skenario drama musikal

19
skenario drama musikal: siti nurbaya Saya memiliki seorang murid. Namanya Reyhan Ali. Ia bersekolah di SMPN 236. Saat ini ia duduk di kelas 9 SMP. Ia murid yang rajin dan aktif. Pada suatu waktu, ia bertanya kepada saya tentang teknik membaca cepat. Pasalnya, esoknya ia mau ulangan. Saya tidak bisa mengajarkan materi tersebut secara instan. Saya hanya sekadar mengulas saja. Besoknya, ia memberitahukan kepada saya bahwa ia mendapat nilai sempurna. Reyhan memang hebat. Lebih hebat lagi, ia dan kawan-kawannya telah membuat sebuah naskah skenario yang akan dipentaskan di sekolahnya. Ia mengirimi saya email yang berisi naskah skenario tersebut. Setelah saya baca sampul depannya, ah tidak ada yang menarik. Begitu kesan pertama saya. Mengapa? Karena tema dramanya adalah Siti Nurbaya. Itu tema zadul (zaman dahulu). Naskah itu tentu tidak menarik. Meskipun begitu, saya tetap membacanya kalimat demi kalimat. Mmhhhh, ternyata, ada sesuatu yang menarik pada naskah skenario tersebut. Sesuatu itu adalah adanya unsur musikal pada drama tersebut. Dalam naskahnya terdapat kalimat- kalimat yang huruf-hurufnya ditebalkan. Rupanya di situlah lirik musiknya. Dan rupanya, inilah salah satu dari sekian banyak kelebihan skenario ini. Oleh karena itu, saya masukkan naskah skenario ini ke dalam blog saya setelah saya meminta izin dari Reyhan secara langsung. Reyhan pun dengan senang hati mengizinkannya. Berikut ini adalah naskah skenario drama musikal Siti Nurbaya yang saya kutip apa adanya dari bentuk aslinya tanpa perubahan apa pun. Selamat membaca. Narator : Para pengamat yang budiman kami dari kelompok 1 yang beranggotakan 8 orang akan membawakan drama yang berjudul Siti Nurbaya dengan para pelaku : - Suci : Siti Nurbaya - Ridwan : Syamsul Bahri - Reyhan : Datuk Maringgih - Afdhie : Baginda Sulaiman - Prada : Sutan Mahmud - Olgha : Ibu Mahmud - Intan : Ibu Sulaiman - Susan : Istri Tua

Upload: chylvhi-bobotoh-geuliz

Post on 29-Jun-2015

1.022 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: skenario drama musikal

skenario drama musikal: siti nurbayaSaya memiliki seorang murid. Namanya Reyhan Ali. Ia bersekolah di SMPN 236. Saat ini ia duduk di kelas 9 SMP. Ia murid yang rajin dan aktif. Pada suatu waktu, ia bertanya kepada saya tentang teknik membaca cepat. Pasalnya, esoknya ia mau ulangan. Saya tidak bisa mengajarkan materi tersebut secara instan. Saya hanya sekadar mengulas saja. Besoknya, ia memberitahukan kepada saya bahwa ia mendapat nilai sempurna. Reyhan memang hebat.

Lebih hebat lagi, ia dan kawan-kawannya telah membuat sebuah naskah skenario yang akan dipentaskan di sekolahnya. Ia mengirimi saya email yang berisi naskah skenario tersebut. Setelah saya baca sampul depannya, ah tidak ada yang menarik. Begitu kesan pertama saya. Mengapa? Karena tema dramanya adalah Siti Nurbaya. Itu tema zadul (zaman dahulu). Naskah itu tentu tidak menarik. Meskipun begitu, saya tetap membacanya kalimat demi kalimat.

Mmhhhh, ternyata, ada sesuatu yang menarik pada naskah skenario tersebut. Sesuatu itu adalah adanya unsur musikal pada drama tersebut. Dalam naskahnya terdapat kalimat-kalimat yang huruf-hurufnya ditebalkan. Rupanya di situlah lirik musiknya. Dan rupanya, inilah salah satu dari sekian banyak kelebihan skenario ini. Oleh karena itu, saya masukkan naskah skenario ini ke dalam blog saya setelah saya meminta izin dari Reyhan secara langsung. Reyhan pun dengan senang hati mengizinkannya. Berikut ini adalah naskah skenario drama musikal Siti Nurbaya yang saya kutip apa adanya dari bentuk aslinya tanpa perubahan apa pun.

Selamat membaca.

Narator : Para pengamat yang budiman kami dari kelompok 1 yang beranggotakan 8 orang akan membawakan drama yang berjudul Siti Nurbaya dengan para pelaku :

 

  - Suci             : Siti Nurbaya

  - Ridwan         : Syamsul Bahri

  - Reyhan         : Datuk Maringgih

  - Afdhie         : Baginda Sulaiman

  - Prada           : Sutan Mahmud

  - Olgha           : Ibu Mahmud

  - Intan            : Ibu Sulaiman

  - Susan           : Istri Tua

 

            Inilah kisah cerita anak manusia di kota Padang, Sumatra Barat, terjalinnya kisah cinta antara Sit Nurbaya dengan Syamsul Bahri yang berujung…

            Bagaimanakah kisah cerita Siti Nurbaya ini ??

            Inilah dia… Selamat Menyaksikan…

Page 2: skenario drama musikal

Narator            : Legenda cerita rakyat yang mengisahkan tentang jalinan kasih yang tak sampai antara sepasang insan yang berujung pada kawin paksa. Sang pria bernama Syamsul Bahri, selain berwajah tampan juga berasal dari keturunan orang terpandang. Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Si gadis bernama Siti Nurbaya, berparas jelita, berambut panjang bak mayang terurai serta santun budinya anak dari Baginda Sulaiman. Jalinan cinta Siti dan Syamsul sangat direstui oleh kedua orang tuanya yang masih punya hubungan kekerabatan. Sutan Mahmud ayah Syamsul Bahri adalah Mamak Siti Nurbaya.

Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah calon Dokter di pulau Jawa untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

 

Di Taman – Sore Hari

Siti Nurbaya     : Kemana ya uda syamsul, kita kan sudah membuat janji di sini.. ( sambil menengong kanan kiri )

Syamsul            : Adhinda ku Siti Nurbaya…

Siti Nurbaya     : Akhirnya uda datang juga, ada apa uda ingin bertemu dengan ku ?

Syamsul            : Kamu tau kan ? Setelah aku selesai sekolah di sini, aku akan pergi ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah ku ?

Siti Nurbaya     : Tentu saja aku tau, aku sangat sedih mendengar itu uda, tapi demi kebaikan mu aku akan bertahan untuk menunggu kembali nya dirimu…

Syamsul            : Aku hanya pergi tuk Sementara, bukan tuk meninggalkan mu selamanya. Aku pasti kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal, aku pasti kembali… ( pasto )

Siti Nurbaya     : Alangkah senang hatiku, bila ku dekat denganmu, alangkah senang hatiku, sayangku hanya untukmu… ( andi rif )

Syamsul            : Dhinda, 1 minggu lagi aku akan mendapatkan Rapot ku, dan kemungkinan 1 minggu kedepannya aku akan berangkat ke Jakarta jika nilai ku memuaskan…

Siti Nurbaya     : Santai aja uda, aku pasti nungguin kamu kok, 2 minggu lagikan ? sip sip…

Syamsul            : Terimakasih ya Dhinda atas pengertian mu…

Siti Nurbaya     : ( Mengangguk )

Narator            : Meninggalkan Lokasi…

Narator            : 1 Minggu kemudian di rumah Siti Nurbaya, hanya kesedihan yang dia rasakan karena pujaan hati nya akan meninggalkan dirinya dalam jangka waktu yang cukup panjang…

Page 3: skenario drama musikal

Siti Nurbaya     : Kenapa ya ? uda Syamsul harus kuliah di Jakarta ? Kenapa tidak di Padang saja ??

Narator            : Tanpa di sadari Siti Nurbaya, Uda Syamsul mengintip dari jendela…

Syamsul            : Oohh maaf, maafkan diriku, yang telah membuat, hatimu terluka, hanya kau cintaku, ku tak pernah fakir, tuk pergi darimu, walau hanya, sekejap saja… ( rio febrian )

Siti Nurbaya     : Uda… Coba kau pikirkan, coba kau renungkan, apa yang kau inginkan telah aku lakukan, coba kau katakana apa yang kau inginkan… ( kangen band )

Syamsul            : Aku ingin engkau slalu, hadir dan temani aku, di setiap langkah, yang meyakiniku, kau tercipta untukku, sepanjang hidupku… ( Ungu )

Siti Nurbaya     : Aduuh uda Syamsul, Co Cweeet…

Syamsul            : Ah dhinda bisa saja, maaf ya uda ngintip gak bilang bilang sama dhinda…

Siti Nurbaya     : Mana ada ngintip bilang bilang ?

Syamsul            : Hehehe, yaudah Uda pulang dulu ya dhinda, Cee Uu..

Siti Nurbaya     : Cee Uu..

Narator            : Akhirnya, minggu yang tidap di harapkan datang, minggu pembagian rapot…

Di Taman Sore Hari…

Siti Nurbaya     : Hari ini pembagian Rapot uda Syamsul, dan kita sudah berjanji di sini,Huuuffhh… aku deg deg`an banget nih…

Syamsul            : Dhindaaa… ( duduk sebelah Siti )

Siti Nurbaya     : Uda, senang sekali wajah nya, coba coba liat Rapot nya.. ( melihat Rapot ) waaahhh bagus sekali…

Syamsul            : Yo`i Laahhh.. Uda GettoCh !!

Siti Nurbaya     : Berarti, uda jadi pergi ke Jakarta ??

Syamsul            : Jadi donk ahh.. udah gak sabar nih…

Siti Nurbaya     : ( Hanya tersenyum )

 

Page 4: skenario drama musikal

Syamsul            : Dhinda, aku ingin bertanya, sebelum aku pergi, aku penasaran sekali, dari pada nanti aku jadi setan penasaran…

 

Siti Nurbaya     : Waduh ? Apa tuh ?

 

Syamsul            : Why… Do you love me ?? So Sweet… And Tenderly ?? (Rio Febrian )

 

Siti Nurbaya     : Takdir bang !

 

Syamsul            : Wew ??! Jawaban yang tidak di harapkan…

 

Siti Nurbaya     : Hehehe…

 

Syamsul            : Besok pagi aku akan pergi ke Jakarta…

 

Siti Nurbaya     : Cepat sekali uda ?

 

Syamsul            : Biar lebih cepat kembali nya juga, hehehe…

 

Siti Nurbaya     : Besok pagi kita bertemu di Teluk Bayur ya uda, aku ingin mengantarmu…

 

Syamsul            : Oke dhinda… Yuk uda antar pulang…

 

Siti Nurbaya     : Yukk…

 

Page 5: skenario drama musikal

Narator            : Ke`esokan hari nya di Teluk Bayur…

 

Siti Nurbaya     : Aahh masa aku duluan yang sampe, dasar pemalas…

 

Syamsul            : Haloo dhinda…

 

Siti Nurbaya     : Dasar pemalas, dia uang mau pergi aku yang nyampe duluan…

 

Syamsul            : Santai… ( roma irama )

 

Siti Nurbaya     : Bagaimana uda ? Apakah sudah siap semua ?

 

Syamsul            : Udah donkz, tinggal menunggu keberangkatan saja dhinda…

 

Siti Nurbaya     : Memang jam brp berangkat nya ??

 

Syamsul            : Jam 9.15

 

Siti Nurbaya     : ( Melihat Jam ) Sekarang kan jam 9.00, 15menit lagi berarti ya uda ?

 

Syamsul            : Iya dhindaqu sayang…

 

Siti Nurbaya     : Uda, Bawa daku pergi, saat kau kembali, bawa daku pergi, bersamamu… ( Ruth Sahanaya )

 

Page 6: skenario drama musikal

Syamsul            : Siti, jangan menangis, hapus air mata, di wajah cantikmu, Siti kepergian ku takkan lama… ( Jikustik )

 

Siti Nurbaya     : Iya uda sayang, Tak Ada Yang Akan Bisa, Meruntuhkan NiatkuTuk Bertemu Memeluk Dan Menyanding, Meski Surya MembenamkanTubuhku Di Lautan, Kutunggu Sampai Samudra Mengering ( Jikustik )

 

Syamsul            : Sungguh setia nya pujaan hati uda ini..

 

Siti Nurbaya     : ( Tersipu Malu )

 

Syamsul            : Yasudah, uda berangkat dulu ya Dhinda qu tercinta…

 

Siti Nurbaya     : Iyah.. Hati hati ya Uda ku sayang… ( Cium Tangan )

 

( Sama sama melambaikan tangan )

 

Narator            : Tahun berlalu musim berganti..

 

Siti Nurbaya     : Surat doank ? gak ngelepas kangen, makin jadi iya, huuuh…

Semua kata rindumu semakin membuatkuTak berdaya... Menahan rasa ingin jumpa

Percayalah padaku akupun rindu kamuKu akan pulang... Melepas semua kerinduanYang terpendam… ( Chrisye )

 

Narator            : Musibah datang mendera keluarga Siti Nurbaya, usaha dagang ayahnya mengalami kebangkrutan, hingga jatuh miskin dan Baginda Sulaiman akhirnya jatuh sakit. Beliau akhirnya meminjam uang kepada seorang rentenir yang berbadan kurus dan suka beristri banyak bernama Datuk Maringgih. Hutang Baginda Sulaiman akhirnya bertumpuk dan berbunga pada Datuk Maringgih. Suatu hari Datuk Maringgih pergi kerumah Baginda

Page 7: skenario drama musikal

Sulaiman yang sedang sakit untuk menagih piutangnya. Disanalah Datuk Maringgih terpesona melihat kecantikan Siti Nurbaya. Datuk Maringgih memaksa Baginda Sulaiman untuk menjadikan Siti Nurbaya sebagai istri mudanya kalau ayah Siti Nurbaya tak sanggup untuk membayar hutangnya.

Maringgih         : Terpesona, Ku pada pandangan pertama, dan tak kuasa menahan rinduku ,Senyumanmu selalu menghiasi mimpiku, Ingin ku peluk dan ku kucup keningmu, Oh indahnya, Kini ku rasakan, Getaran cinta dalam dada, Ku ingin bersama, Untuk selamanya… ( Glenn Fredly )

 

Pesuruh            : ( Joget Joget )

 

Maringgih         : Heh !! Ngapain kamu joget joget ??

 

Pesuruh            : Terbawa suasana Tuk !!

 

Maringgih         : Tak Tuk Tak Tuk ! Jidat mu !!

 

Pesuruh            : ( …………. )

 

Maringgih         : Akan ku nikahkan dia !! Jika tidak bisa !! Jangan panggil aku “ DATUk MARINGGIH “ !!

 

Pesuruh            : Caranya ?

 

Maringgih         : Easy coy !! Mari kita masuk ke dalam…

 

( berjalan beberapa langkah )

 

Maringgih         : Haiii cantikk… mwaaachh…

Page 8: skenario drama musikal

 

Siti Nurbaya     : NAJIZ !! Brrrr…

 

Maringgih         : Sombong sekalii…

 

Siti Nurbaya     : Bodo !!! Cuih !!

 

Maringgih         : Awas kao !!

 

( Masuk ke Dalam Rumah )

 

Maringgih         : Sulaimaaaaaaaan !! Cepat kesini kamu !!

 

 

Maringgih         : ( Berbicara kepada pesuruh ) Buset ngeri amat nih nenek nenek…

 

Pesuruh            : ( ………. )

 

Maringgih         : Mana Sulaiman ??

 

Sulaiman           : Apooo datuk ??

 

Maringgih         : Mana hutang mu ?? Aku ingin sekarang di bayar !! Tidak mau tahu bagaimanapun caranya !!

 

Sulaiman           : Mana bisa aku bayar begitu banyak dengan cepat ?

Page 9: skenario drama musikal

 

Maringgih         : Aku tidak mau tau !! Aku berikan Tawaran !!

Sulaiman           : Apa itu ?

 

Maringgih         : Kawinkan anak mu dengan ku !! Maka semua hutang mu akan “ LUNAS “ !!

 

Sulaiman           : Apakah anak ku mau dengan orang tua seperti mu ?? Lagi pula dia sudah punya kekasih yang bernama Syamsul Bahri

Maringgih         : Kuurrraaannggg ajjjiiiiiaaarrrrrr !!!!!!!!!!!! Pokok nya besok mau tidak mau anak mu harus menikah dengan ku !! TIETIEKKK !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Ayo Kita pergi !!!!

 

Sulaiman           : Sayang, panggil Siti kesini dong…

 

Ny.Sulaiman      : Sitiiiiiiiiiii !!!!!!!!!!!!!

 

Sulaiman           : Berisiiikk gak bisa pelan pelan apa ?!

 

Ny.Sulaiman      : Bawel dehh..

 

Siti Nurbaya     : Ya Ayah ? Ibu ?

 

Sulaiman           : Kami ingin meminta tolong kepadamu, demi kelangsungan hidup kami…

 

Siti Nurbaya     : Selama siti bisa, pasti siti lakuin…

 

Page 10: skenario drama musikal

Sulaiman           : Kamu menikah dengan Datuk Maringgih…

 

Siti Nurbaya     : UAPAAAAAAAAAAAA????????!!!!!

 

Ny.Sulaiman      : Lebay tau gk…

 

Siti Nurbaya     : Tapi ayah, aku sudah mempunyai calon, yaitu Syamsul Bahri, orang yang paling aku cinta…

 

Sulaiman           : Tapi ini demi kami semua, kami juga tidak mau kamu menikah dengan datuk maringgih, tapi apa yang bisa ayah perbuat?

 

Ny.Sulaiman      : Siti, ini permohonan terakhir ayah dan ibu…

 

Siti Nurbaya     : Huuuffh… baiklah aku mau…

 

Narator            : Dengan hati yang sangat tersiksa, akhirnya Siti Nurbaya pun menerima nya, dan terjadilah hari lamaran itu…

 

Maringgih         : Akhirnya… biarkan hutang itu lunas, asalkan aku bisa memiliki Siti Nurbaya, Hahahahaha….

 

Siti Nurbaya     : Zzzzzzz…

 

Maringgih         : Jangan jangan kau menolak cintaku, Jangan jangan kau ragukan hatiku ,Ku ‘kan slalu setia menunggu, untuk menjadi suami mu… ( ST 12 )

 

Siti Nurbaya     : ( …… )

Page 11: skenario drama musikal

 

Narator            : Namun kabar tersebut sampai ke telinga Syamsul Bahri, hatinya sangat sedih dan mencoba bunuh diri.

 

( Kost`an Syamsul Bahri )

 

Syamsul            : Hancur hatiku mengenang dikau, menjadi keping-keping setelah kau pergi ,tinggalkan kasih sayang yang pernah singgah antara kita, masihkah ada sayang itu… ( Baby Romeo )

 

Narator            : Suatu hari Syamsul Bahri pulang ke Padang dan bertemu degan Siti Nurbaya

 

Syamsul            : Dimanakah Siti Nurbaya sekarang ? Aku ingin sekali bertemu dengannya, aku ingin penjelasan se jelas jelas nya dari dia… ( Berjalan 2 – 3 langkah )

 

Siti Nurbaya     : ( Sedang berdiri tidak jelas )

 

Syamsul            : Sepertinya aku kenal dengan perempuan cantik itu… ( berjalan 1 langkah ) Nurbaya ! Itu Siti Nurbaya ! ( Menyapa Siti Nurbaya ) Siti kamu Siti kan ?? Siti Nurbaya ??

 

Siti Nurbaya     : ???? Iya aku Siti Nurbaya… Ada apa ?

 

Syamsul            : Aduh sombong nya kamu… kamu tidak ingat aku ??

 

Siti Nurbaya     : Ha ??

 

Syamsul            : Semua kata rindu mu semakin membuat ku tak berdaya…

Page 12: skenario drama musikal

 

Siti Nurbaya     : Itu kan surat 1 tahun lalu yang aku kirimkan kepada Uda Syamsul, Berarti kamu ?

 

Syamsul            : Yo`I lahh…

 

Siti Nurbaya     : Uda ?? Waaaa…. Senang sekali aku bertemu dengan mu kembalii…

 

Syamsul            : Aku juga Sitii… Hahahahaha…

 

Siti Nurbaya     : Tapii…

 

Syamsul            : Aku tahu kok, kamu menikah dengan rentenir gendut itu, bagaimana bisa kamu menikah dengan rentenir gendut itu ?

 

Siti Nurbaya     : Ayah ku bangkrut dan akhirnya berhutang kepada datuk maringgih, dan akhirnya berbunga dan berbunga, karena tidak bisa bayar, aku di paksa menikah oleh datuk maringgih…

 

Syamsul            : Sungguh laknat orang gendut itu !

 

Siti Nurbaya     : Maafkan aku uda, aku tidak bisa berbuat apa apa…

 

Syamsul            : Tenang Siti, aku akan membalas si gendut itu ! Aku janji !!

 

Siti Nurbaya     : Tapi… Bagaimana caranya ??

 

Page 13: skenario drama musikal

Syamsul            : Easy…

 

Siti Nurbaya     : Yasudah aku harus segera kembali pulang, agar dia tidak marah marah dengan ku lagi…

 

Syamsul            : Hati hati siti…

 

Narator            : Tanpa di sadari… datuk maringgih yang mendengar pembicaraan itu, langsung naik Pitam ! Datuk maringgih berniat mengusir syamsul bahri dari Padang ! Dia menyebar fitnah melalui istri tua nya…

 

Maringgih         : Kurrang ajar !!

 

Istri Tua          : Aduuuuuuhhh !! Ada apa sih berisik banget… gk tau apa mama lagi Medi Pedi ??

 

Maringgih         : Mah, kurrang ajar si Siti itu, dia berani berani nya bertemu dengan si Syamsul lagi, dan si syamsul berencana untuk membalas ku !!

 

Istri Tua          : Ahh itu mah urusan mudah papii… lihat aksi istri mu ini…

 

Narator            : Tersebarlah gosiip kalau Syamsul telah memperkosa Istri Tua datuk maringgih…. Sehingga Syamsul di usir oleh kedua Orang Tua nya….

 

Syamsul            : Ayaahh ibuu.. ini pesanan makanan pesanan kalian…

 

Mahmud            : JANGAN PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN AYAH !!! KAU BUKAN ANAK KU !!!

 

Ny.Mahmud       : Ayah sabar ayah…

Page 14: skenario drama musikal

 

Mahmud            : Aku tidak punya anak yang seperti ini ! Anak tidak bermoral tidak berpendidikan ! Percuma aku membiayai nya mahal mahal ! Anak DURHAKA !! Pergi Kamu !! PERGIII !!!

 

Ny.Mahmud       : Jangan ayah.. kasian syamsul, tolong ayah, kasih dia untuk memberikan penjelasan…

 

Mahmud            : Penjelasan ?? Tidak BUTUH !!! Mau di taro mana Muka ayah ???

 

Ny.Mahmud       : Ya di kepala masa di jidat ? AYolah ayah berikan dia kesempatan lagii… kesempatan untuk menjelaskan saja…

 

Mahmud            : Tidak perlu ! PERGI KAMU ! PERGI !!!

 

Narator            : Syamsul bahri tidak sempat berkata apapun, hanya kesedihan yang di rasa, dan dia kembali pergi ke Jakarta… Dia menyamar sebagai Letnan Mas !! Di saat Syamsul Bahri masih di Jakarta, Datuk maringgih menjadi sangat benci kepada Siti Nurbaya dan dia memikirkan bagaimana cara membunuh Siti Nurbaya…

 

Maringgih         : Apa yang harus aku lakukan agar bisa membunuh Siti Nurbaya itu…

 

Istri Tua          : Racunin aja, ribet amat…

 

Maringgih         : Racun ? Tpi bagaimana cara kita memberikannya ?

 

Istri Tua          : Coba kita pikirkan sejenak…

 

Hmmmm…

Page 15: skenario drama musikal

 

Istri Tua          : Ahaaaaaaaaaaaa !!!! Kita racunin saja dengan air minum…

 

Maringgih         : Sepertinya kurang ampuh kalau kita suguhkan minuman, dia pasti berpikir yang aneh aneh…

 

Istri Tua          : Benar juga ya…

 

Maringgih         : Lebih baik kita racuni lemang dan di berikan ke siti nurbaya melalui si jidat itu…

 

Istri Tua          : Benar juga itu, hahaha… mari kita lakukan secepatnya…

 

Narator            : Dengan cepat Datuk Maringgih dan Istri Tua nya membeli lemang dan di berikan racun…

 

Maringgih         : Budaaaaaaakk !! Cepat kesini kamu !!

 

Pesuruh            : Ya tuk ??

 

Maringgih         : Tolong berikan ini kepada Siti Nurbaya, bilang ini pemberian dari sulaiman…

 

Pesuruh            : Siap Tuk Laksanakan…

 

Narator            : Jalan lah sang pesuruh ke Tempat Siti Nurbaya beristirahat setelah seharian di suruh membersihkan rumah…

 

Page 16: skenario drama musikal

Pesuruh            : Permisi sitii… ada kiriman lemang dari ayahmu…

 

Siti Nurbaya     : Ohh.. iya terimakasih yahh…

 

Pesuruh            : Sama sama ( pergi untuk mengintip apakah siti sudah memakan itu atau belum )

 

Siti Nurbaya     : Apakah ini benar benar dari ayah ? Huuufh…

 

Pesuruh            : Lama amat sih nga di makan makan…

 

Siti Nurbaya     : Baiklah aku makan, aku tidak boleh berburuk sangka… ( memakan lemang itu )

 

Pesuruh            : Akhirnya di makann… sekarang aku bisa pergi…

 

Narator            : Akhirnya… termakanlah lemang itu, dan tak lama kemudian sampailah ajal nya…

 

Pesuruh            : Tuuukkkkk… Lemang itu sudah di makan oleh Siti Nurbaya…

 

Maringgih         : Bagus… Hahahaha… Tinggal kita tunggu saja, kapan ada kabar bahwa Siti Nurbaya telah meninggal…

 

Narator            : Akhirnya pengumuman bahwa Siti Nurbaya telah meninggal di sebarkan, dan sampai lagi ke telinga Syamsul Bahri yang sekarang namanya menjadi Letnan Mas ! Semakin menjadi Amarah Syamsul Bahri terhadap Datuk Maringgih…

 

Syamsul            : Akan kubunuh dia ! Akan kubunuh ! Itu Janji ku !

Page 17: skenario drama musikal

 

Narator            : Nasib baik untuk Syamsul Bahri, Saat tragedy Balesting (Saudagar-saudagar pribumi yang tidak mau membayar upeti/pajak dibawah pimpinan Datuk Mariggih), dikirimlah Letnan Mas oleh Kompeni ke Padang untuk menumpas para pembangkang balesting.

 

Syamsul            : Akhirnya kita bertemu Gendut !

 

Maringgih         : Kurang ajar, aku akan memberi mu pelajaran !

 

Syamsul            : Jangan banyak bicara mari kita mulai saja !!

 

Narator            : Terjadilah peperangan satu lawan satu antara Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Akhir cerita Letnan Mas yang tak lain adalah Syamsul Bahri tewas di pedang diujung pedang, bersamaan dengan Datuk Maringgih juga roboh terkena tembakan Letnan Mas