skripsi - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan...

103
HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN TERHADAP MATEMATIKA DAN PRESTASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Progam Studi Psikologi Oleh: Rizky Susilowati 129114113 PROGAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungmien

Post on 08-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN TERHADAP MATEMATIKA DAN

PRESTASI MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Progam Studi Psikologi

Oleh:

Rizky Susilowati

129114113

PROGAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

v

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN TERHADAP MATEMATIKA DAN PRESTASI

MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Rizky Susilowati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan antara kecemasan terhadap

matematika dan prestasi matematika siswa kelas V sekolah dasar. Hipotesis yang diajukan adalah

ada hubungan negatif antara kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika. Responden

dalam penelitian ini adalah 60 siswa SD Negeri Demangan Yogyakarta kelas V. Pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan terhadap matematika dan teknik

dokumentasi berupa nilai pelajaran matematika. Reliabilitas skala kecemasan terhadap matematika

diuji dengan menggunakan metode reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil sebesar 0,901

dari 34 item. Data analisis menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho pada program SPSS for

Windows versi 23. Hasil analisis data menunjukkan nilai korelasi (r) sebesar -0,247 dengan taraf

signifikansi 0,028 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis yang menyatakan bahwa

ada hubungan negatif antara kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika, diterima.

Kata Kunci : kecemasan terhadap matematika, prestasi matematika, siswa kelas V SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

vi

THE RELATIONSHIP BETWEEN MATHEMATICS ANXIETY AND MATHEMATICS

ACHIEVEMENT IN THE FIFTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL

Rizky Susilowati

ABSTRACT

This study aimed tofind out the relationship between mathematics anxiety and mathematics

achievement in fifth grader of an elementary school.The hypothesis proposed in this study was

there a negatif relationship between mathematic anxiety and mathematics achievement. The

respondents in this study was 60 students in fifth grade of SD Negeri Demangan Yogyakarta.

Collection data in this study used mathematics anxiety scales and documentations method of

mathematics mark. Reliability of mathematics anxiety scales tested uisng Alpha Cronbach

reliability and obtained result as much as 0,901 of 34 items. Data were analyzed using

Spearman’s rho correlation technique in SPSS for Windows version 23 program. The data

analysis shows the correlation (r) of -0,247 and 0,028 level of significance (p<0,05). According

to the result, the hypothesis that were was a negatif relationship between mathematics anxiety and

matehmatics achievement, was accepted.

Keywords: math anxiety, math achievement, fifth grade of an elementary school.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam mengerjakan skripsi ini dari awal

sampai akhir. Karya ini memang jauh dari kata sempurna, namun karya ini

penulis kerjakan dengan sepenuh hati dan dapat terselesaikan dengan bantuan dan

doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu membimbing agar tidak pernah menyerah dan

selalu berada di jalan-Mu.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi.

3. Bapak P. Edi Suhartanto, M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi

4. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi atas

segala waktu dan dukungannya kepada penulis.

5. Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D. dan Ibu P. Henrietta PDADS., M.A

selaku dosen penguji skripsi atas bimbingannya selama ujian skripsi

dan revisi skripsi.

6. Teman Skripsi “payung Prestasi Matematika” Olivia Christina Dewi

(Olips) dan Agnes Fitisia Bella Krisdia (Bella) atas segala bantuan,

dukungan, teman galau, alarm, dan kesediaan untuk selalu direpotkan.

7. Teman bimbingan skripsi Clara, Jeje, Rere, Nona, Rio, Indri, Igan,

Dira, Anggi, Devita, Ivy, Monic, Ken, Desi, Kak Lia, dan Kak Flo atas

kebersamaannya dan bantuan selama bimbingan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

ix

8. D’Chamiky... Dhian Wulandari, S.Pd, Chresensia Apriliana E.P., S.Pd,

Woro Kumolo Diah Izmi, Anissa Yuliyanti, S.H. Terima kasih atas

semangat, canda tawa, tangisan, dukungan yang selalu kalian berikan

kepada penulis.

9. Kedua orang tuaku Bapak Bedjo Susilo dan Ibu Jemilah, Kakakku

Inung yang selalu memberi semangat dan doa.

10. Teman-temanku Resti, Sukma, Yusma, Enok atas bantuan dan juga

kesediaan untuk mendengar keluh kesahku.

11. Abangku Izan atas segala dukungan, doa, dan kesediaannya untuk

membantuku. Terima kasih banyak.

12. Kepala SDN Perumnas Congcat dan siswa kelas V A, B, C serta

Kepala SDN Demangan dan siswa kelas A dan B atas ijin dan

kesediaan dalam keperluan penyebaran skala.

13. Teman-temanku Ingga, Devi, Karina, BM (Fany) dan seluruh angkatan

2012 atas bantuan dan kebersamaanya.

14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan doa.

Terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ . i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... iv

ABSTRAK.............................................................................................. . v

ABSTRACT............................................................................................ vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH....... vii

KATA PENGANTAR............................................................................ viii

DAFTAR ISI........................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis..................................................................... 7

2. Manfaat Praktis...................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI............................................................... 8

A. Prestasi Matematika............................................................... 9

1. Definisi Prestasi Matematika........................................... 9

2. Komponen –Komponen Prestasi Matematika.................. 10

3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Matematika... 11

B. Kecemasan Terhadap Matematika......................................... 15

1. Definisi Kecemasan Terhadap Matematika..................... 15

2. Aspek dalam Kecemasan terhadap Matematika.............. 16

3. Faktor yang Memengaruhi Kecemasan............................ 18

Terhadap Matematika

C. Siswa Sekolah Dasar.............................................................. 19

1. Pengertian Siswa Sekolah Dasar...................................... 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

xi

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar.................................. 20

D. Dinamika Hubungan antara Kecemasan Terhadap .............. 20

Matematika dan Prestasi Matematika

E. Hipotesis................................................................................ 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.......................................... 26

A. Jenis Penelitian...................................................................... 26

B. Indentifikasi Variabel Penelitian........................................... 26

C. Definisi OperasionalVariabel Penelitian............................... 26

D. Responden Penelitian............................................................ 27

E. Metode Pengumpulan Data................................................... 27

1. Blueprint.......................................................................... 28

2. FGD (Focus Group Discussion)...................................... 29

3. Penulisan Item ................................................................ 31

4. Review dan Revisi Item ................................................. 33

5. Penghitungan Validitas Isi ............................................. 34

6. Uji Coba Alat Ukur......................................................... 36

F. Pemeriksaan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian .................... 38

G. Metode Analisis Data......................................................... 39

1. Uji Hipotesis Penelitian................................................ 39

2. Uji Asumsi Data Penelitian ......................................... 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian........................................................................... 41

1. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 41

2. Deskripsi Responden dan Data Penelitian ........................... 42

3. Reliabilitas Data Penelitian .................................................. 43

4. Hasil Uji Asumsi .................................................................. 43

5. Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 45

6. Analisis Tambahan ............................................................... 45

B. Pembahasan................................................................................. 47

BAB V. PENUTUP .............................................................................. 52

A. Kesimpulan ................................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

xii

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 52

C. Saran ........................................................................................... 52

1. Bagi Guru ............................................................................. 52

2. Bagi Siswa ............................................................................ 53

3. Bagi Penelitian Selanjutnya .................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 54

LAMPIRAN .......................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blueprint Skala Kecemasan terhadap Matematika.................... 31

Tabel 2. Daftar Pertanyaan dan Tujuan FGD........................................... 32

Tabel 3. Bobot Nilai Item......................................................................... 34

Tabel 4. Blueprint Skala........................................................................... 35

Tabel 5. Blueprint Skala Setelah Uji Coba.............................................. 39

Tabel 6. Blueprint Skala Setelah Uji Coba.............................................. 40

dengan Penyesuaian Nomor

Tabel 7. Data Responden Penelitian........................................................ 44

Tabel 8. Deskripsi Data Penelitian Kecemasan terhadap Matematika..... 44

Tabel 9. Deskripsi Data Penelitian Prestasi Matematika......................... 45

Tabel 10. Reliabilitas Data Penelitian...................................................... 45

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas................................................................ 46

Tabel 12. Hasil Uji Linearitas.................................................................. 47

Tabel 13. Hasil Korelasi Spearman’s rho................................................ 47

Tabel 14. Hasil Uji Aspek Kecemasan terhadap Matematika ................ 48

dengan Prestasi Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penghitungan Skala Setelah Uji Coba ............................... 59

Lampiran 2. Materi Matematika Semester 2 .......................................... 55

Lampiran 3. Penilaian Validitas Isi Item ................................................ 56

Lampiran 4. Hasil Penghitungan IVI-I Skala ......................................... 65

Lampiran 5. Daftar Nilai Kelas V SD N Demangan .............................. 66

Lampiran 6. Reliabilitas Penelitian ........................................................ 67

Lampiran 7. Uji Hipotesis ...................................................................... 68

Lampiran 8. Uji Asumsi ......................................................................... 69

Lampiran 9. Uji Per Aspek Kecemasan terhadap Matematika

dengan Prestasi Matematika .............................................. 70

Lampiran 10. Uji One Sample t-test ....................................................... 71

Lampiran 11. Skala Sebelum Uji Coba .................................................. 72

Lampiran 12. Skala Setelah Uji Coba .................................................... 75

Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian dan Keterangan Penelitian ............... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting

untuk dipelajari. Materi pada pelajaran matematika dapat diaplikasikan

sebagai dasar dalam bidang ilmu lainnya, seperti contoh materi fungsi

dalam matematika dapat diterapkan dalam ilmu ekonomi ketika

mempelajari fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Matematika

merupakan mata pelajaran yang diajarkan sejak dari tingkat sekolah yang

paling dasar. Matematika perlu diajarkan kepada seluruh peserta didik

untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Peraturan

Mendiknas, 2006).

Melalui pembelajaran matematika, siswa terbiasa dengan urutan

angka yang teratur. Hal ini akan membuat siswa terbiasa juga untuk

berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-

hari tentunya tidak dapat lepas dari melakukan penghitungan, baik dalam

menghitung nominal uang maupun dalam memperkirakan jarak tempuh

ketika akan berkunjung ke suatu tempat.

Pada jenjang sekolah dasar, secara umum materi matematika yang

diajarkan diantaranya adalah materi berhitung, materi aplikasi pemecahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

2

masalah, materi pecahan, serta materi pecahan desimal dan bangun ruang.

Tingkat kesuksesan pada mata pelajaran matematika ditentukan oleh

prestasi siswa dan tampak dalam nilai yang diperoleh ketika

menyelesaikan soal-soal dalam ulangan maupun ujian akhir. Nilai dalam

suatu mata pelajaran menjadi ukuran mutlak yang harus diperoleh siswa

agar dapat dikatakan lulus pada mata pelajaran yang diujikan. Berdasarkan

manfaat dan pentingnya matematika pada pendidikan di sekolah, maka

peneliti bermaksud ingin meneliti tentang prestasi matematika.

Berdasarkan penelitian dari Trend in International Mathematics

and Science Study (TIMSS), pembelajaran matematika di Indonesia berada

di peringkat rendah. TIMSS merupakan suatu kegiatan untuk menguji

kemampuan matematika dan sains pada siswa Sekolah Dasar dan siswa

Sekolah Menengah Pertama. Skor rata-rata prestasi matematika di

Indonesia berdasarkan TIMSS tahun 2015 menduduki peringkat 45 dari 50

negara (timss2015.org).

Salah satu faktor yang memengaruhi prestasi matematika adalah

kecemasan terhadap matematika, sehingga dalam penelitian ini peneliti

memilih untuk mengkaji tentang kecemasan terhadap matematika. Alasan

pemilihan variabel kecemasan terhadap matematika dikarenakan peneliti

melihat adanya ketidaksamaan hasil penelitian tentang pengaruh

kecemasan pada matematika terhadap prestasi matematika. Ramirez,

Guderson, Levine dan Beilock (2013) menemukan bahwa faktor

kecemasan terhadap matematika memiliki pengaruh terhadap prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

3

matematika. kecemasan matematika dapat berdampak negatif pada prestasi

akademik dan masa depan anak dalam prospek pekerjaan. Penelitian ini

melibatkan sampel yang terdiri 256 anak pada kelas satu (139 perempuan)

dan 308 anak pada kelas dua (167 perempuan). Sampel 564 anak dalam

sekolah dasar tradisional tetapi bukan anak yang berkebutuhan khusus.

Untuk mendapatkan data tentang kecemasan terhadap matematika

digunakan Child Math Anxiety Questionnaire (CMAQ-R) yang didesain

untuk siswa pada kelas satu dan dua dengan jumlah item sebanyak 16

pernyataan. Untuk mendapatkan data tentang prestasi matematika,

digunakan Woodcock-Johnson III. Di dalam penelitian ini juga

menggunakan variabel mediator yaitu working memory. Working memory

diukur dengan menggunakan subtest rentangan angka pada test Wechsler

Intelligence Scale for Children (WISC). Dari penelitian ini didapatkan

hasil bahwa anak-anak yang memiliki kapasitas working memory lebih

tinggi, maka anak-anak akan lebih mudah untuk menemukan strategi

dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan matematika. Ketika

anak bisa memecahkan permasalahan tersebut, maka dapat dipastikan anak

tersebut akan berhasil dalam matematika serta dapat menemukan cara

untuk mengurangi kecemasan ketika terlibat dalam pemikiran matematis.

Ma dan Xu (2004) juga menemukan bahwa kecemasan terhadap

matematika memiliki pengaruh terhadap prestasi matematika. Penelitian

yang dilakukan melibatkan 3116 siswa (1626 laki-laki dan 1490

perempuan) di Amerika Serikat. Ma dan Xu (2004) menggunakan dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

4

indikator untuk mengukur kecemasan terhadap matematika, keduanya

adalah ketika mengerjakan matematika sering merasa gelisah dan sering

merasa ketakutan ketika membuka buku matematika. Kedua indikator ini

diukur dengan menggunakan model skala Likert. Untuk mengukur prestasi

matematika, digunakan subtest kemampuan dasar, aljabar, geometri, dan

kemampuan dalam berhitung. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil

bahwa kecemasan matematika yang dialami oleh siswa kelas 7 akan

memberikan kontribusi pada prestasi matematika pada kelas selanjutnya.

Sebagai contoh, nilai yang lebih rendah dalam prestasi matematika di

kelas 7 dikaitkan dengan nilai yang lebih tinggi pada kecemasan

matematika di kelas 8.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Sherman dan Wither

(2003) menemukan bahwa faktor kecemasan terhadap matematika tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi matematika.

Penelitian ini melibatkan siswa yang berumur antara 6 sampai dengan 10

tahun di Australia. Waktu dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

observasi dua kali dalam setahun dengan masing-masing rentang waktu

adalah setiap lima tahun. Untuk mendapatkan data tentang prestasi

matematika, digunakan tes PATHMATH. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa bahwa kecemasan terhadap matematika tidak secara signifikan

memiliki pengaruh terhadap prestasi matematika. Dari penelitian tersebut

dikatakan harus melakukan penelitian lagi untuk mencari faktor ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

5

yang memiliki pengaruh terhadap kecemasan matematika dan prestasi

matematika.

Berdasarkan uraian tentang adanya inkonsistensi hasil penelitian

hubungan antara kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika

yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti mencoba untuk menguji ada

atau tidaknya hubungan antara kecemasan matematika dan prestasi

matematika di Indonesia. Kecemasan matematika berpengaruh pada

bagaimana siswa memahami pembelajaran matematika di sekolah. Siswa

yang memiliki kecenderungan merasa cemas dalam matematika akan

berusaha untuk menghindari kelas matematika. Lebih parahnya, siswa

akan sering melakukan absen agar tidak mengikuti pembelajaran

matematika. Penelitian yang telah ada di Indonesia kebanyakan

mengambil subjek siswa Sekolah Menengah Pertama (Anita, 2014;

Indiyani & Listiara, 2006). Untuk itu, dalam penelitian ini peneliti

mengambil subjek dari siswa Sekolah Dasar karena di Indonesia masih

belum banyak dilakukan penelitian dengan responden siswa Sekolah

Dasar. Selain itu, matematika penting dipelajari di sekolah dasar karena

materi pada tingkat sekolah dasar masih sederhana dan mempersiapkan

para siswa untuk mendapatkan materi yang lebih sulit pada jenjang

selanjutnya.

Kecemasan terhadap matematika dapat diartikan sebagai ketakutan

yang menghasilkan respon negatif ketika seseorang dihadapkan pada

situasi yang berhubungan dengan matematika dan mengganggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

6

performansi dalam matematika. Kecemasan matematika merupakan

perwujudan dari dua bentuk kecemasan, yaitu: trait anxiety (kecemasan

dasar) dan state anxiety (kecemasan sesaat). Kecemasan dasar

digambarkan sebagai kerentanan terhadap stres yang individu berikan pada

situasi tertentu, sedangkan kecemasan sesaat dijelaskan sebagai situasi

yang nyata berkaitan dengan pengalaman stres pada lingkungan yang tidak

menyenangkan (Miller & Bischel, dalam Whyte & Anthony 2012).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ma dan Xu (2004)

dinyatakan bahwa kecemasan matematika berhubungan dengan berbagai

kekhawatiran dan masalah dalam pembelajaran matematika. Siswa yang

memiliki kecemasan terhadap matematika cenderung akan menghindari

kelas matematika. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Maloney dan

Beilock (2012) menemukan bahwa kecemasan dalam matematika diakui

sebagai faktor yang signifikan dalam pembelajaran matematika,

performansi matematika, dan kemampuan berhitung di kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih subjek pada siswa kelas V

sekolah dasar dengan pertimbangan bahwa siswa kelas V sekolah dasar

berada pada puncak tahapan operasional konkret. Pada tahap ini, siswa

dituntut untuk dapat berpikir logis serta mampu memecahkan

permasalahan yang bersifat konkret. Kemampuan ini berguna dalam

pembelajaran matematika di sekolah, khususnya pada siswa kelas V

sekolah dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

7

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

diketahui pentingnya prestasi matematika. Rendahnya prestasi matematika

di sekolah dasar diduga disebabkan oleh rasa tidak suka terhadap pelajaran

matematika. Beranjak dari masalah tersebut, peneliti merasa perlu untuk

mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi prestasi matematika, terutama

kecemasan terhadap matematika. Dengan demikian, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat hubungan antara kecemasan

terhadap matematika dan prestasi matematika?”.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji ada atau tidaknya

hubungan antara kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Melengkapi dan menguatkan penelitian sebelumnya di bidang

psikologi pendidikan, khususnya mengenai hubungan antara

kecemasan matematika dan prestasi matematika. Selain itu,

menambah pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi

prestasi matematika di sekolah, terutama faktor kecemasan

terhadap matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

8

2. Manfaat Praktis

Siswa dan guru dapat memahami tanda-tanda kecemasan terhadap

matematika di sekolah, sehingga dapat meminimalkan dampaknya

bagi proses pembelajaran matematika di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PRESTASI MATEMATIKA

1. Definisi Prestasi Matematika

Susanto (2013) mendefinisikan matematika sebagai disiplin ilmu

yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir, berargumentasi,

memberi kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam

dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Reys (2002) mengatakan bahwa

matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir

dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat

untuk memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis. Berdasarkan

beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu yang mempelajari tentang pola dan hubungan, cara

berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, dan

bahasa yang dapat memberikan kontribusi dalam kehidupan serta

dalam pemecahan masalah.

Sugihartono (2007) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil

pengukuran perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses

belajar yang berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan

tingkat penguasaan materi belajar. Senada dengan pendapat di atas

Djamarah (2010) menyatakan prestasi belajar adalah hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

10

diperoleh sebagai pengaruh dari proses belajar. Prestasi dapat

disimpulkan sebagai hasil yang didapatkan oleh siswa karena adanya

proses belajar.

Berdasarkan uraian tentang prestasi dan matematika, maka dapat

disimpukan bahwa prestasi matematika adalah hasil yang dicapai oleh

siswa karena proses belajar matematika. Prestasi matematika dapat

diketahui dari hasil belajar matematika siswa dalam mengerjakan soal

matematika dan pemecahan masalah dalam mata pelajaran

matematika.

2. Komponen-Komponen Prestasi Matematika

Komponen prestasi matematika dilihat dari nilai ujian tengah

semester dua, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata

pelajaran Matematika adalah 70. Materi yang diujikan pada ujian

tengah semester dua adalah materi pecahan, dengan kompetensi dasar

yaitu:

2.1. Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta

sebaliknya.

2.2. Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

2.3. Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

2.4. Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan skala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

11

3. Faktor- faktor yang Memengaruhi Prestasi Matematika

Secara umum, faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar

matematika dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu faktor

internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar (Syah, 2008).

Faktor tersebut yaitu:

3.1. Faktor Internal

Merupakan faktor yang ada dalam diri siswa, meliputi aspek

fisiologis, aspek psikologis, dan aspek kemampuan.

3.1.1. Aspek fisiologis

Aspek ini meliputi kondisi umum jasmani dan fungsi

organ tubuh yang berperan dalam proses belajar

matematika siswa. Dalam proses belajar matematika,

siswa menggunakan sebagian besar organ maupun anggota

tubuhnya. Adanya gangguan pada bagian tubuh tertentu

akan mengakibatkan proses belajar matematika menjadi

terganggu, misalnya dapat menurunkan kualitas ranah

cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya

menjadi tidak berbekas.

3.1.2. Aspek psikologis

3.1.2.1. Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi

afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau

merespon dengan cara yang relatif tetap, baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

12

secara positif maupun negatif. Sikap positif dari

siswa terhadap guru dan materi pelajaran

matematika menunjukkan kesuksesan awal dalam

proses belajar matematika.

3.1.2.2. Minat siswa

Minat adalah kecenderungan dan keinginan yang

besar terhadap sesuatu. Siswa yang memiliki minat

terhadap matematika akan menaruh perhatian lebih

pada hal tersebut, sehingga siswa akan berusaha

untuk mencari tahu banyak tentang hal yang

berkaitan dengan matematika.

3.1.2.3. Motivasi siswa

Motivasi dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Sumber yang berasal dari diri

siswa disebut dengan motivasi instrinsik dan

sumber yang berasal dari luar diri siswa disebut

motivasi ekstrinsik. Motivasi yang berasal dari diri

siswa atau motivasi instrinsik lebih memiliki

pengaruh positif terhadap prestasi matematika

daripada sumber yang berasal dari luar diri siswa.

3.1.2.4. Kecemasan siswa

Kecemasan akan berpengaruh pada pemecahan

masalah yang berhubungan dengan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

13

Tingkat kecemasan siswa menentukan keberhasilan

siswa dalam belajar matematika. Semakin rendah

kecemasan yang dimiliki oleh siswa, maka

semakin berhasil dalam proses belajar matematika

(Cavanagh & Sparrow, 2009).

3.1.3. Aspek Intelektual

3.1.3.1. Inteligensi Siswa

Inteligensi dapat dartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang tepat.

Tingkat inteligensi siswa sangat menentukan

tingkat keberhasilan siswa dalam belajar

matematika. Semakin tinggi tingkat inteligensi

siswa, maka semakin berhasil dalam proses

belajar matematika.

3.1.3.2. Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada

masa yang akan datang. Setiap siswa memiliki

bakat atau potensi untuk mencapai prestasi sesuai

dengan kemampuannya. Ketika siswa berbakat

dalam bidang matematika, maka siswa tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

14

akan menjadi siswa yang berprestasi dalam

bidang tersebut.

3.2. Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar siswa meliputi faktor lingkungan

sosial dan faktor nonsosial.

3.2.1. Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial yang terdiri dari guru, teman sekelas,

orang tua, keluarga dan orang-orang di sekitar tempat

tinggal siswa dapat memengaruhi proses belajar siswa.

Orang tua dan keluarga merupakan lingkungan sosial yang

paling berpengaruh terhadap kegiatan belajar matematika

siswa. Ketika orang tua memberikan tekanan dan harapan

yang kuat dalam pelajaran matematika, maka siswa akan

berusaha untuk memenuhi harapan tersebut. Namun,

apabila siswa tidak mampu untuk memenuhi harapan

tersebut, maka dapat menimbulkan adanya kecemasan

dalam belajar matematika. Di samping itu, seorang siswa

juga belajar dari lingkungan sekitarnya. Ketika lingkungan

memberikan pengaruh yang baik, maka siswa juga akan

mempelajari sesuatu yang baik pula.

3.2.2. Faktor lingkungan nonsosial

Faktor lingkungan nonsosial terdiri dari kondisi dan lokasi

gedung sekolah, fasilitas belajar, suasana kelas, keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

15

cuaca, serta waktu belajar siswa. Ketika semua faktor

tersebut dapat mendukung proses belajar matematika siswa,

maka dapat dipastikan siswa akan berhasil dalam

belajarnya.

3.3. Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar adalah cara atau strategi yang digunakan siswa

dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari

materi matematika. Faktor ini berpengaruh pada keberhasilan

siswa dalam proses belajar matematika, misalnya ketika siswa

mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam), maka

mungkin sekali siswa berpeluang untuk meraih prestasi belajar

matematika daripada siswa yang menerapkan pendekatan surface

(permukaan/bersifat lahiriah) atau reproductive (menghasilkan

kembali fakta dan informasi).

Dari berbagai faktor yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti

memilih faktor internal yang memengaruhi prestasi matematika, yaitu

kecemasan terhadap matematika.

B. KECEMASAN TERHADAP MATEMATIKA

1. Definisi Kecemasan terhadap Matematika

Ashcraft (2002) meyatakan bahwa kecemasan terhadap matematika

adalah perasaan ketegangan, ketakutan, atau takut yang mengganggu

kinerja matematika. Whyte (dalam Whyte & Anthony, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

16

menjelaskan bahwa, “mathematics anxiety, considered a fear or

phobia, produces ‘a negative response specific to the learning, or

doing, of mathematical activities that interferes with performance”.

Maksudnya adalah kecemasan matematika dianggap sebagai ketakutan

atau fobia, menghasilkan hal negatif yang spesifik dalam pembelajaran

atau aktivitas matematika serta mengganggu performansi. Suinn dan

Winston (dalam Wang dkk, 2015) menyatakan bahwa kecemasan

matematika adalah perasaan ketegangan, menggelisahkan, dan

ketakutan dalam situasi yang berhubungan dengan matematika.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, kecemasan matematika

dapat diartikan sebagai ketakutan yang menghasilkan respon negatif

ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang berhubungan dengan

matematika dan mengganggu performansi dalam matematika.

2. Aspek dalam Kecemasan Terhadap Matematika

Aspek kecemasan terhadap matematika terdiri dari aspek

fisiologis, aspek kognitif, aspek afektif (Whyte, dalam Whyte &

Anthony, 2012) dan aspek perilaku (Aschraft, 2002). Aspek tersebut

yaitu:

2.1. Aspek fisiologis merupakan aspek yang meliputi kondisi

jasmani serta fungsi tubuh. Aspek fisiologis meliputi: badan

mulai berkeringat apabila berhadapan dengan hal yang berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

17

dengan matematika, perut mual, meningkatnya denyut jantung,

serta mengalami ketegangan.

2.2. Aspek kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan pola

pikir siswa dalam belajar matematika. Aspek kognitif meliputi:

munculnya pikiran-pikiran negatif yang berkaitan dengan

matematika dan pikiran menjadi kosong (blank). Ketika siswa

dihadapkan dengan hal yang berkaitan dengan matematika,

siswa tidak mampu untuk berkonsentrasi dengan baik. Siswa

hanya berpikir negatif tentang kegagalan-kegagalan dalam

belajar matematika.

2.3. Aspek afektif merupakan aspek yang berasal dari dalam diri

siswa dan bersifat emosional. Aspek afektif meliputi: takut

apabila terlihat bodoh, ragu akan kemampuan sendiri, serta

kehilangan harga diri. Hal ini berkaitan dengan hubungan siswa

dengan teman di kelasnya. Ketika tidak mampu mengerjakan

soal matematika, siswa akan merasa memiliki kemampuan yang

rendah dibandingkan teman-temannya yang lain.

2.4. Aspek perilaku merupakan aspek yang berkaitan dengan

aktivitas dan kegiatan siswa. Aspek perilaku meliputi: perilaku

menghindar dari kegiatan yang berhubungan dengan

matematika. Siswa akan memilih absen atau bolos untuk

menghindari kegiatan belajar matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

18

3. Faktor yang Memengaruhi Kecemasan terhadap Matematika

Trujillo dan Hadfield (Peker, 2009) menyatakan bahwa penyebab

kecemasan matematika dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu

sebagai berikut :

3.1. Faktor kepribadian (psikologis atau emosional)

Faktor kepribadian merupakan faktor yang muncul dari dalam

diri siswa. Contoh dari faktor kepribadian ini misalnya,

perasaan takut siswa akan kemampuan yang dimilikinya (self-

efficacy belief), rendahnya kepercayaan diri yang menyebabkan

rendahnya nilai harapan siswa (expectancy value), motivasi diri

siswa yang rendah dan sejarah emosional seperti pengalaman

tidak menyenangkan di masa lalu yang berhubungan dengan

matematika yang menimbulkan trauma.

3.2. Faktor lingkungan atau sosial

Faktor lingkungan atau sosial merupakan faktor yang berasal

dari luar diri siswa. Faktor ini meliputi kondisi saat proses

belajar mengajar matematika di kelas yang tegang diakibatkan

oleh cara mengajar guru di kelas, model dan metode mengajar

guru matematika, rasa takut dan cemas terhadap matematika dan

kurangnya pemahaman yang dirasakan para guru matematika

dapat diturunkan kepada para siswanya. Faktor lingkungan yang

berasal dari keluarga terutama orang tua siswa juga memberikan

pengaruh pada kecemasan yang dialami oleh siswa. Orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

19

terkadang memaksakan anak-anaknya untuk pandai dalam

matematika. Hal ini membuat anak merasa tertekan dan merasa

harus selalu menjadi apa yang diharapkan oleh orang tua.

3.3. Faktor intelektual

Faktor intelektual terdiri atas pengaruh yang bersifat kognitif.

Faktor ini lebih mengarah pada bakat dan tingkat kecerdasan

yang dimiliki siswa. Ketidakmampuan siswa dalam mempelajari

konsep matematika, ragu-ragu akan kemampuan diri, serta

proses belajar matematika yang salah memiliki pengaruh pada

kecemasan terhadap matematika.

C. SISWA SEKOLAH DASAR

1. Pengertian Siswa Sekolah Dasar

Santrock (2014) menyebutkan bahwa siswa sekolah dasar berada

dalam tahapan anak usia tengah dan akhir, dimulai dari usia sekitar 6

tahun sampai dengan 11 tahun. Siswa kelas lima sekolah dasar

termasuk dalam usia antara 10 sampai dengan 11 tahun. Dalam usia

ini, anak-anak menguasai keterampilan dasar dalam membaca, tulisan,

matematika, prestasi menjadi tema yang lebih utama, dan pengendalian

diri meningkat. Dalam tahapan ini, anak berinteraksi dengan dunia luar

yang lebih luas dari keluarga mereka, seperti dalam masyarakat dan

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

20

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Santrock (2014) menjelaskan bahwa karakteristik anak usia 6

sampai 11 tahun adalah sebagai berikut:

2.1 Perkembangan kognitif mulai berkembang. Siswa mampu

berpikir logis, memahami konsep percakapan, mengorganisasikan

objek ke dalam klasifikasi, mampu mengingat, memahami dan

memecahkan masalah yg bersifat konkret. Hal ini masuk dalam

tahapan operasional konkret menurut Piaget.

2.2 Pertumbuhan fisik ditandai dengan lebih berat, kuat, dan tinggi.

Sistem tulang dan sistem otot mulai berkembang yang ditandai

dengan meningkatnya kemampuan dalam gerakan.

2.3 Perkembangan bahasa ditandai dengan meningkatnya

kemampuan membaca dan juga bertambahnya kosa kata serta

perbendaharaan kata. Siswa perempuan akan lebih banyak

berbicara daripada anak laki-laki.

2.4 Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan siswa untuk

memahami aturan dan norma yang ada di dalam masyarakat.

Siswa akan belajar bagaimana berperilaku dari teman sebayanya.

D. DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN TERHADAP

MATEMATIKA DAN PRESTASI MATEMATIKA

Kecemasan terhadap matematika dapat diartikan sebagai perasaan

negatif yang muncul ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

21

berhubungan dengan matematika dan mengganggu performansi dalam

matematika. Secara umum, kecemasan terhadap matematika memiliki

empat aspek, yaitu aspek fisik, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

perilaku.

Aspek yang pertama adalah aspek fisik yang meliputi reaksi tubuh

berkeringat, mual, meningkatnya denyut jantung, serta mengalami

ketegangan. Adanya gangguan pada bagian tubuh tertentu akan

mengakibatkan proses belajar matematika menjadi terganggu. Ketika

siswa mengalami ketegangan ataupun perut terasa mual, kemampuan

untuk berkonsentrasi ketika menerima pelajaran juga akan terganggu. Hal

ini akan mengakibatkan materi pelajaran matematika yang diterima tidak

akan maksimal, sehingga prestasi matematika menjadi rendah.

Dalam aspek kognitif meliputi munculnya pikiran-pikiran negatif

dan pikiran menjadi kosong (blank). Gangguan dalam aspek kognitif ini

juga akan berpengaruh dalam menerima materi pelajaran matematika yang

diajarkan oleh guru. Materi yang seharusnya dapat diterima siswa dengan

baik akan menjadi hilang begitu saja ketika kualitas ranah cipta (kognitif)

mengalami penurunan. Hal ini akan mengakibatkan prestasi matematika

siswa menjadi rendah.

Aspek yang selanjutnya adalah aspek afektif yang meliputi

perasaan takut apabila terlihat bodoh, ragu akan kemampuan sendiri, serta

kehilangan harga diri. Setiap siswa memiliki bakat untuk mencapai

prestasi sesuai dengan kemampuannya. Namun, ketika perasaan-perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

22

tersebut muncul, maka akan menghambat siswa ketika belajar matematika

di sekolah. Ketika diberikan tugas oleh guru, siswa tidak memiliki

kepercayaan diri untuk mengerjakan soal tersebut, sehingga karena takut

apabila terlihat bodoh maka siswa tersebut akan berusaha mencari jawaban

yang benar dengan mencontek teman yang dianggap pintar matematika.

Hal ini akan mengakibatkan siswa semakin tidak memiliki rasa percaya

diri dengan kemampuannya sendiri. Siswa tersebut juga akan semakin

memiliki perasaan takut apabila terlihat bodoh di depan teman-teman

sekelasnya. Apabila hal ini dialami siswa Sekolah Dasar, maka akan

mengakibatkan prestasi matematika siswa tersebut menjadi rendah.

Aspek yang terakhir adalah aspek perilaku yang meliputi reaksi

siswa yang akan menghindari kegiatan yang berhubungan dengan

matematika. Bolos atau absen dari pelajaran matematika menjadi tanda

bahwa siswa mulai menghindari kegiatan yang berhubungan dengan

matematika. Siswa akan lebih memilih untuk menghindari pelajaran

matematika daripada harus mengikuti pelajaran matematika yang akan

membuat dirinya menjadi tertekan. Ketika siswa sudah memiliki tanda

tersebut, akan berpengaruh dalam kinerja siswa dalam matematika.

Akibatnya, prestasi matematika siswa menjadi rendah.

Individu yang memiliki kecemasan matematika tinggi

menunjukkan performansi yang buruk dalam memecahkan permasalahan

matematika yang sulit. Kecemasan matematika berhubungan dengan

kemampuan akan matematika, pemrosesan spasial (non-numerical), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

23

juga merupakan tolak ukur yang positif terhadap kemampuan matematika

(Gunderson et.al, dalam Ferguson et.al, 2015).

Kecemasan matematika memiliki pengaruh yang negatif terkait

dengan pencapaian matematika karena mengarah pada menghindari

matematika. Kecemasan terhadap matematika akan mengganggu memori

kerja siswa yang digunakan untuk memecahkan masalah matematika

(Ashcraft, 2002; Lyons & Beilock, 2012; Park, Ramirez, & Beilock,

2014). Siswa yang memiliki kecemasan terhadap matematika cenderung

menunjukkan rasa ketidaksukaannya terhadap hal-hal yang ada kaitannya

dengan matematika. Faktanya, dalam usia yang relatif masih muda, siswa

sekolah dasar banyak yang mengalami kecemasan terhadap matematika.

Banyak siswa yang merasa bahwa pelajaran matematika adalah mata

pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Pemikiran seperti ini akan

meningkatkan kecemasan siswa pada hal-hal yang berkaitan dengan

perhitungan. Secara lebih ringkas, hubungan antara kecemasan terhadap

matematika dan prestasi matematika dapat dilihat dalam bagan 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

24

Bagan 1. Hubungan antara kecemasan terhadap matematika dengan prestasi

matematika.

Kecemasan Tinggi terhadap

Matematika

Aspek Perilaku Aspek Afektif Aspek Kognitif Aspek Fisik

-menghindar

dari kegiatan

yang

berhubungan

dengan

matematika

-takut bila

terlihat bodoh

- ragu akan

kemampuan

sendiri

-kehilangan

harga diri.

-munculnya

pikiran-pikiran

negatif

-pikiran menjadi

kosong (blank)

-reaksi tubuh yang

berkeringat

-mual

-meningkatnya

denyut jantung -

mengalami

ketegangan

Tidak tercapainya komponen-komponen dalam

prestasi matematika, yang tercermin dalam nilai

matematika dengan kompetensi dasar, yaitu:

- Mengubah pecahan ke bentuk persen dan

desimal serta sebaliknya.

-Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai

bentuk pecahan.

-Mengalikan dan membagi berbagai bentuk

pecahan.

-Menggunakan pecahan dalam masalah

perbandingan skala.

Prestasi Matematika

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

25

E. HIPOTESIS

Berdasarkan uraian dalam dinamika antara kecemasan terhadap

matematika dan prestasi matematika yang telah dituliskan sebelumnya,

peneliti merumuskan suatu hipotesis penelitian yaitu ada hubungan negatif

yang signifikan antara kecemasan terhadap matematika dengan prestasi

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan metode

korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan

terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa kelas V sekolah

dasar.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Varibel bebas (x) : kecemasan terhadap matematika.

Variabel tergantung (y) : prestasi matematika.

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Kecemasan terhadap Matematika

Kecemasan terhadap matematika adalah ketakutan yang menghasilkan

respon negatif ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang

berhubungan dengan matematika dan mengganggu performansi dalam

matematika yang diukur dengan skala kecemasan terhadap

matematika. Aspek-aspek dalam kecemasan matematika adalah

sebagai berikut: aspek fisiologis, aspek kognitif, aspek afektif, dan

aspek perilaku. Aktivitas matematika yang diteliti dalam penelitian ini

adalah ketika diminta guru mengerjakan soal matematika, menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

27

soal matematika, ketika guru menjelaskan pelajaran matematika,

ketika ulangan matematika, ketika pelajaran matematika berlangsung,

dan ketika mengingat rumus-rumus matematika. Skor total pada skala

kecemasan terhadap matematika diperoleh dari total jawaban subjek

dari rentang angka 1 sampai dengan 4.

2. Prestasi Matematika

Prestasi matematika adalah hasil yang dicapai oleh siswa

karena proses belajar matematika. Prestasi matematika dapat diketahui

dari nilai-nilai siswa dalam mengerjakan soal matematika dan

pemecahan masalah dalam mata pelajaran matematika, yang dilihat

dari dokumentasi yang berupa nilai ujian tengah semester dua.

D. RESPONDEN PENELITIAN

Responden dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive

sampling, yaitu siswa dan siswi kelas lima Sekolah Dasar dengan umur

antara 10 sampai dengan 11 tahun yang memiliki kemampuan kognitif

sesuai dengan tahapan operasional konkret yang ditunjukkan dengan

pemilihan siswa dari sekolah yang sama dan berdomisili di Yogyakarta.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan skala

kecemasan terhadap matematika dan data dokumentasi nilai matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

28

1. BLUEPRINT

a. Kecemasan terhadap Matematika

Sebelum menyusun alat ukur, maka terlebih dahulu disusun

blueprint skala kecemasan terhadap matematika. Blueprint dibuat

berdasarkan aspek fisik, kognitif, afektif, dan perilaku. Blueprint

skala kecemasan terhadap matematika dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.

Blueprint Skala Kecemasan terhadap Matematika

Aspek Indikator Item

Favorable Unfavorable

Fisik

Reaksi tubuh yang

berkeringat

2 2

Mual 2 2

Meningkatnya denyut

jantung

2 2

Mengalami

ketegangan

2 2

Kognitif Munculnya pikiran-

pikiran negatif

3 3

Pikiran menjadi

kosong (blank)

3 3

Afektif Takut bila terlihat

bodoh

3 2

Ragu akan

kemampuan sendiri

3 2

Kehilangan harga diri 3 2

Perilaku Menghindar dari

kegiatan yang

berhubungan dengan

matematika

4 3

Total 27 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

29

2. FGD (Focus Group Discussion)

FGD dilakukan untuk memahami konteks calon responden dan

mengidentifikasi bentuk-bentuk tingkah laku yang dianggap sebagai

indikator, baik yang favorabel maupun unfavorabel dari kecemasan

terhadap matematika dari calon responden penelitian. FGD

dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2016 di SD Kanisius

Condongcatur dengan responden dari kelas V sebanyak delapan orang.

Delapan orang responden tersebut dipilih berdasarkan kriteria tingkat

prestasi matematikanya. Sebanyak tiga orang siswa memiliki prestasi

matematika tinggi, tiga orang memiliki prestasi matematika sedang,

dan dua orang memiliki prestasi matematika rendah. Daftar pertanyaan

FGD dapat dilihat dalam tabel 2.

Tabel 2.

Daftar Pertanyaan dan Tujuan FGD

ASPEK INDIKATOR PERTANYAAN

Fisik

Berkeringat Bagaimana kondisi fisik

kalian saat ada pelajaran

matematika?

Mual

Meningkatnya denyut

jantung

Tegang

Kognitif

Pikiran negatif Apa yang kalian pikirkan

ketika ada pelajaran

matematika?

Pikiran kosong

Afektif

Takut terlihat bodoh Bagaimana perasaan

kalian ketika ada

pelajaran matematika?

Ragu akan

kemampuan sendiri

Kehilangan harga diri

Perilaku

Menghindar dari

kegiatan matematika

Apa yang kalian lakukan

ketika berada di kelas

matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

30

Setelah melakukan FGD, peneliti membuat verbatim dari hasil

FGD sebagai acuan dalam penyusunan butir aitem pada skala

kecemasan terhadap matematika. Hasil FGD pada aspek fisik

menunjukkan bahwa pada saat pelajaran matematika siswa

menganggap kondisi fisiknya biasa saja. Hal ini dikarenakan siswa

menganggap matematika merupakan pelajaran yang menyenangkan.

Di sisi lain, ketika guru matematika masuk kelas, siswa biasanya akan

mengalami ketegangan dan jantungnya berdegup kencang. Selain itu,

ketika diminta mengerjakan soal di papan tulis dan berhadapan dengan

materi matematika yang sulit, empat siswa akan mengalami

ketegangan dan mengeluarkan keringat dingin.

Hasil FGD pada aspek pada aspek kognitif menunjukkan bahwa

para siswa berpikir matematika merupakan pelajaran yang lumayan

susah untuk dipelajari. Terlebih lagi ketika pelajaran matematika

berlangsung dan diganggu oleh teman-teman maka akan lebih sulit lagi

untuk berkonsentrasi. Selain itu, siswa juga takut apabila tidak

mendapatkan nilai bagus dan ketinggalan materi matematika yang

dianggap sulit.

Hasil FGD pada aspek afektif menunjukkan bahwa siswa merasa

senang pada pelajaran matematika. Di sisi lain, siswa merasa ragu-ragu

dan takut ketika mendapatkan soal matematika yang sulit. Selain itu,

siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

31

membosankan dan memilih pelajaran lain yang lebih menyenangkan,

seperti pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan hasil FGD pada aspek perilaku menunjukkan bahwa

perilaku siswa ketika berada di kelas matematika adalah

memperhatikan penjelasan dari guru matematika dan bertanya ketika

ada materi yang tidak dipahami. Di sisi lain, siswa menunjukkan

perilaku negatif, yaitu ijin ke kamar kecil agar bisa keluar kelas. Selain

itu, siswa akan pura-pura diam agar tidak ditunjuk oleh guru

matematika.

Dari hasil FGD, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V sekolah

dasar menunjukkan indikator dari kecemasan terhadap matematika.

Hal ini tampak pada jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa

ketika diberikan pertanyaan terkait dengan kecemasan terhadap

matematika.

3. PENULISAN ITEM

Peneliti menyusun item kecemasan terhadap matematika

berdasarkan kondisi responden untuk mengukur kecemasan terhadap

matematika pada siswa kelas V sekolah dasar. Pemahaman tentang

kondisi dan konteks responden ini diperoleh dari hasil FGD. Skala

kecemasan terhadap matematika terdiri dari 50 butir aitem, yaitu 27

aitem favorable dan 23 aitem unfavorable. Pembagian aitem favorable

dan unfavorable ditunjukkan pada tabel 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

32

Skala ini memiliki empat kategori jawaban yang didasarkan pada

metode Likert (1932), yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), J (Jarang),

dan TP (Tidak Pernah). Alternatif jawaban dibuat menjadi empat

kategori dengan maksud agar responden mampu memberikan respon

yang benar-benar diyakini oleh responden dan tidak memberikan

respon netral atau ragu-ragu (Azwar, 2012). Bobot penilaian skala

kecemasan terhadap matematika ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3.

Bobot Nilai Item

Jawaban Bobot Nilai

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

TS (Tidak Setuju) 2

S (Setuju) 3

SS (Sangat Setuju) 4

Semakin tinggi skor pada responden pada skala ini

menunjukkan semakin tinggi kecemasan responden terhadap

pelajaran matematika. Sebaliknya, semakin rendah skor

menunjukkan semakin rendah kecemasan responden terhadap

matematika. Blueprint skala kecemasan terhadap matematika dengan

penyesuaian nomor disajikan dalam tabel 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

33

Tabel 4.

Blueprint Skala

Aspek Indikator Item

Total Favorable Unfavorable

Fisik

Reaksi tubuh yang

berkeringat

1, 5 9, 14 4

Mual 17, 21 23, 30 4

Meningkatnya

denyut jantung

25, 34 ,38, 43 4

Mengalami

ketegangan

3, 47 27, 40 4

Kognitif Munculnya

pikiran-pikiran

negatif

26, 31, 50 4, 11, 20 6

Pikiran menjadi

kosong (blank)

16, 22, 29 37, 41, 45 6

Afektif Takut bila terlihat

bodoh

18, 39, 48 8, 12 5

Ragu akan

kemampuan sendiri

2, 6, 10 24, 46 5

Kehilangan harga

diri

32, 35, 42 15, 28 5

Perilaku Menghindar dari

kegiatan yang

berhubungan

dengan matematika

7, 13, 19,

36

33, 44, 49 7

Total 27 23 50

4. REVIEW DAN REVISI ITEM

Review item skala kecemasan terhadap matematika dilakukan oleh

dosen pembimbing skripsi. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah

item-item yang disusun oleh peneliti sudah sesuai dengan definisi

konseptual, aspek dan indikator yang akan diukur. Apabila aitem-aitem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

34

yang disusun oleh peneliti masih belum sesuai, maka peneliti perlu

melakukan revisi guna mengevaluasi masukan yang diberikan oleh

dosen pembimbing skripsi terkait item-item yang telah disusun agar

dapat mencerminkan variabel yang akan diukur.

5. PENGHITUNGAN VALIDITAS ISI

Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian validitas isi secara

kuantitatif. Indeks validitas yang dihitung adalah Indeks Validitas Isi

Item (IVI-I) dan Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S). Kedua

penghitungan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

5.1. Indeks Validitas Isi Item (IVI-I)

Indeks Validitas Isi Item (IVI-I) adalah indeks validitas isi

pada taraf item yang menunjukkan taraf relevansi item dengan

atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur.

Kategori penilaian item ini dibagi menjadi dua, yaitu apabila

mendapatkan penilaian 1 dan 2 maka dapat dikatakan item

tersebut “tidak relevan”, sehingga diberi skor 0. Selanjutnya,

apabila item mendapatkan penilaian 3 dan 4 maka dapat

diartikan item tersebut “relevan”, sehingga diberi skor 1. Setelah

diberikan skor, maka dilakukan penghitungan untuk menentukan

indeks validitas isi item. Penghitungan dilakukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

35

(Jumlah penilai yang memberikan skor 3 atau 4)

IVI-I =

(Jumlah total penilai)

Item dipandang relevan jika mencapai skor ≥ 0,78. Jika

item memiliki skor kurang dari angka tersebut, maka item perlu

direvisi atau digugurkan. Setelah medapatkan skor tersebut,

maka langkah selanjutnya item diberikan tindakan sesuai dengan

hasil penilaian dari penyusun skala. Tindakan tersebut adalah:

dipakai, dipakai dengan perbaikan, digugurkan, dan diganti

dengan item baru (Supratiknya, 2016).

5.2. Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S)

Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S) adalah indeks validitas isi

skala, yaitu rerata proporsi item-item yang mendapatkan

penilaian 3 atau 4 (atau skor baru 1) oleh semua peneliti.

Penghitungan IVI-S adalah sebagai berikut:

(Jumlah IVI-I)

IVI-S =

(Jumlah item)

46,333

= = 0,926666

50

Sebuah skala dipandang memiliki validitas isi yang baik jika

nilai IVI-S ≥ 0,90. Pada penghitungan diatas, didapatkan hasil IVI-

S yaitu 0, 926666. Hal ini dapat dikatakan bahwa skala kecemasan

terhadap matematika memiliki validitas isi yang baik (0,926666 ≥

0,90).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

36

6. UJI COBA ALAT UKUR

Uji coba dilakukan pada sekelompok responden yang memiliki

karakteristik yang relatif sama dengan responden penelitian. Kelompok

yang menjadi responden uji coba adalah siswa kelas V SD N Perumnas

Condong Catur sebanyak 79 orang. Responden diminta untuk mengisi

skala yang diberikan oleh peneliti. Pelaksanaan uji coba pada tanggal 6

Maret 2017. Peneliti melakukan uji coba untuk menentukan apakah

item-item dapat digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian, yaitu

dengan melihat taraf reliabilitas dan korelasi tiap item dengan skor

total melalui analisis item.

Setelah uji coba dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan

analisis item dengan bantuan program SPSS for Windows versi 23. Hal

ini dilakukan untuk melihat item-item mana saja yang mampu

membedakan responden yang memiliki kecenderungan dan responden

yang tidak memiliki kecenderungan sesuai variabel yang hendak

diukur. Analisis item dilakukan dengan memperhatikan angka pada

korelasi item-total (rix). Apabila angka rix ≥ 0,30 maka item dapat

dipertahankan. Pada tabel 5 ditampilkan item-item yang dipakai dan

item yang digugurkan setelah dilakukan uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

37

Tabel 5.

Blueprint Skala Setelah Uji Coba

Aspek Indikator Item yang

Dipakai

Item yang

Digugurkan

Fisik

Reaksi tubuh yang

berkeringat

1, 5 9, 14

Mual 17, 21 23, 30

Meningkatnya denyut

jantung

25, 34, 38 43

Mengalami

ketegangan

3, 47, 27, 40 -

Kognitif Munculnya pikiran-

pikiran negatif

26, 31, 4, 11,

20

50

Pikiran menjadi

kosong (blank)

22, 41, 45 16, 29, 37

Afektif Takut bila terlihat

bodoh

18, 39, 12 48, 8

Ragu akan

kemampuan sendiri

2, 24, 46 6, 10,

Kehilangan harga diri 32, 35, 42 15, 28

Perilaku Menghindar dari

kegiatan yang

berhubungan dengan

matematika

7, 13, 19, 36,

33, 44

49

Total 34 16

Berdasarkan tabel diatas, diketahui ada 16 item yang gugur. Pada

skala penelitian perubahan nomor dilakukan supaya ada keselarasan

dan kesinambungan. Perubahan nomor aitem ini ditampilkan pada

tabel 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

38

Tabel 6.

Blueprint Skala Setelah Uji Coba dengan Penyesuaian Nomor

Aspek Indikator Item

Total Favorable Unfavorable

Fisik

Reaksi tubuh

yang berkeringat

1, 5, - 2

Mual 17, 21 - 2

Meningkatnya

denyut jantung

25, 34 38 3

Mengalami

ketegangan

3, 47 27,40 4

Kognitif Munculnya

pikiran-pikiran

negatif

26, 31 4, 11, 20 5

Pikiran menjadi

kosong (blank)

22 41, 45 3

Afektif Takut bila

terlihat bodoh

18, 39 12 3

Ragu akan

kemampuan

sendiri

2 24, 46 3

Kehilangan

harga diri

32, 35, 42, - 3

Perilaku Menghindar dari

kegiatan yang

berhubungan

dengan

matematika

7, 13, 19,

36

33, 44 6

Total 21 13 34

F. PEMERIKSAAN RELIABILITAS ALAT UKUR PENELITIAN

Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisis Alpha

Cronbach dengan bantuan program SPSS 23.0 for Windows. Koefisien

reliabilitas ditentukan dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00.

Bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

39

dapat dikatakan apabila pengukuran tersebut semakin reliabel (Azwar,

2012). Hasil analisis menunjukkan, dari 34 item didapatkan reliabilitas

sebesar 0,926. Hal ini dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan

reliabel.

G. METODE ANALISIS DATA

1. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik korelasi product moment.. Teknik ini digunakan untuk menguji

hubungan antara kecemasan terhadap matematika dan prsetasi

matematika. Uji hipotesis dilakukan bantuan program SPSS 23.0 for

Windows. Teknik pengujian product moment memiliki dua asumsi,

yaitu: normalitas dan linearitas. Kedua asumsi tersebut dijelaskan

sebagai berikut:

2. Uji Asumsi Data Penelitian

2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah

data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau

tidak (Santoso, 2010). Uji normalitas dilakukan dengan bantuan

program SPSS 23.0 for Windows.

2.2. Uji Linieritas

Uji liniearitas adalah uji yang dilakukan untuk menyatakan

hubungan antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

40

lurus atau tidak (Santoso, 2010). Uji linearitas dilakukan dengan

bantuan pogram SPSS 23.0 for Windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2017 di SD N

Demangan Yogyakarta, dengan cara membagikan skala kepada siswa

kelas V A dan V B. Pada saat penelitian berlangsung, peneliti dibantu

oleh satu orang asisten peneliti yang bertugas untuk membantu

membagikan skala. Penelitian dilakukan pada saat jam pelajaran

Bahasa Inggris dimulai dari kelas V B, kemudian dilanjutkan ke kelas

V A. Peneliti membagikan skala pada masing-masing kelas dengan

jumlah pernyataan sebanyak 34 butir. Siswa kelas V A dan V B dapat

menyelesaikan pengisian skala dengan waktu ± 15 menit. Siswa kelas

V A dan V B dapat mengerjakan skala dengan baik dan sesuai dengan

petunjuk yang diberikan. Namun, ada beberapa kata yang sulit

dipahami oleh siswa, sehingga peneliti harus memberikan penjelasan

lebih lanjut, seperti kata minder dan kata antusias. Peneliti juga

meminta nilai ujian tengah semester Matematika kepada guru

matematika sebagai data untuk prestasi matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

42

2. DESKRIPSI RESPONDEN DAN DATA PENELITIAN

Siswa kelas V SD N Demangan dibagi menjadi dua kelas, yaitu V

A dan V B. Siswa kelas V A berjumlah 32 anak dengan rincian

sebanyak 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Siswa kelas V B

berjumlah 28 anak dengan rincian sebanyak 15 siswa laki-laki dan 13

siswa perempuan. Data responden penelitian dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel. 7

Data Responden Penelitian

Kelas Laki-laki Perempuan

V A 18 14

V B 15 13

Total 33 27

Pada tabel 8 dan 9 disajikan deskripsi data penelitian dari

kedua variabel, yaitu variabel kecemasan terhadap matematika dan

variabel prestasi matematika. Pada tabel 8 dijelaskan bahwa

responden pada variabel kecemasan terhadap matematika sebanyak 60

responden dengan mean teoritis sebesar 85, mean empiris sebesar

64,73, SD sebesar 13,386, Xmin sebesar 34 dan Xmax sebesar 136.

Tabel 8.

Deksripsi Data Penelitian Kecemasan terhadap Matematika

Kecemasan terhadap Matematika

N Mean SD Sig.

Xmin Xmax

Teoritik Empiris

60 85 64,73 13,386 0,000 34 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

43

Selanjutnya, pada tabel 9 dijelaskan bahwa responden pada

prestasi matematika sebanyak 60 responden dengan mean teoritik

sebesar 50, mean empiris sebesar 66,65, SD sebesar 11,763, Xmin

sebesar 0 dan Xmax sebesar 100.

Tabel 9.

Deksripsi Data Penelitian Prestasi Matematika

Prestasi Matematika

N Mean SD Sig. Xmin

Xma

x Teoritis Empiris

60 50 66,65 11,763 0,000 0 100

Berdasarkan uji data dari one sample t-test variabel kecemasan

terhadap matematika dan prestasi matematika menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Hasil data tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara mean teoritik dan mean

empiris antara kedua variabel.

3. RELIABILITAS DATA PENELITIAN

Dalam penelitian ini, didapatkan reliabilitas sebesar 0,901. Hal ini

dapat diartikan bahwa alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala

kecemasan terhadap matematika adalah reliabel. Hasil penghitungan

reliabilitas disajikan pada tabel 10.

Tabel 10.

Realiabilitas Data Penelitian

Variabel Jumlah aitem Alpha Cronbach

Kecemasan terhadap

Matematika

34 0,901

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

44

4. HASIL UJI ASUMSI

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Kedua uji tersebut

adalah sebagai berikut:

4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil

penghitungan menunjukkan signifikansi pada kecemasan terhadap

matematika sebesar 0,200, sedangkan signifikansi pada prestasi

matematika sebesar 0,001. Hal ini dapat diartikan bahwa

distribusi sebaran pada variabel kecemasan terhadap matematika

bersifat normal (p>0,05) dan distibusi sebaran pada prestasi

matematika bersifat tidak normal (p<0,05). Penghitungan uji

normalitas disajikan pada tabel 11.

Tabel 11.

Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov –Smirnova

Variabel df Sig.

Kecemasan terhadap

Matematika 60 0,200

Prestasi Matematika 60 0,001

4.2. Uji Linearitas

Dari uji linieritas didapatkan hasil signifikansi sebesar 0,041. Hal

ini dapat diartikan bahwa hubungan antara variabel kecemasan

terhadap matematika dan prestasi matematika membentuk garis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

45

lurus, karena koefisien signifikansi linearity lebih kecil daripada

0,05 (p>0,05). Penghitungan uji linearitas disajikan pada tabel 12.

Tabel 12.

Hasil Uji Linearitas

Variabel Signifikansi Kesimpulan

Kecemasan terhadap

Matematika 0,041 Data linier

Prestasi Matematika

5. HASIL UJI HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hubungan

antara kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika. Uji

hipotesis dilakukan dengan teknik Spearman’s rho karena data tidak

normal. Berdasarkan hasil penghitungan, didapatkan hasil korelasi

antara kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika

sebesar -0,247 dengan signifikansi sebesar 0,028 (p<0,05). Hal ini

dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika.

Penghitungan dengan teknik Spearman’s rho disajikan pada tabel 13.

Tabel 13.

Hasil Korelasi Spearman’s rho

Variabel R Sig. Kesimpulan

Kecemasan terhadap

Matematika -0,247* 0, 028

Ada hubungan

negatif

signifikan Prestasi Matematika *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

46

6. ANALISIS TAMBAHAN

Analisis tambahan dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat

hubungan antara aspek dalam kecemasan terhadap matematika dengan

prestasi matematika. Kecemasan terhadap matematika memiliki empat

aspek, yaitu: aspek fisik, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

perilaku. Hasil penghitungan korelasi antara aspek-aspek kecemasan

terhadap matematika dengan prestasi matematika disajikan dalam tabel

14.

Tabel 14.

Hasil Uji Aspek Kecemasan terhadap Matematika dengan Prestasi

Matematika

Variabel Aspek r Sig.

Prestasi

Matematika

Aspek Fisik -0,268* 0,019

Aspek Kognitif -0,185 0,079

Aspek Afektif -0,231* 0,038

Aspek Perilaku 0,001 0,496 *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Dari penghitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa

korelasi antara aspek fisik dengan prestasi matematika adalah sebesar

-0,268 dengan signifikansi sebesar 0,019 (p<0,05). Hal ini dapat

diartikan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara aspek

fisik pada kecemasan terhadap matematika dengan prestasi

matematika. Selanjutnya, hasil uji korelasi antara aspek kognitif

dengan prestasi matematika adalah sebesar -0,185 dengan signifikansi

sebesar 0,079 (p>0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara aspek kognitif pada kecemasan

terhadap matematika dengan prestasi matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

47

Hasil uji korelasi antara aspek afektif dengan prestasi matematika

didapatkan hasil sebesar -0,231 dengan signifikansi sebesar 0,038

(p<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang

signifikan antara aspek afektif pada kecemasan terhadap matematika

dengan prestasi matematika. Uji yang terakhir dilakukan untuk

melihat korelasi antara aspek perilaku dengan prestasi matematika.

Dari penghitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil korelasi

sebesar 0,001 dengan signifikansi sebesar 0,496 (p>0,05). Hal ini

dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

aspek perilaku pada kecemasan terhadap matematika dengan prestasi

matematika.

B. PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada

hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan terhadap matematika

dan prestasi matematika. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang

mengatakan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi kecemasan terhadap

matematika yang dimiliki oleh responden, maka semakin rendah prestasi

matematikanya. Sebaliknya, semakin rendah kecemasan terhadap

matematika yang dimiliki oleh responden, maka prestasi matematikanya

semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

48

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ho et al. (2000) yang menyatakan bahwa kecemasan terhadap matematika

memiliki pengaruh pada prestasi matematika, terutama faktor afektif dan

faktor kognitif. Kedua faktor ini berpengaruh pada performansi

matematika siswa di sekolah. Ramirez et al. (2016) menemukan bahwa

kecemasan terhadap matematika memberikan dampak negatif terhadap

prestasi matematika dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan di masa

mendatang.

Kecemasan terhadap matematika berkorelasi negatif terhadap

prestasi matematika. Siswa yang memiliki kecemasan matematika tinggi

akan menunjukkan performansi yang buruk dalam hal matematika. Ketika

performansinya buruk, kemampuan matematika juga akan rendah. Selain

itu, siswa yang memiliki kecemasan terhadap matematika akan

menunjukkan rasa kurang berminatnya terhadap pelajaran matematika.

Siswa akan cenderung untuk menghindari pelajaran matematika tersebut.

Baik dengan cara tidak memperhatikan pelajaran maupun dengan cara

bercanda dengan teman selama pelajaran matematika berlangsung. Hal ini

tentu saja akan sangat berpengaruh dengan kemampuan siswa dalam

memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru matematika.

Materi yang seharusnya dipelajari akhirnya tidak dapat terserap oleh otak,

sehingga pada akhirnya nilai matematikanya menjadi rendah.

Kecemasan terhadap matematika merupakan ketakutan yang

menghasilkan respon negatif ketika seseorang dihadapkan pada situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

49

yang berhubungan dengan matematika dan mengganggu performansi

dalam matematika. Kecemasan terhadap matematika memiliki empat

aspek, yaitu: aspek fisik, aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek perilaku

Keempat aspek ini memiliki peran dalam kecemasan terhadap matematika.

Aspek yang pertama adalah aspek fisiologis, merupakan aspek

yang meliputi kondisi jasmani serta fungsi tubuh. Dari penelitian yang

telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa aspek fisiologis memiliki

hubungan yang signifikan dengan prestasi matematika. Siswa mengalami

keringat dingin, ketegangan, dan meningkatnya denyut jantung ketika

berada di kelas matematika. Ketika siswa mengalami hal tersebut, maka

konsentrasi dan fokus belajarnya menjadi terganggu, sehingga prestasi

matematikanya menjadi menurun.

Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa aspek kognitif tidak

memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi matematika, demikian

juga dengan aspek perilaku. Aspek kognitif merupakan aspek yang

berkaitan dengan pola pikir siswa dalam belajar matematika, seperti

pikiran-pikiran negatif tentang pelajaran atau situasi matematika.

Sedangkan aspek perilaku merupakan aspek yang berkaitan dengan

aktivitas dan kegiatan siswa. Meskipun siswa memiliki pikiran-pikiran

negatif terkait dengan pembelajaran matematika serta berusaha untuk

menghindar dari kelas matematika, rupanya hal tersebut tidak berkorelasi

dengan prestasi matematika. Hal ini kemungkinan disebabkan karena soal-

soal matematika yang diberikan oleh guru di sekolah bersifat repetitif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

50

yaitu soal dimunculkan secara berulang-ulang. Hal ini membuat siswa

menjadi hafal dan terbiasa untuk mengerjakan soal-soal matematika

tersebut, kendati memiliki pikiran negatif terhadap pembelajaran

matematika dan berusaha menghindar dari kelas matematika, tetapi tidak

berdampak secara signifikan terhadap prestasi matematika.

Aspek terakhir adalah aspek afektif, merupakan aspek yang berasal

dari dalam diri siswa dan bersifat emosional. Aspek ini memiliki

hubungan yang signifikan dengan prestasi matematika. Siswa seringkali

merasa ragu-ragu akan kemampuannya sendiri terutama dalam pelajaran

matematika. Hal ini membuat siswa menjadi takut untuk mencoba hal-hal

baru terutama materi pelajaran matematika yang baru. Pada akhirnya siswa

menjadi enggan untuk mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan

oleh guru, sehingga prestasi matematikanya menjadi rendah.

Selain itu, menurut Blankson dan Blair (2012), kecemasan

matematika pada siswa diturunkan dari guru matematika di sekolah. Hal

ini berkaitan dengan bagaimana kemampuan guru dalam mengajarkan

matematika di sekolah. Menurut Ramirez et al. (2016), kecemasan

terhadap matematika dapat direduksi dengan strategi regulasi emosi yang

disebut dengan istilah cognitive reappraisal, yaitu mendorong individu

untuk mengubah interpretasi mereka yang berasal dari rangsangan afektif.

Selain itu, menurut Indiyani dan Listiara (2006), kecemasan terhadap

matematika juga dapat direduksi dengan metode pembelajaran gotong

royong (cooperative learning), yaitu dengan cara membagi siswa ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

51

kelompok-kelompok kecil berdasarkan prestasi matematikanya. Hal ini

dilakukan agar masing-masing anggota kelompok dapat saling berinteraksi

dan berkomunikasi untuk mendiskusikan materi-materi matematika yang

diajarkan di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

52

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh

kesimpulan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika. Hal ini dapat

diartikan semakin tinggi kecemasan terhadap matematika yang dimiliki

siswa, maka semakin rendah prestasi matematikanya. Sebaliknya, jika

semakin rendah kecemasan terhadap matematika yang dimiliki oleh siswa,

maka semakin tinggi prestasi matematikanya. Selain itu, aspek fisiologis

dan aspek afektif memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi

matematika, sedangkan aspek kognitif dan aspek perilaku tidak secara

signifikan memiliki pengaruh terhadap prestasi matematika.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini hanya dilakukan di salah satu sekolah dasar di Kota

Yogyakarta, sehingga populasi dan sampelnya tidak bisa

digeneralisasikan.

C. SARAN

1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara

kecemasan terhadap matematika dan prestasi matematika. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

53

itu, pada para guru secara umum disarankan untuk mencari metode

pembelajaran yang tidak membuat siswa merasa cemas, seperti dengan

metode bermain sambil belajar menggunakan alat peraga.

2. Bagi Siswa

Siswa diharapakan mampu untuk menyadari tanda-tanda

kecemasan terhadap matematika dan mampu meminimalkan

dampaknya terhadap prestasi matematika.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti yang memiliki minat dalam bidang yang sama diharapkan

memperluas responden penelitian, seperti tidak hanya fokus pada satu

tingkatan kelas tertentu agar hasil temuan menjadi lebih beragam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

54

DAFTAR PUSTAKA

Anita, I.W. (2014). Pengaruh kecemasan matematika (mathematics anxiety)

terhadap kemampuan koneksi matematis siswa SMP. Jurnal Ilmiah Prodi

Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol. 3(1). 125-132.

Ashcraft, M. H. (2002). Math anxiety: personal, educational, and cognitive

consequences. Journal of Psychological Science. 181-185.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Beilock, S.L., Gunderson, E.A., Ramirez, G., & Levine, S.C. (2010). Female

teacher math anxiety affect girls math achievement. PNAS. Vol. 107 (5).

1860–1863.

Blankson, A. N., & Blair, C. (2015). Cognition and classroom quality as

predictors of math achievement in the kindergarten year. Learning and

Instruction. Vol. 41. 32-40.

Bull, R., Espy, K.A., Wiebe, S.A. (2008). Short-term memory, working memory,

and executive functioning in preschoolers: longitudinal predictors of

mathematical achievement at age 7 years. Developmental

Neuropsychology. Vol. 33. 205–228.

Byrnes, J.P., & Wasik, B.A. (2009). Factors predictive of mathematics

achievement in kindergarten, first and third grades: an opportunity-

propensity analysis. Contemporary Educational Psychology. Vol. 34.

167–183.

Cavanagh, R., & Sparrow, C. (2010). Measuring mathematics anxiety: paper 1-

developing a construct mode. AARE Annual Conference, Meulbourne.

Chiu, M.M., & Xihua, Z. (2008). Family and motivation effects on mathematics

achievement: analysis of students in 41 countries. Learning and

Instruction. Vol. 18. 321-336.

Christian, K., Morrison, F.J., & Bryant, F.B. (1998). Predicting kindergarten

academic Skills: interactions among childcare, maternal education, and

family literacy environments. Early Childhood Research Quarterly. 13(3),

501-521.

Crane, J. (2001). Effects of home environtment, SES, and maternal test scores on

mathematics achievement. The Journal of Education Research. Vol. 89(5).

305-314.

Dalyono, M. (2010). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

55

55

de Lange, J. (2006). Mathematical literacy for living from OECD-PISA

perspective. Tsukuba Journal of Educational Study in Mathematics.Vol.

25.13-35.

de Lourdes Mata, M., Monteiro, V., & Peixoto, F. (2012). Attitudes towards

mathematics: effects of individual, motivation, and social support factors.

Hindawi Publishing Corporation, Child Development Research. 2012, 1-10.

DiPerna, J. C., & Elliott, S. N. (2000). Academic competence evaluation scales.

San Antonio, TX7 The Psychological Corporation.

DiPerna, J.C., Volpe, R.J., & Elliott, S.N. (2005). A model of academic enablers

and mathematics achievement in the elementary grades. Journal of School

Psychology. 43, 379-392.

Djamarah, S.B. (2010). Psikologi belajar. Jakarta: Asi Maliasatya.

Douville, P., & Pugalee, D.K. (2003). Investigating the relationship between

mental imaging and mathematical problem solving. Proceedings of

International Conference. 62-67.

Ferguson, A.M., Maloney, E.A., Fugelsang, J., & Risko, E.F. (2015). On the

relation between math anxiety and spatial ability: The case of math

anxiety. Journal of Learning and Individual Differences. Vol. 39. 1-12.

Gathercole, S.E., Pickering, S.J., Knight, C., & Stegmann, Z. (2004). Working

memory skills and educational attainment: evidence from national

curriculum assessment at 7 and 14 years of age. Applied Cognitive

Psychology. Vol. 18(1). 1-16.

Helwig, R., Anderson, L., & Tindal, G. (2001). Influence of elementary student

gender on teachers perceptions of mathematics achievement. The Journal

of Educational Research. Vol. 95 (2). 93-102.

Ho, H., Sentruk, D., Lam, A.G., Zimmer, J.M., Hong, S., & Okamoto, Y. (2000).

The affective and cognitive dimensions of math anxiety: a cross-national

study. Journal of Research in Mathematics Education. Vol. 31(3). 362-

379.

IEA TIMSS & PIRLS International Study Center. Diunduh dari

timss2015.org/download-center.

Indiyani, N.E., & Listiara, A. (2006). Efektivitas metode pembelajaran gotong

royong (cooperative learning) untuk menurunkan kecemasan siswa dalam

menghadapi pelajaran matematika (suatu studi eksperimental pada siswa

di SMP 26 Semarang). Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Vol.

3(1). 10-28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

56

56

Kyttala, M., Aunio, P., Lehto, J.E, Luit, J.V., & Hautamaki, J. (2003).

Visuospatial working memory and early numeracy. Educational and

Child Psychology. Vol. 20(3). 65-76.

Lyons, I.M., & Beilock, S.L. (2012). When math hurts: math anxiety predicts pain

network activation in anticipation of doing math. PLOS ONE. Vol. 7(10).

1-6.

Ma, X. & Xu, J. (2004). The causal ordering of mathematics anxiety and

mathematics achievement: a longitudinal panel analysis. Journal of

Adolescense. Vol. 27. 165-179.

Maloney, E.A. & Beilock, S.L. (2012). Math anxiety: who has it, why it develops,

and how to guard againts it. Trend it Cognitive Sciences. Vol. 16. 404-406.

Mohd, N., Mahmood, T.F.P.T., & Ismail, M.N. (2011). Factors that influence

students in mathematics achievement. International Journal of Academic

Research. Vol. 3(3). 49-54.

Park, D., Ramirez, G., & Beilock, S.L. (2014). The role of expressive writing in

math anxiety. Journal of Experimental Psychology: Applied. Vol. 20(2).

103-111.

Peker, M. (2009). Pre-service teachers’ teaching anxiety about mathematics and

their learning styles. Eurasia Journal of Mathematics, Science,

Technology Education. Vol. 5(4). 335-345.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Tujuan

Pembelajaran Matematika di Sekolah. Diunduh 15 Oktober 2016.

Pezdek, K., Berry, T., & Renno, P.A. (2002). Children’s mathematics

achievement: the role of parent’s perceptions and their involvement in

homework. Journal of Educational Psychology. Vol. 94(4). 771-777.

Ramirez, G., Guderson, E.A., Levine, S.C., & Beilock, S. L. (2013). Math

anxiety, working memory, and math achievement in early elementary

school. Journal of Cognition and Development.Vol. 14(2). 187-202.

Ramirez, G., et. al. (2016). On the relationship between math anxiety and math

achievement in early elementary school: The role of problem solving

strategies. Journal of Experimental Child Psychology. Vol. 14. 183-100.

Reys, et.al. (2002). Helping children learn mathematics. Ed.7. Boston:John &

Wiley Co.

Schenke, K., Rutherford, T., Lam, A.C., & Bailey, D.H. (2016). Construct

confounding among of predictors of mathematics achievement. AERA

Open. Vol. 2 (2). 1–16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

57

57

Sherman, B.F., & Wither, D.P. (2003). Mathematics anxiety and mathematics

achievement. Mathematics Education Research Journal. Vol. 15 (2).

138-150.

Siegler, R.S., Duncan, G.J., Davis-Kean, P.E., Duckworth, K., Claessens, A.,

Engel, M., Susperreguy, M.I., & Chen, M. (2012). Early predictors of

high school mathematics achievement. Psychological Science. Vol.

23(7). 691–697.

Singh, K., Granville, M., & Dika, S. (2010). Mathematics and science

achievement: effects of motivation, interest, and academic engagement.

The Journal of Educational Research. Vol. 95(6). 323-332

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma.

Sugihartono dkk. (2007). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suinn, R.M., & Winston, E.H. (2003). The mathematics anxiety rating scale, a

brief version: psychometric data. Psychological Report. Vol. 92. 167-

173.

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi Validitas Isi dalam Asesmen Psikologis.

Suplemen Makalah. Lustrum ke-4 Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma. 30 September. Yogyakarta.

Susanto, A. (2013). Teori belajar & pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Kencana.

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Van Garderen, D. (2006). Spatial visualization, visual imagery, and mathematical

problem solving of student with varying abilities. Journal of Learning

Disabilities. Vol. 39(6). 496-506.

Verdine, B.N., Irwin, C.M., Golinkoff, R.M., & Hirsh-Pasek, K. (2014).

Contribution of executive function and spatial skills to preschool

mathematics achievement. Journal of Experimental Child Psychology.

Vol. 126. 37-51.

Wang, Z., Lukowski, S.L., Hart, S.A., Lyons, I.M., Thompson, L.A., Kovas, Y.,

Mazzocco, M.M.M., Plomin, R., & Petrill, S.A. (2015). Is math anxiety

always bad for math learning? the role of math motivation. Psycological

Science. 1-14.

Whyte, J. & Anthony, G. (2012). Math anxiety: the fear factor in the mathematics

classroom. New Zealand Journal of Teacher’s Work. Vol. 9(1). 6-15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

58

58

Winheller, S., Hattie, J.A., & Brown, G.T.L. (2013). Factors influencing early

adolescents’ mathematics achievement: high-quality teaching rather than

relationship. Learning Environ Res. Vol. 16. 49–69.

Wu, S.S., Barth, M., Amin, H., Malcarne, V., & Menon, V. (2012). Math anxiety

in second and third graders and its relation to mathematics achievement.

Original Research Article.

Zakaria,E., & Nordin, N.M. (2008). The effects of mathematics anxiety on

matriculation students as related to motivation and achievement. Eurasia

Journal of Mathematics, Science, & Technology Education. Vol. 4(1).

27-30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

59

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

59

Lampiran 1. Penghitungan Skala Setelah Uji Coba

Uji 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,907 50

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 99,6456 278,770 ,567 ,903

VAR00002 99,1013 281,349 ,488 ,904

VAR00003 99,3797 282,598 ,461 ,905

VAR00004 99,5063 285,048 ,372 ,906

VAR00005 99,7975 285,907 ,306 ,906

VAR00006 99,4304 285,377 ,285 ,907

VAR00007 100,0380 283,832 ,465 ,905

VAR00008 98,5949 295,424 -,034 ,910

VAR00009 99,3418 287,510 ,256 ,907

VAR00010 99,5063 285,586 ,312 ,906

VAR00011 100,0253 284,358 ,406 ,905

VAR00012 99,4810 279,740 ,584 ,903

VAR00013 99,7848 280,633 ,534 ,904

VAR00014 99,2532 285,115 ,321 ,906

VAR00015 100,0127 292,833 ,077 ,908

VAR00016 98,3544 296,770 -,076 ,912

VAR00017 99,9114 283,646 ,502 ,905

VAR00018 99,5316 286,688 ,308 ,906

VAR00019 100,0506 283,664 ,539 ,904

VAR00020 99,3671 274,312 ,611 ,903

VAR00021 99,7975 282,907 ,505 ,904

VAR00022 99,2532 286,191 ,333 ,906

VAR00023 99,3671 288,492 ,213 ,907

VAR00024 99,3418 278,407 ,552 ,904

VAR00025 99,5316 285,586 ,327 ,906

VAR00026 99,4557 285,918 ,307 ,906

VAR00027 99,6076 274,703 ,785 ,901

VAR00028 99,4430 293,122 ,035 ,910

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

60

VAR00029 99,4304 287,838 ,302 ,906

VAR00030 99,4177 287,169 ,238 ,907

VAR00031 99,2025 277,933 ,576 ,903

VAR00032 99,2785 285,255 ,306 ,907

VAR00033 99,7595 282,006 ,474 ,905

VAR00034 99,3671 278,543 ,631 ,903

VAR00035 99,1266 285,625 ,329 ,906

VAR00036 100,0127 281,474 ,643 ,904

VAR00037 99,3924 289,267 ,209 ,907

VAR00038 99,1519 278,310 ,516 ,904

VAR00039 99,3165 277,783 ,639 ,903

VAR00040 99,1772 277,763 ,513 ,904

VAR00041 99,4684 281,868 ,546 ,904

VAR00042 99,4937 284,176 ,446 ,905

VAR00043 98,9494 286,177 ,262 ,907

VAR00044 99,8481 279,925 ,579 ,904

VAR00045 99,5570 282,250 ,512 ,904

VAR00046 99,3165 278,783 ,575 ,903

VAR00047 99,2278 277,588 ,606 ,903

VAR00048 98,9114 288,236 ,195 ,908

VAR00049 99,2658 287,582 ,222 ,908

VAR00050 99,3671 289,876 ,167 ,908

Uji 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,925 35

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 66,1519 201,413 ,569 ,923

VAR00002 65,6076 203,165 ,510 ,923

VAR00003 65,8861 204,205 ,485 ,924

VAR00004 66,0127 206,320 ,394 ,925

VAR00005 66,3038 207,189 ,319 ,926

VAR00006 66,5443 205,379 ,485 ,924

VAR00007 66,0127 208,038 ,279 ,926

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

61

VAR00008 66,5316 206,637 ,386 ,925

VAR00009 65,9873 201,346 ,629 ,922

VAR00010 66,2911 203,235 ,526 ,923

VAR00011 66,4177 205,195 ,525 ,923

VAR00012 66,0380 207,986 ,317 ,925

VAR00013 66,5570 205,276 ,561 ,923

VAR00014 65,8734 196,394 ,659 ,921

VAR00015 66,3038 204,907 ,509 ,923

VAR00016 65,7595 207,493 ,346 ,925

VAR00017 65,8481 200,592 ,575 ,922

VAR00018 66,0380 206,704 ,351 ,925

VAR00019 65,9620 206,191 ,364 ,925

VAR00020 66,1139 198,282 ,773 ,920

VAR00021 65,7089 201,414 ,548 ,923

VAR00022 65,7848 206,761 ,303 ,926

VAR00023 66,2658 204,428 ,464 ,924

VAR00024 65,8734 200,445 ,671 ,921

VAR00025 65,6329 207,748 ,308 ,926

VAR00026 66,5190 204,150 ,622 ,922

VAR00027 65,6582 201,869 ,484 ,924

VAR00028 65,8228 200,609 ,641 ,922

VAR00029 65,6835 199,988 ,535 ,923

VAR00030 65,9747 204,897 ,506 ,923

VAR00031 66,0000 206,000 ,449 ,924

VAR00032 66,3544 202,334 ,585 ,922

VAR00033 66,0633 204,265 ,520 ,923

VAR00034 65,8228 201,148 ,589 ,922

VAR00035 65,7342 200,813 ,590 ,922

Uji 3

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,926 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

62

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 64,1899 194,489 ,557 ,923

VAR00002 63,6456 196,078 ,503 ,924

VAR00003 63,9241 197,507 ,458 ,924

VAR00004 64,0506 199,151 ,388 ,925

VAR00005 64,3418 199,895 ,319 ,926

VAR00006 64,5823 198,221 ,479 ,924

VAR00007 64,5696 199,300 ,388 ,925

VAR00008 64,0253 194,025 ,635 ,922

VAR00009 64,3291 195,967 ,527 ,924

VAR00010 64,4557 197,918 ,526 ,924

VAR00011 64,0759 200,738 ,314 ,926

VAR00012 64,5949 197,911 ,566 ,923

VAR00013 63,9114 189,415 ,653 ,922

VAR00014 64,3418 197,792 ,501 ,924

VAR00015 63,7975 200,292 ,341 ,926

VAR00016 63,8861 193,154 ,586 ,923

VAR00017 64,0759 199,404 ,351 ,926

VAR00018 64,0000 199,205 ,350 ,926

VAR00019 64,1519 191,182 ,771 ,921

VAR00020 63,7468 194,422 ,538 ,923

VAR00021 63,8228 199,532 ,300 ,927

VAR00022 64,3038 196,983 ,472 ,924

VAR00023 63,9114 193,338 ,667 ,922

VAR00024 63,6709 200,249 ,316 ,926

VAR00025 64,5570 196,968 ,618 ,923

VAR00026 63,6962 194,573 ,487 ,924

VAR00027 63,8608 193,352 ,644 ,922

VAR00028 63,7215 192,460 ,548 ,923

VAR00029 64,0127 197,551 ,510 ,924

VAR00030 64,0380 198,396 ,466 ,924

VAR00031 64,3924 194,831 ,599 ,923

VAR00032 64,1013 196,810 ,531 ,924

VAR00033 63,8608 193,634 ,603 ,923

VAR00034 63,7722 193,537 ,594 ,923

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

63

Lampiran 2.

Materi Matematika Semester 2

No Kompetensi Dasar Indikator

1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan

desimal serta sebaliknya

1. Siswa dapat mengubah pecahan biasa menjadi

persen.

2. Siswa dapat mengubah pecahan Biasa menjadi

desimal.

3. Siwa dapat mengubah pecahan Biasa menjadi

desimal.

4. Siswa dapat menjumlahkan dari bentuk persen

dengan desimal.

5. Siswa dapat menjumlahkan pecahan

berpenyebut tidak sama.

6. Siswa dapat menjumlahkan pecahan campuran

dengan pecahan campuran.

7. Siswa dapat menjumlahkan pecahan biasa

dengan desimal.

8. Siswa dapat menjumlahkan bentuk decimal

dengan bentuk desimal.

9. Siswa dapat menjumlah dan mengurangi bentuk

desimal.

10. Siswa dapat menyederhanakan dari bentuk

persen.

11. Siswa dapat mengubah dari bentuk pecahan

biasa ke bentuk desimal.

2 Menjumlahkan dan mengurangkan

berbagai bentuk pecahan

1. Siswa dapat menjumlahkan dan mengurangi

pecahan biasa dengan pecahan campuran.

2. Siswa dapat mengurangi pecahan campuran.

3. Siswa dapat mengubah dari bentuk pecahan

biasa ke dalam bentuk pecahan campuran.

3 Mengalikan dan membagi berbagai

bentuk pecahan

1. Siswa dapat mengalikan bentuk pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

2. Siswa dapat mengalikan bentuk pecahan biasa

dengan pecahan campuran.

3. Siswa dapat membagi angka biasa dengan

pecahan biasa.

4. Siswa dapat membagi bentuk pecahan biasa

dengan pecahan biasa.

5. Siswa dapat menghitung pembagian operasi

bilangan biasa dengan pecahan biasa.

4 Menggunakan pecahan dalam masalah

perbandingan dan skala

Siswa dapat menghitung jarak pada peta dengan

jarak sebenarnya.

5 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar 1. Siswa dapat menentukan bangun yang

mempunyai simetri putar yang tak terhingga.

2. Siswa dapat menentukkan jenis bangun datar

3. Siswa dapat menghitung luas bangun segitiga.

4. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun

persegi panjang.

5. Siswa dapat mengidentifikasi simetri lipat pada

bangun bujur sangkar.

6. Siswa dapat menghitung luas bangun persegi.

7. Siswa dapat menghitung volume sebuah balok.

8. Siswa dapat menghitung luas bangun trafesium.

9. Siswa dapat menyebutkan sifat –sifat dari

bangun limas segi empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

64

Lampiran 3.

Penilaian Validitas Isi Item

PENILAIAN VALIDITAS ISI

KECEMASAN TERHADAP MATEMATIKA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

65

Yogyakarta, 21 Februari 2017

Yang terhormat

Bapak/Ibu/Saudara/i

Yang berpartisipasi dalam penelitian ini

Dengan hormat,

Saya Rizky Susilowati (129114113), mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan

penyusunan skala psikologi untuk mengukur atribut kecemasan terhadap matematika. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan dan

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item “kecemasan terhadap matematika”. Validitas isi item yang dimaksud

dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut psikologis yang diukur (kecemasan terhadap matematika).

Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/ Saudara/i untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.

Hormat saya,

Rizky Susilowati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

66

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

NIM/NIP :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi penilaian validitas isi item dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi

membantu terlaksananya penilitian.

Yogyakarta, ... Februari 2017

(.............................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

67

Penilaian Validitas Isi Item

Alat ukur atau skala ini bertujuan mengukur kecemasan terhadap matematika pada siswa sekolah dasar yang dibagi dalam 4 aspek. Definisi

konseptual atribut psikologis beserta aspek dan indikatornya adalah sebagai berikut:

Atribut Psikologis Komponen/Dimensi

Kecemasan terhadap matematika:

Perasaan negatif yang muncul ketika seseorang

dihadapkan pada situasi yang berhubungan

dengan matematika dan mengganggu

performansi matematika.

Aspek fisiologis:

Aspek yang meliputi kondisi jasmani serta fungsi tubuh.

Indikator:

a. Reaksi tubuh yang berkeringat

b. Mual

c. Meningkatnya denyut jantung

d. Mengalami ketegangan

Aspek kognitif:

Aspek yang berkaitan dengan pola pikir siswa dalam belajar matematika.

Indikator:

a. Munculnya pikiran-pikiran negatif

b. Pikiran menjadi kosong (blank)

Aspek afektif:

Aspek yang berasal dari dalam diri siswa dan bersifat emosional.

Indikator:

a. Takut bila terlihat bodoh

b. Ragu akan kemampuan sendiri

c. Kehilangan harga diri

Aspek perilaku:

Aspek yang berkaitan dengan aktivitas dan kegiatan siswa.

Indikator:

Menghindar dari kegiatan yang berhubungan dengan matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

68

Tugas Anda adalah sebagai berikut:

a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.

b. Taraf relevansi yang dimaksud dalam dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut

psikologis atau komponen atribut psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi

konseptual tentang atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur.

c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:

1 = Tidak relevan

2 = Kurang relevan

3 = Relevan

4 = Sangat relevan

d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan tanda centang (√).

e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut Anda item-item tidak/kurang relevan.

Penilaian Aitem

Kecemasan terhadap Matematika:

Perasaan negatif yang muncul ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang berhubungan dengan matematika dan mengganggu performansi

matematika.

Komponen/Dimensi Indikator No Item Taraf

Relevansi Saran Perbaikan

Aspek fisiologis:

Aspek yang meliputi

kondisi jasmani serta

fungsi tubuh.

Reaksi tubuh

yang berkeringat

1. Bagian tubuh saya mengeluarkan keringat

dingin ketika diminta guru mengerjakan

soal matematika.

2. Saya akan mengeluarkan keringat ketika

bertemu dengan guru matematika.

3. Ketika mengerjakan soal di papan tulis,

tangan dan tubuh saya mengeluarkan

keringat yang wajar. (UF)

4. Tubuh saya mengeluarkan keringat yang

normal selama pelajaran matematika

berlangsung. (UF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

69

Mual 5. Saya merasa mual selama pelajaran

matematika berlangsung.

6. Saya merasa mual ketika mengingat materi

pelajaran materi yang sulit.

7. Perut saya terasa biasa saja ketika

mengerjakan soal matematika. (UF)

8. Perut saya terasa biasa saja ketika ada

ulangan matematika. (UF)

Meningkatnya

denyut jantung

9. Saya merasa deg-degan ketika ada

pelajaran

matematika.

10. Jantung saya berdebar-debar ketika diminta

mengerjakan soal matematika di papan

tulis.

11. Saya merasa jantung saya berdegup dengan

normal ketika mengerjakan soal

matematika yang sulit. (UF)

12. Saya merasa denyut jantung saya normal

ketika ditunjuk oleh guru matematika. (UF)

Mengalami

ketegangan

13. Saya merasa tegang ketika diminta guru

menjawab soal matematika.

14. Situasi kelas matematika membuat saya

tegang.

15. Sebelum kelas matematika dimulai, saya

merasa siap. (UF)

16. Saya merasa siap ketika diberikan ulangan

mendadak oleh guru matematika. (UF)

Aspek kognitif:

Aspek yang berkaitan

dengan pola pikir siswa

Munculnya

pikiran-pikiran

negatif

17. Saya berpikir kemampuan matematika saya

rendah.

18. Saya berpikir akan kesulitan ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

70

dalam belajar

matematika.

mendapatkan soal matematika yang sulit.

19. Saya berpikir materi matematika sulit

dipahami.

20. Saya berpikir matematika pelajaran yang

harus dipelajari. (UF)

21. . Saya berpikir matematika bermanfaat

untuk masa depan saya. (UF)

22. Saya berpikir kemampuan matematika saya

mudah untuk ditingkatkan. (UF)

Pikiran menjadi

kosong (blank)

23. Saya sulit berkonsentrasi ketika teman-

teman mengganggu saya ketika pelajaran

matematika berlangsung.

24. Saya kesulitan mengingat rumus-rumus

pada

pelajaran matematika.

25. Saya kesulitan fokus pada penjelasan guru

matematika.

26. Saya bisa untuk berkonsentrasi ketika

berada di kelas matematika. (UF)

27. Saya mudah untuk mengingat materi

matematika yang baru saja dijelaskan oleh

guru matematika. (UF)

28. Saya bisa fokus pada soal matematika yang

sedang saya kerjakan. (UF)

Aspek afektif:

Aspek yang berasal dari

dalam diri siswa dan

bersifat emosional.

Takut terlihat

bodoh

29. Saya merasa takut mendapat nilai jelek

pada

pelajaran matematika.

30. Saya merasa takut kesulitan mengerjakan

soal matematika.

31. Saya merasa takut ditertawakan apabila

mendapatkan nilai matematika rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

71

32. Saya merasa siap ketika diminta menjawab

soal oleh guru matematika. (UF)

33. Saya bisa menerima ketika diejek oleh

teman karenakesulitan mengerjakan soal

matematika. (UF)

Ragu akan

kemampuan

sendiri

34. Saya merasa ragu-ragu ketika mendapatkan

soal matematika yang sulit.

35. Saya mencontek teman agar nilai

matematika saya bagus.

36. Saya ragu-ragu ketika diberikan materi

matematika yang baru.

37. Saya merasa percaya diri ketika menjawab

soal matematika sendirian. (UF)

38. Saya merasa percaya diri ketika menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru

matematika.(UF)

Kehilangan

harga diri

39. Saya merasa malu ketika mendapatkan nilai

jelek pada pelajaran matematika.

40. Saya merasa malu ketika salah menjawab

soal yang diberikan oleh guru matematika.

41. Ketika mendapatkan nilai jelek dalam

ulangan matematika, saya merasa malu

diejek oleh teman-teman.

42. Saya tetap bergaul meskipun kemampuan

matematika saya lebih rendah dibandingkan

teman-teman. (UF)

43. Saya tetap berusaha keras meskipun

mendapatkan nilai ulangan jelek. (UF)

Aspek perilaku:

Aspek yang berkaitan

dengan aktivitas dan

Menghindar dari

kegiatan yang

berhubungan

44. Ketika malas dengan pelajaran matematika,

saya akan ijin ke kamar kecil.

45. Saya akan pura-pura diam agar tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

72

kegiatan siswa.

dengan

matematika

ditunjuk oleh guru matematika.

46. Saya akan ijin sakit ketika ada pelajaran

matematika.

47. Saya menghindar ketika ada pelajaran

matematika disekolah.

48. Saat di kelas, saya memperhatikan

penjelasan guru matematika. (UF)

49. Saya senang ketika diminta guru

mengerjakan soal matematika. (UF)

50. Saya menghindari bercanda dengan teman

selama pelajaran matematika berlangsung.

(UF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

73

Lampiran 4.

Hasil Penghitungan IVI-I Skala

Komponen No. Aitem IVI-

I

Tindakan

Aspek fisiologis:

Aspek yang meliputi kondisi

jasmani serta fungsi tubuh.

1. 1 Dipakai

2. 0,83 Dipakai

3. 0,83 Dipakai dengan perbaikan

4. 0,83 Dipakai dengan perbaikan

5. 1 Dipakai

6. 1 Dipakai

7. 1 Dipakai

8. 1 Dipakai

9. 1 Dipakai

10. 1 Dipakai

11. 1 Dipakai

12. 1 Dipakai

13. 1 Dipakai

14. 0,83 Dipakai

15. 0,83 Dipakai

16. 0,83 Dipakai

Aspek kognitif:

Aspek yang berkaitan dengan

pola pikir siswa dalam belajar

matematika.

17. 1 Dipakai

18. 1 Dipakai

19. 1 Dipakai

20. 0,33 Diganti item baru

21. 1 Dipakai

22. 0,83 Dipakai

23. 0,83 Dipakai

24. 1 Dipakai

25. 1 Dipakai

26. 1 Dipakai

27. 1 Dipakai

28. 1 Dipakai

Aspek afektif:

Aspek yang berasal dari dalam

diri siswa dan bersifat

emosional.

29. 1 Dipakai

30. 1 Dipakai

31. 1 Dipakai

32. 0,83 Dipakai

33. 1 Dipakai

34. 0,83 Dipakai dengan perbaikan

35. 0,83 Dipakai dengan perbaikan

36. 1 Dipakai

37. 1 Dipakai

38. 1 Dipakai

39. 0,83 Dipakai

40. 0,83 Dipakai

41. 0,66 Dipakai dengan perbaikan

42. 1 Dipakai

43. 1 Dipakai

Aspek perilaku:

Aspek yang berkaitan dengan

aktivitas dan kegiatan siswa.

44. 0,83 Dipakai

45. 0,83 Dipakai

46. 1 Dipakai

47. 1 Dipakai

48. 1 Dipakai

49. 1 Dipakai

50. 0,83 Dipakai

Jumlah 46,3333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

74

Lampiran 5.

Daftar Nilai Kelas V SD N Demangan

No. Nama Nilai

1. NTR 65

2. AJP 66

3. ACS 73

4. ARH 68

5. D 75

6. DS 55

7. DNN 42

8. DK 75

9. DA 77

10. FAL 65

11. FL 75

12. HA 70

13. JSA 67

14. MRS 82

15. MDA 45

16. NFA 50

17. NFSP 68

18. NDW 70

19. RW 70

20. RAW 73

21. SQP 85

22. TVW 55

23. YP 80

24. ASRS 80

25. IR 46

26. AWI 70

27. AAP 75

28. RAW 65

29. MDS 73

30. SAPA 68

31. ASK 62

32. YPA 73

33. RIM 66

34. A 45

35. J 46

36. AAPS 80

37. ASR 77

38. ASA 68

39. AAY 50

40. DSPS 75

41. DAM 66

42. FAK 77

43. JTA 55

44. MFF 75

45. MYP 73

46. NAA 64

47. NN 68

48. RDP 65

49. RP 96

50. RJNP 66

51. RRR 80

52. S 47

53. SMA 52

No. Nama Nilai

55. FF 71

56. FZP 42

57. FWF 55

58. ASAY 62

59. HEDG 67

60. QRAS 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

75

Lampiran 6.

Reabilitas Penelitian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,901 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

76

Lampiran 7.

Uji Hipotesis

Correlations

Kecemasan Prestasi_Mat

Spearman's rho Kecemasan Correlation Coefficient 1,000 -,247*

Sig. (1-tailed) . ,028

N 60 60

Prestasi_Mat Correlation Coefficient -,247* 1,000

Sig. (1-tailed) ,028 .

N 60 60

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

77

Lampiran 8.

Uji Asumsi

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kecemasan ,093 60 ,200* ,970 60 ,143

Prestasi_Mat ,161 60 ,001 ,950 60 ,015

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Uji Linearitas ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Prestasi_Mat * Kecemasan

Between Groups

(Combined)

5275,983 31 170,193 1,650 ,092

Linearity 473,184 1 473,184 4,588 ,041

Deviation from Linearity

4802,799 30 160,093 1,552 ,123

Within Groups 2887,667 28 103,131

Total 8163,650 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

78

Lampiran 9.

Uji Per Aspek Kecemasan terhadap Matematika dengan Prestasi Matematika

Correlations

Aspek_

Fisik Asoek_KO

gnitif Aspek_A

fektif Aspek_Perilaku

Prestasi_Math

Spearman's rho

Aspek_Fisik Correlation Coefficient

1,000 ,733** ,702

** ,549

** -,268

*

Sig. (1-tailed) . ,000 ,000 ,000 ,019

N 60 60 60 60 60

Asoek_KOgnitif

Correlation Coefficient

,733** 1,000 ,651

** ,604

** -,185

Sig. (1-tailed) ,000 . ,000 ,000 ,079

N 60 60 60 60 60

Aspek_Afektif

Correlation Coefficient

,702** ,651

** 1,000 ,497

** -,231

*

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 . ,000 ,038

N 60 60 60 60 60

Aspek_Perilaku

Correlation Coefficient

,549** ,604

** ,497

** 1,000 ,001

Sig. (1-tailed) ,000 ,000 ,000 . ,496

N 60 60 60 60 60

Prestasi_Math

Correlation Coefficient

-,268* -,185 -,231

* ,001 1,000

Sig. (1-tailed) ,019 ,079 ,038 ,496 .

N 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

79

Lampiran 10.

Uji One Sampel t-test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Prestasi_Math 60 66,65 11,763 1,519

One-Sample Test

Test Value = 50

t df

Sig. (2-

tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Prestasi_Math 10,964 59 ,000 16,650 13,61 19,69

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Kecemasan_Math 60 64,73 13,386 1,728

One-Sample Test

Test Value = 85

t df

Sig. (2-

tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Kecemasan_Math -11,728 59 ,000 -20,267 -23,72 -16,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

80

Lampiran 11.

Skala Sebelum Uji Coba

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, saya bermaksud mengadakan penelitian dalam bidang psikologi pendidikan.

Penelitian ini terkait dengan kegiatan pembelajaran matematika di sekolah. Saya selaku peneliti memohon

kesediaan Adik-adik untuk mengisi skala ini dengan jujur. Semua jawaban Adik-adik akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya akan digunakan bagi keperluan penelitian.

IDENTITAS DIRI

Nama :.................................................................................

Kelas/ No. Absen :.................................................................................

Mata pelajaran yang disukai :.................................................................................

Mata pelajaran yang tidak disukai :.................................................................................

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini terdapat 50 pernyataan. Silahkan Adik-adik baca dan pahami setiap pernyataan dengan

baik. Adik-adik diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu pilihan

jawaban yang tersedia.

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

Contoh :

No.

Pernyataan STS TS S SS

1. Saya senang membaca buku √

Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya gemar membaca buku”. Apabila pernyataan tersebut

sesuai dengan kondisi Adik-adik, maka Adik-adik dapat memberi tanda centang (√) pada kolom S (Setuju) atau

pada kolom SS (Sangat Setuju) apabila sangat sesuai. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-

teman saat ini.

Pilihlah jawaban sesuai dengan keadaan Adik-adik saat ini. Jangan takut salah karena semua

jawaban benar.

-Selamat Mengerjakan-

No. Pernyataan

STS TS S SS

1. Bagian tubuh saya mengeluarkan keringat dingin ketika diminta guru

mengerjakan soal matematika.

2. Saya merasa ragu-ragu untuk mengerjakan ketika mendapatkan soal

matematika yang sulit.

3. Situasi kelas matematika membuat saya tegang.

4. Saya berpikir kemampuan matematika saya mudah

untuk ditingkatkan.

5. Tubuh saya mengeluarkan keringat ketika bertemu dengan guru

matematika.

6. Saya merasa ragu-ragu mampu untuk mendapatkan nilai yang baik

pada pelajaran matematika.

7. Ketika malas dengan pelajaran matematika, saya akan ijin ke WC.

8. Saya bisa menerima ketika diejek oleh teman karena

kesulitan mengerjakan soal matematika.

9. Saya tidak memiliki masalah terkait keringat ketika mengerjakan

soal di papan tulis.

10. Saya merasa ragu-ragu ketika diberikan materi matematika yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

81

baru.

11. Saya berpikir matematika bermanfaat untuk masa depan saya.

12. Saya merasa siap ketika diminta menjawab soal oleh guru

matematika.

13. Saya akan pura-pura diam agar tidak ditunjuk oleh guru matematika.

14. Saya tidak memiliki masalah terkait keringat selama pelajaran

matematika berlangsung.

15. Saya tetap berusaha keras meskipun mendapatkan nilai ulangan jelek.

16. Saya sulit berkonsentrasi ketika teman-teman mengganggu saya

ketika pelajaran matematika berlangsung.

17. Saya merasa mual selama pelajaran matematika berlangsung.

18. Saya merasa takut ditertawakan apabila mendapatkan nilai

matematika rendah.

19. Saya akan ijin sakit ketika ada pelajaran matematika.

20. Saya berpikir matematika adalah pelajaran yang menyenangkan.

21. Saya merasa mual ketika mengingat materi pelajaran matematika

yang sulit.

22. Saya kesulitan mengingat rumus-rumus pada pelajaran matematika.

23. Saya tidak memiliki masalah perut ketika mengerjakan soal

matematika.

24. Saya merasa percaya diri ketika menjawab soal matematika

sendirian.

25. Saya merasa deg-degan ketika ada pelajaran matematika.

26. Saya berpikir materi matematika sulit dipahami.

27. Sebelum kelas matematika dimulai, saya merasa siap.

28. Saya tetap bergaul meskipun kemampuan matematika saya lebih

rendah dibandingkan teman-teman.

29. Saya sulit untuk fokus pada penjelasan guru matematika.

30. Saya tidak memiliki masalah perut ketika ada ulangan

matematika.

31. Saya berpikir akan kesulitan mengerjakan ketika mendapatkan soal

matematika yang sulit.

32. Ketika mendapatkan nilai jelek dalam ulangan matematika, saya

merasa malu diejek oleh teman-teman.

33. Saya menghindari bercanda dengan teman selama

pelajaran matematika berlangsung.

34. Jantung saya berdebar-debar ketika diminta mengerjakan soal

matematika di papan tulis.

35. Saya merasa malu ketika salah menjawab soal yang diberikan oleh

guru matematika.

36. Saya menghindar ketika ada pelajaran matematika di

sekolah.

37. Saya bisa untuk berkonsentrasi ketika berada di kelas matematika.

38. Jantung saya berdetak dengan normal ketika

ditunjuk oleh guru matematika.

39. Saya merasa takut kesulitan mengerjakan soal matematika.

40. Saya merasa siap ketika diberikan ulangan

mendadak oleh guru matematika.

41. Saya mudah untuk mengingat materi matematika yang baru saja

dijelaskan oleh guru matematika.

42. Saya merasa minder ketika mendapatkan nilai jelek pada pelajaran

matematika.

43. Jantung saya berdetak dengan normal ketika mengerjakan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

82

matematika yang sulit

44. Saat di kelas, saya memperhatikan penjelasan guru matematika.

45. Saya bisa fokus pada soal matematika yang sedang saya kerjakan.

46. Saya merasa percaya diri ketika menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru matematika.

47. Saya merasa tegang ketika diminta guru menjawab soal matematika.

48. Saya merasa takut mendapat nilai jelek pada pelajaran matematika.

49. Saya antusias ketika diminta guru mengerjakan soal

matematika.

50. Saya berpikir kemampuan matematika saya rendah.

Periksa kembali pekerjaan Adik-adik, pastikan tidak ada pernyataan yang terlewat.

-Terima kasih-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

83

Lampiran 12.

Skala Setelah Uji Coba

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, saya bermaksud mengadakan penelitian dalam bidang psikologi pendidikan.

Penelitian ini terkait dengan kegiatan pembelajaran matematika di sekolah. Saya selaku peneliti memohon

kesediaan Adik-adik untuk mengisi skala ini dengan jujur. Semua jawaban Adik-adik akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya akan digunakan bagi keperluan penelitian.

IDENTITAS DIRI

Nama :.................................................................................

Kelas/ No. Absen :.................................................................................

Mata pelajaran yang disukai :.................................................................................

(boleh lebih dari satu)

Mata pelajaran yang tidak disukai :.................................................................................

(boleh lebih dari satu)

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini terdapat 50 pernyataan. Silahkan Adik-adik baca dan pahami setiap pernyataan dengan

baik. Adik-adik diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu pilihan

jawaban yang tersedia.

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

Contoh :

No.

Pernyataan STS TS S SS

1. Saya senang membaca buku √

Pada contoh diatas, terdapat pernyataan “Saya gemar membaca buku”. Apabila pernyataan tersebut

sesuai dengan kondisi Adik-adik, maka Adik-adik dapat memberi tanda centang (√) pada kolom S (Setuju) atau

pada kolom SS (Sangat Setuju) apabila sangat sesuai. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-

teman saat ini.

Pilihlah jawaban sesuai dengan keadaan Adik-adik saat ini. Jangan takut salah karena semua

jawaban benar.

-Selamat Mengerjakan-

No. Pernyataan

STS TS S SS

1. Bagian tubuh saya mengeluarkan keringat dingin ketika diminta guru

mengerjakan soal matematika.

2. Saya merasa ragu-ragu untuk mengerjakan ketika mendapatkan soal

matematika yang sulit.

3. Situasi kelas matematika membuat saya tegang.

4. Saya berpikir kemampuan matematika saya mudah untuk

ditingkatkan.

5. Tubuh saya mengeluarkan keringat ketika bertemu dengan guru

matematika.

6. Ketika malas dengan pelajaran matematika, saya akan ijin ke WC.

7. Saya berpikir matematika bermanfaat untuk masa depan saya.

8. Saya merasa siap ketika diminta menjawab soal oleh guru

matematika.

9. Saya akan pura-pura diam agar tidak ditunjuk oleh guru matematika.

10. Saya merasa mual selama pelajaran matematika berlangsung.

11. Saya merasa takut ditertawakan apabila mendapatkan nilai

matematika rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

84

12. Saya akan ijin sakit ketika ada pelajaran matematika.

13. Saya berpikir matematika adalah pelajaran yang menyenangkan.

14. Saya merasa mual ketika mengingat materi pelajaran matematika

yang sulit.

15. Saya kesulitan mengingat rumus-rumus pada pelajaran matematika.

16. Saya merasa percaya diri ketika menjawab soal matematika

sendirian.

17. Saya merasa deg-degan ketika ada pelajaran matematika.

18. Saya berpikir materi matematika sulit dipahami.

19. Sebelum kelas matematika dimulai, saya merasa siap.

20. Saya berpikir akan kesulitan mengerjakan ketika mendapatkan soal

matematika yang sulit.

21. Ketika mendapatkan nilai jelek dalam ulangan matematika, saya

merasa malu diejek oleh teman-teman.

22. Saya menghindari bercanda dengan teman selama

pelajaran matematika berlangsung.

23. Jantung saya berdebar-debar ketika diminta mengerjakan soal

matematika di papan tulis.

24. Saya merasa malu ketika salah menjawab soal yang diberikan oleh

guru matematika.

25. Saya menghindar ketika ada pelajaran matematika di sekolah.

26. Jantung saya berdetak dengan normal ketika

ditunjuk oleh guru matematika.

27. Saya merasa takut kesulitan mengerjakan soal matematika.

28. Saya merasa siap ketika diberikan ulangan

mendadak oleh guru matematika.

29. Saya mudah untuk mengingat materi matematika yang baru saja

dijelaskan oleh guru matematika.

30. Saya merasa minder ketika mendapatkan nilai jelek pada pelajaran

matematika.

31. Saat di kelas, saya memperhatikan penjelasan guru matematika.

32. Saya bisa fokus pada soal matematika yang sedang saya kerjakan.

33. Saya merasa percaya diri ketika menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru matematika.

34. Saya merasa tegang ketika diminta guru menjawab soal matematika.

Periksa kembali pekerjaan Adik-adik, pastikan tidak ada pernyataan yang terlewat.

-Terima kasih-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

85

Lampiran 13.

Surat Ijin Penelitian dan Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SKRIPSI - core.ac.uk · berpikir secara sistematis, sehingga akan lebih mudah dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari tentunya

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI