skabies ppt
DESCRIPTION
KULITTRANSCRIPT
PRSENTASI KASUS SKABIES
pembimbing :Dr. Rudianto Sutarman, Sp.KK
disusun oleh :Siti Fadhilah 110.2006.287
I. Identitas Pasien Nama : An. DUsia : 10 thJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : PelajarAgama : IslamSuku : BantenAlamat : Warnasari Rt.04/07 NO.CM : 41.56.13
II. AnamnesisDiambil secara autoanamnesis pada
tanggal 13 September 2012
Keluhan Utama : Gatal-gatal disertai bintik-bintik
kemerahan pada derah sela-sela jari, lipatan paha dan lutut dirasakan sejak ± 2 bulan yang lalu. Gatal-gatal hebat terutama dirasakan pada malam hari.
Keluhan tambahan: Tampak kemerahan dan muncul bintik-
bintik gelembung berair pada kulit.
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien seorang laki-laki berusia 10 tahun
datang ke poli klinik penyakit kulit kelamin RSUD Cilegon diantar oleh ayahnya dengan keluhan gatal-gatal di daerah sela-sela jari tangan, lipatan paha, dan lutut dirasakan sejak ± 2 bulan yang lalu.
Awalnya pasien mengaku timbul bintik-bintik kemerahan. Pasien juga mengeluh timbul bintik-bintik gelembung berair pada kulit. Bila gatal timbul digaruk sampai lecet. Gatal yang hebat dirasakan pada malam hari.
Riwayat Penyakit Dahulu :pasien mengaku tidak pernah mengalami
seperti ini sebelumnya.Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.Riwayat atopi :
Penyakit alergi, asthma, dan eksim disangkal oleh pasien.
Riwayat Pengobatan :Sebelumya pasien menggunakan salep
yang dibeli di apotik (ayah pasien lupa nama obatnya). Namun tidak ada perubahan.
Riwayat lingkungan :Pasien tinggal di pesantren ( asrama )
dengan lingkungan yang padat dan kurang sirkulasi. Dan teman pesantrennya pun mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
III. Pemeriksaan Fisik Status Generalis
Keadaan Umum : BaikKesadaran : Compos MentisTanda-tanda VitalTekanan darah : Tidak dilakukanNadi : 80 x/menit.Respirsi : 20 x/menit.Suhu : 37 CBerat badan : 34 kg
Kepala : Normocephali.Mata : konjungtiva Anemis(-/-), Sklera
Ikterik (-/-).KGB : Tidak Ada Pembesaran KGB.THT : Tidak ada kelainan.Cor : BJ I/II reguler, Murmur (-), Gallop(-).Pulmo : Vesikuler di kedua lapang paru,
Ronkhi (-/-),Wheezing(-/-).Abdomen : Datar, supel, bising usus (+) normal.Extremitas : akral hangat, edema -/-.
IV. Status Dermatologis
- Tampak papul berbatas tegas di interdigitalis dextra dan sinistra, bentuk irreguler.- Terdapat krusta pada lipatan paha-Terdapat vesikel dan papul pada patella dextra.
V. Resume Pasien seorang laki-laki berusia 10 tahun datang
ke poli klinik penyakit kulit kelamin RSUD Cilegon diantar oleh ayahnya dengan keluhan gatal-gatal di daerah sela-sela jari tangan, lipatan paha, dan lutut dirasakan sejak ± 2 bulan yang lalu.
Awalnya pasien mengaku timbul bintik-bintik kemerahan. Pasien juga mengeluh timbul bintik-bintik gelembung berair pada kulit. Bila gatal timbul, digaruk sampai lecet. Gatal yang hebat dirasakan pada malam hari.
pasien mengaku tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya. Dan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. Riwayat penyakit alergi, asthma, dan eksim disangkal oleh pasien.
Pasien pernah menggunakan obat salep yang di beli di apotik (ayah pasien lupa nama obatnya). Namun tidak ada perubahan.
Pasien tinggal di pesantren ( asrama ) dengan lingkungan yang padat dan kurang sirkulasi. Dan teman pesantrennya pun mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
VI. Diagnosis Banding
1.Skabies
2.Prurigo
3.Dermatitis
VII. Diagnosis Penunjangtidak dilakukansaran - pemeriksaan mikroskopis
- Biopsi Kulit
VIII. Diagnosis
Skabies
IX. Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
-Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan.
-Menghindari kontak langsung dan tidak langsung dengan orang
yang terkena.
-Menjemur alat – alat tidur dan jangan memakai pakaian / handuk
bersama – sama.
- Merebus pakaian, handuk, sprei, dan selimut.
- Mengobati orang terdekat (anggota keluarga yang lain yang
serumah) bila ada yang menderita keluhan yang sama
2. Medikamentosa
- Krim permetrin 5% ( didiamkan selma 10 jam), bila belum
sembuh diulang setelah 1 minggu.
- Interhistin 2 x 1 / 2 tab.
Definisi
Suatu infestasi tungau Sarcoptes
scabiei var. hominis dan
produknya (Derber, 1971).
yang menyebabkan berbintil-bintil kecil kemerahan dan rasa gatal yang sangat hebat .Scabies merupakan infeksi menular kulit yang terjadi antara manusia dan hewan lainnya.
+ ditemukan di semua negara dengan prevalensi yang bervariasi. Paling banyak daerah tropis dan subtropis seperti Afrika,Mesir, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Amerika Utara, Australia, Kepulauan Karibia, India dan Asia Tenggara.
+ Prevalensi 6% - 27 % dan cenderung tinggi pada anak dan remaja dan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, dan umur.
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis.Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut
+ Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi, penyakit ini dapat di berantas dan memberikan prognosis yang baik.
+ Pemakaian lotion atau krem : Permetrin, Malation, Sulfur, Emulsi Bezil-Benzoas(20-25%), Monosulfiran, Krotamin 10%, Gama Benzena HeksaKlorida (Gameksan)
+ Jenis obat topikal :1. Belerang endap (sulfur presipitatum) dengan kadar 4-20 % dalam
bentuk salep atau krim. Preparat ini karena tidak efektif terhadap
stadsium telur, maka penggunaanya tidak boleh kurang dari 3 hari.
Kekurangan yang lain ialah berbau dan mengotori pakaian dan
kadang – kadang menimbulkan iritasi. Dapat dipakai pada bayi
berumur kurang dari 2 tahun.
2. Emulsi benzyl benzoas (20-25%), efektif terhadap semua
stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Obat ini
sulit diperoleh, sering menimbulkan iritasi dan kadang –
kadang makin gatal setelah dipakai.
3. Benzena Heksa Klorida (gameksan = gammexane) kadarnya 1
% dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif
terhadap semua stadium, mudah digunakan dan jarang
menimbulkan ritasi.
Obat ini tidak dianjurkan pada anak dibawah 6 tahun dan wanita hamil, karena toksik pada susunan saraf pusat. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala diulangi seminggu kemudian.
4. Krotamiton 10 % dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan mempunyai dua efek sebagai antiskabies dan antigatal; harus dijauhkan dari mata, mulut dan uretra.
5. Permetrin dengan kadar 5 % dalam krim, kurang toksik dibandingkan gameksan, efektifitasnya sama, aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam. Bila belum sembuh diulangi setelah seminggu. Tisak dianjurkan pada bayi di bawah umur 2 bulan.
PENATALAKSANAAN- Mengoleskan cream atau lotion dengan perhatian
khusus.- Pakaian,handuk dan kasur tempat tidur penderita harus
dicuci bersih dan diganti.- Semua yang berkontak dengan penderita harus diobati
termasuk pasangannya - Penyediaan kemudahan air bersih
1. Djuanda A, Hamzah M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.5 Jakarta: FKUI; 2007.
2. Mansjoer A, Suprophaita, Wardhani, Wahyu Ika, dkk. Editor. Kapita
Selekta Kedokteran Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius; 2000.
3. Siregar RS, Wijaya C, Anugerah P. Saripati Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.3.Jakarta: EGC; 1996.
4. http://www.dermatologionlinejurnal.com