skenario 1

20
1 Skenario 1 Bayi Tabung Sepasang suami istri menemui seorang dokter spesialis kandungan kare ingin melakukan prosedur “bayi tabung” untuk memiliki anak. Dokter terseb menjelaskan bahwa fertilisasi akan dilakukan diluar rahim dan setelah sel berkembang baru akan diimplantasi dalam rahim. Setelah itu ibu h memeriksakan diri dengan teratur untuk mengetahui apakah embrio dalam rah berkembang dengan baik. ST!" 1 a. Bayi tabung Bayi tabung adalah proses pembuahan yang se#ara tidak alami dengan pembuahan sel telur diluar rahim yang kemudian ditempelkan ke rong rahim. b. $ertilisasi $ertilisasi adalah peleburan antar sel sperma dengan o%um membentuk zigot di tuba fallopi. #. &mplantasi &mplantasi adalah perekatan oleh telur yang telah dibuahi di dinding yang dimulai dari '() hari setelah pembuahan. d. !mbrio !mbrio adalah tahapan awal dari pertumbuhan %ertebrata yang merupaka hasil dari pembuahan sel telur dan sel sperma yang berkembang dari a pembuahan sampai minggu ke *. e. +igot +igot adalah hasil peleburan atau penyatuan antara sel sperma dan o% yang telah masak. ST!" , 1. Bagaimana proses fertilisasi- ,. Bagaimana proses perkembangan zigot- . Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan zigot- /. Bagaimana perkembangan janin- '. 0pakah persyaratan bayi tabung- . Bagaimana tahapan dalam proses bayi tabung- ). Bagaimana #ara menyimpan hasil zigot ke dalam rahim- *. 0pa dampak positif dan negatif dari bayi tabung-

Upload: muhammad-iqbal-anand

Post on 08-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

zss

TRANSCRIPT

22

Skenario 1

Bayi TabungSepasang suami istri menemui seorang dokter spesialis kandungan karena ingin melakukan prosedur bayi tabung untuk memiliki anak. Dokter tersebut menjelaskan bahwa fertilisasi akan dilakukan diluar rahim dan setelah sel zigot berkembang baru akan diimplantasi dalam rahim. Setelah itu, ibu harus kontrol memeriksakan diri dengan teratur untuk mengetahui apakah embrio dalam rahim berkembang dengan baik.

STEP 1

a. Bayi tabung

Bayi tabung adalah proses pembuahan yang secara tidak alami dengan pembuahan sel telur diluar rahim yang kemudian ditempelkan ke rongga rahim.

b. Fertilisasi

Fertilisasi adalah peleburan antar sel sperma dengan ovum membentuk zigot di tuba fallopi.

c. Implantasi

Implantasi adalah perekatan oleh telur yang telah dibuahi di dinding rahim yang dimulai dari 5-7 hari setelah pembuahan.

d. Embrio

Embrio adalah tahapan awal dari pertumbuhan vertebrata yang merupakan hasil dari pembuahan sel telur dan sel sperma yang berkembang dari awal pembuahan sampai minggu ke 8.

e. Zigot

Zigot adalah hasil peleburan atau penyatuan antara sel sperma dan ovum yang telah masak.

STEP 2

1. Bagaimana proses fertilisasi?2. Bagaimana proses perkembangan zigot?

3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan zigot?

4. Bagaimana perkembangan janin?

5. Apakah persyaratan bayi tabung?6. Bagaimana tahapan dalam proses bayi tabung?

7. Bagaimana cara menyimpan hasil zigot ke dalam rahim?

8. Apa dampak positif dan negatif dari bayi tabung?

9. Bagaimana menurut pandangan agama tentang bayi tabung?STEP 3

1. Satu dari jutaan sel sperma yang berhasil melebur dengan satu sel ovum yang bertemu di tuba fallopi, lalu melebur menjadi satu, berkembang, dan dengan silia terbawa sampai ke uterus.

2. Morula blastula gastrula

3. Perkembangan embrio dari bulan pertama sampai bulan ke Sembilan.

4. Perkembangan janin terdapat pada usia trimester 2 hingga bulan ke 9 atau siap untuk melahirkan.

5. Persyaratan proses bayi tabung

a) Pasangan memiliki bukti pernikahan yang sah

b) Usia kurang dari 42 tahun

c) Konseling dan informed consent

d) Kesiapan mental dan biaya

6. Tahapan proses bayi tabung ada3 tahap

a) Persiapan petik ovum (fase down regulation dan terapi dan stimulasi)

b) Tahap operasi petik ovum atau ovum pick up (OPU)

c) Tahap yang meliputi 2 fase

1) Transfer embrio

2) Terapi obat penunjang kehamilan

7. Cara menyimpan hasil zigot kedalam rahim dengan cara diinjeksikan kedalam organ reproduksi wanita.

8. Dampak positif melakukan bayi tabung melakukan pembuahan untuk pasangan suami istri yang tidak mampu untuk memiliki keturunanDampak negatif melakukan bayi tabung

a) Resiko cacat pada bayi

b) Bayi terlahir kembar

c) Pendarahan saat pengambilan sel telur

d) Efek samping akibat obat pemicu ovulasi

9. Menurut pandangan agama islam melakukan proses bayi tabung sah, asalkan pasangan suami istri tersebut benar-benar tidak dapat memiliki keturunan secara alamiah. Melakukan proses bayi tabung bisa diharamkan, apabila :

a) Sel sperma bukan dari pasangan suami istri yang sah

b) Memasukan embrio ke dalam rahim orang lain

c) Memakai sperma orang yang sudah meninggal yang dibekukan

STEP 4

Proses fertilisasi, sel telur dihasilkan ovarium, keluar menuju tuba fallopi. Laki-laki mengeluarkan jutaan sperma dan ovarium mengeluarkan lendir. Lendir membantu agar mudah menuju tuba fallopi. Satu dari jutaan sperma melebur di tuba fallopi bergerak menuju uterus.

a. Sperma mengeluarkan enzim untuk memecahkan protein agar bisa masuk.

b. Sperma dibentuk dari testis pria (spermatogenesis), bergerak dan berenang dengan mitokondria dan ekor. Struktur sperma seperti kecebong, berekor.

c. Ovum dibentuk dari ovarium struktur seperti sel memiliki lapisan luar membran dan inti.

STEP 5

1. Bagaiman proses fertilisasi?

2. Bagaimana hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan embrio tarhadap sel ?

3. Bagaimana perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan?

4. Bagaimana fase pertumbuhan mitosis dan meiosis?

5. Bagaimana struktur atau bentuk sperma dan ovum?

6. Bagaimana proses masuknya sperma ke ovum?

7. Bagimana perkembangan janin?

8. Bagaimna perkembangan zigot?

STEP 6

Balajar mandiri

STEP 7

1. Bagaimana proses terjadinya fertilisasi ?

a. Masuknya ovum kedalam tuba fallopi (oviduk)

Ketika terjadi ovulasi, ovum bersama dengan beratus-ratus atau lebih sel-sel granulosa yang melekat pada-nya, yang membentuk korona radiata, dikeluarkan langsung kedalam rongga peritoneum dan selanjutnya harus masuk kedalam salah satu tuba fallopi untuk mencapai kavum uteri. Ujung fimbria dari masing-masing tuba fallopi secara alami jatuh disekitar ovarium. Permukaan dalam tentakel fimbria dibatasi oleh epitel bersilia, dan silia tersebut teraktivasi oleh estrogen dari ovarium sehingga menyebabkan silia secara terus-menerus bergerak ke arah pembukaam atau ostium dari tuba fallopi yang terlibat. Kita dengan jelas dapat melihat arus cairan yang lembut mengalir ke arah ostium. Dengan cara ini ovum memasuki salah satu tuba fallopi.

b. Pembuahan ovum

Setelah seorang pria mengejakulasi semen ke dalam vagina pada saat hubungan seksual dalam waktu 5 sampai 10 menit, beberapa sperma dari vagina akan dihantarkan keatas melalui uterus dan tuba fallopi ke ampula tuba fallopi didekat tuba yang berujung ovarium. Penghantaran sperma tersebut dibantu oleh kontraksi uterus dan tuba fallopi yang dirangsang oleh prostaglandin dalam cairan semen pria dan juga oleh oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior wanita selama wanita tersebut mengalami orgasme. Dari hampir setengah milyar sperma yang dideposit dalam vagina, beberapa ribu sperma tersebut berhasil mencapai setiap ampula.

Pembuahan ovum umumnya terjadi diampula salah satu tuba fallopi, segera setelah sperma dan ovum memasuki ampula. Namun, sebelum sperma dapat memasukiovum, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat disisi luar ovum (korona radiata) dan lalu berikatan dengan dan menembus zona pelusida yang mengelilingi ovum itu sendiri. Sperma menggunakan enzim hialuronidase dan enzim proteolitik.

Sekali sebuah sperma telah masuk kedalam ovum (yang masih berada dalam stadium perkembangan oosit sekunder), oosit membelah kembali untuk membentuk ovum matang ditambah mengeluarkan badan polar kedua. Ovum yang matang itu masih membawa nukleusnya. Salah satu dari kromosom itu adalah kromosom wanita, dikenal sebagai kromosom X.

Pada saat bersamaan, sperma yang membuahi juga berubah. Ketika memasuki ovum, kepala sperma akan membengkak untuk membentuk sebuah pronukleus pria. Kemudian ke-23 kromosom yang tidak berpasangan dari pronukleus pria dan ke-23 kromosom yang tidak berpasangan dari pronukleus wanita berikatan bersama-sama untuk membentuk kembali komplemen menyeluruh dengan 46 kromosom (23 pasang) dalam sebuah ovum yang sudah dibuahi.

(proses masuknya sperma kedalam ovum)

Setelah masuk kedalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur dengan sitoplasma sel telur dan membentuk ini (nukleus) sperma pecah. Membran yang baru terbentuk disekeliling kromatin sperma membentuk pronukleus pria. Membran inti oosoit yang baru juga terbentuk disekeliling pronukleus wanita. Sintesis DNA dimulai selama periode ini bersamaan dengan persiapan pronukleus pecah, kromosom induk bergabung dan membentuk gelendong mitosis pertama zigot. Membran pronukleus pecah, kromosom induk bergabung dan membentuk gelendong mitosis pada metafase. Sekitar 24 jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan pembelahan sel pertama terjadi.

2. Bagaimana hubungan pertumbuhan dan perkembangan embrio dan sel?

Kematian sel adalah kebalikan dari pertumbuhan dan sekarang menjadi jelas bahwa kematian sel mempunyai peranan penting didalam pembentukan embrio dan didalam pengaturan ukuran jaringan sepanjang hidup. Dari contoh diatas menunjukan bahwa pertumbuhan dan perkembangan sel berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan embrio.3. Bagaimana perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan?

1) Pertumbuhan sel

Dalam masa pertumbuhan sel akan mengalami perubahan-perubahan tertentu dan umumnya akan melewati tahap-tahap pertumbuhan sel yang meliputi :

1. Tahap G1 atau first gap phase yang dimulai dari sel muda yang baru saja membelah. Terjadi 3-4 jam, tetapi pada beberapa jenis sel dapat terjadi beberapa hari sampai beberapa bulan atau beberapa tahun. Pada tahap ini akan terjasi sintesis RNA yang kemudian diikuti oleh sintesis protein sehingga sitoplasma akan bertambah banyak dan sel akan bertumbuh. Sintesis RNA mula-mula terjadi dalam inti sel. DNA mengontrol sintesis DNA yang berarti juga memberi pemngarahan dalam proses sintesis protein dalam sel sehingga sel akan bertumbuh sesuai dengan sifat-sifat induknya.

2. Tahap S atau Synthetic phase dimana terjadi proses sintesis DNA pada umumnya berlangsung 7-8 jam. Dalam tahap ini sintesis RNA masih berjalan namun tidak dominan. Molekul DNA akan terbentuk melalui proses replikasi dari molekul DNA yang sudah ada. Pada tahap ini juga terjadi pembentukan molekul histon yang merupakan protein dasar dari kromosom.

3. Tahap G2 atau secondh gap phase merupakan tahap akhir dari pertumbuhan sel yang kemudian akan disusul dengan pembelahan sel. Umumnya berlangsung 2-5 jam dan dalam tahap ini masih terjadi sintesis RNA namun sudah mulai berkurang dan akan berhenti pada saat pembelaghan sel dimulai.

2) Perkembangan /Pembelahan sel

Pembelahan Sel Mitosis terjadi melalui beberapa tahap yang meliputi :

a. Profase

Pada tahp ini mula-mula sentriol telah mengalami relikasi dan terletak di tengah-tengah sel/di dekat inti dan akan bergerak menuju ke tepi diikuti oleh adanya mikrotubuli yang membentuk bangunan radiarir mengelilingi setiap sentriol dan dinamakan aster.

Sentriol dengan asternya akan bergerak terus ke pinggir sel dan semwntara mikrotunuli akan membentuk bangunan yang menghubungkan ke dua sentriol sehingga akan tampak bangunan yang seperti kumparan yang dinamakan spindel.

Di dalam inti sel akan terjadi pula perubahan-perubahan yang dimulai degan perubahan pada kromosom. Benang-benang kromatin yang dalam tahap interfase telah membentuk pasangan-pasangan kromatin yang dalam tahap interfase telah membentuk pasangan-pasangan kromatid yang mempunyai bagian yang mengecil yang dinamakan kinetekor akan melakukan gerakan memutar dengan kinetekornya sebagai pusat gerakan sehingga benang-benang ini akan memutari satu sama lain disertai dengan pemendekan benanf-benang kromatid sehingga tampak menjadi lebih tebal. Dengan demikian maka susunan dan bentuk kromatid akan tampak lebih jelas sebagai satu bangunan yang berupa kromosom dengan sentromer dn lengan-lengannya.Dalam inti sel, nukleous akan mulai mengecil dan akhirnya menghilang. Dinding inti sel pun akan menghilang sedikit demi sedikit.

Dengan demikian pada tahp akhir profase dapat dilihat adanya perubahan-perubahan :

a. Membrane inti telah menghilang

b. Nukloeos telah menghilang

c. Sentriol telah mencapai kutub-kutub pembelahan sel dengan mempunyai aster dan spindel yang menghubungkan kedua unit sentriol

d. Benang-benang kromatid telah terlihat sebagai kromosom yang telah mempunyai sentromer lengkap dengan lengan-lengannya.

b. Metafase

Benang kromatid yang telah membentuk kromosom akan menempatkan diri di bidang ekuator antara dua buh kutub pembelahan. Pada waktu itu juga terbentuk benang-benang penghubung antara kinetekor dengan kutub-kutub pembelahan sel yang dinamakan choromosomal fibers yang nantinya bertindak seolah-olah sebagai benang yang menarik kromatid kea rah kutub-kutub pembelahan sel.

Setelah semua kromatid tersusun dalam bidang ekuator, kromatid ini akan mulai terpisah dari pasangannya dan masing-masing akan dihubungkan dengan kutub pembelahan sel pada setiap sisi. Tahap ini diakhiri dengan tertariknya bagian kinetekor kea rah kutub pembelahan sel masing-masing semnetara itu bagian lengan kromatidnya masih melekat satu sama lain.c. Anafase

Pada tahp ini akan terjadi pemisahan lengan-lengan kromatid secara sempurna sehingga betul-betul terbentuk pasangan kromosom yang masing-masing akan bergerak menuju kutub pembelahan sel. Kromatid yang telah terpisah ini yang dikenal sebgai kromosom yang mempunyai bagian-bagian seperti telah dibicarakan dalam bab terdahulu.

Pada tahap akhir anaphase akan tampak bahwa kromosom telah berkumpul atau mengelompok pada masing-masing kutub pembelahan sel dan disamping itu membrane plasma akan tampak mulai berubah sehingga sel akan tampak lebih memanjang atau lonjongd. Telofase

Pada tahap ini akan membentuk membrane inti yang akan melingkupi kromosom pada masing-masing kutub pembelahan sel. Pada saat pembentukan membrane inti kromosom akan mulai tampak menipis dan akhirnya hanya akan tampak sebagai butir-butir kromatin.

Diikuti oleh pemisahan sitoplasma dan organel yang ada. Pemisahan sitoplasma ini mula-mula didahului oleh pelekukan membran sel ke dalam dan akhirnya sitoplasma akan terpisah satu sama lain.

Jadi pada akhir tahap telofase ini akan terbentuk dua sel yang sama dalam bentuk dan sifatnya karena berasal dari satu sel dan masing-masing mengandung kromosom yang sama karena kromosomnya juga berasal dari satu kromosom yang memgalami replikasi. Kromosom yang terdapat dalam sel muda ini mempunyai sifat diploid sehingga nantinya akan mempunyai kemampuan untuk mengadakn replikasi membentuk pasangan kromosom pada pembelahan berikutnya.

Setelah berakhirnya pembelahan sel ini maka sel muda akan kembali mengadakan pertumbuhan sel dengan melalui tahap-tahap tertentu yaitu tahap G1, tahap S dan tahap G2 sehingga menjadi dewasa dan siap untuk membelah lagi.

3) Pembelahan sel :Meiosis

Pembelahan meiosis memiliki tahapan yang lebuh kompleks dari mitosis, yaitu:e. Profase

Merupakan tahap yang paling menbentukan dalam proses meiosis karena dalam tahap ini terjadi beberapa perubahan mendasar diantaranya adalah pembentukan pasangan kromosom homolog, pertukaran bahan-bahan genetic dan sebagainya.

Tahap profase dapat dibedakan menjadi

a) Preleptotene

Merupakan tahap awal dari profase dimana benang-benang kromosom masih tampak tipis dan sukar diamati, hanya kromosom seks yang tampak agak nyata

b) Leptotene

Benang-benang kromosom mulai kelihatan lebih tebal tampak sebagai benang panjang yang lebih terlihat pada beberapa bagian karena adanya kromomer.Kromosom masih tampak sebagai 2 kromatid yang saling menempel.

c) Zygotene

Kromosom mulai tampak jelas dimana kromosom homolog akan berpasangan secara lebih rapi

d) Pachytene

Kromosom terlihat lebih sempurna diikuti pemendekan kromosom sehingga terlihat lebuh tebal dan sudah jelas adanya sentromer. Terjadi pertukaran bahan0bahan genetika melalui proses crossing over pada kromosom yang homolog

e) Diplotene

Terjadi pemisahan kromosom homolog yang tadinya menempel satu sama lain hingga akan menjadi renggang. Pemisahan tidak terjadi secara sempurna karena di antara kedua kromosom terdapat bagian yang masih menempel atau terdapat perlekatan yang disebut chiasmata diamna terjadi proses crossing over.

f) Diakenesis

Kromosom mengalami pemendekan sehingga tampak lebih jelas tetpai masih tersebaar dalam inti dan dalam masa ini terjadi terminalisasi chiasmata dimana chiasmata akan bergerak menuju ujung kromosom. Nuleolus menghilangf. Prometafase I

Membran inti mulai menghilang dan kromosom tampak lebih pendek dan menebal sehingga kromosom tampak mempunyai 4 lengan karena merupakan 2 buah kromosom yang berpasangang. Metafase I

Kromosom akan tampak tersusun di bidang ekuator dan mulai terjadi pemisahan kromosom. Kromosom tidak terpisah tetapi tetap merupakan satu kesatuan. Pasangan kromosom akan berada apda 1 sisi sedang pasangan kromosom lainnya yang homolog akan berada pada sisi yang lainh. Anafase I

Kromosom akan mulai bergerak menuju kutub pembelahan. Pasangan kromosom sebalah kiri menuju kutub kiri dan pasangan homolognya akan menuju ke kutub kanani. Interfase

Tidak terjadi replikasi kromosom. Dengan demikian kromosom dalam sel ini merupakan kromosom hasil pembelahan meiosis yang jumlahnya hanya separuh dari kromosom induknyaj. Profase II

Merupakan tahap awal tahap awal meiosis 2. Dimulai dengan terbentuknya benang-benang spindel, aster, pergerseran sentriol ke kutub pembelahan dan perubahan lain seperti yang terjadi dalam mitosisk. Metafase II

Terjadi pengumpulan kromosom pada bidang ekuator. Terjadi pemisahan pasangan kromosom yang masing-masing akan tersusun pada sisi yang berlawanan l. Aanafase II

Pergersan kromosom ke kutub-kutub pembelahan masing-masing. Membran sel telah mulai berubah bentuk dan menjadi lebih lonjongm. Telofase II

Kromosom telah berkumpul di kutub-kutub pembelahan dan diikuti pembentukan membrane inti serta pemisahan sitoplasma.Dengan berakhirnya tahap ini maka selsesailah tahap meiosis dnegan menghasilkan 4 buah sel yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel induknya.4. Bagaimana fase pertumbuhan mitosis dan meiosis?Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Sel1) Mitosisa. Profase, pada profase, kromosom-kromosom menebal atau berkondensasi, sehingga menjadi bisa terlihat dibawah mikroskop cahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara progresif menjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekeliling protein-protein histon, kemudian mengumpar terpilin (supercoil) pada dirinya sendiri.

b. Metafase, saat metafase, serabut-serabut kinetokor dari MTOC yang berseberangan akan mendorong dan menarik sentromer-sentromer yang menjadi satu pada kromatid-kromatid. Akibatnya, masing-masing kromosom bergerak ke bidang yang biasanya dekat dengan bagian tengah sel, sebuah posisi yang disebut bidang metafase (metaphase plate).

c. Anafase. Selama anafase, kromatid-kromatid memisah di bagian sentromer dan tertarik ke kutub-kutub yang berseberangan.

d. Telofase. Pada telofase, masing-masing sel dari kromatid-kromatid yang memisah, berkumpul pada kedua kutub sel.

Meiosis

Meiosis I adalah pembelahan yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid tunggal. Pembelahan meiosis kedua adalah pembelahan berkembang (mirip dalam mitosis dalam artian terjadi pemisahan kromatid-kromatid dari sel-sel haploid).

5. Struktur spermatozoa tersebut terlihat mempunyai bentuk mirip seperti kecebong (anak katak yang baru menetas), terdapat bagian kepala dan ekor, dapat terlihat bahwa sel-sel sperma memiliki struktur sebagai berikut.

Gambar Struktur sperma manusia1) Kepala

Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut denganakrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzimhialuronidaseyang berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.2) Bagian tengah

Bagian tengah mengandungmitokondriayang berfungsi untuk pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah fruktosa.

3) Ekor

Bagian ekor lebih panjang, bersifatmotilatau banyak bergerak. Fungsinya adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.

6. Bagaimana proses masuknya sperma ke ovum?

Fase I : Penetrasi korona radiata

Dari 200 sampai 300 juta spermatozoa yang di letakan di saluran genitalia wanita, hanya 300 sampai 500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya salah satu dari jumlah ini yang membuahi sel telur. Diperkirakan bahwa spermatozoa yang membuahi menembus sawar pelindung gamet wanita. Sperma yang telah menjalani kapitalisasi dapat bebas melewati sel-sel korona.

Fase II : Penetrasi Zona Pelusida

Zona ini adalah suatu selubung glikoprotein yang mengelilingi sel telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan memicu reaksi akrosom. Baik pengikatan maupun reaksi akrosom di perantai oleh ligan ZP3, suatu protein zona pelusida. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona dan berkontak dengan membran plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma berkontak dengan permukaan oosit. Kontak ini menyebabkan pelepasan enzim-enzim lisosom dari granula korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Sebaliknya, enzim-enzim ini mengubah sifat zona pelusida untuk mencegah penetrasi sperma dan menginaktifkan tempat-tempat reseptor spesifik, spesies untuk spermatozoa di permukaan zona. Spermatozoa lain dapat di temukan terbenam di zona pelusida, tetapi hanya satu yang tampaknya dapat menembus oosit.

Fase III : Fusi membrane sel sperma dan oosit

Perlekatan awal sperma ke oosit sebagian di perantai oleh interaksi integrin oosit dan ligannya, di sintegrin, disperma. Setelah melekat, membrane plasma sperma dan sel telur menyatu. Karena membran plasma yang membungkus tudung kepala akrosom lenyap sewaktu reaksi akrosom, penyatuan sebenarnya terjadi antara membran oosit dan membran yang membungkus bagian posterior kepala sperma. Pada manusia, baik bagian kepala maupun ekor spermatozoa masuk kedalam sitoplasma oosit, tetapi membrane plasma di tinggalkan di belakang di permukaan oosit. Segera setelah spermatozoa masuk ke oosit, sel telur berrespon dengan 3 cara :

1. Reaksi korteks dan zona akibat pembebasan granula oosit di korteks yang mengandung enzim-enzim lisosom maka (a) membran oosit menjadi tidak dapat di tembus oleh spermatozoa lain, dan (b) zona pelusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah pengikatan dan penetrasi sperma. Reaksi-reaksi ini mencegah polispermi (penetrasi lebih dari satu spermatozoa ke dalam oosit).

2. Melanjutkan pembelahan meiotik kedua. Oosit menuntaskan pembelahan meiotik keduanya segera setelah masuknya spermatozoa. Salah satu dari sel anak yang hampir tidak mendapat sitoplasma, dikenal sebagai badan polar kedua, sel anak yang lain adalah oosit definitif. Kromosomnya (22 plus X) tertata dalam sebuah nucleus vesikular yang dikenal sebagai pro nukleus wanita.

3. Pengaktifan metabolik sel telur. Faktor yang mengaktifkan ini mungkin di bawa oleh spermatozoa. Pengaktifan pascafusi dapat dianggap untuk meliputi proses seluler dan molekuler awal yang berkaitan dengan embriogenesis dini.

Spermatozoa, sementara itu, bergerak maju hingga terletak berdekatan dengan pronukleus wanita, nukleus spermatozoa membengkak dan membentuk pronukleus pria, ekor terlepas dan berdegenerasi. Secara morfologis, pronukleus pria dan wanita tidak dapat dibedakan, dan akhirnya, keduanya berkontak keras dan kehilangan selubung nukleusnya. Selama pertumbuhan pronukleus pria dan wanita (keduanya Haploid), masing-masing pronukleus harus mereplikasikan DNA-nya. Jika tidak, masing-masing sel dari zigot dua selnya, hanya memiliki separuh dari jumlah normal DNA. Segera setelah sintesis DNA, kromosom tertata pada gelendong sebagai perisiapan untuk pembelahan mitotic normal. 23 kromosom ibu dan 23 kromosom ayah (ganda) memisah secara longitudinal di sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut bergerak ke kutub yang berlawanan sehingga masing-masing sel zigot memperoleh jumlah kromosom dan DNA diploid. Sewaktu kromatid-kromatid berpasangan bergerak ke kutub yang berlawanan, terbentuk suatu alur dalam dipermukaan sel yang secara bertahap membagi sitoplasma menjadi dua bagian.

Hasil utama pembuahan adalah sebagai berikut :

a. Pemulihan jumlah diploid kromosom, separuh dari ayah dan separuh dari ibu. Karena itu, zigot mengandung kombinasi baru kromosom yang berbeda dari kedua orang tuanya.

b. Penentuan jenis kelamin individu baru. Sperma pembawa kromosom X menghasilkan mudigah wanita (XX), dan sperma pembawa kromosom Y menghasilkan mudigah pria (XY). Karena itu, jenis kelamin kromosomal mudigah di tentukan saat pembuahan.

c. Inisiasi pembelahan. Tanpa pembuahan, oosit biasanya berdegenerasi dua jam setelah ovulasi.

7. Bagaimana perkembangan janin?

Perubahan Bulanan

Salah satu perubahan paling mencolok yang terjadi selama kehidupan janin adalah perlambatan relatif pertumbuhan kepala dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Selama bulan ketiga, wajah menjadi semakin mendekati wajah manusia. Mata yang pada awalnya mengarah ke lateral, kini bergerak ke aspek ventral wajah dan telinga mejadi berada disamping kepala.

Anggota badan telah mencapai panjang relatifnya dibandingkan dengan bagian tubuh lain, meskipun ekstremitas bawah masih sedikit lebih pendek dan kurang berkembang dibandingkan dengan ekstremitas atas. Pusat-pusat osifikasi primer terbentuk ditulang panjang dan tengkorak pada minggu ke 12. Juga pada minggu ke-12, genitalia eksterna terbentuk hingga ke tahap ketika jenis kelamin janin dapat ditentukan dari pemeriksaan luar (ultrasonografi). Selama minggu ke 6, lengkung usus menyebabkan pembengkakan besar (herniasi) di tali pusat, tetapi pada minggu ke-12, lengkung usus telah kembali kedalam rongga abdomen. Pada akhir bulan ketiga, gerakan refleks sudah dapat ditimbulkan pada janin yang menunjukkan adanya aktivitas otot.

Selama bulan keempat dan kelima, janin cepat memanjang. Berat janin sedikit meningkat selama periode ini dan pada akhir bulan kelima beratnya masih kurang dari 500g. Janin ditutupi oleh rambut halus, yang disebut rambut lanugo. Alis dan rambut kepala juga tampak. Selama bulan kelima gerakan janin mulai dapat dirasakan oleh ibunya. Selama paruh kedua kehidupan intrauterus, berat janin meningkat secara bermakna, terutama selama 2,5 bulan terakhir. Selama bulan keenam, kulit janin tampak kemerahan dan berkeriput karena tidak ada jaringan ikat dibawahnya. Janin yang lahir pada awal bulan keenam sulit bertahan hidup. Pada bulan 6,5 sampai 7 janin masih memiliki panjang sekitar 25 cm dan berat 1.100 gram. Selama 2 bulan terakhir, janin memiliki kontur cukup bulat akibat pengendapan lemak subkutis. Pada akhir bulan kesembilan, tengkorak memiliki lingkar terbesar dibandingkan dengan semua bagian tubuh lainnya. Karakteristik seksual tampak menonjol, dan testis seharusnya sudah berada didalam skrotum. 8. Bagaimna perkembangan zigot?

Pada siklus ovarium sejumlah folikel primordial mulai tumbuh, tetapi biasanya hanya satu yang mencapai kematangan penuh, hanya satu oosit yang dikeluarkan saat ovulasi. Saat ovulasi oosit berada dalam tahap metafase, pembelahan miotik kedua dan dikelilingi zona pelusida dan beberapa sel graulosa.

Pembelahan adalah serangkaian pembelahan mitotic yang menyebabkan bertambahnya jumlah sel, blastomer yang menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan. Setelah tiga kali pembelahan, blastomer mengalami pemadatan untuk menjadi gulungan sel yang terkemas rapat dengan lapisan bagian dalam dan luar.

Blastomer yang telah padat ini membelah untuk menghasilkan morula 16 sel. Saat morula masuk ke uterus pada hari ke tiga atau ke empat pembuahan, mulailah terbentuk suatu rongga dan terbentuk blastokista.

Proses paling khas selama minggu ke tiga adalah gastrulasi yang diawali munculnya primitive steak (garis primitif). Didaerah nodus dan garis ini, sel-sel epiblas bergerak kearah dalam untuk membentuk lapisan sel baru, endoderm dan mesoderm. Sel-sel yang tidak bermigrasi melalui garis tetapi tetap di epiblas membentuk ektoderm. Karena itu, epiblas menghasilkan ketiga lapisan germinativum mudigah : ektoderm, mesoderm, dan ketiganya membentuk semua jaringan dan organ.

Pada akhir minggu ke tiga, tiga lapisan germinativum telah terbentuk dibagian kepala, dan proses untuk menghasilkan lapisan ini berlanjut ke bagian lebih kaudal mudigoh sampai akhir minggu ke empat. Daftar Pustaka

Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. EGC. Jakarta

Rohen, Johannes W, Lutjen-Drecoll, Elke. 1994. Embriologi Fungsional

Perkembangan Sistem Fungsi Organ Manusia Edisi 2. EGC. Jakarta. Hal 84-87

Sadler, T.W. 2006. Langmans Medical Embryology 10th ed. EGC. JakartaSpermatogenesis.unair.web.unair.ac.id diakses pada tanggal 19-november 2013Pertumbuhan dan perkembangan

perbedaan

Proses

1.Proses menembusnya sperma ke ovum

2. Proses melebur sperma dan ovum

3. Materi genetik

Hubungan antara pertumbuhan dan perkembangan sel terhadap embrio

Pembelahan sel

Zigot, embrio, janin

Fertilisasi

Fase pertumbuhan sel

sperma

Ovum

mitosis

meiosis

Tahap perkembangan embrio yang baik