sk kepala dinas ttg ppdb 2014.docx

7
 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 420/1568/435.101/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP, SMA DAN SMK NEGERI/ SWASTA KABUPATEN SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS PENDIDIKAN JL. Dr. Cipto No 35 Telp. (0328) 662325 Fax (0328) 665557 SUMENEP

Upload: fendrika-papana-zerina

Post on 13-Oct-2015

547 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEPUTUSANKEPALA DINAS PENDIDIKANKABUPATEN SUMENEP

NOMOR : 420/1568/435.101/2014

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAANPENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)SMP, SMA DAN SMK NEGERI/ SWASTAKABUPATEN SUMENEPTAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEPDINAS PENDIDIKANJL. Dr. Cipto No 35 Telp. (0328) 662325 Fax (0328) 665557SUMENEP

KEPUTUSANKEPALA DINAS PENDIDIKANKABUPATEN SUMENEPNOMOR : 420/1568/435.101/2014TENTANGPEDOMAN PELAKSANAANPENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPBD)SMP, SMA DAN SMK NEGERI/ SWASTAKABUPATEN SUMENEPTAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEPALA DINAS PENDIDIKANKABUPATEN SUMENEP

Menimbang :

a. Bahwa penerimaan peserta didik baru dengan cara yang lebih baik,efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara nasional.b. Bahwa dalam rangka memberdayakan sekolah sesuai dengan prinsip manajemen pendidikan berbasis sekolah, perlu lebih banyak memberikan kewenangan kepada sekolah dalam penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru.c. Bahwa Hasil Ujian Sekolah dan Hasil Ujian Nasional pada Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Atas Luar biasa, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Kesetaraan berpengaruh pada proses penerimaan peserta didik baru.d. Bahwa sehubungan dengan huruf a, b, c di atas dipandang perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupten Sumenep,tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta didik baru pada Satuan Pendidikan di Kabuaten Sumenep tahun pelajaran 2014/2015.

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (LN. Nomor 78 Tahun 2003, TLN. Nomor 4301).2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,Yuncto Nomer 32 Tahun 2013, tentang Standar Nasional Pendidikan,5. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar.7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tentang perubahan atas PP nomor 17 Tahun 2010.9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.12. Peraturan Mendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang memiliki kelainan dan memeliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 97 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Sekolah/Madrasah/endidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional

14. Keputusan Kepala dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor :420/2017/103.02/2014 tentang pedoman pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2014/201515. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Menetapkan :

M E M U T U S K A NKeputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumenep Tahun Pelajaran 2014/2015Pasal 1Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :1) Penerimaan peserta didik baru adalah penerimaan peserta didik baru satuan pendidikan dari satuan pendidikan yang jenjangnya setingkat lebih rendah.2) Satuan Pendidikan adalah satuan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi SD/MI, SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, serta lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program Program paket A/Ula,Program paket B/Wustha,Program Paket C dn Program paket C Kejuruan.3) Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan brdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,tujuan yang akan dicapai,dan kemampuan yang dikembangkan.4) Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan setara SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA,dan SMK/MAK mencakup program paket A/Ula,rogram Paket B/Wustha,Program paket C dan Program paket C Kejuruan.5) Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.6) Program Ula adalah pendidikan dasar enam tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah setingkat program paket A dengan kekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.7) Program Wustha adalah pendidikan tiga tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah setingkat Program Paket B dengan kekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.8) Perpindahan peserta didik adalah penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan dari satuan pendidikan lain yang kelas, jenjang, kompetensi dan akreditasinya sama.9) Ujian Nasional SMP/MTS,SMPLB,SMA/MA,SMALB,SMK/MAK yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMP/MTS,SMPLB,SMA/MA,SMALB,SMK/MAK secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu.10) Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan selanjutnya disebut Ujian S/M/P/K adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah /program pendidikan kesetaraan. 11) Nilai Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan angka yang diperoleh dari ujian sekolah,madrasah yang dicantumkan dalam Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah /Pendidikan Kesetaraan ( SKHUS/PK )12) Nilai Ujian Nasional (UN) adalah angka yang diperoleh dari hasil ujian nasional yang dicantumkan dalam Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan(SKHUN S/M/PK).13) Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara nilai S/M/PK dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara Nasional dan nilai UN.14) Ijazah adalah dokumen resmi dan sah yang menyatakan bahwa seorang peserta didik baru, telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan diberikan setelah dinyatakan lulus dari satuan pendidikan.15) Dinas Propinsi adalah Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur.16) Kepala Dinas Propinsi adalah Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. 17) Dinas Kabupaten/ Kota adalah Dinas Pendidikan yang menangani bidang pendidikan di Kabupaten/ Kota. 18) Kepala Dinas Kabupaten/kota adalah Kepala Dinas Pendidikan yang menangani bidang pendidikan di Kabupaten/ Kota.

Pasal 2Penerimaan peserta didik baru bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya.

Pasal 3Penerimaan peserta didik baru harus berdasarkan :a. Obyektivitas, artinya bahwa penerimaan peserta didik baru, baik peserta didik baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan yang berlaku.b. Transparansi, artinya penerimaan peserta didik baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat.c. Akuntabilitas, artinya penerimaan peserta didik baru dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya.d. Tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah asal, agama dan golongan.e. Kompetitif, artinya sistem penerimaan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap calon peserta didik baru.

Pasal 41) Persyaratan calon peserta didik baru kelas VII SMP adalah :a. Telah lulus SD/MI/ SDLB atau program paket A/Ula,dan memiliki ijazah dan atau SKHU, S/M/PKb. Berusia setinggi-tingginya 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru.2) Persyaratan calon peserta didik baru kelas VII SMPLB adalah anak yang tamat dan lulus SD/MI,SDLB,atau Program Paket A/Ula ,memiliki ijazah dan atau SKHU S/M/K;3) Persyaratan calon peserta didik baru kelas X SMA adalah :a. Telah lulus SMP/MTs atau Program paket B/Wustho memiliki ijazah dan atau SKHUN S/M/PK;b. Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru.4) Peryaratan calon peserta didik baru kelas X SMALB adalah anak yang tamat dan lulus SMP/MTs/SMPLB atau ProgramPaket B/Wustho, memiliki ijazah dan atau SKHUN S/M/PK;5) Persyaratan calon peserta didik baru kelas X SMK :a. Telas lulus SMP/MTS atau Program aket B/Wusto dan memiliki ijazah dan atau SKHUN S/M/PK;b. Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru.c. Memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan spesifikasi kompetensi keahlian di satuan pendidikan yang dituju.6) Sekolah penyelenggara inklusifa. Kriteria sekolah penyelenggara inklusif sama dengan kriteria sekolah penyelenggara regular dimana sekolah inklusif menerima peserta didik dengan berbagai jenis ketunaan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah.b. Peserta didik melampirkan asesmen awal (asesmen fisik/ Psikologis, akademik, fungsional sensorik dan motorik) yang dikeluarkan oleh lembaga Psikologi yang terakreditasi.c. Prioritas diberikan kepada peserta didik yang berkebutuhan yang tempat tinggalnya paling dekat dengan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif tanpa membedakan status ekomomi dan ketunaannya.d. Apabila pendaftar lebih dari yang dibutuhkan, penetapannya diserahkan kepada kebijakan sekolah penyelenggara.e. Jumlah peserta berkebutuhan khusus yang dilayani dalam 1 (satu) rombongan belajar maksimal 5 (lima) peserta didik dengan tidak lebih dari 2 (dua) ketunaan, dan menyesuaikan dengan kemampuan sekolah.

Pasal 51) Jumlah peserta didik baru pada SMP dalam setiap rombongan belajar maksimum 36 orang.2) Jumlah peserta didik baru pada SMPLB dalam setiap rombongan belajar maksimum 8 orang.3) Jumlah peserta didik baru pada SMA dan SMK dalam setiap rombongan belajar maksimum 36 orang.4) Jumlah peserta didik baru pada SMALB dalam setiap rombongan belajar maksimum 8 orang.5) Khusus program Akselerasi, jumlah peserta didik baru dalam setiap rombongan belajar per kelas maksimum 20 orang,dan memiliki SK Penetapan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan rekomendasi Kepala Dinas Kabupaten/Kota.6) Khusus SMK yang melaksanakan program unggulan direktorat pembinaan SMK menyesuaikan dengan bidang dan program keahlian, peralatan dan kebutuhan dunia kerja dan ketentuan direktorat pembinaan SMK. Pemilihan bidang keahlian dan program keahlian dilakukan pada saat peserta didik mendaftar pada SMK.

Pasal 61) Kegiatan penerimaan peserta didik baru, dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan kepada masyarakat tentang pendaftaran, pengumuman peserta didik baru yang diterima dan pendaftaran ulang.2) Dalam rangka memenuhi asas penerimaan peserta didik baru, sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan pasal 6 ayat (1) diatas, jadwal kegiatan penerimaan peserta didik baru adalah sebagai berikut :

a. Jadwal kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru jalur regulerNoJenis KegiatanSMP,SMPLBSMA,SMALBSMK

1Pendaftaran1 s/d 7 Juli 20141 s/d 7 Juli 20141 s/d 7Juli 2014

2Seleksi dan Pengolahan8 Juli 20148 Juli 20148 Juli 2014

3Pengumuman10 Juli 201410 Juli 201410 Juli 2014

4Daftar Ulang10 s/d 11 Juli 201410 s/d 11 Juli 201410 s/d 11 Juli 2014

5Penerimaan cadang12 Juli 201412 Juli 201412 Juli 2014

NoJenis KegiatanSMP,SMPLBSMA,SMALBSMK

6Permulaan tahun pelajaran baru14 Juli 201414 Juli 201414 Juli 2014

7Persiapan dan pelaksanaan MOS14 s/d 16 Juli 201414 s/d 16 Juli 201414 s/d 16 Juli 2014

3) Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru selain dimaksud dalam ayat (2) agar melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, dengan catatan tidak melewati awal tahun pelajaran baru 2014/2015.4) Bagi penyelenggara Pendidikan Khusus dalam penerimaan peserta didik baru diberikan kebijakan tersendiri.5) Bagi satuan pendidikan yang melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru dalam seleksinya melalui jalur prestasi diberikan kebijakan tersendiri dengan terlebih dahulu satuan pendidikan yang bersangkutan mengajukan proposal pengembangan Penerimaan Peserta Didik Baru ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,dan pelaksanaan kegiatannya dilakukan sebelum jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru Reguler.6) Kebijakan yang dimaksud pada ayat (5) tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 7Satuan pendidikan dapat melaksanakan seleksi calon peserta didik baru jika jumlah pendaftar melebihi pagu yang telah ditetapkan.

Pasal 81) Seleksi calon peserta didik baru kelas VII (tujuh) SMP dan SMPLB menggunakan nilai ujian sekolah SD/MI,Program Paket A/Ula, dengan mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal kesekolah, prestasi olahraga, prestasi seni, prestasi akademik, iptek, ekonomi lemah, dan usia calon peserta didik baru;2) Khusus seleksi calon peserta didik program akselerasi harus memiliki tarif kecerdasan skor IQ 130 ke atas yang dikeluarkan oleh Lembaga Psikologi terakreditasi.

Pasal 91) Seleksi calon peserta didik baru kelas X (sepuluh) SMA, SMALB menggunakan nilai Ujian Nasional SMP/MTs/SMPLB,Program Paket B/ Wustho, dengan mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal ke sekolah, prestasi olahraga, prestasi seni, prestasi akademik, iptek, ekonomi lemah, dan usia calon peserta didik baru.2) Khusus seleksi calon peserta didik program akselerasi harus memiliki taraf kecerdasan skor IQ 130 keatas yang dikeluarkan oleh Lembaga Psikologi yang terakreditasi.

Pasal 101) Seleksi calon peserta didik baru kelas X (sepuluh) SMK dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian kemampuan dan minat peserta didik baru dengan bidang keahlian dan program keahlian yang dipilihnya dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan sekolah bersama majelis/komite sekolah dan institusi pasangan/asosiasi profesi.

Pasal 111) Perpindahan (mutasi) peserta didik antar sekolah dalam satu Kabupaten / Kota, antar Kabupaten / Kota dalam satu provinsi atau antar provinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah Asal dan Kepala Sekolah yang dituju dan disetujui oleh Kepala Dinas Kabupaten / Kota / Provinsi/ Kemenag sesuai kewenangannya.

2) Perpindahan peserta didik, hanya dapat dilakukan dari semester/ tahun, kelas, jenjang, kompetensi keahlian, dan akreditasi yang sama kecuali bagi daerah yang tidak memiliki persyaratan seperti tersebut diatas.3) Perpindahan peserta didik kelas VII (SMP) dan X (SMA/SMK), hanya dapat dilakukan setelah penerimaan rapor semester 1.4) Perpindahan peserta didik dari sekolah Indonesia diluar negeri dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah Asal dan Kepala Sekolah yang dituju dan disetujui oleh Kepala Dinas Kabupaten/ Kota/ Provinsi/ Kemenag sesuai kewenangannya, Setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.5) Perpindahan Peserta didik dari sistem pendidikan asing ke sistem pendidikan nasional, dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pasal 121) Pendaftaran penerimaan peserta didik baru SMP tidak dipungut biaya.2) Biaya pendaftaran penerimaan peserta didik baru SMA dan SMK diusahakan seringan mungkin, bagi calon peserta didik baru dari keluarga miskin agar dibebaskan atau tidak dipungut biaya sama sekali.

Pasal 131) Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing, mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.2) Dalam penerimaan peserta didik baru, Satuan Pendidikan dapat mengikutsertakan Komite Sekolah.

Pasal 141) Hal-hal yang bersifat Khusus diatur kemudian.2) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan dibetulkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : SumenepPada tanggal : 23 Juni 2014KEPALA DINAS PENDIDIKANKABUPATEN SUMENEP

Drs.H.A.SHADIK, M.SiPembina Tingkat 1NIP. 19581231 197703 1 014

Tembusan :1. Yth. Bapak Bupati Sumenep (Sebagai Laporan)2. Arsip