skenario gawat darurat

3
TOLONG DOKTER...ANAKKU KEJANG” Benu, seorang Anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa oleh ibunya yang tampak panik sambil berteriak minta tolong ke Dokter Jaga di UGD RSUD Kota Batam karena mengalami kejang sebanyak dua kali masing-masing selama lima menit saat di rumah. Benu juga mengalami demam dan batuk pilek sejak tiga hari ini.Di UGD, Benu langsung diperiksa oleh Dokter. Dari hasil anamnesa dokter, setahun yang lalu Benu juga pernah mengalami kejang. Pada pemeriksaan fisik didapat suhu tubuh 39 °C, tidak dijumpai kaku kuduk dan refleks patologis.Dokter segera memberikan terapi oksigen kepada Benu dan di beri Antikonvulsi kepada Benu. Setelah diberikan antikonvulsan 10 menit kemudian Benu tidak kejang lagi namun Dokter menyarankan kepada Orang tua Benu agar Benu di rawat inap agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bagaimana Anda menjelaskan keadaan Benu dan penatalaksanaan kondisi Benu secara komprehensif. KAKEKKU ..AKAN DIOPERASI” Tuan Junaidi, berusia 67 tahun , dibawa ke UGD oleh keluarga karena mengeluh nyeri pada seluruh perutnya. Keluhan ini dirasakan sejak tadi malam. Tuan Junaidi tiga hari sebelumnya demam dan muntah-muntah. Awalnya Tuan Juanidi mengeluh nyeri perut kanan bahwa sejak 3 hari yang lalu namun Tuan Junaidi hanya minum obat sendiri dan tidak berobat ke dokter. Tuan Junaidi juga menderita penyakit asma sejak muda . Dokter UGD segera melakukan pemeriksaan pada Tuan Junaidi. Dari pemeriksaan didapatkan keadaan umum sakit berat, nadi 110 kali permenit, teratur, tekanan darah 90/60 mmHg, nafas 28 kali permenit, berat badan 45 kg. Pada pemeriksaan abdomen terlihat membuncit, bising usus negatif, nyeri tekan dan nyeri lepas pada seluruh abdomen, hepar dan lien sukar dinilai. Produksi urin tercatat 15 ml perjam. Dari laboratorium didapatkan Hb : 12 gr%, lekosit 12000/mm3, trombosit 200.000/mm3, ureum 80 mg%, kreatinin 1,1 mg%, SGOT 25U/l, SGPT 40U/l, kalium 2,6 mEq/l, Na 136 mEq/l dan dilakukan juga pemeriksaan penunjang lainnya seperti rontgen dan pemeriksaan EKG. Dokter menyimpulkan bahwa Tuan Juanidi perlu segera dilakukan tindakan rehidrasi serta laparotomi emergency karena

Upload: frianto-ismail

Post on 20-Oct-2015

175 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

rw

TRANSCRIPT

Page 1: skenario gawat darurat

TOLONG  DOKTER...ANAKKU KEJANG”Benu, seorang Anak laki-laki berusia 3 tahun  dibawa oleh ibunya yang tampak panik sambil berteriak minta tolong  ke Dokter Jaga di UGD RSUD Kota Batam karena mengalami kejang sebanyak dua kali masing-masing selama lima menit saat di rumah. Benu juga mengalami demam dan batuk pilek sejak tiga hari ini.Di UGD, Benu langsung diperiksa oleh Dokter.  Dari hasil anamnesa dokter, setahun yang lalu Benu juga pernah mengalami kejang. Pada pemeriksaan fisik didapat suhu tubuh 39 °C, tidak dijumpai kaku kuduk dan refleks patologis.Dokter segera memberikan terapi oksigen kepada Benu dan di beri Antikonvulsi kepada Benu. Setelah diberikan antikonvulsan 10 menit kemudian Benu tidak kejang lagi namun Dokter menyarankan kepada Orang tua Benu agar Benu di rawat inap agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Bagaimana Anda menjelaskan keadaan Benu dan penatalaksanaan kondisi Benu secara komprehensif. 

KAKEKKU ..AKAN DIOPERASI”            Tuan Junaidi, berusia 67 tahun , dibawa ke UGD oleh keluarga karena mengeluh nyeri pada seluruh perutnya. Keluhan ini dirasakan sejak tadi malam. Tuan Junaidi  tiga hari sebelumnya demam dan muntah-muntah. Awalnya Tuan Juanidi mengeluh nyeri perut kanan bahwa sejak 3 hari  yang lalu namun Tuan Junaidi hanya minum obat sendiri dan tidak berobat ke dokter. Tuan Junaidi juga menderita penyakit asma sejak muda . Dokter UGD segera melakukan pemeriksaan pada Tuan Junaidi. Dari pemeriksaan didapatkan keadaan umum sakit berat, nadi 110 kali permenit, teratur, tekanan darah 90/60 mmHg, nafas 28 kali permenit, berat badan 45 kg. Pada pemeriksaan abdomen terlihat membuncit, bising usus negatif, nyeri tekan dan nyeri lepas pada seluruh abdomen, hepar dan lien sukar dinilai.            Produksi urin tercatat 15 ml perjam. Dari laboratorium didapatkan Hb : 12 gr%, lekosit 12000/mm3, trombosit 200.000/mm3, ureum 80 mg%, kreatinin 1,1 mg%, SGOT 25U/l, SGPT 40U/l, kalium 2,6 mEq/l, Na 136 mEq/l dan dilakukan juga pemeriksaan penunjang lainnya seperti rontgen dan pemeriksaan EKG.            Dokter menyimpulkan bahwa Tuan Juanidi perlu segera  dilakukan tindakan rehidrasi serta laparotomi emergency karena diduga Tuan Junaidi mengalami peritonitis pada abdomennya diduga akibat perforasi dari apendix Tuan Juanidi.            Keluarga yang mengantar sangat cemas karena mengingat usia dan penyakit asma yang diderita dan tindakan operasi tersebut merupakan operasi besar. Dokter menerangkan bahwa Tuan Junaidi  termasuk dalam kategori ASA 3, dan operasi harus dilaksanakan dalam anestesi umum dan kombinasi dengan anestesi regional mengingat jenis tindakan yang akan dilakukan. Dokter juga menjelaskan tentang kemungkinan timbulnya komplikasi anestesi pasca operasi seperti sakit kepala. Sewaktu operasi berlangsung, Tn. Junaidi sempat  mengalami cardiac arrest, dokter anestesi segera melakukan resusitasi. Pasca operasi, Tuan Juanidi  dirawat di ICU dengan bantuan ventilator. Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh Tuan Junaidi dan bagaimana anda menjelaskan persiapan operasi dan perawatan pasca operasi yang dialami oleh Tuan Junaidi ?

Page 2: skenario gawat darurat

PERAMPOKAN BERDARAH” 

            Tn. Toni, seorang laki-laki berusia 25 tahun, seorang penjaga toko mini market datang diantar oleh teman sekerjanya  ke IGD RSUD Kota Batam setelah menjadi korban perampokan dtitokonya 15 menit yang lalu dengan luka robek di bagian perut dari ulu hati hingga perut bagian kanan atas, dengan usus dan lambung terburai keluar. Pasien datang dalam keadaan tidak sadarkan diri diantar oleh keluarganya. Terdapat perdarahan dari luka tersebut yang keluar terus-menerus.            Dari pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran pasien menurun, TD 90/50 mmHg, RR 40x/menit ; tidak dalam ; teratur, N 115 x/menit ; kuat ; teratur, dan T 36,7 °C, akral teraba agak dingin, dari pemeriksaan tersebut menandakan pasien dalam keadaan syok.sedangkan hasil pemeriksaan  Hb 6 gr/dl, Berat Badan pasien 60 Kg.  Sedangkan status lokalis abdomen didapatkan luka robek sepanjang 15 cm dari regio epigastrika hingga hipogastrika dekstra, dengan usus dan lambung terburai keluar, dan perdarahan yang terus-menerus.            Pasien segera mendapatkan penanganan awal intensif terutama untuk mengatasi keadaan syok pasien dan segera dilakukan operasi berupa Laparatomi Eksplorasi Cito. Dan dari pembedahan laparotomi tersebut didapatkan adanya luka robek pada liver yang mengeluarkan darah terus-menerus. Setelah dilakukan laparotomi pasien dirawat di Intensif Care Unit (ICU) agar pasien lebih termonitor keadaan umum dan tanda-tanda vitalnya.Bagaimana anda menjelaskan keadaan yang dialami oleh pasien dan bagaimana penanganannya secara cepat, tepat dan sistematis ?

TABUNG GAS MELEDAK  “Tuan Gasu, laki-laki beruusia 21 tahun datang ke IGD RSUD Kota Batam  tanpa surat pengantar dengan keluhan luka bakar karena terkena ledakan gas 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien belum pernah dibawa ke Puskesmas/mantri/dokter sebelumnya tetapi sudah diobati di rumah dengan dibalut daun-daun tradisional. Pasien mengeluh sakit dan panas pada daerah yang terkena luka bakar. Bagian tubuh yang terkena ledakan gas tampak melepuh berwarna merah kehitaman dengan beberapa bagian kulit ada yang masih basah disertai pus dan darah, dan ada yang sudah berupa krusta. Saat datang ke IGD pasien tidak demam, tidak pusing, tidak mual, tidak muntah, BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit serius sebelumnya dan tidak ada riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit saat ini.Keluarga pasien juga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit serius dan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit dengan gejala serupa dengan pasien.Pada pemeriksaan fisik didapatkan: tekanan darah: tidak dapat diukur karena luka bakar terdapat di seluruh tangan kanan dan kiri; HR: 104 x/menit(kuat, regular); suhu: 37,5oC; dan RR: 24 x/menit. Status lokalis regio ekstrimitas superior, ekstrimitas inferior, dada, perut, punggung, wajah, dan leher: terdapat luka bakar berwarna merah kehitaman dengan krusta (+), darah (+), pus (+). Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan angka leukosit.Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh Tuan Gasa, hingga penatalaksanaannya secara komprehensif.