skizofrenia paranoid

26
LAPORAN KASUS PSIKOTIK SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0) IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. Tanggal lahir : 01-06-1985 Jenis kelamin : laki-laki Suku/Agama : Bugis/Islam Status perkawinan : sudah menikah Pemdidikan Terakhir : SD Pekerjaan : - Alamat : Bone Masuk RSKD pada tanggal : 9-01-2015 Allo anamnesis dilakukan kepada Nama : Hj. N Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : Sarjana S1 Alamat : Jl wijaya kusuma blok K7/4023 1

Upload: mila-astari

Post on 02-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sfdh

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS PSIKOTIKSKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)IDENTITAS PASIENNama:Tn. Tanggal lahir: 01-06-1985Jenis kelamin: laki-lakiSuku/Agama: Bugis/Islam Status perkawinan : sudah menikahPemdidikan Terakhir: SDPekerjaan: -Alamat: BoneMasuk RSKD pada tanggal : 9-01-2015Allo anamnesis dilakukan kepadaNama : Hj. NPekerjaan : WiraswastaPendidikan : Sarjana S1Alamat : Jl wijaya kusuma blok K7/4023Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung

I. RIWAYAT PENYAKITA. Keluhan utama : MengamukB. Riwayat penyakit sekarang: Keluhan dan Gejala:Pasien mengamuk dengan membanting barang-barang sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu dan memberat 4 hari terakhir sebelum masuk rumah sakit karena pasien lari dari rumah pergi ke suatu tempat dengan alasan mendengar suara-suara wanita yang menyuruhnya ke tempat tersebut. Pasien tampak gelisah dan tidak bisa tidur, pasien merasa sering dibicarai oleh keluarga dan tetangga. Pasien mengatakan diguna-guna oleh seseorang sehingga dirinya selalu sakit perut seperti ditusuk-tusuk pisau. Perubahan perilaku pasien telah berlangsung kurang lebih 1 tahun lamanya. Awalnya pasien gelisah berjalan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas, berbicara sendiri, dan selalu merasa diceritai oleh tetangganya. Pasien pertama kali dibawa ke rumah sakit dadi. Hendaya/disfungsi: Hendaya dalam bidang sosial(+) Hendaya dalam bidang pekerjaan (+) Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+) Faktor stressor psikososial : Tidak jelas Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya : Tidak adaC. Riwayat Penyakit Dahulu/sebelumnya: Trauma (-) Infeksi (-) Kejang (-) NAPZA: Narkotik (-)Alkohol (+) kadang-kadang ketika berkumpul dengan teman sewaktu masih mudaPsikotropik (-)Zat adiktif lain (-)D. Riwayat kehidupan Pribadi: Masa prenatal dan perinatal (0-1 tahun)Pasien lahir tanggal 01-06-1985. Pasien lahir cukup bulan, lahir normal dipuskesmas bone dan dibantu oleh bidan. Ibu pasien tidak mengalami masalah selama mengandung pasien. Masa kanak awal (1-3 tahun)Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama denganpertumbuhan dan perkembangan anak-anak pada umumnya. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)Pasien masuk sekolah SD di Soppeng. Prestasi di sekolahbiasa. Pasien dikenal mudah bergaul Masa kanak akhir (12-18 tahun)Pasien tamat di Sekolah Dasar, namun tidak melanjutkan pendidikan SMP, pertumbuhan dan perkembangan pasien baik dan sesuai dengan anak seusianya. Riwayat masa dewasaTidak bekerjaE. Riwayat Kerhidupan Kelurga:Pasien merupakan anak ke empat dari empat bersaudara (,,, ()). Hubungan pasien dengan keluarga baik dan tidak terdapat riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.F. Situasi saat ini:Saat ini pasien tinggal bersama ibu kandungG. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya:Pasien merasa tidak sakit dan tidak butuh pengobatanII. AUTOANAMNESISAutoanamnesis pasien pada tanggal 9 januari 2015 di UGDRumah Sakit Dadi

DM: Assalamualaikum paP: Waalaikumsalam,DM: Perkenalkan pa nama saya anti, saya dokter muda yang bertugas disini. Siapa nama ta pa?P: SDM: Pak, bagaimana kabarnya ?P: sakit semua badanku dokDM: Perasaannya bagaimana pa?P: saya mau pulang, ribut sekali disiniDM: Ia, nanti kalau sudah sehat bisa pulang ya pa. siapa yang antar kesini ?P: Ibu, DM: Siapa nama ibunya?P: NurbulanDM: Pak, kenapa dibawa kesini ?P: Tidak tauDM: Pak, tau sekarang lagi dimana?P: Rumah sakit jiwaDM: Bapak, tau kalau yang pakai jas putih seperti ini apa?P: DokterDM: Sekarang pagi, siang, sore atau malam?P: Malam mi kayanyaDM: Pendidikan terakhirnya bapak apa ?P: SDDM: Apa pekerjaan ta pak ?P: Tidak adaDM: Katanya ibu ta mengamuk dan kita banting-banting barang ? P: IyaDM: Kenapa ki bisa sampai begitu ? P :merasa ka dibicara-bicarai sama keluargaku dan tetanggaku,DM:Apa yang kita dengar dibicaraiki pak?P:Dia bilangika orang gilaDM: Bapak pernah mendengar bisikan-bisikan ?P: Iya, DM: Suara apa ?P: WanitaDM: Kalau boleh tau apa na bilang itu orang pak?P: dia suruh ka lari dari rumah terus pergi ke tempat yang jauh sekali, makanya lari ka dari rumahDM: Sering kita dengar itu suara pak ?P: Sering sekali sampai-sampai susah sekali ka tidurDM: Bapak pernah melihat bayangan atau sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat ?P: Tidak dok, Cuma merasa ka diguna-gunai sama itu wanita dokDM: Bagaimana caranya dia guna-gunai ki? P:Nasuruh terus ka ke tempatnya dok, na ganggu terus ka dok, makanya lari ka dari rumahDM: Pak, kalau 1+4 berapa ?P: 5DM: kalau 5+5 ?P: 10DM: Bapak, tau artinya panjang tangan?P: Tau, yang panjang tangannyaDM: Bapak, kalau ketemu dompet dijalan dan ada KTP Di dalamnya apa yang bapak lakukan ?P: Kembalikan sama orangnya DM: Bapak, masih ingat nama saya ?P: antiDM: Saya rasa sudah cukup, terima kasih ya pa, semoga cepat sembuhP: Iya III. Status MentalA. Deskripsi umum:1. Penampilan : Tampak seorang laki-laki menggunakan kaos hitam dan celana jeans warna coklat, wajah sesuai umur, perawatan diri kurang dan perawakan sedang2. Kesadaran : Berubah3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : gelisah4. Verbalisasi : Spontan, lancar dan intonasi biasa5. Sikap terhadap pemeriksa : cukup kooperatifB. Keadaan afektif(mood), perasaan dan empati1. Mood : Baik2. Afek : Tumpul3. Keserasian : Tidak serasi4. Empati : Tidak dapat diraba rasakanC. Fungsi Intelektual:1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai taraf pendidikan2. Daya konsentrasi : Kurang3. Orientasi:Waktu: BaikTempat : BaikOrang : Baik4. Daya ingat :Jangka panjang: BaikJangka pendek: BaikSegera: Baik 5. Pikiran Abstrak: Cukup6. Bakat kreatif: Tidak ada7. Kemampuan menolong diri sendiri : KurangD. Gangguan Persepsi:1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+), pasien sering mendengar suara wanita yang menyuruhnya ke tempat yang jauh. 2. Ilusi: Tidak ada3. Depersonalisasi: Tidak ada4. Derealisasi: Tidak adaE. Proses Berpikir:1. Arus pikiran:a. Produktifitas:Cukupb. Kontinuitas: Relevan dan koherenc. Hendaya berbahasa: Tidak ada2. Isi Pikirana. Preokupasi : Tidak adab. Waham kejaran : pasien yakin dirinya diguna-gunai oleh seorang wanita yang memaksa dirinya pergi ke tempat yang jauhF. Pengendalian Impuls : TergangguG. Daya Nilai:1. Norma sosial: Terganggu2. Uji daya nilai: Terganggu3. Penilaian realitas : Terganggu

H. Tilikan (insight) : Derajat 1I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercayaIV. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUTTekanan darah: 110/70Nadi: 80Pernapasan: 20Suhu: 36,8GCS: E4M6V5Status anemis:-Reflex patologis:-Kaku kuduk:-V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNADari keterangan yang diutarakan keluarga pasien maka diperoleh keterangan bahwa Pasien mengamuk dengan membanting barang-barang sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu dan memberat 4 hari terakhir karena pasien lari dari rumah pergi ke suatu tempat dengan alasan kepergiannya karena mendengar suara-suara wanita yang menyuruhnya ke tempat tersebut. Pasien tampak gelisah dan tidak bisa tidur, pasien merasa sering dibicarai oleh keluarga dan tetangga. Pasien mengatakan diguna-guna oleh seorang wanita dan mendengar suara-suara yang menyuruhnya pergi dari rumah. Perubahan perilaku pasien sudah kurang lebih 1 tahun lamanya awalnya gelisah berjalan mondar-mandir dan berbicara sendiri. Pasien dibawa ke rumah sakit dadi untuk pertama kalinya. Dari pemeriksaan status mental didapatkan keterangan mengenai; penampilan pasien yang menggunakan baju berwarna hitam dan celana warna coklat, wajah sesuai umur, perawatan diri kurang dan perawakan sedang, afek tumpul , keserasian: tidak serasi, empati: tidak dapat dirabarasakan, kesadaran berubah, kemampuan dalam monolong diri sendiri kurang, terdapat halusinasi auditorik, terdapat gangguan isi pikir (waham), daya nilai terganggu, tilikan derajat satu.VI. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL:Aksis IBerdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status mental, didapatkan gejala klinik yang bermakna yakni mengamuk, merusak barang-barang merasa dibicarai oleh orang lain (keluarga dan tetangga). Pasien juga tampak gelisah dan tidak bisa tidur. Terdapat hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.Pada pemeriksaan status metal didapatkan hendaya dalam menilai realita berupa halusinasi auditorik dan waham, sehingga didiagnosis gangguan jiwa psikotik.Dari status internus dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga kelainan organik dapat disingkirkan dan dikategorikan sebagai gangguan jiwa psikotik non organik.Pada kasus ini terdapat gejala dimana pasien merasa bahwa dirinya diceritai oleh keluarga dan tetangganya dan telah berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Ini merupakan kriteria skizofren dengan dua gejala,sehingga berdasarkan PPDGJ III pasien didiagnosis dengan gangguan skizofrenia (F20). Pada kasus ini sangat menonjol gejala waham curiga. Pasien merasa telah diguna-gunai dan diperintah oleh seorang wanita untuk pergi ke tempat yang jauh. sehingga berdasarkan Pedoman dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) memenuhi kriteria skizofrenia paranoid (F.20.0)Aksis II Ciri kepribadian pasien adalah orang yang mudah bergaul sehingga tidak dapat dimasukkan kepada ciri kepribadian tertentu.Aksis III Tidak ada diagnosisAksis IV Tidak didapatkan adanya stressorAksis VGAF (Global Assesment Functioning) scale 50-41 : gejala berat (serious), disabilitas berat.VII. DAFTAR PROBLEM:A. Organobiologik Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna, tetapi diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter maka pasien membutuhkan farmakoterapiB. PsikologiDitemukan adanya gejala yang bermakna dan hendaya dalam fungsi psikis, sehingga diperlukan psikoterapiC. Sosiologi Adanya gangguan dalam bidang sosial, pekerjaan dan waktu senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.VIII. RENCANA TERAPI:A. Farmakoterapi: - Haloperidol tab 5 mg 3x1/2- Chlorpromazine tab 100 mg 0-0-1- Psikoterapi suportif: VentilasiMemberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan pasien. KonselingMemberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar pasien memahami kondisi dirinya, dan memahami cara menghadapinya, serta memotifasi agar pasien dapat teratur meminum obatnya. SosioterapiMenjelaskan kepada keluarga dan orang-orang disekitar pasien agar menciptakan suasana kondusif untuk mempercepat pemulihan serta melakukan kunjungan berkala untuk melihat perkembangan pasien.

IX. PROGNOSIS: Dubia Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis yaitu : A. Faktor penghambat : Dukungan keluarga kurang Pasien merasa dirinya sehat Onset sudah beberapa tahunB. Faktor pendukung Tidak terdapat riwayat yang sama dalam keluarga Gejala positif menonjol, berupa : waham dan halusinasiX. PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKADari alloanamnesis dan autoanamnesis serta pemeriksaan status mental, maka disimpulkan bahwa pasien didiagnosis dengan Skizofrenia Paranoid (F20.0) sesuai dengan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ-III).Skizofrenia merupakan salah satu dari kelompok gangguan psikotik, yang dikarakteristikan dengan simptom positif dan negatif dan sering dihubungkan dengan kemunduran penderita dalam menjalankan fungsi sehari-hari. Dalam tahun 1911, Eugen Bleuler memperkenalkan istilah skizofrenia karena gangguan ini menyebabkan terjadinya perpecahan antara pikiran, emosi, dan perilaku. Istilah Skizofrenia berasal dari bahasa Jerman, yaitu Schizo (Perpecahan/Split) dan Phrnos (Mind).Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnostik Gangguan Jiwa edisi ke III (PPDGJ-III), pedoman diagnostik Skizofrenia (F.20) yaitu denganKriteria diagnosa berdasarkan PPDGJ-IIIHarus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amatjelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):a. -Thought echo : Isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau- Thought insertion or withdrawal: Isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan- Thought broadcasting : Isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnyamengetahuinya.b. -Delusion of control : Waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau- Delusion of influence : Waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatantertentu dari luar atau- Delusion of passivity : Waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).- Delusion perception : Pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan mukjizat.c. Halusional Auditorik :- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien .- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri - Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.c. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.d. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.* Adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.

XI. FOLLOW UPMemantau perkembangan perubahan perilaku setelah terapi dan efek samping farmakoterapi yang mungkin terjadi.

18