DAFTAR PUSTAKA

Alfin, Jauharoti dkk. Bahasa Indonesia 1. Surabaya: Learning Assistance Program

For Islamic Schools PGMI, 2008.

Arifin, Bustanul, dkk. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,

2008.

Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

Cahyani, Isah. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2012.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung:

UPI Press, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Fachrurazi, A. Penerapan Metode Bercerita dalam Mengembangkan Kemampuan

Berbahasa dan Karakter Peserta Didik Usia Dini. Jurnal pendidikan

Universitas PGRI Adi Buana Suarabaya, 2009.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2011.

Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Kusuma, Wijayah dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas

Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks, 2010.

Majid, Abdul Aziz Abdul. Memdidik dengan Cerita. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002.

Rahmanto, B. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisisus Anggota IKAPI,

1992.

Resmini, Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi.

Bandung: UPI Press, 2007.

Saddhono, Kundharu dan St. Y Slamet. Meningkatkan keterampilan Berbahasa

Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati, 2012.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2011.

Sihabudin, dkk. Bahasa Indonesia 2 Edisi Pertama. Jakarta: Learning Assistance

Program for Islamic Schools PGMI, 2009.

Page 76: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

72

Subana, dan Sunarti. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:

Pustaka Setia, 2011.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Sudiyono, dkk. Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi.

Malang: UIN Malang Press, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit

Alfabeta, 2013.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet.V, 2010.

Tarigan, Djago. Materi Pokok Pendidikan Keterampilan Berbahasa 1-12, Jakarta:

Universitas Terbuka, Cet. XVII. 2005.

Tarigan, Henry Guntur. Menyimak Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa, 1986.

Uno, Hamzah B. Perencanaan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Page 77: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 78: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 79: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 80: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 81: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 82: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 83: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Lampiran Foto

Ruang TU

Dapur

Page 84: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Lapangan Sekolah

Page 85: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Tangga

Gedung Sekolah

Page 86: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Taman

Mushola

Page 87: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Ruang Guru

Koperasi

Page 88: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Parkir Motor

Parkir Sepeda

Page 89: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

PERENCANAAN STRATEGI

Strategi Umum

1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal sarana prasarana di SMPN 5 Tangsel?

2. Berdasarkan kedua kondisi tersebut, bagaimana perumusan strategi umum

mengenenai sapras tersebut?

3. Bagaimana visi Kepala sekolah terkait sarana dan prasarana sekolah?

4. Bagaimana keterlibatan wakasek sarana terkait sapras di SMPN 5 Tangsel?

Strategi Operasional

1. Bagaimana mekanisme dalam pembuatan perencanaan kebutuhan sarana dan

perasarana sekolah?

2. Siapa saja yang terlibat dalam perumusan rencana strategi tersebut?

3. Adakah hambatan dalam penyusunan strategi operasional tersebut? Jika ada,

bagaimana cara mengatasinya?

RENSTRA

1. Bagaimanakan penyusunan renstra sarana dan parasarana sekolah baik dalam jangka

pendek, menengah, dan jangka panjang?

2. Apakah renstra sudah dipahami oleh seluruh pihak sekolah. Jika belum, bagaimana

upaya Bapak agar semua guru dapat memahami renstra tersebut?

PENGELOLAAN SARANA PRASARANA

Perencanaan

1. Apa langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan sarana

dan sekolah?

2. Bagaimana perencanaan anggaran dana dalam mengalokasikan biaya pengadaan sarana

dan prasarana di sekolah?

3. Adakah alternative lain yang digunakan jika sumber anggaran tidak datang tepat waktu?

Page 90: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Pengadaan

1. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana sekolah?

2. Adakah kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak lain dalam pengadaan sarana dan

prasarana sekolah?

3. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengadaan sarana prasarana sekolah?

Pemeliharaan

1. Bagaimana cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMPN 5 Tangsel?

2. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap sarana prasarana yang rusak/tidak terpakai lagi?

3. Adakah laporan periodic yang disampaikan kepada kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana prasarana sekolah dan bagaimana bentuk laporan tersebut?

Page 91: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

WAWANCARA TU

Perencanaan

1. Apa langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan sarana

dan sekolah?

2. Adakah rapat khusus mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana

sekolah? Jika ada, apa saja yang menjadi pembahasan dalam perencanaan kebutuhan

sarana prasarana di sekolah SMPN 5 Tangsel?

3. Bagaimana perencanaan anggaran dana dalam mengalokasikan biaya pengadaan sarana

dan prasarana di sekolah?

4. Darimana sumber pembiayaan yang diperoleh untuk mendukung pengimplementasian

renstra sarana prasarana?

5. Adakah alternative lain yang digunakan jika sumber anggaran tidak datang tepat waktu?

Pengadaan

1. Apakah pengadaan sarana prasarana sudah sesuai dengan perencanaan awalnya?

2. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana sekolah?

3. Apakah dalam kegiatan pengadaan kebutuhan sekolah diperhatikan kegunaan, kualitas

dan kuantitas barang-barang yang akan dibeli sekolah, seperti apakah prosesnya?

4. Adakah kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak lain dalam pengadaan sarana dan

prasarana sekolah?

5. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengadaan sarana prasarana sekolah?

Pemeliharaan

1. Bagaimana cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMPN 5 Tangsel?

2. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap sarana prasarana yang rusak/tidak terpakai lagi?

3. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses pemeliharaan dan apakah seluruh warga

disekolah ini turut ikut andil dalam pemeliharaan sarana dan prasarana?

4. Adakah laporan periodic yang disampaikan kepada kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana prasarana sekolah dan bagaimana bentuk laporan tersebut?

Page 92: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

WAWANCARA DENGAN WAKASEK SARANA PRASARANA

Perencanaan

1. Apa langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan sarana

dan sekolah?

2. Adakah rapat khusus mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana

sekolah? Jika ada, apa saja yang menjadi pembahasan dalam perencanaan kebutuhan

sarana prasarana di sekolah SMPN 5 Tangsel?

3. Bagaimana perencanaan anggaran dana dalam mengalokasikan biaya pengadaan sarana

dan prasarana di sekolah?

4. Darimana sumber pembiayaan yang diperoleh untuk mendukung pengimplementasian

renstra sarana prasarana?

5. Adakah alternative lain yang digunakan jika sumber anggaran tidak datang tepat waktu?

Pengadaan

1. Apakah pengadaan sarana prasarana sudah sesuai dengan perencanaan awalnya?

2. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana sekolah?

3. Apakah dalam kegiatan pengadaan kebutuhan sekolah diperhatikan kegunaan, kualitas

dan kuantitas barang-barang yang akan dibeli sekolah, seperti apakah prosesnya?

4. Adakah kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak lain dalam pengadaan sarana dan

prasarana sekolah?

5. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengadaan sarana prasarana sekolah?

Pemeliharaan

1. Bagaimana cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMPN 5 Tangsel?

2. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap sarana prasarana yang rusak/tidak terpakai lagi?

3. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses pemeliharaan dan apakah seluruh warga

disekolah ini turut ikut andil dalam pemeliharaan sarana dan prasarana?

4. Adakah laporan periodic yang disampaikan kepada kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana prasarana sekolah dan bagaimana bentuk laporan tersebut?

Page 93: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDY

1. Bagaimana anda melakukan pemilihan sarana (hal-hal yang perlu diperhatikan) untuk

kegiatan belajar mengajar agar tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran?

2. Bagaimana anda memanfaatkan sarana dalam kegiatan belajar mengajar?

3. Dengan penggunaan sarana dan prasarana, apakah dapat mendukung proses

pembelajaran?

4. Apakah fasilitas yang di sediakan oleh sekolah sudah mencukupi dalam kegiatan

belajar mengajar?

5. Dalam kegiatan pengadaan sarana dan prasarana, hal apa yang paling menunjang

dalam kegiatan belajar mengajar?

6. Uapaya apa yang dilakukan oleh guru, jika sarana dan prasarana kurang maksimal

dalam kegiatan belajar mengajar?

Page 94: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH DI SMPN 5

TANGERANG SELATAN

Petunjuk Wawancara

1. Ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan diwawancarai

2. Perkenalkan diri dan jelaskan topic wawancara serta tujuan wawancara dilakukan

3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat pengalaman, harapan, atau

saran yang berkaitan dengan topic wawancara

4. Catat seluruh pembicaraan

5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu

Nama : Alan Suherlan S.Pd M.M

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari /tanggal : Rabu, 22 Oktober 2014

Jam : 10.15 WIB

Tempat : SMPN 5 Tangerang Selatan

1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal sarana prasarana di SMPN 5 Tangerang

Selatan?

Jawab : kondisi internal di sekolah dalam pemenuhan kebutuhan penunjang kegiatan

belajar mengajar yang diperlukan oleh guru serta siswa sudah diprioritaskan, dalam

hal ini sekolah sedang mengupayakan pengadaan fasilitas yang dapat digunakan

sebagai mana fungsinya. Sedangkan kondisi eksternalnya, masih ada kekurangan

karena lingkungan sekitar sekolah berada di dalam perumahan sehingga akses menuju

sekolah agak sulit.

2. Berdasarkan kedua kondisi tersebut, bagaimana perumusan strategi umum mengenai

sarana dan prasarana tersebut?

Jawab : dengan mengembangkan SDM yang ada di sekolah kemudian aktif berperan

serta dan melibatkan semua pihak untuk bekerja sama merunuskan strategi umum

dalam pemeliharaan sarana prasarana dalam komdisi internal dan kondisi

ekstrenalnya.

Page 95: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

3. Bagaimana visi kepala sekolah terkait sarana dan prasarana sekolah?

Jawab : dengan mengusahakan pengadaan sarana dan prasarana kemudian

mempergunakannya sesuai dengan kegunaannya dan memeilharanya agar tidak cepat

rusak.

4. Bagaimana keterlibatan wakil kepala sekolah sarana terkait sarana dan prasarana di

SMPN 5 Tangerang Selatan ?

Jawab : kepala sekolah mengadakan monitoring atau kontroling secara berkala

kemudian mengevaluasi jika masih terdapat kekurangan setelah itu mengambil

kebijakan untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada.

5. Bagaimana mekanisme dalam pembuatan perencanaan kebutuhan sarana dan

prasarana sekolah?

Jawab : tim sarana prasarana mengadakan rapat koordinasi dengan kepala sekolah

untuk membahas apa saja yang harus diproritaskan dalam pengadaan fasilitas sekolah.

6. Adakah hambatan dalam penyusunan strategi operasional tersebut? Jika ada,

bagaimana cara mengatasinya ?

Jawab : yang menjadi hambatan dalam penyusunan strategi operasional tersebut

adalah biaya. Kemudian meminta bantuan dari pemerintah (hibah) selain itu juga

sekolah merangkul pihak ketiga (koperasi) untuk memenuhi kebutuhan biaya yang

kekurangan.

7. Apa langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan

sarana dan prasaran sekolah?

Jawab : langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui sarana dan

prasarana yang dibutuhkan adalah dengan mengumpulkan data dari guru-guru bidang

studi yang terjun langsung ke dalam kelas kemudian mencatat apa saja yang

dibutuhkan dalam proses penunjang kegiatan belajar mengajar di kelas lalu diadakan

rapat dengan seluruh pihak yang bersangkutan untuk menentukan unit apa yang

diprioritaskan.

Page 96: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

8. Bagaimana perencanaan anggaran dalam mengalokasikan biaya pengadaan sarana dan

prasarana sekolah ?

Jawab : alokasi dana bersumber dari BOS dan BOSDA yang didalamnya sudah

terperinci untuk pengadaan sarana dan prasarana. Dalam mengalokasikan dana, perlu

diadakan rapat dengan kepala sekolah untuk laporan arus masuk dan keluarnya dana.

9. Adakah alternative lain yang digunakan jika sumber anggaran tidak datang tepat

waktu ?

Jawab : pihak sekolah menggunakan dana dari pihak ketiga (koperasi) kemudian

menggantinya setelah dana dari pemerintah turun.

10. Bagaimana proses pangadaan saran dan prasana sekolah ?

Jawab : setelah mengadakan survey langsung ke lapangan, tim sapras memilih

keperluan yang intidential yang diutamakan

11. Adakah kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak lain dalam pengadaan saran dan

prasarana sekolah ?

Jawab : ada, pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan dinas pendidikan dan

distributor yang bersangkutan

12. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengadaan sarana dan prasarana sekolah ?

Jawab : yang bertanggung jawab dalam pengadaan sapras adalah wakasek sapras dan

tim pengurus pengadaan barang.

13. Bagaimana cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMPN 5

Tangerang Selatan ?

Jawab : barang pakai habis disediakan setiap bulannya. Untuk barang non kapitalisasi

diadakan pemeriksaan secara berkala setiap 3 bulan sekali/

14. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap saran prasarana yang rusak atau tidak

terpakai lagi ?

Jawab : memperbaiki barang yang bisa diperbaiki kemudian jika sudah rusak parah

akan diganti dengan unit baru.

Page 97: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

15. Adakah laporan periodic yang disampaikan kepada kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana dan prasarana sekolah dan bagaimana bentuk laporan tersebut ?

Jawab : selalu ada laporan per tiga bulan baik ke kepala sekolah ataupun ke dinas

yang terkait.

Page 98: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA TATA USAHA DI SMPN 5

TANGERANG SELATAN

Petunjuk Wawancara

1. Ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan diwawancarai

2. Perkenalkan diri dan jelaskan topic wawancara serta tujuan wawancara dilakukan

3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat pengalaman, harapan, atau

saran yang berkaitan dengan topic wawancara

4. Catat seluruh pembicaraan

5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu

Nama : Umi Badriyah S.Pd

Jabatan : Kepala Tata Usaha

Hari /tanggal : Rabu, 22 Oktober 2014

Jam : 12.15 WIB

Tempat : SMPN 5 Tangerang Selatan

1. Apa langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan

sarana dan prasarana sekolah?

Jawab: langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam perencanaan adalah

terjun langsung kelapangan, apa saja yang harus dibeli dan dibutuhkan dalam

kegiatan belajar mengajar. Setelah itu diadakannya rapat koordinasi untuk lebih

matang dalam proses perencanaan sarana dan prasarana.

2. Adakah rapat khusus mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan sarana dan

prasarana sekolah? Jika ada, apa saja yang menjadi pembahasan dalam

perencanaan kebutuhan sarana prasarana di sekolah SMPN 5 Tangsel?

Jawab : Ada, rapat yang dilakukan lebih kepada kebutuhan guru serta siswa, guru-

guru diminta untuk mengusulkan apa saja yang menjadi kepentingan dalam

kegiatan belajar mengajar. Karena guru yang lebih mengetahui keadaan di dalam

kelas.

3. Bagaimana perencanaan anggaran dana dalam mengalokasikan biaya pengadaan

sarana dan prasarana di sekolah?

Jawab: sekolah mendapatkan sumber pembiayaan dari BOS dan BOSDA. Yang

didalamnya sudah diatur untuk alokasi sarana dan prasarana. Memilah milih

prioritas sarana yang lebih penting.

Page 99: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

4. Dari mana sumber pembiayaan yang diperoleh untuk mendukung

pengimplementasian renstra sarana prasarana?

Jawab: Sekolah mendapatkan dana dari BOS dan BOSDA.

5. Adakah alternative lain yang digunakan jika sumber anggaran tidak datang tepat

waktu?

Jawab: alternative yang digunakan sekolah ketika terjadi hambatan dalam

pencairan dana ialah pihak ketiga yaitu koperasi.

6. Apakah pengadaan sarana prasarana sudah sesuai dengan perencanaan awalnya?

Jawab: terkadang sesuai terkadang tidak sesuai, karena sekolah menunggu

pencairan dana dari pemerintah yang kemudian dapat dikelola untuk yang lebih

prioritas.

7. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana sekolah?

Jawab : sekolah mengajukan kebutuhan selama satu tahun atau dengan

mengajukan rencana kerja tahunan ke dinas pendidikan, apabila di setujui

pemerintah akan mencairkan dana secara bertahap.

8. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengadaan sarana prasarana sekolah?

Jawab : wakasek sapras dan tim sapras

9. Bagaimana cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMPN 5

Tangsel?

Jawab : sekolah mengadakan kontroling secara berkala, minimal 3 bulan sekali.

10. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap sarana prasarana yang rusak/tidak

terpakai lagi?

Jawab : upaya yang dilakukan terhadap sarana yang tidak dipakai lagi atau sudah

rusak segera diganti yang baru. Tetapi kalau rusak tidak terlalu parah sekolah

mengupayakan untuk membetulkan sarana yang rusak tersebut. Contohnya seperti

bangku-bangku di kelas. Kaki-kaki pada bangku sering sekali rusak. Jadi harus

cepat dibetulkan agar bisa dipakai kembali.

Page 100: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

11. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses pemeliharaan dan apakah seluruh

warga disekolah ini turut ikut andil dalam pemeliharaan sarana dan prasarana?

Jawab : Seluruh warga sekolah ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan sarana dan

prasarana, agar tetap terjaga kenyamanan dan kualitasnya.

12. Adakah laporan periodic yang disampaikan kepada kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana prasarana sekolah dan bagaimana bentuk laporan tersebut?

Jawab : Laporan yang dibuat untuk kepala sekolah rutin selama 6 bulan sekali.

Tangerang Selatan, 22 Oktober 2014

Pukul : 12.15 WIB

Page 101: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN HASIL WAWANCARA DENGAN WAKIL SARANA PRASARANA DI

SMPN 5 TANGERANG SELATAN

Petunjuk Wawancara

1. Ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan diwawancarai

2. Perkenalkan diri dan jelaskan topic wawancara serta tujuan wawancara dilakukan

3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat pengalaman, harapan, atau

saran yang berkaitan dengan topic wawancara

4. Catat seluruh pembicaraan

5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu

Nama : Fatur Rachman

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah

Hari /tanggal : Rabu, 22 Oktober 2014

Jam : 11.10 WIB

Tempat : SMPN 5 Tangerang Selatan

1. Apa langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah untuk mengetahui kebutuhan sarana

dan prasarana sekolah?

Jawab: Langkah pertama untuk mengetahui sarana dan prasarana pendidikan yang

dibutuhkan sekolah adalah mengadakan rapat, dalam rapat tersebut membahas anggaran

untuk kebutuhan sarana prasarana, lalu rapat tersebut membahas apa saja yang

dibutuhkan. Sekolah membuat KIR (Kartu Inventaris Ruangan), dari KIR tersebut, dapat

diketahui kebutuhan apa saja dari ruangan tersebut.

2. Adakah rapat khusus mengenai pembuatan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana

sekolah? Jika ada, apa saja yang menjadi pembahasan dalam perencanaan kebutuhan

sarana prasarana di sekolah SMPN 5 Tangsel?

Jawab : Ada, terutama untuk kebutuhan guru dan siswa. Yang menjadi pembahasan

dalam perencanaan kebutuhan sarana prasarana yaitu KBM. KBM disini kebutuhannya

mencakup infocus untuk menjelaskan materi, model pembelajara, globe dan lain-lain.

Selain itu ada penunjang lainnya yaitu Lab computer, Lab Ipa, Multimedia, dan lain-lain.

3. Bagaimana perencanaan anggaran dana dalam mengalokasikan biaya pengadaan sarana

dan prasarana di sekolah?

Page 102: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Jawab: Dalam anggaran, sekolah mendapatkan bantuan dari BOS dan BOSDA yang tidak

boleh ditumpang tindih karena sudah diatur alokasi dana untuk sarana dan prasarana.

Dana BOS pengalokasiannya lebih kepada keperluan operasional sekolah, dan dana

BOSDA lebih kepada siswa.

4. Dari mana sumber pembiayaan yang diperoleh untuk mendukung pengimplementasian

renstra sarana prasarana?

Jawab: Sekolah mendapatkan dana dari BOS dan BOSDA.

5. Adakah alternative lain yang digunakan jika sumber anggaran tidak datang tepat waktu?

Jawab: alternative lain yang digunakan oleh sekolah ketika ada hambatan dalam

penurunan anggaran yaitu dengan memanfaatkan pihak ketiga (koperasi). Sekolah

menggunakan dana dari koperasi dalam memenuhi keperluan sarana dan prasarana untuk

sementara. Jika dana sudah turun dari pemerintah dana kemudian akan dialokasikan

kepada koperasi sekolah.

6. Apakah pengadaan sarana prasarana sudah sesuai dengan perencanaan awalnya?

Jawab: Disesuakan dengan kebutuhan. Jika ada sarana atau prasarana yang lebih penting

maka akan diprioritaskan. Karena dari pihak pemerintah juga melihat keperluan yang

lebih diprioritaskan, kemudian baru mengeluarkan dana sesuai dengan yang penting

terlebih dahulu

7. Bagaimana proses pengadaan sarana dan prasarana sekolah?

Jawab : sekolah mengajukan kebutuhan selama satu tahun atau dengan mengajukan

rencana kerja tahunan ke dinas pendidikan, apabila di setujui pemerintah akan

mencairkan dana secara bertahap.

8. Apakah dalam kegiatan pengadaan kebutuhan sekolah diperhatikan kegunaan, kualitas

dan kuantitas barang-barang yang akan dibeli sekolah, seperti apakah prosesnya?

Jawab : Ya, dengan survey harga, survey barang, dan kualitas. Sekolah memilih barang

dengan kualitas terbaik dan harga yang paling ekonomis.

9. Adakah kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak lain dalam pengadaan sarana dan

prasarana sekolah?

Page 103: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Jawab : ada, kerja sama dengan suku dinas (sudin), distributor, dan pihak penunjang

lainnya.

10. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengadaan sarana prasarana sekolah?

Jawab : wakasek sapras dan tim sapras

11. Bagaimana cara pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan di SMPN 5 Tangsel?

Jawab : sekolah membuat tim pengawas untuk mengadakan kontroling secara berkala,

minimal 3 bulan sekali agar sarana prasarana yang ada tetap sesuai dengan standar yang

sudah ditentukan.

12. Upaya apa saja yang dilakukan terhadap sarana prasarana yang rusak/tidak terpakai lagi?

Jawab : setelah melakukan pengawasan kemudian ditemukan sarana dan prasarana yang

tidak layak pakai maka akan diperbaiki sesuai fungsinya kemudian sarana dan prasarana

yang sudah rusak total dan tidak bisa diperbaiki maka akan diadakan penghapusan

selanjutnya akan diganti dengan unit baru.

13. Siapa yang bertanggungjawab dalam proses pemeliharaan dan apakah seluruh warga

disekolah ini turut ikut andil dalam pemeliharaan sarana dan prasarana?

Jawab : pengurus barang. Seluruh warga sekolah ikut andil dalam pemeliharaan sarana

dan prasarana,

14. Adakah laporan periodic yang disampaikan kepada kepala sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana prasarana sekolah dan bagaimana bentuk laporan tersebut?

Jawab : Laporan dibuat setiap 6 bulan sekali dalam bentuk table secara tertulis.

Page 104: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI DI SMPN 5

TANGERANG SELATAN

Petunjuk Wawancara

1. Ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan diwawancarai

2. Perkenalkan diri dan jelaskan topic wawancara serta tujuan wawancara dilakukan

3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat pengalaman, harapan, atau

saran yang berkaitan dengan topic wawancara

4. Catat seluruh pembicaraan

5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu

Nama : Umiyati S.Pd

Jabatan : Guru Fisika

Hari /tanggal : Rabu, 15 Oktober 2014

Jam : 11.30 WIB

Tempat : SMPN 5 Tangerang Selatan

1. Bagaimana anda melakukan pemilihan sarana (hal-hal yang perlu diperhatikan) untuk

kegiatan belajar mengajar agar tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran?

Jawab: Disesuaikan dengan materi pembelajarannya dengan alat dan bahan yang ada

yang bisa dicerna oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagaimana anda memanfaatkan sarana dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab : dalam pembelajaran fisika (IPA) saya menggunakan Lab 60%. Penggunaan

ruangan ketika pembelajaran harus dalam bentuk teori atau tekstual. Selain itu kebun

dan area yang dapat memungkinkan berjalannya proses belajar mengajar akan

dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

3. Dengan penggunaan sarana dan prasarana, apakah dapat mendukung proses

pembelajaran?

Jawab : kurang mendukung, tetapi secara kasat mata sekolah sudah memiliki sarana

dan prasarana yang baik. tetapi pembelajaran saat ini lebih banyak dikelas

dikarenakan adanya perabot-perabot yang masih menyatu dengan Lab IPA atau

perabot-perabot yang tidak pada tempatnya.

Page 105: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

4. Dalam kegiatan pengadaan sarana dan prasarana, hal apa yang paling menunjang

dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab : alat peraga, seperti kerangka manusia, globe, gambar tata surya, fasilitas yang

lain masih belum optimal.

5. Upaya apa yang dilakukan oleh guru, jika sarana dan prasarana kurang maksimal

dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab : memanfaatkan yang ada, ketika Lab tidak bisa dipergunakan, maka belajar di

ruangan dengan alat dan bahan yang ada atau perpustakaan dan tempat lain yang

dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.

Tangerang Selatan, 15 Oktober 2014

Pukul : 11.30 WIB

Interviewee Interviewer

Guru Bidang Studi

Umiyati, S.Pd Dhiza Namira Fatihany

Page 106: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI DI SMPN 5

TANGERANG SELATAN

Petunjuk Wawancara

1. Ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan diwawancarai

2. Perkenalkan diri dan jelaskan topic wawancara serta tujuan wawancara dilakukan

3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat pengalaman, harapan, atau

saran yang berkaitan dengan topic wawancara

4. Catat seluruh pembicaraan

5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu

Nama : Jumariah S.Pd

Jabatan : Guru Bahasa Indonesia

Hari /tanggal : Rabu, 15 Oktober 2014

Jam : 13.10 WIB

Tempat : SMPN 5 Tangerang Selatan

1. Bagaimana anda melakukan pemilihan sarana (hal-hal yang perlu diperhatikan) untuk

kegiatan belajar mengajar agar tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran?

Jawab: pertama-tama melakukan tujuan pembelajaran yang tertera pada RPP sehingga

guru dapat melakukan pemilihan sarana apa yang harus diperhatikan pada

pembelajaran.

2. Bagaimana anda memanfaatkan sarana dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab : sesuai dengan kebutuhan siswa, tetapi Lab masih minim untuk digunakan

karena Lab bahasa masih belum memadai.

3. Dengan penggunaan sarana dan prasarana, apakah dapat mendukung proses

pembelajaran?

Jawab: mendukung mulai dari perpus buku-buku yang diperlukan siswa dapat

menggali dari perpustakaan, CD/kaset/ radio yang diperlukan dalam belajar sudah

memadai, tetapi ketika pembelajaran kurang alat dan bahan diupayakan pembelajaran

untuk tetap berjalan.

Page 107: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

4. Apakah fasilitas yang di sediakan oleh sekolah sudah mencukupi dalam kegiatan

belajar mengajar?

Jawab: fasilitas yang disediakan sudah memadai dan akan penambahan jumlahnya.

5. Upaya apa yang dilakukan oleh guru, jika sarana dan prasarana kurang maksimal

dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab: guru meminta siswa untuk membawa peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, guru juga harus inovatif juga membawa alat yang diperlukan dalam

pembelajaran dari rumah.

Tangerang Selatan, 15 Oktober 2014

Pukul : 13.10 WIB

Interviewee Interviewer

Guru Bidang Studi

Jumariah, S.Pd Dhiza Namira Fatihany

Page 108: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

PEDOMAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI DI SMPN 5

TANGERANG SELATAN

Petunjuk Wawancara

1. Ucapan terimakasih kepada informan atas ketersediaan diwawancarai

2. Perkenalkan diri dan jelaskan topic wawancara serta tujuan wawancara dilakukan

3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat pengalaman, harapan, atau

saran yang berkaitan dengan topic wawancara

4. Catat seluruh pembicaraan

5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu

Nama : Haerudin, S.Pd

Jabatan : Guru TIK

Hari /tanggal : Rabu, 15 Oktober 2014

Jam : 11.15 WIB

Tempat : SMPN 5 Tangerang Selatan

1. Bagaimana anda melakukan pemilihan sarana (hal-hal yang perlu diperhatikan) untuk

kegiatan belajar mengajar agar tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran?

Jawab : Disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan setelah itu mempersiapkan

sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Contohnya materi pembuatan blog disiapkan unit computer dengan 1 komputer untuk

1 siswa, kemudian mempersiapkan jaringan internet agar bisa terkoneksi.

2. Bagaimana anda memanfaatkan sarana dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab : Memanfaatkan dengan optimal sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, contoh ketika harus menggunakan Lab maka Lab computer akan

dipergunakan dengan sebaik mungkin.

3. Dengan penggunaan sarana dan prasarana, apakah dapat mendukung proses

pembelajaran?

Jawab : sangat mendukung, tetapi terkadang ada hambatan ketika pembelajaran

berlangsung jaringan internet mati sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu.

Page 109: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

4. Apakah fasilitas yang di sediakan oleh sekolah sudah mencukupi dalam kegiatan

belajar mengajar?

Jawab : iya, sudah mendukung Lab computer sudah ada, jaringan internet juga sudah

ada.

5. Upaya apa yang dilakukan oleh guru, jika sarana dan prasarana kurang maksimal

dalam kegiatan belajar mengajar?

Jawab : contoh ketika menggunakan wifi atau nirkabel koneksinya terputus, maka

murid akan diberikan PR kemudian setiap murid harus memiliki email yang aktif dan

dianjurkan membawa laptop dan gadget sehingga dapat menggunakan laptop dan

gadget pribadi.

Tangerang Selatan, 15 Oktober 2014

Pukul : 11.15 WIB

Interviewee Interviewer

Guru Bidang Studi

Haerudin, S.Pd Dhiza Namira Fatihany

Page 110: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Data Ruang Belajar (Kelas)

Kondisi

Jumlah dan ukuran

Jumlah ruang

lainnya yang

digunakan untuk

ruang kelas

Jumlah ruang yang

digunakan untuk

ruang kelas

Ukuran

7 x 9 m2

(a)

1 28

Baik 21

Rusak

Ringan 6

Rusak

sedang -

Rusak Berat -

Rusak Total -

Data Ruang Belajar Lainnya

Jenis Ruangan Jumlah Ukuran

( p x l) Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah

Ukuran

(p x l) Kondisi

Perpustakaan 1 7 x 9 Baik Lab. Bahasa 1 7 x 9 Baik

Lab. IPA 1 7 x 9 Baik Lab. Komputer 1 7 x 9 Baik

Keterampilan - - - Pend. Tek. Dasar - - -

Multimedia 1 7 x 9 Baik Serbaguna/Aula - - -

Kesenian 1 3 x 7 Baik Lainnya - - -

Data Ruang Kantor

Jenis Ruangan Jumlah Ukuran (p x l) Kondisi*)

Ruang Kepala Sekolah 1 7 x 9 Baik

Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 3 x 7 Baik

Ruang Guru 1 10 x 12 Baik

Ruang Tata Usaha 1 7 x 9 Baik

Ruang Tamu - - Baik

Ruang BK 1 3 x 7 Baik

Data Ruang Fenunjang (di isi dalam angka)

Jenis Ruangan Jumlah Ukuran

(p x l)

Kondisi Jenis Ruangan Jumlah Ukuran

(p x l)

Kondisi

Gudang 1 3 x 7 Baik Ibadah 1 9 x 7 Baik

Dapur 1 3 x 7 Baik Ganti - - -

Reproduksi - - - Koperasi 1 4 x 7 Baik

KM/WC Guru 4 2 x 2 Baik Hall/lobi - - -

Page 111: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

KM/WC Siswa 20 2 x 1 Baik Kantin 6 3 x 2 Baik

BK 1 3 x 7 Baik Rumah Pompa/

Menara Air

3 3 x 2 Baik

UKS 1 3 x 7 Rusak

Ringan

Bangsal

Kendaraan

1 4 x 10 Baik

PMR/Pramuka 1 3 x 7 Rusak

Ringan

Rumah Penjaga 1 3 x 10 Baik

OSIS 1 3 x 7 Rusak

Ringan

Pos Jaga 1 2 x 2 Baik

Studio Musik 1 3 x 7 Baik - - -

Lapangan Olahraga dan Upacara

Lapangan Jumlah Ukuran (p x l) Kondisi Keterangan

1. Lapangan Olahraga

a. Bulu Tangkis

1

15 x 8

Rusak

Lapangan olahraga (basket,

footsal dan volley)

merangkap

dengan lapangan upacara

b. Bola Basket - - -

c. Footsal - - -

d. Bola Volley - - -

e. Tenis Meja 1 2,5 x 1,5 Baik

2. Lapangan Upacara 1 40 x 50 Baik

Perabot (furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

No.

Jumlah

Ruang

Kelas

Perabot

Jml dan kondisi

meja siswa

Jml dan kondisi

kursi siswa

Almari + rak

buku/alat Papan tulis

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

1 27 573 527 46 - 1099 1049 50 - 13 13 - - 27 21 6 -

b. Perabot ruang belajar lainnya

No. Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari + rak

buku/alat Lainnya

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

1. Perpustakaan 8 8 - - 8 8 - - - - - - - - - -

2. Lab.IPA 6 1 5 - - - - - 6 6 - - - - - -

3. Keterampilan

Page 112: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

4. Multimedia

5. Lab. Bahasa 19 - - - 19 - - - 1 1

6. Lab. Komputer 21 21 - - 41 41

7. Serbaguna.

8. Kesenian

9. PTD

10. Lainnya:

c. Perabot Ruang Kantor

No. Ruang

Perabot

Meja Kursi Almari + rak

buku/alat Lainnya

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

1. Kepala Sekolah 11 11 - - 18 18 - - 8 8 - - 2 2 - -

2. Wk Kepala Sekolah 3 3 - - 3 3 - - 2 2 - - 1 1 - -

3. Guru 61 61 - - 56 56 - - 7 7

4. Tata Usaha 8 8 - - 8 8 - - 9 9

5. Tamu

6. Lainnya:

d. Perabot Ruang penunjang

Perabot

No. Ruang Meja Kursi Almari + rak

buku/alat

Lainnya

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

Jum

lah

Bai

k

Ru

sak

rin

gan

Ru

sak

Ber

at

1. BK 5 5 - - 8 8 - - 4 4 - - 1 1 - -

2. UKS - - - - 2 2 2 2 - -

3. PM R/Pramuka

4. OSIS

5. Gudang 1 1 - - 3 - 3 - 4 2 2 - - - - -

6. Ibadah 2 2

7. Koperasi 2 2

8. Hall/lobi

9. Kantin 6 6 - -

10. Pos jaga - - - - - - - - - - - - 1 - 1 -

11. Reproduksi

12. Lainnya: .....

Page 113: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

Fasilitas Penunjang Perpustakaan

No. Jenis Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi

1 Komputer 2 unit /

2. Ruang baca 1 ruang / 56 m2

4. TV 1 (42”)

5. LCD -

6. VCD/DVD player -

7. Lainnya: -

Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia (di isi dalam angka)

No. Alat/bahan Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)

Jumlah Kualitas Kondisi

< 25% dr keb.

25%- 50% dr

keb

50%- 75% dr

keb.

75%- 100%

dr keb.

Kurang

Cukup Baik Sangat

baik Rusak berat

Rusak Ringan

Baik

1. Lab. IPA V V' v

2. Lab. bahasa v v v

3. Lab. komputer V V

4. Ketrampilan

5. PTD

6. Kesenian

7. Multimedia V V V

Keterangan kondisi:

Baik Kerusakan < 15%

Rusak Ringan 15% - < 30%

Rusak sedang 30% - < 45%

Rusak berat 45%-65%

Rusak total >65%

Page 114: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola
Page 115: SKRIPSI - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29257/1/DHIZA... · dilakukan organisasi dalam menentukan strategi atau rancangan untuk mengelola

BIOGRAFI PENULIS

Dhiza Namira Fatihanny, lahir di Jakarta, 21 Juli

1993. Merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara

dari pasangan H. Dadang Sutrisna dan Hj. Sri

Mulyati S.Pd, yang beralamatkan di Pondok

Kacang Prima Blok K8/3 RT 16/08, Pondok Aren.

Penulis memulai Pendidikan di SDN Pd Aren 01

pada tahun 1998 dan selesai pada tahun 2004.

Kemudian penulis melanjutkan ke MTs Al-

Islamiyah Cileduk. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikannya ke SMAN 108 Jakarta dan lulus tepat waktu pada

tahun 2010. Tamat dari MAN penulis mendaftarkan diri untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi. Pada tahun 2010, penulis berhasil lulus masuk di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Manajemen Pendidikan.

Allah selalu melihat. Allah selalu melihat dan membantu apa yang kita

keluhkan. Melalui skripsi yang berjudul “Implementasi Rencana Strategi Sarana

Prasarana di SMPN 5 Tangerang Selatan” di bawah bimbingan Bapak Fathi

Ismail, MM dan Bapak Hasyim Asy’ari M.Pd.