skripsi -...

103
RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) (Study Kasus pada Masyarakat Non Muslim di Depok) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) Oleh : Ayu Pripuspita NIM : 109046100229 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Upload: dangminh

Post on 27-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN

MIKRO SYARIAH (LKMS)

(Study Kasus pada Masyarakat Non Muslim di Depok)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)

Oleh :

Ayu Pripuspita

NIM : 109046100229

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

i

RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP LEMBAGA

KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS)

(Study Kasus pada Masyarakat Non Muslim di Depok)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

Ayu Pripuspita

NIM : 109046100229

Dibawah Bimbingan

Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si.

NIP. 197412132003121002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2013 M

Page 3: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

ii

Page 4: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

iii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui seberapa

besar respon masyarakat non muslim di Depok terhadap kehadiran Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang dikenal sebagai salah satu lembaga Islam dan

mempunyai sasaran nasabah utama yaitu dari kalangan menengah ke bawah. Selain

itu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat kehadiran Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (LKMS) semakin dikenal dan dijadikan sebagai salah satu

lembaga Islam yang berperan penting dalam kehidupan ekonomi & sosial masyarakat

non muslim di Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

dengan pendekatan empiris, dimana penulis menyebarkan kuesioner dan

menggunakan Two Stage Cluster Sampling dalam teknik pengambilan sample. Uji

statistik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda untuk

menguji pengaruh antara variabel faktor sosial, produk, pelayanan, lokasi, dan syariah

terhadap respon masyarakat non muslim di Depok.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini didapat berdasarkan analisis kuesioner

yang telah disebar ke responden-responden masyarakat non muslim di Depok, dan

faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi masyarakat non muslim di Depok

terhadap kehadiran Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) adalah faktor sosial.

Dimana hasil kuesioner menunjukkan bahwa pengaruh tingkat sosial mempunyai

nilai yang tinggi dibandingkan dengan nilai faktor-faktor lainnya. Selanjutnya, bila

dilihat dari nilai Koefisien Determinasi (R Square ( ) presentase pengaruh variabel

faktor sosial, faktor produk, faktor pelayanan, faktor lokasi, dan faktor syariah

terhadap respon masyarakat non muslim di Depok sebesar 50.1% dan sisanya sebesar

49.9% dijelaskan oleh faktor lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel faktor

sosial, faktor produk, faktor pelayanan, faktor lokasi, dan faktor syariah berpengaruh

secara signifikan terhadap respon masyarakat non muslim di Depok.

Kata kunci : Respon, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS),

Regresi Linier Berganda

Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si.

Daftar Pustaka : Tahun 1996 sampai dengan Tahun 2013

Page 5: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

iv

KATA PENGANTAR

Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung yang memiliki

pengetahuan yang luas meliputi langit dan bumi. Alhamdulillah dengan izin dan

rahmat Nya, Dia menganugrahi kita dapat bertahan hidup dan mengembangkan diri.

Shalawat serta salam seantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad S.A.W

yang merupakan gudang ilmu-Nya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Janjang

Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Ekonomi Konsentrasi Perbankan Syariah.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang

yang telah membuat dan terlibat dalam proses pembuatan skripsi yang berjudul

“RESPON MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP LEMBAGA

KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS)”, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma. S.H., M.A., M.M. Selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag, selaku sekretaris Program Studi Mu’amalat

Konsentrasi Perbankan Syariah dan Bapak H. Azharuddin Latif M.Ag, selaku

sekretaris Program Studi Mu’amalat Konsentrasi Perbankan Syariah.

3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si, yang telah memberikan bimbingan

dan arahan kepada penulis agar skripsi ini menjadi lebih baik.

Page 6: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

v

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan segala

pengetahuan kepada penulis sehingga dapat membuka wawasan dan

pengetahuan bagi penulis terutama dalam pembelajaran di bidang ekonomi

Islam.

5. Ibu Ir. Tri Wahyuningtyas dan Bapak Ir. Dwi Supriyono Hidayat selaku orang

tua yang telah menambah ketenangan lahir dan batin, baik materil maupun

spiritual sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Kepada adik-adikku yang selalu setia mendukung dalam usaha dan doa Irwan

Hidayah, Tsurayya Hidayah, Saniya Hidayah, Muhammad Fahri Hidayat,

Muhammad Hifzul Ikhsan Hidayat, Annisa Nazwa Khairina Hidayah, dan

Alya Fakhira Hidayah.

6. Karina Dwi Lestari, Ibnatul Wadhiyyah, Chitra Dwiratih Aviza, dan Darawati

yang telah berjuang bersama dalam proses pembuatan skripsi ini. Juga kepada

teman-teman PS-G yang telah memberi semangat setiap saat dalam bentuk

usaha dan doa.

7. Semua pihak yang pasti tidak sedikit dan tidak dapat penulis sebutkan satu-

persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung

terutama dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skrisi ini jauh dari kesempurnaan, namun demikian

penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini sesuai

Page 7: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

vi

dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan penulis. Kritik dan saran yang

membangun dari pembaca serta rekan-rekan mahasiswa senantiasa penulis nantikan.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik untuk masa sekarang

maupun dimasa yang akan datang.

Jakarta, 16 Januari 2014

Penulis

Ayu Pripuspita

Page 8: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

vii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana ekonomi syariah (S.E.Sy) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Januari 2014

Ayu Pripuspita

Page 9: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………… i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN………………………………………….. ii

ABSTRAK ……………………………………………………………………. iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. iv

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………………. vii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… x

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ……………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ………………………….. 5

C. Perumusan Masalah ……………………………………………... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………… 7

E. Review Study Terdahulu …………………………………….…... 9

F. Sistematika Penulisan ……………………………………………. 11

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian dan Teori Respon …………………………………… 12

B. Kerangka Teori dan Konsep LKMS …………...………………. 15

C. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ……………………. 19

D. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) ……………………………….. 23

E. Koperasi Syariah ……………………………………………….... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ………………………………………………… 31

B. Jenis Penelitian ………………………………………………….. 31

C. Jenis Data dan Sumber Data ………………………………….... 32

D. Populasi dan Sampel ……………………………………………. 33

E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………... 36

F. Konseptual Variabel Penelitian ……………………………….... 37

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………………. 38

H. Uji Hipotesis …………………………………………………….... 49

Page 10: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

ix

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

A. Profil Responden ………………………………………………… 52

B. Hasil Kuesioner ………………………………………………….. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 74

B. Saran ……………………………………………………………... 75

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 77

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 80

Page 11: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Konsep …………………………………………………………….. 19

Tabel 3.1 Daftar Masyarakat Berdasarkan Agama 1 Tahun Terakhir …. 34

Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Sosial ………….………………………… 41

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Produk ….…….………………………… 42

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Pelayanan ….…….……...……………… 43

Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Lokasi …..….…….……...……………… 43

Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Syariah …..……….……...……………… 44

Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Respon …..….…………...……………… 44

Tabel 3.8 Uji Reliabilitas ……….………………………………………….... 45

Tabel 4.3 Sistem Syariat Islam yang Diterapkan LKMS ………………… 55

Tabel 4.4 Kalangan Promosi Produk ………………………………………. 57

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ………………………………………………… 66

Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R Square ( )) …………………… 67

Tabel 4.12 Uji T ……………………………………………………………... 68

Tabel 4.13 Uji F ……………………………………………………………... 69

Tabel 4.14 Regresi Linier Berganda ……………………………………….. 70

Page 12: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

xi

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Halaman

Gambar 4.1 Jenis Kelamin dan Usia ………………………………………… 52

Gambar 4.2 Pendidikan ………………………………………………………. 53

Gambar 4.5 Kecepatan dan Ketepatan Karyawan terhadap Nasabah …… 59

Gambar 4.6 Keprofesionalan Pegawai LKMS ……………………………… 60

Gambar 4.7 LKMS dari Sudut Pandang Agama …………………………… 62

Gambar 4.8 Heterokedastisitas ………………………………………............. 64

Gambar 4.9 Normalitas ………………………………………………..……... 65

Page 13: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kemiskinan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi oleh sebuah

negara, salah satunya adalah Indonesia yang mengalami krisis hingga menyebabkan

kemiskinan yang merajalela hingga ke pelosok negeri, hal ini terjadi pada

pertengahan tahun 1997. Krisis ekonomi berkepanjangan tersebut telah melumpuhkan

seluruh sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Terutama sektor ekonomi dan

keuangan yang menunjukkan penurunan yang drastis. Nilai tukar rupiah naik tak

terkendali dan selanjutnya berdampak pada jumlah utang yang kian membesar

sementara daya beli masyarakat merosot tajam. Perbankan selaku penggerak

perekonomian nasional tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai stabilisator dan

mobilisator perekonomian nasional karena mengalami negative spread sehingga

negara terpaksa harus berhutang pada lembaga keuangan Internasional, untuk

menyelamatkan perekonomian negara ini.1

Selama krisis tersebut, perbankan syariah masih dapat memenuhi kinerja yang

relative baik. Dengan kemampuan menghadapi krisis tersebut pemerintah Indonesia

mulai berfikir untuk mengembangkan perbankan yang berbasis syariah di Indonesia.

Oleh sebab itu pemerintah merubah peraturan Undang-Undang No. 7 tahun 1992

1 Wirdyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada

Media, 2005), h.20.

Page 14: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

2

menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang diikuti dengan

dikeluarkannya sejumlah ketentuan pelaksanaan dalam bentuk Surat Keputusan (SK)

direksi BI/Peraturan Bank Indonesia, telah memberikan landasan hukum yang lebih

kuat bagi pengembangan perbankan syariah di Indonesia, dan pada tahun 1999

dikeluarkan Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang

memberikan kewenangan, Bank Indonesia dapat pula menjalankan tugasnya

berdasarkan prinsip syariah, yang disempurnakan dengan Undang-Undang pokok

Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang

Bank Syariah.2Pengertian Bank Syariah menurut Undang-undang No.10 tahun 1998,

bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah (prinsip bagi hasil) yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.3

Dengan keistimewaan yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional,

lembaga-lembaga keuangan syariah diharapkan mampu mengembangkan sistem

ekonomi yang tidak mengandung unsur keberpihakan dan mampu mengedepankan

ekonomi masyarakat miskin atau ekonomi rakyat. Adapun keistimewaan lembaga

keuangan syariah dapat dilihat dari asas-asasnya yaitu asas perekonomian Islam

perekonomiannya dibangun atas dasar beberapa pondasi yaitu asas keadilan,

kejujuran, kesabaran, dan keberanian. Asas yang kedua adalah perbankan islam

2 Ahmad Rodoni, Zikrul Hakim, Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008),

h.12. 3 Sarjanaku.com,”Bank Syariah Pengertian Prinsip Tujuan Fungsi Perkembangan Menurut

Para Ahli”, artikel ini diakses pada 24 April 2013 dari http://www.sarjanaku.com.

Page 15: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

3

mempunyai tujuan agar kaum muslimin dan semua manusia secara umum

mendapatkan penghidupan yang halal, maju, dan sejahtera. Selanjutnya asas yang

ketiga adalah didalam bermuamalah umat islam tidak hanya mengejar keuntungan

materi semata, namun juga mengejar keuntungan akhirat. Asas yang keempat untuk

mendapatkan kesempatan mewujudkan kesejahteraan individu dan masyarakat, islam

pun turut mengatur dengan sistem ta’awun (kerja sama) yang syar’i. Asas yang

kelima atau yang terakhir islam melarang semua jual beli yang di dalamnya ada unsur

penipuan, spekulasi, dan riba.4

Bank syariah yang berdiri pertama kali di Indonesia yaitu Bank Muamalat

Indonesia pada tanggal 1 November 1991 yang mampu mendobrak perekonomian

Indonesia yang tengah mengalami keterpurukan. Namun keberhasilan Indonesia

bangkit dari keterpurukan ekonomi tidak bisa lepas pula dari peran Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Kedudukan LKMS yang antara lain

dipresentasikan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal Wat

Tamwil (BMT), Koperasi Syariah sangat vital menjangkau transaksi syariah di

daerah yang tidak bisa dilayani oleh bank umum maupun bank yang membuka unit

syariah.5

Lembaga keuangan syariah dianggap oleh sebagian orang sebagai alternatif

bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan sistem ekonomi kapitalis, sebuah sistem

4 Akuntansi Syariah, “Asas Transaksi Syariah”, artikel ini diakses pada 30 april 2013 dari

http://almawadah.or.id. 5 M. Luthfi Hamidi, Jejak-jejak Ekonomi Syariah (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003),

h.79.

Page 16: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

4

ekonomi yang sudah lama mendunia yang selalu mengutamakan kekayaan pribadi

berdampak pada ketidakmerataan distribusi kekayaan sehingga banyak terjadi

kesengsaraan. Namun sisi lain, tidak sedikit masyarakat yang masih menganggap

bahwa sistem ekonomi syariah hanya hadir untuk masyarakat muslim.6

Namun masyarakat masa kini kebanyakan dari mereka mulai sadar bahwa

bank-bank konvensional yang ada saat ini tidak bisa menjadi solusi terbaik dari

problem-problem yang masyarakat hadapi, sehingga masyarakat melirik kembali

ajaran Islam yang bebas riba. Perbankan syariah dan LKMS merupakan suatu

lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan

dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegitan usaha dan kegiatan lainya

sesuai dengan hukum Islam sebagaimana yang diatur dalam Al-Qur’an dan Al-

Hadist.7

Mengutip dari bukunya M. Syafi’i Antonio yang berjudul ” Bank Syariah

Dari Teori Ke Praktek” menyatakan bahwa: Orang-orang Yahudi dilarang

mempraktikan pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat dalam kitab suci

mereka, baik dalam Old Testament (Perjanjian Lama) maupun Undang-undang

Talmud. Kitab Deuteronomy pasal 23 ayat 19 menyatakan : “Janganlah engkau

6 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketting (Bandung: PT

Mizan Pustaka, 2006), h.25. 7 Zaenudin Ali, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h.1.

Page 17: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

5

membungakan uang kepada saudaramu, baik uang maupun bahan makanan, atau

apapun yang dapat dibungakan”.8

Kelembagaan syariah terutama LKMS, yang akan dibahas oleh penulis,

menjadi lembaga yang juga diperhitungkan oleh masyarakat non muslim karena

larangan riba memiliki akar yang kuat pula bagi ajaran-ajaran non-muslim. Menurut

agama Kristen riba adalah perbuatan yang tidak berkeprimanusiaan, demikian dengan

ajaran hindu dan budha.9 Untuk mengembangkan LKMS yang berprinsip syariah

perlu adanya peningkatan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenal produk-produk

yang ditawarkan secara mendalam dan tidak terdengar asing. Karena diperlukan

adanya informasi yang lengkap bagaimana respon dan tingkah laku masyarakat non

muslim terhadap LKMS.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan diatas, penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan ini dalam penelitian yang berjudul “Respon Masyarakat Non Muslim

terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)”.

B. IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, LKMS yang salah satu

didalamnya termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal Wat

Tamwil (BMT), Koperasi Syariah, melakukan upaya-upaya agar produk-produknya

8 M. Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: dari Teori dan Praktek, Cet.I, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h.43. 9Wikipedia,”Riba”, artikel ini diakses pada 27 april 2013 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Riba.

Page 18: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

6

menjadi produk yang unggul. Sehingga LKMS mampu untuk mendapatkan modal

yang cukup untuk melakukan kegiatan operasional yang gunanya untuk menyalurkan

dana-dana dari pihak ketiga ke masyarakat, mendapat perhatian yang lebih di

kalangan masyarakat, dan lain sebagainya. Dewasa ini pertumbuhan LKMS secara

kuantitas demikian semakin pesat, terus bertambah hingga mencapai sekitar 50 ribu

unit.10

Meningkatnya pertumbuhan LKMS membuat ketertarikan sendiri bagi

masyarakat, baik masyarakat muslim maupun non-muslim. Salah satu alasannya

adalah dari aspek ekonomi, penyerahan resiko terhadap salah satu pihak dinilai

melanggar norma keadilan11

. Bukan berarti ditengah-tengah ketertarikan masyarakat

mengenai LKMS ini tidak menimbulkan pro dan kontra. Beberapa kalangan di

masyarakat masih menganggap tabu tentang perbedaan system ekonomi yang ada.

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membahas respon masyarakat non muslim di

Depok terhadap LKMS. Di dalam penelitian sebelumnya telah dibahas tentang respon

masyarakat non muslim terhadap perbankan syariah. Namun penulis beranggapan

bahwa materi tentang perbankan syariah sudah menjadi bahan yang umum digunakan

di dalam penelitian. Sehingga materi tentang LKMS hampir terlupakan, dalam hal ini

penulis belum menemukan respon masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Mikro

10

Binti Innayatuz Zahra,”Peranan LKMS Serta Pengaruhnya terhadap UMKM Sebagai

Penggerak Perekonomian di Indonesia”, artikel ini diakses pada 29 April 2013 dari

http://nayyasemangat.blogspot.com/2012/10/peranan-lembaga-keuangan-mikro-syariah.html.

Page 19: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

7

Syariah (LKMS) dan penulis beranggapan materi ini menjadi menarik untuk diangkat

agar tidak melebar pembahasannya.

C. PERUMUSAN MASALAH

Melihat bahwa perumusan masalah yang akan ditulis oleh penulis sangat luas.

Maka penulisan skripsi ini hanya dikhususkan hanya untuk masyarakat Depok dan

pula hanya untuk kalangan masyarakat non muslim.

Adapun secara spesifik perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana respon masyarakat non muslim di Depok terhadap LKMS ?

2. Faktor apakah yang membuat keberadaan LKMS diterima kehadirannya

oleh masyarakat non muslim di Depok ?

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat di Depok mengenai

keberadaan LKMS di sekitar mereka.

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat keberadaan LKMS

diterima kehadirannya oleh masyarakat non muslim di Depok.

Page 20: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

8

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kontribusi

dan manfaat yang positif bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang LKMS dan

ingin berkecimpung di dalamnya sebagai nasabah atau pun lain sebagainya.

a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan

akademisi dan praktisi untuk menambah wawasan tentang tidak hanya

mengetahui pendapat masyarakat muslim tentang hadirnya LKMS di

sekitar Depok namun juga mengetahui respon masyarakat di kalangan non

muslim.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan

pertimbangan di kalangan masyarakat bahwa LKMS juga mampu bersaing

ditengah-tengah banyaknya kehadiran bank syariah dalam menarik minat

nasabah khususnya masyarakat non muslim.

Page 21: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

9

E. REVIEW STUDY TERDAHULU

1

Identitas Rifa’atul Machmudah (2009)

Judul Skripsi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

NASABAH NON MUSLIM MENJADI NASABAH DI

BANK SYARIAH

Objek CIMB Niaga Syariah Cabang Semarang

Hasil Kesimpulan Dari 6 variabel berikut: lokasi, pelayanan, religius stimuli,

reputasi, profit sharing, dan promosi. Factor yang paling

banyak mempengaruhi nasabah non muslim menjadi

nasabah yaitu profit sharing. hal ini dikarenakan nasabah

non muslim ingin memperoleh keuntungan bagi hasil yang

banyak dan bagi hasil yang diberikan oleh pihak bank

cukup tinggi, faktor selanjutnya adalah pelayanan,

promosi, lokasi, reputasi dan yang mempunyai pengaruh

terkecil dalam mempengaruhi minat nasabah non muslim

adalah religius simuli. Hal ini ini disebabkan karena

mayoritas nasabah non muslim hanya lebih condong ke

faktor ekonomi.

Pembeda Objek yang akan diteliti oleh penulis lebih mengarah

kepada LKMS.

2

Identitas Muhammad Gufron Hidayat (2011)

Judul Skripsi PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH

DALAM MELAKUKAN PEMBIAYAAN DI SEKTOR

AGRIBISNIS

Objek BMT Miftahussalam Ciamis dan KOPONTREN Al-Ittifaq

Bandung

Hasil Kesimpulan BMT Miftahussalam Ciamis menerapkan strategi:

1. peningkatan jumlah pembiayaan yang berbeda dengan

menerapkan pola singkronisasi bidang peternakan dan

pertanian sehingga mengurangi resiko belanja pupuk.

2. BMT Miftahussalam Ciamis dan KOPONTREN Al-

Ittifaq Bandung mengelompokkan nasabah dalam

kelompok-kelompok dan kemudian memberikan

bimbingan yang intensif.

Pembeda Penulis lebih mengarahkan ke respon mayarakat non

muslim terhadap LKMS.

3 Identitas Evi Yupitri dan Raina Linda Sari (2012)

Judul Jurnal ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

Page 22: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

10

MEMPENGARUHI NON MUSLIM MENJADI

NASABAH BANK SYARIAH MANDIRI DI MEDAN

Objek Bank Syariah Mandiri di Medan

Hasil Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang pengaruh fasilitas, promosi

dan produk Bank Syariah Mandiri terhadap pemilihan

nasabah non muslim menjadi nasabah Bank Syariah

Mandiri, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

yaitu:

Variabel fasilitas memiliki pengaruh yang sedang yaitu

0,469 terhadap nasabah non muslim untuk menjadi

nasabah di Bank Syariah Mandiri. Variabel promosi

pengaruh yang kuat yaitu 0,730 terhadap terhadap nasabah

non muslim untuk menjadi nasabah di Bank Syariah

Mandiri. Variabel produk memiliki pengaruh yang kuat

yaitu 0,529 terhadap nasabah non muslim untuk menjadi

nasabah di Bank Syariah Mandiri.

Pembeda Penelitian penulis lebih mengarah kepada respon

masyarakat non muslim terhadap LKMS

Page 23: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

11

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan

Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Review Studi Terdahulu, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI. Bab ini terdiri dari teori-teoris yang

berkaitan dengan: Kerangka teori dan konsep, landasan teori yang mana

mencakup tentang pengertian pengertian, aspek-aspek, dan jenis-jenis

persepsi. Pengertian LKMS, contoh-contoh LKMS, landasan hukum, tujuan,

dan ruang lingkupnya, serta ciri-ciri atau prinsip-prinsip yang juga

menyangkut tentang BPRS, BMT, dan Koperasi Syariah.

BAB III : METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang jenis

penelitian, sifat penelitian, pendekatan masalah, pengumpulan data, populasi

dan sample, dan analisis data.

BAB IV : PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA. Merupakan

bagian analisa dan pembahasan. Bab ini membahas tentang pengujian dan

hasil analisa data, pembahasan hasil analisa data dan jawaban atas pernyataan

yang ada dalam perumusan masalah.

BAB V : PENUTUP. Bab ini terdiri dari kesimpulan akhir dan saran-

saran yang berkenaan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan.

Page 24: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

12

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian dan Teori Respon

Respon adalah aksi reaksi yang muncul dari suatu masalah terhadap khalayak.

Didalam kamus lengkap psikologi, respon merupakan suatu jawaban, khususnya satu

jawaban bagi pertanyaan tes atau suatu kuesioner, sembarang tingkah laku, baik yang

jelas kelihatan atau yang lahiriah maupun yang tersembunyi ataupun tersamar.12

Respon pada prosesnya didahului oleh sikap seseorang, karena sikap merupakan

kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika ia menghadapi

suatu rangsangan tertentu. Jadi berbicara mengenai respon tidak terlepas

pembahasannya dengan sikap. Menurut Walgito, dengan melihat sikap seseorang atau

sekelompok orang terhadap sesuatu, maka akan diketahui bagaimana respon mereka

terhadap kondisi tersebut. Dalam menanggapi suatu respon seseorang akan muncul

respon positif yakni menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek, dan

respon negative yakni apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu

objek tidak mempengaruhi tindakan atau menjadi menghindar dan membenci objek

tertentu.

Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah kecenderungan dan

perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pra-pemahaman yang mendetail, rasa takut,

12

J.P.Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2006), h.432.

Page 25: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

13

ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Diketahui bahwa

pengungkapan sikap dapat melalui pengaruh atau penolakan , penilaian, suka atau

tidak suka , kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologis

Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau

sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atau

situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi, mendekati

dan mengharapkan suatu objek, seseorang disebut mempunyai respon positif dilihat

dari tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang mempunyai

respon negatif apabila informasi yang didengarkan atau perubahan suatu objek tidak

mempengaruhi tindakan atau malah menghindar dan membenci objek tertentu.13

Berdasarkan teorinya respon terbagi menjadi 3 komponen, yaitu komponen

afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Komponen afektif, komponen ini

merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam komponen afektif,

kita akan membicarakan kebutuhan mencari identitas, kebutuhan akan nilai, dan

kebutuhan akan pemenuhan diri. Selanjutnya adalah komponen kognitif, komponen

kognitif berkaitan dengan aspek intelektual, yaitu berkaitan dengan apa yang

diketahui manusia. Komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis adalah

kepercayaan. Adapun yang dimaksud dengan kepercayaan adalah keyakinan benar

atau salah atas sesuatu dengan dasar bukti, sugesti, otoritas, pengalaman, atau intuisi.

13

Psychologymania,“Pengertian Respon”, artikel ini diakses pada 28 Mei 2013 dari

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-respon.html.

Page 26: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

14

Kepercayaan memberikan perspektif pada manusia dalam mempersepsikan realitas,

serta memberi dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan sikap.

Kepercayaan dapat dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan.

Terakhir adalah komponen konatif, komponen konatif pengertiannya yaitu

aspek volisional, yaitu berhubungan dengan kebiasaan kemauan bertindak.

Komponen konatif dalam faktor sosiopsikologis adalah kebiasaan dan kemauan.

Kebiasaan dapat dipandang sebagai hasil dari proses pelaziman yang berlangsung

lama dan diulang berkali-kali. Dengan adanya kebiasaan kita dapat meramalkan

perilaku seseorang. Kemauan berkaitan dengan tindakan sebagaimana ada definisi

yang menyatakan bahwa kemauan adalah tindakan yang merupakan usaha seseorang

untuk mencapai tujuan.14

Ada beberapa hal yang menjadi faktor dalam respon yaitu, faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yaitu unsur

jasmani dan rohani. Maka dari itu seseorang yang mengadakan tanggapan sesuatu

stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila ada salah

satu unsur yang terganggu makan akan berbeda pula hasil tanggapan yang

intensitasnya pada diri individu yang melakukan tanggapan atau akan berbeda

tanggapannya tersebut antara orang yang satu dengan orang yang lain. Faktor

eksternal adalah faktor yang ada pada lingkungan (faktor pisis). Faktor ini intensitas

14

Jonathan Sarwono, Pintar Menulis Karya Ilmiah : Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah

(Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h.25-27.

Page 27: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

15

dan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya faktor stimulus. Menurut Bimo

Walgito dalam bukunya, menyatakan bahwa factor pisis berhubungan dengan objek

menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indra.15

Macam-macam respon yang dipelopori oleh Skinner. Dalam teori ini

disebutkan bahwa ada dua macam respon, yaitu Respondent response (reflexive

response atau respondense behavior) respon ini ditimbulkan oleh perangsang-

perangsang tertentu yang disebut electing stimuli yang sifatnya relatif tetap dan

terbatas serta hubungan antara stimulus dan respon sudah pasti sehingga

kemungkinan untuk dimodifikasi kecil. Operant response (Instrumental response

atau Instrumental behavior) adalah respon yang timbul dan berkembangnya diikuti

oleh perangsang-perangsang tertentu, yang biasa disebut reinforcing stimuli atau

reinforcer. Perangsang tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan oleh

organisme sehingga sifatnya mengikuti.16

B. Kerangka Teori dan Konsep LKMS

Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) adalah lembaga yang

didirikan untuk menghimpun dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat dan

menyalurkannya dalam skala mikro dengan berdasar prinsip syariah. Lembaga

Keuangan Mikro syariah (LKMS) terdiri dari berbagai lembaga diantaranya BPRS

(Bank Perkreditan Mikro Syariah), BMT (Baitul Mal Wat Tanmil), serta Koperasi

15

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogya: Universitas Gajah mada, 1996), h.55. 16

Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2002), h.169.

Page 28: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

16

Syariah. Ketiga lembaga tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling

mempengaruhi satu sama lain dan berhubungan erat dengan lembaga syariah lainnya

yang lebih besar.17

Adapun dalam definisi yang digunakan dalam Microedit Summit (1997) yang

dilanjutkan dengan Microedit Summit di New York tahun 2002, kredit mikro adalah

program pemberian kredit berjumlah kecil ke warga paling miskin untuk membiayai

proyek yang mereka kerjakan sendiri agar menghasilkan pendapatan yang

memungkinkan mereka peduli terhadap diri sendiri dan keluarganya “programmes

extend small loans to very poor for self employment project that generate income,

allowing them to care for themselves and their families”.18

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) memiliki ruang lingkup yang

luas, seperti simpanan, pinjaman, dan jasa pembayaran, yang biasanya dikelola secara

sederhana. Sebagai lembaga simpanan, LKM berfungsi sebagai lembaga yang

menyediakan berbagai jasa pinjaman, baik untuk kegiatan produktif maupun untuk

kegiatan konsumtif. Selain itu, LKMS juga berfungsi sebagai lembaga intermediasi

dalam aktivitas perekonomian.19

Adapun dari ciri-ciri sebuah LKMS dapat dilihat

dari hal-hal berikut ini, dalam menerima titipan dan investasi, Lembaga Keuangan

17

Binti Innayatuz Zahra,”Six Model Integrated Sebagai Solusi Interaktif Pengaruh Media

Massa terhadap Kepribadian Remaja Indonesia”, artikel ini diakses pada 05 mei 2013 dari

http://nayyasemangat.blogspot.com. 18

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM

di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.49. 19

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam; Penguatan Peran LKM dan UKM

di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.51.

Page 29: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

17

Syariah harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah. Hubungan antara

investor (penyimpan dana), pengguna dana, dan Lembaga Keuangan Syariah sebagai

intermediary institution, berdasarkan kemitraan, bukan hubungan debitur-kreditur.

Bisnis Lembaga Keuangan Syariah bukan hanya berdasarkan profit oriented, tetapi

juga falah orianted, yakni kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Konsep

yang digunakan dalam transaksi Lembaga Syariah berdasarkan prinsip kemitraan

bagi hasil, jual beli atau sewa menyewa guna transaksi komersial, dan pinjam-

meminjam (qardh/ kredit) guna transaksi sosial. Lembaga Keuangan Syariah hanya

melakukan investasi yang halal dan tidak menimbulkan kemudharatan serta tidak

merugikan syiar Islam.20

Umat Islam dilarang mengambil riba apapun jenisnya, dan tidak boleh

melibatkan diri dengan riba.21

Ternyata dari kalangan umat Kristen, Hindu, dan

Budha pun juga menganggap bahwa praktik riba merupakan tindakan kriminal yang

mana akan lebih banyak membawa kerugian. Sehingga banyak masyarakat yang

beralih dari lembaga-lembaga konvensional ke lembaga-lembaga keuangan syariah.

Salah satunya yang telah disebutkan sebelumnya yaitu LKMS, beberapa tahun ini

LKMS menjadi salah satu lembaga favorit pilihan umat. Karena lembaga perbankan

syariah sendiri pun masih banyak yang berpihak kepada kalangan-kalangan

20

Majan Naaii,”Ciri-Ciri LKMS”, artikel in diakses pada 19 Mei 2013 dari

majannaii.blogspot.com. 21

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani,

2009), h.48.

Page 30: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

18

menengah ke atas dan kurang berpihak kepada masyarakat kecil dan birokrasi yang

tergolong rumit pun menjadi salah satu dari banyak kendala yang ada.

LKMS memiliki berbagai keunggulan di bandingkan dengan lembaga

keuangan lainnya. LKMS memiliki kompetensi dalam wilayah pendidikan ekonomi

Islam yang di dasarkan pada prinsip syariah, yaitu LKMS mempunyai jangkauan luas

dan pengalaman terhadap pelaku UMKM, terlebih BMT yang sudah sangat dekat

dengan pelaku usaha mikro. LKMS dalam hal transaksinya menggunakan sistem

syariah atau ekonomi islam yang bersumber dari Al-qur’an dan Al-Hadist.

Selain memiliki kelebihan LKMS juga memilki kelemahan, diantaranya

dalam hal pengembangannya LKMS tidak bisa terlepas dari UMKM, jadi LKMS

memiliki posisi interdependensi dengan pelaku UMKM, artinya LKMS tidak

memiliki posisi tawar yang besar terhadap UMKM. Sehingga keduanya saling

berkaitan satu sama lain dalam hal pengembangan usahanya. Pengadaan kegiatan

pendidikan formal merupakan biaya tersendiri bagi LKMS, di mana LKMS yang

berorientasi bisnis, dalam konteks keduniawian, cara ini mengurangi keuntungan

mereka. Berkurangnya keuntungan berarti membuat kecepatan berkembang LKMS

menjadi lebih lambat.

Page 31: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

19

Tabel 2.1 Konsep

C. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

BPRS menurut pengertiannya adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Bank Indonesia menetapkan Surat Keputusan Direksi Bank

Indonesia No. 32/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang bank umum berdasarkan

prinsip syariah dan Surat Keputusan Direksi BI No. 32/KEP/DIR tanggal 12 Mei

1999 tentang BPR berdasarkan prinsip syariah. Dimana didalamnya berisi tentang

segala kegiatan yang dilakukan oleh BPRS adalah kegiatan-kegiatan yang

berdasarkan prinsip syariah, dan BPRS wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah

(DPS) yang berkedudukan di kantor pusat.22

Dalam peraturan Bank Indonesia No. 6/17/PBI/2004, BPR (Bank Perkreditan

Rakyat) dan BPRS Bank Perkreditan Rakyat Syariah) menerima bentuk simpanan

22

Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2003), h.63&66.

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)

Lembaga yang termasuk dalam LKMS :

1. BPRS (Badan Perkreditan Rakyat Syariah)

2. BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)

3. Koperasi Syariah

Respon masyarakat non muslim di Depok terhadap LKMS

Page 32: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

20

dalam bentuk sebagai berikut : Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip syariah.

Bank Perkreditan Rakyat atau biasa disebut BPR yang dimaksudkan dalam Undang-

Undang tersebut adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito

berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

(Undang-Undang No.7 Tahun 1992 pasal 3). Adapun yang dimaksud BPR Syariah

adalah BPR biasa yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip muamalah

Islam.23

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Salah satu bank syariah yang telah

memerankan perannya dengan baik, sebelumnya pada tahun 1999 hanya ada 1 bank

umum syariah dan 78 BPRS. Hingga kini BPRS di Indonesia mengalami kemajuan

yang cukup signifikan, tercatat hingga akhir 2012 telah berdiri 156 BPR Syariah,

dengan jaringan kantor sebanyak 1692 buah. Adapun tujuan didirikannya BPRS yaitu

mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam khususnya

muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari praktek-praktek

riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang mengandung gharar dan lain

sebagainya yang dilarang oleh agama Islam. Tujuan yang kedua yaitu untk

menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan meratakan melalui

kegiatan investasi agar tidak terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilk

modal dan pihak yang membutuhkan dana.

23

Karnaen Perwataatmadja, dan M. Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam

(Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa, 1999), h.95.

Page 33: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

21

Tujuan yang ketiga untuk meningkatkan kualitas umat dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin, yang

diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya kemandirian

berusaha. Keempat, untuk membantu menanggulangi masalah kemiskinan yang pada

umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang,

upaya ini berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari

siklus usaha yang lengkap. tujuan selanjutnya, untuk meningkatkan kestabilan

ekonomi pemerintah dengan aktivitas-aktivitas Bank Syariah yang diharapkan

mampu menghindarkan inflasi akibat penerapan system bunga, menghindarkan

persaingan yang tidak sehat antara lembaga keuangan khususnya bank dan

menanggulangi kemandirian lembaga keuangan. Tujuan yang terakhir adalah untuk

menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank konvensional yang

menyebabkan umat Islam tidak bisa melaksanakan ajaran agamanya secara penuh

terutama dibidang kegiatan bisnis dan perekonomian.24

BPRS mempunyai ruang lingkup tersendiri, diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Mobilisasi Dana Masyarakat

BPRS akan mengerahkan dana masyarakat dalam berbagai bentuk seperti

simpanan Wadi’ah, dengan adanya fasilitas tabungan dan deposito berjangka.

Fasilitas ini dapat digunakan untuk menitip shadaqah, infaq, zakat, dan lain-lain.

24

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1996), h.11.

Page 34: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

22

Simpanan Amanah. Bank menerima titipan amanah berupa dana infaq,

shadaqah, dan zakat. Akad dari penerimaan titipan ini adalah wadi’ah

yakni titipan tidak menanggung resiko.

Tabungan Wadi’ah. Bank menerima tabungan pribadi maupun badan

usaha dalam bentuk tabungan bebas. Akad penerimaan yang

digunakan adalah sama yakni wadi’ah.

Deposito Wadi’ah / Deposito Mudharabah

Bank menerima deposito berjangka pribadi maupun badan usaha.

Akad penerimaannya wadi’ah atau mudharabah, dimana bank

menerima dana yang digunakan sebagai penyertaan. Jangka waktunya

1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan seterusnya.

2. Penyaluran Dana

Menyalurkan dana dalam bentuk:

Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau

musyarakah.

Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam, istishna’, atau

qardh.

Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada

nasabah berdasarkan akad ijarah dalam bentuk ijarah muntahiya

bittamlik.

Pengambilan alih hutang berdasarkan akad hawalah.

Page 35: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

23

3. Menempatkan dana pada Bank Syariah lain dalam bentuk titipan berdasarkan

akad wadiah atau investasi berdasarkan akad mudharabah dan atau akad lain

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

4. Memindahkan uang baik kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan

nasabah melalui rekening BPRS yang ada di Bank Umum Syariah, Bank

Umum Konvensional, dan UUS.

5. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya

yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan Bnak Indonesia.25

D. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan non bank yang

beroperasi berdasarkan syariat dengan prinsip bagi hasil, didirikan oleh dan untuk

masyarakt di suatu tempat atau daerah. BMT memiliki dua bidang kerja yaitu sebagai

lembaga Mal (Baitul Mal) dan sebagai Tamwil (Baitul Tamwil). Baitul Mal

dimaksudkan untuk menghimpun zakat, infaq, maupun shadaqah, dan menyalurkan

kepada pihak-pihak yang berhak dalam bentuk pemberian tunai maupun pinjaman

modal tanpa bagi hasil. Baitul Tamwil dimaksudkan untuk menghimpun dana

mayarakat yang mampu dalam bentuk saham, simpanan ataupun deposito, dan

meyalurkannya sebagai modal usaha dengan bagi hasil.26

Penggunaan badan hukum swadaya/koperasi untuk BMT itu disebabkan

karena BMT tidak termasuk kepada lembaga formal yang dijelaskan UU No. 7 tahun

25

UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah 26

Azyumardi Azra, Berderma Untuk Semua : Wacana dan Praqktik Filantropi Islam (Jakarta

: Teraju, 2003), h.236.

Page 36: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

24

1992 dan UU No. 10 tahun 1998 tantang perbankan yang dapat dioperasikan untuk

menghimpun dan menyalurkan dana msyarakat adalah bank umum atau BPR. Baik

dioperasikan dengan cara konvensional maupun prinsip bagi hasil. Dalam peraturan

perundang-undangan di Indonesia, yang memungkinkan penerapan sistem operasi

bagi hasil adalah perbankan dan koperasi. BMT berkembang ke berbagai sektor usaha

seperti sector keuangan maupun riil. Ketentuannya diatur dalam keputusan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor:

91/Kep/M.KUKM/IX/2004 pasal 1 tentang petunjuk pelaksanaan Kegiatan Usaha

Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Setelah itu, diperbarui dengan Peraturan Menteri

Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:

35.2/PER/M.KUKM/X/2007

BMT mempunyai tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaannya

yaitu untuk meningkatkan dan mengembangkan ekonomi umat khususnya para

pengusaha kecil, meningkatkan produktivitas usaha dengan memberikan pembiayaan

kepada para pengusaha kecil yang membutuhkan, membebaskan umat (pengusaha

kecil) dari genggaman bunga dan rentenir, meningkatkan kualitas dan kuantitas

kegiatan usaha disamping meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan

penghasilan, menghimpun dana umat islam yang selama ini enggan untuk

menyimpan dananya di bank atau lembaga keuangan yang masih menggunakan

Page 37: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

25

sistem bunga, dan tujuan lainnya adalah lebih mengarah kepada perbaikan ekonomi

umat islam.27

Ciri-ciri BMT terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya yaitu terbagi atas ciri-

ciri umum BMT, operasional Baitul Maal, dan operasional Baitul Tamwil. Ciri-ciri

dari operasional Baitul Maal berbeda dengan ciri-ciri operasional Baitul Tamwil.

Didalam penjabaran dari ketiga ciri tersebut BMT (Baitul Maal wat Tamwil) secara

umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Baitul Maal Wat Tamwil merupakan

lembaga ekonomi bukan bank yang dapat dijangkau dan mampu menjangkau nasabah

kecil bawah (mikro) yang beroperasi secara syariah dengan potensi jaminan dari

dalam / sekitar lingkungannya sendiri, Baitul Maal Wat Tamwil merupakan gabungan

dari kegiatan baitul tamwil dengan baitul maal, BMT berusaha untuk mengumpulkan

dana anggota dan menyalurkannya kepada anggota untuk modal usaha produktif, dan

yang terakhir adalah Baitul Maal menerima zakat, infaq, shodaqoh dan

menyalurkannya kepada asnafnya menurut ketentuan syariah dengan perkiraan

pemanfaatan yang paling produktif dan paling bermanfaat.

Apabila kita melihat dari ciri - ciri operasional Baitul Maal didalam

penjelasannya terlihat dari segi visi dan misi sosialnya (non komersil), dalam

operasionalnya Baitul Maal memiliki fungsi sebagai mediator antara pembayar zakat

(muzzaki) dan penerima zakat (mustahiq), Baitul Maal tidak boleh mengambil profit

ataupun dari operasinya, dan pembiayaan operasionalnya dapat diambil dari bagian

27

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)

Page 38: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

26

amil. Sedangkan ciri-ciri Operasional Baitul Tamwil dapat dilihat dari segi visi dan

misi ekonominya (komersil), Baitul Tamwil dijalankan dengan prinsip ekonomi

islam, Baitul Tamwil memiliki fungsi sebagai mediator antara anggota yang memiliki

kelebihan dana dengan anggota yang kekurangan dana, dan yang terakhir pembiayaan

operasionalnya berasal dari asset sendiri atau dana keuntungan (bagi hasil) dari

pembiayaan usaha produktivitas anggoita.28

Dalam menjalankan usahanya BMT mempunyai prinsip-prinsip yang dijalani.

Prinsip Bagi Hasil, prinsip ini merupakan suatu sistem yang meliputi tata cara

pembagian hasil usaha (nisbah) antara penyedia dana yang dikenal dengan Shahibul

Maal dan pengelola dana yang disebut Mudharib. Bentuk produk yang berdasarkan

prinsip ini adalah Mudharabah, Musyarakah, Muzara'ah dan Musaqah. Prinsip Jual

Beli dengan Keuntungan Margin, prinsip ini merupakan suatu cara jual beli yang

pelaksanaannya.

BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang diberi kuasa melakukan

pembelian barang atas nama BMT, dan kemudian bertindak sebagai penjual, dan

kemudian bertindak sebagai penjual dengan menjual barang yang telah dibelinya

tersebut ditambah Mark-up sebagai harga jual. Bentuk produk yang berdasarkan

prinsip ini menggunakan akad bai' al-Murabahah, ba'i as Salam, ba'i al Istishna.

Prinsip Sosial Non Profit, disebut sebagai pembiayaan kebajikan, yakni pembiayaan

28

Tunge,”Ciri-Ciri Baitul Maal dan Baitul Tamwil”, artikel ini diakses pada 19 Mei 2013 dari

http://tunge.wordpress.com.

Page 39: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

27

yang bersifat sosial dan non komersil. Nasabah cukup mengembalikan pokok

pinjamannya saja, dan bentuk pembiyaan seperti ini biasanya menggunakan akad al

Qard atau al Qordhul Hasan.29

E. Koperasi Syariah

Dilihat dari segi bahasa (etimologi), koperasi berasal dari kata latin yaitu Cum

yang berarti “dengan” dan Apareri yang berarti “bekerja”. Dalam literatur bahasa

inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation yang berarti bekerja sama dengan

orang lain untuk mencapai satu tujuan.30

Adapun pengertian dari Koperasi Jasa

Keuangan Syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak

dibidang usaha, pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan pola bagi hasil syariah

sebagai bagian kegiatan koperasi yang bersangkutan. Di dalam operasionalnya

koperasi syariah sama saja seperti bank syariah lainnya. Koperasi syariah harus

mengikuti atau berpedoman kepada praktek-praktek usaha yang dilakukan

Rasulullah, bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya tetapi tidak dilarang oleh

Rasulullah atau bentuk-bentuk usaha baru sebagai hasil ijtihad para ulama yang tidak

menyimpang dari Al-Quran dan Al-Hadist.31

Pertumbuhan Koperasi Jasa Keuangan Syariah/Unit Jasa Keuangan Syariah

(KJKS/UJKS) juga mengalami perkembangan yang pesat dan luar biasa, selain itu

KJKS/UJKS merupakan instrumen pemberdayaan UMKM. Pelaksanaan kegiatan

29

BMT Universitas Muhammadiyah, artikel ini diakses pada 10 Mei 2013 dari

http://bmtuniversitasmuhammadiyahjakarta.blogspot.com. 30

Hadi Kusuma, Hukum Koperasi Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h.1. 31

Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam (Jakarta: Cahaya Islam, 2003), h.6.

Page 40: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

28

usaha berbasis pola syariah ini dimulai pada tahun 2003, sebanyak 26 KSP/USP-

Koperasi Syariah. Lalu meningkat menjadi 100 KSP/USP koperasi syariah pada

tahun 2004. Tahun 2007 diperkirakan jumlah koperasi syariah mencapai 3000 buah.

Dan peningkatan koperasi syariah terus meningkat, hingga April 2012 adalah sekitar

4.117 unit yang ada di masyarakat, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Payung hukum yang digunakan oleh koperasi syariah secara umum dapat

menggunakan payung hukum koperasi konvensional Undang-undang No. 25 Tahun

1992 tentang Perkoperasian. Namun saat ini masalah koperasi syariah diatur khusus

melalui Perundang-undangan tersendiri. BMT yang berbadan hukum koperasi

menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia Nomor: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar

Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan

Syariah.32

Tujuan Koperasi Syariah secara umum adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan anggotanya dan kesejahteraan masyarakat dan ikut serta dalam

membangun perekonomian Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip islam. Namun

secara terperinci tujuan Koperasi Syariah dalam melaksanakan tugasnya adalah untuk

membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota pada khususnya,

dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan kesejahteraan sosial

ekonominya. Memperkuat kualitas sumber daya insani anggota, agar menjadi lebih

32

Fakta Biru,”Hukum Koperasi Syariah”, artikel ini diakses pada 10 mei 2013 dari

http://fatabiruuu89.blogspot.com.

Page 41: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

29

amanah, professional, konsisten, dan konsekuen (istiqomah) di dalam menerapkan

prinsip-prinsip ekonomi islam dan prinsip-prinsip syariah islam. Berusaha untuk

mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha

bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi, dan

mengembangkan serta memperluas kesempatan kerja.

Karakteristik koperasi syariah berbeda dengan karakteristik koperasi biasa

(konvensional). Koperasi syariah mempunyai karakteristik tersendiri yang beroperasi

berdasarkan prinsip-prinsip syariah, diantaranya yaitu koperasi syariah tidak

melakukan jual beli uang, adanya DPS untuk mengawasi segala bentuk produk-

produk yang ditawarkan kepada masyarakat umum dan khususnya untuk anggota dan

juga system operasional yang diterapkan oleh koperasi syariah. Usaha koperasi

syariah meliputi semua kegiatan usaha yang halal, baik, thayyib, dan tidak ada unsur

riba, maysir, dan gharar serta menguntungkan dengan sistem bagi hasil, dan juga

tidak melanggar peraturan Undang-Undang yang berlaku di negara Indonesia.33

Prinsip-prinsip koperasi syariah yang menjadi salah satu landasan dari

karakteristik koperasi yaitu kekayaan adalah amanah Allah swt yang tidak dapat

dimiliki oleh siapapun secara mutlak, manusia diberi kebebasan bermu’amalah

selama bersama dengan ketentuan syariah, manusia merupakan khalifah Allah dan

pemakmur di muka bumi, dan menjunjung tinggi keadian serta menolak setiap bentuk

33

Sunarto Zulkifli, Panduan Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003),

h .11.

Page 42: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

30

ribawi dan pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau sekelompok

orang saja.34

34

Muh Shodiq,”Koperasi Syariah”, diakses pada 10 mei 2013 dari http://just-for-

duty.blogspot.com.

Page 43: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah masyarakat non muslim di Depok

tepatnya warga non muslim Kelurahan Mekar Jaya.

B. Jenis Penelitian

Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan empiris,

istilah empiris artinya bersifat nyata. Jadi pendekatan empiris adalah suatu usaha

mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau sesuai dengan

kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Penelitian dengan pendekatan empiris harus

dilakukan di lapangan, dengan menggunakan metode dan teknik penelitian lapangan.

Peneliti mengadakan kunjungan kepada masyarakat dan berkomunikasi dengan para

anggota masyarakat.

Dengan pendekatan empiris bukan berarti tidak ada sama sekali pengertian-

pengertian teoritis yang dapat dikemukakan peneliti namun hanya pokok-pokok

pengertian yang telah diketahui peneliti, pokok-pokok pengertian yang belum

mendalam, dikarenakan peneliti masih kurang mengetahui dan menguasai teori-teori

tersebut. Hal yang terpenting dalam pendekatan empiris adalah apa yang dialami

masyarakat, datanya dapat diperoleh peneliti di lapangan.

Penulisan skripsi ini juga menggunakan penelitian lapangan (field research),

yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti data-data dengan cara melihat

Page 44: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

32

langsung fenomena yang ada dan terjadi di lapangan. Dengan mengumpulkan data

jumlah masyarakat non muslim di Depok yang kemudian membuat kuesioner di

mulai dari data tingkat kecamatan kemudian dikerusutkan ke tingkat kelurahan,

tingkat RW, hingga tingkat yang paling kecil yaitu tingkat RT.

C. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, kuantitatif adalah

sebuah data berupa angka-angka yang bertujuan untuk mencari simpulan umum atas

sebuah fenomena. Jenis data disini menggunakan alat analisis yang bersifat

kuantitatif dengan menggunakan ekonometrik yang menitikberatkan pada pengujian

hipotesis, data yang digunakan harus terukur, dan menghasilkan kesimpulan yang

dapat digeneralisasikan. Disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisis menggungakan statistik.35

Sumber data yang dibagi menjadi 2, yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder.

a. Data primer, adalah yang berupa informasi langsung berasal dari

narasumber, sumber asli ataupun pertama melalui wawancara, serta

informasi dari para responden (masyarakat) melalui kuesioner yang

35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008),

h.7.

Page 45: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

33

dilakukan dengan wawancara aktif.36

Wawancara adalah suatu bentuk

tanya-jawab dengan narasumber dengan tujuan mendapatkan keterangan,

penjelasan, pendapat, fakta, bukti, tentang suatu masalah atau suatu

peristiwa. Di satu pihak, wawancara diidentifikasi untuk menjaring fakta,

data, atau bukti yang akan dijadikan berita dalam suatu media atau

wacana.37

b. Data sekunder, adalah data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal

mencari dan mengumpulkan. Salah satu sumbernya yaitu bersumber dari

kajian pustaka, berupa buku, dokumentasi, laporan-laporan, atau data lain

dalam runtun waktu.38

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.39

Populasi masyarakat Non

Muslim pada penelitian ini adalah warga non muslim Kelurahan Mekar Jaya, Depok.

Dengan jumlah penduduk prianya, yaitu sebanyak 44.648 jiwa dan jumlah penduduk

wanitanya adalah 44.316 jiwa. Jumlah RW nya yaitu sebanyak 31, dan jumlah RT

nya adalah sebanyak 247.

36

Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2006), h.8. 37

JS. Kamdhi, Terampil Berwicara (Jakarta: Grasindo), h.95. 38

Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS (Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2006), h.8. 39

Suranto, Metodologi Dalam Pendidikan Dengan Progrm SPSS (Semarang: Ghyyas Putra,

2009), h.15.

Page 46: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

34

Tabel 3.1

Daftar Masyarakat Berdasarkan Agama 1 Tahun Terakhir

Nama Agama Jumlah

Islam 74.866

Protestan 7.155

Katolik 5.935

Hindu 495

Budha 512

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.40

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik Two Stage Cluster Sampling. Cluster Sampling adalah teknik memilih sebuah

sampel dari kelompok-kelompok unit-unit yang kecil, atau cluster. Populasi dari

cluster merupakan subpopulasi dari total populasi. Unsur-unsur dalam cluster

sifatnya tidak homogen, yang berbeda dengan unit-unit elementer dalam strata.

Dalam teknik Two Stage Cluster Sampling tahap pertama yang dilakukan yaitu

memilih kelompok yang dibentuk pada tingkat pertama dari populasi atau yang biasa

disebut Primary Sampling Unit (PSU) dari total PSU. Kemudian tahap keduanya

yaitu memilih unit elementer dari unit elementer yang ada dalam PSU yang terpilih

40

Suranto, Metodologi Dalam Pendidikan Dengan Progrm SPSS (Semarang : Ghyyas Putra,

2009), h.116.

Page 47: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

35

pada sampling pertama. Dalam hal ini Two Stage Cluster Sampling terdapat dua

tahap sampling. 41

Tahap-tahap pengambilan sample, peneliti secara random memilih psu

sebagai sampel pertama dicari dengan rumus :

Jumlah RW = 31

(fraction) = 10%

1. PSU = 10% x ∑ RW

= 10% x 31

= 3,1 = 3 RW

Maka jumlah psu dalam sampling pertama adalah 3 buah. Kemudian peneliti

menarik secara random 3 buah psu (RW) dari 31 RW yang ada, yaitu : RW 19, RW

21, RW 27. Peneliti kemudian mencari jumlah masyarakat Non Muslim dari tiap RW

yang terpilih dengan melihat data penduduk yang tersedia. Dengan menggunakan

data penduduk yang ada di kantor masing-masing RW, diketahui bahwa :

- RW 19 mempunyai 105 masyarakat Non Muslim.

- RW 21 mempunyai 137 masyarakat Non Muslim.

- RW 27 mempunyai 89 masyarakat Non Muslim

Total masyarakat Non Muslim dalam sampel pertama adalah : 105 + 137+ 89

= 331

41

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.313&315.

Page 48: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

36

Tidak semua masyarakat Non Muslim (331 orang) dijadikan responden.

Tetapi dari sini akan ditarik lagi sampel tahap kedua secara random dan berimbang.

Sampel fraction yang digunakan adalah 15 %, dengan kata lain : (fraction) =

0,15, jumlah masyarakat Non Muslim yang akan menjadi responden adalah

= 0,15 x 105 = 15,75 = 15 untuk RW 19

= 0,15 x 137 = 20,55 = 20 untuk RW 21

= 0,15 x 59 = 8,85 = 8 untuk RW 27

Besar sampel untuk tahap kedua adalah : n = y = ∑ = 15 + 20 + 8 = 43

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dari

kuesioner dan dokumentasi atau bahan pustaka dengan menggunakan metode

kuantitatif, yaitu statistik deskriptif :

a. Kuesioner

Metode kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan

responden merespon daftar pertanyaan atau pernyataan tersebut.42

Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan

42

Husein Umar, Metode Riset Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.114.

Page 49: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

37

pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.43

Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah model tertutup karena jawaban

telah disediakan dan kuesioner akan dijawab oleh warga non muslim Kelurahan

Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya.

b. Dokumentasi atau Bahan Pustaka

Metode dokumentasi atau Bahan Pustaka digunakan untuk mengumpulkan

beberapa informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan

tujuan penelitian, baik dari sumber dokumen yang di publikasikan atau tidak di

publikasikan, buku-buku, jurnal ilmiah, koran, majalah, website dan lain-lain. Dalam

hal ini peneliti akan menggunakan laporan jumlah masyarakat non muslim di Depok

tepatnya dimulai tingkat kecamatan, kemudian dikerucutkan ke tingkat kelurahan,

RW, hingga yang terakhir adalah tingkat RT data yang diambil yaitu Kelurahan

Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya yang kemudian ditarik beberapa sample

masyarakat non muslimnya.

F. Konseptual Variabel Penelitian

Dalam konteks variabel penelitian ini, penulis menentukan variabel yang akan

menjadi aspek-aspek variabel yang nantinya akan diukur, yaitu :

43

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2008),

h.142.

Page 50: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

38

G. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan variabel terikat (dependent variabel), variable

bebas (independent variabel).

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS (Y)

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

Sosial (X1)

Produk (X2)

Pelayanan (X3)

Lokasi (X4)

Syariah (X5)

3. Hipotesis

Produk (X2)

Sosial (X1)

Lokasi (X4)

Syariah (X5)

Pelayanan (X3) Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap

LKMS (Y)

Page 51: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

39

Adapun hipotesis atau dugaan sementara dari permasalahan ini yang dibuat

oleh penulis adalah :

X1 = Sosial

X2 = Produk

X3 = Pelayanan

X4 = Lokasi

X5 = Syariah

Y = Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS, dimana:

Secara Bersama-sama

Ho = Tidak ada hubungan antara Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan

Syariah dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.

Ha = Ada hubungan antara Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan

Syariah dengan Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.

Secara Parsial

Ho = Tidak ada hubungan antara Sosial LKMS dengan Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS.

Ha = Ada hubungan antara Sosial LKMS dengan Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS.

Page 52: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

40

Ho = Tidak ada hubungan antara Produk dengan Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS.

Ha = Ada hubungan antara Produk dengan Respon Masyarakat Non

Muslim terhadap LKMS.

Ho = Tidak ada hubungan antara Pelayanan dengan Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS.

Ha = Ada hubungan antara Pelayanan dengan Respon Masyarakat Non

Muslim terhadap LKMS.

Ho = Tidak ada hubungan antara Lokasi dengan Respon Masyarakat Non

Muslim terhadap LKMS.

Ha = Ada hubungan antara Lokasi dengan Respon Masyarakat Non

Muslim terhadap LKMS.

Ho = Tidak ada hubungan antara Syariah dengan Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS.

Ha = Ada hubungan antara Syariah dengan Respon Masyarakat Non

Muslim terhadap LKMS.

4. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 53: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

41

Uji validitas dan uji reabilitas merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dilakukan

untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur yang digunakan untuk

menyatakan data itu valid.44

Untuk menguji validitas digunakan pendekatan

korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan

dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan

tersebut dinyatakan valid.

Maka dilakukan uji validitas terhadap 43 kuesioner yang telah diisi oleh

responden dengan 25 butir pertanyaan. Suatu pertanyaan dapat dikatakan

valid jika nilai koefisien korelasi positif dan bernilai > 0,20.

Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Sosial

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D2 37.49 29.399 .361 .750

D5 36.79 32.503 .337 .739

D10 35.79 36.931 .227 .748

D9 35.72 34.016 .386 .725

E1 32.98 30.785 .638 .680

E5 32.14 33.313 .500 .708

E6 32.07 31.305 .555 .694

E7 32.30 31.121 .659 .679

44

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), h.12.

Page 54: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

42

Nilai validitas dari tabel 3.2 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected

Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir

pertanyaan D2, D5, D10, D9, E1, E5, E6, dan E7 yang digunakan untuk

mengukur variabel sosial diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai

> 0.20. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Produk

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D6 3.86 .742 .572 .a

D7 4.09 1.086 .572 .a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Nilai validitas dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected

Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir

pertanyaan D6 dan D7 yang digunakan untuk mengukur variabel produk

diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai > 0.20. Sehingga butir-

butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Page 55: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

43

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Pelayanan

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D4 25.53 13.398 .210 .619

D12 25.67 12.606 .357 .572

D13 27.70 14.549 .212 .617

E2 22.42 9.725 .664 .430

E3 22.26 10.814 .249 .643

E4 22.23 10.040 .489 .505

Nilai validitas dari tabel 3.4 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected

Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir

pertanyaan D4, D12, D13, E2, E3, dan E4 yang digunakan untuk mengukur

variabel pelayanan diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai

> 0.20. Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Lokasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D11 4.74 .195 .660 .a

D8 3.47 .683 .660 .a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Nilai validitas dari tabel 3.5 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected

Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir

pertanyaan D11 dan D8 yang digunakan untuk mengukur variabel lokasi

Page 56: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

44

diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai > 0.20. Sehingga butir-

butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Syariah

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D15 8.02 2.309 .517 .666

D16 8.42 1.916 .610 .545

D17 8.30 1.645 .523 .677

Nilai validitas dari tabel 3.6 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected

Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir

pertanyaan D15, D16, dan D17 yang digunakan untuk mengukur variabel

Syariah diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai > 0.20.

Sehingga butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Respon

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

D3 6.88 3.153 .488 .456

D1 7.07 3.352 .430 .542

D18 6.70 3.787 .399 .582

Nilai validitas dari tabel 3.7 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected

Item - Total Correlation. Hasil uji validitas terhadap masing-masing butir

pertanyaan D3, D1, dan D18 yang digunakan untuk mengukur variabel respon

Page 57: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

45

diperoleh nilai koefisien korelasi positif dan bernilai > 0.20. Sehingga butir-

butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Sedangkan reliabilitas merupakan suatu alat ukur yang mempunyai

reliabilitas yang tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam

pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability)

dan dapat diramalkan (predictability). Suatu alat ukur yang mantap tidak

berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat

ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Dari aspek-

aspek di atas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketepatan atau

tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur.45

Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien

Croanbach Alpha. Instrument untuk mengukur masing-masing variabel

dikatakan reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0.60.

Tabel 3.8 Uji Reliabilitas

No Variabel Croanbach

Alpha Keterangan

1 Sosial 0.742 Reliabel

2 Produk 0.719 Reliabel

3 Pelayanan 0.616 Reliabel

4 Lokasi 0.708 Reliabel

5 Syariah 0.718 Reliabel

6 Respon 0.629 Reliabel

45

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h.133.

Page 58: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

46

Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa perhitungan ke-6 variabel di atas

nilai Croanbach Alpha nya > 0.60. Hal ini dapat dikatakan semua item

variabel pertanyaan baik variabel dependent maupun variabel independent

adalah reliabel karena nilai Croanbach Alpha yang didapat lebih dari 0.60.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan pengujian prasyarat

analisis regresi dalam stastistik parametrik. Karena dalam penggunaan

statistik parametric, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel

penelitian yang akan dianalisis harus membentuk distribusi normal. Dalam

penelitian ini dilakukan uji heterokedastisistas, uji normalitas data, dan

autokorelasi.

a. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedatisitas menujukkan bahwa varians variabel tidak sama

untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas karena

data cross section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedag

dan besar). Untuk melihat adanya problem heterokedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Cara menganalisisnya yaitu :

Page 59: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

47

Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur

seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka

mengindikasikan terdapat heterokedatisitas.

Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengidentifikasi tidak terjadi

heterokedastisitas.

b. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Untuk mengetahui bentuk kenormalan distribusi data salah satu cara

yang dapat kita gunakan yaitu grafik distribusi dengan ketentuan, data

terdistribusi secara normal akan mengikuti pola distribusi normal dimana

bentuk grafiknya mengikuti bentuk lonceng. Selain itu uji normalitas data

dilakukan pula dengan melihat hasil grafik P Plot, yaitu :

Jika titik-titiknya mendekati garis diagonal berarti memenuhi asumsi

Normal.

Jika titik-titiknya menjauhi garis diagonal berarti tidak memenuhi asumsi

Normal.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan menguji tentang ada tidaknya korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada

persamaan regresi linier. Problem autokorelasi mungkin terjadi pada data time

Page 60: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

48

series (data runtut waktu), sedangkan pada data crossection (silang waktu)

masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik selayaknya bebas

dari autokorelasi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam

model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah pengujian uji

Durbin-Watson (uji DW). Nilai Uji statistik Durbin-Watson berkisar antara 0

dan 4. Sebagai pedoman umum, bila nilai uji statistik Durbin-Watson < 1 atau

> 3, maka residuals atau error dari model regresi berganda terjadi

autokorelasi.46

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua

atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi

variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas mauoun

veriabel terikat harus berskala interval.

Y = + + + … +

Y = Variabel tetap

= Intercept / konstanta. Menerangkan jika nilai , = 0,

maka nilai Y sebesar Intercept / konstanta

46 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006), h.248.

Page 61: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

49

, = Koefisien variabel (parameter). Menerangkan besarnya

pengaruh terhadap naik turunnya Y dipengaruhi nilai

koefisien

, = Variabel bebas

H. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R Square ( ))

Merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketetapan

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam

suatu persamaan regresi. Nilai akan berkisar 0 sampai 1. Apabila nilai

= 1 menunjukkan bahwa 100% total variasi diterangkan oleh varian

persamaan regresi, atau variabel bebas mampu menerangkan variabel

terikat. Sebesar 100% sebaliknya apabila nilai = 0 menunjukkan bahwa

tidak ada total varian yang diterangkan oleh varian bebas dari persamaan

regresi baik X1, X2, X3, dst. Nilai koefisien determinasi dikatakan baik

apabila > 0,5 menunjukkan variabel bebas dapat menjelaskan variabel

terikat dengan baik atau kuat, = 0,5 dikatakan sedang dan < 0,5 relatif

kurang baik. Hal ini disebabkan mungkin salah satu diantaranya adalah

spesifikasi model yang salah yaitu pemilihan variabel yang kurang tepat

atau pengukuran yang tidak akurat.

b. Uji T (Pengujian Secara Parsial)

Page 62: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

50

Di gunakan untuk mengetahui apakah suatu variable independent

secara parsial berpengaruh nyata atau tidak nyata terhadap variable

dependent. Dengan menggunakan uji T, rumusan hipotesis yang akan diuji

adalah:

- Ho : o = 1 = 2 = 0

Variable bebas secara parsial berpengaruh tidak nyata terhadap

variable terikat (taraf nyata 5% untuk ilmu sosial).

- Ha : o = 1 = 2 = 0

Variable bebas secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap

variable terikat (taraf nyata 5% untuk ilmu sosial).

Dari hasil pengolahan data melalui SPSS, maka uji t dapat diukur dari

tabel. Ketentuannya yaitu:

- Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

- Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima.47

c. Uji F (Pengujian Secara Bersama-sama)

Digunakan untuk melihat apakah variable independent mampu secara

bersama-sama menjelaskan variable dependent. Dengan menggunakan uji

F, rumusan hipotesis yang akan diuji adalah:

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika F hitung < F tabel, maka Ho doterima Ha ditolak

47

Ety Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Madjid Latief, Metode Penelitian Bisnis : Dengan

Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h.118-123.

Page 63: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

51

Ho = Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah secara bersamaan

tidak berpengaruh signifikan pada Respon Masyarakat Non Muslim

terhadap LKMS.

Ha = Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah secara bersamaan

berpengaruh signifikan pada Respon Masyarakat Non Muslim terhadap

LKMS.

Page 64: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

52

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

A. Profil Responden

Total kuesioner yang direspon dan dapat digunakan untuk mengolah data

sebanyak 43 kuesioner yaitu 100% dari total kuesioner yang disebar. Berdasarkan

jenis kelaminnya kuesioner ini terbagi menjadi 2, yaitu Laki-laki dan perempuan. Data

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia disajikan pada gambar 4.1

sebagai berikut :

Gambar 4.1

Jenis Kelamin dan Usia

Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian

ini terdapat 19 orang laki-laki atau 44,2% dan 23 orang perempuan atau 55,8%.

0

1

2

3

4

5

6

Laki-laki

Perempuan

Page 65: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

53

Dimana didapatkan bahwa responden berusia 20 tahun kebawah berjumlah 3 orang

terdiri dari 0 laki-laki dan 3 perempuan, responden yang berusia 21-25 tahun

berjumlah 6 orang terdiri dari 1 laki-laki dan 5 perempuan, responden yang berusia

26-30 tahun berjumlah 8 orang terdiri dari 3 laki-laki dan 5 perempuan, responden

yang berusia 31-35 tahun berjumlah 8 orang terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan,

responden yang berusia 36-40 tahun berjumlah 7 orang terdiri dari 6 laki-laki dan 1

perempuan, responden yang berusia 41-45 tahun berjumlah 1 orang terdiri dari 1 laki-

laki dan 0 perempuan, responden 46-50 tahun berjumlah 2 orang terdiri dari 0 laki-

laki dan 2 perempuan, responden yang berusia 51 tahun ke atas berjumlah 8 orang

terdiri dari 6 laki-laki dan 2 perempuan.

Data responden berdasarkan pendidikannya dalam gambar 4.2 dibawah ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2

Pendidikan

1 1

25 7

9

Pendidikan

SD

SMP

SMA

D3

S1

Page 66: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

54

Tingkat pendidikan responden berdasarkan gambar 4.2 terdiri dari 1 orang

yang tamat SD (Sekolah Dasar), 1 orang tamat SMP (Sekolah Menengah Pertama),

25 orang responden yang SMA (Sekolah Menengah Dasar), 7 orang responden tamat

D3 (Diploma), 9 orang responden yang tamat hingga S1 (Sarjana). Dalam bidang

pekerjaan, data responden terbagi menjadi 7 kelompok yaitu pensiunan, mahasiswa,

ibu rumah tangga, buruh, karyawan swasta, pegawai negri, dan wiraswasta yang

tertera dalam gambar 4.3 di bawah ini :

B. Hasil Kuesioner

1. Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dipengaruhi

faktor Sosial

Berdasarkan lampiran 1.1, 2.3% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh LKMS sangat menarik, 27.9%

promosi yang telah dilakukan oleh LKMS menarik, 18.6% promosi yang telah

dilakukan oleh LKMS cukup menarik, 18.6% promosi yang telah dilakukan oleh

LKMS tidak menarik, dan 32.6% promosi yang telah dilakukan oleh LKMS sangat

tidak menarik. Dapat kita simpulkan bahwa variasi promosi yang dilakukan oleh

LKMS cenderung monoton dan tidak bervariatif.

Berdasarkan lampiran 1.2, dapat dilihat bahwa 39.5% LKMS tidak pernah

melakukan promosi terhadap Masyarakat Non Muslim di Depok, 16.3% LKMS

melakukan promosinya dalam jangka waktu setiap 7-12 bulan, sebesar 11.6% LKMS

melakukan promosinya setiap 2-6 bulan, dan sebesar 16.3% LKMS melakukan

Page 67: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

55

promosinya dalam jangka waktu setiap 1 bulan, dan 1 minggu ke masing-masing

wilayah tertentu di Depok. Bila dikaitkan dengan lampiran 1.1 dan lampiran 1.2 dapat

disimpulkan bahwa minimnya informasi Masyarakat Non Muslim di Depok tentang

hadirnya LKMS salah satu faktornya yaitu faktor promosi yang kurang ke masing-

masing wilayah di Depok, periode waktu promosi yang kurang, dan kurang

variatifnya promosi yang dilakukan LKMS.

Tabel 4.3 Sistem Syariat Islam yang Diterapkan LKMS

Sistem Syariat Islam yang Diterapkan LKMS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Sesuai 2 4.7 4.7 4.7

Tidak Sesuai 5 11.6 11.6 16.3

Ragu-ragu 10 23.3 23.3 39.5

Sesuai 20 46.5 46.5 86.0

Sangat Sesuai 6 14.0 14.0 100.0

Total 43 100.0 100.0

Dari tabel di atas menunjukkan 2 Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan sistem yang diterapkan LKMS sangat tidak sesuai dengan syariat Islam,

5 Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan sistem yang diterapkan LKMS

tidak sesuai dengan syariat Islam, 10 Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan

ragu-ragu, 20 Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan sistem yang diterapkan

LKMS sesuai dengan syariat Islam, dan 6 Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan sistem yang diterapkan LKMS sangat sesuai dengan syariat Islam. Dari

hasil tertinggi yaitu 20 Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan sistem yang

diterapkan LKMS sesuai dengan syariat Islam hal ini menunjukkan bahwa sistem

Page 68: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

56

yang sesuai dengan syariat Islam sudah menyebar luas dan dapat dirasakan pula oleh

Masyarakat Non Muslim di Depok.

Berdasarkan lampiran 1.3, menunjukkan bahwa 7% masyarakat Non Muslim

di Depok menyatakan bahwa pendapatan yang mereka dapatkan sangat penting untuk

ditabung, 67.4% pendapatan Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa

pendapatan mereka penting untuk ditabung, dan 25.6% pendapatan Masyarakat Non

Muslim di Depok menyatakan bahwa pendapatan mereka cukup penting untuk

ditabung.

Berdasarkan Lampiran 1.4, menunjukkan bahwa 2.3% Masyarakat Non

Muslim di Depok menyatakan bahwa menabung itu tidak penting, 18.7% menyatakan

cukup penting, 65.1% menyatakan penting, dan 13.9% menyatakan sangat penting.

Bila hasil dari gambar 4.5 dan 4.6 dihubungkan bahwa sebagian besar Masyarakat

non Muslim di Depok mengetahui betapa pentingnya arti menabung bagi mereka

dimulai dari 67.4% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa

pendapatan mereka penting untuk ditabung, dan 65.1% Masyarakat Non Muslim

menyatakan bahwa menabung bagi mereka adalah hal yang penting. Dalam

kesinambungan antara kedua lampiran di atas menunjukkan bahwa kesempatan

LKMS dalam menghimpun dana berupa tabungan dari Masyarakat Non Muslim di

Depok adalah besar peluangnya karena dapat kita lihat tingginya presentase

pendapatan yang ditabung dan kesadaran menabung yang dilakukan oleh Masyarakat

Non Muslim di Depok.

Page 69: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

57

2. Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dipengaruhi

faktor Produk

Tabel 4.4 Kalangan Promosi Produk

Kalangan Promosi Produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 7.0 7.0 7.0

Ragu-ragu 3 7.0 7.0 14.0

Setuju 21 48.8 48.8 62.8

Sangat Setuju 16 37.2 37.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

Tabel di atas berdasarkan penelitian bahwa 3 responden Masyarakat Non

Muslim di Depok sangat tidak setuju bahwa promosi produk yang dilakukan LKMS

ke berbagai kalangan dari kalangan bawah hingga kalangan atas, 3 responden

menyatakan ragu-ragu, 21 responden menyatakan setuju, dan 16 responden

menyatakan sangat setuju. Berdasarkan kesimpulan yang didapat responden

Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa LKMS telah melakukan

promosi produk hingga keseluruh kalangan, yakni tidak hanya kalangan atas namun

hingga kekalangan bawah yang dimana target masyarakat bawahlah yang menjadi

sasaran utama LKMS.

Berdasarkan lampiran 1.5, bahwa 2.3% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan bahwa produk-produk yang ditawarkan LKMS sangat tidak sesuai

dengan kebutuhan nasabah, 30.2% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan

Page 70: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

58

ragu-ragu, 44.2% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan sesuai, dan 23.3%

orang responden Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan sangat sesuai.

3. Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dipengaruhi

faktor Pelayanan

Berdasarkan lampiran 1.6, 2.3% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan bahwa LKMS memiliki teknologi yang sangat tidak canggih, 11.6%

Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa LKMS memiliki teknologi

yang tidak canggih, 23.3% Masyarakat Non Muslim ragu-ragu, 46.5% orang

Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa LKMS memiliki teknologi

yang canggih, dan 16.3% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa

LKMS memiliki teknologi yang sangat canggih. Dari hasil tabel di atas dapat

dsimpulkan bahwa Masyarakat Non Muslim di depok menyetujui dan mengakui

bahwa LKMS telah memiliki teknologi yang canggih dalam melakukan transaksi

ataupun dalam menjalankan operasionalnya.

Berdasarkan lampiran 1.7, 16.3% Masyarakat Non Muslim di Depok tidak

setuju LKMS mempunyai pelayanan yang baik, 32.6% Masyarakat Non Muslim di

Depok ragu-ragu, 37.2% Masyarakat Non Muslim di Depok setuju LKMS

mempunyai pelayanan yang baik, dan 14% Masyarakat Non Muslim di Depok sangat

setuju LKMS mempunyai pelayanan yang baik.

Page 71: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

59

Gambar 4.5 Kecepatan dan Ketepatan Karyawan terhadap Nasabah

Berdasarkan gambar di atas 2.4% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan bahwa pegawai LKMS memberikan pelayanan yang sangat tidak cepat

dan tepat terhadap nasabah, 30.2% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan

bahwa pegawai LKMS memberikan pelayanan yang cukup cepat dan tepat terhadap

nasabah, 55.8% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa pegawai

LKMS memberikan pelayanan yang cepat dan tepat terhadap nasabah, dan 11.6%

Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa pegawai LKMS memberikan

pelayanan yang sangat cepat dan tepat terhadap nasabah.

2,4%

30,2%

55,8%

11,6%

Kecepatan dan Ketepatan Karyawan terhadap Nasabah

Sangat Tidak Cepat danTepat

Cukup Cepat dan Tepat

Cepat dan Tepat

Sangat Cepat dan Tepat

Page 72: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

60

Gambar 4.6 Keprofesionalan Pegawai LKMS

Berdasarkan gambar di atas 2.4% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan bahwa pegawai LKMS tidak profesional, 32.5% Masyarakat Non

Muslim di Depok menyatakan bahwa pegawai LKMS cukup profesional, 51.2%

Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa pegawai LKMS professional,

dan 13.9% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan bahwa pegawai LKMS

sangat profesional. Berdasarkan lampiran 1.6, lampiran 1.7, gambar 4.6, dan gambar

4.7 dapat disimpulkan bahwa pegawai LKMS mampu memberikan pelayanan yang

baik terhadap nasabahnya dan mampu diimbangi dengan kecepatan dan ketepatan

dalam bekerja. Sehingga dapat kita nilai bahwa pegawai LKMS mempunyai kinerja

yang profesional dalam bekerja dan dalam memberikan pelayanan kepada

nasabahnya yang didukung pula dengan teknologi canggih yang dimiliki LKMS

sehingga pelayanan yang diberikan mampu semaksimal mungkin.

2,4%

32,5%

51,2%

13,9%

Keprofesionalan Pegawai LKMS

Tidak Profesional

Cukup Profesional

Profesional

Sangat Profesional

Page 73: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

61

4. Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dipengaruhi

faktor Lokasi

Berdasarkan lampiran 1.8 menunjukkan bahwa 20.9% Masyarakat Non

Muslim di Depok tidak setuju bahwa lokasi LKMS mudah dijangkau dengan

kendaraan umum, 11.6% Masyarakat Non Muslim di Depok ragu-ragu bahwa lokasi

LKMS mudah dijangkau dengan kendaraan umum, dan 67.4% Masyarakat Non

Muslim di Depok sangat setuju bahwa lokasi LKMS mudah dijangkau dengan

kendaraan umum.

Lampiran 1.9 menunjukkan bahwa 25.6% Masyarakat Non Muslim di Depok

setuju bahwa lokasi LKMS mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi, dan 74.4%

Masyarakat Non Muslim di Depok sangat setuju bahwa lokasi LKMS mudah

dijangkau dengan kendaraan pribadi. Dari hasil kesimpulan tabel di atas adalah lokasi

kantor LKMS masih lebih mudah dijangkau lokasinya oleh nasabah dengan

menggunakan kendaraan pribadi.

5. Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dipengaruhi

faktor Syariah

Page 74: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

62

Tabel 4.7 LKMS dari Sudut Pandang Agama

Berdasarkan tabel di atas 46.5% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan sangat setuju memilih LKMS tidak berdasarkan sudut pandang agama,

41.9% Masyarakat Non Muslim di Depok menyatakan setuju memilih LKMS tidak

berdasarkan sudut pandang agama, dan 11.6% Masyarakat Non Muslim di Depok

menyatakan ragu-ragu.

Berdasarkan lampiran 1.10 32.6% Masyarakat Non Muslim menyatakan ragu-

ragu bahwa LKMS sudah terbebas dari sistem bunga, 39.5% Masyarakat Non

Muslim di Depok setuju bahwa LKMS sudah terbebas dari sistem bunga, dan 27.9%

Masyarakat Non Muslim di Depok sangat setuju bahwa LKMS sudah terbebas dari

sistem bunga.

46,5%

41,9%

11,6%

LKMS dari Sudut Pandang Agama

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Page 75: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

63

6. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedatisitas menujukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk

semua pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut Homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas karena data cross section

memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

Salah satu cara untuk melihat problem heterokedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot . Cara menganalisisnya:

a.) Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur

seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka

mengindikasikan terdapat heterokedatisitas.

b.) Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengidentifikasi tidak terjadi

heterokedastisitas.

Page 76: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

64

Gambar 4.8 Heterokedastisitas

Gambar tabel diatas menunjukkan bahwa penyebaran nilai – nilai residual

menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y, dan terlihat plot yang

terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan

tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

b. Uji Normalitas

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.

Untuk mengetahui bentuk kenormalan distribusi data salah satu cara yang dapat kita

gunakan yaitu grafik distribusi dengan ketentuan, data terdistribusi secara normal

akan mengikuti pola distribusi normal dimana bentuk grafiknya mengikuti bentuk

lonceng. Selain itu uji normalitas data dilakukan pula dengan melihat hasil grafik P

Plot, yaitu :

Page 77: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

65

Jika titik-titiknya mendekati garis diagonal berarti memenuhi asumsi

Normal.

Jika titik-titiknya menjauhi garis diagonal berarti tidak memenuhi asumsi

Normal.

Gambar 4.9 Normalitas

Berdasarkan gambar tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P Plot terletak

disekitar garis diagonal. P Plot tidak menyimpang jauh dari garis diagonal, sehingga

bisa diartikan bahwa distribusi data adalah normal, sehingga bisa dilakukan regresi

dengan model linier berganda.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan menguji tentang ada tidaknya korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi

linier. Problem autokorelasi mungkin terjadi pada data time series (data runtut

Page 78: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

66

waktu), sedangkan pada data crossection (silang waktu) masalah autokorelasi jarang

terjadi. Model regresi yang baik selayaknya bebas dari autokorelasi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model

regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah pengujian uji Durbin-

Watson (uji DW). Nilai Uji statistik Durbin-Watson berkisar antara 0 dan 4. Sebagai

pedoman umum, bila nilai uji statistik Durbin-Watson < 1 atau > 3, maka residual

atau error dari model regresi berganda terjadi autokorelasi.

Tabel 4.10 Uji Autokorelasi

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .708a .501 .434 .6952938 1.142

a. Predictors: (Constant), SKORSYARIAH, SKORPELAYANAN, SKORPRODUK, SKORLOKASI, SKORSOSIAL

b. Dependent Variable: SKORRESPON

Sebagaimana teori di atas Durbin Watson, dari hasil pengujian dengan

menggunakan uji Durbin Watson atas residual persamaan regresi diperoleh angka d

hitung sebesar 1.142, disini berarti bahwa model regresi berganda dikatakan tidak

terjadi autokorelasi.

7. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R Square ( ))

Merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketetapan hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi.

Page 79: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

67

Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R Square ( ))

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .708a .501 .434 .6952938 1.142

a. Predictors: (Constant), SKORSYARIAH, SKORPELAYANAN, SKORPRODUK, SKORLOKASI, SKORSOSIAL

b. Dependent Variable: SKORRESPON

Berdasarkan tabel 4.12 di atas nilai ) sebesar 0.501, maka variasi Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS yang dapat dijelaskan oleh model sebesar

50.1% dan sisanya sebesar 49.9% dijelaskan oleh faktor lain di luar faktor Sosial

), Produk ), Pelayanan ), Lokasi ), dan Syariah ). Atau dengan

kata lain Variabel Independent (Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah)

secara keseluruhan menyumbang atau berkontribusi terhadap variabel dependent

(Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS) sebesar 50.1% dan sisanya

sebesar 49.9% dari variabel lain yang tidak dimasukkan dan diteliti dalam persamaan

tersebut.

b. Uji T (Pengujian Secara Parsial)

Di gunakan untuk mengetahui apakah suatu variable independent secara

parsial berpengaruh nyata atau tidak nyata terhadap variable dependent. Dari hasil

pengolahan data melalui SPSS, maka uji t dapat diukur dari tabel. Ketentuannya

yaitu:

- Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

- Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima.

Page 80: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

68

Tabel 4.12 Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .109 1.134 .096 .924

SKORSOSIAL .632 .251 .547 2.516 .016 .285 3.504

SKORPRODUK -.093 .136 -.085 -.689 .495 .877 1.141

SKORPELAYANAN .136 .273 .098 .498 .621 .350 2.861

SKORLOKASI .241 .226 .152 1.069 .292 .664 1.505

SKORSYARIAH .127 .174 .090 .732 .469 .887 1.127

a. Dependent Variable: SKORRESPON

Dalam uji t satu sisi dengan alpha 0.05 ditemukan bahwa nilai dari t table

adalah (2,026) diperoleh dari tabel distribusi n= 43, k= 6 sehingga diperoleh

df = (n-k) dengan taraf nyata 5% dan uji dua arah, sedangkan pada kelima variabel

independent tersebut setelah diuji menghasilkan hasil sebagai berikut :

a) Pada variabel Sosial ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar

2.516, karena t hitung > t tabel maka artinya adalah variabel Sosial

berpengaruh secara nyata terhadap Respon Masyarakat Non Muslim terhadap

LKMS.

b) Pada variabel Produk ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar

-0.689, karena t hitung < t tabel maka artinya adalah variabel Produk mampu

mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara

parsial namun secara tidak nyata.

c) Pada variabel Pelayanan ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah

sebesar 0.498, karena t hitung < t tabel maka artinya adalah variabel

Page 81: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

69

Pelayanan mampu mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap

LKMS secara parsial namun secara tidak nyata.

d) Pada variabel Lokasi ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar

1.069, karena t hitung < t tabel maka artinya adalah variabel Lokasi mampu

mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara

parsial namun secara tidak nyata.

e) Pada variabel Syariah ditemukan bahwa nilai dari t hitungnya adalah sebesar

0.732, karena t hitung < t tabel maka artinya adalah variabel Syariah mampu

mempengaruhi Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS secara

parsial namun secara tidak nyata.

c. Uji F (Pengujian Secara Bersama-sama)

Digunakan untuk melihat apakah variable independent mampu secara

bersama-sama menjelaskan variable dependent. Dengan menggunakan uji F, rumusan

hipotesis yang akan diuji adalah:

- Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

- Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima Ha ditolak

Tabel 4.13 Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 17.979 5 3.596 7.438 .000a

Residual 17.887 37 .483

Total 35.866 42

a. Predictors: (Constant), SKORSYARIAH, SKORPELAYANAN, SKORPRODUK, SKORLOKASI, SKORSOSIAL

b. Dependent Variable: SKORRESPON

Page 82: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

70

Dalam analisis varian hasil dari uji F ditemukan bahwa nilai F tabel adalah

2,47 diperoleh dari tabel nilai kritis distribusi dengan n= 43, k= 6 didapat derajat

pembilang = (k-1) dan derajat penyebut = (n-k) sedangkan nilai F hitung sebesar

7.438 dengan begitu maka F hitung > F tabel dapat dikatakan bahwa kelima variabel

independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependentnya yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS.

8. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau

lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat

dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas mauoun veriabel terikat harus

berskala interval.

Tabel 4.14 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .109 1.134 .096 .924

SKORSOSIAL .632 .251 .547 2.516 .016 .285 3.504

SKORPRODUK -.093 .136 -.085 -.689 .495 .877 1.141

SKORPELAYANAN .136 .273 .098 .498 .621 .350 2.861

SKORLOKASI .241 .226 .152 1.069 .292 .664 1.505

SKORSYARIAH .127 .174 .090 .732 .469 .887 1.127

a. Dependent Variable: SKORRESPON

Page 83: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

71

Persamaan regresi yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah sebagai

berikut :

Y = 0.109 + 0.632 – 0.093 + 0.136 + 0.241 + 0.127

Dimana :

X1 = Sosial

X2 = Produk

X3 = Pelayanan

X4 = Lokasi

X5 = Syariah

Y = Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS

Interpretasi regresi linier berganda :

1) 0.109 (Respon Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS)

Ketika Sosial, Produk, Pelayanan, Lokasi, dan Syariah = 0, maka Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS akan mengalami kenaikan sebesar

0.109.

2) 0.632 ( (Sosial)

Ketika tingkat Sosial ) naik satu-satuan dan tingkat Produk ),

Pelayanan ), Lokasi ), dan Syariah ) tetap maka nilai Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.632 kali.

Page 84: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

72

Tingkat Sosial berpengaruh positif terhadap Respon Masyarakat Non Muslim

terhadap LKMS, setiap kenaikan variabel Sosial maka Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.632.

3) -0.093 ) (Produk)

Ketika tingkat Produk ) naik satu-satuan dan tingkat Sosial ),

Pelayanan ), Lokasi ), dan Syariah ) tetap maka nilai Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS akan turun sebesar 0.093 kali.

Nilai produk berpengaruh negatif terhadap Respon Masyarakat Non Muslim

terhadap LKMS, setiap kenaikan variabel Produk maka Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS akan turun sebesar 0.093.

4) 0.136 ( (Pelayanan)

Ketika tingkat Pelayanan ) naik satu-satuan dan tingkat Sosial ),

Produk ), Lokasi ), dan Syariah ) tetap maka nilai Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.136 kali.

Tingkat Pelayanan berpengaruh positif terhadap Respon Masyarakat Non

Muslim terhadap LKMS, setiap kenaikan variabel Pelayanan maka Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.136.

5) 0.241 ( (Lokasi)

Page 85: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

73

Ketika nilai Lokasi ) naik satu-satuan dan tingkat Sosial ), Produk

), Pelayanan ), dan Syariah ) tetap maka nilai Respon

Masyarakat Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.241 kali.

Nilai Lokasi berpengaruh positif terhadap Respon Masyarakat Non Muslim

terhadap LKMS, setiap kenaikan variabel Lokasi maka Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.241.

6) 0.127 ) (Syariah)

Ketika nilai Syariah ) naik satu-satuan dan tingkat Sosial ), Produk

), Pelayanan ), dan Lokasi ) tetap maka nilai Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.127 kali.

Nilai Syariah berpengaruh positif terhadap Respon Masyarakat Non Muslim

terhadap LKMS, setiap kenaikan variabel Syariah maka Respon Masyarakat

Non Muslim terhadap LKMS akan naik sebesar 0.127.

Page 86: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

74

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan RESPON MASYARAKAT NON

MUSLIM TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS)

Study Kasus pada Masyarakat Non Muslim di Depok dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Secara teoritis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi respon masyarakat

non muslim adalah faktor sosial, produk, pelayanan, lokasi, dan syariah.

Namun faktor yang paling dominan dan paling utama yang mempengaruhi

respon masyrakat non muslim di Depok adalah faktor sosial. Dimana

faktor ini merupakan faktor yang berkaitan dengan antar manusia. Di

dalamnya termasuk hal-hal yang berkaitan dengan promosikan produk-

produk LKMS, maupun mempromosikan LKMS itu sendiri kepada

masyarakat, dan lain sebagainya.

2. Variabel sosial, produk, pelayanan, lokasi, dan syariah secara bersama-

sama memberikan kontribusi terhadap respon masyarakat non muslim di

Depok.

3. Jika dilihat dari Koefisien Determinasi (R Square ( ) presentase

pengaruh variabel faktor sosial, faktor produk, faktor pelayanan, faktor

lokasi, dan faktor syariah terhadap respon masyarakat non muslim di

Page 87: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

75

Depok sebesar 50.1% dan sisanya sebesar 49.9% dijelaskan oleh faktor

lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel faktor sosial, faktor

produk, faktor pelayanan, faktor lokasi, dan faktor syariah berpengaruh

secara signifikan terhadap respon masyarakat non muslim di Depok.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka

diajukan beberapa saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan LKMS di

Depok, yaitu :

1. Mengingat variabel tertinggi yang mempengaruhi respon masyarakat non

muslim di Depok adalah faktor sosial. Untuk itu penulis menyarankan

LKMS untuk mempertahankan intensitas LKMS dalam bersosialisasi

kepada masyarakat dalam hal melakukan pengenalan produk-produk

LKMS maupun pengenalan LKMS itu sendiri. Agar LKMS dapat dikenal

ke seluruh masyarakat di Depok dan bukan hanya sekedar menjadi salah

satu lembaga keuangan Islam yang dikenal saja, namun LKMS dapat

menjadi salah satu lembaga Islam yang dibutuhkan masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari mereka.

2. Pelayanan kepada nasabah harus diperhatikan dan ditingkatkan lagi, ini

bisa dilakukan dengan penambahan petugas counter pada jam-jam sibuk,

fasilitas tempat parkir yang lebih luas dan berada ditempat yang teduh,

penempatan lokasi kantor yang strategis dan juga meningkatkan

Page 88: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

76

penampilan serta sikap karyawan. Ini sangat penting karena pelayanan

merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang tidak terlalu tinggi.

3. Promosi dan pengembangan inovatif produk harus lebih ditingkat lagi

agar LKMS mampu menciptakan produk-produk yang unggul dan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, sehingga produk-produk LKMS mampu

bersaing dengan produk-produk perbankan dan mampu menarik nasabah

lebih banyak lagi tidak hanya dari kaum muslim namun juga dari kalangan

non muslim.

Page 89: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

77

DAFTAR PUSTAKA

Wirdyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta : Kencana

Prenada Media, 2005

Ahmad Rodoni, Zikrul Hakim. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Zikrul Hakim,

2008

Hamidi, M. Luthfi. Jejak-jejak Ekonomi Syariah. Jakarta : Senayan Abadi Publishing,

2003

Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketting. Bandung:

PT Mizan Pustaka, 2006

Ali, Zaenudin. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika, 2008

Antonio, M. Syafi’i. Bank Syari’ah: dari Teori dan Praktek. Jakarta: Gema Insani

Press, Cet. I, 2001

J.P.Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers, 2006

Sarwono, Jonathan. Pintar Menulis Karya Ilmiah : Kunci Sukses dalam Menulis

Ilmiah. Yogyakarta : Andi Offset, 2010

Walgito, Bimo Pengantar Psikologi Umum. Yogya : Universitas Gajah mada, 1996

Sunaryo. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC, 2002

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam; Penguatan Peran LKM

dan UKM di Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers, 2009

Usman, Rachmadi. Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2003

Karnaen Perwataatmadja, dan M. Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam.

Yogyakarta : PT. Dana Bakti Prima Yasa, 1999

Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam Dan Lembaga-lembaga Terkait,

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996

Azra, Azyumardi. Berderma Untuk Semua : Wacana dan Praqktik Filantropi Islam.

Jakarta : Teraju, 2003

Page 90: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

78

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)

Kusuma, Hadi. Hukum Koperasi Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2002

Hamid, Syamsul Rijal. Buku Pintar Agama Islam. Jakarta : Cahaya Islam, 2003

Zulkifli, Sunarto. Panduan Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta : Zikrul Hakim,

2003

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2008

Sarwono, Jonathan. Analisis Data Penelitian Dengan Menggunakan SPSS.

Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006

JS. Kamdhi. Terampil Berwicara. Jakarta : Grasindo

Suranto. Metodologi Dalam Pendidikan Dengan Progrm SPSS. Semarang :Ghyyas

Putra, 2009

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2011

Umar, Husein. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005

Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006

Ety Rochaety, Ratih Tresnati, Abdul Madjid Latief, Metode Penelitian Bisnis :

Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana Media, 2007 Sarjanaku.com.”Bank Syariah Pengertian Prinsip Tujuan Fungsi Perkembangan Menurut

Para Ahli”. Artikel ini diakses pada 24 April 2013 dari http://www.sarjanaku.com.

Akuntansi Syariah. “Asas Transaksi Syariah”. Artikel ini diakses pada 30 april 2013 dari

http://almawadah.or.id. Wikipedia.”Riba”.Artikel ini diakses pada 27 april 2013 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Riba.

Page 91: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

79

Binti Innayatuz Zahra.”Peranan LKMS Serta Pengaruhnya terhadap UMKM Sebagai

Penggerak Perekonomian di Indonesia”. Artikel ini diakses pada 29 April 2013 dari

http://nayyasemangat.blogspot.com/2012/10/peranan-lembaga-keuangan-mikro-

syariah.html.

Psychologymania. “Pengertian Respon”. Artikel ini diakses pada 28 Mei 2013 dari

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-respon.html.

Binti Innayatuz Zahra.”Six Model Integrated Sebagai Solusi Interaktif Pengaruh Media

Massa terhadap Kepribadian Remaja Indonesia”. Artikel ini diakses pada 05 mei

2013 dari http://nayyasemangat.blogspot.com.

Majan Naaii.”Ciri-Ciri LKMS”. Artikel in diakses pada 19 Mei 2013 dari

majannaii.blogspot.com.

Tunge.”Ciri-Ciri Baitul Maal dan Baitul Tamwil”. Artikel ini diakses pada 19 Mei 2013 dari

http://tunge.wordpress.com.

BMT Universitas Muhammadiyah. Artikel ini diakses pada 10 Mei 2013 dari

http://bmtuniversitasmuhammadiyahjakarta.blogspot.com.

Fakta Biru.”Hukum Koperasi Syariah”. Artikel ini diakses pada 10 mei 2013 dari

http://fatabiruuu89.blogspot.com.

Muh Shodiq,”Koperasi Syariah”, diakses pada 10 mei 2013 dari http://just-for-

duty.blogspot.com.

Page 92: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Kemenarikan Promosi LKMS

Lampiran 1.2 Periode Promosi LKMS

2,3%

27,9%

18,6% 18,6%

32,6%

Kemenarikan Promosi LKMS

Sangat Menarik

Menarik

Cukup Menarik

Tidak Menarik

Sangat Tidak menarik

39,5%

16,3%

11,6%

16,3%

16,3%

Periode Promosi LKMS

Tidak Pernah

7-12 bulan

2-6 bulan

1 bulan

1 minggu

Page 93: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Lampiran 1.3 Pendapatan yang Ditabung

Lampiran 1.4 Tingkat Menabung

7,0%

67,4%

25,6%

Pendapatan yang Ditabung

Sangat Penting

Penting

Cukup Penting

2,3% 18,7%

65,1%

13,9%

Tingkat Menabung

Tidak Penting

Cukup Penting

Penting

Sangat Penting

Page 94: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Lampiran 1.5 Produk yang Ditawarkan LKMS

Lampiran 1.6 Teknologi yang Dimiliki LKMS

23,3%

44,2%

30,2%

2,3%

Sales

Sangat Sesuai

Sesuai

Ragu-ragu

Sangat Tidak Sesuai

2,3% 11,6%

23,3%

46,5%

16,3%

Teknologi yang Dimiliki LKMS

Sangat Tidak Canggih

Tidak Canggih

Ragu-ragu

Canggih

Sangat Canggih

Page 95: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Lampiran 1.7 Pelayanan Baik Pegawai LKMS

Lampiran 1.8 Lokasi LKMS Dijangkau dengan Kendaraan Umum

14,0%

37,2

32,6

16,3

Sales

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak Setuju

67,4%

11,6%

20,9%

Lokasi LKMS Dijangkau dengan Kendaraan Umum

Setuju

Ragu-ragu

Tidak Setuju

Page 96: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Lampiran 1.9 Lokasi LKMS Dijangkau dengan Kendaraan Pribadi

Lampiran 1.10 LKMS Terbebas dari Sistem Bunga

74,4%

25,6%

Lokasi LKMS Dijangkau dengan Kendaraan Pribadi

Sangat Setuju

Setuju

27,9%

39,5%

32,6%

LKMS Terbebas dari Sistem Bunga

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Page 97: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Lembar Kuesioner

Kepada Responden ………………….

Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Saya Mahasiswi Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang

mengadakan penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu / S-1) dengan judul skripsi “Respon

Masyarakat Non Muslim di kota Depok terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah

(LKMS)”. Maka dalam rangka pengumpulan data saya mohon Bapak/Ibu atau Saudara

bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner ini. Semua jawaban Bapak/Ibu

dijamin kerahasiaannya oleh kami.

Terima Kasih,

Ayu Pripuspita

Peneliti

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan

3. Usia :

4. Alamat :

RT/RW :

Kecamatan : Sukmajaya

Kel/Desa : Mekarjaya

Kab/Kota : Depok

Provinsi : Jawa Barat

5. Tempat & Tanggal Lahir :

Page 98: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

B. Instrumen Sosial

1. Pendidikan Terakhir

Tingkat

Pendidikan Lokasi Nama Sekolah

SD a. Negeri

b. Swasta

SMP a. Negeri

b. Swasta

SMA a. Negeri

b. Swasta

Universitas : D3 a. Negeri

b. Swasta

S1 a. Negeri

b. Swasta

S2 a. Negeri

b. Swasta

S3 a. Negeri

b. Swasta

2. Status Pernikahan : Kawin Belum Kawin Cerai Mati

Cerai Hidup Tidak Kawin

3. Pekerjaan :

Page 99: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

C. Instrument Ekonomi

1. Barang Mewah

Jenis Merk/Lokasi Jumlah

Mobil

Motor

Hand Phone (HP)

Televisi (TV)

Rumah

a. Komplek

b. Perumnas

c. Kampung

D. Pertanyaan A

1. Bagaimana menurut anda dengan keberadaan LKMS (Lembaga Keuangan Mikro

Syariah) ?

a. Sangat diperlukan d. Tidak diperlukan

b. Diperlukan e. Sangat tidak diperlukan

a. Ragu-ragu

2. Jika tahu, dari mana anda mengetahuinya ? (Jawaban dapat lebih dari satu)

a. Keluarga d. Media Elektronik

b. Tetangga e. Brosur

c. Media cetak

3. Bagaimana menurut anda dengan hadirnya LKMS (Lembaga Keuangan Mikro

Syariah) ?

a. Sangat menarik d. Tidak menarik

b. Menarik e. Sangat tidak menarik

c. Ragu-ragu

Page 100: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

4. Bagaimana menurut anda peralatan teknologi yang dimiliki LKMS (Lembaga

Keuangan Mikro Syariah)?

a. Sangat canggih d. Tidak canggih

b. Canggih e. Sangat tidak canggih

c. Ragu-ragu

5. Seberapa sering LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) melakukan promosi ke

lingkungan daerah anda tinggal ?

a. 1 minggu d. 7-12 bulan

b. 1 bulan e. Tidak pernah

c. 2-6 bulan

6. Apakah promosi produk-produk LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah)

dilakukan ke berbagai kalangan ?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Ragu-ragu

7. Bagaimana menurut anda terhadap produk-produk yang ditawarkan LKMS

(Lembaga Keuangan Mikro Syariah) dengan kebutuhan anda ?

a. Sangat sesuai d. Tidak sesuai

b. Sesuai e. Sangat tidak sesuai

c. Ragu-ragu

8. Lokasi LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) di Depok mudah dijangkau

dengan kendaraan umum ?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Ragu-ragu

9. Apakah LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) adalah lembaga keuangan yang

bebas dari riba ?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Ragu-ragu

Page 101: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

10. Bagaimana menurut anda sistem yang telah diterapkan LKMS (Lembaga Keuangan

Mikro Syariah) ?

a. Sangat sesuai dengan syariat Islam

b. Sesuai dengan syariat Islam

c. Ragu-ragu

d. Tidak sesuai dengan syariat Islam

e. Sangat tidak sesuai dengan syariat Islam

11. Lokasi LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) di Depok mudah dijangkau

dengan kendaraan pribadi ?

c. Sangat setuju d. Tidak setuju

d. Setuju e. Sangat tidak setuju

e. Ragu-ragu

12. Pegawai LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) selalu memberikan pelayanan

yang terbaik?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju Setuju

c. Ragu-ragu

13. Jawablah pertanyaan dibawah berikut !

Pelayanan terbaik seperti apa yang diberikan oleh pegawai LKMS (Lembaga Keuangan

Mikro Syariah) ? (Jawaban bisa lebih dari satu)

a. Ketepatan waktu pegawai c. Memberikan kemudahan dalam

bertransaksi

b. Sikap ramah dan sopan

karyawan d.

Lainnya …………………………….

………………………………………

………………………………………

c. Kecepatan dan ketepatan

dalam bertransaksi

Page 102: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

14. Bagaimana dengan pendapatan anda setiap bulan setelah menjadi salah satu nasabah

di LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) ?

a. Sangat terganggu d. Tidak terganggu

b. Terganggu e. Sangat tidak terganggu

c. Ragu-ragu

15. Saya memilih LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) dari sudut pandang agama

?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Ragu-ragu

16. Saya memilih LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) karena terbebas dari

sistem bunga ?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Ragu-ragu

17. Apakah sistem bagi hasil lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem bunga ?

a. Sangat setuju d. Tidak setuju

b. Setuju e. Sangat tidak setuju

c. Ragu-ragu

18. Bagaimana menurut anda tingkat kemanfaatan LKMS (Lembaga Keuangan Mikro

Syariah) ?

a. Sangat bermanfaat d. Tidak bermanfaat

b. Bermanfaat e. Sangat tidak bermanfaat

c. Ragu-ragu

Page 103: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25081/1/AYU... · Bank Indonesia No. 3 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Bank

Petunjuk Pengisian (Pertanyaan B) :

Pilihlah salah satu nilai (score) dengan memberikan check list ( √ ) dari pertayaan-

pertanyaan di bawah ini. Range nilai (score) berkisar antara 1-10, semakin tinggi

nilai (score) yang anda isi maka semakin setuju pula anda dengan pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini.

E. Pertanyaan B

No. Pernyataan (Bagi Anda) Nilai (Score)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

01 Menurut anda seberapa menarik promosi yang

dilakukan LKMS (Lembaga Keuangan Mikro

Syariah) ?

02 Menurut anda seberapa efektif dan efisien

pelayanan LKMS (Lembaga Keuangan Mikro

Syariah)

03 Menurut anda bagaimana kecepatan dan

ketepatan karyawan dalam melayani nasabah ?

04 Menurut anda bagaimana tingkat

keprofesionalan tenaga kerja LKMS (Lembaga

Keuangan Mikro Syariah) ?

05 Apakah sebagian pendapatan anda selalu

ditabung ?

06 Seberapa penting tingkat menabung bagi anda ?

07 Apakah kehadiran LKMS (Lembaga Keuangan

Mikro Syariah) sangat menguntungkan bagi

anda ?

Terima Kasih

Waktu Mengisi Kuesioner : Pukul ………………………… WIB s.d. ……………………………… WIB