skripsi analisis rasio keuangan sebagai evaluasi kinerja

91
SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) PABRIK GULA TAKALAR RESKI PUSPITA SARI 10573 03912 12 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT

PERKEBUNAN NUSANTARA XIV (PERSERO) PABRIK GULA TAKALAR

RESKI PUSPITA SARI

10573 03912 12

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV

(PERSERO) PABRIK GULA TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UniversitasMuhammadiyah

Makassar

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar SarjanaEkonomi

RESKI PUSPITA SARI

10573 03912 12

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA
Page 4: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA
Page 5: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil kita baru yakin kalau kita telah

berhasil melakukannya dengan baik”

Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan

terimakasih saya kepada:

Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga pada Tuhan penguasa alam yang

meridhoi dan mengabulkan segala do’a.

Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembaha bakti dan cinta ku

untuk kalian bapak ibuku.

Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik. Terimakasih banyak

Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian akan selalu terpatri di hati.

Page 6: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

iv

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Penelitian dengan judul“Analisis Rasio Keuangan Sebagai Evaluasi

Kinerja Keuangan Pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik

Gula Takalar” tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka

dari itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti haturkan

kepada:

1) Orang tuatercinta, Ayahanda Abu Bakar dan Ibunda Hamsiah yang telah

memberikan cinta, kasih sayang, doa dan semangat yang tiada hentinya.

2) Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM Selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3) Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

4) Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak,CA selaku Ketua Prodi Akuntansi

5) BapakDr. H. Sultan Sarda, MMdanBapak Andi Arman, SE, M.Si, Ak, CA

sebagai dosen pembimbing atas waktu yang telah diluangkan untuk

membimbing, memberi motivasi, dan memberi bantuan literatur, serta diskusi-

diskusi yang dilakukan dengan peneliti.

Page 7: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

iv

vi

6) Seluruh Karyawan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula

Takalar

7) Seluruh staf dosen akuntansi yang telah bersedia membimbing, mengarahkan

dan memberikan ilmunya.

8) Almarhum Bripka Junaedi dan Erni Irawati kedua saudara kandungku yang

selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9) Kepada Sahabatku Nurhikmah K, SE yang selalu setia membantuku

menyelesaikan skripsi ini.

10) Kepada Sahabat Terbaikku, Nur Reski Anita, Islamiah S, SP.d, dan Sahriani

Yulia Ningsi Amd, Ak yang senantiasa selalu mendukungku.

11) Seluruh sahabat seperjuanganku yang memberikan semangat, Markana,

Nikmawati J, NurulIstiqamah, NurunNiharJafar, Hairul Mar’i, dan Anugrah

Kurniawan.

12) Seluruh teman-teman AK.8-12 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan

dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini

sepenuhnya menjadi tanggungjawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan.

Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.

Makassar, 20 Januari 2017

Peneliti

Page 8: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan ............................................................................ 7

B. Analisis Laporan Keuangan .............................................................. 11

C. Kinerja Keuangan.............................................................................. 27

D. Hubungan Kinerja Keuangan dengan

Analisis Laporan Keuangan……………………………………… .. 33

E. Penelitian Terdahulu……………………………………………. .... 35

F. Kerangka Fikir…………………………........................................... 39

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian ........................................................... 41

B. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 41

C. Jenis dan Sumber Data……………………………………….. ....... 42

D. Definisi Operasional Variabel.......................................................... 43

Page 9: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

ix

E. Metode Analisis Data……………………………………………... 45

F. Uji Keabsahan Data………………………………………….......... 47

BAB IV. GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Singkat Instansi .................................................................... 51

B. Visi dan Misi ..................................................................................... 53

C. Struktur Organisasi ........................................................................... 54

BAB V. HASIL PENELITIAN

A. Analisis Rasio Keuangan PT Perkebunan Nusantara

Pabrik Gula Takalar .......................................................................... 55

B. Pembahasan Kinerja Keuangan PT Perkebunan Nusantara

Pabrik Gula Takalar .......................................................................... 62

BAB VI.PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 72

B. Saran.................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN........................................................................................................ 78

Page 10: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

x

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Current Ratio ................................................................................. 55

Tabel 5.2 : Quick Ratio .................................................................................... 56

Tabel 5.3 : Total Debt to Equity Ratio ............................................................. 57

Tabel 5.4 : Total Debt to Total Assets Ratio .................................................... 58

Tabel 5.5 : Profit margin.................................................................................. 59

Tabel 5.6 : Return on Assets (ROA) ................................................................. 60

Tabel 5.7 : Return on Ekuitas (ROE) ............................................................... 60

Tabel 5.8 : Contribution Margin (CM) ............................................................ 61

Tabel 5.9 : Total Asset Turnover...................................................................... 62

Tabel 5.10 : Receivable Turnover ...................................................................... 63

Tabel 5.11 : Total Asset Turn Over.................................................................... 64

Tabel 5.12 : Analisis Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara

Pabrik Gula Takalar ....................................................................... 65

Page 11: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir................................................................................. 40

Gambar 3.1 Operasional Variabel Penelitian...................................................... 44

Gambar 4.1 StrukturOrganisasi PTPN XIV Kab. Takalar.................................. 54

Page 12: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya dunia usaha yang ditandai dengan dibukanya pasar bebas,

membuat setiap pelaku bisnis harus semakin cermat dalam menyikapinya.

Hal ini juga mencakup proses pengambilan keputusan yang akan sangat

menentukan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

Keputusan yang diambil oleh perusahaan dapat digolongkan dalam tiga

keputusan, yaitu keputusan untuk berinvestasi (invertising), keputusan untuk

pendanaan (financing), dan keputusan operasional (operating). Berbagai yang

dibuat oleh perusahaan harus mencerminkan tujuan perusahaan baik itu

tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek, yang salah satunya

adalah mendapatkan laba yang optimal. Laba bukan hanya menjadi tolak

ukur efektivitas kinerja perusahaan, tetapi laba juga menjadi faktor penting

dalam menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Maka dari itu untuk

menjaga kelangsungan hidupnya sangatlah penting bagi perusahaan untuk

mencapai tujuan tersebut.

Pencapaian tujuan tersebut tentulah tidak akan mudah bagi perusahaan, hal

ini dikarenakan banyaknya tekanan yang diterima pihak manajemen baik itu

yang berasal dari pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.

Tujuan tersebut dapat dicapai jika perusahaan dikelola secara baik yang

diikuti dengan semangat membangun yang tinggi dari semua pihak yang

1

Page 13: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

2

terlibat didalamnya. Hal ini dapat diartikan bahwa penetapan suatu kebijakan

dan pengambilan keputusan yang tepat sangatlah penting bagi perusahaan.

Dalam melaksanakan kegiatan operasional maupun kegiatan non operasional

sehari-harinya, perusahaan harus mempunyai sumber keuangan dan juga

manajemen keuangan yang dapat diandalkan.

Sumber keuangan yang baik diimplementasikan dalam bentuk fungsi-

fungsi keuangan yang meliputi fungsi perencanaan (planning), fungsi

pengorganisasian (organizing) serta fungsi pengendalian dan evaluasi

(controling and evaluation). Fungsi perencanaan, perusahaan membuat

perencanaan dana yang akan digunakan baik itu dana operasional maupun

non operasional yang di aktualisasikan dalam bentuk anggaran dana

perusahaan. Fungsi pengorganisasian (organizing), perusahaan membuat

suatu organisasi agar penggunaan dana tepat sasaran dan mencerminkan

tujuan utama perusahaan, fungsi pengendalian dan evaluasi (controling and

evaluation), perusahaan melakukan pengendalian terhadap setiap kecurangan

yang akan terjadi dan melakukan evaluasi agar perusahaan dapat belajar dari

kesalahan yang pernah terjadi sehingga perusahaan dapat berjalan dengan

lebih baik di masa yang akan datang.

Pelaksanaan manajemen keuangan secara terstruktur akan sangat

membantu kelancaran kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam

proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil, secara otomatis

akan dapat dipertanggung jawabkan oleh manajemen. Sedangkan sebaliknya,

manajemen keuangan yang buruk dan tidak terstruktur akan mengakibatkan

Page 14: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

3

perusahaan tidak berkembang dan bahkan akan mengakbatkan perusahaan

tersingkir dari persaingan dan akhirnya mengalami kebangkrutan.Untuk

pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan yang tepat, diperlukan

sistem informasi yang memadai dan dapat diandalkan. Informasi tersebut

teraktualisasikan dalam bentuk laporan keuangan yang akan menjadi

informasi yang dapat menggambarkan seluruh kegiatan yang terjadi dalam

perusahaan selama satu periode.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), tujuan dari laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan

keuanga dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan haruslah

bersifat umum sebagai acuan agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan

maupun perkembangan suatu perusahaan secara umum, antara lain :

1. Pihak Intern (manajemen, pemilik perusahaan, karyawan)

2. Pihak Ekstern (investor, kreditur, pemasok, pelanggan, pemerintah,

masyarakat)

Laporan keuangan berguna untuk melakukan penilaian efisiensi dan

aktivitas perusahaan. Dan hasil dari penilaian kinerja digunakan untuk

Page 15: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

4

menentukan tingkat kesehatan perusahaan. Laporan keuangan juga dapat

digunakan sebagai alat bantu pihak intern maupun pihak ekstern dalam proses

pengambilan keputusan. Bagi pihak intern laporan keuangan digunakan

sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik yang secara tidak langsung

menggambarkan kinerja dari manajemen itu sendiri yaitu dapat dilihat dari

tingkat efisiensi operasi dan prestasi manajemen dalam mengelola aktivitas

perusahaan dan bisa dilihat dari berapa besar laba yang diperoleh. Sedangkan

bagi pihak ekstern laporan keuangan pada umumnya dipakai sebagai alat

bantu dalam mengambil keputusan serta sebagai dasar pertimbangan dalam

melakukan investasi maupun pemberian kredit. Bagi pemerintah laporan

keuangan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengukur keberhasilan

kebijakan ekonomi.

Jika laporan keuangan digambarkan sebagai dasar suatu pengambilan

keputusan, maka diperlukan pengukuran-pengukuran dalam bentuk analisis

laporan keuangan, yang hasilnya akan menjadi dasar bagi manajemen untuk

melakukan proses pengambilan keputusan. Untuk dapat menganalisis laporan

keuangan diperlukan beberapa penguasaan terhadap hal-hal dibawah ini,

antara lain :

1. Cara penyusunan laporan keuangan

2. Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan

3. Teknik analisisnya

4. Sifat bisnis itu sendiri dan lingkungan ekonomi yang

mempengaruhinya

Page 16: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

5

Dengan adanya penerapan analisis laporan keuangan dalam perusahaan

tentu akan berimbas pada meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. Dengan

meningkatkan kinerja keuangan, maka secara otomatis sumber daya

(resources) yang dimiliki perusahaan juga akan meningkat, dan hal ini akan

berbanding lurus dengan pencapaian laba perusahaan.(Lutfi:2013)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka

masalah-masalah yang akan diidentifikasi adalah “Bagaimana kinerja

keuangan pada PTPN XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar periode 2014-2015

dilihat dari analisis likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas?”

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

secara mendalam mengenai “Mengetahui kondisi kinerja keuangan PTPN XIV

(Persero) Pabrik Gula Takalar ditinjau dari analisis likuiditas, solvabilitas,

aktivitas dan profitabilitas".

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap agar hasil penelitian yang disajikan dalam penulisan

karya ini dapat memberikan manfaat bagi :

1. Penulis

Penelitian ini bagi penulis untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam mengenai konsep, analisis rasio laporan keuangan untuk

menilai kinerja keuangan perusahaan. Selain itu juga sebagai salah satu

Page 17: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

6

syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi S1 pada fakultas Ekonomi

dan Bisnis jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Pihak Lain

Diharapakan dapat memberikan tambahan informasi dan referensi bagi

penelitian selanjutnya terutama bagi mereka yang tertarik untuk meneliti

mengenai sejauh mana manfaat yang diberikan oleh analisis rasio laporan

keuangan terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

3. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan tambahan informasi mengenai manfaat analisis

rasio laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Dan

dengan penelitian ini juga penulis berharap perusahaan dapat

meningkatkan kualitas kinerja keuangannya.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan

keuangan, berikut dikemukakan pengertian laporan keuangan menurut

Standar Akuntansi Keuangan (1999) yaitu:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan

yang lengkap, biasanya meliputi Neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi

keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara seperti misalnya:

laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang

berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen

industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan

keuangan merupakan alat untuk menginformasikan kondisi keuangan pada

periode tertentu, yang terdiri dari Neraca, Laporan laba-rugi, Laporan

perubahan Ekuitas, Laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas

laporan keuangan.

Di sisi lain Farid dan Siswanto (1998) mengatakan “ laporan

keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan

7

Page 19: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

8

bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang

bersifat finansial.”

Lebih lanjut Munawir (2002) mengatakan “Laporan keuangan

merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi

sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai

oleh perusahaan yang bersangkutan.” Dengan begitu laporan keuangan

diharapkan akan membantu bagi para pengguna (users) untuk membuat

keputusan ekonomi yang yang bersifat finansial.Secara lebih tegas Sofyan

Assauri (1998) mengatakan bahwa“ Laporan keuangan merupakan

laporan pertanggungjawaban manajemen sumber daya yang dipercayakan

kepadanya”. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa laporan keuangan

merupakan dasar yang sangat penting bagi manajemen untuk melihat

kinerja keuangan perusahaan selama satu periode pelaporan akuntansi.

2. Tujuan laporan keuangan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan keuangan menurut Standar

Akuntansi Keuangan (2002), adalah:

“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai pengambilan keputusan ekonomi.”

Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang

terkendali, struktur keuangan, liquiditas, dan solvabilitas serta kemampuan

beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan

terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial

Page 20: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

9

sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.

Informasi perubahan posisi keuangan bermanfaat untuk menilai aktivitas

investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan.

Informasi ini berguna bagi pemakai sebagai dasar dalam menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas)

sertakebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan atau

pertanggung jawaban manajemen, agar mereka dapat membuat keputusan

ekonomi.

3. Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak

yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada hakekatnya

merupakan alat komunikasi.Artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu

perusahaan dan kegiatan-kegiatanya kepada mereka yang berkepentingan

dengan perusahaan tersebut.

Menurut Hernanto, dalam bukunya “Analisis Laporan

Keuangan”(1991),bahwa dari laporan keuangan maka manajeman dapat

memperoleh informasi yang berfungsi untuk:

a. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap

kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu.

b. Mengorganisasi dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan atau

aktivitas dalam perusahaan.

Page 21: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

10

c. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan atau aktivitas sehari-hari

(dalam) perusahaan.

d. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan.

e. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

4. Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

mendapatkan informasi (Balance Sheet), daftar yang telah

menggambarkan hasil-hasil yang diperoleh perusahaan pada suatu periode

tertentu (Income Statement), dengan mengetahui hal tersebut pimpinan

dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem

pengawasannya dan menentukan kebijakan yang lebih tepat. Bagi

manajemen yang paling penting adalah mencapai laba bersih atau laba

operasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya, cara

kerja yang lebih efisien dan efektif, serta perusahaan harus mempunyai

rencana yang lebih baik dari sebelumnya, baik dibidang keuangan maupun

dibidang operasionalnya. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan alat

pertanggung jawaban manajemen kepada pimpinan atas kepercayaan yang

telah diberikan kepadanya.Adapun manfaat laporan keuangan bagi

manajemen adalah antara lain sebagai berikut:

1. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.

2. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses

atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Page 22: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

11

3. Untuk menilai dan mengukur hasil-hasil kerja tiap-tiap individu yang

telah diserahi wewenang dan tanggung jawab.

4. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau

prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.

5. Mendapatkan modal baru bila perusahaan akan memperluas usahanya

baik berupa kredit bank maupun dari para calon investor, sehubungan

atas penilaian yang dilakukan terhadap laporan keuangan tersebut

apabila tingkat rentabilitasnya memuaskan.

B. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan keuangan

Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun

adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan.Analisis ini didasarkan

pada laporan keuangan yang sudah disusun dan sebaiknya laporan

keuangan yang diyakini kewajarannya.

Dengan melakukan Analisis laporan keuangan maka informasi yang

dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih

mendalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat menjadi

indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta

menunjukkan bukti kebenaran penyusunan laporan keuangan.

Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisis dan Laporan

Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini, maka penulis akan

menjelaskan arti dari masing-masing kata tersebut.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

12

Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya “Analisa Kritis atas

laporan keuangan” (2006) pengertian analisa dan laporan keuangan

adalah:“Analisa adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit

menjadi berbagai unit terkecil.”

“Laporan keuangan adalah neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus

kas (Dana).”

Jika kedua pengertian ini digabungkan, maka pengertian analisis

laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2006)

adalah:“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi

yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau

mempunyai makna antara yang satu dengan yang lainnya baik antara data

kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam

yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan.”

Informasi yang diperoleh dari hubungan-hubungan ini menambah visi

dari sisi lain, memperdalam informasi dari data yang terdapat dalam suatu

laporan keuangan konvensional, sehingga lebih bermanfaat bagi para

pengambil keputusan. Analisis laporan keuangan ini

memaximizeinformasi yang masih relatif sedikit menjadi informasi yang

lebih luas dan akurat. Hasil analisis laporan keuangan akan dapat

membongkar berbagai inkonsistensi dari suatu laporan.

Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan sesuatu informasi yang

salah tetapi hasil analisis laporan keuangan tidak akan mungkin dapat

menyembunyikannya karena akuntansi memiliki disiplin ilmu tersendiri

Page 24: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

13

yang sifatnya objektif dan ilmiah. Hasil analisis laporan keuangan bisa

menghilangkan situasi duga menduga, ketidakpastian, instuisi,

pertimbangan pribadi dan sebagainya. Hal ini akan memperkuat

keyakinan kita pada informasi yang ada sehingga keputusan yang diambil

lebih tepat.

Analisis laporan keuangan difokuskan pada hal tertentu, mulai dari

kualitas laporan, pendapat akuntan, bonafiditas auditor yang memeriksa,

praktek dan prinsip akuntansi yang digunakan, jenis dan

kelengkapanlaporan akuntansi juga dilihat tingkat perbandingannya,

updatenya, apakah dikonsolidasi dengan anak perusahaan atau afiliasi dan

sebagainya.

2. Tujuan Analisis Laporan keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk

menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara

lengkap penulis akan menjelaskan tujuan kegunaan analisis laporan

keuangan sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi yang lebih dalam dari pada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.Dapat menggali informasi yang

tampak secara kasat mata (explisit) dari suatu laporan keuangan atau

yang berada di balik laporan keuangan (implisit).

2. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan

keuangan.

Page 25: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

14

3. Dapat membungkam hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik yang dikaitkan

dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan

informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

4. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan

model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk

prediksi, peningkatan (rating).

5. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil

keputusan. Dengan kata lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan

keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara

lain:

a. Dapat menilai prestasi perusahaan

b. Dapat memproyeksikan keuangan perusahaan

c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dari masa sekarang

dari aspek waktu tertentu:

Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Modal).

Hasil usaha perusahaaan (Hasil dan Biaya).

Likuiditas.

Solvabilitas.

Rentabilitas atau Profitabilitas.

Aktivitas

Indikator pasar modal

Menilai perkembangan dari waktu kewaktu.

Page 26: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

15

Melihat komposisi struktur keuangan, arus dan dana.

6. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria

tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

7. Dapat membandingkan situasi perusahaan lain dengan periode

sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

8. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami

perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan

sebagainya.

9. Bisa juga memprediksi potensi apa yang akan mungkin dialami

perusahaan di masa yang akan datang.

Dengan melakukan analisis laporan keuangan maka informasi mentah

yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan dalam.

Hubungan satu pos dengan pos lain akan menjadi indikator posisi dan

prestasi keuangan perusahaan.

3. Objek Analisis laporan Keuangan

Objek analisis keuangan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Analisis Laba-Rugi

Analisis laba-rugi merupakan media untuk mengetahui keberhasilan

operasional perusahaan, keadaan usaha, kemampuan memperoleh

laba, efektifitas operasinya.

b. Analisis Neraca

Anlisis neraca merupakan refleksi yang diperoleh perusahaan selama

periode tertentu dan modal yang digunakan untuk melaksanakan dan

Page 27: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

16

mencapainya. Disini di sorot mutu dan kecukupan aktiva, dan modal

serta hubungan antara ketiganya, apakah “overstated” antara satu

dengan yang lainnya.

c. Analisis Arus Kas

Analisis arus kas dapat menunjukkan pergerakan arus kas dari mana

sumber kas diperoleh dan kemana dialirkan, biasanya dalam laporan

arus kas sumber dan penggunaan kas diperoleh dari tiga sumber yaitu:

operasional, pembiayaan, dan investasi.

Kaitan antara ketiga laporan ini akan dapat melahirkan informasi

misalnya dengan mengkaitkan laporan laba-rugi dengan neraca akan

diketahui efektifitas sumber kekayaan yang digunakan untuk

menghasilkan laba, sumber mana yang menjadi efektif dan memberikan

sumbangan terhadap perusahaan.

4. Kelemahan dan Kelebihan Analisis Laporan keuangan

Kelebihan dan kekurangan analisis laporan keuangan harus

memperhatikan keterbatasan dari laporan keuangan itu sendiri. Mengenai

hal tersebut, maka penulis mengutip pendapat Sofyan Syafri

Harahapdalam bukunya “Analisa Laporan Keuangan“ (2006:2003) antara

lain:

1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh

karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar

kesimpulan dari analisis itu tidak salah.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

17

2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk

menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka

laporan keuangan. Akan tetapi kita juga harus melihat aspek lainnya

seperti tujuan perusahaan dan situasi ekonomi.

3. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu

dan kondisi ini bisa berbeda dengan kondisi masa depan.

4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain, maka perlu

diingat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab

perbedaan angka, misalnya prinsip akuntansi.

5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang

asing perlu mendapatkan perhatian tersendiri karena perbedaan bisa

saja timbul karena masalah kurs atau konversi atau metode

konsolidasi.

Sedangkan kelebihan analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri

Harahap antara lain:

1. Hasil analisis laporan keuangan dapat membuka tabir kesalahan

pembukuan, kesalahan jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan

posting, dan kesalahan jurnal.

2. Kesalahan lain yang disengaja, misalnya : tidak mencatat, pencatatan

harga yang tidak wajar, menghilangkan data, dan lain sebagainya.

5. Metode dan teknik Analisis Laporan Keuangan

Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan dan

mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan

Page 29: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

18

sehingga dapat dilihat perubahan dari masing-masing pos tersebut bila

diperbandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya. Misalnya

diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau laporan

keuangan perusahaan lainnya.

Tujuan dari metode dan teknik analisis adalah digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan bagi pihak yang membutuhkan agar data dapat

lebih dimengerti.Menurut Munawir dalam bukunya “ Analisis Laporan

Keuangan “(1995) ada dua metode analisis yang digunakan, antara lain:

a. Metode Analisis Horizontal (Metode Analisis Dinamis)

Adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan

untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui

perkembangannya.

b. Metode Analisis Vertikal (Metode Analisis Statis)

Adalah analisis terhadap laporan keuangan hanya terhadap satu

periode atau satu saat saja, yaitu dengan dengan memperbandingkan

antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan,

sehingga keadaan keuangan hanya diketahui pada saat itu juga tanpa

mengetahui perkembagannya.Teknik analisis yang biasa digunakan

dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah metode atau

teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan

untuk dua periode atau lebih,

Page 30: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

19

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan

yangdinyatakan dalam prosentase (Trend Percentage Analysis),

adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui

tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan

tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

3. Laporan dengan prosentase perkomponen atau common size

statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui

prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap modal

aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan

komposisi ongkosnya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah

penjualannya.

4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu

analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan

modal kerja atau untuk mengetahi sebab-sebab berubahnya modal

kerja dalam periode tertentu.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas (Cash Flow Statement

Analysis), adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab

berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-

sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dari neraca atau laporan laba rugi

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Adapun rasio keuangan yang populer adalah sebagai berikut :

Page 31: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

20

a. Rasio Likuiditas

Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Ratio ini

terdiri dari :

Rasio Lancar (Current Ratio)

Merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban

lancar yang segera harus dipenuhi dengan aktiva

lancar.Current ratio ini mempunyai ukuran standar

yang minimum 200%

Aktiva LancarRasio Lancar= ------------------------

Kewajiban Lancar

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar

yang paling likuid mampu menutupi utang

lancar.Semakin besar ratio ini maka semakin

baik.Ratio ini juga disebut dengan acid test ratio.

Aktiva Lancar – (persediaan+prepaid expense)Quick Ratio = ------------------------------------------

Kewajiban Lancar

Kas Rasio atas Hutang Lancar

Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan

dengan total aktiva lancar.

KasCash Ratio =-------------------

Hutang Lancar

Page 32: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

21

Kas Rasio atas Aktiva Lancar

Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan

dengan total aktiva lancar.

KasRasio Kas atas Aktiva Lancar = ----------------

Total Aktiva

Rasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total

aktiva

Aktiva lancarRasio Aktiva Lancar dan Total Aktiva =----------------

Total Aktiva

Aktiva Lancar dan Total Hutang

Rasio ini menunjukkan porsi aktiva lancar atas total

kewajiban perusahaan.

Aktiva Lancar Rasio Aktiva Lancar dan Total Hutang =----------------

Total Hutang

b. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang

atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi. Rasio solvabilitasantara lain:

Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal)

Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal

pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak

Page 33: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

22

luar.Semakin kecil rasio ini semakin baik.Namun bagi

pemegang saham atau manajemen rasio ini sebaiknya

besar.

Total Hutang Rasio Hutang atas Modal = ---------------------

Modal

Total Debt to Total Assets Ratio

Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat

ditutupi oleh aktiva.Semakin besar rasionya semakin

aman.Supaya aman porsi hutang terhadap aktiva harus

lebih kecil.

Total Hutang Rasio Hutang atas Aktiva = -------------------

Total Aktiva

Debt Service Ratio

Rasio ini menunjukkan sejauh mana laba setelah

dikurangi bunga dan penyusutan serta biaya non kas

dapat menutupi bunga pinjaman.Semakin besar ratio

ini semakin besar perusahaan dapat menutupi semua

hutang-hutangnya.

Laba Bersih + Bunga + Penyusutan + Beban Non kasRumus = -----------------------------------------------------------

Total Aktiva

c. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba melalui semua kemampuan, dan

Page 34: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

23

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,

jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio

profitabilitas ini terdiri dari :

Profit margin

Rasio ini menunjukkan seberapa besar porsentase

pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap

penjualan.Semakin besar ratio ini semakin baik,

karena dianggap kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba cukup tinggi.

Pendapatan Bersih Profit Margin = --------------------------------

Penjualan

Return on Assets (ROA)

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur

dari volume penjualan.Semakin besar besar rasio ini

maka semakin baik. Jadi ini berarti bahwa aktiva lebih

cepat berputar dan meraih laba .

Penjualan Bersih ROA = -----------------------------

Total Aktiva

Return on Equity

Ratio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba

bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar

maka akan semakin baik.

Page 35: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

24

Laba Bersih ROE = --------------------------

Total Modal (Equity)

Operating Ratio

Menunjukkan biaya operasi per rupiah penjualan,

makin besar rasio ini maka makin buruk.

HPP + Total BiayaRasio Operasi = ---------------------------

Penjualan Netto

Contribution Margin

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan

melahirkan laba yang akan menutupi biaya tetap atau

biaya operasional lainnya.

Laba Kotor CM = ------------------

Penjualan

d. Rasio Aktivitas

Ratio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan

perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam

kegiatanpenjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

Adapun yang termasuk rasio ini adalah

Inventory Turn Over

Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perputaran

persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin

besar rasio ini maka akan semakin baik, karena

dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.

Page 36: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

25

Harga Pokok Penjualan Inventory turn Over = -----------------------------------

Rata-rata Persediaan Barang

Fixed Assets Turn Over

Rasio in menunjukkan berapa kali nilai aktiva

berputar bila diukur dari volume penjualan.Semakin

tinggi ratio ini maka semakin baik, artinya

kemampuan aktiva tetap menciptakan penjualan

tinggi.

Penjualan Fixed Asset turn Over = -------------------------

Aktiva Tetap Bersih

Receivable Turn Over

Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan

piutang. Semakin besar semakin baik, karena

penagihan dilakukan dengan cepat

Netto Sales Receivable Turn Over = --------------------------

Average Receivable

Total Asset Turn Over

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur

dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh

kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan.

Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik.

Penjualan Total Asset Turn Over = ----------------

Total Assett

Page 37: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

26

Accounts Receivable collection period

Angka ini menunjukkan berapa lama perusahaan

melakukan penagihan piutang. Semakin pendek

periodenya semakin baik,

Penjualan Rata-rata Rumus = --------------------------

Penjualan per hari

e. Rasio Pertumbuhan

Rasio ini menggambarkan porsentase pertumbuhan pos-

pos perusahaan dari tahun ke tahun.

Penjualan thn ini - Penjualan thn lalu a) Kenaikan Penjualan = --------------------------------------

Penjualan thn ini

Laba Bersih thn ini – Laba thn lalu b) Kenaikan Laba Bersih = ------------------------------------

Laba Bersih tahun lalu

f. Analisis perubahan laba kotor (gross profit analysis).

Adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab

perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke

periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode

dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

g. Analisis break event adalah suatu analisis untuk menentukan

tingkat penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan agar

perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tapi belum

memperoleh keuntungan, Metode dan teknik analisis

manapun yang digunakan, semuanya merupakan permulaan

Page 38: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

27

dari proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis

laporan keuangan, dan setiap analisis mempunyai tujuan yang

sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti

sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

C. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan dan Penilaian Kinerja

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para

pemakai laporan keuangan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan.

Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai prestasi organisasi atau

perusahaan dinilai secara kuantitatif dalam bentuk uang yang dilihat dari

segi pengelolaannya, pergerakannya, maupun tujuannya.

Kinerja keuangan menurut Jumingan (2006), adalah sebagai berikut :

“Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada

suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana

maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas”.

Dari definisi kinerja ataupun kinerja keuangan yang dipaparkan, dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu pencapaian akan

sesuatu hal yang akan selalu diukur oleh perusahaan dengan

menggunakan berbagai alat ukur dengan tujuan untuk meningkatkan

keefektifan dan keefisienan perusahaan dalam menghasilkan income bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Page 39: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

28

Penilaian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)

menjelaskan pengertian tentang penilaian dan kinerja adalah:“Penilaian

mempunyai arti proses atau cara menilai. Dalam bahasa Inggris sering

diartikan dengan kata measurement yang berarti sistem pengukuran.”

Sementara itu menurut Hiro Tugiman dalam bukunya “Metode

Penilaian Kinerja Perusahaan” (1999) adalah:“Penilaian kinerja

(performance measurement) mengandung makna suatu proses atau sistem

pengukuran mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu organisasi.”

2. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja seperti yang diungkapkan oleh Hiro Tugiman

mengandung makna suatu sistem pengukuran mengenai pelaksanaan

kemampuan kinerja keuangan. Jadi tujuan penelitian kinerja seperti yang

diungkapkan oleh Hiro Tugiman (1999) adalah “Langkah awal penilaian

kinerja adalah memilih alat ukur yang cocok, dimana alat ukur yang

cocok adalah yang dipilih sesuai dengan perhatian manajemen pada

semua aktivitas perusahaan.”

Jadi pada prinsipnya penilaian kinerja bertujuan untuk meningkatkan

kinerja keuangan melalui suatu proses yaitu cara atau tolak ukur kinerja

keuangan.

3. Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja dikembangkan untuk memberikan beberapa petunjuk

pada para manajer dan untuk mengevaluasi kinerja.Perkembangan alat

ukur penilaian kinerja dan spesifikasi strukturpenghargaan merupakan hal

Page 40: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

29

utama dalam organisasi atau perusahaan, karena alat ukur dan penilaian

kinerja dapat mempengaruhi perilaku para manajer.Penilaian kinerja

dapat mendukung tingkat keserasian tujuan.

Dengan kata lain, kinerja mempengaruhi dalam mewujudkan tujuan

perusahaan. Ada beberapa alat ukur kinerja keuangan. Salah satunya

menurut Hansen Mowendalam bukunya “Manajemen Biaya” (2001)

adalah:

a. Laba atas Investasi (ROI)

Merupakan alat ukur kinerja yang paling umum bagi pusat

Investasi, yaitu alat ukur kinerja yang mengaitkan laba operasi dengan

aktiva yang akan dipakai adalah menghitung laba yang dihasilkan per

rupiah investasi.

b. Laba Residual (Residual Income)

Merupakan perbedaan antara laba operasi dan minimum

pengembalian rupiah yang diperlukan aktiva operasi perusahaan.

c. Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added)

Adalah laba operasi setelah pajak dikurangi total biaya modal

tahunan. Jika ekonomic value added positif, berarti perusahaan sedang

menghasilkan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan tidak bisa

menghasilkan kekayaan.

Adapun kelebihan dan kekurangan alat ukur kinerja keuangan yang

diungkapkan oleh Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen”

(2001) adalah:

Page 41: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

30

1. Laba atas Investasi (Return o Ivestment)

Kelebihan Return on Investment

a. Mendorong para manajer untuk menaruh perhatian yang seksama

terhadap hubungan antara pendapatan penjualan, biaya dan

investasi.

b. Mendorong para manajer untuk melaksanakan efisiensi biaya.

c. Mencegah para manajer untuk melakukan investasi yang

berlebihan.

Kekurangan Return on Investment

a. Tidak mendorong manajer untuk melakukan investasi dalam

proyek yang berakibat menurunkan Return on Investment pusat

laba, meskipun proyek tersebut menaikkan

profitabilitasperusahaan secara keseluruhan.

b. Mengakibatkan manajer memastikan perhatiaannya kepada

sasaran jangka pendek dan mengorbankan jangka panjang.

2. Laba Residual (Residual Income)

Kelebihan Residual Income

a. Penggunaan Residual Income sebagai ukuran kinerja dan

menghindar kerugian yang telah dihitung dengan menggunakan

Return on Investment.

b. Dengan menggunakan Residual Income mendorong manajer

untuk memasarkan orientasinya ke tujuan-tujuan jangka pendek.

Page 42: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

31

Kekurangan Residual Income

a. Residual Income hanya mendorong manajer untuk memusatkan

orientasinya ke tujuan-tujuan jangka pendek.

b. Residual Income sebagai pengukur kinerja pusat laba sangatlah

dipengaruhi oleh metode depresi aktiva tetap.

c. Residual Income merupakan angka absolut, yang tidak dapat

digunakan untuk membandingkan kemampuan berbagai pusat

laba dalam menghasilkan laba.

4. Teknik Penilaian Kinerja Keuangan

Alat ukur kinerja yang baik harus disesuaikan dengan tujuan

analisisnya, yaitu untuk menilai kinerja suatu perusahaan serta informasi-

informasi lain yang diperlukan.

Berikut ini penulis akan menyajikan teknik-teknik

penilaiankinerjakeuangan beserta penjelasannya menurutHansen

Mowendalam bukunya “Manajen Biaya” (2001) adalah:

1. Laba atas Investasi (Return on Investment)

Merupakan tolak ukur dari keseluruhan kinerja perusahaan.Retun on

Investment (ROI) dapat didefinisikan dengan tiga cara, yaitu

. ………….(a)

...……….(b)

………….( ………….(c ....……….(c)

ROI = Laba Operasi : Rata-rata Aktiva Operasi

ROI = (Laba Operasi : Penjualan) X

(Penjualan : Rata-rata Aktiva Operasi)

ROI = Margin Laba Operasi : Perputaran Aktiva Operasi

Page 43: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

32

a. Laba operasi merujuk pada penghasilan sebelum pajak dan

bunga.

b. Aktiva operasi adalah semua aktiva yang diperlukan untuk

menghasilkan laba operasi untuk divisi dan laba bersih untuk

perusahaan. Untuk menghitung rata-rata aktiva operasi adalah

………………………………………………………………….(d)

c. Rumus Return on Investment awalnya terdiri dari dua

komponen yaitu margin dan perputaran, rumusnya adalah:

…………(e)

..………(f )

2. Laba Residual (Residual Income)

Laba residual merupakan perbedaan antara laba operasi untuk

divisi dan laba bersih untuk perusahaan secara keseluruhan dan

minimum pengembalian rupiah yang diperlukan aktiva operasi

perusahaan. Rumus Residual Income adalah:

….(a .......(a)

……….…(b)

Untuk menghitung pengembalian minimum menggunakan rumus:

(c)

Rata-rata Aktiva Operasi = (Nilai Buku awal + Nilai Buku Akhir) : 2

Ratio Margin = Aktiva Operasi : Penjualan

Ratio Perputaran = Penjualan : Rata-rata Aktiva Operasi

RI = Laba Operasi (Minimum rate of return x Aktiva Operasi)

RI = Laba Operasi Pengembalian Minimum

Pengembalian Minimum = Minimum Rate of Return x Aktiva Operasi

Page 44: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

33

..…(d)

3. Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added)

Merupakan laba operasi setelah pajak dikurangi total biaya modal

tahunan. Jika economic value added positif, berarti perusahaan sedang

menghasilkan kekayan, dan jika economic value added negatif berarti

perusahaan tidak menghasilkan kekayaan.

4. Perhitungan Economic Value Added adalah laba operasi setelah pajak

dikurangi biaya modal dari tiap sumber pembiayaan dan mengalikan

dengan biayanya.

..(a) ......(a)

5. Rata-rata biaya modal dihitung dengan pengambilan proporsi modal

dari tiap simber pembiayaan dan dan mengalikan dengan biayanya

.....…...(b)

Sedangkan rumus biaya modal adalah

………(c)

D. Hubungan Kinerja Keuangan dengan Analisis Laporan Keuangan

Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai

laporan keuangan dalam mengukur kinerja suatu laporan keuangan tersebut.

Pengembalian Residu = Laba Residu : Aktiva Operasi

EVA = Laba Operasi Setelah Pajak – (Rata-Rata

Tertimbang Modal x Total Modal yang Terpakai)

Rata-rata tertimbang = Proporsi dari setiap

sumber penghasilan x biaya modal biaya modal

Biaya modal = {pembayaran bunga (1 - tarif pajak)}

Page 45: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

34

Dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui keadaan Financial dari hasil-

hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu.

Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui melalui analisis atau

interpretasi terhadap laporan keuangan.Dari hasil analisis dapat diketahui

prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahan, sehingga dapat

menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pengambilan

keputusan.Interpretasi atau analisis laporan keuangan suatu perusahaan

adalah sangat penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan yang bersangkutan meskipunkepentingan mereka masing-masing

berbeda.

Sebagaimana diuraikan di muka bahwa analisis laporan keuangan, dimana

analisis terhadap laporan keuangan dimana analisis yang membandingkan

elemen-elemen yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi pada suatu

saat tertentu, maka dapat diperoleh gambaran mengenai kinerja perusahaan.

Melakukan analisis dan interpretasi terhadap laporan keuangan sangat

bermanfaat, dan menjadi keharusan pula bagi setiap perusahaan dalam rangka

untuk mengetahui keadaan dan perkembangan dari perusahaan yang

bersangkutan, terutama bagi pimpinan atau manajerperusahaan, sehingga

dapat diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan perusahaan

yang terjadi selama periode tersebut. Sehubungan dengan itu maka pimpinan

perusahaan dapat mengadakan perbaikan-perbaikan, penyusunan rencana dan

kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang, dan

Page 46: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

35

juga untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan atas hasil-hasil yang

telah dicapai pada periode sebelumnya.

Salah satu faktor yang sangat penting sehubungan dengan diadakannya

analisis dan interpretasi terhadap laporan keuangan yaitu dengan melakukan

analisis terhadap laporan keuangan yang berperan dalam berbagai hal seperti:

1. Menentukan laba periode yang akan datang

2. Mengambil keputusan untuk investasi

3. Dapat meningkatkan efisiensi

4. Dapat menentukan kebijakan antisipasi hutang

Disamping itu dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui

kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan efisiensi dari manajemen pada

suatu periode tertentu.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang penilaian kinerja keuangan lebih banyak fokus pada

analisis dan evaluasi laporan keuangan dalam suatu perusahaan dengan

menggunakan analisa rasio, terutama penelitian terhadap kondisi perusahaan

sebelum dan sesudah keputusan bisnis perusahaan. Beberapa penelitian

tentang analisa kinerja keuangan, antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian oleh Batubara (2010), tentang Analisis Rasio Likuiditas dan

Profitabilitas Pada PT Bumi Flora. Rasio Keuangan untuk menjawab

pertanyaan mengenai kesehatan keuangan perusahaan diantaranya

mengenai likuiditas perusahaan dan profitabilitas yang menggambarkan

kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan kemampuan

Page 47: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

36

perusahaan menghasilkan laba dari penggunaan aktiva perusahaan.

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder.

Sedangkan metode analisis data menggunakan pendekatan studi deskriptif

yaitu suatu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan,

mengklasifikasikan, menganalisa serta menginterpretasikan data yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan membandingkan

pengetahuan dengan keadaan yang sebenarnya untuk kemudian

mengambil keputusan. Hasil penelitian diketahui bahwa rasio likuiditas

perusahaan sudah baik, dimana dari rasio likuiditas sudah menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

sangat besar dan rasio profitabilitasnya juga diketahui sangat baik yang

menunjukkan adanya kenaikan tingkat perusahaan untuk menghasilkan

laba.

2. Penelitian oleh Lianto (2013), tentang Penilaian Kinerja Keuangan

Perusahaan Menggunakan Analisis Du Pont. Penelitian ini adalah

penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan profitabilitas ditinjau dari analisis Du Pont dengan

membandingkan dua perusahaan rokok, PT HM Sampoerna dan PT.

Gudang Garam. Hasil analisis menunjukkan bahwa setelah setelah

menganalisis laporan keuangan dua perusahaan rokok tersebut selama tiga

tahun, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan rata-rata

Return On Investment (ROI), rata-rata Profit Margin (PM), dan rata-rata

Page 48: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

37

Total Assets Turn Over (TATO), selama tahun 2008 – 2010 menunjukkan

bahwa PT HM Sampoerna, memiliki kinerja keuangan yang lebih baik

dibandingkan dengan PT Gudang Garam.

3. Penelitian oleh Puspitasari (2012), tentang Analisa Laporan Keuangan

Guna Mengukur Kinerja Keuangan PT Astra International Tbk. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan penelitian

adalah :

1. Mengetahui penerapan analisa laporan keuangan pada PT Astra

International Tbk.,

2. Menilai analisa keuangan sebagai salah satu alat untuk menilai kinerja

keuangan pada PT Astra International Tbk. Alat yang digunakan

penulis dalam penilaian kinerja keuangan adalah melalui analisa

laporan keuangan secara komparatif (trend) dan rasio keuangan, yang

terdiri dari:

a. Analisis laporan komparatif (trend) dilakukan di dalam

perusahaan sendiri secara konsolidasi.

b. Analisis laporan komparatif (trend) dengan perusahaan sejenis

untuk bidang usaha otomotif, agribisnis dan alat berat,

c. Analisis rasio keuangan hanya dilakukan di dalam perusahaan

sendiri, mengingat tidak ada perusahaan konsolidasi yang sejenis

dengan PT Astra International, Tbk. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan pada tahun 2007 dan

2008 cukup baik namun pada tahun 2006 terjadi beda penyajian

Page 49: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

38

laporan keuangan yang menyebabkan analisa rasio likuiditas

perusahaan terlihat tidak baik. Solvabilitas perusahaan terlihat

cukup baik, di mana perusahaan dapat memenuhi seluruh total

kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan mengalami likuidasi.

F. Kerangka Pikir

Setiap perusahaan memiliki tujuan, yang diwujudkan dalam akivitas –

aktivitas yang telah direncanakan, baik meliputi produksi, pemasaran sampai

hasil penjualan. semua transaksi yang dilakukan dicatat dalam laporan

keuangan. Laporan keuangan kemudian diolah dan dianalisis sehingga

memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, baik yang sedang

berjalan maupun pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu untuk mengukur

kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Sawir (2001), penilaian kondisi keuangan perusahaan dapat

dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui rasio atau indeks, yang

menghubungkan data keuangan yang satu dengan lainnya. Salah satu cara

yang digunakan dalam analisis rasio keuangan diperoleh melalui

perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan dengan yang akan datang

untuk perusahaan yang sama. Cara lainnya dengan membuat perbandingan

rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

39

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

PTPN XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar

Aktivitas Perusahaan

Laporan Keuangan tahun 2014-2015

Analisis Likuiditas

Analisis Solvabilitas

Analisis Profitabilitas

Analisis Aktivitas

Evaluasi Kinerja Keuangan

Perusahaan

Page 51: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian dalam penelitian ini adalah PTPN XIV

(Persero) Pabrik Gula Takalar. Waktu penelitian yang dibutuhkan untuk

memperoleh data kurang lebih dua bulan, yang dimulai dari bulan

Oktober - Desember 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan penulis, yaitu dari perusahaan

PTPN XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar. Data yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah data-data keuangan dari perusahaan

pertambangan tersebut. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini

dilaksanakan dengan menggunakan metode studi survei dan langkah-

langkah yang diambil dalam pengumpulan data yang berkaitan dan

menunjang penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian pustaka (library researc), yaitu penulis mengadakan

penilitan dengan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca

atau mempelajari buku-buku literatur lainnya yang erat hubungannya

dengan penulisan skripsi ini dan dapat mendukung pokok pembahasan.

b. Penelitian Lapangan (field researc). Untuk hal tersebut, maka penulis

mengadakan:

40

Page 52: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

41

1. Teknik observasi, dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan

secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data mengenai

kebijaksanaan seleksi yang diterapkan pada perusahaan.

2. Teknik interview, yaitu dilakukan dengan jalan wawancara secara

langsung dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian personalia,

dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penulisan skripsi

ini.

3. Dokumentasi, yaitu dokumen yang menyangkut sejarah

perusahaan, struktur organisasi, pembagian tugas, dan visi dan misi

yang ada dalam perusahaan tersebut.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Untuk menunjang kelengkapan dari penulisan proposal ini, maka

penulis mencoba memperoleh jenis data yang terdiri atas:

a. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan-keterangan

dan tidak diberikan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh

melalui wawancara secara langsung dengan staf personil.

b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka dan

laporan-laporan seperti perkembangan jumlah karyawan dan

jumlah tenaga kerja.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan proposal ini dapat

diuraikan seperti berikut:

Page 53: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

42

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan

pengamatan langsung pada perusahaan dan wawancara secara

langsung dengan pimpinan perusahaan beserta stafnya yang ada

kaitannya dengan penulisan ini.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

dan data lainya yang ada, khususnya dengan masalah yang akan

dibahas khususnya jumlah tenaga kerja, prosedur seleksi dan

lainnya.

D. Defnisi Operasional

Defenisi Operasional adalah suatu cara untuk mengukur konsep

dan bagaimana caranya sebuah konsep harus diukur sehingga terdapat

variabel-variabel yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, yaitu

variabel yang dapat menyebabkan masalah lain dan variabel yang situasi

dan kondisinya tergantung oleh variabel lain. Dalam penelitian ini analisis

rasio laporan keuangan bertindak sebagai variable Independen atau

variable berpengaruh. Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya

tidak dipengaruhi oleh variabel yang variabel bebas atau dependen. Suatu

variabel digolongkan dalam variabel bebas apabila dalam hubungannya

dengan variabel lain memiliki fungsi sebagai variabel yang menerangkan

variabel lainnya.

Sedangkan, yang bertindak sebagai variable dependen atau variable

tergantung yaitu kinerja keuangan perusahaan PT Perkebunan Nusantara

XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar. Variabel ini adalah variabel yang

Page 54: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

43

dipengaruhi oleh variable lainnya. Suatu variabel digolongkan kedalam

variabel tidak bebas jika dalam hubungannya dengan yang lain, fungsinya

diterangkan oleh sebelumnya.

Tabel 3.1

Operasinal Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Sub Indikator Instrumen Skala1 Laporan

KeuanganNeraca 1. Aktiva Laporan

KeuanganRasio

a. Aktiva Lancarb. Aktiva Tidak

Lancar2. Passiva

a. Passiva Lancarb. Passiva tidak

Lancar3. Modal Pemilik

Laporan Laba Rugi

1. Penjualan2. EBIT3. EBT4. EAT

2 Kinerja Keuangan Perusahaan

Anaslisis Rasio Laporan Keuangan

1. Analisis Likuiditas Rasio Laporan Keuangan

Rasio

a. Current Ratiob. Quick Ratio

2. Analisis Solvabilitasa. Total Debt to

Equity Ratiob. Total Debt to

Total Assets Ratio

3. Rasio Profitabilitasa. Profit margin b. Return on

Assets (ROA) c. Return on

Equity d. Contribution

Margin4. Rasio Aktivitas

a. Fixed Assets Turn Over

Page 55: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

44

b. Receivable Turn Over

c. Total Asset Turn Over

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah;

(Lutfi;2013)

1. Rasio Likuiditas

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Aktiva LancarRasio lancar =--------------------×100%

Utang Lancar

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Aktiva lancar−PersediaanRasio singkat =-------------------------------- × 100%

Utang Lancar

2. Rasio Solvabilitas

a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal)

Total HutangRasio Hutang atas Modal = --------------------- x 100%

Modal

b. Total Debt to Total Assets Ratio

Total Hutang Rasio Hutang atas Aktiva = ------------------- x 100%

Total Aktiva

Page 56: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

45

3. Rasio Profitabilitas

a. Profit margin

Pendapatan Bersih Profit Margin = -------------------------------- x 100%

Penjualan

b. Return on Assets (ROA)

Penjualan Bersih ROA = ----------------------------- x 100%

Total Aktiva

c. Return on Equity

Laba Bersih ROE = -------------------------- x 100%

Total Modal (Equity)

d. Contribution Margin

Laba Kotor CM = ------------------ x 100%

Penjualan

4. Rasio Aktivitas

a. Fixed Assets Turn Over

Penjualan Fixed Asset turn Over = ------------------------- x 100%

Aktiva Tetap Bersih

b. Receivable Turn Over

Netto Sales Receivable Turn Over = -------------------------- x 100%

Average Receivable

c. Total Asset Turn Over

Penjualan Total Asset Turn Over = ---------------- x 100%

Total Assett

Page 57: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

46

F. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian

dapat dipertanggungjawabkan dari segala sisi. Keabsahan data dalam

penelitian ini meliputi uji validitas internal dan validitas eksternal.

1. Uji validitas internal

Uji validitas internal berkaitan dengan criteria alternative penilaian

berdasarkan kredibilitas (credibility). Kriteria ini melibatkan

penetapan hasil penelitian adalah kredibel atau dapat dipercaya dari

prespektif pratisipan dalam penelitian tersebut (Emzir, 2014). Untuk

mendiskripsikan atau memahami fenomena yang menarik perhatian

dari sudut pandang partisipan. Uji validitas internal dilaksanakan

untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang

dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh

semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan.

Kriteria ini berfungsi melakukan inquiry sedemikian rupa sehingga

kepercayaan penemuannya dapat dicapai.Adapun teknik yang

diajukan yaitu:

a. Ketekunan Pengamatan

Serangkaian kegiatan yang dibuat secara terstruktur dan

dilakukan secara serius dan berkesinambungan terhadap segala

realistis yang ada di lokasi penelitian dan untuk menemukan ciri-

ciri dan unsur-unsur di dalam situasi yang sangat relevan dengan

persoalan atau peristiwa yang sedang dicari kemudian difokuskan

Page 58: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

47

secara terperinci dengan melakukan ketekunan pengamatan

mendalam. Maka dalam hal ini peneliti diharapkan mampu

menguraikan secara rinci berkesinambungan terhadap proses

bagaimana penemuan secara rinci tersebut dapat dilakukan.

b. Menggunakan bahan referensi

Peneliti menggunakan pendukung rekaman wawancara untuk

membuktikan data penelitian, dan refrensi-referensi yang

dikumpulkan dari berbagai sumber seperti studi pustaka, dll.

c. Diskusi teman sejawat

Diskusi teman sejawat merupakan diskusi yang dilakukan dengan

orang yang kompeten pada bidangnya yang mampu memberikan

masukan ataupun sanggahan sehingga memberikan kemantapan

terhadap hasil penelitian.Teknik ini digunakan agar peneliti dapat

mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran serta memberikan

kesempatan awal yang baik untuk memulai menjejaki dan

mendiskusikan hasil penelitian dengan orang yang dianggap

kompeten. Oleh karena diskusi kompeten ini bersifat informal

dilakukan dengan cara memperhatikan pernyataan yang peneliti,

dengan maksud agar dapat memperoleh kritikan yang tajam untuk

membangun dan menyempurnakan kajian penelitian yang sedang

dilaksanakan.

2. Uji Validitas Eksternal

Page 59: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

48

Uji vaiditas eksternal berkaitan dengan kriteria

transferabilitas (transferability), yang merujuk pada kemampuan

hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau ditransfer kepada

konsteks atau seting yang lain (Emzir, 2014). Transferabilitas

adalah tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi,

peneliti dapat meningkatkannya dengan melakukan suatu pekerjaan

mendiskripsikan suatu konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang

menjadi sentral pada penelitian tersebut. Keabsahan ekternal

mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat

digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian

kualitatif memiliki sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, akan

tetapi penelitian kualitatif dapat dikatakan memiliki keabsahan

ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut memiliki

konteks yang sama.

Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian ini dan

untuk selanjutnya dapat diterapkan, maka pembuatan laporan ini

akan dibuat secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

Sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian

tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya mengambil

keempat prinsip tersebut. Dengan demikian, maka pembaca akan

memperoleh pemahaman yang lebih jelas atas hasil penelitian

tersebut, sehingga dapat memutuskan bisa atau tidaknya hasil

penelitian ini diaplikasikan di tempat lain. Bila pembaca

Page 60: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

49

memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, salah satunya

jika hasil penelitiannya dapat diberlakukan (transferability), maka

laporan tersebut memenuhi standar transferability.

Page 61: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

50

BAB IV

GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Dibentuk berdasarkan PP No. 19/1996, PT Perkebunan Nusantara XIV

adalah satu dari sekian Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang

agribisnis. PTPN XIV merupakan penggabungan kebun-kebun proyek

pengembangan PTP Sulawesi. Maluku dan NTT yaitu eks PTPVII, PTP

XXVIII, PTP XXXII dan PT Bina Mulia Ternak. PTPN XIV memiliki 18

unit perkebunan dan 25 unit pabrik pengolahan dengan komoditi kelapa

sawit, kelapa hiprida, kelapa nias, kopi, gula, dan pala, pada area konsesi

seluas 55.425,25 ha. Komoditi unggulan yang dikelola adalah: pemanis alami

berupa gula tebu, minyak nabati dari kelapa sawit, dan protein hewan ternak

sapi. Khusus komoditi gula PTPN XIV kini mengelola tiga pabrik gula yaitu

PG Camming, PG Araso masing-masing dikabupaten Bone dan PG Takalar

di kabupaten Takalar dengan total area seluas 14.312 ha. Dalam setahun

ketiga pabrik ini memproduksi 36.000 ton atau memasok 1,33% komsumsi

gula nasional yang mencapai 2,7 juta ton pertahun.

Pabrik Gula (PG) Takalar PTPN XIV beroperasi di Polongbangkeng sejak

tahun 1982. Sebelumnya beroperasi dengan nama PTP XXIV-XXV. PG

Takalar PTPN XIV adalah peralihan dari PT Madu baru, yaitu sebuah

perusahaan Hamengkubuwono yang sebelumnya telah berdiri dan

membebaskan sebagian tanah petani sejak tahun 1978. Namun pada tahun

50

Page 62: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

51

1980 PT Madu Baru mundur dari rencana pengolahan perkebunan tebu

setelah terjerat kasus penyelewengan dana pembebasan tanah, sehingga

digantikan oleh PTPN XIV berdasarkan SK Bupati Takalar tahun 1980.

Pabrik Gula Takalar terletak di Desa Pa’rappunganta, Kecamatan

Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi Selatan. Pabrik

Gula Takalar didirikan dalam rangka melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah untuk swasembada gula nasional berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pertanian R.I Nomor 668/Kpts/Org/8/1981 tanggal 11 Agustus 1981.

Studi kelayakan disusun oleh PT. Agriconsult Internasional pada tahun

1975, dilanjutkan oleh PT. Tanindo pada tahun 1981 dengan menggunakan

fasilitas kredit ekspor dari Taiwan. Pelaksanaan pembangunan diserahkan

pada Tashing Co. (Ptc) Ltd. Agency of Taiwan Machinery Manufacturing Co.

(TMCC) sebagai Main Contractor dengan partner dalam negeri yakni PT.

Sarang Tehnik, PT Multi Mas Corp, PT. Barata Indonesia. Pembangunan

Pabrik Gula Takalar menghabiskan dana sebesar Rp. 63,5 milyar dan selesai

dibangun pada tanggal 27 Nopember 1984. Performance test dilaksanakan

pada tanggal 5 sampai dengan 11 Agustus 1985 dengan hasil baik. Pabrik

Gula Takalar dibangun dengan kapasitas giling 3.000 ton tebu per hari

(TTH), yang dengan mudah dikembangkan menjadi 4.000 TTH. Pabrik Gula

Takalar giling perdana tahun 1984, dan diresmikan oleh Presiden Republik

Indonesia pada tanggal 23 Desember 1987.

Sebagai proyek pemerintah perusahaan ini tidak semata-mata mencari

keuntungan untuk Negara, tetapi juga mencipatakan kesejahteraan

Page 63: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

52

masyarakat di sekitarnya. Sesudah tahun 1975 Pabrik Gula Takalar berhasil

melibatkan petani pemilik tanah sebagai petani tebu dengan memperkenalkan

dan mengembangkan system usaha Tebu Rakyat Intensivikasi (TRI), petani

yang menggarap tanah dan menanam tebu di tanah sendiri. Meskipun sangat

lamban tetapi pada akhirnya pada tahun 1991 Pabrik Gula Takalar berhasil

memperoleh keuntungan Rp1.145.211.164. Pada tahun berikutnya meningkat

hingga 28 persen, dan menjadi salah satu unggulan pendapatan Pemeritah

Daerah.

B. Visi dan Misi

1. Visi

PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) memainkan peran

strategis dalam pengembangan Kawasan Timur Indonesia. Peran ini

dijewantahkan dalam visi perusahaan, yakni: “Mewujudkan

agribisnis/agroindustri di Kawasan Timur Indonesia yang kompetitif,

mandiri dan berkelanjutan yang sekaligus mampu memberdayakan

ekonomi rakyat sesuai dengan era ekonomi terbuka serta tujuan

Pembangunan Nasional.”.

2. Misi

Dalam proses pencapaian Visi tersebut, perusahaan diarahkan agar

mampu mengemban misinya dalam:

a. Motor penggerak pengembangan Agribisnis/ Agroindustri di Kawasan

Timur Indonesia

Page 64: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

53

b. Meningkatkan laba, menghimpun dana untuk mengembangkan

perusahaan dan memberikan deviden bagi pemegang

saham/pemerintah

c. Mengembangkan kualitas SDM membuka, kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha.

d. Mengelola sumber daya yang dimiliki dan sumber daya sekelilingnya

agar lestari (Pembangunan Berwawasan Lingkungan).

C. Struktur Organisasi

Berikut struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara XIV Kabupaten

Takalar (PG Takalar)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PTPN XIV Kab. Takalar

Page 65: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

54

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV Kab. Takalar

Berdasarkan laporan keuangan tahunan PT Perkebunan Nusantara XIV

Kab. Takalar yang selanjutnya disebut PG Takalar, maka terdapat beberapa

analisis rasio yang digunakan yakni: likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan

aktivitas.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio ini mengukur pada kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan

dengan menilai asset lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya.

Dalam kasus PG Takalar, analisis rasio yang digunakan terdiri atas dua,

yaitu current ratio dan quick ratio.

Aktiva LancarRasio Lancar = ------------------------

Kewajiban Lancar

2014 =1.542.640.830.476

= 141.81.087.810.398.990

2015 =1.823.007.651.848

= 131.71.383.937.049.560

54

Page 66: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

55

Tabel 5.1

Current Ratio

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Current Asset(Rp)

Current Liabilities(Rp)

%

2014 1.542.640.830.476 1.087.810.398.990 141.8

2015 1.823.007.651.848 1.383.937.049.560 131.7

3.365.648.482.324 2.471.747.448.550

Sumber : Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Tahun 2014 current ratio PT Perkebunan Nusantara XIV Kab.

Takalar adalah 141,8%, yang artinya perusahaan mampu menjamin

utang lancarnya. Akan tetapi pada tahun 2015, current ratio

mengalami penurunan sebanyak 10,1% sehingga mnjadi 131,7%. Hal

ini terjadi karena peningkatan pada nilai asset lancar dan utang lancer

perusahaan.

Aktiva Lancar – PersediaanQuick Ratio = ----------------------------

Kewajiban Lancar

2014 =1.542.640.830.476- 329.756.962.606

= 111.51.087.810.398.990

2015 =1.823.007.651.848 - 461.266.113.801

= 98.41.383.937.049.560

Page 67: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

56

Tabel 5.2

Quick Ratio

PT Perkebunan Nusantara Parbrik Gula Takalar

Tahun Current Asset(Rp)

Inventorry(Rp)

Current Liabilities(Rp)

%

2014 1.542.640.830.476 329.756.962.606 1.087.810.398.990 111.5

2015 1.823.007.651.848 461.266.113.801 1.383.937.049.560 98.4

3.365.648.482.324 791.023.076.407 2.471.747.448.550

Sumber : Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Quick ratio pada PT Perkebunan Nusantara XIV Kabupaten

Takalar sebesar 111,5%. Ditahun selanjutnya yaitu 2015, quick ratio

perusahaan mengalami penurunan sebanyak 13,1%, sehingga menjadi

98,4%. Hal tersebut terjadi karena nilai asset lancar, persediaan dan

utang lancer masing-masing mengalami peningkatan pada tahun

bersangkutan.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas antara lain: Total Debt to

Equity Ratio, Total Debt to Total Assets Ratio.

Total Hutang Rasio Hutang atas Modal = ---------------------

Modal

2014 =2.316.762.557.723

= 157.41.471.438.264.398

Page 68: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

57

2015 =2.946.161.772.462

= 256.11.150.531.532.640

Tabel 5.3

Total Debt to Equity Ratio

PT Perkebunan Nusantara Parbrik Gula Takalar

Tahun Total Debt(Rp)

Modal(Rp)

%

2014 2.316.762.557.723 1.471.438.264.398 157.4

2015 2.946.161.772.462 1.150.531.532.640 256.1

5.262.924.330.185 2.621.969.797.058

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Pada tahun 2014 untuk Total Debt to Equity Ratio pada PT

Perkebunan Nusantara XIV Kab. Takalar adalah 157,4%. Kemudian

untuk tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 256,1%, hal ini

dikarenakan total utang mengalami peningkatan jumlah dari tahun

sebelumnya, yaitu sebanyak 98,7%.

Total Hutang Rasio Hutang atas Aktiva = -------------------

Total Aktiva

2014 =2.316.762.557.723

= 613.788.200.822.121

2015 =2.946.161.772.462

= 724.096.693.305.402

Page 69: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

58

Tabel 5.4

Total Debt to Total Assets Ratio

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Total Debt(Rp)

Total Asset(Rp)

%

2014 2.316.762.557.723 3.788.200.822.121 61

2015 2.946.161.772.462 4.096.693.305.402 72

5.262.924.330.185 7.884.894.127.523

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Total Debt to Total Asset Ratio perusahaan untuk tahun 2014

sebesar 61%. Lalu untuk tahun selanjutnya terjadi peningkatan sebesar

11%, sehingga Total Debt to Total Asset Ratio untuk tahun 2015

menjadi 72%. Peningkatan ini terjadi karena nilai untuk total utang

mengalami peningkatan sedangkan nilai untuk total asset mengalami

penurunan.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

Rasio profitabilitas ini terdiri dari: Profit margin, Return on Assets (ROA),

Return on Equity, Operating Ratio, Contribution Margin.

Pendapatan Bersih Profit Margin = --------------------------------

Penjualan

2014 =111.761.944.365

= 16.7666.891.119.190

Page 70: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

59

2015 =117.292.510.032

= 31377.083.457.595

Tabel 5.5

Profit margin

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Penjualan Bersih(Rp)

Penjualan(Rp)

%

2014 111.761.944.365 666.891.119.190 16,7

2015 117.292.510.032 377.083.457.595 31

229.054.454.397 1.043.974.576.785

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Tahun 2014 profit margin yang dihasilkan perusahaan sebesar

16.7%, dan terjadi peningkatan pada tahun 2015 menjadi 31%. Hal ini

terjadi dikarenakan perusahaan mengalami peningkatan nilai pada sisi

penjualan bersih dan penurunan nilai disisi penjualan kotor.

Penjualan Bersih ROA = -----------------------------

Total Aktiva

2014 =111.761.944.365

= 2.93.788.200.822.121

2015 =117.292.510.032

= 2.84.096.693.305.402

Page 71: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

60

Tabel 5.6

Return on Assets (ROA)

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Penjualan Bersih(Rp)

Total Aktiva(Rp)

%

2014 111.761.944.365 3.788.200.822.121 2,9

2015 117.292.510.032 4.096.693.305.402 2,8

229.054.454.397 7.884.894.127.523

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

ROA untuk tahun 2014 adalah 2.9%, kemudian terjadi penurunan

sebesar 0.1% untuk tahun selanjutnya yaitu 2015 menjadi 2.8%.

Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan nilai jumlah asset

yang dibarengi dengan peningkatan nilai penjualan bersih perusahaan.

Laba Bersih ROE = --------------------------

Total Modal (Equity)

2014 =1.721.032.196

= 0.111.471.438.264.398

2015 =300.731.434.060

= 261.150.531.532.640

Tabel 5.7

Return on Ekuitas (ROE)

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Laba Bersih(Rp)

Total Equity(Rp)

%

2014 1.721.032.196 1.471.438.264.398 0,11

2015 300.731.434.060 1.150.531.532.640 26

302.452.466.356 2.621.969.797.038

Page 72: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

61

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

ROE yang dicapai perusahaan pada tahun 2014 sebesar 0.11%.

Kemudian untuk tahun 2015 mengalami peningkatan yang sangat

drastis menjadi 26%. Peningkatan sebanyak 25,89% atau dapat

dikatakan peningkatan yang tajam ini terjadi disebabkan oleh,

peningkatan nilai laba bersih perusahaan secara tajam yang dibarengi

dengan penurunan nilai ekuitas untuk tahun tersebut.

Laba Kotor CM = ------------------

Penjualan

2014 =25.332.939.205

= 3.8666.891.119.190

2015 =236.578.319.824

= 62.7377.083.457.595

Tabel 5.8

Contribution Margin (CM)

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Laba Kotor(Rp)

Penjualan(Rp)

%

2014 25.332.939.205 666.891.119.190 3,8

2015 236.578.319.824 377.083.457.595 62,7

261.578.319.824 1.043.974.576.785

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Hal ini juga terjadi untuk Contribution Margin perusahaan yang

mengalami peningkatan drastis, yakni dari 3.8% untuk tahun 2014

Page 73: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

62

menjadi 62.7% untuk tahun 2015 (kenaikan sebesar 58,9%). Hal ini

terjadi dikarenakan nilai laba kotor perusahaan mengalami

peningkatan, sedangkan nilai penjualannya mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya.

4. Rasio Aktivitas

Ratio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan

dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian

dan kegiatan lainnya. Adapun yang termasuk rasio ini adalah ; Total Asset

Turnover, Receivable Turnover, Total Asset Turn Over.

Harga Pokok Penjualan Inventory turn Over = -----------------------------------

Rata-rata Persediaan Barang

2014 =666.891.119.190

= 29.72.245.559.991.645

2015 =377.083.457.595

= 16.62.273.685.653.554

Tabel 5.9

Total Asset Turnover

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Penjualan(Rp)

Aktiva Tetap(Rp)

%

2014 666.891.119.190 2.245.559.991.645 29,7

2015 377.083.457.595 2.273.685.653.554 16,6

1.043.974.576.785 4.519.245.645.199

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Page 74: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

63

Pada tahun 2014 Fixed Asset Turn Over perusahaan adalah 29.7%.

Akan tetapi mengalami penurunan yang cukup tajam untuk tahun 2015

yakni sebesar 13,1% sehingga menjadi 16.6%. Hal ini disebabkan oleh

penurunan nilai penjualan dan nilai asset tetap secara bersamaan.

Netto Sales Receivable Turn Over = --------------------------

Average Receivable

2014 =111.761.944.365

= 44.9248.931.692.108

2015 =117.292.510.032

= 38308.555.146.957

Tabel 5.10

Receivable Turnover

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Penjualan Bersih(Rp)

Rata-Rata Piutang(Rp)

%

2014 111.761.944.365 248.931.692.108 44,9

2015 117.292.510.032 308.555.146.957 38

229.054.454.397 557.468.839.065

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Receivable Turn Over perusahaan tahun 2014 adalah 44.9%,

kemudian mengalami penurunan untuk tahun 2015 sebesar 6,9%

sehingga menjadi 38%. Penurunan tersebut terjadi karena nilai

penjualan bersih dan nilai rata-rata piutang mengalami peningkatan

yang signifikan untuk tahun tersebut.

Page 75: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

64

Penjualan Total Asset Turn Over = ----------------

Total Assett

2014 =666.891.119.190

= 17.63.788.200.822.121

2015 =377.083.457.595

= 9.24.096.693.305.402

Tabel 5.11

Total Asset Turn Over

PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

Tahun Penjualan(Rp)

Total Asset(Rp)

%

2014 666.891.119.190 3.788.200.822.121 17,6

2015 377.083.457.595 4.096.693.305.402 9,2

1.043.974.576.785 7.884.894.127.523

Sumber: Data diolah kembali berdasarkan laporan keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar pada tahun 2014 dan 2015.

Tidak jauh beda dengan analisis sebelumnya, jika Total Asset Turn

Over perusahaan untuk tahun 2014 adalah 17.6%, maka untuk tahun

selanjutnya yaitu 2015 mengalami penurunan yang cukup tajam yakni

menjadi 9,2% (penurunan sebesar 8,4%). Hal ini dikarenakan oleh

peningkatan nilai jumlah asset dan penurunan nilai jumlah penjualan

untuk tahun yang bersangkutan.

Page 76: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

65

B. Pembahasan Kinerja Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV Kab.

Takalar

Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, maka perlu diadakan analisis

laporan keuangan. Analisis laporan keuangan tersebut, meliputi: analisis rasio

likuiditas, solvafibilitas, profitabilitas dan aktivitas. Berikut adalah gambaran

tabel untuk keempat analisis tersebut:

Tabel 5.12

Analisis Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara Pabrik Gula Takalar

2014 2015Rata –

Industrirata

% % 2014 2015

a. Rasio LikuiditasCurrent Ratio 141.8 131.7 1.42 kali 1.31 kali

Quick Ratio 111.5 98.4 1.11 kali 0.99 kali

b. Rasio Solvabilitas

Total Debt to Equity Ratio 157.4 256.1 1.57 kali 2.56 kaliTotal Debt to Total Asset Ratio 61 72 0.61% 0.71%

c. Rasio Profitabilitas

Profit Margin 16.7 31 0.16% 0.31%

Return On Asset (ROA) 2.9 2.80.029% 0.02%

Return on Equity (ROE) 0.11 26 0.0011% 0.26%Contribution Margin 3.8 62.7 0.37% 0.62%

d. Rasio AktivitasFixed Asset Turn Over 29.7 16.6 0.29 kali 0.16 kali

Receivable Turn Over 44.9 38 0.44 kali 0.38 kali

Total Asset Turn Over 17.6 9.2 0.17 kali 0.092 kali

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas perusahaan selama kurung waktu 2 tahun yaitu

2014 dan 2015 mengalami penurunan.Baik dari segi current ratio maupun

quick ratio sama-sama mengalami peningkatan yang signifikan.Hal ini

terlihat dari persentase untuk setiap rasio, yakni untuk current ratio

Page 77: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

66

penurunannya sebesar 10,1% sedangkan quick ratio sebesar 13,1%.

Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa perusahaan mampu memenuhi

kewajiban jangka pendeknya selama satu periode.

Untuk rasio rata-rata industri untuk current ratio perusahaan pada

tahun 2014 dan 2015 tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Untuk

tahun 2014 sebanyak 1,42 kali yang dapat dibulatkan menjadi 1,4 kali,

yang artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,4 kali utang lancar, atau

setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,4 rupiah harta lancar atau 1,4 :

1 antara aktiva lancar dengan utang lancar. Sedangkan untuk tahun 2015

sebanyak 1,31 kali yang dibulatkan menjadi 1,3 kali, artinya jumlah aktiva

lancar sebanyak 1,3 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar

dijamin oleh 1,3 rupiah harta lancar atau 1,3 : 1 antara aktiva lancar

dengan utang lancar. Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah 2

kali, maka keadaan perusahaan untuk tahun 2014, dalam kondisi kurang

baik mengingat rasionya di bawah rata-rata industri.Terlebih untuk tahun

2015, karena rasionya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali, maka

keadaan perusahaan kurang baik dibandingkan dari perusahaan lain.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan harus menjual persediaan bila

hendak melunasi utang lancar, selain dapat menjual surat berharga atau

penagihan piutang. Padahal menjual persediaan untuk harga yang normal

relatif sulit, kecuali perusahaan menjual di bawah harga pasar, yang

tentunya bagi perusahaan jelas menambah kerugian. Demikian pula

Page 78: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

67

sebaliknya, jika rasio perusahaan di atas rata-rata industri, maka keadaan

perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Hal ini menyebabkan

perusahaan tidak harus menjual persediaannya untuk melunasi utang

lancar, tetapi dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.

b. Rasio Solvabilitas

Berbanding terbalik dengan rasio likuiditas, untuk dua tahun

bersangkutan rasio solvabilitas mengalami peningkatan, baik dilihat dari

total debt equity rationya yang mengalami kenaikan sebesar 98,7%

maupun total debt to total asset ratio sebesar 11%. Peningkatan yang

terjadi dari tahun 2014 ke tahun 2015 ini secara langsung menggambarkan

bahwa perusahaan mampu untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka

panjangnya apabila perusahaan dilikuidasi.

Terkait untuk rata-rata industri Total Debt to Equity Ratio, rasio ini

menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp. 111,- tahun 2014 untuk

setiap Rp. 100,- yang disediakan pemegang saham. Untuk tahun 2015

sebesar Rp. 99,- untuk setiap Rp. 100,- yang disediakan pemegang saham

turun jauh dari 2014 dan ini menunjukkan lebih baik dari tahun

sebelumnya atau ada peningkatan dalam penyediaan dana. Untuk rasio

rata-rata industri Total Debt to Total Asset Ratio tahun 2014, menunjukkan

bahwa 61% pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun

2013. Artinya bahwa setiap Rp. 100,- pendanaan perusahaan, maka Rp.

61,- dibiayai dengan utang dan Rp. 26,- disediakan oleh pemegang saham.

Untuk tahun 2015 rasio ini menunjukkan bahwa sekitar 71% pendanaan

Page 79: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

68

perusahaan dibiayai dengan utang untuk tahun 2014. Artinya bahwa setiap

Rp. 100,- pendanaan perusahaan maka Rp. 71,- dibiayai dengan utang dan

Rp. 29,- disediakan oleh pemegang saham.

Jika rata-rata industri 35%, maka debt to assets ratio perusahaan di

atas rata-rata industri sehingga mempermudah perusahaan untuk

memperoleh pinjaman. Sebaliknya jika kondisinya di bawah rata-rata

industri, akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Kondisi

tersebut juga menunjukkan perusahaan dibiayai hampir separuhnya

utang.Jika perusahaan bermaksud menambah utang, maka perusahaan

perlu menambah dahulu ekuitasnya.Secara teoritis apabila perusahaan

dilikuidasi masih mampu menutupi utangnya dengan aktiva yang dimiliki.

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas perusahaanpun mengalami hal demikian

(peningkatan rasio). Dari empat indikator rasio yang digunakan, yakni

profit margin sebesar 15,7%, ROA 0,1%, ROE 25,89% dan contribution

margin 58,9% yang semuanya mengalami peningkatan yang signifikan

dari tahun 2014 ke tahun 2015. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa

perusahaan mampu untuk menghasilkan laba dengan menggunakan semua

kemampuan dan memaksimalkan sumber yang ada, baik dari kegiatan

penjualan, kas, modal, dan lain sebagainya.

Jika rata-rata industri untuk profit margin adalah 30%, berarti

margin laba perusahaan tahun 2014 dan tahun 2015 baik, karena berada di

atas rata-rata industri. Akan tetapi untuk tahun 2014 margin laba

Page 80: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

69

perusahaan terlihat tidak baik karena dibawah standar rata-rata industri

yaitu hanya 16%. Dengan perhitungan ROA tahun 2014, menunjukkan

bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 2,9%.

Kemudian tahun 2015 turun menjadi hanya sebesar 2,8%. Artinya, hasil

pengembalian investasi bertambah sebesar 0,1% dan ini menunjukkan

ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh ROA. Jika rata-rata

industri untuk return on investment adalah 30%, berarti margin laba

perusahaan untuk tahun 2014 dan 2015 kurang baik.

Dengan perhitungan ROE tahun 2014, menunjukkan bahwa tingkat

pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 0,11%. Kemudian

tahun 2015 naik menjadi sebesar 2,6%. Artinya hasil pengembalian

investasi bertambah sebesar 2,49% dan ini menunjukkan kemampuan

manajemen untuk memperoleh ROE seiring dengan menurunnya ROI.

Namun jika rata-rata industri untuk return on equity (ROE) adalah 40%,

berarti kondisi perusahaan tidak dalam keadaan cukup baik karena

keduanya berada di bawah rata-rata industri.

d. Rasio Aktivitas

Dilihat dari rasio aktivitas, perusahaan mengalami penurunan dari

tahun 2014 ke tahun 2015.Tiga indikator dalam rasio aktivitas ini masing-

masing mengalami penurunan yang cukup tajam.Indikator-indikator rasio

tersebut adalah fixed asset turn over 13,1%, receivable turn over 6,9% dan

total asset turn over sebesar 8,4%. Dengan demikian dapat dikatan bahwa,

aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik

Page 81: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

70

dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya, mengalami

penurunan untuk tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Rasio rata-rata industri untuk Receivable Turn Over pada tahun

2014 adalah 0,5 kali dibandingkan penjualan dan perputaran piutang untuk

tahun 2015 adalah 0,4 kali dibandingkan penjualan. Jika rata-rata industri

untuk perputaran piutang adalah 10 kali, maka untuk tahun 2014 dan 2015

dapat dikatakan penagihan piutang yang dilakukan manajemen dapat

dianggap tidak berhasil, karena di bawah rata-rata industri.

Fixed asset turnover untuk tahun 2014 sebanyak 0,3 kali, artinya

setiap Rp. 1,- aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 0,3,- penjualan.

Perputaran aktiva tetap tahun 2015 sebanyak 0,2 kali, artinya setiap Rp. 1,-

aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 0,2,- penjualan. Kondisi perusahaan

sangat tidak menggembirakan, karena terjadi penurunan rasio dari tahun

2014 ke tahun 2015. Lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata

industri untuk fixed assets turnover adalah 5 kali, berarti perusahaan

belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang dimiliki jika

dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

Perputaran total aktiva tahun 2014 sebanyak 0,17 kali, artinya

setiap Rp. 1,- aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 0,17,- penjualan.

Perputaran total aktiva tahun 2015 sebanyak 0,01 kali, artinya asetiap Rp.

1,- aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 0,01,- penjualan. Kondisi

perusahaan sangat tidak menggembirakan, karena terjadi penurunan rasio

dari tahun 2014 ke tahun 2015. Kemudian jika dibandingkan dengan rata-

rata industri untuk total assets turnover adalah 2 kali, berarti perusahaan

Page 82: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

71

belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki, perusahaan

diharapkan untuk meningkatkan lagi penjualannya atau sebagian aktiva

yang kurang produktif dikurangi.

Page 83: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

72

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Analisis Rasio Likuiditas

Kinerja keuangan PT Perkebunan Nusantara XIV Kab. Takalar

tahun 2014 dan 2015 dilihat dari rasio likuiditas dengan

menggunakan Current Ratio ternyata hasilnya di bawah dari rata-

rata industri. Sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan

kurang baik karena kemampuan kewajiban jangka pendek

perusahaan tidak dapat terpenuhi. Begitupun halnya untuk quick

ratio perusahaan yang juga berada dibawah dari rata-rata industri,

sehingga dapat dinyatakan bahwa keadaan perusahaan kurang baik

jika dibandingkan dengan perushaan lain, karena ketika perusahaan

ingin melunasi utang lancar, maka perusahaan harus menjual

persediaan, surat berharga atau menagih piutangnya.

2. Analisis Rasio Solvabilitas

Kinerja keuangan dilihat dari rasio solvabilitas untuk tahun

2014 sampaidengan 2015 di tinjau dari Debt to Equity Ratio

perusahaan di bawah rata-rata industri, sedangkan Debt to Asset

Ratio perusahaan berada di atas rata-rata industri, sehingga

mempermudah perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Meski

demikian, jika kembali melihat Debt to Equity Ratio perusahaan

yang berada dibawah rata-rata industri selama tahun 2014 sampai

72

Page 84: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

73

2015, hal ini bukanlah menjadi suatu kerugian. Angka yang

ditunjukkan oleh Debt to Equity Ratio perusahaan memberikan

gambaran bahwa kinerja keuangan perusahaan sudah baik,

dikarenakan kemampuan perusahaan untuk membayarsemua

hutangnya, baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka

pendek lebih optimal bila dibanding rata-rata industri sejenis.

3. Analisis Rasio Profitabilitas

Kinerja keuangan dilihat dari rasio profitabilitas tahun 2014

sampai dengan 2015, Profit Margin berada di atas rata-rata

industri. Return on Investment dan Return on Equity perusahaan

tahun 2014 sampai dengan 2015 berada di bawah rata-rata industri.

Ditinjau dari rasio profitabilitas selama periode 2014 sampai 2015,

perusahaan dalam mempergunakan aset, penjualan dan modalnya

berkaitan dengan laba yang diperoleh perusahaan belum secara

efisien.

4. Analisis Rasio Aktivitas

Untuk tahun 2014 sampai 2015 Inventory Turnover perusahaan

berada di bawah rata-rata industri. Dilihat dari Fixed Asset

Turnover selama tahun 2014 sampai dengan 2015 juga belum

berada di atas rata-rata industri. Kinerja keuangan dari rasio

aktivitas secara keseluruhan selama periode 2014 sampai dengan

2015 dikatakan kurang baik karena selama dua tahun rasio

perusahaan selalu berada di bawah rasio rata-rata industri, hal ini

Page 85: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

74

dapat dinyatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan sumber dananya belum secara optimal.

Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang rata-rata

menggunakan lebih dari satu objek, penelitian ini lebih terfokus pada satu

objek saja dengan mengambil data laporan keuangan selama dua tahun

terakhir. Metode yang digunakan juga berbeda dengan penelitian-

penelitain sebelumnya, yakni jika penelitian-penelitian terdahulu banyak

yang bersifat kuantatif dengan data sekunder maka penelitian ini lebih

bersifat kualitatif dengan data sekunder. Meskipun demikian, selain data

sekunder yang berupa laporan keuangan, peneliti juga memasukkan

beberapa data selain laporan keuangan, seperti data dari hasil wawancara

baik secara formal dan informal, dan observasi secara langsung ke tempat

penelitian. Meskipun hasil dari penelitian ini tidak jauh berbeda dengan

penelitian sebelumnya, tapi metode yang dipergunakan dalam penelitian

jelas berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu.

B. Saran

Hal yang diajukan oleh peneliti adalah berupa saran-saran dan

keterbatasan yang ada, demi untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data

sekunder, maka terdapat beberapa keterbatasan didalamnya. Pertama, hasil

penelitian ini hanya berfokus pada satu perusahaan saja dan waktu

penelitian yang terbatas. Kedua, perusahaan hanya memberikan data

laporan keuangan berupa laporan laba rugi perusahaan untuk dua tahun

Page 86: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

75

(2014-2015). Meskipun demikian, hal-hal tersebut seharusnya bukan

menjadi suatu masalah, karena paradigmapun yang digunakan oleh

peneliti, tidak ada yang bebas dari bias subjektivitas.

Oleh karena itu, berdasarkan keterbatasan-keterbatasan tersebut,

maka penelitian yang akan dating diharapkan dapat melibatkan lebih

banyak perusahaan (objek), dan mengunakan data sekunder maupun

primer, serta waktu yang digunakan lebih panjang. Untuk perusahaan

sendiri, agar kiranya bisa menyediakan data dan memberikan keleluasaan

bagi peneliti untuk melakukan penelitian.

Page 87: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

76

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir, 2001, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan KeuanganPerusahaan, Cetakan Kelima, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Batubara, Abdul Hasyim, 2010. Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Pada

PT. Bumi Flora. Unpab Medan.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2014. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan: Essential Of Financial Management, Edisi 11 Buku 1. Salemba

Empat: Jakarta

Emzir.2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Rajawali Pers: Jakarta

Farid Harianto, Siswanto, 1998. Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal (Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta)

Hansen & Mowen, 2001, Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan Benyamin Molan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal 633.

Harnanto, 1991, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Yogyakarta: YKPN

Harahap,Sofyan Syafri, 2006, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1-5, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Harahap, Sofyan Syafri, 1998. Analisis Kritis Atas laporan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafind Persada)

Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan (Jakarta: Salemba Empat)

IAI, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat

Jumingan, 2006, Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Jakarta: Bumi Aksara

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Prenadamedia Group: Jakarta

76

Page 88: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

77

Lianto, 2013. Aktualisasi Teori Hierarki Kebutuhan Abraham H. Maslow Bagi Peningkatan Kinerja Individu Dalam Organisasi. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak.

Lutfi, Dery Alfian, 2013. Manfaat Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada Kelompok Industri Logam Lainnya (Survey pada Perusahaan Logam Mineral Lainnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2011). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Widyatama.

Munawir, 2002. Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: UPP-AMP YKPN)

Munawir, 1995, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat Cetakan Kelima,

LibertyJgya, Yogyakarta.

Puspitasari, Dewi, 2012. Analisa Laporan Keuangan. Familia. Yogyakarta.

Sugiyono, Prof Dr, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam, Bandung:

Soehardi Sigit, Prof Dr, 2001, Metodologi Penelitian Sosial-Bisnis-Manajemen, Cetakan Kedua, Yogyakarta: Pena Persada Offset

Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, Kamus Besar BahasaIndonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Page 89: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

78

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 90: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA
Page 91: SKRIPSI ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA

RESKI PUSPITA SARI, Lahir di Gentungang, 16 Juli 1994.

Lahir sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, buah hati dari

pasangan Abu Bakar Dg Bombong dan Hamsiah Dg Tommi.

Penulis memulai pendidikan formal dari sekolah dasar SDN

1 Gentungang Kec. Bajeng Barat Kab. Gowa pada tahun

2000 dan tamat pada tahun 2006. Kemudian penulis

melanjutkan pendidikan SMP di MTS Muhammadiyah

Takwa Bontonompo Kab. Gowa pada tahun 2006-2009. Kemudian melanjutkan

ketingkat SMA di SMKN 1 Limbung Kab. Gowa pada tahun 2009-2012. Penulis

diterima sebagai mahasiswa pada jurusan akuntansi program studi strata satu (S1)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Pengalaman

organisasi bergabung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada tahun 2008.

Dan menjabat sebagai Ketua Bidang Perkaderan pada tahun 2010 sampai sekarang.