skenario b blok 14 (skizofrenia)

Upload: kamila

Post on 06-Jan-2016

319 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBlok Kedokteran Jiwa dan Fungsi Luhur adalah Blok XIV pada Semester V dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL). Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada.Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario B, mengenai Aliando, 20 tahun, seorang mahasiswa FK-UMP, dibawa keluarganya ke poliklinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung, dan menangis. Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika ditanya ibunya, pasien hanya menggeleng-geleng kepala. Pasien juga sering mengurung diri dikamar. Pasien mengeluh susah tidur karena mendengar bisikan-bisikan yang menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tua nya sedang mengobrol, pasien merasa ibunya sedang menjelekkannya. Sehingga pasien merasa kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah. Pasien masih mau mandi, tapi harus diingatkan oleh kedua orang tuanya. Pasien juga malas makan.Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga pasien harus stop out dari kuliah. Pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan dan ada perbaikan. Pasien merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti minum obat. Namun saat perkuliahan sudah dimulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali.

1.2 Maksud dan TujuanAdapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran studi kelompok.3. Tercapainya tujuan dari pembelajaran tutorial berdasarkan langkah-langkah seven jumps.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Data TutorialTutor: Dr. Iskandar, ZA, DTM & H. Sp. Park Moderator: Efri HandriansyahNotulen : KamilaSekretaris: M. Rizki PratamaHari/Tanggal: Selasa, 15 September 2015Pukul 13.00 15.00 WIB.Kamis, 17 September 2015Pukul 13.00 15.00 WIB.

Peraturan Tutorial : 1. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat.2. Mengacungkan tangan jika ingin memberi pendapat.3. Berbicara dengan sopan dan penuh tata krama.4. Izin bila ingin keluar ruangan.

2.2 Skenario B Blok XIVAliando, 20 tahun, seorang mahasiswa FK-UMP, dibawa keluarganya ke poliklinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung, dan menangis. Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika ditanya ibunya, pasien hanya menggeleng-geleng kepala. Pasien juga sering mengurung diri dikamar. Pasien mengeluh susah tidur karena mendengar bisikan-bisikan yang menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tua nya sedang mengobrol, pasien merasa ibunya sedang menjelekkannya. Sehingga pasien merasa kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah. Pasien masih mau mandi, tapi harus diingatkan oleh kedua orang tuanya. Pasien juga malas makan.Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga pasien harus stop out dari kuliah. Pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan dan ada perbaikan. Pasien merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti minum obat. Namun saat perkuliahan sudah dimulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali.Riwayat premorbid Bayi: Lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis, ditolong bidan Masa anak-anak: pendiam, tidak terlalu banyak teman Masa remaja: pendiam, tertutup, teman terbatas Dewasa awal: pendiam, tertutup, teman terbatasRiwayat pendidikan SD, SMP, SMA: Tamat dengan nilai rata-rata Pasien melanjutkan ke Fakultas Kedokteran atas kemauan sendiriRiwayat penyakit sebelumnya Trauma kepala tidak ada Napza (-) Asma (-) Kejang demam tidak ada (-) Merokok (-) Alergi (-) Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak adaRiwayat keluarga Anak ke-3 dari 3 bersaudara Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkalStatus ekonomi Ayah dan ibu sebagai PNS Selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunyaPemeriksaan FisikDalam batas normalStatus psikiatrikus Afek: Dismitik Perhatian: Cukup Persepsi: Halusinasi dengar (+) Pikiran: Waham curiga (+), asosiasi longgar Tingkah laku: Agitasi (+)

2.3 Klarifikasi Istilah1. Melamun: Termenung memikirkan sesuatu2. Murung: Sedih, tidak gembira3. Agitasi: Aktivitas motorik dan kognitif atau kegelisahan yang tidak bertujuan dan berlebihan4. Halusinasi: Persepsi sensorik yang meliputi pengelihatan, pendengaran, sentuhan, penghiduan/pengecap tanpa stimulus eksternal5. Waham: Keyakinan yang salah tak tergoyahkan dan patologik6. Asosiasi: Hubungan antara ide atau perasaan, terutama antara pikiran sadar dan bawah sadar7. Afek: Ekspresi eksternal emosi yang terikat pada ide atau gambaran mental objek8. Distimik: Ditandai dengan tanda depresi ringan9. Presepsi: Proses pengolahan rangsang sensorik menjadi pengertian10. Pendiam: Orang yang tidak banyak bicara atau tidak banyak tingkah

2.4 Identifikasi Masalah1. Aliando, 20 tahun, seorang mahasiswa FK-UMP, dibawa keluarganya ke poliklinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung, dan menangis. Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika ditanya ibunya, pasien hanya menggeleng-geleng kepala.2. Pasien juga sering mengurung diri dikamar.3. Pasien mengeluh susah tidur karena mendengar bisikan-bisikan yang menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tua nya sedang mengobrol, pasien merasa ibunya sedang menjelekkannya. Sehingga pasien merasa kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah.4. Pasien masih mau mandi, tapi harus diingatkan oleh kedua orang tuanya. Pasien juga malas makan.5. Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga pasien harus stop out dari kuliah. Pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan dan ada perbaikan.6. Pasien merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti minum obat. Namun saat perkuliahan sudah dimulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali.7. Riwayat premorbid Bayi: Lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis, ditolong bidan Masa anak-anak: pendiam, tidak terlalu banyak teman Masa remaja: pendiam, tertutup, teman terbatas Dewasa awal: pendiam, tertutup, teman terbatas8. Riwayat pendidikan SD, SMP, SMA: Tamat dengan nilai rata-rata Pasien melanjutkan ke Fakultas Kedokteran atas kemauan sendiri9. Riwayat penyakit sebelumnya Trauma kepala tidak ada Napza (-) Asma (-) Kejang demam tidak ada (-) Merokok (-) Alergi (-) Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak ada10. Riwayat keluarga Anak ke-3 dari 3 bersaudara Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkal11. Status ekonomi Ayah dan ibu sebagai PNS Selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunya12. Pemeriksaan Fisik: Dalam batas normal13. Status psikiatrikus Afek: Dismitik Perhatian: Cukup Persepsi: Halusinasi dengar (+) Pikiran: Waham curiga (+), asosiasi longgar Tingkah laku: Agitasi (+)

2.5 Analisis Masalah1. Aliando, 20 tahun, seorang mahasiswa FK-UMP, dibawa keluarganya ke poliklinik RSMP karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas sejak 1 minggu yang lalu. Pasien sering terlihat melamun, murung, dan menangis. Sesekali pasien terlihat bicara sendiri. Ketika ditanya ibunya, pasien hanya menggeleng-geleng kepala.a. Apa sistem yang terlibat pada kasus?Jawab:Sistem yang terlibat pada kasus adalah sistem limbik. Konsultasi antara pusat otak bagian atas dengan sistem limbik sangat penting dalam formulasi emosi. Sistem limbik dihubungkan dengan daerah korteks serebral yang terlibat dalam pembelajaran kompleks, bernalar, dan personalitas.Sistem limbik terdiri atas bagian diensafalon yang terdiri dari :1. TALAMUS2. HIPOTALAMUS3. AMIGDALA4. HIPPOCAMPUS5. SEPTUM6. GANGLIA BASALIS Bagian yang paling berperan pada keluhan sering melamun, murung dan menangis adalah ganglia basalis.Ganglia basalis adalah kumpulan serabut abu-abu yang berada pada bagian dalam hemisfer celebri (serabut saraf) dan terdiri dari nucleus caudatus. Nukleus caudatus adalah serabut kelabu yang memanjang bagian cranial tepat di sisi lateral ventrikel lateralis dan berbentuk seperti buah per memanjang ke belakang.(Snell, 2006)b. Apa makna keluhan Aliando di atas? (gangguan psikotik)Jawab:Gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi menjadi 2 kelompok gejala positif dan gejala negatif. a. Gejala Negatif Pada gejala negatif terjadi penurunan, pengurangan proses mental atau proses perilaku (Behavior). Hal ini dapat menganggu bagi pasien dan orang disekitarnya. 1) Gangguan afek dan emosi Gangguan dan emosi pada skizofrenia berupa adanya kedangkalan afek dan emosi (emotional blunting), misalnya : pasien menjadi acuh tak acuh terhadap hal-hal yang penting untuk dirinya sendiri seperti keadaan keluarga dan masa depannya serta perasaan halus sudah hilang, hilangnya kemampuan untuk mengadakan hubungan emosi yang baik (emotional rapport), terpecah belahnya kepribadian maka hal-hal yang berlawanan mungkin terdapat bersama-sama, umpamanya mencintai dan membenci satu orang yang sama atau menangis, dan tertawa tentang suatu hal yang sama (ambivalensi) (Lumbantobing, 2007)2) Alogia Penderita sedikit saja berbicara dan jarang memulai percakapan dan pembicaraan. Kadang isi pembicaraan sedikit saja maknanya. Ada pula pasien yang mulai berbicara yang bermakna, namun tiba-tiba ia berhenti bicara, dan baru bicara lagi setelah tertunda beberapa waku (Lumbantobing, 2007). 3) Avolisi Ini merupakan keadaan dimana pasien hampir tidak bergerak, gerakannya miskin. Kalau dibiarkan akan duduk seorang diri, tidak bicara, tidak ikut beraktivitas jasmani (Lumbantobing, 2007).4) Anhedonia Tidak mampu menikmati kesenangan, dan menghindari pertemanan dengan orang lain (Asociality) pasien tidak mempunyai perhatian, minat pada rekreasi. Pasien yang sosial tidak mempunyai teman sama sekali, namun ia tidak memperdulikannya (Lumbantobing, 2007). 5) Gejala Psikomotor Adanya gejala katatonik atau gangguan perbuatan dan sering mencerminkan gangguan kemauan. Bila gangguan hanya kemauan saja maka dapat dilihat adanya gerakan yang kurang luwes atau agak kaku, stupor dimana pasien tidak menunjukkan pergerakan sam sekali dan dapat berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan dan kadang bertahun-tahun lamanya pada pasien yang sudah menahun; hiperkinese dimana pasien terus bergerak saja dan sangat gelisah (Kaplan and Sadock, 2010).

b. Gejala PositifGejala positif dialami sensasi oleh pasien, padahal tidak ada yang merangsang atau mengkreasi sensasi tersebut. Dapat timbul pikiran yang tidak dapat dikontrol pasien.1) Delusi (Waham) Merupakan gejala skizofrenia dimana adanya suatu keyakinan yang salah pada pasien. Pada skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali tetapi pasien tidak menginsyafi hal ini dan dianggap merupakan fakta yang tidak dapat dirubah oleh siapapun.Waham yang sering muncul pada pasien skizofrenia adalah waham kebesaran,waham kejaran,waham sindiran, waham dosa dan sebagainya (Kaplan and Sadock, 2010).

2) Halusinasi Mendengar suara, percakapan, bunyi asing dan aneh atau malah mendengar musik, merupakan gejala positif yang paling sering dialami penderita skizofrenia (Lumbantobing, 2007).

c. Apa kemungkinan penyebab keluhan diatas?Jawab: Obat atau alcohol Adanya tumor dibagian otak yang menekan area tertentu Adanya riwayat trauma kepala Faktor genetic(Sadock, 2014)d. Apa makna Aliando terlihat bicara sendiri? Jawab:Gejala positif skizofrenia. Gejala positif dialami sensasi oleh pasien, padahal tidak ada yang merangsang atau mengkreasi sensasi tersebut. Dapat timbul pikiran yang tidak dapat dikontrol pasien.1) Delusi (Waham) Merupakan gejala skizofrenia dimana adanya suatu keyakinan yang salah pada pasien. Pada skizofrenia waham sering tidak logis sama sekali tetapi pasien tidak menginsyafi hal ini dan dianggap merupakan fakta yang tidak dapat dirubah oleh siapapun.Waham yang sering muncul pada pasien skizofrenia adalah waham kebesaran,waham kejaran,waham sindiran, waham dosa dan sebagainya (Kaplan and Sadock, 2010).2) Halusinasi Mendengar suara, percakapan, bunyi asing dan aneh atau malah mendengar musik, merupakan gejala positif yang paling sering dialami penderita skizofrenia (Lumbantobing, 2007).

2. Pasien juga sering mengurung diri dikamar.a. Apa makna pasien sering mengurung diri dikamar?Jawab:Pasien mengalami gejala negative yakni Anhedonia dimana pasien tidak mampu menikmati kesenangan, dan menghindari pertemanan dengan orang lain (Asociality) pasien tidak mempunyai perhatian, minat pada rekreasi. Pasien yang sosial tidak mempunyai teman sama sekali, namun ia tidak memperdulikannya (Lumbantobing, 2007).

b. Apa dampak pasien sering mengurung diri?Jawab:Dampak pasien sering mengurung diri adalah pasien gejala negatife dari pasien dapat bertambah.(Lumbantobing, 2007)

3. Pasien mengeluh susah tidur karena mendengar bisikan-bisikan yang menyalahkannya. Terkadang saat kedua orang tua nya sedang mengobrol, pasien merasa ibunya sedang menjelekkannya. Sehingga pasien merasa kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah.a. Apa makna mengeluh susah tidur karena sering mendengar bisikan?Jawab:Makna mengeluh susah tidur karena sering mendengar bisikan adalah telah terjadinya gangguan persepsi dimana terjadinya halusinasi audiotorik. Halusinasi dapat berupa komentar tentang pasien atau peristwa, komentar yang mengancam pasien atau berupa perintah(halusinasi komando).(Amir, 2013)b. Bagaimana patofisiologi keluhan di atas?Jawab:Hipotesis Dopamin : Dopamin berfungsi mengontrol gerakan tubuh dan perilaku motivasi Dopamin memodulasi transfer informasi yang berhubungan dengan memori, perhatian dan tindakan pemecahan masalah Reseptor dopamin terdapat di otakJalur Neurotransmitter dopamin Mesolimbik menghubungkan daerah tegmental ventral lobus frontal dengan korteks prefrontal Mesolimbik membawa dopamin dari tegmental ventral ke nukleus melalui amygdala dan hipokampusApabila terjadi stressor misal terkait psikis tubuh meningkatkan kewaspadaan untuk mengatasi stressor tersebut hipotalamus merangsang hipofisis target kelenjar adrenal dopamin meningkat GABA akan menghambat pengeluaran dopamin yang berlebihan Skizofrenia : GABA menurun, Dopamin meningkat, Serotonin menurun(Amir, 2013)

c. Apa makna Terkadang saat kedua orang tua nya sedang mengobrol, pasien merasa ibunya sedang menjelekkannya. Sehingga pasien merasa kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah?Jawab:Makna pasien merasa ibunya sedang menjelekkannya adalah terdapatnya waham curiga pada pasien. Sedangkan pasien merasa kesal dan membanting barang-barang yang ada di dalam rumah termasuk agitasi.(Kusumawardhani,2010)d. Apa yang dimaksud dengan gangguan psikotik?Jawab:Gangguan psikosis adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, dan motorik, sehingga perilaku penderita tidak sesuai lagi dengan kenyataan. Perilaku penderita Psikosis tidak dapat di mengerti oleh orang normal. (W.F.Maramis, 2012).

e. Apa jenis-jenis gangguan psikotik?Jawab:Gangguan Psikotik

1. Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnyaa. Skizofreniab. Gangguan Skizotipalc. Gangguan Waham Menetapd. Gangguan Psikotik Akut dan Sementarae. Gangguan Waham Induksif. Gangguan Skizoafektifg. Gangguan Psikotik Non-Organik Lainnya

2. Gangguan Suasana Perasaan (Mood {Afektif})a. Episode Manikb. Gangguan Afektif Bipolarc. Episode Depresid. Gangguan Depresif Berulange. Gangguan Suasana Perasaan Menetap Skilotimia Distimiaf. Gangguan Suasana Perasaan Lainnya.Kategori sisa untuk gangguan suasana perasaan menetap yang tidak cukup parah atau tidak berlangsung lama untuk memenuhi criteria skilotimia dan distimia.

(Sadock, 2014)4. Pasien masih mau mandi, tapi harus diingatkan oleh kedua orang tuanya. Pasien juga malas makan.a. Apa makna pasien masih mau mandi tapi harus diingatkan oleh kedua orang tuanya dan pasien juga malas makan?Jawab:Adanya gangguan fungsi luhur yang menunjukkan gangguan jiwa berat Pada penggunaan waktu senggang orang normal bisa bercengkrama dengan anggota keluarga atau masyarakat, atau membuat program kerja rekreasi dan dapat menikmatinya. Namun pada penderita gangguan jiwa berat keadaan tersebut dilewatkan dengan banyak melamun, malas, bahkan kadang-kadang perawatan diri sehari-hari dilalaikan seperti makan, minum, mandi, dan ibadah. (Syukri, 2006)

b. Apa dampak pasien malas makan?Jawab:Almatsier, (2005 ) menyatakan bahwa beberapa penyakit kronis berat, stress akut dan operesi berat dapat mengakibatkan keadaan gizi kurang atau buruk sehingga akan menghambat penyembuhan penyakit. Hal itu juga dapat terjadi pada penderita skizofrenia jika tidak mendapat perhatian dan pertolongan yang sesuai dan cepat. Bahkan jika konsumsi makannya tidak terkontrol akan mengakibatkan berbagai macam masalah gizi diantaranya adalah kurang energi protein (KEP) yang akan berpengaruh pada status gizinya.(Almatsier, 2005)

5. Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga pasien harus stop out dari kuliah. Pasien sudah berobat ke dokter selama 4 bulan dan ada perbaikan.a. Apa makna Enam bulan yang lalu pasien juga menderita keluhan yang sama sehingga pasien harus stop out dari kuliah? Jawab:Perjalanan penyakit skizofrenia yang klasik adalah adanya eksaserbasi dan remisi. Setelah episode psikotik pertama, pasien berangsur-angsur sembuh dan kemudian dapat berfungsi relatif normal untuk waktu yang lama. Namun, biasanya pasien mengalami relaps dan pola penyakit selama 5 tahun pertama setelah didiagnosis umumnya mengindikasikan perjalanan penyakit pasien. Perburukan lebih lanjut dalam kemampuan dasar pasien untuk berfungsi mengikuti tiap relaps psikotik. (Sadock, 2014)b. Apa macam-macam gangguan afektif?Jawab: Gangguan depresif Gangguan distimik Bipolar I Bipolar II Siklotimik (Sadock, 2014)6. Pasien merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti minum obat. Namun saat perkuliahan sudah dimulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali.a. Apa makna pasien merasa sudah sembuh sehingga ia berhenti minum obat namun saat perkuliahan sudah dimulai kembali, keluhan sebelumnya muncul kembali?Jawab:Adanya stressor di lingkungan perkuliahan dan putus berobat merupakan faktor pencetus timbulnya keluhan. Baik gelaja prodromal maupun gejala residual sewaaktu-waktu dapat aktif kembali yang biasanya didahulu oleh faktor pencetus, yaitu adanya stresos psikososial. Oleh karena itu pemberian obat (psikofarma) sebaiknya jangan terputus dan secara berkala control kepada dokter.(Rudyanto, 2007)b. Apa dampak pasien berhenti minum obat?Jawab:Gejala prodormal dan residual akan aktif kembali. Baik gelaja prodromal maupun gejala residual sewaaktu-waktu dapat aktif kembali yang biasanya didahulu oleh faktor pencetus, yaitu adanya stresos psikososial. Oleh karena itu pemberian obat (psikofarma) sebaiknya jangan terputus dan secara berkala control kepada dokter.(Rudyanto, 2007)

c. Apa dimaksud dengan faktor pencetus? (presipitating factors)Jawab:Faktor Presipitasia. BiologiStress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yangmaladaptif termasuk:1) Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses informasi2) Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.

b. Stres lingkunganStres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yangberinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.

c. Pemicu gejalaPemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan episode baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon neurobiologik yang maladaptif berhubungan dengankesehatan. Lingkungan, sikap dan perilaku individu.(Amir, 2013)

d. Apa jenis tingkatan stressor?Jawab:1. Stressor di dalam diriDikarenakan adanya konflik yang terjadi anatara keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi maka dapat menimbulkan stres. 2. Stresor di dalam keluarga Stres ini bersumber dari masalah keluarga yang ditandai dengan adanya perselisihan masalah keluarga serta adanya tujuan yang berbeda antara keluarga3. Stresor di dalam masyarakat dan lingkunganSumber stres ini dapat terjadi di lingkungan masyarakat pada umumnya. (Alimul,2008)7. Riwayat premorbid Bayi: Lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis, ditolong bidan Masa anak-anak: pendiam, tidak terlalu banyak teman Masa remaja: pendiam, tertutup, teman terbatas Dewasa awal: pendiam, tertutup, teman terbatasa. Apa makna riwayat premorbid? Jawab:Gangguan kepribadian skizoidGangguan kepribadian yang memenuhi yang memenuhi deskripsi berikut:1. Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan 2. Emosi dingin, afek atau tak peduli (detachment)3. Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain4. Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian maupun kecaman5. Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain6. Hampir selalu memilih aktivitasyang dilakukan sendiri7. Preokupasi dengan fantasi dan intropeksi yang berlebihan8. Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu9. Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlakuUntuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas. Pada riwayat premorbid didapatkan 3 keluhan yang sesuai dengan deskripsi gangguan kepribadian skizoid.(Maslim, 2013)b. Bagaimana hubungan riwayat premorbid dengan perkembangan kepribadian?Jawab:Ahli-ahli teori psikoanalisa berpendapat bahwa schizoid dibangun melalui hubungan ibu dan anak yang terganggu, dimana anak tidak pernah belajar untuk memberi atau menerima kasih sayang. Saat kecil, kemungkinan besar orang schizoid tidak diakui dan dicintai oleh orang tua atau lingkungannya, cenderung diabaikan, mengalami pembedaan sikap (missal, dengan kakaknya), dan sering mengalami cemoohan dari sekitarnya. Hal inilah yang mengganggu proses pembentukan kepribadian.(Nevid, 2003)

c. Apa yang dimaksud dengan kepribadian premorbid?Jawab:Kepribadian premorbid merupakan bentuk kepribadianyang khusus sebagai predisposisi terhadap timbulnya suatu penyakit.(Sadock,2010)d. Apa macam-macam kepribadian?Jawab:Dalamdunia Psikologi, terdapat 4 tipe kepribadian, yang diperkenalkan pertama kali oleh Hippocrates (460-370 SM). Hal ini dipengaruhi oleh anggapan bahwa alam semesta beserta isinya tersusun dari empat unsur dasar yaitu: kering, basah, dingin, dan panas. Dengan demikian dalamdiri seseorang terdapat empat macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan yang ada di dalamtubuhnya, yaitu: sifat kering terdapat dalamchole (empedu kuning), sifat basah terdapat dalammelanchole(empedu hitam), sifat dingin terdapat dalamphlegma(lendir), dan sifat panas terdapat dalamsanguis(darah).Keempat cairan tersebut terdapat di dalamtubuh dengan proporsi tertentu. Jika proporsi cairan-cairan tersebut di dalamtubuh berada dalamkeadaan normal, maka individu akan normal atau sehat, namun apabila keselarasan proporsi tersebut terganggu maka individu akan menyimpang dari keadaan normal atau sakit.1. SanguinisSeorang sanguinis pada dasarnya mempunyai sifat ekstrovert, membicara dan optimis. Dari segi emosi, ciri seorang sanguinis yaitu kepribadian yang menarik, suka bicara, menghidupkan pesta, rasa humor yang hebat, ingatan kuat untuk warna, secara fisik memukau pendengar, emosional dan demonstrative, antusias dan ekspresif, periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos, hidup dimasa sekarang, mudah diubah, berhati tulus, selalu kekanak-kanakan. Dari segi pekerjaan, sifat seorang sanguinis yaitu sukarelawan untuk tugas, memikirkan kegiatan baru, tampak hebat dipermukaan, kreatif dan inovatif, punya energi dan antusiasme, mulai dengan cara cemerlang, mengilhami orang lain untuk ikut dan mempesona orang lain untuk bekerja. Seorang sanguinis sebagai teman mempunyai sifat mudah berteman, mencintai orang, suka dipuji, tampak menyenangkan, disukai anak-anak, bukan pendendam, mencegah suasana membosankan, suka kegiatan spontan. Kelemahan dari sanguinis yaitu terlalu banyak bicara, mementingkan diri sendiri, orang yang suka pamer, terlalu bersuara, orang yang kurang disiplin, senang menceritakan kejadian berulang kali, lemah dalamingatan, tidak dewasa, tidak tetap pendirian.2. Melankolis Seorang melankolis pada dasarnya mempunyai sifat introvert, pemikir dan pesimis. Dari segi emosi, ciri seorang melankolis yaitu mendalam dan penuh pemikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, artistic atau musikal, filosofis dan puitis, menghargai keindahan, perasa terhadap orang lain, suka berkorban, penuh kesadaran, idealis. Dari segi pekerjaan, sifat seorang melankolis yaitu berorientasi jadwal, perfeksionis, standar tinggi, sadar perincian,gigih dan cermat, tertib terorganisir, teratur dan rapi, ekonomis, melihat masalah, mendapat pemecahan kreatif, perlu menyelesaikan apa yang dimulai, suka diagram, grafik, bagan dan daftar.Dari segi pertemanan atau sosialisasi seorang melankolis mempunyai sifat hati-hati dalamberteman, menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan benar, mengorbankan keinginan sendiri untuk orang lain, menghindari perhatian, setia dan berbakti, mau mendengarkan keluhan, bisa memecahkan masalah orang lain, sangat memperhatikan orang lain, mencari teman hidup ideal. Kelemahan dari melankolis yaitu mudah tertekan, punya citra diri rendah, mengajukan tuntutan yang tidak realistis kepada orang lain, sulit memaafkan dan melupakan sakit hati, sering merasa sedih atau kurang kepercayaan, suka mengasingkan diri, suka menunda-nunda sesuatu.3. KolerisSeorang koleris pada dasarnya mempunyai sifat ekstrovert, pelaku dan optimis. Dari segi emosi, ciri seorang koleris yaitu berbakat pemimpin, dinamis dan aktif, sangat memerlukan perubahan, harus memperbaiki kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, memiliki motivasi berprestasi, tidakemosional bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan, bisa menjalankan apa saja. Dari segi pekerjaan, sifat seorang koleris yaitu berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisasi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekankan pada hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan.Dari segi pertemanan atau sosialisasi koleris mempunyai sifat tidak terlalu perlu teman, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya selalu benar, unggul dalamkeadaan darurat, mau bekerja untuk kegiatan, memberikan kepemimpinan yang kuat, menetapkan tujuan. Kelemahan dari koleris yaitu pekerja keras, suka memerintah, mendominasi, tidak peka terhadap perasaan orang lain, tidak sabar, merasa selalu benar, merasa sulit secara lisan atau fisik memperlihatkan kasih sayang dengan terbuka, keras kepala, tampaknya tidak bisa tahan atau menerima sikap, pandangan, atau cara orang lain.4. PlegmatisSeorang phlegmatis pada dasarnya mempunyai sifat introvert, pengamat dan pesimis. Dari segi emosi, ciri seorang phlegmatis yaitu kepribadianrendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten, tenang tetapi cerdas, simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, serba guna. Dari segi pekerjaan, sifat seorang phlegmatik yaitu cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan administrative, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, baik di bawah tekanan, menemukan cara yang mudah.Dari segi pertemanan/ sosialisasi plegmatis mempunyai sifat mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka meninggung, pendengar yang baik, punya banyak teman, punya belas kasihan dan perhatian, tidak tergesa-gesa, bisa mengambil hal baik dari yang buruk, tidak mudah marah. Kelemahan dari phlegmatis yaitu cenderung tidak bergairah dalamhidup, sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih atau gelisah, orang yang merasa sulit membuat keputusan, tidak mempunyai keinginan untuk mendengarkan atau tertarik pada perkumpulan, tampak malas, lambat dalambergerak, mundur dari situasi sulit.(Sujanto, 2001)e. Apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian?Jawab:Gangguan kepribadian adalah ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan subjektif. Orang dengan gangguan kepribadian menunnjukan pola rela dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam tidak fleksibel serta bersifat maladaptif.(Mangindaan, 2013)f. Apa macam-macam gangguan kepribadian?Jawab:Dalam Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV), gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu1. Kelompok A, terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal. Orang dengan gangguan seperti ini seringkali tampak aneh dan eksentrik.a. Gangguan Kepribadian Paranoidadalah pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-percayaan dan kecurigaan terhadap orang lain disertai rasa dengki.b. Gangguan Kepribadian Skizoidadalah pola kepribadian yang didominasi oleh pemisahan diri dari pergaulan sosial dan menyempitnya ekspresi emosional (dingin).c. Gangguan Kepribadian Skizotipaladalah pola kepribadian yang didominasi oleh rasa tidak nyaman dalam hubungan dengan orang lain, penyimpangan polapikir(cognitive)atau persepsi dan perilaku yang eksentrik (aneh).2. Kelompok B, terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang, histrionik dan narsistik. Orang dengan gangguan ini sering tampak dramatik, emosional, dan tidak menentu.a. Gangguan Kepribadian Ambangmerupakan pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-stabilan dalam hubungan pergaulan sosial, citra diri(self-image),alam perasaan(affects)dan tindakan yang tiada terduga serta menyolok (marked impulsitivy).b. Gangguan Kepribadian Histrionikadalah pola kepribadian yang didominasi oleh emosi yang berlebihan dan mencari perhatian.c. Gangguan Kepribadian Narsistikadalah pola kepribadian yang didominasi oleh perasaan dirinya hebat, senang dipuji dan dikagumi serta tidak ada rasa empati (tidak punya perasaan).3. Kelompok C, terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif-kompulsif, dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah gangguan kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif). Orang dengan gangguan ini sering tampak cemas atau ketakutan.a. Gangguan Kepribadian Menghindaradalah pola kepribadian yang didominasi oleh hambatan sosial, perasaan tidak percaya diri dan sangat sensitif terhadap hal-hal yang negatif.b. Gangguan Kepribadian Dependenadalah pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-mampuan untuk berdiri sendiri, ketergantungan terhadap orang lain dan keinginan untuk selalu dilayani.c. Gangguan Kepribadian obsesif-comfulsif adalah pola kepribadian yang didominasi oleh pikiran yang terpaku(preoccupation) terhadap kebiasaan sehari-hari, kontrol diri yang kuat dan serba ingin sempurna(perfectionism).d. Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif(Passive-Agressive Personality Disorders)adalah pola kepribadian yang didominasi oleh perilaku yang tidak wajar terhadap pekerjaan maupun pergaulan sosial, msialnya berlambat-lambat, mengulur waktu dengan alasan lupa.(Suryabrata, 2005)

8. Riwayat pendidikan SD, SMP, SMA: Tamat dengan nilai rata-rata Pasien melanjutkan ke Fakultas Kedokteran atas kemauan sendiria. Apa makna riwayat pendidikan? (tidak mengganggu kognitif)Jawab:Penyakit pada pasien (skizofrenia) tidak menganggu fungsi kognitif dari pasien itu sendiri, dimana biasanya pasien skizofrenia memiliki IQ yang normal.(Amir, 2013)

9. Riwayat penyakit sebelumnya Trauma kepala tidak ada Napza (-) Asma (-) Kejang demam tidak ada (-) Merokok (-) Alergi (-) Riwayat gangguan jiwa sebelumnya tidak adaa. Apa makna riwayat penyakit sebelumnya?Jawab:Tidak ada faktor pemberat penyakit dan menyingkirkan diagnosis gangguan kejiwaan akibat NAPZA.

10. Riwayat keluarga Anak ke-3 dari 3 bersaudara Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkala. Apa makna riwayat keluarga?Jawab:Riwayat keluarga anak bungsu berpengaruh sebagai faktor predisposisi. Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga di sangkal, menyatakan bahwa tidak ada riwayat penurunan penyakit tersebut secara genetik.(Amir, 2013)

11. Status ekonomi Ayah dan ibu sebagai PNS Selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunyaa. Apa makna status ekonomi?Jawab:Ayah dan ibu sebagai PNS, kebutuhan nutrisi tercukupi karena ekonomi cukup. Selama perkuliahan pasien tinggal bersama sepupunya, kebutuhan nutrisi tidak tercukupi dengan baik seperti saat tinggal bersama orang tua.

12. Pemeriksaan Fisik: Dalam batas normala. Apa makna pemeriksaan fisik?Jawab:Aksis III tidak ada diagnosis

13. Status psikiatrikus Afek: Dismitik Perhatian: Cukup Persepsi: Halusinasi dengar (+) Pikiran: Waham curiga (+), asosiasi longgar Tingkah laku: Agitasi (+)a. Apa makna status psikiatrikus? Jawab:Manifestasi klinis dari skizofrenia, yaitu adanya gangguan proses pikir, yaitu asosiasi longgar dimana ide pasien sering tidak menyambung. Gangguan isi pikir yang ditandai dengan waham dan gngguan persepsi yaitu halusinasi (Elvira, 2014).

b. Apa yang dimaksud dengan halusinasi?Jawab:Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan stimulas eksternal yang nyata; menghayati gejala-gejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata.(Dharmono, 2013)

c. Apa jenis-jenis halusinasi?Jawab:Jenis-jenis halusinasi, yakni:1) Halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh tertidur, secara umum bukan tergolong fenomena patologis2) Halusinasi hipnapompik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika seseorang mulai terbangun, secara umum bukan tergolong fenomena patologis3) Halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski dapat suara lain seperti musik, merupakan jenis halusinasi yang paling sering ditemukan pada gangguan pskiatri4) Halusinasi visual: persepsi pengelihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas (orang) ataupun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya), sering kali terjadi pada gangguan medis umum5) Halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkali terjadi pada gangguan medis umum6) Halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai gejala awal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum7) Halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi anggota tubuh teramputasi) atau formikasi (sensasi merayap dibawah kulit)8) Halusinasi somatik: sensasi keliru yang terjadi pada atau didalam tubuhnya, lebih sering menyangkut organ dalam (juga dijekan sebagai cenesthesic hallucination)9) Halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat kecil (micropsia)(Dharmono, 2013)d. Apa yang dimaksud dengan waham?Jawab:Waham adalah suatu kepercayaan palsu yang menetap yang tak sesuai dengan fakta dan kepercayaan tersebut mungkin aneh (misalnya; mata saya adalah komputer yang dapat mengontrol dunia) atau bisa pula tidak aneh (hanya sangat tidak mungkin, misalnya;FBI mengikuti saya) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya. Waham sering ditemukan pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada skizofrenia.(Amir, 2013)e. Apa jenis-jenis waham?Jawab:Jenis-jenis waham, yakni:1. Waham bizarre: Keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh (contoh: makhluk angkasa luar menanamkan elektroda di otak manusia)2. Waham sistematik: keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung dengan satu tema/kejadian (contoh: orang yang dikejar-kejar polisi atau mafia)3. Waham nihilistik: perasaan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada atau menuju kiamat4. Waham somatik: keyakinan yang keliru melibatkan fungsi tubuh (contoh: yakin otaknya meleleh)5. Waham paranoid: termasuk di dalamnya waham kebesaran, waham kejaran/persekutorik, waham rujukan (reference), dan waham dikendalikan. Waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotik sifatnya, bahwa dirinya adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar. Waham kejaran(persekutorik): satu delusi yang menandai seorang paranoid, yang mengira bahwa dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya, atau yang mendorong agar dia gagal dalam tindakkannya. Kepercayaan ini sering dirupakan dalam bentuk komplotan yang khayali, dokter dan keluarga pasien dicurigai bersama-sama berkomplot untuk merugikan, merusak, mencederai, atau menghancurkan dirinya. Waham rujukan (delusion of reference): satu kepercayaan keliru yang meyakini bahwa tingkah laku orang lain itu pasti memfitnah, membahayakan, atau akan menjahati dirinya. Waham dikendalikan: keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran, atau perasaanya dikendalikan oleh kekuatan dari luar. Termasuk didalamnya: Thought withdrawal: waham bahwa pikirannya ditarik oleh orang lain atau kekuatan lain Thought insertion: waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang lain atau kekuatan lain Thought broadcasting: waham bahwa pikirannya dapat diketahui oleh orang lain, tersiar di udara Thought control: waham bahwa pikirannya dikendalikan oleh orang lain atau kekuatan lain6. Waham cemburu: keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu patologis tentang pasangan yang tidak setia7. Erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya pada perempuan, merasa yakin bahwa seseorang sangat mencintainya(Dharmono, 2013)f. Apa yang dimaksud dengan agitasi?Jawab:Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit pskiatri yang luas. Menurut DSM IV dari American Psychiatric Association, agitasi didefinisikan sebagai aktivitas motorik yang berlebih-lebihan dihubungkan dengan perasaan ketegangan dar dalam diri (Maslim, 2014).

g. Apa yang dimaksud dengan asosiasi longgar?Jawab:Asosiasi longgar adalah gangguan bentuk pikir/ arus pikir dengan ide-ide yang berpindah dari satu subyek ke subyek lain yang tidak berhubungan sama sekali; dalam bentuk yang lebih parah disebut inkoherensia.(Dharmono, 2013)h. Apa macam-macam afek?Jawab:Afek merupakan ekspresi emosi yang teramati, mungkin tidak sesuai dengan deskripsi pasien tentang emosinya. Afek dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:a. Afek sesuai Kondisi ketika nada emosi selaras dengan ide, pikiran, atau gaya bicara yang menyertai, juga dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai sebagai afek luas atau penuh, yaitu kisaran emosi yang penuh diekspresikan dengan tepat.b. Afek tidak sesuaiKetidakharmonisan antara nada perasaan emosional dengan ide pikiran, atau gaya bicara yang menyertai.c. Afek tumpulGangguan afek yang bermanifestasi sebagai sangat berkurangnya intensitas tonus perasaan yang diungkapkan.d. Afek terbatas atau menyempitBerkurangnya intensitas nada perasaan yang kadarnya tidak begitu parah disbanding afek datar namun jelas menurun.e. Afek datarTidak ada atau hamper tidak ada tanda ekspresi afektif, suara monotonm wajah tidak bergerak.f. Afek labilPerubahan nada perasaan emosional yang cepat dan mendadak, tidak disebabkan oleh stimulus eksterna.(Sadock, 2010)i. Apa yang dimaksud dengan skizofrenia?Jawab:Defenisi yang lebih rinci mengenai skizofrenia bersumber dari Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Indonesia (PPDGJ-III) yang mengemukakan bahwa gangguan skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikotik dengan gangguan dasar pada kepribadian, terjadi distorsi khas proses pikir, kadangkadang mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, paham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, efek abnormal yang tidak terpadu dengan situasi nyata/sebenarnya dan autisme.(Maslim, 2013)

j. Apa jenis-jenis skizofrenia? Jawab:Tipe-tipe Skizofrenia Tipe skizofrenia menurut ICD-X dan PPDGJ III meliputi: a. Skizofrenia Paranoid (F2.0)Skizofrenia jenis ini yang paling sering dijumpai di negara manapun. Gambaran klinis didominasi oleh waham yang secara relatif stabil, sering kali bersifat paranoid diserta oleh halusinasi, terutama halusinasi pendengaran. Gangguan-gangguan afektif, dorongan kehendak (volition) dan pembicaraan serta gejala-gejala katatonik tidak menonjol. b. Skizofrenia Hebefrenik (F20.1) Suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan afektif yang jelas dan secara umum juga dijumpai waham dan halusinasi yang bersifat mengambang serta terputusputus (flagmentar), perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan serta umumnya mannerisme. Suasana perasaan (mood) pasien dangkal dan tidak wajar (inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self-absorbed smilling) atau sikap yang angkuh dan agung (lofty manner). Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu serta inkoheren. Ada kecenderungan tetap menyendiri (solitary) dan perilaku tampak hampa tujuan dan hampa perasaan. c. Skizofrenia Katatonik (F20.2)Gangguan psikomotor yang menonjol merupakan gambaran yang penting dan dominan serta dapat bervariasi antara kondisi ekstrim seperti hiperkinesis dan stupor atau antara sifat penurut yang otomatis dan negativisme. Sikap dan posisi tubuh yang dipaksakan dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. Episode kegelisahan disertai kekerasan (violent) mungkin merupakan gambaran keadaan ini yang menyolok. d. Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)Kondisi-kondisi yang memenuhi kriteria diagnostik umum untuk skizofrenia tetapi tidak sesuai dengan subtipe paranoid, hebefrenik dan katatonik atau memperlihatkan gejala lebih dari satu sub tipe tanpa gambaran predominasi yang jelas untuk suatu kelompok diagnosis yang khas. e. Depresi Pasca-Skizofrenik (F20.4) Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama dan timbul sesudah suatu serangan penyakit skizofrenia. Beberapa gejala skizofrenik harus tetap ada tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya. Gangguan depresif ini disertai oleh suatu peningkatan resiko bunuh diri. f. Skizofrenia Residual (F20.5)Suatu stadium kronis dalam perkembangan gangguan skizofrenia, di mana telah terjadi progresi yang jelas dari stadium awal (terdiri dari satu atau lebih episode dengan gejala psikotik yang memenuhi kriteria umum untuk skizofrenia) ke stadium lebih lanjut yang ditandai secara khas oleh gejala-gejala negatif jangka panjang walaupun belum tentu ireversibel. g. Skizofrenia Simpleks (F20.6)Suatu kelainan yang tidak lazim ada perkembangan yang bersifat perlahan tetapi progresif mengenai keanehan tingkah laku, ketidakmampuan untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan penurunan kinerja secara menyeluruh, tidak terdapat waham dan halusinasi. Ciri-ciri negatif yang menonjol adalah afek yang menumpul, hilangnya dorongan kehendak dan bertambahnya kemunduran sosial.h. Skizofrenia lainnya (F20.8) Termasuk skizofrenia senestopatik, gangguan skizofreniform yang Tak Tergolongkan. Tidak termasuk gangguan skizofrenia akut, skizofrenia siklik, skizofrenia laten. i. Skizofrenia YTT (F20.9) Tipe-tipe skizofrenia yang tak tergolongkan(Maslim, 2013)k. Berapa nilai GAF scale pada kasus ini?Jawab:nilai GAF scale pada kasus ini adalah 60-51, yakni gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.(Maslim, 2013)

14. Jika seluruh gejala dikumpulkan, maka:a. Apa jenis-jenis neurotransmitter?Jawab:Neurotransmitter adalah zat kimia di dalam otak yang berfungsi membawa pesan antar sel saraf. Zat kimia ini diproduksi di dalam sel-sel saraf yang ada di otak, ketika pesan dari otak harus ditransmisikan ke bagian-bagian lain. Hampir seluruh kegiatan otak memanfaatkan neurotransmiter untukmenyampaikan pesan. Otak menggunakan sejumlah senyawa neurokimiawi sebagai pembawa pesan untuk komunikasi berbagai beagian di otak dan sistem syaraf. Senyawa neurokimiawi ini, dikenal sebagai neurotransmiter, sangat esensial bagi semua fungsi otak. Sebagai pembawa pesan, mereka datang dari satu tempat dan pergi ke tempat lain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Bila satu sel syaraf (neuron) berakhir, di dekatnya ada neuron lainnya. Satu neuron mengirimkan pesan dengan mengeluarkan neurotrasmiter menuju ke dendrit neuron di dekatnya melalui celah sinaptik, ditangkap reseptor-reseptor pada celah sinaptik tersebut.Neurotransmiter yang berpengaruh pada terjadinya gangguan bipolar adalah dopamin, norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan asetilkolin.Selain itu, penelitian-penelitian juga menunjukksan adanya kelompok neurotransmiter lain yang berperan penting pada timbulnya mania, yaitu golongan neuropeptida, termasuk endorfin, somatostatin, vasopresin dan oksitosin. Diketahui bahwa neurotransmiter-neurotransmiter ini, dalam beberapa cara, tidak seimbang (unbalanced) pada otak individu mania dibanding otak individu normal.Misalnya, GABA diketahui menurun kadarnya dalam darah dan cairan spinal pada pasien mania. Norepinefrin meningkat kadarnya pada celah sinaptik, tapi dengan serotonin normal. Dopamin juga meningkat kadarnya pada celah sinaptik, menimbulkan hiperaktivitas dan nsgresivitas mania, seperti juga pada skizofrenia. Antidepresan trisiklik dan MAO inhibitor yang meningkatkan epinefrin bisa merangsang timbulnya mania, dan antipsikotik yang mem-blok reseptor dopamin yang menurunkan kadar dopamin bisa memperbaiki mania, seperti juga pada skizofrenia.1. Monoamin dan DepresiPenelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa zat-zat yang menyebabkan berkurangnya monoamin, seperti reserpin, dapat menyebabkan depresi.Akibatnya timbul teori yang menyatakan bahwa berkurangnya ketersediaan neurotransmiter monoamin, terutama NE dan serotonin, dapat menyebabkan depresi. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya obat antidepresan trisiklik dan monoamin oksidase inhibitor yang bekerja meningkatkan monoamin di sinap. Peningkatan monoamin dapat memperbaiki depresi.1. SerotoninNeuron serotonergik berproyeksi dari nukleus rafe dorsalis batang otak ke korteks serebri, hipotalamus, talamus, ganglia basalis, septum, dan hipokampus. Proyeksi ke tempat-tempat ini mendasari keterlibatannya dalam gangguan-gangguan psikiatrik. Ada sekitar 14 reseptor serotonin, 5-HT1A dst yang terletak di lokasi yang berbeda di susunan syaraf pusat.Serotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. Sistem serotonin yang berproyeksi ke nukleus suprakiasma hipotalamus berfungsi mengatur ritmik sirkadian (siklus tidur-bangun, temperatur tubuh, dan fungsi axis HPA). Serotonin bersama-sama dengan norepinefrin dan dopamin memfasilitasi gerak motorik yang terarah dan bertujuan. Serotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia dan reptilia.Neurotransmiter serotonin terganggu pada depresi. Dari penelitian dengan alat pencitraan otak terdapat penurunan jumlah reseptor pos-sinap 5-HT1A dan 5-HT2A pada pasien dengan depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat menjadi tanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi.Dari penelitian lain dilaporkan bahwa respon serotonin menurun di daerah prefrontal dan temporoparietal pada penderita depresi yang tidak mendapat pengobatan. Kadar serotonin rendah pada penderita depresi yang agresif dan bunuh diri.Triptofan merupakan prekursor serotonin. Triptofan juga menurun pada pasien depresi. Penurunan kadar triptofan juga dapat menurunkan mood pada pasien depresi yang remisi dan individu yang mempunyai riwayat keluarga menderita depresi. Memori, atensi, dan fungsi eksekutif juga dipengaruhi oleh kekurangan triptofan. Neurotisisme dikaitkan dengan gangguan mood, tapi tidak melalui serotonin. Ia dikaitkan dengan fungsi kognitif yang terjadi sekunder akibat berkurangnya triptofan.Hasil metabolisme serotonin adalah 5-HIAA (hidroxyindolaceticacid). Terdapat penurunan 5-HIAA di cairan serebrospinal pada penderita depresi. Penurunan ini sering terjadi pada penderita depresi dengan usaha-usaha bunuh diri.Penurunan serotonin pada depresi juga dilihat dari penelitian EEG tidur dan HPA aksis. Hipofontalitas aliran darah otak dan penurunan metabolisme glukosa otak sesuai dengan penurunan serotonin. Pada penderita depresi mayor didapatkan penumpulan respon serotonin prefrontal dan temporoparietal. Ini menunjukkan bahw adanya gangguan serotonin pada depresi.1. NoradrenergikBadan sel neuron adrenergik yang menghasilkan norepinefrin terletak di locus ceruleus(LC) batang otak dan berproyeksi ke korteks serebri, sistem limbik, basal ganglia, hipotalamus dan talamus. Ia berperan dalam mulai dan mempertahankan keterjagaan (proyeksi ke limbiks dan korteks). Proyeksi noradrenergik ke hipokampus terlibat dalam sensitisasi perilaku terhadap stressor dan pemanjangan aktivasi locus ceruleus dan juga berkontribusi terhadap rasa ketidakberdayaan yang dipelajari. Locus ceruleus juga tempat neuron-neuron yang berproyeksi ke medula adrenal dan sumber utama sekresi norepinefrin ke dalam sirkulasi darah perifer.Stresor akut dapat meningkatkan aktivitas LC. Selama terjadi aktivasi fungsi LC, fungsi vegetatif seperti makan dan tidur menurun. Persepsi terhadap stressor ditangkap oleh korteks yang sesuai dan melalui talamus diteruskan ke LC, selanjutnya ke komponen simpatoadrenalsebagai respon terhadap stressor akut tsb. Porses kognitif dapat memperbesar atau memperkecil respon simpatoadrenal terhadap stressor akut tersebut.Rangsangan terhadap bundel forebrain (jaras norepinefrin penting di otak) meningkat pada perilaku yang mencari rasa senang dan perilaku yang bertujuan. Stressor yang menetap dapat menurunkan kadar norepinefrin di forbrain medial. Penurunan ini dapat menyebabkan anergia, anhedonia, dan penurunan libido pada depresi.Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG). Penurunan aktivitas norepinefrin sentral dapat dilihat berdasarkan penurunan ekskresi MHPG. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa MHPG mengalami defisiensi pada penderita depresi. Kadar MHPG yang keluar di urin meningkat kadarnya pada penderita depresi yang di ECT (terapi kejang listrik)(Guyton, 2010)b. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini?Jawab:Gejala karakteristik : 2 atau lebih poin berikut, masing-masing terjadi dalam porsi waktu yang signifikan selama periode 1 bulan (atau kurang bila telah berhasil diobati):1. Waham 2. Halusinasi3. Bicara kacau (contoh: sering melantur atau inkohorensi)4. Perilaku yang sangat kacau atau katatonik5. Gejala negative, afektif mendatar, alogia, atau kehilangan minat.Tipe paranoid :1. Preokupasi terhadap satu atau lebih waham atau halusinasi auditorik yang sering2. Tidak ada hal berikut ini yang prominen: bicara kacau, perilaku kacau atau katatonik, atau afek datar atau tidak sesuaiTipe hebefrenik :1. Semua hal di bawah ini prominen:a. Bicara kacau.b. Perilaku kacau.c. Afek datar atu tidak sesuai.2. Tidak memenuhi kriteria tipe katatonikTipe katatonik :1. Imobilitas motorik sebagaimana dibuktikan dengan ketalepsi (termasuk fleksibilitas serea) atau stupor2. Aktivitas motorik yang berlebihan (yaitu yang tampaknya tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal)3. Negativism ekstrim (resistensi yang tampaknya tak bermotif terhadap semua instruksi atau dipertahankannya suatu postur rigid dari usaha menggerakkan) atau mutisme4. Keanehan gerakan volunteer sebagaimana diperlihatkan oleh pembentukan postur (secara volunteer menempatkan diri dalam postur yang tidak sesuai atau bizar), gerakan streotipi, mekanisme prominen, atau menyeringai secara prominen. 5. Ekolalia atau ekopraksiaTipe Tak Terdiferensiasi1. Tipe skizofrenia yang gejala nya memenuhi kriteria A, namun tidak memenuhi kriteria tipe paranoid, hebefrenik, atau katatonik.Tipe Residual:1. Tidak ada waham, halusinasi, bicara kacau yang prominen, serta perilaku sangat kacau atau katatonik.2. Terdapat bukti kuntinue adanya gangguan, sebagaimana diindikasikan oleh adanya gejala yang tercantum pada kriteria 1 untuk skizofrenia, yang tampak dalam bentuk yang lebih lemah (contoh: keyakinan aneh, pengalaman perceptual tak lazim)(Sadock, 2014)

c. Apa diagnosis banding pada kasus ini?Jawab: Skizofrenia tipe paranoid Skizofrenia Skizofreniform Gangguan psikotik singkat Gangguan skizoafektif Gangguan akibat kondisi medis Gangguan akibat zat tertentu(Amir, 2013)

d. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus ini?Jawab:1. MRI2. EEGGangguan yang paling sering terlihat yaitu pelebaran ventrikel tiga dan lateral yang stabil yang kadang-kadang sudah terlihat sebelum awitan penyakit, atropi bilateral lobus temporalis medial dan lebih spesifik lagi yaitu girus parahipokampus, hipokampus dan amigdala disorientasi spasial sel pyramid hipkampus dan penurunan volume korteks prefrontal dorsolateral.(Sadock, 2013)

e. Apa diagnosis pasti pada kasus ini?Jawab:Aksis I: F.20.0 Skizofrenia ParanoidAksis II: tidak adaAksis III: tidak adaAksis IV: stressor kuliahAksis V: GAF scale 60-51

f. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini?Jawab:Terapi FarmakologiSkizofrenia diobati dengan antipsikotika (AP). Obat ini dibagi dalam dua kelompok, berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu dopamine receptor antagonist (DRA) atau antipsikotika generasi I (APG-I) dan serotonin-dopamine antagonist (SDA) atau antipsikotika generasi II (APG-II).Sebaiknya skizofrenia diobati dengan APG-II dengan kisaran dosis ekuivalen klorpromazin 300-600 mg per hari atau kadang-kadang mungkin lebih. Pemeliharaan dengan dosis rendah antipsikotika diperlukan, setelah kekambuhan pertama. Dosis pemeliharaan sebaiknya diteruskan untuk beberapa tahun. Haldol 6-20 mg Rosperidone 1-2 mg tingkatkan 1 mg/dosis setiap 2-3 hari sampai 4 hingga 6 mg/hari(Katzung, 2012)

g. Bagaimana prognosis pada kasus ini?Jawab:Vitam : dubia ad bonamFungsionam : dubia ad bonam

Prognosis BaikPrognosis Buruk

Awitan lambatAwitan muda

Ada faktor presipitasi yang jelasTidak ada faktor presipitasi

Awitan akutAwitan insidius

Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan pramorbid baikRiwayat sosial, seksual, dan pekerjaan pramorbid buruk

Gejala gangguan mood (terutama gangguan depresif)Perilaku autistik, menarik diri

MenikahLajang, cerai, atau menduda/janda

Riwayat keluarga dengan gangguan moodRiwayat keluarga dengan skizofrenia

Sistem pendukung baikSistem pendukung buruk

Gejala positifGejala negatif

Tanda dan gejala neurologis

Riwayat trauma perinatal

Tanpa remisi dalam 3 tahun

Berulangkali relaps

Riwayat melakukan tindakan penyerangan

(Sadock, 2014)

h. Apa komplikasi yang mungkin timbul pada kasus ini?Jawab: Terlibat pada kasus hukum Penyalahgunaan obat Bunuh diri(Amir, 2013)

i. Bagaimana kompetensi dokter umum untuk kasus ini?Jawab:Kompetensi dokter umum untuk kasus skizofrenia adalah 3ATingkat kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal dan merujuk.3A. Bukan Gawat DaruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukkan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan(SKDI, 2012)

j. Apa pandangan islam pada kasus ini?Jawab:

Artinya :(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka yang menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tentram. (QS. Ar-Rad : 28)

2.6 Kerangka Konsep Predisposisi(riwayat premorbid, perkuliahan, pengobatan, riwayat keluarga (anak bungsu))

Gejala Psikotik

Putus obat

Eksaserbasi

Gejala psikotik

Gangguan KepribadianHalusinasi AuditoryWaham CurigaAfek Distimik

2.7 Kesimpulan

Aliando, 20 tahun, menderita skizofrenia paranoid karena terdapat predisposisi anak bungsu, riwayat premorbid pendiam dan tertutup, stressor (perkuliahan), riwayat putus obat dan GAF scale 60-51.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Amir, N. 2013. Skizofrenia dalam Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: FKUI Dharmono, S. 2013. Tanda dan Gejala Klinis Pskiatri dalam Buku Ajar Pskiatri. Jakarta: FKUIIsaacs A. 2002. Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta: EGC.Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa AksaraKatzung, B. G. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi II. Jakarta: Salemba MedikaKusumawardhani, A.A.A.A.. 2010. Buku Ajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : Badan Penerbit FK UILestari, Trini Puji. 2014. Gambaran perilaku pasien dengan waham paranoid di unit Intermediate Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat, 2014. Dapat diakses di http://ejournal.stik-sintcarolus.ac.id/file.php?file=mahasiswa&id=491&cd=0b2173ff6ad6a6fb09c95f6d50001df6&name=ARTIKEL%20ILMIAH%20TRINI%20PUJI%20LESTARI.pdf [Diakses pada 16 September 2015]Lumbantobing, SM. 2007. Skizofrenia. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.Mangindaan, L. 2013. Gangguan Kepribadian dalam Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: FKUIMaramis, W.F. (2004). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press.Maslim, R. 2013. Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas dari PPDGJ III dan DSM 5.Jakarta:PT Nuh Jaya. P:103Nevid, J., Rahtus S., & Beverly G. 2003. Psikologi Abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga.Rudyanto. 2007. Skizofrenia & Diagnosa Banding. Jakarta: FKUI.Sadock, Benjamin J. 2014. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.SKDI, 2012.Snell, R. S., 2006. Anatomi Klinik. Ed. 6. Jakarta: EGCSujanto, A. Lubis, H. Hadi, T.2001. Psikologi Kepribadian.Jakarta: Bumi AksaraSuryabrata, S., 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV Rajawali45