skripsi - core.ac.uk · etika profesi terhadap kualitas audit (studi kasus pada bpk ri perwakilan...

57
i SKRIPSI PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN SENSITIVITAS ETIKA PROFESI TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN) RIZKI WAHYUNI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

i

SKRIPSI

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN SENSITIVITAS ETIKA PROFESI

TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN)

RIZKI WAHYUNI

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

ii

SKRIPSI

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN SENSITIVITAS ETIKA PROFESI

TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN)

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan dianjurkan oleh

RIZKI WAHYUNI A31108294

kepada

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2013

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

iii

SKRIPSI

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN SENSITIVITAS ETIKA PROFESI

TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN)

disusun dan dianjurkan oleh

RIZKI WAHYUNI A31108294

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, Februari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak. Drs. H. Muallimin, M.Si. NIP 196509251990022001 NIP 195512081987021001

Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. H. Abdul Hamid Habbe, S.E., M.Si., NIP 196305151992031003

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

iv

SKRIPSI

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME, DAN SENSITIVITAS ETIKA PROFESI

TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN)

disusun dan diajukan oleh

RIZKI WAHYUNI

A31108294

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal .........

dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak. Ketua 1. ..................... 2. Drs. H. Muallimin, M.Si. Sekretaris 2. .....................

3. Dr. Arifuddin, S.E., M.Si., Ak. Anggota 3. ..................... 4. Drs. H. Amiruddin, M.Si., Ak. Anggota 4. ..................... 5. Drs. Muh. Nur. Azis, M.M. Anggota 5. .....................

Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin Makassar

Dr. H. Abd. Hamid Habbe, S.E., M.Si., Ak. NIP. 196305151992031003

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya bertanda tangan di bawah ini,

nama : Rizki Wahyuni

NIM : A31108294

jurusan/program studi : Akuntansi

dengan ini menyatakan ddengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit

(Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perunndang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, Februari 2013

Yang membuat pernyataan,

Rizki Wahyuni

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

vi

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji atas karunia Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang, yang begitu melimpah dan atas berkat, rahmat,

hidayah dan cinta-Nya yang tiada batas. Ungkapan rasa syukur yang melimpah

kepada Allah atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan

Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK

RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak

terhingga kepada almarhum kedua orangtua yaitu bapak Abd.Rachim dan Ibu St.

Maryam yang telah memberikan cinta, kasih dan sayangnya, serta semangat dan

terlebih lagi Do’a mereka kepada penulis hingga penghujung hidupnya. Penulis

senantiasa mendapatkan bimbingan, bantuan, petunjuk, dan motivasi dari

berbagai pihak dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan penghargaan berupa ucapan terima kasih kepada:

1. Ibunda penulis, Hasnia Rachim, atas cinta, kasih sayang, dan kesabaran

yang tidak pernah pudar serta do’a untuk penulis hingga saat ini serta

kedua adik tersayang Yudi dan Iccang yang senantiasa memberikan

semangatnya.

2. Prof. DR. Muhammad Ali, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin beserta jajarannya terkhusus pada Wakil

Dekan I, II, dan III.

3. Bapak DR. H. Hamid Habbe, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

vii

4. Ibu Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak. selaku pembibing I dan Bapak Drs. H.

Muallimin, M.Si. selaku pembimbing II penulis yang telah meluangkan

waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis

selama penyusunan skripsi ini, sehingga setiap kendala dan kesulitan

yang dihadapi penulis bisa terselesaikan.

5. Bapak Dr. Darwis Said, SE., MSA., Ak. selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin sekaligus Penasehat Akademik penulis.

6. Seluruh dosen yang telah mencurahkan ilmu pengetahuannya selama

penulis belajar di kelas perkuliahan.

7. Pak Aso, Pak Tarru, Pak Asmari, Pak Ical, Pak Masse, Pak Hardin, dan

seluruh staff akademik lainnya yang tak lelah untuk membantu proses

administrasi segala kegiatan akademik.

8. Pimpinan Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI

Provinsi Sulawesi Selatan beserta auditornya yang telah berpartisipasi

sebagai responden dalam skripsi ini.

9. Teman-teman 08stackle yang sama-sama berjuang mulai awal kuliah,

mudah-mudahan tali persaudaraan ini tetap terbina sampai di ujung

waktu.

10. Teman-teman Gema Suara 17 dan Ikatan Mahasiswa Akuntansi. Banyak

momen berharga di dalamnya. There’s a lot of things to do and there’s a

lot of things to learn there.

11. Teman-teman KKN Profesi, Herlina Samsi, Mirnayanti, Rahmat Junaid,

Wulan, Yulris, Novi, Fais, Ria, Eqi, dan Fandy.

12. Teman-teman sepergaulan yang selalu mewarnai hidup penulis. Tere dan

Mardu yang selalu menemani karokean di saat jenuh, Ratih yang selalu

memberi fighting spirit biar nggak malas kerja skripsi dan terima kasih

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

viii

atas kontribusinya membantu mentabulasi data penelitian. Farah dan Oe,

teman seperjuangan, yang setia menemani saat penelitian, thank u so

much guys I owe you many things. Novi, Nunu, Adhy, Cicha, Dian, dan

teman-teman yang telah banyak membantu, thanks guys.

13. Thanks for Hallyu Wave that has introduced CNBLUE to me. Their songs

always give me a spirit and passion this moment. Rockin the world boys!!!

And Running Man which always make me laugh :D.

14. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam seluruh proses

selama berada di Fakultas Ekonomi UNHAS. Terima kasih atas doa dan

motivasinya. Mudah-mudahan senantiasa mendapat berkah oleh Allah.

Penulis juga menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan lebih

menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan

manfaat bagi siapapun yang membacanya. Amin.

Makassar, Februari 2013

Penulis

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

ix

ABSTRAK

Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit

(Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

Rizki Wahyuni Mediaty

Muallimin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, kompetensi, profesionalisme dan sensitivitas etika profesi terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji kualitas audit pada Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Provinsi Sulawesi Selatan dengan menggunakan variabel bebas, yaitu independensi, kompetensi, profesionalisme dan sensitivitas etika profesi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Provinsi Sulawesi Selatan. Metode pengambilan data primer yang digunakan adalah metode kuesioner yang dibagikan kepada responden dan jumlah sampel sebanyak 35 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda.

Hasil dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi, profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan variabel independensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Secara simultan variabel independen, kompetensi, profesionalisme dan sensitivitas etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Peneliti menyarankan untuk penelitian di masa mendatang untuk meneliti variabel-variabel lain yang mempengaruhi kualitas audit. Kata kunci: kualitas audit, independensi, kompetensi, profesionalisme,

sensitivitas etika

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

x

ABSTRACT

Effect of Independence, Competence, Professionalism, and Ethical Sensitivity of Professional on Audit Quality

(Case Study on BPK RI Representative of South Sulawesi Province)

Rizki Wahyuni Mediaty

Muallimin

This research aimed to determine the effect of independence, competence, professionalism, and ethical sensitivity of professional on audit quality. In this research, researchers examined the quality of the audit on the State Audit Board Office (BPK) RI of South Sulawesi province using independent variables, namely independence, competence, professionalism and ethical sensitivity of professional.

The population in this research was all auditors who work on State Audit Board Office (BPK) RI of South Sulawesi province. The primary data collection method used is the questionnaire which distributed to respondents and the total sample of this research were 35 respondents. The data analysis technique used in this research is multiple linear regression analysis techniques.

The results of testing the hypothesis in this research indicate that the variable competence, professionalism, and ethical sensitivity of professional have a positive and significant impact on audit quality, while the independent variable has no significant effect on audit quality. Simultaneously, the variables independent, competence, professionalism and ethical sensitivity of professional have positive and significant impact on audit quality. Researchers suggest for future research to examine other variables that affect the quality of the audit.

Keyword: audit quality, independence, competence, professionalism, ethical sensitivity

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENEGESAHAN ........................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v PRAKATA ..................................................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... ix ABSTRACT .................................................................................................. x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 5 1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7 2.1 Landasan Teori ................................................................................. 7

2.1.1 Pengertian Auditor .................................................................... 7 2.1.2 Independensi ............................................................................ 9 2.1.3 Kompetensi .............................................................................. 11 2.1.4 Profesionalisme ........................................................................ 13 2.1.5 Etika Profesi Auditor BPK dan Sensitivitas Etika Profesi ........... 15 2.1.6 Kualitas Audit ........................................................................... 16

2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Penelitian ......... 18 2.2.1 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit ...................... 20 2.2.2 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit ......................... 21 2.2.3 Pengaruh Profesionalisme terhadap Kualitas Audit .................. 22 2.2.4 Pengaruh Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Audit ..... 24

2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 27 3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 27 3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................... 27 3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 27

3.3.1 Populasi ................................................................................... 27 3.3.2 Sampel ..................................................................................... 28

3.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 28 3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data............................................. 29 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................... 30

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

xii

3.7 Instrumen Penelitian.......................................................................... 32 3.8 Analisis Data ..................................................................................... 32

3.8.1 Analisis Kualitatif Data .............................................................. 32 3.8.2 Analisis Kuantitatif Data ............................................................ 33

3.8.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 33 3.8.2.2 Uji Asumsi Klasik .......................................................... 34 3.8.2.3 Uji Hipotesis .................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 37 4.1 Data Penelitian .................................................................................. 37

4.1.1 Demografi Responden .............................................................. 37 4.1.2 Uji Kualitas Data ....................................................................... 39

4.1.2.1 Uji Validitas ................................................................... 39 4.1.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................... 40

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian .................................................... 41 4.1.3.1 Independensi ................................................................ 41 4.1.3.2 Kompetensi ................................................................... 42 4.1.3.3 Profesionalisme ............................................................ 43 4.1.3.4 Sensitivitas Etika Profesi ............................................... 43 4.1.3.5 Kualitas Audit ................................................................ 44

4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 45 4.2.1 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 45

4.2.1.1 Uji Normalitas................................................................ 45 4.2.1.2 Uji Multikolinieritas ........................................................ 47 4.2.1.3 Uji Heterokedastisitas ................................................... 48

4.2.2 Analisis Regresi Berganda ....................................................... 50 4.2.3 Uji Hipotesis ............................................................................. 51

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi Majemuk (R2) ........................ 51 4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ........................................ 51 4.2.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) ...................... 52

4.3 Pembahasan ..................................................................................... 54 4.3.1 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit ..................... 55 4.3.2 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit........................ 56 4.3.3 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit ................. 57 4.3.4 Pengaruh Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit.... 58

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 60 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 60 5.2 Saran ................................................................................................ 61 5.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 62

LAMPIRAN ................................................................................................... 67

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Demografi Responden .................................................................. 38

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................... 40

Tabel 4.4 Tanggapan Responden ................................................................. 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas................................................................ 47

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Regresi ............................................................. 50

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ............................................ 55

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis Penelitian...................................................... 26

Gambar 4.1 Grafik Histogram ....................................................................... 45

Gambar 4.2 Grafik Plot Normal ..................................................................... 46

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot ...................................................................... 49

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................. 67

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas............................................... 74

Lampiran 3 Hasil Statiistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................... 78

Lampiran 4 Hasil Regresi .............................................................................. 79

Lampiran 5 Biodata ....................................................................................... 83

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi, baik di dunia usaha, perbankan, pemerintahan maupun

masyarakat menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya

perkembangan berbagai disiplin ilmu. Akuntansi merupakan disiplin ilmu yang

memegang peranan penting khusunya dalam bidang ekonomi dan sosial karena

setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan

informasi akuntansi.

Dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD, setiap entitas pemerintahan

wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan

selama satu periode. Sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa keuangan Negara

merupakan salah satu unsur pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan

Negara dan mempunyai manfaat yang sangat penting guna mewujudkan tujuan

Negara untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Untuk

tercapainya tujuan negara tersebut, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara memerlukan suatu lembaga pemeriksa yang bebas, mandiri, dan

profesional untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,

kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan mandat konstitusi tersebut, Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan suatu institusi yang dipercaya dapat

mewujudkan tata kelola keuangan negara yang baik, transparan, dan akuntabel

(good governance).

BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

2 Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau

badan lain yang mengelola keuangan negara. BPK tidak hanya melakukan

pemeriksaan keuangan, melainkan juga pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan

dengan tujuan tertentu seperti yang tertuang dalam UU Nomor 15 Tahun 2006

tentang Badan Pemeriksa Keuangan menggantikan UU Nomor 5 Tahun 1973.

Dengan adanya kontribusi audit yang dilakukan BPK, masyarakat dapat

melihat akuntabilitas pemerintah secara riel, menilai integritas, kinerja dan

pertanggungjawaban aktivitas pemerintah. Di sektor pemerintahan, BPK yang

dalam menjalankan profesinya tersebut diatur oleh standar profesional dan kode

etik profesi. Dalam pasal 4 ayat (2) Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan

mengamanatkan bahwa setiap anggota harus selalu berpedoman kepada nilai

dasar kode etik BPK yang terdiri dari integritas, independensi, dan

profesionalisme. Dengan adanya kode etik tersebut, masyarakat akan dapat

menilai sejauh mana seorang auditor telah bekerja sesuai dengan standar-

standar etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

Keberadaan standar dan kode etik profesi masih saja menimbulkan

praktik-praktik kecurangan seperti adanya kasus-kasus korupsi dan

penyelewengan di tanah air kita yang tercinta ini. Ancaman ini berdampak pada

komitmen auditor terhadap kode etik profesi mereka khususnya terhadap

pemeriksaan atas laporan keuangan agar kualitas audit dapat tetap dijaga dan

ditingkatkan. Kualitas audit ini penting karena kualitas audit yang tinggi akan

menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan (Indah, 2010).

Kualitas audit menurut De Angelo (1981) adalah sebagai probabilitas

bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem

akuntansi klien. Probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

3 kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung

pada independensi auditor. Dengan kata lain, kompetensi dan independensi

dapat mempengaruhi kualitas audit (Christiawan, 2002).

Dari pernyataan di atas, auditor BPK sebagai pemeriksa eksternal dalam

pengelolaan keuangan negara harus didukung dengan sikap menjaga

independensi, profesionalisme, memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman

yang dibutuhkan untuk melaksankan tugas pemeriksaan serta menerapkan

prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan dan ditunjang dengan

sensitivitas etika profesi auditor sehingga bukan jaminan bahwa auditor dapat

meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya. Pada beberapa penelitian

terdahulu menyatakan bahwa independensi, kompetensi, dan etika berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan, pada penelitian Sukriah dkk

(2009) menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Dengan adanya perbedaan tersebut, hal yang menarik untuk

mengadakan penelitian tentang pengaruh independensi, kompetensi,

profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi terhadap kualitas audit.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Efendy (2010) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi

Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan

Daerah (Studi Empiris pada Pemerintahan Kota Gorontalo)”. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada pengurangan variabel

motivasi dan menambah variabel profesionalisme dan sensitivitas etika profesi.

Dalam penelitian ini, penulis menambah variabel profesionalisme dan sensitivitas

etika profesi untuk dianalisis pengaruhnya terhadap kualitas audit yang dilakukan

oleh Auditor Badan Pemeriksa Keuangan RI.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

4

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk merumuskan ke

dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Independensi, Kompetensi,

Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Audit

(Studi Kasus pada Auditor Perwakilan BPK RI Provinsi Sulawesi Selatan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok

permasalahn dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit?

2. Apakah kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit?

3. Apakah profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit?

4. Apakah sensitivitas etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas

audit?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah independensi berpengaruh positif terhadap

kualitas audit.

2. Untuk mengetahui apakah kompetensi berpengaruh positif terhadap

kualitas audit.

3. Untuk mengetahui apakah profesionalisme berpengaruh positif

terhadap kualitas audit.

4. Untuk mengetahui apakah sensitivitas etika profesi berpengaruh

positif terhadap kualitas audit.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

5 1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan hasil penelitian yang dilakukan penulis sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin ilmu akuntansi

khususnya mengenai akuntansi keperilakuan dan audit yang terkait

dengan independensi, kompetensi, profesionalisme, dan sensitivitas etika

profesi serta kualitas audit. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

Selain kegunaan teoritis, hasil penelitian ini diharapkan memberikan

kegunaan praktis bagi organisasi terutama BPK dalam mengelola sumber

daya manusianya serta pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini tersusun dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penlitian dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi kajian teori yang diperlukan di dalam menunjang

penelitian dan konsep yang relevan untuk membahas permasalahan

yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

6 BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai metode atau langkah-langkah

apa saja yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu meliputi rancangan

penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,

instrumen penelitian dan pengumpulan data, dan analisis data yang

digunakan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan diuraikan tentang deskripsi dan gambaran secara

umum atas objek penelitian serta membahas dan menganalisis data-

data yang didapat dari hasil perhitungan dan pengolahan yang

dilakukan.

BAB V Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan akhir dari hasil penelitian dan saran-

saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak

yang terkait.

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Auditor

Auditor adalah para profesional yang ditugaskan untuk melakukan audit

atas kegiatan dan peristiwa ekonomi bagi perorangan dan entitas resmi (Boynton

et al, 2002:8).

Auditor pada umumnya diklasifikasikan dalam tiga kelompok (Boynton et

al, 2002:8), yaitu:

1. Auditor Independen

Auditor independen (independent auditors) di Amerika Serikat biasanya

adalah CPA yang bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota

kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada

klien. Pada umumnya, lisensi diberikan kepada mereka yang telah lulus

dalam ujian persamaan CPA serta memiliki pengalaman praktik dalam

bidang auditing. Sedangkan klien para auditor independen tersebut dapat

berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba,

kantor pemerintah, atau perorangan.

2. Auditor Internal

Auditor internal (internal auditors) adalah pegawai dari organisasi yang

diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian

independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan organisasi

sebagai bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk

membantu manajemen organisasi dalam memberikan

pertanggungjawaban yang efektif.

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

8

3. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah (government auditors) dipekerjakan oleh berbagai

pemerintahan di tingkat federal, negara bagian, dan lokal.

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di

instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas

pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi

atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang

ditujukan kepada pemerintah (Mulyadi, 2002:29).

Mardiasmo (2002:193) menyatakan bahwa untuk menciptakan

lembaga audit yang efisien dan efektif, maka diperlukan reposisi berupa

pemisahan tugas dan fungsi yang jelas terhadap lembaga audit yang ada,

apakah sebagai auditor internal atau auditor eksternal.

Auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua, antara lain:

1. Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit pemeriksa yang

merupakan bagian dari organisasi yang diawasi. Yang dimaksud audit

internal adalah audit yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal

Departemen, Satuan Pengawas Intern di lingkungan lembaga negara

dan BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah Propinsi (Itwilprop),

Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota (Itwilkab/Itwilko), dan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

2. Audit eksternal adalah audit yang dilakukan oleh unit pemeriksa

yang berada di luar organisasi yang diperiksa. Lembaga pemeriksa

eksternal tersebut merupakan lembaga pemeriksa yang independen.

Dalam hal ini yang bertindak sebagai auditor eksternal pemerintah

adalah BPK, karena BPK merupakan lembaga yang independen dan

merupakan supreme auditor.

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

9 2.1.2 Independensi

Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu berarti bahwa

auditor akan bersikap netral terhadap entitas, dan oleh karena itu akan bersikap

objektif. Publik dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak

memihak serta mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil (Boynton et al.,

2002:66).

Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak

dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada pihak lain. Independensi juga

berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan

adanya pertimbangan yang objektif, tidak memihak dalam diri auditor dalam

merumuskan dan menyatakan pendapatnya.

Auditor harus independen dari setiap kewajiban atau independen dari

pemilikan kepentingan dalam entitas yang diauditnya. Di samping itu, auditor

tidak hanya berkewajiban mempertahankan sikap mental independen, tetapi ia

harus pula menghindari keadaan-keadaan yang dapat mengakibatkan

masyarakat meragukan independensinya. Dengan demikian, di samping auditor

harus benar-benar independen, ia masih juga harus menimbulkan persepsi di

kalangan masyarakat bahwa ia benar-benar independen.

Adapun peraturan pada Kode Perilaku Profesional AICPA mengenai

independensi yang tertuang dalam Boynton et al. (2002:106) yang menyatakan

bahwa:

“Seorang CPA yang berpraktik publik harus bersikap independen dalam

melaksanakan jasa profesional sebagaimana diisyaratkan oleh standar resmi

yang diumumkan oleh badan-badan yang ditunjuk oleh Dewan”

Standar Auditing Seksi 220.1 (SPAP,2001) menyebutkan bahwa

independen bagi seorang akuntan publik artinya tidak mudah dipengaruhi

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

10 karena ia melaksanakan pekerjaanya untuk kepentingan umum. Oleh karena

itu ia tidak dibenarkan memihak kepada siapapun, sebab bagaimanapun

sempurnanya keahlian teknis yang dimilikinya, ia akan kehilangan sikap tidak

memihak yang justru sangat diperlukan untuk mempertahankan kebebasan

pendapatnya.

Arens (2003:83) dalam Suryaningtias (2007:36) mengkategorikan

independensi ke dalam dua aspek, yaitu sebagai berikut:

1. Independence in fact (independensi dalam fakta). Akan ada apabila pada

kenyataanya auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak

sepanjang pelaksanaan auditnya. Artinya, auditor harus bertindak objektif

dan mempunyai kejujuran yang tinggi.

2. Independence in appearance (independensi dalam penampilan). Artinya

pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan

audit. Dengan kata lain, Winarna (2005) menyebutkan bahwa independence

in appearance merupakan suatu sikap yang timbul dari persepsi orang lain

terhadap independensi akuntan publik.

Abdul Halim (2001:21) dan Mulyadi (2002:129) membagi independensi ke

dalam tiga aspek, yaitu:

1. Independence in fact (independensi dalam fakta). Artinya auditor

harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan

objektivitas.

2. Independence in appearance (independensi dalam penampilan).

Artinya pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan

dengan pelaksanaan audit.

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

11

3. Independence in competence (independensi dari sudut keahliannya

atau kompetensinya). Artinya independensi dilihat dari sudut pandang

keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional auditor.

Pernyataan standar umum kedua dalam SPKN (BPK RI, 2007) adalah:

“Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan,

organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental

dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang

dapat mempengaruhi independensinya”.

Dengan pernyataan standar umum kedua ini, organisasi pemeriksa dan

para pemeriksanya bertanggung jawab untuk dapat mempertahankan

independensinya sedemikian rupa, sehingga pendapat, simpulan, pertimbangan

atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak dan

dipandang tidak memihak oleh pihak manapun.

2.1.3 Kompetensi

Standar umum pertama (SA seksi 210 dalam SPAP, 2011) menyebutkan

bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian

dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Sedangkan, Standar umum

ketiga (SA Seksi 230 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa dalam

pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan

kemahiran profesionalitasnya dengan cermat dan seksama. Oleh karena itu,

maka setiap auditor wajib memiliki kemahiran profesionalitas dan keahlian dalam

melaksanakan tugasnya sebagai auditor.

Kompetensi auditor ditentukan oleh tiga faktor (Boynton et al., 2002:61),

yaitu: (1) pendidikan universitas formal untuk memasuki profesi, (2) pelatihan

praktik dan pengalaman dalam auditing, dan (3) mengikuti pendidikan profesi

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

12 berkelanjutan selama karir profesional auditor. Cheng dkk. (2002) dalam Nor

(2011:5) menyatakan bahwa kompetensi terdiri atas dua faktor, yaitu knowledge

(pendidikan, keahlian, pengalaman) dan perilaku. Pengertian kompetensi

mencakup tiga ranah, yaitu kognitif (pengetahuan/knowledge), afeksi (sikap dan

perilaku-attitude-meliputi etika, kecerdasan emosional, dan spritual), dan

psikomotorik (keterampilan teknis/fisik). Untuk profesi akuntan, ketiga ranah

kompetensi ini mencakup (a) aspek kognitif, yaitu pengetahuan akuntansi dan

disiplin ilmu terkait (knowledge); (b) aspek afeksi, yaitu sikap dan perilaku etis,

kemampuan berkomunikasi; dan (c) aspek psikomotorik, yaitu keterampilan

teknis/fisik, misalnya penguasaan teknologi informasi (komputer), teknis audit,

dan sebagainya (Agoes dan Ardana , 2009: 163 dalam Nor, 2011:6).

Akan tetapi, Ashton (1991) dalam Saifudin (2004:16) mengatakan bahwa

ukuran keahlian tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-

pertimbangan lain dalam pembuatan suatu keputusan yang baik karena pada

dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain dalam pengalaman.

Kompetensi kemudian dijelaskan pula dalam Pernyataan standar umum

pertama dalam SPKN adalah: “Pemeriksa secara kolektif harus memiliki

kecakapan profesional yang memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksaan”.

Dengan Pernyataan Standar Pemeriksaan ini semua organisasi pemeriksa

bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pemeriksaan dilaksanakan

oleh para pemeriksa yang secara kolektif memiliki pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut. Oleh karena

itu, organisasi pemeriksa harus memiliki prosedur rekrutmen, pengangkatan,

pengembangan berkelanjutan, dan evaluasi atas pemeriksa untuk membantu

organisasi pemeriksa dalam mempertahankan pemeriksa yang memiliki

kompetensi yang memadai (BPK RI, 2007).

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

13 2.1.4 Profesionalisme

Bedasarkan Peraturan BPK RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik

BPK, profesionalisme adalah kemampuan, keahlian, dan komitmen profesi dalam

menjalankan tugas.

Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi yang ingin menjadi

seorang auditor eksternal. Profesional berarti memiliki tanggung jawab untuk

berperilaku yang lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan

kepadanya, memenuhi Undang-Undang, dan peraturan masyarakat.

Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika memenuhi

tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan

bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar

baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya

dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini konsep profesionalisme yang digunakan adalah

konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang profesi mereka

yang tercermin dalam sikap dan perilaku mereka. Menurut Lekatompessy (2009)

dalam Kirana (2012:3) mendefinisikan profesionalisme sebagai berikut:

“Profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual, profesi merupakan

jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme

merupakan atribut individual yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan

merupakan suatu profesi atau tidak”.

Taksonomi profesionalisme Hall digunakan untuk menguji

profesionalisme para akuntan publik (Morrow dan Goetz, 1988 dalam Agustia,

2007:2) dan digunakan untuk menguji profesionalisme akuntan manajemen

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

14 (Kalbers dan Forgaty, 1995 dalam Agustia, 2007:2). Kalbers dan Forgaty (1995)

mengutip lima dimensi profesionalisme Hall, yaitu:

1. Dedication to the profession

2. Social Obligation

3. Demands for autonomy

4. Belief in Self-Regulation

5. Professional Community Affiliation

Seorang profesional adalah seorang yang (1) Percaya bahwa

pekerjaannya adalah penting (Dedication to the profession), (2) Memberikan jasa

bagi kepentingan publik (Social Obligation), (3) Memerlukan otonomi sebagai

syarat bagi jasa-jasa mereka (Demands for autonomy), (4) Mendukung peraturan

tersendiri yang berbeda dengan aturan profesi yang lain (Belief in Self-

Regulation) dan (5) Berafiliasi dengan anggota-anggota lain dalam profesi

mereka (Professional Community Affiliation). Kelima dimensi dideskripsikan

sebagai dedikasi terhadap profesi, kewajiban sosial, tuntutan otonomi personal,

percaya pada peraturan profesi sendiri dan afiliasi komunitas. Setiap dimensi

pada lima dimensi profesionalisme memiliki manfaat untuk menjelaskan

profesionalisme dalam hubungannya dengan auditor.

Oleh karena itu, pemeriksa secara profesional bertanggung jawab dalam

merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memenuhi tujuan

pemeriksaan. Pemeriksa harus memiliki sikap untuk melayani kepentingan

publik, menghargai dan memelihara kepercayaan publik, dan mempertahankan

profesionalisme karena tanggung jawab ini sangat penting dalam pelaksanaan

pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

15 2.1.5 Etika Profesi Auditor BPK dan Sensitivitas Etika Profesi

Kemampuan seorang profesional untuk berperilaku etis sangat

dipengaruhi oleh sensitivitas individu tersebut (Falah, 2006:19). Oleh karena itu,

untuk menjaga nama baik keahlian dan melindungi kepentingan masyarakat,

maka pada umumnya organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para

anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

Kode etik merupakan norma tertulis yang mengatur sikap, tingkah laku, dan tata

karma dari para anggotanya. Dalam melaksanankan profesinya, seorang

akuntan harus mematuhi kode etik akuntan. Etika profesi akuntan di Indonesia

diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia yang dibuat oleh Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) yang merupakan satu-satunya organisasi akuntan di Indonesia.

BPK sendiri telah membuat pedoman berupa Peraturan Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indondesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik Badan

Pemeriksa Keuangan sebagai pernyataan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan Pasal 29 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa BPK

wajib menyusun kode etik yang berisi norma-norma yang harus dipatuhi oleh

setiap anggota BPK dan Pemeriksa selama menjalankan tugasnya untuk

menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BPK yang dimana kode

etik tersebut memuat mekanisme penegakan kode etik dan jenis sanksi.

Sensitivitas etika seorang auditor sangat mempengaruhi kemampuan

mereka dalam bertindak secara etis. Suatu pandangan yang mendasari

kesadaran individu dalam berperilaku etis adalah bahwa mereka adalah agen

moral. Kesadaran individu tersebut dapat dinilai melalui kemampuan untuk

menyadari adanya nilai-nilai etis dalam suatu keputusan yang disebutkan

sebagai sensitivitas etika (Velasque dan Rostankowski, 1985 dalam Falah,

2006:19).

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

16

Hunt dan Vitell (1986) dalam Aziza (2008:5) mengembangkan sebuah

model untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan etika, dimana langkah

awal individual menerima masalah etika, sampai pada pertimbangan etika

(ethical judgment), berkembang pada niat, dan akhirnya terbawa pada perilaku.

Dalam hal ini, auditor diharapkan untuk mengimplementasikan kode etik tersebut

ke dalam perilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan bagi masyarakat, khususnya terhadap citra dan hasil pemeriksaan

BPK. Jadi, sensitivitas etika (ethical sensitivity) adalah kemampuan untuk

mengakui sifat dasar etika dari sebuah keputusan.

2.1.6 Kualitas Audit

Sampai saat ini kualitas audit dinilai sebagai konsep yang kompleks dan

sulit dipahami yang menyebabkan kualitas audit belum memiliki definisi yang

pasti. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang menggunakan dimensi

kualitas audit yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, kualitas audit cukup sulit untuk diukur. Hal tersebut

didukung oleh pernyataan Mardiasmo (2000) dalam Debora dkk (2012:2) bahwa

tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai sebagai dasar pengukur kinerja

pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah menjadi kelemahan audit

pemerintahan di Indonesia dan hal tersebut umum dialami oleh organisasi publik

karena output yang dihasilkan yang berupa pelayanan publik tidak mudah diukur.

Dengan kata lain, ukuran kualitas audit masih menjadi perdebatan.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan

auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar

pengendalian mutu. Kriteria mutu profesional auditor seperti yang diatur oleh

standar umum auditing meliputi independensi, integritas dan objektivitas.

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

17

De Angelo (1981:186) mendefinisikan audit quality (kualitas audit)

sebagai kemungkinan (probability) dimana seorang auditor menemukan dan

melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.

Kemungkinan penemuan suatu pelanggaran tergantung pada kemampuan

teknikal auditor dan independensi auditor tersebut.

Deis dan Giroux (1992) dalam Alim (2007:4) melakukan penelitian

tentang empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit

yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu

perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada

klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2)

jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik

karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga

reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan

klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar

tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas sudit akan

meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan

direview oleh pihak ketiga.

Dari keempat hal tersebut, lama waktu auditor telah melakukan

pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), jumlah klien, dan kesehatan

keuangan klien tidak dapat diterapkan dalam konteks sektor pemerintahan.

Mengingat BPK merupakan satu-satunya lembaga Negara yang bertanggung

jawab terhadap pemeriksaan dan tanggung jawab pengelolaan keuangan

Negara sehingga ketiga hal tersebut tidak bisa dijadikan standar kualitas hasil

pemeriksaan pada lembaga pemerintah. Lain halnya dengan poin yang keempat

yaitu review oleh pihak ketiga. Efendy (2010) telah melakukan penelitian

terhadap persepsi aparat inspektorat sebagai bentuk review oleh pihak ketiga

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

18 yang walaupun populasinya masih sebatas auditor internal. Penelitian ini

menggunakan persepsi auditor terhadap bagaimana kualitas proses audit,

kualitas hasil audit, dan tindak lanjut hasil audit sebagai ukuran kualitas audit. Hal

ini didasarkan pada definisi De Angelo (1981) bahwa auditor kemungkinan

menemukan suatu pelanggaran dalam laporan keuangan pemerintah.

Dalam lampiran 3 SPKN disebutkan bahwa:

“Besarnya manfaat yang diperoleh dari pekerjaan pemeriksaan tidak terletak pada temuan pemeriksaan yang dilaporkan atau rekomendasi yang dibuat, tetapi terletak pada efektivitas penyelesaian yang ditempuh oleh entitas yang diperiksa. Manajemen entitas yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindaklanjuti rekomendasi serta menciptakan dan memelihara suatu proses dan sistem informasi untuk memantau status tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksa dimaksud. Jika manajemen tidak memiliki cara semacam itu, pemeriksa wajib merekomendasikan agar manajemen memantau status tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksa. Perhatian secara terus-menerus terhadap temuan pemeriksaan yang material beserta rekomendasinya dapat membantu pemeriksa untuk menjamin terwujudnya manfaat pemeriksaan yang dilakukan” (paragraf 17).

Dari pernyataan di atas, maka hasil audit yang berkualitas adalah hasil

audit yang ditindaklanjuti oleh auditee. Kualitas audit yang baik pada prinsipnya

dapat dicapai jika auditor menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit,

bersikap bebas tanpa memihak (independent), patuh kepada hukum serta

mentaati kode etik profesi (Sari, 2011:6–7).

2.2 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Efendy (2010). Dalam

penelitian ini independensi, kompetensi, dan motivasi terbukti berpengaruh

simultan terhadap kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kota

Gorontalo. Kompetensi dan motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Sedangkan, Independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

19 audit, sehingga independensi yang dimiliki aparat inspektorat tidak menjamin

apakah yang bersangkutan akan melakukan audit secara berkualitas.

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan independensi,

kompetensi, profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi yang telah dilakukan.

Sukriah dkk (2009) dan Debora dkk (2012) masing-masing menguji pengaruh

kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan responden yang

berbeda. Responden dalam penelitian Sukriah dkk (2009) adalah seluruh PNS

yang bekerja pada Inspektorat sepulau Lombok, sedangkan responden dalam

penelitian Debora dkk (2012) adalah auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

RI Perwakilan Provinsi Riau. Dari hasil kedua penelitian tersebut, terdapat

pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit, namun tidak terdapat pengaruh

antara independensi terhadap kualitas audit.

Kemudian oleh Alim dkk (2007) yang menguji mengenai pengaruh

kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor

sebagai variabel moderasi menemukan bukti empiris bahwa indepedensi

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit serta interaksi independensi dan

etika auditor juga berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti

kualitas audit didukung oleh sampai sejauh mana auditor mampu bertahan dari

tekanan auditee disertai dengan perilaku etis yang dimiliki.

Sari (2011) juga menguji pengaruh independensi, kompetensi, dan etika

terhadap kualitas audit dimana dari hasil penelitian terhadap responden di

seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang ada di kota

Semarang menunjukkan bahwa independensi, kompetensi, dan etika

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.

Khairiah (2009) menguji pengaruh profesionalisme dan pengalaman

auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara terhadap tingkat materialitas

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

20 dalam pemeriksaan laporan keuangan pemerintahan menunjukkan bahwa

profesionalisme dan pengalaman auditor berpengaruh secara simultan dan

parsial terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan

pemerintah. Kusuma (2012) yang juga menguji pengaruh profesionalisme

auditor, etika profesi dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat

materialitas dengan responden auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik

se-Yogyakarta menunjukkan bahwa profesionalisme auditor, etika profesi dan

pengalaman auditor berpengaruh terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Hidayat (2011) membuktikan bahwa 4 konsep profesionalisme yaitu pengabdian

profesi, kemandirian, hubungan dengan sesama profesi dan keyakinan pada

profesi, hanya faktor kemandirian yang berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas auditor.

Dari penelitian terdahulu tersebut, terdapat perbedaan dengan yang

dilakukan peneliti kali ini. Perbedaan mendasar dalam penelitian ini adalah

terletak pada penambahan variabel independen yaitu profesionalisme dimana

selanjutnya akan dianalisis pengaruhnya terhadap kualitas audit.

2.2.1 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pernyataan standar umum

kedua dalam SPKN (BPK RI, 2007) adalah: “Dalam semua hal yang berkaitan

dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus

bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan

organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya”.

Seperti definisi De Angelo (1981) yang menyatakan kualitas audit sebagai

probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang

adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya mengasumsikan

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

21 bahwa auditor dengan kemampuannya akan dapat melaporkan suatu

pelanggaran dan kuncinya adalah auditor tersebut harus independen. Alim dkk

(2007) juga menyatakan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Hasil penelitian ini mengasumsikan bahwa auditor harus memiliki

kemampuan dalam mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam

pengambilan keputusan audit dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap

independen.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, auditor dituntut untuk

mempertanggungjawabkan independensinya terhadap pendapat, simpulan,

rekomendasi, ataupun pertimbangan yang diberikan terhadap hasil pemeriksaan

yang mereka laksanakan. Hal ini disebabkan karena jasa yang diberikan akan

memengaruhi kepercayaan pihak ketiga. Jika seorang auditor bersikap

independen, maka ia akan memberi penilaian yang senyatanya terhadap laporan

keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban apapun terhadap pihak

manapun. Maka, semakin tinggi independensi seorang auditor maka kualitas

audit yang diberikannya semakin baik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1 : Independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2.2.2 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Ada tiga faktor kompetensi auditor yang ditentukan oleh Boynton et al.

(2002 : 61), yaitu: (1) pendidikan universitas formal untuk memasuki profesi, (2)

pelatihan praktik dan pengalaman dalam auditing, dan (3) mengikuti pendidikan

profesi berkelanjutan selama karir profesional auditor. Pernyataan standar umum

pertama dalam SPKN (BPK RI, 2007) juga menyatakan bahwa “Pemeriksa

secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

22 melaksanakan tugas pemeriksaan”. Auditor bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa setiap pemeriksaan dilaksanakan oleh para auditor yang

secara kolektif memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tugas tersebut dengan berpedoman pada

standar akuntansi dan standar audit yang telah ditetapkan.

De Angelo (1981) juga mendifinisikan bahwa kualitas audit sebagai

probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang

adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya mengasumsikan

bahwa kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung

pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi). Beberapa hasil penelitian

terdahulu seperti Alim (2007), Sukriah (2009), Sari (2011), dan Debora (2012)

menyatakan bahwa kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas audit.

Berdasarkan teori di atas, jika dalam melaksanakan tugas, auditor dapat

mengerjakan pekerjaannya dengan mudah, cepat, dan sangat jarang atau tidak

pernah membuat kesalahan, serta didukung dengan pengetahuan dan keahlian

yang mumpuni maka bukan tidak mungkin kualitas audit yang dihasilkan akan

meningkat. Dari uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

H2 : Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2.2.3 Pengaruh Profesionalisme terhadap Kualitas Audit

Profesionalisme adalah kemampuan, keahlian, dan komitmen profesi

dalam menjalankan tugas. Akuntan yang profesional dalam melaksanakan

pemeriksaan diharapkan akan menghasilkan audit yang memenuhi standar yang

telah ditetapkan sesuai dengan kode etik dan standar profesi.

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

23

Dalam definisi De Angelo (1981) kualitas audit dinyatakan sebagai

kemungkinan dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang

adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan

dimana seorang auditor menemukan adanya salah saji dalam laporan keuangan

bergantung pada kemampuan teknik yang dimiliki auditor seperti,

profesionalisme, pengalaman, serta pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Khairiah (2009) dan Kusuma (2012) yang

menguji profesionalisme terhadap tingkat materialitas membuktikan bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara profesionalisme dengan tingkat materialitas.

Dari kedua hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

profesionalisme juga dapat berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal tersebut

juga didukung oleh penelitian Hidayat (2011) yang membuktikan bahwa 4 konsep

profesionalisme yaitu pengabdian profesi, kemandirian, hubungan dengan

sesama profesi dan keyakinan pada profesi, hanya faktor kemandirian yang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas auditor.

Untuk pembinaan sumber daya manusia, lembaga negara seperti BPK

perlu mengembangkan serta mendidik anggotanya yang memiliki berbagai

keahlian. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan dan

memenuhi standar profesionalisme. Jika kualitas pemeriksaan meningkat dan

memenuhi standar profesionalisme, maka kualitas hasil pemeriksaan yang

dihasilkan pun akan meningkat. Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3 : Profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

24 2.2.4 Pengaruh Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Audit

Sensitivitas etika (ethical sensitivity) adalah kemampuan untuk mengakui

sifat dasar etika dari sebuah keputusan. Sebagai auditor, mereka juga harus

menaati kode etik sebagai auditor. Kode etik auditor merupakan aturan perilaku

auditor sesuai dengan tuntutan profesi dan organisasi serta standar audit yang

merupakan ukuran kualitas minimal yang harus dicapai oleh auditor dalam

menjalankan tugas auditnya. Absolutisme (idealisme yang tinggi, relativisme

rendah) mempercayai bahwa kepatuhan pada standar etika diharapkan

menunjukkan tingkat paling tinggi pada sensitivitas etika (Shaub et al., 1993).

Dari hasil penelitian Alim dkk (2007) membuktikan bahwa interaksi

independensi dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Hal ini berarti kualitas audit didukung oleh sampai sejauh mana auditor mampu

bertahan dari tekanan auditee disertai dengan perilaku etis yang dimiliki.

Sedangkan, interaksi kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit. Pengaruh interaksi kompetensi dan etika auditor

terhadap kualitas audit dalam penelitian ini tidak dapat diketahui karena dari hasil

pengujian ternyata kedua variabel tersebut keluar dari model (Excluded

Variables). Sari (2011) yang juga meneliti pengaruh etika terhadap kualitas audit

membuktikan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara etika dan

kualitas audit.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, semakin tinggi

kemampuan auditor untuk secara sadar menjaga martabat, kehormatan, citra,

dan kredibilitas organisasinya terhadap kepercayaan masyarakat, maka akan

meningkatkan tingkat sensitivitas etika. Oleh karena itu, diperlukan etika auditor

yang sesuai dengan prinsip etika profesi dan kode etik untuk menunjang kinerja

auditor. Apabila seorang auditor memiliki etika yang tidak baik, maka hal tersebut

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

25 akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor. Berdasarkan

uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H4 : Sensitivitas etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

2.3 Kerangka Pemikiran

Untuk menunjang hasil pemeriksaan yang berkualitas, ada beberapa hal

yang dapat menjadi pemicunya, antara lain independensi, kompetensi,

profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi yang dimiliki auditor. Keberhasilan

dari memeriksa hasil laporan keuangan pemerintahan tidah terlepas dari hal

tersebut. Independensi menunjukkan bahwa dalam memeriksa laporan keuangan

auditor harus bebas dari pengaruh pihak lain dan tidak memihak kepada

siapapun. Kompetensi menunjukkan kemampuan teknis seperti pengetahuan

serta keahlian yang dimiliki auditor dalam melaksanakan pemeriksaan.

Profesionalisme menunjukkan tanggung jawab untuk berperilaku yang

lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya

dalam menjalankan tugas. Kemudian sensitivitas etika yang mendasari moral

dari auditor tersebut untuk berperilaku etis.

Berdasarkan dari uraian diatas serta penjelasan tentang latar belakang,

tinjauan pustaka dengan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya terhadap

penelitian ini, maka sebagai kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

26

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis Penelitian

Independensi (X1)

Kompetensi (X2)

Profesionalisme (X3)

Sensitivitas Etika

Profesi (X4)

Kualitas Audit (Y)

Variabel Independen Variabel Dependen

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

penelitian yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian mengenai

“Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan Sensitivitas Etika

Profesi terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Perwakilan BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan)” adalah tipe penelitian penjelasan (explanatory /

confirmatory research), karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan

hubungan kausal antara variabel-variabel dengan melalui pengujian hipotesis

yang telah dirumuskan sebelumnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan dengan ruang lingkup auditor yang

sudah pernah melakukan tugas pemeriksaan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan objek penelitian. Populasi mencakup

objek penelitian secara keseluruhan, sedangkan sampel mencakup bagian dari

populasi.

3.3.1 Populasi

Populasi (population) adalah sekelompok orang, kejadian atau segala

sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999 :

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

28 115). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor BPK RI Perwakilan Provinsi

Sulawesi Selatan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 109 auditor.

3.3.2 Sampel

Peneliti, secara teknis umumnya mengalami kesulitan untuk meneliti

seluruh elemen populasi, jika jumlah elemen populasinya relatif banyak atau

bahkan sulit dihitung. Kendala yang dihadapi peneliti umumnya masalah

keterbatasan waktu, biaya dan tenaga yang tersedia. Peneliti, oleh karena itu,

karena alasan praktis dapat meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi

sebagai sampel (sample) (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 115-116).

Pengambilan sampel (sampling) dilakukan dengan menggunakan tipe

teknik pengambilan sampel probabilitas (probability sampling) yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama setiap populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sunyoto, 2011 : 56) dengan metode pemilihan sampel

acak sederhana (simple random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel

yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu dengan kriteria auditor yang sudah pernah melaksanakan tugas

pemeriksaan.

Berdasarkan pengalaman empiris ahli statistik, data dikatakan

berdistribusi normal dan representatif jika jumlah sampel yang datanya dapat

terolah minimal 30 responden.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data subjek (Self-Report Data).

Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman,

atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

29 penelitian (responden) (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 145). Data subjek

diklasifikasikan berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, yaitu:

lisan (verbal), tertulis, dan ekspresi. Dalam penelitian ini respon tertulis diberikan

sebagai tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuesioner) yang diajukan oleh

peneliti.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro dan Supomo, 1999 :

146-147). Berdasarkan sifatnya data primer dikategorikan menjadi dua macam

(Sunyoto, 2011 : 22), yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Dalam penelitian

ini, data kualitatif berupa jawaban kuesioner dengan tujuan untuk mengumpulkan

informasi yang diberikan kepada auditor BPK sebagai responden yang ada di

lokasi penelitian tentang independensi, kompetensi, profesionalisme, sensitivitas

etika profesi, dan kualitas audit. Data kuantitatif berupa skor masing-masing

indikator yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang dibagikan kepada auditor

di lokasi penelitian tersebut.

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk

memperoleh data yang relevan dan akurat dengan masalah yang dibahas.

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode survei (survey

methods), tinjauan kepustakaan (library research), dan mengakses website dan

situs-situs. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang

menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 52).

Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei, yaitu wawancara dan

kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

30 dengan menggunakan kuesioner yang didistribusikan secara personal

(personally administered questionnaires).

Peneliti juga melakukan metode tinjauan kepustakaan dengan

mempelajari teori-teori dan konsep-konsep yang sehubungan dengan masalah

yang diteliti penulis pada buku-buku, makalah, dan jurnal guna memperoleh

landasan teoritis yang memadai untuk melakukan pembahasan. Selain itu,

peneliti juga mengakses website dan situs-situs yang menyediakan informasi

sehubungan dengan masalah dalam penelitian.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah

kualitas audit sedangkan variabel independennya terdiri dari independensi

auditor (X1), kompetensi auditor (X2), profesionalisme (X3), dan sensitivitas etika

profesi auditor (X4). Definisi operasional untuk variabel-variabel tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Independensi (X1) merupakan dasar dari profesi auditing. Independensi

dalam pengauditan merupakan penggunaan cara pandang yang tidak bias

dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dan

pelaporan hasil temuan audit (Efendy, 2010). Independensi auditor diukur

dengan menggunakan pernyataan tingkat persepsi auditor terhadap

bagaimana keleluasaan yang dimilikinya untuk melakukan audit, bebas baik

dari gangguan pribadi maupun gangguan ekstern.

2. Kompetensi (X2) dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara

objektif, cermat dan seksama (Efendy, 2010). Kompetensi diukur dengan

menggunakan pernyataan yang menggambarkan tingkat persepsi auditor

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

31

terhadap bagaimana kompetensi yang dimilikinya terkait standar akuntansi

dan audit yang berlaku, penguasaannya terhadap seluk beluk organisasi

pemerintahan, kemampuan/keahlian pemeriksa, serta program peningkatan

keahlian.

3. Profesionalisme (X3) menjadi syarat utama bagi yang ingin menjadi seorang

auditor eksternal. Profesionalisme merupakan sikap dan perilaku auditor

dalam menjalankan profesinya dengan kesungguhan dan tanggung jawab

agar mencapai kinerja tugas sebagaimana yang diatur oleh organisasi profesi

(Kusuma, 2012). Profesionalisme diukur dengan menggunakan pernyataan

yang menggambarkan pengabdian pada profesi, kewajiban sosial,

kemandirian, keyakinan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi dari

hasil adaptasi lima dimensi profesionalisme Hall.

4. Sensitivitas etika (ethical sensitivity) (X4) adalah kemampuan untuk

menyadari adanya nilai-nilai etika dalam suatu keputusan (Falah, 2006).

Sensitivitas etika diukur dengan menggunakan adaptasi skenario sensitivitas

etika Shaub (1993) dalam Falah (2006) yaitu: kegagalan akuntan dalam

mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diminta, penggunaan jam

kantor untuk kepentingan pribadi, subordinasi judgement akuntan dalam

hubungannya dengan prinsip-prinsip akuntansi dengan beberapa modifikasi

sesuai dengan kondisi lokasi penelitian.

5. Kualitas Audit (Y) merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan

dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah dengan

berpedoman pada standar akuntansi dan standar audit yang telah ditetapkan

(Efendy, 2010). Kualitas audit diukur dengan menggunakan pernyataan yang

menggambarkan tingkat persepsi auditor terhadap bagaimana kualitas

proses audit, kualitas hasil audit, dan tindak lanjut hasil audit.

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

32 3.7 Instrumen Penelitian

Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert yaitu suatu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat

kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5

(lima) poin skala Likert, yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 =

netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur independensi,

kompetensi, profesionalisme, sensitivitas etika profesi, dan kualitas audit

diadopsi dari penelitian Falah (2006), Khairiah (2009), Efendy (2010), serta

Hidayat (2011).

3.8 Analisis Data

3.8.1 Analisis Kualitatif Data

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen

kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan

valid dan reliable sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas

hasil penelitian. Pengujian validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Ada dua

konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu:

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu kuesioner

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

33

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mempu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan

oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment. Data

dinyatakan valid jika nila r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected

Item Total Correlation lebih besar dari r-tabel pada signifikansi 0.05 (5%).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika memberikan nilai cronbach’s alpha di atas 0,6

begitu pula sebaliknya.

3.8.2 Analisis Kuantitaif Data

Analisis kuantitatif yaitu analisis yang digunakan untuk mengolah data

yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang berupa kuesioner ke dalam bentuk

angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik.

3.8.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Analisis regresi

linier berganda pada umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

34 interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Supomo, 1999 :

211).

Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ ε

Keterangan:

Y = kualitas audit a = konstanta

X1 = independensi b1 = koefisien regresi X1

X2 = kompetensi b2 = koefisien regresi X2

X3 = profesionalisme b3 = koefisien regresi X3

X4 = sensitivitas etika profesi b4 = koefisien regresi X4

ε = variabel pengganggu

3.8.2.2 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini juga menguji asumsi klasik yang melekat pada persamaan

model regresi, sehingga data-data yang digunakan dalam pengujian hipotesis

bebas dan asumsi klasik.Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah uji

normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data

variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi

normal atau berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas

pada penelitian ini menggunakan Normal P-Plot of regression

standarizard residual terhadap pengujian pada keseluruhan variabel

dalam penelitian ini. Uji normalitas data dilihat dengan melihat pola pada

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

35

kurva penyebaran pada Grafik P-Plot. Jika pola penyebaran memiliki

garis normal kurva maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji korelasi antara variabel

bebas (independen) dalam regresi. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi

multikolinieritas maka dapat dilihat nilai Variance Influence Faktor dari

hasil perhitungan regresi berganda. Jika nilai VIF > 10 maka berarti

terdapat multikolinieritas, dan jika nilai VIF < 10 maka dapat diartikan

tidak terdapat multikolinearitas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji ketidaksamaan varian dari

residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas

dilihat dengan menggunakan Scatterplot Model. Analisis pada gambar

scatterplot yang menyatakan model regresi linier tidak terdapat

heterokedastisitas.

3.8.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisis

regresi linear yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh independensi, kompetensi, profesionalisme, dan sensitivitas etika

profesi sebagai variabel independen terhadap kualitas audit sebagai variabel

dependen.

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

36

1. Koefisien Determinasi Majemuk (R2)

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan

dari variabel independen X1, X2, X3, dan X4 (independensi, kompetensi,

profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi) secara bersama-sama

terhadap variabel dependen Y (kualitas audit), dapat dilihat dari besarnya

koefisien determinasi (R2). R2 atau R Square menjelaskan seberapa

besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu

menjelaskan variabel dependen.

2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan

cara membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Untuk menentukan nilai

Ftabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (degres of freedoom) df1 =(k-1) dan df2=(n-k-1) di mana n

adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel.

3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang

digunakan adalah jika p value < 0,05, maka Ha diterima dan jika p value >

0,05, maka Ha ditolak.

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

60

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi,

kompetensi, profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi terhadap kualitas

audit. Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan dalam bab sebelumnya,

maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh Penulis ialah sebagai berikut.

a. Independensi, kompetensi, profesionalisme, dan sensitivitas etika profesi

secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit.

b. Independensi tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini

menunjukkan bahwa independensi yang dimiliki auditor BPK RI Kantor

Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan tidak menjamin apakah yang

bersangkutan akan melakukan audit yang berkualitas.

c. Kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini berarti

bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang

baik.

d. Profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini

menunjukkan bahwa jika tingkat profesionalisme seorang auditor tinggi

maka kualitas audit pun tercapai.

e. Sensitivitas etika profesi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat sensitivitas etika profesi

yang dimiliki auditor maka semakin tinggi tingkat kualitas audit yang

dihasilkan.

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

61 5.2 Saran

Adapun saran yang dapat Penulis berikan berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

a. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat meneliti variabel-variabel lain

yang mempengaruhi kualitas audit.

b. Penelitian ini hanya di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Kantor

Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, untuk penelitian selanjutnya dapat

meneliti untuk cakupan yang lebih luas.

c. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti menggunakan metode

wawancara (interview) atau metode observasi untuk mengumpulkan data

penelitian agar dapat mengurangi adanya kelemahan terkait internal

validity atau response bias.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Penelitian ini hanya menggunakan instrumen kuesioner sehingga belum

menggambarkan secara utuh kondisi yang terjadi pada objek penelitian.

b. Penelitian ini hanya dilakukan pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

RI Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga kurang mampu

menggeneralisasi praktik-praktik pengukuran kualitas audit di Indonesia.

c. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi variasi

dalam variabel kualitas audit yang belum tergali pada penelitian ini seperti

akuntabilitas, risiko audit, risiko litigasi, dan lain sebagainya.

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

62

DAFTAR PUSTAKA

Agustia, Dian. 2007. Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Job Satisfaction, Komitmen Organisasi, dan Job Performance serta Turnover Intentions. Media Mahardika Universitas Airlangga Vol. 5, No. 3, Mei 2007 Hal : 1-10.

Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar.

Aziza, Nurma dan Salim, Andi A. 2008. Pengaruh Orientasi Etika pada Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris pada Auditor di Bengkulu dan Sumatera Selatan). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI Pontianak.

Boynton, William C., dan Jhonson Raymond, Walter G. Kell. 2001. Modern Auditing, Seventh Edition. Jhon Wiley & Sons, Inc. Diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe. 2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

__________ . 2006. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan RI. Jakarta.

__________ . 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI No. 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan RI.

__________ . 2011. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 02 Tahun 2011 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan RI.

Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Universitas Kristen Petra, Surabaya.

De Angelo. L.E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and Economics 3 (1981) : 183-199.

Debora, E.D., V. Ratnawati, dan R. Adri Satriawan S. 2012. Pengaruh Kompetensi Independensi Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Auditor

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

63

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Riau. Universitas Riau.

Efendy, Muh. Taufiq. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Falah, Syaikhul. 2006. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika terhadap Sensitivitas Etika (Studi Empiris tentang Pemeriksaan Internal di Bawasda Pemda Papua). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2001. Auditing I (Dasar-Dasar Audit Laporan keuangan), Edisi Kedua (revisi). Yogyakarta: UPP.AMP YKPN.

Hidayat, M. Taufik. 2011. Pengaruh Faktor-Faktor Akuntabilitas Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang). Skripsi Akuntansi Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Indah, Siti NurMawar. 2010. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang). Skripsi Akuntansi Universitas Diponegoro

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Khairiah, Syafina. 2009. Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintahan. Tesis Magister Ilmu Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Kirana, Annisa Lucia. 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Laporan Keuangan (Pada Kantor Akuntan Publik Komisariat Wilayah Bandung). Universitas Komputer Indonesia

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

64 Kusuma, Novanda Friska Bayu Aji. 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor,

Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Skripsi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntasi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Mulyadi. 2002. Auditing Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat

Nor, Wahyudin. 2011. Peran Kompetensi dan Independensi Auditor dalam Meningkatkan Kualitas Audit Keuangan Negara. Universitas Palangka Raya

Saifudin. 2004. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Kuasieksperimen pada Auditor dan Mahasiswa). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Sari, Nungky Nurmalita. 2011. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Terhadap Kualitas Audit. Skripsi Akuntansi Universitas Diponegoro.

Shaub, Michael K., and Don W.Finn. 1993. “The Effect of Auditor’s Ethical Orientation on Commitment and Ethical Sensitivity”. Behavioral Research in Accounting. Vol.5

Sukriah, I., Akram, B.A. Inapaty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Universitas Negeri Semarang.

Sunyoto, Danang. 2011. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi (Alat Statistik & Analisis Output Komputer). Yogyakarta: CAPS.

Suryaningtias, Agustin. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik (Studi Survei pada Kantor Akuntan Publik di Bandung). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Winarna, Jaka. 2005. Independensi Auditor: Suatu Tantangan di Masa Depan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret, Vol. 5, No. 2, Agustus 2005 Hal. 178-186.

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · Etika Profesi Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

65 http://scholar.google.co.id/scholar?start=20&q=kualitas+audit,+etika&hl=id&as_s

dt=0&as_vis=1. Diakses pada tanggal 7 Januari 2013 pukul 16.19 Wita.

http://www.scribd.com/doc/79327645/MAKALAH-ETIKA. Diakses pada tanggal 5 September 2012 pukul 06.53 Wita.