skenario3blok12 jeje

11
Anatomi organ terkait : Persendian adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian dalam. Pada articulatio terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi oleh tulang rawan. Sendi lutut merupakan sendi di extremitas inferior yang menghubungkan tungkai atas (paha/ femur) dengan tungkai bawah (tibia). Fungsi dari sendi ini adalah untuk melakukan gerakan flexi, extensi dan sedikit rotasi pada tugkai bawah. Untuk melakukan fungsi gerak ini diperlukan antara lain: 5 Otot-otot penggerak sendi - kapsul sendi yang berfungsi untuk melindungi bagian tulang yang bersendi supaya jangan lepas bila bergerak Adanya permukaan tulang yang dengan bentuk tertentu yang mengatur luasnya gerakan. Adanya cairan dalam rongga sendi yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang pada permukaan sendi. Ligamentum-ligamentum yang ada di sekitar sendi lutut yang merupakan penghubung kedua buah tulang (femur dan tibia) yang bersendi sehingga sendi menjadi kuat untuk melakukan gerakan. Articulatio genus (sendi lutut) adalah sendi yang terbesar dan paling rumit di seluruh tubuh. Pada dasarnya sendi ini terdiri atas dua buah sendi condylaris antara condylus femoris medialis dan lateralis dengan condylus

Upload: api-rosela-alfi

Post on 14-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

skenario 3

TRANSCRIPT

Anatomi organ terkait :Persendian adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian dalam. Pada articulatio terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi oleh tulang rawan. Sendi lutut merupakan sendi di extremitas inferior yang menghubungkan tungkai atas (paha/ femur) dengan tungkai bawah (tibia). Fungsi dari sendi ini adalah untuk melakukan gerakan flexi, extensi dan sedikit rotasi pada tugkai bawah. Untuk melakukan fungsi gerak ini diperlukan antara lain: 5 Otot-otot penggerak sendi - kapsul sendi yang berfungsi untuk melindungi bagian tulang yang bersendi supaya jangan lepas bila bergerak Adanya permukaan tulang yang dengan bentuk tertentu yang mengatur luasnya gerakan. Adanya cairan dalam rongga sendi yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang pada permukaan sendi. Ligamentum-ligamentum yang ada di sekitar sendi lutut yang merupakan penghubung kedua buah tulang (femur dan tibia) yang bersendi sehingga sendi menjadi kuat untuk melakukan gerakan.Articulatio genus (sendi lutut) adalah sendi yang terbesar dan paling rumit di seluruh tubuh. Pada dasarnya sendi ini terdiri atas dua buah sendi condylaris antara condylus femoris medialis dan lateralis dengan condylus tibiae yang bersesuaian serta sebuah sendi pelana antara patella dan facies patellaris femoris. Perhatikan bahwa fibula tidak terlibat pada sendi ini.Sendi lutut ini termasuk dalam jenis sendi engsel, yaitu pergerakan dua condylus femoris diatas condylus tibiae. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sendi ini yaitu gerakan flexi, extensi dan sedikit rotatio. Jika terjadi gerakan yang melebihi kapasitas sendi maka akan dapat menimbulkan cedera yang antara lain terjadi robekan pada kapsul dan ligamentum di sekitar sendi. Sendi antara femur dan tibia adalah sebuah sendi sinovial tipe ginglymus (sendi engsel), tetapi mempunyai sedikit kemungkinan gerak rotasi. Sendi antara patella dan femur adalah sendi sinovial jenis pelana. Patella yang merupakan jenis tulang sesamoid terletak pada segmen inferior dari tendo m. quadriceps femoris pada permukaan ateroinferior. Pinggir atas, lateral dan medial merupakan tempat perlekatan berbagai bagian m.quadriceps femoris. Patella dicegah bergeser ke lateral selama kontraksi m. quadriceps femoris oleh serabut-serabut horizontal bawah m. vastul medialis dan oleh besarnya ukuran condylus lateralis femoris.Persarafan Sendi LututPersarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari nervus yang mensarafi otot-otot di sekitar sendi lutut. Sehingga sendi lutut disarafi oleh : N. Femoralis N. Obturatorius N. Peroneus communis N. TibialisSuplai DarahSuplai darah pada sendi lutut berasal dari anastomose pembuluh darah disekitar sendi ini. Sendi lutut menerima darah dari descending genicular arteri femoralis, cabang-cabang genicular arteri popliteal dan cabang descending arteri circumflexia femoralis dan cabang ascending arteri tibialis anterior. Aliran vena pada sendi lutut mengikuti perjalanan arteri untuk kemudian akan memasuki vena femoralis.

Apa saja penyebab nyeri sendi :1. Mekanisme imunitasPenderita nyeri sendi mempunyai auto anti body di dalam serumnya yang di kenal sebagai faktor rematoid anti bodynya adalah suatu faktor antigama globulin (IgM) yang bereaksi terhadap perubahan IgG titer yang lebih besar 1:100, Biasanaya di kaitkan dengan vaskulitis dan prognosis yang buruk. 2. Faktor metabolikFaktor metabolik dalam tubuh erat hubungannya dengan proses autoimun. 3. Faktor genetik dan faktor pemicu lingkunganPenyakit nyeri sendi terdapat kaitannya dengan pertanda genetik. Juga dengan masalah lingkungan, Persoalan perumahan dan penataan yang buruk dan lembab juga memicu pennyebab nyeri sendi.

4. Faktor usiaDegenerasi dari organ tubuh menyebabkan usia lanjut rentan terhadap penyakit baik yang bersifat akut maupun kronik.

Apa hubungan RPK dengan RPS :Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat (over production), penurunan pengeluaran asam urat urin ( under excretion) atau gabungan keduanya. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya hiperurisemia. Gout timbul sebagai akibat dari suatu interaksi antara faktor risiko yang tak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko yang tak dapat diubah seperti: riwayat penyakit keluarga, genetik, usia dan jenis kelamin. Pada usia dewasa pertengahan yaitu sekitar 40 tahun kejadian hiperurisemia biasanya ditemukan pada laki-laki, sedangkan pada wanita biasanya terjadi setelah mengalami menopause. Faktor usia tersebut yang juga berpengaruh pada penurunan fungsi ginjal terutama pada pria. Faktor risiko yang dapat diubah dan berpengaruh terhadap kejadian hiperurisemia adalah obesitas, asupan makanan dan alkohol, konsumsi obat, gangguan ginjal dan hipertensi. Penyakit gout sendiri lebih sering menyerang penderita yang mengalami kelebihan berat badan lebih dari 30% dari berat ideal. Seseorang dengan berat badan lebih berkaitan dengan kenaikan kadar asam urat dan menurunnya ekskresi asam urat melalui ginjal. Hal tersebut disebabkan karena adanya gangguan proses reabsorpsi asam urat pada ginjal.

LO :Penatalaksanaan Osteoartritis :1. Non-farmakologisa. Modifikasi pola hidupb. Edukasic. Istirahat teratur yang bertujuan mengurangi penggunaan beban pada sendid. Modifikasi aktivitase. Menurunkan berat badan f. Rehabilitasi medik/ fisioterapi Latihan statis dan memperkuat otot-otot Fisioterapi, yang berguna untuk mengurangi nyeri, menguatkan otot, dan menambah luas pergerakan sendig. Penggunaan alat bantu2. Sistemika. Analgetik Non narkotik: parasetamol Opioid (kodein, tramadol) b. Antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) Oral Injeksi Suppositoria c. ChondroprotectiveYang dimaksud dengan chondoprotectie agent adalah obat-obatan yang dapat menjaga dan merangsang perbaikan (repair) tulang rawan sendi pada pasien OA. Sampai saat ini yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah: tetrasiklin, asam hialuronat, kondrotin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin-C, superoxide desmutase dan sebagainya.a) Tetrasiklin dan derivatnya mempunyai efek menghambat kerja enzime MMP. Salah satu contohnya doxycycline. Sayangnya obat ini baru dipakai oleh hewan belum dipakai pada manusia.b) Glikosaminoglikan, dapat menghambat sejumlah enzim yang berperan dalam degradasi tulang rawan, antara lain: hialuronidase, protease, elastase dan cathepsin B1 in vitro dan juga merangsang sintesis proteoglikan dan asam hialuronat pada kultur tulang rawan sendi. Pada penelitian Rejholec tahun 1987c) pemakaian GAG selama 5 tahun dapat memberikan perbaikan dalam rasa sakit pada lutut, naik tangga, kehilangan jam kerja (mangkir), yang secara statistik bermakna.d) Kondroitin sulfat, merupakan komponen penting pada jaringan kelompok vertebra, dan terutama terdapat pada matriks ekstraseluler sekeliling sel. Menurut penelitian Ronca dkk (1998), efektivitas kondroitin sulfat pada pasien OA mungkin melalui 3 mekanisme utama, yaitu : 1. Anti inflamasi 2. Efek metabolik terhadap sintesis hialuronat dan proteoglikan. 3. Anti degeneratif melalui hambatan enzim proteolitik dan menghambat oksigen reaktif.e) Vitamin C, dalam penelitian ternyata dapat menghambat aktivitas enzim lisozim dan bermanfaat dalam terapi OAf) Superoxide Dismutase, dapat diumpai pada setiap sel mamalia dam mempunyai kemampuan untuk menghilangkan superoxide dan hydroxyl radicals. Secara in vitro, radikal superoxide mampu merusak asam hialuronat, kolagen dan proteoglikan sedang hydrogen peroxyde dapat merusak kondroitin secara langsung. Dalam percobaan klinis dilaporkan bahwa pemberian superoxide dismutase dapat mengurangi keluhan-keluhan pada pasien OA.3. Topikala. Krim rubefacients dan capsaicin. Beberapa sediaan telah tersedia di Indonesia dengan cara kerja pada umumnya bersifat counter irritant.b. Krim NSAIDs Selain zat berkhasiat yang terkandung didalamnya, perlu diperhatikan campuran yang dipergunakan untuk penetrasi kulit. Salah satu yang dapat digunakan adalah gel piroxicam, dan sodium diclofenac. 4. Injeksi intra-artikulara. Steroid: ( triamsinolone hexacetonide dan methyl prednisolone ) Hanya diberikan jika ada satu atau dua sendi yang mengalami nyeri dan inflamasi yang kurang responsif terhadap pemberian NSAIDs, tak dapat mentolerir NSAIDs atau ada komorbiditas yang merupakan kontra indikasi terhadap pemberian NSAIDs. Teknik penyuntikan harus aseptik, tepat dan benar untuk menghindari penyulit yang timbul. Sebagian besar literatur tidak menganjurkan dilakukanpenyuntikan lebih dari sekali dalam kurun 3 bulan atau setahun 3 kali terutama untuk sendi besar penyangga tubuh. Dosis untuk sendi besar seperti lutut 40-50 mg/injeksi, sedangkan untuk sendi-sendi kecil biasanya digunakan dosis 10 mg. b. Hyaluronan: high molecular weight dan low molecular weight Di Indonesia terdapat 3 sediaan injeksi Hyaluronan. Penyuntikan intra artikular biasanya untuk sendi lutut (paling sering), sendi bahu dan koksa. Diberikan berturut-turut 5 sampai 6 kali dengan interval satu minggu masing-masing 2 sampai 2,5 ml Hyaluronan. Teknik penyuntikan harus aseptik, tepat dan benar. Kalau tidak dapat timbul berbagai penyulit seperti artritis septik, nekrosis jaringan dan abses steril. Perlu diperhatikan faktor alergi terhadap unsur/bahan dasar hyaluronan misalnya harus dicari riwayat alergi terhadap telur. Ada 3 sediaan di Indonesia diantaranya adalah Hyalgan, dan Osflex.5. Terapi bedah a. Realignment osteotomiPermukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan merubah sudut dari weightbearing. Tujuan : Membuat karilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh. Dapat pula dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair.b. ArthroplastyPermukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi yang baru ditanam. Permukaan penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high-density polyethylene.

Prognosis osteoartritis :Prognosis dubia ad bonamJika dilakukan penatalaksanaan yang tepat dan akurat sehingga dapat mencegah progresifitas menuju kronis yang dapat menimbulkan komplikasi.

Tjokroprawiro, Askandar, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya: Airlangga University Press.Kasmir, Yoga. 2009. Penatalaksanaan Osteoartritis Sub-bagian Reumatologi. Jakarta:Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI / RSUPN Cipto Mangunkusumo.Kurt JI, Eugene B, Jean DW, Joseph BM, Anthony SF, Dennis LK. 2000. Harrisons principles of internal medicine 13rd edition. Singapore: McGraw Hill