skenario gayus ke bali untuk hilangkan bukti - ftp.unpad.ac.id fileskenario gayus ke bali untuk...

1

Click here to load reader

Upload: duonglien

Post on 28-Apr-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario Gayus ke Bali untuk Hilangkan Bukti - ftp.unpad.ac.id fileSkenario Gayus ke Bali untuk Hilangkan Bukti F AKTA bahwa Gayus Tambunan, terdakwa kasus mafi a pajak, ke-luar rumah

2 | Politik & HAM SABTU, 20 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

internasional yang sedang berlangsung di Pulau Dewata itu. Dia menginap selama dua malam di Hotel Westin, Nusa Dua. Di saat bersamaan, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang bia sa disapa Ical juga ber-ada di Bali menonton turnamen tenis tersebut.

Menurut Martin, jaksa harus lebih teliti dan cermat mena-ngani perkara Gayus karena bukan mustahil perkara Gayus telah masuk angin dan si-dang yang digelar pun hanya sinetron yang sudah diskena-riokan.

“Bukan mustahil pula ada mafi a bekerja di belakang Gayus untuk menghilangkan barang bukti dan menyusun skenario persidangan. Ini yang harus di cermati para jaksa,” tambah Martin.

Di tempat terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) DPR Setya Novanto menyatakan heran karena Gayus yang meng-aku tidak mempunyai hobi tenis

Jangan Perlihatkan KemiskinanSAYA sependapat, jangan terlalu memperlihatkan kemiskinan di Indonesia, antre berdesak-desakan yang jumlah orangnya men-capai ribuan.

Yusuf Niyoe Absa

Salah CaraDALAM tuntunan Islam, memang seharusnya diantarkan ke rumah orang-orang yang berhak, bukan disuruh antre. Sama halnya dengan zakat, bukan dipanggil untuk kumpul lalu bere-but seperti sekarang. Zakat itu dijemput dari orang yang wajib zakat (bukan ditunggu) lalu diantar ke rumah orang-orang yang berhak menerimanya.

Abee Izzat Asmon

Harusnya BerkahJANGAN sampai yang seharusnya menjadi berkah malah berubah menjadi musibah.

Begawan Prabu

Semuanya TulusSAYA pernah menjadi ketua panitia pembagian sembako bagi 2.000 orang di Aceh Pidie pada 1998. Mudah-mudahan tidak seperti yang terjadi belakangan ini. Mengapa? Karena ada ke-sungguhan dalam proses tersebut, tidak ada maksud mencari muka, tidak ada beban dan saya sesuaikan dengan kondisi yang diinginkan oleh masyarakat tersebut.

Bas Rudi Saragi

PANITIA penyelenggara hewan kurban diharapkan memper baiki manajemen distribusi me reka untuk menghindari ke kisruhan yang selalu terjadi setiap ta-hun. Panitia sebaiknya menda-tangi para mustahik se cara lang sung di kantong-kantong kemiskinan.

Misalnya pembagian di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (18/11) lalu, yang diwarnai kericuhan mes ki panitia sudah berusaha mengatur sebaik mungkin. Sa-lah satu penyebabnya adalah membeludaknya warga yang mengantre.

Sejumlah pendapat masuk ke Mediaindonesia.com, Facebook Harian Umum Media Indonesia, dan [email protected]. Berikut petikannya.

MI/GINO F HADI

Aryo Bhawono

Jaksa Agung diminta evaluasi jalannya persidangan perkara mafia pajak Gayus Tambunan.

Kasihan Orang Miskin

MI/SUSANTO

DUGAAN MODUS GAYUS: Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas (kanan), didampingi peneliti ICW Donal Fariz, memberikan keterangan pers terkait dugaan modus Gayus Tambunan yang memanipulasi pajak dengan bermain kurs rupiah pada 2002-2005.

PENGANTAR

Itu Peran RT/RWTERKADANG sangat memprihatinkan perilaku masyarakat di Indonesia. Dari zakat sampai pembagian daging kurban, ratusan bahkan ribuan orang berjubel untuk dapatkan jatah. Seharusnya peran RT/RW digalakkan dalam mendata orang miskin dan la-yak dapat. Baru didistribusikan ke desa/kelurahan tanpa harus antre di masjid.

Beluri Broer

Tidak Mau RepotPANITIA selalu saja mencari kemudahan, tidak mau sedikit repot mendata lokasi/kantong-kantong penduduk miskin agar membagikan langsung ke rumah penduduk. Mudah-mudahan cara yang sekarang dilakukan bukan karena senang melihat penderitaan dalam berebut dan tidak ikhlas karena mau ditonton orang banyak. Disiarkan media massa lagi.

Haris Hunt II

Didata DuluLEBIH baik didata setiap daerah dan hewan kurbannya dipotong di masjid daerah masing-masing. Ini supaya tak terjadi penum-pukan pada satu titik.

Putra Ahmadsyah Nasution

Pemerintah Turun TanganBETUL itu. Kalau perlu, pemerintah yang turun membagikan, presiden, menteri, dan lain-lain.

Francois Geny Ritonga

tiba-tiba keluar rutan dan selama dua malam berada di Bali justru di saat Ical juga di Bali. “Ini skenario yang luar biasa cerdas. Polisi harus membuka semua ini sehingga menjadi terang ben-derang bagi publik,” katanya.

Pemisahan kasus

Saat dihubungi terpisah, anggota Satgas Pemberan tasan Mafia Hukum Mas Achmad Santosa menyatakan kepo lisian harus menuntaskan kasus Ga-yus Tambunan.

Ia mencatat setidaknya terda-pat empat kasus yang menjerat Gayus, yakni mafia hukum terkait vonis Pengadilan Ne-ge ri Tangerang atas pajak, pe nerimaan suap oleh wajib pa jak, pemberian suap, dan kepergian ke Bali semasa dalam tah anan. “Split ka sus ini dapat menuntaskan kasus dari awal hingga akhir sehingga siapa pun yang terlibat akan terung-kap,” ujarnya, kemarin.

Salah satu bukti kejahatan Ga yus di sektor pajak ialah uang. Ia sudah menyuap polisi, jaksa, hakim, dan pengacara. Masing-masing mendapatkan Rp5 miliar. Itulah fakta yang diungkapkan Mas Achmad Santosa saat ber-saksi untuk Haposan Hutaga-lung di Pengadilan Negeri Jakar-ta Selatan, Jumat (12/11).

Mas Achmad Santosa men-jelaskan, Gayus memiliki total uang Rp100 miliar dari jasanya menangani pajak perusahaan-perusahaan besar seperti Grup Bakrie. (*/P-3)

[email protected]

Skenario Gayus ke Bali untuk

Hilangkan Bukti

FAKTA bahwa Gayus Tambunan, terdakwa kasus mafi a pajak, ke-luar rumah tahanan (ru-

tan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sebanyak 68 kali sejak ditahan menimbulkan banyak dugaan sekaligus kecurigaan.

Salah satu hal yang dicurigai adalah keberadaan Gayus di luar rutan untuk menghilang-kan barang bukti serta menyu-sun skenario saksi dan persi-dangan kasus mafi a pajak yang melilit dirinya serta menyeret sejumlah nama lainnya.

“Kita tidak bisa mengerti seorang Gayus Tambunan bisa sampai 68 kali keluar rutan. Pasti ada yang melindungi. Tidak mungkin itu hanya izin kepala rutan,” kata anggota Komisi III DPR Martin Hutaba-rat di Jakarta kemarin.

Karena itu, Martin meminta Jaksa Agung agar memerintah-kan jaksa yang menangani per kara Gayus untuk mengeva-luasi persidangan perkara man-tan karyawan Ditjen Pajak Go longan III A itu.

Gayus terakhir kali keluar rutan Brimob pada Rabu (3/11) dan berangkat ke Bali pada Ka mis (4/11). Dia diketahui me nonton pertandingan tenis

Mulai dari fasilitas kantor, penyediaan staf dan peralatan bila dibutuhkan, hingga akomodasi untuk melakukan investigasi ke daerah. MK juga memberikan honorarium layaknya pegawai, yang besarannya sesuai standar umum operasional.

Dana tak terbatas memang disiapkan MK untuk kerja tim. “Kita akan penuhi berapa pun yang tim investigasi minta,” tandas Ketua MK Mahfud MD dalam sebuah kesempatan.

Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gaffar yang ditemui kemarin lebih memilih tutup mulut soal besaran dana yang disiapkan buat tim. “Ini sistemnya reimburse karena mungkin mereka perlu melakukan investigasi ke daerah. Kan tidak harus memberi tahu MK dulu. Maka itu kita

terang Firman, petugas keamanan MK yang berjaga di lantai tersebut.

Di dua pertemuan awal, Bambang Harymurti selalu berhalangan hadir karena masih berada di Australia. Sementara dalam pertemuan terakhir pada Selasa (16/11), giliran Saldi Isra yang berhalangan hadir. Padahal, keempat anggota lainnya, yaitu Adnan Buyung Nasution, Refl y Harun, Bambang Widjojanto, dan Bambang Harymurti telah berkumpul.

Tidak banyaknya aktivitas tim itu bertolak belakang dengan batas waktu yang tersedia bagi tim. Saat ini, tim hanya punya waktu sampai 8 Desember 2010.

MK sendiri memberi dukungan penuh atas upaya tim itu dengan memberi beragam fasilitas kerja.

Banyak Fasilitas, Kinerja Misterius

PINTU salah satu ruangan di lantai 11 Gedung Mahkamah

Konstitusi (MK) itu dalam beberapa hari terakhir selalu tertutup rapat. Padahal, pintu ruangan yang ada di kanan kirinya terbuka lebar. Di situlah tim investigasi dugaan kasus suap dalam perkara pilkada di MK yang diketuai Refl y Harun berkantor.

Sejak dibentuk pada 28 Oktober lalu, tim investigasi baru menggunakan ruangan tersebut sebanyak tiga atau empat kali. Setelah keanggotaan tim terbentuk pada 8 November, Refl y belum pernah sekali pun memimpin rapat yang diikuti secara lengkap oleh anggotanya. Selalu saja ada anggota tim yang tidak hadir di rapat.

“Biasanya mereka datang sore, tapi tidak tiap hari,”

belum tahu berapa biaya yang akan MK keluarkan untuk investigasi ini. Nanti saja, setelah tim selesai melaksanakan tugasnya,” jelasnya.

Namun yang pasti, tak banyak aktivitas yang terlihat dari tim investigasi yang telah diberi banyak fasilitas oleh MK itu. Bahkan saat ditemui seusai rapat pada Selasa (16/11) lalu, setiap anggota tim enggan menanggapi pertanyaan wartawan. Mereka justru saling lempar tanggung jawab untuk memberi informasi.

“Tanya BW (Bambang Widjojanto) sajalah,” ucap Adnan Buyung Nasution, anggota tim investigasi yang paling senior, seusai rapat. Saat menghampiri Bambang, jawaban senada pun terlontar. Jadi, ada kerjanya nggak sih? (Maria Sindy Jeanindya/P-2)

“Bukan mustahil pula ada mafia bekerja di belakang Gayus untuk menghilangkan barang bukti dan menyusun skenario persidangan.” Martin HutabaratAnggota Komisi III DPR

MI/M IRFAN

DIBERI ANGGARAN: Ketua tim investigasi dugaan suap hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Refly Harun (kiri) bersama juru bicara Saldi Isra keluar ruangan seusai rapat di Jakarta, Senin (8/11). Ketua MK Mahfud MD menyatakan dirinya siap memberikan berapa pun jumlah anggaran yang diajukan tim investigasi.

Agustus 2010.Sebelumnya, Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia (HAM) Patrialis Akbar mengatakan grasi terhadap Syaukani karena alasan kemanusiaan. “Syaukani itu sudah kayak mayat, sudah tidak bisa bergerak. Matanya sudah tidak bisa melihat dan badannya sudah kaku,” kata Patrialis pada 19 Agustus.

Pada 18 November, Syaukani ber tolak menuju Singapura un tuk berobat di Rumah Sakit Mount Elizabeth. Salah satu tim dokter pribadi Syaukani, Dr Christofel Korah Tooy, mengakui kondisi kesehatan Syaukani HR

grasi, lanjutnya, pemerintah ter kesan melindungi ko ruptor.

Syaukani divonis 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Desem-ber 2007. Ia terbukti bersalah atas empat kasus korupsi yang me rugikan negara Rp120 mi-liar. Pada Juli 2008, Mahkamah Agung memperberat hukuman Syaukani menjadi enam tahun penjara.

Syaukani langsung bebas da ri bui sejak Rabu (18/8) sete-lah hukumannya dikurangi men jadi tiga tahun lewat grasi sesuai dalam Keppres Nomor 7/G Tahun 2010, tertanggal 15

Grasi Syaukani Diminta DibatalkanPRESIDEN Susilo Bambang Yu dhoyono didesak untuk mem batalkan pemberian grasi terhadap mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Ti-mur, Syaukani HR.

“Tidak ada larangan bagi Presiden untuk membatalkan grasi. Keluarkan saja keputus-an presiden (keppres) yang mem batalkan grasi terhadap Syaukani,” tegas Wakil Koordi-nator Indonesia Corruption Wacth (ICW) Emerson Yuntho di Jakarta, kemarin.

Selama Presiden Yudhoyono tidak mengeluarkan keppres yang membatalkan pemberian

secara umum sudah membaik. “Namun, penglihatannya

be lum maksimal. Beliau sudah bisa duduk setengah jam. Se-cara umum kondisinya agak membaik bahkan semakin gemuk,” katanya.

Patrialis berkukuh alasan pem-berian grasi sudah tepat. Meski-pun, dia sudah tidak mengisti-lahkan Syaukani seperti mayat. “Tapi jelas tidak bisa jalan, pasti digotong,” tegasnya.

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai grasi tidak bisa ditarik lagi. “Lebih baik ha-ti-hati sebelum memberi grasi,” pungkasnya. (ST/MJ/P-1)

INTERUPSISelengkapnya di mediaindonesia.com

Berburu DagingSEHARUSNYA begitu. Ada tuh yang berburu daging korban ke mana-mana terus dijual lagi ke tukang sate atau yang lain. Lebih baik langsung didistribusikan ke kantong kemiskinan.

Islahul Fitri