skenario 3

Upload: tarmidi-midzi

Post on 14-Jul-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Nama :Tarmidi Npm:1102007273

y Memahami dan menjelaskan fisiologi tumbuh kembang Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut: 1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu : o Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu. o Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh. o Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu: Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi aasam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina. Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan. Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan: o Menjaga kesehatannya dengan baik. o Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan. o Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya. o Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan. o Memberi stimulasi dini terhadap janin. o Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya. o Menghindari stres baik fisik maupun psikis. o Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya

1

2. Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan. Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu : o Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari. Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode: Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari. Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah: Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang memadai. Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan. Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan ibu. Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya. Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI. o Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. 3. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan). Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari. 4. Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan). Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.2

Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah. Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak. Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain yang bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak. Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur Umur 0-3 bulan o o o o o o o o Mengangkat kepala setinggi 45 0 . Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah. Melihat dan menatap wajah anda. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh. Suka tertawa keras. Bereaksi terkejut terhadap suara keras. Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum. Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak

Umur 3-6 bulan o o o o o o Berbalik dari telungkup ke telentang. Mengangkat kepala setinggi 90o. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil. Menggenggam pensil. Meraih benda yang ada dalam jangkauannya. Memegang tangannya sendiri.

3

o o o o

Berusaha memperluas pandangan. Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil. Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik. Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri.

Umur 6-9 bulan o o o o o o o o o o o Duduk (sikap tripoid sendiri). Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan. Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang. Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya. Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan. Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup. Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata. Mencari mainan/benda yang dijatuhkan. Bermain tepuk tangan/ciluk ba. Bergembira dengan melempar benda. Makan kue sendiri.

Umur 9-12 bulan o o o o o o o o o o o Mengangkat badannya ke posisi berdiri. Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi. Dapat berjalan dengan dituntun. Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan. Mengenggam erat pensil. Memasukkan benda ke mulut. Mengulang menirukan bunyi yang didengar. Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti. Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja. Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan. Senang diajak bermain CILUK BA

4

o

Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.

Umur 12-18 bulan o o o o o o o o Berdiri sendiri tanpa berpegangan. Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali. Berjalan mundur 5 langkah. Memanggil ayah dengan kata papa, memanggil ibu dengan kata mama. Menumpuk 2 kubus. Memasukkan kubus di kotak.

Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan ata Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.

Umur 18-24 bulan o o o o o o o o o Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik. Berjalan tanpa terhuyung-huyung. Bertepuk tangan, melambai-lambai. Menumpuk 4 buah kubus. Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk. Menggelindingkan bola kearah sasaran. Menyebut 3 6 kata yang mempunyai arti. Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga. Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.

Umur 24-36 bulan o o o o o o o Jalan naik tangga sendiri. Dapat bermain dan menendang bola kecil. Mencoret-coret pensil pada kertas. Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata. Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih. Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta.

5

o o

Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah. Melepas pakaiannya sendiri.

Umur 36-48 bulan o o o o o o o o o o o o o Berdiri 1 kaki 2 detik Melompat kedua kaki diangkat Mengayuh sepeda roda tiga. Menggambar garis lurus Menumpuk 8 buah kubus. Mengenal 2-4 warna. Menyebut nama, umur, tempat. Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan. Mendengarkan cerita. Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan Mengenakan sepatu sendiri. Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Umur 48-60 bulan o o o o o o o o o o o Berdiri 1 kaki 6 detik. Melompat-lompat 1 kaki. Menari. Menggambar tanda silang. Menggambar lingkaran. Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh. Mengancing baju atau pakaian boneka. Menyebut nama lengkap tanpa dibantu Senang menyebut kata-kata baru. Senang bertanya tentang sesuatu Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.

6

o o o o o o o

Bicaranya mudah dimengerti Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya Menyebut angka, menghitung jari Menyebut nama-nama hari Berpakaian sendiri tanpa dibantu. Menggosok gigi tanpa dibantu. Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.

Umur 60-72 bulan o o o o o o o o o o o o o Berjalan lurus. Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik. Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap Menangkap bola kecil dengan kedua tangan Menggambar segi empat. Mengerti arti lawan kata Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya. Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10 Mengenal warna-warni Mengungkapkan simpati Mengikuti aturan permainan Berpakaian sendiri tanpa dibantu

y

Memahami dan menjelaskan gangguan pertumbuhan dan perkembangan Penyebab gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi

1. Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.7

2. Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya. 3. Sindrom Down. Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri. 4. Perawakan Pendek. Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat karena varisasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin. 5. Gangguan Autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. 6. Retardasi Mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. 7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas Ditulis Oleh dr Kusnandi Rusmil, SpA(K), MM Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak. Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktorfaktor tersebut antara lain: 1. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak. 1. Ras/etnik atau bangsa. Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya. 2. Keluarga. Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.8

3. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja. 4. Jenis kelamin. Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat. 5. Genetik. Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil. 6. Kelainan kromosom. Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Downs dan sindroma Turners. 2. Faktor luar (eksternal). 1. Faktor Prenatal 1. a. Gizi 2. Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin. 3. b. Mekanis 4. Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot. 5. c. Toksin/zat kimia 6. Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis. 7. d. Endokrin 8. Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal. 9. e. Radiasi 10. Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung. 11. f. Infeksi 12. Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital. 13. g. Kelainan imunologi 14. Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak. 15. h. Anoksia embrio 16. Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu. 17. i. Psikologi ibu 18. Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain. 2. Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. 3. Faktor Pascasalin 1. Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.

9

2. Penyakit kronis/ kelainan kongenital Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani. 3. Lingkungan fisis dan kimia. Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak. 4. Psikologis Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 5. Endokrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan. 6. Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak. 7. Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. 8. Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak. 9. Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan. Faktor resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi Secara umum : y y y y y y y y Berat badan lahir rendah Bayi kembar 2,3 atau lebih Anak ke 5 atau lebih Kehamilan pada ibu sebelum anak berumur 18 bulan Sedang menderita sakit pertusis, campak, diare, atau penyakit yang berat lainnya Riwayat malnutrisi atau ada saudarnya yang meninggal Tidak ada kenaikan berat badan pada 2 bulan terakhir Masalah sosial lainnya, misalnya anak yang tidak dikehendaki, satu orang tua, anak yang terlantar, orang tua/anak menderita penyakit kronis,dll.

10

Jenis/Macam Vaksin Imunisasi Untuk Anak - Informasi Imunisasi Lengkap Wajib Penangkal Penyakitjenis-jenis atau macam-macam imunisasi bagi anak : A. Jenis / Macam Imunisasi Vaksin Wajib Pada Anak : 1. BCG - Perlindungan Penyakit : TBC / Tuberkolosis - Penyebab : Bakteri Bacillus Calmette Guerrin - Kandungan : Bacillus Calmette-Guerrin yang dilemahkan Waktu Pemberian : Umur / usia 2 bulan 2. DPT/DT - Perlindungan Penyakit : Difteri (infeksi tenggorokan), Pertusis (batuk rejan) dan Tetanus (kaku rahang). - Penyebab : Bakteri difteri, pertusis dan tetanus Waktu Pemberian : I. Umur / usia 3 bulan II. Umur / usia 4 bulan III. Umur / usia 5 bulan IV. Umur / usia 1 tahun 6 bulan V. Umur / usia 5 tahun VI. Umur / usia 10 tahun 3. Polio - Perlindungan Penyakit : Poliomielitis / Polio (lumpuh layuh) yang menyababkan nyeri otot, lumpuh dan kematian. Waktu Pemberian : I. Umur / usia 3 bulan II. Umur / usia 4 bulan III. Umur / usia 5 bulan IV. Umur / usia 1 tahun 6 bulan V. Umur / usia 5 tahun

11

4. Campak / Measles - Perlindungan Penyakit : Campak / Tampek - Efek samping yang mungkin : Demam, ruam kulit, diare Waktu Pemberian : I. Umur / usia 9 bulan atau lebih II. Umur / usia 5-7 tahun 5. Hepatitis B - Perlindungan Penyakit : Infeksi Hati / Kanker Hati mematikan Waktu Pemberian : I. Ketika baru lahir atau tidak lama setelahnya II. Tergantung situasi dan kondisi I III. Tergantung situasi dan kondisi II IV. Tergantung situasi dan kondisi III B. Jenis / Macam Imunisasi Vaksin Yang Dianjurkan Pada Anak : 1. MMR - Perlindungan Penyakit : Campak, gondongan dan campak Jerman Waktu Pemberian : I. Umur / usia 1 tahun 3 bulan II. Umur / usia 4-6 tahun 2. Hepatitis A - Perlindungan Penyakit : Hepatitis A (Penyakit Hati) - Penyebab : Virus hepatitis A Waktu Pemberian : I. Tergantung situasi dan kondisi I II. Tergantung situasi dan kondisi II 3. Typhoid & parathypoid - Perlindungan Penyakit : Demam Typhoid - Penyebab : Bakteri Salmonela thypi

12

Waktu Pemberian : I. Tergantung situasi dan kondisi 4. Varisella (Cacar Air) - Perlindungan Penyakit : Cacar Air - Penyebab : Virus varicella-zoster cpddokter.com - Continuing Profesional Development Dokter Indonesia http://cpddokter.com/home Menggunakan Joomla! Generated: 20 November, 2010, 13:46 Waktu Pemberian : I. Umur / usia 10 s/d 12 tahun 1 kali dan di atas 13 tahun 2 kali dengan selang waktu 4 s/d 8 minggu.

y Menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk gizi buruk Pertumbuhan Antropometrik Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yan meliputi: a.Tergantung umur - Berat badan terhadap umur - tinggi badan terhadap umur - Lingkaran kepala terhadap umur - Lingkaran lengan atas terhadap umur b. Tidak tergantung umur - BB terhadap TB - LLA terhadap TB Perkembangan 1.Anamnesis Tahap pertama aladah melakukan anamnesis yang lengkap, karena kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor 2.Skrining gangguan perkembangan anak Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrumen instrumen untuk skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak, misalnya dengan mengunakan DDST (denver developmental screening test), test IG tau test psikologik lain13

3. Evaluasi lingkungan anak Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan bio-fisikopsikososial.Oleh karena itu untuk diteksi dini, kita juga harus melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut.Misalnya dengan menggunakan HSQ (home screening Questionnaire) 4. Evaluasi penglihatan dan pendengaran Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun dengan te fiksasi, umur 2,5 3 tahun dengan kartu gambar allen adan diatas umur 3 tahun dengan huruf E.Juga diperuksa ada strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan retina. Sedangkan skrining pendengaran anak, melalui anamnesis atau menggunakan audio meter kalau ada alatnya.Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan. 5. Evaluasi bicara dan bahasa anak Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anak berbicara masih dalam batas batas yang normal atau tidak.Karena kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada/tidak adanya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak, dan sebagainya 6. Pemeriksaan fisik Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak 7. Pemeriksaan neurologis Dimulai dengan anamnesis masalah neurologis dan keadaan keadaan yang diduga dapat mengakibatkan gangguanneurologis, seperti trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat,dsb. 8. Evaluasi penyakit metabolik Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit metabolik. y Memahami peranan zat gizi pada tumbuh kembang bayi Memahami pertumbuhan bayi cukup bulan y Berat badan Pada waktu dilahirkan berat bayi rata rata 3200 gram.Berat badan bayimenjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun.Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata rat 2 kg/tahun. y Tinggi badan Tinggi badan rata rata pada waktu lahir adalah 50 cm.Secara garis besar, tinggi badan anak diperkirakan :14

1 tahun = 1,5 x TB lahir 4 tahun = 2 x TB lahir 6 tahun = 1,5 x TB setahun y Lingkar kepala Lingkar kepala pada waktu lahir rata rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala ini lebih ber dari lingkar dada.Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata ratanya 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm, dan dewasa 54 cm.Jadi pertambahan lingkar kepala pada 6 bulan pertama ini adalah 10 cm, atau sekitar 50% dari pertambahan lingkar kepala dari lahir sampai dewasa terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan. Memahami zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri dari: 1. LAKTOSA merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi. 2. LEMAK merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi. 3. OLIGOSAKARIDA merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi. 4. PROTEIN Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan. Komposisi zat utama dalam ASI: 1. Laktosa- 7gr/100ml. 2. Lemak- 3,7-4,8gr/100ml. 3. Oligosakarida- 10-12 gr/ltr. 4. Protein- 0,8-1,0gr/100ml.

15

http://www.clubnutricia.co.id/new_mum/article/Breastmilk_composition Memahami komposisi susu formula dan perbandingan susu sapi dan asi ASI dan susu sapi berbeda selama berbagai fase laktasi dan antar individu, walaupun perbedaan pada ASI dari wanita dengan diet cukup baik tidak bermakna.ASI yangkeluar pada akhir kehamilan dan awal sesudah melahirkan berisi lebih banyak protein, kalsium, dan mineral lain daripada selama akhir laktasi.Sel juga ada dalam kolostrum dan asi. Kolostrum Sekresi ASI selama periode terakhir kehamilan dan selama 2-4 hari sesudah persalinan disebut kolostrum.Ia berwarna kuning lemon tua;reaksinya alkalis.Jumlah kolostrum total yang disekresi kan setiap hari adalah 10-40 mL.Kolostrum manusiadan sapi bersisi beberapa kali protein matur ASI, lebih banyak mineral tapi kurang karbohidrat dan lemak.Kolostrum manusia jugaberisi beberapa faktor imunologik unik.

Air Jumlah air dan bahan padat relatif pada ASI dan susu sapi kira kira sama Kalori Nilai energi setiap air susu dapat agak bervariasi dan sekitar20 kkal/ons atau 0,67 kkal/mL. Protein Ada perbedaan kuantitatif antara protein dari 2 susu tersebut.ASI berisi hanya 1-1,5% protein dibanding dengan sekitar 3,3% pada air susu sapi.Bertambahnya protein susu sapi hamir seluruhnya akibat dari kadar kasein yan 6 kali lipat lebih tinggi.Protein ASI terdiri atas 65% protein whey, sebagian besar laktalbumin, dan 35% kasein; rasio air susu sapi terbalik sampai 22:78 Karbohidrat ASI berisi laktosa 6,5-7 %, dan susu sapi berisi sekitar 4,5 %.Sekitar 10% karbohidrat ASI terdiri atas polisakarida dan glikoprotein Lemak Kadar lemak susu sekitar 3,5 %.Pada ASI kadar lemak agak bervariasi sesuai dengan diet ibu; selama 1 x menyusui kadarnya lebih tinggi pada bagian akhir pemberian minum, yang dapat membantu mengenyangkan bayi pada akhir penyusuan. Air susu berbagai jenis ternak berbeda dalam kadar lemaknya.Namun kebanyakan air susu yang dipasarkan di daerah kota, dikumpulkan dan kadar lemaknya disesuaikan kadar baku, biasanya dari 3,25-4%. Ada perbedaan kualitatif dalam lemak ASI dan susu sapi.Lemaknya msing masing terutama berisi trigliserida olein, palmitin, dan stearin, tetapi ASI berisi 2x lebih banyak olein yang dapat diserap.Asam lemak yang mudah menguap (butirat, kapriat, kaproat, dan kaprilat)menyusun hanya sekitar 1,3 % lemak ASI tetapi kira kira 9% lemak air susu sapi.Sejumlah kecil asam linoleat dalam16

air susu sapi biasanya cukup untuk mencegah defisiensi.Bayi prematur atau bayilemah dapat menderita steatorea sesudah menelan lemak susu sapi.Untuk bayi demikian, adalah bijaksana mengganti lemak susu sapi tersebut dengan lemak tumbuh tumbuhan yang lebih mudah diasimilasi atau dengan ASI. Mineral Air susu sapi berisi semua mineral jauh lebih banyak daripada ASI kecuali besi dan tembaga;kadar mineral total susu sapi adalah 0,7-0,75%;yang untuk ASI adalah 0,15-0,25%.Air susu sapi tidak berisi cukup besi;besi ASI, walaupun rendah, mungkin cukup untuk bayi karena ia terserap lebih baik, dan selama usia 4 bulan pertama atau lebih simpanan besi selama kehidupan janin mengkompensasi defisiensi ASI.Walaupun kebutuhan kalsium dan fosfor besar selama masa pertyumbuhan cepat, imbanan yang cukup dipertahankan pada ASI walaupun kadar mineralnya ini rendah. Vitamin Kadar vitamin setiap air susu bervariasi sesuai dengan masukan makan ibu.Vitamin C dan D rendah dalam air susu sapi.ASI biasanya berisi cukup vitamin C, jika ibu makan makanan yang sesuai, dan cukup vitamin D kecuali kalu ibu tidak terpapr secara cukup pada cahaya matahari atau berpigmen gelap.Air susu sapi berisi lebih banyak viyamin K daripada ASI.Kedua jenis air susu ini agaknay berisi vitamin A dan vitamin B kompleks yang cukup untuk kebutuhan nutrisi bayi pada usia bulan pertama. Digestibilitas Pengosongan lambung lebih cepat sesudah minum ASI daripada sesudah minum air susu sapi murni; namun tidak ada perbedaan yang nyata dalam waktu pasase usus antara ASI dan susu formla yan diproses selama usia 45 hari pertama.Dadih susu sapi ukurannya berkurang pada pemanasan;dadih ini sangat kurang kasar dan jauh lebih kecil dengan pemanasan yang diperlukan untuk evaporasi, dengan penambahan asam atau alkali, dan dengan homogenisasi.Berbeda dengan dadih ASI yang halus dan flokulen (menyerupai wol) dan mudah dipecah dalam lambung.Lemak susu sapi kuran mudah dicerna dibandingkan ASI. (Ilmu kesehatan anak Nelson) y Memahami bentuk dan komposisi makanan sesuai pertumbuhan bayi dan suplemen untuk bayi NUTRISI UNTUK BAYI DAN BALITA NUTRISI UNTUK BAYI 0 6 BULAN ASI EKSLUSIF Satu bentuk rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat. ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI. ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum17

mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI. anjuran pemberian ASI eksklusif 6 bulan ini dikeluarkan juga oleh The American Dietetic Assosiation pada bulan oktober 2001 bersamaan dengan diterbitkannya panduan berjudul Exclusive Breastfeeding for 6 month and Breastfeeding with Complementary Foods for at Least 12 months is the ideal feeding pattern for infants

MAKANAN BAYI UMUR 6 12 BULAN Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). CONTOH POLA JADWAL PEMBERIAN MAKANAN MENJELANG ANAK USIA 1 TAHUN Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu jauh) Pukul 06.00 : Susu Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim U Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim Pukul 14.00 : Susu Pukul 16.00 : Makanan selingan PukulU 18.00 : Bubur saring /nasi tim Pukul 20.00 : Susu. MAKANAN UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-18 BULAN Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan ini porsi makanan yang dikonsumsi sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan pertambahan berat tubuhnya dan peniningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi. Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.

Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan. Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut:18

Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut. Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah: Pagi hari waktu sarapan. Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu. Pukul 12.00 pada waktu makan siang. Pukul 16.00 sebagai selingan Pukul 18.00 pada waktu makan malam. Sebelum tidur malam, tambahkan susu. Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi. Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat dan tajam, sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat sampai usia selanjutnya. Dengan memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang teratur dan variasi jenis makanan, diharapkan anak akan memiliki disiplin makan yang baik. Pola makan yang baik semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang, yaitu pemenuhan zat-zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-hari. Dengan makan makanan bergizi seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan anak akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak dini http://drlizagizi.blogspot.com/2007/12/nutrisi-dan-gizi-untuk-bayi-dan-balita.html y Memahami tentang menyusui anak dalam islam Batasan umum menyusui anak 1. Imam Malik ra: Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya jika a) dia masih berstatus sebagai isteri; atau b) si anak tidak mau menyusu kepada selain ibunya; atau c) tidak ada ayahnya. Adapun bagi wanita yang telah dicerai ba`in maka tidak ada kewajiban menyusui, kalau pun terpaksa dia menyusui, maka dia berhak mendapatkan upah atas apa yang telah dia kerjakan. 2. Mayoritas Ulama: Sunnah bagi seorang ibu menyusui anaknya, kecuali dalam kondisi tertentu seperti jika anak tersebut tidak mau menyusu kepada selain ibunya atau suaminya tidak mampu untuk membayar biaya penyusuan anaknya, atau dia mampu namun tidak ada orang yang mau menyusui anaknya. Dalam kondisi pengecualian tersebut maka hukum menyusui anak adalah wajib. Terlepas dari perbedaan ulama, seorang anak adalah amanah dari Allah yang harus mendapatkan perawatan terbaik dan menyusui merupakan salah satu cara perawatan yang terbaik. Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa Islam amat menekankan pemberian air susu ibu (ASI) kepada anaknya, meskipun tidak harus melalui ibunya sendiri. Wallahu a'lam. www.alpontren.com Anjuran menyusui anak Sebagai agama yang komprehensif, Islam telah menyinggung masalah menyusui ini dalam KitabNya, tepatnya dalam al Baqarah, 233 :

19

(2 33 :

)

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani kecuali sesuai dengan kadar kemampuannya. Janganlah seorang ibu (menjadi) menderita sengsara karena anaknya dan seorang ayah (jangan menjadi menderita) karena anaknya, dan ahli warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kalian ingin anak kalian disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagi kalian apabila kalian memberikan pembayaran sepatutnya. Bertakwalah kalian kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kalian kerjakan." Ada tiga pendapat dalam memahami kata "para ibu" yang ada dalam ayat di atas : 1. Mujahid, Ad Dhahhak dan As Siddiy: maksud dari kata "para ibu" dalam ayat tersebut adalah isteriisteri yang telah dicerai oleh suaminya dan memiliki anak kecil yang masih perlu disusui. 2. Al Wahidiy : makna kata "para ibu" di sini adalah wanita yang masih berstatus sebagai isteri dan memiliki anak kecil untuk disusui. 3. Abu Hayyan dalam Bahr al Muhith : maksud dari kata "para ibu" di ayat tersebut adalah umum, mencakup isteri aktif maupun isteri yang sudah dicerai. www.alpontren.com Hukum Islam dari donor asi Ada 2 pendapat : y Berbagi ASI Otomatis Menjadi Saudara Sepersusuan Ada sebagian golongan yang menyatakan bahwa apabila seorang bayi minum ASI dari ibu lain, baik secara langsung (dari payudara) atau tidak (dengan ASI perah), maka secara MUTLAK bayi tersebut akan menjadi saudara sepersusuan dengan bayi ibu yang mendonorkan ASI tersebut (apabila kedua bayi tersebut berlainan jenis, perempuan dan laki-laki, maka di kemudian hari dilarang untuk menikah). Dalam hal ini, sudut pandangan yang diambil adalah bahwa dengan minum 3 tegukan ASI (langsung dari payudara ataupun ASI perah), maka kedua bayi tersebut sudah otomatis menjadi saudara sepersusuan karena pertimbangan cairan ASI yang sudah masuk ke dalam tubuh bayi penerima donor. y Berbagi ASI Tidak Otomatis Menjadi Saudara Sepersusuan Menurut Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-Fatwa Kontemporer (Gema Insani Press), tidak semudah itu seorang bayi yang menyusu pada ibu lain menjadi saudara sepersusuan dengan bayi ibu tersebut. Syarat utama adalah apabila seorang bayi yang disusui oleh ibu lain, maka hal tersebut menimbulkan ...rasa keibuan yang menyerupai rasa keibuan karena nasab, yang menumbuhkan rasa kekanakan (sebagai anak), persaudaraan (sesusuan), dan kekerabatan-kekerabatan lainnya. Kemudian, diterangkan pula bahwa, "Adapun sifat penyusuan yang mengharamkan (perkawinan) hanyalah yang menyusu dengan cara menghisap tetek wanita yang menyusui dengan mulutnya.

20

Sehingga menurut pandangan Dr. Yusuf Qardhawi, bayi yang mendapatkan donor ASI dari ibu lain, yaitu ASI perah dan bukan menyusu langsung pada ibu donor tersebut, maka TIDAK akan menjadi saudara sepersusuan dengan bayi si ibu pendonor. Hubungan Anak dengan Ibu Susu dan Saudara Sepersusuan ASI adalah filtrasi darah ibu sehingga ASI bisa menjadi pembawa sifat. Maka dari itulah ada hukum yang menyebutkan ibu susu dengan anak yang mendapatkan susu dari dirinya, hukumnya sama seperti halnya ibu dengan anak kandung. Begitu juga, anak-anak si ibu susu menjadi saudara sepersusuan anak tersebut. "Antara ibu susu dengan anak yang mendapat susu darinya jatuh hukum Tahrim (haram kawin) kepada mereka, tak terkecuali kepada saudara sepersusuan mereka, karena: 1. Dalam kegiatan menyusui anak akan selalu timbul hubungan batin antara ibu yang menyusui dan bayi atau anak yang menerima ASI, yakni hubungan batin dalam bentuk kasih sayang. Sekalipun anak yang disusukan itu bukan anak kandung. 2. Jika seorang anak disusukan wanita yang bukan ibu kandungnya, otomatis dia akan menjadi ibunya. Oleh sebab itu berlaku Tahrim sebagaimana sabda Rasullah SAW, "Bahwa menyusukan menyebabkan tahrim, sama seperti tahrimnya melahirkan, atau pengharaman sebab kelahiran." (HR Muslim). Sekalipun begitu, antara ibu susu, anak yang disusukan, dan saudara sepersusuan bisa tidak timbul hukum Tahrim, jika: 1. Pemberian ASI melalui jarum suntik. Maksudnya, secara tak langsung; diperah dulu lalu diberikan lewat botol susu atau sendok; 2. ASI diencerkan, dikentalkan, dibekukan, atau dibuat bahan makanan terlebih dulu sebelum dikonsumsi; 3. ASI dicampur air, obat, minyak, dan atau sebaliknya; 4. ASI dicampur ke dalam makanan anak, dan atau sebaliknya; 5. ASI ibu yang satu telah dicampur dengan ASI ibu lain baru kemudian diminumkan pada anak.

oleh: Mia Sutanto, SH, LL.M, Konselor Laktasi Sumber : www.aimi-asi.org

21