skenario 1

5
LAPORAN SGD 1 LBM 5 SKILL LAB PROBLEM SOLVE ETHIC “INFECTIOUS DISEASE” Disusun Oleh : 1. Hanna J Mahardhika 2. Ananda Adhi Nugraha 3. Asih Nurvita Purnamasari 4. Cindy Azalea Harosa Putri 5. Emilia Dwi Astari 6. Faradhisa Nushrotillah 7. Hardita Bicevani Mulya 8. Hanik Elyana 9. Dimas Raditya Bahwono 10. Muhammad Nabeel Wildan FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2013/2014

Upload: dimasradityabahwono

Post on 25-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SGD

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO 1

LAPORAN SGD 1 LBM 5

SKILL LAB PROBLEM SOLVE ETHIC

“INFECTIOUS DISEASE”

Disusun Oleh :

1. Hanna J Mahardhika2. Ananda Adhi Nugraha3. Asih Nurvita Purnamasari4. Cindy Azalea Harosa Putri5. Emilia Dwi Astari6. Faradhisa Nushrotillah7. Hardita Bicevani Mulya8. Hanik Elyana9. Dimas Raditya Bahwono10. Muhammad Nabeel Wildan

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2013/2014

Page 2: SKENARIO 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan Skill Lab Problem

Solve Ethic hasil SGD 1 LBM 5 untuk memenuhi tugas SGD.

Keberadaan makalah ini sungguh sangat membantu dalam proses pembelajaran,

karena selama ini mahasiswa kedokteran gigi dapat belajar mengenai topik atau subjek yang

memang harus dipelajari.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu dalam mengerjakan laporan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada

teman-teman mahasiswa yang juga sudah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Karena itu saya berharap laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi

kita bersama. Amin.

Semarang, 29 Januari 2014

Penyusun

Page 3: SKENARIO 1

Masalah Yang Dapat Digali Dari Problem Solve Ethic

SKENARIO 1

1. Masalah apakah yang terjadi?Dokter gigi tersebut melanggar kode etik kedokteran gigi Indonesia

2. Apa analisanyaDokter gigi tersebut memplokamirkan dirinya kepada pasien

3. Apa dasarnya?Kasus tersebut melanggar Kode etik kedokteran gigi indonesia yaitu:

BAB 1 : Kewajiban umumPasal 3 Ayat 1 :“Dokter gigi Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk apapun seperti menguji diri, mengiklankan alat dan bahan apapun, memberi iming-iming baik langsung maupun tidak langsung dan lain lain, dengan tujuan agar pasien datang berobat kepadanya.”

SKENARIO 2

1. Apakah ada sesuatu yang kurang benar?2. Apakah dokter/tenaga medis RS A sudah menerapkan Prima Fascia?

KD atau moral principle-based ethics atau ethical guidelines merupakan acuan moralitas manusia atau acuan generalissasi etik yang menuntun suatu tindakan kemanusiaan, Menurut Childress dan Beauchamp ada 4 KDM yakni : beneficience, non maleficience, justice dan autonomya. Beneficience

Benefit untuk banyak pasien, tidak memanfaatkan pasien.Dokter tersebut sudah menerapkan beneficience karena tidak memanfaatkan pasien untuk mengambil keuntungan bagi dirinya.

b. Non maleficienceUntuk keadaan gawat darurat (mengancam nyawa/ beresiko cacat), informed consent bisa diwakili.Dokter tersebut sudah menerapkan non maleficience karena informed consent dilakukan kepada keluarganya

c. AutonomiInform consent dilakukan pada yang mewakili pasien dan berkompeten.

d. JusticeDokter tersebut tidak membeda beda kan pasien, hak pasien tersebut sama dengan hak pasien lain

3. Kalo belum, apa yang seharusnya dilakukan?Sudah dilakukan semua

Page 4: SKENARIO 1

SKENARIO 31. Apakah benar yang dilakukan dokter X?

Dokter X melakukan tindakan yang salah2. Apa alsannya

Karena dokter tersebut melakukan tindakan yang bukan kompetensinya sehingga ketika dokter gigi tersebut melakukan pencabutan mengalami kegagalan dan perdarahan yang banyak. Dokter seharusnya merujuk ke dokter yang lebih berkompeten (dokter spesialis bedah mulut)

3. Apa dasarnyaKodegi BAB V(PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI)

Pasal 28 1. Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan

pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakrediatasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan perkembangaan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi

2. Pendidikan dan pelatihan kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sesuai standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi kedokteran atau edokteran gigi

SKENARIO 41. Apakah ada hal yang salah?

Ya, karena dokter tersebut meminta mahasiswa koas yang belum memiliki SIP dan STR yang digunakan sebagai tanda untuk dokter gigi berhak melakukan praktek.

2. Jika ada hal yang salah seharusnya bagaimana?Seharusnya dokter tersebut tidak meminta mahasiswa koas tersebut menjadi

operator, namun hanya sebagai asisten.3. Apa jenis kesalahannya?

Melanggar Kodegi BAB VII (PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN) bagian kesatu (surat izin praktik), pasal 36 :“Setiap Dokter dan Dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik”Dan pasal 40 :1. Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran

harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter gigi pengganti2. Dokter atau dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dokter

atau dokter gigi yang mempunyai surat izin praktik.