skema pembiayaan kur

Upload: bayu-silvatika

Post on 07-Mar-2016

138 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

KUR merupakan alternatif pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah.

TRANSCRIPT

  • Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

    Republik Indonesia

    PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF MELALUI

    KREDIT USAHA RAKYAT

    DENPASAR, 8 OKTOBER 2015

  • 1. Latar Belakang

    2. Pelaksanaan KUR 2015

    3. Optimalisasi KUR untuk Pembiayaan

    Industri Kreatif

    4. Kesimpulan

    MATERI

    2

  • LATAR BELAKANG

    3

  • Perbankan Plafon 2009:129,428 milyar

    UM 30,91% UK 32,34% UMi 36,75%

    Program KUMK SUP 005 Program LPDB KUKM

    Perbankan

    Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil

    Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

    Program LPDB KUKM

    Program Pemberdayaan Usaha Mikro

    Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

    PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PNPM) Program Pemberdayaan Sosial Program pemberdayaan Fakir

    Miskin

    USAHA BESAR

    4,95 ribu (0,01%)

    USAHA MENENGAH 44,28 ribu (0,08%)

    USAHA

    KECIL 602,19 Ribu

    (1,01%)

    USAHA

    MIKRO

    54,55 juta (98,85%)

    FAKIR MISKIN

    MISKIN

    BELUM LAYAK USAHA DAN BELUM BANKABLE

    PENDUDUK MISKIN 29,89 juta jiwa (12,36%)

    (Data BPS 2011)

    LAYAK GO PUBLIC Pasar Modal Perbankan

    Sumber Lainnya

    LAYAK USAHA DAN BELUM BANKABLE

    LAYAK USAHA DAN BANKABLE

    Jumlah:*)

    38,19 Jt (70%)

    Jumlah:*)

    16,36 Jt (30%)

    Jumlah:*) 240,9 Rb

    (40%)

    Jumlah:*) 361,3 Rb

    (60%)

    Jumlah:*) 39,85 Rb

    (90%)

    Deputi Bidang Pembiayaan, Diolah dari Berbagai Sumber

    4,4 Rb (10%)

    KLASTER 1

    KLASTER 2

    KLASTER 3

    KLASTER 4

    KLASTER 5

    KLASTER 6

    POLA PEMBIAYAAN KONDISI

    KONDISI & POLA PEMBIAYAAN USAHA

    4

  • EVALUASI PROGRAM KUR 2014

    A. Keberhasilan KUR 2007 2014:

    Total penyaluran KUR tahun 2007 2014 sebesar Rp 178,85 triliun

    dengan NPL sebesar 3,3%. Tenaga kerja yang berhasil diserap dari

    program KUR adalah sebanyak 20.344.639.

    B. Evaluasi Program KUR:

    Berdasarkan workshop evaluasi KUR dan Rakor Komite Kebijakan

    KUR pada tanggal 15 Desember 2014, KUR tetap dilanjutkan

    dengan penguatan regulasi dan perbaikan skemanya.

    5

  • INDIKATOR CAPAIAN PER DESEMBER 2014

    Jumlah Debitur KUR (akumulasi) 12.475.927 debitur

    Total Plafon KUR (akumulasi) Rp 178,85 triliun

    Baki Debet KUR Rp 49,54 triliun

    Penyaluran KUR Mikro Rp 96,26 triliun (53.8% dari total penyaluran)

    Penyaluran KUR Ritel Rp 82,58 triliun (46.17% dari total penyaluran)

    NPL 3.3 %

    Serapan Tenaga Kerja UMKM 20.344.639

    NPG Askrindo 3.8 %

    NPG Jamkrindo 4.15 %

    PMN Askrindo Rp 5,211 triliun

    PMN Jamkrindo Rp 6,539 triliun

    Total Pembayaran IJP (akumulasi) Rp 5,02 triliun

    BEBERAPA INDIKATOR KINERJA KUR s.d. DESEMBER 2014

    6

  • LANGKAH PENYEMPURNAAN KUR 2015 - 2019

    KETERANGAN EVALUASI SKEMA KUR 2007 -2014 LANGKAH PENYEMPURNAAN KUR 2015 - 2019

    1 Sasaran Program

    -Tidak dapat diyakini ketepatan sasaran (BPK 2012&2013) - Penyaluran Sektor Hulu minimal 25% tidak tercapai -Overlapping sasaran

    Mengembangkan basis data KUR melalui Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) untuk transparansi sasaran; Penyaluran KUR difokuskan pada sektor hulu

    2 Efektivitas

    Program KUR yg berbasis komersial bermanfaat besar pada Bank Pelaksana dan Lembaga Penjamin, tetapi mengecilkan kontribusinya dalam pengentasan kemiskinan (LIPI)

    Tujuan Program KUR untuk pemberdayaan UMKM. Peningkatan kinerja UMKM menjadi indikator outcomenya, seperti migrasi ke kredit komersial dan peningkatan aset.

    Fungsi penjaminan kurang efektif, karena : - Debitur dapat menjadi nasabah bank tanpa KUR - Debitur mikro menggunakan agunan (74% responden- BKF)

    Ketidakcukupan agunan menjadi indikator utama bagi calon debitur KUR disamping kelayakan dan produktivitas

    3 Skema

    Penjamin : - Automatic Cover, bukan case by case - Tarif IJP tunggal meski risiko berbeda (Benchmark :

    leveling berdasarkan risiko)

    Perusahaan Penjamin diikutsertakan dalam proses penyusunan basis data SIKP sehingga dapat mengusulkan calon debitur Tarif IJP diserahkan pada mekanisme bisnis Bank dan Perusahaan Penjamin yang pertimbangkan tingkat resiko

    Terfokus pada Bank Pelaksana, Lembaga Penjamin dan Pemerintah Pusat cenderung memarginalkan peran Pemda (LIPI)

    Pemda akan diikutkan mulai dari penyusunan basis data hingga pemantauan dan evaluasi

    Peran Kementerian Teknis tidak berjalan sesuai ketentuan Peran Kementerian akan ditingkatkan mulai penyusunan basis data dan skema kredit, serta pengelola subsidi bunga

    Linkage program KUR pola executing dan channeling masih perlu dikaji ketepatan sasarannya

    Linkage program KUR akan difokuskan pada pola channeling karena bank masih bertanggung jawab pada ketepatan sasaran dan pengembalian pinjaman

    4 Landasan

    Hukum

    Perubahan kebijakan KUR yang tidak searah lagi dengan prinsip dasar dalam penyaluran KUR (diberikan kepada debitur yang bankable BKF)

    Dengan indikator ketidakcukupan agunan sebagai indikasi belum bankable maka lebih jelas dasar penilaian calon debitur KUR

    Landasan hukum program KUR belum kuat (MoU) Landasan hukum program subsidi bunga berupa Keputusan Presiden, Peraturan Menko Perekonomian, dan Peraturan Menteri Keuangan

    2

  • KREDIT USAHA RAKYAT, TAHUN 2015

    8

  • SASARAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

    KUR adalah:

    Kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada debitur di bidang usaha sektor pertanian

    perikanan industri pengolahan, dan perdagangan

    yang terkait.

    Ditujukan untuk usaha yang produktif dan layak/ feasible, namun belum memenuhi persyaratan

    agunan Bank Pelaksana.

    9

  • SASARAN...

    Sasaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Usaha yang produktif, layak/feasible dan belum memenuhi persyaratan agunan (belum

    bankable) :

    Usaha produktif : usaha yang menghasilkan barang dan atau jasa, memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan

    pelaku usaha.

    Usaha layak : usaha yang memberikan laba sehingga mampu membayar seluruh hutang termasuk bunga dalam jangka waktu

    tertentu dan memberikan sisa keuntungan bagi pengembangan

    usaha.

    Tidak dapat memenuhi persyaratan agunan : usaha yang belum dapat memenuhi persyaratan bank khususnya penyediaan

    agunan.

    10

  • Sumber Dana KUR

    100 % (seratus persen) bersumber dari dana Bank Pelaksana yang dihimpun dari dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito)

    Fasilitasi Pemerintah:

    memberikan insentif/subsidi bunga

    SUMBER DANA KUR

  • KEBIJAKAN BARU KUR

    ( Rakor Komite Kebijakan, 26 Juni 2015 )

    KUR disalurkan dengan skema, yaitu :

    KUR Mikro : s.d Rp 25 juta, suku bunga 12% efektif per tahun; alokasi plafon Rp 20 Trilyun

    KUR Ritel : > Rp 25 juta s.d Rp 500 juta; suku bunga 12 % efektif per tahun; alokasi plafon Rp 9 Trilyun

    KUR Penempatan TKI : s.d Rp 25 juta; suku bunga 12% efektif per tahun ; alokasi plafon Rp 1 Trilyun

    KUR diberikan subsidi bunga (termasuk didalamnya subsidi Imbal Jasa

    Penjaminan):

    Subsidi bunga KUR Mikro : 7,0 %; Subsidi bunga KUR Ritel : 3,0 % Subsidi bunga KUR Penempatan TKI : 12% Besaran Imbal Jasa Penjaminan sesuai hasil perundingan bank dan perusahaan penjamin.

    12

  • SEKTOR USAHA YANG DIBIAYAI

    Sektor Usaha yang dibiayai KUR yaitu bidang usaha sektor

    pertanian, perikanan, industri pengolahan dan perdagangan

    yang terkait

    Mengacu Laporan Bank Umum (LBU), 19 sektor ekonomi :

    Seluruh usaha mikro dan kecil di sektor pertanian (kode sektor ekonomi 1)

    Seluruh usaha mikro dan kecil di sektor perikanan (kode sektor ekonomi 2)

    Seluruh usaha mikro dan kecil di sektor industri pengolahan (kode sektor ekonomi 4);

    Usaha mikro dan kecil usaha perdagangan kode LBU 512111 s.d 525400 (terlampir).

    13

  • SEKTOR PERDAGANGAN YANG DIBIAYAI

    14

    Kode

    LBU Keterangan

    512111 Perdagangan Jagung

    512111 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Jagung

    512112 Perdagangan Tembakau

    512113 Perdagangan Karet

    512113 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Karet

    512114 Perdagangan Cengkeh

    512115 Perdagangan Lada

    512116 Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit

    512116 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Kelapa Sawit

    512117 Perdagangan Kapas

    512119 Perdagangan Eceran Hasil Bumi (Campuran)

    512119 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Coklat

    512119 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Kedelai

    512119 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Rumput Laut

    512119 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Rempah-Rempah

    512119 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Lainnya

    512141 Perdagangan Kayu

    512201 Perdagangan Dalam Negeri Beras

    512201 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Beras

    Kode

    LBU Keterangan

    512202 Perdagangan Dalam Negeri Gula

    512203 Perdagangan Dalam Negeri Kopi

    512203 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Kopi

    512204 Perdagangan Dalam Negeri Teh

    512205 Perdagangan Dalam Negeri Garam

    512207 Perdagangan Dalam Negeri Kopra

    512207 Perdagangan Eceran Hasil Bumi Khusus Kopra

    514901 Perdagangan Dalam Negeri Pupuk dan Obatan Hama

    521100 Perdagangan Eceran Barang-barang Didominasi

    Makanan,Minuman & Tembakau

    521100 Perdagangan Eceran Sembako

    521100 Perdagangan Eceran Hasil Ternak

    522100 Perdagangan Eceran Komoditi Makanan dari Hasil Pertanian

    522200 Perdagangan Eceran Makanan,Minuman,Tembakau, Industri

    Olahan

    522200 Perdagangan Eceran P dan D (Makanan dan Minuman)

    523700 Perdagangan Eceran Saprotan

    525100 Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi dari Hasil Pertanian

    525200 Perdagangan Eceran Makanan,Minuman Hasil Industri

    Pengolahan

    525400 Perdagangan Eceran TPT

  • REGULASI KUR TAHUN 2015

    Beberapa perbaikan regulasi untuk pelaksanaan KUR Tahun 2015

    yaitu:

    Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2015 sebagai revisi Keputusan Presiden No. 14 Tahun 2015 tentang Komite

    Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

    yang ditetapkan pada 15 Juli 2015.

    Peraturan Menko Perekonomian No.6 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (Lamp I, KUR Mikro, Lamp

    II, KUR Ritel dan Lamp III, KUR Penempatan TKI). Telah

    diundangkan pada 7 Agustus 2015.

    15

  • KUR...

    Ketentuan lainnya:

    Peraturan Menteri Keuangan No.146/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pembayaran Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat, diundangkan tanggal 30

    Juli 2015.

    Keputusan Menko Perekonomian No. 170 Tahun 2015 tentang Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin KUR ditetapkan tanggal 11 Agustus

    2015.

    PT. BRI; PT. Bank Mandiri; PT. BNI; Perum Jamkrindo; dan PT. Askrindo; (... Bank Pelaksana Lain akan menyusul)

    Keputusan Menteri Keuangan No. 844/KMK.02/2015 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran dalam Rangka Pembayaran Subsidi Bunga untuk

    Kredit Usaha Rakyat, ditetapkan tanggal 7 Agustus 2015.

    Perjanjian Kerjasama antara Bank Pelaksana dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) , ditandatangani pada 13 Agustus 2015.

    16

  • ALOKASI PENYALURAN KUR 2015

    17

    BANK PELAKSANA

    BRI MANDIRI BNI BPD TOTAL

    KUR MIKRO 17 1 1 1 20

    KUR RITEL 4 2 2 1 9

    KUR Penempatan TKI

    0,4 0,2 0,2 0,2 * 1

    * Bank asing, bank campuran, dan bank nasional

    Dalam (Rp) Triliun

  • FITUR KUR TAHUN 2015

    18

  • BEBERAPA FITUR KUR MIKRO

    1. Suku Bunga

    No. Uraian SOP KUR Lama Pedoman Pelaksanaan KUR Mikro

    1 Suku Bunga KUR Mikro maksimal 22% efektif per tahun KUR Mikro maksimal 12% efektif per tahun

    2 Plafon Pinjaman KUR Mikro maksimal Rp 20 juta KUR Mikro maksimal Rp 25 juta

    3 Maksimal Plafon Tidak diatur Maksimal Rp 75 juta

    4 Cakupan Penjaminan

    Sektor Prioritas (pertanian, perikanan, industri kecil, dan TKI) = 80%

    Sektor Non Prioritas = 70%

    Kesepakatan Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin

    5 Target Group Usaha yang produktif, layak, namun belum bankable

    Usaha mikro yang produktif , layak dan belum memenuhi persyaratan agunan.

    6 Pengecekan SID KUR Mikro tidak perlu pengecekan SID KUR Mikro perlu pengecekan SID

    7 Basis Data Menjadi tanggung jawab Kementerian Teknis

    Pengembangan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) secara bertahap dengan server dari Kementerian Keuangan.

    8 Jangka Waktu Kredit

    KI = 5 tahun KMK = 3 tahun

    KI = 4 tahun KMK = 2 tahun

    19

  • BEBERAPA FITUR KUR MIKRO

    1. Suku Bunga

    No. Uraian SOP KUR Lama Pedoman Pelaksanaan KUR MIkro

    9 Jangka Waktu Perpanjangan

    KI = 10 tahun KMK = 6 tahun

    KI = 8 tahun KMK = 4 tahun

    10 Tarif dan Perhitungan IJP

    3,25% , dihitung berdasarkan plafon Kesepakatan Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin

    11 Penyaluran Linkage Linkage Executing Linkage Channelling

    Linkage Chanelling

    12 Agunan Pokok Agunan Tambahan

    Kegiatan usaha Tidak ada

    Kegiatan usaha. Sesuai penilaian Bank Pelaksana KUR Mikro namun tanpa perikatan.

    13 Online Sistem Tidak diatur Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin berkewajiban untuk membangun online sistem

    14 Sektor Seluruh sektor usaha mikro Usaha mikro di sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan dan perdangangan yang terkait

    20

  • BEBERAPA FITUR KUR RITEL

    1. Suku Bunga

    No. Uraian SOP KUR Lama Pedoman Pelaksanaan KUR Ritel

    1 Suku Bunga KUR Ritel maksimal 13% efektif per tahun KUR Ritel maksimal 12% efektif

    2 Plafon Pinjaman > Rp 25 juta s.d. Rp 500 juta > Rp 25 juta s.d. Rp 500 juta

    3 Maksimal Plafon Tidak diatur Tidak diatur

    4 Cakupan Penjaminan

    Sektor Prioritas (pertanian, perikanan, industri kecil, dan TKI) = 80%

    Sektor Non Prioritas = 70%

    Kesepakatan Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin

    5 Target Group Usaha yang produktif, layak, namun belum bankable

    Usaha mikro dan atau usaha kecil yang produktif , layak dan belum memenuhi persyaratan agunan.

    6 Basis Data Menjadi tanggung jawab Kementerian Teknis

    Pengembangan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) secara bertahap dengan server dari Kementerian Keuangan.

    7 Jangka Waktu Kredit

    KI = 5 tahun KMK = 3 tahun

    KI = 4 tahun KMK = 2 tahun

    21

  • BEBERAPA FITUR KUR RITEL

    1. Suku Bunga

    No. Uraian SOP KUR Lama Pedoman Pelaksanaan KUR Ritel

    8 Jangka Waktu Perpanjangan

    KI = 10 tahun KMK = 6 tahun

    KI = 8 tahun KMK = 4 tahun

    9 Tarif dan Perhitungan IJP

    3,25% , dihitung berdasarkan plafon Kesepakatan Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin

    10 Penyaluran Linkage Linkage Executing Linkage Channelling

    Linkage Chanelling

    11 Agunan Pokok Agunan Tambahan

    Kegiatan usaha Tidak ada

    Kegiatan usaha. Sesuai penilaian Bank Pelaksana.

    12 Online Sistem Tidak diatur Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin berkewajiban untuk membangun online sistem

    13 Sektor Seluruh sektor usaha Usaha mikro dan atau usaha kecil di sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan dan perdangangan yang terkait

    22

  • KUR PENEMPATAN TKI

    Negara tujuan penempatan TKI:

    Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong, Brunei Darussalam, Jepang, Korea

    Selatan.

    Bank Pelaksana KUR Penempatan TKI:

    BRI, Mandiri, BNI, BII Maybank, Bank Sinarmas (Bank Pelaksana harus

    mempunyai online system dengan Prsh Penjamin dan mengimplementasikan

    Basis Data SIKP)

    Jangka waktu kredit/pembiayaan:

    Maksimal sesuai dengan kontrak kerja atau 3 tahun.

    23

  • PELAKSANAAN KUR TAHUN 2015

    24

  • SOSIALISASI DAN KOORDINASI

    SKEMA KUR TAHUN 2015

    Dalam rangka percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat Tahun 2015 dan mendorong percepatan

    penyebaran informasi skema KUR 2015 secara merata, Komite Kebijakan telah melaksanakan

    Sosialisasi dan Koordinasi Skema KUR di beberapa kota yaitu:

    25

    No. Tempat Pelaksanaan Tanggal Pelaksanaan

    1. Surabaya, Jawa Timur 14 Agustus 2015

    2. Semarang, Jawa Tengah 27 Agustus 2015

    3. Bandung, Jawa Barat 31 Agustus 2015

    4. Medan, Sumatera Utara 3 September 2015

    5. Makassar, Sulawesi Selatan 14 September 2015

  • PENYALURAN KUR 2015

    Total penyaluran KUR sejak 14 Agustus 2015 sampai dengan 30 September

    2015 adalah:

    26

    Bank Pelaksana

    KUR Mikro KUR Ritel

    Plafon (Rp Juta)

    Debitur Plafon (Rp Juta)

    Debitur

    BRI 3.110.580 218.272 406.840 2.195

    Bank Mandiri 141.700 7.441 207.490 2.731

    BNI 220 14 80.248 373

    TOTAL 3.252.500 225.727 694.578 5.299

    Total penyaluran KUR (Rp Juta) 3.947.078

    Total Debitur KUR 231.026

  • OPTIMALISASI KUR UNTUK PEMBIAYAAN

    INDUSTRI KREATIF

    27

  • FINANCIAL PROBLEM

    INDUSTRI KREATIF

    Belum bankable

    Sebagian besar pelaku industri kreatif merupakan pengusaha yang belum bankable dan

    terkendala masalah permodalan.

    Cashflow yang tidak teratur

    Cashflow yang diterima oleh industri kreatif tidak teratur sehingga akan sulit bagi mereka

    untuk mengajukan pembiayaan.

    Aset yang dimiliki berupa barang tidak berwujud

    Aset yang dimiliki berupa ide, gagasan, software, dll yang berupa barang tidak berwujud

    sehingga tidak dapat menjadi agunan pembiayaan.

    Risiko yang tinggi dan tak terduga

    Risiko yang dihadapi oleh industri kreatif relatif cukup tinggi dan sering tak terduga karena

    ketidakpastian yang dihadapi oleh pelaku.

    28

  • Pembiayaan KUR untuk Industri Kreatif

    KUR disalurkan kepada:

    Usaha mikro dan kecil yang produktif dan layak namun belum memenuhi

    persyaratan agunan Bank Pelaksana;

    Usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan;

    Usaha pada sektor pertanian, kelautan dan perikanan, industri pengolahan

    serta perdagangan yang terkait.

    (upaya relaksasi untuk perluasan sektor ekonomi yang dapat dibiayai

    KUR sedang dalam proses)

    29

  • KUR untuk Industri Kreatif. . .

    Sektor unggulan Industri Kreatif: Klasifikasi Sektor Ekonomi untuk Industri Kreatif:

    30

    Bidang Usaha

    Kode Sektor Ekonomi

    Fashion 172000 Industri Barang jadi Tekstil 173000 Industri Perajutan, dll 525400 Perdagangan eceran TPT

    Kuliner 522200 Perdagangan makanan dan minuman

    151120 Industri Pengolahan dan Pengawet Daging, dst.

    154200 154990 Industri pengolahan terkait makanan

    Desain 222000 Industri Percetakan 221000 Industri Penerbitan, dll

    Video Grafis

    323000 Industri Radio, TV, alat-alat rekaman suara dan gambar, dsb

    223000 Reproduksi media rekaman, film dan video, dsb.

    Kredit Usaha Rakyat

    Fashion

    Kuliner Desain

    Video Grafis

  • KUR SEKTORAL 2016

    31

  • KREDIT USAHA RAKYAT TAHUN 2016

    32

    Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2016 diproyeksikan memiliki tingkat suku

    bunga kredit kepada end user sebesar 9%.

    Alokasi penyaluran KUR Tahun 2016 menjadi total Rp 100 triliun, dengan

    subsidi yang disiapkan sebesar Rp 10,5 T.

    KUR 2016 akan mengakomodir pembiayaan di sektor sektor produktif

    seperti pertanian, kelautan dan perikanan, industri kreatif, agribisnis,

    pariwisata, dan e-commerce.

  • KUR 2016. . .

    33

    Upaya-upaya untuk mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp. 100 T

    antara lain:

    1. Penambahan jumlah bank penyalur KUR (BPD dan/ atau Bank Swasta

    Nasional/ Bank Campuran/ Bank Asing

    2. Penambahan jumlah penjamin KUR (PT. Jamkrida di masing-masing

    provinsi)

    3. Melibatkan lembaga keuangan non bank (LKNB) seperti Perusahaan

    Pembiayaan (PP) dan Perusahaan Modal Ventura (PMV) sebagai

    penyalur KUR dan/ atau sebagai lembaga linkage

    4. Melibatkan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk

    menyalurkan KUR Mikro, dan PT. Pegadaian

  • KESIMPULAN

    Industri kreatif merupakan salah satu sektor unggulan yang menjadi prioritas

    dalam pengembangannya;

    Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pelaku bisnis industri kreatif dapat

    diidentifikasikan lebih rinci sehingga bisa diakomodir melalui pembiayaan kredit

    program khususnya KUR;

    Pemerintah sedang mempersiapkan relaksasi dan menyusun kebijakan terkait

    KUR Sektoral yang diharapkan dapat mengakomodir pembiayaan di sektor

    pembiayaan sektoral lebih luas termasuk pembiayaan industri kreatif.

    34

  • T E R I M A K A S I H

    KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

    www.ekon.go.id

  • PPP

    Sumber Dana

    RPH

    Variasi Program dan Sumber Dana

    PMN KUR

    Askrindo

    PMN KUR

    Jamkrindo LPDB-KUMKM

    Kelautan dan

    Perikanan

    KUMK

    KLH

    IJP

    Dana APBN

    Dana Masyarakat

    PKBL

    BP3TI

    Coordinated Fund

    Selaku BUN UU 1 2004 Memiliki perwakilan di daerah Policy diKemenkeudan K/L

    Pelaksanaan dengan dukungan ICT (web

    based)

    Keikutsertaan BLU BP3TI dalam mensukseskan program dana bergulir kepada masyarakat di seluruh wilayah

    Indonesia

    1. FungsiMenkeuuntukmengeloladana

    2. Memudahkanpenyaluran di daerah

    meningkatkanekonomidaerah

    3. Dapatmengoptimalkandanaidle

    4. Menghindarioverlappingsasaran

    5. Meminimalkanbiaya efisien

    Mengumpulkandan

    mengelola dana

    Menyalurkandanabergulir

    Memberikan pembinaankepadapenerima

    LP *)

    Keterangan:

    * Lembaga Penyalur: Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM), LSM

    ** End User:

    Masyarakat, Kelompok masyarakat, Usaha Kecil

    MenyeleksiLembag

    aPenyalur (LP)

    KUR

    Jamkrida Jatim

    Jamkrida Bali

    Dana APBD

    Potensi Pengembangan Program Dana PemerintahbagiMasyarakat

    Kredit program (penjaminan, subsidibunga dan danabergulir) adalahdana yang

    dialokasikanolehKementerian/Lembaga/BLU untukkegiatanperkuatan modal usahadaninvestasibagiusahamikro,

    kecil, menengahdankoperasisertausahalainnya yang beradadibawahpembinaan K/L.

    End user **)

    Unit Daerah

    Unit Daerah

    P2H

    Unit Daerah

    PPP

    KSP

    Pengelola Dana

    LPD

    B PNM BAV

    LKM

    Kop Pega-daian

    KUPS

    KKPE

    KPENRP

    SSRG Dana Bank

    36

  • 1c

    SKEMA 1: SUBSIDI

    BUNGA

    Pro

    po

    sal

    2

    b

    Lakukan Assessment

    Dana

    Berg

    ulir

    2f

    2g

    2h Fee

    Fee

    Pelatihan/training/ monitoring

    Pendamping:

    Koperasi LH dan Kehutanan

    Perindustrian

    Dll sesuai sektor

    Pelatihan/training/ monitoring

    LKM: - Pegadaian

    - PNM (ventura)

    - BPR - dll

    Pencairan Dana

    Perintah Pencairan 2d

    Pokok +

    bunga

    2e

    2h

    Lapora

    n

    Tim Independen

    Tim Independen: - Universitas

    - Tokoh Masyarakat - Kelompok

    2f

    2g

    Lapora

    n

    Pro

    po

    sal

    2a

    Lapo

    ran

    End User

    BK/BI

    SKEMA 2: DANA

    BERGULIR

    Komite Kebijakan

    OJK

    1

    e 1f

    Pinjaman

    Pokok + bunga

    BANK

    OK

    Laporan

    Data

    Debitu

    r, Akad,

    transaksi

    Laporan

    Subsidi bunga

    Pro

    po

    sal

    1a

    Lapo

    ran

    Pro

    po

    sal

    1

    b

    Lapora

    n

    Coordinated Fund (BLU)

    Kemenko K/L Teknis Kemenkeu

    Regulasi, supervisi

    LSM

    Kelompok

    Koperasi

    LKM *)

    Database

    SKEMA KREDIT PROGRAM TERINTEGRASI

    7

    Assessm

    ent k

    redit

    1

    b

    1

    d

    1

    c