skenario 1 researchgh

23
SKENARIO 1 Belum Ada Judul Lutfi yang saat ini sedang kuliah di fakultas kedokteran unila semester 6 tertarik melakukan penelitian dibidang agromedicine sebagai skripsi. Lutfi masih bingung bagaimana merumuskan masalah penelitian. Beberapa literature telah dia baca skripsi. Lutfi juga sedang mencari bagaimana cara menulis tujuan penelitian yang benar. 1

Upload: rizky-bayu-ajie

Post on 22-Jan-2016

272 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

guyguyguygu

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO 1 researchgh

SKENARIO 1

Belum Ada Judul

Lutfi yang saat ini sedang kuliah di fakultas kedokteran unila semester 6 tertarik

melakukan penelitian dibidang agromedicine sebagai skripsi. Lutfi masih bingung

bagaimana merumuskan masalah penelitian. Beberapa literature telah dia baca

skripsi. Lutfi juga sedang mencari bagaimana cara menulis tujuan penelitian yang

benar.

1

Page 2: SKENARIO 1 researchgh

STEP 1 : klarifikasi dan identifikasi kata-kata asing

1. Agromedicine : Pemanfaatan hasil bumi baik tumbuhan,hewan dsb. Dalam

bidang kedokteran.

2

Page 3: SKENARIO 1 researchgh

STEP 2 : Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara penyusunan proposal penelitian ?

2. Bagaimanakah cara pembuatan latar belakang ?

3. Bagaimanakah cara merumuskan masalah?

4. Bagaimanakah cara menulis tujuan penelitian yang baik?

5. Bagaimanakah cara menentukan referensi yang baik ?

3

Page 4: SKENARIO 1 researchgh

STEP 3 : Brainstorming

1. Bagaimanakah cara penyusunan proposal penelitian ?

Proposal penelitian terdiri dari 3 bab yaitu :

1. Bab 1 : Pendahuluan

2. Bab 2 : Isi/tinjauan pustaka

3. Bab 3 : Metodologi penelitian

4. Daftar Pustaka

5. Lampiran

2. Bagaimana cara pembuatan latar belakang masalah?

Agar suatu masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian diperukan

syarat-syarat yaitu Feasible (F), Interesting (I), Novel (N), Ethical (E) dan

Relevant (R).

Latar belakang memiliki komponen :

1. Masalah (M)

2. Dampak (D)

3. Area spesifik (A)

4. Elaborasi/yang sudah dilakukan (E)

5. Kesenjangan

3. Bagaimanakah cara merumuskan masalah ?

Rumusan masalah penelitian mempunyai beberapa syarat:

1. Inerogatif

2. Bersifat khas

3. Bila terdapat banyak peelitian harus dipertanyakan secara terpisah.

4. Bagaimana cara menulis tujuan penelitian yang benar ?

4

Page 5: SKENARIO 1 researchgh

Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang apa yang dicari atau

ditemukan dalam penelitian. Terdapat 2 tujuan yaitu tujuan umum dan

tujun khusus.

5. Bagaimanakah cara menentukan referensi yang baik ?

Referensi yang baik haruslah berasal dari sumber terpercaya seperti dari

buku bacaan (maksimal 10 tahun terakhir) dan jurnal (maksimal 5 tahun

terakhir). Sumber yang berasal dari media massa maupun blog tidak dapat

digunakan sebagai referensi karena isinya tidak dapat dipertanggung

jawabkan.

5

Page 6: SKENARIO 1 researchgh

STEP 4 : Case analysis

1. Bagaimanakah cara penyusunan proposal penelitian ?

Proposal penelitian terdiridari 3 bab yaitu :

1. Bab 1 : pendahuluan yang terdiri dari :

Latar belakang

Perumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian

Kerangka teori

Kerangka konsep

Hipotesis

2. Bab 2 : Isi/tinjauan pustaka yang terdiri dari teori-teori yang

membahas tentang masalah yang diangkat dalam suatu penelitian.

Tinjauan pustaka dapat diambil dari sumber-sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya seperti dari buku bacaan

dan jurnal. Untuk sumber yang berasal dari buku bacaan sebaiknya

tidak lebih dari 10 tahun terakhir, sedangkan sumber yang berasal

dari jurnal sebaiknya tidak lebih dari 5 tahun terakhir. Ini

dikarenakan oleh pengetahuan yang terus berkembang.

3. Bab 3 : Metodologi penelitian yang membahas tentang penelitian

yang dilakukan secara jelas dan disertai suatu kesimpulan.

Metodologi penelitian memiliki beberapa komponen diantaranya :

1. Desain

2. Tempat dan waktu

3. Populasi dan sampel

4. Kriteria inklsi dan eksklusi

5. Besar sampel

6

Page 7: SKENARIO 1 researchgh

6. Cara kerja

7. Identifikasi variabel

8. Manajemen dan analisis data

9. Definisi operasional

10. Masalah etika

4. Daftar pustaka

Daftar pustaka harus disertakan dengan sistem yang dipilih dan

dilakukan secara taaat asas. Dalam penulisan usulan penelitian

daftar pustakatidak hanya yang bersangkutan dengan substansi

yang diteliti, melainkan juga metodologi dan teknik statistika yang

dipergunakan.

5. Lampiran

Dalam lampiran dapat disertakan :

1. Riwayat hidup peneliti

2. Rencana anggaran penelitian

3. Jadwal tahapan penelitian

4. Izin subyek penelitian

5. Rumus-rumus statistik

6. Formulir

7. Duummy table

8. Lain-lain hal yang relevan.

2. Bagaimanakah cara pembuatan latar belakang dan perumusan masalah ?

Agar suatu masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian diperukan

syarat-syarat yaitu Feasible (F), Interesting (I), Novel (N), Ethical (E) dan

Relevant (R).

Feasible (kemampulaksanaan)

7

Page 8: SKENARIO 1 researchgh

o Tersedia subyek penelitian

o Tersedia dana

o Tersedia waktu,alat dan keahlian

Interesting (menarik)

Masalah hendaknya menarik bagi peneliti.

Novel (memberi nilai baru)

o Membantah atau mengkonfirmasi penemuan terdahulu

o Melengkapi,mengembangkan hasil penelitian terdahulu

o Menemukan suatu yang baru

Ethical (etik)

o Tidak bertentangan dengan etika ang berlaku.

Relevant

o Bagi ilmu pengetahuan

o Untuk kebijakan kesehatan

o Untuk dasar penelitian selanjutnya.

Sumber masalah penelitian dapat dikembankan dari pelbagai

sumber,antara lain :

1. Kepustakaan (buku ajar, karaangan asli, sari pustaka, abstrak

dll.)

2. Bahan, diskusi dan hasil konfrensi, seminar, simposium

lokakarya dan sebaginya.

3. Pengalaman pribadi dalam praktek sehari-hari.

4. Pendapat pakar tertentu yang bersifat spekulatif.

5. Sumber non ilmiah (surat kabar dsb.)

Latar belakang memiliki komponen :

Masalah (M) :Merupakan kesenjangan antara teori dan kenyataan

empiris dilapanganatau kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

o Bandingkan masalah tersebut dengan tempat lain.

o Bandingkan masalah tersebut dengan waktu sebelumnya.

8

Page 9: SKENARIO 1 researchgh

o Bandingkan masalah tersebut dengan target yang diharapkan.

Dampak (D) : Merupakan akibat yang ditimbulkan dari masalah

tersebut yang membuat peneliti mengangkat tema tersebut.

Area spesifik (A) :Penentuan besarnya masalah. Dapatdibatasi dari

diagnostic,patofisiolagi,factor resiko, terapi, maupun prognosisnya.

Elaborasi/yang sudah dilakukan (E)

o Penelitian yang sudah dilakukan

o Gambaran dari apasaja yang sudah diketahui

o Identifikasi apa yang belum diketahui

Kesenjangan

o Menyampaikan masalah yang akan diteliti

o Kesimpulan dari elaborasi

o Merupakan aspek yang baru

o Penelitian konfirmatif

3. Bagaimanakah cara merumuskan masalah ?

Perumusan masalah merupakan miniatur dari latar belakang. Selain itu,

rumusan masalah adalah bagian dari pendahuluan yang memuat uraian

lebih tegas serta spesifik tentang masalah yang diteliti. Rumusan masalah

terdiri dari komponen MDAEK serta secara tidk langsung membatasi

ruang lingkup penelitian.

Rumusan masalah penelitian mempunyai beberapa syarat:

1. Inerogatif

Rumusan masalah dalam kalimat tanya sangat dianjurkan

karena dapat lebih bersifat tajam.

2. Bersifat khas

Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak

bermakna ganda serta tidak dapat ditafsirkan lain.

3. Bila terdapat banyak peelitian harus dipertanyakan secara

terpisah. Penggabungan menjadi karakteristik demografik dan

sosioekonomi keluarga dapat dibenarkan.

9

Page 10: SKENARIO 1 researchgh

Sumber lain menyebutkan bahwa umumnya rumusan masalah harus

dilakukan dengan kondisi berikut :

1. Masalah biasanya dalam bentuk tanda tanya.

2. Bersifat tegas dan jelas

3. Berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah

4. Merupakan dasar hipotesa

5. Merupakan dasar dalam memformulasikan judul penelitian.

4. Bagaimanakah cara menulis tujuan penelitian yang baik?

Menurut Prof. Notoatmojo tujuan adalan suatu indikasi ke arah mana atau

data apa yang akan dicari melalui penelitian. Uraian tentang tujuan

mecakup tujuan umum serta tujuan .

Didalam tujuan umum, dinyatakan secara kategoris apakah tujuan akhir

penelitian yang hendak dilaksanakan tersebut, yang merupakan aspek

yang lebih luas atau tujuan jangka panjangnya. Tujuan umum bersifat

general, dalam tatanan abstrak, belum spesifik indikatornya dan

melingkupi semua tujuan khusus. Dalam tujuan khusus disebutkan lebih

tajam yang langsung diukur,dinilai atau diperoleh dari penelitian. Tujuan

khusus biasanya bersifat operasional, konkret dan terperinci indikatornya.

Dalam penulisannya, tujuan tidak harus terdiri dari tujuan umum dan

tujuan khusus.

5. Bagaimanakahcaramenentukanreferensi yang baik ?

Referensi dapat diambil dari sumber-sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya seperti dari buku bacaan dan

jurnal. Untuk sumber yang berasal dari buku bacaan sebaiknya tidak

lebih dari 10 tahun terakhir, sedangkan sumber yang berasal dari jurnal

sebaiknya tidak lebih dari 5 tahun terakhir. Ini dikarenakan oleh

10

Page 11: SKENARIO 1 researchgh

pengetahuan yang terus berkembang. Untuk sumber-sumber seperti blog

dan surat kabar tidak dianjurkan karena sumbernya yang kurang bisa

dipertanggungjawabkan.

STEP 5 : Learning Objective

1. Desain penelitian

2. Hipotesis

3. Manfaat penelitian

4. Cara mengemukakan ide latar belakang (deduktif dan induktif)

5. Cara menulis daftar pustaka

STEP 6

Belajar mandiri

STEP 7 : Pemaparan Learning Objective

1. Desain penelitian

Desain penelitian merupakan blueprint/detail kegiatan dimlai dari ide

hingga mendapatkan tujuan penelitian kemudian disajikan menjadi satu

kesatuan naskah yang ringan serta disusun secara sistematis.

Jenis-jenis penelitian adalah sebagai berikut :

1) Observasional/non eksperimental

a. Deskriptif yang mencakup laporan kasus, studi kasus,dan

survey.

b. Analitik yang mencakup cross sectional, case control dan

kohort.

2) Eksperimental

11

Page 12: SKENARIO 1 researchgh

a. Laboratorium : menggunakan hewan uji

b. Klinik : menggunakan manusia

c. Epidemiologi : kemasyarakatan.

2. Hipotesis

Setelah masalah dirumuskan, langkah yang ditempuh adalah merumuskan

hipotesis penelitian. Hipotesis merupakan pernyatan sebagai jawaban

sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus diuji kesahihannya secara

empiris.

Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis. Survey atau studi

eksploratif yang tidak mencari hubungan antar variabel, jadi hanya bersifat

deskriptif, tidak memerlukan hipotesis. Contoh : studi prevalensi disritmia

pada pasien tetans. Namun karena sebagian besar studi kedokteran

bermaksud mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung, maka biasanya diperlukan sekurang-kurangnya satu hipotesis.

Dalam koneks ini yang dimaksud dengan hipotesis adalah hipotesis

peelitian bukan hipotesis uji kemaknaan statistika, namun keduanya saling

berkaitan.

Syarat hipotesis yang baik adalah :

1. Dinyatakan dalam kaliamat yang deklaratif yang jelas dan sederhana.

2. Mempunyai landsan teori yang kuat

3. Menyatakan antara satu variabel tergantung dengan satu atau lebih

variabel bebas.

4. Memungkinkan diuji secara empiris.

5. Rumusan harus khas dan menggambarkan variabel-variabel yang

diukur.

6. Dikemukakan a priori(hipotesis harus telah dikemukakan sebelum

penelitian dimulai, sebelum data terkumpul).

3. Manfaat Penelitian

12

Page 13: SKENARIO 1 researchgh

Pada bagian ini diuraikan manfaat apa yang diharapkan diperoleh dari

penelitian yang dilakukan nanti. Biasanya disebutkan manfaat di dalam

bidang akademik atau ilmiah,pelayanan masyarakat, serta pengembangan

penelitian itu sendiri. Dalam manfaat penelitian harus diuraikan secara

rinci manfaat atau hasil penelitiannya nanti. Dari segi ilmu, data atau

informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunya kontribusi

apa bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

4. Cara mengemukakan ide (deduktif dan induktif).

Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini

berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut

berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh

indera. Kemudian disimpulkan kedalam suatu konsep yang

memungkinkan seseorang untuk mengetahui suatu gejala, maka

dapat dikatan bahwa induksi beranjak dari hal-hal yang konkret

kepada hal-hal yang abstrak.

Ada 2 proses berfikir induksi yaitu induksi sempurna terjadi

apabila kesimpulan diperoleh dari penjumlahan dari kesimpulan

khusus. Induksi tak sempurn terjadi bil kesimpulan tersebut

diperoleh dari lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus. Hal

ini berarti bahwa dasar dari kesimplan tersebut bukan

pemjumlahan dari tiap tiap subyek yang diamati, melainkan hanya

beberapa subyek/sampel.

Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan umum ke

khusus. Aristoteles mengembangkan cara berfikir silogisme yang

merupakan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang

unntuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik.

13

Page 14: SKENARIO 1 researchgh

Silogisme dibagi menjadi dua macam, yaitu silogisme kategoris

yang merupakan proses berfikir dengan melakukan penyelidikan

identitas atau diversitas dua konsep objectif dengan

membandingkan ketiga konsep secara berturut-turut. Sedangkan

silogisme hipotesis ialah suatu silogisme dimana premis mayornya

merupakan pernyataan hipotesis dan premis minornya mengakui

atau menolak salah satu dari premis mayor tersebut. Oleh karena

itu silogisme ini dibagi menjadi silogisme kondisional, silogissme

penghubung dan silogisme pemisahan.

5. Cara menulis rujukan

1. Sistem nomor.

Pada cara ini tiap rujukan diberi nomer sesuai dengan urutan

penunjukkannya di dalam makalah, yang diletakkan diantara tanda

kurung, baik dibelakang nama penulis, aakhir pernyataan atau akhir

kalimat. Untuk penunjukan lebih dari satu digunakan nomer-nomer

yang bersangkutan, yang dipisahkan tanda koma. Penulisan daftar

rujukan dituliskan nama-nama penulis berdasarkan nomer urut

penunjukkannya, bukan alfabetis.

2. Sistem nama dan tahun (Sistem Harvard)

Pada daftar ini daftar rujukan disusun secara alfabetis berdasarkan

nama penulis, dengan meletakkan nama keluarga atau pengganti nama

keluarga didepan. Apabila nama penulis lebih dari satu, maka

dibelakang tahun dibubuhkan tanda titik koma sebelum nama penulis

berikutnya. Apabila terdapat penulis yang sama maka urutan abjad

berdasarkan nama penulis berikutnya. Bila terdapat nama penulis yang

sama, maka penulisannya berdasarkan kronologis. Dan jika nama dan

tahunnya sama ditambahkan a,b,c dst dibelakang tahun.

Contoh 1:

Abnormalities of the male tract have only recently been defined in

autopsy material (Kaplan et al,1968; oppenheimer and esterly, 1969).

14

Page 15: SKENARIO 1 researchgh

Contoh 2:

Jepson,J.; Lowenstein,L.: The effect of testosteron,adrenal steroids,

and prolactin on erythropoiesis. Acta Haemat. 48 : 292-299 (1967a).

Jepson,J.; Lowenstein,L.: inhibition of the stem cell of erythropoietin

by estradiol valerete and the protective efffect of 17 alpha-

hydroxyprogesterone caproate and testosteron propionate.

Endrocinology 80 : 438-434 (1967b).

3. Sistem kombinasi alfabet dan nomer.

Cara ini penunjukan didalam makalah diberi nomor seperti butir 2 dan

pada daftar rujukan nama penulis disusun secara alfabetis. Penulisan

daftar publikasi didalam daftra rujukan disusun menurut alfabet nama

penulis. Antara nama keluarga dan nama diri diberi tanda koma, antara

nama-nama penulis diberi tanda titik koma dan pada akhir nama

penulis diberi tanda titik dua, yang kemudian diikuti dengan judul

makalah.

Contoh :

Bucher, T. ; Pleiiderer,G. : pyruvate kinase from muscle; in

Colowick,Kaplan, Methods in enzymology, vol. 1, p. 323 (Academic

Press, New York 1972).

4. Sistem vancouver

Cara ini disepakati oleh para editor majalah ilmiah berbahasa inggris

yang terkenal dalam pertemuan di Vancouver British Columbia, USA.

Tujuannya menyeragamkan cara penulisan makalah ilmiah diseluruh

dunia. Kelebihan sistem ini adalah cara penulisannya menjadi lebih

ringkas, karena :

1. Nama penulis dan tahun tulisan tidak diertakan dalam naskah

kecuali yang dianggap penting.

2. Penggunaan titik di belakang inisial nama penulis, titik-koma

dibelakang titik setalah pengarang terakhir, titik dua setelah semua

nama pengarang, titik setelah singkatan nama jurnal ditiadakan.

3. Pembaca lebih mudah meneluur sumber rujukan.

Contoh :

15

Page 16: SKENARIO 1 researchgh

Buku : Eisen HN. Immunology : an introduction to molecular and

cellular principles of the immune response. 5th ed. New York : Harper

and Row,1974:406.

Menurut buku panduan penulisan karya ilmiah Universitas Lampung, penulisan

daftar pustaka adalah sebagai berikut :

1)Huruf kapital, center, dan dicetak tebal (bold). Nas/teks diketik dalam spasi

tunggal dan jarak antarpustaka adalah dua spasi

2) Judul buku dan nama jurnal dicetak miring.

3) Jika sumber pustakanya adalah internet hal-hal yang harus dicantumkan adalah:

Nama lengkap penulis

Judul tulisan atau dokumen

Nama institusi sponsor atau terkait

Nama editor

Tanggal publikasi atau revisi terakhir

Nama database, proyek, berkala, atau situs

Tanggal ketika sumber diakses

Alamat jaringan (website)

16

Page 17: SKENARIO 1 researchgh

17

Page 18: SKENARIO 1 researchgh

DAFTAR PUSTAKA

1. Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian

Klinis. Jakarta ,Binarupa Akasara.

2. Notoatmodjo, Soekidjo.2012. Metedologi Penelitian Kesehatan .Jakarta ,

Rineka Cipta.

18