skema sni 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

27
LSPro – BBLM BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171 Fax. (022) 2503978 Halaman 1 dari 27 SKEMA SERTIFIKASI SEKOP – SYARAT MUTU DAN METODE UJI (SNI 0333:2011) A. RUANG LINGKUP Skema ini berlaku untuk sertifikasi awal, survailen, dan sertifikasi ulang/resertifikasi dalam rangka pemberlakuan SNI Sekop secara sukarela. Standar ini menetapkan klasifikasi, konstruksi, syarat mutu dan metode uji untuk sekop. Dokumen ini berlaku untuk acuan pelaksanaan sertifikasi produk sekop yang umumnya digunakan untuk memotong atau memindahkan tanah dan bahan lainnya, dimana terdiri dari daun sekop yang dibuat dari pelat baja dan tangkai yang mempunyai pegangan yang terbuat dari kayu dan plastik atau bahan lainnya. B. ACUAN NORMATIF Persyaratan sertifikasi mencakup: 1. SNI 0333:2011 Sekop – Syarat mutu dan metode uji; 2. SNI 19-0407-1998, Cara uji keras Rockwell (Skala A, B, C, D, E, F, G, H, K) 3. SNI dan standar lain yang diacu dalam SNI 0333:2011 4. SNI 7697:2011 Prosedur pengambilan contoh uji alat dan mesin pertanian 5. Peraturan Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian Kesesuaian Terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Peralatan Penanganan Material Petunjuk Teknis Skema Sertifikasi Produk Sekop; dan 6. Peraturan lain yang terkait dengan produk sekop.

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 1 dari 27

SKEMA SERTIFIKASI

SEKOP – SYARAT MUTU DAN METODE UJI

(SNI 0333:2011)

A. RUANG LINGKUP

Skema ini berlaku untuk sertifikasi awal, survailen, dan sertifikasi

ulang/resertifikasi dalam rangka pemberlakuan SNI Sekop secara

sukarela.

Standar ini menetapkan klasifikasi, konstruksi, syarat mutu dan

metode uji untuk sekop. Dokumen ini berlaku untuk acuan

pelaksanaan sertifikasi produk sekop yang umumnya digunakan

untuk memotong atau memindahkan tanah dan bahan lainnya,

dimana terdiri dari daun sekop yang dibuat dari pelat baja dan tangkai

yang mempunyai pegangan yang terbuat dari kayu dan plastik atau

bahan lainnya.

B. ACUAN NORMATIF

Persyaratan sertifikasi mencakup:

1. SNI 0333:2011 Sekop – Syarat mutu dan metode uji;

2. SNI 19-0407-1998, Cara uji keras Rockwell (Skala A, B, C, D, E, F,

G, H, K)

3. SNI dan standar lain yang diacu dalam SNI 0333:2011

4. SNI 7697:2011 Prosedur pengambilan contoh uji alat dan mesin

pertanian

5. Peraturan Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 2019 Tentang Skema Penilaian Kesesuaian Terhadap

Standar Nasional Indonesia Sektor Peralatan Penanganan Material

Petunjuk Teknis Skema Sertifikasi Produk Sekop; dan

6. Peraturan lain yang terkait dengan produk sekop.

Page 2: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 2 dari 27

C. DEFINISI

1. Daun Sekop

Komponen dari sekop yang bersentuhan langsung dengan tanah

berfungsi untuk membalikkan atau menggali tanah yang terbuat

dari pelat baja

2. Pelat Penyambung

Komponen yang menghubungkan tangkai dengan daun sekop

3. Pelapisan

Pelapisan khusus yang diberikan pada permukaan daun sekop

sehingga permukaan daun sekop lebih tahan karat

4. Sekop

Alat yang umumnya digunakan untuk memotong atau

memindahkan tanah dan bahan lainnya, dimana terdiri dari daun

sekop yang dibuat dari pelat baja dan tangkai yang mempunyai

pegangan yang terbuat dari kayu dan plastik atau bahan lainnya

5. Tangkai Sekop

Komponen antara pegangan dan daun sekop yang terbuat dari kayu

atau bahan lainnya

D. TATA CARA MEMPEROLEH SPPT-SNI

Tata cara memperoleh SPPT-SNI dilakukan dengan tahapan berikut:

NO KETENTUAN URAIAN

TAHAP I : SELEKSI

1. Permohonan 1. Surat Aplikasi Permohonan dan daftar Isian

Permohonan;

2. Dokumen legal Produsen antara lain:

a. Fotokopi akta pendirian perusahaan atau

akte sejenis bagi produsen luar negeri

yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa

Indonesia oleh penterjemah tersumpah di

Page 3: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 3 dari 27

Indonesia;

b. Fotokopi Izin Usaha Industri (IUI) atau

Tanda Daftar Industri (TDI) bagi

produsen sekop dalam negeri atau izin

sejenis bagi produsen sekop luar negeri

yang sudah diterjemahkan ke dalam

Bahasa Indonesia oleh penterjemah

tersumpah di Indonesia;

c. Fotokopi NPWP Produsen, Perwakilan

Produsen dan/ atau Perusahaan

Importir;

d. TDP/ Izin Prinsip/ NIB/ API

e. SIUP

f. Izin Tempat Usaha

g. Merk :

- Surat tanda daftar Merek atau

fotokopi sertifikat Merek yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual, Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia;

- Fotokopi perjanjian lisensi dari

pemilik Merek, yang telah didaftarkan

pada Direktorat Jenderal Kekayaan

Intelektual, Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia;

- Fotokopi perjanjian Makloon dari

pemberi Makloon untuk produk yang

menggunakan merk dari pemberi

Makloon;

h. Apabila Pemohon bertindak sebagai

Page 4: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 4 dari 27

perwakilan resmi pemilik merek yang

berkedudukan hukum di Luar negeri,

menyertakan bukti perjanjian yang

mengikat secara hukum tentang

penunjukkan sebagai perwakilan resmi

pemilik merek di wilayah republik

Indonesia;

i. Perjanjian antara produsen luar negeri

dan perwakilan perusahaan di Indonesia

terkait dengan pihak yang bertanggung

jawab terhadap produk klien yang

beredar di Indonesia;

j. Surat pendelegasian tanggung jawab dari

produsen ke perwakilan atau importir

k. Questionare (untuk produsen luar negeri)

3. Kelengkapan dokumen lainnya antara lain:

a. Fotokopi sertifikat SMM SNI ISO

9001:2015 atau surat pernyataan

telah menerapkan SMM SNI ISO

9001:2015 (apabila perusahaan belum

memiliki sertifikat).

b. Dokumen sistem manajemen mutu

sesuai SNI ISO 9001:2015 dalam Bahasa

Indonesia, meliputi:

− Panduan Mutu (bila ada)

− Dokumen analisa resiko;

− Struktur organisasi

− Diagram alir proses produksi;

− Daftar peralatan utama produksi;

− Daftar pengendalian mutu produk; dari

Page 5: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 5 dari 27

bahan baku sampai produk akhir;

− Daftar Informasi terdokumentasi;

• Dokumentasi informasi tentang

pemasok bahan baku produk,

prosedur evaluasi pemasok, serta

prosedur inspeksi bahan baku;

• Dokumentasi informasi tentang

proses pembuatan produk yang

diajukan untuk disertifikasi,

termasuk proses yang

disubkontrakan ke pihak lain;

• Dokumentasi informasi tentang

prosedur dan rekaman

pengendalian mutu, termasuk

pengujian rutin, daftar peralatan,

serta sertifikat kalibrasi atau bukti

verifikasi peralatan yang

berpengaruh terhadap mutu produk

yang disertifikasi, dan bukti atau

segel tera ulang untuk alat ukur

yang digunakan dalam pengukuran

berat;

• Dokumentasi informasi tentang

prosedur dan rekaman

pengendalian dan penanganan

produk yang tidak sesuai; dan

• Dokumentasi informasi tentang

pengemasan produk dan

pengelolaan produk di gudang akhir

produk sebelum dikirimkan

Page 6: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 6 dari 27

dan/atau diedarkan ke wilayah

Republik Indonesia;

− Laporan pengawasan berkala terakhir

ISO 9001:2015;

− Laporan audit internal;

− Laporan Tinjauan Manajemen;

c. Ilustrasi pembubuhan tanda SNI ;

d. Foto produk yang diajukan untuk

disertifikasi yang menunjukan bentuk

produk serta informasi terkait kemasan

primer produk;

e. Daftar bahan konstruksi;

f. Label produk;

g. Apabila tersedia, foto kemasan sekunder

yang diajukan untuk disertifikasi, dari

arah depan, belakang, samping, dan

bagian dalam, serta informasi terkait

kemasan produk;

h. Lokasi gudang penyimpanan produk di

wilayah Republik Indonesia;

i. Menyertakan laporan hasil uji yang

dilakukan paling lambat 1 (satu)

tahun sebelum pengajuan sertifikasi,

yang memberikan bukti pemenuhan

produk yang diajukan untuk

disertifikasi terhadap persyaratan

mutu dalam SNI dan peraturan

terkait;

j. Apabila laporan hasil uji sebagaimana

dinyatakan pada butir e belum

Page 7: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 7 dari 27

tersedia, pelaku usaha dapat

menyampaikan sampel produk

kepada LSPro untuk diuji di

laboratorium yang memiliki perjanjian

alih daya dengan LSPro;

4. Kelengkapan serta fungsi peralatan produksi

termasuk peralatan pengendalian mutu

paling sedikit berupa: alat untuk

pembentukan daun sekop, dan alat untuk

pelapisan daun sekop.

5. Kelengkapan Peralatan Alat Ukur minimal

paling sedikit berupa: Peralatan alat ukur

berat, dan Peralatan alat ukur dimensi.

Keterangan :

LSPro memastikan ketentuan penandaan pada

produk sesuai dengan SNI.

2 Sistem Manajemen

yang diterapkan

Menerapkan SNI ISO 9001:2015 atau

perubahannya

3. Durasi audit

*mandays = orang hari = jumlah minimal

pelaksanaan audit (orang hari)

Catatan :

- Jika auditor merangkap sebagai Petugas

Pengambil Contoh (PPC), maka

pelaksanaannya di luar waktu audit;

Jumlah Lokasi

Proses DN LN

Baru 4* 6*

Page 8: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 8 dari 27

- Durasi audit dan pengambilan contoh tidak

termasuk waktu perjalanan.

4. Petugas Pengambil

Contoh (PPC)

1. Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang

terdaftar di LSPro dan ditugaskan oleh LSPro

2. Petugas Pengambil Contoh (PPC) menguasai

cara pengambilan contoh sesuai yang

tercantum dalam SNI 0333:2011 dan

memahami cara pengemasan sekop.

3. Petugas Pengambil Contoh (PPC) harus

merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)

5 Laboratorium Uji

yang digunakan

1. Laboratorium Penguji yang telah diakreditasi

oleh KAN dan ditunjuk oleh Menteri

Perindustrian yang berlaku dengan ruang

lingkup mencakup parameter yang

tercantum dalam SNI 0333:2011, atau yang

belum terakreditasi lingkup SNI 0333:2011

namun telah diverifikasi oleh LSPro untuk

kemampuan pengujiannya.

2. Jika Laboratorium Penguji merupakan

sumber daya eksternal dari LSPro, maka

harus dilengkapi dengan perjanjian

Subkontrak.

3. LSPro bertanggungjawab untuk memberikan

subkontrak pengujian kepada Laboratorium

Penguji yang memiliki kemampuan untuk

melakukan pengujian sesuai paramater

dalam SNI 0333:2011.

6 Kajian Permohonan 1. Dilakukan oleh personil yang mempunyai

kompetensi untuk melakukan kajian

permohonan.

Page 9: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 9 dari 27

2. Kajian permohonan dilakukan terhadap

kelengkapan, kebenaran, kesesuaian, dan

pemenuhan dokumen permohonan terhadap

SNI, Juknis dan skema ini.

TAHAP II: DETERMINASI

1. Evaluasi Awal 1. Pelaksanaan evaluasi awal terhadap produk

mencakup:

a. Pemeriksaan awal terhadap kesesuaian

informasi produk dan proses produksi

yang disampaikan Pemohon pada Tahap

I: Seleksi point 1 terhadap lingkup

produk yang ditetapkan dalam SNI dan

peraturan terkait.

b. Pengujian awal terhadap sampel produk

berdasarkan persyaratan mutu dalam

SNI. Pengujian awal dilakukan

berdasarkan laporan hasil uji dari

laboratorium yang disampaikan

Pemohon, yang mencakup seluruh

persyaratan mutu dalam SNI 0333:2011.

Apabila laporan hasil uji tersebut

menunjukkan bahwa seluruh

persyartaan mutu dalam SNI tersebut

telah terpenuhi, maka produk yang

diajukan untuk disertifikasi dianggap

telah memenuhi persyaratan pengujian

awal.

2. Apabila hasil evaluasi awal menunjukkan

ketidaksesuaian terhadap persyaratan SNI,

Pemohon harus diberi kesempatan untuk

Page 10: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 10 dari 27

melakukan tindakan perbaikan dalam jangka

waktu tertentu sesuai dengan kebijakan

LSPro.

2. a. Audit Kesesuaian

(Audit Tahap 2):

1. Auditor harus menyiapkan rencana audit

(audit plan) dan rencana pengambilan

contoh (sampling plan) sesuai dengan yang

disiapkan oleh PPC sesuai dengan merek,

dan jenis sekop.

2. Minimal 1 orang dari tim auditor memiliki

kompetensi proses produksi Sekop. Jika

Auditor tidak memiliki kompetensi tersebut

maka harus menggunakan Tenaga Ahli.

3. Auditor harus merupakan Warga Negara

Indonesia (WNI)

4. Audit Kesesuaian atau Asesmen Proses

Produksi harus dilakukan pada saat pabrik

melakukan produksi, atau pada kondisi

tertentu dilakukan melalui simulasi proses

produksi produk yang diajukan untuk

disertifikasi.

b. Lingkup yang

diaudit

1. Audit SMM:

Audit sertifikasi awal dilakukan pada

seluruh elemen.

2. Asesmen Proses Produksi:

Konsistensi produk yang diajukan untuk

sertifikasi harus diperiksa di lokasi

produksi. Penilaian asesmen produksi

dilakukan untuk memverifikasi:

a. Tanggung jawab dan komitmen personel

penanggungjawab pabrik terhadap

Page 11: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 11 dari 27

konsistensi pemenuhan produk terhadap

persyaratan SNI;

b. Ketersediaan dan pengendalian

dokumentasi informasi prosedur dan

rekaman pengendalian mutu, termasuk

pengujian rutin;

c. Fasilitas, peralatan, personil dan

prosedur yang digunakan pada proses

produksi;

d. Tahapan kritis proses produksi, mulai

dari bahan baku sampai produk akhir

paling sedikit pada tahapan sebagaimana

dimaksud dalam point 3;

e. Kelengkapan serta fungsi peralatan

produksi termasuk peralatan

pengendalian mutu paling sedikit berupa:

alat untuk pembentukan daun sekop,

dan alat untuk pelapisan daun sekop.

f. Kelengkapan Peralatan Alat Ukur

minimal paling sedikit berupa: Peralatan

alat ukur berat, dan Peralatan alat ukur

dimensi.

g. Bukti verifikasi berdasarkan hasil

kalibrasi atau hasil verifikasi peralatan

produksi sebagaimana disebutkan pada

butir e yang membuktikan bahwa

peralatan tersebut memenuhi

persyaratan produksi. Hasil verifikasi

peralatan produksi dapat ditunjukan

dengan prosedur yang diperlukan untuk

Page 12: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 12 dari 27

mencapai kondisi atau persyaratan yang

ditetapkan;

h. Bukti tera atau tera ulang alat

pengukuran berat produk;

i. Kemampuan dan kompetensi untuk

memantau, mengukur dan menguji

produk sebelum dan setelah produksi;

j. Pengambilan contoh dan pengujian yang

dilakukan oleh pabrik untuk memelihara

konsistensi produk sehingga dapat

menjamin kesesuaian persyaratan

produk;

k. Pengendalian proses produksi Sekop;

l. Kemampuan pabrik untuk

mengidentifikasi dan memisahkan

produk yang tidak sesuai;

m. Tim audit melakukan verifikasi fasilitas

kemampuan produksi (termasuk

kapasitas produksi per jenis produk)

untuk memastikan apakah perusahaan

mampu menghasilkan produk yang

dimohonkan;

n. Pengemasan, penanganan, dan

penyimpanan produk, termasuk di

gudang akhir produk yang siap

diedarkan.

3. Titik Kritis yang

perlu diperhatikan

pada saat audit

1. Pemilihan Bahan Konstruksi Sekop

Bahan konstruksi sekop sesuai dengan

persyaratan SNI 0333:2011 pasal 5.2.

2. Pembentukan Daun Sekop

Page 13: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 13 dari 27

Pembentukan daun sekop dilakukan dengan

metode tertentu yang dikendalikan untuk

mendapatkan bentuk yang sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan.

3. Penandaan

Penandaan dilakukan sesuai dengan

ketentuan yang ada pada SNI 0333:2011.

4. Pelapisan

Pelapisan khusus yang diberikan pada

permukaan daun sekop sehingga permukaan

daun sekop lebih tahan karat.

5. Assembling

Assembling dilakukan dengan metode

tertentu yang dikendalikan untuk

menghubungkan tangkai dan daun sekop

menggunakan pelat penyambung

4. Pengambilan contoh 1. PPC membuat Rencana Pengambilan Contoh

yang disetujui Ketua Tim Auditor.

2. Contoh diambil oleh PPC dilengkapi dengan

Berita Acara Pengambilan Contoh (BAPC) dan

Label Contoh.

3. Pengambilan contoh dilakukan secara acak

(random) di pabrik pada aliran produksi dan

atau gudang.

4. PPC wajib mencantumkan merek, jenis

sekop, BAPC dan/ atau Label Contoh.

5. Jumlah contoh yang

diambil

1. Contoh uji diambil oleh petugas pengambil

contoh sebanyak 5 contoh alat, 2 contoh

digunakan untuk uji untuk kerja, 1 contoh

untuk uji syarat mutu, 2 contoh disimpan

Page 14: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 14 dari 27

sebagai arsip.

2. Pengambilan contoh uji pada sertifikasi awal

/ sertifikasi ulang dilakukan untuk seluruh

merk, jenis/tipe, dan ukuran yang

dimohonkan.

6. Kategori

ketidaksesuaian

1. Mayor apabila:

berhubungan langsung dengan mutu produk

dan mengakibatkan ketidakpuasan

pelanggan atau SMM tidak berjalan, maka

tindakan koreksi diberi waktu maksimal 1

(satu) bulan untuk melakukan tindakan

perbaikan; atau

2. Minor apabila:

terdapat inkonsistensi dalam menerapkan

SMM, maka diberi waktu 2 (dua) bulan

untuk melakukan perbaikan.

7. Cara Pengujian 1. Pengujian contoh uji dilakukan sesuai

dengan persyaratan SNI 0333:2011

2. Untuk sertifikasi, sertifikasi ulang

(resertifikasi) dan perluasan jenis, tipe, atau

merek, dilakukan pengujian sesuai dengan

SNI 0333:2011.

8. Laporan Hasil Uji 1. Hasil uji untuk setiap parameter uji harus

lulus uji.

2. LHU mencantumkan hasil uji dan syarat

mutu SNI 0333:2011.

TAHAP III: TINJAUAN DAN KEPUTUSAN

1. Tinjauan terhadap

Laporan Audit dan

1. Paling sedikit oleh 1 (satu) orang dari Tim

Teknis yang memiliki kompetensi proses

Page 15: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 15 dari 27

Laporan Hasil Uji produksi Sekop.

2. Panitia teknis/ reviewer melakukan tinjauan

laporan hasil audit.

3. Laporan Hasil Uji:

a. Panitia Teknis/ reviewer melakukan

evaluasi laporan hasil uji;

b. Jika ada parameter yang tidak memenuhi

syarat, maka dilakukan pengujian ulang

yang diambil dari arsip contoh atau

pengambilan contoh ulang dengan merek,

jenis sekop dan spesifikasi bahan baku

yang sama dengan pengambilan contoh

awal.

4. Pengujian ulang hanya dilakukan untuk 1

(satu) kali kesempatan.

5. Jika pengujian ulang sebagaimana yang

dimaksud dalam butir 4 tidak lulus uji, maka

proses sertifikasi dinyatakan gagal untuk

kelompok jenis sekop, dan merek tersebut.

6. Evaluasi hasil audit dan laporan hasil uji

yang dihasilkan merupakan bahan Panel

Tinjauan SPPT-SNI

Catatan :

− Jika hasil uji yang diterbitkan oleh

Laboratorium Penguji tidak memenuhi

persyaratan, berdasarkan laporan

Laboratorium Penguji, LSPro menerbitkan

laporan ketidaksesuaian kepada Produsen;

− berdasarkan ketidaksesuaian tersebut,

Page 16: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 16 dari 27

maka dilakukan pengambilan contoh ulang

setelah Produsen melakukan tindakan

perbaikan proses produksi.

− Segala interaksi antara Laboratorium

Penguji dan Produsen terkait pengujian dan

perbaikannya harus melalui LSPro.

2. Keputusan

Sertifikasi

1. Keputusan dapat berupa :

a. Ditunda/dihentikan; atau

b. Diberikan

2. Sertifikat dapat diterbitkan apabila:

a. Hasil audit sesuai persyaratan;

b. Semua laporan ketidaksesuaian telah

diselesaikan/ ditutup;

c. Hasil uji memenuhi persyaratan SNI

0333:2011

3. Sertifikasi dapat ditunda apabila:

a. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas ketidaksesuaian hasil

audit selama 60 hari setelah target waktu

penyelesaian yang ditetapkan.

b. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan pada hasil uji sampel dan arsip

produk yang gagal memenuhi

persyaratan selama 60 hari setelah hasil

evaluasi tim teknis.

4. Sertifikasi dapat dihentikan apabila:

a. Jika dalam batas waktu yang ditetapkan

klien tidak berhasil melakukan tindakan

perbaikan maka proses sertifikasi

dihentikan.

Page 17: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 17 dari 27

b. Apabila klien berkeinginan untuk

melanjutkan proses sertifikasi setelah

diberlakukan penghentian maka

diberlakukan proses sertifikasi awal.

TAHAP IV: LISENSI

1. Penerbitan SPPT-SNI 1. LSPro menerbitkan Sertifikat Kesesuaian/

Certificate of Conformity (CoC).

2. Masa berlaku Sertifikat kesesuaian adalah 4

(empat) tahun.

3. Sertifikat kesesuaian mencantumkan

informasi paling sedikit:

a. Nomor sertifikat;

b. Nomor atau identifikasi skema sertfikasi;

c. Nama dan Alamat LSPro;

d. Nama dan Alamat Pemohon;

e. Acuan ke perjanjian sertifikasi;

f. Pernyataan kesesuaian yang mencakup :

- Nama produk, merk dan spesifikasi

produk yang dinyatakan memenuhi

persyaratan;

- Nomor SNI;

- Nama dan alamat lokasi produksi

- Informasi terkait proses sertifikasi

g. Status akreditasi LSPro;

h. Tanggal penerbitan sertifikat;

i. Tanggal berakhir masa berlaku sertifikat.

4. Dalam 1 (satu) Sertifkat Kesesuaian hanya

dicantumkan 1 (satu) perusahaan, 1 (satu)

perwakilan perusahaan/ importir (Jika

produk berasal dari impor), dan 1 (satu)

Page 18: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 18 dari 27

merk.

5. LSPro melaporkan dan mengunggah

Sertifikat Kesesuaian yang telah diterbitkan

kepada BSN melalui website

www.bangbeni.bsn.go.id

6. LSPro memberitahukan kepada klien untuk

mengajukan permintaan penerbitan SPPT

SNI ke BSN melalui website

http://bangbeni.bsn.go.id

TAHAP V: SURVEILANS DAN SERTIFIKASI ULANG

1 Tinjauan 1. LSPro harus memastikan bahwa:

a. persyaratan sertifikasi masih berlaku;

dan

b. sistem pengelolaan mutu produk selalu

memenuhi persyaratan;

c. untuk resertifikasi perusahaan perlu

mengirimkan surat permohonan

resertifikasi dan dokumen lain seperti

yang dipersyaratkan pada tahap 1:seleksi

poin 1 permohonan, apabila terdapat

perubahan.

2. Kegiatan surveilan dilakukan paling sedikit 2

(dua) kali dalam periode sertifikasi. Dalam

hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Surveilans pertama dilakukan antara

bulan ke-12 sampai ke-15 melalui

kegiatan:

1. Inspeksi pabrik atau asesmen proses

produksi;

dan/atau

Page 19: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 19 dari 27

2. Pengujian terhadap sampel produk

yang akan beredar.

Pemilihan jenis kegiatan pada

surveilans pertama tersebut dilakukan

berdasarkan penilaian LSPro atas hasil

sertifikasi sebelumnya.

Apabila surveilans pertama hanya

dilakukan melalui kegiatan pengujian

terhadap sampel produk yang akan

beredar, penerima sertifikat harus

menyampaikan dokumentasi

pengendalian mutu proses produksi

sejak penerbitan sertifikat sampai

dilakukan surveilans pertama.

b. Surveilans kedua dilakukan antara bulan

ke-27 sampai ke-30 melalui kegiatan

1. Inspeksi pabrik atau asesmen proses

produksi;

dan

2. Pengujian terhadap sampel produk

yang akan atau telah beredar.

3. Sertifikasi Ulang dilakukan paling lambat

pada bulan ke-42 setelah penetapan

sertifikasi.

4. Keterlambatan kegiatan surveilan dapat

mengakibatkan SPPT-SNI ditangguhkan.

2. Lingkup yang

diaudit:

1. Audit SMM

a. Pada surveilan, asesmen dilakukan

secara bergantian pada elemen SMM

dengan memperhatikan Titik Kritis dalam

Page 20: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 20 dari 27

Skema Sertifikasi ini pada Tahap

II:Determinasi Point 3 Titik Kritis.

b. Pada resertifikasi, asesmen dilakukan

pada seluruh elemen untuk audit SMM

dan pada elemen Titik Kritis dalam

Skema Sertifikasi ini pada Tahap

II:Determinasi Point 3 Titik Kritis.

2. Asesmen proses produksi:

Konsistensi produk yang diajukan untuk

sertifikasi harus diperiksa di lokasi

produksi. Penilaian asesmen produksi

dilakukan untuk memverifikasi:

a. Tanggung jawab dan komitmen personel

penanggungjawab pabrik terhadap

konsistensi pemenuhan produk terhadap

persyaratan SNI;

b. Ketersediaan dan pengendalian

dokumentasi informasi prosedur dan

rekaman pengendalian mutu, termasuk

pengujian rutin;

c. Fasilitas, peralatan, personil dan

prosedur yang digunakan pada proses

produksi;

d. Tahapan kritis proses produksi, mulai

dari bahan baku sampai produk akhir

paling sedikit pada tahapan sebagaimana

dimaksud dalam point 3;

e. Kelengkapan serta fungsi peralatan

produksi termasuk peralatan

pengendalian mutu paling sedikit berupa:

Page 21: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 21 dari 27

alat untuk pembentukan daun sekop,

dan alat untuk pelapisan daun sekop.

f. Kelengkapan Peralatan Alat Ukur

minimal paling sedikit berupa: Peralatan

alat ukur berat, dan Peralatan alat ukur

dimensi.

g. Bukti verifikasi berdasarkan hasil

kalibrasi atau hasil verifikasi peralatan

produksi sebagaimana disebutkan pada

butir e yang membuktikan bahwa

peralatan tersebut memenuhi

persyaratan produksi. Hasil verifikasi

peralatan produksi dapat ditunjukan

dengan prosedur yang diperlukan untuk

mencapai kondisi atau persyaratan yang

ditetapkan;

h. Bukti tera atau tera ulang alat

pengukuran berat produk;

i. Kemampuan dan kompetensi untuk

memantau, mengukur dan menguji

produk sebelum dan setelah produksi;

j. Pengambilan contoh dan pengujian yang

dilakukan oleh pabrik untuk memelihara

konsistensi produk sehingga dapat

menjamin kesesuaian persyaratan

produk;

k. Pengendalian proses produksi Sekop;

l. Kemampuan pabrik untuk

mengidentifikasi dan memisahkan

produk yang tidak sesuai;

Page 22: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 22 dari 27

m. Tim audit melakukan verifikasi fasilitas

kemampuan produksi (termasuk

kapasitas produksi per jenis produk)

untuk memastikan apakah perusahaan

mampu menghasilkan produk yang

dimohonkan;

n. Pengemasan, penanganan, dan

penyimpanan produk, termasuk di

gudang akhir produk yang siap

diedarkan.

3. Durasi audit

Jumlah Lokasi

Proses DN LN

Surveilan 2* 4*

Sertifikasi Ulang 4* 6*

*mandays = orang hari = jumlah minimal

pelaksanaan audit (orang hari)

Catatan :

- jika auditor merangkap sebagai Petugas

Pengambil Contoh (PPC), maka

pelaksanaannya diluar waktu audit

- Durasi audit dan pengambilan contoh tidak

termasuk waktu perjalanan.

4. Kategori

ketidaksesuaian

1. Mayor apabila:

berhubungan langsung dengan mutu produk

dan mengakibatkan ketidakpuasan

pelanggan atau SMM tidak berjalan, maka

tindakan koreksi diberi waktu maksimal 1

(satu) bulan untuk melakukan tindakan

Page 23: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 23 dari 27

perbaikan; atau

2. Minor apabila:

terdapat inkonsistensi dalam menerapkan

SMM, maka diberi waktu 2 (dua) bulan

untuk melakukan perbaikan.

5. Pengambilan contoh 1. PPC membuat Rencana Pengambilan Contoh

yang disetujui Ketua Tim Auditor.

2. Contoh diambil oleh PPC dilengkapi dengan

Berita Acara Pengambilan Contoh (BAPC) dan

Label Contoh.

3. Pengambilan contoh dilakukan secara acak

(random) di pabrik pada aliran produksi dan

atau gudang.

4. PPC wajib mencantumkan merek, jenis

sekop, BAPC dan/ atau Label Contoh.

6. Jumlah contoh yang

diambil

1. Contoh uji diambil oleh petugas pengambil

contoh sebanyak 5 contoh alat, 2 contoh

digunakan untuk uji untuk kerja, 1 contoh

untuk uji syarat mutu, 2 contoh disimpan

sebagai arsip.

2. Contoh uji yang diambil mewakili seluruh

produk yang dihasilkan untuk seluruh

kelompok merek, jenis sekop, yang diajukan

sertifikasinya.

7. Cara Pengujian 1. Pengujian contoh uji dilakukan sesuai

dengan persyaratan SNI 0333:2011

2. Untuk sertifikasi, sertifikasi ulang

(resertifikasi) dan perluasan jenis, tipe, atau

merek, dilakukan pengujian sesuai dengan

SNI 0333:2011.

Page 24: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 24 dari 27

8. Evaluasi terhadap

Laporan Audit dan

Laporan Hasil Uji

1. Dilakukan oleh 1 (satu) orang atau lebih yang

memiliki kompetensi proses produksi Sekop.

2. Panitia teknis/ reviewer melakukan tinjauan

laporan hasil audit.

3. Laporan Hasil Uji:

a. Panitia Teknis/ reviewer melakukan

evaluasi laporan hasil uji;

b. Jika ada parameter yang tidak memenuhi

syarat, maka dilakukan pengujian ulang

yang diambil dari arsip contoh atau

pengambilan contoh ulang dengan jenis

sekop dan spesifikasi bahan baku yang

sama dengan pengambilan contoh awal.

4. Pengujian ulang hanya dilakukan untuk 1

(satu) kali kesempatan.

5. Jika pengujian ulang sebagaimana yang

dimaksud dalam butir 4 tidak lulus uji, maka

proses sertifikasi dinyatakan gagal untuk

kelompok jenis sekop, spesifikasi bahan,

ketebalan dan merek tersebut.

6. Evaluasi hasil audit dan laporan hasil uji

yang dihasilkan merupakan bahan Panel

Tinjauan SPPT-SNI

Catatan :

− Jika hasil uji yang diterbitkan oleh

Laboratorium Penguji tidak memenuhi

persyaratan, berdasarkan laporan

Laboratorium Penguji, LSPro menerbitkan

laporan ketidaksesuaian kepada Produsen;

Page 25: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 25 dari 27

− Berdasarkan ketidaksesuaian tersebut, maka

dilakukan pengambilan contoh ulang setelah

Produsen melakukan tindakan perbaikan

proses produksi.

− Segala interaksi antara Laboratorium Penguji

dan Produsen terkait pengujian dan

perbaikannya harus melalui LSPro.

9. Keputusan

Surveilans dan

Sertifikasi Ulang

melalui rapat Panel

Tinjauan SPPT-SNI

1. Keputusan Surveilans dapat berupa :

a. Melanjutkan

b. Pembekuan; atau

c. Pencabutan;

2. Sertifikat dapat dilanjutkan apabila:

a. Hasil audit sesuai persyaratan;

b. Semua laporan ketidaksesuaian telah

diselesaikan/ ditutup; dan

c. Hasil uji memenuhi persyaratan

3. Sertifikat dapat dibekukan keseluruhan

apabila :

a. Klien tidak bersedia untuk dilakukan

kegiatan surveilan dengan batas waktu

180 hari dari jadwal yang telah

ditentukan.

b. Klien tidak melakuan tindakan perbaikan

atas ketidaksesuaian hasil audit

surveilan selama 180 hari dari target

waktu penyelesaian yang ditetapkan

c. Klien tidak melakukan tindakan

perbaikan atas hasil uji produk (sampel

dan arsip) yang gagal memenuhi

persyaratan selama 180 hari setelah hasil

Page 26: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 26 dari 27

evaluasi tim teknis.

4. Sertifikat dapat dibekukan sebagian apabila

:

a. Klien tidak dapat memenuhi persyaratan

sertifikasi untuk sebagian ruang lingkup

yang telah disertifikasi selama 1 tahun/

sampai dengan surveilan berikutnya.

b. Tidak dapat dilakukan pengambilan

contoh produk selama 1 tahun/ sampai

dengan surveilan berikutnya

c. Apabila klien berkeinginan mengaktifkan

lingkup yang dibekukan selama rentang

waktu yang diberikan maka LSPro BBLM

dapat melakukan proses pengambilan

dan pengujian contoh saja untuk lingkup

yang dibekukan.

5. Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Klien tidak mampu menindaklanjuti

proses pembekuan sertifikasi dengan

batas waktu 180 hari

b. Klien gagal dalam memenuhi perubahan

persyartan sertifikasi dengan batas

waktu 180 hari.

c. Klien menyatakan bangkrut

d. Keinginan klien untuk membatalkan/

tidak melanjutkan sertifikasi

e. Produk berbahaya

6. Keputusan Sertifikasi ulang mengacu pada

tahap III: Tinjauan dan Keputusan Poin 2

Keputusan Sertifikasi.

Page 27: skema SNI 0333-2011 sekop - syarat mutu dan metode uji

LSPro – BBLM

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. (022) 2503171

Fax. (022) 2503978

Halaman 27 dari 27

E. PENANDAAN

1. Penggunaan tanda SNI dilakukan setelah mendapatkan persetujuan

penggunaan Tanda SNI melalui surat persetujuan penggunaan

Tanda SNI (SPPT SNI) yang dikeluarkan oleh BSN sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan pada Peraturan Kepala BSN mengenai Tata

Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI.

2. Pelaku usaha wajib membubuhkan huruf dan tanda SNI pada

setiap Produk Sekop

3. Pembubuhan tanda SNI sebagaimana dimaksud pada angka 1

dicantumkan dengan contoh sebagai berikut:

Dengan ukuran:

Keterangan: y = 11x r = 0,5x

4. Selain tanda SNI pada butir 2, setiap batang produk sekop yang

telah lulus uji harus diberi tanda yang tidak mudah hilang dengan

mencantumkan minimal:

a) Cap tempa tanda perusahaan pembuat di bagian dalam daun

sekop sebelah atas.

Bandung, November 2019

Kepala Balai Besar Logam dan Mesin

Enuh Rosdeni