skor edisi 014 [aug-sept-2013]

24
STATUS TERSANGKA ABM TINGGAL MENGHITUNG HARI KPK BERANTAS MAFIA MIGAS JOKO SUSILO UNTUK INDONESIA YANG SEJAHTERA DAN AMAN SURAT TERBUKA UNTUK DPRD SULBAR

Upload: noeh-nemen

Post on 16-Aug-2015

59 views

Category:

News & Politics


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

STATUS TERSANGKA ABM TINGGAL MENGHITUNG HARI

KPK BERANTAS MAFIA MIGAS

JOKO SUSILOUNTUK INDONESIA YANG SEJAHTERA DAN AMAN

SURAT TERBUKA UNTUK DPRD SULBAR

Page 2: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]
Page 3: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

03Edisi 14/Agustus-September 2013

Wartawan SKOR dilarang meminta/menerima imbalan dari Narasumber

SUSUNAN REDAKSI

DKI: Nur Ashari, Dg. Ratis, Hasan AL, Torman. Jakarta Pusat: Junaid, Rahman (Biro Jakarta Barat), Rusman (Biro Jakarta Selatan) Jawa Timur: Agus Budianto (Korwil), Adien, Wito, Sunaryo (Surabaya), Yudi (Blitar,Malang,Kediri), Jawa Barat: Yandi Arifiandi (Korwil), Sigit Hermawan (Biro Kota Bandung). Djahruddin SH, Yadi (Bekasi). Bogor Raya: Richard Tobing (Kepala Perwakilan) Eliadi Lafau, Yusuf Setiawan, Iwan Kurniawan (Kontributor). Yayat (Kabiro Kab. Bogor) Ibrahim (Kabiro Kota Bogor) Banten: H. Paruroji (Korwil), Drs. A. Pane, MM, Erik (Kontributor). Agus Hendrayana, SE. M.Pd. MM (Kab/Kota Tangerang) Jawa Tengah: Khar-tika Dwi Chandra Dioko (Korwil). Sulsel: Heriyanto SE (Makassar), Suardi, Nasruddin (Luwu Raya, Tator, Wajo, Morowali) Sulbar: Muh. Idris (Korwil) Dewan Lembah, Nur Khalik (Mamuju, Majene) Yayat (Polman) Gerzon, S.Th (Mamasa) Nesar, S.Ip (Matra) Sulut: Jonni Victor Thomas Mamengko (Korwil) Andy Riadhy, Ali Imran Aduka (Bolmong Raya) Fischer M Mangundap, SS (Tomohon) Gorontalo/Sulteng: Mohammad Lidjali (Korwil) Sultra: Asmi (Pembina), Sarman, S.Ag (Biro Kolaka) Andi Mashar, SE (Bombana) Kalimantan Selatan: Rachmadi Rais, SH (Korwil) Maluku: Daniel R. Sahetapy (Korwil) Papua Barat: Donald Karel Lotulung (Korwil) Hans Warumi, Robby Smas (Kab. Sorong), Danny Leonard Lotulung (Kota Sorong) Papua: Decky Smas (Pembina) Yerry Korwa, Ben Beda Tuan (Penasehat) Daniel J. Sumbung (Korwil), Agustinus Pantury, SH (Wakorwil). Minsar Hutabalian, SH (Korlip). Yulianus J Mallow, Raymond Kalimanun, SE. Elsyelin Ferdinandus, S.Sos. Vivi Sumanti, SH. (Kontributor) Kota Tasik Malaya: Lilis. S. ZH. Biak: Hasanuddin. Biak Numfor: Sjatiel Simbiak Sumatera Utara: Maxi Bangun (Korwil). Rekro Tarigan (Medan) Komando Surbakti (Deli Serdang) Sumatera Selatan: Edi Kurniawan, SH. Darul Kutni (Kontributor) M. Anwar, SE. MM (Lampung) Riau: Sri Rohana, SH. Edi Syahputra Hasibuan, Mufti Medofa, S.Pdi, MM Aceh: Basri

Pelindung/Penasehat:Mayjen (Purn) Salim S. Mengga

Pembina:H. Syahrir Hamdani,

Steven S. Lee Lahengko, Sh, SthTD. Heru Lukandow, SH.

Arman B, Abd Kadir

Pemimpin Umum/RedaksiRD. Darwis, S.Par, S.Hi

Wakil Pemimpin RedaksiNoehroji

Pemimpin PerusahaanSudirman Umar, S.Pd

Pemimpin Produksi:Noehroji

Redaktur Eksekutif:Zulkifli Sunusi, S.Ip

Rudyanur

Redaktur Senior:Bejo Sumantoro

Redaktur Pelaksana:Abdullah G. S.Ip

Tim Investigasi:LAKRI

(Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia)

Design Grafis:Romi Prasetia

Staf Redaksi:Hari Setiawan, Haryadi, Aswan Samad,

Taswin, Jasman, Yusuf Dj.

Bendahara:Sri Winingsih

Tata Usaha:Gita Putri Andani

Marketing:ADI

Photografer/Sirkulasi: Udin GondrongWahyu Wibowo

Penasehat Hukum:DR. H. Eggi Sudjana, SH. M.Si

Abdi Segara, SHAndi Azis Maskur, SH

Alamat Redaksi/Tata Usaha:Jl. Surabaya Timur No. 5 Menteng

Jakarta PusatKomp. Afi, Bekasi, Jawa Barat

Telp: (021) 2409 5520Bank BRI: 6169.01006897.536

Atas nama, Sri Winingsih (Bendahara)Mobile: 0853 1116 6156

email: [email protected]: www.skornews.com

Penerbit:PT. Sulawesi Utama Persada

Notaris, Harapan Kanna, SH. M.KnSK Menkumham;

Nomor: AHU-23232.AH.01.01.Tahun 2013

Semangat reformasi yang digaungkan oleh generasi muda penerus bangsa pada tahun 1998 merupakan semangat mencari peruba-han dari sistem yang selama ini terkung-kung dengan kekuasaan tunggal. Sumpah

Mahasiswa yang dulu dikumandangkan dengan seman-gat Patriotisme Sutomo atau lebih dikenal sebagai Bung Tomo ketika memimpin perlawanan terhadap ultimatum tentara sekutu (Inggris) yang dikeluarkan Mayor Jender-al Mansergh hingga memicu pertempuran selama lebih kurang 1 bulan pada Oktober dan November 1945 serta mencuatkan istilah ”Merdeka atau Mati” dan hingga saat ini diperingati sebagai Hari Pahlawan 10 November.

Semangat yang membakar para pejuang ketika itu perang di Surabaya untuk mempertahankan Tanah Air tercinta Indonesia sangat serupa dengan semangat per-juangan reformasi tahun 1998 untuk mencapai pening-katan taraf kehidupan rakyat dari rezim 32 tahun Presi-den Soeharto.

Namun, semangat reformasi yang dulu lebih banyak digaungkan oleh para mahasiswa yang notabene meru-pakan intelektual muda penerus bangsa, saat ini lebih banyak dikumandangkan oleh para politisi yang mem-perebutkan kursi di dewan rakyat maupun para calon kepala daerah yang bersaing memperebutkan simpatik masyarakat agar terpilih memimpin di daerah yang saat ini mempunyai kewenangan otonomi daerah.

Kita optimistis bahwa suatu saat nanti negeri ini akan kembali berjaya dengan memiliki para politisi yang bersih dan jujur. Sikap kenegarawanan mereka sangat menonjol, ikhlas berkorban untuk kepentingan rakyat dan negaranya. Kata-katanya didengar dan dipercaya, karena apa yang ia katakan adalah sesuatu yang telah ia perbuat dan menjadi kebiasaannya.

Memang tidak mudah untuk menjadi politisi ber-sih dan jujur di tengah budaya korupsi dan pemujaan materi seperti saat ini. Setiap celah menyisakan banyak peluang untuk mencederai nilai-nilai kejujuran. Tapi bukan berarti untuk menciptakan budaya jujur, bersih, dan akuntabel adalah sesuatu yang mustahil, karena tergantung kepada niat dan tekad dari dalam diri setiap politisi. Pembinaan pribadi yang merasa selalu harus bertanggung jawab kepada Tuhan terus menerus harus ditingkatkan, karena dengan begitulah setiap apa yang dilakukan terbebas dari nafsu-nafsu rendahan yang ber-sifat jangka pendek.

Kita optimistis masih begitu banyak politisi jujur di negeri ini karena da sar nya kita adalah orang beragama yang ter didik dengan kebiasaan-kebiasaan utama. Mungkin karena godaan, sistem, dan kesempatan yang membuat mereka salah meniti rel, tapi mereka yang is-

tiqamah, taat dan menjunjung tinggi-tinggi nilai agama juga masih banyak.

Bukankah kita dulu mempunyai tokoh-tokoh seperti itu yang lahir dari perjuangan dan pergulatan panjang, didesak dari bawah dan ditekan dari atas sehingga menghasilkan para pejuang dan politisi tangguh. Kita mempunyai Bung Hatta, Bung Sjahrir, Natsir, dan ban-yak politisi negarawan lainnya yang bisa dijadikan te-ladan. Mereka mewariskan perilaku harum dan terpuji dan tidak pernah mencemari nama baik mereka dengan perilaku rendahan untuk kepentingan dan keuntungan diri jangka pendek.

Masyarakat merindukan pemimpin Sejati yang se-jiwa dan sehati dengan mereka, merakyat, tidak mem-buat jarak, dan benar-benar tulus tanpa pamrih dalam melayani mereka. Semoga HUT Kemerdekaan RI kali ini benar-benar mengubah paradigma dan perilaku politisi ke depan sehingga prestasi insan bertaqwa benar-benar mewarnai segala dimensi kehidupan kita. setidaknya tindakan-tindakan awal sebagai berikut :

Yang pertama, berhenti membohongi dan membodo-hi rakyat mulai hari ini, dan stop pernyataan-pernyataan yang mengatasnamakan rakyat, belajarlah malu berbi-cara seolah Anda adalah pilihan dan pahlawan rakyat.

Kedua, berhenti korupsi mulai hari ini, baik itu koru-psi kekuasaan, korupsi uang, korupsi waktu, dan koru-psi dalam bentuk lain apapun.

Ketiga, lepaskan ego, kepentingan, baju, topeng per-orangan dan golon-gan, dan mulai hari ini satukan daya dan upaya untuk men-gubah dan menuju ke Indonesia baru hanya untuk kepent-ingan rakyat ban-yak.

Dan satu lagi tetapi bukan yang terakhir, mulai hari ini jadikan rakyat Indonesia bangga menjadi bagian dari bangsa dan negara ini.

Donald KLKoordinator Wilayah

Prov. Papua Barat

Page 4: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

Kontrak tersebut ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)yang bertindak un-

tuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Sorong, sebagai pihak pertama yang memberikan tugas kepada pihak kedua dan Direktur CV EI, sebagai pihak kedua.

Dalam kontrak tersebut ditan-datangani oleh Kepala Dinas Per-hubungan, Komunikasi, dan Infor-matika dan Bupati Sorong sebagai pihak yang mengetahui dan meny-etujui kontrak tersebut.

Sesuai SPMK Nomor 050/468/2011 tanggal 11 Juli 2012, jangka waktu pekerjaan tersebut selama 90 hari dan harus selesai dikerjakan paling lambat pada tanggal 9 Oktober 2011.

Dalam kontrak mengatur ten-tang pelaksanaan pembayaran dilakukan dalam 5 termin, pada termin terakhir sebesar 20% dari nilai kontrak dibayarkan setelah prestasi pekerjaan mencapai 100% atau pihak kedua menyerahkan se-luruh pekerjaan pengadaan kapal operasional dan patroli di tempat penyerahan yang telah ditentu-kan.

Pada tanggal 19 September 2011, CV EI menginformasikan ke-pada Dinas Perhubungan, Komu-nikasi, dan Informatika melalui su-ratnya Nomor 006/EI/201/IX/2011 mengenai kemajuan pekerjaan ka-pal telah mencapai 100%. Namun sampai dengan berakhirnya jang-ka waktu kontrak Dinas Perhubun-gan, Komunikasi, dan Informatika hanya dapat membayar termin 1 sebesar Rp 2.790.000.000,00 atau 20% dari nilai kontrak. Hal terse-but terjadi karena pekerjaan terse-but hanya dianggarkan sebesar Rp 2.790.000.000,00.

Kontrak pengadaan kapal terse-but kemudian direvisi dengan menerbitkan Adendum Kontrak Nomor 050/419 tanggal 22 Juni

2012 atau 257 hari setelah batas waktu penyelesaian pekerjaan yang ditetapkan dalam kontrak pertama dan SPMK. Kesepakatan kontrak mengalami perubahan:1. Jenis kontrak diubah dari kon-

trak lumpsum menjadi kontrak multi years (tahun jamak)

2. Nilai kontrak diubah dari Rp13.950.000.000,00 menjadi sebesar Rp 14.118.000.000,00 3. Jadwal pembayaran diubah dardilakukan dalam 5 termin pembayaran selama tahun 2011 menjadi dilakukan dalam 3 ter-min pembayaran selama tahun 2011, 2012 dan 2013.

Tidak terdapat dokumen pendu-kung dalam evaluasi dasar-dasar adendum kontrak. Kondisi terse-but menunjukkan dasar adendum kontrak tidak dapat diyakini ke-wajarannya. Sampai dengan tang-gal 25 November 2012, pekerjaan tersebut telah dibayar 71,38% dari nilai kontrak pertama atau sebe-sar Rp 9.958.000.000,00 melalui penerbitan SP2D.

sampai akhir Tahun 2012, ka-pal operasional dan patroli terse-but belum dapat diserahkan oleh rekanan kepada pihak SKPD. Per-masalahan tersebut tidak sesuai dengan:

1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada, Pasal 13 "bahwa PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani kontrak dengan penyedia barang/jasa apabila belum tersedia angga-ran yang dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia untuk kegiatan yang dibiayai dari APBN/APBD".

2. Surat Perjanjian Nomor 050/467/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Pengadaan Kapal Operasional dan Patroli pada: 1) Pasal 4 pada: (a) Ayat (1) yang di-

antaranya men-jelaskan bahwa CV Eden Indah sebagai pihak kedua berke-wajiban untuk me laksanakan dan menyerahkan kepada pejabat pembuat komit-men sebagai pihak pertama dengan jangka waktu pelaksa-naan selama 90 hari kalender terhitung sejak tanggal 11 Juli 2011 sampai den-gan tanggal 9 Okto-ber 2011; Ayat (2) yang menjelaskan bahwa waktu pe-nyerahan dapat diperpanjang apabila ada permintaan tertu-lis dari pihak kedua kepada pihak pertama dan dapat dis-etujui selama menggunakan alasan-alasan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan, termasuk diantaranya adalah force majeure. 2) Pasal 6 yang diantaranya menjelaskan bah-wa cara pembayaran dilaksana-kan oleh pihak pertama melalui anggaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2011 kepada pihak kedua dan akan dilak-sanakan dalam 5 termin, di-mana termin terakhir sebesar 20% dari nilai kontrak dibayar-kan setelah prestasi pekerjaan mencapai 100% atau pihak kedua menyerahkan seluruh pekerjaan pengadaan kapal op-erasional dan patroli di tempat penyerahan yang telah diten-tukan. Permasalahan tersebut mengakibatkan terjadinya po-tensi kerugian daerah sebesar Rp 9.958.000.000,00.

3. PPK Dinas Perhubungan, Komu-nikasi, dan Informatika lalai dalam melakukan kontrak Pen-gadaan Kapal Operasional dan Patroli yang belum tersedia

SKOR, Sorong-Papua Barat

Pada Tahun 2011 dan 2012, Pemerintah Kabupaten Sorong menganggarkan belanja

modal untuk pengadaan kapal Kapal Operasional dan Patroli pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Pekerjaan tersebut dilaksanakan

oleh CV EI, Kontrak No.050/467/2011 Tanggal, 11 Juli 2011 dengan nilai Rp 13.950.000.000,

yang dipesan pelaksana kepada Mark Millman Marine di Australia.

anggarannya dan da-lam mengawasi pelaksanaan kegiatan yang menjadi tang-gung jawabnya.

dikonfirmasi terkait hal terse-but, Kepala Dinas Perhubungan Kominfo Kab. Sorong, Prov. Papua Barat, Ir. Natalie saat dihubungi Redaksi SKOR melalui Nomor tele-pon pribadinya yang mengaku sedang berada di Jakarta menga-takan. "dalam melaksanakan keg-iatan terkait denga APBD harus di-lakukan sesuai aturan" kata kadis.

Berikut petikan wawancaranya : SKOR: apakah sudah ada serah ter-

ima pekerjaan Kadis: Sudah ada baru-baru iniSKOR: Kapal itu dimana sekarangKadis: Ada di SorongSKOR: Tepatnya dimana, wartawan

kami akan mengambil gam-barnya

Kadis: Kapal tersebut belum bisa diekspose karena masih dibersihkan, dicuci karena mungkin ada debu yang melengket jadi belum bisa kami publikasikan terlalu jauh karena terkait dengan keamanan dan belum ada ABK nya.Team

Edisi Mendatang SKOR akan menyajikan

indikasi-indikasi Penyelewengan Anggaran Pengadaan Kapal Operasional dan Patroli, pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika kabupaten Sorong, Papua Barat.

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 5: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

IKLAN PA joko ucapan ideul

MABEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSS POLRI

Page 6: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

Edisi 14/Agustus-September 2013

SKOR,JakartaJeMBATAn Penyeberangan Orang

persembahan PT United Tractor Jumat (12/7/13) diresmikan dengan penan-datanganan prasasti dan pengguntin-gan pita oleh Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto Msi dengan Edhi Sarwono, Direktur PT. United Trac-tor. “Dengan dibangunnya Jembatan Penyeberangan Orang ini merupakan Kontribusi nyata perwujudan kami, se-suai janji kami kepada Walikota Jakar-ta Timur bahwa keberadaan PT. United Tractor ingin memberikan manfaat bagi masyarakat disekitar kami” papar Edhi.

Mulai dari pembuatan Taman disekitar Banjir Kanal Timur meskipun kami tidak berada disana tetapi tetap berada di wilayah Jakarta Timur tem-pat kami mencari nafkah sudah sepa-tutnya kami memberikan kontribusi bagi pemerintah dan masyarakat seki-tarnya sesuai denga filosofi perusahaan kami yaitu “memberikan manfaat bagi

Diskusi dengan tema “Tanggung-jawab Pemerintah terhadap Kerusakan Hutan Sulbar “. Dihadiri kurang lebih 100 pesrta yang terdiri dari Aktivis lintas lembaga dan pakar hukum serta awak media. Ketua Panitia Pelaksana diskusi, Zubair , membuka acara dengan me-nyampaikan pokok-pokok materi yang akan dikaji, antara lain adalah;1. Prosedur dan Persyaratan Pendirian

Badan Usaha Pertambangan (legali-tas).

2. Prosedur Pemberian Isin Usaha Pertambangan (IUP), Pemberian Wilayah/Lokasi dan Izin Usaha Per-tambangan Operasi Produksi serta Prosedur Penjualan Hasil Tambang Lintas Provinsi dan Negara.

3. Sejauhmana Kewenangan Kepala Daerah mengenai Penerbitan Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Operasi Produksi serta Penjualan Ha-sil Tambang.Kesimpulan diskusi babak pertama

memuat dua poin penting untuk mence-gah terjadinya kesalahan dan pelangga-ran Kepala Daerah dalam menerbitkan Izin Pertambangan yaitu :1. Kepala Daerah wajib berkoordinasi

dengan Kementerian terkait masalah legalitas badan usaha yang akan melakukan kegiatan Usaha pertam-bangan tersebut, itu dimaksudkan agar pendapatan Negara tetap dapat diperoleh serta mencegah terjadinya

praktek Perusahan fiktip beroperasi. 2. Izin Usaha Pertambangan dan Izin

Usaha Operasi Produksi serta Pen-jualan Hasil Tambang Lintas Provinsi dan Negara, dapat menjadi sumber pendapatan Negara dan Daerah hal ini harus jelas nilai dan manfaatnya bagi kesejahtraan Bangsa dan Neg-ara, serta tidak melanggar aturan yang ada, khususnya UUD 1945, UU Pertambangan, UU Pokok Agraria, UU Kehutanan UU Lingkungan Hidup, UU Perbendaharaan dan Keuangan Negara, UU Perpajakan serta Pera-turan Pemerintah yang khusus men-gatur tentang Pertambangan, Kehu-tanan dan UU Otonomi Daerah. Acara yang berlansung mulai pukul,

16.00 WIB, di skorsing sementara oleh pimpinan sidang, S.S. Lee Lahengko, SH.Sth. yang juga Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia, sampai selesai berbuka puasa.

Diantara dokumen dan bukti-bukti yang diperlihatkan, ada dua bukti yang sangat menyita perhatian peserta, khususnya dari Lembaga Kajian Tata Ruang Indonesia, Hari Setiawan, SH dan konsultan hukum media anak bangsa DR. Firman,SH,MH. Yaitu Izin Lokasi dari 130.25 Ha, menjadi Izin Operasi Produk-si bertambah luasnya menjadi 199. Ha. Pendapat mereka hal ini sudah dapat di-pastikan bahwa ada kongkalikong dalam pemberian izin tersebut, karena tidak lasim hal itu terjadi, ini mengingatkan kita pada kasus Kuota daging impor sapi dan tanjung api-api yang menjerat be-berapa oknum pejabat Negara, dan ke-mungkinan hal serupa terjadi di polman, apalagi sampai mencaplok kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud surat Kadis Kehutanan dan Perkebunan Kab. Polman yang dikuatkan dengan Surat BPKH Wilayah VII Makassar, serta beberapa surat yang terbit kemudian diantaranya surat Presiden RI melaui Mensetneg dan Surat Gubernur serta Su-

rat Kadis Kehutanan Prov. Sulbar. "Kami dari Lembaga Kajian Tata Ruang RI akan melakukan kajian khusus terkait hal ini dan Insya Allah dalam waktu dekat hasil kajian tersebut akan disampaikan lansung kepada bapak Presiden RI dan Kejagung." terang Hari.

Adapun pendapat aktivis lintas lem-baga, Darwis RD, SHi secara umum mengulas fakta hukum dari hasil peny-idikan Kejadi berdasarkan keterangan saksi-saksi serta pengakuan Ali Baal Masdar, yang intinya adalah bahwa Ali baal masdar mengakui telah memberi izin tambang kepada PT. Isco Polman Resources seluas 204.19. Ha, karena ada rekomendasi dari Badan Pertanahan Na-sional (BPN). Namun Ali Baal tidak tahu dari 204.19 Ha itu diantaranya merupa-kan areal hutan lindung. Sementara ada bukti yang membantah ketidak tahuan Bupati tentang hutan lindung tersebut, juga diperkuat oleh keterangan saksi dari BPN bahwa tidak pernah membuat rekomendasi sebagaimana dimaksud Ali Baal Masdar.

Dari beragam pendapat yang ada, disimpulkan oleh Pimpinan Sidang ke-mudian menjadi Nota Kesepahaman

(pernyataan sikap) yang terdiri dari tiga (3) poin, antara lain adalah :1. Merekomendasikan kepada seluruh

jajaran LSM pemerhati korupsi serta Media baik pusat maupun daerah, agar bersatu-padu memantau dan mengawasi proses hukum kasus Alih fungsi Hutan di Kejati Sulselbar, yang patut diduga melibatkan Bupati Pol-man Ali Baal Masdar.

2. Mendesak Presiden RI dan KPK agar menindak tegas oknum aparat pene-gak hukum yang menjadikan hukum sebagai alat kejahatan (Law as tool of crime).

3. Mendesak Kejaksaan Agung men-gawasi dan menuntaskan proses hukum kasus Alih fungsi Hutan di Kejati Sulselbar dalam waktu sing-kat mengingat kasus tersebut sudah lama berproses serta mencegah ter-jadinya Law as tool of crime.

Mengingat Tipikor merupakan tin-dak kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes). Maka dalam penanganannya, pada tahap penyelidikan maupun peny-idikan harus dilakukan secara luar biasa pula. Zubair-LAKRI

SKOR, JakartaPernyataan Sikap

LSM pemerhati korupsi bekerjasama dengan sejumlah

Media Nasional, tertuang dalam Surat Kesepahaman

setelah sebelumnya melalui debat panjang dalam diskusi

terbuka yang diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta,

30 Juli 2013.

naan transparan mudah bagi kami un-tuk melakukan pengurusan yang lebih tepat sasarannya. Relatif kita tidak mengalami kendala dan pembangu-nan Jembatan ini memakan waktu 4 bulan jelas Edhi.

Kapolsek Cakung Kompol. Tri Yulian-to. SIK mengucapkan terimakasih atas aspirasi pihak PT. United Tractor untuk membangun Jembatan Pe-nyeberangan Orang karena sangat membantu seluruh pengguna jalan khususnya pejalan kaki setidaknya mem-inimalisir potensi kerawanan kecelakaan karena terlihat cukup padat sekali aktifitas lalulintas yang melintas.

"Kami yakin kontruksinya sangat baik, aman dan tahan lama. Jangan sampai nanti kalo saya yang meresmikan roboh bisa bahaya dan saya bisa di tangkap polisi makan-ya saya harap kontruksinya

masyarakat” tambahnya. Program se-mua ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kegiatan Kampoeng Hijau Terpadu yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta.

Menurut Direktur PT. United Trac-tor ini anggaran biaya untuk pemban-gunan Jembatan Penyeberangan Orang yang membentang 36 meter dengan ketinggian 7,6 meter di depan Kan-tor United Tractors Jalan Raya Bekasi KM 20-25 ini berkisar sampai 3.5 Mi-lyar, Anggaran ini selain biaya pem-buatan juga termasuk pembenahan infrastruktur dan biaya pemeliharaan jangka panjang kedepan. Ketahanan jembatan ini jika perawatannya di-lakukan dengan benar sampai 20 ta-hun kedepan.

Berkaitan dengan perijinan pem-bangunan Jembatan Penyebrangan Orang ini, kita urus mulai dari waliko-ta sampai mendapat persetujuan dari Dishub provinsi dan Alhamdulillah dengan segala peraturan dan pelaksa-

harus lebih dari standar ya,"kelakar Walikota Jakarta Timur.

Kepada pemerintah daerah, in-stansi terkait atas petunjuk dan ara-han yang diberikan agar inisiatif ini sungguh membuahkan manfaat bagi masyarakat dan kota Jakarta. semoga bermanfaat untuk masyarakat.

Subur

Page 7: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

07

Sebersih apapun pejabat publik, termasuk tokoh agama, ia akan mudah tergoda bila ia masuk da-lam konflik kepentingan

dengan bidang tugas dan tanggung jawab yang dipegangnya. Dalam bi-dang tugas yang bergelimang godaan, pejabat harus mengambil jarak. Tidak boleh terlalu dekat dengan pihak yang dilayani.

Salah satu bentuk hubungan sim-biosis antara birokrasi, dunia usaha, politikus, dan jaringan-jaringannya, yang dikenal sangat apik selama ini, adalah di bidang migas. Makanya, sin-yalemen adanya praktik mafia migas bukan cerita baru, terutama dalam hal kompromi perizinan dan kontrak.

Itulah lingkaran setan dalam prak-tik suap dan korupsi yang masih men-jadi pemandangan umum di negeri ini. Perselingkuhan birokrasi (pejabat), dunia usaha, dan politikus menjadi sebuah pola umum dalam praktik men-curi uang negara/rakyat di Indonesia. Dengan dilengkapi jaringan-jaringan-nya yang bekerja dari hulu hingga ke hilir, terbentuklah sebuah mafia besar, yang setiap saat siap merampok uang negara.

Penangkapan kepala SKK Migas Rudi Rubiandini harus dijadikan mo-mentum dan pintu masuk untuk segera mengungkap tuntas praktik mafia migas yang sudah menggurita di Indonesia. Sejujurnya, praktik suap dan korupsi di bidang migas di In-donesia memang sudah benar-benar parah. Keberadaan mafia tersebut te-lah menghambat produksi migas, me-mangkas potensi pendapatan negara, dan membuat harga bahan bakar min-yak (BBM) bersubsidi di dalam negeri melambung tinggi. Akibatnya, rakyat pula yang harus menanggung beban tingginya harga BBM, justru karena adanya permainan harga oleh para mafia migas ini.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjo-janto mencium ada ketidakberesan di tubuh SKK Migas. Dia mencurigai ka-sus itu ada korelasinya dengan sepak terjang kartel yang sudah menguasai produksi dan berbagai lini transaksi migas di negeri ini. Indonesia yang pernah menjadi pengekspor minyak kini sudah menjadi negara pengimpor minyak. Lebih parah lagi, negeri ini nyaris tidak memiliki kuasa atas kand-

ungan minyak di buminya sendiri.Cengkeraman perusahaan migas

multinasional atas kekayaan alam Indonesia itu bisa terjadi karena ada peraturan perundang-undangan yang memberi kemudahan dan cenderung berpihak kepada kepentingan asing. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, hanya satu dari begitu banyak peraturan perundang-undangan yang membuat bangsa ini tersingkir dan hanya mera-sakan tetesan kekayaan alam neger-inya sendiri.

Sejak lahirnya UU tersebut, banyak kalangan yang mengecamnya karena amat mengakomodasi kepentingan operator migas asing. Memang benar Indonesia masih membutuhkan in-vestasi besar dan teknologi maju dari luar negeri untuk mengeksplorasi mi-gas nasional. Namun faktanya, man-faat yang didapat bangsa ini amat kecil dibandingkan dengan eksploitasi migas yang hasilnya sudah mengalir ke luar negeri.

Tidak Ada Pelaku Korupsi Tunggal

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas me-nyebut, bahwa dalam sebuah kasus korupsi, tidak pernah ada pelaku tung-gal, karena ada pihak lain yang juga ikut bermain dalam sebuah kasus ko-rupsi. "Itu dikarenakan karakter koru-psi yang sistemik," katanya di kantor KPK, Sabtu (17/8) yang lalu.

Demikian pula dengan korupsi di sektor minyak dan gas (migas). Busyro memberi contoh, ada kebijakan yang dirumuskan atau diambil terkait den-gan migas. Kemudian, dalam pengam-bilan kebijakan itu ditemukan unsur tindak pidana korupsi.

Karenanya, lanjut dia, akan ada penegak hukum yang menelusuri pihak-pihak yang ikut menerbitkan kebijakan tersebut. "Kalau itu ke atas, sampai puncak pimpinan, maka men-jadi kewajiban hukum KPK untuk me-manggil (pimpinan)," tegasnya.

KPK menjerat Rudi dan Deviardi dengan Pasal 12 huruf a dan b atau Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 Undang-Undang (UU) 31/1999 tentang Pember-antasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) kesatu KUHP. Sementara Simon diduga melanggar Pasal 5 Ayat

(1) atau Pasal 13 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) kesatu KUHP.

Ada Skenario Besar

Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menyebut, ada skenario be-sar dibalik penangkapan Kepala Sat-uan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) non-aktif Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Direktur Eksekutif Puskepi, Sofyano Zakaria di Jakarta, Sabtu (17/8) yang lalu. Menuturkan, banyak pihak yang tidak 'senang' dengan Keberadaan SKK Migas. Ketika Rudi menjabat sebagai kepala SKK Migas selalu menampakkan tindakan nyata yang mampu menun-jukkan kepada publik bahwa lembaga yang dipimpinnya senantiasa berbuat demi kepentingan nasional.

"Saya meyakini Rudi telah terkena bujukan ular dan sangat mungkin ada skenario besar dibalik semua ini yang bertujuan merusak nama baik SKK Mi-gas," ujar Sofyano.

Menurutnya, penangkapan terh-adap Rudi belum bisa dikaitkan den-gan jabatannya di SKK Migas. Perlu pembuktian mendalam mengenai du-gaan gratifikasi yang dilakukan Rudi jika terkait dengan jabatan atau ke-wenangannya.

Dalam kaitan itu, selain mengusut tuntas pemberian uang suap yang disangkakan kepada Rudi Rubiandini, KPK perlu membongkar kesepakatan atau kontrak-kontrak bisnis di bidang migas yang beraroma suap. Setiap praktik suap, baik pemberi dan peneri-manya mendapatkan manfaat. Namun, keuntungan finansial atau kemudahan yang didapat oleh pemberi suap jauh lebih besar atau berlipat-lipat jumlah-nya dibandingkan dengan dana suap yang sudah digelontorkan.

Selain menguak permainan curang serta praktik-praktik ilegal dalam bis-nis migas, pengusutasn kasus tersebut hendaknya menjadi pintu masuk bagi upaya mengubah rezim tata kelola mi-gas yang transparan dan memberikan kesempatan yang sama bagi perusa-haan-perusahaan nasional untuk bisa berperan lebih besar dalam industri migas.

Indonesia masih membutuhkan otak-otak brilian seperti Rudi Rudi-andini. Tapi, para pakar perminyakan dan gas bumi itu juga harus memiliki kekuatan dan keteguhan hati agar tak mudah tergelincir oleh licinnya per-mainan para mafia. Mereka harus bek-erja dengan mengusung ideologi “min-yak untuk kesejahteraan rakyat.”

Bayoe

SKOR, JakartaKalau sang profesor yang jujur dan sederhana itu kini sampai harus menjalani kehidupan di balik sel Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK), itu sepenuhnya karena ia sudah telanjur masuk dalam industri yang bergelimang uang dengan mafia minyak yang menggurita. Dengan jabatan sebagai kepala SKK Migas

yang mempunyai kewenangan besar, siapa pun, tak terkecuali orang sejujur Rudi, bisa saja terjerumus dalam tindak pidana

korupsi, jika ia tidak pandai membaca jebakan.

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 8: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

08

SKOR,Jakarta

Kejaksaan Tinggi (Ke-jati) Sulselbar dinilai “ tak punya nyali” untuk

menciduk Ali Baal Mas-dar (Bupati Polewali

Mandar-red) yang di-duga telah menyalahgu-

nakan kewenangannya selaku pejabat negara.

Berbagai bukti yang su-dah dilaporkan ke Kejati

Sulselbar hingga kini belum juga menunju-

kan tanda-tanda akan di proses.

san Kajati untuk tidak menetapkan Ali Baal Masdar sebagai tersangka. Dari sekian banyak temuan yang ada, banyak kebohongan yang dilakukan dirinya, banyak keganjilan yang me-nyolok dari keterangan yang disa-mapaikannya. Diantara yang nyata adalah

1. Ali baal masdar mengakui telah memberi izin tambang kepada PT. Isco Polman Resources seluas 204.19. Ha, karena ada rekomendasi dari Ba-dan Pertanahan Nasional (BPN), na-mun Ali Baal katanya tidak tahu dari 204.19 Ha itu diantaranya merupakan areal hutan lindung. Sementara bukti yang ada sebelum Ali Baal Keluarkan Izin tersebut tepatnya tanggal 24 Februari 2009 Kadis Kehutanan dan Perkebunan Polman A. Ismail telah menyurat ke Bupati Polman sebagai laporan, lengkap dengan peta, peri-hal lokasi tambang Pt. Isco didalam-

nya terdapat hutan lindung seluas 68.75 Ha. selain surat A. Ismail Surat Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Makassar tertang-gal 24 Maret 2009 perihal Hasil Telaa-han Kawasan Hutan Lindung di Kab. Polman mengatakan pula bahwa lokasi tambang PT. Isco yang izinnya dikeluarkan bupati kurang lebih 72 Ha berada dalam kawasan hutan lind-ung. sementara keterangan Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada saat diperiksa tim penyidik kejati menga-takan bahwa tidak perna memberi Rekomendasi terkait izin tambang PT. Isco yang mencablok hutan lindung.

2. Pernyataan Ali Baal Masdar yang mengundang perhatian ban-yak pihak khususnya KPK, adalah ketika dia mengatakan bahwa pada awalnya saya menolak kehadiran PT. Isco, tetapi saya mendapat tekanan

Sepertinya Ali Baal Masdar alias Puang Ali menda-pat tempat istimewa di-hati para penegak hukum khususnya para pimpinan

di Kejati Sulselbar. Pasalnya, temuan kasus dugaan korupsi dan penyalah gunaan wewenang dengan memberi-kan Isin Lokasi Pertambangan seluas 130.25 Ha dan Izin Usaha Pertamban-gan Operasi Produksi seluas 199. Ha kepada PT. Isco Polman Resources, di Desa Duampanua Kec. Anreapi Kab. Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat. Yang dalam Wilayah Pertam-bangan tersebut terdapat Kawasan Hutan Lindung seluas + 68.75 Ha, tanpa sepengetahuan/Izin dari Men-teri Kehutanan RI.

Kajati Sulselbar terkesan “Masuk Angin” ketika menangani kasus yang bersentuhan dengan pejabat daerah. Terutama Bupati Polewali Mandar. Kajati Sulselbar hanya bisa bertaring untuk kalangan bawah, sementara da-lam menangani kasus dugaan korupsi Ali Baal Masdar pisaunya tumpul.

Dengan seabreg data dan bukti yang ada, seharusnya tidak ada ala-

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 9: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

09

dari oknum di pemerintah pusat, dan diancam akan di peradilankan jika menolak, akhirnya mau tak mau PT. Isco mesti diterima". dari ungka-pan ini Ali Baal Masdar secara sadar mengakui telah melakukan pelangga-ran dan kesalahan namun kesalahan tersebut dilimpahkan pada oknum di Pemerintah Pusat.

3. Tidak puas hanya dengan menerbitkan izin tambang yang se-cara tegas dinyatakan oleh Presiden RI melalui Menteri Sekretaris Negara, Gubernur dan Kadis Kehutanan Sul-bar, adalah melanggar Undan-Un-dang. Ali Baal malah semakin mera-jalela tak terkendali, tepatnya pada tanggal 16 Februari 2011 dia meres-mikan ekspor perdana galena ke chi-na serta meresmikan pabrik Crusher Plant PT. Isco di Desa Rea Kec. Binu-

ang Kab. Polman. kegiatan tersebut patut diduga melanggar UU no. 4 ta-hun 2009 tentang pertambangan dan juga ketentuan pasal 37 ayat (1) PP No. 23 tahun 2010 tentang pelaksa-naan kegiatan usaha pertambangan Mineral dan batubara.

Berdasarkan bukti surat, doku-mentasi, keterangan para saksi dan pengakuan Ali Baal Masdar, yang dikaji oleh pakar dan ahli hukum lin-tas lembaga pada acara Bedah Ka-sus Alih Fungsi Hutan di Kabupaten Polman yang diselenggarakan oleh Lembaga Anti Korupsi RI yang beker-jasama dengan Lembaga Kajian Tata Ruang RI, Tabloid Skor dan Tabloid Bayangkara pada tanggal, 30 Juli 2013 di Hotel Borobudur Jakarta. Hasil ka-

jian tersebut tertuang dalam surat pernyataan sikap yang akan disam-paikan Kepada Presiden RI, Menteri Hukum dan HAM, KPK, Mahkamah Agung, dan Kejaksaan Agung. antara lain poin pernyataan sikap itu adalah merekomendasikan, se-luruh NGO yang sehaluan dalam memberantas korupsi di NKRI baik daerah maupun pusat, untuk ber-sama-sama memantau dan men-gawasi proses penyidikan yang di-lakukan Kejati Sulsel terhadap Ali Baal Masdar Bupati Polman, serta mendesak Kejati untuk segera me-nahan Ali Baal Masdar sebagaimana dimaksud pasal 21 ayat (4) KUHAP. Zubair-LAKRI

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 10: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

SKOR, Polewali Mandar Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Polewali mandar, Provinsi Sulawesi barat rencananya akan dilakasanakan pada Bulan

Oktober 2013 mendatang yang diikuti oleh sejumlah Kandidat yang berasal dari

Politisi dan Sejumlah Birokrat Asal Polman dan Prov. Sulbar.

10

Salah seorang Tokoh Pendi-ri Sulbar yang sebelumnya gencar melakukan sosial-isasi sebagai Kandidat Calon Bupati, Drs. H. Muh.

Hamzih, MM (eMHa) yang saat ini menjabat sebagai Kepala kantor Pen-ghubung Perwakilan Prov. Sulawesi Barat di Jakarta saat ditemui SKOR mengatakan, “Saya tidak maju karena pengabdian dan kesetiaan saya pada Gubernur Sulbar, tanpa restu beliau saya tidak mungkin maju”, kata Hamz-ih dengan gayanya yang Energic.

Sebetulnya Polman adalah Daerah yang subur dan sangat kaya akan sumber daya alam seperti pertamban-

gan, pertanian, perkebunan maupun perikanan dan potensi pedagangannya tapi hal itu harus didukung dengan kemauan dan kemampuan Pemerin-tahnya untuk mengolah dan meman-faatkannya, tentu saja peruntukannya adalah sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, katanya.

Bahwa Pemerintah polman nanti-nya harus mampu membuka link di Pemerintah Pusat untuk mendorong APBN agar semaksimal mungkin dia-lokasikan di Polewali Mandar, itu pent-ing untuk menutupi keterbatasan PAD Polman saat ini. Tambah Hamzih.

Saat ditanyakan tentang konstitu-ennya apa masih setia dan akan diarah-kan untuk mendukung siapa nantinya, dengan tawanya yang lepas sebagai ciri khas Aktivis Mahasiswa dan Pe-muda Sulbar beberapa Tahun lalu ini mengatakan “soal kesetiaan mereka pada saya silahkan tanyakan sendiri ke masyarakat Polman tapi saya yakin akan hal itu dan untuk mendukung siapa, nanti kita lihat. Tentunya Kami akan memberi dukungan kepada Kan-

didat yang memiliki kemauan dan ke-mampuan untuk membangun Polman, kata Hamzih.

Beberapa Punggawa Tim Peme-nangan Hamzih saat dihubungi SKOR mengatakan, “Kami akan menunggu instruksi dari Pak Hamzih untuk men-dukung Calon Bupati Polman” Kata Hasan Basri yang merupakan Mangga-la Tim Kampanye eMHa (Muh. Hamzih, red). Demikian juga dengan Ulla saat ditemui mengatakan “ada Ratusan bahkan Ribuan konstituen Pak Hamzih yang saat ini tetap setia menunggu perintah untuk mendukung Kandidat Bupati Polman” katanya.

Hamka S Mandar yang merupakan Tokoh Pemuda di daerah pelosok Pol-man juga mengatakan “Kami sebetul-nya kecewa karena Hamzih tidak jadi maju, kami akan mendukung Calon lain tapi tetap menunggu perintah beliau sebagai komitmen kami atas dukungan penuh yang telah kami berikan untuk eMHa ”, Terang Hamka pada Skor.

Team

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 11: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

11

SKOR,Sorong-Papua Barat

Senyum, Sapa dan Salam itulah yang diberikan oleh sosok Kapolres Sorong, Papua Barat, AKBP. Harry Goldenhardt, SIK. M.Si saat ditemui Korwil SKOR, Donald Karel Lotulung di ruang kerjanya,

Senin (22/7/13) dalam rangka silaturahmi dan sosialisasi kehadiran SKOR di wilayah kerjanya.

Dalam hasil pertemuan tersebut, Kapolres menyam-paikan bahwa dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, sangat antusias mengedepankan perlawanan ter-hadap Tindak Pidana Korupsi. “dengan adanya peran serta masyarakat yang peduli terhadap korupsi, lewat kehadiran Tabloid SKOR, kita dapat saling mengontrol, seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 68 tahun 1999 tentang tatacara pelaksanaan peran serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara, serta Peraturan Pemerin-tah RI No. 71 tahun 2000 tentang tatacara pelaksanaan peran serta masyarakat dan Pembina Penghargaan dalam

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi se-bagai dasar peran serta masyarakat dalam membantu pem-berantasan Korupsi” kata kapolres dengan penuh seman-gat.

Oleh sebab itu sangatlah penting adanya kerjasama pihak masyarakat sehingga mempermudah mendeteksi jika terjadi penyelewengan terhadap korupsi itu sendiri. Sekiranya, dengan kehadiran Tabloid SKOR di Papua Barat terlebih khususnya di Kabupaten/Kota Sorong dapat mem-bantu dan berperan aktif menyuarakan anti korupsi dengan tetap mengedepankan praduga tak bersalah, tidak melang-gar kode etik, serta memperhatikan Peraturan yang ber-laku, terang Kapolres murah senyum itu.

"Saya sangat mengharapkan peran serta wartawan Skor, untuk bersama memberantas korupsi di tanah Papua yang kita cintai ini." Pungkasnya.

DKL

SKOR,Pasangkayu-MatraKABUPATen Mamuju Utara (Matra).

Daerah ini resmi terbentuk sejak la-hirnya UU No 7 Tahun 2003. Sejak saat itupula, daerah ini lepas dari saudara kandungnya, Kabupaten Mamuju.

Di tahun pertama, masa-masa sulit dirasakan pemerintah dan rakyat Ma-tra. Daerah itu tertinggal di semua sek-tor. Untuk mengatasi ketertinggalan-nya, Ir. H. Abdullah Rasyid Insinyur berdarah Bugis nakhoda pertama Ma-tra kala itu berinisiatif mengontrak rumah rakyat untuk dijadikan perkan-toran beberapa Instansi Pemerintah bahkan rumah jabatan juga masih kontrakan.

Estapet kepemimpinan berlanjut, saat ini Kabupaten Mamuju Utara dip-impin seorang nakhoda muda yang berpengalaman yaitu Ir. H. Agus Ambo Djiwa. Dengan program serta kegiatan pembangunan yang komprehensif, terkoordinasi, terintegrasi, sinergis, efektif, dan efisien, yang dilengkapi sebuah strategi percepatan pemban-gunan sebagai landasan bagi semua elemen pemerintahan dalam melak-sanakan pembangunan Kab. Matra. Meski belum sempurna hasilnya, tapi geliat pembangunan sudah terlihat nyata.

Melihat kondisi kekinian, tentunya patut dicatat, banyaknya bangunan Pemerintah, bahkan untuk periode anggaran tahun 2013 untuk sementa-

SKOR,Deli SerdangBAK bola salju, dukungan masyarakat dan para tokoh serta elemen

masyarakat terus menggelinding dan kian membesar. Sebanyak 6 partai politik bersatu menyatakan dukungannya mengusung Tengku Akhmad Tala'a untuk maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang periode 2014-2019. Parpol pendukung optimis, Tengku Ameck (sapaan akrab Tengku Akhmad Tala’a-red), mampu membawa pencerahan di Deli Serdang kedepan.

Keenam parpol yang telah menyatakan dukungannya masing-masing Partai Pemuda Indonesia (PPI), Partai Barisan Nasional (Barnas), PNI Mar-haenisme, Partai Pelopor, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) dan Partai Patri-ot. Dukungan tersebut secara langsung disampaikan masing-masing parpol di Restoran Kingdom, Jl. Merak Jingga Medan, Selasa (2/7) yang lalu.

Dukungan diberikan karena Tengku Ameck merupakan sosok yang po-tensial memimpin Deli Serdang. Selain itu juga ia sangat memahami ragam kebudayaan di Deli Serdang. Tengku Ameck di yakini mampu menggerakkan kaum muda, terutama pemberdayaan nelayan di pantai Timur Sumatera, “Su-dah saatnya Deli Serdang dipimpin sosok yang diterima oleh semua golon-gan, etnis, suku dan elemen masyarakat.” papar Wakil Ketua DPD Golkar Deli Serdang, Komando Surbakti.

Soal rekam jejak, Tengku Ameck punya rekam jejak yang bagus. Kemam-puannya memimpin tak perlu diragukan lagi. Pengalaman sebagai wakil rakyat dua periode, merupakan bekal yang sangat cukup untuk menge-tahui apa yang dibutuhkan masyarakat. Ia adalah pribadi yang sederhana dan tidak materialistis, rela memperjuangkan hak rakyat di atas kepentingan pribadi. "Beliau pantas memimpin Deli Serdang," tukas Surbakti

"Tengku Ameck itu Jokowi-nya Deli Serdang. Sifatnya merakyat, dan seder-hana. Jujur dan tidak sombong," pungkas Surbakti.

Hal senada diungkapkan Agus Lie, SH sebagai pengurus Golkar Deli Ser-dang, serta Aan Azar Harahap mantan Ketua AMPI Deli Serdang, keduanya sepakat kalau Tengku Ameck figur yang tepat memimpin Deli Serdang ke depan. karena punya pengalaman berorganisasi dan mampu mengayomi berbagai suku, etnis dan kelompok. KS

ra telah dibangun 5 Unit kantor Dinas ditambah 2 Buah Bangunan Kantor Gadis ( Gabungan Dinas ).” Insya Al-lah mudah-mudahan dapat digunakan pada 2014 mendatang,” papar Ir. Basri Yunus , Kadis Pekerjaan Umum Ka-bupaten Mamuju Utara kepada SKOR saat ditemui diruang kerjanya bebera-pa waktu lalu.

Mantan Kabid Pengairan Pada kan-tor PU di wilayah Sulawesi Tengah ( PALU ) ini menambahkan, bahwa proyek 5 Unit kantor Dinas dan 2 Buah Kantor Gadis ( Gabungan Dinas ) dibangun dengan APBD tahun 2013 dengan total anggaran kurang lebih 11 Miliar. Dn

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 12: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

12

SKOR, JakartaTudingan beberapa oknum Anggota DPRD terhadap

pemberitaan Tabloid SKOR yang diintervensi pihak lian adalah sesuatu hal yang NAIF dan tidak mendasar.

Seharusnya, memberikan konfirmasi/ klarifikasi ataupun hak jawab jika keberatan dengan pemberitaan tersebut

sebagaimana kesempatan itu telah diberikan pihak Redaksi melalui Surat konfirmasi bahkan mendatangi

langsung kantor DPRD untuk meminta klarifikasi guna perimbangan berita.

asal Sulawesi Barat, sengaja dimanfaatkan kar-ena asset Pemerintah Daerah yang dibeli den-gan uang rakyat itu adalah MUBAZIR, karena sejak dibeli pada Tahun 2006 hingga saat ini tidak pernah dipergunakan sebagaimana pe-runtukannya dan Anggota DPRD yang melaku-kan perjalanan Dinas ke Jakarta lebih senang menghabiskan uang Rakyat dengan menginap di Hotel mewah.

Bahwa saat ini, Wartawan SKOR dan Ak-tivis LSM asal Sulawesi Barat tidak lagi meng-gunakan mess tersebut meski telah direnovasi sendiri sebelum menempati karena kondisinya yang memprihatinkan. Hal tersebut sesuai per-mintaan dari Kepala Kantor Perwakilan Sulbar, H. Muh Hamzih yang mendapat tekanan dari Oknum Anggota DPRD. Red

Protes keras Oknum Ang-gota yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Sulbar, Marigun kepada Kepala Kantor Penghubung

Provinsi Sulawesi Barat di Jakarta, Muh. Hamzih karena memberikan tempat di Mes DPRD di Jakarta yang menganggap hal itu sebagai “duri da-lam daging” adalah sesuatu hal yang menjelaskan betapa buruknya kinerja DPRD sehingga ada ketakutan jika hal tersebut diketahui dan dipublikasikan oleh Media SKOR.

Terkait Mess DPRD di Jakarta yang dijadikan tempat pertemuan War-tawan SKOR bersama para Aktivis LSM

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 13: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

13Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 14: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

14

SKOR, Kota Mobagu- Sulut PeKeRJAAn proyek pengas-

palan Hotmix Sinisir Batas kota-mobagu, berbandrol Rp 8 Miliar lebih dikerjakan oleh PT. "MBM", bersumber dari Dana APBN den-gan waktu pelaksanaan 180 hari kalender menuai sorotan warga sekitar. Pasalnya, pekerjaan yang menelan biaya Miliaran Rupiah tersebut diduga hanya dijadikan objek mencari keuntungan oleh pihak perusahan yang menang dalam tender dan kuat dugaan sengaja mengabaikan ketentuan spesifikasi yang sudah tertera da-lam dokumen kontrak dan RAB.

Diduga material aspal yang digunakan sudah tidak layak di-pakai pada pekerjaan tersebut, sebab kondisi tingkat suhu kepa-nasan material kurang dari 60 sampai dengan 70 derajat yang mengakibatkan daya perekat ma-terial tidak terlalu baik serta ter-lihat mulai Retak. “kasian kalau realisasi fisik pekerjaan seperti ini ketika sudah mulai dihampar, kes-eimbangan kekuatan daya perekat sudah tidak maksimal, terlebih ukuran ketebalan jalan tidak ses-uai kontrak yakni 3 Cm - 3,5 Cm. ujar warga yang diminta namanya tidak dicantumkan pada media".

Ketua LSM MI, Herry Lasabu-da ketika diminta menanggapi permasalahan ini, mengatakan

bahwa apa yang dikatakan oleh warga ada benarnya. Sebab kami juga melihat realisasi fisik dari pekerjaan proyek yang ada saat ini “Asal jadi”, dan hal ini perlu di sikapi oleh Balai Bina Marga Propinsi sebagai proses Evalu-asi Lapangan. Menurut Lasabuda “Jika permasalahan ini tidak di tindak lanjuti lebih cepat maka bukan tidak mungkin hal ini akan menjadi cikal bakal akan terjadin-ya kerugian uang Negara yang cukup besar pada proyek terse-but”.

Kami berharap agar Kasat-ker Balai pelaksanaan X1 manado wilayah propinsi Sulawesi Utara Ir. Jhony E.F Wenur “jangan Ti-dur”. Perlu disadari, ketika peker-jaan di lapangan tidak berjalan maksimal, maka disitulah peluang dan kesempatan terjadinya koru-psi, ujar Herry.

Untuk itu Kasatker tidak hanya menerima laporan dimeja saja, akan tetapi harus turun melihat kondisi dan realisasi pekerjaan, demikian juga PPK jangan hanya melaporkan sesuatu yang meny-enangkan bagi atasan “Asal Bos Senang”, sementara konkritnya tidak seperti apa yang ada di lapangan, tambah Herry. Hingga berita ini ditulis, PPK Yulia Lun-tungan belum dapat dikonfirmasi. Andy

namun niat baik dari Pe-merintah Pusat/Daerah itu rupanya masih sering dis-

alahgunakan oleh oknum Pemerintah Desa yang tidak mau kalah dengan maraknya pemberitaan tentang se-jumlah Kepala Daerah serta pejabat pemerintahan kelas kakap di pusat yang tersandung KORUSPSI.

Oknum Kepala Desa Besoangin utara, Kec. Tutar, Kab. Polewali Man-dar yang diduga telah memanipu-lasi penyaluran beras untuk rumah tangga miskin dengan menjualnya ke penadah, hal tersebut dijelaskan “BR” salah satu Tokoh masyarakat Desa Be-soangin Utara yang berhasil ditemui Skor "perbuatan kepala desa tersebut sangat biadab dan tidak memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat

yang dipimpinnya", ungkapnya. Penyaluran beras miskin di Desa

Besoangin Utara sejak tahun 2012 sama sekali tidak pernah dilakukan kepada masyarakat penerima raskin sesuai daftar yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten.

Desa Besoangin Utara yang memi-liki ± 600 KK dan terdaftar sebagai penerima Raskin berjumlah 215 KK, namun sejak tahun 2012 beras yang harus diterima sebanyak 3.075 Kg, tiap RTS mendapatkan 16 Kg. Untuk Tahun 2013 yang jumlahnya lebih ren-dah dibanding dengan Tahun 2012, masyarakat hanya menerima pada Bulan Juli itupun hanya Dua Dusun, Dusun salusiappe 2 Ton. “BR” menga-takan, perbuatan kades tersebut san-gat mudah dilakukan, dimana desa be-

soangin utara berjarak ±70 Km dari Ibu Kota Polewali denganI infrastruk-tur jalan yang rusak parah.

Sementara itu, Irpil seorang warga yang berprofesi sebagai sopir saat di-wawancara Skor membenarkan bahwa Raskin Tahun 2012 sama sekali tidak ada. Tahun 2013 mengaku pada bulan Juli disuruh Kades Besoangin Utara

memuat beras Raskin dari Mapilli se-banyak 300 Kg dan Katto memuat 450 Kg. Dijelaskan Kades, bahwa raskin untuk Desa Besoangin Utara tidak disalurkan dengan alasan dijual kar-ena masyarakat tidak mau menerima Raskin.

Para tokoh agama, tokoh masyarakat yang tidak mau ditulis namanya mem-inta agar pihak penegak hukum mem-proses Kadesnya karna perbuatannya sangat merugikan masyarakat desa besoangin dan tindakan ini adalah tindakan biadab, katanya. Seorang pe-merintah menkorup beras yang diper-untukkan bagi rakyat miskin.

Kepala Desa Besoangin Utara saat bertandang di Kantor Korwil SKOR Sulbar kamis, (1/8/13) membenarkan tindakan yang dilakukan dengan ala-san Raskin yang dijual digunakan un-tuk membangun masjid dengan kese-pakatan masyarakat penerima Raskin. Saat Skor mengklarifikasi ke penerima Raskin "kami tidak ada kesepakatan" kata penerima raskin yang diaminkan warga yang lain. Muh idris/ Adya

SKOR, Polman-SulbarUpaya pemerintah dalam rangka percepatan penuntasan

kemiskinan dengan menggelontorkan sejumlah program bantuan bagi rumah tangga miskin, diantaranya penyaluran beras bersubsidi yang dikenal dengan bantuan beras miskin (Raskin).

SKOR,Mamasa-SulbarHARI ulang tahun kemerde-

kaan Republik Idonesia yang ke 38,dirayakan oleh pemerintah dan masyarakat Mamasa, dengan berba-gai lomba yang unik, seperti lomba peragaan busana oleh Waria dan lomba panjat batang pisang, aktraksi musik bambu dari sanggar musik bambu Tusan Desa Tondok Ba-karu dan yang lainnya.

Upacara dip-impin oleh Bu-pati Mamasa D r s . R a m l a n Badawi MH, Di-hadiri oleh KaPol-res Mamasa AKBP.I Made Sunarta, Kajari Mamasa Mu-hammad Fausan, Sek-da Mamasa Drs Benhard

Buntu Tiboyong MH, Ka.Lembaga Pemasyarakatan Mamasa,Kepala SKPD Kab.Mamasa Waka Polres Mamasa, Pasukan Sabhara Polres Mamasa. Pasukan TNI Koramil Ma-masa, Perwira penghubung Kodim 1402 Polmas. Murid sekolah sam-

pai mahasiswa yang berlokasi di dua kecamatan yaitu kecamatan Mamasa dan Ke-camtan Tawalian. 15 kecamatan lainnya mengada-kan perayaan di kecamatan mas-ing masing .

Sementara di puncak gunung M a m b u l i l l i n g oleh mahasiswa

Mapala memben-tangkan bendera

merah putih dengan panjang 17 x 8 meter,

puncak gunung ini tertinggi di provinsi Sulawesi Barat, 2500

Meter.Hadir juga tokoh Adat yakni ket-

ua lembaga adat Benyamin Matasak dan Tokoh adat Gerzon Montongl-ayuk S.Th, Tokoh agama Keristen dan Islam dan Mappurondo. Pasu-kan TNI-Polri ,Pol. PP, Perhubungan, Pemuda Pancasila, murid- murid SD, Mahasiswa di Kecamatan tersebut.

Gerzon S.Th

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 15: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

15

SKOR, Bolmut-Sulut

Atas Desakan Masyarakat, LSM Aliansi Indonesia DPD Sulut Mendesak Pihak Pol-

da dan Kejati Sulut agar mengusut tuntas pemalsuan dokumen proyek dan dugaan Pemalsuan Tanda Tangan 5 Kepala Desa Di Bolmut.

Proyek Kegiatan Daerah Irigasi Buko-Tuntung Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) yang menelan ang-garan hingga Rp 2 Miliar lebih, dug-aan adanya pemalsuan tandatangan para Kepala Desa pada 16 Mei 2012, yakni Djoni Jefri Pantouw selaku San-gadi Desa Buko Selatan, Ajis Alhasni Sangadi Tontulow Utara, Wanman S Sangadi Batu Bantayo, Mardan Umar Sangadi Busato, Parman Baho San-gadi Kayu Ogu.

Saat dikonfirmasi, mereka men-gaku tidak mengetahui bahwa tan-datangan atau paraf mereka ten-tang hasil sosialisasi pemerintah, masyarakat dan pengguna irigasi Buko-Tuntung dipalsukan dengan cara di scan oleh pelaksana perusa-haan pemenang tender yang diduga telah berkonspirasi dengan PPTK

SKOR, Kotamobagu-Sulut. PRoyeK pemerintah pusat untuk

meningkatkan mutu belajar-mengajar yang disalurkan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di kabupaten-kota, memang rawan dan sering ter-jadi penyimpangan. Sanksi hukum yang ada nampak bukan lagi menjadi momok menakutkan bagi para pelaku tindak pidana korupsi. Uniknya, para pelaku tersebut justru oknum - oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS).

SeLAIn itu, banyaknya pasien yang menggunakan dana Jamkesda dari kabu-paten / kota yang ada di Sumut maupun dari luar provinsi Sumut menjadi soro-tan DPRD Sumut karena dikhawatirkan menjadi beban APBD Sumut.

Hal itu sempat di bahas secara serius di DPRD Sumut, dalam RDP yang dilak-sanakan di Ruang Rapat Komisi E, Ge-dung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kamis (25/7) yang lampau.

RDP yang dipimpin Sekretaris Komi-si, Jhon Hugo Silalahi, dengan dihadiri beberapa anggota komisi diantaranya Mustofawiyah Sitompul, Nurhasanah, Evi Diana, Taufik Hidayat, Andi Arba, dan Abu Bokar Tambak itu, lebih memfokus-kan pembahasan masalah pelayanan yang diberikan RSUP tersebut dan soal banyaknya jumlah dokter spesialis yang bertugas disana.

RDP yang juga dihadiri Dirut RSUP tersebut, Lukman Hakim Nasution, be-serta jajarannya, diawali dengan pe-maparan dari Jhon Hugo Silalahi yang mengingatkan pihak RSUP itu tentang hasil kunjungan kerja (Kunker) komisi tersebut ke Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam kunker itu, terang Jhon Hugo, Kementerian Kesehatan “menantang” para anggota dewan untuk memberikan data mengenai pelayanan RSUP itu be-serta para dokter yang bertugas di RSUP itu yang dinilai dewan tidak maksimal dalam memberikan pelayanan keseha-tan kepada masyarakat di Sumut.

“Kami sudah beberapa kali mem-inta data mengenai jumlah dokter yang bertugas di RSUP HAM Medan, berikut dengan para dokter spesialisnya serta jumlah jam kunjungannya ke pasien dalam tiga bulan terakhir. Namun sam-pai sekarang pihak RSUP HAM tidak ada memberikan data yang kami minta itu,” kata Jhon Hugo.

Menjawab Jhon Hugo, Dirut RSUP HAM Medan, Lukan Hakim Nasution, mengatakan RSUP HAM Medan adalah RSUP pendidikan. RSUP itu, katanya, su-dah ditinjau oleh tim dari Dirjen Kemen-kes untuk diakreditasi menjadi RSUP berstandar internasional.

“Karena RSUP HAM Medan ini ver-tikal, sesuai standar dari Kemenkes yang sudah ditinjau pada tanggal 14 hingga 19 Juli lalu, targetnya kalau tidak ada kendala, maka Februari 2014, RSUP HAM Medan akan menjadi RSUP berstandar

internasional. RSUP HAM Medan adalah RSUP pendidikan, artinya, ada dokter yang memberikan pendidikan kepada para dokter yang belajar di RSUP ini. Dan setiap pasien di RSUP ini ditang-gung jawabi oleh satu dokter spesialis,” jelas Lukman kepada dewan.

Lukman juga menunjukkan data-data peningkatan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan serta jumlah para dokter yang bertugas disana, termasuk jumlah belanja modalnya.

Namun paparan Lukman itu menda-pat sorotan tajam dari anggota dewan, salah satunya Mustofawiyah yang mem-pertanyakan jumlah pasien yang meng-gunakan fasilitas Jamkesda di RSUP itu.

“Data dari Dinkes Sumut, hutang yang harus dibayarkan ke RSUP ini sebe-sar RP 21 miliar. Dari APBD 2013, harus disiapkan dana Rp 71 miliar. Pertanyaan-nya, apakah dengan hutang yang ada itu, pelayanan di RSUP ini kepada pasien miskin menjadi terhambat? Selain itu, dengan otonomi daerah, Jamkesda seo-lah-olah jadi bebas masuk ke kabupaten / kota yang mengakibatkan tagihan Jam-kesda ke provinsi menjadi besar. Yang lebih besar menggunakan Jamkesda itu daerah mana saja? Begitu juga dengan pelayanan proses operasi untuk penya-kit-penyakit spesialis, tidak cepat ditan-gani di RSUP ini. Apa alasannya,” tanya Mustofawiyah.

Menanggapi pertanyaan dewan itu, Lukman mengatakan bahwa tidak ada kebijakan dari RSUP HAM Medan un-tuk mengabaikan pelayanan kepada

masyarakat karena ketiadaan dana. Dan mengenai tagihan Jamkesda, ia menga-takan bahwa tagihan itu ditagih ke pe-merintah kabupaten / kota daerah asal pasien.

Dirut juga mengungkapkan jumlah tenaga dokter spesialis yang bertugas di RSUP itu ada dua jenis yakni dokter yang ditugaskan oleh Kemenkes dan juga dok-ter yang direkom oleh Kemendiknas.

“Dokter yang direkom Kemendiknas adalah dokter yang bertugas disamping memberikan pelayanan kepada pasien, juga mengajar para dokter muda yang belajar di RSUP ini. Dan agak sulit me-mang mengatur para dokter-dokter ini,” aku Lukman.

Menanggapi paparan Lukman, ang-gota dewan mendesak pihak RSUP HAM Medan untuk segera memberikan data jumlah dokter yang bertugas di RSUP itu berikut dengan jumlah jam kunjungan-nya kepada para pasien untuk nantinya dibawa ke Kemnenkes.

Team

SKOR,MedanDalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Komisi E DPRD

Sumut dengan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) H Adam Malik (HAM) Medan, terungkap bahwa banyak dokter spesial yang bertugas di RSUP tersebut. Sementara, di daerah kabupaten / kota yang ada di Sumut, banyak rumah sakit kabupaten / kota yang kekurangan akan tenaga dokter spesialis.

Program Wajib Belajar Sembilan Ta-hun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2012 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Kota-mobagu, diduga kuat telah menyalahi aturan yang berlaku, Pasalnya DAK Ta-hun Anggaran 2012 itu baru dilaksana-kan pada tahun 2013 (baru-baru ini).

Hal itu mengundang tanda tanya masyarakat Bumi Totabuan (istilah Bo-laang Mongondow Raya, red). "Apakah hal itu tidak menyalahi aturan, masa selama setahun proyek baru dilaksan-akan.” Bila dana DAK Tahun Anggaran 2013 turun dikemanakan aggaran itu nantinya pasti di korupsi, tutur Doni salah satu Warga Kota Kotamobagu.

Kepala Dinas Dikpora Kota Kota-mobagu, Drs. Hi. Sa'ir Lentang, MAP mengaku bahwa hal itu sudah sesuai prosedur. "Itu sudah sesuai prosedur, kan ada aturan baru dari Kemendiknas yang membenarkan dan bahkan itu sudah sesuai juknis, nanti akan kami perlihatkan", ujarnya. Hingga berita ini ditulis, Kadis belum dapat menun-jukkan hal tersebut dengan bermacam alasan. Andi

(Muliadi). Apakah memalsukan tanda tan-

gan orang itu tidak masuk dalam ranah Hukum Pidana. Selaku PPTK “Muliadi” ketika dikonfirmasi tidak menampik dugaan pemalsuan tanda-tangan kelima sangadi tersebut. "Itu memang benar. Tapi kan mereka tidak ada yang berkeberatan," katanya. tindakan yang dilakukan pihak kon-traktor terkait pemalsuan tandatan-gan itu merupakan tanggungjawab kontraktor, Neneng S Mokodongan. "Saya tidak takut, baik berhadapan dengan Polda maupun Kejati seka-lipun, karena itu bukan tanggung jawab saya" tandas Muliadi lagi.

Menurut John BR Simbuang, tidak ada warga negara Indonesia yang ke-bal hukum. "Jika benar PPTK itu telah melontarkan kata-kata menantang pihak penegak Hukum. Saya minta Polda dan Kejati Sulut untuk segera memproses kasus pemalsuan tan-datangan hingga berani menantang Institusi para penegak hukum", ujar Wakil Ketua LSM Aliansi Indonesia DPD Sulut. Andi

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 16: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

1. RambutWanita suka pergi ke salon bukan hanya karena ingin menata ram-

butnya agar tetap menarik. Berbagai kegiatan di salon, seperti cream-bath dan keramas, sebenarnya bisa membuat mereka bebas dari stres. Hal serupa bisa dilakukan oleh pria pada rambut pasangannya, misalnya dengan memberikan pijatan ringan. Pijatan tersebut dapat membuat tubuh melepaskan hormon dopamine dan serotonin. Dua hormon tersebut bisa membuat seseorang merasa senang dan per-caya diri.

2. WajahSaat mencium wanita di wajah, ciuman tersebut lebih dari seka-

dar ciuman. Ketika melakukannya, ada kehangatan yang terasa. Coba cium wanita dengan ringan dan lembut di bagian pipi, dahi, dan garis rahangnya. Namun jangan pernah menjilat wajahnya karena sangat tidak seksi. Wajah wanita sebaiknya diperlakukan dengan lembut.

3. Tengkuk LeherWanita suka jika pasangannya memberikan ciuman

ringan di sekitar tengkuk leher. Mencium bagian bela-kang leher ini bisa dilakukan saat suami tiba-tiba ingin memberikan kejutan. Misalnya saja ketika istri tengah mencuci piring atau bekerja di depan komputer. Begitu suami mencium belakang leher istri, pekerjaan tersebut bisa dilupakan dalam sekejap.

4. Tulang SelangkaSalah satu tempat yang cukup intim untuk dicium adalah

tulang selangka. Buat Anda yang belum tahu, tulang selangka ada di dekat pundak. Tulang yang menonjol di bagian pundak, itulah tulang selangka.

5. Tulang PanggulWanita suka jika di keramaian pasangannya menyentuh

tulang panggulnya. Ketika pria melakukan itu, wanita merasa dilindungi. Bahasa tubuh yang terkesan sederhana ini juga bisa diterapkan untuk membuat wanita bergairah. Caranya dengan mulai memberikan ciuman ringan di tulang bela-kang baru kemudian beralih ke tulang panggul.

6. Belakang LututArea belakang lutut bukanlah titik yang suka disentuh

oleh pasangan. Area itu memang cukup tersembunyi dan

7. Cuping TelingaTelinga kerap jadi bagian tubuh yang terlupakan untuk disen-

tuh saat pria melakukan fore play untuk pasangannya. Padahal dengan mencium di telinga, bisa meningkatkan libido wanita. Cobalah mencium perlahan telinga istri dan rasakan sensasi yang akan didapat.

8. KakiRitual yang bisa membuat rileks salah satunya

adalah dengan memijat kaki. Beberapa pria pun menganggap kaki wanita sangat menarik. Sentuhan di titik yang benar di kaki juga bisa memicu gairah

wanita.

9. Paha Bagian DalamMenyentuh area paha bagian dalam tanpa

ke Miss. V, bisa membuat wanita sangat ber-gairah. Sentuhan menggoda tersebut benar-benar disukai wanita. Kuncinya adalah mulut dan tangan suami menyentuh dan mencium area tersebut, tanpa buru-buru mengarah ke Miss. V.

10. PinggulPria tentu tidak menyangka kalau ping-

gul adalah salah satu area sensitif wanita. Pinggul bisa jadi sangat sensitif untuk wanita karena bagian tubuh tersebut sudah dekat dengan area yang memang pria ingin datangi.

Bagaimana? Anda sudah siap menyentuh "10 Bagian Tubuh Sensitif Wanita" yang wanita suka tersebut. Kenapa tidak

mencobanya.

Suami kerap kali bahkan merasa senang ketika mengeksplorasi tubuh istri mereka. Hal ini dilakukan saat memberikan foreplay pada pasangannya. Meskipun sudah melakukan ekplorasi, hanya bagian-bagian tertentu saja yang disenangi oleh suami, seperti Miss. V, payudara dan bokong.

Padahal sebenarnya masih ada banyak bagian tubuh lainnya yang jika disentuh bisa membuat wanita naik libidonya.

kerap membuat wanita geli jika disentuh. "Lutut adalah titik rangsang yang penting, semua bagian lutut bisa membuat wanita terangsang," jelas pakar pendidikan seks Ava Cadell.

Page 17: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

17

SKOR, Bolmong-SulutSKAnDAL kenakalan perusahaan

pengelolaan uang negara yang diduga kuat main mata dengan PPK maupun Satker untuk proyek baik dana APBN maupun APBD di wilayah kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Utara, kembali menyeruak ke permukaan.

Proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) melalui Balai Wilayah Sungai 1 Kairagi, Manado Sulawesi Utara yang menurut papan proyek adalah Pekerjaan Bangunan Pengendali Banjir Sungai Tanoyan (Lan-jutan) di Kabupaten Bolaang Mongon-dow (Bolmong) yang bersumber dari APBN Murni dengan nomor Kontrak HK.02.03/PJSA-SP1/BWSS-1/2013/04, tanggal kontrak 28 Maret 2013 - TA 2013 senilai Rp. 7,157,418,000,-/240 hari kalender yang dilaksanakan oleh PT LINGKAR PERSADA.

Dugaan penyimpangan yang dilaku-kan oleh pengelola adalah proyek pe-masangan bronjong, menurut sumber yang dapat dipercaya, harusnya ada 7 undakan. Tapi yang nampak hanya 5. Sedangkan material jenis batu be-rasal dari lokasi tersebut. Youke yang mengaku sebagai pengawas pelaksana dari perusahaan tersebut, mengklaim

SKOR,Majene

Seandainya KH Dewantara masih hidup, dialah orang pertama yang menangisi dan meratapi buramnya wajah pendidikan di Sul-

bar. Betapa tidak, Keberadaan Uni-versitas Unsulbar yang kini statusnya negeri masih dilanda badai. Terutama masalah keuangan yang selama ini ditengarai tidak jelas.

Djamil Barambangi selaku Seker-taris Yayasan Unsulbar ketika ditemui Skor awal Juli di Kantor Gubernur Sul-bar mengakui sejak dua tahun terakh-ir bendahara Yayasan Unsulbar tidak pernah memberi laporan keuangan.

Mantan Kadis Diknas Provinsi Sul-bar itu mengaku sebelum ia ditunjuk sebagai sekretaris Yayasan Unsulbar, ia belum mendengar ihwal adanya laporan keuangan dari bendahara yayasan yang dipimpin H. Anwar Ad-nan Saleh. Dirinya merasa agak aneh melihat sikap bendahara yang tidak melakukan upaya untuk melaporkan keuangan yayasan tersebut.

Menjawab tentang sumber dana Yayasan Unsulbar, Djamil mengatakan berasal dari berbagai pihak termasuk dana dari mahasiswa (SPP). Dan men-genai jumlah dana yang dimiliki Yayasan Unsulbar, dirinya tidak bisa

Komando membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Umum (RSU) H. Adam Malik Medan pada tanggal 28 Mei 2013 lalu. saat itu, Gavor dite-mani ibunya. Hal ini dilakukan seba-gaimana saran Dokter yang bertugas di Puskesmas Sibolangit.

Setibanya Gavor sang Juara Karo Idol Tingkat Sumatera Utara tahun 2013 itu, bersama ibunya di rumah sakit, ia diperiksa oleh Dokter Gint-ing. Oleh dokter, ibunda Gavor diya-kinkan bahwa penyakit yang diderita Gavor bukanlah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. “Lebih parah dari dia pun dapat kita sembuhkan. Ibu tak perlu khawatir", hiburnya. Yang perlu ibu lakukan adalah me-nyiapkan biaya pengobatan sebesar Rp 6 Juta. Kalau uangnya sudah ibu siapkan, kita akan lakukan pengoba-tan. Jadi ibu tidak usah takut,” ujar dokter Ginting meyakinkan ibunda.

Setelah uang yang diminta diber-ikan, dokter Ginting memberikan beberapa jenis obat kepada ibunda Gavor dengan pesan kalau obat-obat yang diberikannya itu harus dikon-sumsi Gavor setiap harinya.

Selama Gavor mengkonsumsi obat yang diberikan dokter, badan dan seluruh tubuhnya terasa pa-nas. ibundanya membawanya kem-bali menemui dokter Ginting di RSU Adam Malik, Dokter Ginting mengu-rangi dosis obat yang telah diberi-kannya itu.

Sepulang dari berobat di RSU, Ga-vor malah tidak bisa makan karena kerongkongannya terasa perih dan panas tubuhnya pun tinggi, diseku-jur tubuhnya mulai timbul bentolan merah dan orangtua Gavor mulai panik melihat putra semata wayang-nya itu demam tinggi dan sudah tak mau makan.

Sekitar pukul 02.00 WIB, (30/5/2013) Gavor dibawa ke RSU H. Adam Malik, setelah sebelumnya

dibawa ke Puskesmas,oleh petugas dibawa ke Ruang ICU dan paginya dip-indahkan ke Ruang VIP RSU itu. Pada malam (30/5/Mei/2013), kondisi Gavor tidak stabil, dia tidak dapat tidur dan makanan pun dipasok dari infus. Kar-ena terus meronta, jarum infus di tu-buh pasien bengkok.

Dokter yang bertugas pada hari itu, dr. Bangun, memerintahkan kepada perawat agar Gavor diberi tambahan darah, Perawat meminta agar orang-tua Gavor membelikan darah seban-yak empat kantong.

Keluarga memergoki perawat me-masukkan darah secara paksa ke tu-buh Gavor, perawat menekan kantong darah tersebut karena darah sudah tidak bisa lagi masuk ke dalam tubuh Gavor. Keluarga pasien, Santa Br Purba, menegur cara perawat itu memasuk-kan darah ke tubuh Gavor. “Bagaimana cara kamu masukkan darah itu, kena-pa kamu tekan seperti itu? Kan ada takarannya itu. Kasihanlah sama anak kami itu,” ujar Santa br Purba dengan dialeg daerah yang kental.

Perawat pucat dan memanggil te-mannya untuk membantu memasuk-kan jarum infus ke tubuh Gavor. Na-mun urat nadi untuk memasang jarum infus tak kunjung dapat. Melihat keter-ampilan perawat, pihak keluarga jadi semakin geram dan untuk menenang-kan diri, keluarga yang menjaga Gavor keluar meninggalkan ruangan tempat Gavor dirawat.

Setelah beberapa saat para pera-wat meninggalkan ruangan itu, baru-lah keluarga masuk kembali ke dalam ruangan namun Pasien didapati sudah tidak bernyawa lagi. Sang Juara Karo Idol Sumut tahun 2013 itu akhirnya meninggal dunia.

Skor telah berusaha mengkonfir-masi pihak Rumah Sakit atas kejadian tersebut, namun hingga berita ini dimuat pihak rumah sakit seperti eng-gan memberi komentar. Maxi

SKOR,Medan-SumutKisah duka yang dirasakan oleh Komando Surbakti, seorang pe-

juang rakyat yang tinggal di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibo-langit, Kabupaten Deli Serdang. Sebagaimana dituturkannya kepada SKOR, kisah duka itu berawal dari keinginan untuk menyembuhkan penyakit yang diderita anak semata wayangnya, Gavor Star Surbakti yang akrab disapa Koman.

merinci karena belum ada laporan se-cara resmi dari bendahara yayasan.

Terpisah, H. Saggaf Katta se-laku bendahara Yayasan mengakui pihaknya sudah pernah diaudit oleh pihak yang berkompeten. Meski, kon-disi saat ini tidak lagi fokus kepada tugas pokoknya, karena Jabatan ben-dahara Yayasan Unsulbar secara tiba riba dialihkan kepada orang lain. Seh-ingga Saggaf tidak lagi fokus menge-nai masalah keuangan Yayasan.

Baik Djamil maupun Saggaf, mer-eka membenarkan bahwa adanya pengalihan tanggung jawab keuangan Yayasan dari Prof DR. Muin Liwa ke pe-jabat Rektor DR. Akhsan Djalaluddin. Dana Yayasan Unsulbar yang disim-pan di BNI cabang Majene dialihkan sejak awal 2013.

Berdasarkan penelusuran SKOR di Majene, dengan dialihkannya dana yayasan tanpa sepengetahuan pejabat lama, ada indikasi terjadi penyimpan-gan dan diperkirakan berujung pada proses hukum. Karena disinyalir pe-nunjukan DR. Akhsan Djalaluddin se-bagai pejabat rektor Unsulbar illegal, sesuai surat Dikti, Unhas dan Guber-nur Sulbar. Pertanyaannya adalah, Ba-dai Unsulbar Kapankah Berlalu?.

nur

bahwa bronjong penahan sungai itu memang dibangun 7 undakan, "Si-sanya ada tertimbun didasar tanah," tuturnya beralasan.

komentar warga saat diwawancara Skor "jika dilihat dari ukurannya san-gat meragukan, Saya curiga undakan itu memang hanya ada 5 sampai 6 tingkatan", ujarnya

Dari sejumlah saksi mata memang benar material jenis batu untuk pen-guat bronjong tersebut diambil lang-sung di bantaran sungai dan dibenar-kan oleh Youke. "Bebatuan memang diambil dari lokasi ini", akunya.

Wartawan yang memergoki aksi ini langsung menghubungi oknum pimpinan perusahaan pemenang ten-der tersebut, untuk diklarifikasi "Kalau mau konfirmasi nanti aja karena aku lagi di jalan dan sibuk sekali", cetus-nya terkesan jutek.

Ketua LAKP2N, Novi Ngangi berjan-ji apabila Kajati dan Polda siap lakukan Cordil, pihaknya akan turun mendamp-ingi. "Kami akan turun mendampingi aparat melakukan uji kepatutan, apa-bila kedapatan memang menyimpang, maka kami akan mengawal proses hukumnya sampai tuntas", pungkas Ngangi tegas. Andy

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 18: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

18

KePUTUSAn MenTeRI DALAM neGeRInoMoR 12 TAHUn 2002

TenTAnG

nILAI PeRoLeHAn AIR yAnG DIGUnAKAn BADAn USAHA MILIK neGARA, BADAn USAHA MILIK DAeRAH yAnG MeMBeRIKAn PeLAyAnAn PUBLIK, PeR-

TAMBAnGAn MInyAK BUMI DAn GAS ALAMMenTeRI DALAM neGeRI

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 ayat (3) Peraturan Pemerin-

tah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah, dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Nilai Perolehan Air yang digunakan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah yang memberikan Pe-layanan Publik, Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Neg-ara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lemba-ran Negara Nomor 4048);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999tentang Pemerintahan Daerah (Lem-baran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lem-baran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);

5. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Fungsi, Ke-wenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen.

MeMUTUSKAn:KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG NILAI PEROLEHAN AIR

YANG DIGUNAKAN BADAN USAHA MILIK NEGARA, BADAN USAHA MILIK DAER-AH YANG MEMBERIKAN PELAYANAN, PUBLIK, PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS ALAM.

BAB IKeTenTUAn UMUM

Pasal 1Menetapkan :

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :1. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan

adalah Pajak atas pengambilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah dan/atau air permukaan untuk digunakan bagi orang pribadi atau Badan, kecuali un-tuk keperluan dasar rumah tangga dan pertanian rakyat.

2. Air Bawah Tanah adalah air yang berada di perut bumi, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah.

3. Air Permukaan adalah air yang berada di atas permukaan bumi, tidak ter-masuk air laut.

4. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BUMN, adalah Per-tamina dan PT. PLN (Persero).

5. Badan Usaha Milik Daerah, yang selanjutnya disingkat BUMD adalah PDAM.

BAB IIoBJeK, DASAR PenGenAAn, DAn TARIF PAJAK

Pasal 21. Objek Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permu-

kaan adalah: a. pengambilan air bawah tanah dan/atau air permukaan; b. pemanfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan; c. pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan/atau air

permukaan. 2. Dikecualikan dari Objek Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Ta-

nah dan Air Permukaan adalah: a. pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan dan pe-

manfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan oleh Pe-merintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

b. pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan dan pe-manfaatan air permukaan oleh Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang khusus didirikan untuk me-nyelenggarakan usaha eksploitasi dan pemeliharaan pengairan serta mengusahakan air dan sumber-sumber air;

c. pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan dan pe-manfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan untuk ke-pentingan pengairan pertanian rakyat;

d. pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan dan pe-manfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan untuk kep-erluan dasar rumah tangga;

e. pengambilan, atau pemanfaatan, atau pengambilan dan pe-manfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.

Pasal 31. Dasar pengenaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan

Air Permukaan adalah Nilai Perolehan Air.2. Nilai Perolehan Air sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sebagai

berikut: a. yang digunakan oleh Pertamina dan Para Kontraktornya untuk

kegiatan Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi ditetap-kan sebesar Rp.125,- (seratus dua puluh lima rupiah) untuk Air Bawah Tanah dan Rp.100,(seratus rupiah) untuk Air Permukaan setiap m3;

b. yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) untuk pembangkit ten-aga listrik ditetapkan sebesar Rp.50,(lima puluh rupiah) untuk Air Permukaan setiap Kwh.

c. yang digunakan oleh PDAM ditetapkan paling tinggi sebesar Rp. 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) untuk air bawah ta-nah dan Rp. 100,- (seratus rupiah) untuk air permukaan setiap m3.

3. Gubernur menetapkan Nilai Perolehan Air yang belum ditetapkan dalam Keputusan ini.

Pasal 4Tarif Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permu-

kaan ditetapkan sebagai berikut: a. Air bawah tanah sebesar 20 % (dua puluh persen); b. Air permukaan sebesar 10 % (sepuluh persen);

Pasal 51. Besarnya pokok Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan

Air Permukaan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak;

2. Khusus Badan Usaha milik Negara yang bergerak di bidang ketenagalistri-kan untuk kemanfaatan umum yang tarifnya ditetapkan oleh Pemerintah sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku, maka pokok pajak se-bagaimana dimaksud dalam ayat (1) diperhitungkan dalam harga jual listrik di Daerah yang dijangkau oleh sistem pasokan tenaga listrik yang bersang-kutan;

3. Yang dimaksud dengan Daerah yang dijangkau oleh pasokan tenaga listrik yang bersangkutan adalah Daerah yang dialiri listrik secara interkoneksi, termasuk yang direncanakan untuk dialiri listrik secara interkoneksi.

BAB IIIKeTenTUAn PenUTUP

Pasal 6..............................

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 April 2002

MenTeRI DALAM neGeRI,ttd

HARI SABARno

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 19: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

19

SKOR, Muba-Sumsel

Beberapa proyek jalan pada Dinas PU Bina Marga Kabupaten Musi banyuasin, Prov. Sumat-era selatan diduga me-

nyalahi ketentuan sebgaimana diatur dalam RAB. Pasalnya, penggunaan ma-terial batu pecah 5/7 (sesuai RAB) mey-alahi aturan karena batu yang diguna-kan sebesar paha orang dewasa atau kepala bayi. Hal tersebut dapat terlihat di beberapa proyek kegiatan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Musi Banyua-sin Tahun Anngaran 2012 lalu. Seperti halnya pada Proyek Peningkatan Jalan Jurusan Tebing Bulang- Talang Sungai Jene, Kecamatan Sungai Keruh dengan anggaran Rp 748.453.000 yang di ker-jakan oleh CV.Dinamika.

Pembangunan jalan tersebut me-jadi buah bibir masyarakat setempat, lebar jalan hanya mencapai 3,5 M. seperti yang diungkapkan oleh Usman (45 Thn) ”batu untuk pembangunan jalan tersebut sangat besar atau isti-lah batu mangga, kami warga sangat menyesalkan pembangunan tersebut” ketusnya saat ditemui Skor. ‘’kami tidak butuh batu besar tetapi yang kami butuhkan batu pecah 5/7,’’ ung-kap warga lainnya.

Bukan hanya di kecamatan sungai keruh yang terjadi demikian bahkan di Desa Bupati Muba sendiri kuali-tas pekerjaannya jauh dari harapan, pembangunan jalan Pada Ruas Talang Buluh Kuring-Talang Putat-Talang Jene-dah dengan Batu Pecah 5/7 Kecama-tan Lawang Wetan dengan Anggaran

sebesar Rp 1.571.018.000 yang diker-jakan oleh CV. JM juga menggunakan batu besar, Kini kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan.

Proyek yang juga diduga terjadi pe-nyimpangan, yakni pada peningkatan jalan ruas Sindang Marga- Seberang Kayuara dengan Agregat klas C (krokos) dan Pembangunan satu Unit Box Cul-vert, Kecamatan Sekayu dengan Nilai Kontrak Rp 2.931.683.000 pelaksana PT. Dua Putra Aditya.

Informasi yang dihimpun Skor, bahwa proyek tersebut diduga meny-alahi RAB seperti pada item Unit Box Culvert. Menurut warga sekitar, Box tersebut kalau banjir Tahun kemarin airnya satu meter di atas box. Salah satu warga yang meminta namanya tidak disebutkan menjelaskan “ada

yang janggal pada proyek tersebut seperti ketebalan yang seharusnya 15 cm, penimbunan juga tidak ada,’’ un-gkapnya.

Aktivis LSM, Drs. M. Nuh Sholeh mengatakan “penggunaan dari selain batu 5/7 jelas itu menyalahi ketentu-an,’’ jelasnya. Darul/edy

Banyak ditemukan berba-gai permasalahan tentang pengelolaan keuangan

daerah yang mengalih fungsikan anggaran dari keperuntukan yang sebenarnya. DI KOLAM birokrasi yang keruh, habitat yang nyaman bagi para birokrat pemburu rupiah berkembang biak. Di kolam inilah, budidaya ”TIKUS BERDASI” tumbuh subur di kalangan birokrasi. Se-makin keruh airnya, makin subur pula ternak uangnya.

Diantara sekian banyak dugaan penyalahgunaan anggaran di Ka-bupten Karo ialah:1. Penata usahaan Piutang pada

Pemerintah Kabupaten Karo Tidak tertib,Pada TA 2011 Pe-merintah Kabupaten Karo me-nyajikan nilai Piutang sebesar Rp.18.535.889.285.,40 dalam ne-raca per 31 Desember 2011 yang antara lain terdiri dari Piutang

Pajak sebesar Rp.548.356.383,00 dan Piutang Retribusi Rp.1.140.782.546,40,00

2. Pengelolaan dan Penatausahaan Persediaan Pemerintah Kabupat-en Karo belum tertib

3. Terdapat tunggakan Pengem-balian atas Pokok dan Bunga Dana Bergulir KOPERINDAK Kab.Karo per 31 Desember 2011 Sebesar Rp.1.340.780.148,00.

4. Pengelolaan Aset Tetap Belum Tertib dan Penyajiannya dalam Neraca per 31 Desember 2011 Tidak Sesuai Standar Akutansi Pemerintah

5. Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah TA 2011 pada Pemerintah Kabupaten Karo Belum tertib. Ketika dikonfirmasikan terkait

temuan yang ada, Kadis Koperindak dan Kadis Kesehatan mengakui ke-benaran data atas temuan tersebut.

SKOR-Karo,Sumatera

Pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Karo

diduga banyak digunakan untuk keperluan yang tidak

sesuai dengan tujuannya. Buruk rupa pengelolaan

uang rakyat melahirkan wa-jah bopeng pembangunan di daerah. Di tangan para

sang eksekutor pemburu ru-piah, anggaran pemerintah bukanlah alat untuk mewu-

judkan kesejahteraan rakyat, melainkan cara pintas untuk

menggemukkan rekening pribadi dan kelompok. Seharusnya Bupati Karo tegas untuk

memberikan sangsi kepada kepala SKPD yang berbuat nakal. Maxi.B

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 20: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

20Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Page 21: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

Edisi 13/Juli-Agustus 2013

Page 22: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]

Dapat dibayangkan, be-tapa keseharian Djoko kecil bukanlah sebuah masa kanak-kanak yang menggembira-

kan, tapi penuh kesulitan. Namun, kondisi itu justru telah memberikan pelajaran hidup terbaik bagi Sang Jen-deral untuk menempa dirinya sebagai pejuang. Kerja keras dan belajar sung-guh-sungguh adalah bahagian dari cerita perjuangan hidupnya dari kecil hingga saat ini. Tidak ada suatu masa pun yang dilewati dengan hanya ber-santai-santai, apalagi berhura-hura.

H. Djoko Santoso merupakan satu-satunya tokoh Tentara Nasional Indo-nesia – Angkatan Darat (TNI-AD) yang menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (WAKASAD) dan Kepala Staf TNI-AD (KASAD) pada urutan yang sama. Per-wira yang dibesarkan di intelijen neg-ara ini menjabat sebagai WAKASAD pada urutan ke-24 menggantikan pen-dahulunya, Letjen TNI Darsono, MSc yang memasuki masa pensiun pada 31 Oktober 2003. Selanjutnya, ayah dari dua anak ini (Andika Pandu dan Ardya Pratiwi Setyawati) diangkat menjadi KASAD menggantikan Jenderal TNI Ry-amizard Ryacudu, juga di urutan KAS-AD ke-24, pada 18 Februari 2005.

Disinggung tentang kesiapannya untuk maju ke pemilihan presiden pada 2014, dirinya menjelaskan, teka-dnya untuk menjadi calon presiden su-dah bulat. Keputusannya untuk maju ke Pilpres 2014 pertama kali datang dari sahabat-sahabatnya yang berasal dari berbagai partai politik serta dari sejumlah tokoh masyarakat. Dalam kaitan itu, Panglima TNI 2007-2010 itu bahkan mengaku sudah membentuk Tim Sukses.

Tapi menurut Ketua Gerakan Indo-nesia ASA (adil, sejahtera, aman) itu, sebagai orang Jawa dirinya lebih "bisa rumongso" (bisa merasa) daripada "ru-mongso bisa" (merasa bisa), sehingga ia mengaku berserah diri kepada Tu-han Yang Maha Esa.

Menurut Djoko, tekadnya untuk maju ke Pilpres 2014 juga dilandasi

oleh keprihatinan bahwa reformasi yang sudah berusia 15 tahun ternyata belum memberikan hasil sesuai hara-pan sebagian besar rakyat, terutama dari sisi keadilan dan kesejahteraan.

Ia menyatakan ingin terus berjuang untuk Indonesia yang adil, sejahtera dan aman, dan itu pula sebabnya ia membentuk Gerakan Indonesia ASA dalam bingkai Negara Kesatuan Re-publik Indonesia (NKRI). Didirikannya Gerakan Indonesia ASA bertujuan un-tuk memberikan kontribusi bagi kema-juan bangsa, agar berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang sosial budaya, guna mencapai cita-cita bang-sa Indonesia.

“Itulah maka saya menggagas yang namanya Gerakan Indonesia ASA (TRILOGI ASA : adil, sejahtera dan aman).”ucap H. Joko Santoso. Ia men-egaskan kalau Adil itulah yang sebe-narnya diperlukan, bagaimana keadi-lan antara desa dengan kota, keadilan jawa dengan pulau luar jawa.

Menurutnya banyak hal yang harus di benahi tentang keadilan, karena keadilan itu sendiri memberi kesejahteraan dan keamanan secara batin. Banyak persoalan bangsa Indo-nesia yang harus diselesaikan secara transpormatif. Masalah hutang, tanah, kesenjangan antara konstitusi dengan praktek bernegara terlebih masalah korupsi.

Mengenai masalah gaya blusukan, Ia bersama mahasiswa sering men-

Nama : H. Djoko SantosoPangkat : Jenderal TnI (Purn)Tempat/tgl. Lahir : Solo, 8 September 1952Agama : Islam

Pendidikan umum:1. Sarjana (S-1) FISIP (1994)2. Pascasarjana S-2 Manajemen

(2000)

Pendidikan militer:1. Akademi Militer (AKMIL), tahun

19752. Kursus Dasar Kecabangan Infan-

tri (SUSSARCABIF), tahun 19763. Kursus Lanjutan Perwira Tempur

(SUSLAPAPUR), tahun 19874. Sekolah Staf dan Komando TNI-

AD (SESKOAD), tahun 19905. Lembaga Pertahanan Nasional

(LEMHANAS), tahun 2005

Jabatan:01. DANTON-I/A/121/II (1976)02. ADC PANGDAM I/Bukit Barisan

(1978)03. ADC PANGKOSTRAD (1980)04. DANKI-A YONIF 502 (1980)05. KASI-2/OPS YONIF 502 (1983)06. KASIPAM DISPAMSANAD (1987)07. WADAN YONIF L-328/Kostrad

(1988)08. PS. DANYONIF-330/Kostrad

(1990)09. DANYONIF L-330/Kostrad (1990)10. Anggota DPR/MPR RI (1992)11. ASSOSPOLDAM JAYA (1995)12. DANREM 072/Pamungkas (1997)13. WAASSOSPOL KASSOSPOL ABRI

(1998)14. WAASSOSPOL KASTER ABRI

(1998)15. KASDAM IV/Diponegoro (2000)16. PANGDIV-2/Kostrad (2001)17. PANGDAM XVI/Pattimura (2002)18. PANGDAM JAYA (2003)19. Wakil Kepala Staf TNI-AD

(WAKASAD), 200320. Kepala Staf TNI-AD (KASAD),

200521. Panglima TNI (2006-2009)

Keluarga:Istri : Angky Retno yudiantiAnak : Andika Pandu (L) dan Ardya Pratiwi Setyawati (W)Ayah : Djoko Soedjono (alm)Ibu : Sulani (alm)

gadakan blusukan ke perbatasan di pulau terluar dan membangun monu-men-monumen disitu, kemudian men-gadakan edukasi terhadap rakyat. “Kalau blusukan dikota itu sebenarnya bukan blusukan tapi jalan-jalan na-manya, saya juga pernah membuat jalan dari banda aceh sampai meula-boh. Blusukan kita sambil ditembaki.” ujarnya sambil senyum.

Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan Ketua Dewan Penasehat Forum Sekretaris Desa Seluruh Indonesia (Forsekdesi) itu menambahkan, men-jadi pemimpin pada dasarnya adalah menjadi orang yang siap berkorban, bahkan siap menderita demi kemajuan rakyat yang dipimpinnya. Subur

SKOR, JakartaSosok low profile, Suami

dari Angky Retno Yudianti ini terlahir dengan nama

Djoko Santoso dari keluarga guru di Solo (Jawa Tengah),

8 September 1952. Lahir sebagai anak pertama dari 9 orang bersaudara memaksa Djoko harus melewati masa

kecil dengan hidup penuh keprihatinan. Ditambah lagi

dengan kondisi keuangan orang tuanya yang hanya

mengandalkan gaji almarhum ayah sebagai seorang guru

Sekolah Menengah Atas (SMA).

Edisi 14/Agustus-September 2013

Page 23: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]
Page 24: SKOR Edisi 014 [Aug-Sept-2013]