ski klmpok

11
PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA PENDAHULUAN 1. Latar belakang Masalah Pemerintahan Bani Umayyah II merupakan pemerintahan pertama yang memisahkan diri dari dunia pemerintahan Islam Dinasti Abbasiyah. Pendirinya adalah Abdurrahman ad Dakhil bin Mu’awiyah bin Hisyam bin Abdul Malik al Umawi. Dia melarikan diri ke Andalusia dari kejaran orang-orang Abbasiyah setelah runtuhnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus. Pada saat itu, sedang terjadi sebuah konflik yang sengit antara al Mudhariyah dan Yamaniyah. Dan kekuasaan berada ditangan Yusuf al Fihri. Orang-orang Yaman bersatu dibawah pimpinan Abdurrahman dan melakukan pertempuran dengan Yusuf al Fihri selama setahun, Akhirnya, Abdurrahman berhasil mengalahkannya pada tahun 756 M. Karena pengaruhnya semakin besar dan keadaan berada dibawah kendalinya, maka Abu ja’far al Manshur mengirimkan pasukannya beberapa kali untuk mengalahkan Abdurrahman. Namun, usahanya untuk mengalahkan Abdurrahman selalu tidak berhasil. Karena itulah, dia memberinya gelar “Shaqr Quraisy” karena dia sangat kagum padanya dan akhirnya berhenti memeranginya. Dengan demikian, maka dimulailah peradaban Islam baru di Andalusia yang dinamakan Dinasti Umayyah II.

Upload: alizza

Post on 14-Apr-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

f4ff34g254g54

TRANSCRIPT

Page 1: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

PENDAHULUAN

1. Latar belakang Masalah

Pemerintahan Bani Umayyah II merupakan pemerintahan pertama yang

memisahkan diri dari dunia pemerintahan Islam Dinasti Abbasiyah. Pendirinya adalah

Abdurrahman ad Dakhil bin Mu’awiyah bin Hisyam bin Abdul Malik al Umawi. Dia

melarikan diri ke Andalusia dari kejaran orang-orang Abbasiyah setelah runtuhnya

pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus.

Pada saat itu, sedang terjadi sebuah konflik yang sengit antara al Mudhariyah dan

Yamaniyah. Dan kekuasaan berada ditangan Yusuf al Fihri. Orang-orang Yaman bersatu

dibawah pimpinan Abdurrahman dan melakukan pertempuran dengan Yusuf al Fihri

selama setahun, Akhirnya, Abdurrahman berhasil mengalahkannya pada tahun 756 M.

Karena pengaruhnya semakin besar dan keadaan berada dibawah kendalinya,

maka Abu ja’far al Manshur mengirimkan pasukannya beberapa kali untuk mengalahkan

Abdurrahman. Namun, usahanya untuk mengalahkan Abdurrahman selalu tidak berhasil.

Karena itulah, dia memberinya gelar “Shaqr Quraisy” karena dia sangat kagum padanya

dan akhirnya berhenti memeranginya.

Dengan demikian, maka dimulailah peradaban Islam baru di Andalusia yang

dinamakan Dinasti Umayyah II.

Page 2: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

2. Rumusan Masalah

1. Siapa pendiri daulah Umayyah II?

2. Bagaimana sebab kemunculan daulah Umayyah II?

3. Apa cara-cara yang ditempuh hingga daulah Umayyah II ini berdiri?

Page 3: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

PEMBAHASAN

1. Berdirinya Daulah Umayyah II

a. Islam masuk di Andalusia

Andalusia yang semula bernama Vandal pada abad ke-2 sampai ke-5 Masehi

merupakan wilayah kekuasaan Romawi, tapi kemudian ditaklukan oleh bangsa Vandal

pada awal abad ke-5 Masehi. Setelah itu datanglah bangsa Gothia ke Andalusia

memerangi bangsa Vandal dan menguasai Andalusia. Pada Awalnya bangsa Gothia ini

kuat sekali tapi kemudian banyak perpecahan dan menyebabkan kemunduran kerajaan

itu.

Kemudian setelah Witiza, raja Gothia meninggal digantikan oleh Roderick.

Kenaikan Roderick ini tidak disukai oleh putra Witiza, dan untuk merebut kekuasaan

mereka bekerja sama dengan Graf Julian yang meminta bantuan pada Musa bin

Nushair, gubernur Muawiyah di Afrika. Musa kemudian minta ijin pada Khalifah

walid bin Abdul Malik yang berkedudukan di Damascus, dan segera dikirmlah

pasukan sebanyak 500 orang dibawah pimpinan Tharif bin Malik untuk menyerbu

Spanyol. Setelah kemenangan pasukan ini, Musa mengirimkan pasukan gerak cepat di

bawah komando Thariq bin Ziyad, yang kemudian terkenal dengan selat Gibraltar atau

Jabal Thariq.

Mendengar kemenangan Thariq, Musa akhirnya tertarik untuk melakukan

penyerangan terhadap Spanyol. Jika Thariq menaklukan kota bagian barat maka Musa

menaklukan bagian timur seperti Sevilla, Marida, dan Toledo. Dan setelah keduanya

bergabung mereka menaklukan Aragon, Castilia, Katalona, Saragosa dan Barcelona

hingga ke pegunungan Pyrenia. Hingga akhirnya Musa wafat di penjara akibat korban

sepucuk surat.

Setelah jatuhnya wilayah Andalusia ke tangan pemerintahan Daulah Umayyah,

diperkirakan terdapat enam orang gubernur yang bertugas mewakili pemerintahan

Umayyah di Damaskus, mereka adalah:

a) Abdul Aziz bin Musa bin Nushair, yang berkuasa selama 2 tahun (715-717 M).

Pada masa ini dapat dikuasai beberapa wilayah seperti Evora, Santarem, Cainbra,

Malaga, dan Ellira.

Page 4: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

b) Ayub bin Habib, pada masa pemerintahannya Cordova dijadikan sebagai pusat

pemerintahan.

c) Al-Harun bin Abdurrahman al-Tsafiqi (716-719 M)

d) Saman bin Malik Al-Chaulanyn (719-721 M)

e) Anbasah (723-726 M), pada masa pemerintahannya ia berhasil menguasai wilayah

Gallia, Setpimia dan terus ke lembah sungai Rhone.

f) Abdul Rahman al-Ghafiqi (730 M), pada masa ini ia dapat menguasai Hertongdom

dan Aquitania yang termasuk wilayah kekuasaan Prancis.

2. Perkembangan Islam di Spanyol

Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya

kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peran yang sangat besar. Masa itu

berlangsung selama hampir 8 abad (711-1429 M). sejarah panjang yang dilalui umat

Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu:

1. Periode Pertama (711-755 M)

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang

diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini

stabilitas politik negeri Spanyol belum terkendali akibat gangguan keamanan di

beberapa wilayah, karena pada masa ini adalah masa peletakkan dasar, asas dan invasi

Islam di Spanyol. Hal ini ditandai dengan adanya gangguan dari berbagai pihak yang

tidak senang kepada Islam. Sentralisasi kekuasaan masih di bawah Daulat Umayyah di

Damaskus.

2. Periode Kedua (755-912 M)

Pada masa ini Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar

amir (panglima atau gubernur), tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam,

yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Bagdad. Amir pertama adalah

Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al-Dakhil

(yang masuk ke Spanyol). Dia adalah keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari

kerajaan Bani Abbas, ketika Bani Abbas berhasil menaklukkan Bani Umayyah di

Damaskus. Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol.

Page 5: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

Pada masa ini umat Islam di Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan,

baik dalam bidang politik, peradaban serta pendidikan. Abdurrahman mendirikan

mesjid Cardova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar di Spanyol. Kemudian penerus-

penerusnya yang lain seperti Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum Islam,

dan Hakam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran, sedangkan

Abdurrhman al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pada masa

Abdurrhma al-Ausath ini pemikiran filsafat mulai masuk, maka ia mengundang para

ahli dari dunia Islam lainnya untuk datang ke Spanyol sehingga kegiatan ilmu

pengetahuan di Spanyol mulai semarak.

3. Periode Ketiga (912-1013 M)

Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III, yang

bergelar “An-Nasir” sampai munculnya muluk at-thawaif (raja-raja kelompok). Pada

periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar ‘Khalifah”. Pada periode ini

juga umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi Daulat

Abbasiyah di Bagdad. Abdurrahman an-Nasir mendirikan universitas Cordova.

Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor

buku dan pendiri perpustakaan.

4. Periode Keempat (1013-1086 M)

Pada periode ini Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah

pimpinan raja-raja golongan atau al-muluk at-thawaif, yang berpusat di suatu kota

seperti Sivilie, Toledo dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di

Sivilie.

5. Periode Kelima (1086-1248 M) Masa Dinasti Kecil

Pada periode ini terdapat suatu kekuatan yang masih dominan, yaitu kekuasaan

dinasti Murabbitun (1146-1235 M). dinasti Murabbitun pada mulanya adalah sebuah

gerakan agama di Afrika Utara yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyifin. Pada tahun 1062

M, ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesh. Ia masuk ke

Spanyol atas undangan penguasa-penguasa Islam yang tengah mempertahankan

kekuasaannya dari serangan raja-raja kristen

Page 6: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti Murabbitun berakhir, baik di Afrika

Utara maupun di Spanyol dan digantikan oleh dinasti Muwahhidun. Dinasti

Muwahhidun datang ke Spanyol di bawah pimpinan Abdul Mun’im sekitar tahun 1114

dan 1154 M, kota-kota penting umat Islam di Cordova, Almeria, dan Granada jatuh di

bawah kekuasaannya. Untuk beberapa dekade dinasti ini mengalami banyak kemajuan.

6. Periode Keenam (1248-1492 M)

Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada di bawah dinasti Bani

Ahmar (1232-1492 M). peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman

Abdurrahman an-Nasir. Namun secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah

yang kecil. Pada periode ini adalah akhir dari ekstensi umat Islam di Spanyol. Menurut

Harun Nasution, pada sekitar tahun 1609 M boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam

di daerah ini.

Page 7: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

PENUTUP

1. Kesimpulan

Daulah bani Umayyah II didirikan oleh salah seorang keluarga bani Umayyah

yang berhasil meloloskan diri dari kejaran orang-orang bani Abbasiyah, yaitu

Abdurrahman. Selanjutnya karena kemampuannya meloloskan diri ke Andalusia dia

diberi julukan “Ad- Dakhil”. Dalam perkembangan selanjutnya daulah Umayyah di

Andalusia meneruskan usaha perluasan wilayah Islam ke beberapa daerah di Eropa.

Bukan hanya usaha perluasan wilayah saja yang mereka lakukan, melainkan juga

pengembangan seni, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Hal ini bisa mereka lakukan

karena daulah ini bisa bekerja sama dengan negeri-negeri tetangganya, termasuk

daulah Abbasiyah yang semula menjadi musuh mereka. Letak Andalusia yang berada

di benua Eropa memungkinkan berkembangnya ilmu pengetahuan ke berbagai

wilayah Eropa. Sehingga bisa dikatakan kemajuan yang dicapai daulah Umayyah II

hampir sama dengan kemajuan daulah Abbasiyah di Baghdad.

Seperti halnya daulah-daulah Islam yang dahulu, daulah Umayyah II juga

mengalami keruntuhan akibat perebutan kekuasaan. Meskipun penyebab terburuknya

adalah serangan kaum Kristen, namun kondisi umat Islam di Andalusia saat itu sedang

melemah sedangkan kondisi umat Kristen berada dalam kemajuan yang pesat.

Page 8: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

2. Saran

Harapan kami, makalah ini dapat dijadikan sebagai literatur perbandingan

mengenai peristiwa maupun aspek yang melingkupi tema Pendiri Daulah Umayyah II

itu sendiri, hal ini dikarenakan dalam pembuatan makalah ini berdasar pada berbagai

referensi buku-buku mengenai sejarah perkembangan pada masa Daulah Umayyah II.

Page 9: Ski Klmpok

PENDIRI BANI UMAYYAH II DII ANDALUSIA

DAFTAR PUSTAKA

Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adan hingga Abad XX, Cet. V Jakarta:

Akbar Media Eka Sarana, 2007

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, Cet. I, Jakarta, UI Press, 1985.

Syalabi, A. 1983. Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 2. Jakarta: Pustaka Alhusna.

13

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2006

[1] A. Salabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jikid. (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1983), hal.

154

[2] Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adan hingga Abad XX, Cet. V

(Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2007)

[3] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), (Jakarta: RajaGrafindo

Persada, 2006), hal. 93-99

[4] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, Jilid I, (Jakarta, UI Press, 1985), hal.

82

[5] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam…hal. 107-108