skenario 1

16
SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL 1. M&M dokter keluarga 1.1 Definisi Dokter keluarga merupakan dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, ketrampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga. ( IKK FKUI 1996 ) Dokter keluarga adalah dokter yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh terpadu, berkesinambungan dan proaktif sesuai dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota satu unit keluarga, komunitas serta lingkungannya serta bila menghadapi masalah kesehatan khusus yang tak tertanggulangi bertindak sebagai coordinator dalam konsultasi dan atau rujukan pada dokter ahli yang sesuai. ( AAFP, IDI, Singapura) Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu prinsip ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya hanya melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu komprehensif artinya DK sebagai Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal tersebut sangat penting, the continuity of care atau kesinambungan pelayanan. Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi double-double dan seterusnya. ( dr. Sugito Wonodirekso ) Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis

Upload: sheila-prilia-andini

Post on 17-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kedokteran keluarga

TRANSCRIPT

Page 1: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

1. M&M dokter keluarga1.1 Definisi

Dokter keluarga merupakan dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, ketrampilan melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga. ( IKK FKUI 1996 )

Dokter keluarga adalah dokter yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh terpadu, berkesinambungan dan proaktif sesuai dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota satu unit keluarga, komunitas serta lingkungannya serta bila menghadapi masalah kesehatan khusus yang tak tertanggulangi bertindak sebagai coordinator dalam konsultasi dan atau rujukan pada dokter ahli yang sesuai. ( AAFP, IDI, Singapura)

Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu prinsip ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya hanya melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu komprehensif artinya DK sebagai Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal tersebut sangat penting, the continuity of care atau kesinambungan pelayanan. Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi double-double dan seterusnya. ( dr. Sugito Wonodirekso )

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta faktor-faktor lainnya. (The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney, 1981).

Pengertian dokter keluarga sendiri menurut PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer guna menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit,, usia, dan jenis kelamin yang dapat dilakukan sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral”. Layanan yang

Page 2: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar.

Tujuan Tujuan umum

Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dana tau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga

Tujuan khususa. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektifb. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien

Manfaat

a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan

b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan

c. Pengaturan akan lebih baik dan terarah, terutama di tengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini

d. Dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah lainnya

e. Akan dapat diperhitungkan berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk factor social dan psikologis

f. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan

1.2 sejarah (LB)

- Tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and Academic Association of General Practitioners / Family Physicians (WONCA)

- Tahun 1981 didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga- Tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia

belum resmi mendapat pengakuan baik dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah

- Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI)

- Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI)

PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI. Anggotanya beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis.

Page 3: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

Pada tahun 1986, menjadi anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA). Pada tahun 1990, setelah Kongres Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres

Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali, namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai organisasi dokter seminat.

Pada tahun 2003, dalam Kogres Nasional di Surabaya, ditasbihkan sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum mempunyai kolegium yang berfungsi.

Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke IDI dan MKKI.

1.3 batasan/terminology

Batasan tentang ilmu kedokteran keluarga di antaranya adalah sebagai berikut :

- Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. (PB IDI, 1983)

- Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari pelayanan dokter keluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih responsif dan bertanggung jawab. (Charmichael, 1973)

- Ilmu kedokteran keluarga adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang ditandai dengan terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang bersifat khusus. (WONCA, Manila; 1979)

- Ilmu kedokteran keluarga adalah body of knowledge tentang fenomena yang dihadapi serta teknik yang dipergunakan oleh para dokter yang menyelenggarakan perawatan kesehatan perorangan pada tingkat pertama dan berkelanjutan. (Whinney, 1969)

- Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu menuju perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga. (Sargent, 1967)

Batasan dokter keluarga :

- Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran

- Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya

- Dokter keluarga adlaha dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga dan dapat merujuk ke dokter ahli yang sesuai.

- Dokter keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang merupakan pintu masuk ke system pelayanan kesehatan.

Page 4: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

- Dokter keluarga adlah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasien yang terkait dengan keluarga, komunitas, serta lingkungannya.

Batasan pelayanan dokter keluaraga :

- Pelayanan dokter keluarag adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung ajawab dokter tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin, organ tubuh atau jenis penyakit.

- Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah, serta ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu

1.4 perkembangan dokter keluargaKegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah.Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and Academic Association of General Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni: Pendayagunaan dokter pasca PTT, Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, dan Menghadapi era globalisasi.

2. M&M prinsip, standar, dan jenis pelayanan dokter keluarga 2.1 Prinsip

Prinsip pelayanan atau pendekatan dokter keluarga adalah memberikan : Pelayanan yang holistic dan kemprehensif Pelayanan yang berkesinambungan Pelayanan yang mengutamakan pencegahan Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif Pelayanan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga , lingkungan kerja, dan lingkungan tempat

tinggalnya ( dokter keluarga harus mendiagnosis secara holistic dan mengobati secara komprehensif ).

Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral dan hukum ( untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang dokter )

Page 5: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu ( untuk mengendalikan mutu dan biaya agar tidak berlebih atau kekurangan ).

Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan (tidak mengada-ngada dan tidak menyealahgunakan data)

2.2 Standar

Standar pelayanan dokter keluarga ;1. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik

o Standar pelayanan paripurna, pelayanan disediakan sebagai pelayanan strata pertama untuk semua orang tidak berdasarkan umur atau jenis kelamin. Pelayanan yang bersifat paripurna yaitu pemeliharaan dan peningkatan kesehatan atau promotif, pencegahan penyakit dan proteksi khusus atau preventif, pemulihan kesehatan atau kuratif, pencegahan kecacatan atau disability limitation dan rehabilitasi baik fisik, mental, maupun sosial setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.

o Standar pelayanan medik, pelayanan medik yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis. Berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakkan diagnosis dan diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan, tindak lanjut, tindakan, pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.

o Standar pelayanan menyeluruh, pelayanan disediakan dalam kedokteran keluarga yang bersifat menyeluruh yaitu peduli bahwa pasien seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial, dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.

o Standar pelayyanan terpadu, pelayanan disediakan dalam kedokteran keluarga yang bersifat terpadu, selaiun berupa kemitraan antara dokter dengan pasiensaat proses pelaksanaan medic, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi formal maupun informal.

o Standar pelayanan berkesinambungan, merupakan pelayanan berkesinambungan yang melaksanakan pelayanan kedokteran secra efektif efisien, proaktif, dan terus menerus demi kesehatan pasien

2. Standar perilaku dalam praktek :o Standar perilaku terhadap pasien, pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi

pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakan.

o Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik, seorang doketr keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara professional.

o Standar perilaku dengan sejawat, menghormati dan menghargai pengetahuan ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara professional.

o Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktek, pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan kegiatan ilmiah guna memelihara dan menmabah ketrampilan praktek serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.

Page 6: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

o Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.

3. Standar pengelolaan praktek, selain dokter keluarga juga terdapat petugas kesehatan anatara lain perawat, bidan, administrasi klinik serta pegawai lain yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pelatihannya.

4. Standar sarana dan prasarana, pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya.

5. Standar manajemen keuangan, pencatatan dan jenis system pembiayaan praktik.

6. Standar manajemen klinik, pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan keselamatan kerja, dan pembahasan administrasi klinik.

7. Standar peralatan klinik, peralatan medis, peralatan penunjang medis dan peralatan non medis.

8. Standar proses – proses penunjang praktik, pengelolaan rekam medic, pengelolaan pencegahan infeksi, pengelolaan air bersih, pengelolaan obat, dan pengelolaan limbah

2.3 jenis pelayanana. Melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang melainkan sebagai anggota

satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnyab. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan perhatian

kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan

c. Mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.

d. Mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya

e. Menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan

2.4 pembiayaan pelayanan

Menurut WHO (1993) cit Hendrartini (2007) terdapat 7 metode pembayaran utama, sebagai berikut: 1) Pembayaran berdasar pelayanan (fee for service). Pembayaran per item pelayanan, yaiyu tindakan per diagnosis, terapi, pelayanan pengobatan dan tindakan iidentifikasi satu per satu, kemudian dijumlahkan dan ditagih rekeningnya2) Pembayaran berdasar kasus (case payment). Pembayaran bagi paket pelayanan atau episode pelayanan. Pembayaran tidak didasarkan oleh item, kemudian dijumlahkan seperti

Page 7: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

pada nomor 1. Daftar pembayaran mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan sesungguhnya yang diberikan kepada pasien tertentu di suatu rumah sakitr, seperti yang terjadi pada pembayaran berdasarkan “diagnosis related groups” (DRG)3) Pembayaran berdasarkan hari (dailay charge). Pembayaran langsung dengan jumlah tetap per hari bagi pelayanan atau hospitalisasi4) Pembayaran bonus atau flat rate (bonus payment). Pembayaran langsung sejumlah yang disepakati (biasanya global) bagi tipe pelayanan yang diberikan5) Kapitasi. Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang menjadi tanggung jawab dokter (biasanya setiap tahun). Pasien dengan kategori yang berbeda, misalnya berumur lebih dari 75 tahun, mungkin dikenai angka kapitasi yang berbeda pula6) Gaji (salary). Pendapatan per tahun yang tidak berdasarkan beban kerja atau biaya pelayanan yang diberikan7) Anggaran global. Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan di muka yang dirancang untuk menyediakan pengeluaran tertinggi, tetapi memungkinkan pemanfaatan dana secara fleksibel dalam batas waktu tertentu.

Sistem Kapitasi (Capitation System) Menurut Hendrartini, 2005, Konsep kapitasi (capitation concept system) adalah sebuah konsep atau sistem pembayaran yang memberi imbalan jasa pada ”Health providers” (Pemberi Pelayanan Kesehatan/PPK) berdasar jumlah orang (capita) yang menjadi tugas/kewajiban PPK yang bersangkutan untuk melayaninya, yang diterima oleh PPK yang bersangkutan di muka (prepaid) dalam jumlah yang tetap, tanpa memperhatikan jumlah kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medik lainnya yang diberikan oleh PPK tersebut. Menurut Thabrani (1998) cit Hendrartini (2007), dengan sistem kapitasi, PPK akan berusaha mencapai keuntungan semaksimal mungkin dengan melakukan:

Positifo Memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi, dengan menegakkan diagnostik

yang tepat dan memberikan pengobatan atau tindakan yang tepat. Dengan pelayanan yang baik ini, pasien akan cepat sembuh dan tidak kembali ke PPK untuk konsultasi atau tindakan lebih lanjut yang merupakan biaya tambahan

o Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah insidents kesakitan. Apabila angka kesakitan menurun, maka peserta tentu tidak perlu lagi berkunjung ke PPK yang akan berakibat utilisasi menjadi lebih rendah dan biaya pelayanan menjadi lebih kecil

o Memberikan pelayanan yang pas, tidak lebih dan tidak kurang, untuk mempertahankan efisiensi operasi dan tetap memegang jumlah pasien JPK sebagai income security. Hal ini akan berfungsi baik jika situasi pasar sangat kompetitif, dimana untuk mencari pasien baru relatif sulit.

Negatif

o Jika kapitasi yang diberikan terpisah-pisah antara pelayanan rawat jalan tingkat pertama dan rujukan tanpa diimbangi dengan insentif yang memadai untuk

Page 8: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

mengurangi rujukan, PPK akan dengan mudah merujuk pasiennya ke spesialis. Dengan merujuk, waktunya untuk memeriksa menjadi lebih cepat

o Mempercepat waktu pelayanan sehingga tersedia waktu lebih banyak untuk melayani pasien non JPK yang ”dinilai” membayar lebih banyak. Artinya mutu pelayanan dapat dikurangi, karena waktu pelayanan yang singkat. Jika ini terjadi, pada kapitasi partial pihak JPK pada akhirnya dapat memikul biaya lebih besar karena efek akumulatif penyakit. Pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat jalan yang memadai akan menderita penyakit yang lebih berat, akibatnya biaya pengobatan sekunder dan tersier menjadi lebih mahal

o Tidak memberikan pelayanan dengan baik, supaya kunjungan pasien kapitasi tidak cukup banyak. Untuk jangka pendek strategi ini mungkin berhasil tetapi untuk jangka panjang hak ini akan merugikan PPK sendiri. Pembayaran dengan sistem kapitasi akan merangsang provider untuk melakukan efisiensi biaya. Hal ini menyebabkan provider untuk melakukan inovasi- inovasi antara lain mengurangi penggunaan teknologi, penggunaan perawatan alternatif dengan biaya lebih rendah, dan mengutamakan pencegahan kesehatan

Pembayaran system kapitasi juga dapat mendorong provider untuk memilih klien yang mempunyai risiko rendah dalam rangka mengurangi biaya-biaya pelayanan kesehatan populasi yang terdaftar pada mereka. Provider juga dapat membatasi kwantitas dan kualitas mutu pelayanan yang diberikan (Barnum et al, 1995).

Manfaat Pembayaran Prepaid Menurut Wahyuni 2003, konsep kapitasi yang dibayarkan di depan sebelum pelayanan diberikan (prepaid/prospective payment) pada suatu kelompok dokter, ternyata memberikan dampak yang positif:o Prepaid menyebabkan PPK dapat memperoleh kesempatan untuk merencanakan

program pelayanan kesehatan dengan lebih baik, dengan dukungan dana yang telah tersedia di depan

o Mendorong berkembangnya standar-standar prosedur/profesi, tidak saja untuk efisiensi dana yang tersedia, tetapi juga meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, yamg dalam hal ini terkait dengan kepentingan mempertahankan citra sebagai dokter yang harus bersaing dengan yang lain

o Berkembangnya orientasi pelayanan ke arah upaya-upaya pencegahan (preventive) atau promosi (promotive) karena upaya itu akan memberikan peluang ke arah efisiensi

o Kesempatan untuk cuti serta mengembangkan ilmu pengetahuan menghadiri seminar-seminar ilmiah tidak terhambat oleh karena sebagai anggota dokter peranannya di dalam pelayanan kesehatan dapat digantikan oleh anggota kelompok lain, tanpa kehilangan insentif yang bermakna

3. M&M kompetensi & peran dokter keluarga3.1 Kompetensi

Dokter keluarga memiliki 7 kompetensi dasar yang harus dimiliki,yaitu :

Page 9: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

a. Memiliki kualitas komunikasi dan ketrampilanb. Memliki ketrampilan dan kompetensi dasarac. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan

epidemiologi dalam praktek kedokteran keluargad. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat

secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer

e. Berpikiran kritis dan memliki kemampuan management yang baikf. Mau belajar sepanjang hayatg. Memiliki etika,prilaku yang baik dan berprilaku professional

Memiliki ilmu dan ketrampilan klinis layanan primer cabang ilmu utama yaitu bedah, penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, kesehatan anak, THT, mata, kulit dan kelamin, psikiatri, syaraf, kedokteran komunitas,

Memiliki ketrampilan klinis layanan primer lanjut :a. Ketrampilan melakukan health screeningb. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjutc. Membaca hasil EKGMembaca hasil USGd. ACLS, ATLS, dan APLS

Standar kompetensi dokter keluarga menurut deklarasi WONCA – WHO tahun 2003 :1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu

( bayi baru lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, wanita hamil dan menyusui, lansia )2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif

2.1 Memahami epidemiologi penyakit2.2 Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai2.3 Memeahami ragam perbedaan faal dan metabolism obat2.4 Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi2.5 Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu2.6 Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta penyuluhan gizi2.7 Memahami pokok masalah perkembangan normal2.8 Menyelenggarakan konseling, psikologi, dan prilaku2.9 Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan2.10 Menyelenggarakan layanan paliatif 2.11 Menjunjung tinggi aspek pelayanan kedokteran

3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan3.1 Dengan keluarga pasien ( penilaian keluarga, pertemuan keluarga atau pasien, pembinaan

dan konseling keluarga )3.2 Dengan masyarakat ( penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi, pemeriksaan

atau penilaian masyarakat, mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat, program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat, advokasi atau pembelaan kepentingan kesehatan masyarakat )

4. Melayani kesehatan masyarakat yang menonjol( kelainan alergik, anastesia dan penanganan nyeri, kelainan yang mengancam jiwa, kelainan kardiovaskular, kelainan kulit, kelainan mata dan telinga, kelainan saluran cerna, kelainan

Page 10: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

perkemihan dan kelamin, kelainan obstetric dan ginekologi, penyakit infeksi, kelainan musculoskeletal, kelainan neoplastik, kelainan neurologi, dan psikiatri)

5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan( menyusun dan menggerakan tim, kepemimpinan, ketrampilan manajemen praktek, pemecahan masalah konflik, peningkatan kualitas )

Kompetensi Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang lulusan fakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan melalui program perlatihan ini. Yang dicantumkan disini hanyalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap Dokter Keluarga secara garis besar. Rincian memgenai kompetensi ini, yang dijabarkan dalam bentuk tujuan pelatihan,

o Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga,o Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam

pelayanan kedokteran keluargao Menguasai ketrampilan berkomunikasi, menyelenggarakan hubungan profesional

dokter- pasien untuk :o Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga dengan

perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga,o Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana

menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga

o Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.

3.2 peranDokter keluarga memiliki peranan dan cakupan yang khusus yaitu :

1. Komprehensif dan holistik2. Kompeten dengan ilmunya3. Continue ( berkesinambungan)4. Preventif5. Kolaboratif dan kordinatif6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan7. Mempertimbangkan mutu dan biaya8. Segala tindakan dapat dipertanggung jawabkan9. Segala tindakan dapat diaudit10. Bermoral dan beretika yang baik

Sehingga yang ditekankan disini dokter keluarga adalah gate keeper sekelmpok masyarakat,sebagai system pencegahan atau prventif.Jadi pada dasarnya preventiflah yang diutamakan daripada tindakan kuratif.Semakin dia melakukan tindakan preventif yang tepat,dan pasien yang mengalami sakit itu sedikit maka dapat dikatakan bahwa dokter keluarga tersebut berhasil.

Tugas Dokter Keluarga

Page 11: skenario 1

SHEILA PRILIA SK 1 KEDKEL

- Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna

penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan

- Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat

- Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit

- Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya

- Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi

- Menangani penyakit akut dan kronik

- Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit

- Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS

- Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan

- Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya

- Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien

- Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar

- Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu

kedokteran keluarga secara khusus.

Wewenang Dokter Keluarga

- Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar

- Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat

- Melaksanakan tindak pencegahan penyakit

- Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer

- Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal

- Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer

- Melakukan perawatan sementara

- Menerbitkan surat keterangan medis

- Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap

- Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus