skenario c blok 7

4
SKENARIO KLARIFIKASI ISTILAH Pendakian gunung = (mountaineeri) adalah olahraga professi dan rekreasi yang di dalamnya termasuk panjat tebing; bentuk yang lebih menantang daripada sekedar jalan kaki naik turun gunung untuk menikmati pemandangan atau hiking. Penyesuaian fisiologis tubuh = respon sistem atau respon organism dari suatu individu untuk stimulus luar yang spesifik agar homeostasis terjadi. Dispnea = pernapasan yang sukar atau sesak. Drowsiness = perasaan mengantuk dan lethargic. Nausea = sensasi tidak menyenangkan yang samar pada epigastrium dan abdomen, dengan kecendrungan untuk muntah. Vomitus = bahan yang dimuntahkan. Oksigen = sebuah elemen gas tanpa rasa, tidak berbau, tidak berwarna: nomor atom 8, berat atom 15,99. Gas oksigen 2 atom merupakan kira-kira 21 % dari volume udara, adalah senyawa yang penting pada pernapasan tumbuhan dan binatang dan diperlukan untuk mendukung pembakaran. Acute mountain sickness (AMS) = (altitude sickness) adalah sebuah efek patologis dari ketinggian pada manusia yang disebabkan oleh jumlah tekanan oksigen yang rendah pada ketinggian permukaan tanah yang cukup tinggi. Aklimatisasi = penyesuain diri dengan lingkungan atau kondisi atau suasana baru. Dizziness = perasaan terhadap ruangan terganggu; sensasi terombang-ambing dan perasaan adanya pergerakan di dalam kepala. Sinonim yang keliru untuk vertigo. IDENTIFIKASI MASALAH 1. A, seorang pemuda 20 tahun, mendaki gunung dengan cepat tanpa berhenti untuk penyesuaian fisiologis tubuh. (v) 2. Ketika telah mencapai ketinggian 2200 m, A tiba-tiba merasakan sakit kepala hebat, disertai dengan rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus. (vvv) 3. A segera dibawa ke puskemas dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter serta diberi oksigen. (vv) 4. Dokter mengatakan A mengalami acute mountain sickness (AMS) karena aklimatisasi yang tidak adekuat. (vv)

Upload: fitri-az-zahrah

Post on 17-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

SKENARIOKLARIFIKASI ISTILAH Pendakian gunung = (mountaineeri) adalah olahraga professi dan rekreasi yang di dalamnya termasuk panjat tebing; bentuk yang lebih menantang daripada sekedar jalan kaki naik turun gunung untuk menikmati pemandangan atau hiking. Penyesuaian fisiologis tubuh = respon sistem atau respon organism dari suatu individu untuk stimulus luar yang spesifik agar homeostasis terjadi. Dispnea = pernapasan yang sukar atau sesak. Drowsiness = perasaan mengantuk dan lethargic. Nausea = sensasi tidak menyenangkan yang samar pada epigastrium dan abdomen, dengan kecendrungan untuk muntah. Vomitus = bahan yang dimuntahkan. Oksigen = sebuah elemen gas tanpa rasa, tidak berbau, tidak berwarna: nomor atom 8, berat atom 15,99. Gas oksigen 2 atom merupakan kira-kira 21 % dari volume udara, adalah senyawa yang penting pada pernapasan tumbuhan dan binatang dan diperlukan untuk mendukung pembakaran. Acute mountain sickness (AMS) = (altitude sickness) adalah sebuah efek patologis dari ketinggian pada manusia yang disebabkan oleh jumlah tekanan oksigen yang rendah pada ketinggian permukaan tanah yang cukup tinggi. Aklimatisasi = penyesuain diri dengan lingkungan atau kondisi atau suasana baru. Dizziness = perasaan terhadap ruangan terganggu; sensasi terombang-ambing dan perasaan adanya pergerakan di dalam kepala. Sinonim yang keliru untuk vertigo.IDENTIFIKASI MASALAH1. A, seorang pemuda 20 tahun, mendaki gunung dengan cepat tanpa berhenti untuk penyesuaian fisiologis tubuh. (v)2. Ketika telah mencapai ketinggian 2200 m, A tiba-tiba merasakan sakit kepala hebat, disertai dengan rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus. (vvv)3. A segera dibawa ke puskemas dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter serta diberi oksigen. (vv)4. Dokter mengatakan A mengalami acute mountain sickness (AMS) karena aklimatisasi yang tidak adekuat. (vv)ANALISIS MASALAH1. A, seorang pemuda 20 tahun, mendaki gunung dengan cepat tanpa berhenti untuk penyesuaian fisiologis tubuh. (thia, anis, dani, fitri, akib, dena)a. Bagaimana hubungan usia dengan penyesuaian fisiologis tubuh? (dk)b. Mengapa pendaki gunung harus berhenti? (p)c. Kalau tidak berhenti apa yang akan terjadi kepada pendaki? (p)d. Sistem fisiologis apa yang utama berperan dalam penyesuaian fisiologis terkait kasus? (dk)e. Bagaimana fisiologis sistem pernapasan yang normal? (p)f. Bagaimana perubahan fisiologis sistem pernapasan saat mendaki gunung? (dk)g. Bagaimana proses penyesuaian fisiologis tubuh terhadap ketinggian? (dk)h. Apa yang harus dilakukan pendaki untuk penyesuaian fisiologis tubuh? (dk)i. Pada ketinggian berapa seorang pendaki harus berhenti? (dk)j. kapan waktu ideal untuk mendaki gunung? (dk)k. Apa saja faktor pendaki gunung yang mempengaruhi fisiologis seseorang? (dk)2. Ketika telah mencapai ketinggian 2200 m, A tiba-tiba merasakan sakit kepala hebat, disertai dengan rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus. (fitri, akib,regin, dinda, dani)a. Bagaimana klasifikasi kadar oksigen suatu tempat berdasarkan ketinggian dan efeknya terhadap tubuh? (dk)b. Bagaimana patofisiologi sakit kepala hebat, rasa lemah sekujur tubuh, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus terkait kasus? (dk)c. Bagaimana perubahan kondisi lingkungan berdasarkan ketinggian? (p)d. Hal apa saja yang bisa mendukung dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus? (dk)e. Bagaimana pertolongan pertama pada gejala terkait kasus? (dk)3. A segera dibawa ke puskesmas oleh teman-temannya dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter serta diberi oksigen. (nindi, dinda, ican, anis, dena)a. Mengapa dokter segera memberikan oksigen? (p)b. Gejala apa yang terselesaikan terlebih dahulu dengan pemberian oksigen? (p)c. Bagaimana fisiologi sistem pernapasan saat kekurangan oksigen dan saat setelah pemberian oksigen? (p)d. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan oleh dokter terhadap A? (p)e. Apakah ada manifestasi lain jika A terlambat ditangani? (p)f. Adakah pertolongan lain selain pemberian oksigen? (dk)g. Bagaimana klasifikasi derajat kekurangan oksigen? (dk)4. Dokter mengatakan A mengalami acute mountain sickness (AMS) karena aklimatisasi yang tidak adekuat. (ican, nindi, thia, dani)a. Bagaimana patofisiologi AMS? (dk)b. Bagaimana hasil pemeriksaan fisik yang menjadi faktor penentu bahwa A mengalami AMS? (dk)c. Bagaimana aklimatisasi yang adekuat saat pendakian? (dk)d. Bagaimana bentuk aklimatisasi pada kondisi selain perubahan ketinggian? (dk)e. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan aklimatisasi seseorang? (dk)KETERKAITAN ANTAR MASALAHA mendaki cepat -- tanpa aklimatisasi yang adekuat perubahan fisiologis ( acute mountain sickness ) sakit kepala, rasa lemah, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus dokter memberi oksigenKESIMPULANA mengalami acute mountain sickness karena tidak mengalami aklimatisasi yang adekuat saat mendaki gunung.LEARNING ISSUE1. Fisiologi sistem respirasi (semua)2. AMS (thia, fitri, nindi)3. Hipoksia (sakit kepala, rasa lemas, dyspnea, drowsiness, dizziness, nausea dan vomitus) (ican, anis, akib, dinda)4. Fisiologi lingkungan ekstrem (dena, dani, regin)