skripsi angelina

Upload: angelina-malonda

Post on 06-Jul-2015

334 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Di dalam dunia yang modern ini tidak sedikit perusahaan-perusahaan mendapatkan keunggulan bersaing (competitive advantage), tidak terkecuali pada perusahaan-perusahaan pembiayaan. Beberapa bahkan berhenti beroperasi karena tidak mampu mempertahankan operasionalnya.Era globlisasi mendorong munculnya beberapa kompetitor baru sehingga membuat persaingan diantara perusahaan-perusahaan menjadi semakin ketat. Situasi ini menyebabkan setiap perusahaan berusaha mencapai efisiensi setinggi-tingginya untuk mendapatkan profit yang maksimal. Operasi harian perusahaan dilaksanakan oleh manajemen yang terdiri dari beberapa orang manajer. Manajemen merupakan agen dari pemilik, dimana dipekerjakan dan diberikan wewenang membuat keputusan untuk mengelola perusahaan dengan tujuan memaksimalkan kekayaan pemilik (Gitman, 2009). Dalam rangka mencapai profitabilitas yang merupakan tujuan akhir perusahaan. Manajemen perusahaan memerlukan bangunan internal control yang efektif, efisien, dan aman bagi kepentingan perusahaan. Manajemen bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan entitas pengendalian internal (Schaefer & Peluchette, 2010). Menurut Bastian (2001), pengendalian internal merupakan sebuah hal wajib untuk dilakukanoleh sebuah organisasi baik itu organisasi profit maupun organisasi non-profit atau1

organisasi

sektor

publik,

untuk

melindungi

harta/aktiva

organisasi

dan

pencatatan

pembukuannya, mengecek kecermatan dan data akuntansi, meningkatnya efisiensi usaha dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Pengendalian internal dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengendalian internal juga dapat menyediakan informasi informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan (Sugiarto, 2002). Upaya atau cara untuk mengelola pengendalian internal harus dipadukan dengan keefektifitas dan keefisiensian yang tinggi yang akan mendapatkan keuntungan yang optimal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Menurut Mardiasmo (2006) dalam hal perencanaan, manajer membuat perencanaan yang stratejik, memberikan informasi mengenai biaya, dan penganggaran, sedangkan dalam melakukan pengendalian, manajemen mengukur mengenai kinerja dari implementasi dari perencanaan yang sudah disusun. Gitman (2009) mengemukakan bahwa dengan sebuah pengendalian internal yang baik maka profitabilitas akan dapat dipercaya yang akan menunjang laju operasional sebuah perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dengan memperoleh laba yang baik, maka perusahaan akan memiliki peningkatan yang baik pula. Ukuran pencapaian keuntungan perusahaan dapat dilihat dari rasio profitabilitas yang menunjukan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang dalam hasil operasi (Brigman dan Houston, 2001).

2

Kinerja suatu perusahaan sangat erat sekali hubungannya dengan fungsi manajemen dari perusahaan tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan merupakan suatu prestasi yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam mengolah perusahaannya secara baik dan benar. Dengan demikian maju tidaknya kegiatan operasioal suatu perusahaan sangat tergantung dengan kemampuan dari manajemen tersebut mengelola perusahaannya masing-masing. Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Sejauh ini belum ditemukan adanya penelitian mengenai efektifitas pengendalian internal manajemen secara keseluruhan dengan menggunakan 5 pengndalian internal COSO terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan Hartati (2009) menunjukan bahwa efektifitas pengendalian internal kredit berpengaruh terhadap piutang usaha, variabel independen pada penelitian tersebut adalah pengendalian internal situasional dimana pengendalian internal manajemen dilihat dari situasi yang terjadi saat itu. Variabel dependen yang digunakan pada penelitian tersebut adalah ROA dan EPS. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2002), menunjukan adanya pengaruh antara efektifitas pengendalian internal kredit terhadap gross profit margin, return on equty, net income dan interest margin on loans. Variabel independen dari penelitian ini adalah keefektifan pengendalian internal kredit pada perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menguji kembali apakah keefektifan pengendalian internal manajemen memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pada

3

perusahaan-perusahaan pembiayaan di Manado. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul pengaruh efektifitas pengendalian internal terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado.

1.2

Perumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh efektifitas pengendalian

internal terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terbagi dalam lima sub pembahasan antara lain: 1. Apakah control environment berpengaruh terhadap profitabilitas pembiayaan di Manado 2. Apakah risk assessment berpengaruh terhadap profitabilitas pembiayaan di Manado 3. Apakah control activities berpengaruh terhadap profitabilitas pembiayaan di Manado 4. Apakah information and communication system berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado 5. Apakah monitoring berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado pada perusahaan pada perusahaan pada perusahaan

4

1.3

Tujuan Penelitian Untuk dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan mengenai sasaran maka penelitianharus mempunyai tujuan, adapun tujuan penulis untuk mengadakan penelitian ini adalah : Ingin mengetahui apakah efektifitas pengendalian internal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado dilihat dari masing-masing komponen pengendalian internal.

1.4

Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan media untuk belajar memecahkan masalah secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah pasa khususnya dan dapat mengetahui apakah ada pengaruh efektifitas internal terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado. 2. Bagi keilmuwan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi menyangkut peran pengendalian intern dalam perusahaan pembiayaan di Manado. 3. Perusahaan pembiayaan khususnya di Manado, hasil penelitian ini akan menjadi masukan berkaitan dengan internal control dan profitabilitas.

5

1.5

Tinjauan Pustaka The Community of Sponsoring Organization of the Treadway Comissions (COSO)

didirikan pada tahun 1985,yang merupakan aliansi dari lima organisasi profesi. Tahun 1992, COSO mempublikasikan konsep SistemPengendalian Internal yang didefinisikan sebagai suatu proses yngg dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan staf yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai berkaitan dengan pencapaian tujuan. Meurut COSO, Pengendalian internal terbagi atas 5 bagian yaitu control environment, Risk Assesment, Control Activitis, Accounting nformatin and Comunicatin system dan Monitoring. Kelima ksriteria ini didasarkan pada cara manajement menjalankan usahanya, dan setiap kompnen saling terkait dalam proses manajemen secara keseluruhan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Sistem kontrol internal perlu dipantau sebagai suatu proses yang menilai kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pemantauan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya. Pemantauan yang sedang berlangsung terjadi dalam operasi. Ini termasuk manajemenn rutin dan kegiatan pengawasan, dan lain mengambil tindakan personel dalam melaksanakan tugasnya. Kekurangan kontrol internal harus dilaporkan dahulu, dengan hal-hal serius dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi. Batubara (1999), salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Oleh karena itu,setiap perusahaan dituntut kemampuannya untuk menghasilkan laba dari sumber daya yang dimilikinya. Kemampuan untuk menghasilkan laba ini dikenal sebagai profitabilitas, selama ini, profitabilitas merupakan daya tarik beberapa pihak tertentu seperti pemegang saham, kreditur, investor, pemerintah, dan pihak lainnya.6

Menurt Van Horne (2002), rasio profitabilitas terdiri dari dua tipe yaitu profitabilitas dalam hubungan dengan penjualan dan profitabilitas dengan hubungan dengan investasi atau efisiensi penggunaan modal, dan kedua tipe rasio ini sama-sama menunjukan efisiensi dalam operasi perusahaan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel sebagai berikut: (1) variabel terkait

(dependen varible) yaitu profitabilitas. (2) varibel bebas (independen variable) yaitu efektifitas pengendalian internal. Pengujian ini ingin menguji apakah kefektifan pengendalian internal berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Pengujian menggunakan 5 komponen dari pengendalian internal COSO dan profitabilitas dari perusahaan tersebut. Kemudian dilakukan analisa mulikulioner terhadap varibel bebas. Apabila variabel bebas memiliki korelasi,maka diolah menggunakan simple regression dan uji t-tes. Dari situ dapat dilihat apabila hasil i = 0 dimana i= 1, 2, 3, ,4, 5 berarti Ho diterima maka tidak ada pengaruh yang signifikan, dan apabila hasil i 0 dimana i = 1, 2, 3, 4, 5 berarti Ho ditolak maka ada pengaruh yang signifikan.

1.6

Cakupan dan Pembatasan Masalah Penelitian ini melihat apakah penerapan sistem pengendalian internal perusahaan-

perusahaan pembiayaan di Manado berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas. Fokus penelitian ini adalah melihat pakah komponen-komponen internal control berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan pembiayaan di Manado. Pada penelitian ini,peneliti meneliti 10 perusahan pembiayaan yang ada di Manado. Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu PT. Adira Finance, PT. Mandala Multi Finance, PT. Suzuki Finance, PT. Otto Summit Finance, PT. Indomobile Finance, PT. Burson Auto Finance,7

PT. Buana Finance, PT. BFI, PT. FIF, PT. Astra Auto Finance. Pembatasan pada jumlah perusahaan pembiayaan yang diteliti juga disebabkan kurangnya waktu dan biaya.

1.7

Hipotesa Untuk menjawab pertanyaan pertama, Apakah control environment berpengaruh

terhadap profitabilitas maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut: Ho1: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara control environment terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado Untuk menjawab pertanyaan Apakah risk assessment berpengaruh terhadap

profitabilitas maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut: Ho2: Tidak ada pengaruh yang signifikan antar risk assessment terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado Untuk menjawab pertanyaan ketiga dalam perumusan masalah Apakah control activities berpengaruh terhadap profitabilitas maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut: Ho3: Tidak ada pengaruh yang signifikn antara control activities terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado Untuk menjawab pertanyaan keempat dalam pperumusan masalah Apakah information and communication system berpengaruh terhadap profitabilitas maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

8

Ho4: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara information system terhaap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado Untuk menjawab pertanyaan kelima dalam perumusan masalah Apakah monitoring berpengaruh terhadap profitabilitas maka dikembangkan hipotesis sebagai berikut: Ho5: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara monitoring terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan di Manado Uji hipotesa akan dilakukan terhadap keseluruhan hipotesa tersebut. Besarnya pengaruh komponen-komponen pengendalian internal terhadap profitabilitas akan diukur dari angka koefisien masing-masing komponen tersebut. Signifikasi koefisien akan diuji dengan t-tes. Apabila terdapat angka signifikan 0,05 tolak Ho1 berarti, efektifitas pengendalian internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on asset dilihat dari masing-masing komponen pengendalian internal. Sebaliknya jika angka signifikan > 0,05 berarti pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dilihat dari masing-masing komponen pengendalian internal.

9

BAB 11

LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Akuntansi Manajemen Menurut Simamora (2001:12), akuntansi manajemen adalah proses pengidentifikasian,

pengukuran, penghimpunan, penganalisaan, penafsiran dan penyampaian informasi yang membantu para manajer dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Menurut Mulyadi (2001:2), akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Menurut Hariadi (2002:37), mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadian ekonomi suatu badan usaha sedangkan Samryn (2003:3) dikutip oleh Wuatan (2007), mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai bidang akuntansi yang berfokus pada penyediaan termasuk pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi bagi para manajer untuk digunakan sebagai bahan perencanaan, penengendalian operasi, dan dalam pengambilan keputusan. Menurut Hansen dan Mowen yang terjemahan Dewi Fitriasari dan amor kwartin (2004:5), tidak dapat dipungkiri begitu pentingnya informasi bagi manajemen yang pada

tugasnya selalu diperhadapkan pada masalah entitas ekonomi perusahaan. Informasi merupakan alat yang digunakan oleh manajemen sebagai input perencanaan, pengendalian keputusan agar

10

sumber-sumber ekonomi dan kekayaan perusahaan yang dikuasai dapat dialokasikan dan diinformasikan secara efektif. Menurut Mulyadi (2001:110), informasi akuntansi manajemen bermanfaat untuk : 1. Merangsang manajemen di dalam menyadari dan mendefinisikan masalah. 2. Memisahkan alternatif tindakan yang satu dengan alternatif tindakan yang lain. 3. Menjelaskan konsekuensi berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih 4. Membantu mengananlisis dan menilai berbagai alternatif tindakan yang akan dipilih. Secara garis besar akuntansi dibagi dalam 2 tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen mempunyai 2 persamaan, Yang pertama, kedia tipe akuntansi ini merupakan sistem pengolah yang menghasilkan informasi. Kesamaan lainnya adalah dua tipe akuntansi tersebut berfungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk mengambil keputusan.Pengambilan keputusan memerlukan informasi untuk pemilihan alternatif yang dihadapi. Diantaranya adalah informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi namun karena banyak keputusan yang harus diambil dari masalah yang berbeda pula untuk memenuhi kebutuhan informasi akan pengambilan keputusan keputusan tersebut. Hal inilah yang menyebakan terjadi perbedaan-perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

2.2

Pengertian Pengendalian Internal

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumberdaya manusia, dan sistem teknologi organisasi yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau

11

objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual sepertimerek dagang).

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan produser yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian internal berkaitan dengan keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan

12

unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) tahun 1977 dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada perusahaan-perusahaa publik Amerika Serikat.

2.3

Tujuan Pengendalian Internal

Tujuan pengendalian internal adalah menjamin manajemen perusahaan agar:

1. Tujuan perusahaann yang ditetapkan akan dapat dicapai 2. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya 3. Kegiatan perusahaan sejala dengan hokum dan peraturan yang berlaku

Pengendalian internal dapat mencegah kerugian dan pemborosan pengolahan sumberdaya perusahaan. Pengendalian internal dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyedikan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

2.4

Elemen-elemen Pengendalian Internal Meurut COSO, Pengendalian internal terbagi atas 5 bagian yaitu control environment, Risk

Assesment, Control Activitis, Accounting nformatin andComunicatin system dan Monitoring. Kelima criteria ini didasarkan pada cara manajement menjalankan usahanya, dan setiap kompnen saling terkait dalam proses manajemen secara keseluruhan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.13

1. Control environment Control environment adalah pengendalian internal management yang menetapkan landasan dengan memberikan disiplin dan sruktur dasar. Control environment juga adalah dasar awal dari semua komponen-komponen dari COSO internal control yang mencakup kompetisi teknis dan komitmen etis. Control environment menetapkan nada organisasi, mempengaruhi kesadara pengendalian rakyatnya. Ini adalah dasar bagi semua komponen lain dari pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur. Faktor control entitas; filosofi manajemen dan gaya operasi, cara manajemen memberikan wewenang dan tanggung jawab, dan mengatur dan mengembangkan orang-orangnya, dan perhatian dan arah yang diberian oleh dewan direksi. 2. Risk Assesment Risk Assesment terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko. Identifikasi risiko meliputi pengujian terhadap factor-faktor eksternal seperti perkembangan teknologi, persaingan, dan perubahan ekonomi. Risk assessment mempengaruhi factor iternal diantaranya kompetensi karyawan, sifat dari aktivitas bisnis, dan karakteristik pengelolaan sistem informasi. Sedangkan Analisis risiko meliputi mengestimasi signifikansi risiko, menilai kemungkinan terjadinya risiko, dan bagaimana mengelola risiko. Setiap entitas menghadapi berbagai risiko dari sumber eksternal dan internal yang harus dinilai. Sebuah prasyarat untuk pengkajian risiko pembentukan tujuan, terkait pada tingkat yang berbeda dan secara internal konsistan. Penilain risiko adalah identifikasi dan analisis risiko yang relevan dengan pencapaian tujuan, membentuk suatu dasar untuk bagaimana risiko harus

14

dikelola. Karena ekonomi, industri, kondisi peraturan dan operasi akan terus berubah, diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menangani risiko khusus berkaitan dengan perubahan. 3. Control Activities Control activities terdiri dari kebijakan dan prosedur yang menjamin karyawan melaksanakan arahan manajemen. Control activities meliputi review terhadap sistem pengendalian internal. Control activities adalah teknik dan mekanisme yang ilakukan oleh manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan, melindungi asset dan mengukur kinerja. Control activities adalah kebijakan dan proseur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Mereka membantu memastikan bahwa tindakan perlu diambil untuk menangani risiko untuk mencapai tujuan entitas. Contol activities terjadi diseluruh organisasi, pada semua tingkat dan disemua fungsi. Mereka mencakup berbagai kegiatan yang beragam seperti persetujuan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, review kinerja operasi, keamanan asset dan pemisahan tugas. 4. Information and Communication System Isu informasi harus diidentifikasi, ditangkap dan dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang memungkinkan orang untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi menghasilkan laporan yang berisi operasional, keuangan dan kepatuhan informasi terkait yang memungkinkan untuk menjalankan dan mengendalikan bisnis. Mereka tidak hanya berurusan dengan data internal yang dihasilkan, tetapi juga informasi tentang kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan bisnis informasi pembuatan dan pelaporan eksternal. Komunikasi yang efektif juga harus terjadi dalam arti lebih luas, mengalir kebawah, dan keatas organisasi. Semua personel harus menerima pesan15

yang jelas dari manajemen puncak bahwa tanggung jawab control harus diambil serius. Mereka harus memahami peran mereka dalam sistem pengendalian internal, serta bagaimana masingmasing kegiatan berhubungan dengan kegiatan berhubungan dengan pekerjan orang lain. Mereka harus memiliki sebuah arti mengkomunikasikan informasi yang signifikan dahulu. Ada juga perlu komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal, seperti pelanggan, pemasok, regulator dan pemegang saham. 5. Self Assesment or Monitoring Karena pengendalian internal harus dilakukan sepanjang waktu, maka manajemen perlu untuk terus melakukan pengawasan terhadap keseluruhan sistem pengendalian internal melalui aktivitas yang berkelanjutan dan melalui evaluasi yang ditujukan terhadap aktivitas atau area yang khusus. Sistem control internal perlu dipantau sebagai suatu proses yang menilai kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Hal ini dilakukan melalui kegiatan pemantauan, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya. Pemantauan yang sedang berlangsung terjadi dalam operasi. Ini termasuk manajemenn rutin dan kegiatan pengawasan, dan lain mengambil tindakan personel dalam melaksanakan tugasnya. Kekurangan kontrol internal harus dilaporkan dahulu, dengan hal-hal serius dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.

16

2.5

Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Efektifitas adalah kemampuan umtuk melakukan hal yang tepat untukk menyesuaikan

sesuatu dengan baik. Hal ini mencakup pemilihan sasaran yang paling tepat dan pemilihan metode yang sesuai untuk mencapai sasaran tersebut (Handoko, 1995). Efektifitas sistem pengendalian internal diartikann sebagai kemampuan sistem pengendalian internal yang direncanakan dan diterapkan agar mampu mewujudkan tujuannya yaitu keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta efektifias dan efisiensi operasi. Tercapainya suatu tujuan di wujudkan dalam bentuk adanya unsure-unsur sistem pengendalian internal dalam pengelolaan suatu perusahaan.

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Jenis Dan Sumber Data

3.1.1 Jenis Data Data adalah sekumpulan informasi yang dipelukan untuk pengambilan keputusan (Kuncoro, 2003 : 124). Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Data Kualitatif adalah Data yang bersumber dari organisasi perusahaan yang diperoleh melalui wawancara atau hanya tanya jawab dengan pimpinan perusahaan atau pihakpihak lain yang dapat memberikan informasi mengenai keadaan perusahaan yang berguna dalam penelitian dan disajikan tidak dalam bentuk angka-angka. b. Data Kuantitatif adalah Data yang bersumber pada biaya-biaya serta laporan lain yang disajikan dalam bentuk angka-angka. 3.1.2 Sumber Data Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Menurut Kuncoro, (2003:127) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dalam hal ini dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original lewat kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data tertulis yang telah dikelompokan oleh lembaga pengumpul data yang dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data, maupun data yang didapat dari bukti dan informasi lainnya maupun kepustakaan (Kuncoro 2003:127). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan

18

tempat dilakukan penelitian,dalam hal ini pada perusahaan pembiayaan di Manado, dengan melakukan wawancara dan kuesioner. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Wawancara, pembiayaan 2. Kuesioner , yaitu pengumpulan data yang membuat daftar pertanyaan secara tertulis guna menunjang wawancara untuk mendapatkan data yang akurat. 3. Metode studi kepustakaan (library research method), yaitu untuk melengkapi data-data yang ada, penulis melakukan penelitian melalui buku-buku, majalah-majalah, dan literatur-literatur guna mendapatkan landasan teori dan alat analisis yang sesuai dalam memecahkan masalah yang akan dibahas nanti. 4. Metode elektronik (electronic method), khususnya internet yang merupakan sarana yang menyediakan berbagai macam informasi yang akurat untuk digunakan dalam melengkapi proses penyusunan skripsi ini. yaitu dengan melakukan tanya jawab pada pimpinan perusahaan

3.3

Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 55). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan pembiayaan yang bertempat di Manado.

19

Sugiyono, (2007 : 56). Sampel adalah sebagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa perusahaan pembiayaan di Manado.

3.4

Metode Analisis

3.4.1 Uji Asumsi Klasik Sebelum analisis regresi linear sederhana, terlebih dahulu uji asumsi klasik agar hasil regresi yang digunakan untuk memprediksi variable terkait tidak membias dan untuk lebih meyakinkan adanya kesesuaian antara model persamaan regresi. Asumsi klasik digunakan adalah asumsi Heteroskedastisitas, Multikoliinearitas, Autokorelasi, dan Normalitas. 1. Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variable bebas sehingga kesalahan tersebut tidak random (acak). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedatisitas,dapat dilkukan dengan melihat ada batau tidaknya pola tertentu pada grafik plot (Scater Plot). Jika tidak membentuk suatu pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah sumbu y, berarti bebas heteroskedastisitas. 2. Asumsi Klasik Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi apabila pada variable terdapat pasangan variable bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Metode yang dapat digunakan untuk menguji terjadinya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF).Santoso (2000) dalam Pangalila (2006) menyatakan bahwa

20

pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1. Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel-variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kirelasi diantara independen variabel. Jika ada independen variabel ada korelasi yang tinggi, maka hal ini merupakan indikasi multikolinearitas (Ghozali, 2003) 3.4.2 Rumus Statistik Apabila setelah dilakukan uji multikolinear memiliki korelasi, maka dikembangkan model regresi linear sederhana untuk melihat pengaruh variabel bebas komponen pengendalian intern terhadap variabel terikat profitabilitas. Model regresi sederhana adalah sebagai berikut

Keterangan :

atau kemiringan garis regrsi (kofisien regresi)21

error Untuk menguji koefesien regresi digunakan uji- t dengan rumus t

Dimana:

n adalah junlah data

Apabila setelah dilakukan uji multikolinear tidak mamiliki korelasi, maka dikembangkan model regresi linear berganda untuk melihat pengaruh variabel bebas komponen pengendalian intern terhadap variabel terikat (profitabilitas).

Model regresi berganda adalah sebagai berikut: Keterangan X1 Control environment

22

X2 X3 X4 X5 1 2 3 4 5

Risk Assesment Control Activities Information and Communication Self Assesment or Monitoring Koefisien variabel control environment koefisien variabel Risk Assesment koefisien variabel Control Activities koefisien variabel Information and Communication System koefisien variabel Self Assesment or Monitoring

Untuk pengujian koefisien regresi

digunakan uji-t dengan rumus t

s

n adalah jumlah data

23

3.4.3 Koofisien Korelasi (R) Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang ditemukan tersebut besar atau kecil seperti pada tabel : Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,499 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

3.4.4 Koefisien Determinasi Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi. Koefisien ini disebut koefisien penentu,karena varian yang terjadi pada variabel independen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi ada variabel independen (Sugiyono:216) koefisien determinasi diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam hal ini untuk mengukur seberapa besar efektifitas pengendalian internal (X), terhadap profitabilitas (Y).

3.4.5 Analisa Data

24

Setelah seluruh data terkumpul,maka dilakukan penggolongan data berdasarkan variabelvariabel yang ditliti dari hasil tersebut. Nilai dari tiap variael dihitung dan dilihat pengaruh dari tiap-tiap variabel terhadap profitabilitas. Menguji hipotesa yaitu untuk mengetahui pengaruh dari efektifitas pengendalian internal terhadap profitabilitas, peneliti menggunakan uji t-test dengan nilai signifikan 0.05. apabila i = 0 dengan angka signifikan > 0.05 Ho gagal untuk ditolak, itu berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efektifitas pengendalian internal terhadap profitabilitas. Apabila i 0 dengan angka signifikan < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara efektifitas pengendalian internal terhadap profitabilitas . Untuk mengolah data yang diperoleh, maka peneliti menggunakan program statistic SPSS (statistical product and service solution ) dimana hipotesa nol akan ditolk jika nilai signifikan berada kurang dari angka 0.05.

3.4.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini adalah dengan tahap-tahap sebagai beriku: 1. Merumuskan masalah penelitian 2. Mengumpulkan data dan hasil wawancara dan kuesioner terhadap peerusahaan pembiayaan di Manado 3. Hasil pengumpulan data dari literatur dan kuesioner kemudian dianalisis 4. Hasil tersebut dibahas lebih lanjut dalam rangka penarikan kesimpulan serta memberikan saran

25

3.4.7 Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan menginterpretasikan hal-hal tertentu dalam penelitian ini maka hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengendalian internal, merupakan rencana organisasi dan metode serta kebijakan yang terkoordinir dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan dan sampai berapa jauh data akuntansi dapat dipercayai, menggalakkan efisiensi usaha dan dapat mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digaris bawahi (COSO, 1994). 2. Profitabilitas, merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

26