skizofrenia hebefrenik

33
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Putri Prihartati (030.05.173)

Upload: septiantrimuhari

Post on 20-Jan-2016

111 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bagian jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: skizofrenia hebefrenik

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

Putri Prihartati (030.05.173)

Page 2: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRII. IDENTITAS

Nama : Tn. RJenis Kelamin: Laki-lakiUmur : 19 thTempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 30 januari 1992Agama : IslamSuku bangsa /warga Negara : Sunda / IndonesiaStatus Pernikahan : Belum menikahPendidikan Terakhir : Tamat SLTPPekerjaan : Tidak bekerja Alamat : Ujung aspal, pondok gedeTanggal Masuk RS.MM : IGD tanggal 22 Agustus 2011

R. Kresna tanggal 22 Agustus 2011

Page 3: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIII. RIWAYAT PSIKIATRI

Autoanamnesa dan Alloanamnesa IGD di RS.Marzoeki Mahdipada tanggal 22 Agustus 2011 pada pukul 16.00 wib.Alloanamnesa dengan kakak perempuan dan laki-laki pasien.

 A. Keluhan UtamaPasien mengamuk dan marah-marah sejak 3 hari SMRS.

 Keluhan TambahanPasien sering keluyuran keluar rumah, berbicara sendiri, diajak bicara tidak nyambung, senyum-senyum sendiri dan sulit tidur.

Page 4: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIB. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke IGD RSMM pada pukul 16.00 wib dibawa oleh keluarganya dengan keluhn mengamuk dan marah-marah sejak 3 hari SMRS. Menurut pengakuan keluarga pasien juga sering keluyuran keluar rumah, berbicara sendiri, diajak bicara tidak nyambung, senyum senyum sendiri dan sulit tidur sejak 1 hari lalu. Keluhan dirasakan hampir 2 bulanan ini dan terparah sejak 3 hari SMRS. Keluhan tersebut dimulai ketika pasien tidak meminum obatnya secara teratur.

Pasien mengeluh selama ini ada bisikan dari kakek dan nenek yang tidak jelas membisikkan apa.

Menurut keluarga pasien, pasien sering berbicara sendiri dan senyum-senyum ketika sedang sendiri dan pasien sering marah dan mengamuk ketika ada keluarga yang sedang mengobrol, karena pasien sering merasa curiga bahwa pasien sedang menjadi objek pembicaraan. Keluarga juga mengeluh bahwa pasien sering melihat keberadaan makhluk-makhluk halus seperti pocong, kuntilanak, iblis yang sewaktu dulu sebelum pasien sakit tidak pernah melihat hal-hal yang seperti itu.

Keluarga juga mengeluhkan pasien jadi sulit diajak berbicara karena setiap diajak berbicara selalu tidak nyambung. Pasien juga sering keluar rumah dan sering sekali mandi. Satu hari ini pasien sangat sulit untuk tidur dan pasien selalu mondar mandir mengitari rumah.

Page 5: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIC. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Psikiatri SebelumnyaBerdasarkan alloanamnesis, kakak pasien mengaku keluhan sudah

diawali sejak 2 tahunan lalu. Ketika itu pasien mulai stress ketika menghadapi kenaikan kelas dari SMA kelas 1 ke kelas 2. Saat itu pasien mulai sering melakukan aktivitas yang berulang seperti menyapu. Beberapa kali pasien selalu menyapu tempat-tempat yang sudah bersih. Kemudian pasien mulai berbicara sendiri dan mulai sering marah-marah.

Keluarga membawa pasien berobat ke poli jiwa RSMM dan rawat jalan. Selama meminum obat, keluhan pasien berkurang tapi semenjak 3 bulanan ini pasien sudah tidak meminum obat-obatan itu lagi dan keluhan bertambah parah.

2. Riwayat Penyakit MedisKeluarga pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan, terjatuh atau terbentur yang mengakibatkan luka / cedera pada daerah kepala.Keluarga pasien juga mengatakan tidak pernah mengalami demam tinggi sampai kejang, penyakit berat lainnya seperti diabetes melitus maupun darah tinggi.

Page 6: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRI

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan AlkoholKeluarga pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat obatan seperti pil BK, esstacy ataupun jenis obat-obatan terlarang yang lain.Keluarga pasien mengatakan tidak pernah meminum minuman alkohol seperti bir bintang,anggur cap orang tua,atau minuman lainnya.

Page 7: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRID. Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Prenatal dan perinatal

Pasien lahir di dukun beranak atau paraji secara spontan normal, tidak ada trauma waktu lahir, cacat dan cukup bulan.

Pasien merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara.

 

Masa Kanak Awal (0 – 3 tahun)

Riwayat tumbuh kembang pasien saat masa kanak awal dalam keadaan normal sesuai dengan tumbuh kembang anak seusianya.

Pasien sewaktu kecil seorang anak yang aktif, tak bisa diam selalu senang bermain di luar rumah.

 

Masa Kanak Pertengahan (3 – 11 tahun)

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah tinggal kelas selama duduk di bangku sekolah, pasien merupakan siswa dengan prestasi di sekolah dengan nilai rata rata, tidak terlalu menonjol.

Pasien agak sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan menghadapi banyak orang.

Pasien termasuk sedikit mempunyai teman-teman dilingkungan sekolah maupun rumahnya.

 

Page 8: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIMasa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)

Hubungan Sosial

Pasien kurang mempunyai teman, Pasien selalu berganti ganti teman. Baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar jarang mempunyai sahabat atau teman dekat. .

Pasien sangat tertutup dan sangat jarang bercerita keteman maupun keluarganya.

 

Riwayat Pendidikan

Pasien bersekolah sampai tamat SLTP. Kemudian pasien melanjutkan SMA sampai kelas 1 dan tidak melanjutkan lagi karena sakit.

Pasien termasuk orang yang tertutup jarang mempunyai teman serta jarang berinteraksi dengan orang lain.

Pasien termasuk anak yang biasa-biasa saja dengan prestasi rata-rata.

 

Perkembangan kognitif dan motorik

Pasien masih bisa membaca dan menulis dengan cukup baik.

Tidak terdapat disfungsi otak dan ganguan perkembangan spesifik.

 

Latar Belakang Agama

Pasien beragama Islam, pasien sering melakukan ibadah shalat 5 waktu.

Pasien melaksanakan puasa di bulan ramadhan.

Page 9: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIMasa dewasa

Riwayat PekerjaanPasien setelah berhenti sekolah belum pernah melakukan pekerjaan apapun. Pasien hanya dirumah saja.

 Aktivitas sosialPasien tidak memiliki banyak teman, jarang dapat berteman dengan baik. Pasien sering berganti ganti teman. Pasien lebih sering berdiam diri dirumah dan sendiri saja. Kehidupan Seksual masa dewasatidak pernah berhubungan seks sebelum menikah.Pasien juga belum mempunyai pacar.

Riwayat kemiliteranPasien tidak mempunyai riwayat pendidikan militer.

Page 10: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRI

E. Riwayat KeluargaPasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Pasien merupakan anak empat dari empat bersaudara. Sejak lahir pasien diasuh oleh ibu dan ayahnya. Semenjak ayahnya meninggal, pasien dirawat oleh neneknya dan tinggal dengan kakak-kakaknya.

Page 11: skizofrenia hebefrenik
Page 12: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIF. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien tinggal dengan nenek dan kakak-kakaknya, disebuh rumah yang cukup asri dengan sanitasi yang baik. Ayah pasien telah meninggal dunia dan ibu pasien tinggal bersama anak tertuanya. Pasien tidak bekerja dan segala urusan dan keperluan ditanggung oleh kakak-kakaknya.

G. Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupanpasien tidak kooperatif dalam menjawab pertanyaan.

Page 13: skizofrenia hebefrenik

STATUS MENTALDilakukan pada tanggal 22 agustus 2011 jam 16.00 wib di IGD jiwa RSMMA. Deskripsi Umum1. Kesadaran : Compos Mentis

2. Penampilan Umum :Pasien seorang laki-laki, berusia 19 tahun, berpenampilan fisik terlihat sesuai dengan usianya. kulit sawo matang, rambut berwarna hitam pendek ± 2 cm. Pasien memakai kaos berwarna coklat dan menggunakan celana panjang berbahan jeans berwarna hitam. Pasien datang tanpa menggunakan alas kaki baik sepatu maupun sandal. Kebersihan dan kerapihan diri tidak baik.

Page 14: skizofrenia hebefrenik

STATUS MENTAL3. Perilaku dan Aktivitas Motorik

Sebelum wawancara, pasien sedang duduk-duduk di tempat tidur di IGD jiwa.Selama wawancara, pasien gelisah, kontak mata kurang baik, bicara volume cukup tinggi, agak terlambat dalam merespon pertanyaan. Pasien tidak sempurna dalam menjawab pertanyaan dan sering tidak nyambung.Selama wawancara terlihat gerakan pasien gelisah dan pasien menggoyang-goyangkan kakinya sambil tiduran.Setelah wawancara, pasien mondar mandir disekitar ruangan IGD RSMM..

4.Pembicaraan Pasien kurang bisa menjawab pertanyaan dengan jelas, artikulasi tidak jelas dan jawaban tidak sinkron sehingga pemeriksa sulit untuk memahami pembicaraan dengan pasien.

5.Sikap Terhadap Pemeriksa : tidak kooperatif.

Page 15: skizofrenia hebefrenik

STATUS MENTALAlam Perasaan

Afek : terbatasMood : EuthymKeserasian : Tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraan. Empati : Tidak dapat diraba rasakan

  Fungsi Intelektual Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan :

Taraf Pendidikan : Tamat SLTP Pengetahuan Umum : kurang baik (pasien tidak dapat menyebutkan nama nama presiden yang pernah memimpin indonesia ) Kecerdasan : kurang baik(pasien tidak mampu mengikuti gambar yang diberikan dan menjumlahkan angka angka)

Daya konsentrasi : Kurang baik ( pasien tidak dapat mengurangi 100 dengan 7 secara berurut ).

 

Page 16: skizofrenia hebefrenik

STATUS MENTALOrientasi :

Daya Orientasi Waktu : kurang baik(pasien tidak dapat menyebutkan sekarang siang atau malam dan dapat menyebutkan tanggal, bulan dan tahun) Daya Orientasi Tempat : kurang baik(pasien tidak mengetahui dirinya berada di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi )Daya Orientasi Personal : kurang baik(pasien tidak mengetahui siapa yang memeriksanya).

 Daya ingat:

Daya Ingat Jangka Panjang : kurang baik(masih tidak ingat tempat pasien bersekolah waktu SD dimana )Daya Ingat Jangka Pendek : kurang baik(pasien tidak ingat hari ini makan sudah berapa kali dan makan dengan lauk pauk apa saja)Daya Ingat Sesaat : kurang baik(pasien tidak mampu mengingat nama pemeriksa setelah beberapa menit)

Pikiran Abstrak : Tidak Baik (Saat wawancara pasien tidak mampu mengartikan : perbedaan jeruk dan bola tenis jawaban pasien tidak sinkron.

Kemampuan Menolong Diri : cukup baik

Page 17: skizofrenia hebefrenik

STATUS MENTALGangguan Persepsi

Halusinasi : tidak begitu jelas.Ilusi : Tidak ada Depersonalisasi : Tidak adaDerealisasi : Tidak ada

Proses PikirArus Pikir- Produktivitas : LogorrheaPasien banyak bicara tapi tidak menjawab pertanyaan yang ditanya, respon jawabnnya tidak sinkron.- Kontinuitas Pikiran : Terganggu asosiasi longgarSetiap jawaban yang diberikan, pasien menjawab namun jawabannya tidak tepat dengan maksud / pertanyaan.  - Hendaya Berbahasa : AdaArtikulasi tidak jelas dan terdapat ketidaksinkronan dalam menjawab semua pertanyaan dan pasien sering mengucapkan kata-kata yang tidak dimengerti.

Page 18: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRIIsi Pikir

Preokupasi : Tidak adaWaham : Waham kejar

Pasien sering merasa curiga terhadap kakak-kakaknya yang sering mengobrol karena pasien merasa menjadi objek pembicaraan.

  Pengendalian Impuls : kurang baik. selama wawancara pasien gelisah. 

Daya NilaiDaya nilai sosial Tidak bisa dinilai (ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah-marah pada orang tua itu baik atau tidak, pasien tidak kooperatif).

 Uji daya nilai Tidak bisa dinilai

 Penilaian realita Terganggu, karena terdapat halusinasi auditorik, halusinasi taktil dan waham curiga.

Page 19: skizofrenia hebefrenik

STATUS PSIKIATRI

Tilikan : Derajat IPasien tidak menyadari kalau pasien mengalami ganguan jiwa.

Taraf Dapat Dipercaya : tidak dapat dipercaya

Page 20: skizofrenia hebefrenik

STATUS FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 22 Agustus 2011 Jam 16.00 wib

 

A. Status Internus

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Kompos mentis

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Frekuensi napas : 22x/menit

Frekuensi nadi : 86 x/menit

Suhu : afebris

Status gizi : Kesan gizi cukup(normal)

Kulit : sawo matang

Kepala : Tidak ada deformitas 

Rambut : Hitam, lurus, pendek

Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik

THT : Dalam batas normal

Gigi dan mulut : Dalam batas normal

Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran didaerah trakea (+)

Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru : Simetris, vesikuler, rh-/-, wh-/-

Abdomen : Supel, bising usus normal, hepatomegali (-)

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)

Page 21: skizofrenia hebefrenik

STATUS NEUROLOGIS GCS : 15 (E4,V5,M6) Kaku kuduk : (-) Pupil : Bulat, isokor Kesan parase nervus kranialis: (-) Motorik : Kekuatan (5), tonus baik,

rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi

Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas Reflex fisiologis : Normal Reflex patologis : (-) Gejala ekstrapiramidal : (-) Gaya berjalan dan postur tubuh : Normal Stabilitas postur tubuh : Normal Tremor di kedua tangan : (-)

Page 22: skizofrenia hebefrenik

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki 19 tahun masuk IGD RSMM dengan keluhan mengamuk dan marah-marah sejak 3 hari SMRS, sering keluyuran keluar rumah, berbicara sendiri, diajak bicara tidak nyambung, senyum senyum sendiri dan sulit tidur serta sangat sering mandi. Pasien tidak nyambung bila diajak bicara. Waham kejar (+), halusinasi tidak begitu jelas

Pasien merupakan pasien rawat jalan di poli jiwa RSMM dan telah putus obat sejak 2 bulanan ini.

Pada status mental ditemukan :

- Penampilan

Pasien berumur 19 tahun., berpenampilan fisik sesuai dengan usianya. ,Rambut hitam pendek, warna kulit sawo matang.

- Pembicaraan

Pasien menjawab pertanyaan yang diajukan pemeriksa respon yang agak lambat, inkoheren (+). Pasien menjawab pertanyaan dengan intonasi yang tidak jelas. Pasien menjawab pertanyaan namun kadang terdengar jawaban pasien tidak berhubungan atau aneh.( asosiasi longgar). Kontak mata dengan pewawancara kurang baik.

Selama wawancara terlihat gerakan pasien yang gelisah dan tidak bisa duduk tenang dan sering tiduran sambil menggoyangkan kakiknya.

Page 23: skizofrenia hebefrenik

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA- Kesadaran Compos mentis- Gangguan alam perasaan berupa

Afek : terbatas Mood : EuthymKeserasian : Tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraan

- Gangguan Alam pikiran berupa:- Gangguan isi pikir :

Waham kejar Preokupasi : tidak ada

- Gangguan persepsi : Halusinasi yang tidak begitu jelas- Gangguan Alam Perbuatan (-)

Pengendalian impuls baik

- Daya Nilai Realita : Terganggu - Tilikan : Derajat I- Taraf dapat dipercaya : Tidak dapat dipercaya

Page 24: skizofrenia hebefrenik

FORMULASI DIAGNOSTIKDiagnosis Aksis I : skizofrenia hebefrenik Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien

tidak memiliki riwayat cedera kepala, riwayat tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.

Pada pasien tidak mempunyai riwayat penggunaan zat psikoaktif, Sehingga diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-19) dapat disingkirkan.

Diagnosis lebih diberatkan pada F20.1 skizofrenia hebefrenik

Page 25: skizofrenia hebefrenik

FORMULASI DIAGNOSTIKDigolongkan dalam : Gangguan psikosis karena ada hendaya berat dalam

menilai realitas yang ditandai dengan: Waham: waham kejar pasien yakin kalau setiap

obrolan dia menjadi objek pembicaraan. Perilaku terdisorganisasi: marah-marah, sulit tidur,

mengamuk, berkeliaran diluar rumah, berbicara sendiri dan senyum-senyum sendiri. Inkoheren (+)

Gejala Negatif : afek terbatas, kesulitan dalam pemikiran abstrak, kurangnya spontanitas dan arus pikir percakapan, perilaku yang steriotipik.

Ditemukan pertama kalinya pada usia remaja (onset biasanya 15-25 tahun) dan adanya kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu dan senang menyendiri.

Page 26: skizofrenia hebefrenik

FORMULASI DIAGNOSTIKDiagnosis aksis II : gangguan kepribadian skizoid Pada pasien ditemukan gangguan kepribadian dissosial F60.1

karena pada saat pasien ditemukan gejala: Pasien senang menyendiri dan sangat jarang mempunyai teman. Pasien sangat tertutup sehingga apabila ada masalah lebih

banyak diam dan menyendiri dikamar. Pasien kurang tertarik dengan aktivitas diluar rumah seperti

bermain dengan teman-teman lingkungan. Pasien mudah untuk marah dan tidak senang apabila ada orang-

orang yang tidak sengaja berbicara keras dan meninggung perasaannya.

Diagnosis aksis III Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak

ditemukan kondisi medik yang berhubungan dengan kondisi pasien pada saat ini, dapat disimpulkan tak ada diagnosis pada aksis III.

Page 27: skizofrenia hebefrenik

FORMULASI DIAGNOSTIKDiagnosis aksis IV Ditemukan factor pencetus atau stressor berupa masalah pendidikan

dimana pasien tidak sanggup melanjutkan jenjang 1 SMA ke jenjang berikutnya (tinggal kelas)

Diagnosis aksis VSkala GAF :GAF HLPY : 55 ( gejala sedang (moderate), disabilitas sedang)Fungsi Pekerjaan : pasien saat ini tidak bekerjaFungsi sosial/keluarga :pasien kurang dapat bekomunikasi dan berinteraksi dengan keluargaFungsi perawatan diri : pasien kurang dapat merawat dirinya sendiri.

 GAF Current : 55(Gejala sedang moderat, disabilitas sedang) Fungsi pekerjaan : pasien saat ini tidak bekerja.Fungsi sosial/keluarga : pasien mengalami gangguan dalam komunikasi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya.Fungsi perawatan diri : pasien kurang dapat merawat dirinya sendiri.

Page 28: skizofrenia hebefrenik

EVALUASI MULTIAKSIALAksis I : Skizofrenia tipe hebefrenikAksis II : Ganguan kepribadian skizoidAksis III : Tidak ada diagnosis Aksis IV : Masalah pendidikanAksis V : GAF HLPY : 55

( gejala sedang moderate, disabilitas sedang) 

GAF Current : 55(Gejala sedang moderat, disabilitas sedang)

Page 29: skizofrenia hebefrenik

DAFTAR PROBLEMOrganobiologis: Tidak terdapat faktor

herediterPsikologis : waham kejar

Halusinasi yang tidak begitu jelasSosiobudaya : Hendaya dalam fungsi

sosial

PROGNOSISAd vitam : dubia ad bonamAd fungtionam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonam

Page 30: skizofrenia hebefrenik

A. Faktor yang memperingan :Tidak terdapat faktor herediterDiketahuinya faktor pencetus

timbulnya gangguanDukungan keluarga yang penuh B. Faktor yang memperberat :Bukan serangan yang pertamaTerdapat gejala negatifPasien tidak patuh minum obat

Sering putus obat..

Page 31: skizofrenia hebefrenik

PENATALAKSANAANPsikofarmaka

Haloperidol 3x5 mg

Risperidone 2x2 mg

Clorpromazine 3x100 mg  

Trihexsifenydil 3 x 2 mg

Psikoterapi :

Psikoterapi suportif:

◦ Memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah yang ada.

◦ Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan jangan bosan untuk minum obat karna obat yang diberikan merupakan pengontrol agar tidak timbulnya gejala atau bisa mengurangi gejala yang dirasakan pasien.

◦ Memberikan edukasi pada pasien bahwa obat yang diminum tidak menimbulkan ketergantungan, justru sebagai pengontrol agar gejala yang dialami pasien bisa terkontrol dan pasien bisa menjalani kegiatan sehari hari seperti sebelum sakit.

◦ Memberikan dukungan kepada pasien bahwa ia dapat kembali melakukan aktivitas seperti sebelum sakit kalau gejala yang dirasakan pasien bisa terkontrol.

Page 32: skizofrenia hebefrenik

PENATALAKSANAANSosioterapi :

◦ Memberi saran kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien dan selalu memberi dukungan kepada pasien.

◦ Mengikut sertakan pasien dalam kegiatan RSMM agar dapat berinteraksi dengan baik, dengan orang lain,

◦ Menganjurkan pasien untuk lebih mendalami agama sesuai dengan kepercayaannya 

◦ Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin kontrol ke Rumah Sakit yang terdekat dan mengambil obat secara teratur

◦ Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan pendidikannya

◦ Memberikan informasi pentingnya aktivitas daily living dalam kehidupannya sehari-hari karena bisa mengalihakan perhatiaan pasien kepada hal hal yang positif.

◦ Meyakinkan pasien agar mau melaksanakan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat bagi pasien.

Page 33: skizofrenia hebefrenik

TERIMAKASIH