skenario 3

97
Skenario 3

Upload: david-jati-marintang

Post on 21-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

jf

TRANSCRIPT

Skenario 3

Skenario 3Tujuan Pembelajaran Definisi & stadium HIV/AIDSIO menurut stadiumPatfis IOWDTatalaksanaan & edukasiPrognosis & komplikasi

Definisi dan stadium HIV/AIDSDefinisi dan pengertian menurut Depkes RI (203)HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehinga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia.

Gejala-gejala timbul tergantung dari infeksi oportunistik yang menyertainya. Infeksi oportunistik terjadi oleh karena menurunya daya tahan tubuh (kekebalan) yang disebabkan rusaknya sistem imun tubuh akibat infeksi HIV tersebut.

4AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup.

Sindrom AIDS timbul akibat melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.

5Stadium WHO untuk HIV/AIDSStadium klinis1Tanpa gejala (asimtomatis) Limfadenopati generalisata persisten

Stadium Klinis 2Kehilangan berat badaniyang sedang tanpa alasanii(10% berat badan diperkirakan atau diukur)Diarekronistanpa alasan yang berlangsung lebih dari 1 bulanDemam berkepanjangan tanpa alasan (di atas 37,5C, sementara atau terus-menerus, lebih dari 1 bulan)Kandidiasis mulut berkepanjanganOralhairyleukoplakiaTuberkulosis paruInfeksibakteriyang berat (mis. pnemonia, empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi,meningitisataubakteremia)Stomatitis, gingivitis atau periodontitis nekrotising berulkus yangakutAnemia ( penurunan massa otot

Penyebab utama : penderita HIV tidak menjalani HAARTFaktor risiko :Tidak cukup makan . Nafsu makan menurun akibat infeksi HIVEfek samping mdeikasi yang membuat rasa mual dan muntahInfeksi oportunistik >> susah menelan >> tidak ingin makan

Tidak dapat mengambil nutrisi dengan baik :Efek HIV terhadap fungsi sistem pencernaan Intervensi infeksi oportunistik dengan absorbsi makananMedikasi yangmengakibatkan diarePerubahan metabolisme :HIV membutuhkan kalori yang banyakPeningkatan kebutuhan kalori akibat :Aktivitas sistem imun yang meningkat Perubahan fungsi hormon akibat infeksi HIVPCPPneumocystis carinii pneumonia (PCP) >>> Pneumocystis jiroveci pneumonia (PJP)Etiologi : jamur pneumocystis jirovecimerupakan jamur yang normal ditemukan di paru2 orang sehatKelemahan sistem imun; medikasi penyakit kanker >> Infeksi oportunistikPatofisiologi Penyakit muncul ketika sistem imun humoral dan innate menjadi defektif. Defek multipel sistem imun penderita mengakibatkan replikasi jamur yang tidak terkontrol Makrofag alveoli tanpa bantuan CD4+ tak akan mampu membasmi replikasi jamur WORKING DIAGNOSISDiagnosis Infeksi OportunistikANAMNESISBerdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal mengenai hal-hal berikut.

1. Penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan pasien (kemungkinan diagnosis).2. Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munculnya keluhan pasien (diagnosis banding).3. Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut (faktor predisposisi dan faktor risiko).4. Kemungkinan penyebab penyakit (kausa/etiologi).5. Faktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien (faktor prognostik, termasuk upaya pengobatan).6. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk menentukan diagnosisnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan dalam anamnesis meliputi:

IDENTITAS PASIENNamaTempat/ tanggal lahirUmurJenis kelaminAlamatAgamaSuku bangsaKewarganegaraanPendidikanPekerjaanStatus perkawinan KELUHAN UTAMA DAN LAMANYA.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS)

Intensitas dan sifat demamWaktu serangan demamObat yang sudah dikonsumsi dan keadaan setelah minum obatKeluhan penyertaPertanyaan-pertanyaan yang dilakukan dalam anamnesis meliputi:

Riwayat penyakit dahulu (RPD)Riwayat pribadi.Kebiasaan makanKebiasaan merokok, alcohol, dan penggunaan narkobaRiwayat vaksinasiRiwayat sosialLingkungan tempat tinggalKebersihanSosial ekonomiPekerjaan

Diagnosis dan terapi IO pada stadium lanjut (AIDS) sulit, kompleks, sering mahal , maka itu harus di diagnosis sejak stadium awal

Diagnosis sering terlambat karena :

Diagnosis klinis dini sulit karena periode asimptomatik yang lama.Pasien enggan / takut periksa ke dokterSering pasien berobat pada stadium AIDS dengan infeksi oportunistik yang sulit didiagnosis karena : kurang dikenalmanifestasi klinis atipikal sarana diagnostik kurang Curiga AIDS secara klinis :Batuk lebih dari 2 3 mingguPenurunan berat badan mencolok > 10 % Panas > 1 bulanDiare > 1 bulanPerhatikan : kandidiasis oralHerpes zooster yang luas, kambuhan Sariawan rekuren dan berat

PEMERIKSAAN PENUNJANGBerdasarkan literatur pemeriksaan untuk tes HIV terdiri dari :Pemeriksaan serologi antibodiPemeriksaan dengan isolasi/ kultur, deteksi antigen, deteksi materi genetik dalam darahkeberadaan virus

Yang paling sering dilakukan di Indonesia adalah pemeriksaan serologi umtuk mendeteksi antibodi HIV (ELISA)Pada pasien ini dilakukan PITC (Provider Initiated Testing & Conseling) dengan hasil reaktif, dan dilakukan pemeriksaan CD4 dengan hasil 25/mm3 yang menunjukkan adanya AIDSTuberculosisPem.Fisik : Adanya demam, batuk, dan keringat malamCD4 RENDAH Lebih sering TB milier & ekstraparuCD4 < 200 JARANG KAVITAS.Pemeriksaan Ro : Limfadenopati, efusi, infiltrat di lapangan tengah dan bawah ,TB Milier

Pemeriksaan Penunjang TB : Kultur Bakteri

Diagnosis kandidiasis oral yang dapat dilakuka n meliputi anamnesa, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaaan penunjang seperti pemeriksaan sitologi eksfoliatif, metode kultur swab, uji saliva, dan biopsi.

Anamnesis : rasa tidak nyaman, rasa terbakar, rasa sakit, dan pedih pada rongga mulutPem.Klinis : adanya lesi pada mulutPem.penunjang : Pemeriksaan sitologi eksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsiKomplikasi : Kandidiasis esofagus

Kandidiasis OralKandidiasis Oral

Mycobacterium Avian ComplexPem. Fisik : demam,keringat malam,BB menurun,nyeri abdomen dan diare. Diare bisa berat dan kronisDiagnosis: kultur darah

KriptokokosisBiasanya menyebabkan meningitis,Bisa tanpa demam pada 50% kasus.Dapat juga diseminata, ditandai dengan demam,kelainan kulit dan pneumoniaDiagnosis: SistemikAg kriptokokus serum.Meningitis CSF Ag kriptokokusKriptokokosis

Hasil pemeriksaan awal dari sitologi TTNA untuk konfirmasi kriptokokosis dengan pewarnaan HE (haematoksilin eosin)Pneumocytis Jiroveci PneumoniaPem.Fisik : demam,batuk kering,sesak nafas yang memburuk,BB turunPemeriksaan CD4 3 bulanBenjolan tidak nyeri tekan, simetris, dan sering mengenai servikal posterior, aksila, oksipital, dan epitrochlearPeriksa DL dan X-foto dada (KGB hilus & mediastinum) Terjadi pada sampai 50% infeksi HIV Sampai 1/3nya tidak ada gejala lainPGL dapat mengecil secara perlahan selama perjalanan penyakit dan dapat hilang sendiri sebelum timbulnya AIDSTidak ada terapi spesifikPada pasien dengan PGL simtomatis, pembesaran KGB cepat, Asimetris, dan gejala sistemik maka perlu evaluasi dan pengobatan lebih lanjutPenyebab PGL selain HIV adalah TB, kriptococosis,histoplasmosis,limfoma dan sarkoma kaposi

67pencegahan

PengobatanStadium 173Persistent Generalized Lymphadenopathy (PGL)Kelenjar GB dgn diameter > 1.5 cm pada > 2 tempat di ekstra inguinal selama > 3 bulanBenjolan tidak nyeri tekan, simetris, dan sering mengenai servikal posterior, aksila, oksipital, dan epitrochlearPeriksa DL dan X-foto dada (KGB hilus & mediastinum) Terjadi pada sampai 50% infeksi HIV Sampai 1/3nya tidak ada gejala lainPGL dapat mengecil secara perlahan selama perjalanan penyakit dan dapat hilang sendiri sebelum timbulnya AIDSTidak ada terapi spesifikPada pasien dengan PGL simtomatis, pembesaran KGB cepat, Asimetris, dan gejala sistemik maka perlu evaluasi dan pengobatan lebih lanjutPenyebab PGL selain HIV adalah TB, kriptococosis,histoplasmosis,limfoma dan sarkoma kaposi

Stadium 275Stadium 3Stadium 480Diare kronisAnamnesis/PF/Penanganan cairanPemeriksaan fesesPenyebab ?Tx empiris [kotrimoksazole atau kuinolon] Tx SpesifikPerbaikan ?Perbaikan ?Periksa kembali [berikan metronidazole]X-ray GI atau endoskopiPenyebab ? Tx empiris utk microsporidiumSelesaikan TxSelesaikan TxTx Spesifik Perbaikan: teruskan Tx 4 mingguYaYaYaYatdktdktdktdkTidak membaik: Tx antimotilitasEdukasi untuk Keluarga dengan ODHATujuan edukasi dalam konselingMenurunkan jumlah kasus baru HIVMenurunkan angka kematian Menurunkan stigma dan diskriminasiMeningkatkan kualitas hidup ODHA

Seminar dari RS Mitra Keluarga tentang Edukasi HIV untuk Orang AwamInformasi yang dapat diberikanInformasi dasar HIV dan cara penularannya.Upaya pencegahan yang efektif termasuk penggunaan kondom secara konsisten, mengurangi jumlah pasangan seksual dan lainnyaKeuntungan dan pentingnya tes HIV sedini mungkinInformasi tentang proses pemeriksaan Lab HIVMembahas konfidesitasMembahas pilihan untuk tidak menjalani pemeriksaan HIV Tawaran untuk menjalani tes pada masa mendatang bila klien belum siapPentingnya pemeriksaan gejala dan tanda penyakit TB selama kondisi pra dan pasca tesRujukan ke layanan terikat dengan HIV seperti konsultasi gizi, pemeriksaan dan pengobatan TB, pemeriksaan IMS, CD4, tatalaksana IO dan stadium klinisKonseling HIV pada KeluargaDititikberatkan pemberian informasi dan edukasi bagi keluarga ODHA

Edukasi yang diberikanTingkat pengetahuan mengenai HIV dari masing-masing eluarga (anggota)Komunikasi dan relasi dalam keluarga peran anggota keluarga ketika mereka menghadapi sebuah persoalan, termasuk apabila salah satu atau lebih yang memiliki status HIV (+)

Peran dari masing-masing anggota keluarga dalam mendukung ODHA di keluarga dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi penularan, stigma dan diskriminasiUpaya keluarga dalam menghadapi stigma dan diskriminasi dari pihak luar (pihak ketiga)Rujukan pada profesional apabila dibutuhkan penangan lebih lanjut

PrognosisTerdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prognosisJumlah CD4RSemakin rendah jumlah CD4, semakin mengindikasikan bahwa imunitas pasien rendah dan resiko terjadinya infeksi lebih tinggi cenderung mengancam nyawaViral LoadJumlah virus RNA didalam darah yang meningkat menunjukkan prognosis yang burukUsia PasienBayi dan pasien lanjut usia memiliki resiko lebih tinggi untuk prognosa yang buruk dan perkembangan cepat penyakitKondisi pasien sudah buruk (sudah terdapat gejala klinis dan infeksi oportunistik) saat sebelum memulai terapi ARV sebabkan prognosis buruk (cepatkan progresi aids dan kematian)Bersamaan dengan infeksi hepatitis B atau CAntivirus B dan C Pengguna narkoba suntikKetagihan terus merasa terpaparPasien dengan gangguan jantung Kebanyakan obat arv sebabkan beberapa efek sampingDari Pelayanan Kesehatan di IndonesiaKurangnya pengetahuan penyedia pelayanan kesehatan hiv-aids serta pengetahuan dan etika mengenai hal-hal bersangkutanDiskriminasi yang dialami oleh orang yang hidupnya dengan hivKetidakpatuhan pasien untuk menerimaedukasipelayanan kesehatan yang tidak ramah dan empatiARV yang masi terbatas(9,7 juta untuk butuh arv)(5,2 juta yang dapat layanan

Paru = TB, PCP, pneumonia CNS = toxoplasmosis, kriptokokosisMulut= KandidiasisKulit=PPE, Herpes Zooster, sarkoma kaposiParu TB = Prognosis baik, namun menjadi buruk bilaKasus TB gagal terapiTB dengan CD4 menurunPCP = Prognosis baik, namun menjadi buruk bila alergi terhadap sulfaPneumonia BakteriPrognosis baik namun menjadi buruk bila penanganan telatCNSToxoplasmosis = prognosis baik jika segera diobatiKriptokokosis Bila sudah 2 minggu pasien mengalama gejala dan tidak diobati segera prognosis tidak baik MulutPrognosis baik dengan pengobatan teraturKulitPPE( papular pruritic erruption) masih bagus (stadium 2 ) atau diberi penanganan tepat prognosis baikHerpes zoster = stadium 2, penanganan tepat prognosis baikSarkoma kaposi Sangat ganas stadium 4 biasanya pasti meninggal