skripsi bab 1-5
DESCRIPTION
Skripsi bab 1 sampai 5TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN FILE SERVER BERBASIS WEB
UNTUK PENGELOLAAN ARSIP SEKOLAH
STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 TUREN
SKRIPSI
By:
AHMAD MUJIB
NIM 1407067
SEKOLAH TINGGI TEKNIK ATLAS NUSANTARAPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
MALANG
2011
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling
berhubungan satu sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan
suatu protokol komunikasi, sehingga antar komputer dapat saling berbagi dan
bertukar informasi.
Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah sangat banyak
dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, jaringan
komputer sering kali berperan vital dalam kegiatan pendistribusian informasi
yang cepat tersebut. Semua dari komponen yang tergabung dalam jaringan
komputer tersebut haruslah mampu saling mendukung untuk menghasilkan
satu sistem yang kokoh dan handal untuk melayani setiap permintaan
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Tidak terkecuali untuk kebutuhan
berbagi pakai file (sharing file).
Sekian banyak manfaat dalam penerapan jaringan komputer tersebut
ternyata belum dioptimalkan pada lingkungan pendidikan SMA Negeri 1
Turen. Khususnya dalam urusan manajemen file. Sehingga file-file yang
seharusnya bisa dikelola secara terpusat dan terlindungi oleh sekuritas yang
memadai untuk kelancaran informasi dan pengolahan data menghadapi
banyak kendala. Kendala yang dimaksud antara lain: akibat file yang tersebar
pada beberapa kocmputer (tidak terpusat) mengakibatkan tenaga administrasi
kesulitan mencari arsip file surat penting yang harusnya tinggal mengedit
sedikit tanpa harus mengetik ulang, setiap siswa juga menyimpan data
pekerjaannya di harddisk dimana mereka bekerja sehingga akan menyulitkan
guru pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk melakukan
pekerjaan memeriksa hasil kerja anak didiknya, belum lagi terjadi duplikasi
file dan data yang menyebabkan kebingungan dalam menentukan file dan
data yang sahih dan mutakhir.
1
Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang memungkinkan manajemen
file secara terpusat yang mudah dikelola dan terjamin keamanannya. Salah
satu cara yang ditempuh adalah dengan membangun sebuah file server yang
akan memudahkan pengguna untuk mengelola file. HTTP file server menjadi
pilihan, karena instalasinya yang mudah dan settingnya yang sederhana
namun mempunyai kemampuan yang cukup powerful. Sementara Windows
XP dipilih sebagai Operating System agar tugas file sharing menjadi
maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terpapar di atas, dapat dihasilkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah – langkah membangun HTTP file server untuk
mengelola data arsip sekolah secara terpusat?
2. Bagaimana mengkonfigurasi HTTP File Server?
3. Bagaimana pengaturan sekuritasnya agar tidak terjadi akses file oleh pihak
yang tidak berwenang?
1.3 Batasan Masalah
Karena Windows XP mempunyai banyak fitur, maka optimalisasi
yang penyusun lakukan pada pembuatan dan konfigurasi aplikasi HTTP file
server.
Adapun pembatasan masalah yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
1. Pembenahan topologi fisik dan topologi logis yaitu dengan
mengimplementasikan topologi star dengan menggunakan media transmisi
pengkabelan dan wireless;
2. Instalasi dan konfigurasi Windows XP sebagai sistem operasi dari file
server dan HTTP File Server sebagai aplikasi File Server nya;
3. Menambah, menyunting, dan menghapus user account pada HTTP File
Server;
2
4. Mengatur HTML Template agar tampilan pada browser client menjadi
lebih informatif;
1.4 Tujuan Dan Manfaat
Ada beberapa tujuan yang melatarbelakangi pembuatan tugas akhir ini
adalah agar terciptanya file server yang akan membantu proses manajemen
file di SMA Negeri 1 Turen baik untuk tujuan administrasi maupun
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sedangkan manfaat yang akan dihasilkan dengan terciptanya HTTP
File Server ini adalah:
1. Mengurangi duplikasi file dan data;
2. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk mengambil hasil
pekerjaan siswa/siswinya;
3. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk memberikan
penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa/siswinya;
4. Mempermudah tenaga administrasi (Tata Usaha) dalam menjalankan
tugasnya untuk membuat dan mengarsipkan dokumen-dokumen penting
sekolah;
5. Mampu menambah keamanan data milik user account yang bersangkutan
sehingga data tidak mudah dicuri oleh user account lainnya;
6. Mampu mengefektifkan penggunaan harddisk pada sisi komputer klien,
sehingga harddisk pada komputer klien tidak cepat penuh.
3
1.5 Sistimatika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Definisi Umum
2.1.2 Konsep HTTP File Server
2.2 Tinjauan Umum
2.2.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Turen
2.2.2 Identitas SMA Negeri 1 Turen
2.2.3 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Turen
2.2.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Turen
2.2.5 Data Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Turen
2.2.6 Data Siswa SMA Negeri 1 Turen
2.2.7 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Turen
2.2.8 Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Turen
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
3.1 Analisis
3.1.1 Analisis Kekurangan Sistem Pengelolaan Arsip
Sekolah
3.1.2 Analisis Kebutuhan HTTP File Server
3.1.3 Analisis Kelayakan Penerapan HTTP File Server
3.2 Desain Sistem
3.2.1 Desain Proses
3.2.1.1 Diagram Blok
3.2.1.2 Diagram Alir (Flowchart)
A. Mengubah Port pada Aplikasi HFS
(default : 80)
B. Mengubah HTML Template pada
Aplikasi HFS
C. Mengubah IP Address pada Aplikasi
HFS
4
D. Mendaftarkan Akun User pada Aplikasi
HFS
E. Mengubah Accept Connection pada
Aplikasi HFS
F. Memasukkan folder / file ke komputer
server
3.2.2 Desain Interface / Antarmuka
3.2.2.1 Form Utama
3.2.2.2 Menu Utama
3.2.2.3 Form Perubahan Port
3.2.2.4 Form Editor HTML
3.2.2.5 Form IP Address
3.2.2.6 Form User Account
3.2.2.7 Form file / folder list
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian
4.1.1 Skenario Pengujian
4.1.2 Persiapan Perangkat Keras Komputer dan Jaringan
4.1.2.1 Perangkat Keras Komputer Server
4.1.2.2 Perangkat Keras Komputer Klien
4.1.2.3 Perangkat Keras Jaringan Komputer
4.1.3 Persiapan Perangkat Lunak Komputer
4.1.3.1 Perangkat Lunak Komputer Server HFS
4.1.3.2 Perangkat Lunak Komputer Klien
4.1.4 Instalasi Sistem Operasi pada Komputer Server HFS
4.1.5 Instalasi Webbrowser
4.1.6 Instalasi HFS
4.1.7 Instalasi Jaringan Komputer
4.1.7.1 Login ke Router AP Linksys
4.1.8 Pengujian Program dan Website
4.1.8.1 Membuat Folder Untuk Diakses User
5
4.1.8.2 Membuat Real Folder Pada HFS
4.1.8.3 Membuat User Untuk Hak Akses Folder
4.1.8.4 Membatasi Hak Akses Pada User
4.1.8.5 Menguji Akses User Pada Website HFS
4.1.8.6 Menguji Upload File Melalui Website HFS
4.1.8.7 Menghapus File Pada HFS
4.1.8.8 Mengubah File Pada HFS
4.1.8.9 Mengubah Port Pada HFS
4.1.8.10 Mengubah IP Address Pada HFS
4.1.8.11 Mengubah Accept Connection Pada HFS
4.1.9 Hasil Perubahan IP Address, Accept Connection dan
Port HFS
4.1.10 Mengubah Halaman Website HFS
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1 Definisi Umum
A. File
File terdiri dari record – record yang menggambarkan satu
kesatuan data yang sejenis. Misalnya file matakuliah berisi tentang
semua matakuliah yang ada [Sistem Berkas dan Akses,
Gunadarma, 1998, hal:3].
File adalah kumpulan record yang menyatakan sekumpulan
entitas dengan aspek – aspek tertentu yang umum dan terorganisasi
untuk maksud tertentu [Bambang H., 2000, Hal:5].
File mempunyai karakteristik yang unik, diantaranya dapat
dibuat / create, dapat diubah / edit, dapat dibagikan / sharing dan
dapat dihapus / delete. Selain itu, file juga mempunyai nama dan
format yang unik. Sehingga siapapun dapat membuat file, merubah
isi file, membagikan file kepada orang lain, serta menghapus file
sesuai keperluan masing – masing individu.
Prof. Prajudi Atmosudirdjo membedakan istilah file dan
records walau dalam bahasa indonesianya diartikan arsip. Namun
beliau menjelaskan lebih detail mengenai file dan records yaitu :
File :
- Wadah, tempat, map, ordner, doos, kotak, almari kabinet dan
sebagainya yang dipergunakan untuk menyimpan bahan-bahan
arsip;
- Kumpulan teratur (systematic, orderly arrangement) dari pada
bahan-bahan arsip, surat-surat, kartu-kartu, mikrofilm-
7
mikrofilm, dan sebagainya yang dipakai setiap kali untuk
bahan petunjuk atau pembuktian (reference, naslag);
- Setiap pengaturan, penyortiran, penerbitan yang sistematis dan
berturut-turut daripada barang-barang, orang-orang, personil,
kertas-kertas tertulis, dokumen-dokumen dan sebagainya;
- Setiap sarana atau alat (any device) yang dipakai untuk
menyimpan surat-surat secara teratur.
Sedangkan records sebagai kata benda adalah :
- Setiap catatan, setiap apa yang dicatat untuk disimpan (to
preserve);
- Setiap bahan yang tertulis dan dipergunakan sebagai bukti (alat
pembuktian), pertanggungjawaban dari pada sesuatu peristiwa
atau kejadian;
- Register, daftar, monumen, dan sebagainya dimana sesuatu
bukti tertulis, ditaruh, direkam;
- Suatu berita acara atau laporan resmi yang dibuat oleh seorang
pejabat resmi;
- Fakta atau data yang dicatat secara tertentu mengenai sesuatu
misalnya jasa-jasa, kelakuan, prestasi kerja, karier dan
sebagainya.
- Plat atau piringan hitam, pita rekaman.
B. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis
layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung
dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga
dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai
sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga
menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya,
seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan
8
akses kepada workstation anggota jaringan. Umumnya, di atas
sistem operasi server terdapat aplikasi - aplikasi yang
menggunakan arsitektur klien/server [id.wikipedia.org/wiki/Server,
18-09-12].
Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server,
HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap
sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan
tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak
ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request
dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request
kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien
membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request
kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP,
yakni protokol DHCP itu sendiri. Contoh sistem operasi server
adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT
4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000
Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix,
dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP
dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu
PCI atau ISA. Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs
internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun
yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client
ke Internet. Sedangkan klien-server atau client-server merupakan
sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada
cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak
klien dan pihak server. Dalam model klien/server, sebuah aplikasi
dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan
sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara
komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari
9
aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan
menerima masukan data dari pengguna.
Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang
dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi
pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server
yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk
request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server.
Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut
kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data
yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna,
dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi
web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages
(ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam
web server (Apache atau Internet Information Services), sementara
skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web
browser pada komputer klien.
Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software
yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu
diinstall database, dengan metode klien-server database dapat
diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal
pada klient.
C. Website
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam
atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap,
10
jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik
website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu
berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari
pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi
profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti
Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website
statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website
dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.
Dalam rekayasa perangkat lunak, aplikasi web atau webapp
adalah sebuah aplikasi yang diakses melalui web browser melalui
jaringan seperti Internet atau intranet. Ini juga merupakan aplikasi
perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang
didukung browser (seperti HTML, JavaScript, Java, dll) dan
bergantung pada browser web umum untuk membuat aplikasi
dieksekusi.
Aplikasi Web yang populer karena di mana-mana web
browser, dan kenyamanan menggunakan web browser sebagai
klien, kadang-kadang disebut klien tipis. Kemampuan untuk
memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa mendistribusikan
dan menginstal perangkat lunak pada berpotensi ribuan komputer
klien merupakan alasan utama untuk popularitas mereka, seperti
dukungan yang melekat untuk cross-platform kompatibilitas.
Aplikasi web umum termasuk webmail, penjualan ritel online,
lelang online, wiki dan banyak fungsi lainnya.
11
Gambar 2.1 Contoh Halaman Website
(http://tokobagus.com, akses 25 Agustus 2012)
D. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol
jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi
terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.
Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang
saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen
hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada
tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini,
ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang
menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan
HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk
12
melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat
karena memang tidak usah membuang waktu untuk pembuatan
koneksi berulang-ulang.
Pengembangan standar HTTP telah dilaksanakan oleh
Konsorsium World Wide Web (World Wide Web
Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force
(IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request
for Comments (RFC), dan yang paling banyak dirujuk adalah RFC
2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang
mendefinisikan HTTP/1.1.
Dukungan untuk HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada
waktu itu RFC 2068, secara cepat diadopsi oleh banyak
pengembang penjelajah Web pada tahun 1996 awal. Hingga Maret
1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan itu didukung oleh Netscape
2.0, Netscape Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7, Lynx 2.5, dan
dalam Microsoft Internet Explorer 3.0. Adopsi yang dilakukan oleh
pengguna akhir penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret
2006, salah satu perusahaan Web hosting melaporkan bahwa lebih
dari 40% dari penjelajah Web yang digunakan di Internet adalah
penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. [1]Perusahaan yang
sama juga melaporkan bahwa hingga Juni 1996, 65% dari semua
penjelajah yang mengakses server-server mereka merupakan
penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar HTTP/1.1
yang didefinisikan dalam RFC 2068 secara resmi dirilis pada bulan
Januari 1997. Peningkatan dan pembaruan terhadap standar
HTTP/1.1 dirilis dengan dokumen RFC 2616 pada bulan Juni 1999.
E. Jaringan Komputer (Computer Network)
Jaringan komputer atau Network adalah beberapa komputer
dan peripheral, seperti printer, modem, scanner, dan peripheral
lainnya yang saling berhubungan dan melakukan komunikasi
antara yang satu dengan yang lainnya.
13
Berdasarkan luas jangkauannya, network dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
LAN di desain untuk beroperasi dalam area geografis yang
terbatas, yang melingkupi satu gedung dengan jarak 10m –
1km, yang dapat menghubungkan semua workstation,
peripheral, terminal, dan peralatan lain sehingga dapat saling
bertukar informasi.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN memiliki luas jangkauan yang lebih luas
dibandingkan LAN dan lebih kecil dibandingkan WAN. MAN
dapat menjangkau kantor-kantor perusahaan yang berdekatan
atau juga sebuah kota.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah jaringan dengan skala yang sangat besar
yang meliputi daerah geografis yang sangat luas. WAN
merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan
pengguna dalam lingkup geografis yang luas antara 100km –
100.000km.
Manfaat jaringan komputer dalam sebuah organisasi yaitu :
1. Resource Sharing yang bertujuan agar seluruh program,
peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang
yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource
dan pemakai.
2. Untuk mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki
sumber-sumber alternatif persediaan, misalnya semua file
dapat disalin ke dua atau tiga mesin sehingga jika salah satu
mesin tersebut tidak dapat dipakai (mengalami gangguan)
maka salinan lain yang ada pada mesin lainnya dapat
digunakan.
14
3. Menghemat uang, contohnya perancangan sistem untuk
membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer
pribadi (model client-server) untuk menggantikan komputer
mainframe yang relatif lebih mahal.
4. Skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja
sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan
dengan menambahkan sejumlah processor.
Topologi jaringan adalah penempatan hubungan antara
elemen-elemen yang ada pada jaringan terutama secara physical
(nyata/fisik) dan logical (virtual/logik).
1. Topologi Fisik
Topologi fisik adalah gambaran nyata secara fisik dalam
suatu jaringan dimana ada 2 atau lebih alat yang saling
berhubungan. Ada lima jenis topologi, yaitu bus, star, ring,
tree, dan mesh.
a. Topologi Bus
Topologi ini menggunakan backbone untuk
menghubungkan semua komputer yang ada pada jaringan.
Untuk menghindari adanya refleksi pada sinyal maka
diharuskan menggunakan terminator pada akhir dari setiap
kabel yang menghubungkan komputer dengan backbone.
Kelebihan yang didapat dari topologi jaringan bus ini
adalah pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu workstation lain.
Kekurangan dari topologi ini adalah bila terdapat
gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan
jaringan akan mengalami gangguan.
15
Gambar 2.2 Topologi Bus
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi
_bus.jpg, akses 25 Agustus 2012)
b. Topologi Star
Topologi ini menghubungkan seluruh komputer dan
alat jaringan yang lain ke alat sentral yang disebut hub atau
switch. Setiap alat membutuhkan kabel untuk berhubungan
dengan hub. Topologi ini banyak digunakan saat ini, karena
implementasinya mudah.
Kelebihan dari topologi jaringan ini adalah kerusakan
pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada
saluran tersebut dan station yang terpaut, tingkat keamanan
termasuk tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang
sibuk, penambahan dan pengurangan station dapat
dilakukan dengan mudah.
Sedangkan kekurangannya adalah jika node tengah
mengalami kerusakan, maka seluruh koneksi yang ada pada
jaringan tersebut akan mengalami gangguan.
Gambar 2.3 Topologi Star
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi
_star.jpg, akses 27 Agustus 2012)
16
c. Topologi Ring
Topologi ring ini adalah topologi jaringan dimana
setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran.
Dengan artian setiap komputer yang terhubung ke dalam
satu jaringan saling terkoneksi ke komputer lainnya
sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan
bentuk cincin.
Kelebihan yang didapat dengan menggunakan topologi
jaringan ini adalah tidak akan terjadi collision atau tabrakan
saat pengiriman data terjadi.
Kelemahannya, karena sinyal data bergerak searah dan
melalui perangkat lainnya untuk sampai di perangkat tujuan
maka rusak/tidak berfungsinya satu link akan
mempengaruhi link lainnya.
Gambar 2.4 Topologi Ring
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi%
20ring.jpg, akses 27 Agustus 2012)
d. Topologi Tree (Hierarchical)
Topologi star atau topologi hirarkis berbentuk seperti
pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk (root),
yang dihubungkan dengan node lain secara bertingkat.
Tingkat yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja
tingkat di bawahnya.
17
Kelebihan dari topologi jaringan berbentuk pohon
seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang
dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan
dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal
pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk
terminal penjualan.
Kekurangan dari topologi jaringan ini adalah apabila
simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka kelompok
lain yang berada dibawahnya akan menjadi tidak efektif.
Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Gambar 2.5 Topologi Tree
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi
_tree. jpg, akses 27 Agustus 2012)
e. Topologi Mesh
Topologi ini didesain saling berhubungan satu sama
lain, membuat koneksi point-to-point antara setiap alat yang
ada dalam jaringan. Topologi ini mempunyai tingkat
ketahanan yang tinggi jika salah satu kabel bermasalah, data
yang dikirim atau diterima selalu mempunyai jalan
alternatif untuk menuju ke tempat tujuan.
Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu
hubungan dedicated links menjamin data langsung
dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui
18
komputer lainnya sehingga data lebih cepat terkirim;
memiliki sifat Robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada
koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya
kabel maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi
koneksi komputer A dengan komputer lainnya; privacy dan
security pada topologi mesh lebih terjamin, karena
komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan
dapat diakses oleh komputer lainnya.
Sedangkan kekurangan yang ada pada topologi jaringan
mesh ini, yaitu membutuhkan banyak kabel dan Port I/O,
semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka
diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O;
topologi jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal;
banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan
perlunya space yang relatif besar di dalam ruangan tempat
komputer-komputer tersebut berada.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi
_mesh. jpg, akses 27 Agustus 2012)
2. Logical Topology
Logical Topology adalah gambaran secara maya
bagaimana sebuah host dapat berkomunikasi melalui medium.
Bentuk umum yang biasa digunakan adalah Broadcast dan
Token Passing.
a. Broadcast Topology
19
(Tanenbaum, p15, 2000) Jaringan broadcast
mempunyai saluran komunikasi tunggal yang digunakan
oleh semua masin yang ada pada jaringan. Pada topologi
ini, setiap host yang mengirim paket data akan mengirimkan
paket tersebut ke semua host (broadcast) padamedia
komunikasi jaringan.
b. Token Passing Topology
(Tanenbaum, p67, 2000) Token passing adalah proses
saat beberapa komputer melakukan transmisi paket pendek
yang disebut token secara bergantian. Pada topologi ini,
setiap host mempunyai kemampuan mengendalikan akses
jaringan dengan mem-pass-kan token elektonik yang secara
sekuensial akan melalui masing-masing host dari jaringan
tersebut. Ketika sebuah host mendapatkan token tersebut,
berarti host tersebut diperbolehkan untuk mengirimkan data
pada jaringan. Jika host tersebut tidak memiliki data yang
akan dikirim, maka token akan dilewatkan ke host
berikutnya. Kejadian tersebut akan terus menerus
dilakukan.
Pada jaringan komputer, juga terdapat Protokol. Protokol
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan komunikasi dan perpindahan data antara dua
atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat
keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada
tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi
perangkat keras.
Jenis-jenis protokol pada umumnya adalah :
1. IP (Internet Protocol)
IP adalah suatu metode atau protokol yang mengatur
bagaimana suatu data dikirim dari satu komputer ke komputer
lain dalam jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host)
20
yang berada dalam jaringan internet setidaknya memiliki satu
alamat IP (IP Address) yang bersifat unik yang membedakan
dari host lain. Pengalamatan IP terbagi dalam 5 kelas, yaitu :
a. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala
besar. Alamat oktet awal pada IP kelas A bernilai 0-126.
Nilai 127 tidak diijinkan karena digunakan untuk
mekanisme IPC (Interprocess Communication) di dalam
mesin yang bersangkutan.
b. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan
skala menengah hingga besar. Oktet pertama IP kelas B
bernilai 128 – 191.
c. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala
kecil. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu dimulai dari
192 – 223.
d. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-
alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di
atas. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai dari
224 – 239.
e. Kelas E
Alamat IP kelas E tidak digunakan untuk umum karena
bersifat “eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan
untuk digunakan pada masa depan.. Nilai dari oktet pertama
kelas ini selalu di mulai dari 240-255.
2. UDP (User Datagram Protocol)
UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol
kebutuhan data. Karena penggunaan bandwidth yang efektif,
UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak
21
peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP.
Sifat dari protokol ini adalah :
a. Connectionless
Dalam mengirim paket dari tempat asal ke tempat
tujuan, masing-masing tidak mengadakan handshake
terlebih dahulu.
b. Unreliable
Protokol tidak menjamin paket yang dikirim sampai ke
tempat tujuan tetapi berusaha sebaik-baiknya agar paket
yang dikirim sampai pada tempat tujuan.
3. TCP (Transmission Control Protocol)
TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang
besar menjadi segmen - segmen yang dinomori dan disusun
secara berurutan agar si penerima dapat menyusun kembali
segmen-segmen tersebut seperti waktu sebelum dikirim.
Sifat dari protokol ini adalah :
a. Connection Oriented
Dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan
pembentukkan hubungan untuk dapat melakukan pertukaran
data.
b. Reliable
TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan
retransmisi.
c. Byte Stream
Paket yang dikirim akan sampai ke tujuan secara
berurutan.
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian
IP Address dalam satu jaringan. Jika DHCP dipasang di
jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung
dijaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari
22
server DHCP. (Comer, p630, 2004) DHCP memungkinkan
sebuah komputer untuk berpindah ke sebuah jaringan baru dan
mendapatkan konfigurasi terhadap informasi tanpa
membutuhkan seorang administrator untuk membuat
perubahan ke basis data.
5. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
(Forouzan, p731, 2003) HTTP adalah protokol yang
dipergunakan untuk mengakses data dalam World Wide Web
(WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus
dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe
dokumen. Untuk menyediakan reliability, HTTP
mempergunakan TCP.
6. FTP (File Transfer Protocol)
FTP bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari
file dengan memakai FTP command (Lukas, 2000, p249). FTP
adalah sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan
aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas
(file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.
7. TELNET (Telnet Remote Protocol)
TELNET adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan
di koneksi internet atau Local Area Network. TELNET
dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF
STD 8, salah satu standar internet pertama. TELNET memiliki
beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan.
(Stallings, p60, 2004) TELNET menyediakan kemapuan
remote logon (remote logon capability) yang memungkinkan
seorang user pada sebuah terminal atau PC untuk logon ke
sebuah komputer di tempat lain dan menggunakannya seperti
seolah-olah terhubung secara langsung ke komputer tersebut.
8. SNMP (Simple Network Management Protocol)
(Lukas, 2000, p246) Network dan distribusi processing
berkembang pesat. Karena itu perlu suatu sistem protokol yang
23
mengatur sistem network yang ada dengan aplikasi-aplikasi
terdistribusi. Fungsi protokol ini adalah menyederhanakan
sistem network yang kompleks menjadi sederhana.
F. Arsip
Arsip dalam bahasa Belanda disebut “Archief”, sedang dalam
bahasa Inggris disebut “Archieve”, kata inipun berasal dari bahasa
Yunani yaitu dari kata “arche” yang berarti “permulaan”.
Kemudian kata “arche” ini berkembang menjadi kata “Archia”
yang berarti “catatan”. Selanjutnya, dari kata “Archia” berubah
lagi menjadi kata “Ar-cheion” yang berarti ‘Gedung
Pemerintahan”. Sedangkan dalam bahasa Latin, disebut
“Archivum”, dan akhirnya menurut Serdamayanti (2003:7) dalam
bahasa Indonesia dipakai istilah “Arsip” sampai saat ini.
Secara etimologi istilah arsip berasal dari bahasa yunani
“Arche” yang berarti “Permulaan”, menjadi “Ta Archia”
selanjutnya menjadi “Archeon” yang berarti “Gedung
Pemerintahan”, dan kemudian dalam bahasa latinnya berbunyi
“Archivium”. (Pengantar Kearsipan Sebagai Sistem, Arsip Nasional
RI, hal 2)
Tiga arsiparis (ahli arsip) Belanda, S. Muller (1848-1922), J.A.
Feith (1858-1913) dan R. Fruin (1857-1955) dalam bukunya yang
berjudul Handleiding Voor het Ordenen en Beschrijven van
Archiven diterbitkan tahun 1898 yang kemudian diterjemahkan
dalam bahasa inggris oleh arsiparis amerika (Arthur H. Leavitt)
dengan judul Manual for Arrangement and Description of Archives
(1940). Kata ”Archief” diartikan segenap dokumen tertulis, gambar
dan badan cetakan yang secara resmi diterima atau dihasilkan oleh
suatu badan administratif atau oleh salah seorang pejabatnya dan
sebegitu jauh dokumen-dokumen ini dimaksudkan untuk tetap
berada dalam pemeliharaan badan-badan atau pejabat yang
bersangkutan.
24
Sir Hilary Jenkinson dalam bukunya A Manual of Orchives
Administration (Oxford 1922), Archives diartikan sebagai
dokumen yang disusun atau digunakan selama transaksi
administratif dan eksekutif (pemerintah ataupun swasta) yang
membentuk sebagian, dan kemudian dipelihara di tempat
pemeliharaan guna informasi mereka oleh orang-orang yang
bertanggung jawab atas transaksi itu dan penggantinya yang sah.
Arsiparis Italia, Eugenio Casanova (1867-1951) dalam
bukunya Archivistica (Seina 1928) arsip sebagai penambahan
secara tertib dokumen-dokumen yang diciptakan selama
kegiatannya oelh suatu lemabaga tau perorangan, dan dipelihara
untuk pelaksanaan tujuan politik, hukum, atau budaya oleh
lembaga perorangan tersebut.
Arsiparis Jerman, Adolf Brenneke (1875-1946) dalam bukunya
Arshivkunde (Leipzig 1953), arsip sebagai segala kertas-kertas dan
dokumen-dokumen yang tumbuh dari kegiatan legal atau niaga dari
suatu badan atau badan hukum yang dimaksudkan untuk
pemeliharaan kekal di tempat tertentu sebagai sumber-sumber dan
bukti masa lampau.
Susan Z. Diamond menyebutnya dengan ”A record is any form
of recorded information.The information may be recorded on
paper, microfilm, audiotapes, videotapes, or any computer
readable medium such Asli a computer tape or disk, a compact
disk, or an optical disk” (Susan Z Diamond, Records Management,
2nd Edition, 1991, hal 1).
Mina M Johnson dan Norman F Kallaus dalam bukunya
“Record Management” edisi ketiga, “record” meliputi “paper”,
financial statements, books, bound reports, magnetic tapes,
photograpic, microform, manual, works of art, and any more.
Sedangkan Milburn D. Smith III menyebut “A record is any form
of recorded information. The medium it self may be paper, film,
microfilm, magnetic media or optical disk”.
25
Selanjutnya diuraikan tentang rincian kejelasan media yaitu :
1. Electronic media include magnetic disk, diskettes, magnetic
tapes and optical disk.
2. Microphotographic media include microfilm or fishe and
computer output microforms.
3. Paper based records are maintained in a hard copy form such
Asli memos,letters, contracts, and project files.Voice and video
media. (Milburn D. Smith III, Information and Records
management, 1986, hal 4)
Rickks, Swafford & Gow menyebut “A record is recorded
information, regardless of medium or characteristic, made or
recheived by an organization that is useful on the operation.
Record include all books, papers, photographs, maps, or other
documentary materials, regardless of physical or characteristic,
made or recheived for legal and business”. (Ricks, Swatford &
Gow, Information and Image Management,1992, hal 3).
Dari Robek, Brown, Maedke menyebut records dalam berbagai
media yaitu: “traditional paper documents such Asli printed forms,
corespondenced and report”. The abudandance of information
produced by computers and stored on magnetics media, such Asli
tapes, disks, and cores, must also be concidered records. Drawing
such as maps and enginering diagrams, photographs and
photographic images of paper records stored on microfilm and
microfische fall into the same category”. (Robek, Brown &
Maedhe, Information and Records Management, 1987, hal 5)
Menurut Wursanto (1991:11) bahwa Arsip merupakan salah
satu produk pekerjaan kantor (office work). Produk Pekerjaan
kantor lainnya, ialah : formulir, surat, dan laporan. Formulir adalah
daftar isian yang dibuat atau dicetak dalam bentuk yang seragam,
26
dipergunakan untuk mencatat atau merekam, mengumpulkan, dan
mengirim informasi. Surat adalah suatu alat penyampaian informasi
atau keterangan-keterangan (keputusan, pernyataan,
pemberitahuan, permintaan, dan sebagainya) secara tertulis dari
satu pihak ke pihak lain. Laporan adalah setiap tulisan yang berisi
hasil pengolahan informasi.
Pengertian arsip menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
adalah simpanan surat-surat penting. Menurut pengertian tersebut,
tidak semua surat dikatakan arsip. Surat dapat dikatakan arsip
apabila memenuhi persyaratan berikut ini :
1. Surat tersebut masih mempunyai kepentingan (bagi lembaga,
organisasi, instansi, perseorangan) baik untuk masa kini
maupun untuk masa yang akan datang.
2. Surat tersebut masih mempunyai nilai kegunaan dan disimpan
dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga dengan
mudah dan cepat ditemukan apabila sewaktu-waktu diperlukan
kembali.
Pengertian arsip di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
No.7 Tahun 1971 tentang “Ketentuan Pokok Kearsipan” pada Bab I
pasal I berbunyi sebagai berikut :
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga
Negara dan Badan - Badan Pemerintahan dalam keadaan
tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan
kegiatan Pemerintah.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-Badan
Swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak ataupun, baik
dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka
pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Dari defenisi diatas jelaslah bahwa Arsip merupakan sumber
informasi dan pusat ingatan bagi seluruh kegiatan organisasi,
27
dimana surat/warkat yang diproses berdasarkan pengklasifikasian
atau penggolongan yang disusun, disimpan, dan dipelihara
sedemikian rupa selama masih diperlukan.
Yang dimaksud dengan Arsip menurut Sekretaris Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah naskah yang
dibuat dan diterima oleh perusahaan dalam bentuk corak apapun,
baik tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan
kegiatan administrasi perusahaan.
Oleh Peraturan pemerintah No. 34 tahun 1979 dinyatakan
bahwa istilah arsip meliputi 3 pengertian yaitu:
1. Kumpulan naskah atau dokumen yang disimpan\
2. Gedung (ruang) penyimpanan naskah atau dokumen
3. Organisasi atau lembaga yang mengelola dan menyimpan
kumpulan naskah atau dokumen.
Sehingga arsip apabila dilihat dari bentuk fisiknya ada
beberapa media, dapat berupa :
1. Arsip kertas atau tekstual (paper based records)
2. Arsip pandang denar/audio visual (voice and video media), yang
terbagi menjadi moving images, still picture, and sound
recording
3. Arsip bentuk micro (microphotographic media include
microfilm or fiche)
4. Arsip kartografik dan kearsitekturan
5. Arsip elektronik (electronic records / machine readable
records)
Dilihat dari fungsinya dalam penyelenggaraan administrasi
pemerintahan sehari-hari, fungsi arsip dibagi atas “arsip dinamis”
dan “arsip statis” (pasal 2 UU No 7 tahun 1971).
1. Arsip Dinamis, yang dipergunakan secara langsung dalam
perencanaan, pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan
28
kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung
dalam penyelenggaraan administrasi negara.
2. Arsip Statis, yang tidak dipergunakan secara langsung untuk
perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada
umunya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari dministrasi
negara.
Selanjutnya arsip dinamis dibagi menjadi arsip aktif, adalah
arsip dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan
dan dipergunakan dalam penyelenggaraan administrasi, dn arsip
inaktif adalah arsip dinamis yang frekuensi penggunannya untuk
penyelenggaraan administrasi sudah menurun (pasal 1 Peraturan
Pemerintah no. 34 tahun 1979).
Dari pengertian dan batasan tersebut di atas terdapat dua hal
yang menarik untuk digaris bawahi yaitu:
1. Asip sebagai suatu ”perekaman informasi” dalam segala bentuk
medianya.
2. Arsip (dinamis) merupakan hasil/bagian dari kegiatan
administrasi (pemerintah).
Rupanya pengertian di atas diilhami oleh pengertian arsip
dalam bahasa Belanda, yaitu Archief Dinamisch (arsip dinamsi),
Archief Semi Statisch (arsip inaktif) dan Archief Statisch (arsip
statis).
Pembagian arsip berdasarkan fungsinya tersebut terdapat perbedaan antara negara-negara eropa continental dan anglo saxon, yaitu:1. Europeen Continental Countries
a. Records (dinamis)- Current (active)- Non / Semi Current (inactive)
b. Archives (statis)
2. English Speaking Countriesa. Records:
- Current- Semi / Non Current- Public
29
Dari dictionary of Archival terminology yang diterbitkan oleh
International Council on Archives (ICA) edisi ke II tahun 1988.
record (s) diatikan sebagai “Recorded information document(s)
regardless of form or medium crated, received and maintained by
an agency, institution, organization or individual in pursuancement
of its legal obligations or in the transaction of business”. Current
records diartikan “Record regrlarly used for the conduct of the
current business of an agency, instituation or organization, and
wich, therefore, continue to be maintained in their pleace of
orogin”. Non Current Records diartikan sebagai “Records no
longer needed for current business”.
Dalam manajemen kearsipan atau Records Management
terdapat empat tahap daur hidup arsip (life cycle) yaitu:
1. Tahap Penciptaan (Record Creation)
Yaitu suatu tahap dimana arsip mulai diciptakan sebagai
akibat dari bermacammacam kegiatan yang dilakukan oleh
suatu organisasi atau perorangan dalam melaksanakan
fungsinya. Arsip yang tercipta tersebut mengandung data dan
informasi. Bentuk fisik dari arsip yang tercipta ini tergntung
pada jenis media yang digunakan seperti surat, pita film,
rekaman suara, dan sebagainya.
2. Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan (Used and Mainteance)
Pada tahap ini arsip secara aktif digunakan untuk berbagai
keperluan informasi yang ada, pada tahap ini digunakan
sebagai bahan untuk mengambil keputusan, penetapan
kebijakan, perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan
lainnya.
Untuk dapat berfungsi dengan baik arsip pada tahap ini
perlu ditata secara logis dan sistematis. Pada tahap ini
pemeliharaan arsip diperlukan sebagai langkah pengamanan
baik terhadap fisik arsip maupun terhadap informasi yang
terkandung di dalamnya.
30
Penataan arsip apda tahap ini akan sangat berpengaruh
terhadap proess penyusutannya. Pada tahap ini dengan tujuan
agar arsip dapat digunakan setiap saat dibagi menjadi beberapa
kegiatan yaitu:
• Mail handling (Pengurusan Surat)
• Filling (Penataan Berkas)
• Retrievel (penemuan kembali)
3. Tahap Penyusutan / Istirahat
Pada tahap ini sudah jarang diperlukan sebagai berkas kerja
karena urusannya telah selesai. Untuk selanjutnya sudah harus
dipikirkan proses penyusutannya agar terjadi efisiensi. Proses
penyusutan arsip meliputi:
• Pemindahan arsip dari Unit pengolah ke Unit Kearsipan
• Pemusnahan arsip
• Penyerahan arsip ke Arsip nasional RI
4. Tahap Penyimpanan
Tahap ini khusus diperuntukkan bagi arsip statis
(permanen) yaitu arsip yang memiliki nilai guna tinggi sebagai
bahan pertanggungjawaban nasional. Arsip-arsip ini disimpan
di Arsip Nasional RI (ANRI).
G. Sekolah
Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis,
berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk
didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan
umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Sedangkan pengertian pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan diselenggarakan
31
dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran [UU No.20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat
(13)].
H. Sekolah
Pendidikan jalur formal adalah kegiatan yang sistematis,
berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk
didalamnya adalah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan
umum, program spesialisasi, dan latihan profesional yang
dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Sedangkan pengertian pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan diselenggarakan
dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran [UU No.20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat
(13)].
Pendidikan jalur formal merupakan bagian dari pendidikan
nasional yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya sesuai dengan fitrahnya, yaitu pribadi yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan
rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan
bermartabat, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan
kreatif, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang
cerdas dan berdaya saing di era global.
32
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin yaitu: skhole, scola,
scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu
senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu
luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka,
yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa
anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah
mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal
tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).
Untuk mendampingi dalam kegiatan sekolah anak - anak
didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,
sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada
anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai
pelajaran di atas. Namun saat ini kata sekolah telah berubah arti
menjadi suatu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin
oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil
kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah
berbeda-beda tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah
disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan
dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam
suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya
proses pendidikan.
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber
daya dan tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah
mungkin sangat sederhana di mana sebuah lokasi tempat bertemu
seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau mungkin, sebuah
kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan
ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya. Berikut ini adalah
sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di
Indonesia, berdasarkan kegunaannya:
1. Ruang Belajar
33
Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar
mengajar dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa
jenis sesuai fungsinya yaitu Ruang Kelas dan Ruang Praktik /
Laboratorium.
Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi
sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui
proses interaktif antara peserta didik dengan pendidik, ruang
belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi.Sistem kelas
terbagi 2 jenis yaitu kelas berpindah (moving class) dan kelas
tetap.
Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang berfungsi sebagai
ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan
meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian,
percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama
sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya :
- Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,
- Laboratorium Bahasa,
- Laboratorium Komputer, dll
2. Ruang Kantor
Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga
kependidikan melakukan proses administrasi sekolah tersebut,
pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah
gedung yang terpisah.
3. Perpustakaan
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang
keilmuan, maka keberadaan perpustakaan sangat penting. Untuk
meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu
peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku.
4. Halaman / Lapangan
Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi
sebagai tempat upacara, tempat olahraga, tempat kegiatan luar
ruangan, tempat latihan dan tempat bermain/beristirahat
34
Di Indonesia, sekolah menurut statusnya dibagi menjadi 2
macam yaitu Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Sekolah Negeri,
yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas,
dan perguruan tinggi. Sedangkan Sekolah Swasta, yaitu sekolah
yang diselenggarakan oleh non-pemerintah / swasta, penyelenggara
berupa badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini
badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan
peraturan pemerintah.
2.1.2 Konsep HTTP File Server
HTTP File Server, atau dikenal sebagai HFS, adalah server web
gratis yang dirancang khusus untuk penerbitan dan berbagi file. Set
fitur yang lengkap berbeda dari web server lain, tetapi tidak memiliki
beberapa fitur-fitur umum, seperti CGI, tetapi mencakup, misalnya,
menghitung download file. Hal ini bahkan menyarankan untuk
menggunakannya sebagai web server biasa. HFS HTTP kecil file
server, sebagian besar ditujukan untuk berbagi file untuk di-download
[www.rejetto.com/hfs].
HFS (HTTP File Server) adalah perangkat lunak berbagi file yang
memungkinkan Anda untuk mengirim dan menerima file. Anda dapat
membatasi pembagian ini hanya beberapa teman, atau terbuka untuk
seluruh dunia. HFS berbeda dari file sharing klasik karena tidak ada
jaringan. HFS adalah server web yang menggunakan teknologi web
jadi lebih kompatibel dengan Internet saat ini. Karena sebenarnya web
server, teman Anda dapat men-download file seolah-olah mereka
men-download dari sebuah situs web menggunakan web browser,
seperti Internet Explorer atau Firefox. Pengguna Anda tidak perlu
menginstal perangkat lunak baru. HFS memungkinkan Anda berbagi
file Anda.
35
2.2 Tinjauan Umum
2.2.1 Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Turen sddfsdfdf
Kota Turen merupakan kota pelajar. Keadaan ini merupakan
sebuah kenyataan yang mampu mendobrak peningkatan kualitas dan
produktivitas pendidikan di wilayah Kabupaten Malang pada
umumnya. SMA Negeri 1 Turen merupakan salah satu dari sekian
banyak sekolah bergengsi dan berkualitas yang terdapat di wilayah ini.
Dengan keputusan Mendikbud RI No. 0216/O/1992, tertangal 5 Mei
1992, tentang pembukaan dan peresmian sekolah, pada tahun
pelajaran 1991/1992 SMA Negeri 1 Turen secara operasional
menerima siswa baru dengan pagu 120 siswa pada bulan Juli 1991.
Hal ini sungguh merupakan kebanggaan masyarakat Turen,
mengingat saat pengoperasian awal sekplah ini telah siap dengan
fasilitas gedung sekolah terdiri atas ruang administrasi, tiga ruang
kelas, perpustakaan, dan dua lokal kamar mandi.
Seperti lembaga pendidikan pada umumnya, SMA Negeri 1
Turen mengemban tercapainya tujuan Pendidikan Nasional. Oleh
karena itu, tiap-tiap sekolah mempunyai niat untuk memajukan
sekolahnya. Begitu juga dengan SMA Negeri 1 Turen, untuk
mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan seorang pemimpin
lembaga/Kepala Sekolah dan lebih penting dukungan dari guru dan
karyawan serta peran masyarakat.
Dua puluh tahun pada Mei 2011 yang akan datang merupakan
usia yang relatif masih muda untuk mendewakan suatu lembaga. Bagi
sebuah lembaga, pendewasaan memerlukan rencana yang matang,
waktu, biaya, dan tenaga.
Usaha pendewasaan SMA Negeri 1 Turen telah mulai tampak
hasilnya, dalam hal ini dapat dilihat dari hasil perjuangan
pemimpin/Kepala Sekolah pada tiap periode selama sekolah ini
36
beroperasi hingga saat ini. Berikut ini adalah runtutan orang-orang
yang berjasa membangun dan mengembangkan SMA Negeri 1 Turen
sampai sekarang ini:
1. Bapak Zainul Aminyn, B.A (menjabat mulai 1 Juli 1991 s.d 31
Maret 1992)
2. Bapak Drs. Hironimus Supardi (menjabat mulai 1 April 1992 s.d
31 Januari 1993)
3. Bapak Drs. Moh. Saleh (menjabat mulai 1 Pebruari 1993 s.d 28
Pebruari 1994)
4. Bapak Sri Lono Widodo, B.A (menjabat mulai 1 Maret 1994 s.d
28 Pebruari 1997)
5. Ibu Dra. Sri Mulyani (menjabat mulai 1 Maret 1997 s.d 30
September 1998)
6. Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd (menjabat mulai 1 Oktober 1998 s.d
30 September 2001)
7. Drs. Maskuri (menjabat mulai 1 Oktober 2001 s.d 30 September
2008)
8. Bapak Drs. H. Fatheh, M.Pd (menjabat mulai 1 Oktober 2008 s.d
sekarang)
2.2.2 Identitas SMA Negeri 1 Turen
1. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 301051817092
2. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Turen
3. Alamat Sekolah
a. Jalan : JL. Mayjend Panjaitan No.65
b. Desa/ Kelurahan : Sedayu
c. Klasifikasi Geografis : Pedesaan
d. Kecamatan : Turen
e. Kabupaten/ Kota : Kabupaten Malang
f. Provinsi : Jawa Timur
g. Kode pos : 65175
37
- Kode Area/ No. Telp. : 0341-824711
- Kode Area/ No. Fax : 0341-824140
h. Akses Internet : Ada
- Website : www.sman1turen.sch.id
i. Jarak sekolah setingkat terdekat : 1km
4. Tahun Berdiri : 1991
5. Status Sekolah : Negeri
6. Akreditasi Sekolah : A
7. SK Akreditasi Terakhir : No.002657, Tgl. 21/10/2009
8. Status Mutu : SSN
9. SK Terakhir Status Sekolah : No. 0216/0/1992, Tgl. 05/05/1992
2.2.3 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Turen
1. Visi
“ Terwujudnya lembaga SMA Negeri 1 Turen yang religius, kompeten
dan berwawasan global ”
2. Misi
a. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan akhlak mulia dan budi
pekerti.
b. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai
pusat pengembangan pendidikan berdasarkan standar nasional
global.
c. Melaksanakan Pembinaan dan pengembangan untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) .
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan minat dan bakat yang
berbasis kebutuhan global yang berorientasi pada masa depan.
e. Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan instansi lain
(Stake Holder) dalam bentuk kemitraan strategis berdasarkan
Managemen Berbasis Sekolah (MBS).
38
2.2.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Turen
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang
menunjukkan hubungan antara komponen yang satu dengan yang lain,
sehingga jelas tugas dan wewenangnya serta tanggung jawab dari
masing- masing komponen tersebut.
Gambar 2.7 Struktur Organisasi SMAN 1 Turen
(sumber : Data Dokumen SMA Negeri 1 Turen, 21 Januari 2012)
Dalam kinerjanya, kepala SMA Negeri 1 Turen bekerja sama
dengan Komite sekolah dalam hal ini adalah bapak Drs. Abdur
Rahman, dimana komite bersifat badan pengawas dari kelangsungan
sekolah. Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya dibantu empat
orang wakil kepala sekolah, dimana tugas wakil tersebut sebagai
berikut:
a. Waka Kurikulum, dalam hal ini dijabat oleh Bapak Drs, M.
Ngaripin M.M, beliau bertugas mengurusi kurikulum, jadwal
pelajaran pembagian tugas mengajar, sampai menyusun jadwal
piket guru.
b. Waka Kesiswaan, yang dalam hal ini dijabat oleh Bapak Ahmadi
S.pd, beliau mengurusi masalah yang berkenaan dengan siswa,
OSIS, dan kegiatan siswa yang lain.
c. Waka Humas, dalam hal ini dijabat oleh Bapak Munadji S.Pd yang
bertugas mengurusi masalah hubungan sekolah dengan lembaga
yang lain yang ada diluar sekolahan ini.
39
d. Waka Sarana Dan Prasarana, dalam hal ini diemban oleh Bapak
Niman S.Pd, beliau mengurusi masalah kelengkapan sarana dan
prasarana sekolah.
Selain dibantu oleh keempat Waka tersebut, dalam menata
adminitrasi perkantoran, kepala sekolah dibantu oleh pegawai tata
usaha yang dalam hal ini dikepalai oleh Bapak Dawud, S.H.
Sedangkan masalah pelajaran yang diperuntukkan kepada siswa
maka kepala sekolah dibantu guru-guru yang bertugas sesuai dengan
bidang mata pelajarannya masing-masing.
2.2.5 Data Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Turen
Guru merupakan pembimbing langsung anak didik di dalam kelas
sehingga peran dan keberadaan guru sangat mempengaruhi kelangsungan
siswa dalam belajar, kualitas lulusan, akhlak siswa dan budi pekertinya
juga sangat dipengaruhi oleh kualitas seorang guru.
Sesuai dengan hasil observasi peneliti, SMA Negeri 1 Turen saat ini
memiliki tenaga pengajar sebanyak 57 guru, dan 16 karyawan yang
terdiri dari karyawan tata usaha, perpustakaan dan karyawan operasional.
DATA GURU SMA NEGERI 1 TUREN
NO NUPTK NAMA GURUBIDANG STUDI
1 7563735638200453 FATHEH BK2 2844735636200022 SUWEDHY SHANTOS PPKN3 4736741642200042 MOCH NGARIPIN PPKN4 0837735638200062 SJAMSUL THOHARI BHS. IND.5 0647736638200042 M ARIFIN BHS. IND.6 9543742646200033 IBNU MUALAM MATEMATIKA7 8547735636200012 AGUS SUSTIYONO MATEMATIKA8 7852741644800032 MUNADJI MATEMATIKA9 7836738639300072 YAYA TEDJAJASIH FISIKA10 5442743644200053 NIMAN FISIKA
11 0242742643200043ENDANG MURDANINGSIH
BHS. IND.
40
12 7960743644200012 PI'I SEJARAH13 5633740642200052 WIYONO FISIKA14 7562740642200063 Drs SURADI, MM BIOLOGI15 3836746648200022 DAMIRAN PENJAS
16 8049740641300073YULIA CHOLIFATININGSIH
PPKN
17 0159748650200033 AGUS HARIANTO BHS. IND.
18 3159753654200013 FADILAH UMI MAISYAROH
BAHASA INGGRIS
19 5447747650200033 BAMBANG KURNIAWAN
BAHASA INGGRIS
20 6440742643200032 AGUNG SUBAGYO IKA SETYONO
MATEMATIKA
21 2046747650200053 MISDI HANTONO FISIKA
22 8358743644300023 RITA KURNIA SETIJOWATI
KIMIA
23 3640747648300022 FIVA TRI WAHYUNI KIMIA 24 7046744646300043 IDAYATI BIOLOGI 25 8839735637200032 GOZALI SEJARAH
26 6761740642300022 SRI UTAMI GEO/SOSIOLOGI
27 3252743646300063 LILIK HENDRIYANTI EKONOMI 28 3435743644200012 AGUS BUDI UPOYO EKONOMI 29 6453742642200012 PRASETYO PENJAS 30 1634745647300082 DIANA IDA P. BK 31 7150746647200020 PUJIONO BK 32 0433735638200023 SOFWAN BK
33 6644734637300012 NANI ZULAIHAH AGAMA ISLAM
34 0134730633200013 A. AMINUDDIN MATURIDI
AGAMA ISLAM
35 7552739640300032 SRI MULYATI ARIMIN
GEO/SOSIOLOGI
36 0662742643200022 PERWITO HADI KIMIA 37 6847736641200002 SUKAMIL BHS. INGGRIS 38 5460746647200022 AHMADI MATEMATIKA
39 4455750651300022 NILA HARI KURNIAWATI
BIOLOGI
40 1432749651300073 LUKIE PAMULARSIH BIOLOGI
41 4040743644300073 IKAEKSI MUDJIHASTUTI
BHS. INGGRIS
42 1736763664300142 DINA UMAROH SARI, S. Pd
BHS. INGGRIS
41
43 2135761663200053 NUROHMAN, S. Pd SOSIOLOGI 44 0053757660200013 AHMAD MUJIB TI
45 5436760662200002 ATIM TAUFIQ BAHASA ARAB
46 6035749651200053 HERY SISWOKO OLAHRAGA
47 3043754657200013 MUHAMMAD ARIF PEND. KESENIAN
48 8359757659300053 EVI LUSIAN EKONOMI
49 5655760662300052 HERMIN LUSTIANI NINGSIH
BHS JERMAN
50 7961754656300022 LUSIA SELLY YUNITA
BHS. IND
51 4441761662300062 RATNA FARADISA BK
52 2435753655300052 EKO NOVI WARTININGSIH
SEJARAH
53 4544747651300012 SUWATINI BHS. MANDARIN
54 6655739642200002 ELOK SANYOTO AGAMA KRISTEN
55 2041748652200013 SUKIRNO SOSIOLOGI 56 DALAM PROSES IDA LESTARI BHS. JEPANG
57 1460743646200023 SUWONO PEND. KESENIAN
Tabel 2.1 Data Guru SMAN 1 Turen
DATA KARYAWAN SMA NEGERI 1 TUREN
NO NAMA NO NAMA
1 Tarmini 9 Kasiati
2 Sidem Ana Winarti 10 Setyo Hadi
3 Marlalita Amarilis 11 Nurwahyudin
4 Rully Yulian Nursobah 12 Mujiono
5 Merina Martin 13 Kuswanto
6 Purwadi 14 Sulistyono
7 Mohamad Imam 15 Yoni Andono W
8 Moh. Muniri 16 Agus Aji S.
Tabel 2.2 Data Karyawan SMAN 1 Turen
42
2.2.6 Data Siswa SMA Negeri 1 Turen
Keberadaan siswa merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
kegiatan proses belajar mengajar. Kaitannya dalam hal ini SMA
Negeri 1 Turen sekarang memiliki jumlah siswa yang cukup besar,
yaitu 912 siswa yang terdiri dari 374 siswa laki-laki dan 538 siswi
perempuan.
Dari keseluruhan siswa yang ada, terbagi menjadi tiga tingkatan
yaitu kelas I, kelas II, kelas III. Kelas satu masih bersifat umum,
dalam artian belum terjadi penjurusan dengan jumlah 153 siswa laki-
laki dan 206 siswi perempuan. Kelas dua sudah mulai penjurusan
dengan program bahasa sebanyak 5 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan, program IPA dengan44 siswa laki-laki dan 103 siswi
perempuan, dan program IPS dengan 63 siswa laki-laki dan 51 siswi
perempuan. Sedangakan untuk kelas tiga program bahasa diikuti oleh
9 siswa laki-laki dan 14 siswi perempuan, program IPA dengan 48
siswa laki-laki dan 104 siswi perempuan, program IPS dengan 52
siswa laki-laki dan 47 siswi perempuan.
Berdasarkan agama yang dianut oleh siswa SMA Negeri 1 Turen
mayoritas memeluk agama Islam dengan jumlah 867 siswa mulai dari
tingkat I-III. Selain agama Islam di SMA Negeri 1 Turen juga terdapat
siswa yang beragama Protestan dan Hindu. Siswa yang beragama
Protestan secata keseluruhan mulai dari tingkat I-III berjumlah 43
siswa. Sedangkan siswa yang beragama Hindu secara keseluruhan
berjumlah 2 siswa saja.
Mengenai data siswa yang mengulang, putus sekolah sampai yang
melakukan mutasi juga dijelaskan dalam tabel. Dengan rincian siswa
kelas III yang harus mengulang sebanyak 1 siswa pada jurusan IPA.
Siswa yang mengalami putus sekolah pada tahun ajaran 2009/2010
sampai saat ini belum ada. Dan siswa yang menjalani mutasi atau
pindah sekolah pada tahun ajaran 2009/2010 ada 2 siswa dengan
rincian dua-duanya anak kelas satu, dengan 1 siswa mutasi ke sekolah
43
lain dalam lingkub kabupaten yang sama dan 1 siswa lagi mutasi
keluar kabupaten atau kota Malang.
BERDASARKAN TINGKAT DAN JENIS KELAMIN
NOPROGRAM
PENGAJARAN
TINGKAT I
TINGKAT II
TINGKAT III
JUMLAH
L P L P L P L P1 UMUM 153 206 153 2062 BAHASA 5 14 9 13 14 27 3 IPA 44 103 48 104 92 207 4 IPS 63 51 52 47 115 98 Σ 112 168 109 164 374 538
Tabel 2.3 Data Siswa SMAN 1 Turen
2.2.7 Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Turen
SMA Negeri 1 Turen merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang memiliki sarana dan prasarana yang relative lengkap, hal tersebut
terlihat dari berbagai perlengkapan sekolah yang ada, mulai dari gedung
sampai alat-alat kebutuhan penunjang kegiatan belajar siswa, yang
kesemuanya ditata dengan baik dan rapi sesuai dengan tata ruang sekolah
pada umumnya.
SMA Negeri 1 Turen memiliki keliling tanah seluruhnya15.000 M,
yang terdiri dari : (1) Bangunan seluas 2.213 M2 . (2) Halaman/taman
seluas 500 M2 (3) Lapangan Olahraga seluas 1.775 M2 (4) Kebun seluas
8.840 (5) Lain-lain seluas 1.672 M2 . Sehubungan dengan kebutuhan dan
keinginan para guru dan siswa untuk selalu melaksanakan belajar dengan
suasana yang nyaman dan tenang, maka SMA Negeri 1 Turen terus
berbenah diri dalam memenuhi kebutuhan dan penyediaan sarana dan
prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Di sekolahan ini terdapat banyak ruangan, yang kesemuanya
merupakan satu komponen bangunanan yang saling berperan, ruangan-
ruangan tersebut dalam fungsinya dibagi menjadi tiga bagian, dimana
ketiganya memiliki fungsi dan peran maing-masing, adapun ruangan
44
tersebut diantaranya adalah: ruangan kegiatan pembelajaran, ruangan
perkantoran, serta ruang pembinaan atau Laboratorium.
Ruang kegiatan pembelajaran merupakan sarana terpenting yang
digunakan di sini, hal tersebut dikarenakan ruangan ini
dipergunakansebagai ruangan belajar dan mengajar setiap harinya,
ruangan pembelajaran tersebut tentunya disesuaikan dengan jumlah siswa
yang ada di sekolah ini. Untuk saat ini SMA Negeri 1 Turen telah
memiliki ruang belajar yang cukup representative bagi penyelenggaraan
proses belajar mengajar, diantaranya jumlah ruangan pembelajaran
sebanyak dua puluh lima ruang (25). Dua puluh satu ruangan tersebut
dibagi menjadi tiga bagian, yang masing-masing dibagi menjadi tujuh
kelas, dimana sembilan kelas ditempati kelas X, delapan kelas ditempati
kelas XI, sedangkan delapan kelas lainnya ditempati kelas XII, serta
ruang-ruang lain yang menunjang proses pendidikan. Secara lengkap
sarana prasarana tersebut meliputi ruang teori atau kelas, laboratorium
fisika, laboratorium biologi, laboratorium bahasa, ruang praktek
komputer, ruang perpustakaan, ruang UKS, koperasi, ruang BP atau BK,
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, kamar mandi siswa dan
guru, musholla, gudang, rumah penjaga sekolah, serta ruang penunjang
kegiatan siswa seperti ruang OSIS, ruang kegiatan keIslaman Badan
Dakwah Islam (BDI) dan ruang kegiatan pramuka. Untuk ruangan yang
lain menyebar terpisah antara satu kantor dengan yang lain, hal ini
disebabkan perbedaan guna dan fungsi masing-masing ruangan tersebut.
Sarana dan prasarana yang ada tersebut terus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, hal tersebut
memiliki arti penting bagi penyelenggaraan pendidikan yang baik dan
berkualitas. Tentunya apabila penggunaan sarana dan prasarana
tersebutoleh siswa maupun guru dapat dilakukan secara baik dan
maksimal sesuai dengan kebutuhan kegiatan pendidikan, maka proses
pendidikan akan dapat mencapai tujuan dan hasil yang baik.
Dalam rangka mencapai tujuan membangun sekolah yang
berkualitas dan membentuk manusia yang mempunyai budi pekerti yang
luhur dan menciptakan lembaga yang religius, maka kesemuanya itu
45
tidak dapat dipisahkan dengan adanya berbagai faktor pendukung, seperti
sarana dan prasarana yang telah ada.
2.2.8 Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Turen
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu mengembangkan
peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat
mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh
pendidi dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah. Yang salah satu tujuan diadakannya
kegiatan ekstra ini adalah untuk menghindari kenakalan remaja, dalam
artian dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler maka timbul kesibukan
yang positif pada diri siswa sehingga akan terhindar dari kegiatan
yang negatif.
Bentuk dan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA
Negeri 1 Turen ini cukup banyak, sehingga siswa diharapkan dapat
memilih sesuai dengan minat bakatnya untuk dapat aktif dalam
kegiatan di luar jampelajaran ini. Adapun bentuk dan jenis kegiatan
ekstrakurikulernya adalah sebagai berikut :
1. Bola voli
2. Sepak bola
3. Bola basket
4. MPR (Palang Merah Remaja)
5. Pramuka
6. Seni Teater
7. Seni tari
8. Seni musik
9. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTA)
10. Seni Baca Al-Qur‟an (MTQ)
11. Karate (funakhosi)
12. Paskibraka
46
13. Kajian Islam Syamil (KIS)
14. English Conversation Club (ECC)
15. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
16. Jurnalistik
17. Persekutuan Doa kristiani
18. Paduan Suara
19. ICT Club
20. Mentoring
Sifat dari kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1
Turen ini wajib bagi kelas X dan XI dengan dicantumkannya di
peraturan tata tertib siswa. Sedangkan untuk anak-anak kelas XII tidak
diwajibkan tetapi diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler ini.
47
BAB III
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
3.1 Analisis
3.1.1 Analisis Kekurangan Sistem Pengelolaan Arsip Sekolah
Akibat kurang diperhatikannya sistem pengarsipan di administrasi
sekolah dan file yang tersebar pada beberapa komputer (tidak
terpusat), tenaga administrasi kesulitan mencari arsip file surat
penting yang harusnya tinggal mengedit sedikit tanpa harus mengetik
ulang. Sebagai contoh, permasalahan terjadi bilamana seseorang
meminta tolong kepada pihak sekolah untuk mengecek apakah benar
siswa “X” merupakan alumni SMA Negeri 1 Turen tahun 200x.
Kemudian dicarilah arsip siswa X yang dimaksud mulai dari tahun
2000 hingga 2009. Disini, terjadilah ketidakefisienan dan
kekurangtepatan dalam melakukan pencarian arsip siswa.
Disisi lain, setiap siswa juga menyimpan data pekerjaannya di
harddisk dimana mereka bekerja sehingga akan menyulitkan guru
pengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk melakukan
pekerjaan memeriksa hasil kerja anak didiknya, belum lagi terjadi
duplikasi file dan data yang menyebabkan kebingungan dalam
menentukan file dan data yang sahih dan mutakhir.
3.1.2 Analisis Kebutuhan HTTP File Server
HFS (HTTP File Server) adalah perangkat lunak berbagi file yang
memungkinkan Anda untuk mengirim dan menerima file. Anda dapat
membatasi pembagian ini hanya beberapa teman, atau terbuka untuk
seluruh dunia. HFS berbeda dari file sharing klasik karena tidak ada
48
jaringan. HFS adalah server web yang menggunakan teknologi web
jadi lebih kompatibel dengan Internet saat ini. Karena sebenarnya web
server, teman Anda dapat men-download file seolah-olah mereka
men-download dari sebuah situs web menggunakan web browser,
seperti Internet Explorer atau Firefox. Pengguna Anda tidak perlu
menginstal perangkat lunak baru. HFS memungkinkan Anda berbagi
file Anda.
HTTP File Server, atau dikenal sebagai HFS, adalah server web
gratis yang dirancang khusus untuk penerbitan dan berbagi file. Set
fitur yang lengkap berbeda dari web server lain, tetapi tidak memiliki
beberapa fitur-fitur umum, seperti CGI, tetapi mencakup, misalnya,
menghitung download file. Hal ini bahkan menyarankan untuk
menggunakannya sebagai web server biasa. HFS HTTP kecil file
server, sebagian besar ditujukan untuk berbagi file untuk di-download
[www.rejetto.com/hfs].
3.1.3 Analisis Kelayakan Penerapan HTTP File Server
Demi terciptanya efisiensi dan efektifitas pekerjaan dan
administrasi dilingkungan SMA Negeri 1 Turen, maka harus
dibangun sistem pengarsipan secara terkomputerisasi, terpusat dan
aman. Sehingga, HTTP File Server harus dibangun untuk mengelola
data arsip sekolah secara terpusat agar pencarian arsip dan data
lainnya agar pengarsipan menjadi efisien. Kemudian bilamana HTTP
File Server sudah terbangun, HTTP File Server tersebut dikonfigurasi
agar dapat digunakan oleh pihak administrasi maupun guru dan siswa-
siswi SMA Negeri 1 Turen secara efektif. Lalu HTTP File Server
diatur sekuritasnya agar tidak terjadi akses file oleh pihak yang tidak
berwenang.
49
3.2 Desain Sistem
Mengolah, mengelompokkan, dan meneliti segala informasi yang
diperoleh pada saat survey untuk kemudian dapat dijadikan patokan
penentuan tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh pembuatan file server.
3.2.1 Desain Proses
3.2.1.1 Diagram Blok
Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan membantu dalam perancangan
perangkat lunak yang diinginkan. Berikut adalah rancangan
sistem dalam bentuk diagram blok :
Gambar 3.1 Diagram Blok Aplikasi HFS
Gambar 3.2 Diagram Blok Website HFS
50
Application
FTP Server List File
Port Changing
Open in Browser
Exit
Menu
Self Test
Edit HTML Template
Other Option
Upload
Start / Exit
Virtual File System
Limit
Flash taskbutton
Fingerprints
Tray icons
IP address
Accept connection on
Dynamic DNS Updater
URL Encoding
Updates
Donates
Load File System
Load Recent File
Save file system
Clear file system
Save option
Help
Web links
Uninstall HFS
About
Switch off
Exit
Mode Changing
Website
FTP Server List File
Login User
3.2.1.2 Diagram Alir (Flowchart)
Proses konfigurasi dan pemakaian HFS ini terbagi menjadi
beberapa tahap utama. Diantaranya :
1. Mengubah port pada aplikasi HFS.
2. Mengubah HTML template pada aplikasi HFS untuk
website HFS pada list file yang akan ditampilkan ke
user.
3. Mengubah IP Address sesuai dengan IP Address yang
digunakan di jaringan lokal.
4. Mendaftarkan akun user pada aplikasi HFS.
5. Mengubah Accept Connection pada IP Address
komputer server supaya clien hanya bisa konek melalui
satu IP.
6. Memasukkan folder / file ke komputer server yang akan
disharing kepada komputer klien.
A. Mengubah Port pada Aplikasi HFS (default : 80)
Pada aplikasi HFS, port sudah tersetting default yaitu
port 80. Apabila port tersebut dirubah, maka dapat dirubah
melalui aplikasi HFS pada menu paling atas yaitu port. Alur
perubahan port dapat digambarkan seperti diagram alur
dibawah ini.
51
Gambar 3.3 Diagram Alir Perubahan Port pada HFS
B. Mengubah HTML Template pada Aplikasi HFS
HTML pada aplikasi HFS juga sudah tersetting default.
HTML template ini adalah desain tampilan HTML HFS
pada webbrowser klien. Apabila HTML Template tersebut
dirubah, maka dapat dirubah melalui aplikasi HFS pada
menu “edit HTML templates..”. Alur perubahan HTML
Templates dapat digambarkan seperti diagram alur dibawah
ini.
52
START
Input port
Numeric = ‘’ ?
Port = 1-65535 ?
Perubahan port
Port = ‘proses’
END
Port = ‘default’y
n
yPort = ‘random’
n
Gambar 3.4 Diagram alir perubahan HTML template HFS
C. Mengubah IP Address pada Aplikasi HFS
Sama seperti HTML Template, IP Address default
sudah tersetting dengan apamat IP 192.168.100.1. kita bisa
mengubahnya menjadi IP lokal (127.0.0.1) maupun IP
sekelas dengan jaringan lokal kita.
Gambar 3.5 Diagram alir perubahan IP pada HFS
53
START
Default HTML
Edit ?
Save ?
HTML View
END
View default
n
y
n
y
START
Default IP = ‘192.168.100.1’
Edit ?
Save ?
Output IP Address
END
Use default
n
y
n
y
D. Mendaftarkan Akun User pada Aplikasi HFS
HTML pada aplikasi HFS juga sudah tersetting default.
HTML template ini adalah desain tampilan HTML HFS
pada webbrowser klien. Apabila HTML Template tersebut
dirubah, maka dapat dirubah melalui aplikasi HFS pada
menu “edit HTML templates..”. Alur perubahan HTML
Templates dapat digambarkan seperti diagram alur dibawah
ini.
Gambar 3.6 Diagram alir Pendaftaran akun pada HFS
E. Mengubah Accept Connection pada Aplikasi HFS
Dalam hal ini, Accept Connection merupakan IP
Address yang terdaftar pada HFS yang akan dipanggil /
diakses dari jaringan. IP Address default pada Accept
Connection adalah 192.168.100.1. Alamat IP tersebut bisa
dirubah sekelas IP pada jaringan lokal.
54
START
Input new user
Save ?
Output
END
User = nully
n
Gambar 3.7 Diagram alir perubahan accept connection pada
HFS
F. Memasukkan folder / file ke komputer server
Gambar 3.8 Diagram alir penambahan file / folder pada
HFS
55
START
Default IP Address
Ubah IP ?
IP Address
END
IP = defaulty
n
START
Input file / folder
Add to HFS ?
File / Folder
END
List defaulty
n
3.2.2 Desain Interface / Antarmuka
Desain antarmuka HFS terdiri dari beberapa form pada aplikasi
dan beberapa halaman pada website.
3.2.2.1 Form Utama
Pada form utama, terdapat menu, port, mode, virtual file
system list, log, current connection status, dan status bar.
Gambar 3.9 Desain Antarmuka /Interface Form Utama
56
1 2 3
4 5
6
7
8
9
10
Keterangan :
1. Tombol ‘Menu’ : Berfungsi untuk menampilkan menu
pada aplikasi.
2. Tombol ‘Port’ : Berfungsi untuk merubah port http
file server menuju IP address
komputer server.
3. Tombol ‘Mode’ : Berfungsi untuk merubah mode
penggunaan aplikasi.
4. Tombol ‘Browser’ : Berfungsi untuk membuka HFS di
webbrowser dengan alamat dan port
yang tertera pada textbox
disampingnya.
5. Address Box : Textbox berisi address dan port
komputer server.
6. Banwidth Graph : Grafik trafik data dari komputer
server ke komputer klien dan
sebaliknya.
7. Virtual File System : Berisi file dan folder list yang
nantinya dapat diakses klien melalui
webbrowser
8. Log List : Berisi log selama aplikasi
digunakan.
9. Connection List : Berisi daftar IP address komputer,
status dan speed komputer klien
terhadap komputer server dan
sebaliknya.
10. Status : Berisi jumlah komputer klien yang
terkoneksi ke komputer server,
kecepatan data masuk dan keluar
saat ini dan total data yang sudah
masuk dan keluar saat ini.
57
3.2.2.2 Menu Utama
Pada menu utama berisi banyak menu mulai dari ‘self
test’, edit html templates, switch off dan lain – lain. Masing –
masing menu mempunyai fungsi tersendiri untuk meng-
handle pekerjaan HTTP File Server.
Gambar 3.10 Desain Menu Aplikasi HFS
58
3.2.2.3 Form Perubahan Port
Gambar 3.11 Desain Form Perubahan Port HFS
3.2.2.4 Form Editor HTML
Gambar 3.12 Desain Form Editor Template Website HFS
59
1 2 3 4 5 6
7
8
9
10
11
12
Keterangan :
1. Ok / Apply : Berfungsi untuk menerapkan website
template yang telah kita ubah /
modifikasi.
2. Cancel : Berfungsi untuk menutup form editor
HTML template .
3. Undo : Berfungsi untuk kembali ke
perubahan sebelumnya.
4. Restore Default : Berfungsi untuk mengembalikan kode
HTML Template menjadi default
(seperti semula).
5. Word Wrap : Berfungsi untuk membuat word-wrap
pada text editor.
6. Font : Berfungsi untuk merubah jenis,
ukuran, dan tipe font / tulisan yang
digunakan.
7. Import : Berfungsi untuk meng-import
template html dari luar aplikasi HFS.
8. Export : Berfungsi untuk menyimpan / meng-
eksport kode html template yang telah
kita rubah keluar dari aplikasi HFS.
9. Find : Berfungsi untuk mencari kata pada
kode website template.
10. Help : Berguna sebagai panduan / tata cara
penggunaan HFS.
11. Editor : Berfungsi untuk meng-edit / merubah
kode HTML.
12. Status Bar : Berisi tentang bobot file dan dibaris
serta kolom berapa pointer berada.
60
3.2.2.5 Form IP Address
IP address komputer server dapat dirubah sesuai dengan
kebutuhan. IP dapat dirubah menjadi IP lokal maupun IP
sekelas dengan jaringan komputer. Secara default, IP address
untuk mengakses Website HFS adalah 192.168.100.1.
Gambar 3.13 Desain Form IP Address HFS
3.2.2.6 Form User Account
Pada form ini, user dapat didaftarkan maupun di hapus.
User didaftarkan username dan passwordnya, kemudian kita
dapat men-setting limits untuk kecepatan transfer data klien
tersebut.
61
Gambar 3.14 Desain Form User Account
3.2.2.7 Form file / folder list
File dan folder yang kita ‘add from disk’, akan muncul
menjadi list seperti pada gambar dibawah ini. Ini merupakan
tampilan file dan folder list pada aplikasi HFS. Namun tidak
jauh berbeda pada website, halaman website HFS juga
mempunyai list file dan folder dengan tema yang berbeda dan
dapat diubah-ubah.
Gambar 3.15 Desain Virtual File System HFS
Kemudian kita dapat memilih apakah akan dijadikan
sebagai “Real Folder” atau “Virtual Folder”. Jika kita pilih
Real Folder, maka folder yang kita list pada HFS dapat
diunggahi (upload) folder / file. Jika Virtual Folder, maka file
atau folder yang tampil hanya bisa di download.
62
Gambar 3.16 Desain File dan Folder List Pada Website HFS
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian
4.1.1 Skenario Pengujian
Pengujian akan dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama – tama
siapkan perangkat keras yang mendukung komputer server untuk
HFS, komputer klien dan perangkat jaringan komputer. Kedua,
lakukan instalasi sistem operasi pada perangkat keras komputer server
HFS dan instalasi pada perangkat jaringan komputer. Kemudian
lakukan instalasi webbrowser pada komputer server HFS. Selanjutnya,
lakukan instalasi aplikasi HFS pada komputer server. Langkah
terakhir, setting router dan access point sesuai dengan kebutuhan.
4.1.2 Persiapan Perangkat Keras Komputer dan Jaringan
4.1.2.1 Perangkat Keras Komputer Server
Perangkat keras komputer server untuk HFS yang
dibutuhkan, minimal mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
A. CPU dengan spesifikasi minimal :
1. Prosesor Pentium 4 2,8Ghz
2. Memory 512Mb
3. Harddisk 500Gb
4. CD-Rom
5. Chasing + Power Supply
B. Monitor standar
C. Mouse
D. Keyboard
E. Lan Card 10/100 (100 mbps)
64
F. Kabel LAN UTP Cat5e + Konektor RJ45
4.1.2.2 Perangkat Keras Komputer Klien
Untuk perangkat keras komputer klien spesifikasi bebas
(tidak dibatasi) selama kecepatan masih mampu mengampu
koneksi internet (mempunyai Lan Card minimal 10/100)
dengan kabel LAN UTP Cat5 + konektor RJ45.
4.1.2.3 Perangkat Keras Jaringan Komputer
Untuk spesifikasi minimal pada perangkat keras jaringan
komputer untuk menghubungkan klien - server, dibutuhkan
spesifikasi minimal sebagai berikut :
A. Switch 24 port 10/100 (100 mbps)
B. Kabel LAN UTP Cat5e + RJ45
C. Router Access Point 2,4Ghz b/g
4.1.3 Persiapan Perangkat Lunak Komputer
4.1.3.1 Perangkat Lunak Komputer Server HFS
Untuk memenuhi kebutuhan perangkat lunak komputer
HFS server, minimal mempunyai perangkat lunak sebagai
berikut :
A. Sistem Operasi Windows XP
B. Webbrowser Internet Exploler 8 / sejenisnya
4.1.3.2 Perangkat Lunak Komputer Klien
Kebutuhan perangkat lunak minimal untuk spesifikasi
komputer klien bebas. Bisa menggunakan berbagai macam
sistem operasi dan webbrowser.
65
4.1.4 Instalasi Sistem Operasi pada Komputer Server HFS
Sistem operasi yang akan digunakan pada komputer server HFS
adalah sistem operasi berbasis Windows yaitu Windows XP. Oleh
karena itu, setelah persiapan perangkat keras selesai maka lakukan
instalasi perangkat lunak dimulai dari sistem operasi dengan langkah –
langkah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Tahapan Instalasi Windows XP (1)
Gambar 4.2 Tahapan Instalasi Windows XP (2)
66
Gambar 4.3 Tahapan Instalasi Windows XP (3)
Gambar 4.4 Tahapan Instalasi Windows XP (4)
Gambar 4.5 Tahapan Instalasi Windows XP (5)
67
Gambar 4.6 Tahapan Instalasi Windows XP (6)
Gambar 4.7 Tahapan Instalasi Windows XP (7)
Gambar 4.8 Tahapan Instalasi Windows XP (8)
68
Gambar 4.9 Tahapan Instalasi Windows XP (9)
Gambar 4.10 Tahapan Instalasi Windows XP (10)
69
Gambar 4.11 Tahapan Instalasi Windows XP (11)
Gambar 4.12 Tahapan Instalasi Windows XP (12)
70
Gambar 4.13 Tahapan Instalasi Windows XP (13)
Gambar 4.14 Tahapan Instalasi Windows XP (14)
71
Gambar 4.15 Tahapan Instalasi Windows XP (15)
Gambar 4.16 Tahapan Instalasi Windows XP (16)
72
Gambar 4.17 Tahapan Instalasi Windows XP (17)
Gambar 4.18 Tahapan Instalasi Windows XP (18)
73
Gambar 4.19 Tahapan Instalasi Windows XP (19)
Gambar 4.20 Tahapan Instalasi Windows XP (20)
74
Gambar 4.21 Tahapan Instalasi Windows XP (21)
Gambar 4.22 Tahapan Instalasi Windows XP (22)
75
Gambar 4.23 Tahapan Instalasi Windows XP (23)
Gambar 4.24 Tahapan Instalasi Windows XP (24)
76
Gambar 4.25 Tahapan Instalasi Windows XP (25)
Gambar 4.26 Tahapan Instalasi Windows XP (26)
77
Gambar 4.27 Tahapan Instalasi Windows XP (27)
Gambar 4.28 Tahapan Instalasi Windows XP (28)
78
Gambar 4.29 Tahapan Instalasi Windows XP (29)
Gambar 4.30 Tahapan Instalasi Windows XP (30)
79
Gambar 4.31 Tahapan Instalasi Windows XP (31)
Gambar 4.32 Tahapan Instalasi Windows XP (32)
80
Gambar 4.33 Tahapan Instalasi Windows XP (33)
Gambar 4.34 Tahapan Instalasi Windows XP (34)
81
Gambar 4.35 Tahapan Instalasi Windows XP (35)
Gambar 4.36 Tahapan Instalasi Windows XP (36)
82
4.1.5 Instalasi Webbrowser
Webbrowser yang diinstalasi adalah webbrowser Mozilla Firefox.
Langkah instalasi sebagai berikut :
Gambar 4.37 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (1)
Gambar 4.38 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (2)
83
Gambar 4.39 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (3)
Gambar 4.40 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (4)
84
Gambar 4.41 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (5)
Gambar 4.42 Tahapan Instalasi Mozilla Firefox (6)
85
4.1.6 Instalasi HFS
HFS tidak perlu instalasi seperti sistem operasi dan webbrowser.
Cukup diuntuh diwebsite http://www.rejetto.com/hfs/. Kemudian
dibuka di komputer server HFS yang telah dipersiapkan. Dan disetting
auto start setiap kali komputer server HFS menyala. Setting auto start
HFS yaitu seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.43 Setting Auto Start HFS
4.1.7 Instalasi Jaringan Komputer
Langkah pertama dalam instalasi jaringan komputer adalah
dengan men-setting Router Access Point. Disini penulis menggunakan
Router AP merk Linksys dengan tipe WRT54G2. Tahapan dalam
men-setting Router AP adalah sebagai berikut :
86
4.1.7.1 Setting Router AP Linksys
Login terlebih dahulu untuk masuk ke Router AP Linksys
WRT54G2 yaitu dengan membuka alamat IP Router AP
default 192.168.1.1 dengan menggunakan username “admin”
dan password “admin” melalui perangkat wireless / ethernet.
Gambar 4.44 Setting Router AP Linksys WRT54G2 (1)
Gambar 4.45 Setting Router AP Linksys WRT54G2 (2)
Seting default Router AP Linksys terlihat seperti pada
Gambar 4.45. Kemudian disetting dengan IP Address
192.129.166.252 seperti pada gambar dibawah ini :
87
Gambar 4.46 Setting Router AP Linksys WRT54G2 (3)
4.1.8 Pengujian Program dan Website
4.1.8.1 Membuat Folder Untuk Diakses User
Agar file dan folder dapat diakses user, folder harus
dibuat terlebih dahulu untuk ditampilkan ke interface website
HFS. Sesuai dengan Bab II, maka folder yang dibuat adalah
dengan susunan sebagai berikut :
Gambar 4.47 Susunan Folder Utama
88
Gambar 4.48 Susunan Sub Folder Dari Folder Data
Ekstrakulikuler
Gambar 4.49 Susunan Sub Folder Data Mata Pelajaran
89
Gambar 4.50 Susunan Sub Folder Dari Folder Data
Olimpiade
4.1.8.2 Membuat Real Folder Pada HFS
Folder-folder yang sudah dibuat, dijadikan sebagai
referensi Real Folder pada HFS agar bisa diakses user
melalui website HFS. Caranya dengan men-drag satu per satu
folder yang dibuat ke Virtual File System Aplikasi HFS.
Gambar 4.51 Susunan Sub Folder Dari Folder Data
Olimpiade
90
Gambar 4.52 Susunan Folder Pada HFS
Setelah di-drag satu per satu, maka tampilan yang muncul
pada Virtual File System HFS adalah seperti pada gambar
diatas. Sehingga pada tampilan website HFS akan muncul
seperti gambar berikut :
91
Gambar 4.53 Tampilan Folder Pada Website HFS
4.1.8.3 Membuat User Untuk Hak Akses Folder
Secara default, user yang membuka website HFS hanya
bisa melihat (view) dan mengunduh (download) file yang ada
di website HFS. Oleh karena itu, dibutuhkan user yang
mempunyai hak akses khusus dan lebih untuk dapat
mengolah file pada komputer server. Untuk membuat user
dengan hak akses tertentu, sebagai contoh dibuat akun
dengan user “kepsek” dan password “kepsek” untuk
membuat autentifikasi hak akses menuju folder dengan
langkah – langkahnya seperti gambar berikut ini :
Gambar 4.54 Langkah Membuat User (1)
92
Gambar 4.55 Langkah Membuat User (2)
4.1.8.4 Membatasi Hak Akses Pada User
Sebagai contoh untuk uji coba, kita akan membuat akun
kepala sekolah yang memiliki akses menuju semua folder.
User maka akan dimintai autentikasi untuk bisa mengakses
folder. Pemberian hak akses kepala sekolah pada folder Data
Kepsek, adalah seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.56 Batasan Hak Akses User
93
Yaitu dengan klik kanan pada folder “Data Kepsek” pada
Virtual File System pada aplikasi HFS hingga account
“kepsek” yang telah dibuat tercentang. Kemudian untuk
mengecek autorisasi account “kepsek”, maka bisa dilihat
melalui tampilan website HFS.
Gambar 4.57 Folder Data Kepsek Terkunci
Gambar diatas menunjukkan bahwa tanpa autentifikasi
account, maka folder akan terkunci (harus dibuka dengan
autentifikasi user tertentu).
4.1.8.5 Menguji Akses User Pada Website HFS
Untuk membuka “Data Kepsek” yang dikunci,
membutuhkan autentifikasi user seperti yang sudah dibuat
sebelumnya yaitu dengan akun “kepsek” seperti pada gambar
dibawah ini :
94
Gambar 4.58 Autentifikasi Untuk Masuk Folder Data Kepsek
Baru setelah login menggunakan user “kepsek” dengan
password “kepsek” yang dibuat sebelumnya, isi folder “Data
Kepsek” bisa dibuka.
Gambar 4.59 Masuk Folder Data Kepsek
4.1.8.6 Menguji Upload File Melalui Website HFS
Untuk menguji apakah user dapat mengunggah
(upload) file, maka dapat dilakukan dengan cara upload
melalui website. Langkah pertama adalah memberikan akses
upload untuk akun, kemudian login pada website HFS.
Gambar 4.60 Memberi Hak Akses Upload
95
Gambar 4.61 Tampilan Upload Melalui Website HFS
Setelah login menggunakan akun yang terdaftar, buka
webbrowser. Kemudian kita dapat mengunggah file dengan
meng-klik tombol upload kemudian kita pilih file yang akan
kita upload.
Gambar 4.62 Upload File Melalui Website HFS
Gambar 4.63 Upload File Melalui Website HFS Berhasil
96
Setelah berhasil mengunggah file, maka tampilan website
akan berubah menjadi seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.64 Tampilan Upload File Melalui Website HFS
4.1.8.7 Menghapus File Pada HFS
Untuk menjaga keamanan user, maka seluruh file maupun
folder yang akan dihapus harus seijin administrator. Maka
user harus melapor pada administrator apabila ingin
menghapus file / folder miliknya. Setelah melaporkan ke
administrator, maka admin menghapus file / folder pada
komputer server. Untuk menghapus file / folder, yaitu dengan
cara seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.65 Tampilan File Setelah Website Dihapus
97
Sehingga file yang telah dihapus tidak akan muncul pada
tampilan website HFS.
Gambar 4.66 Tampilan Upload File Melalui Website HFS
4.1.8.8 Mengubah File Pada HFS
Agar user dapat mengubah file pada HFS, maka user bisa
mengunggah ulang file yang dirubah. Caranya seperti
mengunggah file yang telah dirubah, dengan nama file yang
sama dengan file pada HFS yang akan dirubah. Maka HFS
akan menimpa file sebelumnya dengan nama yang sama
dengan file yang diunggah. Namun aplikasi HFS harus
disetting terlebih dahulu seperti gambar dibawah agar dapat
menimpa (overwrite) file sebelumnya, yaitu dengan
menghilangkan centang pada option “Number files on upload
instead of overwriting”.
Gambar 4.67 Tampilan Upload File Melalui Website HFS
4.1.8.9 Mengubah Port Pada HFS
Port pada HFS secara default dapat diakses melalui port
80, port HFS dirasa mengganggu aplikasi lain yang
menggunakan port sama maka port HFS dapat dirubah sesuai
98
port yang kosong. Untuk merubah port pada aplikasi HFS
yaitu dengan merubahnya seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.68 Tampilan Merubah Port HFS
4.1.8.10 Mengubah IP Address Pada HFS
IP Address pada HFS secara default dapat diakses melalui
alamat IP 127.0.0.1 yaitu IP localhost. IP Address HFS dapat
dirubah menggunakan IP lain sesuai dengan pengalamatan IP
sekelas dengan jaringan lokal SMAN 1 Turen. Untuk
merubah IP pada aplikasi HFS yaitu seperti gambar dibawah
ini :
Gambar 4.69 Tampilan Merubah IP Address HFS
4.1.8.11 Mengubah Accept Connection Pada HFS
Accept Connection pada HFS berfungsi agar user dapat
mengakses server HFS melalui alamat IP address. Jika HFS
99
sudah disetting IP Addressnya, maka accept connection dapat
kita rubah sesuai dengan IP Address server HFS. Untuk
merubah Accept Connection pada aplikasi HFS yaitu seperti
gambar dibawah ini :
Gambar 4.70 Tampilan Merubah Accept Connection HFS
4.1.9 Hasil Perubahan IP Address, Accept Connection dan Port HFS
Setelah IP Address, Accept Connection dan Port HFS diubah maka
user dapat memanggil HFS melalui webbrowser dengan cara
mengetikkal alamat IP komputer server HFS yaitu 192.129.166.252
menggunakan port 8080. Sehingga user dapat mengakses website HFS
seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.71 Tampilan Perubahan IP Address, Accept Connection dan
Port HFS
100
4.1.10 Mengubah Halaman Website HFS
Secara default, halaman website HFS terlihat seperti pada Gambar
4.24 yaitu dominan biru. Halaman website HFS default dapat dilihat
pada menu seperti gambar dibawah ini :
Gambar 4.72 Menu Untuk Mengubah Kode HTML Website HFS
Setelah masuk ke menu “Edit HTML template..” maka akan
muncul form editor website dengan kode HTML default dari HFS
seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.73 Editor Kode HTML Website HFS
101
Karena tampilan default website HFS kurang user friendly, maka
dapat diubah kodenya menjadi kode HTML seperti kode yang tertera
dibawah ini :
102
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd"><html><head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style type="text/css"> %style% </style> <title>fileserver.run.net</title> <link rel="shortcut icon" href="favicon.ico" /></head><body>
%login-link%%loggedin%%upload-link%<div id=folderlabel>
~ Welcome to SMA NEGERI 1 Turen FILE SERVER ~</div><div id=folder>
fileserver.run.net%folder%
<div style="margin:10px;"><a class=big href=".."><img src="/~img14" /> UP</a></div>
<div id=body>%folder-comment%%up%%files%
</div><div id=footer>
Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div>
</body></html>
[style]body, th { font-family:tahoma, verdana, arial, helvetica, sans; font-weight:normal; font-size:9pt; }body { margin:0; background-color:#dddfee; padding:10px; width: 920px; margin: 0 auto; }p { margin:0 }a { text-decoration:none; background-color:Transparent; color:#05F; }a:visited { color:#55F; }a:hover { background-color:#EEF; }img { border-style:none }td { font-size:10pt; background:#FFF; border:1px solid #FBB; }td img { vertical-align:top }th, th a, th a:visited { color:#555; font-size:12pt; font-weight:bold; width: 80%;}#foldercomment { font-size:10pt; color:#888; background:#EEE; padding:3px; border:1px solid #DDD; border-bottom:3px solid #DDD; margin-top:2px; }#tools { text-align:right; font-size: 8pt; }#folder{ font-size:10pt; margin:5px 0 5px 0; padding:10px; width: auto;background-color:#f3f7ff; }.big{margin-top:10px; position:absolut; top:10px;}#folderlabel {font-size: 16px; padding: 15px 0 15px 0; text-align:center; font-weight: bold;}#folderstats, { font-size: 8pt; margin-top:5px; padding-left:5px;}#footer{}#body { border-bottom: 4px solid #FBF;
103
border-bottom: 4px solid #FBF; border-top: 4px solid #FBF; border-left: 1px dotted #FBF; border-right: 1px dotted #FBF; background:#fff3f3; margin: 20px; padding:10px;}#footer { text-align:center;}.comment { font-size:7pt; color:#888; background:#EEE; padding:3px; border:1px solid #DDD; margin-top:2px; }.button { padding:5px; padding-top:17px; margin:25px; border:2px solid black; background:white; font-size:8pt; font-weight:bold; }.button img { vertical-align:text-bottom; }.flag { font-weight:bold; font-size:8pt; background:white; color:red; text-align:center; border:1px solid red; }
[login-link]<a href="~login" class=button><img src="/~img27" /> LOGIN</a>
[loggedin]<span class=button><img src="/~img27" /> user: %user%</span>
[upload-link]<a href="~upload" class=button><img src="/~img32" /> UPLOAD</a>
[nofiles]<div class=big>No file</div>
[files]<div id=folderstats>%number-folders% folders, %number-files% files - Total: %total-size%</div><table cellpadding=5><th><a href="?sort=n">Filename</a><th><a href="?sort=s">Filesize</a><th><a href="?sort=t">Filetime</a><th><a href="?sort=d">Hits</a>%list%</table>
[archive]<br><a href="~folder.tar?recursive">Folder archive</a>
[protected]<img src='/~img_lock'>
[file]<tr><td>%new% %protected% <a href="%item-url%"><img src="/~img_file" /> %item-name%</a>%comment%<td align=right>%item-size%<td align=right>%item-modified%<td align=right>%item-dl-count%
[folder]<tr><td>%new% %protected% <a href="%item-url%"><img src="/~img_folder" /> <b>%item-name%</b></a>%comment%<td align=center><i>folder</i><td align=right>%item-modified%<td align=right>%item-dl-count%
[link]<tr><td>%new% <a href="%item-url%"><img src="/~img_link" /> <b>%item-name%</b></a>%comment%<td colspan=3 align=center><i>link</i>
[comment]<div class=comment>%item-comment%</div>
[folder-comment]<div id=foldercomment>%item-comment%</div>
[error-page]<html> <head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style>
104
%style% </style> </head><body>%content%<hr><div style="font-family:tahoma, verdana, arial, helvetica, sans; font-size:8pt;">Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div></body></html>
[not found]<h1>404 - Not found</h1><a href="/">go to root</a>
[overload]<h1>Server busy</h1>Please, retry later.
[max contemp downloads]<h1>Download limit</h1>On this server there is a limit on the number of <b>simultaneous</b> downloads.<br />This limit has been reached. Retry later.
[unauthorized]<h1>Unauthorized</h1>This is a protected resource.<br />Your username/password doesn't match.
[deny]<h1>Unallowed</h1>This resource is not accessible.
[ban]<h1>You are banned.</h1>%reason%
[upload]<html><head> <title>fileserver.run.net</title> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style type="text/css"> %style% </style></head><body>%login-link%%loggedin%<script language="javascript">var s1, s2;if (window.parent.progress) s1 = '" target=_parent', s2 = 'CLOSE';else s1 = '+progress"', s2= 'ADD';document.write('<a href="~upload'+s1+' class=button onClick="if (frm.upbtn.disabled) return false;"><img src="/~img10" /> '+s2+' PROGRESS FRAME</a>');</script><a href="." target=_parent class=button><img src="/~img21" /> CANCEL UPLOAD</a><div style="margin-top:60px" id=folderlabel>~ WELCOME TO RUN.NET FILE SERVER ~</div><div id=folder>fileserver.run.net%folder%</div><div id=body><form name=frm action="." target=_parent method=post enctype="multipart/form-data" onSubmit="frm.upbtn.disabled=true; return true;">%upload-files%<input name=upbtn type=submit value="Upload files"></form><br />Before uploading you may want to open a <a target=_blank
105
<br />Before uploading you may want to open a <a target=_blank href="/~progress">progress status window</a>.</div><div id=footer>Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div></body></html>
[upload-file]<input name=fileupload%idx% size=70 type=file><br />
[upload-results]<html><head> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <style type="text/css"> %style% </style> <title>fileserver.run.net</title></head><body>%loggedin%<div style="margin-top:60px" id=folderlabel>~ WELCOME TO RUN.NET FILE SERVER ~</div><div id=folder>fileserver.run.net%folder%</div><div id=body>%uploaded-files%<br /><br /><a href="." target=_parent class=big><img src="/~img14" /> Back to the folder</a></div><div class=footer>Copyleft @sman1turen 2012. All left unserved.</div></body></html>
[upload-success]<li><a href='%item-url%'>%item-name%</a>: <b>OK</b> --- %item-size% (Speed %speed% KB/s)
[upload-failed]<li>%item-name%: <b>FAILED</b> --- %reason%
[upload+progress]<html><head><frameset cols=200,*> <frame name=progress src="/~progress" scrolling=auto marginwidth=0> <frame src="~upload-no-progress" scrolling=auto></frameset></head><body></body></html>
[progress]<html><head> <meta http-equiv="Refresh" content="7;URL=/~progress"> <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=UTF-8" /> <title>HFS - Progress status</title> <style> %style% .filename { font-weight:bold; font-size:8pt; } .bytes { font-size:7pt; } .perc { font-size:14px; vertical-align:middle; } .out_bar { width:100px; font-size:15px; background:black; border:black 1px solid; margin-right:5px; float:left; } .in_bar { height:16px; background:white; color:white; } #body { margin-left:0; margin-right:0; }
106
#body { margin-left:0; margin-right:0; } body { padding:2px; } #graph { border:white outset 2px; } </style></head><body><div class=big>Progress status</div>Auto-refresh: 7 seconds<br /><br /><img src="/~img_graph190x40" id="graph" /><div id=body>%progress-files%</div><div id=footer>Uptime: %uptime%</div></body></html>
[progress-nofiles]<div class=big>No file exchange in progress.</div>
[progress-upload-file]<span class=flag> up </span><span class=filename>%filename%</span><div class=bytes>%done-bytes% / %total-bytes% bytes<br />Speed: %speed-kb% KB/s</div><div style="margin-top:5px; margin-bottom:20px;"> <div class=out_bar><div class=in_bar style="width:%perc%px"></div></div> <span class=perc>%perc%%</span></div>
[progress-download-file]<span class=flag> down </span><span class=filename>%filename%</span><div class=bytes>%done-bytes% / %total-bytes% bytes<br />Speed: %speed-kb% KB/s</div><div style="margin-top:5px; margin-bottom:20px;"> <div class=out_bar><div class=in_bar style="width:%perc%px"></div></div> <span class=perc>%perc%%</span></div>
[newfile]<span class=flag> NEW </span>
Gambar 4.27 Tampilan Setelah Kode HTML Website HFS Diubah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan ini diharapkan pengelolaan data SMAN 1 Turen menjadi lebih
baik, efektif dan efisien sehingga mempercepat dan meningkatkan kinerja
serta kualitas seluruh warga SMAN 1 Turen. Diharapkan HFS dapat
menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi sehingga manfaat yang
didapatkan antara lain :
1. Mengurangi duplikasi file dan data;
2. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk mengambil hasil
pekerjaan siswa/siswinya;
3. Mempermudah dan mempercepat seorang guru untuk memberikan
penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa/siswinya;
4. Mempermudah tenaga administrasi (Tata Usaha) dalam menjalankan
tugasnya untuk membuat dan mengarsipkan dokumen-dokumen penting
sekolah;
5. Mampu menambah keamanan data milik user account yang
bersangkutan sehingga data tidak mudah dicuri oleh user account
lainnya;
6. Mampu mengefektifkan penggunaan harddisk pada sisi komputer klien,
sehingga harddisk pada komputer klien tidak cepat penuh.
5.2 Saran
Program ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
berharap program ini dapat dikembangkan agar menjadi program yang lebih
kompleks. Diantaranya adalah :
1. Dengan ditambahnya fasilitas untuk membuat, mengubah dan
menghapus folder sesuai dengan hak akses yang dimiliki user.
2. Fasilitas yang bisa untuk logout user melalui website HFS.
3. Pesan yang keluar apabila file pada HFS ditimpa (overwrite).
107
.
Saran terakhir adalah dalam pengembangan nantinya agar dilakukan
analisis yang lebih lanjut mengingat bahwa analisis yang gunakan masih
tergolong sederhana, guna memperoleh kinerja sistem yang lebih baik
dimasa yang akan datang.
108
DAFTAR PUSTAKA
Hanif Al Fatta (2007), “ Analisis dan Perancangan Sistem Informasi ”, Andi,
Yogyakarta
Jogiyanto Hartono (2005), “ Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi ”,
Andi, Yogyakarta
Purbo, Onno W., Adnan Basamalah, Ismail Fahmi, Achmad Husti Tamrin. 2002.
“TCP/IP Standart, Desain, dan Implementasi”, Jakarta, Elex Media
Komputindo
Sulistyo Basuki (1991), “ Pengantar Ilmu Perpustakaan ”, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Stalling, William. 2001. “Data & Computer Communication, Person Education.”
Asia
Written, Jeffrey., Bentley, Lonnie D., and Dittman, Kevin C., (2004), “ System
Analysis and Design Method ”, 6th edition Irwin/McGraw-Hill,
McGraw-Hill Companies, Inc
109