skenario a blok 17 tahun 2015

6
SKENARIO A BLOK 17 TAHUN 2015 SKENARIO Nn. Anita, seorang mahasiswi, usia 21 tahun datang ke IGD RSMO dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu sebelum amsuk RS. Keluhan disertai BAK seperti teh tua. Keluhan BAB dan gatal-gatal tidak ada. 10 hari yang lalu Nn. Anita mengalami demam tinggi terus menerus. Nn. Anita hanya mengkonsumsi obat penurun panas dan keluhan demam berkurang. Ibu dan Nn. Anita diketahui mengidap Hepatitis B sejak 1 tahun yang lalu Pemeriksaan Fisik Kesadaran Kompos mentis, BB: 50 kg, TB 158 cm Tanda vital : TD 110/70 mm/Hg, Nadi 90/menit, pernapasan: 20x/menit, Suhu 36,7C Pemeriksaan Spesifik Kepala : sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemis Leher : dalam batas normal Thoraks : dalam batas normal Abdomen : inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri Ekstermitas : palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-) Pemeriksaan Laboratorium - Hb : 12,3 g/dk - Leukosit: 8.800/mm3 - LED: 104 mm/jam - Bil direk : 8,94 mg/dl - SGOT : 295 u/l - HbsAg (+) - Anti HAV IgM (-) - HbeAg (-) - Ht : 36 vol% - Trombosit : 267.000 /mm3 - Bil total : 9,49 mg/dl - Bil indirek : 0,55 mg/dl - SGPT : 376 u/l - Anti HBs(-) - Anti HBc IgM (-) KLARIFIKASI ISTILAH

Upload: ajengdonal

Post on 26-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

SKENARIO A BLOK 17 TAHUN 2015

SKENARIO

Nn. Anita, seorang mahasiswi, usia 21 tahun datang ke IGD RSMO dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu sebelum amsuk RS. Keluhan disertai BAK seperti teh tua. Keluhan BAB dan gatal-gatal tidak ada. 10 hari yang lalu Nn. Anita mengalami demam tinggi terus menerus. Nn. Anita hanya mengkonsumsi obat penurun panas dan keluhan demam berkurang. Ibu dan Nn. Anita diketahui mengidap Hepatitis B sejak 1 tahun yang lalu

Pemeriksaan FisikKesadaran Kompos mentis, BB: 50 kg, TB 158 cmTanda vital : TD 110/70 mm/Hg, Nadi 90/menit, pernapasan: 20x/menit, Suhu 36,7C

Pemeriksaan SpesifikKepala: sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemisLeher: dalam batas normalThoraks: dalam batas normalAbdomen: inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeriEkstermitas: palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-)

Pemeriksaan Laboratorium Hb: 12,3 g/dk Leukosit: 8.800/mm3 LED: 104 mm/jam Bil direk: 8,94 mg/dl SGOT: 295 u/l HbsAg(+) Anti HAV IgM (-) HbeAg(-) Ht: 36 vol% Trombosit: 267.000 /mm3 Bil total: 9,49 mg/dl Bil indirek: 0,55 mg/dl SGPT: 376 u/l Anti HBs(-) Anti HBc IgM (-)

KLARIFIKASI ISTILAH

Mata Kuning: diskolorisasi kuning pada sklera akibat hiperbilirubinemiaHepatitis B: radang hati; penyakit yang disebabkan oleh virus bersifat akut terutama ditularkan parenteral tetapi dapat juga secara oral melalui hubungan yang erat antara penderita dan orang lainShifting dullnes: bunyi pekak pada perkusi abdomen yang berpindah seiring perpindahan posisi pasien; indikasi adanya cairan di dalam abdomenPalmar eritema: terdapat bintik-bintik pada telapak tangan dan tanpak membesar, karena metabolisme hormon seks berubahBilirubin direk: bilirubin yang telah diambil oleh sel-sel hati dan dikonjugasikan membentuk bilirubin diglukuronid yang larut dalam airBilirubin indirek: bentuk bilirubin larut dalam lemak yang beredar dalam asosiasi longgar dengan protein plasmaAkral: ujung dari ekstremitas (tangan dan kaki)SGOT: Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (AST) yaitu enzim yang memiliki aktifitas metabolisme yang tinggi, ditemukan di jantung, hati, otot rangka, ginjal, otak, limfa, pankreas, dan paru-paruSGPT: Serum Glutamat Piruvat Transaminase (ALT) yaitu enzim yang normalnya dijumpai di dalam serum dan jaringan tubuh, terutama pada hati, biasanya dilepaskan sebagai hasil cedera jaringanHbsAg: Hepatitis B Surface Antigen (lapisan protein antigen dari virus Hepatitis B yang terdapat pada virion lengkap dan terdistribusi di dalam darah pasien yang memiliki infeksi aktif atau kronikHbeAg: Antigen virus Hepatitis B yang sesekali menetap dalam darah selama infeksi akut, biasanya menghilang setelahnya tetapi sesekali menetap pada penyakit kronikAnti HAV IgM: antibodi tubuh yang terbentuk sebagai tanggapan terhadap virus Hepatitis AAnti HBs: antibodi dari antigen Hepatitis B SurfaceAnti HBc IgM: antibodi terhadap terhadap Core Hepatitis B berupa IgM

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Nn. Anita, seorang mahasiswi, usia 21 tahun datang ke IGD RSMO dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu sebelum amsuk RS. vvv2. Keluhan disertai BAK seperti teh tua, keluhan BAB dan gatal-gatal tidak ada. vv3. 10 hari yang lalu Nn. Anita mengalami demam tinggi terus menerus dan hanya mengkonsumsi obat penurun panas dan keluhan demam berkurang. vv4. Ibu dan Nn. Anita diketahui mengidap Hepatitis B sejak 1 tahun yang lalu v5. Pemriksaan Fisik6. Pemeriksaan Spesifik7. Pemeriksaan Laboratorium

ANALISIS MASALAH

1. Nn. Anita, seorang mahasiswi, usia 21 tahun datang ke IGD RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu sebelum masuk RS.a. Apa korelasi antara jenis kelamin, usia, dan pekerjaan pada kasus? (dea, dedi)b. Apa penyebab mata kuning pada kasus Nn. Anita? (nilam, mita)c. Bagaimana mekanisme mata kuning pada kasus Nn. Anita? (ica, sindih)d. Mengapa Nn. Anita baru datang ke RSMP satu minggu setelah keluhan muncul? (tafta, rahma)

2. Keluhan disertai BAK seperti teh tua namun tidak ada keluhan BAB dan gatal-gatal.a. Apa penyebab dan mekanisme BAK teh tua? (jason, belbon)b. Bagaimana mekanisme pewarnaan urin? (dedi, nina)c. Apa indikasi keluhan BAB dan gatal-gatal? (mita, ajeng)

3. Nn. Anita mengalami demam tinggi terus menerus 10 hari yang lalu, dan keluhan demam berkurang dengan mengkonsumsi obat penurun panas.a. Apa penyebab demam tinggi pada Nn. Anita? (sindih, dea)b. Bagaimana mekanisme demam tinggi terus menerus pada kasus? (rahma, nilam)c. Apa saja tipe-tipe demam? (belbon, ica)d. Bagaimana hubungan antara mata kuning, BAK teh tua, dan Demam tinggi? (nina, tafta)e. Bagaimana mekanisme kerja obat penurun panas (antipiretik)? (ajeng, jason)

4. Ibu dan Nn. Anita diketahui mengidap Hepatitis B sejak 1 tahun yang lalu.a. Apa saja klasifikasi Hepatitis? (dea, dedi)b. Bagaimana penularan Hepatitis B? (nilam, mita)c. Bagaimana hubungan antara keluhan dengan riwayat Hepatitis B? (ica, sindih)d. Bagaimana resiko pengobatan yang inkonsisten / tidak melakukan pengobatan pada pasien Hepatitis B? (tafta, rahma)e. Bagaimana etiologi Hepatitis B? (jason, belbon)f. Bagaimana faktor resiko Hepatitis B? (dedi, nina)

5. Pemeriksaan Fisika. Bagaimana intepretasi dan mekanisme abnormal hasil pemeriksaan fisik Nn. Anita; Kesadaran Kompos mentis (mita, ajeng) IMT (BB: 50 kg, TB 158 cm) (sindih, dea) TD 110/70 mm/Hg (rahma, nilam) Nadi 90/menit (belbon, ica) Pernapasan: 20x/menit (nina, tafta) Suhu 36,7C (ajeng, jason)

6. Pemeriksaan Spesifika. Bagaimana intepretasi dan mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan spesifik Nn. Anita; Kepala: sklera ikterik +/+, konjungtiva tidak anemis (dea, dedi) Leher: dalam batas normal (nilam, mita) Thoraks: dalam batas normal (ica, sindih) Abdomen: inspeksi datar, palpasi lemas, hepar teraba 2 jari bawah arcus costae, tepi tumpul, konsistensi lunak, nyeri tekan (+), perkusi shifting dullnes (-) (tafta, rahma) Ekstermitas: palmar eritema (-), akral pucat (-), edema perifer (-) (jason, belbon)

7. Pemeriksaan Laboratoriuma. Bagaimana intepretasi dan mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan laboratorium Nn. Anita; Hb: 12,3 g/dk (dedi, nina) Leukosit: 8.800/mm3 (mita, ajeng) LED: 104 mm/jam (sindih, dea) Bil direk: 8,94 mg/dl (rahma, nilam) SGOT: 295 u/l (belbon, ica) HbsAg (+) (nina, tafta) Anti HAV IgM (-) (ajeng, jason) HbeAg (-) (dea, dedi) Ht: 36 vol% (nilam, mita) Trombosit: 267.000 /mm3 (ica, sindih) Bil total: 9,49 mg/dl (tafta, rahma) Bil indirek: 0,55 mg/dl (jason, belbon) SGPT: 376 u/l (dedi, nina) Anti HBs (-) (mita, ajeng) Anti HBc IgM (-) (sindih, dea)b. Apa saja antigen yang dihasikan oleh virus Hepatitis B? (rahma, nilam)c. Apa saja anitbodi yang dihasilkan tubuh sebagai respon terhadap antigen virus Hepatitis B? (belbon, ica)d. Mengapa HbeAg negatif, padahal Nn. Anita menderita Hepatitis sejak 1 tahun yang lalu? (nina, tafta)e. Berdasarkan hasil laboratorium, bagaimana klasifikasi mata kuning (ikterik) yang dialami oleh Nn. Anita? (ajeng, jason)f. Mengapa tidak terbentuk anti HBs padahal HbsAg (+)? (dea, dedi)

HIPOTESISNn. Anita seorang mahasiswi usia 21 tahun, menderita Hepatitis B kronik.

ANALISIS KLINIS1. Bagaimana cara menegakkan diagnosis Nn. Anita? (nilam, mita)2. Apa diagnosis kerja pada kasus ini? (ica, sindih)3. Apa diagnosis banding pada kasus ini? (tafta, rahma)4. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini ? (jason, belbon)5. Apa definisi kasus? (dedi, nina)6. Bagaimana etiologi kasus? (mita, ajeng)7. Bagaimana epidemiologi kasus? (sindih, dea)8. Bagaimana faktor resiko kasus? (rahma, nilam)9. Bagaimana manifestasi klinis kasus? (belbon, ica)10. Bagaimana patogenesis kasus? (nina, tafta)11. Bagaimana patofisiologi kasus? (ajeng. jason)12. Bagaimana penatalaksanaan farmako dan non farmako pada kasus? (dea, dedi)13. Bagaimana komplikasi penyakit pada kasus? (nilam, mita)14. Bagaimana prognosis pada kasus? (ica, sindih)15. Bagaimana tindakan preventif pada kasus? (tafta, rahma)16. Bagaimana SKDI pada kasus ini? (jason, belbo)

LEARNING ISSUE

Anatomi Hepatobilier (dea, tafta, mita, belbon, ica, dedi, rahma, ajeng)Fisiologi Sistem Hepatobilier (nilam, jason, sindih, nina, dea, tafta, mita, belbon)Hepatitis B (ica, dedi, rahma, ajeng, nilam, jason, sindih, nina)